Anda di halaman 1dari 53

SKRIPSI

ANALISI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, KOMITMEN ORGANISASI,DAN


MOTIVASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI PT CAHAYA PUTRI
AGUNG PEKANBARU

OLEH:

NURUL NAFISAH

NIM: 11870324325

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2021
ABSTRAK

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, KOMITMEN

OGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI

PT CAHAYA PUTRI AGUNG PEKANBARU

OLEH:

NURUL NAFISAH
11870324325

Penelitian ini dilakukan pada PT Cahaya Putri Agung Pekanbaru yang

berlangsung pada bulan Januari 2020 sampai selesai. Adapun tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui Analisis Sistem Akuntansi Manajemen,

Komitmen Orginasi, dan Motivasi terhadap kinerja manajerial pada PT Cahaya

Putri Agung Pekanbaru. Dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara.

Penelitian ini menemukan bahwa sistem akuntansi manajemen, Komitmen

Organisasi dan Motivasi dapat meningkatkan faktor Kinerja Manajerial PT

Cahaya Putri Agung Pekanbar.

Kata Kunci : Sistem Akuntansi Manajemen, Komitmen organisasi , Motivasi,

Kinerja Manajerial

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadurat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Pemahaman Akuntansi, Kepemilikan NPWP, dan Pemeriksaan Pajak Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Badan Di KPP Madya Pekanbaru”. Shalawat beseta

salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita

dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penulisan laporan ini merupakan salah satu persyaratan yang harus

dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan program S1 Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau.

Pada saat selesainya pembuatan laporan ini penulis menyadari dan

memahami bahwa laporan yang penulis buat ini sangat jauh dari kesempurnaan.

Oleh karna itu apabila pembaca menemukan kejanggalan- kejanggalan dalam

penulisan laporan ini yang disebabkan oleh keterbatasan penulis, maka penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan demi

kesempurnaan di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan

arahan serta dukungan kepada penulis terutama ditunjukan kepada:

ii
1. Teristimewa untuk Ibunda tercinta Hj. Ir . Asmihartati Isa dan

Ayahnda tercinta H. Riko Pribadi yang telah merawat, membesarkan,

dan membimbing dengan penuh pengorbanan, kerja keras, dan jerih

payah untuk dapat mewujudkan cita-cita penulis untuk dapat terus

mengejar cita-cita. Sungguh mulia pengorbananmu, dengan penuh

kesabaran, ketabahan, kasih sayang, dan doa serta dukungan untuk

keberhasilan penulis hingga saat ini.

2. Bapak Prof. Dr. H.Khairunnas Rajab, M.Ag selaku Rektor

Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau.

3. Ibu Dr. HJ. Mahyarni, SE, MM selaku Dekan fakultas ekonomi dan

ilmu sosial, beserta wakil dekan I, II, dan III fakultas ekonomi

Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau.

4. Ibu Faiza Muklis SE, M.Si, Akt selaku ketua jurusan program S1

Akuntansi yang telah memberikan pengarahan kepada penulis selama

mengikuti perkuliahan di Program S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau.

5. Ibu Rimet, SE, MM, Ak, CA selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbinganan dan, arahan yang tak henti-hentinya

kepada penulis.

6. Bapak Rhony selaku pimpinan Sub bagian umum dan kepatuhan

internal PT Cahaya Putri Agung Pekanbaru. Beserta seluruh staff

yang telah membantu penulis dalam memperoleh data dan informasi

berkaitan dengan laporan yang penulis kerjakan

iii
7. Seluruh bapak dan ibu dosen serta staff akademis dan umum

fekonsos Uin Suska Riau

8. Kepada Sahabat penulis Pudja yang telah membantu penulis dalam

mencari buku-buku untuk penelitian

9. Rekan-rekan S1 Akuntansi khususnya teman angkatan Transfer dari

D3 Akuntansi UIN Sultan Syarif Kasim Riau

10. Dan kepada seluruh pihak-pihak yang membantu dan mendukung

penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Akhirnya penulis berharap seluruh kebaikan yang diberikan kepada

penulis di balas oleh Allah SWT dan laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca

umumnya dan penulis khususnya.

Pekanbaru, 21 Desember 2021

Penulis

Nurul Nafisah

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
1.5 Sistematika Penulisan ......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Akuntansi Manajemen ............................................................ 10


2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Manajemen ................................. 10
2.1.2 Karakteristik pengukuran Sistem Akuntansi Manajemen .......... 13
2.2 Motivasi .............................................................................................. 14
2.2.1 Pengertian Motivasi ................................................................... 14
2.2.2 faktor-faktor Motivasi .............................................................. 15
2.3 Komitmen Organisasi ......................................................................... 16
2.3.1 Pengertian Komitmen Organisasi .............................................. 16
2.3.2 Komponen komitmen................................................................. 18
2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen ......................... 18
2.4 Kinerja Manajerial .............................................................................. 19
2.5.1 Pengertian Kinerja Manajerial ................................................... 19
2.5 Konsep Islam ...................................................................................... 23
2.6 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 26
2.7 Desain Penelitian ................................................................................ 31

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian ............................................................................... 32


3.2 Populasi dan Sampel .......................................................................... 32
3.3 Jenis dan Sumber Data....................................................................... 33
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 33
3.5 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuranya ........................... 34
3.6 Metode Analisis Data ...................................................................... 37

v
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................... 38
4.1.1 Visi dan Misi ........................................................................... 39
4.1.2 Struktur Organisasi ................................................................. 40
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................. 41
4.2.1 Kinerja Manajerial Pada PT Cahaya Putri Agung ................... 41
4.2.2 Sistem Akuntansi Pada PT Cahaya Putri Agung ..................... 44
4.2.3 Motivasi Terhadp Kinerja Manajerial ..................................... 46
4.2.4 Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial .............. 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 50
5.2 Saran ................................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam sebuah organisasi kinerja manajerial merupakan suatu hal yang

sangat penting, karena dengan kinerja manajer yang handal dapat menciptakan

keunggulan daya saing suatu organisasi. Kinerja manajerial juga bisa menjadi

nilai tambah dalam mencapai peningkatan yang dapat diraih dalam suatu

manajemen dan kualitas atau mutu yang dihasilkan perusahaan adalah salah satu

faktor penting yang berkaitan dengan kinerja manajerial. Untuk lebih

memaksimalkan hasil kinerja manajerial tentu sangat diperlukannya pengendalian.

Kemampuan manajer dalam mengelola perusahaan merupakan barometer

bagi pertumbuhnan perusahaan. Penggunaan teknologi informasi merupakan salah

satu cara memudahkan pengelolaan perusahaan. Seorang manajer dikatakan

memiliki prestasi dan kinerja yang bagus apabila telah banyak menghasilkan laba

bagi perusahaan. Dalam dunia bisnis informasi merupakan alat yang penting bagi

manajemen untuk membantu menggerakkan dan mengembangkan kegiatan

perusahaan. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu perusahaan tergantung

pada sistem informasi yang digunakan. Sistem informasi akuntansi manajemen

menyediakan informasi, baik keuangan maupun non keuangan, kepada manajer

dan karyawan organisasi dalam perusahaan.

1
2

Pengendalian dilakukan oleh seorang pimpinan yang disebut dengan

manajer. Seorang manajer yang baik ialah manajer yang mengerti konsep tentang

kinerja manajerial serta dapat menerapkannya dengan baik dan juga

mempertanggung jawabkannya. Pengendalian manajemen yang baik dapat

menunjang kinerja manajer agar lebih baik lagi. Pengendalian manajemen bersifat
1
menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah ke berbagai hal yang dilakukan

manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi. Sistem pengendalian manajemen ini

digunakan untuk mengarahkan pegawai agar melaksanakan kegiatan

organisasionalnya secara efektif dan efisien.

Sistem akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang

tujuan utamanya untuk menyajikan informasi yang berguna dalam satuan usaha

atau organisasi tertentu untuk kepentingan internal dalam rangka melaksanakan

proses manajemen yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian (Solechan, 2007:04). Garrison

dan Noreen (2000) menyatakan bahwa sistem akuntansi manajemen adalah

akuntansi yang berkaitan dengan penyediaan informasi kepada para manajer untuk

membuat perencanaan dan pengendalian operasi serta dalam pengambilan

keputusan. Sistem akuntansi manajemen menggambarkan sebuah sistem yang

didesain untuk menyediakan informasi untuk manajer. Sistem akuntansi

manajemen merupakan bagian dari sistem pengendalian organisasi yang perlu

diperhatikan karena diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif didalam

keberhasilan sistem pengendalian manajemen. Sistem akuntansi manajemen


3

membantu manajer untuk mengendalikan aktivitas perusahaan sehingga dapat

membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Prasetyo (2006) mengemukakan sistem akuntansi manajemen merupakan

salah satu mekanisme pengendalian di dalam organisasi, serta alat yang efektif di

dalam menyediakan informasi yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi

yang mungkin terjadi dari berbagai aktivitas yang bisa dilakukan.Salah satu

produk yang dihasilkan sistem akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi

manajemen yang berguna untuk membantu pekerja, manajer dan eksekutif untuk

membuat keputusan yang lebih baik.

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja manajerial adalah motivasi. Pada

umumnya, individu akan bekerja jika mempunyai motivasi. Motivasi akan

menimbulkan semangat atau dorongan kerja kepada individu untuk melakukan

kegiatan dalam mencapai sasaran perusahaan. Motivasi sangat penting bagi

karyawan, manajer atau para pemimpin karena dengan motivasi yang tinggi, maka

pekerjaan dilakukan dengan bersemangat dan bergairah sehingga akan dicapai

suatu hasil yang optimal untuk mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan

dengan efisien dan efektif. Jika tujuan perusahaan tercapai maka kinerja

manajerial dalam perusahaan tersebut baik.Menurut Rivai dan Sagala (2009:837),

“motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu

untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu”. Berdasarkan

dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah

suatu sikap yang mendorong seseorang melakukan tindakan untuk sesuatu dalam

mencapai tujuan.
4

Komitmen organisasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja

manajerial. Individu yang memiliki ikatan emosional akan memicu tumbuhnya

komitmen organisasional akan berusaha mencapai tujuan perusahaan dan

mengesampingkan kepentingan pribadi. Jika komitmen telah dibuat oleh individu

maka ia akan memberikan usaha yang maksimal untuk kepentingan perusahaan.

Selain itu, mereka akan berpartisipasi dan terlibat aktif untuk memajukan

perusahaan. Bila individu memiliki komitmen yang tinggi, biasanya mereka akan

lebih memperhatikan kelangsungan organisasi serta berusaha mengarahkan

organisasi menjadi lebih baik dimasa mendatang sehingga dengan adanya

komitmen organisasi yang tinggi akan meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja

manajerial perusahaan. Sebaliknya, apabila individu memiliki tingkat komitmen

organisasi yang rendah serta mementingkan diri sendiri, maka ia tidak akan

memiliki niat untuk memajukan organisasi sehingga memungkinkan tidak

tercapainya kepuasan kerja dan peningkatan kinerja manajerial perusahaan

(Sulijaya & Nuraini, 2015).

Luthan dalam Sutrisno (2010:292) menyatakan komitmen organisasi

merupakan keinginan yang kuat untuk menjadi anggota dalam suatu kelompok,

kemauan usaha yang tinggi untuk organisasi, dan suatu keyakinan tertentu dan

penerimaan terhadap nilai-nilai serta tujuan-tujuan organisasi.


5

PT. Cahaya Putri Agung (CPA) merupakan perusahaan lokal yang

berpusat di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Berdiri pada tahun 2005 dengan latar

belakang keinginan keras untuk berperan aktif dalam pelaksanaan pembangunan

nasional, khususnya di bidang jasa: konstruksi, mekanikal, elektrikal, alat berat

dan alat angkat

Fenomena yang dialami oleh PT Cahaya Putri Agung Pekanbaru yaitu

kinerja manajerial pada perusahaan ini belum maksimal. Seperti terjadinya banyak

kecurangan yang dilakukan oleh karyawan dalam penyewaan alat berat kepada

pelanggan. Kecurangan yang dilakukan itu senilai 450 juta. Selain itu biaya upah

yang diberikan kepada karyawan juga tidak sesuai (manager operasional PT

Cahaya Putri Agung Pekanbaru) . Hal ini menunjukan bahwa kurangnya

pengendalian dan kinerja para manajerial

Pada dasarnya masalah yang sering timbul dalam perusahaan adalah yang

pertama, pencatatan keuangan tidak rapi dan tidak sistematis dikarenakan

kurangnya sistem akuntansi manajemen yang kurang rinci dalam mencatat biaya-

biaya yang dihasilkan dan digunakan dalam perusahaan. Yang kedua, menurunya

prestasi kinerja dikarenakan prilaku yang kurang baik seperti datang tidak tepat

waktu, masih banyak karyawan yang pergi meninggalkan perusahaan diluar jam

kerja, hal ini membuktikan rendahnya komitmen karyawan pada perusahaan.

