com
Widyari, Ariyanto, Suprasto, Suputra / Jurnal Akuntansi dan Dinamika Bisnis Vol. 8 (2), 2021 hal. 161-180
Nyoman Yudha Astriayu Widyari, Dodik Ariyanto, Herkulanus Bambang Suprasto, I Dewa Gede Dharma Suputra
Universitas Udayana, Bali
*Penulis korespondensi: astriayuwidyari@gmail.com
https://dx.doi.org/10.24815/jdab.v8i2.21746
Sejarah artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja sistem e-filing terhadap kepatuhan pajak dengan
Tanggal diterima: 7 April 2021 menerapkan Model Sukses IS DeLone dan McLean. Sampel penelitian adalah 128 pengusaha mikro, kecil, dan
Diterima dalam bentuk revisi: 20 Agustus 2021 menengah (UMKM) Indonesia yang dipilih secara proporsional random sampling. Data dikumpulkan dengan
Diterima: 23 Agustus 2021 menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas
Tersedia online: 30 September 2021 informasi dan kualitas layanan berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem. Selain itu, kualitas informasi dan
kualitas sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Sebaliknya, tidak ada dampak kepercayaan pada
e-government baik untuk penggunaan sistem maupun kepuasan pengguna. Penggunaan sistem dan kepuasan
Kata kunci: pengguna berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Sedangkan gender tidak memoderasi pengaruh
Kepatuhan pajak, E-Filing, DeLone & McLean penggunaan sistem dan kepuasan pengguna terhadap kepatuhan pajak.
Kutipan:
Widyari, NYA, Ariyanto, D., Suprasto, HB, and
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai kinerja sistem e-filing dan
Suputra, IDGD (2021), Memahami Dampak
Sistem e-Filing Terhadap Kepatuhan Pajak dampaknya pada kepatuhan pajak UMKM dengan mengadopsi Model Kesuksesan Sistem
Menggunakan Model DeLone dan McLean, Informasi DeLone dan McLean. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 128 sampel yang
Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis, 8(2), dipilih dengan proportional random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
161-180 penyebaran kuesioner. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode SEM-
PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi dan kualitas layanan
berpengaruh positif pada penggunaan sistem. Selain itu, kualitas informasi dan kualitas
Kata Kunci: sistem berpengaruh positif pada kepuasan pengguna sistem. Sebaliknya, kepercayaan
Kepatuhan Pajak, E-Filing, Model Kesuksesan terhadap e-government tidak berpengaruh pada penggunaan sistem dan kepuasan
Sistem Informasi DeLone & McLean, UMKM pengguna sistem. Penggunaan sistem dan kepuasan pengguna sistem berpengaruh positif
pada kepatuhan pajak. Sementara itu, gender tidak memoderasi pengaruh penggunaan e-
filing dan kepuasan pengguna e-filing pada kepatuhan pajak.
1. Perkenalan
Pandemi COVID-19 membutuhkan perubahan besar pada layanan seperti di website Direktorat Jenderal
aktivitas masyarakat yang mengarah pada penggunaan sistem Pajak (atau Direktorat Jenderal Pajak Indonesia/
informasi. Pada akhirnya, layanan publik online ditingkatkan IDGT), telepon, email, dan chatting.
agar masyarakat tetap dapat memenuhi kewajibannya sebagai Di era modernisasi, wajib pajak dapat dengan mudah
warga negara. Keberhasilan perekonomian bergantung pada memenuhi kewajiban perpajakannya dengan memanfaatkan
teknologi komputer dan internet, juga kemudahan fasilitas elektronik yang disediakan oleh IDGT (IDGT) (Alfarisi &
pembayaran dan pelaporan pajak (Aryati, 2016). Sejalan Mahpudin, 2020). Kementerian Keuangan Republik Indonesia
dengan upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak Republik Indonesia
COVID-19, pelayanan perpajakan dilakukan dengan menerbitkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Republik
mengoptimalkan penggunaan layanan berbasis online. Indonesia Nomor PER-02/PJ/2019
161
162
Widyari, Ariyanto, Suprasto, Suputra / Jurnal Akuntansi dan Dinamika Bisnis Vol. 8 (2), 2021 hal. 161-180
tentang Tata Cara Penyampaian, Penerimaan, dan dapat dilihat dari perspektif UMKM di Provinsi Bali
Pengolahan SPT Elektronik. Wajib pajak saat ini dapat khususnya di Kabupaten Gianyar. Penelitian ini
memenuhi kewajiban pelaporan pajak secara online, dilakukan pada UMKM di Kabupaten Gianyar dengan
yang dikenal dengan e-filing. E-filing merupakan sistem jumlah terbanyak di Provinsi Bali, namun persentase
yang dirancang oleh pemerintah bagi Wajib Pajak untuk penggunaan sistemnya sangat rendah. Pelaporan
mempermudah pelaporan pajak melalui internet pada SPT Wajib Pajak UMKM di Kabupaten Gianyar
website Penyedia Layanan IDGT dan SPT Elektronik ditunjukkan pada Tabel 1.
(Penyedia Layanan Aplikasi). Kinerja sistem e-filing
Tabel 1 Laporan SPT Wajib Pajak UMKM di Kabupaten Gianyar Tahun 2016-2020
Laporan Laporan Persentase dari Persentase dari
Terdaftar Persentase dari
Tahun Selamat tinggal- tanpa e- Tidak ada laporan pembayar pajak pembayar pajak tidak
Wajib Pajak pengguna e-filing
pengajuan pengajuan pelaporan SPT pelaporan SPT
Tabel 1 menunjukkan persentase pengguna e-filing Meskipun tujuan utama dari sistem e-filling adalah untuk
mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir. Sistem yang memudahkan masyarakat dalam melakukan kewajiban
dibangun untuk mempermudah pelaporan pajak, namun perpajakannya, namun sistem tersebut harus diteliti apakah
implementasinya masih belum optimal. Pemerintah telah memberikan manfaat bagi pengguna khususnya UMKM
Indonesia secara aktif mendukung pemanfaatan teknologi (Widiyanesti & Reynaldi, 2016). Sistem e-filing diharapkan
untuk UMKM. Namun, adopsi teknologi informasi oleh dapat membantu pelaporan pajak yang tepat waktu, namun
UMKM di Indonesia saat ini masih sangat rendah (Astuti & pada kenyataannya masih ditemukan permasalahan dalam
Nasution, 2014). Salah satu penyebab rendahnya pelaksanaannya. Ada sebuah teori yang menjelaskan model
penggunaan komputer oleh UMKM adalah kurangnya sukses dari sebuah sistem informasi, yaitu DeLone dan McLean
kemampuan mengoperasikan komputer (Nugroho et al., IS Success Model (W. Delone & Mclean, 2003). Model ini terdiri
2017). UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian dari kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan,
nasional dan internasional dilihat dari potensinya untuk penggunaan, kepuasan pengguna, dan manfaat bersih.
mengadopsi dan memanfaatkan internet.
Penggunaan sistem informasi perpajakan diharapkan Pemerintah di berbagai negara secara rutin melakukan
dapat meningkatkan kepatuhan pajak dan kepercayaan survei kepada publik untuk meningkatkan transparansi
masyarakat terhadap sistem administrasi perpajakan (Sudrajat pemerintah dan kepercayaan warga negara terhadap pemerintah
& Ompusunggu, 2015). Penelitian kepatuhan pajak telah (Grimmelikhuijsen et al., 2013). Salah satu layanan publik yang
banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya terutama yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah dengan menyediakan fasilitas
berkaitan dengan sistem informasi. Masunga & Mapesa (2020) berbasis online yang dikenal dengan e-government. Penelitian
meneliti penggunaan sistem e-tax di Tanzania dan sebelumnya menunjukkan bahwa keberhasilan adopsi dan
memperoleh hasil bahwa behavioral intentions to use penerimaan e-government dapat memberikan potensi manfaat
berpengaruh positif terhadap kepatuhan pajak. Pramanita & bagi banyak pihak (Gil-Garcia et al., 2014). Terlepas dari semua
Rasmini (2020) mengidentifikasi penggunaan e-filing dan keuntungan yang diberikan oleh layanan e-government, masih ada
hasilnya berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. penolakan dari ketakutan publik untuk menerapkan e-
Hambali (2020) menguji keberhasilan sistem e-filing di masa government. Kepercayaan merupakan tantangan besar terutama
pandemi dan menemukan bahwa penggunaan sistem bagi pemerintah di negara berkembang untuk
berpengaruh positif terhadap keuntungan bersih. mengimplementasikan e-
163
Widyari, Ariyanto, Suprasto Suputra / Jurnal Akuntansi dan Dinamika Bisnis Vol. 8 (2), 2021 hal. 161-180
proyek pemerintah. Masyarakat di negara berkembang lebih peneliti telah menggunakan model DeLone & McLean
memilih menggunakan cara konvensional dalam menjalankan untuk menguji keberhasilan suatu sistem informasi
kewajibannya sebagai warga negara, dibandingkan (Angelina et al., 2019; Farizi et al., 2020; Hambali, 2020;
menggunakan layanan e-government (Mahmood & Hidayatullah et al., 2020; Masunga & Mapesa, 2020), tetapi
Weerakkody, 2014). penelitian mereka masih menempatkan fokus utama pada
Keberhasilan ekonomi suatu negara tidak lepas variabel manfaat bersih, terutama kinerja sebagai variabel
dari peran teknologi informasi dan internet, namun terikat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan
kesenjangan minat dan pemanfaatan teknologi e-filing melalui model DeLone & McLean dengan
dalam konteks gender masih menjadi masalah mengubah variabel keuntungan bersih menjadi variabel
masyarakat (Cooper, 2006). Beberapa penelitian yang berhubungan dengan e-filing yaitu kepatuhan pajak.
sebelumnya telah mengkaji hubungan antara peran Kepercayaan pada e-government merupakan variabel
gender dalam adopsi teknologi informasi, namun tambahan dalam model penelitian. Kepercayaan menjadi
sebagian besar dilakukan di negara maju dan tantangan besar karena masyarakat di negara berkembang
terabaikan di negara berkembang (Faqih, 2016). lebih memilih menggunakan cara konvensional dalam
Persepsi pengguna teknologi juga dapat berbeda menjalankan kewajibannya sebagai warga negara. Model
berdasarkan jenis kelamin (Ilie et al., 2005). Ada DeLone & McLean juga dikembangkan dengan variabel
banyak hasil dari penelitian sebelumnya. Venkatesh moderasi yaitu jenis kelamin.
dkk. (2017) menyatakan bahwa Pria dan wanita
menunjukkan sikap yang sama terhadap teknologi. 2. Sastra tinjauan dan hipotesis
Studi lain menunjukkan bahwa wanita di negara perkembangan
berkembang menggunakan teknologi informasi lebih Model keberhasilan sistem informasi DeLone dan
sedikit daripada pria (Alozie & Akpan-obong, 2016). Mclean
Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi Model sukses sistem informasi pertama kali
pengaruh gender sebagai variabel moderasi pada dikembangkan oleh DeLone dan McLean pada tahun
penggunaan sistem informasi seperti adopsi m- 1992 yang lebih dikenal dengan D&M IS Success Model.
commerce, m-banking, dan pembayaran (Glavee-Geo Selanjutnya, DeLone dan McLean melakukan
et al., 2015; Marinković et al., 2019) . Moderasi gender pembaruan dan pengembangan model keberhasilan
telah disarankan pada teori yang dikenal sebagai sistem informasi mereka pada tahun 2003. Gambar 1
UTAUT (Venkatesh et al., 2003). menunjukkan pengembangan model keberhasilan
Penelitian ini menggunakan model DeLone & McLean sistem informasi oleh DeLone & McLean.
untuk menganalisis keberhasilan sistem e-filing. Sebelumnya
Widyari, Ariyanto, Suprasto, Suputra / Jurnal Akuntansi dan Dinamika Bisnis Vol. 8 (2), 2021 hal. 161-180
Penggunaan model DeLone & McLean untuk e-book melalui Model Sukses IS DeLone & McLean (Chiu et al.,
menganalisis keberhasilan sistem informasi telah diadopsi di 2016). Khan dkk. (2020) mengidentifikasi anteseden
berbagai sektor. Chen dkk. (2015) meneliti kecenderungan kepercayaan publik dalam menggunakan layanan e-
warga untuk menggunakan situs web e-government dengan government di Pakistan. Penelitian ini mengacu pada model
konteks sistem e-filling di Filipina. Studi lain mengidentifikasi DeLone & McLean dengan beberapa perkembangan yang
penggunaan ponsel berbasis cloud ditunjukkan oleh Gambar 2, yaitu sebagai berikut
Jenis kelamin
Kualitas informasi
Menggunakan
Kualitas sistem
Pemenuhan pajak
Kualitas layanan
Kepuasan Pengguna
Percaya pada e-
Kualitas informasi dan penggunaan sistem berperilaku. Pengguna akan puas menggunakan sistem
Theory of Planned Behavior menjelaskan bahwa manusia karena informasi dapat membantu mereka untuk
adalah individu yang rasional yang menggunakan informasi menggunakannya dengan lebih baik (Chen et al., 2015).
yang memungkinkannya secara sistematis. Penggunaan Informasi yang berkualitas baik akan menghasilkan keputusan
sistem dapat ditunjukkan dengan kualitas informasi yang baik yang berguna dan berharga bagi pengguna dan mengarah
yang kemudian memberikan kemudahan dan keuntungan pada kepuasan. Wajib Pajak selalu ingin memastikan bahwa
bagi pengguna (Chen et al., 2015; Tam & Oliveira, 2016; Farizi tidak ada biaya yang dapat dihilangkan atau dikurangi,
et al., 2020). Semakin banyak layanan pemerintah yang sehingga kualitas informasi penting bagi mereka. Ini adalah
memberikan informasi terkini, relevan, dan akurat, semakin salah satu faktor dasar untuk kepuasan pengguna (Chen,
sering pula masyarakat menggunakan layanan tersebut 2010). Penelitian sebelumnya menemukan bahwa kualitas
sebagai fasilitas yang dapat membantu pekerjaannya (Ameen informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna
et al., 2019). Kualitas keluaran e-filling yang baik akan sistem seperti Tam & Oliveira (2016), Christanti (2019),
mendorong wajib pajak untuk terus menggunakannya, Pramanita & Rasmini (2020), dan Shim & Jo (2020). Berdasarkan
sehingga intensitas penggunaan akan meningkat (Hambali, uraian di atas, maka hipotesis penelitian sebagai berikut.
2020; Pramanita & Rasmini, 2020). Berdasarkan uraian di atas, H2: Kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan
maka hipotesis penelitian sebagai berikut. pengguna.
