Anda di halaman 1dari 92

TUGAS AKHIR

TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK DALAM MEMENUHI


KEWAJIBAN PERPAJAKAN SECARA E-FILING

( STUDI KASUS DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN


PETISAH )

OLEH

NADYA CLAUDYA

NIM 182600039

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi Pada Program Studi
Diploma III Administrasi Perpajakan

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ADMINISTRASI PERPAJAKAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN
2021
ii

HALAMAN PERSETUJUAN

ii
iii

LEMBAR PENGESAHAN

iii
iv

PERNYATAAN ORISINALITAS

iv
v

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

v
ABSTRAK

TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK DALAM MEMENUHI


KEWAJIBAN PERPAJAKAN SECARA E-FILING
(STUDI KASUS : KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN
PETISAH)
Nadya Claudya, 182600039
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
Pembimbing Drs. Rasudyn Ginting, M.Si
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara

Pada sistem perpajakan yang ada di Indonesia telah berlangsung reformasi


perpajakan, yang bertujuan untuk memudahkan dalam aspek administrasi agar
lebih efisien dan efektif. E-filing adalah elemen pendukung untuk memudahkan
Wajib Pajak melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan, tanpa harus datang
ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Maka diperlukan pemahaman mengenai e-
filing untuk menjalalankan kewajiban perpajakan, dan penelitian ini bertujuan
untuk meneliti mengenai Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Dalam Memenuhi
Kewajiban Perpajakan Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Petisah.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, dan
mengumpulkan data melalui wawancara kepada pihak Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Petisah dan pembagian kuesioner kepada Wajib Pajak melalui e-
riset.
Berdasarkan data dari tahun 2018-2020 jumlah Wajib Pajak yang terdaftar
wajib lapor SPT Tahunan secara e-filing mengalami peningkatan sebesar 21.843,
namun jumlah Wajib Pajak yang melapor mengalami penurunan, terbukti pada
tahun 2018 yang menyampaikan SPT Tahunan dengan target sebesar 120.883
namun terealisasi hanya 32.789 dengan persentase 27,1%, pada tahun 2019
dengan target sebesar 127.858 namun terealisasi hanya 30.565 dengan persentase
23,9% dan pada tahun 2020 target sebesar 142.726 namun terealisasi hanya
31.787 dengan persentase 22,2%.
Dari data diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemahaman Wajib
Pajak mengenai e-filing masih rendah, karena kepatuhan Wajib Pajak akan
kewajiban perpajakan secara e-filing didukung oleh pemahaman Wajib Pajak
mengenai e-filing juga.
Kata Kunci : Pemahaman Wajib Pajak, Kewajiban Perpajakan, Sistem
E-Filing

i
ii

ii
ABSTRACT

THE LEVEL OF TAXPAYERS UNDERSTANDING IN FULFILLING TAX


OBLIGATIONS BY E-FILING AT LOW TAX OFFICE OF MEDAN
PETISAH

Nadya Claudya, 182600039


Tax Administration Diploma III Study Program
Advisor Drs. Rasudyn Ginting, M.Si
Faculty Of Social And Political Sciences, Universitas Sumatera Utara

In the existing tax system in Indonesia, tax reform has taken place, which
aims to facilitate the administrative aspects to be more efficient and effective. E-
filing is a supporting element to make it easier for Taxpayers to report their
Annual Tax Returns, without having to come to Low Tax Office. It takes an
understanding of e-filing to carry out tax obligations, and this research aims to
examine the level of taxpayers understanding in fulfilling tax obligations by e-
filing at Low Tax Office of Medan Petisah.
This research uses descriptive qualitative analysis, and collects data
through interviews with the Low Tax Office of Medan Petisah Pratama and
distributing questionnaires to taxpayers through e-research
Based on data from 2018 to 2020 , the number of registered taxpayers who
are required to submit Annual Tax Returns using e-filing increased by 21,843, but
the number of taxpayers who submitted Annual Tax Returns have decreased, it is
proven in 2018 which submitted the Annual Tax Returns with a target of 120,883
but realized only 32,789 with a percentage of 27.1%, in 2019 with a target of
127,858 but realized only 30,565 with a percentage of 23.9% and in 2020 the
target was 142,726 but realized only 31,787 with a percentage of 22.2%.
From the data above, it can be concluded that taxpayers' understanding of
e-filing is still low, because taxpayer compliance with e-filing tax obligations is
supported by taxpayers' understanding of e-filing as well.
Keywords : Taxpayers Understanding, Tax Obligations, E-Filing System

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan kemurahanNya penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul
“TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK DALAM MEMENUHI
KEWAJIBAN PERPAJAKAN SECARA E-FILING PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH“ menjadi sebuah
syarat dalam penyelesaian studi pada Program Diploma III Administrasi
Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara. Dalam
proses menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis banyak mengalami hambatan, akan
tetapi banyak pihak yang membantu penulis agar mampu menyelesaikan Tugas
Akhir ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada:

1. Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si, sebagai Rektor Universitas Sumatera


Utara.
2. Drs. Hendra Harahap, M.Si, PhD, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3. Drs. Rasudyn Ginting, M.Si, sebagai Ketua Program Studi Diploma III
Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara dan juga menjadi Dosen Pembimbing saya yang telah
memberikan saya arahan dan masukan hingga mampu menyelesaikan Tugas
Akhir ini sebagaimana mestinya.
4. Drs. Kariono, M.Si, sebagai Sekretaris Jurusan Diploma III Administrasi
Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara.
5. Staff Pegawai Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sumatera Utara, yang sudah banyak membantu
penulis ketika menjalani administrasi perkuliahan dan sampai pada saat
menyelesaikan Tugas Akhir.

iii
6. Seluruh Dosen Pengajar Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, yang
telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
7. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara 1 (KANWIL DJP
SUMUT 1) yang sudah memberikan penulis izin melakukan riset di KPP
Pratama Medan Petisah.
8. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah, telah membantu
mendapatkan data yang dibutuhkan guna menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir.
9. Teruntuk kedua orang tua terkasih Bapak Wayan Dedy Ansyah dan Ibu
Marintan Br Butar-Butar, terima kasih banyak karena sudah selalu berdoa
untuk keberhasilan penulis.
10. Kepada kedua kakak saya, Widya Claudya dan I Nyoman Wendy Kelana
terima kasih untuk doa, dukungan, dan bantuan yang telah diberikan.
11. Kepada tante dan opung saya, Marlina Br Butar-Butar dan Op. Rusnia Br
Manurung terima kasih untuk seluruh kasih sayang dalam bentuk doa dan
dukungan.
12. Terima kasih kepada sahabat saya Katriel Amoreiza, Bintang Novta
Silitonga, Echi Anesia Ginting, Gracia Pakpahan, dan Rahel Girsang yang
sudah banyak membantu penulis.
13. Terima kasih kepada Elsha Grace Simajuntak, Celis Adita Sitanggang, Acun
Marbun, Maria Simajuntak, Yossi yang sudah memberi dukungan dan
semangat.
14. Terima kasih untuk Febri Hanter Hutagaol S.Sos, Yuri, Debora, Iga,
Ekerina, Cindy, Kak Jelita, Samuel, Bang Yabes, Andrew, Andika yang
selalu support dalam doa dan semangat.
15. Untuk teman-teman Tax A dan Tax B 2018 yang telah menjadi teman
seperjuangan dan menjadi sahabat bagi penulis
16. Dan untuk seluruh Adik Stambuk 2019 dan 2020 yang saat ini berjuang
bersama untuk mencapai keberhasilan.

iv
Penulis sudah sangat bekerja keras untuk dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir, namun masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan
Laporan Tugas Akhir ini. Maka dari itu penulis mengharapkan saran, masukan,
dan kritik guna memperbaiki dan membangun Laporan Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis berharap agar Laporan Tugas Akhir ini dapat berguna
bagi pihak-pihak lain maupun penulis yang akan datang yang memerlukan, atas
seluruh perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Kabanjahe, 02 Agustus 2021


Penulis,

Nadya Claudya

v
vi
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
PERNYATAAN ORISINALITAS......................................................................iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME..........................................................v
ABSTRAK...............................................................................................................i
ABSTRACT............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................5

C. Tujuan dan Manfaat......................................................................................6

1. Tujuan................................................................................................................6
2. Manfaat..............................................................................................................6
D. Uraian Teoritis..............................................................................................7

1. Definisi dan Pengertian Pajak.............................................................................7


2. Fungsi Pajak........................................................................................................7
3. Klasifikasi Pajak Pusat.........................................................................................8
4. Pajak Penghasilan.............................................................................................10
5. Surat Pemberitahuan Tahunan.........................................................................11
6. E-Filing..............................................................................................................13
7. Kewajiban Perpajakan......................................................................................20
8. Sosialisasi E-Filing.............................................................................................23
E. Metode Penelitian.......................................................................................24

1. Jenis Penelitian.................................................................................................24
2. Data Penelitian.................................................................................................25

vi
3. Informan Penelitian..........................................................................................26
4. Metode Analisis................................................................................................26
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN....................................27
A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.............27

B. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.................28

C. Logo Instansi...............................................................................................30

D. Struktur Organisasi Perusahaan/Instansi.....................................................31

E. Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan/Instansi...........................................33

BAB III HASIL PENELITIAN..........................................................................36


A. Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdaftar Tahun 2018-2020 di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah...........................................................36

B. Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melapor Surat Pemberitahuan (SPT)


Tahunan Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
Tahun 2018-2020...............................................................................................36