Yang ketiga yaitu bonus yang diberikan kepada karyawan tidak merata serta

pelaksanaan pemberian penghargaan dan hukuman yang dijalankan perusahaan

kurang baik sehingga karyawan kurang termotivasi dan menghasilkan kinerja

yang kurang baik.


6

Masalah yang terjadi terkait dengan kinerja manajerial adalah kedisiplinan

karyawan yang dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Jumlah Kehadiran Karyawan PT. Cahaya Putri Agung

Tahun Presentase Terlambat Tanpa Mangkir

Kehadiran Keterangan

2018 84% 10% 1% 0%

2019 81% 13% 1% 0%

2020 80% 15% 3% 2%

Sumber: PT. Cahaya Putri Agung, 2021

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat kedisiplinan dari karyawan pada PT.

Cahaya Putri Agung menunjukkan adanya meningkatnya tidak ketidakdisiplinan

dari karyawan. Meningkatnya karyawan yang sering terlambat dikarenakan

kurangnya sangsi hukuman yang diberikan pimpinan terhadap karyawan yang

melakukan kesalahan dan terlambat masuk kerja, yang seharusnya masuk jam

08.00 wib tapi karyawan datang jam 08.30 wib bahkan ada yang lebih. Kurangnya

pengawasan melekat yang dilakukan oleh pimpinan kepada karyawan yang sering

menyalahgunakan wewenang dan melangar peraturan yang telah ditetapkan

perusahaan.
7

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik

untuk untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Analisis Sistem

Akuntansi Manajemen, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Pada PT

Cahaya Putri Agung Pekanbaru)”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana kinerja manajerial pada PT Cahaya Putri Agung Pekanbaru?

2. Apakah sistem akuntansi manajemen, motivasi dan komitmen organisasi

dapat meningkatkan kinerja manajerial PT Cahaya Putri Agung

Pekanbaru?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui kinerja manajerial pada PT Cahaya Putri Agung

Pekanbaru.

2. Untuk mengetahui faktor sistem akuntansi manajemen, motivasi dan

komitmen organisasi dalam meningkatkan kinerja manajerial PT Cahaya

Putri Agung Pekanba


8

1.4 Manfaat Penelitian

1. PT Cahaya Putri Agung Pekanbaru

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi

PT Cahya Putri Agung Pekanbaru dalam membuat kebijakan yang berkaitan

dengan peningkatan kinerja manajerial. Memberikan referensi kepada PT Cahaya

Putri Agung mengenai faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja manajerial

sehingga dapat memberi kepuasan kepada publik.

2. Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai literatur bagi penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang bisa mempengaruhi kinerja

manajerial.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada Bab ini menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan secara singkat landasan teori yang melandasi penelitian

mengenai kejelasan peran, komitmen organisasi, pemberdayaan psikologis dan


9

kepuasan kerja, kinerja manajerial, penelitian terdahulu, pengembangan hipotesis

dan model penelitian.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan menguraikan desain penelitian meliputi lokasi penelitian,

populasi dan sampel, teknik sampling, sumber data dan merode pengumpulan

data, definisi operasional dan pengukuran variabel serta metode analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai analisis statistik deskriptif yang terdiri atas

tingkat pengembalian kuesioner, demografi responden dan deskriptif variabel

penelitian. Kemudian menguraikan tentang analisis statistik inferensial yang

terdiri atas pengukuran model, evaluasi model struktur, pengujian hipotesis dan

pembahasan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini berisi simpulan, saran dan implikasi yang didasarkan pada

hasil penelitian yang dilakukan untuk penelitian yang akan datang.


10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Akuntansi Manajemen

2.1.1 Teori Dan Definisi Akuntansi Manajemen

Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang

menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan

memprosesnya untuk mencapai tujuan khusus manajemen. Hansen dan Mowen

(2006:14) Sistem Akuntansi Manajemen mempunyai tiga tujuan yaitu

menyediakan jasa informasi yang digunakan dalam perhitungan jasa, produk, dan

tujuan lain yang diinginkan manajemen, unluk menyediakan infomasi yang

digunakan dalam perencanaan, pengendalian, dan pengevaluasian dan untuk

menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan (Hansen dan

Mowen dalam Kumentas, 2013).

2.1.2 Pengertian Sistem Akuntansi Manajemen

Sistem akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang

tujuan utamanya untuk menyajikan informasi yang berguna dalam satuan usaha

atau organisasi tertentu untuk kepentingan internal dalam rangka melaksanakan

proses manajemen yang melipuli perencanaan, pembuatan keputusan,

pengorganisasian. pengarahan dan pengendalian (Solechan, 2007:04). Garrison

dan Noreen (2000) menyatakan bahwa sistem akuntansi manajemen adalah

akuntansi yang berkaitan dengan penyediaan informasi kepada para manajer untuk
11

membuat perencanaan dan pengendalian operasi serta dalam pengambilan

keputusan. Sistem akuntansi manajemen menggambarkan sebuah sistem yang

didesain untuk menyediakan informasi untuk manajer. Sistem akuntansi

manajemen merupakan bagian dari sistem pengendalian organisasi yang perlu

diperhatikan karena diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif didalam

keberhasilan sistem pengendalian manajemen. Sislem akumansi manajemen

membantu manajer untuk mengendalikan aktivitas perusahaan sehingga dapat

membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Astuti (2007) menyatakan bahwa sistem akuntansi manajemen adalah

sistem informasi yang mengumpulkan data operasional dan finasial,

memprosesnya, menyimpannya dan melaporkan kepada pengguna. Produk yang

dihasilkan oleh sistem akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi

manajemen.

Prasetyo (2006) mengemukakan sistem akuntansi manajemen merupakan

salah satu mekanisme pengendalian di dalam organisasi, serta alat yang efektif di

dalam menyediakan informasi yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi

yang mungkin terjadi dari berbagai aktivitas yang bisa dilakukan. Salah satu

produk yang dihasilkan sistem akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi

manajemen yang berguna untuk membantu pekerja, manajer dan eksekutif untuk

membuat keputusan yang lebih baik.


12

Sistem akuntansi manajemen dalam organisasi merupakan berperan

membantu manajer atau orang-orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan

aktivitas - aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengambilan

keputusan. Sistem akuntansi manajemen merupakan sistem formal yang dirancang

untuk menyediakan informasi untuk pengguna internal seperti manajer, eksekutif,

dan para pekerja. Sistem akuntansi manajemen secara khusus akan menerapkan

teknik- teknik dan konsep yang tepat dalam pengolahan data ekonomi historikal

dan yang diproyeksikan dari satu satuan usaha untuk membantu manajemen

dalam penyusunan rencana untuk tujuan- tujuan ekonomi yang rasional dan dalam

membuat keputusan-keputusan rasional dengan satu pandangan kearah pencapaian

tujuan (Lempas & Sabijono, 2014:432).

