Anda di halaman 1dari 7

Bandung Conference Series: Accountancy https://doi.org/10.29313/bcsa.v2i1.

1604

Pengaruh E-Filling dan E-SPT terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib


Pajak SPT
Elvanita Istifarin*, Elly Halimatusadiah
Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam
Bandung, Indonesia.
*
elvanitaa04@gmail.com, elly.halimatusadiah@yahoo.com

Abstract. The Purpose The purpose of this study was to determine the effect of e-
Filling and e-SPT on taxpayer compliance at the Tax Service Office (KPP) Pratama
Bandung Cicadas. This research method is a verification method with a quantitative
approach. The source of data used in this study is the primary data source. The
analytical tool used is multiple linear regression analysis. The technique of
determining the sample in this study is accidental sampling by distributing 100
questionnaires to individual taxpayers registered at the Tax Service Office (KPP)
Pratama Bandung Cicadas. The hypothesis testing used is the Simultaneous Test (F-
Test) and Partial Test (t-Test). Based on the results of the tests carried out, the
results of this study indicate that: 1) e-Filling has a significant positive effect on
Taxpayer Compliance, 2) e-SPT has a significant positive effect on Taxpayer
Compliance.
Keywords: e-Filling, e-SPT, Taxpayer Compliance.

Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh e-Filling dan e-SPT
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Bandung Cicadas. Metode penelitian ini adalah metode verifikatif dengan
pendekatan kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sumber data primer. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear
berganda. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu Sampling
Aksidential dengan menyebarkan 100 kuesioner kepada wajib pajak orang pribadi
yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cicadas.
Pengujian hipotesis yang digunakan adalah Uji Simultan (Uji F) dan Uji Parsial (Uji
t). Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa: 1) e-Filling berpengaruh positif signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak,
2) e-SPT berpengaruh positif signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Kata Kunci: e-Filling, e-SPT, Kepatuhan Wajib Pajak.

Corresponding Author
Email: elly.halimatusadiah@yahoo.com 347
348 | Elvanita Istifarin, et al.

A. Pendahuluan
Secara umum, pajak adalah pajak yang dikenakan dari pemerintah dinegara (pemerintah)
berdasarkan undang-undang yang dapat diberlakukan dan tidak dikenakan pemberlakuan
langsung dikenakan penegakan (anti-enforcement/kompensasi) tetapi tergantung pada siapa
yang berkewajiban membayarnya, administrasi publik. dan Pembangunan Digunakan untuk
membiayai belanja publik (Marihot Pahala Siahaan, 2013)
Sebagai wajib pajak, tingkat kepatuhan pajak masyarakat yang tinggi akan
meningkatkan penerimaan pemerintah di bidang perpajakan. Dengan kata lain, jika semua
wajib pajak yang ada memenuhi persyaratan perpajakan, pembangunan dapat berjalan dan
memenuhi target semua sektor pajak (Tryana, 2013). Pajak, IRS selalu berupaya untuk
mengoptimalkan pelayanannya, yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
dan mau merasionalisasikan, salah satunya adalah reformasi perpajakan, reformasi politik dan
administrasi, tujuan reformasi juga modernisasi yaitu untuk memberi: Pelayanan yang lebih
baik, selain itu lebih nyaman, dan juga ramah dan lebih sederhana, lebih efisien dan tidak
rumit, jadi menurut saya bukan hal yang membingungkan bagi wajib pajak untuk menghindari
membayar pajaknya..
Ditjen Pajak Hestu Yoga (18/3/2019 m.bisnis.com) mengatakan bahwa menyampaian
pajak hanya 100.000 dari total 530.000 hal ini disebabkan oleh kurangnya kepatuhan dalam
menyampaian SPT dari tahun ke tahun yang berisikan tentang laporan penempata harta
tambahan, laporan Realisasi, dan investasi. Pada tahun berikutnya Ditjen Pajak (23/10/2020
news.ddct.co.id) mengatakan Kementerian keuangan Jerman mencatatkan penermimaan
perpajakan yang menurun 8,1% atau setara dengan Rp. 8.617 triliun hingga september 2020
dari periode yang sama tahun lalu, menunjukan dampak ekonomi dari pandemi Corona terus
berdampak negatif terhadap penerimaan dan kepatuhan wajib pajak.
Untuk mengatasi tantangan pengajuan SPT, Ditjen Pajak telah membuat sistem
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). ICT atau teknologi informasi dapat diartikan
sebagai teknologi untuk memperoleh informasi yang berkualitas tinggi dengan mengolah data
yang diterima dari setiap elemen sistem dalam bentuk yang mudah dipahami dan
mengungkapkan pengetahuan terkait dalam berbagai cara (Stedjo, 2002).
Pada bulan Mei 2004, Ordonansi Direktorat Pajak No. Menurut Kep88/PJ/2004,
produk dalam kemasan secara resmi diluncurkan oleh pemerintahan Presiden RI pada 24
Januari 2005. Direktorat Jenderal Pajak telah meluncurkan produk pembotolan atau sistem
elektronik pengisian (Ayu, 2005). eSPT telah diluncurkan oleh pemerintah sejak tahun 2008
dan sejauh ini aplikasi tersebut terus berkembang dari waktu ke waktu (17/8/2020
news.ddtc.co.id). Sistem pengelolaan perpajakan berbasis sistem komputerisasi seperti eSPT
dan efiling diharapkan dapat lebih efektif dengan menerapkan kode etik pegawai IRS umum
dalam menjalankan tugasnya dan menerapkan tata kelola yang baik. (Shri Rahayu dan Lingga:
2009).
Menerapkan sistem online & modernisasi pada sistem perpajakan pada harapkan bisa
meningkatakan kepatuhan rakyat pada melakukan pelaporan & pembayaran pajak tanpa wajib
memikirkan masalah, misalnya pembayaran tunai tanpa jaminan, nir efisien, & antrian
panjang. apabila partisipasi harus pajak pada penggunaan e-filling masih rendah, maka akan
menyebabkan return yg diterima DJP jua rendah ( Dewi & Ratih, 2009).
Penggunaan internet memfasilitasi verifikasi unit strategis (PCU) dan memudahkan
wajib pajak untuk menuntut ganti rugi dalam hal memperoleh tanggapan pengakuan (Siti
Kurnia Rahayu, 2010: 29). Penggunaan eSPT dirancang untuk memastikan bahwa semua alur
kerja dan layanan perpajakan bekerja dengan lancar, akurat, dan lancar, serta memudahkan
wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya guna meningkatkan kepatuhan
terhadap peraturan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat memaksa
pemerintah untuk mengambil langkah-langkah khusus untuk meningkatkan kepatuhan wajib
pajak melalui pengenalan sistem SPT elektronik (eSPT), khususnya terkait pelaporan EPT.
Sistem eSPT diperkenalkan untuk memudahkan wajib pajak dalam melaporkan SPT
(Handayani Supadmi, 2013).

