Oleh:
i
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PELAYANAN PEREKAMAN E-KTP
PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
TAHUN 2018
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S1) Pada Program Studi Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Mataram
Oleh:
ii
iii
iv
v
MOTTO
vi
PERSEMBAHAN
Dengan hati yang dipenuhi cinta dan ketulusan,saya persembahkan kepada kedua
orang tua tercinta :
ASRI HADI
DAN
BAIQ ARTIKAWATI
vii
viii
KATA PENGANTAR
Selesainya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, support, arahan
dan bimbingan banyak pihak. Oleh sebab itu penyusun ingin sampaikan
terimakasih kepada :
Muhammadiyah Mataram.
2. Bapak Drs. Amil, M.Ms. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
3. Bapak Ayatullah Hadi, S.IP. M.IP selaku ketua Prodi Studi Pemerintahan
5. Bapak Yudhi Lestanata S.IP, M.IP selaku Dosen Pembimbing yang telah
6. Untuk kedua orang tua saya, Asri Hadi dan Bq. Artikawati. Terima Kasih
untuk segalanya. Semoga Tuhan Meridhai apa yang telah kalian lakukan
memberi semangat.
ix
8. Untuk teman-teman sekomplotan ku, Jodi Agustin Kusuma, Lalu Nanang
Alwi, Lalu Reza Fahlevi, Muhammad Rudi Hadi, Samsul Hadi, Abdul
Hayyi, Lalu Eka Putra, Fahriansyah, dan Firman Sanjaya Putra . Terima
kalian adalah keluargaku, yang terlahir dari rahim bumi Patuh Karya.
10. Seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan berikutnya. Akhir kata, semoga skripsi ini memiliki
manfaat untuk rekan-rekan yang ingin meneliti tentang masalah yang terkait
x
EFEKTIVITAS PELAYANAN PEREKAMAN E-KTP
ABSTRAK
Kasus yang sedang muncul saat ini adalah masih dianggap rumitnya mekanisme
dan lamanya pembuatan E-KTP ini oleh beberapa kalangan masyarakat yang
notabene diwajibkan taat peraturan dengan harus memiliki E-KTP, kerumitan
dimulai dari melengkapi persyaratan yang memang menuntut warga untuk
mengurus dari tingkat RT hingga berakhir di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil. Yang masing- masing bagian memakan waktu dan tenaga serta biaya.
Ketidak jelasan waktu pelayanan ini juga menjadi penghambat tersendiri.
Seharusnya ada penyesuaian dengan Standar Pelayanan Minimal yang sudah ada
untuk mengatur pelaksanaan pelayanan E-KTP ini, sehingga masyarakat yang
akan mengurus E-KTP tidak perlu bolak-balik ke Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil untuk kembali merekam data atau mengetahui apakah E-KTPnya
tersebut sudah jadi atau belum.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana efektivitas pelayanan perekaman E-KTP di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Lombok Timur. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Desriptif Kualitatif. Pengmpulan data dilakukan dengan
metode wawancara, dokumentasi dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Kualitas Pelayanan E-KTP di
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lombok Timur dengan
menggunakan teori yang dikemukakan Campbell J.P yaitu Keberhasilan Program,
Keberhasilan Sasaran, Kepuasan Terhadap Program sudah efektif dan efisien.
xi
THE EFFECTIVENESS OF THE E-KTP RECORDING SERVICE
ABSTRACT
The case that arises at this time is the complexity of the mechanism for making
E-KTP were still considered by some groups of people who incidentally are
required to obey the regulations by having an E-KTP, The complexity starts from
completing the requirements which indeed require residents to take care of from
the RT level to the Population and Civil Registry Office as the higest level. Each
of which takes time, energy and costs.The unclear of service time is also a barrier
in itself. There should be adjustments to the existing Minimum Service Standards
to regulate the implementation of this E-KTP service, so the people who will
create of the E-KTP does not need to come in many times to the Population and
Civil Registry Office to re-record data or find out whether the E-KTP has been
done or not.
The aim of this study is to find out how effective the E-KTP recording service at
the Department of Population and Civil Registry of East Lombok Regency. The
approach of this study is descriptive qualitative. The data were collected by
interview, documentation and observation.
