MAKALAH
LEGAL OPINION
Disusun Oleh :
ELLY PURNOMOWATI
201810115082
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemudian dalam Pasal 280 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan telah diatur sanksi bagi orang yang mengendarai
kendaraan tanpa menggunakan plat nomor (TNKB) resmi dari kepolisian, yang
berbunyi:2
“Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak
dipasangi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian
Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat (1)
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling
banyak Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah)”
Dalam hal ini banyak kasus lalu lintas yang terjadi di Indonesia, salah satunya
yaitu kasus mengenai penggunaan plat nomor kendaraan bermotor yang
dimodifikasi. Masih banyak masyarakat yang menggunakan plat nomor yang
dimodifikasi, akibatnya timbul berbagai pelanggaran dari masyarakat yang hanya
untuk sebagai gaya gayaan sampai untuk sebagai modus melakukan tindak
kejahatan dengan menggunakan plat nomor kendaraan yang dimodifikasi
akibatnya
___________________________
2
Pasal 280 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
timbul berbagai pelanggaran dari masyarakat yang hanya untuk sebagai gaya
gayaan sampai untuk sebagai modus melakukan tindak kejahatan dengan
menggunakan plat nomor kendaraan yang dimodifikasi.
PEMBAHASAN
Nomor-nomor tersebut tak lain sebagai identitas sebuah kendaraan dan syarat
kendaraan tersebut untuk melaju di jalanan. "Kalau di sirkuit enggak pakai plat
nomor memang tidak perlu, kalau di jalan raya itu wajib," Selain itu, plat nomor
adalah untuk memudahkan polisi mengidentifikasi kendaraan. Entah kendaraan itu
dijadikan sebagai alat kejahatan atau mengetahui pemilik kendaraan bila
manaTerjadi sesuatu terpaut kendaraan tersebut. Kalau ternyata kendaraan
digunakan untuk hal yang tidak baik, bisa diketahui identitasnya.
Penggunaan plat nomor ini diatur oleh kepolisian melalui Peraturan Kapolri
Nomor 3 Tahun 2012 tentang Rekomendasi STNK dan TNKB (pelat motor)
khusus dan rahasia bagi kendaraan bermotor dinas. Direktur Lalu Lintas Polda
Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan, berdasarkan data
base Ditlantas Polda Metro Jaya, mobil Alphard Vellfire berplat B 139 RSF itu
merupakan kendaraan Rachel Vennya. Namun nomor kendaraan yang digunakan
itu bukan merupakan kode khusus RFS pada umumnya milik pejabat, karena
memiliki tiga angka, sementara untuk nomor kendaraan khusus merupakan empat
angka.
"Jadi kalau dari data base ranmor yang ada di kita B 139 RFS itu memang
betul punya Rachel Vennya. Itu bukan nomor khusus itu, nomor biasa karena itu
tiga angka," ujar Sambodo dalam keterangannya, Hanya saja, kata Sambodo,
berdasarkan data base penggunaan nopol RFS pada mobil Rachel Vennya itu
terdapat pada Alphard berwarna putih, bukan hitam. "Cuma di data kita mobil itu
berwarna putih. Sementara dari hasil fakta dan tangkapan teman-teman mobil
yang digunakan itu berwarna hitam,"
Adapun informasi soal Rachel Vennya kabur dari Wisma Atlet Pademangan
sebelumnya menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Kabar itu awalnya
diungkap salah satu warganet yang mengklaim bertugas di Wisma Atlet
Pademangan. Rachel Vennya bersama kekasihnya disebut kabur dari Wisma Atlet
setelah tiga hari menjalani karantina.
Sebelum mengetahui lebih jauh tentang plat RFS, RFD, RFL, kalian
perlu tahu lebih dulu apa itu Plat RF? Plat RF merupakan kode untuk
kendaraan khusus. Umumnya, plat nomor RF ini pada bagian belakangnya
tidak berupa angka melainkan disertai 2-3 digit angka sebagai penanda
kendaraan khusus instansi tertentu. Secara tidak langsung, plat RF ini
dipakai untuk kendaraan milik seseorang yang bekerja di instansi atau
badan tertentu.
C. Aturan Plat RF
Meskipun plat RF memang merupakan kendaraan khusus, tapi tidak ada
aturan yang mengatur bahwa plat nomor ini harus diprioritaskan di jalanan
atau mendapatkan perlakukan khusus. Bahkan tidak ditemukan aturan dan
undang-undang yang menyebut jika plat nomor kendaraan RFS perlu
mendapat prioritas di jalan raya.
