PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
WINDY
NIM. 1953020059
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
WINDY
NIM. 1953020059
iii
ABSTRAK
This study aims to examine the variables of the role of tax consultants, tax
inxpection, tax collection, tax acceptance and tax transparency on tax payer
compliance at the primary tax service office in Medan Petisah. The statistical
analysis used in this study is a multiple linear regression analysis. The research
method used in this study is a quantitative research method. Samples were taken
by simple random sampling. Sampling where the populization of all taxpayers
registered at KPP Medan Petisah. The results of this study show that the variable
role of tax consultants has an effect and is significant on taxpayer compliance, tax
xheckx have a positive and significant effect on taxpayer compliance, tax
collection has a positive and significant effect on taxpayer compliance, tax
revenues have an effect and are significant on taxpayer compliance,
taxtransparency has a positive and significant effect on taxpayer compliance with
the primary tax service office.
Keywords:Role of tax consultant, tax inspection, tax collection, tax revenue
and tax transparency
iv
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
v
2.6 Transparansi Pajak
2.7 Kepatuhan Wajib Pajak
2.8 Penelitian Relavan
2.9 Kerangka Penelitian
2.10 Hipotesis Penelitian
BAB III: METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.4 Jenis dan Sumber Data
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
3.6.2 Uji Reliabilitas
3.7 Uji Asumsi Klasik
3.7.1 Uji Normalitas
3.7.2 Uji Multikolonearitas
3.7.3 Uji Heteroskedatistas
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Koefisien Determinasi
3.8.2 Uji F
3.8.3 Uji T
DAFTAR PUSTAKA
vi
BAB I
PENDAHULUAN
berasal dari pajak, pajak dipunggut dari wajib pajak yang harus membayarkan
kewajibannya kepada negara, namun masih banyak wajib pajak yang salah kaprah
terhadap hasil dari punggutan pajak yang menyebabkan banyak wajib pajak tidak
Pengertiaan pajak itu sendiri telah diatur telah diatur dalam Undang –
Undang No. 28 Tahun 2007, yang menjelaskan bahwa “pajak adalah kontribusi
wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi maupun badan yang bersifat
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara sebesar – besarnya bagi
kemakmuran rakyat” dengan demikian peran serta wajib pajak sangat dibutuhkan
untuk memenuhi tanggung jawabnya kepada negara serta peran aktif pemerintah
perundang – Undangan.
membayar pajak dengan menerapkan Self Assessment System dimana aparat pajak
yang harus dibayarkan oleh wajib pajak kepada negara. Faktor – faktor yang
1
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak itu antara lain peran konsultan pajak,
wajib pajak. Banyak wajib pajak memilih menggunakan jasa konsultan pajak
dalam mengurusi hal – hal perpajakannya apalagi peraturan dan sistem perpajakan
yang terus berkembang pesat, konsultan pajak juga dapat menjadi wakil dari wajib
pajak apabila dikenakan pemeriksaan oleh aparat pajak, pemeriksaan pajak dapat
terjadi apabila ditemukan adanya Tindakan kecurangan oleh wajib pajak seperti
Penagihan pajak dilakukan oleh aparat pajak setelah jangka waktu yang
diberikan kepada wajib pajak jatuh tempo maka aparat pajak akan mengeluarkan
surat teguran yang diberikan kesempatan terlebih dahulu kepada wajib pajak
untuk melunasi utang pajaknya dalam jangka waktu 7 hari, dan apabila wajib
pajak tidak juga membayar utangnya maka aparat pajak akan mengeluarkan surat
paksa dimana dalam jangka waktu 2x 24 jam wajib pajak wajib melunasi
utangnya dengan dikenakan denda senilai Rp.25.000. surat sita akan diterbitkan
apabila wajib pajak tidak membayar utang nya dalam jangka waktu 2 x 24 jam
dan akan dikenakan biaya senilai Rp.75.000, barang sita yang diambil dari wajib
pajak digunakan sebagai jaminan agar wajib pajak melunasi pajaknya dalam
waktu 14 hari terhitung dari hari penyitaan harta, setelah 14 hari aparat pajak akan
menerbitkan surat lelang yang akan melelang barang sita tersebut apabila wajib
2
Penerimaan pajak yang belum terealisasi sepenuhnya dikarenakan wajib
pajak yang tidak patuh melaksanakan kewajibannya, apalagi banyak wajib pajak
yang tidak percaya dengan hasil punggutan pajak, oleh sebab iu aparat pajak ingin
pajak, dengan begitu wajib pajak dapat mengetahui secara jelas aliran punggutan
pajak disalurkan kemana sehingga hal ini dapat meningkatkan minat wajib pajak
kepatuhan wajib pajak pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah”
terhadap kepatuhan wajib pajak pada kantor pelayanan pajak pratama medan
3
1.4 Rumusan Masalah
kepatuhan wajib pajak pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah?