Sistem akuntansi manajemen yang merupakan bagian dari sistem

pengendalian organisasi perlu mendapat perhatian, hingga dapat diharapkan akan

memberikan kontribusi positif dalam mendukung keberhasilan sistem

pengendalian manajemen (Lempas & Sabijono, 20l4:432). Sistem akuntansi

manajemen yaitu suatu sistem pengolahan informasi keuangan yang digunakan

untuk menghasilkan informasi keuangan bagi kepentingan pemakai intern

organisasi (Mulyadi, I997 dalam Setyolaksono, 2013).


13

2.1.3 Karakteristik Pengukuran Sistem Akuntansi Manajemen

Chenhall dan Morris (1986) dalam Setyolaksono (2013) mengidentifikasi

empat karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen yaitu sebagai berikut :

a. Broadscope

Lingkup sistem akuntansi manajemen yang luas memberikan informasi

yang berhubungan dengan lingkungan eksternal yang mungkin bersifat ekonomi

seperti Gross National Product, total penjualan pasar dan pangsa pasar suatu

industri, atau juga bersifat non ekonomi seperti faktor demografi, cita rasa

konsumen, tindakan para pesaing dan perkembangan teknologi. Disamping itu,

lingkup sistem akuntansi manajemen yang luas akan memberikan estimasi tentang

kemungkinan terjadinya peristiwa di masa yang akan datang dalam ukuran

probabilitas

b. Timeliness

Informasi timeliness meningkatkan fasilitas sistem akuntansi manajemen

untuk melaporkan peristiwa paling akhir dan untuk memberikan umpan balik

secara tepat terhadap keputusan yang dibuat. Jadi timeliness mencakup frekuensi

pelaporan dan kecepatan pelaporan.

c. Aggregation

Tipe aggregasi yang mangacu pada berbagai format yang konsisten

dengan model keputusan format seperti analisis cash flow yang didiskontokan

untuk anggaran modal, simulasi dan linier programming untuk penerapan

anggaran, analisis laba dan rugi dan analisis pengendalian intern.


14

d. Integration

Aspek pengendalian suatu organisasi yang penting adalah koordinasi

berbagai segmen dalam sub-sub organisasi. Karakteristik sistem akuntansi

manajemen yang membantu koordinasi mencakup spesifikasi target yang

menunjukkan pengaruh interaksi segmen dan informasi mengenai pengaruh

keputusan pada operasi seluruh sub unit organisasi.

2.2 Motivasi

2.2.1 Pengertian Motivasi

Wilson Bangun (2012:313) mengatakan bahwa motivasi didefinisikan

sebagai suatu tindakan untuk mempengaruhi orang lain agar berperilaku secara

teratur. Robbins dan Coulter (2012:458) menjelaskan “Motivation refers to

process by which a person's efforts are energized, directed, and sustained toward

attaining a goal”. Sedangkan menurut Rivai dan Sagala (2009:837), “Motivasi

adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk

mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu”.

Suatu motivasi individu dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat

timbul dari luar individu. Menurut Anoraga (2007) dalam M. Ridwan (2014),

menyatakan bahwa motivasi merupakan hal atau sesuatu yang mendorong

seseorang berbuat sesuatu. Mengarahkan dan memotivasi orang lain adalah

pekerjaan para manajer. Manajer akan selalu berusaha agar bawahannya selalu

rajin bekerja, dan mau bekerja dengan giat. Oleh karena itu, adalah tidak
15

mengherankan jika masalah motivasi menjadi salah satu pokok pembahasan yang

penting dalam Manajemen (Mas’ud, 2002) dalam lkhsan dan Muhammad (2008).

Sujak (1990) dalam Brahmasari dan Suprayetno (2008) mengemukakan

bahwa pemahaman motivasi baik dalam diri karyawan maupun lingkungan akan

dapat membantu dalam peningkatan kinerja. Seorang manajer perlu mengarahkan

motivasi dengan menciptakan kondisi organisasi melalui pembentukan komitmen

organisasi sehingga para karyawan atau bawahan merasa terpacu untuk bekerja

keras agar mencapai tujuan organisasi dan kemajuan perusahaan. Komitmen

organisasional ditunjukkan dalam sikap penerimaan, keyakinan yang kuat

terhadap nilai nilai dan tujuan organisasi, begitu juga adanya dorongan yang kuat

untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi demi tercapainya tujuan

organisasi (Suwardi dan Joko, 20ll).

2.2.2 Faktor-Faktor Motivasi

Menurut George R. Terry (2012:334) Faktor- faktor motivasi terdiri dari

faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik disebabkan oleh karena

faktor-faktor motivasional timbul dari pekerjaan itu sendiri dan pekerja yang

bersangkutan. Sedangkan faktor ekstrinsik disebabkan oleh karena faktor-faktor

konteks pekerjaan atau faktor- faktor pemeliharaan berada diluar pekerjaan itu

sendiri dan pekerja yang bersangkutan.

Menurut Petri (dalam Erna, 2008:14) Motivasi memiliki dua komponen

yaitu komponen pemberdaya dan komponen pengarah. Komponen pemberdaya

mengacu kepada kekuatan mental dalam diri konsumen yang mendorong mereka
16

untuk melakukan sesuatu hingga kebutuhannya terpenuhi. Komponen kedua, yaitu

komponen pengarah. Komponen pengarah mengarahkan tindakan mana yang

hendak diambil sesuai dengan kebutuhan yang hendak dipenuhi.

Menurut penelitian Kadek Novi, dkk (2017) Faktor- faktor yang

mempengaruhi motivasi kerja terdiri dari faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.

Faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi kerja meliputi pekerjaan yang

kreatif dan menantang, prestasi, penghargaan, tanggung jawab, kemungkinan

meningkat, dan kemajuan. Sedangkan faktor ekstrinsik yang mempengaruhi

motivasi bersumber dari lingkungan fisik, sosial, dan organisasi. Adapun faktor

ekstrinsik meliputi gaji atau upah, kondisi kerja, kebijaksanaan dan administrasi

perusahaan, hubungan antar pribadi, kualitas supervisi atau pengawasan.

2.3 Komitmen Organisasi

2.3.1 Pengertian Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja

manajerial. Individu yang memiliki ikatan emosional akan memicu tumbuhnya

komitmen organisasional akan berusaha mencapai tujuan perusahaan dan

mengesampingkan kepentingan pribadi. Jika komitmen telah dibuat oleh individu

maka ia akan memberikan usaha yang maksimal untuk kepentingan perusahaan.

