Anda di halaman 1dari 9

DASAR-DASAR

PERPAJAKAN
Anggota Kelompok 1 :

1. Andi Tenri Akko 202030104


2. Arief Nurjaya 202030038

PERPAJAKAN 1
PENGERTIAN PAJAK
Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk negara. Setiap sen uang pajak yang dibayarkan rakyat
akan masuk dalam pos pendapatan negara dari sektor pajak. Penggunaannya untuk membiayai belanja
pemerintah pusat maupun daerah demi kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan UU  KUP Nomor 28
Tahun 2007, pasal 1, ayat 1, pengertian pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.

Adapun pengertian pajak menurut Prof. Dr. Rochmat SH, pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran
umum.

Ada beberapa unsur pokok pajak yaitu iuran atau pungutan, pajak dipungut berdasarkan undang-
undang, pajak dapat dipaksakan dan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah.
ASAS – ASAS PERPAJAKAN
01 02
Asas Asas Pembagian
Rechtsfilosofis Beban Pajak
Mencari dasar pembenaran terhadap Mencari jawaban atas pertanyaan bagaimana agar
pengenaan pajak oleh negara. beban pajak itu dikenakan terhadap rakyat secara
adil.

03 04
Asas Pengenaan Asas Pelaksanaan
Pajak Pemungutan Pajak
Asas pengenaan pajak ini menyangkut Yang termasuk ke dalam asas ini ada
yurisdiksi dari suatu Negara. beberapa asas yaitu asas yuridis,
ekonomis, dan finansial.
KEDUDUKAN HUKUM PAJAK
Hukum pajak adalah bagian dari hukum publik. Hukum pajak di Indonesia menganut
paham imperative. Artinya, pelaksanaan pemungutan pajak tidak dapat ditunda. Berikut ini
adalah penjelasan kedudukan hukum perpajakan:
1. Hukum Perdata yang mengatur hubungan antara satu individu dengan individu lainnya.
2. Hukum Publik dimana mengatur hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya. Antara lain
terdiri dari Hukum Tata Negara, Hukum Tata Usaha Negara (Hukum Administrasi Negara),
Hukum Pajak, dan Hukum Pidana.

Hukum pajak adalah kumpulan aturan yang berisi peraturan hak serta kewajiban maupun
hubungan wajib pajak dengan pemerintah sebagai pemungut pajak. Adapun dasar-dasar hukum
pajak yaitu Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materai, Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 1994 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan, Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2000 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2000 Tentang Penghasilan, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 Tentang Pajak Pertambahan
Nilai atas Barang dan Jasa, dan Penjualan atas Barang Mewah, Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak dan Surat Paksa, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000
Tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002
Tentang Pengadilan Pajak.
FUNGSI PAJAK

Fungsi Anggaran (Budgetair) Fungsi Stabilitas


1. Sebagai sumber pendapatan Negara, pajak 3. Dengan adanya pajak, pemerintah
berfungsi untuk membiayai pengeluaran- memiliki dana untuk menjalankan
pengeluaran Negara. Untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan
tugas-tugas rutin Negara dan melaksanakan stabilitas harga sehingga inflasi dapat
pembangunan, Negara membutuhkan Negara dikendalikan.
membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh
dari penerimaan pajak.

Fungsi Anggaran (Budgetair) Fungsi Redistribusi Pendapatan


2. Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan 4. Pajak yang sudah dipungut oleh Negara
ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan akan digunakan untuk membiayai
fungsi pajak mengatur, pajak bisa digunakan semua kepentingan umum, termasuk
sebagai alat untuk mencapai tujuan. juga untuk membiayai pembangunan
Contohnya dalam rangka menggiring sehingga dapat membuka kesempatan
penanaman modal, baik dalam negeri maupun kerja yang pada akhirnnya akan dapat
luar negeri, diberikan sebagai macam fasilitas meningkatkan pendapatan masyarakat.
keringanan pajak.  
TEORI PEMUNGUTAN PAJAK
Teori Asuransi Teori Gaya Pikul Teori Bakti
Menurut teori asuransi, pembayaran pajak Dalam teori gaya pikul, pajak yang harus Teori bakti mengatakan jika suatu
diibaratkan seperti membayar premi dalam dibayarkan oleh masyarakat harus sesuai Negara memiliki hak mutlak untuk
perusahaan asuransi dengan harapan gaya pikul dan ukuran yang sesuai dengan mengambil pajak dari rakyat. Rakyat
mendapatkan perlindungan dari kejadian pengeluaran dan penghasilan, baik perorangan sudah memahami bahwa membayar
tidak terduga di masa yang akan datang. atau sebuah badan usaha. pajak merupakan sebuah kewajiban dan
tanda bakti kepada Negara.

Teori Kepentingan Teori Daya Beli


Dalam teori kepentingan, pembagian pajak kepada Teori daya beli ini sangat erat berkaitan dengan kemampuan
Negara didasarkan pada kepentingan atau perlindungan masyarakat saat melakukan tranksaksi jual beli. Pada transaksi
masing-masing orang. Negara harus melindungi harta beli, jenis pajak yang dikenakan adalah PPN (Pajak Pertambahan
dan jiwa masyarakat agar kepentingannya bisa terlaksana Nilai) dan PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah). Jadi
dengan baik. Oleh karena itu, semakin besar kepentingan semakin mewah atau semakin mahal barang yang dimiliki
seseorang terhadap Negara, maka semakin besar pula masyarakat, maka nominal pajaknya semakin besar pula.
pajak yang harus dibayar.
JENIS PAJAK

Pajak Penghasilan Pajak Bumi dan Bea Materai


(PPh) Bangunan (PBB)

1. 2. 3.

4. 5.

Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penjualan atas Barang


(PPN) Mewah (PPnBM)
TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK
Stelsel Anggapan (fictive
stelsel)
Stelsel Nyata
pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan
Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan yang diatur undang-undang. Tanpa menunggu akhir
yang nyata), pemungutan dilakukan pada akhir tahun tahun dan tidak berdasarkan keadaan sesungguhnya.
pajak setelah penghasilan sesungguhnya diketahui.  
Pajak lebih realistis tapi baru dapat dikenakan di
akhir periode.

Stelsel Campuran
Merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan. Pada awal
tahun dihitung berdasarkan anggapan dan akhir tahun disesuaikan dengan
keadaan yang sebenarnya.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai