Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional

1. Pajak

Macam-macam pajak di Indonesia dibagi menjadi dua: pajak pusat dan pajak

daerah. Pembahasan mengenai macam-macam pajak akan membantu wajib

pajak memahami perpajakan di Indonesia. Pajak pusat terdiri dari pajak

penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah, bea

materai. Sedangkan pajak daerah terdiri dari pajak bumi bangunan, pajak

kendaraan bermotor, pajak bea balik nama kendaraan bermotor.

Pajak yang dipungut di KPP Pratama Samarinda Ilir adalah pajak pusat yaitu

pajak penghasilan atau PPh, pajak pertambahan nilai atau PPn, dan pajak atas

penjualan barang mewah atau PPnBM.

2. Efektivitas

efektivitas merupakan tahap dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi. Efektivitas selalu terkait dengan

hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya

dicapai. Tingkat keefektivitasan penagihan pajak dengan menggunakan surat

paksa dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Jumlah penagihan yang dibayar


Efektivitas Penerbitan = x 100%
jumlah penagihan yang diterbitkan

3. Penagihan Pajak

Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi

Utang Pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan,

melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa,

37
38

mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan

penyanderaan, menjual barang yang telah disita.

4. Surat Paksa

Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan

pajak. Surat paksa mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum

yang sama dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum

tetap.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Samarinda Ilir Jl. MT.

Haryono No. 17, Air Putih, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan

Timur. Penelitian ini dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2022.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode dalam

mengumpulkan data, metode tersebut yaitu:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian dengan cara membaca literatur-literatur yang tersedia seperti buku-

buku yang memberikan informasi mengenai teori-teori yang digunakan penulis

dalam membuat penelitian ini guna mendapatkan data yang dibutuhkan dan

teori-teori yang akan digunakan dalam pembahasan dipenelitian ini. Tujuannya

adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang akan menjadi

pedoman utama dalam penelitian ini.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian dengan cara meninjau langsung objek yang akan diteliti. Penelitian

ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:


39

a) Wawancara

Wawancara adalah teknik yang dilakukan untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan dengan cara melakukan wawancara langsung kepada pihak-pihak

perusahaan atau instansi.

b) Dokumentasi

Yaitu mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dengan cara megambil foto

ataupun video mengenai data yang akan digunakan. Data yang akan digunaka

memiliki relevansi dengan objek yang akan dibahas.

3.4. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a) Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat disajkan dalam bentuk

angka-angka yang bisa dihitung dan dapat dianalisis secara sistematis.

Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa data angka-angka jumlah

penagihan pajak dan jumlah surat penagihan pajak yang diterbitkan.

b) Data Kualitatif

Data kualitatif adalah jenis data yang dapat disajikan dalam bentuk kata-

kata yang mengandung makna.

2. Sumber Data

a) Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh penulis dari objek

penelitian sehingga didapatkan data-data yang dibutuhkan sehubungan

dengan masalah yang diteliti, misalnya : struktur organisasi objek

penelitian, data hasil tanya jawab dengan seksi penagihan dan bagian
40

lainnya yang bersangkutan pada objek penelitian yaitu KPP Pratama

Samarinda Ilir.

b) Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan sendiri oleh

peneliti dengan secara tidak langsung berhubungan dengan tempat

penelitan atau suatu tempat yang menjadi objek penelitan, misalnya:

jumlah wajib pajak yang terdaftar, jumlah wajib pajak yang

menyampaikan SPT, jumlah wajib pajak yang menunggak, jumlah surat

yang diterbitkan dan jumlah peneriman pajak.

3.5. Metode Analisis Data

Metode yang dipakai didalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.

Yaitu metode yang menggambarkan efektivitas penagihan pajak dengan

menggunakan surat paksa pada KPP Pratama Samarinda Ilir. Adapun langkah-

langkah yang dilakukan dalam analisa data ini adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan laporan kegiatan penagihan pajak aktif tahun 2020-2021

berdasarkan penerbitan surat paksa serta pencairan yang disebabkan oleh

penerbitan surat paksa.

2. Menghitung efektivitas penagihan pajak dengan surat paksa periode 2020-2021.

3.6. Alat Analisis Data

1. Efektivitas penyampaian surat paksa dihitung dengan rumus berikut:

Jumlah penagihan yang dibayar


Efektivitas Penerbitan =
jumlah penagihan yang diterbitkan
x 100%

Sumber data: http://www.pajak.go.id/

Untuk mengukur tingkat keefektifan, maka digunakan indikator sebagai

berikut :
41

Tabel 3.1
Klasifikasi Pengukuran Efektivitas

No Presentase Kriteria
1 >100% Sangat Efektif
2 91-100% Efektif
3 81-90% Cukup Efektif
4 61-80% Kurang Efektif
5 <60% Tidak Efektif
Sumber data: http://www.pajak.go.id/

Dari tabel di atas dapat dilihat apabila presentase yang didapat diangkat

90-100% maka penagihan pajak dengan menggunakan surat paksa dapat

dikatakan efektif. Namun sebaliknya apabila presentase yang didapat di bawah

60 persen, maka penagihan pajak dengan menggunakan surat paksa dapat

dikatakan tidak efektif.

Anda mungkin juga menyukai