PROPOSAL SKRIPSI
Ditulis Oleh
DEDE YENI SRI ANJANI
NIM. 171011250320
ii
Saya menyadari bahwa dalam penulisan proposal skripsi ini masih jauh
dari yang diharapkan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Saya berharap proposal skripsi ini dapat berguna bagi para
pembaca dan dunia ilmu pengetahuan.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................ vi
DAFTAR TABEL ............................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ........................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................... 8
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................. 8
1.4.2 Manfaat Praktis ................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ............................................................ 10
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)........................ 10
2.2 Tax Avoidance.............................................................. 12
2.3 Family Ownership ....................................................... 14
2.4 Komisaris Independen ................................................. 16
2.5 Kepemilikan Institusional ............................................ 18
2.6 Penelitian Terdahulu .................................................... 20
2.7 Kerangka Berpikir ....................................................... 24
2.8 Pengembangan Hipotesis ............................................ 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................ 33
3.2 Lokasi Penelitian ......................................................... 33
3.3 Variabel dan Pengukuran ............................................ 34
3.3.1 Variabel Dependen (Y) ...................................... 34
3.3.2 Variabel Independen (X) .................................... 34
3.4 Populasi dan Sampel ................................................... 36
3.4.1 Populasi .............................................................. 36
3.4.2 Sampel ................................................................ 36
3.5 Metode Pengumpulan Data Penelitian......................... 37
3.6 Metode Analisis Data Penelitian.................................. 38
3.6.1 Uji Statistik Deskriptif ........................................ 38
3.6.2 Pemilihan Model Data Panel .............................. 39
3.6.3 Uji Regresi Data Panel ....................................... 40
3.6.4 Analisis Regresi Data Panel................................ 41
3.6.5 Uji Asumsi Klasik............................................... 42
iv
3.6.6 Uji Hipotesis........................................................ 44
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 47
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ......................................................... 25
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan Pajak Tahun 2016 - 2020.............. 2
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ............................................. 20
Tabel 3.1 Variabel dan Pengukuran ................................................ 34
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Pajak adalah salah satu sumber pendapatan terbesar bagi negara dengan
umum dan tata cara perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
negara dalam berbagai bidang mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan
pajak, karena pajak merupakan andalan yang sangat besar atas penerimaan negara.
tahunnya. Berikut ini disajikan dalam tabel realisasi penerimaan negara dari tahun
1
Tabel 1.1
Persentase Realisasi Penerimaan Pajak Tahun 2016 - 2020
(Dalam triliun Rupiah)
Tahun Penerimaan Target Persentase
Pajak Penerimaan Penerimaan
Pajak Pajak
2016 1.283,6 1.539,2 83,4%
2017 1.343,5 1.472,8 91,2%
2018 1.518,8 1.618,1 94%
2019 1.546,1 1.786,4 86,5%
2020 1.621,4 1.698,6 95,5%
Sumber : www.kemenkeu.go.id, ditulis oleh penulis, 2021
nominal penerimaan pajak setiap tahun nya mengalami kenaikan. Namun dalam
persentasenya pada tahun 2019 mengalami penurunan, hal tersebut terjadi karena
pada tahun 2019 kondisi perekonomian global yang berdampak pada harga
(www.money.kompas.com, 08/01/2020).
