Anda di halaman 1dari 8

Machine Translated by Google

JOSAR, Jil. 4 Nomor 1 Maret 2019; p-ISSN: 2502-8251; e-ISSN:


2503-1155 Hak Cipta@ Universitas Islam Balitar, Blitar-Indonesia
https://ejournal.unisbablitar.ac.id/index.php/josar
PENGARUH TERHADAP PELAKSANAAN INFORMASI
TEKNOLOGI (E-SYSTEM) TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN
TEKNOLOGI SEBAGAI VARIABEL MODERASI DI KPP PRATAMA
MAKASSAR UTARA

Fatimah Hidayahni, Tenriwaru, Fadlia Nasaruddin


Prodi Akuntansi, Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muslim Fakultas Indonesia Makassar
Surel ; fatimah@gmail.com, tenriwaru@umi.ac.id, fadlia.nasaruddin@umi.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan teknologi informasi (e-system) terhadap
kepatuhan pajak dengan penggunaan teknologi sebagai variabel moderasi pada KPP Pratama Makassar Utara.
Sampel dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Makassar Utara. Penelitian
ini menggunakan data primer, penelitian langsung dengan memberikan kuesioner kepada responden.
Metode analisis data menggunakan pendekatan smart PLS untuk menguji pengaruh penerapan teknologi
informasi (e-system) terhadap kepatuhan wajib pajak dengan penggunaan teknologi sebagai variabel
moderasi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian
menunjukkan penerapan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak. Penerapan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
dengan dimoderasi oleh pemanfaatan teknologi.

Kata Kunci: Penerapan Teknologi Informasi (e-system), Kepatuhan Wajib Pajak, dan Pemanfaatan
teknologi.

1. PERKENALAN
Peran pajak sangat besar dalam penerimaan dan pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) setiap tahunnya. Pada postur APBN tahun 2018, penerimaan negara berjumlah 1.894,7 triliun yang terdiri
atas penerimaan pajak sebesar 1.618,1 triliun, penerimaan negara bukan pajak sebesar 275,4 triliun, dan hibah
sebesar 1,2 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan pajak memegang peranan yang sangat penting dalam
penerimaan negara.
Pemerintah dituntut untuk memaksimalkan penerimaan negara di bidang penerimaan pajak untuk
meningkatkan penerimaan negara. Salah satu caranya adalah dengan melakukan reformasi sistem
perpajakan, dari sistem official assesment menjadi sistem self-assessment. Dalam sistem self-assessment,
wajib pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajaknya sendiri. Jadi,
wajib pajak tidak perlu datang ke kantor pajak untuk mengisi, melaporkan, dan membayar pajak. Tingginya
tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan dan produktivitas aparat pajak diharapkan dapat
meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Selain self assesment, reformasi perpajakan juga dilakukan pada sistem pelaporan (E-System).
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak meluncurkan sistem teknologi informasi berbasis elektronik (E-
System) yang dapat memudahkan wajib pajak dalam mengisi, melaporkan, dan membayar pajaknya.
Pemerintah melalui sistem ini memberikan kemudahan dalam pelayanan administrasi perpajakan, seperti e-
Registration yang memudahkan wajib pajak untuk mendaftarkan diri, e-SPT memudahkan wajib pajak dalam
menyampaikan
SPT, e-Filling memudahkan wajib pajak dalam melaporkan pajak dan e-Billing memudahkan wajib pajak
dalam mendaftarkan pelaporan pajak.
Teknologi informasi merupakan salah satu faktor yang mengarah pada era globalisasi.
Teknologi informasi dapat memberikan kemudahan bagi penggunanya, seperti dalam mengakses internet,
kecepatan akses informasi, efektivitas dan efisiensi pekerjaan yang selama ini dilakukan secara manual.
Tujuan penggunaan teknologi informasi dalam perpajakan adalah untuk menghemat waktu, memudahkan

159ed 10 Juli , 2012


Machine Translated by Google

JOSAR, Jil. 4 Nomor 1 Maret 2019; p-ISSN: 2502-8251; e-ISSN:


2503-1155 Hak Cipta@ Universitas Islam Balitar, Blitar-Indonesia
https://ejournal.unisbablitar.ac.id/index.php/josar

dan akurat, sehingga pemanfaatan teknologi informasi dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap
reformasi perpajakan yang dilakukan pemerintah dalam hal ini e-system yang akan berdampak pada
peningkatan kepatuhan wajib pajak.
Diberlakukannya E-System merupakan era baru dalam sistem perpajakan. E-System diharapkan
dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
administrasi perpajakan. Namun dalam penerapannya, sistem ini sering terkendala oleh masalah teknis
seperti masalah jaringan yang lambat, server error, dan rentan terhadap virus yang dapat menghambat
sistem perpajakan. Oleh karena itu, penerapan sistem ini perlu mendapat lebih banyak dukungan dari
pemerintah untuk mewujudkan administrasi perpajakan yang baik dan modern, sehingga akan meningkatkan
kepatuhan wajib pajak dan berdampak pada peningkatan penerimaan pajak.

Hipotesa
Pengaruh Penerapan Teknologi Informasi (e-system) Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Teori TAM jika dikaitkan dengan penerapan teknologi informasi (e-system) terhadap kepatuhan wajib
pajak, jika wajib pajak menganggap e-system mudah digunakan dan wajib pajak yakin dengan menggunakan
sistem tersebut akan membantu dalam penyampaian SPT maka hal ini akan meningkatkan wajib pajak.
kepatuhan pajak dalam melaporkan SPT, namun sebaliknya jika wajib pajak menganggap e-system tidak
mudah digunakan dan tidak ada gunanya maka akan menyebabkan menurunnya kepatuhan wajib pajak
dalam melaporkan SPT.
Penelitian Putra (2015), menguji pengaruh penerapan sistem administrasi e-Registration, e-SPT, dan
e-Filling terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak (studi pada wajib pajak di KPP Singosari Pratama). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem administrasi e-Registration mempunyai pengaruh yang
dominan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. Senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Afia
Sari, Agus Bandang, dan Yohanis Rura pada tahun 2013 dengan judul “Analisis Tingkat Kepatuhan Wajib
Pajak dalam Penyampaian SPT Masa PPN dengan Penerapan (e-SPT) di Kantor Pelayanan Pajak Makassar
Utara” menunjukkan bahwa penerapan adanya sistem elektronik meningkatkan jumlah Wajib Pajak terdaftar
yang menyampaikan SPT. Penggunaan e-SPT menunjukkan peningkatan sebesar 9,3% dibandingkan
sebelum penerapan e-SPT.

H1: Penerapan Teknologi Informasi (e-system) berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

Pengaruh Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Sebagai Pemanfaatan
Teknologi Sebagai Variabel Moderasi
E-system perpajakan merupakan modernisasi perpajakan dengan menggunakan teknologi informasi
yang dapat memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. E-sistem perpajakan
terbagi menjadi e-registrasi, e-filling, e-billing, e-SPT. Sebelum wajib pajak menggunakan e-sistem, tentunya
wajib pajak wajib memahami dan menguasai cara penggunaan sistem tersebut. Apabila Wajib Pajak sudah
memahami dan menguasai cara penggunaan sistem, maka Wajib Pajak akan mudah dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya. Namun jika tidak, maka wajib pajak akan terkendala dan tidak merasakan
kemudahan sistem tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurhidyah (2015) dengan judul “Pengaruh Penerapan Sistem E-Filling
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Pemahaman Internet Sebagai Variabel Moderating Pada KPP
Pratama Klaten” menunjukkan bahwa Pemahaman Internet memperkuat pengaruh Penerapan Sistem E-
Filling terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Semakin baik Wajib Pajak

160
Machine Translated by Google

JOSAR, Jil. 4 Nomor 1 Maret 2019; p-ISSN: 2502-8251; e-ISSN:


2503-1155 Hak Cipta@ Universitas Islam Balitar, Blitar-Indonesia
https://ejournal.unisbablitar.ac.id/index.php/josar

Pemahaman terhadap Internet akan mendorong Wajib Pajak untuk menggunakan sistem E-Filling sehingga akan
semakin meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak.
H2 : Pemanfaatan teknologi memoderasi hubungan antara penerapan teknologi informasi terhadap kepatuhan
wajib pajak.

2. METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Makassar Utara. Letaknya di Jalan Urip
Sumoharjo Kruwusi Utara Kecamatan Panakkukang Kota Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh wajib pajak yang terdaftar di KPP Makassar Utara dengan jumlah wajib pajak orang pribadi yang
terdaftar pada tanggal 31 Maret 2016 sebanyak 176.903 orang. Metode pengambilan sampel pada penelitian
ini adalah dengan menggunakan Accidental Sampling. Accidental sampling merupakan suatu metode
pengambilan responden sebagai sampel berdasarkan suatu kebetulan, yaitu suatu kondisi dimana peneliti
secara tidak sengaja bertemu dengan responden yang cocok sebagai data. Perhitungan sampel pada penelitian
ini menggunakan rumus Slovin dengan error balance sebesar 10%. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus
Slovin yaitu 99,4 yang dibulatkan menjadi 100 wajib pajak.
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk skala numerik
(angka) berupa jawaban responden dalam kuesioner yang diukur dengan skala likert. Sedangkan sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui hasil penelitian langsung
terhadap objek yang diteliti.
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan bertemu langsung dengan wajib
pajak badan yang telah terdaftar di KPP Makassar Utara, kemudian menyebarkan kuesioner berupa daftar
pertanyaan kepada responden untuk diisi dengan tujuan memperoleh data yang relevan.
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian
utama dan daftar demografi responden. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi data
yang dilihat dari mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, jumlah, rentang, kurtosis dan
skewness (distribusi kemiringan)
(Ghozali, 2009)
2. Kuadrat Terkecil Sebagian
Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS). PLS
merupakan model persamaan struktural (SEM) berbasis komponen atau varian. Menurut Ghozali (2011)
PLS merupakan pendekatan alternatif yang beralih dari pendekatan SEM berbasis kovarian menjadi
pendekatan berbasis varians. SEM berbasis kovarian umumnya menguji kausalitas atau teori, sedangkan
PLS lebih bersifat prediktif.

3. HASIL PENELITIAN
A. Statistik deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan teknologi informasi,
pemanfaatan teknologi dan kepatuhan wajib pajak.

161
Machine Translated by Google

JOSAR, Jil. 4 Nomor 1 Maret 2019; p-ISSN: 2502-8251; e-ISSN:


2503-1155 Hak Cipta@ Universitas Islam Balitar, Blitar-Indonesia
https://ejournal.unisbablitar.ac.id/index.php/josar

Tabel 1. Hasil Uji Deskriptif


Statistik deskriptif
N Minimal Maksimum Berarti Std.
M M Deviasi

Aplikasi dari 100 3.38 5,00 4,5488 .52281


Teknologi Informasi
Penggunaan Teknologi 100 3.00 5.00 4.4040 .55993
Kepatuhan Wajib Pajak 100 3.20 5,00 4,2740 .52313
Valid N (daftar) 100
Sumber: Data primer diolah, 2017

Tabel 1 menjelaskan hasil statistik deskriptif tentang variabel-variabel dalam penelitian ini,
termasuk:

1) Penerapan Teknologi Informasi (X1)


Berdasarkan tabel 1 diatas X1 mempunyai nilai minimum sebesar 3,38, nilai maksimum sebesar 5,
dan mean sebesar 4,5488 sehingga berada pada skala nilai yang menunjukkan bahwa pilihan jawaban
sangat setuju. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya deviasi sebesar 0,52281 dari
nilai rata-rata jawaban responden.
2) Penggunaan Teknologi (Z)
Berdasarkan tabel 1 di atas, Z mempunyai nilai minimum sebesar 3, nilai maksimum sebesar 5, dan
mean sebesar 4,4040 sehingga berada pada skala nilai yang menunjukkan pilihan jawaban sangat
setuju. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 0,55993 dari nilai rata-rata
jawaban responden.
3) Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
Berdasarkan tabel 1 diatas Y mempunyai nilai minimum sebesar 3,2, nilai maksimum sebesar 5, dan
mean sebesar 4,2740 sehingga berada pada skala nilai yang menunjukkan pilihan jawaban sangat
setuju. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 0,52313 dari nilai rata-rata
jawaban responden.

