Anda di halaman 1dari 29

DASAR

PERPAJAKAN
PENGERTIAN PAJAK

APA SICH
PAJAK
ITU ??? ????
UNT
UK
APA
PAJA
K
ITU
??
Kontribusi wajib kepada Negara
Terutang oleh Orang Pribadi atau
Badan
Bersifat memaksa
Berdasarkan Undang-undang
Tidak memberikan imbalan secara
langsung
Digunakan untuk keperluan Negara
bagi sebesar-besarnya
KEMAKMURAN RAKYAT

PAJAK ADALAH :
FUNGSI PAJAK
Fungsi Anggaran/Penerimaan
(Budgetair)
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya

Fungsi Mengatur (Regulerend)


Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
Contohnya adalah pengenaan pajak yang lebih tinggi kepada
barang mewah dan minuman keras
FUNGSI PAJAK

Fungsi Stabilitas :
Pajak sebagai penerimaan negara dapat digunakan untuk
menjalankan kebijakan-kebijakan pemerintah. Contohnya
adalah kebijakan stabilitas harga dengan tujuan untuk
menekan inflasi dengan cara mengatur peredaran uang di
masyarakat lewat pemungutan dan penggunaan pajak yang
lebih efisien dan efektif.

Fungsi Redistribusi Pendapatan :


Penerimaan negara dari pajak digunakan untuk membiayai
pengeluaran umum dan pembangunan nasional sehingga
dapat membuka kesempatan kerja dengan tujuan untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat.
KENAPA HARUS BELAJAR PAJAK?
KENAPA KITA SEBAIKNYA TAHU TENTANG PAJAK?
1. Hanya ada 2 kewajiban WN yg diatur dalam UUD 45, yaitu :
membela, mempertahankan kedaulatan negara dan
membayar pajak
2. Sekitar 75% penerimaan negara dari pajak, artinya negara ini
akan kollaps tanpa uang pajak.
3. Tidak seorangpun warga negara yang tidak menikmati
manfaat dari uang pajak
4. Dua hal yg pasti dalam hidup yaitu mati dan membayar
pajak.Hampir seluruh warga negara terkena/terbebani/
membayar pajak
5. Cita-cita apapun atau akan menjadi apapun
seseorang kelak, pengetahuan tentang pajak akan
tetap relevan
6. Tidak ada satupun negara yang tidak memungut pajak dari
rakyatnya karena pajak juga berfungsi mengatur dan tidak
terlalu sensitif terhadap perubahan global. Makin maju suatu
negara makin intensip pemungutan pajak
SUMBER PENERIMAAN NEGARA
(APBN):

Menjual Sumber Daya Alam

Pinjaman LN dan DN

Pajak dan PNBP


TETAPI …….

SUMBER DAYA ALAM KITA SEMAKIN


LAMA SEMAKIN MENIPIS DAN TIDAK
BISA DIPERBAHARUI

SEDANGKAN
UTANG AKAN
MENIMBULKAN BIAYA
BUNGA YANG SANGAT
TINGGI, SEHINGGA
BIAYA YANG HARUS KITA
BAYAR AKAN BERLIPAT
MENGAJAK PERAN SERTA RAKYAT UNTUK
MEMBIAYAI NEGARANYA SENDIRI

RAKYAT
YANG RAKYAT YANG SUDAH
MANA ?? MEMENUHI SYARAT
UNTUK MEMBAYAR PAJAK
YAITU YANG SUDAH MEMILIKI
PENGHASILAN MELEBIHI PTKP
DALAM SATU TAHUN

Note: PTKP = Penghasilan Tidak


Reformasi Perpajakan (1984 sd
sekarang)
Self-assesment System:
Wajib Pajak diberikan
kepercayaan untuk
Sebelum reformasi mendaftarkan diri, menghitung,
membayar dan melaporkan
Official assesment
pajaknya sendiri.
( ….. s.d 1984 )

SISTEM PERPAJAKAN INDONESIA


SIAPA YANG MENJADI WAJIB PAJAK
(WP)
ORANG PRIBADI
Setiap warga negara yang mempunyai
penghasilan di atas Penghasilan Tidak
Kena Pajak (PTKP)
WARISAN YANG BELUM TERBAGI
Warisan yang belum terbagi bagi suatu
kesatuan menggantikan yang berhak
BADAN
Setiap badan usaha (organisasi, yayasan,
perseroan, firma, koperasi, persekutuan,
lembaga dan bentuk badan lainnya) yang
didirikan dan melakukan kegiatan usaha di
wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
BUT (bentuk usaha tetap)
Subyek pajak yang perlakuan
perpajakannya dipersamakan dengan badan.
PENGHASILAN TDK KENA PAJAK (PTKP)

Keterangan Setahun Sebulan


U/ diri Wajib Pajak Rp 54.000.000 Rp 4.500.000

Tambahan untuk
yang kawin
Rp 4. 500.000 Rp 375.000

Tambahan untuk
setiap anggota
keluarga paling
banyak 3 (tiga) orang
Rp 4. 500.000 Rp 375.000
PENGELOMPOKAN PAJAK
Menurut golongannya :

- Pajak langsung
Pajak langsung merupakan pajak yang bebannya ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan
tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain (contoh: Pajak Penghasilan (PPh)).
- Pajak tidak langsung
  Pajak tidak langsung merupakan pajak yang bebannya bisa dialihkan oleh pihak lain
(contoh: Pajak Pertambahan Nilai).

