TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pajak
mendapat jasa timbal (kontaprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang
Adriani (2017:2) menyatakan bahwa Pajak adalah iuran kepada negara (yang
dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-
peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk,
Sunitro (2017:2) menyatakan bahwa pajak adalah iuran rakya kepada kas
pengeluaran umum.
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
merupakan kontribusi kepada negara berdasarkan pada peraturan pajak yang berlaku
negara.
7
8
bagi pengeluaran pemerintah, dan fungsi mengatur (reguler), sebagai pengatur atau
sebagai pembayar pajak. Hukum pajak merupakan bagian dari hukum publik yang
(hukum) yang berkewajiban membayar pajak yang memuat pula unsur-unsur hukum
tata negara dan hukum pidana. Cakupan Hukum Pajak meliputi subjek pajak, wajib
pajak, objek pajak, kewajiban pajak terhadap pemerintah, timbul dan hapusnya
utang pajak, cara penagihan pajak, dan cara mengajukan keberatan dan banding.
suatu kenyataan.
2. Pemungutan pajak.
3. Penyetoran pajak.
4. Pengajuan keberatan.
5. Permohonan banding.
Agar tujuan pemungutan pajak dapat tercapai, maka perlu adanya perhatian
mungkin.
Terdapat beberapa teori mengenai penerapan pajak dalam suatu negara, teori
1. Teori asuransi
Teori ini mengibaratkan pajak sebagai suatu premi asuransi yang harus
2. Teori kepentingan
Teori ini menyatakan bahwa biaya atas jasa yang diberikan negara
Teori ini menyatakan bahwa negara sebagai suatu organ satu kesatuan
Teori ini menyatakan bahwa pajak ibarat pompa yang menyedot daya
masyarakat.
pemerintah sejak tahun 1983, hingga kini semua pengenaan dan pemungutan pajak
telah memiliki dasar hukum yang kuat yaitu dengan Undang-Undang. Upaya yang
11
dilakukan pemerintah selama in tentu sesuai dengan amanat Pasal 23 Ayat (2)
Tahun 2000.
Tahun 1994.
Sengketa Pajak.
Tahun 2000.
3. Stelsel campuran
Penentuan paja pada awal tahun dengan adanya angapan kemudian dapat
diangsur selama tahun pajak dan pada akhir tahun dihitung kembali
fiskus
Fungsi pajak adalah kegunaan pokok dan manfaat pokok pajak. Sebagai alat
pokok dalam meningkatkan kesejahteraan umum, suatu negara tidak akan mungkin
adanya dua fungsi pajak yang ditulis oleh Mardiasmo (2013:1) yaitu:
menjadi tiga, yaitu pengelompokan menurut golongan, menurut sifat, dan menurut
lembaga pemungutannya.
sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang
dilimpahkan kepada orang lain dan hanya dikenakan pada hal – hal
b. Menurut Sifatnya
Mewah.
Mardiasmo (2019:13) dalam praktiknya, perlu adanya tarif pajak yang diatur
dalam undang-undang agar masyarakat selaku wajib pajak yang membayar pajak
2. Tarif tetap, yaitu tarif berupa jumlah yang tetap sama terhadap
terutang tetap.
16
3. Tarif progresif, yaitu persentase tarif yang digunakan semakin besar bila
4. Tarif degresif, yaitu persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila
pemungut pajak dengan tujuan dan asas yang masih diperlukan lagi yaitu
dari dalam maupun luar negeri. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak
dalam negeri.
2. Asas Sumber
3. Asas Kebangsaan
berikut:
yuridis).
Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini
maupun warganya.
perekonomian masyarakat.
1. Ajaran Formil
2. Ajaran Materiil
dikenai pajak karena suatu keadaan dan perbuatan. Ajaran ini diterapkan
1. Pembayaran
2. Kompensasi
3. Daluwarsa
1. Perlawanan Pasif
antara lain:
2. Perlawanan Aktif
melanggar undang-undang
19
2.2. Efektivitas
melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) dari pada suatu
organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara
Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil
definisi tentang Efektivitas merupakan daya pesan untuk mempengaruhi atau tingkat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu efektifitas adalah
hubungan antara output dan tujuan dimana efektivitas diukur berdasarkan seberapa
jauh tingkat output atau keluaran kebijakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Selanjutnya istilah efektivitas adalah pencapaian tujuan atau hasil yang
tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang
ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan. Jadi dapat diartikan bahwa
indikator efektivitas dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai
adalah suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat dari apa yang dikehendaki.
Misalkan saja jika seseorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu
dan memang dikehendakinya, maka perbuatan orang itu dikatakan efektif jika hasil
yang dicapai sesuai dengan apa yang dikehendakinya dan telah direncanakan
sebelumnya.
indikator sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat keefektivitasan suatu objek.
Presentase Kriteria
>100% Sangat Efektif
91-100% Efektif
81-90% Cukup Efektif
61-80% Kurang Efektif
<60% Tidak Efektif
Sumber data : http://www.pajak.go.id/
21
akan membawa pengaruh yang positif bagi penerimaan pajak negara. Khusunya
pajak dalam membayar hutang pajaknya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
tindakan agar Penanggung Pajak melunasi Utang Pajak dan biaya penagihan pajak
bertambah.