4
3. Untuk mengetahui pengaruh penagihan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
kepatuhan wajib pajak pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan yang lebih luas dalam bidang
5
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai masukan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perpajakan
ketentuan Umum dan tata cara perpajakan pada pasak 1 ayat 1berbunyi pajak
adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
Menurut P.J.A Andriani “Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan –
peraturan, dengan tidak mendapatkan prestasi kembali, yang langsung dapat
ditunjuk, dan yang gunannya adalah untuk membiayai pengeluaran – pengeluaran
umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Menurut Rochmat Soemitro “Pajak adalah peralihan kekayaan dari sektor
swasta ke sektor publik berdasarkan Undang -Undang yang dapat dipaksakan
dengan tidak mendapat imbalan (tegenprestatie) yang secara langsung dapat
ditunjukan, yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum dan yang
digunakan sebagai alat pendorong, penghambat atau pencegah untuk mencapai
tujuan yang ada diluar bidang keuangan negara”
Menurut M.J.H Smeets berpendapat “Pajak adalah prestasi kepada
pemerintah yang terutang melalui norma – norma umum dan yang dapat
dipaksakannya, tanpa adanya kontraprestasi yang dapat ditunjukan dalam hal
individual, maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah”
7
a. Menurut Sifatnya, pajak dikelompokan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
dilimpahkan oleh pihak lain dan menjadi beban langsung wajib pajak
sebagai berikut:
berikut:
2. Pajak Daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
8
2.1.3 Fungsi pajak
a. Fungsi Budgetair
b. Fungsi Regulerend
karena fungsi ini hanya sebagai perlengkap dari fungsi utama pajak.
9
Wajib Pajak memiliki opsi untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya
dengan menunjuk seorang kuasa. Kuasa yang ditunjuk oleh wajib pajak
dan menjalankan kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan. Seorang kuasa yang
boleh ditunjuk oleh wajib pajak adalah konsultan pajak. Wajib pajak orang pribadi
dan wajib pajak badan dapat memilih kuasa konsultan pajak sesuai ketentuan dan
dan kewajiban perpajakan agar selaras dengan peraturan perpajakan yang berlaku
konsultan pajak adalah seorang yang memiliki keahlian dalam lingkup tugasnya,
memberikan jasa dalam bidang perpajakan secara bebas dan professional untuk
Syarat untuk menjadi konsultan pajak yaitu bersertifikat konsultan pajak serta
10
Undang – Undang KUP mengatur tentang pemeriksaan pada Bab IV tentang
Pembukuan dan pemeriksaan yang meliputi Pasal 29, pasal 29A, Pasal 30 dan
Pasal 31. Secara garis besar selain mengatur ruang lingkup pemeriksaan juga
mengatur kewajiban Wajib Pajak yang diperiksa, perhitungan kena pajak secara
yang sulit dilakukan karena terbatasnya tenaga pemeriksa dan waktu yang ada.
