Anda di halaman 1dari 12

JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 1 Tahun 2020 e-

ISSN: 2614 – 1930.

PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-FILING DAN E-BILLING


TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PEMAHAMAN
INTERNET SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA KPP DI
PROVINSI BALI
1Gilbert Dwi Reinaldo Manullang, 2 Putu Eka Dianita Marvilianti Dewi, 3 I Nyoman
Putra Yasa

Program Studi S1 Akuntansi


Jurusan Ekonomi dan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {gilbertmanullang01@gmail.com, ekadianita@undiksha.ac.id


putrayasainym@undiksha.ac.id}

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem e-filing,
sistem e-billing terhadap kepatuhan wajib pajak dengan pemahaman internet
sebagai variabel pemoderasi pada KPP di Provinsi Bali. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling. Dengan menggunakan sampel sejumlah 347 orang
wajib pajak. Data diperoleh dari penyebaran kuesioner secara langsung kepada
responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, uji
kualitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis
dengan bantuan program SPSS versi 23.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) penerapan sistem e-filing berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepatuhan waji pajak; (2) penerapan sistem e-biling
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan waji pajak; (3) pemahaman
internet dapat memoderasi (memperkuat) pengaruh penerapan sistem e-filling
terhadap kepatuhan wajib pajak; dan (4) pemahaman internet dapat memoderasi
(memperkuat) pengaruh penerapan sistem e-billing terhadap kepatuhan wajib pajak.

Kata kunci: e-filling, e-billing, pemahaman internet, kepatuhan pajak

Abstract
This study aims to determine the effect of implementing e-filing system, e-
billing system on tax compliance with understanding the internet as a moderating
variable in KPP in Bali Province. This type of research is quantitative research. The
sampling technique in this study used a purposive sampling method. Using a sample
of 347 taxpayers. Data obtained from distributing questionnaires directly to
respondents. Data analysis in this study used descriptive analysis, data quality test,
classic assumption test, multiple linear regression analysis and hypothesis testing
with the help of SPSS version 23.0.
The results of the study show that; (1) the application of the e-filing system
has a positive and significant effect on tax compliance; (2) the application of the e-
biling system has a positive and significant effect on tax compliance; (3)
understanding the internet can moderate (strengthen) the influence of the
implementation of e-filling systems on taxpayer compliance; and (4) understanding
the internet can moderate (strengthen) the effect of implementing an e-billing system
on tax compliance.

Keywords: e-filling, e-billing, internet understanding, tax compliance

169
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 1 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930.

PENDAHULUAN Jenderal Pajak Nomor Kep-88/PJ/2004


Pajak adalah iuran rakyat kepada pada bulan Mei tahun 2004 secara resmi
kas negara berdasarkan undang-undang diluncurkan produk E-Filing. Tepatnya
yang dapat dipaksakan dengan tidak pada tanggal 24 Januari 2005 bertempat
mendapat jasa timbal balik di Kantor Kepresidenan, Presiden
(kontraprestasi) yang langsung dapat Republik Indonesia bersama-sama
ditujukan, dan yang dapat digunakan dengan Direktorat Jenderal Pajak
untuk membayar pengeluaran umum meluncurkan produk E-Filing atau
(Resmi, 2013). Pajak juga merupakan electronic filing system (Ayu, 2005).
sumber anggaran pendapatan negara Penerapan sistem E-Filing
yang paling pokok, dan merupakan hal diharapkan dapat memudahkan Wajib
yang paling diprioritaskan, karena dengan Pajak dalam menyampaikan SPT. Namun
pajak kebutuhan untuk pembangunan dalam kenyataannya, masih banyak Wajib
negara dapat terbantu. Pajak yang belum menggunakan fasilitas
Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang tersebut. Wajib Pajak pengguna E-Filing
mempunyai tugas merumuskan serta seluruh KPP di Provinsi Bali Tahun 2017
melaksanakan kebijakan dan standarisasi sejumlah 211.825 pengguna E-Filing dari
teknis dibidang perpajakan, bertanggung 615.772 Wajib Pajak yang terdaftar yang
jawab terhadap peningkatan penerimaan menunjukan bahwa dari seluruh KPP di
pajak negara dan mencegah terjadinya Provinsi Bali Wajib Pajak yang
penurunan penerimaan pajak. Salah satu menggunakan E-Filing dari belum ada
upaya yang dilakukan oleh DJP untuk yang mencapai persentase 50% dari
meningkatkan kepatuhan wajib pajak Wajib Pajak yang terdaftar. Berdasarkan
adalah dengan menciptakan kemudahan data tersebut, maka penelitian ini
dalam penyampaian surat pemberitahuan dilakukan pada seluruh KPP di Provinsi
secara elektronik dengan memanfaatkan Bali. KPP di Provinsi Bali juga melakukan
internet. Salah satu bentuk modernisasi sistem administrasi perpajakan modern
sistem administrasi perpajakan modern yaitu pelayanan E-Filing.
yaitu dengan Self assessment system. Selain itu direktorat jenderal pajak
Astuti (2015) mengemukakan bahwa self juga meluncurkan E-Billing untuk
assessment system adalah sistem kemudahan pembayaran pajak secara
pemungutan pajak yang memberi elektronik. E-Billing adalah pembayaran
wewenang, kepercayaan, tanggung jawab pajak melalui media elektronik dengan
kepada wajib pajak untuk menghitung, memanfaatkan kode billing sebagai kode
memperhitungkan, membayar, dan transaksi. Transaksi pembayaran atau
melaporkan sendiri besarnya Pajak yang penyetoran pajak secara elektronik,
harus di bayar. Ini berarti bahwa wajib dilakukan melalui bank atau pos persepsi
pajak diberikan kebebasan untuk dengan menggunakan kode billing.
mengurus sendiri pajak yang harus di Direktorat Jenderal Pajak (2017)
bayar. mengemukakan bahwa manfaat dari
Pemerintah melalui Direktorat adanya e- billing yaitu sistem pembayaran
Jenderal Pajak (DJP) terus melaksanakan menjadi lebih mudah, lebih cepat dan lebih
terobosan untuk mengoptimalkan akurat. Peraturan Direktorat Jendral Pajak
penerimaan pajak melalui kebijakan- Nomor PER-26/PJ/2014 tentang Sistem
kebijakan yang dikeluarkan. Salah satu Pembayaran Pajak Secara Elektronik
langkah yang diambil oleh Direktorat yang ditetapkan pada 13 Oktober 2015,
Jenderal Pajak adalah melakukan menyatakan bahwa fasilitas E-Billing
reformasi di bidang perpajakan (tax sudah dapat diterapkan diseluruh wilayah
reform). Salah satu perubahan yang Indonesia dalam rangka penyempurnaan
dilakukan adalah dengan melakukan pembayaran pajak secara elektronik.
perbaikan proses bisnis yaitu Jumlah WP OP pengguna E-Billing
memanfaatkan teknologi informasi dan di Bali sampai dengan tahun akhir 2017
komunikasi dengan menerapkan sistem E- sebanyak 142.279 WP dan dari data
Filing. Melalui Keputusan Direktur tersebut dapat dilihat bahwa KPP di
170
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 1 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930.

