SKRIPSI
By
Eli Ermawati
008201405012
Presented to
The Faculty of Economics, President University
In partial fulfillment of the requirements
for
Bachelor’s Degree in Major Accounting
PRESIDENT UNIVERSITY
Cikarang Baru – Bekasi
Indonesia
2018
i
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
Dengan ini dewan penguji menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis
Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai Berdasarkan Peraturan Perpajakan
(Studi Kasus pada CV MS) yang disusun dan diajukan oleh Eli Ermawati,
Program Studi Akuntansi, Fakultas Bisnis telah dinilai dan terbukti lulus ujian
lisan pada hari Senin tanggal 09 April 2018.
Examiner 1
Examiner 2
ii
LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING
dan diajukan oleh Eli Ermawati, Program Studi Akuntansi, Fakultas Bisnis,
sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Strata Satu (S1) telah
ditinjau dan dianggap memenuhi persyaratan sebuah skripsi. Oleh karena itu, saya
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Pemungutan
penelitian dan tidak pernah digunakan sebelumnya. Oleh karena itu, saya
Eli Ermawati
(008201405012)
iv
ABSTRACT
This research was conducted to find out how the VAT treatment of selling
smartphones based on the procedures for calculation, remittance, and reporting
to VAT. And its effects on the results of the acceptance of the State. The data type
that is used is to use quantitative data and qualitative data. Source data obtained
come from the primary data and the method of data collection by observation and
the method of librarianship. Data analysis using exploratory analysis techniques.
The results of this research show the VAT treatment bring in CV MS in
calculating, deposit, and reporting have not been in accordance with the rules of
Taxation and the tax laws applicable in Indonesia. Thus causing the State
considerable losses due to the presence of a uniform yet traders who conduct
transactions smartphone sales over a smartphone.
v
ABSTRAK
penjualan smartphone serta tata cara perhitungan, penyetoran, dan pelaporan PPN
tersebut serta pengaruhnya terhadap hasil penerimaan negara. Jenis data yang
Sumber data yang diperoleh berasal dari data primer dan metode pengumpulan
teknik analisis eksploratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bawa perlakuan PPN
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi mulai dari awal sampai dengan
akhir penelitian.
Dalam menyusun skripsi ini, penulis menyadari bahwa apa yang telah
penulis lakukan tidak akan berhasil tanpa adanya doa, semangat, bantuan, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan banyak
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan memberikan
dukungan kepada penulis. Untuk itu terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
2. Ibu Andi Ina Yustina selaku Kepala Program Studi Akuntansi President
University
7. Orang tua, suami, Aleycia Yuga, dan keluarga yang telah memberikan
8. Wike Seles yang selalu memberi dukungan tanpa henti dalam proses
vii
9. Teman-teman sekelas Angeli, Monica, Gus, Pras, Mbak Lastri, Evi,
Yuliani, Vivi, Alif, Dicky, dan teman-teman angkatan 2014 yang telah
Serta penulis haturkan terima kasih kepada rekan-rekan lain yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini. Penulis berharap semoga Allah SWT membalas segala kebaikan
kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan skripsi
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
4.2 Proses Penerapan dan Penghitungan Pajak Pertambahan Nilai .......... 34
4.3 Mekanisme Pengkreditan PPN yang seharusnya dilakukan CV MS .. 35
4.4 Analisis Perhitungan PPN ................................................................... 36
4.4.1 Pajak Keluaran .......................................................................... 37
4.4.2 Pajak Masukan ......................................................................... 38
4.5 Evaluasi atas Perhitungan PPN di CV MS .......................................... 41
4.5.1 Analisis Perhitungan kurang/lebih bayar pada penerapan PPN 41
4.5.2 Analisis Penyetoran dan Pelaporan PPN ................................... 42
4.6 Efek adanya perbedaan implementasi atas satuperaturan yang
sama oleh wajib pajak terhadap pemungutan PPN bagi
CV MS dan Negara ........................................................................... 42
4.6.1 Permasalahan yang dialami oleh CV MS dalam perhitungan
