Anda di halaman 1dari 7

EVEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK, PELAYANAN SERTA SANKSI

PERPAJAKAN DAN KETERGANTUNGAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP


AUDIT DELAY

Nama : Akhmadi
NIM : 2001018018

I. PENDAHULUAN

Pembangunan nasional harus berlangsung secara terus menerus dan


berkesinambungan agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masalah
pembiayaan menjadi sangat vital karena pemerintah membutuhkan dana yang besar
untuk melaksanakan pembangunan nasional. Sampai saat ini, Indonesia masih
mengandalkan pajak sebagai sumber pendapatan negara agar melaksanakan proses
pembangunan nasional. Begitu besarnya peran pajak dalam APBN, maka usaha untuk
meningkatkan penerimaan pajak terus dilakukan oleh pemerintah yang dalam hal ini
merupakan tugas Direktorat Jenderal Pajak (Widayati dalam Sudirman & Muslim,
2018).
Pajak merupakan sebuah kewajiban atau iuran masyarakat yang diserahkan
kepada negara (dapat dipaksakan) oleh wajib pajak yang diatur menurut undang-
undang dengan tidak mendapatkan prestasi kembali, untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran umum untuk menyelenggarakan pemerintahan (Suandy, 2003). Peranan
penerimaan perpajakan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup
signifikan baik secara nominal maupun persentase terhadap seluruh pendapatan negara
(Sudirman & Muslim, 2018).
E-system merupakan suatu system yang digunakan untuk menunjang
kelancaran administrasi melalui teknologi internet. Reformasi modernisasi bidang
perpajakan yang dimaksud yaitu e-registration, e-SPT, e-filling, dan e-billing.
Pendapatan daerah merupakan sebuah hal yang perlu untuk diperhatikan
karena dalam pengelolaannya harus dilakukan sesuai dengan ketentuan dan prosedur
yang ada (Romdani, Isharijadi & Yusdita, 2019). Perbedaan waktu antara tanggal
laporan keuangan yang dibuat perusahaan dengan tanggal opini audit dalam laporan
keuangan (Audit Delay), auditan mengindikasikan tentang lama waktu penyelesaian
audit oleh auditor.
Karena pajak merupakan suatu kesatuan penting yang tidak bisa dipisahkan
dalam membangun negara, maka penulis memilih 5 (lima) Jurnal Ilmiah sesuai standar
yang diberikan sebagai referensi dalam tugas Audit Sektor Publik, yaitu :
A. Evektifitas Penerimaan Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Roda Empat
Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah. (Author : Lina Mariana,
Muhammad Altin, 2019)
B. Pengaruh Sistem Pajak, Kualitas Pelayanan Dan Sanksi Terdeteksinya
Kecurangan Terhadap Penggelapan Pajak. (Author : Endang Winarsih, 2018).
C. Pengaruh Penerapan E-System Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi. (Author : Saida Said, Aslindah, 2018).
D. Pengaruh Sanksi Perpajakan, Tingkat Pendapatan dan Kesadaran Wajib Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. (Author : Amran, 2018).
E. Pengaruh Ukuran Daerah, Opini Audit dan Tingkat Ketergantungan Keuangan
Daerah Terhadap Audit Delay. (Author : Dewi Sarifah Tullah, Erma Apriyanti,
Fitri Rianti, 2019).
II. PEMBAHASAN

