Anda di halaman 1dari 52

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB


PAJAK ORANG PRIBADI
(Studi Kasus Pada Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Orang Pribadi KPP
Pratama Semarang Selatan)

Oleh :
NERISSA ARVIANA SOELISTIJO
NIM : 232009010

KERTAS KERJA

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS


PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2014
i
ii
Abstract

The aim of this research is to determine whether the taxpayer in KPP


Semarang Selatan already has the willingness to pay taxes . Willingness to pay taxes
in this research has four factors include: paying taxes awareness , knowledge of tax
laws , the perception of good over electronic tax system and quality of service .
Samples were obtained from 100 respondents registered as taxpayer Taxable Personal
Tax in KPP Semarang Selatan . Data collection methods using questionnaires and
documentation . In the processing and analysis of data using multiple regression
linear. The results of this study showed that awareness of paying taxes , knowledge of
tax laws and the quality of service significantly influence the willingness to pay taxes
on KPP Semarang Selatan . Well perception of electronic tax system does not
significantly influence the willingness to pay taxes on KPP Semarang Selatan .

Keywords : Willingness to Pay Taxes, Paying Tax Awareness, Knowledge of Taxation


Laws, Good Perception of Electronic Tax System, Service Quality.

iii
Saripati

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Wajib Pajak di
KPP Pratama Semarang Selatan sudah memiliki kemauan membayar pajak. Kemauan
membayar pajak dalam penelitian ini mempunyai empat faktor antara lain : kesadaran
membayar pajak, pengetahuan tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas
elektronik sistem perpajakan dan kualitas layanan. Sampel yang diperoleh sebanyak
100 responden dari yang terdaftar sebagai Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Orang
Pribadi di KPP Semarang Selatan. Metode Pengumpulan data menggunakan kuesioner
dan dokumentasi. Dalam pengolahan dan analisis data menggunakan teknik analiss
linear berganda, hasil penelitian ini menunjukan bahwa kesadaran membayar pajak,
pengetahuan tentang peraturan perpajakan dan kualitas layanan berpengaruh
signifikan terhadap kemauan membayar pajak di KPP Pratama Semarang Selatan.
Persepsi yang baik atas elektronik sistem perpajakan tidak berpengaruh signifikan
terhadap kemauan membayar pajak di KPP Pratama Semarang Selatan.

Kata kunci: Kemauan Membayar Pajak, Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan


Tentang Peraturan Perpajakan, Persepsi Yang Baik Atas Efektifitas Sistem
Perpajakan, Kualitas Layanan.

iv
KATA PENGANTAR

Kertas kerja dengan judul Faktor Faktor Yang Mempengaruhi


Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus
Pada Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Orang Pribadi KPP Pratama
Semarang Selatan . tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengaruh kesadaran membayar pajak, pengetahuan tentang peraturan
perpajakan, persepsi yang baik atas elektronik sistem perpajakan, dan
pengaruh kualitas layanan terhadap kemauan membayar pajak. Penelitian ini
dilakukan karena peneliti tertarik untuk membuktikan lebih lanjut dari
beberapa penelitian terdahulu yang membahas tentang variable-variabel yang
berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak.

Salatiga, Januari 2014

Nerissa Arviana Soelistijo

v
UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur saya panjatkan pada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat
dan anugerahNya. Selama proses pembuatan skripsi ini, penulis tidak
terlepas dari berbagai macam kesulitan. Banyak pihak yang telah
membantu penulis terlepas dari kesulitan tersebutdan tanpa bantuan dari
mereka maka skripsi ini tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Untuk itu, dengan tulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu. Ucapan terima kasih penulis
tujukan kepada :

1. Bapak Hari Sunarto, S.E, MBA, Ph.D selaku Dekan Fakultas


Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
2. Dr. Usil Sis Sucahyo, S.E, MBA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya
Wacana.
3. Prof. Supramono, S.E.,MBA,DBA selaku dosen pembimbing
yang senantiasa bersabar, meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga
untuk membimbing penulis dari awal hingga akhir pembuatan
kertas kerja ini.
4. Ibu Supatmi, SE, M.Ak, Akt dan Ibu Like Soegiono, S.E.,M.SI
selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak saran
membangun, sehingga kertas kerja ini dapat menjadi lebih baik.
5. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama
masa perkuliahan di Universitas Kristen Satya Wacana.
6. Papa, Mama, Adik dan keluarga besar penulis yang sangat luar biasa
kasih sayang, doa dan dukungannya.
7. Teman-teman kuliah penulis Ayu, Defiliana, Fany, Gladis, Irine,
Jesica, Melisa, Rika, Riska dan Shella, yang senantiasa mendoakan,
mendukung dan menyemangati penulis selama masa perkuliahan
dan proses penyusunan kertas kerja berlangsung.

vi
8. Teman-teman penulis saat berkuliah maupun di luar perkuliahan
serta seluruh kerabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

vii
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................. i
Halaman Pernyataan Keaslian.................................................................................... ii
Halaman Persetujuan ................................................................................................. iii
Abstract ..................................................................................................................... vi
Saripati ....................................................................................................................... v
Kata Pengantar .......................................................................................................... vi
Ucapan Terimakasih................................................................................................. vii
Daftar Isi ................................................................................................................... ix
Daftar Tabel ............................................................................................................... x
Daftar Lampiran ........................................................................................................ xi
Pendahuluan ............................................................................................................... 1
Telaah Pustaka ........................................................................................................... 4
Metode Penelitian....................................................................................................... 8
Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................................................... 12
Analisis..................................................................................................................... 18
Pembahasan .............................................................................................................. 22
Kesimpulan dan Saran Penelitian............................................................................. 24
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 26
Lampiran .................................................................................................................. 28

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Indikator Variabel ......................................................................................... 9


Tabel 2 Karakteristik Responden ............................................................................. 12
Tabel 3 Kesadaran Membayar Pajak ........................................................................ 13
Tabel 4 Pengetahuan Tentang Peraturan Perpajakan ............................................... 14
Tabel 5 Persepsi Yang Baik Atas Elektronik Sistem Perpajakan ............................ 15
Tabel 6 Kualitas Layanan......................................................................................... 16
Tabel 7 Kemauan Membayar Pajak ......................................................................... 17
Tabel 8 Uji Heteroskedastisitas ................................................................................ 19
Tabel 9 Uji Multikolineritas ..................................................................................... 19
Tabel 10 Analisis Regersi Berganda ........................................................................ 22

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Hasil Olahan Kuesioner

Lampiran 3 Hasil Uji Kualitas Data

Lampiran 4 Hasil Uji Asumsi Klasik

Lampiran 5 Hasil Pengujian Hipotesis

x
PENDAHULUAN

Dalam perekonomian saat ini dimana harga-harga semakin naik, untuk


memenuhi kebutuhan sehari hari sangatlah berat apabila hanya berpaku pada satu
penghasilan dari pekerjaan tetap yang harus dipotong untuk membayar pajak. Oleh
karena itu banyak wajib pajak yang mempunyai pekerjaan sampingan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun belum semua wajib pajak membayar
kewajiban pajak dari pekerjaan sampingan yang di jalankannya dengan alasan untuk
memenuhi kebutuhan sehari hari.

Menurut Soemitro dalam buku Pengantar Perpajakan (2002:2), pajak


merupakan iuran dari rakyat untuk kas Negara berdasarkan UU yang dapat
dipaksakan dengan tiada mendapatkan jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung
ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum Negara.