C. Target Dan Realisasi Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di


Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah Tahun 2018-2020......37

D. Hasil Kuesioner...........................................................................................38

E. Hasil Wawancara........................................................................................44

BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................47
A. Tingkat Pemahaman Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan
secara e-filing di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah........47

B. Kendala – kendala yang dihadapi Wajib Pajak dalam memenuhi pelaporan


pajak secara e-filing............................................................................................48

di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah................................48

C. Upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan
Petisah dalam meningkatkan pemahaman Wajib Pajak mengenai kewajiban
perpajakan secara e-filing...................................................................................49

BAB V PENUTUP................................................................................................52

vii
A. Kesimpulan................................................................................................52

B. Saran..........................................................................................................53

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................55
LAMPIRAN..........................................................................................................56

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Wajib Pajak Yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Petisah Tahun 2018-2020..........................................................36

Tabel 3.2 Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melapor SPT Melalui E-Filing
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah 2018-2020............37

Tabel 3.3 Jumlah Target dan Realisasi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam
Melaporkan SPT Tahunan Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama Medan Petisah Tahun 2018-2020.................................38

Tabel 3.4 Persentase dan Jumlah Umur Wajib Pajak ............................................39

Tabel 3.5 Persentase Jumlah Pekerjaan Wajib Pajak.............................................40

Tabel 3.6 Tingkat Pemahaman Wajib Pajak..........................................................41

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Instansi......................................................................................30


Gambar 2.2 Struktur Organisasi ............................................................................32

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pengajuan Judul Tugas Akhir..................................................57

Lampiran 2. Surat Penugasan Pembimbing...........................................................58

Lampiran 3. Surat Undangan Seminar Proposal....................................................59

Lampiran 4. Berita Acara Seminar Proposal..........................................................60

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian...........................................................................65

Lampiran 6. Surat Undangan Meja Hijau..............................................................66

Lampiran 7. Kartu Kendali Bimbingan..................................................................67

Lampiran 8. Data Penelitian Lapangan..................................................................70

xi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pajak adalah salah satu penerimaan negara yang mempunyai peranan

penting pada pembangunan dan merupakan salah satu elemen pada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pembangunan nasional tersebut yaitu

suatu pembangunan yang berlangsung secara bertahap dan memiliki kemajuan

setiap waktu, ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam hal

ini Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai aparat perpajakan memiliki tugas yang

cukup berat untuk memenuhi pendapatan negara yang telah ditetapkan dalam

APBN.

Penerimaan dari pajak tahun 2020 telah mencapai 1.069,98 Triliun atau

89,25 persen dari target berkontribusi sebesar 13,5% terhadap pendapatan negara

dan rasio pendapatan negara dari pajak hanya sebesar 6,9% atau turun 1,5% dari

tahun 2019 yang rasionya sebesar 8,4%. Berbagai kebijakan dalam bentuk bentuk

ekstensifikasi dan intensifikasi telah dibuat oleh pemerintah dalam rangka

meningkatkan penerimaan negara dari sektor fiskal. Kebijakan tersebut

berdampak pada masyarakat, dan dunia usaha. Pemerintah akan melanjutkan

pembangunan infrastruktur yang semakin merata, mengalokasikan sumber daya

ekonomi dengan lebih efisien dan efektif, serta mendorong birokrasi yang efektif.

(kemenkeu.go.id)

Self Assessment System yang merupakan sistem pemungutan pajak yang

memberi wewenang Wajib Pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak

terutang,

1
2

mampu menghitung pajak, memahami undang-undang perpajakan yang sedang

berlaku, mempunyai kejujuran yang tinggi, dan menyadari akan arti pentingnya

membayar pajak. Salah satu cara mendukung Self Assessment System yaitu

melaporkan SPT melalui e-filing. Sistem elektronik e-filing merupakan suatu

solusi yang dibuat oleh DJP untuk memudahkan wajib pajak dalam memenuhi

kewajiban perpajakan, dengan adanya e-filing wajib pajak tidak diharuskan lagi

datang ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama, teknologi e-filing ini mampu

memudahkan aparat di kantor pajak dalam pengelolaan database karena

penyampaian dokumen-dokumen dilakukan dalam bentuk digital dan bagi Wajib

Pajak dengan adanya e-filing memudahkan untuk melapor dimana saja.

Pemerintah sangat mengharapkan dengan adanya e-filing kepatuhan wajib

pajak mengalami peningkatan. Sampai saat ini DJP selalu berbenah untuk

melakukan pengoptimalan pada sistem pelayanan dan teknologi. Layanan e-filing

Direktorat Jenderal Pajak dapat diakses melalui www.e-filing.pajak.go.id dan

telah terintegrasi dalam layanan DJP online (www.djponline.pajak.go.id). Wajib

pajak juga tidak perlu khawatir tidak dapat menggunakan aplikasi e-filing

tersebut, karena tata cara pengisiannya pun telah disediakan untuk membimbing

Wajib Pajak dalam pengisian. Saat ini, penyampaian SPT menggunakan e-filing

sudah diwajibkan oleh DJP sejak tahun 2015. Pelaporan SPT bisa dilakukan

dimana saja dan kapan saja, namun Wajib Pajak dapat tetap datang ke Kantor

Pajak Pelayanan Pratama untuk meminta bantuan ketika kesulitan dalam

melaporkan SPT, di berbagai wilayah juga memiliki asistensi secara online

melalui link dan dapat melalui kelas pajak online,


3

serta adanya pemanfaatan media sosial sebagai sarana konsultasi, pengaduan,

edukasi perpajakan.

Pemahaman Wajib Pajak seharusnya mengalami peningkatan mengingat

semua program pemerintah sangat membantu Wajib Pajak dalam melaporkan

SPT, menyediakan segala kebutuhan Wajib Pajak. Namun pemahaman Wajib

Pajak dalam melaporkan SPT relatif rendah yang diakibatkan Wajib Pajak orang

pribadi yang sudah mendaftarkan dirinya namun kemudian tidak melaporkan SPT

Tahunannya, hal ini membuat Direktorat Jenderal Pajak terus berupaya dan

menciptakan sistem perpajakan yang baru agar dapat meningkatkan pelayanan dan

kemudahan bagi Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya

sehingga tingkat pemahaman Wajib Pajak dapat meningkat.

Menurut Faisal Basri seorang senior ekonom, tak ada satu negara pun yang

mengalami penurunan tax ratio separah Indonesia. Penurunan sudah terlihat dari

tahun 2013 sampai pada tahun 2017 ada sedikit kenaikan tipis di tahun 2018,

namun tax ratio merosot tajam di tahun 2020 akibat dari pandemi Covid-19. Pada

tahun 2013 tax ratio turun 0,1% dari 11,4% pada tahun 2012, kemudian pada

tahun 2014 turun lagi 0,4%menjadi 10,9%. Tahun 2015 tax ratio turun 0,2% ke

10,7%, pada tahun 2016 turun lagi 0,3% ke 10,4%, tahun 2017 turun 0,5%

menjadi 9,9%. Ada kenaikan pada tahun 2018 yaitu 0,3% ke 10,2%. Namun,

tahun 2019 ada penurunan sebesar 0,4% menjadi 9,8% dan semakin merosot 1,5%

menjadi 8,3% di tahun 2020. Tax ratio yang rendah bukan sebuah kebanggaan dan

tax ratio pada tahun 2020 adalah yang terendah selama dua dekade terakhir dan
diramalkan akan bertahan sampai pada tahun 2021. Walaupun di berbagai negara

berkembang
5

banyak terjadi tax ratio yang rendah, di Indonesia ini adalah masalah yang serius

karena Indonesia sanggup untuk memperbaiki sistem pajak yang saat ini

diterapkan. Pada dokumen OECD Economic Survey of Indonesia 2021, mencatat

tax efficiency Indonesia lebih rendah jika dibandingkan dengan negara ASEAN,

yang menjadi penyebab yaitu rendahnya kepatuhan Wajib Pajak.

Ditjen Pajak mencatat pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang

sudah masuk hingga 31 Maret 2021 sudah ada peningkatan sebesar 26,6%, dalam

Siaran Nomor SP-12/2021, DJP mencatat ada 11,3 juta SPT yang sudah masuk.

Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah sendiri mengalami

peningkatan pelaporan SPT oleh Wajib Pajak yang datang langsung ke KPP

bertumbuh sekitar 40% untuk jumlah Wajib Pajak 40-50 orang per hari datang

langsung ke KPP untuk mendapatkan asistensi langsung, namun 3 hari terakhir

sebelum tanggal 31 Maret 2021 ada 100-150 orang per hari.

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa antusias Wajib Pajak untuk

melaporkan pajak sudah mulai mengalami peningkatan, namun dari data diatas

juga terdapat kesimpulan bahwa Wajib Pajak lebih memilih untuk mendapat

asistensi langsung dari aparatur pajak dibandingkan untuk melaporkan SPT dari

luar lingkungan KPP. Tujuan e-filing untuk mempermudah Wajib Pajak agar bisa

melapor dimana saja, namun dewasa ini ada banyak Wajib Pajak yang kurang

mengerti penggunaan internet. Terkhusus nya Wajib Pajak yang sudah berusia

lanjut enggan untuk melaporkan SPT melalui e-filing karena beranggapan terlalu

rumit. E-filing adalah salah satu pendukung modernisasi perpajakan dalam aspek
administrasi perpajakan yang sebelumnya harus manual dan disampaikan

langsung
7

ke KPP atau melalui pos, sangat membutuhkan waktu dan biaya. Namun,

pemerintah seharusnya lebih berinovasi dan melakukan reformasi tentang

administrasi perpajakan agar mempermudah Waib Pajak untuk melaporkan secara

mandiri dengan sistem yang lebih efektif dan efisien.