Selain itu, mereka akan berpartisipasi dan terlibat aktif untuk memajukan

perusahaam bila individu memiliki komitmen yang tinggi, biasanya mereka akan

lebih memperhatikan kelangsungan organisasi serta berusaha mengarahkan

organisasi menjadi lebih baik dimasa mendatang sehingga dengan adanya


17

komitmen organisasi yang tinggi akan meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja

manajerial perusahaan. Sebaliknya, apabila individu memiliki tingkat komitmen

organisasi yang rendah serta mementingkan diri sendiri, maka ia tidak akan

memiliki niat untuk memajukan organisasi sehingga memungkinkan tidak

tercapainya kepuasan kerja dan peningkatan kinerja manajerial perusahaan

(Sulijaya & Nuraini. 2015). Luthan dalam Sutrisno (2010:292) menyatakan

komitmen organisasi merupakan keinginan yang kuat untuk menjadi anggota

dalam suatu kelompok, kemauan usaha yang tinggi untuk organisasi, dan suatu

keyakinan tertentu dan penerimaan terhadap nilai-nilai serta tujuan-tujuan

organisasi.

Komitmen organisasi menurut penelilian Yuslina dalam Wigati (2012)

adalah derajat sejauh mana keterlibatan seseorang dalam organisasinya dan

kekuatan identifikasinya terhadap suatu organisasi tertentu. Oleh karenanya

komitmen organisasi ditandai dengan tiga hal yaitu : 1) Suatu kepercayaan yang

kuat terhadap organisasi dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilai-nilai

organisasi, 2) keinginan yang kuat untuk memelihara hubungan yang kuat dengan

organisasi dan, 3) kesiapan dan kesediaan untuk menyerahkan usaha keras demi

kepentingan organisasi. Menurut Robbins dan Judge dalam Susamo (2016)

komitmen organisasi adalah tingkat sampai dimana seorang karyawan memihak

sebuah organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginan untuk mempertahankan

keanggotaan dalam organisasi tersebut. Komitmen organisasi menurut Ivancevich

2007:234) adalah perasaan identifikasi, keterlibatan, dan kesetiaan yang

diekspresikan oleh pegawai terhadap organisasi.


18

2.3.2 Komponen Komitmen

Ada tiga komponen komitmen organisasional yang dikemukakan oleh Robbins

(2008) adalah :

1. Komitmen Efektif (Agectif Commitment) merupakan perasaan emosional untuk

organisasi dan keyakinan dalam nilai-nilainya.

2. Komitmen Berkelanjutan (Continuance Commitment) adalah nilai ekonomi

yang dirasa dari benahan dalam suatu organisasi bila dibandingkan dengan

meninggalkan organisasi tersebut. Seorang karyawan mungkin akan

berkomitmen kepada seorang pemberi kerja karena ia di bayar tinggi dan

merasa bahwa pengunduran diri dari perusahaan akan menghancurkan

keluarga.

3. Komitmen Normatif (Normative Commitment) adalah kewajiban untuk

bertahan dalam organisasi unluk alasan alasan moral atau etis.

2.3.3 FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Komitmen

Minner dalam Sopiah (20082163 164) mengemukakan empa! faktor yang

mempengaruhi komitmen pada organisasi, yaitu :

a. Faktor personal. misalnya usia, jenis kelamin, tingkal pendidikan, pengalaman

kerja, kepribadian dll.

b. Karakteristik pekerjaan. misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan.

konflik peran dalam pekerjaan, tingkat kesulilan dalam pekerjaan dan lain lain.
19

c. Karakteristik struktur, misalnya besar/ kecilnya organisasi, bentuk organisasi

seperti sentralisasi atau desentralisasi, kehadiran serikat pekerja dan tingkat

pengendalian yang dilakukan organisasi terhadap karyawan.

d. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap

tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karywan yang baru beberapa

tahun bekelja dan karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja dalam

organisasi tentu memiliki tingkat komitmen yang berlainan.

2.4 Kinerja Manajerial

2.4.1 Pengertian Kinerja Manajerial

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya (Anwar Prabu Mangkunegara, 2004:67). Wirawan (2009:67)

menerangkan kinerja sebagai keluaran yang dihasilkan oleh fungsi - fungsi atau

indikator - indikator suatu pekerjaan atau profesi dalam waktu tertentu. Menurut

Wibowo (2010:27) kinerja adalah hasil pekerjaan.

Manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk

memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi yang dijalankan bersama para

anggota organisasi (Sule dan Saefullah, 2005:17). Menurut Jeff Madura

(2007:386), manajer adalah karyawan yang benanggung jawab untuk mengatur

pekerjaan karyawan Iain (bawahannya) dan membuat keputusan bisnis penting.

Jadi, manajer adalah individu yang mengatur karyawan, memastikan seluruh

aktivitas dalam perusahaan dan membuat keputusan panting bagi perusahaan.


20

Menurut Mangkunegara (2005:21) yang dikutip oleh Sigillipu (2013)

kinerja manajerial merupakan suatu proses kombinasi yang terus menerus

dilakukan dalam kerjasama antara seorang karyawan dan aturan langsung yang

melibatkan penerapan pengharapan, serta pengertian tentang fungsi kerja

karyawan. Kinerja manajerial yang diperoleh manajer juga merupakan salah satu

faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan keefektifan perusahaan kinerja

manajerial menurut Anwar (dalam jumal Manhin, Saerang, dan Pangemanan

2013) “Kinerja manajerial merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengendalian terhadap pencapaian kinerja dan dikomunikasikan

secara terus menerus oleh pimpinan kepada karyawan, antara karyawan dengan

atasannya langsung”. Sedangkan menurut Yuliana, Nadirsyah dan Umar Bakar

(2012), “Kinerj manajenal adalah klnerja para indivdu anggota sebuah organisasi

dalam kegiatan-kegiatan manajerial”.

Untuk dapat memperoleh kinerja manajerial yang maksimal diperlukan

sistem pengendalian manajemen yang dapat dimanfaalkan unluk memotivasi

seluruh personel perusahaan guna mewujudkan tujuan perusahaan melalui

perilaku yang diharapkan. Sistem pengendalian manajemen ialah proses dan

struktur yang tertata secara digunakan unluk mencapai tujuan perusahaan dengan

strategi tertentu secara efisien. Unsur-unsur dari sistem pengendalian manajemen

melipuli: perencanaan anggaran, alokasi sumber daya, pengukuran, evaluasi,

penghargaan atas kinerja, penanggungjawaban, dan penetapan harga transfer

(Sulijaya & Numini,2015).