H1: Kualitas informasi secara positif mempengaruhi penggunaan
Kualitas sistem dan penggunaan sistem
sistem.
Kontrol perilaku yang dirasakan sebagai konstruk
Kualitas informasi dan kepuasan pengguna di TPB menggambarkan sejauh mana keyakinan
Theory of Planned Behavior mengasumsikan bahwa individu mengenai ketersediaan infrastruktur organisasi
informasi dibutuhkan oleh individu sebelum memutuskan dan teknis untuk mendukung suatu sistem. Tinggi
165
Widyari, Ariyanto, Suprasto Suputra / Jurnal Akuntansi dan Dinamika Bisnis Vol. 8 (2), 2021 hal. 161-180
Sistem yang berkualitas akan memberikan respon yang uraian di atas, maka hipotesis penelitian sebagai
lebih nyaman, aman, dan cepat kepada pengguna, berikut.
sehingga akan meningkatkan penggunaan (Rana et al., H5: Kualitas layanan secara positif mempengaruhi penggunaan sistem.
positif terhadap kepuasan pengguna seperti Chiu et al. (2016), Mayer dkk. (1995) mengusulkan model kepercayaan dan
Hambali (2020), Veeramootoo dkk. (2018), dan Masunga & menunjukkan bahwa faktor-faktor kepercayaan yang dirasakan
Mapesa (2020). Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis terdiri dari kemampuan, kebajikan, dan integritas. Pengguna
penelitian sebagai berikut. harus mempercayai tidak hanya situs web dalam penggunaan
H4: Kualitas sistem secara positif mempengaruhi kepuasan sistem informasi, tetapi juga organisasi dan infrastruktur di
pengguna. belakangnya (Beldad et al., 2010). Percaya pada e-
pemerintah mengacu pada keyakinan individu dan harapan
Kualitas layanan dan penggunaan sistem
mereka terhadap e-government (Alzahrani et al., 2016). Fakhoury
Theory of Planned Behavior menjelaskan bahwa
& Aubert (2015) menemukan bahwa kepercayaan yang
individu akan menggunakan sistem informasi jika ada
didefinisikan sebagai kepercayaan pada internet dan kepercayaan
keuntungan atau timbal balik yang positif darinya. Kualitas
pada pemerintah meningkatkan adopsi e-government serta secara
layanan berguna untuk mengevaluasi keberhasilan
signifikan mempengaruhi penggunaan sistem. Beberapa studi
berbagai sistem, termasuk e-government (Shahzad et al.,
menemukan bahwa kepercayaan pada e-government memiliki
2020). Kualitas layanan yang tinggi dapat meningkatkan
efek positif pada penggunaan sistem seperti Belanger & Carter
penggunaan dan kepuasan, serta memenuhi kinerja dan
(2008) dan Pérez-Morote et al. (2020). Berdasarkan uraian di atas,
harapan bisnis (Weerakkody et al., 2013). Beberapa
maka hipotesis penelitian sebagai berikut. H7: Kepercayaan pada e-
penelitian menemukan bahwa kualitas layanan
government secara positif mempengaruhi penggunaan sistem.
berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem seperti
Chiu et al. (2016), Tam & Oliveira (2016), Alzahrani dkk.
(2017), dan Rahi & Ghani (2019). Berdasarkan
166
Widyari, Ariyanto, Suprasto, Suputra / Jurnal Akuntansi dan Dinamika Bisnis Vol. 8 (2), 2021 hal. 161-180
Percaya pada e-government dan kepuasan pengguna pengguna merasakan manfaat bersih yang diperoleh dari
Tiga faktor utama yang menentukan kepercayaan, penggunaan sistem (W. Delone & Mclean, 2003). Kondisi ini
yaitu kemampuan, kebajikan, dan integritas, merupakan pada akhirnya dapat menimbulkan perilaku kepatuhan
faktor utama untuk membangun kepercayaan individu pajak. Kepuasan pengguna mengacu pada perbedaan
tentang media, transaksi, dan komitmen (Mayer et al., antara manfaat aktual dan hasil yang diharapkan.
1995). Penilaian warga terhadap kegunaan sistem Kepuasan meningkat karena melebihi harapan dan secara
meningkat karena kepercayaan mereka terhadap sistem positif mempengaruhi manfaat bersih (Petter et al., 2008).
(Warkentin et al., 2018). Kepercayaan mengurangi risiko Studi sebelumnya menemukan bahwa kepuasan pengguna
dan ketidakpastian, sehingga secara positif mempengaruhi sistem memiliki efek positif pada manfaat bersih
perilaku penggunaan sistem. Ada hubungan yang (kepatuhan pajak) seperti Chen et al. (2015), Chiu dkk.
signifikan antara kepercayaan dan penerimaan teknologi (2016), Angelina dkk. (2019), Hidayatullah dkk. (2020), Farizi
(Khan et al., 2020). Kepercayaan pada e-government akan dkk. (2020), dan Pramanita & Rasmini (2020). Berdasarkan
meningkatkan penggunaan sistem secara terus menerus uraian di atas, maka hipotesis penelitian sebagai berikut.
dan kepuasan pengguna dapat tercapai (Alzahrani et al.,
2016). Ada hubungan positif antara kepercayaan dan H10: Kepuasan pengguna berpengaruh positif terhadap
kepuasan pengguna (Amin et al., 2014; Welch et al., 2004). kepatuhan pajak.
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian
Penggunaan sistem dan kepatuhan pajak dengan jenis kelamin
sebagai berikut.
sebagai variabel moderasi
H8: Kepercayaan pada e-government secara positif mempengaruhi
Gefen & Straub (1997) pertama kali mengusulkan
kepuasan pengguna
peran moderasi gender dalam konteks teknologi
Penggunaan sistem dan kepatuhan pajak informasi. Moderasi gender juga ditunjukkan dalam
Theory of Planned Behavior dapat menjelaskan model adopsi teknologi seperti UTAUT (Venkatesh et al.,
perilaku pengajuan pajak online. Wajib pajak dengan 2003) dan TAM (Venkatesh & Morris, 2000). Gender
persepsi positif terhadap e-filing percaya bahwa sistem mempengaruhi persepsi pengguna dalam
tersebut dapat memberikan berbagai manfaat bagi mereka menggunakan teknologi informasi (Dong & Zhang,
(Lu et al., 2010). Sistem informasi berdampak pada kinerja 2011). Lebih lanjut, perempuan dan laki-laki berperilaku
dan memberikan manfaat bersih bagi pengguna, baik berbeda dalam segala kondisi, termasuk perilaku
individu maupun organisasi. Kedepannya wajib pajak akan kepatuhan pajak (Attoma et al., 2017; Prasetyo et al.,
menggunakan e-filing ketika sistem tersebut bermanfaat 2020). Wanita cenderung mengubah perilakunya
bagi dirinya dan mempercepat pekerjaannya (Hambali, menjadi diharapkan dan lebih patuh daripada pria
2020). Beberapa penelitian sebelumnya menemukan (Brockmann et al., 2016). Ada hubungan yang signifikan
bahwa penggunaan sistem berpengaruh positif terhadap antara gender dan pembayaran pajak UKM (Antwi et al.,
manfaat bersih (tax compliance) seperti Noviyanti (2016), 2015). Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis
Rahayu et al (2018), Trihandayani et al. (2018), Pramanita & penelitian sebagai berikut. H11: Gender memperkuat
Rasmini (2020), Hambali (2020), dan Masunga & Mapesa pengaruh penggunaan sistem terhadap kepatuhan
(2020). Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis pajak.
penelitian sebagai berikut.