A. Judul Jurnal : Evektifitas Penerimaan Pajak Progresif Kendaraan Bermotor


Roda Empat Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
Pengarang : Lina Mariana dan Muhammad Altin,
Tahun : 2019
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif
Komparatif, teknik analisis ini merupakan analisis yang
sifatnya membandingkan data penerima pajak kendaraan
bermotor dengan data penerimaan pajak progresif kendaraan
bermotor, (Sugiyono, 2014).
Tempat Penelitian : Kantor SAMSAT Wilayah Makassar 1 Selatan
Hasil Penelitian : Setelah melakukan analisis data dan pembahasan,
disimpulkan bahwa penerimaan pajak progresif kendaraan
bermotor roda empat sudah sangat efektif dan memberikan
dampak sangat signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah
pada periode 2016 s/d 2018 karena diketahui pada tahun 2016
tingkat penerimaan pajak progresif sebesar 0,01% PAD, dan
mengalami peningkatan penerimaan sebesar 0,34% dan
kemudian di tahun 2018 mengalami peningkatan yang drastis
dari tahun sebelumnya sebesar 2,93% terhadap PAD. Hasil
penelitian ini menyarankan kepada pihak SAMSAT senantiasa
melakukan sosialisasi kepada wajib pajak mengenai pengenaan
Pajak Progresif, karena masih banyak pemilik kendaraan
bermotor yang kurang paham bahkan tidak tahu mengenai
penetapan tarif progresif kendaraan dan mendata ulang
pembayaran di kantor SAMSAT baik pembayaran STNK atau
Pajak Kendaraan bermotor sehubungan dengan tarif progresif.
Tanggapan : Saran untuk SAMSAT senantiasa melakukan sosialisasi
kepada wajib pajak mengenai pengenaan pajak Progresif,
karena masih banyak pemilik kendaraan bermotor yang kurang
paham bahkan tidak tahu mengenai penetapan tariff progresif
kendaraan. Dan melakukan pendataan ulang agar pemungutan
pajak progresif tepat sasaran.

B. Judul Jurnal : Pengaruh Sistem Perpajakan, Kualitas Pelayanan Dan


Terdeteksinya Kecurangan Terhadap Penggelapan Pajak.
Pengarang : Endang Winarsih
Tahun : 2018
Metode Penelitian : Kuantitatif, menggunakan data primer dikumpulkan melalui
kusioner dan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur.
Karena jumlah populasi yang cukup banyak, peneliti mencoba
menggunakan teknik accidental sampling.
Tempat Penelitian : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan
Hasil Penelitian : Uji Reliabilitas data menunjukkan seluruh nilai Cronbach
alpa >0,6 yang artinya Reliabel. Uji Normalitas menunjukkan
plot titik-titik mengikuti garis diagonal yang berarti data dalam
penelitian berada pada kategori normal. Uji Validitas Data
menunjukkan seluruh item pertanyaan yang digunakan untuk
mengukur masing-masing variabel penelitian dinyatakan valid.
Uji Multikolonieritas menunjukan bahwa seluruh item
pertanyaan yang digunakan reliabel. Pengujian hipotesis
melalui Hasil Uji Regresi dan Hasil Uji Statistik t pada table
6, menunjukkan bahwa seluruh nilai t hitung menunjukkan
angka negative dan menyatakan bahwa secara partial seluruh
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan
diterima. Maka hasil yang didapat dalam penelitian ini yaitu :
1) Sistem perpajakan berpengaruh negative terhadap
penggelapan pajak.
2) Kualitas pelayanan berpengaruh negative terhadap
penggelapan pajak.
3) Kemungkinan terdeteksi kecurangan berpengaruh negative
terhadap penggelapan pajak.
Tanggapan : untuk pihak terkait agar meningkatkan upaya agar
meminimalisir penggelapan pajak dengan melakukan sistem
perpajakan yang lebih tegas dan profesionalisme kinerja fiskus
agar lebih ditingkatkan. Kembali harus lebih mengoptimalkan
sosialisasi kepada wajib pajak baik melauli media massa,
,media social agar lebih memahami peraturan-peraturan
perpajakan terkini. Dan bagi yang ingin melakukan penelitian
seperti ini disarankan menambah variabel lain untuk menguji
variabel penggelapan pajak.

C. Judul : Pengaruh Penerapan E-System Perpajakan Terhadap


Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
Pengarang : Saida Said dan Aslindah
Tahun : 2018
Metode Penelitian : Penelitian Kuantitatif dan menganalisis besaran variabel e-
system sebgai variabel dependen.data yang digunakan adalah
data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan
dengan metode kepustakaan, observasi dan penyebaran
kusioner kepada responden.
Tempat Penelitian : Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Selatan
Hasil Penelitian : Uji Validitas dianggap valid karena pada table 2 nilai
Corrected Item-Total Correlation setiap instrument lebih besar
dari 0,30. Uji Reliabilitas dinyatakan Reliabel karena nilai
cronbach’s alpha >0,60. Uji Normalitas menyatakan data
yang digunakan dalam penelitian ini mormal karena pada
gambar 1 dilihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal. Berdasarkan table 4 dalam
Uji Multikolinieritas tidak ada variabel independen yang
meiliki kemiripan antara variabel independen dalam suatu
model. Uji Heteroskedastisitas pada gambar 3 menunjukan
bahwa pola gambar Scatterplot titik-titik data menyebar di
atas, dibawah atau disekitar angka 0, titik-titik data tidak
membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit
dan melebar kembali, dan penyebaran titik-titik data tidak
berpola dan memberikan gambaran hasil tidak terjadinya
heterokedastisitas. Uji Hipotesis dapat disimpulkan bahwa
kenaikan e-system perpajakan sebesar 1% maka kepatuhan
wajib pajak akan naik sebesar 0,407%. Uji Koefisien
Determinasi pada table 6, nilai koefisien determinasi pada
kolom R square sebesar 0,403, hal tersebut menunjukkan
bahwa besarnya pengaruh penerapan e-system perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak adalah sebesar 40,3% dan
sisaya 59,7% dipengaruhi oleh faktor lain. Uji Statistik t
(parsial) berdasarkan hasil uji t pada table 7, nilai t hitung e-
system sebesar 5,694 dengan signifikasi 0,000 menunjukan
bahwa system perpajakan berpengaruh positif terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
Tanggapan : Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Sulistyorono & Nurlaela, 2007; Tambun & Witriyanto,
2016; Pratami et, al., 2017; Indrianti & Masitoh, 2017; Ersania
& Merkusiwati, 2018) dengan hasil penelitian yang
menyatakan bahwa penerapan e-system berpengaruh positif
terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dan hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa jika sosialisasi penerapan e-
system dapat ditingkatkan maka akan meningkatkan kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Makassar Selatan.

D. Judul : Pengaruh Sanksi Perpajakan, Tingkat Pendapatan Dan


Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi..Pengarang.
Pengarang : Amran
Tahun : 2018
Metode Penelitian : Penelitian Kuantitatif, pengambilan sampel menggunakan
sampling insidential. Penentuan sampel ditentukan dengan
menggunakan rumus slovin. Dan jumlah sampel yang diambil
dalam penelitian sebanyak 99,8 dibulatkan menjadi 100 Wajib
Pajak orang pribadi. Metode statistic yang digunakan untuk
menguji hipotesis adalah menggunakan regresi dengan bantuan
perangkat lunak SPSS for windows yang terdiri dari ; Uji
Statistik Deskriptif, Uji Persamaan Refresi Linear Berganda.
Tempat Penelitian :Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara
Hasil Penelitian : Hasil Uji Validitas menunjukkan bahwa semua item
pertanyaan dalam variabel sanksi pajak, tingkat pendapatan,
kesadaran wajib pajak dan kepatuhan wajib pajak dalam
kusioner adalah Valid dan dapat digunakan dengan dasar nilai
Corrected Item-Total yang didapat adalah >0,165. Hasil Uji
Relabilitas pada table 1 menunjukkan bahwa instrument
memiliki reliabilitas tinggi dibuktikan dengan nilai koefisien
alpha >0,601 sehingga dapat dinyatakan seluruh instrument
yang digunakan dalam penelitian dapat dipercaya. Grafik
Histogram pada gambar 2 dapat dilihat bahwa grafik
memberikan pola distribusi yang mendekati normal karena
membentuk simetris dan Grafik normal probability plot
histogram pada gambar 3 terlihat titik-titik menyebar sekitar
garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal,
dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini
dapat digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
Diagram Scatterplot terlihat data tersebar secara acak dan
tidak membentuk suatu pola tertentu, hal ini menunjukkan
bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas. Hasil Uji Koefisien
Determinasi berdasarkan table 5 diperoleh nilai Adjusted
Rsquare sebesar 0,583 yang menunjukkan bahwa tingkat
kepatuhan Wajib Pajak mampu menjelaskan pengaruh variabel
sanksi pajak, tingkat pendapatan dan kesadaran wajib pajak
sebesar 58,3% dan sisanya 41,7%.
Dari hasil analisis dan pembahasan, penelitian ini
menemukan bahwa variabel sanksi pajak berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak yang
menunjukkan bahwa semakin tegas sanksi pajak maka semakin
tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak. Variabel tingkat
pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak. Hal ini menunjukkan bahwa makin
tinggi tingkat pendapatan, maka kepatuhan wajib pajak pun
akan mengalami peningkatan. Selanjutnya variabel kesadaran
wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib
pajak. Hal ini menunjukkan semakin tinggi kesadaran wajib
pajak, maka kepatuhan wajib pajak pun akan meningkat.
Tanggapan : Karena penelitian ini hanya focus pada variabel pengaruh
sanksi pajak, tingkat pendapatan dan kesadaran wajib pajak,
maka untuk peneliti selanjutnya menyarankan untuk
menambah variabel dan meneliti di tempat berbeda dari
sebelumnya. Selain itu ketiga variabel yang digunakan pada
penelitian ini kurang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
dan jumlah yang dihasilkan dari ketiga variabel adalah 58,3%
dan masih terdapat variabel yang lain bisa mempengaruhi.

E. Judul : Pengaruh Ukuran Daerah, Opini Audit dan Tingkat


Ketergantungan Daerah Terhadap Audit Delay.
Pengarang : Dewi Sarifah Tullah, Erma Apriyanti dan Fitri Rianti
Tahun : 2019
Metode Penelitian : Metode analisis data penelitian meliputi Methodof Succesiv
Interval(MSI), Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Linear
Berganda serta Uji Hipotesis (Sugiyono, 2010).
Tempat Penelitian : Data dalam penelitian diambil dari daftar opini LKPD yang
terlampir dalam IHPS II tahun 2015 dan 2016 yang diterbitkan
oleh BPK. Populasi penelitian ini adalah seluruh Pemetintah
Kabupaten/Kota di Indonesia tahun 2015 dan 2016.
Hasil Penelitian : Hasil Uji Normalitas menunjukkan data menyebar mengikuti
garis diagonal yang menyimpulkan regresi dalam penelitian ini
memenuhi asumsi normalitas dan hasil pengolahan data
menunjukkan nilai Dw adalah 1,525, nilai DL adalah 1,82811
dan nilai DU adalah 1,84771, hal ini menunjukkan bahwa nilai
Dw lebih kecil dari nilai DL dan DU sehingga dapat
disimpulkan model regresi ini terdapat autokorelasi. Hasil
Pengujian Multikolinearitas menunjukan bahwa nilai VIF
dari semua variabel bebas bernilai kurang dari 10, oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak
terdapat gangguan multikolinearitas. Dari Hasil Uji Simultan
diperoleh F sebesar 8,220 dengan tingkat signifikan 0,000 nilai
tersebut terbukti lebih kecil dari a (0,05) oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa variabel ukuran daerah, opini audit dan
tingkat ketergantungan keuangan pemerintah daerah secara
bersama-sama berpengaruh terhadap audit delay. Setelah
dilakukan Uji t table 2 nilai signifikasi untuk variabel ukuran
daerah adarah sebesar 0,218 dan lebih besar dari 0,05 sehingga
H1 DITOLAK. Nilai signifikasi dari variabel opini audit
adalah 0,018 dan lebih kecil dari 0,05 sehingga H2
DITERIMA. Tingkat ketergantungan Daerah memperoleh
nilai signifikasi sebesar 0,000 dal lebih kecil dari 0,05
sehingga H3 DITERIMA.
Tanggapan : Tingkat ketergantungan keuangan daerah berpengaruh
terhadap audit delay pada pemerintah kabupaten/Kota di
Indonesia periode 2015 dan 2016, hal ini dikarenakan adanya
sanksi yang akan diberikan oleh pemerintah pusat berupa
penundaan pemberian bantuan kepada pemerintah daerah
apabila terlambat menyampaikan laporan keuangannya.