pajak yang dianggap tingkat ketidak patuhannya masih rendah dan wajib pajak
a. Pemeriksaan Rutin
11
kewajiban perpajakannya. Pada umumnya pemeriksaan ini didasarkan hal –
hal seperti SPT Tahunan orang pribadi atau badan yang menyatakan lebih
bayar, SPT Tahunan PPh wajib pajak badan yang menyatakan rugi tidak
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap wajib pajak badan atau orang pribadi
variabel yang sudah terukur dalam suatu proses aplikasi Komputer, Wajib
pajak yang akan diperiksa adalah wajib pajak yang mempunyai potensi fiskal
c. Pemeriksaan Khusus
dengan wajib pajak tersebut untuk memperoleh data atau informasi dengan
tujuan tertentu lainnya. pemeriksaan ini sifatnya sangat selektif, yaitu antara
lain dilakukan terhadap wajib pajak yang diduga telah melakukan tindak
12
Pemeriksaan wajib pajak lokasi adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan
atas cabang, perwakilan, pabrik atau tempat usaha pada umumnya berbeda
untuk jenis – jenis pajak tertentu atau seluruh jenis pajak. Pemeriksaan ini
dapat dilakukan terhadap wajib pajak domisili atau wajib pajak lokasi.
untuk mendapatkan data mengenai harta wajib pajak atau penanggung jawab
h. Pemeriksa Ulang
pidana perpajakan.
13
Pemeriksaan pajak menurut Hidayat (2013:40) dapat dibedakan
a. Pemeriksaan Lapangan
dilakukan terhadap wajib pajak ditempat wajib pajak, yang mencakup kantor
wajib pajak, pabrik, tempat usaha, tempat tinggal dan tempat yang ada kaitannya
dengan kegiatan usaha, juga pekerjaan bebas wajib pajak serta tempat lain yang
b. Pemeriksaan Kantor
pemeriksaan pajak, dapat melipiti suatu jenis pajak tertentu, baik untuk tahun
14
kepastian hokum, keadilan dan pembinaan kepada wajib pajak, yang dapat
dilakukan dalam:
tidak dipenuhi.
tujuan lain
15
2.4 Penagihan Pajak
pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak. Menurut Diana Sari
melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur dan
mempunyai kekuatan hokum baik bagi wajib pajak maupun aparat pajak. Dasar
Tahun 1997 tentang penagihan pajak dengan surat paksa. Undang – Undang ini
mulai berlaku tanggal 23 Mei 1997. Undang – Undang ini kemudian diubah
dengan Undang – Undang No.19 Tahun 2000 yang mulai berlaku pada tanggal 1
januari 2011.
Dasar penagihan pajak adalah adany utang pajak atau jumlah yang masih
harus dibayar wajib pajak. Jumlah ini akan menjadi tunggakan pajak apabila saat
jatuh tempo penanggung pajak belum melunasi utang pajak. Tunggakan pajak
inilah yang akan menjadi dasar untuk melaksanakan penagihan pajak kepada
penanggun pajak.
16
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKB)
dari pajak yang dibayarkan rakyat. Tidak hanya sampai pada definisi singkat di
atas bahwa dana yang diterima dikas Negara tersebut akan dipergunakan untuk
a. Teori Asuransi
b. Teori Kepentingan
17
Penekanan teori ini mengenai keadilan dan keabsahan pemunguan pajak
c. Teori Bakti
oleh Negara.