Tingkat kepatuhan pajak suatu negara dapat diukur dari tindakan proaktif

Wajib Pajak yang menjadi cerminan dari Self Assessment System. Pemahaman

Wajib Pajak tentang bagaimana melaporkan pajak secara e-filing menjadi salah

satu penentu tingkat kepatuhan pelaporan pajak. Berdasarkan latar belakang

tersebut penulis tertarik untuk meneliti mengenai “Tingkat Pemahaman Wajib

Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan Secara E-Filing (Studi

Kasus : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan pada

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana tingkat pemahaman Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban

perpajakan secara e-filing di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan

Petisah?

2. Apa saja kendala-kendala pada Wajib Pajak untuk memahami pelaporan pajak

secara e-filing di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah ?

3. Apa upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

Petisah dalam meningkatkan pemahaman Wajib Pajak mengenai kewajiban

perpajakan secara e-filing?


8

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam laporan tugas akhir ini

adalah:

a. Untuk mengetahui tingkat pemahaman Wajib Pajak dalam memenuhi

kewajiban perpajakan secara e-filing.

b. Untuk mengetahui kendala-kendala pada Wajib Pajak dalam memahami

pelaporan pajak secara e-filing

c. Untuk mengetahui upaya para fiskus Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Medan Petisah dalam meningkatkan pemahaman Wajib Pajak mengenai e-

filing.

2. Manfaat

Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi praktis dan akademis agar dapat

mencapai tujuan penelitian.

a. Adapun yang menjadi manfaat bagi praktis dalam penelitian laporan tugas

akhir ini adalah menjadi pertimbangan Direktorat Jenderal Pajak untuk

melakukan pembinaan, pengawasan dalam menigkatkan pemahaman Wajib

Pajak mengenai e-filing.

b. Adapun yang menjadi manfaat bagi akademis yaitu enelitian ini dapat

memberikan kontribusi dalam mengembangkan penelitian para akademis di

waktu mendatang tentang pemahaman Wajib Pajak mengenai e-filing,

menambah dan memperluas wawasan dalam bidang perpajakan khususnya


9

tentang e-filing, sebagai sumber informasi mengenai penyebab tingkat

pemahaman Wajib Pajak mengenai e-filing.

D. Uraian Teoritis

1. Definisi dan Pengertian Pajak

Menurut Rochmat Soemitro dalam Mardiasmo (2016), pajak adalah iuran

rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)

dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat

ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah Kontribusi Wajib kepada negara yang

terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan Imbalan secara langsung dan

digunakan keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dari

pengertian pajak dapat disimpulkan bahwa pajak merupakan kontribusi yang

harus dilaksanakan Wajib Pajak.

2. Fungsi Pajak

Ada beberapa fungsi pajak yang ada di Indonesia

a) Fungsi Anggaran (Budgetair)

Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan

pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari

penerimaan pajak. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari


10

tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran

rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai

kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkatkan dan ini

terutama diharapkan dari sektor pajak.

b) Fungsi Mengatur (Regulerend)

Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan

pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai

tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam

negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak.

Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea

masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.

c) Fungsi Stabilitas

Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan

kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat

dikendalikan, hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran

uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan

efesien.

d) Fungsi Redistribusi Pendapatan

Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai

semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan

sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat.


11

3. Klasifikasi Pajak Pusat

Dalam penulisan ini, penulis membahas tentang Pajak Penghasilan Orang

Pribadi (PPh 21) di Kantor Pelayanan Pajak Medan Petisah, Pajak Penghasilan

adalah salah satu jenis pajak pusat. Pajak pusat merupakan pajak yang dipungut

pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang digunakan untuk

pembiayaan negara. Ada beberapa jenis pajak pusat yaitu :

1. Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi

atau badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam satu tahun.

2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pungutan yang dibebankan atas

transaksi jual-beli barang dan jasa yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau

wajib pajak badan yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP).

3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) merupakan pajak yang

dikenakan pada barang yang tergolong mewah yang dilakukan oleh produsen

(pengusaha) untuk menghasilkan atau mengimpor barang tersebut dalam

kegiatan usaha atau pekerjaannya.

4. Bea Materai adalah pajak atas dokumen yang terutang sejak saat dokumen

tersebut ditanda tangani oleh pihak-pihak yang berkepentingan, atau dokumen

tersebut selesai dibuat atau diserahkan kepada pihak lain bila dokumen tersebut

hanya dibuat oleh satu pihak.

5. Pajak Bumi dan Bangunan P3 (Perkebunan,Perhutanan, Pertambangan)

merupakan pungutan atas tanah dan bangunan yang muncul karena adanya

keuntungan atau kedudukan sosial ekonomi bagi seseorang atau badan yang
12

memiliki suatu hak atasnya, atau memperoleh manfaat dari padanya dalam hal

ini pada sector perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.

4. Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi

atau badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam satu tahun.

1. Subjek Pajak Penghasilan

a. Orang Pribadi

b. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang

berhak.

c. Badan

Sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang

melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi

perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha

milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam

bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pension, persekutuan,

perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau

organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak

investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

d. Bentuk Usaha Tetap

Bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak

bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia


13

tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang

tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk

menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia.

e. Bendahara

Orang yang ditunjuk untuk mempertanggungjawabkan dan mengelola

keuangan serta segala bentuk administrasi dalam bentuk uang.

2. Objek Pajak Penghasilan

Yang menjadi objek pajak penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan

ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari

Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi

atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan

nama dan dalam bentuk apa pun.

5. Surat Pemberitahuan Tahunan

Pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-10/PJ/2020 dijelaskan

bahwa “Surat Pemberitahuan yang selanjutnya disebut SPT adalah surat yang oleh

Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran

pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang perpajakan”

Fungsi Surat Pemberitahuan bagi Wajib Pajak yaitu sebagai sarana untuk

melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang

sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang :


14

1. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakaan sendiri dan atau

melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 (satu) Tahun Pajak

atau Bagian Tahun Pajak.

2. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak.

3. Harta dan kewajiban.

4. Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau

pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam 1 (satu) masa pajak

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Surat Pemberitahuan terdiri dari :

1. SPT Tahunan Pajak Penghasilan.

2. SPT Masa yang meliputi :

a. SPT Masa Pajak Penghasilan

b. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai; dan

c. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi pemungut Pajak Pertambahan

Nilai.

Kewajiban menyampaikan SPT, kewajiban melaporkan penghitungan

dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau harta dan kewajiban sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dalam SPT

tercantum dalam Pasal 3 ayat 1 UU KUP yang berbunyi sebagai berikut :

“ Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam

bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata

uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikan ke kantor DJP tempat


15

Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh

Dirjen Pajak”

Yang dimaksud dengan benar, lengkap, dan jelas dalam mengisi SPT adalah:

1. Benar, adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam penerapan

ketentuan peraturan UU Pajak, dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya;

2. Lengkap, adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan objek

pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam SPT;

3. Jelas, melaporkan asal-usul atau sumber objek pajak dan unsur lain yang harus

diisikan dalam SPT.

6. E-Filing

E-Filing adalah suatu cara penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara

elektronik yang dilakukan secara online secara online dan real time melalui

internet pada website (http://www.pajak.go.id) atau Penyedia Jasa Aplikasi

Perpajakan (PJAP). Layanan e-filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak

telah terintegrasi dalam layanan DJP Online. E-filing merupakan bagian dari

proses modernisasi administrasi perpajakan agar Wajib Pajak memperoleh

kemudahan dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya dan menciptakan

administrasi perpajakan yang lebih tertib, aman, dan transparan serta

meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam melakukan kegiatan pelayanan

perpajakan.
16

Sebagai Wajib Pajak yang melaporkan SPT melalui e-filing harus memiliki

EFIN (Electronic Filing Identification Number) yang merupakan nomor identitas

yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. EFIN tersebut berguna untuk

melaporkan SPT online dan dalam pembuatan kode billing untuk melakukan

transaksi pembayaran pajak.

Wajib Pajak yang hendak menyampaikan laporan SPT Tahunan PPh Orang

Pribadi (1770, 1770 S, 1770 SS) maupun SPT Tahunan PPh Badan (1771) dapat

mengisi dan menyampaikan laporan SPT-nya pada aplikasi e-filing di DJP Online.

Untuk jenis SPT 1770 SS dan 1770 S disediakan formulir pengisian langsung

pada aplikasi e-filing. Sedangkan untuk penyampaian laporan SPT 1770 atau

1771, harus mengunggah SPT melalui e-form, pelaporan melalui aplikasi-aplikasi

tersebut dapat dilakukan secara online tanpa harus datang ke Kantor Pelayanan

Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah. Berikut adalah tata cara Wajib Pajak orang

pribadi melakukan pelaporan kewajiban perpajakan melalui e-filing jenis SPT

1770 SS :

1. Login melalui web pajak.go.id, memasukkan NPWP dan password Wajib

Pajak.
17

2. Setelah masuk klik lapor

3. Lalu akan tersedia pilihan e-filing dan e-form, pilih e-filing

4. Lalu klik “Buat SPT”


18

5. Setelah itu terdapat beberapa pertanyaan yang menjadi pembeda antara 1770 S

dengan 1770 SS yaitu melalui penghasilan.

6. Lalu mengisi formulir.


19

7. Setelah itu mendapat info tentang data pelaporan tahun lalu, lalu klik “ya” jika

setuju menggunakan data tersebut.

8. Lalu Wajib Pajak mengisi data yang sesuai dengan bukti potong yang dimiliki,

seperti penghasilan bruto, penghasilan tidak kena pajak, pajak penghasilan

yang dipotong oleh pihak lain, dan pajak penghasilan terutang.

9. Setelah itu memasukkan data penghasilan yang dikenakan PPh Final.


20

10. Lalu memasukkan “ Daftar Harta dan Kewajiban”

11. Setelah itu menyetujui pernyataan yang ditampilkan.


21

12. Lalu mengambil kode verifikasi melalui nomor handphone atau melaui

email. Memasukkan kode yang sudah terkirim.

13. Bukti Penerimaan Elektronik akan terkirim melalui email Wajib Pajak.

Beberapa alasan pengguna aplikasi e-filing mendapatkan kemudahan dan

manfaat yaitu:

1. Fitur e-filing gratis dengan terhubung dengan internet.

2. Dapat melaporkan semua jenis pajak, baik kurang bayar atau lebih bayar.

3. Kepastian tanggal lapor.


22

4. Bukti pelaporan pajak tersimpan secara online tidak perlu khawatir mengalami

kerusakan atau hilang.

5. Dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

7. Kewajiban Perpajakan

Ruang lingkup kebijakan perpajakan merupakan bahasan yang sangat luas.

Terutama ketika kebijakan tersebut diturunkan dalam berbagai bentuk peraturan

pelaksanaan seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Keuangan, ataupun

peraturan dalam produk hukum yang lain. Namun, secara umum kebijakan-

kebijakan tersebut bertujuan untuk mengatur hak dan kewajiban Wajib Pajak.

Dalam hal ini ada pemenuhan kewajiban perpajakan harus sesuai dengan

kebijakan perpajakan menurut peraturan yang berlaku. Sistem Pemungutan Pajak

yang ada di Indonesia ada tiga yaitu:

1. Official Assessment System

Sistem pemungutan ini memberi wewenang kepada aparatur perpajakan

untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya

sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku, berhasil atau tidaknya

pelaksanaan pemungutan pajak tergantung pada aparatur perpajakan.

2. With Holding System

Sistem pemungutan ini memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk

menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Berhasil atau

tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak tergantung pada pihak ketiga.


23

3. Self Assessment System

Sistem pemungutan ini memberi wewenang kepada Wajib Pajak dalam

menentukan besarnya pajak terutang, inisiatif Wajib Pajak sangat

dibutuhkan dalam sistem ini.

Sistem Self Assessment yang berlaku di Indonesia, mengharuskan Wajib

Pajak untuk melakukan kegiatan perpajakan secara mandiri untuk memenuhi

kewajiban perpajakannya. Berikut adalah kewajiban perpajakan Wajib Pajak

orang pribadi :

a. Daftar

Wajib Pajak dapat mendatangi langsung Kantor Pelayanan Pajak atau

Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KPP/KP2KP)

untuk mendaftarkan diri, atau daftar secara online melalui internet. Berikut

adalah resume alur pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) online:

1. Persiapkan dokumen dan e-mail, untuk pendaftaran secara online dapat

melalui https://ereg.pajak.go.id.

2. Membuat akun e-Reg, dilakukan pada sebelum melakukan pengisian

formulir pendaftaran NPWP online.

3. Melakukan Pengisian Form NPWP, setelah memiliki akun selanjutnya

login dan memilih menu permohonan daftar NPWP lalu mengisi data.

4. Menerima NPWP dan SKT, permohonan pendaftaran akan diberikan

persetujuan apabila telah memenuhi ketentuan. Nomor Pokok Wajib

Pajak (NPWP) akan dikirimkan melalui e-mail segera setelah


24

pendaftaran disetujui. Kartu NPWP beserta Surat Keterangan Terdaftar

(SKT) akan dikirimkan ke alamat KTP Wajib Pajak dengan pos tercatat.

b. Hitung

Wajib Pajak memiliki kewajiban perpajakan untuk menghitung sendiri tarif

pengenaan pajak. Pajak terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif

pajak dengan Dasar Pengenaan Pajak (DPP).

c. Bayar

Bayar pajak juga adalah kewajiban perpajakan yang harus dilakukan Wajib

Pajak secara mandiri, langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

membayara pajak adalah:

1. Buat Kode Billing, pembuatan kode billing dilakukan melalui

https://sse3.pajak.go.id atau pada layanan mandiri di KPP/KP2KP

(Kantor Pelayanan Pajak Pratama/ Organisasi Tata Kerja Kantor

Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan), Customer Service,

Kring Pajak, Internet Banking tertentu, dan Application Service

Provider. Data yang dibutuhkan yaitu, NPWP Penyetor Pajak, Kode

Jenis Pajak dan Kode Jenis Setoran, Masa Pajak dan Tahun Pajak,

Jumlah Pajak yang akan disetorkan.

2. Bayar Billing, pembayaran billing pajak dilakukan ke rekening kas

negara dengan ATM, internet banking, mobile banking, atau pada loket

bank/pos.

d. Lapor
25

Setiap Wajib Pajak harus menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)

Tahunan sebelum jatuh tempo tanggal 31 Maret berikutnya untuk WP

Orang Pribadi, dan tanggal 30 April tahun berikutnya untuk WP Badan.

Dalam melaporkan pajak, Wajib Pajak Orang Pribadi harus melakukan

pelaporan melalui e-filing. Dapat melakukan melalui DJP Online web-filing.

8. Sosialisasi E-Filing

Sosialisasi adalah suatu cara untuk memperkenalkan suatu sistem atau

sebuah pengetahuan, dalam hal ini khusus sosialisasi mengenai e-filing. E-filing

merupakan suatu sistem yang masih perlu dikenalkan. Menurut data dari Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah pada tahun 2020 ada 142.726 Wajib

Pajak terdaftar Wajib SPT namun realisasi SPT sebesar 31.787 rasio kepatuhan

dari KPP Medan Petisah hanya 22,2%. Kepatuhan Wajib Pajak harus diimbangi

dengan pemahaman Wajib Pajak, kebanyakan Wajib Pajak datang ke KPP untuk

mendapatkan asistensi. E-filing ada untuk memudahkan setiap pelaporan oleh

Wajib Pajak bukan untuk mempersulit, dengan sistem elektronik membuat para

Wajib Pajak beranggapan bahwa sistem ini sangat rumit. Aparatur perpajakan

selalu berinovasi untuk lebih memperluas sosialisasi agar Wajib Pajak mampu

melaporkan SPT dengan mandiri, ada beberapa sosialisasi yang saat ini sedang

berlangsung :

a. Relawan Pajak
26

Relawan Pajak adalah sebuah program yang bertujuan untuk mengajak

masyarakat agar sadar akan pentingnya membayar pajak dan melaporkan

pajak sesuai ketentuan. Dalam hal ini yang menjadi relawan pajak yaitu

mahasiswa, mahasiswa dididik agar memiliki pemahaman untuk

mengedukasi masyarakat, dimulai dari mengisi formulir pelaporan dan juga

pembayaran pajak, masyarakat pasti tertarik untuk mengikuti.

b. Tax Center di kampus

Tax Center di kampus sebagai jembatan antara otoritas pajak dan Wajib

Pajak, perguruan tinggi adalah pihak ketiga yang cukup ideal untuk menjadi

wadah Wajib Pajak yang ada di lingkungan kampus untuk mendapatkan

edukasi dan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban perpajakan.

c. Kelas Pajak Online

Kelas pajak online merupakan upaya edukasi untuk Wajib Pajak yang

berkaitan dengan pelaporan SPT Tahunan secara daring melalui e-filing.

Dalam program ini yang menjadi narasumber nya adalah tim dari kantor

pajak yang menyelenggarakan yang biasa disebut tim pemateri kelas pajak.

d. Media Massa

Media massa merupakan salah satu cara untuk mensosialisasikan

penggunaan e-filing, yaitu melaui media sosial ada facebook, Instagram,

twitter, you tube, web site, blog.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian
27

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu

penelitian yang menjadikan subjek penelitian sebagai sumber informasi mengenai

masalah yang dibahas. Data kualitatif memberikan dan menunjukkan kualitas

objek penelitian yang dilakukan.

2. Data Penelitian

a. Jenis Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis sumber

data, yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek atau pun

subjek yang relevan dengan masalah-masalah yang sudah dirumuskan.

Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari wawancara kepada Wajib

Pajak dan salah satu pegawai pajak menjadi sumber informasi dalam

pengumpulan data.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil kepustakaan,

sumbernya berasal dari buku, peraturan perundang-undangan, jurnal ilmiah

ataupun dari bahan-bahan tertulis lainnya.

b. Sumber Data

Seluruh data diperoleh dari penelitian melalui e-riset di Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Medan Petisah.


28

c. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan, maka penulis

menggunakan metode pengumpulan data sebagi berikut:

1. Wawancara

Metode wawancara atau sering diesebut interview, peneliti akan

mengajukan pertanyaan secara sistematis kepada Wajib Pajak dan pegawai

pajak guna mencari informasi yang dibutuhkan.

2. Dokumentasi

Metode yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai struktur

organisasi, tugas dan fungsi pokok serta gambaran pegawai Kantor

Pelayanana Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah.

d. Alat Pengumpul Data

Penelitian ini diperlukan alat untuk mengumpulkan data. Adapun alat-alat

yang dibutuhkan yaitu, buku-buku, komputer dan akses internet untuk

mengumpulkan data-data melalui website juga memerlukan panduan pertanyaan

yang akan ditanyakan kepada informan.

3. Informan Penelitian

Dalam penelitian ini memerlukan informan, informan merupakan orang atau

pihak yang memiliki informasi yang dibutuhkan oleh penulis dalam menulis
29

penelitian tugas akhir. Informan dalam penelitian ini adalah pegawai pajak yang

menangani pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan.

4. Metode Analisis

Dalam penelitian ini metode yang digunakan penulis dalam pembahasan

yaitu metode deskriptif. Dimana peneliti mendiskripsikan hasil analisis data tanpa

memanipulasi ataupun memberikan perlakuan tertentu terhadap objek yang

diteliti.
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara. Kantor Pelayanan Pajak

Medan Utara didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor :

94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994 yang kemudian diubah namanya

menjadi Kantor Pelayanan Pajak Medan Petisah dengan Keputusan Menteri

Keuangan Nomor : 443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001 dan dengan adanya

modernisasi di lingkungan DJP, maka sejak tanggal 27 Mei 2008 berubah nama

menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah berdasarkan Keputusan

Menteri Keuangan Nomor : 191/KMK.01/2008 yang merupakan gabungan dari

Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan serta Kantor Pemeriksaan dan

Penyidikan Pajak, yang akan melayani Pajak Penghasilan (PPh), Pajak

Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta melakukan

pemeriksaan tetapi bukan lembaga yang memutuskan keberatan.

Seiring dengan perubahan kinerja di lingkungan DJP untuk menuju yang

lebih baik, maka dilakukan reorganisasi di lingkungan DJP melalui sistem

modernisasi. Dengan adanya reorganisasi tersebut, maka unit kerja yang dulu

dikenal KPP diganti dengan KPP Pratama dan KPP Madya. Ketentuan dalam

peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.01/2017 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak (Berita Negara Republik

Indonesia tahun 2017 Nomor 1961), ketentuan Pasal 53 tentang jenis KPP Terdiri

30
31

atas, KPP Wajib Pajak Besar, KPP Khusus, KPP Madya, dan KPP Pratama.

Wilayah kerja Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara I adalah :

1. KPP Madya Medan

2. KPP Madya Dua Medan

3. KPP Pratama Medan Barat

4. KPP Pratama Medan Belawan

5. KPP Pratama Medan Timur

6. KPP Pratama Medan Polonia

7. KPP Pratama Medan Petisah

8. KPP Pratama Medan Binjai

9. KPP Pratama Lubuk Pakam

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah berdomisili di Jalan

Asrama No.7 A Medan. Pelayanan yang diberikan oleh KPP Pratama Medan

Petisah meliputi pelayanan pajak pertambahan nilai, pajak penghasilan, serta

jenis-jenis pajak lainnya. Wilayah kerjanya meliputi tiga kecamatan, yaitu :

1. Kecamatan Medan Petisah

2. Kecamatan Medan Helvetia

3. Kecamatan Medan Sunggal

B. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Keberhasilan program modernisasi di lingkungan DJP, tidak hanya dapat

membawa perubahan paradigma dan perubahan perilaku pegawai DJP, tetapi

lebih jauh juga dapat memberikan dampak positif terhadap percepatan penerapan
32

praktik-praktik good governance pada institusi pemerintah secara keseluruhan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Jenderal Pajak telah mencanangkan

visi dan misi sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.

Adapun Visi dan Misi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Visi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Menjadi institusi pemerintahan yang menyelenggarakan sistem administrasi

perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan

integritas dan profesionalisme yang tinggi.

2. Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Misi Fiskal : Menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang

mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan Undang-

Undang Perpajakan dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi.

Misi Ekonomi : Mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam mengatasi

permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijakan perpajakan dengan

meminimalkan distorsi.

Misi Politik : Mendukung proses demokratisasi bangsa.

Misi Kelembagaan : Senantiasa memperbaharui diri, selaras dengan aspirasi

masyarakat dan teknologi perpajakan serta admistrasi perpajakan mutakhir.

Moto Pelayanan Kantor Pelanyanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah

adalah:

1. Profesional

2. Amanah

3. Sederhana
33

4. Transparan

5. Inovatif

C. Logo Instansi

KPP Pratama Medan Petisah menggunakan Logo Direktorat Jenderal Pajak

sebagai logo perusahaan, dikarenakan seluruh KPP Pratama berada dibawah

naungan Direktorat Jenderal Pajak. Adapun Logo dari Direktorat Jenderal

Pajak adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Logo Instansi

Sumber : Seksi Penjamin Kualitas Data KPP Pratama Medan Petisah

Arti dari Lambang tersebut adalah :

1. Keterangan Umum

Motto : Negara Dana Rakca

Bentuk : Segilima dengan ukuran 5cm dan 7 cm

Tata warna : Biru kehitam –hitaman, kuning emas, putih dan hijau

2. Makna

a Padi sebanyak 17 butir berwarna kuning emas dan kapas sebanyak 8 butir

dengan susunan 4 buah berlengkung 4 dan 4 buah berlengkung 5, berwarna


34

putih dan kelopak berwarna hijau, keduanya melambangkan cita–cita

Indonesia untuk mengisi kesejahteraan sekaligus diberi arti sebagai tanggal

lahirnya Negara Republik Indonesia.

b Sayap berwarna kuning emas melambangkan ketangkasan dalam

menjalankan tugas.

c Gada berwarna kuning emas melambungkan daya upaya daya

menghimpun, mengarahkan, mengamankan keuangan Negara.

d. Ruang segilima berwarna biru kehitam–hitaman melambangkan dasar

Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila.

3. Arti keseluruhan

Makna dari keseluruhan lambang tersebut sesuai dengan motto “Negara Dana

Rakca” adalah ungkapan suatu daya yang mempersatukan dengan menyerasikan

dalam gerak kerja untuk melaksanakan tugas Kementrian Keuangan.

D. Struktur Organisasi Perusahaan/Instansi

Struktur Organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan secara

sistematis mengenai penetapan tugas-tugas, fungsi dan wewenang serta tanggung

jawab pegawai masing-masing telah ditentukan sebelumnya. Tujuannya adalah

untuk membina keharmonisan kerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan

baik, teratur dan efisien. Jenis struktur organisasi yang digunakan oleh Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah adalah jenis struktur line and staff

organization atau gabungan dari jenis struktur organisasi garis dan organisasi
35

fungsional.. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 2.2 Struktur Organisasi


36

Sumber : Seksi Penjamin Kualitas Data KPP Pratama Medan Petisah


37

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dibawahi oleh pimpinan

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I. Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Medan Petisah ini sendiri menerapkan struktur sesuai dengan Pasal

61A yaitu terdiri dari, Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal, Seksi Penjamin

Kualitas Data, Seksi Pelayanan, Seksi Pemeriksaan Penilaian dan Penagihan,

Seksi Pengawasan I, Seksi Pengawasa II, Seksi Pengawasan III, Seksi

Pengawasan IV, Seksi Pengawasan V, dan Kelompok Jabatan Fungsional.

E. Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan/Instansi

1. Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal

Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal mempunyai tugas melakukan

urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga, pengelolaan kinerja,

melakukan pemantauan pengendalian intern, pengujian kepatuhan dan manajemen

risiko, internalisasi kepatuhan, penyusunan laporan, pengelolaan dokumen

nonperpajakan, serta dukungan teknis pelaksanaan tugas kantor.

2. Seksi Penjaminan Kualitas Data

Seksi Penjaminan Kualitas Data mempunyai tugas melakukan analisis,

penjabaran, dan pengelolaan dalam rangka penjaminan kualitas data melalui

pencanan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi perpajakan,

perekaman dokumen perpajakan, pengelolaan dan tindak lanjut kerja sama

perpajakan, penjaminan kualitas data yang berkaitan dengan kegiatan intensifikasi

dan ekstensifikasi, penerusan data hasil penjaminan kualitas, tindak lanjut atas
38

distribusi data, penatausahaan dokumen berkaitan dengan pembangunan data, dan

pelaksanaan dukungan teknis pengolahan data, serta melakukan penyusunan

monografi fiskal dan melakukan pengelolaan administrasi produk hukum dan

produk pengolahan data perpajakan.

3. Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan analisis, penjabaran, dan

pengelolaan dalam rangka pemberian layanan perpajakan yang berkualitas dan

memastikan Wajib Pajak memahami hak dan kewajiban perpajakannya melalui

pelaksanaan edukasi dan konsultasi perpajakan, pengelolaan registrasi perpajakan,

penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, penerimaan, tindak lanjut, dan

proses penyelesaian permohonan, saran dan/ atau pengaduan, dan surat lainnya

dari Wajib Pajak atau masyarakat, pemenuhan hak Wajib Pajak, serta melakukan

penatausahaan dan penyimpanan dokumen perpajakan, dan melakukan

pengelolaan administrasi penetapan dan penerbitan produk hukum dan produk

layanan perpajakan.