Provinsi Bali memiliki jumlah WP OP dalam melaporkan SPT. Hasil penelitian


pengguna E-Billing masih rendah jika Astuti (2015), Novariyanti, Herawati, dan
dibandingkan dengan WP yang terdaftar Husnurrosyidah dan Suhadi (2017), Putri,
yaitu tidak ada mencapai 50% dari yang Harimurti, dan Suharno (2017), dan
terdaftar. WP OP Pengguna E-Billing di Mendra (2017) menunjukkan pengaruh
Bali baru mencapai 23,11% dari jumlah antara penerapan E-Filing terhadap
WP OP yang terdaftar di Bali ternyata WP kepatuhan Wajib Pajak. Berdasarkan
OP pengguna E-Billing di Bali masih relatif uraian tersebut, hipotesis pertama yang
rendah. diajukan adalah:
Penggunaan E-Filing dan E-Billing H1: penerapan sistem e-filing
pastinya memanfaatkan jaringan internet, berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
maka untuk dapat menggunakan E-Filing pajak.
dan E-Billing Wajib Pajak dituntut untuk E-Billing adalah Metode
dapat mengoperasikan internet. Jumlah pembayaran pajak secara elektronik
pengguna internet di Indonesia dinobatkan menggunakan Kode Billing. Kode Billing
menjadi yang paling besar pada tahun sendiri adalah kode identifikasi yang
2018 ini di Asia Tenggara. Berdasarkan diterbitkan melalui sistem billing atas suatu
hasil penelitian yang dilakukan oleh jenis pembayaran atau setoran pajak yang
Google dan Temasek tahun 2018. akan dilakukan Wajib Pajak. Peraturan
Menyatakan bahwa, pada tahun 2018 ini Direktur Jenderal Pajak Nomor Per -
total pengguna internet di kawasan Asia 26/Pj/2014 tentang Sistem Pembayaran
Tenggara ada sebanyak 350 juta Pajak Secara Elektronik menjelaskan
pengguna. Penelitian tersebut bahwa sebagai tindak lanjut dari
menyatakan dari angka tersebut, 150 juta pelaksanaan uji coba sebagaimana
pengguna di antaranya berasal dari dimaksud pada Peraturan Direktur
Indonesia, yang disebut sebagai negara Jenderal Pajak Nomor PER-47/PJ/2011
dengan jumlah pengguna internet paling tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji Coba
banyak di Asia Tenggara. Penerapan Sistem Pembayaran Pajak
Namun disisi lain, masyarakat secara Elektronik (billing system) dalam
Indonesia yang dapat mengoperasikan Sistem Modul Penerimaan Negara
internet walaupun yang tertinggi di ASEAN sebagaimana diubah dengan Peraturan
akan tetapi masih saja masyarakat Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
Indonesia belum banyak yang dapat 19/PJ/2012 perlu dilakukan penerapan di
mengakses E-Filing dan E-Billing. Hal ini seluruh wilayah Indonesia dan
tidak sesuai dengan penetrasi pengguna penyempurnaan penatausahaan
Internet di Indonesia yang lebih dari pembayaran pajak secara elektronik
58.40% pekerja telah dapat menggunakan dengan memanfaatkan sistem teknologi
internet secara aktif. informasi akan dengan memanfaatkan
Berdasarkan teori TAM Davis et. al, sistem teknologi informasi.
dalam Gunanto (2016), yaitu persepsi Hasil penelitian Aji (2017) dan
kemudahan dan persepsi kegunaan yang Sidharta (2015) menunjukkan bahwa e-
menjadi penentu dari suatu sistem dapat billing berpengaruh signifikan terhadap
diterima atau tidak. Wajib pajak yang kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan
beranggapan bahwa sistem E-Filing itu uraian tersebut, hipotesis kedua yang
mudah digunakan dan wajib pajak percaya diajukan adalah:
bahwa menggunakan sistem E-Filing akan H2: penerapan sistem e-biling
membantu dalam penyerahan SPT maka berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
hal ini akan meningkatkan kepatuhan pajak.
wajib pajak dalam melaporkan SPT, tetapi Sistem E-Filing merupakan
sebaliknya jika wajib pajak beranggapan pengisian dan penyampaian SPT Wajib
bahwa sistem E-Filing itu tidah mudah Pajak secara elektronik kepada Direktorat
digunakan dan tidak memiliki kegunaan Jenderal Pajak yang bertujuan untuk
maka hal ini akan menyebabkan memberikan kenyamanan dan kemudahan
berkurangnya kepatuhan wajib pajak bagi Wajib Pajak dalam penyampaian SPT
171
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 1 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930.