kepercayaan, memberikan informasi pajak secara terbuka dan jujur kepada public
atas dasar bahwa public memiliki hak untuk mengetahuinya secara terbuka dan
berarti tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan. Dalam perpajakan kita dapat
dan patuh serta melaksanakan ketentuan perpajakan. Jadi, wajib pajak yang patuh
adalah wajib pajak yang taat dan memenuhi serta melaksanakan kewajiban
18
lain keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenai pajak (objek Pajak), siapa
yang dikenakan pajak (subjek pajak), berapa besar pajak yang dikenakan (tarif
pajak), segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya utang pajak, dan hubungan
hukum antara pemerintah dan wajib pajak sedangkan hukum formal memuat
2004) seperti yang dikutip Siti Kurnia Rahayu (2010:138) menjelaskan bahwa
b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali telah
19
d. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana dibidang perpajakan
20
pajak pemeriksaan pajak,
jumlah petugas
pemeriksa dan waktu
pemeriksaan yang
tidak sebanding
dengan SP2 yang
terbit, psikologi wajib
pajak yang berbeda –
beda & rasa tanggung
jawab dari petugas
pemeriksa
5. Neng Siti Pengaruh Metode path Hasil Path analysis
Rohmatul, pemeriksaan analysis dan membuktikan bahwa:
Agus dan pajak terhadap teknik a. Pemeriksaan pajak
Yuniati (2018) kepatuhan pengumpula berpengarh signifikan
wajib pajak dan n data sebesar 57,3% . b
dampaknya dengan Pemeriksaan pajak
terhadao kuesioner dan kepatuhan wajib
efektivitas pajak berpengaruh
penerimaan tidak signifikan
pajak sebesar 68,7%
penghasilan terhadao efektivitas
badan penerimaan pajak
penghasilan badan.
c. pemeriksaan pajak
berpengaruh sebesar
9,6% terhadap
efektivitas
penerimaan pajak
penghasilan badan
melalui kepatuhan
wajib pajak
pemahaman tentang suatu fenomena yang merupakan elemen dasar dari proses
berpikir. Kerangka konsep dalam penelitian ini berisi tentang teori yang
21
Konsultan pajak
\
Pemeriksaan Pajak
Penerimaan Pajak
Transparansi Pajak
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
22
BAB III
METODE PENELITIAN
Medan Petisah yang beralamat di Jalan. Asrama No. 7-A Kec. Medan Helvetia,
23
Kota Medan, Sumatera Utara 20123. Waktu penelitian dimulai dari bulan Oktober
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya”
Maka, yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah seluruh wajib pajak yang
2. Studi Dokumentasi
24
Menurut Sujarweni (2019:32-33) Studi dokumentasi merupakan metode
pengumpulan data kualitatif sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam
bahan yang berbentuk dokumentasi. Data jenis ini mempunyai sifat utama tak
terbatas pada ruang dan waktu sehingga bisa dipakai untuk menggali
informasi yang terjadi di masa silam.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
dimana data yang dimaksud adalah data yang berbentuk angka. Untuk
1. Data Primer, data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok
fokus dan panel atau juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber,
data primer ini harus diolah lagi. Sumber data yang langsung memberikan
2. Data Primer, data diperoleh dari catatan, buku berupa sejarah – sejarah
Dari beberapa hasil penelitian yang telah diamati atau diobservasi oleh
1. Variabel bebas yaitu konsultan pajak (x1), pemeriksaan pajak (x2), penagihan
25
Variabel penelitian dan definisi operasional adalah sebagai berikut:
26
berdasarkan suatu
standar
pemeriksaan untuk
menguji kepatuhan
pemenuhan
kewajiban
perpajakan dan /
atau untuk tujuan
lain dalam rangka
melaksanakan
ketentuan
peraturan
perundang –
undangan
4. Penagihan penagihan pajak 1. Surat Teguran
pajak (x3) adalah serangkaian 2. Surat Paksa
Tindakan dari 3. Surat Sita
aparatur Direktorat 4. Lelang
Jendral Pajak
karena wajib pajak
tidak mematuhi
ketentuan Undang
– Undang
khususnya
mengenai
pembayaran pajak
Penerimaan Pajak Penerimaan pajak Jumlah Realisasi
(x4) adalah Peneriman Pajak
penghasilan yang
diperoleh Negara
yang berasal dari
pajak yang
dibayarkan
rakyat. Tidak
hanya sampai
pada definisi
singkat di atas
bahwa dana yang
diterima dikas
Negara tersebut
akan
dipergunakan
untuk
pengeluaran
pemerintah untuk
sebesar –
besarnya
kemakmuran
27
rakyat,
menciptakan
kemakmuran
yang berasaskan
kepada keadilan
sosial.