PPN dan penyajiannya ....................................................................... 42
4.6.2 Efek adanya perbedaan implementasi atas satu peraturan
yang sama oleh wajib pajak terhadap pemungutan PPN bagi
CV MS................................................................................................ 46
4.6.3 Efek adanya perbedaan implementasi atas satu peraturan yang
sama oleh wajib pajak terhadap pemungutan PPN bagi negara. ........ 47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 48
5.1 Simpulan.............................................................................................. 48
5.2 Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 50
5.3 Saran .................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1 .................................................................................................... 2
TABEL 4.1 ..................................................................................................... 37
TABEL 4.2 .................................................................................................... 39
TABEL 4.3 .................................................................................................... 40
TABEL 4.4 .................................................................................................... 41
xi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1 ............................................................................................... 3
GAMBAR 2.1 .............................................................................................. 26
GAMBAR 4.1 ................................................................................................ 35
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pajak yang memliki perang penting
penerimaan pajak yang ada di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) 2016 mencapai Rp 1.283,6 triliun belum memenuhi target dari jumlah
yang sudah diharapkan yaitu sebesar Rp 1.539,17 triliun. Angka ini sudah
1
Dalam tabel berikut ini menunjukkan adanya penerimaan Pajak
(PPh). Pajak Pertambahan Nilai adalah merupakan pajak tidak langsung yang
dikenakan atas transaksi penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena
Pajak (JKP).
TABEL 1.1
a. Pendapatan PPN 365,9 95,1 393,6 96,2 410,3 96,8 396,0 96,1 460,7 96,9
Pendapatan PPN DN 226,8 58,9 241,1 58,9 280,0 66,1 273,0 66,2 328,1 69,0
Pendapatan PPN Impor 139,0 36,1 152,3 37,2 130,1 30,7 122,8 29,8 132,4 27,8
Pendapatan PPN Lainnya 0,1 0,0 0,2 0,0 0,2 0,0 0,3 0,1 0,3 0,1
b. Pendapatan PPnBM 18,8 4,9 15,6 3,8 13,4 3,2 16,2 3,9 14,8 3,1
Pendapatan PPnBM DN 11,5 3,0 10,2 2,5 9,3 2,2 11,8 2,9 10,6 2,2
Pendapatan PPnBM Impor 7,3 1,9 5,3 1,3 4,0 0,9 4,3 1,0 4,1 0,9
Pendapatan PPnBM Lainnya 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,1 0,0 0,1 0,0
Jumlah (a+b) 384,7 100,0 409,2 100,0 423,7 100,0 412,2 100,0 475,5 100,0
Sumber: Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan (2017)
pemungutan PPN.
2
smartphone. CV MS sudah menjadi Pengusaha Kena Pajak sejak tanggal 12 Juli
2013. CV MS memiliki omset peredaran bruto di atas Rp 4,8 Miliar per tahun.
dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yaitu pada saat
3
mengalami kerugian, diantaranya adalah pembelian smartphone ke supplier
Seperti yang kita tahu bahwa Pajak Pertambahan Nilai memiliki ciri-ciri antara
lain:
pajak
2. Setiap penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP)
3. Faktur pajak bagi penjual merupakan bukti dari pajak keluaran, faktur
tahun pajak 2016, sehingga peneliti ingin menghitung ulang apakah perhitungan
dipungut karena selama ini CV MS tidak menerbitkan faktur pajak atas transaksi
penjualan smartphone dalam satu periode dalam kurun waktu tahun 2016.
4
Dari penelitian-penelitian terdahulu, belum ada peneliti yang meneliti
Indonesia.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak atas konsumsi barang atau
jasa di dalam daerah pabean baik yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan di
di bidang usaha jual beli smartphone, haruslah ada tujuan yang ingin dicapai.
5
menghasilkan penelitian yang dituju, supaya hasil penelitian tersebut tidak
diragukan kepastiannya, serta penelitian yang sedang dikerjakan tidak keluar jauh
dari objek penelitian sebenarnya yang sedang diteliti. Berdasarkan uraian di atas,
1) Bagi peneliti
di perusahaan dagang.
