NIM : 043834982
Soal
1. Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
• Pajak Hotel.
• Pajak Restoran.
• Pajak Hiburan.
• Pajak Reklame.
• Pajak Penerangan Jalan.
• Pajak Mineral Bukan Logam dan Bantuan.
• Pajak Parkir.
• Pajak Air Tanah.
• Pajak Sarang Burung Walet.
• Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
• Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan.
• Sekadar informasi saja, mulai tahun 2014, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
2. Pajak negara (pusat) adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk pembiayaan rumah tangga negara. Sementara, pajak pemerintah
(daerah) adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk
pembangunan ekonomi daerah tersebut, baik itu provinsi maupun kabupaten/kota.
3. Tarif progresif adalah tarif pajak dengan besaran persentase yang bergantung pada
kuantitas serta nilai objek pajak. Sehingga, tarif progresif akan semakin meningkat
jika jumlah dan nilai objek pajak mengalami kenaikan.
• Tarif pajak 15%, yaitu bagi orang yang memiliki penghasilan kena pajak
berkisar antara Rp50 juta – Rp250 juta.
• Tarif pajak 25%, yaitu bagi orang yang memiliki penghasilan kena pajak
berkisar antara Rp250 juta – Rp500 juta.
• Tarif pajak 30%, yaitu bagi orang yang memiliki penghasilan kena pajak lebih
dari Rp500 juta.
a. Surat permohonan ditandatangani oleh Wajib Pajak atau dilampiri kuasa apabila
ditandatangani oleh selain Wajib Pajak.
e. Dilampiri Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang, SKP PBB, atau STP PBB
yang dimohonkan pengangsuran atau penundaan bagi Wajib Pajak yang
mengajukan permohonan pengangsuran atau penundaan PBB yang masih harus
dibayar. Wajib Pajak juga harus tidak memiliki tunggakan PBB tahun
sebelumnya,
PPh Pasal 21: Tarif Pasal Ayat (1) bagi pemilik NPWP dan tambahan 20% bagi
yang tidak memiliki NPWP.
PPh Pasal 22: Pungutan sebesar 100% bagi yang tidak memiliki NPWP.
PPh Pasal 23: Potongan sebesar 15% berdasarkan dividen, bunga, royalti, dan
hadiah, serta potongan 2% berdasarkan sewa dan penghasilan yang lain juga
imbalan jasa.
PPh Pasal 24: Pajak penghasilan yang dibayar atau terhutang di luar negeri dan
boleh dikreditkan.