TINJAUAN PUSTAKA
e-filing, dan pengetahuan tax amnesty terhadap kepatuhan pelaporan wajib pajak
orang pribadi di kantor pelayanan pajak pratama dan pasar timur. Populasi
penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi terdaftar di kantor pelayanan pajak
pratama dan pasar timur dan penentuan sampel menggunakan metode non
rumus slovin pengumpulan data yang dilakukan dengan konsioner yang diukur
dengan skala liker. Hasil penelitian ini menjukkan bahwa kesadaran wajib pajak,
Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan fiskus dan Sanksi pajak terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak yang menjalankan UKM di KP2KP Sungai Penuh. Jenis penelitian
ini digolongkan sebagai penelitian kausatif. Populasi dari penelitian ini adalah
UKM yang masuk wilayah kerja KP2KP Sungai Penuh. Sampel penelitian
100 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer.
10
11
UKM Sungai penuh Jambi. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
kepatuhan Wajib Pajak (2) Pelayanan fiskus tidak terbukti berpengaruh terhadap
kepatuhan Wajib Pajak (4) Sanksi pajak berpengaruh signifikan positif terhadap
penyuluhan wajib pajak, dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak
Metode penelitian dalam proposal ini adalah analisis statistik deskriptif, uji
kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Variabel Independen pada
adalah kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Jumlah populasi dalam penelitian ini
yaitu 79.690 wajib pajak orang pribadi dengan menggunakan sampel jenuh
diperoleh 100 orang sebagai sampel. Jenis data yang dipakai adalah data primer.
pajak, kualitas pelayanan fiskus, penyuluhan wajib pajak, dan sanksi perpajakan
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP pratama
medan kota. Secara parsial variabel pengaruh kesadaran wajib pajak dan sanksi
perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP
pratama medan kota. Sedangkan kualitas pelayanan fiskus dan penyuluhan wajib
12
pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP
Objek penelitian menggunakan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di Kantor
alternatif Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1).
200 responden. Metode pengumpulan data dengan kuesioner. Data diambil pada
bulan Maret 2018. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, uji
13
prasayarat, analisis regresi linear sederhana, dan analisis regresi linear berganda.
positif dan signifikan terhadap Motivasi Membayar Pajak Wajib Pajak Orang
Pribadi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien regresi bernilai positif
yaitu 0,282 dan thitung lebih besar apabila dibandingkan dengan ttabel
Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Kebumen. Hal ini dibuktikan dengan nilai
koefisien regresi yang bernilai positif yaitu 0,416 danT hitung lebih besar dari ttabel
Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Kebumen. Hal ini dibuktikan dengan nilai
koefisien regresi yang bernilai positif yaitu 0,559 dan T hitung lebih besar dari t tabel
signifikan secara bersama-sama. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi
yang bernilai positif 0,117 ; 0,228 ; 0,280 serta F huting lebih besar dari Ftabel
( 41,768>2,685) .
Menurut adi (2018) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1)
KPP Pratama Cilacap tahun 2018. (2) Pengaruh Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Cilacap tahun 2018. (3) Pengaruh Kesadaran
Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Cilacap
tahun 2018. (4) Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Sanksi Pajak, dan Kesadaran
14
Wajib Pajak secara bersama-sama terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di KPP
Pratama Cilacap tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat
kuesioner dibagikan dilakukan uji coba istrumen untuk diuji validitas dan
teknik analisis data dilakukan dengan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji
regresi untuk pengujian hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan adalah analisis
regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Cilacap tahun
besar darit tebal (10,691>4,765) danr square (r 2) sebesar 53,8 % . (2) Sanksi Pajak
Y =17,962+1,271 X , nilai t hitung lebih besar darit tebal (9,987> 7,676) dan
r square ( r ) 50,4 % .(3) Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh positif dan signifikan
2
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Cilacap tahun 2018
ditunjukkan dengan Y =11,396 +1,572 X , nilai t hitung lebih besar dari t tebal yaitu
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Cilacap tahun
15
t hitung lebih besar dari t tebal yaitu (107,051>2,696) dan r square ( r 2) 77,0 % .
pajak,
4. Religiusitas tidak
mampu
memoderasi
pengaruh sanksi
perpajakan
terhadap
kepatuhan wajib
pajak.
5 Harya pengaruh Pengetahuan Pengetahuan Data Menyimpulkan
ningsi Perpajakan, Kualitas Perpajakan dianalisis bahwa:
h Pelayanan Pajak, dan ( X ¿ ¿1)¿ dengan 1. Pengetahuan
(2018) Kesadaran Perpajakan Kualitas menggunakan Perpajakan
terhadap Motivasi Pelayanan Pajak statistik berpengaruh
Membayar Pajak Wajib ¿ ¿) deskriptif, uji positif dan
Pajak Orang Pribadi di Kesadaran prasayara, signifikan
KPP Pratama Kebumen. analisis terhadap Motivasi
Perpajakan ( X 3 ) regresi linear Membayar Pajak
terhadap sederhana, Wajib Pajak
Motivasi dan analisis Orang Pribadi.
Membayar Pajak regresi linear2. Kualitas
(Y) berganda. pelayanan pajak
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Motivasi
Membayar Pajak
Wajib Pajak
Orang Pribadi di
KPP Pratama
Kebumen
3. Kesadaran
Perpajakan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Motivasi
Membayar Pajak
Wajib Pajak
Orang Pribadi di
KPP Pratama
Kebumen.
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak Badan di
KPP Pratama
Cilacap tahun
2018
3. Kesadaran Wajib
Pajak berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak Badan di
KPP Pratama
Cilacap tahun
2018
4. Pengetahuan
Perpajakan,
Sanksi Pajak dan
Kesadaran Wajib
Pajak secara
bersama-sama
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak Badan di
KPP Pratama
Cilacap tahun
2018
7 Mete Pengaruh kesadaran Kesadaran wajib analisis Menyimpulkan
(2020) wajib pajak dan pajak ( X 1 ) regresi linier bahwa: kesadaran
pengetahuan perpajakan Pengetahuan berganda. wajib pajak dan
terhadap kepatuhan pengetahuan
perpajakan ( X 2 )
wajib pajak dalam perpajakan
membayar pajak bumi kepatuhan wajib bersama-sama
dan bangunan (PBB-P2) pajak (Y) berpengaruh
Pada wajib pajak Desa positif dan
Sekarpuro RT.03/RW.01 signifikan
terhadap
kepatuhan wajib
pajak dalam
membayar Pajak
Bumi dan
Bangunan
Perkotaan dan
Perdesaan di
Desa Sekarpuro
Rt.03/Rw.01
tahun 2020
Sumber: Data Sekunder Tahun 2020
19
Teori yang mendasari psikologi sosial ini dikembangkan oleh Fishbein dan
Ajzen (1975) mengemukan bahwa niat seseorang dipengaruhi oleh dua penentu
utama yaitu:
1. Sikap, merupakan keyakinan individu akan hasil dari suatu perilaku dan
harapan normatif yang muncul karena pengaruh orang lain dan motivasi untuk
pajak dan juga pengaruh orang lain yang mempengaruhi keputusan dalam patuh
tidak.
Sedangkan munculnya niat berperilaku ditentukan oleh tiga faktor penentu (ajzen,
1991), yaitu:
20
Menurut arum (2012) ketika akan melakukan sesuatu, induvidu akan memiliki
keyakinan tentang harapan normatif dari orang lain dan mativasi untuk
dengan palayanan pajak, dimana dengan adanya pelayang baik dari petus
penyeluhan pajak yang memberikan mativasi wajib pajak agar taat pajak akan
membuat wajib pajak memiliki keyakinan atau memilih perilaku taat pajak.
b. Behavioral Beliefs, yaitu keyakinan individu akan hasil dari suatu perilaku dan
tersebut akan memiliki keyakinan mengenai hasil yang akan diperoleh dari
kesadaran wajib pajak. Wajib pajak yang sadar pajak akan memiliki keyakinan
pembangunan negara.
beberapa kuat sanksi pajak mampu mendukung perilaku wajib pajak untuk
taat pajak.