Penghasilan yang diperoleh wajib pajak atas pekerjaan tetap akan dipotong
untuk membayar kewajiban perpajakannya, yang akan di terima oleh pemerintah
sebagai penerimaan negara yang di gunakan dalam kegiatan kenegaraan. Dalam hal
ini para wajib pajak mempunyai kemauan membayar pajak yang diartikan sebagai
suatu nilai yang rela dikontribusikan oleh seseorang (yang ditetapkan dengan
peraturan) yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara dengan tidak
mendapat jasa timbal (kontrapretasi) secara langsung (Vanesa dan Hari, 2009).
Sedangkan untuk pekerjaan tambahan yang memperoleh pengahasilan para wajib
pajak belum mempunyai kemauan dalam membayarkannya. Dalam hal ini dapat
dilihat dari jumlah penerimaan yang diperoleh negara setiap tahunnya mengalami
peningkatan dan penurunan, yang menyebabkan ketidakstabilan.

Penerimaan negara atas pemungutan pajak tersebut bukan hal yang mudah
bagi wajib pajak, yang menyebabkan kemauan untuk membayar pajak berkurang.
Penyebab kurangnya kemauan membayar pajak adalah hasil pemungutan pajak

1
tersebut tidak secara langsung dapat dinikmati oleh para wajib pajak dan penerepan
sistem self assessment dimana para wajib pajak menghitung, menyetorkan dan
melaporkan sendiri pajak yang terutang (UU No.28 tahun 2007, pasal 2 ayat 1). Hal
ini dapat dilihat dari penelitian terdahulu sebagi berikut :

Rahmawaty, Ningsih dan Fadhila (2011), menggunakan tiga faktor dalam


faktor dalam mempengaruhi kemauan membayar pajak yaitu kesadaran membayar
pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan dan persepsi
efektifitas sistem perpajakan. Dalam penelitian ini menyimpulkan secara parsial
kesadaran membayar pajak berpengaruh positif dan secara simultan ketiga faktor
tersebut berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak. Widayanti dan Nurlis
(2010), menggunakan tiga faktor dalam mempengaruhi kemauan membayar pajak
yaitu kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan
perpajakan dan persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan. Dalam
penelitian ini menyimpulkan ketiga faktor tersebut yang secara signifikan terhadap
kemauan membayar pajak adalah pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan
pajak.

Handayani, Faturokhman dan Pratiwi (2012), menggunakan empat faktor


dalam mempengaruhi kemauan untuk membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi
yaitu kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan
perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dan tingkat
kepercayaan terhadap sisitem pemerintahan dan hukum. Dalam penelitian ini
menyimpulkan keempat faktor tersebut secara simultan berpengaruh terhadap
kemauan membayar pajak, dan secara parsial yang mempengaruhi kemauan
membayar pajak adalah pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan.

Hardiningsih dan Yulianawati (2011), menggunakan lima faktor dalam


mempengaruhi kemauan membayar pajak yaitu kualitas layanan fiskus, kesadaran
membayar pajak, pengetahuan dan peraturan perpajakan, pemahaman peraturan

2
perpajakan dan persepsi efektifitas sistem perpajakan. Dalam penelitian ini
menyimpulkan kesadaran membayar pajak dan kualitas layanan fiskus berpengaruh
positif terhadap kemauan membayar pajak. Jotopurnomo dan Mangoting (2013),
menggunakan tiga faktor dalam kepatuhan membayar pajak yaitu Pengaruh kesadaran
wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, lingkungan wajib pajak
berada. Dalam penelitian ini menyimpulkan ketiga faktor tersebut secara parsial
maupun secara simultan berpengaruh signifikan.

Dari penelitian terdahulu diatas mempunyai kesimpulan yang berbeda beda


oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut. Adapun perumusan masalah
sebagai berikut : (1) Apakah kesadaran membayar pajak berpengaruh terhadap
kemauan membayar pajak? (2) Apakah pengetahuan tentang peraturan perpajakan
berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak? (3) Apakah persepsi yang baik atas
mekanisme pembayaran perpajakan via elektronik berpengaruh terhadap kemauan
membayar pajak? (4) Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kemauan
membayar pajak?

Dari perumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk


menganalisis pengaruh kesadaran membayar pajak terhadap kemauan membayar
pajak, pengetahuan tentang peraturan perpajakan terhadap kemauan membayar pajak,
persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via elektronik terhadap
kemauan membayar pajak dan kualitas layanan terhadap kemauan membayar pajak.

Dari tujuan tersebut, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut, bagi Wajib
Pajak yang mempunyai penghasilan diharapkan mempunyai kemauan untuk
membayarkan pajaknya. Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) diharapkan penelitian
ini dapat menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas pelayanan perpajakan.
Kemudian bagi para akademisi diharapkan penelitian ini dapat menambah
pengetahuan mengenai faktor faktor yang mempengaruhi kemauan Wajib Pajak
membayar pajak.

3
TELAAH PUSTAKA
Pengertian
Kemauan membayar pajak
Kemauan membayar merupakan suatu nilai dimana seseorang rela untuk
membayar, mengorbankan atau menukarkan sesuatu untuk memperoleh barang atau
jasa (Widaningrum, 2007). Kemauan membayar pajak yang diartikan sebagai suatu
nilai yang rela dikontribusikan oleh seseorang (yang ditetapkan dengan peraturan)
yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara dengan tidak mendapat
jasa timbal (kontrapretasi) secara langsung (Vanesa dan Hari, 2009). Kemauan
membayar pajak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kondisi sistem administrasi
perpajakan suatu negara, pelayanan pada wajib pajak, penegakan hukum perpajakan
dan tarif pajak (Devano dan Rahayu, 2006).
Kesadaran membayar pajak
Kesadaran merupakan unsur manusia dalam memahami realitas dan
bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas. Kesadaran yang dimiliki
oleh manusia adalah kesadaran dalam diri, akan diri sesama, masa silam, dan
kemungkinan masa depannya (Widayanti dan Nurlis, 2010). Kesadaran perpajakan
adalah keadaan mengetahui atau mengerti perihal pajak. Penilaian positif wajib pajak
terhadap pelaksanaan fungsi negara oleh pemerintah akan menggerakan masyarakat
untuk mengetahui kewajibannya untuk membayar pajak (Jotopurnomo dan
Mangoting, 2013).
Pengetahuan tentang peraturan perpajakan
Pengetahuan adalah hasil kerja fikir (penalaran) yang merubah tidak tahu
menjadi tahu dan menghilangkan keraguan terhadap suatu perkara (Widayanti dan
Nurlis, 2010). Indikator wajib pajak mengetahui dan memahami peraturan perpajakan
menurut Burton (2008:8) adalah kepemilikan NPWP; pengetahuan dan pemahaman
mengenai hak dan kewajiban sebagai wajib pajak; pengetahuan dan pemahaman
mengenai sanksi perpajakan; pengetahuan dan pemahaman mengenai PTKP