Using the theory proposed by Campbell J.P namely Program Success, Target
Success, Satisfaction of the Program, The results showed that in general the
Quality of E-KTP Services at The Population and Civil Registry Office of East
Lombok Regency is effective and efficien.
xii
DAFTAR ISI
xiii
2.3.7 Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan Publik ......24
2.3.8 Faktor Penghambat Pelayanan .........................................26
2.4 Kualitas Pelayanan Publik...............................................................27
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2.1 Tabel persentase jumlah penduduk wajib KTP yang sudah
Dukcapil .................................................................................................70
Dukcapil .................................................................................................73
xv
BAB I
PENDAHULUAN
dan Pencatatan Sipil, salah satunya adalah pelayanan Kartu Tanda Penduduk
Elektronik bagi masyarakat. Kartu Tanda Penduduk ini adalah kartu tanda
pengenal serta keterangan domisili yang sah. KTP ini berlaku secara nasional
tahun atau belum 17 tahun tetap sudah kawin atau pernah kawin berhak
memiliki spesifikasi dan format KTP nasional dengan sistem pengamanan khusus
yang berlaku sebagai identitas resmi yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan
Kasus yang sedang muncul saat ini adalah masih dianggap rumitnya
dan Pencatatan Sipil. Yang masing- masing bagian memakan waktu dan tenaga
serta biaya. Hingga penerbitan yang memakan waktu yang belum dipastikan.
KTP ini. Seperti mesin E-KTP yang sering error terutama yang berada di
1
penduduk Kabupaten Lombok Timur yang berada di luar kota bahkan di luar
negeri yang harus mendadak pulang hanya untuk mengurus E-KTP ini.
Seharusnya ada penyesuaian dengan Standar Pelayanan Minimal yang sudah ada
Pencatatan Sipil untuk kembali merekam data atau mengetahui apakah E-KTPnya
tersebut sudah jadi atau belum. Selain itu pengenaan tarif atau retribusi yang
transparan juga penting dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
mahal. Selain itu adanya kasus tertentu yang memerlukan perhatian lebih misal
hilang atau lenyapnya KTP sebelumnya, atau dokumen penunjang seperti Kartu
Keluarga (KK) akibat bencana atau hambatan yang dialami oleh para lansia yang
tersebut yang akan lebih memperumit mekanisme yang harus dilalui dan ditaati,
dan akan membutuhkan banyak waktu, tenaga serta biaya yang lebih besar.
Seharusnya ada perhatian khusus dari aparatur pemberi layanan untuk masyarakat
dengan tingkat kebutuhan tertentu misal. Selain itu kurangnya koordinasi antara
Demikian pula dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ini masih
2
Masyarakat setiap waktu selalu menuntut pelayanan publik yang berkualitas dari
pemerintah, meskipun tuntutan tersebut sering tidak sesuai dengan harapan karena
secara empiris pelayanan publik yang terjadi selama ini masih berbelit-belit,
lambat, mahal, dan melelahkan. Hal ini menjadi “pekerjaan rumah” sendiri bagi
layanan yang cepat, tepat dan murah sehingga dapat membantu masyarakat
sebagaimana susuai dengan tugas pokok dari aparatur pemerintah adalah memberi
pelayanan pada masyarakat secara efektif dan efisien dan mengenai kelancaran
Sipil Kabupaten Lombok Timur masih perlu di teliti lebih dalam apakah sudah
diterima, sehingga perlu diteliti mengenai seberapa efektif pelayanan yang sudah
ada sekarang.
3
1.3 Tujuan Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Pemerintahan.
2. Manfaat Praktis
Timur dalam peningkatan pelayan publik. Selain itu juga kajian ini sebagai
juga secara khusus penelitihan ini sebagai sebuah upaya yang penulis
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Skripsi ini dibutuhkan berbagai macam teori rang relevan dengan judul yang
akan dibahas, maka dari itu dibutuhkan beberapa hasil penelitian trdahulu sebagai
Tabel 2.1
TABEL PENELITIAN TERDAHULU
5
Jatmiko Kartu Tanda sudah dikatakan baik masyarakat
(2012) Penduduk (Ktp) bisa dilihat dari aspek terhadap
Dalam Meningkatkan Profesionalisme yang pelayanan E-KTP
Kepuasan Masyarakat meliputi kemampuan masih rendah
(Studi Di Kecamatan pegawai dalam
Grobogan Kabupaten mempergunakan
Grobogan) peralatan, aspek
mentaati segala
peraturan yag
melandasi bidang
pekerjaan.