4. Seksi Pemeriksaan, Penilaian, dan Penagihan

Seksi Pemeriksaan, Penilaian, dan Penagihan mempunyai tugas melakukan

analisis, penjabaran, dan pengelolaan dalam rangka pencapaian target penerimaan

pajak melalui pelaksanaan pemeriksaan, pelaksanaan penilaian properti, bisnis,

dan aset tak berwujud, pelaksanaan tindakan penagihan, penundaan dan angsuran

tunggakan pajak, serta melakukan penatausahaan piutang pajak, dan melakukan

pengelolaan administrasi penetapan dan penerbitan produk hukum dan produk

pemeriksaan, penilaian, dan penagihan.


39

5. Seksi Pengawasan

Seksi Pengawasan terbagi atas lima (bagian) yaitu Seksi Pengawasan I,

Seksi Pengawasan II, Seksi Pengawasan III, Seksi Pengawasan IV, dan

Seksi Pengawasan V masing-masing mempunyai tugas melakukan analisis,

penjabaran, dan pengelolaan dalam rangka memastikan Wajib Pajak

mematuhi peraturan perundang-undangan perpajakan melalui perencanaan,

pelaksanaan, dan tindak lanjut intensifikasi dan ekstensifikasi berbasis

pendataan dan pemetaan (mapping) subjek dan objek pajak, penguasaan

wilayah, pengamatan potensi pajak dan penguasaan informasi, pencarian,

pengumpulan, pengolahan, penelitian, analisis, pemutakhiran, dan tindak

lanjut data perpajakan, pengawasan dan pengendalian mutu kepatuhan

kewajiban perpajakan Wajib Pajak, imbauan dan konseling kepada Wajib

Pajak, pengawasan dan pemantauan tindak lanjut pengampunan pajak, serta

melakukan pengelolaan administrasi penetapan dan penerbitan produk

hukum dan produk pengawasan perpajakan. Ketentuan lebih lanjut

mengenai pembagian dan penetapan tugas Seksi Pengawasan sebagaimana

dimaksud pada ayat (5) ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jenderal

Pajak.
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdaftar Tahun 2018-2020 di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Berdasarkan penelitian melalui e-riset di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

(KPP) Medan Petisah dalam mengumpulkan data yang ada, berikut adalah data

Wajib Pajak yang terdaftar tahun 2018-2020

Tabel 3.1

Jumlah Wajib Pajak Yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Medan Petisah Tahun 2018-2020

Tahun Jumlah Wajib Pajak

2018 120.883

2019 127.858

2020 142.726

Sumber : Seksi Penjamin Kualitas Data KPP Pratama Medan Petisah

Dari data diatas tercatat jumlah Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama

Medan Petisah, dapat kita lihat tiga (3) tahun terakhir ada peningkatan dan tahun

2020 adalah Wajib Pajak terbanyak sebesar 142.726.

B. Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melapor Surat Pemberitahuan (SPT)

Tahunan Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

Petisah Tahun 2018-2020

40
41

Berikut ini adalah data Wajib Pajak orang pribadi yang melapor SPT

Tahunan melalui e-filing di KPP Pratama Medan Petisah Tahun 2018-2020.

Tabel 3.2

Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melapor SPT Tahunan

Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah 2018-

2020

Tahun Jumlah Wajib Pajak

2018 32.789

2019 30.565

2020 31.787

Sumber : Seksi Penjamin Kualitas Data KPP Pratama Medan Petisah

Dari data pada tabel 3.2 jumlah Wajib Pajak orang pribadi tahun 2020

mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019 sebesar 1.222. Namun jika

dibandingkan dengan tahun 2018 jumlah Wajib Pajak tahun 2020 mengalami

penurunan sebanyak 1.002.

C. Target Dan Realisasi Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan

di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah Tahun

2018-2020

Melalui penelitian dalam bentuk e-riset di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Pratama Medan Petisah, berikut adalah data yang mencakup target dan realisasi

serta jumlah Wajib Pajak orang pribadi yang tidak lapor .

Tabel 3.3
42

Jumlah Target dan Realisasi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam

Melaporkan SPT Tahunan Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Pratama Medan Petisah Tahun 2018-2020

Tahun Jumlah Target Realisasi Persentase Tidak

WP Lapor

2018 120.883 120.883 32.789 27,1% 88.094

2019 127.858 127.858 30.565 23,9% 97.293

2020 142.726 142.726 31.787 22,2% 110.939

Sumber : Seksi Penjamin Kualitas Data KPP Pratama Medan Petisah

Dari tabel 3.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah Wajib Pajak sama dengan

target pelaporan, dari KPP Medan Petisah menerapkan target sesuai dengan

jumlah Wajib Pajak setiap tahun, ini diharapkan agar seluruh Wajib Pajak dapat

melaporkan SPT Tahunan. Namun, dilihat dari persentase realisasi pelaporan

pajak melalui e-filing mengalami penurunan. Padahal jumlah Wajib Pajak tahun

2020 mengalami peningkatan sebesar 14.858 dan peningkatan yang lapor SPT

pada tahun 2020 hanya bertambah 1.222. Dapat disimpulkan bahwa persentase

realisasi pelaporan Surat Pemberitahun (SPT) Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Medan Petisah tiga (3) tahun terakhir mengalami penurunan.

D. Hasil Kuesioner

Berdasarkan penelitian menggunakan kuesioner melalui google form yang

ditujukan kepada Wajib Pajak yang melaporkan SPT Tahunan melalui e-filing
43

untuk mendapatkan data mengenai pemahaman Wajib Pajak dalam melakukan

kewajiban perpajakan secara e-filing.

Terdapat 38 Wajib Pajak yang mengisi kuesioner, dengan berbagai macam

pekerjaan dan berbeda-beda umur serta berbeda pendapat. Berikut adalah data dari

Wajib Pajak :

1. Berikut adalah tabel umur dari 38 Wajib Pajak

Tabel 3.4
Persentase dan Jumlah Umur Wajib Pajak

Umur (Tahun) Jumlah Persentase


21 2 5,3%
22 2 5,3%
23 1 2,6%
24 4 10,5%
25 3 7,9%
26 2 5,3%
27 2 5,3%
28 6 15,8%
29 2 5,3%
30 3 7,9%
31 1 2,6%
32 1 2,6%
33 2 5,3%
34 1 2,6%
35 1 2,6%
36 1 2,6%
38 1 2,6%
39 1 2,6%
40 1 2,6%
41 1 2,6%
Sumber:google form kuesioner
Dari data diatas yang mengisi kuesioner dari rentang umur 21 tahun sampai
umur 41 tahun dan yang paling banyak yaitu berumur 28 tahun.

2. Berikut adalah tabel pekerjaan dari Wajib Pajak


Tabel 3.5
44

Persentase Jumlah Pekerjaan Wajib Pajak

Pekerjaan Jumlah Wajib Pajak Persentase


Karyawan 22 57,9%
TNI/POLRI 4 10,5%
Pegawai Swasta 7 18,4%
Mahasiswa 4 10,5%
Kejaksaan 1 2,6%
Sumber:google form kuesioner
Dalam pengisian kuesioner yang lebih dominan adalah pekerjaan sebagai
karyawan sebanyak 57,9% (22 orang Wajib Pajak).

3. Berikut adalah tabel mengenai pemahaman Wajib Pajak


Tabel 3.6
Tingkat Pemahaman Wajib Pajak

Pernyataan SS S N TS STS
Adanya e-filing saya dapat melaporkan 17 21 - - -
SPT dimana pun dan kapan pun ketika
saya memiliki waktu luang
Adanya e-filing saya dapat mengehemat 22 16 - - -
biaya untuk melaporkan pajak
Sistem e-filing memudahkan saya dalam 15 15 8
melakukan perhitungan pajak
Saya dengan senang hati melaksanakan 21 14 2 1 -
kewajiban perpajakan saya
Saya melakukan kewajiban perpajakan 8 11 5 13 1
tepat waktu
Pajak digunakan untuk pembiayaan 26 10 2 - -
negara oleh pemerintah
45

Saya mampu melaporkan pajak saya 5 12 5 2 14


tanpa harus dibantu petugas pajak
Saya merasa sulit untuk melaporkan 28 10 - - -
pajak saya melalui e-filing
Sumber:google form kuesioner

Dari diagram diatas terdapat delapan (8) pernyataan yaitu:

1 Adanya e-filing saya dapat melaporkan SPT dimana pun dan kapan pun

ketika saya memiliki waktu luang (17 WP sangat setuju dan 21 WP setuju)

Wajib Pajak yang memilih setuju tentang adanya e-filing dapat melaporkan

SPT dimana pun dan kapan pun ketika ada waktu luang lebih dominan.

2 Adanya e-filing saya dapat mengehemat biaya untuk melaporkan pajak (22

WP sangat setuju dan 16 WP setuju) Wajib Pajak yang memilih sangat

setuju bahwa e-filing dapat menghemat biaya untuk melaporkan pajak yang

lebih dominan.

3 Sistem e-filing memudahkan saya dalam melakukan perhitungan pajak (15

WP sangat setuju, 15 WP setuju dan 8 WP netral) Wajib Pajak yang

memilih setuju dan sangat setuju bahwa e-filing memudahkan dalam

melakukan perhitungan pajak lebih dominan.

4 Saya dengan senang hati melaksanakan kewajiban perpajakan saya (21 WP

sangat setuju, 14 WP setuju, 2 WP netral dan 1 WP tidak setuju) Wajib

Pajak yang memilih sangat setuju bahwa dengan senang hati dapat

melaksanakan kewajiban perpajakan lebih dominan.