21

Menurut Narsa dan Yuniawati (2003) dalam Adang & Hemawati (2013)

menyatakan bahwa Kinerja Manajerial adalah kinerja para individu dalam

kegiatan manajerial. Kinerja personel melputi 8 dimensi yaitu:

l. Perencanaan, perencanaan dalam arti kemampuan untuk menemukan tujuan,

kebijakan dan tindakan/pelaksanaan, penjadwalan kerja, penganggaran,

merancang prosedur, dan pemrograman.

2. Investigasi yaitu kemampuan mengumpulkan dan menyampaikan informasi

untuk catatan, laporan, dan rekening, mengukur hasil, menentukan persediaan,

dan analisis pekerjaan.

3. Pengkoordinasian yaitu kemampuan melakukan tukar menukar infomasi

dengan orang lain di bagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan

menyesuaikan program, memberitahu bagian lain, dan hubungan dengan

manajer lain.

4. Evaluasi yaitu kemampuan untuk menilai dan mengukur proposal, kinerja yang

diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian cmatan hasil, penilaian

laporan keuangan, pemeriksaan produk.

5. Pengawasan (supervisi) yaitu kemampuan untuk mengarahkan, memimpin dan

mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan

kepada bawahan, memberikan tugas pekerjaan dan menangani bawahan.


22

6. Pengaturan staff (staffing) yaitu kemampuan untuk mempertahankan angkatan

kerja dibagian anda, merekrut, mewawancarai dan memilih pegawai baru,

menempatkan, mempromosikan dan mutasi pegawai.

7. Negosiasi yaitu kemampuan dalam melakukan pembelian, penjualan atau

melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi pemasok, tawar

menawar dengan wakil penjual, tawar menawar secara kelompok.

8. Perwakilan (representatif) yaitu kemampuan dalam menghadiri pertemuan -

pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan perkumpulan bisnis, pidato

untuk acara - acara kemasyarakatan, pendekatan kemasyarakatan,

mempromosikan tujuan umum perusahaan. Tujuan utama penilaian kinerja

adalah untuk memotivasi personal dalam mencapai sasaran organisasi dan

dalam memhami standard.

Menurut Wibowo (2010:7) manajemen kinerja adalah manajemen tentang

menciptakan hubungan dan memastikan komunikasi yang efektif. Manajemen

kinerja memfokuskan pada apa yang diperlukan oleh organisasi, manajer dan

pekerja unluk berhasil. Dapat ditarik kesimpulan Kineja Manajerial adalah tentang

bagaimana kinerja dikelola untuk memperoleh sukses. Kinerja berasal dari

pengertian performance. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai

hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan

memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian, kinerja adalah tentang

melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja

adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya


23

2.5 Konsep Islam

Agama islam yang berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadist sebagai tuntunan

dan pegangan bagi kaum muslimin mempunyai fungsi tidak hanya mengatur

dalam segi ibadah saja melainkan juga mengatur umat dalam memberikan

tuntutan dalam masalah yang berkenaan dengan kerja (Wahyuni, 2013). Kinerja

atau prestasi ialah kesuksesan seseorang didalam melaksanakan pekerjaan. Sejauh

mana keberhasilan seseorang atau organisasi dalam menyelesaikan pekerjaannya

disebut “level of performance ”. Biasanya orang yang level of performance tinggi

disebut orang yang produktif. dan sebaliknya orang yang levelnya tidak mencapai

standar dikatakan sebagai tidak produktif atau ber performance rendah.

firmanan Allah dalam Al -Quran tentang kinerja terdapat pada surat Al Ahqaaf

ayat: l9:

ْ ‫لي‬
ََ‫ُظلَ ُمىن‬ َ َ ‫ل َو ِليُ ََى فِّيَهُ َْم أَ ْع َٰ َملَهُ َْم َوهُ َْم‬ ۟ ۖ ‫َو ِل ُكلَ َٰ َجتٌ َد ََر ِّم َّما‬
َُ ‫وا َع ِم‬

Artinya: "Dan bagi masing masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka

kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan pekerjaan

mereka sedang merasa tiada dirugikan” (Q5. Ahqaf:l9)

Dari ayat tersebut menjelaskan bahwasanya Allah pasti akan membalas

setiap amal perbuatan manusia berdasarkan apa yang telah mereka kerjakan.

Artinya jika seseorang melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan menunjukkan


24

kinerja yang baik pula dari kerjaannya dan akan memberikan keuntungan bagi

organisasinya.

Firman Allah dalam Al Quran sum Al A’rafayat 39:

ْ َ ‫ول ه ُ ْمَ ْخ َز ا ه ُ ْم ِلَُ كَ ا و َ ا ف َ َمَ ل َ ك ُ ْمَ ا عَ ل َ ي ْهََ ِم ْهَ او ف َ ذ ُ وق ف‬


‫ض لَ ب ِ َم ا ب َ ا ل ْ عَ ذَ ا‬ َ ُ َ‫تَ أ‬
ْ َ ‫َو ق َ ا ل‬

َ‫ت َ كْ ِس ب ُى و َ كُ ى ْ ت ُ ْم‬

Artinya: “Dan berkata orang- orang yang masuk terdahulu di antara mereka

kepada orang- orang yang masuk kemudian: “ Kamu tidak mempunyai kelebihan

sedikitpun atas kami. maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu

Iakukan ” (QS. Al A 'raf: 39)

Ayat di atas menjelaskan bahwasanya segala kelebihan hanya milik Allah,

oleh karena itu bekerja tidak hanya sebatas ubuddiyah saja, karena pekerjaan

merupakan proses yang frekuensi Iogisnya adalah pahala (balasan) yang akan kita

terima. Dalam konteks ini, pekerjaan tidak hanya bersifat ritual dan ukhrowi, akan

letapi juga mempakan pekerjaan sosial yang bersifal duniawi.


25

2.6 Penelitian Terdahulu

Tabel dibawah ini menjelaskan penelitian - penelitian yang sudah

dilakukan oleh peneliti terdahulu. Sebagian besar penelitian terdahulu meneliti

hubungan Sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen,

motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinetja manajerial. Masih jarang

peneliti yang meneliti tentang pengaruh terhadap kinerja manajerial pada

perusahaan jasa, kebanyakan peneliti meneliti pada perusahaan manufaktur. dan

perbankan.
26

Tabel 1

Penelitian Terdahulu

No Pengarang Judul Variabel Hasil

dan Tahun Penelitian Penelitian

1 Bhakti Pengaruh Variabel Dependen Sistem

Setyolaksono desentralisasi, ( Y): Kinerja akuntansi

(2013) dan sistem Manjerial Variabel manajemen

akuntansi Independen (X): berpengaruh

manajemen terhadap
Desentralisasi dan
terhadap kinerja kinerja
sistem akuntansi
manajerial. manajerial
manajemen.

2 Muhammad Pengaruh gaya Variabel dependen Komitmen

Ridwan & Fitri kepemimpinan, (Y) : kinerja organisasi

Hamelinda motivasi, dan manajerial tidak

(2015) komitmen Variabel berpengaruh

organisasi independen (X): terhadap

terhadap kinerja gaya kinerja

manajerial kepemimpinan, manajerial.

motivasi, Motivasi

komitmen berpengaruh

organisasi, terhadap
27

kinerja

manajerial.

3 Feliana Pengaruh TQM, Variabel dependen Motivasi

Sulijaya & motivasi, dan (Y): Kinerja secara parsial

Nurainun komitmen manajerial berpengaruh

Bangun (2015) organisasi Variabel terhadap

terhadap kinerja independen (X): kinerja

manajerial. TQM, manajerial dan

motivasi,komitmen komitmen

organisasi. organisasi

secara parsial

berpengaruh

terhadap

kinerja

manajerial
28

4 Iwan Setiawan Pengaruh sistem Variabel dependen Sistem

(2016) akuntansi (Y): kinerja akuntansi

manajemen dan manajerial variabel manajemen

sistem independen (X): dan sistem

pengendalian sistem akuntansi pengendalian

manajemen manajemen dan manajemen

terhadap kinerja sistem secara parsial

manajerial. pengendalian tidak

manajemen berpengaruh

terhadap

kinerja

manajerial

5 Prisuda Pengaruh sistem Variabel dependen Sistem

Nurhayono pengendalian (Y): kinerja pengendalian

(2016) manajemen manajerial variabel manajemen

terhadap kinerja independen (X) berpengaruh

manajerial sistem terhadap

pengendalian kinerja

manajemen manajerial
29

6 Rosfariana Pengaruh TQM, Variabel dependen Sistem

Marbun (2017) sistem (Y): kinerja pengukuran

pengukuran manajerial variabel kinerja dan

kinerja, sistem independen (X): motivasi

penghargaan, TQM, sistem berpengaruh

motivasi,dan pengukuran positif

komitmen kinerja, sistem terhadap

organisasi penghargaan, kinerja

motivasi dan manajerial

komitmen sedangkan

organisasi komitmen

organisasi

tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

manajerial
30

7 Restika Sari Pengaruh Sistem Variabel dependen Sistem

Putri (2020) Akuntansi (Y): kinerja Akuntansi

Manajemen, manajerial variabel Manajemen,

Sistem independen (X): Sistem

Pengendalian Sistem Akuntansi Pengendalian

Manajemen, dan Manajemen, Manajemen,

Ketidak pastian Sistem dan Ketidak

Lingkungan Pengendalian pastian

Terhadap Kinerja Manajemen, dan Lingkungan

Manajerial Ketidak pastian Berpengaruh

Lingkungan Positif

Terhadap

Kinerja

Manajerial
31

2.7 Desain Penelitian

Model penelitian menggambarkan dasar dari penelitian ini. Dari gambar

dibawah dilihat independen utama yang akan diuji adalah sistem akuntansi

manajemen, motivasi, dan komitmen organisasi, sedangkan variabel dependen

yang akan diuji adalah kinerja manajerial

Gambar 2.1 : Kerangka Penelitian

PT. Cahaya Putri Agung


Pekanbaru

Sistem Akuntansi Komitmen organisasi motivasi


Manajemen

Kinerja Manajerial
32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Cahaya Putri Agung Pekanbaru yang

beralamat di jalan Soekarno – Hatta No. 8 Pekanbaru

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono dalam Setyani, 2015).

Populasi dalam penelitian ini adalah manajer PT Cahaya Putri Agung Pekanbaru

yang ada di kantor dan diambil sampel sebanyak 4 informan dengan

menggunakan teknik sampling sensus.

Sugiyono dalam Setyani (2015) menyatakan sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan

sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa

mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit dari pada jumlah

populasinya). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sampling sensus. Menurut Sugiyono dalam Setyani (2015), sampling

sensus adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel.


33

3.3 Jenis Dan Sumber Data Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono

dalam Setyani (2015) metode penelitian kuantitatif digunakan unluk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data subyek.

Menurut lndliantoro dalam Setyzxcv ttyuani (2015) data subyek adalah jenis data

penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakterislik dari seseorang

atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian atau responden. Sumber

data yang digunakan yaitu data primer. Data primer adalah sumber data penelitian

yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) untuk

menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan

metode survei melalui penyebaran kuesioner kepada responden (lndriantoro dalam

Setyani. 2015)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara.

1. pengamatan langsung atau Observation yaitu cara pengumpulan data

yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek yang

diteliti
34

2. Wawancara sebagai metode atau teknik pengumpulan data penelitian

adalah proses untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk

tujuan penelitian dan dilakukan dengan cara bertanya jawab antara

pewawancara dengan responden atau narasumber.

3.5 Definisi Operasional Variabel Dan Pengukurannya

Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai

(Kuncoro, 2013263). Sebagian besar ahli mendefinisikan variabel penelitian

sebagai kondisi - kondisi yang telah di manipulasi, dikontrol, atau diobservasi

oleh seorang peneliti dalam sebuah penelitian. Sebagian ahli juga mendefmisikan

bahwa yang dinamakan variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatan dalam sebuah penelitian. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari

variabel dependen dan variabel independen.

3.5.1 Kinerja Mangierial (Y)

Menurut Mangkunegara (2005:221) yang dikutip oleh Sigillipu (2013)

kinerja manajerial merupakan suatu proses kombinasi yang terus menerus

dilakukan dalam kerjasama antara seorang karyawan dan aturan Iangsung yang

melibatkan penerapan pengharapan, serta pengertian tentang fungsi kerja

karyawan. Kinerja manajerial yang diperoleh manajer juga merupakan salah satu

faktor yang dapat dipakai unluk meningkatkan keefektifan perusahaan. Variabel

kinerja manajerial diukur dengan menggunakan 8 item pernyataan yang di adopsi

dari peneliti terdahulu (Deki Putra, 2013):


35

a. Perencanaan

b. Investigasi

c. Pengkoordinasi

d. Evaluasi

e. Pengawasan (Supervisi)

f. Pemilihan Staff

g. Negosiasi

h. Perwakilan (Representatif)

3.5.2 Sistem Akuntansi Manajemen (X1)

Sistem akuntansi manajemen merupakan instrumen yang digunakan unluk

mengukur tingkat keandalan informasi akuntansi manajemen. Instrumen yang

digunakan untuk mengukur tingkat keandalan infomasi akuntansi manajemen

libagi menjadi empat. Keempat indikator di adopsi dari peneliti terdahulu (Meisti,

2014). Indikator dalam variabel ini adalah:

a. Informasi Broad Scope

b. Informasi Timelines

c. Informasi Aggregation

d. Informasi Integration
36

3.5.3 Motivasi (X2)

Wilson dalam Sulijaya (2015) mengatakan bahwa motivasi didefinisikan

sebagai suatu tindakan untuk mempengaruhi orang lain agar berprilaku secara

teratur, dapat di simpulkan bahwa motivasi kerja adalah suatu sikap yang

mendorong seseorang melakukan tindakan untuk sesuatu dalam mencapai tujuan.

Kelima indikator ini diadopsi dari peneliti terdahulu (Satria,2018). Indikator

dalam penelitian ini adalah:

l. Fisiologi

2. Rasa aman

3. Sosial

4. Penghargaan

5. Aktualisasi diri

3.5.4 Komitmen Organisasi (X3)

Menurut Nurfaizzah dalam Sulijaya (2015) berpendapat bahwa komitmen

organisasi merupakan suatu rasa kepercayaan yang kuat terhadap organisasi yang

menimbulkan rasa ketersediaan untuk berusaha melakukan yang terbaik demi

kemajuan organisasi. Ada tiga indikator yang diadopsi dari (Fatimah, 2017).
37

l. Affective Commitment

2. Continuance Commitment

3. Normative Commitment.

3.6 Metode Analisis Data

Analisa data merupakan upaya mencari data dan menata data secara

sistematis untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti

dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Analisis data kualitatif

dimulai dari melakukan analisis berbagai data yang berhasil dikumpulkan dan

dituangkan dalam bentuk laporan lapangan. Bentuk analisis data yang digunakan

penulis disini adalah deskriptif analitik, yaitu memaparkan dan menjelaskan

secara jelas bagaimana kinerja manajerial PT Cahaya Putri Agung Pekanbaru.

Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara kualitatif dimana penulis

tidak hanya memberikan penelitian terhadap data yang ada, tetapi akan lebih

memprioritaskan kepada gambaran situasi secara umum disebut dengan deskriptif

analisis.
50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja manajerial

pada PT Cahaya Putri Agung dan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja

manajerial. Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah di uraikan pada bab

sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kinerja manajerial pada PT Cahaya Putri Agung Pekanbaru dikategorikan

cukup baik dikarenakan perencanaan sampai evaluasi dilakukan secara

terperinci oleh perusahaan.

2. Sistem Akuntansi Manajemen, Motivasi, dan Komitmen Organisasi dapat

menjadi faktor untuk meningkatkan kinerja manajerial pada PT Cahaya

Putri Agung Pekanbaru

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat diusulkan saran yang diharapkan

akan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya:

1. Disarankan bagi penelitian selanjutnya dapat menambahkan jumlah variabel

yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial, Faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja manajerial, seperti sistem pengendalian manajemen,

gaya kepemimpinan, penghargaan, dll.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran

Anthony, Robert N. & Govindrajan, 2005. Management control system. Edisi

11terjemahan F.X Kurniawan Tjakrawala , Jakarta: Salemba barat

Anwar Prabu Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: Rosdakarya

Astuti, Era. 2007. Pengaruh Karakteristik Internal Perusahaan Terhadap Penyiapan

dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menegah di

Kabupaten Kudus. Tesis Ilmu Akuntansi UNDIP.

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga

Brahmasari,Ida Ayu & Agus Suprayetno. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja,

Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan Serta Dampaknya Pada Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada

PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan

kewirausahaan, Vol. 10, No. 2, hlm 124-135

Erni Tris kurniawan, Sule dan Saefullah, 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta:

Prenada Media Jakarta

George R Terry & Leslie W. Rue. 2012. Dasar- Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi

Aksara
Ghozali Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 25.

Semarang: Universitas Diponegoro

Ikhsan, Arfan & Muhammad Ishak. 2008. Akuntansi Keprilakuan. Salemba Empat :

Jakarta

Ivancevich, John M, Robert Konopaske dan Michael T Matteso, 2009. Perilaku dan

Manajemen Organisasi, Edisi ketujuh, Jakarta: Erlangga

Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta:

Erlangga

Madura, Jeff. 2007. Pengantar Bisnis, edisi empat, Terjemahan. Penerbit Salemba

Empat, Jakarta

Marbun, Rosfariana. 2017. Pengaruh Penerapan TQM. Sistem Pengukuran Kinerja,

Sistem Penghargaan, Motivasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja

Manajerial

Merchant Kenneth A, dan der Stede, Wim A, 2007. Sistem Pengendalian

Manajemen. Edisi Tiga, Jakarta: Salemba Empat

Nurhayono, Prisuda. 2016. Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap

Kinerja Manajerial. Skripsi Ekonomi & Bisnis Universitas Surakarta.

Prasetyo. 2006. Sistem Akuntansi Manajemen, Sebuah Pendekatan Praktis, Jakarta:

Salemba Empat
Ray H. Garrison & Eric W Noreen. 2015. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba

Empat

Rivai, Veithzal & sagala, Ella Jauvani. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia

Edisi 2. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada


RIWAYAT PENULIS

Nurul Nafisah, lahir pada hari jumat tanggal 04 Juli

1997 di Pekanbaru, Kecamatan Tampan Provinsi Riau.

Merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara pasangan dari

Bapak DRS H. Riko Pribadi dan Ibu Ir. Hj. Asmihartati.

Penulis memulai pendidikan Sekolah Dasar di SD

Negeri 001 Rintis , Kecamatan Lima Puluh Kota

Pekanbaru dan lulus pada tahun 2009. Kemudian pada

tahun 2009-2012 Penulis melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri

13 Pekanbaru. Selanjutnya pada tahun 2012 penulis melanjutkan Sekolah

Menengah Atas di SMA Islam As-shofa Pekanbaru dan lulus pada tahun 2015.

Pada tahun 2015. Penulis melanjutkan pendidikan D3 Akuntansi di Universitas

Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan lulus pada tahun 2018. Lalu pada

tahun 2018 Penulis melanjutkan Studi S1 di Universitas Islam Negeri Sultan

Syarif Kasim Riau di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dan lulus pada tahun

2022.

Anda mungkin juga menyukai