Anda di halaman 1dari 85

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN

PADA KANTOR POS TARUTUNG

LAPORAN PROGRAM INTERNSHIP

Diajukan Untuk Memenuhi Kelulusan Program Internship

Tahun Akademik 2020/2021

Oleh

ANJELINA SIREGAR

3.18.4.017

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV AKUNTANSI KEUANGAN

POLITEKNIK POS INDONESIA

BANDUNG
2020
PERSETUJUAN SIDANG INTERNSHIP 1

Laporan Program Internship 1


oleh Anjelina Siregar
3184017

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA KANTOR


POS TARUTUNG

telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan

Mengetahui,
Pembimbing Internship Pembimbing Perusahaan

Marismiati, SE.,M.Si Rezky Kemala Dewi Siregar


NIP/NIK. 118.72.244 NIPPOS. 995490855

Mengetahui,

Koordinator Internship Ka. Prodi D4 Akuntansi Keuangan

Jaka Maulana,M.Ak., Ak., CA., CPSAK Rima Sundari, SE., M.Ak., Ak.,CA.

i
NIP/NIK.116.89.205 NIP/NIK. 113.78.164

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Internship I
pada perusahaan Kantor Pos Tarutung dengan tepat waktu walaupun sedikit hambatan
dan kesulitan yang dihadapi oleh penyusun.
Penyelesaian Internship I ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan
dari berbagai pihak, baik terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Rima Sundari, SE., Ak., M.Ak., CA selaku KA. Prodi D4 Akuntansi
Keuangan..
2. Ibu Marismiati, SE., M. Si selaku dosen pembimbing Internship I .
3. Ibu Rezky Kemala Sari Dewi Siregar selaku mentor pembimbing di Kantor Pos
Tarutung.
4. Orang Tua yang sudah mendukung dan membantu proses penyusunan Laporan
Internship I.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dalam penyelesaian Laporan
Internship I ini.
Semoga semua bimbingan, dorongan, semangat, dan bantuan baik moril maupun
materil yang telah diberikan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Tuhan Yang
Maha Esa. Harapan penyusun semoga Laporan Internship I ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak khususnya bagi penyusun. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
Laporan Internship I ini masih banyak kekurangan baik tulisan maupun ejaan. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.

Bandung, … Januari 2021


Penulis

ii
Anjelina Siregar

iii
RINGKASAN

Siregar, Anjelina 2021, Sistem Akuntansi Penggajian pada Kantor Pos Tarutung, Laporan
Internship, Program Studi D4 Akuntansi Keuangan Politeknik Pos Indonesia
Bandung, Pembimbing: Marismiati, SE., M. Si.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem informasi akuntansi penggajian yang telah
diterapkan oleh Kantor Pos Tarutung serta menganalisis sistem informasi akuntansi penggajian
dalam meningkatkan pengendalian internal. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif yang berfokus pada sistem informasi akuntansi penggajian pada Kantor Pos Tarutung
dan sistem pengendalian internal pada Kantor Pos Tarutung. Analisis data dalam penelitian ini
dimulai dengan menganalisis deskripsi kegiatan, fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan,
jaringan prosedur, bagan alir/flowchart dan menilai efektivitas pengendalian internal. Hasil
penelitian menemukan bukti bahwa sistem penggajian pada Kantor Pos Tarutung sudah berjalan
dengan cukup efektif dan sudah menggunakan aplikasi yang bernama PGM (Pos Giro Mobile).
Praktik yang wajar digunakan untuk mendukung pengendalian internal adalah dengan
mentransfer gaji pokok karyawan ke PGM masing-masing karyawan oleh bagian PGM
Regional I.
Kata Kunci: Sistem Penggajian, Pengendalian Internal

iii
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Simbol Bagan Alir Dokumen....................................................................................14


Tabel 2. 2 Simbol Bagan Alir Dokumen....................................................................................15
Tabel 2. 3 Simbol Bagan Alir Dokumen....................................................................................16
Tabel 2. 4 Simbol Bagan Alir Dokumen....................................................................................17
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi................................................................................................27


Gambar 3. 2 Lokasi Perusahaan.................................................................................................34
Gambar 3. 3 Flowchart...............................................................................................................38
Gambar 3. 4 Flowchart...............................................................................................................39
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Gaji.......................................................................................................45


Lampiran 2 : Lembar Absensi....................................................................................................46
Lampiran 3 : Form Penilaian Internship.....................................................................................47
Lampiran 4 : Absensi Perminggu...............................................................................................48
Lampiran 5 : Absensi Bimbingan...............................................................................................61
Lampiran 6 : Daftar Hadir Internship.........................................................................................63
Lampiran 7 : Feedback Questionnaire (Company).....................................................................69
Lampiran 8 : Feedback Questionnaire (Student)........................................................................71
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan dibangun dengan tujuan yang berbeda-beda, namun pada

dasarnya setiap perusahaan adalah satu yaitu untuk memperoleh laba atau hasil dari

usaha yang dijalankannya. Seiring dengan berkembangnya perusahaan dibutuhkan

lebih banyak tenaga kerja untuk menunjang kegiatan perusahaan. Peran serta

karyawan dalam melaksanakan tugasnya sangat mendukung pencapaian tujuan

perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan dibutuhkan adanya balas jasa atau

bayaran yang sesuai bagi karyawan yang dapat menjadi salah satu usaha untuk

memacu kinerja karyawan.

Tenaga kerja merupakan bagian penting dalam sebuah perusahaan karena tenaga

kerja adalah penggerak utama yang menjalankan kebijakan perusahaan termasuk di

dalamnya mengambil sebuah keputusan atau memberikan jasa dan pelayanan yang

baik kepada masyarakat yang menjadikan faktor tenaga kerja yang mempunyai

peranan penting dan dapat diharapkan oleh perusahaan. Suatu perusahaan dapat

dikatakan baik apabila tenaga kerja di dalamnya memiliki kompetensi, tanggung

jawab serta profesionalisme dalam menjalankan tugas yang ditujukan kepadanya.

1
Gaji merupakan pembayaran atau penyerahan jasa yang dilakukan oleh

karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer atau karyawan tetap. Gaji dapat

dipandang
2

sebagai biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan sumber daya manusia untuk

menjalankan operasi, dan karenanya disebut dengan biaya personel atau biaya gaji.

Dalam akuntansi, gaji dicatat dalam akun gaji. Pada umumnya gaji dibayar secara

tetap perbulan. Gaji memiliki pengaruh yang sangat besar karena dapat

mempengaruhi sikap dan sifat tenaga kerja dalam melaksanakan tugas yang menjadi

tanggung jawabnya. Masalah tersebut tidak hanya menyangkut berapa jumlah gaji

yang diterima, melainkan juga menyangkut beban pekerjaan maupun yang berkaitan

dengan moral dan tanggung jawab perusahaan terhadap kehidupan pegawai dan

keluarganya. Pada hakikatnya, tenaga kerja akan lebih produktif dan memiliki rasa

cinta terhadap perusahaan apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji dan upah

yang seimbang dengan kontribusi mereka terhadap perusahaan, dan sebaliknya

apabila tenaga kerja tersebut tidak menerima gaji dan upah yang tidak sesuai dengan

kontribusinya, maka akan ada kemungkinan timbul tindakan-tindakan yang tidak

diinginkan yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan dan dapat merugikan

perusahaan tersebut.

Di dalam dunia usaha pembayaran kepada karyawan biasanya dibagi menjadi

dua golongan yaitu gaji dan upah. Gaji merupakan pembayaran atas jasa yang

diberikan atau dilakukan oleh manajer. Dalam sistem penggajian pada suatu

perusahaan biasanya didasarkan atas jasa yang diberikan oleh setiap karyawan yang

bekerja pada perusahaan. Besarnya gaji yang diperoleh setiap karyawan berbeda-

beda tergantung dengan jabatan atau posisi yang mereka tempati pada perusahaan

tersebut. Untuk melakukan penggajian tersebut maka dibutuhkan adanya sistem


3

informasi akuntansi penggajian yang baik dan juga sistem pengendalian internal

yang memadai.

