20AK003
Akuntansi Perpajakan
2023
1. Pajak Daerah
Pajak Kabupaten/Kota
a. Pajak Hotel
Pajak Hotel merupakan dana/iuran yang dipungut atas
penyedia jasa penginapan yang disediakan sebuah badan
usaha tertentu yang jumlah ruang/kamarnya lebih dari 10.
Pajak tersebut dikenakan atas fasilitas yang disediakan oleh
hotel tersebut. Tarif pajak hotel dikenakan sebesar 10% dari
jumlah yang harus dibayarkan kepada hotel dan masa pajak
hotel adalah 1 bulan.
b. Pajak Restoran
Pajak Restoran merupakan pajak yang dikenakan atas
pelayanan yang disediakan oleh restoran. Tarif pajak
restoran sebesar 10% dari biaya pelayanan yang ada
diberikan sebuah restoran.
c. Pajak Hiburan
Pajak Hiburan adalah pajak yang kenakan atas jasa
pelayanan hiburan yang memiliki biaya atau ada
pemungutan biaya di dalamnya. Objek pajak hiburan adalah
yang menyelenggarakan hiburan tersebut, sedangkan
subjeknya adalah mereka yang menikmati hiburan tersebut.
Kisaran tarif untuk pajak hiburan ini adalah 0%-35%
tergantung dari jenis hiburan yang dinikmati.
2. Bea Materai
Bea Meterai adalah pajak atas dokumen yang terutang sejak
saat dokumen tersebut ditandatangani oleh pihak yang
berkepentingan, atau dokumen tersebut dibuat atau diserahkan
kepada pihak lain bila dokumen tersebut hanya dibuat oleh satu
pihak. Bea meterai adalah pajak yang dikenakan atas
dokumen yang menurut Undang-Undang Bea Meterai menjadi
objek Bea Meterai. Dokumen yang dikenai bea meterai antara
lain adalah dokumen yang berbentuk surat yang memuat jumlah
uang, dokumen yang bersifat perdata, dan dokumen yang dapat
digunakan di muka pengadilan misalnya dokumen kontrak
pengadaan meja kursi kantor, dokumen perjanjian
pembangunan gedung kantor dengan pengusaha jasa konstruksi,
dan dokumen kontrak pengadaan jasa tenaga kebersihan.
Dasar Hukum Bea Materai
a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang Bea
Meterai
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
4/PMK.03/2021tentang Pembayaran Bea Meterai, Ciri
Umum dan Ciri Khusus Meterai Tempel, Meterai Dalam
Bentuk Lain, dan Penentuan Keabsahan Meterai, Serta
Pemeteraian Kemudian.
Jenis Bea Materai
a. Benda meterai adalah meterai tempel dan kertas
meterai yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia.
b. Pemeteraian kemudian adalah pelunasan bea meterai
yang dilakukan pejabat pos atas dokumen yang bea
meterai belum dilunasi
Tarif Umum Bea Materai
Bea Meterai yang berlaku mulai 1 Januari 2021 (UU No. 10
Tahun 2020) adalah Rp. 10.000.
a. Meterai tempel memiliki ciri umum dan ciri khusus
Ciri umum paling sedikit memuat:
- Gambar lambang negara garuda pencasila.
- Frasa “Materai Tempel” dan,
- Angka yang menunjukkan angka nominal.
Selain memiliki ciri umum, meterai tempel juga
memiliki ciri khusus sebagai tidak ada pengaman yang
terdapat pada desain, bahan, dan teknik cetak yang
dapat bersifat terbuka, semi tertutup, dan tertutup.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penentuan ciri umum
dan ciri khusus pada meterai tempel serta
pemberlakuannya diatur dalam peraturan Menteri
b. Meterai elektronik memiliki kode unik dan keterangan
tertentu yang diatur dalam peraturan Menteri
c. Meterai dalam bentuk lain yang ditetapkan oleh
Menteri merupakan Meterai yang dibuat dengan
menggunakan mesin teraan Meterai digital, sistem
komputerisasi, teknologi percetakan, dan sistem atau
teknologi lainnya. Ketentuan lebih lanjut mengenai
Meterai dalam bentuk lain diatur dalam Peraturan Menteri.
3. Pajak Bumi dan Bangunan.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak Negara yang
dikenakan terhadap bumidan atau bangunan berdasarkan Undang-
undang nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi danBangunan
sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang nomor 12
Tahun 1994. PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti
besarnya pajak terutang ditentukanoleh keadaan objek yaitu
bumi/tanah dan atau bangunan. Keadaan subjek (siapa yang
membayar)tidak ikut menentukan besarnya pajak.
Objek Pajak Bumi dan Bangunan
Objek PBB adalah "Bumi dan atau Bangunan". Klasifikasi
objek pajak diatur olehMenteri Keuangan. Klasifikasi bumi
dan bangunan adalah pengelompokan bumi danbangunan
menurut nilai jualnya dan digunakan sebagai pedoman
serta unukmemudahkan penghitungan pajak yang
terutang. Dalam menentukan klasifkasibumi/tanah
diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
- Letak
- Peruntukan
- Pemanfaatan
- Kondisi lingkungan, dll.