Anda di halaman 1dari 23

KONSEP DAN TEORI PERPAJAKAN

Kelompok 5:

Al Ikhsan Hidayat 1900522049


Azzahra Al Ichwani 1900522077
Marshanda Putri Nabila 1900522057
PENGERTIAN PAJAK
(PARADIGMA DAN REKONSTRUKSI)

Dalam pasal 1 angka 1 UU Nomor 28, perubahan ketiga atas


undang-undang Nomor 6 Tahun 1943 tentang ketentuan umum
dan tatacara perpajakan selanjutnya disebut dengan UU kup
2007 pajak didefinisikan sebagai:

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh


orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
PAJAK

Paradigma Klasik Paradigma


Kontemporer

Dipungut berdasarkan
Dapat Dipaksakan
UU

Menjalankan fungsi Tidak mendapatkan


negara manfaat langsung
Pajak dalam Paradigma Klasik
1. Dapat dipaksakan
Di Indonesia, salah satu instrumen "paksaan”
(compulsory) dalam pembukaan pajak adalah
penagihan pajak dengan surat paksa
(selanjutnya disebut PPSP).
2. Dipungut Berdasarkan Undang-Undang

Unsur defenisi pajak yang juga sangat penting adalah bahwa


pajak harus ditetapkan berdasarkan UU. Pemungutan pajak tidak
bisa dilakukan secara serampangan, namun harus ada kriteria-
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Ketentuan bahwa pajak harus dipungut berdasarkan


peraturan atau UU adalah merupakan suatu hal yang
mutlak. The New Ensyclopedia Britannica mencatat
politik yang bahkan menyebabkan revolusi.
3. Tidak Mendapatkan Manfaat Langsung

Pajak dipungut bukan untuk special benefit. Artinya si pembayar


pajak tidak menerima langsung manfaat atas kontribusi pembayaran
pajaknya. Kriteria inilah yang membedakan pajak dengan pungutan
lainnya seperti retribusi.

Retribusi dipungut kepada orang yang akan/ingin mengonsumsi


barang dan jasa tersebut. Mereka yang membayar retribusi akan
mendapatkan manfaat langsung atas pembayaran yang mereka telah
lakukan. Orang yang tidak mau membayar retribusi tidak boleh
menikmati atau mengonsumsi barang dan jasa tersebut.
4. Digunakan untuk Menjalankan Fungsi Negara

Salah satu instrumen yang digunakan negara untuk


menjalankan fungsinya adalah pajak. Di mana terdiri
atas fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
Pemanfaatan pajak untuk menjalankan fungsi negara
pemerintah hendaknya berpegang pada prinsip-prinsip
good governance yaitu penegakan hukum transparansi,
akuntabilitas, efisiensi profesionalisme dan melibatkan
partisipasi masyarakat secara luas.
Pajak dalam Paradigma
Kontemporer

Dalam wacana terakhir khususnya dalam Kongres pajak sedunia pada bulan
September 2005 di Buenos Aires, Argentina, terdapat pergeseran paradigma
dalam mendefinisikan pajak. Beberapa poin penting diantaranya adalah:

 Pajak tidak boleh memaksa


 Pajak harus dikembalikan ke masyarakat
 Membayar pajak mendapat benefit, terutama akses dari
pemerintah, baik asas informasi maupun asas ekonomi.
 Pajak juga memiliki pengukuran Benefit, misalnya secara
transparan pemerintah menunjukkan bahwa hasil pajak
digunakan untuk membangun infrastruktur, subsidi pendidikan,
dan sebagainya.
Di Indonesia, konsep pajak dalam perspektif politik perpajakan digaungkan
secara nyata oleh Edi Slamet Irianto melalui disertasinya yang mana mengatakan
bahwa pajak adalah saham politik rakyat atau negara sehingga rakyat memiliki
hak istimewa dalam proses politik untuk menentukan kebijakan negara.

Demokratisasi perpajakan menjadi penting untuk dikembangkan karena berbagai


alasan :

 Semakin terbukanya iklim politik di Indonesia dan perkembangan pasar bebas.


 Meningkatnya kesadaran masyarakat sehingga meningkatkan tuntutan adanya
transparansi dalam pengelolaan pajak.
 Menguatnya sistem ekonomi yang demokratis
Prosedur pelaksanaan penagihan dengan Surat Paksa
adalah sebagai berikut :

1) Penerbitan Surat Teguran


2) Pemberitahuan Surat Paksa
3) Pemberitahuan Surat Perintah Melakukan Penyitaan
4) Penyitaan
5) Lelang
FUNGSI NEGARA DAN PAJAK
FUNGSI NEGARA DAN PAJAK

PEMERINTAH PAJAK

FUNGSI
FUNGSI PEMERINTAH
Dari Segi Ekonomi :

Mengatasi masalah inefisiensi dalam mengalokasikan sumber-sumber


ekonomi

Mendistribusikan penghasilan dan kekayaan kepada masyarakat


sehingga tercapai masyarakat yang adil dan makmur.