Sistem menurut (Mulyadi, 2016), Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang

dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Dengan adanya sistem penggajian mulai dari perhitungan gaji tersebut dibayarkan

secara efisien serta memberikan kemudahan dalam pengendalian berupa

pengawasan pelaksanaan penggajian dari tiap-tiap yang terkait. Tujuan adanya

sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal yang baik dapat mengurangi

kemungkinan terjadinya kecurangan-kecurangan dalam proses pemberian gaji pada

perusahaan.

Sistem penggajian pada perusahaan biasanya melibatkan beberapa apartemen

yang ada di dalamnya, yaitu Departemen yang bersangkutan dengan masalah ini

adalah bagian SDM, bagian kasir, bagian akuntansi. Bagian SDM

bertanggungjawab pada masalah kepegawaian, seperti pengangkatan pegawai,

penerimaan atau perekrutan pegawai, hukuman pegawai bagi yang melanggar

kebijakan perusahaan dan bertanggungjawab terhadap masalah penggajian

karyawan. Bagian kasir biasanya bertanggungjawab terhadap pelaksanaan

pembayaran gaji serta berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Bagian akuntansi

bertanggungjawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan penyediaan informasi

guna pengawasan biaya tenaga kerja. Sistem akuntansi penggajian adalah formulir,

catatan dan laporan tentang penggajian pada karyawan yang dibayarkan tiap bulan
4

yang di koordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh manajemen guna mudahkan pengelolaan perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, sangat jelas bahwa pentingnya suatu sistem informasi

akuntansi penggajian serta pengendalian intern dalam mendukung keberhasilan

perusahaan didalam menjalankan aktivitasnya. Sehingga penulis tertarik untuk

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai SISTEM AKUNTANSI

PENGGAJIAN PADA KANTOR POS TARUTUNG.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana deskripsi kegiatan sistem akuntansi penggajian pada Kantor Pos

Tarutung?

2. Apa saja fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian pada Kantor Pos

Tarutung?

3. Apa saja dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian pada Kantor

Pos Tarutung?

4. Bagaimana jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian pada

Kantor Pos Tarutung?

5. Bagaimanakah bagan alir flowchart yang membentuk sistem akuntansi penggajian

pada Kantor Pos Tarutung?


5

6. Bagaimanakah sistem pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian

pada Kantor Pos Tarutung?

1.3 Tujuan Internship

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini untuk mengetahui sistem akuntansi

penggajian pada Kantor Pos Tarutung adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui deskripsi kegiatan dalam sistem akuntansi penggajian pada

Kantor Pos Tarutung

2. Untuk mengetahui fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian pada

Kantor Pos Tarutung

3. Untuk mengetahui dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian

pada Kantor Pos Tarutung

4. Untuk mengetahui jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian

pada Kantor Pos Tarutung

5. Untuk mengetahui bagan alir flowchart yang membentuk sistem akuntansi

penggajian pada Kantor Pos Tarutung

6. Untuk mengetahui sistem pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian

pada Kantor Pos Tarutung

1.3 Sistematika Laporan

Adapun sistematika penyusunan laporan Internship sebagai berikut :


6

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang latar belakang yang menunjuk pada

gambaran perusahaan, identifikasi masalah, tujuan Internship serta menjelaskan

sistematikan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan

topic pembahasan yang telah dipilih oleh penulis dalam pembuatan laporan Internship

yang menjadi dasar-dasar pengembangan atas isi laporan.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang kegiatan Internship mengenai profil

perusahaan yang di dalamnya tercantum gambaran perusahaan yang di dalamnya

menyampaikan tentang analisis dan deskripsi Internship yang dilakukan oleh penulis.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini, penulis akan menyampaikan kesimpulan dari kegiatan Internship

dan rekomendasi yang dituangkan ke dalam laporan.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Ada beberapa pendapat mengenai defenisi sistem yang dikemukakan oleh

beberapa para ahli. Menurut (Mulyadi, 2016) Sistem adalah suatu jaringan prosedur

yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok

perusahaan.