Alasan penelitian teori ini adalah kemauan untuk membayar pajak terkait
dengan persepsi wajib pajak dalam membuat penilaian terhadap pajak itu sendiri.
dipengaruhi oleh kondisi yang dialami seseorang tersebut. Wajib pajak yang mau
membayar membayar pajak pasti mempunyai keyakinan jika uang yang diberikan
Teori keagenan terfokus pada hubungan antara dua pelaku ekonomi yang
salaing bertantangan yaitu prinsipal dan agen. Prinsipal adalah pelaku ekonomi
yang membayar orang lain untuk melakukan perkerjaan sedang agen adalah
2004) Teori ini mengasumsikan bahwa prinsipal maupun agen merupakan para
dan informasi. Berbagai konflik kepentingan yang muncul antara prinsipal dan
memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal
terbaik bagi prinsipalnya. Hal tersebut umumnya terjadi karena kondisi prinsipal
Misalnya dalam sebuah perusahan yang menjadi prinsipal adalah para pemilik
Agen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah para pemungut pajak
yang turun langsung kelapangan menghadapi para wajib pajak mereka adalah
selanjutnya jika kedua bela pihak mempunyai visi yang sama yaitu
Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya.
Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap
pada tanah dan atau perairan. (Mardiasmo, 2009). Yang dimaksud dengan Pajak
23
Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti
besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah dan atau
(PBB) adalah pajak yang dikenakan terhadap objek pajak berupa bumi dan / atau
bangunan (Setiawan dan Hardi, 2006). Sedangkan menurut (Waluyo, 2010) Pajak
Bumi dan Bangunan adalah Pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya
pajak terutang ditentukan oleh keadaan Objek Pajak yaitu Bumi dan Bangunan,
keadaan Subjek ( siapa yang membayar ) tidak ikut menentukan besarnya jumlah
Bangunan adalah pungutan pajak yang dikenakan terhadap bumi yang meliputi
tanah dan perairan pedalaman (termasuk rawa-rawa, tambak, perairan) serta laut
wilayah Republik Indonesia dan atau bangunan yang meliputi konstruksi teknik
yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan.
tentang Pajak Bumi dan Bangunan. Ada empat asas utama yang harus
b. Adil, dalam arti keadilan vertikal maupun horizontal dalam pengenaan Pajak
3. Fungsi Pajak
pembangunan. Ada dua fungsi pajak, yaitu fungsi budgetair dan fungsi mengatur
(regulerend).
mengatur dapat diartikan pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan
rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya.
25
sektor pajak.
pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai
negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak.
Jadi kesimpulannya adalah fungsi pajak yaitu sebagai sumber dana bagi
Subyek Pajak Bumi dan Bangunan menurut Pasal 4 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 1994 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan adalah orang
c. Memiliki bangunan
d. Menguasai bangunan
26
yang dikenakan kewajiban membayar pajak. Dengan demikian maka yang wajib
membayar Pajak Bumi dan Bangunan bukan saja pemilik tanah dan atau
bangunan tetapi juga penyewa atau siapa saja yang memanfaatkan tanah dan atau
Sedangkan Objek Pajak Bumi dan Bangunan diatur dalam pasal 2 dan pasal 3 UU
Pasal 2 berbunyi:
b. Klasifikasi obyek pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh
Menteri Keuangan.