Transparansi pajak Menurut Kepercayaan
(x5) Mardiaso (2016: Masyarakat
18) transparansi
sangat erat
kaitannya dengan
kepercayaan,
memberikan
informasi pajak
secara terbuka
dan jujur kepada
public atas dasar
bahwa public
memiliki hak
untuk
mengetahuinya
secara terbuka
dan menyeluruh
pada akuntabilitas
pemerintahan
dalam mengelola
sumber daya
yang
dipercayakan
serta kepatuhan
terhadap hukum
yan akan
mempengaruhi
tingkat kepatuhan
wajib pajak
dalam membayar
pajak.
28
System
Untuk mengukur pendapat responden digunakan skala likert yang dimulai dari
lima angka, yaitu mulai dari angka 5 untuk pendapat yang sangat setuju (SS) dan
angka 1 untuk pendapat yang sangat tidak setuju (STS). Perinciannya sebagai
berikut:
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”
Uji Validitas adalah uji statistik yang dilakukan untuk menentukan apakah
pertanyaan dari angket (kuesioner) valid. Uji Validitas yang digunakan adalah
29
antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan
oleh peneliti. Semakin tinggi ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti, maka semakin tinggi
pula validitas datanya.
Seluruh uji Hipotesis akan valid jika data sampel yang digunakan dalam
model regresi memenuhi asumsi model regresi linear klasik atau disebut asumsi
klasik.
30
2. Jika ada pola yang jelas, seperti titik – titik menyebar diatas dan di
bahwa angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastistas.
3.
3.8 Teknik analisis data
Dalam menganalisis data yang diperoleh dari KPP Pratama Medan petisah,
peneliti menggunakan metode analisis regresi berganda. Analisis regresi
berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antar hubungan antara
dua atau lebih variabel independent (X1,X2,X3,X4,X5…Xn) dengan satu
variabel dependen (Y). ini menunjukan besarnya hubungan yang terjadi
antara variabel independent konsultan pajak (X1), Pemeriksaan pajak
(X2), Penagihan Pajak (X3), Penerimaan Pajak (X4), Transparansi Pajak
(X5) terhadap variabel dependen Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Analisis
Regresi berganda dapat dirumuskan:
Y=α +β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + β5x5 + ϵ
Y = Kepatuhan wajib pajak(variabel dependen)
A = Konstanta
β1. β2. β3. β4. β5 = Koefisien regresi
X1 = Konsultan Pajak (Variabel Independen)
X2 = Pemeriksaan Pajak (Variabel Independen)
X3 = Penagihan Pajak (Variabel Independen)
X4 = Penerimaan Pajak (Variabel Independen)
X5 = Transparansi Pajak (Variabel Independen)
a) Jika F hitung > F tabel atau probabilitas kesalahan < 0.05 maka H0
ditolak.
31
b) Jika F hitung ≤ F tabel atau probabilitas kesalahan (0,392)> 0,05 maka H0
diterima”
a. Jika t hitung < -t hitung atau t hitung> t tabel atau probabilitas kesalahan
maka H0 terima.
32
DAFTAR PUSTAKA
2010), h2
PMK (2014). Persyaratan Serta Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Seorang Kuasa.
No 229/PMK.03/2014
Empat
Undang – Undang No. 19 Tahun 1997 tentang Penagihan pajak dengan surat
paksa. Undang – Undang ini berlaku tanggal 23 Mei 1997, kemudian diubah
menjadi Undang – Undang No. 19 Tahun 2000 yang mulai berlaku pada tanggal 1
januari 2011
Mardiasmo (2016). Perpajakan. Edisi terbaru 2016. Yogyakarta:Andi.
Rahayu, Siti Kurnia, 2010. Perpajakan Indonesia. Konsep dan Aspek Formal.
Yogyakarta: pustakabarupress.
Setianto, Rahmat Heru. 2018. Metode Penelitian Bisnis dan Analisis data dengan