Anda di halaman 1dari 3

ADPU4332/Hukum Administrasi Negara

1. Contoh kasus Kemendikbud melaksanakan kegiatan pengadaan barang berupa penyediaan


1 unit mobil pintar dengan nilai pekerjaan sebesar Rp197.000.000,00. yang akan digunakan
sebagai mobil penyuluhan. Barang milik negara menurut ketentuan PP Nomor 6 Tahun 2006
adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan
lainnya yang sah. Barang milik negara dapat diperoleh melalui Pengadaan barang milik
negara yang diatur dalam PP Nomor 54 Tahun 2010.

a. Berikan contoh gambaran dan alasan jenis metode pengadaan pada kegiatan penyediaan
barang/pekerjaan konstruksi /jasa lain berdasarkan contoh kasus diatas!

b. Pada pemanfaatannya dilakukan peminjaman barang milik negara pada kasus diatas yaitu
mobil pintar kepada suatu badan hukum. jelaskan proses yang harus dilakukan pada
penggunaan barang milik negara tersebut!

Jawaban

a. Berdasarkan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Pengadaan Barang/Jasa dibagi dalam dua
kelompok besar :

- Pengadaan barang/jasa secara swakelola;


- Pengadaan barang/jasa melalui pemilihan penyedia barang/jasa.

Menurut saya, menurut pertanyaan diatas yang telah saya baca dengan berdasarkan Perpres
No. 54 Tahun 2010, diketahui Kemendikbud akan melakukan kegiatan pengadaan pengadaan
1 mobil pintar dengan nilai kerja Rp 197.000.000. - daftar negara. Adapun jenis metode
pengadaan pada kegiatan penyediaan barang/pekerjaan konstruksi /jasa lain yaitu dengan e-
purchasing. E-purchasing dilaksanakan untuk barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang
sudah tercantum dalam katalog elektronik. Pelaksanaan e-purchasing wajib dilakukan untuk
barang/jasa yang menyangkut pemenuhan kebutuhan nasional dan/atau strategis yang
ditetapkan oleh menteri, kepala lembaga, atau kepala daerah. Hal ini akan menjadi lebih
aman nyaman dikarenakan katalog elektronik sudah memuat harga harga terhadap berbagai
jenis kendaraan dan juga jenis jenis kendaraannya. Selain itu pada e-purchasing harga yang
tercantum pada katalog sudah termasuk dengan PPN.

b. Untuk mengoptimalkan penggunaan BMN dapat dilakukan melalui sistem pinjam pakai.
Menurut Lampiran III PMK No. 96/PMK.06/2007, peminjaman dan penggunaan BMN
adalah pengalihan penggunaan BMN antara negara dan kotamadya dalam waktu tertentu
tanpa imbalan dan pada akhirnya. jangka waktu, BMN akan dikirim untuk dikembalikan ke
pemerintah pusat. Proses tersebut sesuai dengan Lampiran III PMK No.96/PMK.06/2007

• Dalam hal ini permintaan pengguna barang kepada pengelola properti ditujukan
kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
• Manajer properti melakukan peninjauan aplikasi, misalnya studi uji tuntas
• Setelah disetujui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat menerbitkan Surat
Persetujuan Kredit Mobil Pintar kepada lembaga peminta.
• Surat persetujuan memuat rincian pihak-pihak yang terlibat, uraian barang, jangka
waktu peminjaman dan kewajiban peminjam.
• Perjanjian pinjaman dibuat berdasarkan surat persetujuan. 

2. Sumber : https://www.konfrontasi.com/content/tokoh/tarif-listrik-naik-rizal-ramli-
kebijakan-yangmerugikan-rakyat-ini-harus-segera

Dari gambaran kasus diatas klasifikasikan jenis perbuatan melawan hukum yang dilakukan
oleh pemerintah dan berikan analisis berdasar kasus diatas!

Jawaban

Dalam kasus tersebut jenis perbuatan melawan hukum yang dilakukan pihak PLN adalah
perbuatan melawan undang-undang yang menyebabkan kerugian bagi konsumen yaitu
masyarakat pengguna listrik. “Mantan Menko Maritim ini juga mengungkapkan, bahwa ada
mafia di balik pembelian TDL dengan konsep voucher. Ia menyatakan ada skema korupsi
yang terjadi dalam potongan administrasi yang merugikan rakyat. ”Mereka beli pulsa 100
ribu, ternyata pulsanya hanya sekitar Rp70 ribu, ini kejam sekali. Ini kelakuan provider
setengah mafia, kira-kira gitulah disebutnya. ”Padahal kalau misalnya beli pulsa telpon,
harganya 100 ribu, tapi kita hanya bayar cuma sekitar Rp90 ribuan. Karena itu uang muka,
jadi provider taruh uang muka di bank. Monopoli ini sama sekali merugikan rakyat,”
tutupnya” Tindakan ini jelas –jelas melawan Undang-undang.

3. Pengelolaan keuangan negara menurut UU Nomor 17 Tahun 2013 adalah semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan dan
kewajiban tersebut.
Tentukan dan simulasikan perhitungan pembagian jumlah pendapatan daerah berdasarkan
Pasal 10 ayat (3) UU Nomor 33 Tahun 2004, jika nilai 10% pendapatan PBB yaitu sejumlah
Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)!

Jawaban

Diketahui bahwa 10% dari Pendapatan PBB adalah Rp. 100.000.000,00 maka 100%
pendapatan PBB adalah Rp 1.000.000.000,00. Pendapatan yang diperoleh dari Pajak bumi
dan bangunan berdasarkan ketentuan pasal 12 ayat 2 UU Nomor 33 tahun 2004
pembagiannya diatur dengan porsi 90% dari pendapatan tersebut dibagikan kepada daerah
sebagai berikut”

 16,2% untuk daerah provinsi yang bersangkutan dan disalurkan ke rekening kas
umum daerah provinsi.
= 16,2 % x Rp 1.000.000.000,00 = Rp 162.000.000,00
 64,8 % untuk daerah kabupaten/kota yang bersangkutan dan disalurkan ke rekening
kas umum daerah kabupaten/kota.
= 64,8% x Rp 1.000.000.000,00 = Rp 648.000.000,00
 9% untuk biaya pemungutan
= 9% x Rp 1.000.000.000,00 = Rp 90.000.000,00

Sisa 10 % dari hasil pendapatan PBB tersebut berdasarkan Ketentuan Pasal 10 ayat 3
UU 33 Tahun 2004 dibagi lagi kepada seluruh daerah kabupaten/kota yang
perhitungan pembagiannya didasarkan atas realisasi penerimaan PBB tahun anggaran
berjalan:
 65% dibagikan secara merata kepada seluruh daerah kabupaten dan kota
= 65% x Rp 100.000.000,00 = Rp 65.000.000,00
 35% dibagikan sebagai insentif kepada daerah kabupaten dan kota yang realisasi
tahun sebelumnya mencapai/melebihi rencana penerimaan sector tertentu
= 35% x Rp 100.000.000,00 = Rp 35.000.000,00

Anda mungkin juga menyukai