dari kata efektif, berarti terjadinya suatu akibat atau efek yang dikehendaki
dalam perbuatan. Setiap pekerjaan yang efektif belum tentu efisien, karena
diingkan. Suatu yang efektif belum tentu efisien. Dengan demikian istilah
efektif adalah melakukan pekerjaan yang benar dan sesuai serta dengan
cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan.
Sedangkan efisien adalahhasil dari usaha yang telah dicapai lebih besar
menonjol adalah:
1) Keberhasilan program
6
Efektifitas program dapat dijalankan dengan kemampun operasional
dilapangan.
2) Keberhasilan sasaran
7
4) Tingkat input dan output
output lebih besar dari input maka dapat dikatakan efisien dan
sebaliknya jika input lebih besar dari output maka dapat dikatakan
tidak efisien.
efektifitas organisasi.
8
Menurut Siagin, Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai
3. Produktivitas
4. Perkembangan
seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) yang telah dicapai
dahulu. Hal ini sesuai dengan pendapat Hidayat yang menjelaskan bahwa
9
10
2.2.3 Ukuran Efektifitas
depan.
11
Dengan sarana dan prasarana yang tersedia dan mungkin
pengendalian.
1. Produktivitas
3. Kepuasan kerja
4. Kemapuan berlaba
12
Sedangkan Ducan yang dikutip Steers dalam bukunya “Efektivitas
1. Pencapaian Tujuan
2. Integrasi
3. Adaptasi
13
Zulkaidi, efektivitas dapat digunakan suatu alat evaluasi efektif
dari:
tercapainya suatu tujuan dalam hal ini dapat dilihat dari hasil yang
ditetapkan.
14
6.
menyiapkan dan mengurus baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak
adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi
15
kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang
apapun.
16
Menurut Ruswati (2005:41) ada tiga karakteristik utama pelayanan jasa
yaitu:
dengan barang yang dihasilkan oleh suatu pabrik yang dapat dites
penyedia jasa
17
2.3.2 Definisi Publik
Istilah publik berasal dari bahasa Inggris yaitu public yang berarti
umum, masyarakat atau negara. Publik yang mempunyai arti umum adalah
public service yang berarti pelayanan umum, publik yang mempunyai arti
menurut Inu Kencana Syafiie dalam Lijan Poltak Sinambella, dkk (2006:
5) arti dari kata publik itu sendiri adalah “Sejumlah manusia yang
tersebut tidak saling kenal satu sama lain, tetapi sebenarnya memiliki
yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang merasa memiliki.
18
ditunjukan pada keseluruhan rakyat. Menurut Nurcholis (2005:178)
perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik dan dalam hal
19
penerima pelayanan maupun pelaksanaan peraturan perundang-undangan.
Berikut ini adalah pengertian dari pelayanan publik menurut beberapa ahli
pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Pemerintahan pada hakikatnya
adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama
20
yang adil dan dapat dipertanggungjawabkan menghasilkan kepercayaan
oleh pemerintah, maupun pihak swasta atas nama pemerintah atau atas
kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, sesuai dengan aturan pokok
dan tata cara yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini peneliti
Lombok Timur.
sebagainya.
21
3. Kelompok pelayanan jasa yaitu yang menghasilkan berbagai
sebagainya.
atau lebih dari satu jabatan dan bukan merupakan satu kesatuan
tunggal.
1. Prosedur pelayanan
2. Waktu penyelesaian
3. Biaya pelayanan
22
Selanjutnya untuk melengkapi standar pelayanan tersebut di atas
1. Dasar hokum
2. Persyaratan
3. Prosedur pelayanan
4. Waktu pelayanan
5. Biaya pelayanan
6. Produk pelayanan
9. Pengawasan intern
23
2.3.6 Asas- asas Pelayanan Publik
mudah dimengerti
24
Menurut UU Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 344 ayat (2) tentang
asas:
1. Kepentingan umum
2. Kepastian hukum;
3. Kesamaan hak;
5. Keprofesionalan;
6. Partisipatif;
8. Keterbukaan;
9. Akuntabilitas;
25
1. Kesederhanaan
dilaksanakan.
2. Kejelasan
cara pembayaran.
3. Kepastian Waktu
4. Akurasi
5. Keamanan
hukum.
6. Tanggung Jawab
26
8. Kemudahan Akses
10. Kenyamanan
yang nyaman, bersih, rapih, lingkungan yang indah dan sehat, serta
27
1. Tidak adanya atau kurangnya kesadaran terhadap tugas maupun
2. Sistem, prosedur dan metode kerja yang ada, tidak memadai sehingga
dibebankan kepadannya.
Kata Kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi mulai
dari yang konvensional hingga yang lebih strategis. Definisi konvensional dari
strategis oleh Gapersz (1997) dinyatakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu
kepada pengertian pokok yaitu kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk
28
, baik keistimewaan langsung, maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi
penggunaan produk. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas kekurangan
atau kerusakan.
Pada bagian lain Gapersz (1997) dalam mengutip Juran memberikan definisi
dengan sasaran
Kualitas adalah menjaga janji pelayanan agar pihak yang dilayani merasa
kualitas tidak dapat didelegasikan kepada satu orang, misalnya staf dalam suatu
29
kantor. Bagi pelanggan kualitas pelayanan adalah menyesuaikan diri dengan
Untuk itu kualitas dapat dideteksi pada persoalan bentuk, sehingga dapat
ditemukan :
1. Transparan
Pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua
dimengerti.
2. Akuntabilitas
peraturan perundang-undangan.
3. Kondisional
30
Pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan
efektivitas.
4. Partisipati
5. Kesamaan Hak
banyak definisi yang berbeda dan bervariasi mulai dari yang konvensional hingga
1. Kinerja (performance)
2. Kehandalan (reliability)
31
Menurut Zeithhaml, Parasuraman & Berry (dalam Hardiansyah 2011:46)
untuk mengetahui kualitas pelayanan yang dirasakan secara nyata oleh konsumen,
ada indikator kualitas pelayanan yang terletak pada lima dimensi kualitas
pelayanan, yaitu:
adalah :
pelayanan
32
3. Responsiveness (ketanggapan) : kesanggupan untuk membantu dan
pelayanan
33
2.5 Definisi E-KTP
unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai
dan Waraga Negara Asing (WNA) yang selanjutnya WNA tersebut sudah
sudah pernah menikah atau kawin secara sah di indonesia, maka WNA
tersebut sudah resmi menjadi Warga Negara Indonesia dan sudah bisa
elektronik yang dapat dibaca seacara elektronik dengan alat pembaca dan
34
diatur didalam UU No. 23 Tahun 2006 yang mana tentang Administrasi
NIK secara nasioanl, dan Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2010 Tentang
sebagainya.
pembangunan.
35
oleh sebab itu dalam pelaksanaan E-KTP mempunyai Dasar hukum
sebagai berikut :
penduduk.
berisi biodata, tanda tangan, pas foto, dan sidik jari tangan
instansi pelaksana
36
5) Rekaman sidik jari tangan penduduk yang dimuat dalam
berisi sidik jari telunjuk tangan kiri dan jari telunjuk tangan
undangan.
37
Documents ICAO 9303 serta EU Passport Specification
85,60 mm.
ini dilengkapi dengan sidik jari dan chip. Chip yang ditaman di KTP
berisi biodata, tanda tangan, pas photo dan sidik jari tangan penduduk
dilengkapi dengan sidik jari dan chip (E-KTP) ini adalah memberikan
dan menutup peluang adanya KTP ganda dan KTP palsu, sehingga
38
memerlukan KTP setempat. Dengan tidak adanya KTP ganda akan
tidak akan terjadi lagi, dan semua Warga Negara Indonesia yang
dari tertutupnya peluang KTP ganda dan KTP palsu, dimana selama
ini para pelau kriminal termasuk teroris, TKI Ilegal dan perdagangan
biometrik atau rekaman sidik jari. Di sana, e-IC hanya dilengkapi dengan
chip yang berisi data perorangan yang terbatas. Sedang di India, sistem
39
keunggulan dibandingkan dengan KTP biasa/KTP nasional, keunggulan-
3. dapat digandakan
4. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam Pemilu atau Pilkada (e-
voting) Selain itu, sidik jari yang direkam dari setiap wajib E-
lain.