Menjaga/menjamin tersediannya lapangan kerja (memperkecil


tingkat pengangguran).
MACAM-MACAM FUNGSI PEMERINTAHAN

1. Fungsi Alokasi
Yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa publik, seperti
pembangunan jalan raya, jembatan, penyediaan fasilitas penerangan, dan
telepon umum

2. Fungsi Distribusi
Yaitu fungsi pemerintahan dalam pemerataan atau distribusi pendapatan
masyarakat agar kesejahteraan dapat menyebar ke setiap lapisan masyarakat.
Contoh : subsidi rumah murah, pendidikan yang terjangkau

3. Fungsi Stabilitas
Musgrave menyatakan bahwa fungsi stabilisasi pemerintahan dilakukan dengan
menggunakan kebijakan anggaran sebagi alat untuk
menjaga tenaga kerja tetap tinggi, tingkat stabilitas harga yang pantas/layak

4. Fungsi Regulasi
Yaitu suatu peraturan yang dibuat untuk membantu mengendalikan suatu
kelompok, lembaga/organisasi, dan masyarakat demi mencapai tujuan tertentu
dalam kehidupan bersama, bermasyaarakat, dan bersosialisasi.
FUNGSI PAJAK

Fungsi pajak dapat dibedakan menjadi dua kategori besar, yaitu:

Fungsi pajak sebagai sumber penerimaan negara yang


aman dan berkelanjutan

Fungsi pajak sebagai instrumen politik


Pajak sebagai instrumen politik dapat dielaborasi
(pengerjaan) dalam beberapa fungsi

Fungsi pajak sebagai sumber penerimaan negara yang


aman, murah, dan berkelanjutan
Fungsi pajak sebagai instrumen keadilan dan pemerataan
Fungsi pajak sebagai instrumen kebijakan pembangunan
Fungsi pajak sebagai instrumen ketenagakerjaan
Fungsi pajak sebagai instrumen kebijakan mitigasi dan
adaptasi perubahan iklim
KLASIFIKASI PAJAK

Pajak Langsung dan Pajak Subjektif dan


Tidak Langsung Pajak Objektif

Pajak Pusat dan Pajak


Daerah
PAJAK LANGSUNG PAJAK TIDAK
LANGSUNG

PPN (Pajak
PPh (Pajak
Penghasilan) PENGERTIAN Pertambahan
Nilai)
PAJAK
PBB (Pajak
PAJAK BEA
Bumi
Bangunan) MASUK

FUNGSI
KLASIFIKASI
NEGARA DAN
PAJAK KENDARAAN
PAJAK EKSPOR
BERMOTOR PAJAK
PAJAK
Pajak Subjektif dan Pajak Objektif
(Pajak berdasarkan Sifatnya)
a) Pajak Subjektif
Pajak yang berpangkal pada subjeknya, Contoh pajak subjektif
adalah pajak penghasilan (PPh) yang memperhatikan tentang
kemampuan wajib pajak dalam menghasilkan pendapatan atau uang.

b) Pajak Objektif
Pajak yang berpangkal kepada objeknya. Contoh pajak objektif
adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari barang yang dikenakan
pajak.
Pajak Pusat dan Pajak Daerah
(berdasarkan lembaga pemungutannya)

Pajak yang dipungut dan dikelola oleh Pemerintah Pusat, dalam


hal ini sebagian besar dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
Hasil dari pungutan jenis pajak ini kemudian digunakan untuk
membiayai belanja negara seperti pembangunan jalan,
pembangunan sekolah, bantuan kesehatan dan lainsebagainya.
Proses administrasi yang berkaitan dengan pajak pusat
dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan
Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) dan Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak serta Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Pajak.
PAJAK PUSAT

Pajak Pertambahan Pajak Penghasilan


Nilai (PPN)
PBea Materai
(PPh)

Pajak Bumi dan Bangunan


(PBB perkebunan, PajaPenjualan
Pajak Penghasilan
atas
Perhutanan, (PPh)
Barang Mewah
Pertambangan) (PPnBM)
hasilan (PPh)
PAJAK DAERAH

Pajak-pajak yang dipungut dan dikelola oleh Pemerintah


Daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Hasil dari pungutan jenis pajak ini kemudian digunakan


untuk membiayai belanja pemerintah daerah.

Proses administasinya dilaksanakan di Kantor Dinas


Pendapatan Daerah atau Kantor Pajak Daerah atau kantor
sejenis yang dibawahi oleh pemerintah daerah setempat.
Dapat dipaksakan
Pajak Kabupatan/Kota Pajak Kabupatan/Kota

-Pajak Kendaraan Dipungut


Bermotor -Pajak Hotel
berdasarkan UU
-Bea Balik Nama Paradigma Klasik-Pajak Restoran
Kendaraan Bermotor
Tidak
-Pajak Penerangan Jalan
Pajak
-Pajak Rokok
mendapatkan
Paradigma -Pajak Parkirmanfaat langsung
-Pajak Air Permukaan Kontemporer
-Pajak Hiburan
-Pajak Bahan Bakar Menjalankan
Kendaraan Bermotor fungsi negara

Anda mungkin juga menyukai