Menurut (Romney & Steinbart, 2015) Sistem adalah rangkaian dari dua atau

lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan.Sebagian besar sistem terdiridari subsistem yang lebih kecil yang

mendukung sistem yang lebih besar.

Menurut (Dr. Kusnendi, 2014) Sistem merupakan kumpulan dari beberapa

bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu

kesatuan untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut.

Menurut (Jogiyanto, 2017) Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-

komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai

tujuan yang sama.


8

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu

kumpulan atau gabungan unsur-unsur yang saling terkait dan berhubungan atau saling

berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu
8

2.1.2 Unsur-unsur Sistem

Menurut [ CITATION Mul16 \l 14345 ] untuk dapat mengetahui apakah segala

sesuatu itu bisa dikatakan sistem maka harus mencakup lima unsur utama yaitu sebagai

berikut ini:

1. Adanya sekumpulan objek ( unsur-unsur atau bagian-bagian atau elemen-elemen).

2. Adanya interaksi atau hubungan antara unsur-unsur (bagian-bagian, elemen

elemen).

3. Adanya sesuatu yang memikat unsur- unsur tersebut menjadi suatu kesatuan.

4. Berada dalam suatu lingkungan yang kompeks.

5. Terdapat tujuan bersama (output) sebagai hasil akhir.

2.1.3 Karakteristik Sistem

Suatu sistem dikatakan sebagai sistem yang baik apabila memiliki karakteristik-

karakteristik tertentu. Karakteristik sistem menurut (Hutahean, 2015) yang dimaksud

yaitu :

1. Komponen

Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap

subsistem memiliki sifat dari sifat yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara system dengan

sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
9

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan

luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan

sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut

penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber

daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu

subsistemakan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung

tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk

satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Energi yang di masukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat

berupa pemeliharaan (maintenance) dan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem

informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat


10

digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang

menjadi input bagi subsistem lain.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.

Kalau sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu

sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah

direncanakan.

2.2 Sistem Akuntansi

2.2.1 Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut (Mulyadi, 2016) Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan

laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan

yang dibutuhkan oleh manajemen dalam pengelolaan.

Menurut (Susanto, 2017) Sistem akuntansi adalah kumpulan dari sub sistem atau

komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan berkerja sama satu

sama lain secara harmonis untuk mengelola data transaksi yang berkaitan dengan

masalah keuangan menjadi informasi keuangan.


11

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi

akan menghasilkan sebuah informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen guna

memudahkan perusahaan dan mencapai tujuan perusahaan.

2.3 Dokumen

2.3.1 Pengertian Dokumen

[ CITATION Mul16 \l 14345 ] menyatakan bahwa “Dokumen adalah secarik kertas

yang memiliki ruang untuk diisi”. Dokumen tersebut sangat penting artinya untuk

menjalankan suatu organisasi. Hampir semua peristiwa dalam perusahaan terjadi karena

dokumen dan memerlukan dokumen untuk merekamnya.

Adapun manfaat dari dokumen itu menurut [ CITATION Mul16 \l 14345 ] adalah

“menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan, merekam data

transaksi bisnis perusahaan, mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara

menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan, dan menyampaikan informasi pokok

dari orang satu ke orang lain di dalam organisasi yang sama atau ke organisasi lain”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan “Dokumen adalah secarik kertas yang

memiliki ruang untuk diisi yng berfungsi untuk mengawasi/merekam kegiatan

perusahaan yang berhubungan dengan aktivitas ekonomi.

2.3.2 Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen atau bagan alir data merupakan alat yang digunakan untuk

mendistribusikan dokumen yang didapat oleh perusahaan. Menurut [ CITATION Mul16 \l

14345 ] “Bagan alir data adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan
12

proses untuk mengolah data dalam suatu sistem”. Selain itu bagan alir dokumen akan

menunjukkan batas-batas sistem, hubungan sistem dengan satuan diluar, proses

pengolahan data, dan aliran data.