B. Hasil Uji Hipotesis


a) Pengaruh Langsung
Tabel 2. Uji hipotesis berdasarkan Koefisien Jalur
Asli Sampel Standar
Statistik T Nilai P
Sampel Berarti Deviasi
Aplikasi dari
Teknologi Informasi 0,194 0,147 0,086 2.252 0,025
(E-System) -> Wajib Pajak
Kepatuhan
Penggunaan Teknologi ->
0,845 0,842 0,051 16.554 0,000
Kepatuhan Wajib Pajak
Sumber: Keluaran PLS, 2017

162
Machine Translated by Google

JOSAR, Jil. 4 Nomor 1 Maret 2019; p-ISSN: 2502-8251; e-ISSN:


2503-1155 Hak Cipta@ Universitas Islam Balitar, Blitar-Indonesia
https://ejournal.unisbablitar.ac.id/index.php/josar

Berdasarkan nilai bobot dalam yang terdiri dari Penerapan Penerapan Teknologi Informasi (X),
dapat diketahui secara parsial pengaruhnya terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y).

(1) Menguji Hipotesis Pertama (H1)


Hipotesis pertama menyatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penerapan
teknologi informasi terhadap kepatuhan wajib pajak. Tabel 2 menunjukkan bahwa variabel
kesadaran wajib pajak mempunyai tingkat signifikan sebesar 0,025 kurang dari 0,05 dan nilai t
tabel < t hitung (1,96 < 2,252). Nilai koefisien sampel asli sebesar +0,194 dan bertanda positif.
Artinya H diterima sehingga dapat dikatakan penerapan teknologi informasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

b) Menguji Efek Moderasi


Tabel 3 Pengujian Hipotesis Berdasarkan Efek Moderasi

Asli Sampel Standar T


Nilai P
Sampel Berarti Deviasi Statistik

Efek Moderasi
PTI*PT -> pembayar pajak 0,263 0,205 0,124 2.126 0,034
Kepatuhan
Sumber: Keluaran PLS, 2017

Berdasarkan nilai bobot dalam yang terdiri dari Penerapan Penerapan Teknologi Informasi (X),
dapat diketahui secara parsial pengaruhnya terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y) yang dimoderatori
oleh Penggunaan Teknologi (Z).
(2) Uji Hipotesis Kedua (H2)
Hipotesis kedua menyatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penerapan teknologi
informasi terhadap kepatuhan wajib pajak dan moderasi penggunaan teknologi. Tabel 3
menunjukkan bahwa variabel penerapan teknologi informasi mempunyai tingkat signifikan sebesar
0,034 kurang dari 0,05 dan nilai t tabel < t hitung (1,96 < 2,126). Nilai koefisien sampel asli sebesar
+0,263 dan bertanda positif. Artinya H2 diterima sehingga dapat dikatakan penerapan teknologi
informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan memoderasi
penggunaan teknologi.

4. DISKUSI
Pengaruh Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel penerapan teknologi
informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Terbukti variabel
kesadaran wajib pajak mempunyai tingkat signifikan sebesar 0,025 kurang dari 0,05.

Penerapan teknologi informasi yang digunakan oleh Wajib Pajak yang terdaftar di KPP
Pratama Makassar Utara sangat membantu wajib pajak dalam menyampaikan SPT sehingga wajib pajak

163
Machine Translated by Google

JOSAR, Jil. 4 Nomor 1 Maret 2019; p-ISSN: 2502-8251; e-ISSN:


2503-1155 Hak Cipta@ Universitas Islam Balitar, Blitar-Indonesia
https://ejournal.unisbablitar.ac.id/index.php/josar