III. KESIMPULAN
Tujuan Pajak Progresif sudah terpenuhi dalam hal penerimaan namun disaat
yang sama dibuat kebijakan untuk mengurangi peredaran kendaraan yang masih belum
tercapai. Dan tujuan lain yang menjadi pertimbangan pemerintah adalah perlindungan
gender, dimana wajib pajak jika telah memiliki kendaraan lebih dari satu ada baiknya
menggunakan nama istri sehingga mempermudah pembagian harta gono gini pada
suatu keluarga. Pajak Progresif memberikan pengaruh yang cukup signifikan jika
ditinjau dari penerimaannya di tiga periode tahun tersebut.
Semakin baiknya sistem perpajakan, maka semakin menurunkan penggelapan
pajak. Kualitas pelayanan yang baik kepada wajib pajak akan dapat meningkatkan
kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kepatuhan kewajiban perpajakan dan begitu
pula sebaliknya. Semakin tingginya kemungkinan terdeteksinya kecurangan maka
semakin menurunkan tindak penggelapan pajak.
Penerapan e-system perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi karena nilai signifikan lebih kecil daro 0,05, hasil penelitian
sejalan dengan penelitian sebelumnya dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa
penerapan e-system berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang
pribadi.
Hasil analisis regresi linear berganda mengenai pengaruh sanksi pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak diketahui variabel sanksi pajak bernilai positif yang artinya
bahwa sanksi pajak memiliki pengaruh yang searah dengan kepatuhan wajib pajak.
Tingkat pendapatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak. Dan semakin tinggi kesadaran wajib pajak maka akan tinggi kepatuhan wajib
pajak.
Ukuran daerah tidak berpengaruh terhadap audit delay dikarenakan semakin
sedikitnya jumlah entitas akuntansi tidak selalu berakibat pada semakin cepatnya
waktu penyampaian laporan keuangan. Semakin baik opini yang diperoleh pemerintah
daerah menandakan bahwa suatu daerah tersebut memiliki tata kelola pemerintahan
yang baik. Saksi yang akan diberikan oleh pemerintah pusat berupa penundaan
pemberian bantuan kepada pemerintah daerah apabila pemerintah daerah terlambat
menyampaikan laporan keuangan sehingga Ausit Delay terbukti berpengaruh terhadap
tingkat ketergantugan keuangan daerah.

REFERENSI

Ayu, D. (2011) Persepsi Efektivitas Pemeriksaan Pajak Terhadap Kecenderungan


Perlawanan Pajak. Seri Kajian Ilmiah, 14, 44-51.
Danarsi, S. N., Subroto, H (2017) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan
Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Mobil Dengan Diberlakukannya Pajak
Profresif Di Kota Surakarta. Jurnal Akuntansi dan Pajak, 18(01).
Ersania, G.A.R, & Merkusiwati, N. K. L. A. (2018). Pengaruh Penerapan E-system
Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Ejurnal
Akuntansi, 1882-1908.
Irmawati, A S. (2015) Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan, Dan
Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung Satu). Skripsi. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi-Universitas Darma Persada.
McGee, R.W., Simon dan Annie: 2018, “A Comparative Study on Perceived Ethnic of
Tax Evasion:Hongkong VS The United State”, Journal of Business Ethnic 2008,
pp.147-158.
Rachmadi, W. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Wajib Pajak
Orang Pribadi Atas Perilaku Penggelapan Pajak. In Paper Seminar Nasional
UNDIP.
Suandy, Erly. 2003. Perencanaan Pajak (Edisi Revisi). Jakarta: Salemba Empat.
Sudirman, & Muslim, M (2018). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Manajemen Perusahaan Melakukan Tax Planning. Center of Economic Student
Journal, 1(1), 1-13.
Sugiyono, P. (2010), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
Bandung:CV Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai