Anda di halaman 1dari 24

ADMINISTRASI PAJAK

KELAS XI

Oleh
Helty pusvitasari
KOMPETENSI DASAR
 3.1. Memahami jenis-jenis pajak dan ketentuan umum
dan tata cara perpajakan

 4.1. Mengelompokkan jenis-jenis pajak dan tata cara


perpajakan
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menjelaskan definisi, fungsi, hukum pajak dengan tepat

 Menjelaskan jenis-jenis pajak dengan tepat

 Memahami tarif pajak dengan tepat

 Memahami tata cara pemungutan pajak di Indonesia

 Mengklasifikasikan jenis – jenis pajak dengan tepat

 Mengidentifikasikan tata cara pemungutan pajak di Indonesia dengan


tepat
APA ITU
PAJAK?
Quo Vadis Edikasi Perpajakan 4
 Menurut UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi kepada
negara yang terutang orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi kemakmuran rakyat.
PUNGUTAN SELAIN PAJAK
 Bea Meterai
Merupakan pungutan yang dikenakan atas dokumen dengan
menggunakan benda materai ataupun benda lain.
 Bea masuk dan keluar
Bea masuk adalah pungutan atas barang yang dimasukkan ke dalam
daerah pabean berdasarkan harga/nilai barang itu atau berdasarkan
tarif yang sudah ditentukan. Bea keluar adalah pungutan yang
dilakukan atas barang yang dikeluarkan dari daerah pabean
berdasarkan tarif yang sudah ditentukan bagi masing-masing
golongan barang.
 Cukai
Merupakan pungutan yang dikenakan atas barang-barang tertentu yang
sudah ditetapkan untuk masing-masing jenis barang tertentu.
Contoh: tembakau, gula, bensin, minuman keras, dan sebagainya.
 Retribusi
Merupakan pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa
atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara langsung dan nyata
kepada pembayar.
Contoh: parkir, pasar, jalan tol, dan sebagainya.
FUNGSI PAJAK
1. Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara)
Pajak mempunyai fungsi budgetair, artinya pajak merupakan salah satu
sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran, baik rutin
maupun pembangunan.
2. Fungsi Regulated (Pengatur)
Pajak mempunyai fungsi pengatur, artinya pajak sebagai alat untuk
mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial
dan ekonomi serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang
keuangan.
3. Fungsi pemerataan (pajak distribusi)
 Pajak bisa digunakan untuk menyesuaikan dan menyeimbangkan
antara pembagian pendapatan dengan kebahagiaan dan
kesejahteraan masyarakat
4. Fungsi Stabilisasi
 Pajak bisa digunakan untuk menstabilkan kondisi dan keadaan
perekonomian seperti untuk mengatasi inflasi.
Hukum Pajak

 Hukum Pajak Materiil

Ajaran materiil menyatakan bahwa utang pajak timbul karena


diberlakukannya undang-undang perpajakan. Dalam ajaran ini,
seseorang akan secara aktif menentukan apakah dirinya dikenakan
pajak atau tidak, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
 Hukum Pajak Formil
Ajaran formil menyatakan bahwa utang pajak timbul karena
dikeluarkannya surat ketetapan pajak oleh fiskus (pemerintah). Untuk
menentukan apakah seseorang dikenakan pajak atau tidak, berapa
jumlah pajak yang harus dibayar, dan kapan jangka waktu
pembayarannya dapat diketahui dalam surat ketetapan pajak.
Jenis – Jenis Pajak
Pajak

Golongan Sifat Lembaga Pemungutnya

Pajak Lagsung pajak tidak Pajak Pajak Pajak Pusat Pajak Daerah
langsung Subyektif Obyektif
Jenis Pajak
1. Menurut Golongan
a. Pajak langsung
Pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan
tidak dapat dilimpahkan ke orang lain. Ex: PPh
b. Pajak tidak langsung
Pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan/dilimpahkan
ke orang lain.
Contoh: PPN
2. Menurut Sifatnya
a. Pajak Subjektif
Pajak yang berdasarkan pada subjeknya, dalam arti
memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.
Contoh: PPh
b. Pajak Objektif
Pajak yang berdasarkan pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.
Contoh: PPn dan PPnBM
3. Menurut Lembaga Pemungutnya
a. Pajak Pusat
Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan
untuk membiayai rumah tangga negara.
Contoh: PPh, PPN&PPnBM, BM.
b. Pajak Daerah
Pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan
untuk membiayai rumah tangga daerah.
Contoh: Pajak hotel, Pajak kendaraan bermotor, PBB
PPh

Pajak Pusat (Pajak Penghasilan)


Dikenakan atas
penghasilan yg
Rp diterima

Pajak Pertambahan Nilai


dan Pajak Penjualan atas
(PPN)
Barang Mewah (PPnBM)
Dikenakan atas setiap
penyerahan Barang dan Jasa
Kena Pajak serta Barang
Mewah (pajak konsumsi)

Pajak Bumi & Bangunan Perkebunan,


Perhutanan, dan Pertambangan
(PBB-P3)
Dikenakan atas pemanfaatan Bumi &
Bangunan

DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
PENGELOLA PAJAK PUSAT
Bea Meterai
Pajak atas pemanfaatan
dokumen tertentu
Pajak Daera h •• ~

Provinsi •
,
,

• Pajak Kendaraan Bermotor (PKB);


• Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor;
• Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor;
• Pajak Air r
Kota/Kabupaten ]
Permukaan; dan • Pajak Bumi & Ba ngunan Perdesaan dan Perkotaan
• Pajak Rokok (PBB-P2)
• Bea Perolehan Ha k Atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB)
• Pajak Restoran
• Pajak Reklame (Ikl an)
• Pajak Parkir
• Pajak Hiburan
• Pajak Penerangan Jalan
• Pajak Mineral Buk
• Pajak Parkir
• Pajak Air Tanah
• Pajak Sarang Buru
TARIF PAJAK
 Tarif Tetap
Tarif tetap adalah tarif berupa jumlah atau angka yang tetap,
berapapun besarnya dasar pengenaan pajak.
 Tarif Proporsional (Sebanding)
Tarif proporsional adalah tarif berupa persentasetertentu yang
sifatnya tetap terhadap berap pun dasar pengenaan pajaknya.
Makin besar dasar pengenaan pajak, makin besar pula jumlah
pajak yang terutang dengan kenaikan secara proporsional atau
sebanding.
Tarif Progresif (Meningkat)
Pajak yang Persentase tarif pajak yang digunakan semakin
besar bila jumlah objek yang dikenai pajak semakin besar

Tarif Degresif (Menurun)


Tarif degresif merupakan tarif berupa persentase tertentu yang
semakin menurun dengan makin meningkatnya dasar pengenaan
pajak.
Tata Cara Pemungutan Pajak
1. Stelsel Pajak
a. Stelsel Nyata (Riil Stelsel)
Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan
yang nyata).
b. Stelsel Anggapan (Fictive Stelsel)
Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang
diatur oleh UU.
c. Stelsel Campuran
Kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan.
Asas Pengenaan Pajak

(1) Asas Domisili


(tempat tinggal)
(2) Asas sumber

(3) Asas Kebangsaan


Asas Pengenaaan Pajak
a. Asas Domisili (asas tempat tinggal)
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan
Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya.

b. Asas Sumber
Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang
bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat
tinggal Wajib Pajak

c. Asas Kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu
negara
Sistem Pemungutan Pajak

 Official Assessment System


 Sistem pemungutan oleh pemerintah
 Self Assessment System
 Sistem pemungutan oleh wajib pajak sendiri
 With Holding System
 System pemungutan oleh pihak ketiga
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai