Studi Kasus
BUT MENARD GEOSYSTEMS
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Revony Emalin
NPM 164022240
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Rihfenti Ernayani, S.E., M.Ak Ika Makherta Sutadji, S.E., M.M., CSRS., CSRA
NIDN. 0026127401 NIDN. 1123077801
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Balikpapan
ii
KATA PENGANTAR
wa Ta’ala, yang telah memberikan rahmat dan karunia - Nya serta memberikan
Universitas Balikpapan.
bimbingan pengarahan, dan do’a dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan
1. Ibu Dr. Dra. Hj. Misna Ariani, M.M selaku Dekan fakultas Ekonomi
Universitas Balikpapan.
2. Ibu Ita Yuni Kartika, S.E., M.SA., Ak., CA selaku Ketua Program Studi
3. Bapak Yudes Flores Anai, S.E., M.Acc., Ak., Ca., CTA selaku dosen wali
4. Ibu Dr. Rihfenti Ernayani, S.E., M.Ak selaku Dosen Pembimbing I, yang
iii
5. Ibu Ika Makherta Sutadji, S.E., M.M., CSRS., CSRA selaku Dosen
Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan
7. Kedua Orang Tua tercinta, saudari - saudari terkasih, sahabat, dan rekan kerja
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini tentu masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penulisan skripsi ini dapat memberikan sumbangsih ilmiah kepada almamater dan
Penulis,
Revony Emalin
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...........................................................................................................vii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.........................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................6
1.5 Sistematika Penulisan......................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................3
LANDASAN TEORI........................................................................................................3
2.1 Teori Agensi (Agency Theory).........................................................................3
2.2 Kebijakan Utang..............................................................................................4
2.2.1 Jenis – Jenis Utang...................................................................................5
2.3 Kebijakan Dividen............................................................................................7
2.4 Pertumbuhan Perusahaan...............................................................................9
2.5 Struktur Aset..................................................................................................10
2.5.1 Jenis – Jenis Aset....................................................................................11
2.6 Peneliti Terdahulu..........................................................................................12
2.7 Kerangka Pemikiran......................................................................................15
2.8 Hipotesis Penelitian........................................................................................16
2.8.1 Hubungan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Utang...............16
2.8.2 Hubungan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Utang...17
2.8.3 Hubungan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang........................18
BAB III............................................................................................................................19
METODE PENELITIAN..............................................................................................19
v
3.1 Rancangan Penelitian.....................................................................................19
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional..............................................19
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian....................................................................22
3.4 Jenis dan Sumber Data..................................................................................24
3.5 Metode Pengumpulan Data...........................................................................24
3.6 Metode Analisis Data.....................................................................................25
3.6.1 Uji Asumsi Klasik...................................................................................25
3.6.2 Uji Hipotesis............................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................32
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
vii
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
Penghargaan, dan Sistem Pengukuran Kinerja.
3
peneliti adalah sebagai berikut :
Manajerial?
Tujuan yang akan dicapai dari peneliti berdasarkan rumusan masalah adalah
sebagai berikut :
Kinerja Manajerial.
4
3. Menganalisis pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja berpengaruh Kinerja
Manajerial.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
variabelnya.
Balikpapan.
5
c. Bagi Peneliti
Dalam penelitian ini, penulis menulis penelitian yang terdiri dari 5 bab,
sebagai berikut :
penelitian.
6
BAB LIMA : PENUTUP
7
BAB II
LANDASAN TEORI
8
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Total Quality Management
a) Pengertian Total Quality Management
satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan sekali benar (right first time),
Namun seperti halnya kualitas, definisi TQM juga ada bermacam macam.
Menurut Ishikawa dalam Tjiptono dan Diana (2001:4) “TQM diartikan sebagai
perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun
kepuasan pelanggan”
organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan
Menurut Hensler dan Brunell dalam Tjiptono dan Diana (2001:14) ada
1. Kepuasan Pelanggan
tidak lagi hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi tertentu, tetapi kualitas
suatu perusahaan sama dengan nilai yang diberikan dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup para pelanggan. Semakin tinggi nilai kepuasan yang diberikan,
memiliki talenta dan kreativitas tersendiri yang unik. Dengan demikian, karyawan
merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu setiap
orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk
4. Perbaikan Berkesinambungan
berkesinambungan di sini menggunakan siklus PDCA (plan, do, check, act) yang
10
Goetsch dan Davis dalam Tjiptono dan Diana (2001) komponen tersebut memiliki
merupakan driver. Pelanggan eksternal menentukan kualitas poduk atau jasa yang
organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan
tersebut. Hal ini berarti bahwa semua karyawan pada setiap level berusaha
dapat melakukannya dengan lebih baik?” Bila suatu organisasi terobsesi dengan
3. Pendekatan ilmiah
itu dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu komitmen
11
jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar
persaingan antar departemen yang ada dalam organisasi tersebut agar daya
perbaikan kualitas, yang pada gilirannya untuk meningkatkan daya saing eksternal.
tertentu di dalam suatu sistem/ lingkungan. Oleh karena itu sistem yang ada perlu
meningkat.
merupakan faktor yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk
terus belajar. Dalam hal ini berlaku prinsip bahwa belajar merupakan proses yang
tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia. Dengan belajar, setiap orang
profesionalnya.
penting. Hal ini karena unsur tersebut dapat meningkatkan “rasa memiliki” dan
12
9. Kesatuan Tujuan
memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian setiap usaha dapat diarahkan pada
tujuan yang sama. Akan tetapi kesatuan tujuan ini berarti bahwa harus selalu ada
yang baik, rencana yang lebih baik, atau perbaikan yang lebih efektif karena juga
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan TQM khususnya bagi
didasarkan pada sistem kerja dari progam TQM yang berlandaskan pada perbaikan
pelayanan.
13
2) Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih
diperhatikan.
3) Produktifitas meningkat
4) Biaya turun
1) Pemberdayaan
perubahan
14
mereka melaksanakan inovasi manajemen lainnya, atau bahkan bila mereka
menganggap TQM sebagai alat penyembuh dengan cepat, maka usaha tersebut
telah gagal semenjak awal. Selain dikarenakan usaha pelaksanaan yang setengah
hati dan harapan-harapan yang tidak realistis, ada dua pula beberapa kesalahan
yang secara umum dilakukan pada saat organisasi memulai inisiatif perbaikan
dimulai dari pihak manajemen di mana mereka harus terlibat secara langsung
lain (misalnya kepada pakar yang digaji) maka peluang terjadinya kegagalan
sangat besar.
2) Team mania
karyawan. Untuk menunjang dan menumbuhkan kerja sama dalam tim, paling
tidak ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, baik penyelia maupun
masing. Penyelia perlu mempelajari cara menjadi pelatih yang efektif, sedangkan
karyawan perlu mempelajari cara menjadi anggota tim yang baik. Kedua,
organisasi harus melakukan perubahan budaya supaya kerja sama tim tersebut
dapat berhasil. Apabila kedua hal tersebut tidak dilakukan sebelumn pembentukan
15
elemen organisasi (misalnya, operasi, pemasaran, dan lain-lain). Seharusnya
pemasok, dan bidang produksi lainnya, karena usaha itu meliputi pemikiran
kesadaran.
yang ditentukan di situ. Padahal tidak ada satupun pendekatan yang disarankan
oleh ketiga pakar tersebut maupun pakar-pakar kualitas lainnya yang merupakan
satu pendekatan yang cocok untuk segala situasi. Bahkan para pakar kualitas
dibutuhkan waktu untuk mendidik, mengilhami dan membuat para karyawan sadar
akan pentingnya kualitas. Selain itu dibutuhkan dibutuhkan waktu yang cukup
sering kali perubahan tersebut memakan waktu yang sangat lama untuk sampai
empowerment kepada para karyawan. Mereka mengira bahwa bila karyawan telah
dilatih dan diberi wewenang baru dalam mengambil suatu tindakan, maka para
16
karyawan tersebut akan dapat menjadi self-directed dan memberikan hasil-hasil
positif. Sering kali dalam praktik, karyawan tidak tahu apa yang harus dikerjakan
membutuhkan sasaran dan tujuan yang jelas sehingga tidak salah dalam
melakukan sesuatu.
4. Pengertian Kinerja
Kinerja mengarah pada suatu tingkat pencapaian tugas yang dilakukan oleh
adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam
dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
17
kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi
dapat diketahui dan diukur jika individu atau sekelompok karyawan telah
mempunyai kriteria atau standar keberhasilan tolak ukur yang ditetapkan oleh
organisasi.
19
Pengukuran kinerja adalah proses di mana organisasi menetapkan parameter
hasil untuk dicapai oleh program, investasi, dan akusisi yang dilakukan. Proses
secara umum.
sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
kinerja juga digunakan untuk menilai pencapaian tujuan dan sasaran (James
arah pencapaian misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa,
ataupun proses”. Artinya, setiap kegiatan perusahaan harus dapat diukur dan
adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer perusahaan menilai
pencapaian suatu strategi melalui alat ukur keuangan dan non keuangan. Hasil
20
pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan
memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana
pengendalian.
21
untuk melaksanakan proses pengendalian dan memberikan motivasi kepada
manajemen untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya.
Manfaat sistem pengukuran kinerja adalah (Mulyadi & Setyawan, 1999):
1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggannya dan membuat seluruh
personil terlibat dalam upaya pemberi kepuasan kepada pelanggan.
2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata-
rantai pelanggan dan pemasok internal.
