Anda di halaman 1dari 11

Mata Kuliah : Perpajakan

Pengampuh : Crhis Dayanti Br. Ginting SE,M.SI

Tugas : Angel Carlina Laia

1. PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, TARIF PAJAK, DAN


PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
PAJAK

Nama Penulis : Pasca Rizki Dwi Ananda Srikandi Kumadji Achmad Husaini

Latar Belakang : Indonesia sebagai negara berkembang selalu melakukan


pembangunan disegala sektor. Hal ini demi terciptanya masyarakat yang sejahtera
contohnya memberikan pelayanan kepada masyarakat, penegakan hukum yang adil serta
memelihara kemanan dan ketertiban negara. Biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan ini tentunya tidak sedikit. Upaya untuk memenuhi hal tersebut salah satunya
dengan penerimaan negara, berfungsi untuk memenuhi kepentingan negara guna
menciptakan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan 3 sumber penerimaan negara tersbut,
sektor pajak menjadi sumber penerimaan utama negara dalam memenuhi anggaran
negara. Pajak merupakan iuran dari rakyat kepada negara (iuran berupa uang bukan
barang) berdasarkan undangundang dengan tanpa jasa timbal balik atau kontraprestasi
dari negara secara langsung dapat ditunjuk yang digunakan untuk membiayai rumah
tangga negara, yakni pengeluaranpengeluaran bagi masyarakat luas (Mardiasmo, 2011:1).
Sejak Juli 2013 hingga Juni 2014 kontribusi penerimaan pajak sektor UMKM hanya
sekitar 2 triliun Rupiah, jauh dari potensinya sekitar 30 Triliun Rupiah, dengan asumsi
kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 3.000 triliun Rupiah (Gumiwang, 2014). Jika
dikorelasikan dengan pertumbuhan UMKM angka tersebut terasa begitu kecil.

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah explanatory research (Singarimbun


dan Effendi, 2006:5). Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM yang terdaftar sebagai
Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu berjumlah 2.107. Sampel sebanyak
96 orang responden. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini non probabilitas
atau pengambilan sampel secara tidak acak dengan teknik pengambilan sampel bertujuan
(purposive sampling) yang ditentukan hanya pada Wajib Pajak Sektor UMKM
(Sugiyono, 2010:218), yaitu UMKM yang mempunyai omzet satu tahun di bawah Rp
4.800.000.000,- terdaftar di KPP Pratama Batu
Hasil Penelitian :
Validitas dan Reliabilitas
Semua variabel dalam uji ini dikatakan valid dan reliabel karena dalam pengujian
validitas rhitung ≥ r-tabel (0,3) serta dalam pengujian reliabilitas nilai Alpha Croubach ≥
0,6. Persamaan regresi berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 6, adalah sebagai
berikut : Y = 7,288+ 0,252 X1 + 0,413 X2+ 0,217 X3 1. Variabel X1 memiliki nilai
koefesien regresi sebesar 0,252. Berarti dengan semakin giatnya sosialisasi dilakukan
akan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dengan asumsi tarif pajak dan pemahaman
perpajakan adalah konstan atau tetap. 2. Variabel X2 memiliki nilai koefesien regresi
sebesar 0,413. Hal ini berarti bahwa semakin meningkatnya penetapan tarif pajak akan
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dengan asumsi bahwa sosialisasi perpajakan dan
pemahaman perpajakan adalah konstan atau tetap. 3. Variabel X3 memiliki nilai
koefesien regresi sebesar 0,217. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa
semakin pahamnya Wajib Pajak dengan peraturan perpajakan akan meningkatkan
kepatuhan Wajib Pajak dengan asumsi bahwa tarif pajak dan sosialisasi adalah konstan
atau tetap.

Kesimpulan : 1. Sosialisasi perpajakan, tarif pajak dan


pemahaman perpajakan memeliki pengaruh
yang signifikan secara bersama-sama
terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
2. Sosialisasi perpajakan, tarif pajak dan
pemahaman perpajakan memiliki pengaruh
yang signifikan secara parsial terhadap
kepatuhan Wajib Pajak.
3. Tarif pajak menjadi variabel yang dominan
karena memiliki nilai koefisien beta dan t- hitung paling
besar.
2. PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KUALITAS PELAYANAN
PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP MOTIVASI WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI DALAM MEMBAYAR PAJAK.

Nama Penulis : Bayu Caroko Heru Susilo Zahroh Z.A


Latar Belakang : Pajak memiliki peran penting dalam sumber
penerimaan negara, karena pendapatan terbesar negara datang dari sektor pajak. Pajak
sendiri banyak memberikan kontribusi besar pada pembangunan ekonomi di Indonesia
dan sumber dana yang penting bagi pembiayaan nasional. Banyak usaha-usaha yang
dilakukan Direktorat Jenderal Pajak untuk memaksimalkan penerimaan pajak seperti
sensus pajak yang diharapkan semua wajib pajak pribadi maupun badan yang belum
melaksanakan kewajiban perpajakannya dapat segera melaksanakannya sesuai dengan
ketentuan perpajakan. Selain usaha-usaha diatas pemerintah juga melakukan revolusi
pajak dari official assesment system menjadi self assesment sytem tujuannya adalah
memberikan kepercayaan penuh pada wajib pajak untuk menghitung sendiri pajak
terutangnya (Indonesian Tax Review Vol.VII Edisi 2 tahun 2007). Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Singosari sebagai salah satu instansi vertikal di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Timur III yang
mengadministrasikan Wajib Pajak Perorangan (WP OP) maupun Wajib Pajak Badan (WP
Badan) di luar WP Badan yang diadministrasikan di KPP Madya Malang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian yang akan digunakan pada penelitian


ini adalah explanatory research (penelitian penjelasan) dengan pendekatan kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2008:10) “penelitian penjelasan (explanatory research) adalah
penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabelvariabel yang
mempengaruhi hipotesis. Pada penelitian penjelasan, sekurang -kurangnya terdapat dua
variabel yang dihubungkan”. Populasi untuk penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang
Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Singosari. Jumlah WP OP yang terdaftar pada
KPP Pratama Singosari pada tahun 2014 sebanyak 71.250. Pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan sampling insidental dimana penentuan sampel
berdasarkan faktor spontanitas yaitu siapa saja dalam hal ini wajib pajak secara tidak
sengaja atau kebetulan bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya, maka
orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2011:67). Sedangkan dalam
menentukan pengukuran sampel dari populasi yang akan digunakan peneliti
menggunakan rumus slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 10% sehingga diperoleh
sampel sebanyak 100 responden (Umar, 2008:108).

Hasil Pembahasan :

1. Analisis Deskriptif
a. Variabel pengetahuan pajak
b. Variabel Kualitas Pelayanan Pajak
c. Variabel Sanksi Perpajakan
d. Variabel Motivasi Wajib Pajak
2. Analisis Inferensial
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolinieritas
c. Uji Heterokedastisitas
d. Regresi Linier Berganda
3. Pengujian Hipotesis
1) Uji Parsial
2) Uji Simultan (Serentak)
3) Koefisien Determinasi

Kesimpulan : Berdasarkan pada hasil uji parsial diketahui bahwa


ketiga variabel bebas yang diujikan antara lain Pengetahuan pajak, kualitas pelayanan
perpajakan , dan sanksi perpajakan memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial
terhadap variabel terikat (motivasi wajib pajak). Pengaruh serentak (simultan) pada
variabel pengetahuan pajak, kualitas pelayanan pajak dan sanksi perpajakan terhadap
motivasi wajib pajak orang pribadi dalam membayar pajak didapat hasil yang signifikan.
Oleh karena itu untuk meningkatkan motivasi wajib pajak para aparat pajak harus
meningkatkan pengetahuan perpajakan para wajib pajak, dan meningkatkan kualitas
pelayanan yang diberikan dan meningkatkan sanksi perpajakan dengan menindak tegas
para pelanggar pajak.
3. PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT
MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN UNTUK BERKARIR DI
BIDANG PERPAJAKAN.