perusahaan pajak merupakan beban yang akan berdampak pada berkurangnya laba
beban pajak semininal mungkin agar laba yang didapat perusahaan tidak akan
berkurang terlalu banyak. Menurut (Maharani & Juliarto, 2019) tindakan yang
dilakukan perusahaan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu tindakan yang sesuai
2
pajak yang legal dikenal dengan tax avoidance sedangkan tindakan yang ilegal
Tax avoidance adalah upaya penghindaran pajak yang aman bagi wajib
memperkecil jumlah pajak yang terutang sedangkan tax evasion adalah upaya
keadaan yang sebenarnya, dimana metode dan teknik yang digunakan tidak dalam
koridor undang-undang dan peraturan perpajakan, sehingga tidak aman bagi wajib
sektor barang konsumsi adalah yakni kasus PT Indofood Sukses Makmur Tbk,
terkait praktik penghindaran pajak sebesar 1,3 M pada 2013. Awalnya PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk melakukan pendirian perusahaan yang baru dan
melakukan pengalihan aset dan liabilitas. Pemekaran usaha yang dilakukan oleh
PT. Indofood telah dikenakan keputusan oleh Direktoran Jendral Pajak (DJP)
bahwa harus tetap membayar pajak yang terutang yakni 1,3 M (Hariseno &
terjadi pada PT. Coca Cola Indonesia (CCI). PT. Coca Cola Indonesia
penelitian yang dilakukan oleh Direktorat Jendral Pajak yang menemukan adanya
3
pembengkakan beban biaya iklan yang sangat mencurigakan dan tidak wajar pada
tax avoidance. Menurut DJP, total penghasilan kena pajak CCI seharusnya Rp
pajak hanya berjumlah Rp 492,59 miliar. Dengan selisih itu, DJP menghitung
meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kurangnya
satu cara pemerintah dalam mengatasi adanya praktik-praktik dalam sektor pajak
keturunan atau warisan dari orang-orang yang sudah lebih dulu menjalankannya
kompeten dan profesional. Menurut (Maharani & Juliarto, 2019) perusahaan dapat
saham yang memiliki kekuatan pengendali baik satu individu maupun beberapa
individu yang masih dalam satu keluarga yang sama. Perusahaan keluarga dengan
4
perusahan keluarga lebih agresif karena peduli dengan reputasi dan sanksi yang
dari suatu perusahaan. Dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas
melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran
dasar serta memberi nasihat kepada direksi, dengan adanya dewan komisaris
dan para stakeholder dalam perusahaan (Prasetyo & Pramuka, 2018). Oleh karena
5
kesejahteraan pemegang saham (Marsella & Syafrizal, 2021). Kepemilikan
penelitian sebelumnya yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang tax
avoidance dan ingin melakukan pengujian ulang mengenai faktor apa saja yang
yang diperoleh dari penelitian terdahulu membuat penelitian ini penting untuk
6
Avoidance (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa terdapat research gap antara hasil
penelitian yang satu dengan penelitian yang lain. Dengan demikian penelitian
avoidance,
avoidance,
7
4. Untuk mengetahui dan menganlis pengaruh kepemilikan institusional terhadap
tax avoidance.
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Universitas
1. Bagi Perusahaan
8
2. Bagi investor.
3. Bagi pemerintah.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk
pengukuran tax avoidance dapat dijelaskan oleh teori agensi (agency theory).
perusahaan dan prinsipal sebagai pemegang saham atau pemilik perusahaan. Teori
perbedaan kepentingan antara agen dan principal. agen tidak selalu bertindak
perusahaan yang baik (Dewi, 2019). Teori agensi mengkaitan perjanjian antara
prinsipal dan agen. Teori agensi mengasumsikan bahwa yang lebih mengetahui
kondisi perusahaan yang sebenarnya adalah pihak agen, karena agen yang
mengetahui informasi yang diberikan oleh pihak agen. Hal ini memunculkan
konflik kepentingan antara agen yang dapat memberikan informasi yang tidak
10
Secara umum, agen menginginkan kemakmuran untuk dirinya sendiri,
lebih mengetahui kondisi perusahaan saat ini dan dapat menentukan tindakan
yang tepat untuk perusahaan dimasa depan. Disisi lain, prinsipal hanya
oleh agen pada akhir periode. Mereka tidak terlibat secara langsung dalam
mendapatkan hasil yang optimal dari investasi yang telah dikerjakan dan salah
agen menginginkan pembayaran pajak yang lebih kecil, yang berdampak dengan
11
Menurut (Rahyuningsih & Ayem, 2020) adanya agency conflic dapat
menimbulkan agency cost. Agency cost (biaya agensi) adalah biaya tambahan yang
b. Bonding cost. Biaya yang justru ditanggung oleh manajemen (agen) untuk bisa
dapat diminimalkan dengan cara bonding cost atau dengan perusahaan patuh
"kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
12
besarnya kemakmuran rakyat.". Pajak adalah salah satu kewajiban masyarakat
membayar sendiri pajak terutangnya (Subagiastra et al., 2017). Tax Planning atau
perencanaan pajak adalah salah satu cara yang bisa dilakukan oleh wajib pajak
(dua) strategi yaitu penghindaran pajak (tax avoidance) dan penggelapan pajak
(tax evasion).