karena tidak adanya tampilan tanda tangan. Ada beberapa kasus pemegang
40
E-KTP tidak bisa bertransaksi dengan pihak bank karena tidak adanya
tanda tangan. Tanda tangan yang tercetak dalam chip itu tidak bisa dibaca
bank karena tak punya alat (card reader). Akhirnya pihak pemegang E-
1. Syarat pengurusan :
4) Fotokopi KK.
41
7) Pemohon membubuhkan tandatangan pada alat perekam
tandatangan.
1) Keberhasilan program
dilapangan.
2) Keberhasilan sasaran
42
Kepuasan merupakan kriteria efektifitas yang mengacu pada
output lebih besar dari input maka dapat dikatakan efisien dan
sebaliknya jika input lebih besar dari output maka dapat dikatakan
tidak efisien.
43
dalam pelaksanaan tugas telah dilaksanakan dengan baik dan mencapai target
yang telah ditentukan baik secara kuantitas maupun kualitas dalam suatu
kondisi atau jangka waktu tertentu bagi kepentingan tertentu. Demikian pula
44
Gambar Kerangka Pikir
Aspek Efektivitas
1) Keberhasilan Program
- Produktivitas
- Kejelasan tujuan yang hendak
dicapai,
2) Keberhasilan sasaran
- Pencapaian tujuan
- Kejelasan strategi pencapaian
tujuan
Hasil
45
2.7 Definisi Konseptual
lain. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa konsep adalah sebuah
1) Keberhasilan program
2) Keberhasilan sasaran
seberapa jauh tingkat output dalam kebijakan dan prosedur dari organisasi
46
para pengguna terhadap kuliatas produk atau jasa yang dihasilkan.
Semakin berkualitas produk dan jasa yang diberikan maka kepuasan yang
Pada efektifitas tingkat input dan output dapat dilihat dari perbandingan
antara masukan (input) dengan keluaran (output). Jika output lebih besar
dari input maka dapat dikatakan efisien dan sebaliknya jika input lebih
adalah hal-hal yang sulit diukur. Seperti pengukuran terhadap manusia yang
47
mengenai variable yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakterisitk
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu Efektivitas Pelayanan
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lombok Timur yang dilihat dari Tiga
48
BAB III
METODE PENELITIAN
karakteristik suatu barang dan jasa, gambar-gambar, gaya-gaya, tata cara suatu
Lokasi penelitian ini adalah Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1. Jumlah penduduk yang telah memiliki E-KTP dari 922.000 jiwa, 170.000
wajib KTP Lombok Timur, 74,02% atau 682.000 telah memiliki E-KTP,
perekaman E-KTP yang yang merupakan informan utama, dan Staf Dinas
49
perekaman E-KTP tersebut. Pemilihan subjek dilakukan dengan cara
representatif.
Selebihnya hanya tambahan berupa dokumen dll. Data adalah bahan keterangan
dalam suatu objek penelitian yang diperoleh. Sedangkan jenis data yang
1. Data Primer
yang akan menjadi data primer adalah hasil wawancara kepada Kepala
2. Data Sekunder
fokus penelitan. Dalam penelitian ini yang akan menjadi data sekunder
50
3.4 Teknik Pengumpulan Data
sama lain. Teknik yang akan dipergunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Observasi
observasi yang berperan aktif, dimana peneliti bisa bertindak tidak hanya
2. Wawancara
51
3.5 Teknik Analisis Data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data ang di peroleh dari
hasil wawancara catatan lapangan dan bahan- bahan lain sehingga dapat mudah
2004 : 244). Sedangkan pendapat lain di berikan oleh Miles dan Huberman
selalu disusun dalam sebuah teks yang diperluas atau di deskripsikan. (Dalam
Iskandar, 2008:221)
1. Reduksi data
3. Penarikan Kesimpulan
menerima masukan.
52
analisis data model interaktif. Model ini menghendaki peneliti tetap bergerak
53