Menurut sifatnya :
- Pajak subjektif
Pajak subjektif adalah pajak yang melihat dan memerhatikan keadaan wajib pajak.
Jadi, pajaknya berpangkal pada subjeknya (contoh: Pajak Penghasilan (PPh)).
- Pajak objektif
pajak objektif memiliki arti sebaliknya (contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)).
Menurut Lembaga Pemungutannya

1 Pajak
2 Pajak
Pusat Daerah

dikelola oleh dikelola oleh


pemerintah pemerintah
pusat (DJP) daerah
PPh

Pajak Pusat (Pajak Penghasilan)


Dikenakan atas
penghasilan yang
Rp diterima

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah (PPnBM)
Dikenakan atas setiap
penyerahan Barang dan Jasa
Kena Pajak serta Barang
Mewah (pajak konsumsi)

Pajak Bumi & Bangunan Perkebunan,


Perhutanan, dan Pertambangan
(PBB-P3)
Dikenakan atas pemanfaatan Bumi &
Bangunan

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK
PENGELOLA PAJAK Bea Meterai
Pajak atas pemanfaatan
PUSAT dokumen tertentu
Bioskop
Pajak Daerah
Provinsi

• Pajak Kendaraan Bermotor (PKB);


• Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor;
• Pajak Bahan Bakar Kendaraan Kota/Kabupaten
Bermotor;
Pajak Bumi & Bangunan Perdesaan dan
• Pajak Rokok Perkotaan (PBB-P2)
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB)
Pajak Restoran
Pajak Reklame (Iklan)
Pajak Parkir
Pajak Hiburan 21
Pajak Penerangan Jalan
Pajak Sarang Burung Walet
TARIF PAJAK
Pengertian Tarif Pajak
Tarif pajak merupakan dasar pengenaan pajak
atas objek pajak yang menjadi tanggung jawab
wajib pajak.
Biasanya tarif pajak berupa persentase yang
sudah ditentukan oleh pemerintah.
Secara struktural, tarif pajak dibagi menjadi 4 jenis,
antara lain:
a. Tarif Progresif (a progressive tax rate).
b. Tarif Degresif (a degressive tax rate).
c. Tarif Proporsional (a proportional tax rate).
d. Tarif Tetap/regresif (a fixed tax rate)
A. TARIF PROGRESIF
Tarif pajak progresif merupakan tarif pungutan pajak yang mana persentase akan naik
sebanding dengan dasar pengenaan pajaknya.
Di Indonesia itu sendiri, tarif pajak progresif ini diterapkan untuk pajak penghasilan (PPh)
wajib pajak orang pribadi
B. TARIF DEGRESIF
Tarif degresif ini kebalikan dari tarif progresif.
Artinya, tarif pajak ini merupakan tarif pajak yang
persentasenya akan lebih kecil dari jumlah yang
dijadikan dasar pengenaan pajak tinggi. Atau,
persentase tarif pajak akan semakin rendah
ketika dasar pengenaan pajaknya semakin
meningkat.
Jadi, jika persentasenya semakin kecil, jumlah
pajak terutang tidak ikut mengecil. Melainkan
bisa jadi lebih besar karena jumlah yang dijadikan
dasar pengenaan pajaknya semakin besar.
CONTOH TARIF DEGRESIF

Dasar Pengenaan
Dasar Pengenaan Tarif Pajak
Pajak TarifPajak
Tarif Pajak 

s/d Rp10.000.000 30%

Rp10.000.000-Rp50.000.000 28%

Rp50.000.000-Rp100.000.000 26%

> Rp100.000.000 24% 


C. TARIF PROFESIONAL
Tarif proporsional merupakan tarif yang
persentasenya tetap meski terjadi
perubahan terhadap dasar pengenaan
pajak. Jadi, seberapa pun jumlah objek
pajak, persentasenya akan tetap.

Contohnya adalah Pajak Pertambahan


Nilai (10%) dan PBB (0,5%) dari berapa
pun objek pajaknya.
D. TARIF TETAP/REGRESIF
Tarif tetap atau tarif pajak regresif adalah
tarif pajak yang nominalnya tetap tanpa
memerhatikan jumlah yang dijadikan dasar
pengenaan pajaknya.

Tarif tetap juga dapat diartikan sebagai


tarif pajak yang akan selalu tetap sesuai
dengan peraturan yang telah diberlakukan,
seperti Bea Meterai dengan nilai atau
nominal sebesar Rp10.000,-
TIMBULNYA UTANG PAJAK

Ada dua ajaran yang mengatur timbulnya utang pajak :


 Ajaran Formil
Utang pajak timbul karena dikeluarkannya surat ketetapan
pajak oleh fiskus. Ajaran ini diterapkan pada official
assessment system.
 Ajaran Materiil
Utang pajak timbul karena berlakunya undang-undang.
Seseorang dikenai pajak karena suatu keadaan dan perbuatan.
Ajaran ini diterapkan pada self assessment system
HAPUSNYA UTANG PAJAK

Pembayaran
Kompensasi
Daluwarsa
Pembebasan dan Penghapusan

Anda mungkin juga menyukai