5 Saya melakukan kewajiban perpajakan tepat waktu (8 WP sangat setuju, 11

WP setuju, 5 WP netral, 13 WP tidak setuju, dan 1 WP sangat tidak setuju)


46

Wajib Pajak yang memilih tidak setuju bahwa melakukan kewajiban

perpajakan tepat waktu lebih dominan.

6 Pajak digunakan untuk pembiayaan negara oleh pemerintah (26 WP sangat

setuju, 10 WP setuju, dan 2 WP netral) Wajib Pajak yang memilih sangat

setuju jika pajak digunakan untuk pembiayaan negara oleh pemerintah lebih

dominan.

7 Saya mampu melaporkan pajak saya tanpa harus dibantu petugas pajak (5

WP sangat setuju, 12 WP setuju, 5 WP netral, 2 WP tidak setuju, dan 14 WP

sangat tidak setuju) Wajib Pajak yang memilih sangat tidak setuju bahwa

mampu melaporkan pajak tanpa bantuan petugas pajak lebih dominan.

8 Saya merasa sulit untuk melaporkan pajak saya melalui e-filing (28 WP

sangat setuju, dan 10 WP setuju) Wajib Pajak yang memilih sangat setuju

bahwa merasa sulit untuk melaporkan pajak melalui e-filing lebih dominan.

4. Berikut adalah tabel pemahaman Wajib Pajak dalam pelaporan SPT melalui e-

filing

Tabel 3.7

Persentase pemahaman Wajib Pajak Melaporkan SPT Tahunan Melalui

E-Filing
47

Apakah Saudara Sudah Memahami Jumlah Persentase

Pelaporan SPT melalui e-filing

Sudah 22 57,9%

Belum 16 42,1%

Sumber:google form kuesioner

Dari diagram diatas terdapat 57,9% atau sebanyak 22 Wajib Pajak yang belum

memahami pelaporan SPT melalui e-filing dan ada 42,1% atau sebanyak 16

Wajib Pajak yang sudah memahami pelaporan SPT melalui e-filing. Dapat

disimpulkan bahwa banyak Wajib Pajak yang masih belum memahami

pelaporan SPT melalui e-filing.

5. Kendala Wajib Pajak dalam melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan

melalui e-filing

Berdasarkan data yang diambil melalui kuesioner terdapat beberapa jawaban

dari Wajib Pajak mengenai kendala yang dihadapi ketika melaporkan Surat

Pemberitahuan (SPT) Tahunan secara e-filing. Berikut jawaban dari Wajib

Pajak yaitu:

a. Sulit menggunakan web dari djp online

b. Tidak memahami prosedur pengisian dari awal sampai akhir

c. Tidak paham lalu menimbulkan kemalasan melapor SPT

d. Keseringan lupa password

e. Bingung mengisi penghasilan final


48

f. Lupa efin

g. Terlalu kompleks pengisiannya

h. Sulit memindahkan data dari bukti potong

i. Server keseringan ngedown

j. Kurang memahami menentukan pajak penghasilan yang dipotong atau

dipungut

k. Tidak paham kenapa ada banyak data yang dimasukkan ada PPh 25 yang

juga tidak mengerti

6. Saran dan masukan Wajib Pajak

Dari kuesioner yang sudah dibagikan kepada Wajib Pajak terdapat saran dan

masukan dari Wajib Pajak kepada Direktorat Jenderal Pajak khususnya

mengenai sistem e-filing. Berikut adalah jawaban dari Wajib Pajak:

a. Untuk sistem /server diperbaiki agar tidak terjadi gangguan

b. Lebih memperkenalkan e-filing dikalangan masyarakat umum

c. Memberikan apresiasi kepada Wajib Pajak yang sudah melaksanakan

kewajiban perpajakan

d. Mempermudah alur pengisian e-filing

e. Lebih sering lagi dalam mensosialisasikan e-filing dan kegiatan kelas pajak

f. Melakukan pelatihan langsung di kantor-kantor

g. Pegawai pajak agar lebih responsif dalam membalas email atau sosial media

h. Sederhanakan lagi pengisian data pada e-filing

E. Hasil Wawancara
49

Berikut ini adalah hasil dari wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan

menggunakan pendoman wawancara di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Medan Petisah melalui e-riset, dengan ibu Vhany Silitonga selaku pegawai KPP

Pratama Medan Petisah di bagian Seksi Pelayanan pada Senin, 5 Juli 2021.

1. Apa saja keluhan dari Wajib Pajak orang pribadi dalam penerapan sistem e-

filing pada pelaporan SPT Tahunan di KPP Pratama Medan Petisah?

Jawaban : Ada banyak keluhan yang diterima pegawai pajak khususnya

pada pelaporan SPT Tahunan melalui e-filing

a. Ketika hampir mencapai akhir waktu pelaporan SPT pada web sering

terjadi gangguan (server down) ini dikarenakan padatnya Wajib Pajak

melapor SPT di waktu tersebut.

b. Tidak jarang Wajib Pajak lupa email, yang mengakibatkan kode

verifikasi menjadi gagal masuk ke email Wajib Pajak.

c. Lupa password adalah hal yang paling sering ditemukan ketika pelaporan

SPT Tahunan.

d. Wajib Pajak banyak yang kurang memahami cara memasukkan data dari

bukti potong ke sistem e-filing.

2. Apa pendapat pegawai pajak yang menangani pelaporan SPT Tahunan

mengenai tingkat pemahaman Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban

perpajakan secara e-filing?

Jawaban : Bagi pegawai pajak yang menangani pelaporan SPT Tahunan

mengenai tingkat pemahaman Wajib Pajak, masih banyak Wajib Pajak


50

kebingungan melaporkan SPT melalui e-filing. Kemungkinan penyebabnya

adalah karena lapor SPT diadakan satu (1) kali dalam setahun jadi Wajib

Pajak tidak mengingat tahap-tahap dalam pengisian SPT walaupun mungkin

sudah diberikan arahan pada tahun sebelumnya.

3. Upaya apa yang dilakukan oleh KPP Pratama Medan Petisah dalam

meningkatkan pemahaman Wajib Pajak mengenai kewajiban perpajakan

secara e-filing?

Jawaban : Ada banyak upaya yang sudah dilakukan oleh KPP Pratama

Medan Petisah untuk meningkatkan pemahaman Wajib Pajak mengenai e-

filing.

a. Melakukan sosialisasi dan himbauan kepada Wajib Pajak agar

melaporkan SPT Tahunan tepat pada waktunya.

b. Mengadakan kelas pajak online pelaporan SPT Tahunan PPh orang

pribadi karyawan / pegawai.

c. Asistensi daring, memandu dalam pengisian SPT Tahunan.

d. Adanya Radio Talkshow, cara mudah lapor SPT Tahunan dengan e-

filing.

e. Menambah sejumlah saluran komunikasi untuk meningkatkan pelayanan,

konsultasi, dan menjawab pertanyaan. KPP Pratama Medan Petisah telah

menyiapkan 10 nomor chat WhatsApp selama masa pandemi COVID-

19.
BAB IV PEMBAHASAN

A. Tingkat Pemahaman Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban

perpajakan secara e-filing di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Medan Petisah

Pemahaman Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan secara e-

filing memliki peran yang sangat penting dalam penerapan Self Assessment

System yang mengharuskan Wajib Pajak melakukan kewajiban perpajakan secara

mandiri. Pemahaman Wajib Pajak juga merupakan salah satu aspek yang

mendukung kepatuhan Wajib Pajak dalam melaporkan Surat Pemberitahuan

(SPT) Tahunan melalui e-filing

Tingkat pemahaman Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan

secara e-filing adalah persentase dari sejumlah Wajib Pajak mengenai pemahaman

Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing. Setelah melakukan penelitian melalui

pembagian kuesioner sebanyak 57,9% Wajib Pajak yang masih belum memahami

penggunaan e-filing. Dari 38 Wajib Pajak yang mengisi kuesioner ada 22 Wajib

Pajak yang masih belum memahami penggunaan e-filing dan 42,1% Wajib Pajak

yang memahami penggunaan e-filing yaitu sebanyak 16 Wajib Pajak.

Dari data yang sudah terkumpul dapat disimpulkan bahwa Tingkat

pemahaman Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan secara e-filing di

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah masih rendah, ini

didukung juga melalui data target pelaporan SPT melalui e-filing pada tahun 2018

yaitu 120.883 namun terealisasi hanya 27,1%, pada tahun 2019 targetnya sebesar

51
52

127.858 namun terealisasi hanya 23,9% dan pada tahun 2020 memiliki target

sebesar 142.726 namun terealisasi hanya 22,2%. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak

dapat mengalami peningkatan jika pemahaman Wajib Pajak mengenai kewajiban

perpajakan secara e-filing sudah optimal.

B. Kendala – kendala yang dihadapi Wajib Pajak dalam memenuhi

pelaporan pajak secara e-filing di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Pratama Medan Petisah

Adapun kendala yang dihadapi Wajib Pajak berdasarkan penelitian

menggunakan kuesioner yaitu Wajib Pajak masih kurang memahami cara

menggunakan sistem e-filing yang terlalu kompleks, sulit menginput data melalui

bukti potong ke aplikasi e-filing, tidak jarang Wajib Pajak lupa password sehingga

memperlambat proses pelaporan SPT, Wajib Pajak juga sangat sering lupa akan

EFIN mereka padahal ketika Wajib Pajak lupa password maka EFIN sangat

dibutuhkan untuk membuat password baru.