6
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan informasi
dengan topik sama di masa yang akan datang berkaitan dengan Pajak
Pertambahan Nilai.
Sistematika penulisan skripsi ini terbagi menjadi beberapa bab yang masing-
penelitian dapat mencapai suatu pembahasan atas pokok permasalah yang lebih
Pertambahan Nilai (PPN) atas penjualan smartphone. Berikut ini penulis uraikan
BAB I PENDAHULUAN
skripsi.
7
Bab ini terdiri dari kajian atau tinjauan pustaka sebagai dasar dari
penelitian.
8
BAB II
KAJIAN LITERATUR
perlakuan PPN atas penjualan smartphone serta tata cara perhitungan, penyetoran,
dan pelaporan PPN tersebut khususnya pada CV MS, serta pengaruhnya terhadap
oleh wajib pajak dalam hal ini dilakukan oleh orang pribadi atau badan yang
9
langsung mendapatkan imbalan serta kontribusi tersebut digunakan untuk
berlaku, yang dapat dipaksakan tanpa mendapat imbalan dan digunakan untuk
menganut sistem perpajakan (self assesment). Wajib pajak memiliki hak dan
kebijakan fiskal dalam arti yang sempit. Sedangkan kebijakan pajak yang
1. Kebijaksanaan Perpajakan
tersebut meliputi: pajak apa yang akan dipungut, siapa yang menjadi
subjek pajaknya, apakah yang menjadi objek pajaknya, berapa tarif pajak
10
yang ditentukan, dan bagaimana prosedurnya. Jika sasaran tersebut telah
2. Undang-undang perpajakan
lain-lain.
3. Administrasi Perpajakan
dengan cara menghitung pajak secara tepat dan benar, yaitu sesuai dengan
pajak tepat waktu sesuai dengan batas waktu atau jatuh tempo pembayaran
perpajakan juga dilakukan oleh instansi atau badan yang dalam hal ini
11
undang-undang dan ketentuan perpajakan, sehingga target penerimaan
1. Anggaran
2. Pengatur
12
3. Penjaga Stabilitas
4. Pemerataan
yang terutang oleh wajib pajak. Sehingga posisi wajib pajak dalam
sistem ini bersifat pasif. Pajak yang terutang akan timbul setelah
(PBB).
13
2. Self Assesment System
3. Withholding System
pajak itu sendiri dan juga bukan dilakukan oleh Fiskus. Sebagai
14
hidup layak dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan. Kebijakan
publik dalam hal ini dapat diartikan sebagai suatu hukum dalam
1. Kebijakan Nasional
2. Kebijakan Umum
15
berbentuk: Keputusan Presiden, Instruksi Presiden, dan Peraturan
Pemerintah.
3. Kebijakan Pelaksanaan
a. Peraturan Menteri
Pajak.
16
2.2.3 Konsep Umum Pajak Pertambahan Nilai
dikenakan atas konsumsi barang atau jasa kena pajak di dalam daerah
Nilai. Dengan adanya sistem ini, wajib pajak memiliki hak dan kewajiban
masing-masing pajaknya.
Dengan adanya sistem self assessment, jika dilihat dari sudut pandang
pemerintah, apabila jumlah pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak lebih
kecil dari yang seharusnya dibayar, maka pendapatan negara dari sektor
pajak akan berkurang. Namun sebaliknya, jika dilihat dari sudut pandang
17
pengusaha atau wajib pajak,apabila pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak
lebih besar dari jumlah yang seharusnya, maka negara akan mengakibatkan
dalam Pasal 4 ayat (1) Pasal 16C dan Pasal 16D, yang menjadi objek Pajak
Pertambahan Nilai antara lain: Penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa
Kena Pajak di dalam daerah pabean, Impor dan Ekspor Barang Kena Pajak,
2010) Pasal 1, Pasal 3A, tentang Subjek Pajak Pertambahan Nilai baik itu
PKP (Pengusaha Kena Pajak dan Non PKP (bukan Pengusaha Kena Pajak).
Pengertian subjek pajak yaitu seperti yang tercantum di bawah ini, antara
lain:
1. Pengusaha
2. Badan
18
Badan adalah sekumpulan orang yang melakukan usaha atau tidak
5. Pengusaha Kecil
miliar delapan ratus juta rupiah. dan selama satu tahun buku
19
Dalam hal ini Pajak Pertambahan Nilai akan terutang (dipungut oleh
BKP Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean atau JKP dari luar
membangun.
mata rantai dari jalur produksi sampai jalur distribusi dari pabrikan.
objek tanpa melihat objek atau kondisi dari subjek pajak. Pajak
20
Serta dihitung atau dikalkulasi dengan metode perhitungan
Pajak Masukan.
Pertambahan Nilai
untuk jenis jasa yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai antara lain:
21
iklan, keuangan dalam hal peminjaman dana dan pembiayaan,
sebelum penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, maka
yang terutang dalam satu masa pajak, harus disetorkan ke kas negara
22
2.2.3.7 Memaksimalkan Restitusi Pajak Pertambahan Nilai
sesuai dengan yang dipilih pada saat pengisian SPT masa Pajak
23
Perusahaan yang memilih untuk melakukan restitusi atau
Jika perusahaan yang memiliki arus kas stabil hendaknya tidak perlu
Pajak Pertambahan Nilai yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP)
yang melakukan Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena
dan/atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak, Pasal 1 ayat (1) PER-
16/PJ/2014.
24
Penggunaan Elektronik Faktur Pajak menjadi sangat penting untuk
dengan benar. Efek dari Faktur Pajak fiktif yang terbit dapat merugikan
online untuk setiap transaksi yang diupload. Faktur Pajak yang diterbitkan
Faktur Pajak yang benar harus memuat Nama, NPWP, dan alamat
wajib pajak yang melakukan penyerahan BKP atau JKP, nama pembeli
atau penerima BKP atau JKP, jumlah satuan barang atau jasa, Dasar
Pertambahan Nilai terutang yang kemudian didukung oleh arus kas yang
sesuai dengan transaksi yang dilakukan, arus dokumen yang benar, dan
25
tidak adanya penyimpangan di dalamnya. Proses tersebut yang akan
muncul tersebut sesuai dengan transaksi yang ada atau terdapat adanya
Perhitungan PPN
CV MS
PPN
ANALISIS
TERUTANG
Perhitungan PPN
sesuai UU
Perpajakan
26
BAB III
METODE PENELITIAN
tujuan dari penelitian. Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu.
Secara umum tujuan penelitian terbagi menjadi tiga macam, antara lain: bersifat
penemuan yang berarti bahwa data yang dipereoleh dari penelitian itu adalah data
dan berarti bahwa data yang diperoleh tersebut digunakan untuk membuktikan
(Sugiyono 2015).
yang bertujuan untuk menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal
memiliki tujuan untuk memetakan suatu objek penelitian secara relatif yang
27
mempengaruhi terjadinya masalah di Pajak Pertambahan Nilai di CV MS,
manakala penulis belum mengetahui secara pasti dan spesifik dari objek
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PPN CV MS, dan yang
perdagangan jual beli smartphone grosir atau pun eceran di daerah Karawang.
(Sugiyono 2015).
Jenis data yang menjadi sumber data yang digunakan adalah data primer
2016. Data tersebut diperoleh secara langsung dari tangan pertama. Pengumpulan
28
yang digunakan adalah dengan membuat wawancara dan observasi terhadap CV
MS.
oleh penulis, maka penulis memerlukan data-data yang relevan supaya dapat
penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis antara lain:
1. Studi Pustaka
ini.
2. Dokumentasi
seperti:
pendukungnya.
29
d. Bukti pembayaran pajak yang sudah dilakukan yang sudah
3. Wawancara
30
3.4 Mekanisme Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai
yang sama
c. Jika dalam suatu masa pajak belum ada Pajak Keluaran, maka Pajak
b, ayat 4, ayat 10, ayat 11, dan ayat 12 Undang-Undang Pajak Pertambahan
Nilai, metode ini adalah metode terbaik dari metode-metode lainnya dengan
31
2. Memudahkan melakukan pemeriksaan, baik oleh pemeriksaan
yang dijual.
CV MS sebaiknya memperoleh Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dari
mengamati dengan cermat agar jangan sampai ada Faktur Pajak Masukan
manajemen atas Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dan faktur pajaknya
disamakan dengan faktur pajak tersebut. Adapun Faktur Pajak masukan yang
32
4. Pajak masukan atas pembelian mobil sedan, jeep, station wagon,
Kena Pajak.
keluaran pada masa pajak yang sama, dapat dilakukan pengkreditan pada
33
BAB IV
memulai usahanya dari berjualan di kampus tempat dimana dia kuliah. Karena
kegigihan dari sang pemilik yang bernama HS, maka beliau memulai usahanya
Kabupaten Karawang dengan omset kotor rata-rata per tahun adalah Rp 50 miliar.
di CV MS
berikut ini adalah tarif yang ditentukan terhadap konsumsi Barang Kena
ekspor.
34
3. Tarif Pajak Pertambahan Nilai dapat diubah menjadi paling rendah 5%,
Pemerintah.
PT A, B, C,
CV MS PEMBELI
D
PK - PM
PPN
TERUTANG
35
Pada bagan di atas menunjukkan skema transaksi yang seharusnya
pembelian Barang Kena Pajak yaitu smartphone yang mana Barang Kena
sebagai bukti transaksi, yaitu Faktur Pajak Keluaran yang diterbitkan oleh
Masukan bagi CV MS. Faktur Pajak tersebut merupakan salah satu arus
dan PT C. Selain itu, terdapat arus kas dalam transaksi yang dilakukan oleh
smartphone ke CV MS.
sebagaimana tercermin dalam Pasal 9 ayat 2, ayat 8 huruf b, ayat 4, ayat 10,
36
4.4.1 Pajak Keluaran
digunggung.
Tabel 4.1
Tahun 2016
PPN
MASA PENJUALAN DPP
DIGUNGGUNG
Januari 2.789.055.000 2.535.504.545 253.550.455
Februari 3.011.667.000 2.737.879.091 273.787.909
Maret 3.228.181.000 2.934.710.000 293.471.000
April 3.274.310.000 2.976.645.455 297.664.545
Mei 3.264.960.000 2.968.145.455 296.814.545
Juni 3.667.743.000 3.334.311.818 333.431.182
Juli 3.161.492.000 2.874.083.636 287.408.364
Agustus 2.873.962.000 2.612.692.727 261.269.273
September 2.780.542.000 2.527.765.455 252.776.545
Oktober 3.313.645.000 3.012.404.545 301.240.455
November 3.961.684.000 3.601.530.909 360.153.091
37
Desember 5.484.291.000 4.985.719.091 498.571.909
GRAND TOTAL 40.811.532.000 37.101.392.727 3.710.139.273
Sumber: Data Penjualan CV MS (2016)
MS, harga penjualan barang per unit sudah termasuk Pajak sebesar 10%.
Rp 40.811.532.000,- x 10 = Rp 37.101.392.727,-
11
oleh pihak pembeli, dalam hal ini adalah CV MS. Faktur Pajak Masukan
ini berhubungan langsung dengan distribusi atas Barang Kena Pajak yaitu
smartphone.
38
Tabel 4.2
Tahun 2016
39
Tabel 4.3
(setelah analisis)
Tahun 2016
MASA PT A PT B PT C TOTAL
40
dua puluh empat ribu dua ratus empat puluh tujuh). Sedangkan
Pembelian Rp 50.200.124.247,-
2016:
Selisih Rp 2.762.567.335,-
Pertambahan Nilai
Tabel 4.4
Tahun 2016
PPN KURANG
MASA PPN KELUARAN PPN MASUKAN
BAYAR
Januari 253.550.455 106.289.540 147.260.915
Februari 273.787.909 76.094.992 197.692.917
Maret 293.471.000 107.140.903 186.330.097
April 297.664.545 80.572.271 217.092.274
Mei 296.814.545 124.868.180 171.946.365
Juni 333.431.182 322.633.395 10.797.787
Juli 287.408.364 167.722.282 119.686.082
41
Agustus 261.269.273 179.083.193 82.186.080
September 252.776.545 228.739.559 24.036.986
Oktober 301.240.455 281.034.107 20.206.348
November 360.153.091 334.860.768 25.292.323
Desember 498.571.909 248.405.903 250.166.006
GRAND TOTAL 3.710.139.273 2.257.445.093 1.452.694.180
Sumber: Perhitungan Rekapitulasi PK dan PM CV MS oleh peneliti (2016)
bulan berikutnya.
42
4.6.1 Permasalahan yang dialami oleh CV MS dalam perhitungan
43
untuk pengkreditan faktur pajak adalah 3 (tiga) bulan terhitung dari
JKP dalam hal ini atas penjualan smartphone atau jasa service
44
6. Ditemukan adanya kejanggalan di dalam penerimaan faktur pajak.
pada saat terjadi pemeriksaan pajak di pihak penjual, dalam hal ini CV
dikenakan lebih dari satu kali, maksudnya bahwa pembeli dan penjual
memihak salah satu pihak mana pun. Akan tetapi jika tanggung jawab
45
ketika melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, CV MS harus
46
4.6.3 Efek adanya perbedaan implementasi atas satu peraturan yang
3.710.139.273,-.
47
BAB V
5.1 Simpulan
Pembukuan atas transaksi yang dilakukan oleh CV MS juga harus sesuai dan
kesulitan di kemudian hari karena jumlah pajak yang dihitung ternyata jauh
pembukuan yang salah di masa lalu. Belum lagi ditambah dengan denda dan
sanksi dari KPP atas transaksi perpajakan yang telah dilakukan karena tidak
yang merupakan objek dari penelitian ini, maka penulis dalam hal ini
48
adanya keterlambatan pada proses penyetoran ke kas negara,
menyebabkan sanksi dan denda yang akan diterima di kemudian hari dari
KPP.
atau wajib pajak berupaya dalam meminimalisir beban pajak dalam batas
terutang secara ilegal, sepanjang wajib pajak tersebut merasa yakin bahwa
wajib pajak itu tidak akan ditangkap karena wajib pajak yang lain pun
49
5.2 Keterbatasan Penelitian
5.3 Saran
termasuk PPN sebesar 10%. Nilai Dasar Pengenaan Pajak didapat sudah
penjualan.
mendapati status kurang bayar atau lebih bayar. Apabila statusnya adalah
50
mendapatkan Bukti Penerimaan Negara dan dilaporkan ke DJP setelah
Apabila menggunakan nama tidak sesuai, maka wajib pajak tidak berhak
51
DAFTAR PUSTAKA
52
Presiden Republik, I. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomo 42
Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang No. 8 Tahun
1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Putri, T. M. (2012). Formulasi Kebijakan Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai
atas Pulsa Elektronik. Jakarta: UI.
Rochmat Soemitro SH, P. D. (2012). Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak
Pendapatan. Bandung: Graha Ilmu.
Rosdiana, H. d. (2012). Pengantar Ilmu Pajak Kebijakan dan Implementasi di
Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Suandy, E. (2003). Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
Suandy, E. (2006). Perpajakan (Vol. Edisi kedua). Jakarta: Salemba Empat.
Suandy, E. (2016). Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Waluyo, W. B. (2002). Perpajakan Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.
Winarno, B. (2007). Kebijakan Publik: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Media
Pressindo.
Zain, M. (2014). Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.
53
LAMPIRAN 1.1 LAPORAN KEUANGAN
CV MS
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2016
Gaji 1.427.511.000
Transportasi 83.891.800
Penyusutan 85.437.500
Telepon / Faksimile / Internet 20.005.800
Listrik 125.788.500
Alat Tulis dan Perlengkapan Kantor 94.817.100
Keamanan dan Kebersihan 35.998.500
Retribusi dan Promosi 65.721.800
Pemeliharaan dan Lain-lain 103.033.200
54