Volume 2, No. 1, Tahun 2022, Hal: 347-353 ISSN: 2828-254X


Pengaruh E-Filling dan E-SPT terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak SPT | 349

B. Metodologi Penelitian
Pada penelitian ini variable dependen adalah Kepatuhan Wajib Pajak (Y), untuk variable
independenya e-Filling (X1) dan e-SPT (X2) dijadikan sebagai objek. Memakai skala likert
pada pengukuran yaitu responden memberikan tanggapanya pada penjelasan di dalam
kuesioner 1 sampai dengan 5 merupakan skor jawaban. Hasil tanggapan nantinya digunakan
untuk membuat kriteria.
Metode peyang digunakan adalah metode verifikatif dengan pendekatan kuantitatif,
dengan data primer lalu menyebarkan kuesioner ke 100 responden wajib pajak. Lokasi yang
digunakan di KPP Pratama Bandung Cicadas. Tujuan metode ini adalah untuk mengetahui
diterima atau tidaknya hipotesis dengan mengidentifikasi hubungan antar variabel melalui
pengujian hipotesis, dan mengkarakterisasi pengaruh antar variabel.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Berikut ini merupakan Kerangka Pemikiran penelitian disajikan dalam Gambar 1:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


Untuk mengetahui suatu item pertanyataan itu valid, dilakukan untuk membandingkan antara
nilai r hitung dan r tabel. ketika r hitung lebih tinggi dari pada r tabel (r hitung > r tabel),
sehingga item pertanyaan dianggap benar. Dimana r tabel didalam penelitian ini sebesar 0,256
(pada df=100–2, dan tingkat alpha 5%). Pada hasil pengolahan. data, instrument penelitian
dinyatakan valid. Untuk uji Reliabilitas Item pernyataan di katakan reliabel ketika koefisien
reliabilitas memiliki nilai yang positif serta lebih tinggi juga bernilai sama pada nilai naritis,
yaitu sebesar 0,60. Dari hasil pengolahan data, item dinyatakan reliabel.

Uji Asumsi Kelasik


Hasil uji normalitas menyatakan bahwa data-data untuk variabel yang digunakan bersifat
normal dikarenakan suatu titik-titik data untuk ketiga variabel meluas di area sekeliling garis
diagonal serta ikut pada garis diagonal pada diagram P-p plot. Hasil uji multikolinearitas
menunjukan data-data untuk ketiga variabel digunakan pada model regresi dalam penelitian
tidak menunjukan jika terdapat hubungan sesame variabel bebas, hal ini bisa dibuktikan lewat
besarnya nilai tolerance kedua variabel bebas (tiap-tiapnya sebanyak 0,997) yang lebih tinggi
dari 0,1 serta besarnya nilai VIF pada variabel (masing-masing yaitu 1,003) yang lebih rendah
dari 10. Uji heteroskedastisitas memiliki hasil yang menunjukkan tidak terjadi
heterokedastisitas, maka bisa dipakai dalam melaksanakan prcobaan tahap yang akan datang.
Berikut regresi linear berganda memiliki hasil kepada penelitian ini pengerjaan data
Berikut regresi linear berganda memiliki hasil kepada penelitian ini pengerjaan data
dilaksanakan dengan memakai SPSS versi 23 maka analisis regresi linear berganda diperoleh
hasil kajian yaitu:

Accountancy
350 | Elvanita Istifarin, et al.

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Sumber: Data yang sudah diolah, 2021


Pada tabel tersebut, sehingga terbentuk rumus pengujian hipotesis sebagai berikut:
Kepatuhan Wajib Pajak = 21.340 + 1,160 X1 + 1.534 X2 + e
Keterangan :
X1 = e-Filling
X2 = e-SPT
Dari persamaan di atas dapat ditulis sebagai:
1. Ditunjukan nilai konstanta (a) sebesar 21.340 dimana dapat diartikan variabel e-Filling
dan e-SPT bernilai nol, maka nilainya sebesar 21.340.
2. Nilai koefisien regresi e-Filling (X1) sebesar 1.160 memiliki arti bahwa jika e-Filling
mengalami peningkatan sebanyak 1 persen dan asumsikan variabel lain konstan, jadi
kepatuhan wajib pajak meningkat sebesar 1.160 persen.
3. Nilai koefisien regresi variabel e-SPT (X2) sebesar 1.534 memiliki arti bahwa e- SPT
meningkat sebesar 1 persen dan asumsikan vaiabel lain konstan, jadi kepatuhan wajib
pajak meningkat sebesar 1.534 persen.

Uji F
Tabel 2. Hasil Uji F

Sumber: Data yang sudah diolah, 2021


Liat di tabel diatas yang diperoleh adalah 0,000 < 0,05 dan F hitung diperoleh adalah
15.144 > 3.089 berdasarkan pada tabel 2 artinya Ho ditolak, yang menunjukan bahwa variabel
X1 dan X2 ada pengaruh ke variabel Y.

Uji t
Tabel 3. Hasil Uji t

Sumber: Data yang sudah diolah, 2021

Volume 2, No. 1, Tahun 2022, Hal: 347-353 ISSN: 2828-254X


Pengaruh E-Filling dan E-SPT terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak SPT | 351

kesimpulan yang dapat diambil yaitu:


1. Pengaruh e-Filling Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Terlihat bahwa tingkat signifikansi untuk variable e-Filling (X1) sebesar 0.002 < 0.05
dan t hitung berdasarkan tabel 3 diperoleh sebesar 3.175 > 1.985, hal ini
mengidentifikasikan bahwa hasil pengujian Ho ditolak.
2. Pengaruh e-SPT Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Terlihat bahwa tingkat signifikansi untuk variable e-SPT (X2) sebesar 0.000 < 0.05
dan t hitung berdasarkan tabel 3 diperoleh sebesar 4.301 > 1.985, hal ini
mengidentifikasikan bahwa hasil pengujian Ho ditolak.

Koefisien Determinasi
Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Data yang sudah diolah, 2021


Dapat dilihat bahwa hasil pengolahan data menunjukan e-Filling dan e-SPT
berdampak 23,8 % terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak, sedangkan 76,2 persen disebabkan
oleh faktor yang belum digali lebih jauh.
Perhitungan berikut dapat dilakukan dengan menggunakan informasi pada tabel diatas
untuk memperkirakan pengaruh relatif dari setiap variabel independen dalam kaitanya dengan
variabel dependen:
1. e-Filling = 0,282 × 0,304 × 100% = 0,085728 = 8,6 %
2. e-SPT = 0,382 × 0,398 × 100% = 0,152036 = 15,2 %
Dapat disimpulkan bahwa variabel e-Filling 8,6 % berpengaruh terhadap tingkat
kepatuhan wajib pajak sedangkan variabel e-SPT 15,2 % berpengaruh terhadap tingkat
kepatuhan wajib pajak.