Pasal 3 berbunyi:
1) Objek pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan adalah objek pajak yang :
dengan itu
nasional, taman penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara
2) Besarnya nilai jual obyek pajak tidak kena pajak ditetapkan setinggitingginya
3) Penyesuaian besarnya nilai jual obyek pajak tidak kena pajak sebagaimana
Dasar hukum PBB adalah pasal 33 ayat (3) Undang-undang Dasar 1945
yang berbunyi “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
rakyat”. Sedangkan dasar pemungutannya adalah pasal 23 ayat (2) yang berbunyi
a. Assessment system, diterapkan dalam hal pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) dan juga diterapkan dalam penentuan besarnya PBB, dimana Kantor
besarnya PBB yang terhutang setiap tahun. Jadi wajib pajak tidak perlu
Surat Pemberitahuan Obyek Pajak (SPOP) dan dalam hal pengisian SPOP.
c. Withholding System
pajak terhutang dihitung dan dipotong oleh pihak ketiga. Pihak ketiga yang
Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk
definisi Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) adalah surat yang digunakan
oleh Wajib Pajak untuk melaporkan data objek menurut ketentuan Undang-
8. Pengelompokan Pajak
1) Pajak Langsung
lain.
29
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah contoh dari pajak tak
1) Pajak Subyektif
2) Pajak Objektif
Pajak. Contoh:
b) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), karena Pajak Bumi dan Bangunan
keadaan pemiliknya.
30
Pemerintah telah menetapkan bagi hasil pajak antara pusat dan daerah,
bagi hasil tersebut dalam APBD dapat diketahui dari jenis-jenis pajak pusat yang
1) Pajak Pusat / Pajak Negara adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada
jenis pajak ini adalah: Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN & PPn BM), Bea Materai, Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB), dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
2) Pajak Daerah yang selanjutnya disebut pajak, adalah iuran wajib yang
dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Daerah tanpa imbalan
2009).
Permukaan
31
a. Pajak Hotel.
c. Pajak Reklame.
f. Pajak Parkir.
g. Pajak lain-lain.
P2)
dan Perkotaan adalah pajak atas bumi dan bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan
atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang
dimaksud dengan bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan
bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada
tanah dan atau perairan pedalaman dan atau laut. PBB Pedesaan dan Perkotaan
pada dasar hukum yang jelas dan kuat, sehingga harus dipatuhi oleh masyarakat
32
dan pihak yang terkait. Dasar hukum pemungutan PBB Pedesaan dan Perkotaan
Daerah.
Perkotaan.
bangunan.
Obyek pajak PBB Pedesaan dan Perkotaan adalah bumi dan atau bangunan
yang dimiliki, dikuasai, dan atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan,
dan pertambangan. Yang dimaksud dengan “kawasan” adalah semua tanah dan
pertambangan di tanah yang diberi hak guna usaha perkebunan, tanah yang diberi
hak pengusahaan hutan, dan tanah yang menjadi wilayah usaha pertambangan.
Menurut pasal 80 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No.28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD), tarif PBB Pedesaan dan
Perkotaan ditetapkan paling tinggi sekitar 0,3% (nol koma tiga persen) dan
untuk menetapkan tarif pajak yang dipandang sesuai dengan kondisi masing-
diberi kewenangan untuk menetapkan besarnya tarif pajak yang mungkin berbeda
dengan kota/kabupaten lainya, asalkan tidak lebih dari 0,3% (nol koma tiga
persen).
dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak setelah
dikurangi NJOPTKP. Nilai Jual untuk bangunan sebelum diterapkan tarif pajak
umum penghitungan PBB Pedesaan dan Perkotaan adalah sesuai dengan rumus
berikut :
adalah suka menurut perintah, taat pada aturan atau perintah dan berdisiplin. Jadi
telah ditetapkan. Selain itu terdapat beberapa pengertian kepatuhan dalam bidang
wajib pajak yang taat dan memenuhi serta melaksanakan kewajiban perpajakan
kepatuhan wajib pajak adalah wajib pajak yang taat dan memenuhi serta
1. Kepatuhan Formal
2. Kepatuhan Material
35
membutuhkan informasi.
wajib pajak dari pekerjaan pokok dan sampingannya, serta jumlah anggota
a. Tepat waktu dalam menyampaikan SPT untuk semua jenis pajak dalam dua
tahun terakhir.
b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali telah
e. Wajib pajak yang laporan keuangannya untuk dua tahun terakhir diaudit oleh
3. Kepatuhan sukarela
kesadaran tentang kewajiban perpajakan, tidak ada paksaan dan tidak juga karena
punggung dari Self assessment system dimana wajib pajak bertanggung jawab
menetapkan sendiri kewajiban perpajakan kemudian secara akurat dan tepat waktu
perpajakan dengan cara membayar pajak tepat waktu dan tepat jumlah
(Tjiptohadi, 2005).