Nama Penulis : Dody Dayshandi Siti Ragil Handayani Fransisca


Yaningwati
Latar Belakang : Banyak perusahaan yang mencari fresh graduation
untuk dijadikan bagian dari perusahaan dalam mengembangkan dan memajukan
perusahaan dan salah satu bidang kerja yang dicari adalah bidang perpajakan. Sektor
perpajakan menjadi hal sangat penting bagi perusahaan yang telah terdaftar sebagai wajib
pajak, dalam hal ini perusahaan adalah wajib pajak badan. Secara otomatis perusahaan
tersebut memiliki kewajiban untuk membayar pajak, oleh karena itu dibutuhkan
seseorang yang mengerti tentang peraturan perpajakan, ketentuan umum perpajakan dan
kemampuan mengolah pajak sehingga perusahaan dapat terhindar dari sanksi perpajakan
dan kerugian pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi
dan motivasi secara simultan dan parsial terhadap minat mahasiswa Program Studi
Perpajakan untuk berkarir di bidang perpajakan.

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif


dengan metode kuantitatif dan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif di program studi perpajakan FIA
Universitas Brawijaya Malang angkatan tahun 2010 s.d 2013 yang telah menempuh mata
kuliah perpajakan. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner yang
disebar kepada 90 orang mahasiswa dan menggunakan studi literatur. Seluruh item pada
setiap variabel telah diuji terlebih dahulu, hasilnya valid dan reliabel. Metode analisis
menggunakan analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis linier berganda, dan
uji hipotesis yang menggunakan uji simultan dan uji parsial.

Hasil Pembahasan :
 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
 Uji Multikolonieritas
Model regresi telah memenuhi syarat bila tidak ada gejala multikolonieritas,
artinya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Peneliti memakai ukuran Variance
Inflation Factor (VIF) untuk mengetahui ada gejala multikolonieritas, jika Variance
Inflation Factor lebih kecil dari 10 atau nilai Toleransi lebih besar dari 0,1 maka tidak ada
gejala multikolonieritas.
 Uji Heteroskedastisitas
Berikut ini adalah gambar 2 yang merupakan hasil uji heteroskedastisitas. Uji
heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi dikatakan baik
apabila terjadi homokedastisitas, dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas.

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis regresi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel persepsi dan motivasi berpengaruh secara simultan terhadap minat

mahasiswa prodi perpajakan untuk berkarir di bidang perpajakan

2. Variabel persepsi berpengaruh secara parsial terhadap minat mahasiswa prodi

perpajakan untuk berkarir di bidang perpajakan

3. Variabel motivasi berpengaruh secara parsial terhadap minat mahasiswa prodi

perpajakan untuk berkarir di bidang perpajakan

4. Berdasarkan hasil uji determinan, kontribusi persepsi dan motivasi terhadap minat

mahasiswa Program Studi Perpajakan untuk berkarir di bidang perpajakan sebesar

(Adj R square) 0,851 sehingga kemampuan variabel-variabel bebas dalam

menjelaskan variasi variabel terikat semakin tepat karena nilai (Adj R square)

semakin mendekati 1.
4. PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK
TENTANG PELAKSANAAN SENSUS PAJAK NASIONAL TERHADAP
KESADARAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI.

Nama Penulis : Herlambang Kurniawan Srikandi Kumadji Fransisca

Yaningwati.

Latar Belakang : Berdasarkan APBN 2013, pajak diharapkan dapat


menyumbang 77,93% atau hampir 78% dari seluruh penerimaan negara. Target
penerimaan pajak Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2013 adalah
Rp 1.042,3 triliun, yang berarti terjadi kenaikan target senilai Rp 157 triliun dari target
APBN Perubahan tahun 2012 (www.bisniskeuangan.kompas.com). Kontribusi wajib dari
masyarakat tersebut masuk ke kas negara untuk selanjutnya digunakan untuk membiayai
belanja negara. Pengeluaran negara yang semakin meningkat harus diimbangi dengan
pertumbuhan penerimaan pajak yang tinggi. Anggaran pendidikan, subsidi energi, dan
pembangunan infrastruktur sangat bergantung dari besar kecilnya pajak yang dihimpun
dari masyarakat. Upaya tersebut akan menghadapi berbagai kendala antara lain masih
rendahnya kesadaran masyarakat (taxpayer awareness) untuk membayar pajak, belum
optimalnya pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan dibidang perpajakan, dan banyak
potensi pajak yang belum tergali dan terealisasi secara optimal sehingga tax ratio-nya
rendah (Direktorat Jenderal Pajak, 2012). Salah satu kendala dalam penggalian potensi
pajak di Banyuwangi adalah tingkat kesadaran masyarakat mengenai arti penting
membayar pajak yang masih rendah. Masyarakat masih tidak sepenuhnya melaksanakan
kewajibannya sebagai WP seperti melaporkan seluruh penghasilannya, melunasi pajak
terutang, dan menyampaikan surat pemberitahuan (SPT). Dengan demikian, Program
Sosialisasi Perpajakan dan pelaksanaan SPN diharapkan mampu menjaring dan
meningkatkan kesadaran WP terdaftar dalam membayar pajak di Banyuwangi. Hal ini
merupakan tugas KPP Pratama Banyuwangi untuk selalu memberikan pemahaman,
sosialisasi dan pengawasan kepada masyarakat agar ingin sepenuhnya memenuhi
kewajiban perpajakannya.

Metode Penelitian : Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian


eksplanatori (eksplanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan
data yang dilakukan adalah metode survei berupa angket. Untuk mengukur pendapat
responden peneliti menggunakan skala ordinal dengan teknik pengukuran skala Likert 5
poin. Populasi dalam penelitian ini adalah WP OP yang terdaftar dan telah disensus Pajak
periode 2011, 2012 dan/atau 2013 oleh KPP Pratama Banyuwangi. Tercatat hingga
periode 31 Desember 2013 jumlah WP OP terdaftar sebanyak 92.667 WP. Ukuran sampel
sejumlah 100 WP OP yang telah disensus pajak yang terdaftar di KPP Pratama
Banyuwangi dengan perhitungan sampel dengan menggunakan rumus Slovin. Teknik
pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
teknik nonprobability sampling dengan metode purposive sampling. Jenis data penelitian
adalah data primer. Seluruh item pada setiap variabel sudah diuji dan hasilnya valid dan
reliabel.

Hasil Pembahasan :

Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dari metode ini menggambarkan bahwa titik-titik
mengikuti dan merapat di sekitar garis diagonal.
2. Uji Multikolinieritas
Hasil Uji Multikolinieritas, dapat diketahui bahwa pada kolom Collinearity
Statistics nilai VIF dari kedua variabel independen berturut-turut sama yaitu 1,166.
Selain itu nilai Tolerance pada dua variabel independen > 0,1 yaitu masing-masing
0,858. Karena seluruh nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance > 0,1 maka disimpulkan
tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi antara variabel-variabel
independen dalam penelitian.
3. Uji Heteroskedastisitas
Gambaran grafik scatterplot pada Gambar 3 menunjukkan bahwa titik-titik
menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu. Hal ini dapat diartikan
bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk,
maka prasyarat tidak adanya heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik
scatterplot pada penelitian ini dapat terpenuhi.

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya, terdapat beberapa hal yang
menjadi kesimpulan dalam penelitian ini, antara lain:
1. Sosialisasi Perpajakan, dan Persepsi Wajib Pajak tentang Pelaksanaan Sensus
Pajak Nasional secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
Kesadaran Wajib Pajak.
2. Sosialisasi Perpajakan berpengaruh signifikan terhadap Kesadaran Wajib
Pajak.
3. Persepsi Wajib Pajak tentang Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional
berpengaruh
signifikan terhadap Kesadaran Wajib Pajak.
4. Sosialisasi Perpajakan berpengaruh dominan terhadap Kesadaran WP.