Pengaruh e-Filling Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak


Hasil pengujian hipotesis kepatuhan wajib pajak di penelitian ini diukur menggunakan e-
filling. Artinya ketika e-filling semakin besar disebabkan karena adanya koreksi negatif e-
Filling dimasa lalu sehingga menyebakan jumlah e-Filling bertambah, artinya hasil pengujian
menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima. E-Filling merupakan website pembayaran SPT
secara online atau real time. Ketika penggunaan e-Filling lebih besar berarti wajib pajak yang
melaporkan SPT juga bertambah. Pelaporan SPT yang meningkat akan pengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak. Ketika penggunaan e-Filling menurun berarti tingkat kepatuhan wajib
pajak yang dilakukan juga menurun.
Dapat dikatakan, secara umum wajib pajak sudah punya tingkat kepatuhan pajak yang
baik. Itu seharusnya bagus, tetapi ada kelemahan yang perlu diperbaiki (diukur dengan skor
keseluruhan terendah). Dari indikator kemudahan penggunaan dan akurasi hingga pernyataan
yang mengisi SPT dengan fitur sistem yang canggih dan e-Filling yang sederhana untuk
dipahami. Dan Desain Masih ada responden yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan e-Filling meningkatkan
kepatuhan wajib pajak, dan sebaliknya, jika penggunaan e-Filling tidak memadai, Wajib Pajak
memberikan bukti empiris penurunan kepatuhan. Ini memenuhi kebutuhan wajib pajak orang
pribadi dengan memungkinkan e-Filling untuk mengirimkan SPT dengan cepat, wajib pajak
untuk mengisi SPT dengan mudah dan akurat, dan memberikan wajib pajak akses fleksibel ke
SPT, mengetahui dari itu (bisa menggunakannya di rumah atau di kantor) . Masalah ini
dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Endang W., Asyarif K., dan Forene Y. (2020) dimana hasil penelitianya menunjukan
Accountancy
352 | Elvanita Istifarin, et al.

bahwa penggunaan e-filling berpengaruh positif dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak
orang pribadi, sama halnya yang diungkapkan oleh Lado & Budiantara (2018) yang
menunjukkan bahwa penerapan sistem e-Filling berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak, dibuktikan dengan analisis regresi linier sederhana yang diperoleh
nilai R Square sebesar 0,138. Hal ini berarti besarnya pengaruh penerapan e-Filling terhadap
kepatuhan wajib pajak adalah Sistem ini 13,8%
H1: e-Filling memiliki pengaruh Positif Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak

Pengaruh e-SPT Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak


Hasil pengujian hipotesis kepatuhan wajib pajak dalam penelitian ini diukur menggunakan e-
SPT. Artinya ketika e-SPT semakin besar disebabkan karena adanya koreksi negatif e-SPT
dimasa lalu sehingga menyebakan jumlah e-SPT bertambah, artinya hasil pengujian
menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima. E-SPT merupakan aplikasi pembayaran SPT secara
online atau real time dengan fitur disain yang lengkap. Penggunaan e-SPT meningkat maka
akan pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Ketika penggunaan e-SPT menurun berarti
kemungkinan tingkat kepatuhan wajib pajak akan menurun.
Dapat dikatakan, wajib pajak punya tingkat kepatuhan pajak yang baik. Meskipun
dinilai baik, ada kelemahan yang perlu diperbaiki (dinilai dari skor keseluruhan terendah).
Dengan kata lain, ini adalah indikator keandalan bahwa Anda puas dengan eSPT. Ini
mengurangi risiko kesalah pahaman dan salah saji saat menghitung SPT tahunan. , Total skor
yang diperoleh ternyata responden yang masih memberikan salah hitung/informasi yang salah.
Indeks daya tanggap kemudian mengungkapkan pernyataan kepuasan terhadap e-SPT karena
kualitas layanan yang diberikan baik. Skor yang diperoleh dari pernyataan ini masih cukup
rendah, karena beberapa responden tidak setuju dengan pernyataan ini.
Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa penggunaan e-SPT
meningkatkan kepatuhan wajib pajak, tapi penggunaan e-SPT ada yang kurang memadai
tingkat kepatuhan wajib pajak. Mengurangi kepatuhan, hal ini memenuhi kebutuhan wajib
pajak untuk memastikan bahwa e-SPT menyampaikan SPT, memberikan kinerja yang unggul
kepada wajib pajak saat menggunakan aplikasi e-SPT, dan daya tanggap serta kualitas layanan
yang diberikan oleh layanan aplikasi eSPT. Ditunjukkan dengan cara memenuhi Penyerahan
SPT.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukan bahwa
penerapan e-SPT memiliki berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak, Kesadaran Wajib Pajak secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak (Gusti D. A & Endang M. 2020).
H2:e-SPT memiliki pengaruh Positif Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak

D. Kesimpulan
Dari penelitian tersebut yang memiliki hasil tentang pengaruh e-Filling dan e-SPT terhadap
tingkat kepatuhan wajib pajak dalam penyampaian surat pemberitahuan (SPT) memiliki suatu
kesimpulan seperti yang ada dibawah ini:
1. E-Filling memiliki pengaruh yang positif dan relevan kepada tingkat kepatuhan wajib
pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cicadas.
2. E-SPT memiliki pengaruh yang positif dan relevan kepada tingkat tingkat kepatuhan
wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cicadas.

Acknowledge
Dalam penyelesaian penelitian ini, penulis terimakasih kepada Allah Swt yang memberi berkat
juga rahmatnya, orang tua yang tidak habisnya mendoakan dan selalu memberi motivasi pada
penulis, dosen pembimbing Ibu Elly Halimatusaidah, S.E.,Ak.,M.Si.,CA dan terima kasih ke
semua pihak sudah membantu penelitian ini.

Volume 2, No. 1, Tahun 2022, Hal: 347-353 ISSN: 2828-254X


Pengaruh E-Filling dan E-SPT terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak SPT | 353

Daftar Pustaka
[1] Aurrohman, Sisilia & Domai, Tjahjanulin & Shobaruddin, Muhammad. (2015).
Implementasi Program E Filing Dalam Upaya Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonegoro). Jurnal Administrasi
Publik (JAP), Vol. 3 , No. 5, Hal. 807.
[2] Endang W. & Asyarif K. & Forene Y. 2020. Efektivitas Penggunaan e-Filling Dalam
Rangka Meningkatkan Kepatuhan Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan Wajib Pajak
Orang Pribadi. Jurnal Ilmu Akuntansi, Vol 2. 12–20.
[3] Gusti D. A. & Endang M. 2020. Pengaruh Penerapan e-SPT, Kesadaran Wajib Pajak dan
Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Karawang Utara.
jurnal ekonomi dan bisnis universitas Udyana. Vol. 10. pp. 969–994.
[4] Handayani, Kadek Putri & Ni Luh Supadmi. 2013. Pengaruh Efektivitas E-Spt Masa Ppn
Pada Kepatuhan Wajib Pajak Badan Di Kpp Pratama Denpasar Barat. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. Vol, 4.1 19-38.
[5] Herryanto, Marisa, & Agus A. Toly. 2013. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kegiatan
Sosialisasi Perpajakan, Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di
KPP Pratama Surabaya Sawahan. Journal Petra Christian University Tax and Accounting
Review, Vol. 1. 1.
[6] Hestu Yoga S. 2019. Kepatuhan WP Peserta Tax Amnesty baru 18,8 persen tersedia di
https://m.bisnis.com/ [18/03/2019].
[7] . 2020. Jorjoran Insetif, Penerimaan Perpajakan Hingga September Anjlok 8%,
tersedia di https://news.ddtc.co.id/ [23/10/2020].
[8] Lado, Y. O. & Budiantara, M. 2018. Pengaruh Penerapan Sistem e-Filling Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Negeri Sipil Dengan Pemahaman Internet Sebagai
Variabel Pemoderasi. Jurnal Riset Akuntansi Mercu Buana. Vol. 10.
[9] Nissa Nurhasanah, I. A. K. 2020. Evaluasi Penerapan e-SPT Tahunan Terhadap Tingkat
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. jurnal ilmiah ekonomi dan bisnis, 1(1), pp. 48–54.
[10] Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep Dan Aspek Formal. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
[11] Siahaan, Marihot Pahala. 2013. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Edisi. Revisi, Jakarta:
PT. Raja Grafindo.
[12] Tiraada, Tryana A. M. 2013. Kesadaran Perpajakan, Sanksi Pajak, Sikap Fiskus terhadap
Kepatuhan WPOP di Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal EMBA. Vol. 1. No. 3 September
2013, hal 999-1008
[13] Wanda, Adi Putra. & Halimatusadiah, Elly. (2021). Pengaruh Solvabilitas dan
Profitabilitas terhadap Penghindaran Pajak. Jurnal Riset Akuntansi. 1(1), 59-65

Accountancy

Anda mungkin juga menyukai