3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya
pengurangan terhadap pemborosan tersebut.
4. Membuat suatu tujuan strategi yang masanya masih kabur menjadi lebih
kongkrit sehingga mempercepat proses pembelajaran perusahaan.
24
2.6 Kerangka Pemikiran
TQM
(X1)
Penghargaan (X3)
25
2.7 Hipotesis Penelitian
rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga
dan belum jawaban yang empirik. Berikut adalah hipotesis penelitian hubungan
Geosystems.
sistem pengukuran kinerja dan system reward mempunyai pengaruh positif dan
disbanding dengan yang lain, usaha manager juga dipengaruhi oleh nilai
meningkatkan dan akan berusaha lebih baik guna mendapat reward yang di
janjikan oleh perusahaan. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya system
reward maka akan berfungsi sebagai pemotivasi yang dapat meningkatkan kinerja
kinerja manajerial.
27
bahwa sistem pengukuran kinerja terhadap kinerja manajerial berpengaruh pada
parsial positif terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan Amanah (2005), Narsa (2007) dan Sianipar (2013) yang
28
.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Populasi
30
b. Sampel
deskrip. Dalam usaha memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan
tang secara langsung berhubungan dengan maslah yang di teliti dengan batas
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data primer,
yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.
pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara
31
individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau
diteliti dengan batas waktu yang ditetapkan oleh peneliti. Instrumen yang
(X) dengan variabel independen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen
hubungan antara variable bebas (X) dan variabel terkait (Y). Dalam hal ini
berikut:
32
r = -1 atau mendekati, maka hubungan antara kedua variable sangat
antar 0 dan 1 dimana koefisien determinasi tidak boleh negative. Oleh karena
korelasi r².
total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Bila korelasi
korelasi diperoleh lebih dari r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid.
33
suatu instrument dikatakan reliable bila memiliki koefisien keandalan atau
alpha ≥ 0,6.
pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel numeric atau grafik.
Statistic deskriptif umumnya digunkaan oleh peneliti yang utama dan data
demografi respon ( jika ada ). Adapun secara keseluruhan analisis data ini
statistic uji t. Uji t adalah menguji pengaruh variabel bebas secara parsial.
Menard Geosytems
Geosytems
34
multikolienaritas, dan autokorelasi. Dalam linietur ekonometrika
dikemukakan beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi oleh suatu model
regresi agar model regresi tersebut dapat dipakai. Asumsi klasik tersebut
autokorelasi.
dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik plot (scatterplot). Jika
normalitas.
35
1.6.6 Definisi Operasional
sebagai berikut:
36
DAFTAR PUSTAKA
37
Megariyadi, M. N., Suprijanto, A., & Pranaditya, A. (2016). Pengaruh Kebijakan
Dividen, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Saham Asing, Struktur
Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Utang (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2016).
Journal Of Accounting.
Murhadi, Werner R. 2012. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi
Saham. Surabaya: Salemba Empat.
Murni, Sri dan Andriana., 2007, Pengaruh Insider Ownership, Institutional
Investor, Dividend Payments, dan Firm Growth Terhadap Kebijakan
Hutang Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta), Jurnal Akuntansi dan Bisni, Vol. 7, No.
1, Pebruari, Hlm. 15-24.
Nurbaiti., 2006, Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Struktur Modal:
Analisis Time-Series Cross-Sectional, Tema, Vol. 7, No. 2, Hlm. 109-
125
Purwaji, Agus, Wibowo, dan Hexana Sri Lastanti. 2016. Pengantar Akuntansi 2.
Jakarta: Salemba Empat.
Prayogi, D. A., Susetyo, B., & Subekti, M. (2016). Pengaruh Struktur Aktiva,
Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan Kebijakan Dividen Terhadap
Kebijakan Utang (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Sub Sektor
Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2013-2015). PERMANA.
Saputro, R. Condro dan Willy Sri Yuliandhari. 2015. Pengaruh Struktur Aktiva,
profitabilitas dan Kebijakan Dividen terhadap Kebijaka Hutang.
Bandung: Universitas Telkom.
Siregar, B. 2005. Hubungan Antara Dividen, Leverage Keuangan, dan Investasi.
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 16, No. 3, hlm. 219-230
Steven, S., & Lina, L. (2011). Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan
Utang Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 163-181.
Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Surjaweni, V. W. (2016). Kupas Tuntas Penelitian Akuntansi Dengan SPSS.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Suryani, A. D., & Khafid, M. (2016). Analisis Faktor - Faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Utang. Accounting Analysis Journal, 95-103.
Wahidahwati. 2002. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan
Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif
Theory Agency. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5, No. 1, hlm. 1-
16.
38
Wihananto. 2009. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang
Perusahaan Manufaktur Publik, Jurnal Kajian Akuntansi, Vol. 4, No. 1
39
40