D. Permasalahan
Dalam Pasal 68 dan Pasal 280 UndangUndang Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang membahas ketentuan plat nomor
serta sanksi bagi pengendara yang menggunakan plat nomor modifikasi atau
palsu, di dalam aturan tersebut tidak dijelaskan secara tertulis di dalam pasal, serta
juga tidak menjelaskan secara rinci dan jelas mengenai pelanggaran yang
dilakukan pengendara yang memakai plat modifikasi, padahal plat nomor tersebut
merupakan plat resmi dari Kepolisian, tetapi dimodifikasi lagi oleh pengendara
sehingga hilangnya bentuk asli dari plat nomor tersebut.
E. Pembahasan
Pengaturan Sanksi Terhadap Penggunaan Plat Nomor Kendaraan Bermotor
yang Dimodifikasi Berdasarkan Hukum Positif Indonesia pada pengaturan sanksi
terhadap pengendara yang memakai plat nomor kendaraan bermotor yang
dimodifikasi yang merubah bentuk dan merubah huruf atau seri angka pada plat
kendaraan bermotor padahal plat nomor tersebut merupakan plat asli atau resmi
dari Korlantas Polri. Dalam Pasal 39 Peraturan Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan
Bermotor yang berbunyi:3
1. TNKB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) dibuat dari
bahan yang mempunyai unsur-unsur pengaman sesuai spesifikasi
teknis.
2. Unsur-unsur pengaman TNKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
berupa logo lantas dan pengaman lain yang berfungsi sebagai
penjamin legalitas TNKB. Pasal 39 Peraturan Kepolisian Negara
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Registrasi dan
Identifikasi Kendaraan Bermotor.
3. Warna TNKB sebagai berikut:
a. Dasar hitam, tulisan putih untuk Ranmor perseorangan dan
Ranmor sewa;
b. Dasar kuning, tulisan hitam untuk Ranmor umum;
c. Dasar merah, tulisan putih untuk Ranmor dinas Pemerintah;
d. Dasar putih, tulisan biru untuk Ranmor Korps Diplomatik
negara asing; dan
e. Dasar hijau, tulisan hitam untuk Ranmor di kawasan
perdagangan bebas atau (Free Trade Zone) yang mendapatkan
fasilitas pembebasan bea masuk dan berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan, bahwa Ranmor tidak boleh
dioperasionalkan/ dimutasikan ke wilayah Indonesia lainnya.
4. TNKB diadakan secara terpusat oleh Korlantas Polri.
5. TNKB yang tidak dikeluarkan oleh Korlantas Polri, dinyatakan tidak
sah dan tidak berlaku.
6. TNKB dipasang pada bagian sisi depan dan belakang pada posisi yang
telah disediakan pada masing-masing Ranmor.
__________________________
3 Pasal 68 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Mengenai hal tersebut diatas diatur mengenai sanksi pelanggaran dalam Pasal
280 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, yang berbunyi:28 “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor
di Jalan yang tidak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang ditetapkan
oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal
68 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau
denda paling banyak Rp. 500.000.- (lima ratus ribu rupiah)”.
Dari pernyataan di atas, Bahwa selama ini dalam prakteknya, pengaturan
yang mengatur tentang penggunaan plat nomor kendaraan bermotor yang
dimodifikasi belum begitu jelas atau efektif, karena di dalam isi Pasal 280
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
hanya menjelaskan mengenai sanksi bagi pengendara yang tidak dipasangi plat
nomor kendaraan bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik
Indonesia. Padahal selama ini banyaknya pengendara kendaraan bermotor yang
ditilang oleh kepolisian karena penggunaan plat nomor modifikasi yang mana plat
tersebut resmi dari kepolisian tetapi dimodifikasi lagi oleh pengendara tersebut
sehingga hilang bentuk asli dari plat nomor kendaraan tersebut.
Ini perlu dilakukan dalam rangka mencari suatu solusi yang lebih baik
mengenai ketentuan dan penerapan sanksi yang ideal bagi pengendara yang
menggunakan plat nomor yang dimodifikasi di Indonesia di masa yang akan
datang. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Tinjauan Yuridis Terhadap Viral Mobil Plat RF Rachel Vennya Penggunaan
Plat Nomor Kendaraan Bermotor Yang Dimodifikasi Di Indonesia”
Karena pada Pasal 280 UndangUndang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan yang berbunyi:
Dalam isi pasal tersebut belum ada menjelaskan mengenai sanksi pengendara
yang menggunakan plat nomor yang dimodifikasi yang mana kejadiaannya plat
nomor resmi dari Korlantas Polri tersebut diubah atau dimodifikasi lagi oleh
pengendara sehingga hilangnya bentuk asli dari plat nomor tersebut. Dalam upaya
pembaharuan sistem hukum di Indonesia mengenai peraturan sanksi bagi
pengendara yang memakai plat nomor modifikasi, disini peneliti melakukan
kajian komparatif antara Indonesia dan Malaysia untuk mencari suatu solusi yang
lebih baik mengenai ketentuan dan penerapan sanksi yang ideal bagi pengendara
yang menggunakan plat nomor yang dimodifikasi di Indonesia. Di negara
Malaysia telah diatur mengenai sanksi pidana bagi warganya yang melakukan
atau menggunakan plat nomor kendaraan bermotor yang dimodifikasi.
Sanksi hukum yang akan menjerat para pelaku pemalsu plat nomor kendaraan
bermotor yakni telah tertera pada Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan yang
berbunyi sebagai berikut,:
a. Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat
menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang
diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk
memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah
isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat
menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara
paling lama enam tahun.
b. Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memakai
surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah sejati, jika pemakaian surat
itu dapat menimbulkan kerugian.
Peraturan mengenai pemalsuan plat nomor dan juga STNK (Surat Tanda
Nomor Kendaraan) tidak hanya diatur oleh Pasal 263 KUHP di atas saja, namun
juga tertera dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan. Siapapun yang ketahuan atau terindikasi melakukan
pemalsuan (plat nomer dan Surat Tanda Nomor Kendaraan atau STNK) maka
akan ditilang serta akan langsung diproses sesuai ketentuan hukum dan sanksi
pidana yang berlaku seperti dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berikut ini:
Pasal 280: Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan
yang tidak dipasangan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang ditetapkan
oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagaiman dimaksud dalam :
Pasal 68 Ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua)
bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).
Pasal 287 ayat 1: melanggar larangan yang dinyatakan dengan rambu lalu
lintas, pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling
banyak Rp 500.000.
Pasal 288 Ayat 1: melanggar tidak dilengkapi dengan STNK atau surat
tanda coba kendaraan bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian Negara
Republik Indonesia, pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau
denda paling banyak Rp 500.000.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketentuan hukum terhadap tindakan penggunaan plat nomor kendaraan
bermotor yang dimodifikasi belum diatur secara jelas di dalam peraturan
hukum di Indonesia terutama mengenai sanksi pidana nya, namun dalam
kenyataannya tindakan ini termasuk dalam kategori pelanggaran Lalu
Lintas.
Bahwa penjatuhan sanksi yang ideal untuk diterapkan bagi pengendara
yang menggunakan plat nomor kendaraan bermotor yang dimodifikasi
perlu dicontoh dari negara Malaysia. Di Malaysia telah diatur di dalam
undang-undang lalu lintasnya secara jelas, bahwa menggunakan plat
nomor modifikasi pada kendaraannya akan dikenakan sanksi pidana
tepatnya diatur didalam Pasal 108 ayat (3) UndangUndang Malaysia Akta
333 Pengangkutan Jalan 1987. Sementara itu di Indonesia sendiri tindakan
penggunaan plat nomor kendaraan bermotor modifikasi belum diatur
secara jelas mengenai sanksi yang tepat untuk diterapkan bagi pelanggar,
yang hanya diatur yaitu bagi setiap orang yang tidak dipasangi plat nomor
atau tanda nomor kendaraan bermotor yang ditetapkan oleh kepolisan
tepatnya diatur dalam Pasal 280 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
B. Saran
Agar perumusan Pasal 280 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 209 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan perlu ditinjau kembali, karena rumusan
pasal tersebut dinilai kurang efektif dalam menjatuhkan sanksi bagi
pengendara yang menggunakan plat nomor atau tanda nomor kendaraan
bermotor yang dimodifikasi.
Sebagai pencegahan terjadinya tindakan penggunaan modifikasi plat
nomor kendaraan bermotor di Indonesia, pemerintah harus membuat
pengaturan khusus yang melarang tindakan memodifikasi atatu
menggunakan plat nomor kendaraan modifikasi tersebut. Bahwa tindakan
hukum tersebut adalah tindak pidana yang bertentangan dengan norma
hukum dan peraturan