4
(Penghasilan Tidak Kena Pajak), PKP (Penghasilan Kena Pajak) dan tarif pajak;
pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan melalui sosialisasi yang dilakukan
oleh KPP (Kantor Pelayanan Pajak); dan pengetahuan dan pemahaman peraturan
perpajakan melalui pelatihan perpajakan.
Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via elektronik
Persepsi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengorganisasian,
pengintepretasian terhadap stimulus oleh organisasi atau individu sehingga
merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas integrated dalam diri
individu. (Widayanti dan Nurlis, 2010). Hal hal yang mengindikasikan efektifitas
sistem perpajakan dan saat ini dapat disarankan oleh wajib pajak antara lain: adanya
sistem pelaporan melalui e-SPT dan e-Filling; pembayaran melalui e-Banking yang
memudahkan wajib pajak dalam melakukan pembayaran dimana dan kapan saja;
penyampaian SPT, melalui drop box yang dapat dilakukan di berbagai tempat dan
tidak harus di KPP tempat wajib pajak terdaftar; peraturan perpajakan dapat diakses
dengan lebih cepat melalui internet tanpa harus menunggu adanya pemberitahuan dari
KPP; dan pendaftaran NPWP yang dapat dilakukan secara online melalui e-Register
dari website pajak untuk memudahkan wajib pajak memperoleh NPWP (Rahmawaty,
Ningsih dan Fadhila, 2011).
Kualitas layanan
Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pihak yang
menginginkannya. Kualitas layanan adalah pelayanan yang dapat memberikan
kepuasan kepada pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang
dapat dipertanggungjawakan serta harus dilakukan secara terus menerus. Pelayanan
perpajakan dibentuk oleh dimensi kualitas sumber daya manusia (SDM), ketentuan
perpajakan dan sistem informasi perpajakan. Standar kualitas pelayanan prima
kepada masyarakat wajib pajak akan terpenuhi bilamana SDM melakukan tugasnya
secara profesional, disiplin dan transparan. Dalam kondisi ini wajib pajak merasa
puas atas pelayanan yang diberikan kepadanya, maka mereka akan cenderung

5
melaksanakan kewajiban membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
dibuat sederhana dan mudah dipahami. Sistem informasi perpajakan dan kualitas
SDM yang handal akan menghasilkan pelayanan perpajakan yang semakin baik.
Dengan pelayanan yang baik, para wajib pajak akan mau memenuhi kewajiban
membayar pajak (Hardiningsih dan Yulianawati (2011).
Perumusan Hipotesis
Kesadaran perpajakan adalah keadaan mengetahui atau mengerti perihal
pajak. Penilaian positif wajib pajak terhadap pelaksanaan fungsi negara oleh
pemerintah akan menggerakan masyarakat untuk mengetahui kewajibannya untuk
membayar pajak (Jotopurnomo dan Mangoting, 2013). Kesadaran yang tinggi itu
sendiri muncul tidak lain berasal dari adanya motivasi Wajib Pajak. Apabila
kesadaran Wajib Pajak tinggi yang datang dari motivasi untuk membayar pajak, maka
kemauan untuk membayar pajakpun akan tinggi dan pendapatan Negara dari pajak
akan meningkat (Handayani, Faturokhman dan Pratiwi, 2012). Dalam penelitian
terdahulu, secara parsial Rahmawaty(2011), Hardiningsih(2011) dan
Jotopurnomo(2013) mengatakan berpengaruh positif, sedangkan Widayanti(2007)
dan Handayani(2012) berpengaruh negatif. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini :
H1 : Kesadaran membayar pajak berpengaruh terhadap kemauan

membayar pajak.
Burton (2008) dalam Rahmawaty (2011) berpendapat bahwa Apabila wajib
pajak telah mengetahui hak dan kewajiban sebagai wajib pajak, maka mereka akan
membayar dan melaporkan pajak mereka. Wajib pajak mempunyai hak dan
kewajiban yang jelas dalam undang-undang, semakin tahu dan paham wajib pajak
terhadap peraturan perpajakan, maka semakin tahu dan paham pula wajib pajak
terhadap sanksi yang akan diterima apabila melalaikan kewajiban perpajakan mereka.
Hal ini tentu saja akan mendorong setiap wajib pajak untuk taat dan menjalankan
kewajibannya dengan baik. Pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan
perpajakan akan meningkatkan kemauan Wajib Pajak untuk membayar pajak. Karena

6
Wajib Pajak yang sudah memahami peraturan pajak kebanyakan berpikiran lebih baik
membayar daripada terkena sanksi denda (Handayani, Faturokhman dan Pratiwi,
2012). Dalam penelitian terdahulu, secara parsial Widayanti(2007) dan
Handayani(2012) mengatakan berpengaruh terhadap membayar pajak Wajib Pajak.
Sedangkan Rahmawaty (2011) dan Hardiningsih (2011) mengatakan tidak. Sehingga
hipotesis dalam penelitian ini :
H2 : Pengetahuan tentang peraturan perpajakan berpengaruh terhadap

kemauan membayar pajak.


Melalui via elektronik perpajakan baru yang berbasis internet, Wajib pajak
dapat mendaftar dan mengakses data perpajakan tanpa batas waktu dan tempat.
Dalam penelitian Widayanti dan Nurlis (2010) persepsi yang baik atas efektifitas
sistem perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak
karena wajib pajak masih belum banyak yang menggunakan media online sebagai
sarana pembayaran pajak. Dari penelitian Rahmawaty dkk (2011) mengatakan bahwa
kemudahan dan efektifitas dalam penyelenggaraan system perpajakan dapat
mendorong kemauan wajib pajak dalam membayar pajak hal ini dikarenakan apabila
wajib pajak memahami tentang kemudahan dan efektifitas dalam pemenuhan
kewajiban perpajakan akan menimbulkan minat yang positif terhadap kemauan
membayar pajak. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, mengakses internet
sudahlah mudah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa fasilitas umum yang sudah
menyediakan jaringan wifi secara gratis yang mempermudah dalam mengakses
internet. Sehingga para wajib pajak dalam membayar pajak akan menimbulkan
persepsi yang baik dan kemauan untuk membayar pajaknyapun akan meningkat
(Handayani, Faturokhman dan Pratiwi, 2012). Dalam penelitian terdahulu,
Widayanti(2007), Handayani(2012), Rahmawaty (2011) dan Hardiningsih(2011)
mengatakan persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan yang didalamnya
terdapat via elektronik perpajakan secara simultan berpengaruh tetapi secara parsial
tidak berpengaruh. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini :

7
H3 : Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via

elektronik.
Kualitas layanan adalah pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada
pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang dapat
dipertanggungjawakan serta harus dilakukan secara terus menerus. Apabila jasa dari
suatu instansi tidak memenuhi harapan pelanggan, berarti jasa pelayanan tidak
berkualitas. Jika proses pelayanan tidak memenuhi harapan pelanggan, berarti mutu
pelayanannya kurang. Pelayanan kepada pelanggan dikatakan bermutu apabila
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau semakin kecil kesenjangan antara
pemenuhi janji dengan harapan pelanggan adalah semakin mendekati ukuran
bermutu. Kemauan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak
tergantung pada bagaimana petugas pajak memberikan mutu pelayanan yang terbaik
kepada wajib pajak. Para wajib pajak akan mau dalam memenuhi kewajibannya
membayar pajak tergantung pada bagaimana petugas pajak tersebut memberikan
pelayanan yang terbaik kepada wajib pajak (Hardiningsih dan Yulianawati (2011).
Sedangkan menurut Irawan (2010) mengatakan kualitas pelayanan yang baik yang
meliputi lima dimensi yaitu Bentuk fisik, daya tanggap, kehandalan, Jaminan dan
empati yang dilakukan secara terpadu dapat meningkatkan loyalitas dan keinginan
konsumen yang dalam hal ini wajib pajak untuk memenuhi kebutuhan yang
diinginkan yang telah disediakan. Dalam penelitian terdahulu, Hardiningsih (2011)
dan Jotopurnomo (2013) mengatakan kualitas layanan berpengaruh signifikan
terhadap kemauan membayar pajak, Sehingga hipotesis dalam penelitian ini :
H4 : Kualitas layanan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak.

METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang terdaftar di KPP
Pratama Semarang Selatan. Sampel dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang

8
Pribadi pengusaha kena pajak yang terdaftar di KPP Semarang Selatan dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Rutin melakukan laporan pajak tiap bulan
2. Sudah menggunakan kegiatan pelaporan pajak e-SPT / e-Filling
Pengambilan sampel dengan menggunakan Simple Random Sampling Method,
dengan rumus :
n = N / (1 + Ne)
= 9392 = 98,946 = 99 Wajib Pajak
1 + 9392(0,1)
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang akan diteliti
N= Jumlah populasi obyek Wajib Pajak
e = Persentase kelonggaran penelitian
Berdasarkan hasil dan perhitungan di atas maka diperoleh jumlah sampel
sebanyak 99 Wajib Pajak, yang akan dibulatkan menjadi 100 Wajib Pajak.
Pengukuran
Dalam penelitian ini responden mengisi jawaban yang dianggap paling tepat.
Jawaban diukur dengan skala likert yang berdimensi 5 skala yaitu : skala (1) Sangat
tidak setuju, skala (2) Tidak Setuju, skala (3) Netral, skala (4) Setuju, dan skala (5)
Sangat setuju.
Adapun dari masing masing variabel penelitian dapat dijabarkan indikator
penelitian sebagai berikut :
Tabel 1 : Indikator Variabel
Variabel Pengertian Indikator
Penelitian
Kesadaran Kesadaran membayar pajak a. Pajak merupakan bentuk partisipasi
Membayar diartikan sebagai rasa rela dalam menunjang pembangunan
Pajak (X1) melakukan sesuatu sesuatu Negara
(membayar pajak) sebagai b. Penundaan pembayaran pajak dan
kewajibannya dalam kehidupan pengurangan beban pajak sangat
bermasyarakat (Gozali dalam merugikan Negara
Pudji, 2002) c. Pajak ditetapkan dengan undang
undang dan dapat dipaksakan
d. Membayar pajak tidak sesuai dengan
yang seharusnya dibayar akan
merugikan Negara

9
(Widayati dan Nurlis, 2010)
Pengetahuan Pengetahuan diartikan sebagai a. Pendaftaran NPWP bagi setiap wajib
tentang hasil kerja fikir (penalaran) yang pajak yang memiliki penghasilan
peraturan merubah tidak tahu menjadi tahu b. Pengetahuan tentang hak dan
Perpajakan (X2) dan menghilangkan keraguan kewajiban perpajakan sesuai dengan
terhadap suatu perkara (peraturan peraturan yang berlaku
perpajakan) (Widayati dan c. Pengetahuan tentang sanksi jika
Nurlis, 2010) melakukan pelanggaran perpajakan
d. Pengetahuan mengenai PTKP, PKP dan
tarif pajak.
(Widayati dan Nurlis, 2010)
Persepsi yang Persepsi dapat dinyatakan a. Pembayaran pajak melalui e-Banking
baik atas sebagai suatu proses b. Penyampaian SPT melalui e-SPT dan
mekanisme pengorganisasian, e-Filling
pembayaran pengintepretasian terhadap c. Penyampain SPT melalui Drop Box
perpajakan via stimulus oleh organisasi atau d. Update peraturan pajak terbaru secara
elektronik (X3) individu sehingga merupakan online melalui internet
sesuatu yang berarti dan e. Pendaftaran NPWP melalui e-register
merupakan aktivitas integrated (Widayati dan Nurlis, 2010)
dalam diri individu. (Widayanti
dan Nurlis, 2010)
Kualitas Kualitas layanan adalah a. Kondisi Bangunan fisik yang dipakai
Pelayanan (X4) pelayanan yang dapat untuk tempat pelayanan.
memberikan kepuasan kepada b. Pengetahuan dan keterampilan yang
pelanggan dan tetap dalam batas memadahi dari petugas pelayanan
memenuhi standar pelayanan dalam memberikan layanan
yang dapat c. Peralatan dan perlengkapan pelayanan
dipertanggungjawakan serta yang handal cepat dan dapat
harus dilakukan secara terus memudahkan dalam pelayanan
menerus (Irawan, 2010) d. Penampilan yang rapi, dan sopan dalam
melayani wajib pajak
e. Jaminan pelayanan yang cepat tepat
dan akurat
f. Sikap ramah, menerima keluhan, dan
tidak membeda-bedakan dalam
memberikan pelayanan
(Irawan, 2010)
Kemauan membayar pajak a. Selalu ingin membayarkan pajak tepat
Kemauan merupakan suatu nilai yang rela waktu
membayar Pajak dikontribusikan oleh seseorang b. Selalu ingin membayarkan pajak sesuai
(Y) (yang ditetapkan dengan dengan perhitungan yang sebenar -
peraturan) yang digunakan untuk benarnya
membiayai pengeluaran negara c. Selalu ingin membayarkan pajak sesuai
dengan tidak medapatkan jasa pada peraturan yang berlaku
timbale secara langsung (Vanesa d. Selalu ingin membayarkan pajak pada
dan Hari, 2009) tempat yang telah ditujukan oleh kantor
pajak

10
Teknik dan Analisis Data
Statistik deskriptif
Rata rata = Total skor / 100
Total rata rata skor = rata rata / jumlah indikator tiap variabel
Inteval kelas :
1 1,8 sangat tidak setuju
1,8 2,6 tidak setuju
2,6 3,4 netral / biasa
3,5 4,2 setuju
4,3 5 sangat setuju
Uji kualitas data
Uji validitas dilakukan untuk menguji keakuratan instrumen kuesioner. Item
pertanyaan untuk masing - masing variable menunjukan bahwa nilai rhitung korelasi
product moment > rtabel dengan tingkat kepercayaan 95% sehingga semua item
pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid. Uji reliabilitas digunakan untuk
menguji konsistensi data yang dikumpulkan. Pengujian reliabilitas kuesioner
menggunakan rumus cronbachs apha. Dari hasil perhitungan dalam penelitian ini
setiap variable memberikan nilai cronbachs apha > 0,60, maka dapat dikatakan
reliable (Imam,2005).
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasik diperlukan untuk menilai model regresi linear berganda.
Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas,
heteroskedastisitas dan multikolinearitas.
Analisis regresi linier berganda
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + bX + e
Keterangan :
Y : Kemauan membayar pajak
a : Konstanta
b1 b4 : Koefisien regresi
X1 : Kesadaran membayar pajak
X2 : Pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perpajakan
X3 : Persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan

11
X4 : Kualitas layanan
e : Error

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambaran Responden
Dalam penelitian sekarang 100 responden yang disebarkan dan ditunggu.
Gambaran dalam objek penelitian ini adalah KPP kota Semarang khususnya wilayah
KPP Semarang Selatan. Penduduk yang terdaftar sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi
sebesar 9.392 Wajib Pajak. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa hasil
olahan kuesioner yang disebar kepada Wajib Pajak yang terdaftar di wilayah KPP
Semarang Selatan. Berdasarkan data yang diperoleh, berikut adalah karakteristik
responden yang digunakan untuk mengetahui gambaran umum tentang Wajib Pajak
Pengusaha Kena Pajak Orang Pribadi KPP Pratama Semarang Selatan.
Tabel 2 : Karakteristik Responden
Karakteristik Katergori Jumlah %
20-30 tahun 17 17%
31-40 tahun 36 36%
Usia
41-50 tahun 35 35%
51-60 tahun 12 12%
Laki - laki 72 72%
Jenis kelamin
Perempuan 28 28%
Dagang 74 74%
Jenis usaha
Jasa 26 26%
Sumber : Data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui dari 100 responden dalam penelitian ini
didominasi oleh laki laki sebesar 72%. Untuk persentase usia sebesar 36% dengan
rentan umur 31-40 tahun. Dalam kegiatan jenis usaha yang dilakukan sebagian besar
dagang dengan persentase sebesar 74%.
Statistik Deskriptif
Deskripsi variabel kesadaran membayar pajak
Pada variabel kesadaran membayar pajak diajukan empat pertanyaan kepada
responden yang berkaitan dengan, partisipasi pajak dalam menunjang pembangunan,