termotivasi untuk menyampaikan SPT dan membayar pajak tepat waktu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
semakin baik penerapan sistem teknologi informasi maka semakin tinggi pula kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak.
Penelitian ini sesuai dengan teori TAM (Technology Acceptance Model). TAM merupakan salah satu
model perilaku pemanfaatan teknologi informasi dalam literatur sistem informasi manajemen (Dishaw dan
Strong, 1999). Model ini memberikan landasan teoritis untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang menjelaskan
penggunaan perangkat lunak dan menghubungkannya dengan kinerja pengguna. TAM menitikberatkan pada
sikap terhadap penggunaan teknologi informasi dengan mengembangkan berdasarkan persepsi kegunaan
dan kemudahan penggunaan teknologi informasi. Ketika Wajib Pajak mengetahui kemudahan transaksi e-
filing, dimana e-filing merupakan layanan penyampaian SPT secara elektronik baik orang pribadi maupun
badan melalui internet pada website Direktorat Jenderal Pajak atau penyedia layanan aplikasi ke Kantor Pajak
dengan menggunakan internet Sehingga wajib pajak tidak perlu mencetak seluruh formulir laporan dan
menunggu penerimaan secara manual, hal ini akan membuat wajib pajak patuh membayar pajak.

Pengaruh Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan
Teknologi Sebagai Moderator
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak dengan dimoderasi dengan pemanfaatan teknologi.
Dengan penerapan teknologi, dimana wajib pajak dalam melaporkan pajaknya dapat menggunakan aplikasi
dari Direktorat Pajak berupa e-system yang memberikan kemudahan bagi wajib pajak untuk mendaftar,
melaporkan SPT dan membayar pajak dimanapun tanpa harus datang ke kantor pajak. kantor namun dengan
bantuan teknologi berupa internet, sehingga wajib pajak terpacu untuk menyampaikan SPT dan membayar
pajak tepat waktu. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin baik penerapan teknologi informasi dengan bantuan
pemanfaatan teknologi berupa internet maka semakin tinggi pula kepatuhan wajib pajak dalam membayar
pajak.
Ketika Wajib Pajak mengetahui kemudahan transaksi E-filing yang mana E-filing merupakan layanan
penyampaian SPT secara elektronik baik untuk orang pribadi maupun badan melalui internet di internet.

website Direktorat Jenderal Pajak atau penyedia layanan aplikasi ke Kantor Pajak dengan menggunakan
internet, sehingga wajib pajak tidak perlu mencetak semua formulir laporan dan menunggu tanda terima
secara manual, hal ini akan membuat wajib pajak patuh membayar pajak.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dilakukan pengujian hipotesis dengan Smart PLS
telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penerapan teknologi informasi yang digunakan oleh Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Makassar
Utara sangat membantu Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT sehingga Wajib Pajak termotivasi untuk
menyampaikan SPT dan membayar pajak tepat waktu.
2. Semakin baik penerapan teknologi informasi yang diperkuat dengan pemanfaatan teknologi maka kepatuhan
wajib pajak akan semakin meningkat. Dengan penerapan teknologi, dimana wajib pajak dalam melaporkan
pajaknya dapat menggunakan aplikasi dari

164
Machine Translated by Google

JOSAR, Jil. 4 Nomor 1 Maret 2019; p-ISSN: 2502-8251; e-ISSN:


2503-1155 Hak Cipta@ Universitas Islam Balitar, Blitar-Indonesia
https://ejournal.unisbablitar.ac.id/index.php/josar

Direktorat Pajak berupa e-system yang memberikan kemudahan kepada Wajib Pajak dalam melakukan
pendaftaran, pelaporan SPT dan membayar pajak dimanapun tanpa harus ke KPP namun dengan
bantuan teknologi berupa internet, sehingga Wajib Pajak dapat termotivasi untuk menyampaikan SPT
dan membayar pajak tepat waktu. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin baik penerapan teknologi
informasi dengan bantuan pemanfaatan teknologi berupa internet maka semakin tinggi pula kepatuhan
wajib pajak dalam membayar pajak.

6. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar Direktorat Jenderal Pajak meningkatkan
edukasi mengenai peraturan perpajakan dan sistem perpajakan baru khususnya pada program e-system.
Kemudian bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan variabel lain yang tidak dijelaskan dalam
penelitian ini agar dapat ditemukan variabel lain yang dapat meningkatkan atau menurunkan kepatuhan
wajib pajak.

7. UCAPAN TERIMA KASIH


Kami mengucapkan terima kasih kepada keluarga atas segala perhatian, dukungan dan kasih
sayang yang telah diberikan kepada penulis; Kemudian kepada semua pihak yang telah terlibat dan
membantu dalam proses terlaksananya penelitian ini sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan
baik dan kepada rekan-rekan yang tidak dapat menyampaikan satu persatu.

REFERENSI

Abdul Rahman. 2010. Panduan Pelaksanaan Administrasi Pajak: Untuk Karyawan, Pelaku
Bisnis Dan Perusahaan. Bandung: Nuansa

A. Chariri dan Imam Ghozali. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit.

Ariska, Ilya. 2017. Pengaruh Penerapan E-Registry, E-Payment, dan E-Filing


Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Skripsi. UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta.

Azizah, Nur. 2014. Pengaruh Penerapan Teknologi Informasi (E-System) Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Pada KPP Madya Malang. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Ibrahim Malansg.

Dishaw, Tommi, dan Anssi Oorni Kuat. 1999. Model Penerimaan Teknologi Trust Enchad Penerimaan
Konsumen terhadap Solusi Pembayaran Seluler. Jurnal MIS vol 13, no.2, musim gugur 199

Faizah, Assasiyatul. 2018. Pengaruh Penerapan E-System Perpajakan Terhadap Wajib Pajak Badan di
KPP Pratama Karangpilang. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Gita, Gowinda. 2010. Analisis Perilaku Penerimaan Wajib Pajak terhadap Penggunaan E-filing (Kajian
Empiris di Wilayah SemarangKepatuhan Wajib Pajak Bdan). Skripsi.
Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. semarang.

Ghozali, Iman. 2014. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Badan
Penerbit UNDIP. semarang
165
Machine Translated by Google

JOSAR, Jil. 4 Nomor 1 Maret 2019; p-ISSN: 2502-8251; e-ISSN:


2503-1155 Hak Cipta@ Universitas Islam Balitar, Blitar-Indonesia
https://ejournal.unisbablitar.ac.id/index.php/josar

Karmila. 2016. Pengaruh TAM Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Penggunaan E-Filling
Sebagai Variabel Intervening Pada KPP Pratama Sukoharjo. Fakultas Ekonomi.
UniversitasMuhammadiyah Surakarta
Mardiasmo. Perpajakan Edisi Revisi 2011 .Yogyakarta: Penerbit Andi. 2011.
Nurhidayah, Sari. 2015. Pengaruh Sistem E-Filling Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan
Pemahaman Internet Sebagai Variabel Pemoderasi Pada KPP Pratama Klaten. Universitas
Negeri Yogyakarta
Pandiangan, Liberty. 2008. Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan Undang-
Undang Terbaru. Jakarta: PT Elex Media Komput Indo

Pujiani, Melli dan Rizal Efendi. 2012. Analisis Efektivitas Penggunaan E-system Terhadap Pengaruh
Penerimaan Pajak di KPP Pratama Palembang llir Timur. Jurnal Akuntansi

Putra, TY 2015. Pengaruh Penerapan Sitem Administrasi e-Registration, e-SPT, Dan e-Filling
Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Administrasi Bisnis -
Perpajakan (JEJAK) Vol. 6 Nomor 1 Tahun 2015

Rahayu, Sri, dan Ita Salsalina Lingga. 2011. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Surveiatas Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama
Bandung. Jurnal akuntansi 1.2: p-119

Resmi, Siti. 2014. Perpajakan Teori dan Kasus Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat
Sari. Nurul Afia, Agus Bandang, dan Yohanis Rura. 2013. Analisis Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
atas Penyampaian SPT Masa PPN dengan Penerapan Elektronik (e-SPT) di Kantor
Pelayanan Pajak Makassar Utara. Jurnal
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : PT Alfabet.
Rio, Ahmad. 2016. Pengunaan Technology Acceptance Model Terhadap Intensi Pebisnis Dalam
Menggunakan E-Commerce Studi Pada Penerimaan Program Mahasiswa Universitas
Lampung. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. UniversitasLampung

Rysaka, Nita.Saleh Choirul dan Rengu Stefanus Pani. 2014. Penerapan Sistem Elektronik Dalam
Pelayanan Perpajakan (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak). Jurusan Akuntansi Publik
(JAP), Vol. 2. No.3, Hal. 420-425

W, Agustiningsih. 2016. Penerapan E-Filling, Tingkat Pemahaman Perpajakan dan Kesadaran


Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama.
Yogyakarta. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

166

Anda mungkin juga menyukai