Kepuasan pengguna dan kepatuhan pajak dengan jenis kelamin
H9: Penggunaan sistem secara positif mempengaruhi kepatuhan pajak
sebagai variabel moderasi
Kepuasan pengguna dan kepatuhan pajak Peran gender penting untuk memberikan pemahaman
Theory of Planned Behavior menjelaskan bahwa perilaku tentang bagaimana pengguna membuat keputusan untuk
individu untuk melakukan sesuatu dipengaruhi oleh reaksi dan mengadopsi dan menggunakan teknologi baru (Venkatesh &
persepsinya. Kepuasan pengguna yang tinggi akan Morris, 2000). Venkatesh dkk. (2003) telah menguji peran moderasi
menyebabkan penggunaan aktual yang tinggi karena gender dalam model penelitian mereka yang dikenal sebagai
167
Widyari, Ariyanto, Suprasto Suputra / Jurnal Akuntansi dan Dinamika Bisnis Vol. 8 (2), 2021 hal. 161-180
UTUT. Beberapa penelitian menjelaskan bahwa gender Indikator kualitas sistem yang diukur dengan skala Likert 5
dapat digunakan sebagai variabel moderasi dalam poin terdiri dari, kemudahan penggunaan, waktu respons,
penggunaan sistem informasi (Glavee-Geo et al., 2015; keandalan, dan fleksibilitas (Delone & McLean, 1992;
Marinković et al., 2019). Gender mampu menjelaskan Trihandayani et al., 2018).
kepatuhan pajak individu, dimana perempuan dianggap Kualitas layanan adalah layanan yang diperoleh dari
memiliki tingkat kepatuhan pajak yang lebih tinggi pengembang sistem kepada pengguna. Indikator kualitas
dibandingkan laki-laki (Amponsah & Adu, 2017; pelayanan yang diukur dengan skala Likert 5 poin terdiri
Hofmann et al., 2017). Ada hubungan positif antara dari, assurance, empati, dan responsiveness (Delone &
gender dan kepatuhan pajak (Attoma et al., 2017). McLean, 1992; Trihandayani et al., 2018).
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian Kepercayaan pada e-government adalah keyakinan
sebagai berikut. atau harapan warga bahwa layanan e-government akan
H12: Gender memperkuat pengaruh kepuasan memberikan fasilitas tertentu yang sesuai dengan
pengguna terhadap kepatuhan pajak. kebutuhan pengguna, meskipun mereka tidak memiliki
kendali atas kinerja layanan e-government. Indikator
3. Metode penelitian
kepercayaan terhadap e-government yang diukur dengan
Populasi dan sampel
skala Likert 5 poin terdiri dari, efektivitas pelayanan,
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Usaha
kejujuran pelayanan, komitmen dan kepercayaan
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Gianyar yang
pelayanan, pelayanan yang berpihak pada masyarakat, dan
terdaftar aktif di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
pelayanan yang menguntungkan bagi masyarakat
Gianyar dan melakukan pelaporan pajak melalui e-filling
(Purwanto & Susanto, 2018).
pada tahun 2020. Terdapat 1.405 UMKM yang terdiri
Penggunaan atau penggunaan sistem adalah variabel yang
dari korporasi dan perorangan. pembayar pajak. Ukuran
menunjukkan seberapa sering pengguna menggunakan sistem
sampel yang diuji dengan SEM-PLS yang sesuai adalah
informasi (DeLone & McLean, 2003). Indikator penggunaan sistem
antara 100-200 (Ferdinand, 2014). NS
diukur dengan skala Likert 5 poin yaitu frekuensi penggunaan
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
(McGill et al., 2003).
probability sampling dengan teknik proportional sampling.
Kepuasan pengguna, merupakan tanggapan dan
Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang
umpan balik yang diberikan oleh pengguna setelah
disebarkan secara langsung dan tidak langsung melalui
menggunakan sistem informasi. Sikap pengguna
internet dari bulan Mei sampai Juni 2021. Kuesioner yang
terhadap sistem informasi merupakan kriteria subjektif
disebarkan sebanyak 253 kuesioner, dan 154 memberikan
mengenai tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem
respon dengan tingkat respon 60,8%. Dari respon tersebut
yang diinginkan (Seddon & Kiew, 1996). Indikator
terdapat 26 kuesioner yang ditolak, sehingga 128 kuesioner
kepuasan pengguna yang diukur dengan skala Likert 5
digunakan untuk analisis.
poin terdiri dari, efisiensi, efektivitas, kepuasan, dan
Kualitas informasi adalah keluaran sistem Kepatuhan pajak merupakan variabel endogen yang
informasi dan kegunaannya bagi pengguna (W. diukur dengan skala Likert 5 poin yang terdiri dari, kepatuhan
Delone & Mclean, 2003). Indikator kualitas informasi dalam mendaftar, kepatuhan mengembalikan dan melaporkan
yang diukur dengan skala Likert 5 poin terdiri dari, SPT, kepatuhan dalam menghitung dan membayar pajak,
kelengkapan, relevansi, akurasi, ketepatan waktu, kepatuhan dalam melaporkan dan membayar tunggakan
dan format (Delone & McLean, 1992; Trihandayani et (Rahayu, 2013; Pohan, 2017).
Kualitas sistem adalah kualitas yang berasal dari dianggap sebagai perbedaan biologis, juga relevan dengan
kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak identitas dan kategori sosial (Febrian & Islami, 2020).
Variabel gender dalam penelitian ini diukur menggunakan karakteristik yang terdiri dari nilai jumlah
skala nominal, yaitu 1 untuk laki-laki dan 2 untuk perempuan. pengamatan, nilai minimum, maksimum, dan modus.
Hasil statistik deskriptif disajikan pada Tabel 2.
Analisis data
Meja 2. Deskriptife statistik
Penelitian ini menggunakan analisis statistik
Variabel n Minimum Maksimum Mode
SEM-PLS, yaitu pengujian model pengukuran
Informasi
sekaligus pengujian model struktural. Pengujian 128 1.00 5.00 4.00
Kualitas
moderasi dapat menggunakan beberapa cara. Jika Sistem
128 2.00 5.00 4.00
Kualitas
konstruk eksogen dan moderator bersifat reflektif,
Melayani
maka metode yang tepat untuk menguji efek 128 2.00 5.00 4.00
Kualitas
moderasi disebut Pendekatan Indikator Produk. Percaya pada E-
128 2.00 5.00 4.00
Pemerintah
Metode ini adalah dengan mengalikan antara
Penggunaan Sistem 128 2.00 5.00 4.00
indikator variabel eksogen dan variabel moderasi
128 1.00 5.00 4.00
Pengguna
terdiri dari jenis kelamin, pendidikan terakhir, usia, Model luar menggunakan indikator reflektif
jenis UMKM, kepemilikan UMKM, ukuran usaha, dan dievaluasi melalui validitas konvergen, validitas
lama usaha. Dalam penelitian ini, responden laki-laki diskriminan, dan reliabilitas. Aturan praktis
lebih banyak daripada perempuan (60,2%). Tingkat untuk validitas konvergen adalah AVE 0,5 dan
pendidikan terakhir responden tertinggi berasal dari faktor pemuatan 0,6. Hasil uji validitas
pendidikan sarjana (44,5%). Usia dominan berada konvergen disajikan pada Tabel 3.
pada interval 26-35 tahun (47,7%). Jenis UMKM yang Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa nilai loading
paling banyak dalam penelitian ini adalah kerajinan factor dan AVE semua konstruk berada di atas 0,6 dan 0,5.
