Oleh :
EXTALDO
1910012111093
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2023
A. Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Pengertian tersebut termuat di dalam Undang-undang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Nomor 28 Tahun 2009.
Pajak atau kontribusi wajib yang diberikan oleh penduduk suatu daerah kepada pemerintah
daerah ini akan digunakan untuk kepentingan pemerintahan dan kepentingan umum suatu
daerah. Contohnya seperti pembangunan jalan, jembatan, pembukaan lapangan kerja baru,
dan kepentingan pembangunan serta pemerintahan lainnya.
Selain untuk pembangunan suatu daerah, penerimaan pajak daerah merupakan salah satu
sumber Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) yang digunakan pemerintah untuk
menjalankan program-program kerjanya.
Berikut ini ciri-ciri pajak daerah yang membedakannya dengan pajak pusat:
1. Pajak daerah bisa berasal dari pajak asli daerah atau pajak pusat yang diserahkan ke
daerah sebagai pajak daerah.
2. Pajak daerah hanya dipungut di wilayah administrasi yang dikuasainya.
3. Pajak daerah digunakan untuk membiayai urusan/pengeluaran untuk pembangunan
dan pemerintahan daerah.
4. Pajak daerah dipungut berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) dan Undang-undang
sehingga pajaknya dapat dipaksakan kepada subjek pajaknya.
Sama seperti pajak pusat, pajak daerah pun banyak jenisnya. Berikut ini jenis-jenis pajak
daerah:
a) Pajak Provinsi
Tarif yang yang dikenakan untuk kendaraan bermotor beragam, berikut ini
rinciannya:
Khusus kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar yang tidak
menggunakan jalan umum, tarif pajak ditetapkan masing-masing sebagai berikut:
1. Penyerahan pertama sebesar 0,75%.
2. Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 0,075%
b) Pajak Kabupaten/Kota
1. Pajak Hotel
Pajak Hotel merupakan dana/iuran yang dipungut atas penyedia jasa penginapan
yang disediakan sebuah badan usaha tertentu yang jumlah ruang/kamarnya lebih
dari 10. Pajak tersebut dikenakan atas fasilitas yang disediakan oleh hotel
tersebut.
2. Pajak Restoran
3. Pajak Reklame
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan merupakan pajak yang dikenakan atas
pengambilan mineral yang bukan logam seperti asbes, batu kapur, batu apung,
granit, dan lain sebagainya. Namun, pajak tidak akan berlaku jika dilakukan
secara komersial.
5. Pajak Parkir
Pajak Parkir merupakan pajak yang dipungut atas pembuatan tempat parkir di
luar badan jalan, baik yang berkaitan dengan pokok usaha atau sebagai sebuah
usaha/penitipan kendaraan. Lahan parkir yang dikenakan pajak adalah lahan
yang kapasitasnya bisa menampung lebih dari 10 kendaraan roda 4 atau lebih
dari 20 kendaraan roda 2. Tarif pajak yang dikenakan sebesar 20%.
Pajak Air Tanah adalah pajak yang dikenakan atas penggunaan air tanah untuk
tujuan komersil. Besar tarif Pajak Air tanah adalah 20%.
Pajak Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan merupakan pajak yang
dikenakan atas perolehan tanah dan bangunan oleh orang pribadi atau badan
tertentu, misalnya melalui transaksi jual-beli, tukar-menukar, hibah, waris, dll.
Tarif dari pajak ini sebesar 5% dari nilai bangunan atau tanah yang diperoleh
orang pribadi atau suatu badan tertentu.
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan merupakan pajak yang
dikenakan atas bumi atau bangunan yang dimiliki, dikuasi, atau dimanfaatkan.
a. Pajak untuk pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan yang
bernilai kurang dari 1 miliar sebesar 0,1%.
b. Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan yang bernilai lebih dari
1 miliar sebesar 0,2%.
c. Sedangkan tarif untuk pemanfaatan yang menimbulkan gangguan terhadap
lingkungan, dikenakan tarif sebesar 50
B. Retribusi Pajak Daerah
Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran jasa atau pemberian izin
tertentu yang khusus disediakan dan / atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau badan.
I. Objek Retribusi:
1. Retribusi Jasa Umum
2. Retribusi Pelayanan Kesehatan
3. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
4. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
5. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat
6. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
7. Retribusi Pelayanan Pasar
8. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
9. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran
10. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
11. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus
12. Retribusi Pengolahan Limbah Cair
13. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang
14. Retribusi Pelayanan Pendidikan
15. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
II. Retribusi Jasa Usaha
1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
2. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan
3. Retribusi Tempat Pelelangan
4. Retribusi Terminal
5. Retribusi Tempat Khusus Parkir
6. Retribusi Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/Villa
7. Retribusi Rumah Potong Hewan
8. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan
9. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
10. Retribusi Penyeberangan di Air
11. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
III. Retribusi Perizinan Tertentu
1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
2. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol
3. Retribusi Izin Gangguan
4. Retribusi Izin Trayek
5. Retribusi Izin Usaha Perikanan
6. Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA).
(Berdasarkan PP No. 65 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas PNBP yang berlaku
pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jenis Retribusi Daerah
Jenis Retribusi dibagi menjadi 3 Jenis Retribusi Jasa, yaitu :
1. Jenis Retribusi Jasa Umum meliputi:
a. Retribusi Pelayanan Kesehatan
b. Retribusi Pelayanan Pendidikan
2. Jenis Retribusi Jasa Usaha meliputi:
a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
b. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan
c. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
d. Retribusi Penyeberangan di Air
e. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
d. Retribusi Terminal
3. Jenis Retribusi Perijinan Tertentu meliputi:
a. Retribusi Ijin Trayek;
b. Retribusi Ijin Usaha Perikanan;
c. Retribusi Ijin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA)
C. Dasar-Dasar Pajak