Anda di halaman 1dari 7

KASUS PELANGGARAN

LALU LINTAS

Nama : Gilang Fajri Ravianto

Kelas : XII IPS 1

No.absen : 13

SMAN 9 BANDAR LAMPUNG


Surat-Surat Tak Lengkap,
Ratusan Sepeda Motor di
Timika Diamankan
Nathan Making
Rabu, 29 Agustus 2018 - 11:15 WIB
.353

Petugas dari Polres Mimika, Papua menggelar razia kendaraan bermotor di depan
kantor Basarnas Jalan Poros Timika-Poumako, Selasa (28/8/2019) pukul 23.00 Wit. 

TIMIKA - Polres Mimika, Papua menggelar razia kendaraan sepeda motor di depan
kantor Basarnas Jalan Poros Timika-Poumako, Selasa (28/8/2019) pukul 23.00 Wit.
Ratusan sepeda motor terpaksa dikandangkan karena tidak memiliki dokumen lengkap.

Berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa orang tidak mengenakan helm saat


berkendara di jalan raya. Ada pula pengendara yang membonceng dua orang
sekaligus. 
Selain itu, juga ada pengendara yang memutar balik kendaraan saat melihat kepolisian
sedang melakukan razia. Petugas langsung mengejar dan mengamankan pengendara
bersama sepeda motornya.

Kabag Ops Polres Mimika AKP Andyka Aer mengatakan razia dilakukan untuk
menertibkan kendaraan yang tidak memiliki dokumen lengkap. Dari hasil razia itu cukup
banyak kendaraan yang terjaring, karena kebanyakan para pengendaara tidak
memakai helm standar serta ada juga yang tidak memiliki SIM dan STNK.

Andyka Aer menjelaskan pengendara yang tidak memiliki surat-surat kendaraan atau
tidak memiliki kelengkapan lainnya, sepeda motornya langsung diamankan. Hal ini
bertujuan melakukan penilangan dan untuk mengetahui asal usul dari mana sepeda
motor tersebut karena di Timika sedang rawan kasus pencurian motor.

"Sepeda motor yang tidak memiliki dokumen lengkap, kita amankan ke kantor
Satlantas. Kemudian kita lakukan penilangan serta mencari tahu asal usul kendaraan
tersebut dari mana si pengendara membeli motor tersebut," katanya.

Polres Mimika mengimbau kepada setiap pengendara sepeda motor agar taat dan tertib
berlalu lintas guna mencegah terjadinya kecelakaan. Selain itu juga diharapkan kepada
setiap pengendara motor agar membawa dokumen kendaraan lengkap agar apabila
terjadi razia lagi pengendara dapat menunjukan dokumen kendaraan tersebut.

Sumber : SindoNews
Analisis Pelanggaran :
Menurut saya, pelanggaran yang dilakukan oleh penduduk di Timika, papua karena sebab-
sebab tertentu yang memaksakan masyarakat disana melakukan sebuah pelanggaran seperti
dalam artikel tersebut dan para penegak hukum harus lebih giat lagi agar tidak terjadi
pelanggaran terhadap hukum di Papua, untuk memperjelas argumentasi ini sebagai berikut :
1. Faktor penyebab terjadinya kasus tersebut :

 Kurangnya pengawasan polisi terhadap kegiatan lalu lintas di Papua.


 Kurangnya pemahaman masyarakat Papua terhadap pentingnya terpenuhinya
persyaratan berlalu lintas.
 Kondisi ekonomi disana yang mendorong masyarakat untuk menghindari dari
pajak.
 Kurang keefektifan hasil sosialisasi dari polisi tentang berlalu lintas yang baik
kepada masyarakat Papua.

2. Jenis pelanggaran hukum :

 Pelanggaran berlalu lintas


o Melanggar hukum berlalu lintas dengan tidak memiliki SIM dan STNK.
o Melanggar hukum berlalu lintas dengan tidak menggunakan alat
pengaman dalama berkendara.
o Melanggar hukum berlalu lintas dikarenakan melanggar batas kapasitas
boncengan untuk kategori kendaraan motor beroda dua.

3. Ketentuan perundang-undangan yang dilanggar :

 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan


Jalan meliputi:
o Tidak menggunakan helm SNI ketika berkendara.
o Tidak melengkapi kelengkapan teknis kendaraan.
o Tidak melengkapi surat-surat berkendara seperti SIM dan STNK.
o Berboncengan lebih dari satu orang.
4. sanksi yang kemungkinan akan diterima pelaku :
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, yang disahkan DPR pada 22 Juni 2009. Berikut daftar tilang untuk kendaraan bermotor
terhadap pelanggaran lalu lintas :
1. Setiap pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 4 bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta (Pasal 281).
2. Setiap pengendara kendaraan bermotor yang memiliki SIM namun tak dapat
menunjukkannya saat razia dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda
paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 288 ayat 2).
3. Setiap pengendara kendaraan bermotor yang tak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu
(Pasal 280).
4. Setiap pengendara sepeda motor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik
jalan seperti spion, lampu utama, lampu rem, klakson, pengukur kecepatan, dan knalpot
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu
(Pasal 285 ayat 1).
5. Setiap pengendara mobil yang tidak memenuhi persyaratan teknis seperti spion,
klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu rem, kaca depan, bumper, penghapus kaca
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu
(Pasal 285 ayat 2).
6. Setiap pengendara yang melanggar rambu lalu lintas dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 287 ayat 1).
7. Setiap pengendara yang melanggar aturan batas kecepatan paling tinggi atau paling
rendah dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500
ribu (Pasal 287 ayat 5).
8. Setiap pengendara yang tidak dilengkapi Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor
atau Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2
bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 288 ayat 1).
9. Setiap pengendara atau penumpang sepeda motor yang tak mengenakan helm
standar nasional dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling
banyak Rp 250 ribu (Pasal 291 ayat 1).
10. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan tanpa menyalakan
lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107
ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak
Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). (Pasal 293 ayat 1)
5. Solusi untuk mencegah terulangnya kasus pelanggaran lalu lintas :

 Polisi mengambil tindakan tegas untuk mencegah kasus tersebut terjadi lagi.
 Dilakukannya pembuatan SIM secara gratis.
 Membangun sarana dan prasaranan agar masyarakat nyaman dan hilangnya keinginan
untuk melakukan pelanggaran lalu lintas.
 Memberikan pelajaran ke sd, smp, sma tentang berlalu lintas yang baik.
 Membuat peraturan tentang pelanggaran lalu lintas beserta ketetapan sanksi yang akan
diberikan apabila terjadi pelanggaran lalu lintas.

DAFTAR PUSTAKA :
 https://daerah.sindonews.com/read/1333895/174/surat-surat-tak-lengkap-ratusan-
sepeda-motor-di-timika-diamankan-1535515446
 https://www.polri.go.id/m_tentang_tilang.php
 https://motorplus.gridoto.com/read/04217169/awas-bonceng-motor-bertiga-bisa-kena-
denda-dan-kurungan-penjara?page=all#!%2F
 https://lalulintasugm.wordpress.com/undang-undang-lalulintas/
 http://eprints.ums.ac.id/32883/13/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

Anda mungkin juga menyukai