Kesadaran Wajib Pajak berkaitan dengan Pajak Bumi dan Bangunan adalah:
1. Sebagai orang yang memperoleh manfaat atas bumi dan bangunan wajib pajak
miliki/manfaatkan.
2. Wajib pajak sadar bahwa pajak merupakan sumber pendapatan daerah, jadi
sebagai warga negara yang merupakan bagian dari sebuah daerah kesadaran
membayar pajak juga dapat diartikan kesadaran untuk turut serta dalam
pembangunan daerah.
pajak merupakan suatu beban namun mereka menganggap hal ini adalah suatu
38
kewajiban dan tanggung jawab mereka sebagai warga Negara sehingga mereka
tidak keberatan dan membayar pajaknya dengan suka rela (Yusnidar, 2015).
sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal, dalam hal ini yaitu tentang
perpajakan, jenis pajak yang berlaku di indonesia mulai dari subjek pajak, objek,
tarif pajak, perhitungan pajak terutang, pencatataan pajak terutang, sampai dengan
pelaporan pajak.
Dalam penelitian ini yang dimaksud pengetahuan pajak antara lain adalah
sejauh mana wajib pajak mengetahui fungsi PBB sebagai salah satu sumber
39
2009 mengenai pengelolaan PBB dari pusat ke daerah menjadi 100 % penerimaan
daerah berpotensi menjadi sumber pendapatan yang sangat signifikan bagi daerah.
memiliki kepatuhan lebih tinggi karena mereka memikirkan tarif pajak yang
dibebankan kepada mereka dan juga sanksi atau denda yang akan diterima apabila
mengetahui alur uang pembayaran pajak serta manfaat pajak yang akan mereka
dapatkan (Yusnidar, 2015). Dari uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa
pengetahuan pajak adalah informasi pajak yang dapat digunakan Wajib Pajak
kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak, sehingga tingkat kepatuhan akan
meningkat. Pada umumnya seseorang yang memiliki pendidikan, akan sadar dan
patuh terhadap hak dan kewajibannya, tanpa harus dipaksakan dan diancam oleh
beberapa sanksi dan hukuman. Wajib pajak yang berpengetahuan tentang pajak,
secara sadar diri akan patuh membayar pajak. Mereka telah mengetahui
bagaimana alur penerimaan pajak tersebut akan berjalan, hingga akhirnya manfaat
perpajakan yaitu:
sebagai berikut:
Kesadaran wajib
pajak
ܪଷ
H1
Kepatuhan wajib
H3 pajak (Y)
H2
Pengetahuan
perpajakan
Keterangan:
X2 = pengetahuan perpajakan
2.4 Hipotesis
untuk wajib pajak, yaitu kerelaan wajib pajak memberikan kontribusi dana untuk
H1: Kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
mengetahui peraturan perpajakan baik itu soal tarif pajak yang akan mereka bayar,
pengetahuan tentang perpajakan, baik itu soal tarif pajak yang akan mereka bayar,
42
maupun manfaat pajak yang akan berguna bagi kehidupan mereka. Dengan
penelitian ini adalah pada kedua faktor diatas yang belum dilakukan penelitian
logis untuk wajib pajak, yaitu kerelaan wajib pajak memberikan kontribusi dana
untuk pelaksanaan fungsi perpajakan dengan cara membayar pajak tepat waktu
bidang perpajakan, jenis pajak yang berlaku di indonesia mulai dari subjek pajak,
objek, tarif pajak, perhitungan pajak terutang, pencatataan pajak terutang, sampai
43
dengan pelaporan pajak. Menurut Tjahjono (2006) kepatuhan wajib pajak adalah
(2018) mauflih (2017), Ermawati dan Afifi (2018), Haryaningsih (2018), dan Adi