(32,0%). Kepemilikan UMKM didominasi oleh Oleh karena itu, disimpulkan bahwa semua konstruk telah
kepemilikan individu (64,1%). UMKM dengan ukuran memenuhi syarat validitas konvergen.
SQ1.2 0,796
SQ1.3 0.817
SQ1.4 0,851
SQ2.1 0,71
SQ2.2 0,783
SQ3.1 0,623
SQ3.3 0,693
SVQ1 0,806 0,67
SVQ2 0,843
SVQ3 0,807
TEG1.1 0,716 0,554
TEG1.2 0,618
TEG1.3 0,634
TEG2.1 0,745
TEG2.2 0.82
TEG3.1 0,779
TEG3.2 0,836
TEG4.1 0,772
TEG4.2 0,703
TEG4.3 0,809
TEG4.4 0.72
TEG5.1 0,758
TEG5.2 0,733
TEG5.3 0,736
SU1.1 0,824 0,754
SU1.2 0,894
SU1.3 0.887
US1 0,874 0,728
US2 0,892
US3.1 0.83
US4 0,814
TC1 0,718 0,608
TC2.1 0,778
TC2.2 0,815
TC3.1 0,771
TC3.2 0,812
GD 1 1
Percaya pada E-Government 0,027 0,398 0,547 0,438 0,631 0,566 0,465 0,744
Sumber: Data diuji oleh PLS (2021)
Catatan: IQ: Kualitas Informasi, SQ: Kualitas Sistem, SVQ: Kualitas Layanan, TEG: Kepercayaan pada E-Government, SU: Penggunaan
Sistem, AS: Kepuasan Pengguna, TC: Kepatuhan Pajak, GD: Gender
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa akar kuadrat indikator dilakukan dengan dua cara yaitu cronbach's
variabel AVE lebih besar dibandingkan dengan korelasi alpha dan composite reliability dengan rule of thumb
dengan semua variabel laten lainnya. Disimpulkan bahwa 0,70. Uji reliabilitas disajikan pada Tabel
semua konstruk valid. Mengukur keandalan reflektif 5.
Tabel 5. Uji Reliabilitas
Konstruksi Alpha Cronbach Keandalan Komposit
Kualitas Informasi 0,873 0,903
Kualitas Sistem 0,896 0,916
Kualitas Layanan 0,756 0.859
Percaya pada E-Government 0,937 0,945
Penggunaan Sistem 0.837 0,902
Kepuasan Pengguna 0,875 0,914
Pemenuhan pajak 0,838 0.886
Jenis kelamin 1.000 1.000
Sumber: Data diuji, 2021
Model dalam
Pengaruh sistem informasi pada penggunaan sistem kemampuan informasi berkualitas tinggi untuk membantu
Hasil penelitian menemukan bahwa kualitas informasi rutinitas kerja individu (Laumer et al., 2017). Output sistem
berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem e-filing. merupakan komponen yang paling mudah dinilai oleh
Sesuai dengan Theory of Planned Behavior yang menjelaskan pengguna. Mereka dapat menilai kegunaan sistem melalui
bahwa manusia adalah individu yang rasional yang mengambil informasi yang disajikan (Christanti, 2019).
informasi yang berguna bagi dirinya secara sistematis. Hasil
empiris ini konsisten dengan beberapa penelitian seperti Chen Pengaruh kualitas sistem pada penggunaan sistem
et al. (2015), Tam & Oliveira (2016), Ameen dkk. (2019), Hasilnya ditemukan bahwa kualitas sistem
Pramanita & Rasmini (2020), dan Hambali (2020). Mencari tidak berpengaruh pada penggunaan sistem.
informasi melalui situs web e-government adalah alasan paling Temuan ini sejalan dengan beberapa penelitian
umum untuk menggunakan suatu sistem. Masyarakat memiliki seperti Chen et al. (2015), Chiu dkk. (2016),
persepsi yang baik terhadap e-filing jika sistem tersebut Alzahrani dkk. (2017), Rahayu dkk. (2018), Angelina
memberikan kualitas informasi yang baik (Chen et al., 2015). dkk. (2019), Hambali (2020), dan Shahzad dkk.
Evaluasi pengguna sistem didasarkan pada kinerja sistem (2020). Pengguna berasumsi bahwa kualitas sistem
dalam menyajikan informasi yang baik, sehingga tidak akan mempengaruhi keputusan mereka
penggunaannya akan meningkat (Veeramootoo et al., 2018). untuk menggunakan sistem. Oleh karena itu, perlu
untuk terus meningkatkan kualitas sistem e-filing
agar dapat mendukung perangkat baik perangkat
Pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan keras maupun perangkat lunak (Chiu et al., 2016).
pengguna Penggunaan sistem informasi yang bersifat wajib
Hasil penelitian menemukan bahwa kualitas informasi dapat dianggap terbatas karena pengguna dalam
berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Sesuai konteks ini bersifat pasif dan tidak memiliki peran
dengan Theory of Planned Behavior, individu membutuhkan langsung terhadap sistem yang disediakan.
informasi sebelum memutuskan untuk berperilaku atau tidak Pengguna tidak memiliki motivasi hasil yang tinggi
berperilaku. Temuan ini sejalan dengan beberapa penelitian karena kondisi pasif ini. Karena itu,
sebelumnya seperti Laumer et al. (2017), Alzahrani dkk. (2017),
Trihandayani dkk. (2018), Christanti (2019), dan Shim & Jo
Pengaruh kualitas sistem pada kepuasan pengguna
(2020). Kualitas informasi sering dilihat sebagai anteseden
Hasil penelitian menemukan bahwa kualitas sistem berpengaruh
utama kepuasan pengguna (Tam & Oliveira, 2016). Kepuasan
positif terhadap kepuasan pengguna. TPB menyatakan bahwa
pengguna dipengaruhi oleh
172
Widyari, Ariyanto, Suprasto, Suputra / Jurnal Akuntansi dan Dinamika Bisnis Vol. 8 (2), 2021 hal. 161-180
individu memutuskan untuk menggunakan sistem karena (Kristen, 2019). Ada hubungan asimetris antara
dapat membantu mereka menyelesaikan pekerjaan lebih cepat kinerja dan kepuasan pengguna. Dalam
dengan hasil yang lebih baik. Kualitas perangkat lunak yang penelitian ini, kinerja negatif dari satu atau lebih
tinggi meningkatkan kinerja dan memberikan kepuasan bagi fitur layanan IDGT dapat memiliki pengaruh
pengguna (Delone & Mclean, 1992). Temuan ini sejalan dengan yang lebih besar daripada kinerja positif yang
penelitian sebelumnya seperti Chen (2010), Chiu et al. (2016), diterima pengguna (Mittal et al., 1998).
