Disusun Oleh :
Nova Primasari
203020303109
BAB I
PENGANTAR PERPAJAKAN
BAGIAN 1 DASAR-DASAR PERPAJAKAN
PENGELOMPOKAN PAJAK
1. Perlawanan Pasif (perkembangan intelektual dan moral masyarakat, system perpajakan yang
mungkin sulit untuk dipahami masyarakat, seta system kontrol yang tidak dapat dilakukan atau
dilaksanakan dengan baik).
2. Perlawanan Aktif (meliputi semua usaha dan perbuatan yang dilakukan oleh wajib pajak dengan
tujuan untuk menghindari pajak.
TARIF PAJAK
….
BAGIAN 2 PAJAK NEGARA DAN PAJAK DAERAH
3. Bea Materai
PAJAK DAERAH
4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
1. Daerah Otonom
5. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan 2. Pajak Daerah
Bangunan (BPHTB) 3. Badan
4. Subjek Pajak
5. Wajib Pajak
JENIS PAJAK DAN OBJEK
PAJAK
1. Retribusi Jasa Umum, ditetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan
masyarakat, aspek keadilan, dan efektifitas pengendalian atas pelayanan tersebut.
2. Retribusi Jasa Usaha, didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak, yaitu keuntungan secara
efisien dan berorientasi pada harga pasar.
3. Retribusi Perizinan Tertentu , didasarkan pada tujuan untuk menutup Sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan
pemberian izin yang bersangkutan.
Retribusi dipungut dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau dokumen lain yang
dipersamakan berupa karcis, kupon, dan kartu langganan. Tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang
membayar dikenakan sanksi administrative berupa bunga 2% setiap nulan dari retribusi yang terutang.
PEMANFAATAN RETRIBUSI KEDALUWARSA
PENAGIHAN RETRIBUSI
Pemanfaatan dari penerimaan
masing-masing jenis retribusi Hak melakukan penagihan
diutamakan untuk mendanai retribusi menjadi kedaluwarsa
kegiatan yang berkaitan langsung setelah melampauibatas waktu 3
dengan penyelenggaraan pelayanan tahun terhitung sejak terutangnya
bersangkutan. Ketentuan mengenai retribusi, kecuali jika wajib pajak
alokasi pemanfaatan penerimaan retribusi melakukan tindak
retribusi ditetapkan dengan pidana dibidang retribusi.
peraturan daerah.
BAB II
KETENTUAN UMUM DAN TATA
CARA PERPAJAKAN
BAB 2 KETENTUAN UMUM DAN TATA
CARA PERPAJAKAN
PENDAHULUAN UU No. 12 Tahun 1985 Tentang Pajak
Sistem perpajakan yang lama Bumi dan Bangunan,
ternyata sudah tidak sesuai dengan UU No. 13 Tahun 1985 tentang Bea
tingkat kehidupan social ekonomi Materai
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu Undang- Undang tentang
pemerintah menciptakan system Ketentuan Umum dan Tata Cara
perpajakan yang baru yaitu dengan Perpajakan dilandasi falsafah Pancasila
lahirnya undang-undang perpajakan dan Undang-Undang Dasar 1945, yang
baru, yang terdiri atas : di dalamnya tertuang ketentuan yang
UU No. 6 Tahun 1983 tentang menjunjung tinggi hak warga negara
Ketentuan Umum dan Tata Cara dan menempatkan kewajiban
Perpajakan, perpajakan sebagai kewajiban
UU No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak kenegaraan.
Penghasilan dan Sistem, mekanisme, dan tata cara
UU No. 8 Tahun 1983 Tentang Pajak pelaksanaan hak dan kewajiban
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan perpajakan yang sederhana menjadi ciri
Pajak Atas Barang Mewah, dan corak dalam perubahan UU ini.
DASAR HUKUM
Dasar hukum ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah UU No. 6 Tahun 1983 sebagaimana
telah diubah terakhir dengan UU No. 16 Tahun 2009.
TAHUN PAJAK
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam adminidtrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.
Fungsi NPWP : Sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak, untuk menjaga ketertiban dalam
pebayaran pajak da dalam pengawasan administrasi perpajakan.
Pencantuman NPWP
Wajib pajak diwajibkan mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimilikinya.
Pendaftaran NPWP
Tempat pendaftaran dilakukan pada kantor Direktorat Jendral Pajak
Sanksi
Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk diberikan Nomor Pokok
Wajib Pajak atau menyalah gunakan tanpa hak NPWP sehingga dapat menimbulkan
kerugian pendapatan negara dipidana dengan pidana paling singkat 6 bulan dan paling lama
6 tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak terutang dan paling banyak 4 kali
jumlah pajak terutang atau kurang bayar.
Penghapusan NPWP
Penghapusan NPWP merupakan Tindakan menghapus NPWP dari administrasi kantor
pelayanan pajak.
Format NPWP
Terdiri dari 15 digit, yaitu 9 digit pertama merupakan kode Wajib Pajak dan 6 digit
berikutnya merupakan kode Administratif Perpajakan. Formatnya sebagai berikut :
XX. XXX. XXX. X-XXX. XXX
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
Pengusaha kena pajak (PKP) merupakan pengusaha yang melakukan penyerahan barang
kena pajak dan/atau penyerahan jasa kena pajak yang dikenai pajak sesuai UU Pajak
Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya.