Suhartono dan Ilyas (2010:80) dalam buku Ketentuan Umum dan Tata Cara
1 Penerbitan Surat
7( tujuh) hari sejak Pasal 8 s.d 11
Teguran atau Surat saat jatuh tempo Permenkeu
Peringatan atau
utang pajak Nomor24/PMK.03/200
surat lain yang penanggung pajak 8
sejenis setelah tidak melunasi utang
pajaknya
2 Penerbitan Surat Sudah lewat (pasal 7 UU
Paksa 21(dua puluh satu) Nomor 19/2000
hari sejak dan pasal 15 s.d
diterbitkanya 23 peraturan
Surat teguran menteri keuangan
/surat peringatan nomor 24
dan penanggung /PMK.03/2008
pajak tidak
melunasi utang
pajak
3 Penerbitan surat Setelah lewat Pasal 12 UU
perintah 2x24 jam Surat Nomor 19/2000
melaksanakan Paksa
penyitaan diberitahukan
kepada
penanggung pajak
dan utang pajak
belum dilunasi
4 Pengumuman setelah lewat waktu Pasal 26 peraturan
lelang 14 hari sejak tanggal menteri keuangan
pelaksanaanpenyitaan nomor
dan 24/PMK.03.2008
penanggung pajak
tidak melunasi
utang pajak
5 Penjualan / Setelah lewat Pasal 26 UU
pelelangan waktu 14 (empat Nomor 19/2000
barang sitaan belas ) hari sejak dan pasal 28
pengumuman peraturan menteri
lelang dan keuangan nomor
penanggung pajak 24/PMK.03.2008
tidak melunasi
utang pajaknya
23
dasar hukum Undang-undang No. 19 Tahun 1959 tentang Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa selanjutnya tidak diberlakukan dan diganti dengan Undang-undang No.
19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa yang berlaku mulai
pemerintah daerah.
2. Menegakan keadilan
sebagai berikut :
ketentuan penerbitan Surat Teguran, Surat Peringatan, dan surat lain yang
barang yang diumumkan tidak melalui media massa dalam rangka efisiensi.
10. Mempertegas pemberian sanksi pidana kepada pihak yang sengaja mencegah,
membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak. Surat paksa mempunyai kekuatan
eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama dengan putusan pengadilan yang
1. Nama Wajib Pajak, atau nama Wajib Pajak dan Penanggung Pajak.
2. Dasar penagihan.
1. Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajak dan kepadanya diterbitkan Surat
sekaligus; atau
Tata cara pemberitahuan Surat Paksa diatur dalam pasal 10 ayat (1) UU
PPSP yaitu pemberitahuan Surat Paksa dilakukan oeh juru sita dengan pernyataan
dan penyerahan Surat Paksa kepada penanggung pajak yang dituangkan dalam berita
acara.
a) Penanggung pajak ditempat tinggal, tempat usaha atau di tempat lain yang
memungkinka;
tidak dijumpai;
c) Salah seorang ahli waris atau pelaksana wasiat atau yang mengurus harta
peninggalannya, bila wajib pajak telah meninggal dunia dan harta warisan
d) Para ahli waris, bila Wajib Pajak telah meninggal dunia dan harta warisan
telah dibagi.
27
pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak, daluwarsa
setelah melampaui waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak penerbitan Surat Tagihan
Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang
2. Ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak baik langsung maupun tidak
langsung;
3. Diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak
pajak termasuk bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak, daluwarsa
6. Putusan Banding
2.7. Penyitaan
Pajak, guna dijadikan jaminan untuk melunasi utang pajak menurut peraturan
Pajak dengan Surat Paksa yaitu Pelaksanaan Surat Paksa tidak dapat dilanjutkan
dengan penyitaan sebelum lewat waktu 2 (dua) kali 24 (dua puluh empat) jam
1. Apabila utang pajak tidak dilunasi oleh Penanggung Pajak dalam jangka waktu
melaksanakan Penyitaan.
kurangnya 2 (dua) orang yang telah dewasa, penduduk Indonesia, dikenal oleh
dan saksi-saksi.
dengan syarat seorang saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berasal dari
7. Salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita dapat ditempelkan pada barang bergerak
atau barang tidak bergerak yang disita, atau di tempat barang bergerak atau
barang tidak bergerak yang disita berada, dan atau di tempat-tempat umum.
8. Atas barang yang disita dapat ditempel atau diberi segel sita.
objek sita adalah barang penanggung pajak yang dapat dijadikan jaminan utang
pajak.
Menurut pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
ditempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan, atau di tempat lain termasuk
yang penguasaannya berada ditangan pihak lain atau yang dijaminkan sebagai
berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro, atau bentuk lainnya yang
2. barang tidak bergerak termasuk tanah, bangunan, dan kapal dengan isi kotor
tertentu.
Kerangka pikir penelitian adalah suatu gambaran atau alur yang biasanya
berbentuk diagram dengan tujuan untuk menjelaskan secara singkat alur bagaimana
paham akan alur yang telah dibuat. Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat
Tunggakan Pajak
Gambar 2.8
31
perpajakan ada yang diancam dengan sanksi adminstrasi saja, ada yang diancam
dengan sanksi pidana saja, dan ada pula yang diancam dengan sanksi adminstrasi
yang berupa bunga dan kenaikan. Sanksi pidana merupakan siksaan atau
penderitaan. Merupakan suatu alat terakhir atau benteng hukum yang digunakan
perpajakan ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu berupa denda, bunga, dan
kenaikan.
1. Denda Pidana
kepada Wajib Pajak ada juga yang diancamkan kepada pejabat pajak
bersifat kejahatan.
2. Pidana Kurungan
3. Pidana Penjara
2. Denda Administrasi
Definisi konsepsional adalah definisi dari variabel yang ada didalam penelitian
dan disesuaikan dengan maksud dari penelitian itu sendiri agar jelas batasannya.
Adapun definisi konsepsional yang terkait dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Pajak
Mardiasmo (2013:2) menyatakan bahwa pajak adalah iuran rakyat kepada kas
mendapat jasa timbal (kontaprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang
2. Efektivitas
melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) dari pada
suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan
3. Penagihan Pajak
serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi Utang Pajak dan biaya
4. Surat Paksa
membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak. Surat paksa mempunyai
36