Alzahrani dkk. (2017), Veeramootoo dkk. (2018), Masunga &
Pengaruh kepercayaan pada e-government pada penggunaan sistem
Mapesa (2020), dan Hambali (2020). Pada awalnya mungkin
Hasilnya ditemukan bahwa kepercayaan pada e-
ada skeptis dan resistensi dari wajib pajak yang beranggapan
government tidak berpengaruh pada penggunaan sistem.
bahwa perubahan sistem akan mempersulit pelaporan SPT,
Temuan ini sejalan dengan beberapa penelitian seperti West
namun jika resistensi tersebut dikelola dengan membangun
(2004), Sweeney (2008), Rimawati (2012), dan Nam (2014).
sistem yang baik dan bermanfaat, maka resistensi dan
Pengalaman sebelumnya dan efikasi diri merupakan faktor
skeptisisme tersebut dapat berubah menjadi kepuasan
penting dalam penggunaan e-government. Kepercayaan pada
(Christanti, 2019). .
e-government lebih bergantung pada penggunaan
Pengaruh kualitas layanan pada penggunaan sistem berkelanjutan daripada penggunaan pertama kali, terutama
Hasil penelitian menemukan bahwa kualitas layanan untuk e-tax dan e-filing (Chen et al., 2015). Hal ini disebabkan
berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem. Theory of karena pengguna UMKM tidak memiliki banyak pengalaman
Planned Behavior menjelaskan bahwa individu akan menggunakan dalam menggunakan sistem e-filing. Pengguna harus
sistem informasi jika penggunaan tersebut memberikan manfaat memercayai tidak hanya situs web dalam menggunakan sistem
atau umpan balik yang positif bagi mereka. Temuan ini sejalan informasi, tetapi juga organisasi dan infrastruktur di
dengan beberapa penelitian seperti Tam & Oliveira (2016), belakangnya (Beldad et al., 2010), sedangkan kepercayaan
Alzahrani et al. (2017), Ameen dkk. (2019), Rahi & Ghani (2019), dan responden terhadap IDGT masih rendah. Kondisi ini dapat
Shahzad dkk. (2020). Wajib Pajak dapat menggunakan fitur layanan dipengaruhi oleh berbagai kasus kerugian negara akibat IDGT
e-filing sesuai dengan kebutuhannya. Seringnya penggunaan e- yang pernah terjadi di Indonesia (Rimawati, 2012).
filling oleh wajib pajak menimbulkan rekomendasi kepada
Pengaruh kepercayaan pada e-government pada kepuasan
pengguna lain, karena penggunaan sistem menjadi pilihan utama
pengguna
untuk membantu kewajiban pelaporan pajak mereka (Ameen et al.,
Hasil penelitian menemukan bahwa kepercayaan pada e-
2019).
government tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.
Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya seperti
Hasil penelitian menemukan bahwa kualitas layanan Santa et al. (2019), Tegethoff (2019), dan Nguyen dkk. (2020).
tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Temuan Wajib pajak UMKM yang menggunakan e-filing tidak
ini sejalan dengan beberapa penelitian seperti Christanti menganggap kepercayaan yang ditujukan pada website IDGT
(2019), Santa et al. (2019), dan Hambali (2020). Pedoman sebagai sistem e-government, tetapi lebih fokus pada layanan
pengisian dan pelaporan SPT telah disajikan secara jelas, online secara umum (Santa et al., 2019). Implementasi e-
lengkap, dan terjamin keamanannya, namun belum cukup government dikatakan masih dalam tahap awal. Masyarakat
untuk mencapai kepuasan pengguna (Hambali, 2020). khususnya wajib pajak baru mulai mendapatkan informasi
Berdasarkan ketersediaan layanan, berbagai fitur tentang manfaat dan akibat melakukan transaksi berbasis
disediakan, seperti layanan help desk dan FAQ (Frequently online dengan pemerintah (Belanger & Carter, 2008). Selain itu,
Asked Questions) di halaman web IDGT. Dalam beberapa kepercayaan tidak selalu menjadi alasan pengguna merasa
kondisi, apabila ekspektasi wajib pajak terhadap fitur puas dengan 'produk' tersebut. Jika hasilnya tidak memenuhi
tersebut tidak sesuai dengan manfaat yang dirasakan harapan mereka, masih menimbulkan ketidakpuasan (Mawey
masih menimbulkan ketidakpuasan meskipun telah et al., 2018).
menggunakan fasilitas sistem.
173
Widyari, Ariyanto, Suprasto Suputra / Jurnal Akuntansi dan Dinamika Bisnis Vol. 8 (2), 2021 hal. 161-180
Pengaruh penggunaan sistem terhadap kepatuhan pajak Hasil ini serupa dengan beberapa penelitian seperti
Hasil penelitian menemukan bahwa penggunaan Cahyonowati (2011) dan Mahmudah & Iskandar (2018).
sistem berpengaruh positif terhadap kepatuhan Baik wajib pajak pria maupun wanita memiliki keputusan
pajak. Sesuai dengan Theory of Planned Behavior yang sama untuk patuh atau tidak patuh terhadap
yang menjelaskan faktor motivasi individu sebagai peraturan perpajakan (Mahmudah & Iskandar, 2018).
penentu untuk melakukan perilaku tertentu, seperti Penggunaan sistem tidak dimoderasi oleh gender
penggunaan sistem (Nurhaida & Putra, 2019). karena adanya kesetaraan gender dalam penggunaan
Temuan ini sejalan dengan beberapa penelitian sistem informasi (Hormati, 2012; Lian & Yen, 2014). Laki-
seperti Chen et al. (2015), Noviyanti (2016), laki dan perempuan menunjukkan sikap yang sama
Trihandayani dkk. (2018), dan Rahayu dkk. (2018). terhadap teknologi (Dyanrosi, 2015). Peran gender juga
Variabel manfaat bersih dalam penelitian ini diganti menjadi kurang berpengaruh dalam hal adopsi
dengan variabel kepatuhan pajak. Keberhasilan teknologi. Sebagian besar responden adalah pengguna
penggunaan sistem akan memberikan manfaat internet biasa. Karakteristik ini mungkin berkontribusi
dalam meningkatkan kinerja individu dan organisasi untuk mengurangi perbedaan gender (Pascual-miguel et
(Noviyanti, 2016). Intensitas penggunaan sistem yang al., 2015).
tinggi akan menimbulkan banyak manfaat yang
Gender dalam memoderasi pengaruh kepuasan
diperoleh wajib pajak, seperti menghemat waktu dan
pengguna terhadap kepatuhan pajak
biaya, serta meningkatkan efektivitas dan
Hasil penelitian menemukan bahwa jenis kelamin bukan
produktivitas (Hambali, 2020). Persepsi yang baik
merupakan variabel pemoderasi antara kepuasan pengguna
tentang penggunaan efiling,
dengan kepatuhan pajak. Pria dan wanita memiliki perilaku
yang sama terhadap teknologi (Venkatesh et al., 2017).
Pengaruh Kepuasan Pengguna Terhadap Kepatuhan Pajak
Beberapa penelitian mendukung temuan ini seperti Yol et al.
Hasil penelitian menemukan bahwa kepuasan
(2006) dan Krisnawati dkk. (2015). Efiling merupakan sistem
pengguna berpengaruh positif terhadap kepatuhan
wajib, baik wajib pajak pria maupun wanita menggunakan e-
pajak. Temuan ini mendukung model DeLone &
filing untuk melaporkan pajak (Krisnawati et al., 2015).
McLean (2003) dan penelitian lain seperti Chen et al.
Pengguna pria dan wanita memiliki persepsi yang sama dalam
(2015), Chiu dkk. (2016), Tam & Oliveira (2016),
membentuk kepuasan dalam menggunakan teknologi
Angelina dkk. (2019), Lailiyah dkk. (2019), dan
informasi (Yol et al., 2006). Mengklasifikasikan wajib pajak
Pramanita & Rasmini (2020). Ada hubungan timbal
berdasarkan jenis kelamin untuk menyelidiki kepatuhan pajak
balik antara kepuasan pengguna dan kinerja individu
dapat menyebabkan hasil yang bias karena perubahan sifat
(WH Delone & Mclean, 1992). Kinerja pengguna yang
laki-laki dan perempuan. Wanita menunjukkan peningkatan
baik dan kepuasan kerja mereka mempengaruhi nilai
maskulinitas dan penurunan tingkat feminitas, sehingga
bersih sistem (Nurhaida & Putra, 2019). Keputusan
pengaruh gender terhadap kepatuhan pajak tidak signifikan
Wajib Pajak untuk menggunakan e-filing dipengaruhi
(Prasetyo et al., 2020).
oleh manfaat sistem, sehingga Wajib Pajak
merasakan kepuasan tersendiri. Hal ini didukung oleh 5. Kesimpulan
teori utilitas yang menjelaskan bahwa minat Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa kualitas
masyarakat untuk menggunakan suatu produk informasi berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem dan
karena adanya kepuasan dari manfaat produk kepuasan pengguna. Kualitas sistem tidak berpengaruh pada
tersebut (Lailiyah et al., 2019). penggunaan sistem, tetapi berpengaruh positif terhadap kepuasan
Farizi, M. Al, Widiarto, A., Gunawan, A., Kusuma, Sistem Informasi DeLone And McLean
SY, & Sari, MK (2020). Evaluasi Keberhasilan Terhadap Sistem Pembelajaran Berbasis
Sistem Administrasi Kendaraan dan Pajak Aplikasi Zoom Di Saat Pandemi Covid-19.
Online (Sakpole) dengan Model DeLone dan Jurnal Teknologi & Manajemen Informatika,
McLean.Jurnal Reviu Akuntansi Dan 6(1), 44–52.
Keuangan, 10(1), 127–135. Hofmann, E., Voracek, M., Bock, C., & Kirchler, E.
https://doi.org/10.22219/jrak.v10i1.10955 Febrian, YB, (2017). Kepatuhan pajak di seluruh
& Islami, IN (2020). Jenis Kelamin, Kepercayaan kategori sosiodemografi: Meta-analisis
, dan Kepatuhan Pajak : Pengaruh Mediasi dari studi survei di 111 negara.Jurnal Psikologi
Persepsi Keadilan. Jurnal Akuntansi dan Ekonomi.
Keuangan Terapan, 4(2), 131–145. https://doi.org/10.1016/j.joep.2017.06.005 Hogue, M.,
Ferdinan, PA (2014). Metode Penelitian Levashina, J., & Hang, H. (2013). Akankah saya
Manajemen Pedoman Penelitian untuk Berpura-pura ? Interaksi Gender,
Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Machiavellianisme, dan Pemantauan Diri
Manajemen. pada Strategi Kejujuran dalam Wawancara
Gefen, D., & Straub, DW (1997). Jenis kelamin Kerja.Jurnal Etika Bisnis, 117(2), 399–411.
Perbedaan Persepsi dan Penggunaan E- https://doi.org/10.1007/s10551-012-1525-
Mail : Perpanjangan Model Penerimaan x Hormati, A. (2012). Pengujian Model Unified
Teknologi. Pusat Penelitian Sistem Theory of Acceptance and Use of Technology
Informasi Manajemen, 21(4), 389–400. dalam Pemanfaatan Sistem Informasi
Ghozali, I. (2012). Konsep Parsial Kuadrat Terkecil, Keuangan Daerah.Jurnal Akuntansi
Teknik, dan Aplikasi Menggunakan Program Multiparadigma, 3(1), 1–24.
Smart PLS 2.0 M3. Semarang: Badan Penerbit Ilie, V., Slyke, C. Van, Hijau, G., & Lou, H. (2005).
Universitas Diponegoro. Perbedaan Gender dalam Persepsi dan
Ghozali, I. (2014). Pemodelan Persamaan Struktural: Penggunaan Teknologi Komunikasi:
Metode Alternatif dengan Partial Least Square Pendekatan Difusi Inovasi. Jurnal Manajemen
. Semarang: Badan Penerbit Universitas Sumber Daya Informasi, 18(September), 13–
Diponegoro. 31. Khan, S., Umer, R., Umer, S., & Naqvi, S. (2020).
Gil-Garcia, JR, Bibir, MB, & Flak, LS (2014). Anteseden kepercayaan dalam menggunakan media
Pengantar Mini-track Pemerintahan sosial untuk layanan Egovernment: Sebuah studi
Transformasional.Hawaii ke-47 empiris di Pakistan.Teknologi dalam Masyarakat.
Konferensi Internasional tentang Ilmu Sistem, https://doi.org/10.1016/j.techsoc.2020.101400 Kim, S.,
2014. https://doi.org/10.1109/HICSS.2014.283 & Lee, J. (2012). E-Partisipasi,
Glavee-Geo, R., Shaikh, AA, & Karjaluoto, H. Transparansi, dan Kepercayaan pada
(2015). Adopsi layanan mobile banking di Pemerintah Daerah.Tinjauan Administrasi Publik
Pakistan: apakah ada perbedaan gender? , 1–10. https://doi.org/10.111/j.1540-
Jurnal Internasional Pemasaran Bank. 6210.2012.02593.xE-Partisipasi Krisnawati,
Grimmelikhuijsen, S., Porumbescu, G., Hong, B., & A., Rustiyaningsih, S., & Mujilan.
Im, T. (2013). Pengaruh Transparansi terhadap (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kepercayaan pada Pemerintah: Perbandingan Niat Menggunakan E-Filing pada Wajib Pajak
Lintas-Nasional Percobaan. Publik Pribadi di Kota Madiun. Jurnal Riset
Administrasi Tinjauan, 73, 575–586. Manajemen Dan Akuntansi, 03(01), 1–9.
https://doi.org/10.1111/puar.12047.The Lailiyah, N., Karolina, L., & Sebayang, B. (2019).
Hambali, AJH (2020). Keberhasilan E-Filing Efektivitas Sistem E-Billing dalam Pembayaran
Adopsi selama Pandemi COVID 19: Peran Pajak Bagi Wajib Pajak.Ekonomi
Kualitas Kolaboratif, Niat Pengguna, dan Jurnal Analisis Pengembangan, 8(4), 267–280.
Kepuasan Pengguna. Jurnal Ekonomi, Laumer, S., Maier, C., & Weitzel, T. (2017).
Bisnis, dan Akuntansi Ventura, 23(1), 57– Kualitas informasi, kepuasan pengguna,
68. https://doi.org/10.14414/jebav.v23i1.2233 dan manifestasi solusi: studi kualitatif dan
Hidayatullah, S., Khouroh, U., & Windhyastiti, I. kuantitatif pengguna sistem manajemen
(2020). Implementasi Model Kesuksesan konten perusahaan. Jurnal Eropa
177
Widyari, Ariyanto, Suprasto Suputra / Jurnal Akuntansi dan Dinamika Bisnis Vol. 8 (2), 2021 hal. 161-180
Konsep Hukum Pajak. Jakarta: Mitra Wacana Peran kepercayaan dalam efektivitas e-
Media. Government, efektivitas operasional dan kepuasan
Pramanita, IGAANG, & Rasmini, NK pengguna: Pelajaran dari Arab Saudi dalam e-G2B.
(2020). Sistem E-Filling dan Kepatuhan Wajib Informasi Pemerintah Triwulanan, 36(1), 39–
Pajak Orang Pribadi: Studi D&M IS Success 50. Diperoleh dari
Model pada KPP Pratama Denpasar Timur. E- https://doi.org/10.1016/j.giq.2018.10.007
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 30(11), Seddon, PB, & Kiew, M. (1996). Tes Parsial dan
2825–2838. Pengembangan Model Sukses IS DeLone
Prasetyo, D. Y., Adi, P. H., & Damayanti, T. W. dan McLean. Jurnal Sistem Informasi
(2020). Terlalu Percaya Diri, Gender dan Australasia, 4(1), 90–109.
Kepatuhan Pajak : Bukti Indonesia.Jurnal Shahzad, A., Hassan, R., Aremu, AY, Hussain, A.,
Ekonomi Montenegro, 16(4), 135-143. & Lodhi, RN (2020). Pengaruh COVID‑ 19
https://doi.org/10.14254/1800- dalam E-learning pada mahasiswa perguruan
5845/2020.16-4.11 tinggi : perbandingan kelompok antara laki-
Purwanto, A., & Susanto, T. D. (2018). Pengaruh laki dan perempuan.Kualitas kuantitas.
Dimensi Kepercayaan terhadap Adopsi https://doi.org/10.1007/s11135-020-01028-z
Layanan E-Government. INFORM: Jurnal Shim, M., & Jo, HS (2020). Faktor kualitas apa?
Ilmiah Bidang Teknologi Informasi Dan penting dalam meningkatkan manfaat yang
Komunikasi, 3(1), 12–18. dirasakan dari situs informasi kesehatan online?
Rahayu, F. S., Apriliyanto, R., & Putro, Y. S. P. W. Penerapan Model Sukses Sistem Informasi
(2018). Analisis Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean yang diperbarui.Jurnal
Kemahasiswaan ( SIKMA ) dengan Pendekatan Internasional Informatika Medis,137.
Model DeLone dan McLean. Jurnal Sistem https://doi.org/10.1016/j.ijmedinf.2020.104093
Informasi Indonesia (IJIS), 1(1), 34– Sudrajat, A., & Ompusunggu, A. P. (2015).
46. Pemanfaatan Teknologi Informasi, Sosialisasi
Rahayu, SK (2013). Perpajakan Indonesia, Pajak, Pengetahuan Perpajakan, dan Kepatuhan
Konsep, & Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Pajak. Jurnal Riset Akuntansi Dan Perpajakan
Ilmu. JRAP, 2(2), 193–202.
Rahi, S., & Ghani, MA (2019). Integrasi dari Sweeney, ADP (2008). Pemerintah Elektronik-
DeLone dan McLean dan teori penentuan nasib Hubungan Warga: Menjelajahi Perspektif
sendiri dalam konteks niat kelanjutan perbankan Warga.Jurnal Informasi
internet. Jurnal Internasional Akuntansi & Teknologi & Politik, 4(2), 101–116. https://
Manajemen Informasi, 27(3), 512–528. https:// doi.org/10.1080/19331680802076165 Tam, C.,
doi.org/10.1108/IJAIM-07-2018-0077 Rana, NP, & Oliveira, T. (2016). Komputer dalam Manusia
Dwivedi, YK, Williams, MD, & Perilaku Memahami dampak mbanking
Weerakkody, V. (2015). Investigasi terhadap kinerja individu : Perspektif
keberhasilan inisiatif e-government: Validasi DeLone & McLean dan TTF. Komputer
model keberhasilan IS terintegrasi. dalam Perilaku Manusia, 61, 233–244.
Perbatasan Sistem Informasi,17(1), 127-142. https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.03.016
https://doi.org/10.1007/s10796-014-9504-7 Tegethoff, T. (2019). Peran Kepercayaan dalam e-
Rimawati, Y. (2012). Keberhasilan Implementasi Efektivitas Pemerintah, Operasional
Elektronik Government Berdasarkan Persepsi Efektivitas, dan Kepuasan Pengguna:
Pengguna. Jurnal Akuntansi Multiparadigma,3 Kasus Kolombia. Tesis Universitas ICESI,
(2). (Desember).
Rowley, J. (2011). Jurnal Internasional Trihandayani, LH, Aknuranda, I., & Mursityo, Y.
Manajemen Informasi e-Government T. (2018). Penerapan Model Kesuksesan Delone
pemangku kepentingan — Siapa mereka dan apa dan Mclean pada Website Fakultas Ilmu
yang mereka inginkan? Jurnal Internasional Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya.Jurnal
Manajemen Informasi, 31(1), 53–62. Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu
https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2010.05.005 Komputer, 2(12), 7074–7082.
Santa, R., MacDonald, JB, & Ferrer, M. (2019). Veeramootoo, N., Nunkoo, R., & Dwivedi, YK
179
Widyari, Ariyanto, Suprasto Suputra / Jurnal Akuntansi dan Dinamika Bisnis Vol. 8 (2), 2021 hal. 161-180
(2018). Apa yang menentukan keberhasilan Wajib Pajak Pengguna E-Filling. Tinjauan
layanan e-government? Validasi model Pajak & Akuntansi, 4(1), 1–13.
integratif penggunaan continuance e-filing. Yol, S., Serenko, A., & Turel, O. (2006). Moderasi
Informasi Pemerintah Triwulanan, 1– Peran Demografi Pengguna dalam Model
14. https://doi.org/10.1016/j.giq.2018.03.004 Kepuasan Pelanggan Amerika dalam
Venkatesh, V., Hoehle, H., & Aljafari, R. (2017). A Konteks Layanan Seluler. Konferensi
studi kegunaan situs obamacare : Evaluasi Amerika tentang Sistem Informasi (AMCIS).
dan rekomendasi. Informasi Pemerintah
Triwulanan, 1–12.
https://doi.org/10.1016/j.giq.2017.01.003
Venkatesh, V., & Morris, MG (2000). Mengapa Tidak?
Pria Pernah Berhenti untuk Menanyakan Arah?
Gender, Pengaruh Sosial, dan Perannya dalam
Penerimaan dan Perilaku Penggunaan Teknologi.
Pusat Penelitian Sistem Informasi Manajemen, 24
(1), 115–139.
Venkatesh, V., Morris, MG, Davis, GB, & Davis,
FD (2003). Penerimaan pengguna teknologi
informasi: Menuju pandangan terpadu.MIS
Triwulanan, 27(3), 425.
https://doi.org/10.2307/30036540
Warkentin, M., Sharma, S., Gefen, D., Mawar, GM,
& Pavlou, P. (2018). Identitas sosial dan
kepercayaan dalam adopsi voting berbasis
internet.Informasi Pemerintah Triwulanan, 1–15.
https://doi.org/10.1016/j.giq.2018.03.007
Weerakkody, VJ ., El-Haddadeh, R., Al-Shobi, F.,
Shareef, M., & Dwivedi, YK (2013). Meneliti
pengaruh perantara dalam memfasilitasi
adopsi e-government : an
penyelidikan empiris. Jurnal Internasional
Manajemen Informasi, 33(5), 716–725.
Welch, EW, Hinnant, CC, & Bulan, MJ (2004).
Menghubungkan Kepuasan Warga
dengan E-Government dan Kepercayaan
pada Pemerintah. Jurnal Penelitian dan
Teori Administrasi Publik,15(3), 371–391.
https://doi.org/10.1093/jopart/mui021
Barat, DM (2004). E-Government dan
Transformasi Pelayanan dan Sikap Warga.
Tinjauan Administrasi Publik, 64(1), 15–27.