Jaringan pada sistem e-filing juga menjadi pemicu Wajib Pajak sulit untuk

melaporkan SPT karena tidak jarang website pada e-filing terganggu dikarenakan

terlalu padat Wajib Pajak melaporkan SPT. Pihak dari Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Pratama Medan Petisah juga memperoleh kendala yang dihadapi oleh

Wajib Pajak, Wajib Pajak sangat sering mengeluhkan bahwa sangat kesulitan

dalam menggunakan e-filing dan kurang mengerti pada penggunaan internet.


53

C. Upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Medan Petisah dalam meningkatkan pemahaman Wajib Pajak

mengenai kewajiban perpajakan secara e-filing

Pada bagian ini upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Pratama Medan Petisah dalam meningkatkan pemahaman Wajib Pajak mengenai

kewajiban perpajakan secara e-filing antar lain yaitu :

1. KPP Pratama Medan Petisah melakukan sosialisasi ke universitas-universitas

yang ada di Medan dan yang sudah memiliki tax center untuk mengedukasi

perpajakan di dalam lingkungan perguruan tinggi. Dalam sosialisasi ini pihak

dari KPP Medan Petisah sekaligus menjalankan program Relawan Pajak, yang

menjadi sarana mahasiswa mengambil bagian dalam edukasi perpajakan dan

terjun langsung dalam menghadapi Wajib Pajak.

2. KPP Pratama Medan Petisah mengadakan kelas pajak online pada masa

pelaporan SPT Tahunan. Mengingat sudah dua (2) tahun pandemi melanda

Indonesia maka pihak KPP Pratama Medan Petisah mengadakan kelas pajak

online. Kelas pajak online ini juga selalu mengangkat tema yang berbeda-beda

di setiap pelaksanaannya contohnya, Pelaporan SPT Tahunan PPh Orang

Pribadi Karyawan dan Pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Pegawai.

Kegiatan ini dilaksanakan melalui aplikasi Zoom, harus sudah mendaftar agar

mendapat Meeting ID dan Passcode. Wajib Pajak juga diharapkan sudah

memiliki EFIN dan bukti potong 1721 A1/A2, yang menjadi narasumber yaitu

Satuan Tugas SPT Tahunan, dan Tim Penyuluh Pajak KPP Pratama Medan

Petisah.
54

3. Mengadakan asistensi daring, pemanduan dalam pengisian SPT kegiatan ini

disebut NGISI SPT BARENG. Asistensi daring pengisian SPT Tahunan Wajib

Pajak orang pribadi (1770 S dan 1770 SS) dilakukan oleh KPP Medan Petisah

agar mempermudah Wajib Pajak dalam melaporkan SPT Tahunan secara e-

filing melalui pemanduan untuk mengisi SPT dengan cara memberikan

langkah-langkah yang lebih sederhana. Untuk mengikuti kegiatan ini Wajib

Pajak diharuskan untuk mendaftar terlebih dahulu, memilih jadwal dan

mempersiapkan bukti potong, EFIN, dan email aktif.

4. Adanya Radio Talkshow, yang diadakan oleh KPP Medan Petisah untuk

membantu Wajib Pajak yang belum memahami cara lapor SPT Tahunan

melalui e-filing dengan mengangkat tema Cara Mudah Lapor SPT Tahunan

Dengan E-Filing, kegiatan ini diadakan di radio 95.1 FM MNC Trijaya Medan.

5. KPP Pratama Medan Petisah juga menambah sejumlah saluran komunikasi

untuk meningkatkan pelayanan, konsultasi, dan menjawab pertanyaan dari

Wajib Pajak melalui 10 nomor chat WhatsApp selama masa pandemi COVID-

19. Nomor yang sudah disiapkan terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :

a. 0812 6311 4229 (Pelayanan) Monitoring Permohonan WP Online dan

EFIN

b. 0812 6088 1009 (Pengawasan dan Konsultasi 1) Konsultasi dan

Pembuatan Kode Billing

c. 0853 6181 7192 (Pengawasan dan Konsultasi 2)

d. 0853 6181 7152 (Pengawasan dan Konsultasi 2)

e. 0822 7750 8641 (Pengawasan dan Konsultasi 3)


55

f. 0812 1825 1886 (Pengawasan dan Konsultasi 3)

g. 0853 6181 7221 (Pengawasan dan Konsultasi 4)

h. 0853 6181 7139 (Pengawasan dan Konsultasi 4)

i. 0853 4751 2953 (Ekstensifikasi dan Penyuluhan)

j. 0877 4748 2322 (Ekstensifikasi dan Penyuluhan)

Bagian Pengawasan dan Konsultasi mulai dari yang kedua sampai yang keempat,

serta bagian Ekstensifikasi dan Penyuluhan memiliki tugas khusus konsultasi

mengenai Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan.


BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Tingkat Pemahaman Wajib Pajak

Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Medan Petisah” maka diperoleh beberapa kesimpulan yaitu;

1. Tingkat pemahaman Wajib Pajak di KPP Pratama Medan Petisah masih

rendah, jika pemahaman Wajib Pajak sudah optimal maka Wajib Pajak akan

memilih untuk melaporkan SPT diluar lingkungan KPP Pratama Medan

Petisah, karena melaporkan SPT secara e-filing bertujuan untuk

memudahkan agar dapat lapor SPT dimana pun dan kapan pun.

2. Kendala yang dihadapi oleh Wajib Pajak untuk memahami pelaporan pajak

secara e-filing yaitu Wajib Pajak masih kurang memahami cara

menggunakan sistem e-filing yang terlalu kompleks, sulit menginput data

melalui bukti potong ke aplikasi e-filing, tidak jarang Wajib Pajak lupa

password sehingga memperlambat proses pelaporan SPT, Wajib Pajak juga

sangat sering lupa akan EFIN mereka padahal ketika Wajib Pajak lupa

password maka EFIN sangat dibutuhkan untuk membuat password baru.

Jaringan pada sistem e-filing juga menjadi pemicu Wajib Pajak sulit untuk

melaporkan SPT karena tidak jarang website pada e-filing terganggu

dikarenakan terlalu padat Wajib Pajak melaporkan SPT.

3. Upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan

Petisah yaitu:

56
57

a. Melakukan sosialisasi dan himbauan kepada Wajib Pajak agar

melaporkan SPT Tahunan tepat pada waktunya.

b. Mengadakan kelas pajak online pelaporan SPT Tahunan PPh orang

pribadi karyawan / pegawai.

c. Asistensi daring, memandu dalam pengisian SPT Tahunan.

d. Adanya Radio Talkshow, cara mudah lapor SPT Tahunan dengan e-

filing.

e. Menambah sejumlah saluran komunikasi untuk meningkatkan pelayanan,

konsultasi, dan menjawab pertanyaan. KPP Pratama Medan Petisah telah

menyiapkan 10 nomor chat WhatsApp selama masa pandemi COVID-

19.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilampirkan, maka saran yang dapat

peneliti berikan adalah :

1. Diharapkan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah agar

lebih konsisten lagi melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, kantor,

instansi, kawasan industri, pusat belanja, dan universitas, atau juga dapat

menggunakan sosialisasi melalui sosial media dan dikemas lebih sederhana

dan lebih menarik lagi. Agar Wajib Pajak mampu melaporkan SPT Tahunan

secara mandiri dan menjadi peran pada sistem pemungutan pajak di

Indonesia yaitu Self Assessment System.


58

2. Saran dari peneliti, agar Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan

Petisah memberikan apresiasi atau reward kepada Wajib Pajak yang sudah

melaporkan SPT Tahunan dengan tepat waktu, dan memberikan sanksi

khusus Wajib Pajak di KPP Pratama Medan Petisah yang tidak melaporkan

SPT Tahunan.

3. Untuk Wajib Pajak, agar lebih aktif lagi melihat berbagi informasi dalam

membantu Wajib Pajak untuk melaporkan SPT Tahun secara e-filing. Wajib

Pajak dapat melihat informasi di sosial media Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Pratama Medan Petisah.


DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo.2018.Perpajakan Edisi Terbaru 2018.Yogyakarta: Andi Offset.

Mulyodiwarno, Nuryadi.2018. Catatan Tentang Beberapa Hak Dan

Kewajiban Perpajakan. Depok: Raja Grafindo Persada.

Susyanti,Jeni dan Ahmad Dahlan.2015. Perpajakan Untuk Praktisi Dan

Akademisi. Malang: Empatdua Media.

Resmi,Siti.2017.Perpajakan Teori Dan Kasus (Edisi 10 buku 1).Jakarta: Salemba

Empat.

Waluyo.2013.Perpajakan Indonesia (Edisi 11 buku 1).Jakarta:Salemba Empat.

https://www.pajak.go.id/id/fungsi-pajak. Diakses pada tanggal

(28/04/2021 Pukul 00.43 WIB)

https://www.kemenkeu.go.id/dataapbn. Diakses pada tanggal

(24/04/2021 Pukul 17.44 WIB)

https://www.pajak.go.id/id/electronic-filing . Diakses pada tanggal

(06/05/2021 Pukul 19.49 WIB)

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan dan Tata Cara

Perpajakan.

59
60

LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pengajuan Judul
61

Lampiran 2. Surat Penugasan Pembimbing


62

Lampiran 3. Surat Undangan Seminar Proposal


63

Lampiran 4. Berita Acara Seminar Proposal


64
65
66
67
68
69

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian


70

Lampiran 6. Surat Undangan Meja Hijau


71

Lampiran 7. Kartu Kendali Bimbingan


72
73
74

Lampiran 8. Data Penelitian Lapangan

Anda mungkin juga menyukai