1. FUNGSI 2. TEMPAT 3. PENCABUTAN
PENGUKUHAN PKP PENGUKUHAN PKP PENGUKUHAN PKP
SANKSI
Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan
atau menyalah gunakan dipidana paling singkat 6 bulan dan paling lam 6 tahun
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
1. Pengertian SPT 2. Fungsi SPT 3. Prosedur Penyusunan
a. Pembayaran dan pelunasan pajak
SPT adalah surat yang oleh wajib b. Penghasilan yang merupakan a. WP mengambil sendiri surat
objek pajak dan/atau bukan objek pemberitahuan ditempat yang
pajak digunakan untuk
pajak ditetapkan oleh Direktorat Jendral
melaporkan perhitungan dan/atau c. Harta dan Kewajiban Pajak
pembayaran pajak. d. Pembayaran dari pemotogan atau b. Mengisi surat pemberitahuan
pemungut tentang pemotongan dengan benar
pajak c. Penandatangan SPT
4. Pembetulan SPT dan Pengungkapan 5. Jenis SPT 6. Batas Waktu Penyampaian SPT
Ketidakbenaran
a. Surat Pemberitahuan Masa a. Surat Pemberitahuan Masa, 20 hari
WP dengan kemauan sendiri dapat b. Surat Pemberitahuan Tahuan setelah akhir masa pajak
membetulkan Surat Pemberitahuan b. Surat Pemberitahuan Tahunan, 3
yang telah disampaikan. bulan setelah akhir tahun pajak
c. Untuk Surat Pemberitahuan Pajak
Tahunan paling lama 4 bulan
setelah akhir tahun pajak.
7. Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian SPT
SURAT SETORAN PAJAK (SSP) DAN
Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu
PEMBAYARAN PAJAK
penyampaian SPT Tahunan paling lama 2 bulan
sejak batas waktu pwnyapaian SPT Tahuan.
SSP adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak.
Fungsi SSP sebagai bukti pembayaran pajak apabila
telah disahkan oleh pejabat kantor penerima yang
8. Sanksi Terlambat atau Tidak Menyampaikan SPT
berwewenang.
WP dengan kealpaanya tidak menyampaikan Surat
Tempat pembayaran dan Penyetoran Pajak :
Pemberitahuan. Apabila pertama kali dilakukan
a. Bank yang telah ditunjuk oleh Menteri Keuangan
dikenakan sanksi kenaikan 200%
b. Kantor Pos
4. Jangka Waktu Pembayaran atau Penyetoran Pajak
a. Pembayaran Masa
b. Surat Tagihan Pajak
c. Kekurangan Pembayaran Pajak
1. SURAT KETETAPAN
PAJAK KURANG 4. SURAT KETETAPAN
BAYAR (SKPKB) PAJAK NIHIL
2. SURAT KETETAPAN (SKPN)
PAJAK KURANG 5. SURAT TAGIHAN
BAYAR TAMBAHAN PAJAK (STP)
(SKPKBT) 6. KEBERATAN DAN
3. SURAT KETETAPAN BANDING
PAJAK LEBIH BAYAR
(SKPLB)
KEDALUARSA PENAGIHANPAJAK
PEMBETULAN, PENGURANGAN,
PENGHAPUSAN, ATAU PEMBATALAN
1. Diterbitkan Surat Paksa
2. Ada pengakuan utang pajak
1. Pembetulan
3. Diterbitkan surat ketetapan pajak kurang
2. Pengurangan,Penghapusan, atau
bayar
Pembatalan
4. Dilakukan Penyidikan
PEMERIKSAAN PENYIDIKAN
Direktorat Jendral Pajak berwewenang melakukan Merupakan serangkaian Tindakan yang dilakukan
pemeriksaan dengan tujuan menuji kepatuahan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan
pemenuhan kewajiban perpajakan. bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak
pidana dibidang perpajakan.
KEWAJIBAN DAN HAK
WAJIB PAJAK
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK HAK- HAK WAJIB PAJAK
SANKSI PERPAJAKAN
SANKSI PIDANA
SANKSI ADMINISTRASI
BAB III
PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
PENGERITAN-PENGERTIAN
1. Penanggung Pajak, adalah 2. Penagihan Pajak, adalah 3. Biaya Penagihan Pajak, adalah
orang pribadi atau badan yang serangkaian Tindakan agar biaya pelaksanaan Surat Paksa,
bertanggung jawab atas penanggung Pajak melunasi Surat Perintah Melaksanakan
pembayaran pajak, termasuk Utang Pajak dan biaya penagihan Penyitaan, Pengumuman Lelang,
wakil yang menjalankan hak dan pajak dengan menegur atau Pembatalan Lelang, Jasa Penilai,
memenuhi kewajiban Wajib Pajak memperingatkan, melaksanakan dan biaya lainnya sehubungan
menurut ketentuan peraturan penagihan seketika sekaligus, dengan pajak penagihan.
perundang-undangan perpajakan. memberitahukan Surat Paksa,
mengusulkan pencegahan,
melaksanakan penyitaan,
melaksanakan penyandraan,
menjual barang yang telah disita.
PEJABAT DAN JURU SITA PAJAK