adalah strategi dan teknik perencanaan pajak yang dilakukan secara ilegal atau
upaya penghindaran pajak yang dilakukan secara legal dan aman bagi wajib pajak
13
area) yang terdapat dalam undang-undang dan peraturan perpajakan itu sendiri
seringkali mendapatkan sorotan yang kurang baik dari kantor pajak karena
dianggap memiliki konotasi yang negatif. Umumnya rencana pajak merujuk pada
proses merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak agar utang pajak berada
dalam jumlah minimal tetapi masih dalam bingkai peraturan. Meski legal
praktik penghindaran pajak ini akan mempengaruhi penerimaan negara dari sektor
perencanaan pajak yang dilakukan oleh wajib pajak untuk meminimalisir beban
berdasarkan keturunan atau warisan dari orang-orang yang sudah lebih dulu
sendiri walaupun tidak menutup kemungkinan akan adanya pihak ekternal yang
14
kompeten dan profesional. Perusahaan keluarga didefinisikan sebagai suatu
dikontrol oleh pendiri atau anggota keluarganya atau kelompok yang memiliki
pertalian keluarga, baik yang tergolong keluarga inti atau perluasannya (baik yang
dominan oleh seorang pemegang saham. Sebuah bisnis keluarga adalah bisnis
dimana keluarga mempunyai kuasa penuh atas bisnis tersebut dan menentukan
motifasi yang kuat dalam mengelola perusahaan terutama untuk menjaga citra dan
membayar pajak lebih tinggi daripada harus membayar denda pajak dan
menghadapi rusaknya reputasi perusahaan akibat audit dari fiskus pajak (Mahidin
& Danastri, 2017). Sebuah perusahaan dikatakan dimiliki oleh keluarga apabila
lebih dari 20% saham perusahaan yang beredar, kemudian ada juga anggota
15
keluarga yang menjabat menjadi direktur atau menjadi bagian dari jajaran direksi
dikelola oleh sebuah keluarga lebih bernilai dan mempunyai kinerja yang
lebih baik daripada perusahaan yang tidak dikelola oleh keluarga. Namun
perusahaan tersebut.
terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham
pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat
(Dewi, 2019) dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan
pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta
memberi nasihat kepada direksi. Oleh karena itu dewan komisaris mempunyai
16
peranan penting dalam menentukan manajemen perpajakan. Dewan komisaris
di tetapkan.
positif pada kinerja perusahaan dan nilai perusahaan. Dengan adanya dewan
oleh direksi dan manager, sehingga keberadaan mereka tidak hanya menjadi
tidak terafiliasi dengan pemegang saham pengendali, anggota direksi dan dewan
17
lebih baik termasuk dalam menentukan kebijakan terkait tarif pajak efektif yang
dewan komisaris independen diatas 30 persen adalah salah satu indikator bahwa
saham oleh investor institusi terhadap jumlah saham yang beredar. Investor
institusi yang dimaksud adalah perusahaan lain yang memiliki saham pada
(Fitria, 2018).
18
keputusan yang akan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.
pendiri perusahaan, bukan institusi pemegang saham publik yang diukur dengan
persentase jumlah saham yang dimiliki oleh investor institusi intern. Kepemilikan
manajemen lebih besar. Institusi dapat berupa yayasan, bank, perusahaan asuransi,
saham yang dimiliki institusi dan stockholder, yaitu kepemilikan individu atau
atas nama perorangan di atas 5%. Pemilik saham berperan besar dalam
19
Semakin banyak kepemilikan saham institusi menyebabkan semakin ketat
yang memiliki kepemilikan institutional yang tinggi akan semakin agresif dalam
penelitian terdahulu sebagai sumber acuan antar variabel dan sebagai landasan
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
20
Kompensasi Kepemilikan
Eksekutif institusional tidak
Terhadap Tax berpengaruh terhadap
Avoidance penghindaran pajak.
Proporsi dewan
komisaris independen
tidak berpengaruh
terhadap
penghindaran pajak.
Sedangkan
kompensasi eksekutif
berpengaruh terhadap
penghindaran pajak.
3 Sugiyanto, Iwan Setiawan Effect Executive Penelitian yang
dan Juwita Ramadani Fitria Character, dihasilkan
(2020) Capital Intensity Karakteristik
And Good Eksekutif berdampak
ISSN : 25993437 Corporate signifikan negatif
E-ISSN : 26148914 Governance To terhadap tax
Tax Avoidance aviodance.
Sedangkan Intensitas
Modal dan good
corporate governance
tidak memberikan
berpengaruh terhadap
tax aviodance.
Sedangkan secara
simultan ketiga
variabel independen
berkontribusi pada tax
avoidance.
4 Wiwit Irawati, Zul Akbar, Analisi Variabel Profitabilitas
Rosita Wulandari dan Harry Profitabilitas, tidak berpengaruh
Barli (2020) Leverage, terhadap
Pertumbuhan Penghindaran Pajak.
P-ISSN 2339-2436 Penjualan dan Variabel Leverage
E- ISSN 2549-5968 Kepemilikan tidak berpengaruh
Volume 7 no.2 Keluarga terhadap
Terhadap Penghindaran Pajak.
Penghindaran Variabel
Pajak Pertumbuhan
Perusahaan
berpengaruh terhadap
Penghindaran Pajak.