dengan memanfaatkan jaringan internet. penerapan sistem e-filing terhadap


Pemahaman internet adalah mengerti kepatuhan wajib pajak yg terdaftar pada
benar tentang apa itu internet dan KPP di Provinsi Bali; (2) pengaruh
mengetahui bagaimana cara penerapan sistem e-biling terhadap
menggunakan internet. Untuk dapat kepatuhan wajib pajak yg terdaftar pada
menggunakan sistem tersehut, Wajib KPP di Provinsi Bali; (3) pemahaman
Pajak di tuntut untuk mengerti atau paham internet dapat memoderasi hubungan
terhadap internet yaitu mengetahui antara penerapan sistem e-filing dengan
bagaimana cara mengoperasikan internet. kepatuhan wajib pajak yang terdaftar pada
Apabila Wajib Pajak tidak dapat KPP di Provinsi Bali; dan (4) pemahaman
mengoperasikan internet, penerapan internet dapat memoderasi hubungan
sistem tersebut tidak berpengaruh apa- antara penerapan sistem e-biling dengan
apa terhadap kenyaman dan kemudahan kepatuhan wajib pajak yang terdaftar pada
dalam menyampaikan SPT kepada kantor KPP di Provinsi Bali.
pajak yang diharapkan dapat
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. METODE
Hasil penelitian Nurhidayah (2015), Penelitian ini dilakukan pada Kantor
Novariyanti, Herawati, dan Hamdi (2016), Pelayanan Pajak Pratama di Provinsi Bali.
dan Mendra (2017) menunjukkan hasil Rancangan penelitian ini merupakan jenis
pemahaman internet dapat memoderasi penelitian yang menggunakan metode
(memperkuat) pengaruh Penerapan penelitian kuantitatif. Populasi dalam
Sistem E-Filing terhadap Kepatuhan Wajib penelitian ini Wajib Pajak yang terdaftar
Pajak. Berdasarkan uraian tersebut, pada KPP di Provinsi bali, dengan jumlah
hipotesis ketiga yang diajukan adalah: 615.772 Wajib Pajak. Metode
H3: pemahaman internet dapat pengambilan sampel yang digunakan
memoderasi (memperkuat) pengaruh adalah metode purposive sampling.
penerapan sistem e-filing terhadap Teknik dalam penentuan sampel dalam
kepatuhan wajib pajak. penelitian ini adalah dengan purposive
Pemahaman internet yang dikuasai sampling. Sampel yang diambil dalam
oleh Wajib Pajak, membuat sistem e-biling penelitian ini menggunakan tabel
tersebut berjalan dengan baik dan penentuan jumlah sampel Isaac and
membuat Wajib Pajak patuh dalam Michael (Sugiyono, 2013). Berdasarkan
melakukan pembayaran kewajiban tabel penentuan sampel dengan tingat
pajaknya karena sistem e-biling kesalahan 5% diperoleh jumlah sampel
merupakan layanan pembayaran pajak sebanyak 347 sampel atau responden.
secara elektronik kepada Direktorat Data yang digunakan dalam penelitian ini
Jenderal Pajak yang bertujuan untuk adalah data kuantitatif berupa data skor
memberikan kenyamanan dan kemudahan jawaban kuesioner yang terkumpul dari
bagi Wajib Pajak dengan memanfaatkan wajib pajak.
jaringan internet (Pratama, dkk, 2019). Instrumen yang digunakan dalam
Hasil penelitian Husnurrosyidah dan penelitian ini adalah kuesioner berbasis
Suhadi (2017) menunjukkan hasil daftar pertanyaan yang disebar terkait
pemahaman internet dapat memoderasi dengan penerapan sistem e-filing,
(memperkuat) pengaruh Penerapan penerapan sistem e-biling, pemahaman
Sistem E-Billing terhadap Kepatuhan internet, dan kepatuhan wajib pajak.
Wajib Pajak. Berdasarkan uraian tersebut, Teknik analisis data yang digunakan
hipotesis keempat yang diajukan adalah: dalam penelitian ini adalah analisis
H4: pemahaman internet dapat statistik deskriptif, uji kualitas data yang
memoderasi (memperkuat) pengaruh terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas.
penerapan sistem e-biling terhadap Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas,
kepatuhan wajib pajak. uji multikolinieritas, dan uji
Berdasarkan uraian latar belakang heterokesdatisitas. Uji hipotesis
diatas, tujuan dari penelitian ini adalah menggunakan uji koefisien determinasi
sebagai untuk menguji; (1) pengaruh (Adjusted-R2), uji regresi linier berganda,
172
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 1 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930.

uji parsial (uji T) dan uji Moderated 32,83 dan nilai standar deviasi sebesar
Regresion Analysis (MRA). 3,416. Variabel penerapan sistem e-biling
yang diperoleh dari 347 responden
HASIL DAN PEMBAHASAN memiliki nilai terendah (minimum) sebesar
Jumlah kuesioner yang disebar 31 dan nilai tertinggi (maximum) sebesar
kepada responden sebanyak 347 44 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar
kuesioner, jumlah kuesioner yang kembali 37,03 dan nilai standar deviasi sebesar
sebanyak 347 kuesioner sehingga tingkat 3,820.
pengembalian kuesioner (response rate) Variabel kepatuhan wajib pajak yang
sebesar 100,00 %. Dari 347 kuesioner diperoleh dari 347 responden memiliki nilai
yang kembali, semua kuesioner atau terendah (minimum) sebesar 26 dan nilai
sebesar 0,00 % yang tidak memenuhi tertinggi (maximum) sebesar 36 dengan
syarat dan tidak dapat diolah. Sehingga nilai rata-rata (mean) sebesar 29,71 dan
kuesioner yang dapat diolah sejumlah 347 nilai standar deviasi sebesar 2,152.
kuesioner atau tingkat pengembalian yang Variabel pemahaman internet yang
dapat dianalisis (useable response rate) diperoleh dari 347 responden memiliki nilai
sebesar 100,00 %. terendah (minimum) sebesar 18 dan nilai
Berdasarkan hasil statistik tertinggi (maximum) sebesar 24 dengan
deskriptif, variabel penerapan sistem e- nilai rata-rata (mean) sebesar 21,14 dan
filing yang diperoleh dari 347 responden nilai tandar deviasi sebesar 2,433. Hasil uji
memiliki nilai terendah (minimum) sebesar statistik deskriptif disajikan dalam tabel 1
23 dan nilai tertinggi (maximum) sebesar berikut.
38 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar

Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif

Variabel N Min Max Mean Std. Deviation


Penerapan Sistem E-Filing (X1) 347 23 38 32,83 3,416
Penerapan Sistem E-Biling (X2) 347 31 44 37,03 3,820
Kepatuhan Wajib Pajak (Y) 347 26 36 29,71 2,433
Pemahaman Internet (Z) 347 18 24 21,14 2,433
Valid N (listwise) 347
(Sumber: data primer diolah, 2019)

Uji validitas digunakan untuk butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam


mengetahui penafsiran responden instrumen penelitian yang ditunjukkan
terhadap setiap butir pertanyaan yang dengan kekonsistenan akan jawaban yang
terdapat dalam instrumen penelitian, diberikan. Uji reliabilitas pengumpulan
apakah penafsiran setiap responden sama data dalam penelitian ini diukur
atau beda sama sekali. Kriterianya, berdasarkan nilai Cronbach’s Alpha. Suatu
instrumen valid apabila nilai korelasi variabel dapat dikatakan reliabel jika
(pearson correlation) adalah positif, dan memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,70
nilai probabilitas korelasi [sig. (2-tailed)] < (Ghozali, 2013). Berdasarkan hasil
taraf signifikan (α) sebesar 0,05. pengujian menunjukkan semua variabel
Berdasarkan hasil pengujian validitas memiliki Cronbach’s Alpha lebih besar dari
menunjukkan bahwa semua item 0,70. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan memiliki nilai Sig. (2-tailed) instrumen pnerapan sistem e-filing,
lebih kecil dari 0,05 dengan nilai Pearson penerapan sistem e-billing, kepatuhan
Correlation (rhitung) lebih besar dari 0,1053 wajib pajak, dan pemahaman internet
(nilai r-tabel untuk n = 347) sebagai syarat adalah reliabel.
valid sehingga seluruh item pertanyaan Uji normalitas data dilakukan
untuk setiap variabel dinyatakan valid. dengan menggunakan metode One-
Uji reliabilitas dilakukan untuk Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil
menguji penafsiran responden mengenai uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
173
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 1 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930.

menunjukkan bahwa data terdistribusi penelitian ini memenuhi uji asumsi klasik
normal. Hal ini terlihat dari nilai Asymp. normalitas. Hasil uji normalitas dapat
Sig (2-tailed) yaitu sebesar 0,300 lebih dilihat pada tabel 2 berikut ini.
besar dari 0,05. Sehingga model

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized Residual
N 347
Mean 0,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2,03175884
Absolute 0,144
Most Extreme Differences Positive 0,144
Negative -0,058
Kolmogorov-Smirnov Z 1,928
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,081
(Sumber: data primer diolah, 2019)

Beradasarkan tabel 2 diatas, yang lain. Berdasarkan hasil pengujian


signifikansi untuk keempat variabel lebih heteroskedastisitas menunjukkan bahwa
besar dari 0,05 (0,081 > 0,05). Hasil ini variabel bebas dan variabel pemoderasi
menandakan bahwa keempat variabel memiliki nilai signifikansi > 0,05, yaitu
tersebut memiliki distribusi data yang variabel penerapan sistem e-filing sebesar
normal. 0,057, variabel penerapan sistem e-billing
Uji multikolinearitas bertujuan sebesar 0,188, dan variabel pemahaman
untuk menguji apakah dalam regresi internet sebesar 0,127. Sehingga dapat
ditemukan adanya korelasi yang kuat disimpulkan bahwa tidak ada gejala
antar variaber bebas. Multikolinearitas heteroskedastisitas.
dapat diketahui jika nilai tolerance > 0,10 Analisis regresi berganda digunakan
dan nilai VIF < 10. Berdasarkan hasi uji untuk melihat pengaruh beberapa variabel
multikolinearitas, nilai tolerance lebih dari independen terhadap variabel dependen.
0,10 dan nilai Variance Inflation Factor Model regresi dalam penelitian ini adalah
(VIF) kurang dari 10 untuk setiap variabel. menguji variabel penerapan sistem e-filling
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan (X1), penerapan sistem e-billing (X2),
bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas terhadap kepatuhan wajib pajak (Y)
antar variabel bebas. dengan pemahaman internet (Z) sebagai
Uji heteroskedastisitas dilakukan variabel moderasi. Hasil analisis regresi
untuk menguji apakah dalam model linier berganda dapat dilihat dalam tabel 3
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari berikut ini.
residual satu pengamatan ke pengamatan

Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 11,555 10,487 7,771 0,000
1 E-Filing 0,292 0,032 0,411 9,120 0,000
E-Billing 0,229 0,029 0,359 7,978 0,000
(Sumber: data primer diolah, 2019)

174
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 1 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930.

Berdasarkan tabel 3 diatas, mengalami peningkatan sebesar 0,292


persamaan regresi yang terbentuk yaitu: satuan.
Y = 11,555+ 0,292X1 + 0,229X2 + ɛ (1) Nilai koefisien β2 = 0,229
Berdasarkan model regresi yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
terbentuk, dapat diinterprestasikan hasil positif antara variabel penerapan sistem
sebagai berikut. Nilai konstan sebesar e-billing (X2) terhadap kepatuhan wajib
11,555 menyatakan bahwa apabila pajak (Y) sebesar 0,229. Hal ini berarti
terjadi variabel independen penerapan apabila variabel independen penerapan
sistem e-filling (X1) dan penerapan sistem e-billing (X2), naik sebesar 1
sistem e-billing (X2) sama dengan nol, satuan dengan asumsi bahwa variabel
maka variabel dependen kepatuhan bebas lainnya konstan, maka variabel
wajib pajak (Y) adalah sebesar 11,555 terhadap kepatuhan wajib pajak (Y) akan
satuan mengalami kenaikan sebesar 0,229
Nilai koefisien β2 = 0,292 satuan, dan standard error (ɛ)
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh menunjukkan tingkat kesalahan
positif antara variabel penerapan sistem penganggu
e-filling (X1) terhadap kepatuhan wajib Uji T berfungsi untuk menguji
pajak (Y) sebesar 0,292. Hal ini berarti pengaruh dari masing-masing variabel
apabila variabel independen penerapan independen yaitu penerapan sistem e-
sistem e-filling (X1), naik sebesar 1 filling (X1) dan penerapan sistem e-billing
satuan dengan asumsi bahwa variabel (X2) terhadap variabel dependen yaitu
bebas lainnya konstan, maka variabel kepatuhan wajib pajak (Y). Alpha (α)
terhadap kepatuhan wajib pajak (Y) akan yang digunakan adalah 0,05. Hasil uji T
dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Hasil Uji T

Variabel t-hitung t-tabel Sig. α = 5% Keterangan


Penerapan Sistem E-Filling (X1) 9,120 1,966 0,000 0,05 Signifikan
Penerapan Sistem E-Billing (X2) 7,978 1,966 0,000 0,05 Signifikan
(Sumber: data sekunder diolah, 2019)
Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa variabel penerapan
variabel penerapan sistem e-filing memiliki sistem e-billing berpengaruh signifikan
nilai hasil pengujian, diperoleh nilai t-hitung terhadap kepatuhan wajib pajak.
sebesar 9,120 > nilai t-tabel sebesar 1,966 Moderated Regression Analysis
dan nilai signifikansi variabel penerapan (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi
sistem e-filling sebesar 0,000 < dari 0,05 linier berganda dimana dalam persamaan
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini regresinya mengandung unsur interaksi
menunjukkan bahwa variabel penerapan (perkalian dua atau lebih variabel
sistem e-filling berpengaruh signifikan independen). Teknik analisis ini dipilih
terhadap kepatuhan wajib pajak. karena penelitian ini dirancang untuk
Variabel penerapan sistem e-biling meneliti variabel independen yang
memiliki nilai nilai t-hitung sebesar 7,978 > berpengaruh terhadap variabel dependen
nilai t-tabel sebesar 1,966 dan nilai dengan menggunakan variable moderator.
signifikansi variabel penerapan sistem e- Hasil uji Moderated Regression Analysis
billing sebesar 0,000 < dari 0,05 maka H0 (MRA) disajikan dalam tabel 5. berikut ini.
ditolak dan H2 diterima. Hal ini

175
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 1 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930.

Tabel 5. Hasil Uji Moderated Regression Analysis

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 29,184 0,239 121,915 0,000
X1 ( EF) 1,024 0,111 0,421 9,266 0,000
1 X2 (EB) 0,876 0,109 0,360 8,013 0,000
Z (PI) 0,216 0,110 0,007 3,145 0,014
X1_Z 0,138 0,133 0,013 3,286 0,015
X2_Z 0,335 0,135 0,112 3,490 0,013
(Sumber: data primer diolah, 2019)
Berdasarkan perhitungan nilai koefisien 0,138 dengan signifikansi
moderate regression analysis pada tabel 0,015 dan variabel pemoderasi (interaksi
5. diatas, maka didapat hasil persamaan antara penerapan e-billing dan
regresi sebagai berikut. pemahaman internet) memberikan nilai
Y= 29,184 + 1,024X1 + 0,876X2 + koefisien 0,335 dengan signifikansi 0,013.
0,216Z + 0,138X1*Z + 0,335X2*Z + ε Kelima variabel memberikan pengaruh
Berdasarkan persamaan tersebut positif terhadap kepatuhan wajib Pajak
menunjukkan bahwa konstanta sebesar karena memiliki tingkat signifikansi
29,184. Hal ini dapat diartikan apabila dibawah 0,05. Oleh karena itu persamaan
variabel X1, X2, X1*Z, dan X2*Z tidak ini diterima atau dengan kata lain
mengalami perubahan maka kepatuhan pemahaman internet dapat digunakan
wajib pajak sebesar 29,184. Nilai koefisien sebagai variabel pemoderasi dalam
penerapan sistem e-filling (X1) sebesar penelitian ini.
1,024 dengan signifikansi 0,000. Nilai Uji koefesien determinasi
koefisien penerapan sistem e-filling (X2) menunjukan seberapa besar persentase
sebesar 0,876 dengan signifikansi 0,000. variasi dalam variabel dependen yang
Variabel pemahaman pemahaman internet dijelaskan oleh variasi dalam variabel
memberikan nilai koefisien 0,216 dengan independen. Hasil uji koefesien
siginifikansi 0,014. Variabel pemoderasi determinasi disajikan dalam tabel 6 berikut
(interaksi antara penerapan sistem e-filling ini.
dan pemahaman internet) memberikan

Tabel 6. Hasil Uji Koefesien Determinasi

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
1 0,562a 0,316 0,306 2,208
(Sumber: data primer diolah, 2019)

Berdasarkan hasil perhitungan Pengaruh Penerapan Sistem E-Filling


koefesien determinasi yang dilihat dari terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada
nilai Adjusted R-square yaitu sebesar Kantor Pelayanan Pajak Pratama di
0,306 atau 30,60 %. Hal ini berarti Provinsi Bali
pemahaman internet (Z) memoderasi Hasil uji regresi linear berganda
pengaruh variabel pe nerapan sistem e- menunjukkan bahwa koefesien regresi
filling (X1) dan penerapan sistem e-billing variabel penerapan sistem e-filling
(X2) sebesar 30,60 % terhadap kepatuhan sebesar 0,292 dan hasil uji T secara
wajib pajak sedangkan sisanya 69,40% parsial menunjukkan nilai signifikansi
dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penerapan sistem e-filling
penelitian ini. diperoleh hasil t-hitung lebih besar dari t-tabel

176
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 1 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930.

(9,120> 1,966) dengan signifikasi 0,000. (7,978> 1,966) dengan signifikasi 0,000.
Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel
penerapan sistem e-filling (X1) penerapan sistem e-billing (X1)
berpengaruh positif signifikan terhadap berpengaruh positif dan signifikan
kepatuhan wajib pajak. Dengan demikian terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan
hipotesis pertama (H1) dapat diterima yaitu demikian hipotesis kedua (H2) dapat
penerapan sistem e-filing berpengaruh diterima yaitu penerapan sistem e-billing
terhadap kepatuhan wajib pajak. berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
Teori Technology Acceptance Model pajak.
(TAM) Davis dalam Gunanto (2016) yang Berdasarkan Teori Technology
menerangkan bahwa sistem e-filling Acceptance Model (TAM) Davis dalam
memberikan kemudahan, kenyamanan, Putri (2018) dapat menerangkan bahwa
manfaat, dan juga kepuasan kepada Wajib sistem e-billing memberikan kemudahan,
Pajak sehingga dapat meningkatkan kenyamanan, manfaat, dan juga kepuasan
kepatuhan Wajib Pajak. Pelaporan SPT kepada Wajib Pajak sehingga dapat
dengan sistem e-filling bagi Wajib Pajak meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.
yaitu menjadikan pekerjaan Wajib Pajak Sistem e- billing merupakan sistem yang
lebih efisien karena dengan adanya sistem dibuat oleh DJP untuk menunjang aktivitas
e-filling, Wajib Pajak tidak perlu mengantri pembayaran pajak oleh Wajib Pajak.
lama di KPP dan menghabiskan banyak Sistem ini mampu bekerja secara real time
kertas untuk keperluan melaporkan atau tanpa batasan waktu, Wajib Pajak hanya
menyampaikan SPT Tahunannya. Cukup perlu mengisi tagihan pajak sesuai dengan
dengan menyampaikan secara online dan kewajiban yang di tanggungnya lalu
memberikan bukti penyampaian ke KPP kemudian wajib pajak menerima sebuah
proses penyampaian SPT selesai kode billing.
dilakukan. E-billing pajak diadopsi untuk
Penerapan Sistem E-filling meningkatkan kinerja instansi pemerintah,
diharapkan dapat memberikan kenyaman baik secara langsung maupun tidak
dan kepuasan bagi Wajib Pajak dalam langsung, mengingat pelayanan publik.
memenuhi kewajiban perpajakannya Layanan berbasis e-billing merupakan
sehingga dengan diterapkannya sistem e- salah satu cara untuk meningkatkan
filling diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dari lembaga pemerintah untuk
Kepatuhan Wajib Pajak (Nurhidayah, memfasilitasi pembayaran pajak. e-billing
2015). Secara empiris hasil penelitian ini sangat memberikan efisiensi dalam
konsisten dengan hasil penelitian yang pembayaran pajak. Pajak bisa di bayar di
dilakukan oleh Astuti (2015), Novariyanti, manapun dan kapanpun. Hasil penelitian
Herawati, dan Husnurrosyidah dan Suhadi ini secara empiris sejalan dengan hasil
(2017), Putri, Harimurti, dan Suharno penelitian yang dilakukan oleh Aji (2017),
(2017), dan Mendra (2017) menunjukkan Putri (2018), Husnurrosyidah dan Suhadi
bahwa penerapan e-filing berpengaruh (2017), dan Sidharta (2015) menunjukkan
positif terhadap terhadap kepatuhan Wajib bahwa e-billing berpengaruh signifikan
Pajak. terhadap kepatuhan wajib pajak.

Pengaruh Penerapan Sistem E-Billing Pengaruh Penerapan Sistem E-Filling


terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kantor Pelayanan Pajak Pratama di dengan Pemahaman Internet sebagai
Provinsi Bali Variabel Pemoderasi
Hasil uji regresi linear berganda Pengaruh penerapan sistem e-filling
menunjukkan bahwa koefesien regresi terhadap kepatuhan wajib pajak dengan
variabel penerapan sistem e-billing pemahaman internet sebagai variabel
sebesar 0,229 dan hasil uji T secara moderasi (X1*Z) berdasarkan hasil regresi
parsial menunjukkan nilai signifikansi bahwa koefisien moderate regression
variabel penerapan sistem e-billing sebesar 0,138 dan dengan signifikansi
diperoleh hasil t-hitung lebih besar dari t-tabel sebesar 0,015 lebih kecil dari 0,05
177
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 1 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930.

sehingga H3 diterima dan dapat menunjukkan hasil pemahaman internet


disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang dapat memoderasi (memperkuat)
menyatakan bahwa pemahaman internet pengaruh Penerapan Sistem E-Filing
dapat memoderasi pengaruh penerapan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
sistem e-filiing terhadap kepatuhan wajib
pajak dapat diterima. Pengaruh Penerapan Sistem E-Billing
Teori Technology Acceptance Model terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
(TAM) Davis dalam Gunanto (2016) yang dengan Pemahaman Internet sebagai
menerangkan bahwa sistem e-filling Variabel Pemoderasi
memberikan kemudahan, kenyamanan, Pengaruh penerapan sistem e-billing
manfaat, dan juga kepuasan kepada Wajib terhadap kepatuhan wajib pajak dengan
Pajak sehingga dapat meningkatkan pemahaman internet sebagai variabel
kepatuhan Wajib Pajak. Pelaporan SPT moderasi (X2*Z) berdasarkan hasil regresi
dengan sistem e-filling bagi Wajib Pajak bahwa koefisien moderate regression
yaitu menjadikan pekerjaan Wajib Pajak sebesar 0,335 dengan signifikansi sebesar
lebih efisien karena dengan adanya sistem 0,013 lebih kecil dari 0,05 sehingga H4
e-filling, Wajib Pajak tidak perlu mengantri diterima dan dapat disimpulkan bahwa
lama di KPP dan menghabiskan banyak hipotesis keempat yang menyatakan
kertas untuk keperluan melaporkan atau bahwa pemahaman internet dapat
menyampaikan SPT Tahunannya. Cukup memoderasi pengaruh penerapan sistem
dengan menyampaikan secara online dan e-biliing terhadap kepatuhan wajib pajak
memberikan bukti penyampaian ke KPP dapat diterima. Hal tersebut menunjukkan
proses penyampaian SPT selesai bahwa Pemahaman Internet dapat
dilakukan. Kemampuan penggunaan memperkuat pengaruh penerapan e-biling
sistem e-filling yang berbasis online ini terhadap kepatuhan wajib pajak karena
memerlukan pemahaman akan internet, terdapat peningkatan pengaruh kepatuhan
sehingga dapat digunakan dengan wajib pajak setelah dimoderasi oleh
maksimal. pemahaman internet.
Sistem e-filling memberikan manfaat Berdasarkan Teori Technology
kenyamanan dan kemudahan bagi Wajib Acceptance Model (TAM) Davis dalam
Pajak dalam penyampaian Surat Putri (2018) dapat menerangkan bahwa
Pemberitahuannya dengan memanfaatkan sistem e-billing memberikan kemudahan,
jaringan komunikasi internet. Untuk dapat kenyamanan, manfaat, dan juga kepuasan
menggunakan sistem tersebut, Wajib kepada Wajib Pajak sehingga dapat
Pajak dituntut untuk mengerti atau paham meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.
terhadap internet yaitu mengetahui Sistem e- billing bekerja secara real time
bagaimana cara mengoperasikan internet. tanpa batasan waktu, Wajib Pajak hanya
Apabila Wajib Pajak tidak dapat perlu mengisi tagihan pajak sesuai dengan
mengoperasikan internet, penerapan kewajiban yang ditanggungnya lalu
sistem tersebut tidak berpengaruh apa- kemudian wajib pajak menerima sebuah
apa terhadap kenyaman dan kemudahan kode billing. Melalui pemahaman akan
dalam penyampaian SPT kepada kantor internet proses pembayaran pajak menjadi
pajak yang diharapkan dapat lebih mudah, nyaman dan efisien karena
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. dapat dilakukan melalui m-banking
Semakin tinggi pemahaman Wajib Pajak ataupun e-banking. Pemahaman internet
akan internet, maka semakin tinggi pula yang dikuasai oleh Wajib Pajak, membuat
penggunaan terhadap sistem e-filling dan sistem e-biling tersebut berjalan dengan
akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak baik dan membuat Wajib Pajak patuh
dalam melaporkan dan membayar pajak dalam melakukan pembayaran kewajiban
(Gunanto, 2016). pajaknya karena sistem e-biling
Hasil penelitian ini secara empiris merupakan layanan pembayaran pajak
sejalan dengan hasil penelitian secara elektronik kepada Direktorat
Nurhidayah (2015), Novariyanti, Herawati, Jenderal Pajak yang bertujuan untuk
dan Hamdi (2016), dan Mendra (2017) memberikan kenyamanan dan kemudahan
178
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 1 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930.

bagi Wajib Pajak dengan memanfaatkan menggunakan internet yakni sejumlah 58


jaringan internet (Pratama, dkk, 2019). orang dari 347 responden atau dengan
Hasil penelitian ini konsisten dengan persentase sebesar 16,71 %. Sehingga,
penelitian sebelumnya yang dilakukan bagi wajib pajak disarankan
oleh Pratama, dkk (2019) dan memanfaatkan internet untuk dapat
Husnurrosyidah dan Suhadi (2017) menambah pengetahuan mengenai
menunjukkan hasil pemahaman internet penggunaan e-filing, e-billing dan
dapat memoderasi (memperkuat) peraturan perpajakan melalui situs resmi
pengaruh Penerapan Sistem E-Billing Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. video informatif yang telah disosialisasikan
oleh pemerintah; dan (3) Bagi Peneliti
SIMPULAN DAN SARAN Selanjutnya, berdasarkan uji koefesien
Simpulan determinasi dengan Adjusted R-Square
Berdasarkan hasil analisis data dan dengan nilai koefesien sebesar 0,306 atau
pembahasan yang telah diuraikan, maka 30,60 %. Hal ini menjadi keterbatasan
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; penelitian ini karena, variabel bebas dan
(1) penerapan sistem e-filing berpengaruh moderasi yaitu penerapan sistem e-filling,
positif dan signifikan terhadap kepatuhan sistem e-billing, dan pemahaman internet
wajib pajak; (2) penerapan sistem e-biling hanya memberikan pengaruh sebesar
berpengaruh positif dan signifikan 30,60 % terhadap kepatuhan wajib pajak
terhadap kepatuhan wajib pajak; (3) sedangkan sisanya 69,40% dipengaruhi
pemahaman internet dapat memoderasi oleh variabel lain diluar model penelitian
(memperkuat) pengaruh penerapan sistem ini. Sehingga, peneliti menyarankan
e-filling terhadap kepatuhan wajib pajak; kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti
dan (4) pemahaman internet dapat variabel yang menjadi faktor yang dapat
memoderasi (memperkuat) pengaruh mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
penerapan sistem e-billing terhadap seperti implementasi Automatic Exchange
kepatuhan wajib pajak pada KPP Pratama of Information (AEoI), penerapan e-SPT,
di Provinsi Bali. sanksi pajak, dan variabel lainnya.

Saran DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil penelitian yang
telah diperoleh, adapun saran yang Aji, Ryan Ananta. 2017. Pengaruh
peneliti berikan berkaitan dengan Penerapan Sistem E-Filing, E-Billing
penelitian ini; (1) Bagi Direktorat Jenderal dan Pengetahuan Perpajakan
Pajak, berdasarkan hasil observasi yang Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
dilakukan, masih terdapat wajib pajak Orang Pribadi (Studi Empiris pada
yang belum terlalu memahami WPOP di Kabupaten Boyolali).
penggunaan sistem e-filing dan e-biling Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dalam admnistrasi perpajakan Universitas Muhammadiyah
mengakibatkan belum maksimalnya Yogyakarta.
program pemerintah dalam meningkatkan
kepatuhan wajib pajak. Sehingga, saran Astuti, Inne. 2015. Analisis Penerapan E-
yang dapat disampaikan bagi Direktorat Filling sebagai Upaya Meningkatkan
Jenderal Pajak yaitu diharapkan Kepatuhan Wajib Pajak dalam
hendaknya hendaknya prosedur Penyampaian Surat Pemberitahuan
pengunaan sistem e-filling dan e-billing (SPT) Tahunan pada Kantor
lebih disederhanakan supaya sistem e- Pelayanan Pajak Pratama Gresik
filling dan e-billing mudah dipelajari bagi Utara. Skripsi. Universitas Negeri
Wajib Pajak yang belum pernah Semarang
menggunakan sistem e-filling dan e-billing;
(2) Bagi Wajib Pajak, berdasarkan hasil Ayu Ika Novarina. 2005. Implementasi
penelitian, terdapat responden Electronic Filling System (E-Filling)
menyatakan kadang-kadang dalam Praktik Penyampaian Surat

179
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 1 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930.

Pemberitahuan (SPT) di Indonesia. Peraturan Direktorat Jenderal Pajak. 2014.


Tesis. Program Studi Pasca Sarjana Tata Cara Penyampaian Surat
Magister Kenotariatan. Universitas Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib
Diponegoro Semarang. Pajak Orang Pribadi Secara
Elektronik (e-filing). Keputusan
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Dirjen Pajak No. PER-1/PJ/2014.
Multivariate dengan Program IMB Jakarta: Direktorat Jenderal Pajak.
SPSS Edisi Revisi. Semarang: Di akses dari www.pajak.go.idpada
Badan Penerbit Universitas tanggal 14 November 2018.
Diponegoro.
Pratama, I Wayan Mei Soma Eka, Yuesti,
Gunanto, Rexy. 2016. Pengaruh Anik Dan Sudiartana, I Made. 2019.
Penerapan Sistem E-Filling Pengaruh Penerapan Sistem E-
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Filing Dan E-Billing Terhadap
dengan Pemahaman Internet Kepatuhan Wajib Pajak Dengan
sebagai Variabel Pemoderasi pada Pemahaman Internet Sebagai
KPP Pratama Bengkulu. Skripsi. Variabel Moderasipada KPP
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pratama Gianyar. Jurnal Sains,
Universitas Bengkulu. Akuntansi dan Manajemen (JSAM)
Vol. 1, No. 4, Hal: 449-488
Husnurrosyidah dan Suhadi. 2017.
Pengaruh E-filing, E-biling, dan E- Putri, Berliana R., Fadjar Harimurti, dan
faktur Terhadap Kepatuhan Pajak Suharno. 2017. Pengaruh
pada BMT Se-Kabupaten Kudus. Penerapan E-Filing dan Kesadaran
Jurnal Analisa Akuntansi dan Wajib Pajak terhadap Kepatuhan
Perpajakan Vol. 1, No. 1 : 97-106. Pelaporan SPT Tahunan Wajib
Pajak Orang Pribadi. Jurnal
Mendra, Ni Putu Yuria. 2017. Penerapan Akuntansi dan Sistem Teknologi
Sistem E-Filing, Kepatuhan Wajib Informasi Vol. 13,No.1: 66-75.
Pajak, dan Pemahaman Internet.
Jurnal Riset Akuntansi Vol. 7, No. 2 : Putri, Meity Muhrani. 2018. Pengaruh E-
222- 234. Filing, E-Biliing, dan E-Tax Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak. Skripsi.
Novariyanti, Rima., Herawati, dan Fakultas Ekonomi. Universitas Islam
Mukhlizul Hamdi. 2016. Pengaruh Indonesia. Yogyakarta.
Penerapan Sistem E-Filing terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak dengan Resmi, Siti. 2013. Perpajakan.
Pemahaman Internet sebagai Yogyakarta. Salemba Empat.
Variabel Pemoderasi pada KPP
Pratama Bukittinggi. E-Journal Sidharta. 2015. User Acceptance Model
Universitas Bung Hatta Vol. 9, No. 1 on E-Billing Adoption: A Study of Tax
Hlm: 1-12. Payment by Government Agencies.
Asia Pacific Journal of
Nurhidayah, Sari. 2015. Pengaruh Multidisciplinary Research, Vol. 3
Penerapan Sistem E-Filing No. 4 Hal: 150–157.
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Dengan Pemahaman Internet Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kpp Pratama Klaten. Skripsi. Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Alfabeta.
Yogyakarta. Universitas Negeri
Yogyakarta.

180

Anda mungkin juga menyukai