12
penundaan pajak dapat merugikan Negara, pajak dapat dipaksakan dengan undang-
undang, dan membayar pajak dengan jumlah yang tidak seharusnya dapat merugikan
Negara. Berdasarkan hasil olahan kuesioner responden diperoleh jawaban untuk
variabel kesadaran membayar pajak sebagai berikut :
Tabel 3 : Kesadaran Membayar Pajak
Frekuensi Jawaban
Variabel Indikator Responden Total Skor Rata - Rata
1 2 3 4 5
Pajak merupakan bentuk
partisipasi dalam menunjang 45 55 455 4,55
pembangunan Negara
Penundaan pembayaran pajak
Kesadaran dan pengurangan beban pajak 9 10 66 15 387 3,87

Membayar sangat merugikan Negara


Pajak Pajak ditetapkan dengan
undang undang dan dapat 4 26 19 44 7 324 3,24

Membayar pajak tidak sesuai


dengan yang seharusnya dibayar 16 9 60 15 374 3,74
akan merugikan Negara
Rata - rata skor kesadaran membayar pajak 3,85

Sumber : Data primer yang diolah, 2013


Table 3 menunjukan bahwa rata rata skor kesadaran membayar pajak
sebesar 3,85. Hal ini dapat diartikan bahwa responden memiliki kesadaran bahwa
partisipasi pajak dapat menunjang pembangunan, penundaan pajak dapat merugikan
Negara, pajak dapat dipaksakan dengan undang-undang, dan membayar pajak dengan
jumlah yang tidak seharusnya dapat merugikan Negara. Dalam pengukuran kesadaran
membayar pajak, indikator yang mempunyai nilai rata rata tertinggi dengan angka
4,55 adalah pajak merupakan bentuk partisipasi dalam menunjang pembangunan
Negara.

Deskripsi variabel pengetahuan tentang peraturan perpajakan


Pada variabel pengetahuan tentang peraturan perpajakan diajukan empat
pertanyaan kewajiban pendaftaran NPWP bagi yang memiliki penghasilan,

13
pengetahuan WP terhadap hak dan kewajiban perpajakan, pengetahuan terhadap
sanksi perpajakan, dan pengetahuan terhadap besarnya PTKP dan tarif pajak.
Berdasarkan hasil olahan kuesioner responden dapat diperoleh jawaban untuk
variabel pengetahuan tentang peraturan perpajakan sebagai berikut :
Table 4 : Pengetahuan Tentang Peraturan Perpajakan

Sumber : Data primer yang diolah, 2013


Table 4 menunjukan bahwa rata rata skor pengetahuan tentang peraturan
perpajakan sebesar 3,8. Hal ini dapat diartikan bahwa responden mengetahui tentang
kewajiban pendaftaran NPWP bagi yang memiliki penghasilan, pengetahuan WP
terhadap hak dan kewajiban perpajakan, pengetahuan terhadap sanksi perpajakan, dan
pengetahuan terhadap besarnya PTKP dan tarif pajak. Dalam pengukuran
pengetahuan tentang peraturan perpajakan, indikator pendaftaran NPWP merupakan
suatu kewajiban bagi setiap wajib pajak yang memiliki penghasilan mempunyai
peranan penting dalam variable pengetahuan.

14
Deskripsi variabel persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan
via elektronik
Pada variabel persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via
elektronik diajukan lima pertanyaan kepada responden yang meliputi kemudahan
pembayaran pajak melalui E-banking, efektifitas penyampaian laporan melalui E-
SPT, kemudahan melaporkan pajak melalui Drop Box, kemudahan update peraturan
perpajakan secara on line, dan kemudahan pendaftaran NPWP melalui E-Register.
Berdasarkan hasil olahan kuesioner responden dapat diperoleh jawaban responden
untuk variabel persepsi yang baik atas elektronik sistem perpajakan sebagai berikut :
Table 5 : Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via
elektronik
Frekuensi Jawaban
Variabel Indikator Responden Total Skor Rata - Rata
1 2 3 4 5
Pembayaran pajak melalui e-
Banking sangat memudahkan 5 24 51 20 386 3,86
bagi wajib pajak
Penyampaian SPT melalui e-
SPT dan e-Filling sangat mudah
4 19 56 21 394 3,94
dan sangat efektif bagi wajib
pajak
Persepsi Penyampain SPT melalui Drop
yang baik Box memudahkan pelaporan
5 15 56 24 399 3,99
atas wajib pajak tanpa harus antri
elektronik berlama - lama
sistem Update peraturan pajak terbaru
perpajakan dapat saya peroleh secara online
melalui internet resmi yang di 2 19 63 16 393 3,93
publikasikan oleh kantor
pelayanan pajak.
Pendaftaran NPWP melalui e-
register mempermudah wajib
3 8 74 15 401 4,01
pajak dalam memperoleh
Nomor Pokok Wajib Pajak
Rata - rata skor persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via elektronik 3,9

Sumber : Data primer yang diolah, 2013


Table 5 menunjukan bahwa rata rata skor persepsi yang baik atas
mekanisme pembayaran perpajakan via elektronik sebesar 3,9. Hal ini dapat diartikan
bahwa responden setuju terhadap pernyataan mengenai kemudahan pembayaran
pajak melalui E-banking, efektifitas penyampaian laporan melalui E-SPT, kemudahan

15
melaporkan pajak melalui Drop Box, kemudahan update peraturan perpajakan secara
on line, dan kemudahan pendaftaran NPWP melalui E-Register. Sehingga dapat
dikatakan bahwa sebagian besar responden memiliki presepsi yang baik atas
elektronik system perpajakan, terutama melalui E-Register.

Deskripsi Variabel Kualitas Layanan


Pada variabel kualitas layanan diajukan enam pertanyaan kepada responden
yang meliputi kondisi fisik bangunan, pengetahuan dan keterampilan petugas
pelayanan, peralatan dan perlengkapan pelayanan yang memadahi, petugas yang
sopan dan rapi dalam pelayanan, pelayanan yang cepat dan akurant, dan petugas yang
ramah dan tidak membeda-bedakan. Berdasarkan hasil olahan kuesioner responden
dapat diperoleh untuk variabel kualitas layanan sebagai berikut :
Table 6 : Kualitas Layanan

Sumber : Data primer yang diolah, 2013


Table 6 menunjukan bahwa rata rata skor kualitas layanan sebesar 4,02,
diartikan bahwa kualitas layanan menetukan penilaian responden terhadap kantor
pelayanan pajak. Hal ini dapat dilihat dengan pernyataan kondisi fisik bangunan yang
memadahi dalam pelayanan, pengetahuan dan keterampilan petugas pelayanan,

16
peralatan dan perlengkapan pelayanan yang memadahi, petugas yang sopan dan rapi
dalam pelayanan, pelayanan yang cepat dan akurant, dan petugas yang ramah dan
tidak membeda-bedakan kualitas layanan dalam proses pembayaran pajak. Dalam
pengukuran kualitas layanan, indikator petugas pelayanan memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang memadai dalam memberikan pelayanan memiliki nilai terendah
sebesar 3,85.

Deskripsi Variabel Kemauan Membayar Pajak


Pada variabel kemauan membayar pajak diajukan empat pertanyaan kepada
responden yang meliputi kemauan membayar pajak tepat waktu, kemauan membayar
pajak sesuai perhitungan yang sebenarnya, kemauan membayar pajak sesuai dengan
peraturan, dan kemauan membayar pajak di tempat yang telah ditunjuk oleh kantor
pajak. Berdasarkan hasil olahan kuesioner responden diperoleh hasil jawaban
responden untuk variabel kemauan membayar pajak sebagai berikut :
Tabel 7 : Kemauan Membayar Pajak

Sumber : Data primer yang diolah, 2013

17
Table 7 menunjukan bahwa rata rata skor kemauan membayar pajak sebesar
4,13. Hal ini dapat diartikan bahwa responden mempunyai kemauan untuk membayar
pajak, dengan pernyataan kemauan membayar pajak tepat waktu, kemauan membayar
pajak sesuai perhitungan yang sebenarnya, kemauan membayar pajak sesuai dengan
peraturan, dan kemauan membayar pajak di tempat yang telah ditunjuk oleh kantor
pajak. Sehingga dapat diartikan bahwa sebagian besar wajib pajak memiliki kemauan
membayar pajak yang baik.

Uji Kualitas data


Uji validitas dilakukan untuk menguji keakuratan instrument kuesioner
menggunakan teknik Pearson Product Momment dengan tingkat signifikansi 5% dan
jumlah data 100, diperoleh rtabel 0,1638. Dari hasil table item item tiap pernyataan
kuesioner untuk tiap variable memiliki rhitung > rtabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa
semua item item pernyataan tiap variable dalam penelitian valid. ( Lihat Lampiran 3
reliabilitas)
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi data yang dikumpulkan,
dengan menghitung conbrachs alpha. Dari hasil item item tiap pernyataan
kuesioner untuk tiap variable memiliki cronbachs apha > 0,60, sehingga dapat
dinyatakan bahwa semua variable dalam penelitian reliable. ( Lihat Lampiran 3
reliabilitas)
Uji Asumsi Klasik
Uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test
diperoleh nilai Z hitung Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,320 < 1,960 (kurva distribusi
normal) dan Asymp Signifikan sebesar 0,061 > 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa
data penelitian berdistribusi normal. (Lihat Lampiran 4 N Par Test )
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan model Glejser sebagai berikut :

18
Table 8 : Uji Heteroskedastisitas

Dari hasil output uji Glejser persamaan (Y) tersebut dapat disimpulkan bahwa
tidak ada satupun variable independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi
variable dependen nilai absolute (ABRES). Dimana terlihat bahwa probabilitas
signifikan diatas 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam
penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Multikolineritas digunakan untuk mendeteksi apakah antara variable
variable independen yang digunakan mempunyai kolinieritas yang tinggi atau tidak
dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dengan standar kurang dari 10 dan
Tolerance diatas 0,100, sebagi berikut :
Table 9 : Uji Multikolineritas

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

KsT .988 1.012

PgT .849 1.178

PrT .643 1.554

KpT .697 1.436


a. Dependent Variable: KmT

Berdasarkan hasil uji multikolineritas, nilai tolerance untuk semua variable


independen dalam peneliatian bernilai lebih besar dari 0,1 sedangkan nilai VIF untuk

19
semua variabel independen dalam peneletian ini kurang dari 10. Dengan demikian
dapat disimpulkan tidak terdapat gejala multikolinieritas antar variabel independen
dalam model regresi.
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil Uji Asumsi Klasik menunjukan bahwa dalam penelitian ini
layak untuk menggunakan analisis Regresi Linear Berganda dan Uji Hipotesis. Untuk
kepentingan pengujian hipotesis dilakukan analaisis Regresi Linear Berganda dengan
hasil sebagai berikut :
Table 10 : Analisis Regresi Linear Berganda

Unstandardized
Coefficients

Model B t Sig.

1 (Constant) 4.049 1.909 .059

KsT .232 2.864 .005

PgT .338 3.774 .000

PrT -.124 -1.700 .092

KpT .257 3.349 .001


a. Dependent Variable: KmT
Adjusted R Square sebesar 0.264
F sebesar 9.89

Berdasarkan tabel 12 analisis regresi berganda dapat disusun persamaan


regresi sebagai berikut :
Y = 4,049 + 0,232X1 + 0,338X2 - 0,124X3 + 0,257X4

Penafsiran hasil analisa regresi linier berganda tersebut yang berkaitan dengan
kemauan membayar pajak adalah sebagai berikut :

1. Koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai adjusted R Square sebesar 0,264,


yang berarti bahwa secara bersama-sama variabel independent mampu
menjelaskan varian variabel dependent sebesar 26,4% sedangkan sisanya sebesar

20
73,6% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel diluar variabel independent dalam
penelitian ini.

2. Pengaruh secara simultan dari keempat varibel independent ditunjukan oleh nilai F
hitung = 9,890 pada tingkat signifikansi 0,000 < = 0,050, yang berarti bahwa jika
secara bersama sama varibel independent ditingkatkan maka variabel dependen
kemauan membayar pajak juga akan meningkat.

3. Nilai konstanta = 4,049, hal ini berarti jika variabel independent dianggap konstan
maka nilai kemauan membayar pajak dianggap tetap dan positif sebesar nilai
konstanta.

4. Nilai koefisien variabel kesadaran membayar pajak = 0,232, koefisien regresi


variabel kesadaran membayar pajak menunjukkan pengaruh yang positif terhadap
perubahan nilai variabel kemauan membayar pajak. Hal ini berarti setiap
peningkatan satu variabel kesadaran membayar pajak dapat meningkatkan variabel
kemauan membayar pajak dengan nilai peningkatan sebesar 0,232. Pengujian
hipotesis terhadap variable kesadaran membayar pajak menunjukkan nilai
signifikansi = 0,005 < = 0,050 sehingga Ha diterima. Hal ini berarti kesadaran
membayar pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan membayar
pajak.

5. Nilai koefisien regresi variabel pengetahuan peraturan perpajakan = 0,338,


koefisien regresi variabel pengetahuan terhadap peraturan perpajakan
menunjukkan pengaruh yang positif terhadap perubahan nilai kemauan membayar
pajak. Hal ini berarti setiap peningkatan satu variabel pengetahuan peraturan
perpajakan dapat meningkatkan variabel kemauan membayar pajak dengan nilai
peningkatan sebesar 0,338. Kemudian pengujian hipotesis terhadap variable
pengetahuan peraturan perpajakan menunjukkan nilai signifikansi = 0,000 < =

21
0,050 sehingga Ha diterima. Oleh karena itu pengetahuan terhadap peraturan
perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan membayar pajak.

6. Nilai koefisien variabel persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran


perpajakan via elektronik = - 0,124, koefisien regresi variabel persepsi baik atas
elektronik sistem perpajakan menunjukkan pengaruh yang negatif terhadap
perubahan nilai kemauan membayar pajak. Hal ini berarti variable persepsi yang
baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via elektronik tidak dapat digunakan
untuk memprediksikan kemauan membayar pajak. Hasil pengujian hipotesis
terhadap variable persepsi yang baik atas elektronik perpajakan menunjukan nilai
signifikansi = 0,092 > = 0,050 sehingga Ho diterima. Hal ini berarti persepsi
yang baik atas elektronik sistem perpajakan berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap kemauan membayar pajak.

7. Nilai koefisien variabel kualitas pelayanan = 0,257, koefisien regresi kualitas


pelayanan menunjukkan pengaruh yang positif terhadap perubahan nilai variabel
kemauan membayar pajak. Hal ini berarti setiap peningkatan satu variabel kualitas
pelayanan dapat meningkatkan nilai variabel kemauan membayar pajak dengan
nilai peningkatan sebesar 0,257. Kemudian pengujian hipotesis terhadap variable
kualitas pelayanan menunjukkan nilai signifikansi = 0,001 < = 0,050 sehingga
Ha diterima. Oleh karena itu kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kemauan membayar pajak.

Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel kesadaran membayar pajak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan membayar pajak, hasil
penelitian ini menunjukkan sebagian besar wajib pajak yang ada di KPP Semarang
Selatan memiliki kesadaran bahwa pajak merupakan penunjang pembangunan negara
yang berasal dari masyarakat dan ditetapkan dengan Undang undang. Dengan
demikian wajib pajak bisa menyadari bahwa pajak merupakan bentuk partisipasi

22
nyata dalam menunjang pembangunan bangsa khususnya infrastruktur dan sarana
prasarana yang memadahi bagi dunia usaha, dan menunjang bagi kesejahteraan
masyarakat, serta pemerataan pembangunan, yang semua dananya bersumber dari
masyarakat khususnya wajib pajak. Dengan demikian kesadaran membayar pajak
yang sudah ada dalam diri Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Semarang Selatan
merupakan suatu bentuk keinginan sendiri dalam upaya menunjang kegiatan
pembangunan bangsa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Hardiningsih (2011) Jotopurnomo(2013), dan Rahmawaty (2011) dan yang
mengatakan bahwa kesadaran membayar pajak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kemauan membayar pajak.
Pengetahuan tentang peraturan perpajakan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kemauan membayar pajak, sehingga dapat diartikan bahwa
sebagian besar wajib pajak yang terdaftar di KPP Semarang Selatan sudah memiliki
pengetahuan dan pemahaman tentang aturan dan ketentuan pajak yang berlaku seperti
kewajiban memiliki NPWP, jadwal pembayaran pajak, ketentuan dan tarif
perpajakan, bahkan sebagian besar wajib pajak juga sudah mengetahui tentang sanksi
yang berlaku apabila tidak melaksanakan kewajiban perpajakan. Dengan demikian
dengan adanya pengetahuan yang memadahi terhadap peraturan dan ketentuan
perpajakan yang berlaku mendorong wajib pajak yang ada di KPP Semarang Selatan
untuk taat dan memiliki kemauan secara sadar dalam melaksanakan kewajiban
perpajakan yang menjadi kewajiban bagi setiap warga negara yang memiliki
penghasilan (Wajib Pajak). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Handayani (2012) dan Widayanti (2010) yang mengatakan bahwa
pengetahuan tentang peraturan perpajakan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kemauan membayar pajak.
Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via
elektronik, karena tidak semua Wajib Pajak yang ada di KPP Semarang Selatan
mengerti secara detail tentang tata cara pembayaran, penyampaian SPT, dan
penggunaan internet yang diterapkan dalam elektronik sistem perpajakan, perbedaan

23
pemahaman dan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh wajib pajak
menyebabkan elektronik sistem perpajakan belum bisa diterima sepenuhnya oleh
wajib pajak, karena masih ada sebagian wajib pajak yang ada di KPP Semarang
Selatan yang merasa tidak mudah dan tidak memahami tentang perpajakan via
elektronik yang berlaku. Selain itu kurangnya sosialisasi dan traning-traning yang
dilakukan oleh Kantor Pelayanan pajak Semarang Selatan. Sehingga hal ini
mengakibatkan penurunan presepsi atas diberlakukannya perpajakan via elektronik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Handayani (2012),
Widayanti (2010), Hardiningsih (2011) dan Rahmawaty (2011) sehingga hasil
penelitian ini menguatkan sebelumnya, bahwa persepsi tidak berpengaruh signifikan
terhadap kemauan membayar pajak.
Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan
membayar pajak. Ini berarti pelayanan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan
Pajak Semarang Selatan sudah memenuhi harapan konsumen, bentuk nyata pelayanan
dengan menyiapkan tempat bangunan pelayanan yang memadahi, penyediaan
peralatan dan perlengkapan yang memadahi, serta kecakapan, keramahan, dan sikap
sopan santun petugas pelayanan dalam melayani Wajib pajak dirasakan memuaskan
bagi wajib pajak yang melaksanakan kewajiban perpajakan di Kantor Pelayanan
Pajak Semarang Selatan. Hal ini menjelaskan bahwa dengan pelayanan yang baik dan
menghargai wajib pajak akan meningkatkan kemauan dalam membayar pajak. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Jotopurnomo(2013) dan
Hardiningsih (2011) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan harus tetap dijaga,
meliputi keamanan, kelancaran dan kepastian hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa kesadaran membayar
pajak, pengetahuan tentang peraturan perpajakan, dan kualitas layanan berpengaruh
signifikan terhadap kemauan membayar pajak, sehingga apabila ketiga variabel

24
tersebut ditingkatkan maka akan dapat mempengaruhi terhadap kemauan membayar
pajak. Sedangkan persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via
elektronik tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak, sehingga
variabel tersebut tidak dapat digunakan untuk kemauan membayar pajak.
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diajukan saran untuk Kantor Pelayanan
Pajak Semarang Selatan sehendaknya memberikan pengenalan terhadap perpajakan
via elektronik kepada Wajib pajak melalui sosialisasi dan training training kepada
Wajib Pajak dilingkungan Kantor Pelayanan Pajak Semarang Selatan. Sehingga
dikemudian hari perpajakan via elektronik dapat dimengetri dan digunakan secara
optimal oleh wajib pajak dan dapat membantu wajib pajak dalam melaksanakan
kegiatan perpajakan yang menjadi kewajibannya.
Keterbatasan dalam penelitian ini hasil adjusted R square sebesar 0,264. Hal
tersebut kecil pengaruhnya terhadap kemauan membayar pajak, sehingga diharapkan
pada penelitian yang akan datang dapat menambahkan variabel lain seperti variabel
tarif perpajakan, dan frekuensi pemeriksaan pajak untuk mendapatkan hasil adjusted
R Square yang lebih baik. Tarif perpajakan yang diberlakukan oleh dirjen pajak
belum tentu dapat diterima oleh semua wajib pajak, hal ini tentunya akan
memberikan dampak terhadap kemauan untuk membayar pajak, sedangkan frekuensi
pemeriksaan pajak akan membuat wajib pajak lebih berhati hati terhadap
pelaksanaan kewajiban perpajakannya sehingga wajib pajak tidak akan melakukan
kecurangan dalam penghitungan pajak dan mau membayar pajaknya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Kedua variable tersebut
penting untuk diteliti lebih lanjut karena penerapan tarif dan frekwensi pemeriksaan
merupakan variable yang dapat mendorong kemauan untuk membayar pajak.

25
Daftar Pustaka
Burton Richard, 2009. Kajian Aktual Perpajakan. Jakarta : Salemba Empat.

Devano. S dan Siti Rahayu, 2006. Perpajakan : Konsep, Teori dan Isu. Jakarta :
Kencana.

Handayani Sapti Wuri, Agus Faturokhman dan Umi Pratiwi. Faktor faktor yang
Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang
Melakukan Pekerjaan Bebas, Makalah Simposium Nasional Akuntansi XV.
Purwokerto.

Hardiningsih Panca, Nila Yulianawati. Faktor faktor yang mempengaruhi kemauan


membayar pajak. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan, Nopember 2011,
Hal:126142.

Imam Ghozali. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Jotopurnomo Cindy, Yenni Mangoting. Pengaruh kesadaran wajib pajak, kualitas


pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, lingkungan wajib pajak berada terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Surabaya. Jurnal Tax & Accounting
review, vol.1.No1,2013.

Khairani, Siti dan Hasan Irawan, 2010, Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan
Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak
Madya Palembang, Jurnal Akuntansi STIE MDP Vol 11. No 1 hal 1-9.

Rahmawaty, Endang Surasetyo, Wida Fadhlia. Faktor faktor yang mempengaruhi


kemauan membayar pajak. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, vol.4.No2, Juli
2011, Hal:202-215.

Soemitro Rochmat, 1965. Dasar Dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan,
Eresco, bandung.

Undang Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan.

Vanessa Tatiana, Priyo Hari (2009). Dampak sunset policy terhadap faktor faktor
yang mempengaruhi kemauan membayar pajak. Makalah Simposium Nasional
Indonesia Perpajakan II.

26
Widayanti dan Nurlis. 2010. Faktor faktor yang Mempengaruhi Kemauan
Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas
(Studi Kasus Pada KPP Pratama Gambir Tiga), Makalah Simposium Nasional
Akuntansi XIII. Purwokerto.

27
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK
MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
(Studi Kasus Pada Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Orang Pribadi
di KPP Pratama Semarang Selatan)

Terimakasih atas kesediaan Bapak / Ibu untuk menjadi responden untuk


mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini diajukan dalam rangka pencarian dan
pengumpulan data untuk menyusun tugas Skripsi yang dilakukan oleh :

Nama : Nerissa Arviana Soelistijo


NIM : 232009010
Fakultas : Ekonomi
Perguruan Tinggi : Universitas Kristen Satya Wacana

Jawaban yang Bapak / Ibu berikan sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi KPP
Pratama Semarang Selatan. Oleh karena itu saya sangat menghargai kesediaan dan
kejujuran Bapak / Ibu responden dalam mengisi semua jawaban dalam kuesioner ini.
Dan kerahasiaan hasil jawaban Bapak / Ibu responden akan sangat saya jaga dan
hanya akan saya gunakan untuk kepentingan akademis.

IDENTITAS RESPONDEN
Bapak / ibu dimohon mengisi daftar pertanyaan berikut sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya.
Nama Pelapor Pajak : ..
Nama PKP / Wajib Pajak : ..
Jenis Kelamin : ..
Usia : ..
Jenis usaha : dagang / jasa ( coret yang tidak perlu )

PETUNJUK
Berikan tanda ( X) atau (V) pada jawaban yang Bapak / Ibu anggap sesuai dengan
pendapat Bapak / Ibu responden, dengan kriteria jawaban sebagai berikut :

SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral / Biasa
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

28
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN
UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

No. Pertanyaan SS S N TS STS

Kesadaran membayar pajak


1. Pajak merupakan bentuk partisipasi dalam
menunjang pembangunan Negara
2. Penundaan pembayaran pajak dan
pengurangan beban pajak sangat
merugikan Negara
3. Pajak ditetapkan dengan undang undang
dan dapat dipaksakan
4. Membayar pajak tidak sesuai dengan
yang seharusnya dibayar akan merugikan
Negara

Pengetahuan tentang peraturan perpajakan


5. Pendaftaran NPWP merupakan suatu
kewajiban bagi setiap wajib pajak yang
memiliki penghasilan
6. Saya sudah mengetahui tentang hak dan
kewajiban saya dibidang perpajakan
sesuai dengan peraturan perpajakan yang
berlaku
7. Saya sudah mengetahui tentang sanksi
yang berlaku terhadap pelanggaran
kewajiban perpajakan
8. Saya mengetahui dengan baik tentang
besarnya PTKP, tentang PKP dan tarif-
tarif pajak yang berlaku

Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via elektronik


9. Pembayaran pajak melalui e-Banking
sangat memudahkan bagi wajib pajak
10. Penyampaian SPT melalui e-SPT dan e-
Filling sangat mudah dan sangat efektif
bagi wajib pajak
11. Penyampain SPT melalui Drop Box
memudahkan pelaporan wajib pajak tanpa
harus antri berlama - lama
12. Update peraturan pajak terbaru dapat saya

29
peroleh secara online melalui internet
resmi yang di publikasikan oleh kantor
pelayanan pajak.
13. Pendaftaran NPWP melalui e-register
mempermudah wajib pajak dalam
memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak

No. Pertanyaan SS S N TS STS

Kualitas Layanan
14. Kondisi Bangunan fisik yang dipakai
untuk tempat pelayanan.
15. Petugas pelayanan memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang memadai dalam
memberikan pelayanan
16 Peralatan dan perlengkapan di KPP
Semarang Selatan sudah memadai untuk
digunakan dalam kegiatan pelayanan
17 Penampilan yang rapi, dan sopan dalam
melayani wajib pajak
18. Jaminan pelayanan yang cepat tepat dan
akurat
19. Petugas pelayanan bersikap ramah,
menerima keluhan dan tidak membeda-
bedakan dalam memberikan pelayanan

Kemauan membayar pajak


20. Saya selalu ingin membayar pajak tepat
waktunya
21. Saya selalu ingin membayarkan pajak
sesuai dengan perhitungan yang sebenar -
benarnya
22. Saya selalu ingin membayarkan pajak
sesuai pada peraturan yang berlaku
23. Saya selalu ingin membayarkan pajak
pada tempat yang telah ditunjukan oleh
kantor pajak (bank, kantor pos dan tempat
lembaga keuangan lain)

30
31
32
Lampiran 3 Uji Kualitas Data

33
34
35
Hasil Uji Validitas terhadap Pernyataan Tentang Kemauan Membayar
Pajak
R hitung R tabel Penilaian
Kesadaran membayar pajak 1 0,232 0,1638 Valid
Kesadaran membayar pajak 2 0,632 0,1638 Valid
Kesadaran membayar pajak 3 0,282 0,1638 Valid
Kesadaran membayar pajak 4 0,430 0,1638 Valid
Pengetahuan tentang peraturan perpajakan 1 0,539 0,1638 Valid
Pengetahuan tentang peraturan perpajakan 2 0,698 0,1638 Valid
Pengetahuan tentang peraturan perpajakan 3 0,387 0,1638 Valid
Pengetahuan tentang peraturan perpajakan 4 0,750 0,1638 Valid
Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran 0,529 0,1638 Valid
perpajakan via elektronik 1
Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran 0,720 0,1638 Valid
perpajakan via elektronik 2
Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran 0,742 0,1638 Valid
perpajakan via elektronik 3
Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran 0,494 0,1638 Valid
perpajakan via elektronik 4
Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran 0,759 0,1638 Valid
perpajakan via elektronik 5
Kualitas layanan 1 0,403 0,1638 Valid
Kualitas layanan 2 0,707 0,1638 Valid
Kualitas layanan 3 0,813 0,1638 Valid
Kualitas layanan 4 0,712 0,1638 Valid
Kualitas layanan 5 0,684 0,1638 Valid
Kualitas layanan 6 0,771 0,1638 Valid
Kemauan membayar pajak 1 0,801 0,1638 Valid
Kemauan membayar pajak 2 0,874 0,1638 Valid
Kemauan membayar pajak 3 0,851 0,1638 Valid
Kemauan membayar pajak 4 0,765 0,1638 Valid

Hasil Uji Reliabilitas


Variable Conbrachs alpha Standar umum Penilaian
Kesadaran membayar pajak 0,69 0,60 Reliable
Pengetahuan 0,777 0,60 Reliable
Persepsi 0,784 0,60 Reliable
Kualitas layanan 0,785 0,60 Reliable
Kemauan membayar pajak 0,833 0,60 Reliable

36
Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik

Regression

37
38
Lampiran 5 Pengujian Hipotesis

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .542 .294 .264 1.496
a. Predictors: (Constant), KpT, KsT, PgT, PrT
b. Dependent Variable: KmT

Change Statistics

R Square Sig. F Durbin-


Change F Change df1 df2 Change Watson

.294 9.890 4 95 .000 1.897

b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 88.481 4 22.120 9.890 .000

Residual 212.479 95 2.237

Total 300.960 99

a. Predictors: (Constant), KpT, KsT, PgT, PrT

b. Dependent Variable: KmT

39
40

Anda mungkin juga menyukai