Variabel Kepemilikan
Keluarga tidak
21
berpengaruh terhadap
Penghindaran Pajak.
Secara simultan
Variabel
Profitabilitas,
Leverage,
Pertumbuhan
Perusahaan dan
Kepemilikan
Keluarga berpengaruh
terhadap
Penghindaran Pajak.
5 Noor Mita Dewi (2019) Pengaruh Kepemilikan
Kepemilikan institusional
p-ISSN: 2087- 2836 Institusional, berpengaruh positif
e-ISSN: 2580-9482 Dewan Komisaris dan signifikan
Vo.9 No. 1 Independen dan terhadap tax
Komite Audit avoidance, Dewan
Terhadap komisaris independen
Penghindaran berpengaruh positif
Pajak (Tax dan signifikan
Avoidance) terhadap tax
avoidance, . Komite
audit tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
tax avoidance dan
Kepemilikan
institusional, dewan
komisaris independen
dan komite audit
secara simultan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap tax
avoidance
6 Wirdaningsih, Ria Nelly Sari Pengaruh Hasilnya
dan Vince Rahmawati (2018) Kepemilikan menunjukkan bahwa
Keluarga, Kepemilikan keluarga
ISSN 2337-4314 Terhadap mempengaruhi
Vol. 7 No.1 Penghindaran penghindaran pajak,
Pajak Dengan komisaris independen
Efektivitas dapat memoderasi
Komisaris negatif atau
Independen dan melemahkan
Kualitas Audit kepemilikan keluarga
22
Sebagai terhadap
Pemoderasi penghindaran pajak,
kualitas audit juga
memoderasi negatif
terhadap
penghindaran pajak
7 Irwan Prasetyo dan Bambang Pengaruh Hasil penelitian ini
Agus Pramuka (2018) Kepemilikan menunjukkan bahwa
Institusional, secara simultan
E-ISSN 2715-6044 Kepemilikan kepemilikan
P-ISSN 27156052 Manajerial dan institusional,
Volume 20 No. 2 Proporsi Dewan kepemilikan
Komisaris manajerial dan
Independen proporsi dewan
Terhadap Tax komisaris independen
Avoidance berpengaruh
signifikan terhadap
tax avoidance. Secara
parsial kepemilikan
institusional
berpengaruh
signifikan terhadap
tax avoidance, Akan
tetapi kepemilikan
manajerial dan
proporsi dewan
komisaris independen
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
tax avoidance.
8 Giawan Nur Fitria (2018) Pengaruh Hasilnya secara
Kepemilikan parsial, kepemilikan
p-ISSN: 2086-7662 Institusional, institusional,
e-ISSN: 2622-1950 Komisaris independen dari
Vol. 11 No. 3 Independen, Dewan Direktur,
karakter Eksekutif karakteristik eksekutif
dan Size tidak berpengaruh
Terhadap Tax signifikan terhadap
Avoidance penghindaran pajak.
Sedangkan ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran pajak.
9 I Made Agus Riko Ariawan Pengaruh Dewan Hasil penelitian
dan Putu Ery Setiawan (2017) Komisaris menunjukkan bahwa
23
Independen, dewan komisaris
ISSN: 2302-8556 Kepemilikan independen dan
ESSN: 1831-1859 Institusional, profitabilitas
Vol.18 No.3 Profitabilitas dan berpengaruh negatif
Leverage terhadap tax
Terhadap Tax avoidance. Variabel
Avoidance kepemilikan
institusional dan
leverage berpengaruh
positif terhadap tax
avoidance.
10 Komang Subagiastra, I Putu Pengaruh Hasil penelitian ini
Edy Arizona dan I Nyoman Profitabilitas, menunjukkan bahwa
Kusuma Adnyana Mahaputra Kepemilikan profitabilitas
(2016) Keluarga dan berpengaruh
Good Corporate signifikan terhadap
ISSN: 2527-4090 Governance tax avoidance,
ESSN: 2528-1399 Terhadap kepemilikan keluarga
Vol.1 No. 2 Penghindaran tidak berpengaruh
Pajak signifikan terhadap
tax avoidance,
kepemilikan
institusional
berpengaruh
signifikan terhadap
tax avoidance,
proporsi dewan
komisaris independen
berpengaruh
signifikan terhadap
tax avoidance, dan
komite audit tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
tax avoidance.
Sumber : Data yang diolah oleh penulis tahun 2021
yang penting.
24
Fenomena tax avoidance pada perusahaan baik go public maupun tidak di
Indonesia masih terjadi. Seperti beberapa kasus yang telah diuraikan pada latar
belakang penelitian ini dimana masih banyak perusahaan yang melakukan tax
Berdasarkan hal tersebut peneliti akan meneliti hal-hal yang diduga dapat
G
a
Family Ownership m
Variabel Indepeden (X1) b
a
r
Kepemilikan Institusional
Variabel Indepeden (X3)
2.1
Kerangka Berpikir
25
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
Variabel yang digunakan dalam pengujian ini adalah variabel bebas (x)
yang disebut sebagai variabel independen dan variabel terikat (y) yang disebut
dependen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah X1 = Family Ownership dan
dikelola dan dikontrol oleh pendiri atau anggota keluarganya atau kelompok yang
memiliki pertalian keluarga, baik yang tergolong keluarga inti atau perluasannya
(baik yang memiliki hubungan darah atau ikatan perkawinan). Perusahaan dengan
keluarga lebih kecil daripada perusahaan non-keluarga. Hal ini terjadi karena
diduga family owners lebih rela membayar pajak lebih tinggi, daripada harus
akibat pemeriksaan pajak atau diaudit oleh fiskus pajak (Subagiastra et al., 2017).
terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham
26
pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis. Dewan komisaris mempunyai
dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan
keagenan yang terjadi antara manajer dan pemegang saham. Keberadaan investor
setiap keputusan yang diambil oleh manajer. Hal ini disebabkan investor
mudah percaya terhadap tindakan manipulasi laba (Jensen & Meckling, 1976)
berikut :
27
Perusahaan keluarga merupakan perusahaan yang jumlah saham yang
beredarnya sebanyak 50% atau lebih dimiliki oleh satu atau dua keluarga.
sendiri walaupun tidak menutup kemungkinan akan adanya pihak ekternal yang
perusahaan jenis ini akan mempunyai motifasi yang kuat dalam mengelola
perusahaan terutama untuk menjaga citra dan reputasi perusahaan (Irawati et al.,
2020).
Menurut (Jensen & Meckling, 1976) dalam (Maharani & Juliarto, 2019)
substansial yang lebih tinggi yang memitigasi biaya agensi antara manajemen dan
pemilik. Perusahaan keluarga sendiri lebih fokus pada biaya reputasi dan penalti.
Oleh karena itu, mereka secara khusus cenderung untuk kurang melakukan
tindakan pajak yang agresif karena mereka peduli dengan nama perusahaan
tindakan penghindaran pajak pada perusahaan keluarga lebih rendah atau lebih
non-keluarga.
28
Dalam penelitian (Wirdaningsih et al., 2018) menyatakan bahwa
kepemilikan keluarga berpengaruh terhadap tax avoidance. Hal ini karena dengan
ada hak mayoritas dan hak kontrol oleh suatu keluarga, menyebabkan kebijakan
kebijakan yang akan diambil akan ditentukan oleh keluarga. Keluarga bisa
berpengaruh terhadap tax avoidance. Hal ini karena di Indonesia menganut sistem
self assessment dimana wajib pajak yang menghitung, melaporkan dan membayar
pajak mereka sehingga dapat dengan mudah mereka melakukan tindakan tax
avoidance.
berikut :
salah satu bentuk dari mekanisme peningkatan tata kelola perusahaan (Ulupui,
2016).
29
Menurut (Prasetyo & Pramuka, 2018) dewan komisaris independen
dengan pemegang saham mayoritas dari suatu perusahaan. Dengan adanya dewan
tidak melanggar hukum termasuk dalam penentuan strategi yang terkait dengan
pajak. Dengan kata lain, keberadaan dewan komisaris independen efektif dalam
terhadap tax avoidance. Hal ini karena dengan banyaknya jumlah dewan
jawab dewan komisaris dalam mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaan.
berpengaruh terhadap tax avoidance. Hal ini karena jika dewan komisaris
independen yang berasal dari luar manajemen akan cenderung untuk tidak
30
Berdasarkan uraian diatas hipotesis yang dikembangkan adalah sebagai
berikut :
dengan tujuannya tanpa hambatan. Salah satu kepemilikan saham dimiliki oleh
yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank,
dipegang pihak luar terhadap sebuah perusahaan. Pemilik saham berperan besar
yang lebih optimal. Hal ini dapat menekan kegiatan mencari keuntungan pribadi
31
agresif dalam meminimalisir pelaporan perpajakannya. Keberadaan kepemilikan
rangka memperoleh laba yang maksimal sebagai akibat dari besarnya modal
berpengaruh terhadap tax avoidance. Hal ini karena besar kecilnya proporsi
berikut :
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
sebagai metode penelitian pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data
kepemilikan institusional.
lokasi melakukan observasi, yang beralamat Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 52-53,
RT.5/RW.3, Senayan, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan. Jadi penelitian yang
33
3.3 Variabel dan Pengukuran
utama dalam suatu penelitian.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tax
meniadakan hutang pajak yang harus dibayar perusahaan dengan tidak melanggar
Pembayaran pajak
CETR=
Laba Sebelum Pajak
1. Family Ownership
beredarnya sebanyak 50% atau lebih dimiliki oleh satu atau dua keluarga.
sendiri walaupun tidak menutup kemungkinan akan adanya pihak eksternal yang
34
keluarga dilakukan dengan dummy variabel, bernilai 1 jika proporsi kepemilikan
2. Komisaris Independen
DKI=
∑ Dewan Komisaris Independen
∑ Anggota Dewan Komisaris
3. Kepemilikan Institusional
dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan
investasi dan kepemilikan institusi lain (Ariawan & Setiawan, 2017). Kepemilikan
INST =
∑ Saham Institusional
∑ Saham Beredar
Table 3.1
Variabel dan Pengukuran
35
No Jenis Skala
Variabel Indikator
. Variabel Pengukuran
1. Diproksikan dengan
CETR, yaitu kas
Tax
Dependen pembayaran pajak dibagi Rasio
Avoidance
pendapatan sebelum pajak
dikali 100 persen.
2. Perusahaan keluarga
memiliki persentase
kepemilikan sebesar 50%.
Family Perusahaan keluarga akan
Independen Dummy
Ownership diberikan notasi (1)
sedangkan bukan
perusahaan keluarga akan
diberikan notasi (0)
3. Komisaris Independen
yaitu jumlah dewan
Komisaris komisaris independen
Independen Rasio
Independen dibagi jumlah anggota
dewan komisaris dikali
100 persen.
4. Kepemilikan Institusional,
yaitu Jumlah saham
Kepemilikan
Independen institusional dibagi jumlah Rasio
Institusional
saham beredar dikali 100
persen..
Sumber : Diolah dari berbagai referensi, ditulis oleh penulis tahun 2021
3.4.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan
3.4.2 Sampel
36
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan data, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya dapat diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili
(Sugiyono, 2016).
barang dan konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-
2020.
pengamatan.
37
3.5 Metode Pengumpulan Data Penelitian
penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan sebuah data.
Tanpa adanya pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memenuhi standar
yang ditetapkan (Sugiyono, 2013). Jenis data yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini adalah jenis data sekunder dengan periode penelitian selama 5 (lima)
tahun. Data sekunder adalah sebuah data yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara yang diperoleh dan dicatat pihak lain. Adapun
cara yang peneliti gunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini
1. Penelitian Kepustakaan
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti
melalui buku, jurnal, internet, berita dan media lain yang berkaitan dengan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dimana
seluruh data bersumber dari laporan tahunan manufaktur sub sektor makanan dan
minuman tahun 2016 sampai 2020 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dan dapat diakses melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
38
Menurut (Ghozali, 2018) uji statistik deskriptif adalah statistik yang
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antar variabel melalui
Data panel merupakan kombinasi antar data time series dan data cross
section. Data cross section adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
terhadap banyak individu, sedangkan time series adalah data yang dikumpulkan
model data panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain :
Square). Metode analisis ini berlaku untuk semua objek yang akan diteliti.
yang sebenarnya.
39
Model data panel dengan fixed effect model mengasumsikan bahwa perbedaan
Dummy variable.
yang pada akhirnya akan mengurangi efisiensi dari parameter yang diestimasi.
data time series, dimana unit cross section yang sama diukur pada waktu yang
berbeda. Maka dengan kata lain, data panel merupakan data dari beberapa
yang paling tepat terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Uji Chow
40
Uji chow dilakukan untuk menentukan apakah model common effect atau
fixed effect yang lebih tepat untuk digunakan dalam model statistik penelitian..
2. Uji Hausman
model Fixed Effect atau Random Effect yang lebih tepat untuk digunakan.
model random effect atau common effect yang paling tepat digunakan. Hipotesis
41
3.6.4. Analisis Regresi Data Panel
variabel independen dalam penelitian lebih dari dua. Teknik ini digunakan untuk
regresi yang akan digunakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan :
Y = Tax Avoidance
X1 = Family Ownership
X2 = Komisaris Independen
X3 = Kepemilikan Institusional
β0 = Konstanta
β1 β3 = Koefisien regresi
e = eror
memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari uji asumsi klasik. Syarat-syarat yang
harus dipenuhi adalah data tersebut harus terdistribusi secara normal, tidak
1. Uji Normalitas
42
menggunakan uji statistik Jarque-Bera untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal. Data dikatakan normal apabila Jarque-Bera lebih kecil dari 2 (tidak
signifikan) atau profitabilitas lebih besar dari ⍺ 5% (0,05) maka data terdistribusi
2. Uji Multikolinieritas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian ini
dapat dilihat melalui korelasi setiap variabel. Jika lebih kecil dari 0,9 maka
2018).
3. Uji Heteroskedastisitas
pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut
4. Uji Autokorelasi
satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari suatu
43
observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas
dari autokorelasi (Ghozali, 2018). Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini
1. Merumuskan hipotesis
Ha : ada korelasi (r ≠ 0)
menentukan nilai batas atas (du) dan batas bawah (dl) dalam tabel.
a. Jika 0 < d < dl, H0 ditolak berarti tidak ada autokorelasi positif.
positif.
c. Jika 4-dl < d < 4, H0 ditolak berarti tidak ada autokorelasi negatif.
d. Jika 4-du ≤ d ≤ 4-dl, daerah tanpa keputusan, berarti tidak ada autokorelasi
negatif.
e. Jika du < d < 4-du, H0 tidak ditolak berarti tidak ada autokorelasi, positif
atau negatif.
fenomena yang perlu dibuktikan atau diuji kebenarannya secara empiris. Secara
44
statistik penafsiran tersebut diukur dari koefisien determinan, nilai statistik f dan
nilai statistik t.
(Ghozali, 2018). Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara nol dan satu.
terbaik. Tidak seperti R2, nilai adjust R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel
45
penghindaran pajak. secara bebas dengan taraf signifikan sebesar 0,05 dapat
mengetahui ada tidaknya hubungan atau pengaruh yang berarti antara variabel
bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan uji hipotesis
didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data
melalui program eviews dengan taraf signifikan 5%. Cara pengujian nya adalah
sebagai berikut :
46
b. Probabilitas > taraf signifikan 5% maka H0 diterima dan Ha ditolak artinya
47
DAFTAR PUSTAKA
Anindyka, D., Pratomo, D., & Kurnia, K. (2018). Pengaruh Leverage (Dar),
Capital Intensity Dan Inventory Intensity Terhadap Tax Avoidance (Studi
Pada Perusahaan Makanan Dan Minuan Di Bursa Efek Indonesia (Bei)
Tahun 2011-2015). EProceedings of Management, 5(1).
Ariawan, I., & Setiawan, P. E. (2017). Pengaruh Dewan Komisaris Independen,
Kepemilikan Institusional, Profitabilitas dan Leverage terhadap Tax
Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 18(3), 1831–1859.
Charisma, R. B., & Dwimulyani, S. (2019). Pengaruh Struktur Kepemilikan
Terhadap Tindakan Penghindaran Pajak Dengan Kualitas Audit Sebagai
Variabel Moderating. Prosiding Seminar Nasional Pakar, 2–32.
Dewi, N. M. (2019). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris
Independen dan Komite Audit Terhadap Penghindaran Pajak (Tax
Avoidance) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2016. MAKSIMUM: Media Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Semarang, 9(1), 40–51.
Dewinta, I. A. R., & Setiawan, P. E. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur
Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap
Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 14(3), 1584–
1613.
Fayola, D. N. W. B., & Nurbaiti, A. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Konsentrasi Kepemilikan, Reputasi Auditor dan Risk Management
Committee Terhadap Pengungkapan Enterprise Risk Management. Jurnal
Ilmiah Akuntansi, 5(1), 01. https://doi.org/10.23887/jia.v5i1.23090
Fitria, G. N. (2018). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen,
Karakter Eksekutif dan Size terhadap Tax Avoidance (Study Empiris Pada
Emiten Sektor Perdagangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2017).
Profita: Komunikasi Ilmiah Dan Perpajakan, 11(3), 438–451.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.
Undip.
Hariseno, P. E., & Pujiono, P. (2021). Pengaruh Manajemen Laba Terhadap
Penghindaran Pajak. JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi Dan
Manajemen, 1(1), 101–111.
Irawati, W., Akbar, Z., Wulandari, R., & Barli, H. (2020). Analisis Profitabilitas,
Leverage, Pertumbuhan Penjualan Dan Kepemilikan Keluarga Terhadap
Penghindaran Pajak. JAK (Jurnal Akuntansi) Kajian Ilmiah Akuntansi, 7(2),
190–199.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the firm: Managerial
47
Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial
Economics, 3(4), 305–360.
Maharani, W., & Juliarto, A. (2019). Pengaruh Kepemilikan Keluarga Terhadap
Tax Avoidance Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating.
Diponegoro Journal of Accounting, 8(4).
Mahidin, I., & Danastri, N. D. (2017). Analisis Komisaris Independen, Komite
Audit, Kepemilikan Keluarga, dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)(Studi Empiris Pada Perusahaan Food
and Beverages yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2013).
Media Riset Akuntansi, 5(2), Hal-40.
Marsella, A., & Syafrizal, S. (2021). Pengaruh Karakter Ekskutif, Corporate
Governance dan Kompensasi Ekskutif Terhadap Tax Avoidance (Studi
Empiris Pada Perusahaan Indeks LQ45 Yang Terdaftar Di BEI Periode 2014-
2018). SAKUNTALA: Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara
Berkala, 1(1), 83–110.
Ngadiman, N., & Puspitasari, C. (2014). Pengaruh leverage, kepemilikan
institusional, dan ukuran perusahaan terhadap penghindaran pajak (tax
avoidance) pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2010-2012. Jurnal Akuntansi, 18(3), 408–421.
Ningsih, A. N., Irawati, W., Barli, H., & Hidayat, A. (2020). Analisis
Karakteristik Perusahaan, Intensitas Aset Tetap dan Konservatisme
Akuntansi Terhadap Tax Avoidance. EkoPreneur, 1(2), 245–256.
Oktavia, R., & Hananto, H. (2018). Pengaruh Kepemilikan Keluarga, Kontrol
Keluarga Pemilik, Dan Manajemen Keluarga Pemilik Terhadap Tindakan
Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode
2013-2015. Akuntansi Dan Teknologi Informasi, 12(1).
Prasetyo, I., & Pramuka, B. A. (2018). Pengaruh Kepemilikan Institusional,
Kepemilikan Manajerial dan Proporsi Dewan Komisaris Independen
Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Ekonomi, Bisnis, Dan Akuntansi, 20(2).
Prasista, P. M., & Setiawan, E. (2016). Pengaruh Profitabilitas dan Pengungkapan
Corporate Social Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak Penghasilan
Wajib Pajak Badan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 17(3), 2120–
2144.
Rahyuningsih, R., & Ayem, S. (2020). Pengaruh Leverage dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap Manajemen Laba Dengan Agency Cost Sebagai
Variabel Intervening. Kajian Bisnis Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya
Wiwaha, 28(2), 188–206.
Rode, C. D., & Dewi, A. S. (2019). Pengaruh Good Corporate Governance Dan
Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa
48
Efek Indonesia.
Sari, A. Y., & Kinasih, H. W. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan
Kepemilikan Institusional terhadap Tax Avoidance. Dinamika Akuntansi
Keuangan Dan Perbankan, 10(1), 51–61.
Septiarini, K. D. (2017). Pengaruh Roa, Leverage, Ukuran Perusahaan,
Kepemilikan Institusional dan Kompensasi Rugi Fiskal Terhadap Tax
Avoidance.
Subagiastra, K., Arizona, I. P. E., & Mahaputra, I. N. K. A. (2017). Pengaruh
profitabilitas, kepemilikan keluarga, dan good corporate governance terhadap
penghindaran pajak (Studi pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia). JIA (Jurnal Ilmiah Akuntansi), 1(2).
Sugiyanto, S., Setiawan, I., & Fitria, J. R. (2020). Effect Of Executive Character,”
Capital Intensity And “Good Corporate Governance “To Tax
Avoidance”(Idx 2015-2019 Food & Beverages Sector Manufacturing).
Proseding Seminar Nasional Akuntansi, 3(1).
Sugiyono. (2013). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumantri, I. I., & Indradi, D. (2020). Analisis Penghindaran Pajak Dengan
Pendekatan Financial Distress Dan Profitabilitas. Journal Of Applied
Managerial Accounting, 4(2), 262–276.
Sutantyo, E. H. (2017). Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan
Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Ulupui, P. R. (2016). Pengaruh komite audit, proporsi komisaris independen, dan
proporsi kepemilikan institusional terhadap tax avoidance. Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, 16(1), 702–732.
Wijayani, D. R. (2016). Pengaruh profitabilitas, kepemilikan keluarga, corporate
governance dan kepemilikan institusional terhadap penghindaraan pajak di
Indonesia. Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis, 13(2).
Wirdaningsih, W., Sari, R. N., & Rahmawati, V. (2018). Pengaruh Kepemilikan
Keluarga Terhadap Penghindaran Pajak Dengan Efektivitas Komisaris
Independen Dan Kualitas Audit Sebagai Pemoderasi. Jurnal Akuntansi
(Media Riset Akuntansi & Keuangan), 7(1).
Www.money.kompas.com
Www.Pajak.go.id
Www. Statistika.com
49