5. PENGARUH PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB


PAJAK MELALUI KEPUASAN WAJIB PAJAK (STUDI PADA WAJIB
PAJAK DI WILAYAH KERJA KPP PRATAMA BLITAR)

Nama Penulis : Ahmad Ardiyansyah Kertahadi Rizki Yudhi

Dewantara

Latar Belakang : Pajak merupakan penerimaan Negara yang mempunyai


peranan sangat penting dalam menopang perekonomian Negara, yaitu digunakan dalam
pembiayaan Negara dengan tujuan kesejahteraan masyarakat. Negara dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat diharapkan dapat membantu masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan kewajiban perpajakan. Pelayanan prima adalah bentuk keseriusan
Negara dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat yang
pelaksanaannya dilakukan oleh pegawai pajak atau fiskus. Kepuasan masyarakat atau
Wajib Pajak dalam menerima pelayanan adalah cara yang ditempuh pegawai pajak atau
fiskus untuk mengambil simpati masyarakat akan pentingnya pelaksanaan kewajiban
perpajakan. Kepuasan dilihat dari dua variabel yaitu jasa yang dirasakan dan jasa yang
diharapkan (Rangkuti, 2006:57). Kepuasan Wajib Pajak yang meningkat sangat besar
harapannya sebagai balas jasa terima kasih Negara atas kesediaan Wajib Pajak untuk
membayar pajak. Kepuasan Wajib Pajak atas pelayanan dari pegawai pajak juga
diharapkan dapat menambah tingkat kepatuhan melaksanakan kewajiban sebagai warga
Negara untuk membayar pajak.
Metode Penelitian :

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini dengan metode penelitian deskriptif atau penjelasan
(explanatory research) yang menggunakan pendekatan kuantitatif.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di wilayah kerja KPP Pratama Blitar dengan
meliputi Kota Blitar dan Kabupaten Blitar.

C. Konsep, Variabel Penelitian, dan Skala Pengukuran


1. Konsep
2. Variabel Penelitian
3. Skala Pengukuran

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi
2. Sampel

E. Metode Pengumpulan Data


1. Sumber Data
2. Teknik Pengumpulan Data

F. Pengujian Instrumen

G. Goodness of Fit Test


1. Uji Normalitas
2. Uji Linieritas

H. Teknik Analisis Data


1. Analisis Statistik Deskriptif
2. Analisis Statistik Inferensial

Hasil Pembahasan :

Hasil Uji Hipotesis


1. Pengujian Kepuasan Wajib Pajak sebagai Variabel Intervening dalam
Hubungan Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
2. Ketepatan Model
Ketepatan model hipotesis dari data penelitian ini diukur
dari hubungan koefisien determinasi (R2 ) pada kedua persamaan.

Kesimpulan :
Penelitian yang dilakukan diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelayanan yang diberikan petugas pajak di KPP Pratama Blitar telah
melaksanakan perannya dengan maksimal, hal tersebut dapat dilihat dari hasil
grand mean pada pelayanan yang menunjukkan pernyataan bahwa wajb pajak
setuju dengan beberapa pernyataan yang diajukan tentang pelayanan fiskus.
Sehingga disimpulkan jika pelayanan yang disediakan oleh KPP Pratama
Blitar dalam kegiatan memberikan pelayanan kepada wajib pajak telah sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan wajib pajak.
2. Hasil penelitian membuktikan Pelayanan Fiskus(X) memiliki pengaruh yang
signifikan secara langsung terhadap Kepuasan Wajib Pajak(Y1).
3. Hasil penelitian membuktikan Pelayanan Fiskus(X) berpengaruh yang
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak(Y2).
4. Hasil penelitian membuktikan Kepuasan Wajib Pajak(Y1) berpengaruh yang
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak(Y2).

Anda mungkin juga menyukai