2.3.3 Simbol Bagan Alir Dokumen

Sistem akuntansi dapat digambarkan dengan menggunakan bagan alir dokumen.

Dalam membuat bagan alir dokumen menggunakan beberapa simbol.

Simbol-simbol standar dengan fungsinya masing-masing Menurut [ CITATION

Mul16 \l 14345 ] sebagai berikut:


13

Simbol Nama Fungsi Simbol

Simbol
Dokumen Digunakan untuk menggambarkan semua

jenis dokumen yang merupakan formulir

yang digunakan untuk merekam data

terjadinya suatu transaksi.

Dokumen Digunakan untuk menggambarkan

dan dokumen asli dan tembusannya.

Tembusan

nya

Penghubu Menggambarkan alir dokumen dibuat

ng pada mengalir dari atas ke bawah dan dari kiri

halaman kekanan. Symbol penghubung yang

yang sama memungkinkan aliran dokumen berhentu

(on-page di suatu lokasi pada halaman tertentu dan

connecto) kembali berjalan pada halaman yang

sama.
Tabel 2. 1 Simbol Bagan Alir Dokumen
14

Gambar Simbol Nama Simbol Keterangan


Akhir arus Digunakan untuk mengarahkan pembaca

dokumen ke simbol penghubung halaman yang

sama yang bernomor seperti yang

tercantum didalam simbol tersebut.

Awal arus Pengubung yang sama, yang bernomor


1
dokumen seperti yang tercantum didalam simbol

tersebut.

Penghubung Digunakan untuk meggambarkan bagan

pada halaman alir dalam suatu sistem akuntansi

yang berbeda dperlukan lebih dari 1 halaman yang

(off-page menunjukkan, ke mana dan bagaimana

connector) bagan alir terkait dengan satu dengan yang

lain.
Kegiatan Digunakan untuk menggambarkan manual

manual seperti: menerima order dari pembeli,

mengisi formulir.
Tabel 2. 2 Simbol Bagan Alir Dokumen
15

Gambar Simbol Nama Simbol Keterangan


Arsip Menunjukkan tempat penyimpanan

sementara dokumen, nantinya akan diambil

kembali dari arsip tersebut.

Menunjukkan urutan pengarsipan :


Arsip Tempat penyimpanan dokumen yang

permanen tidak akan diproses lagi.

On-line Pengelolaan dengan computer secara


On-line computer on-line
computer
process process
Keying, menggambarkan pemasukan data

typing dengan computer melalui on-line

terminal.
On-line Menggambarkan arsip computer yang

storage berbentuk on-line (didalam memori

computer).
Keputusan Menggambarkan keputusan yang harus

Ya dibuat dalam proses pengolahan data.

Tidak
Tabel 2. 3 Simbol Bagan Alir Dokumen
Tabel 2. 4 Simbol Bagan Alir Dokumen

Gambar Simbol Nama Simbol Keterangan


Garis alir Menggambarkan arah proses pengolahan
16

data.

Terminal Menggambarkan awal dan akhir suatu


sistem akuntansi

2.4 Catatan

Menurut [ CITATION Mul16 \l 14345 ] merupakan yang digunakan untuk menjurnal,

mengklasifikasi, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Sumber informasi

pencatatan adalah dokumen.

2.5 Informasi yang Dihasilkan

Menurut [ CITATION VWi19 \l 14345 ] adalah data yang telah diorganisir dan diproses

sehingga bermanfaat bagi proses pengambilan keputusan. Semakin banyak dan semakin

berkualitas informasi yang tersedia, maka pengambilan keputusan menjadi semakin

membaik.

2.6 Flowchart

Menurut [ CITATION TMB17 \l 14345 ] flowchart adalah diagram simbolik yang

menggambarkan aliran data dan salah satu teknik pendokumentasian sistem yang paling

banyak digunakan. Pada flowchart, aliran pemrosesan digambarkan dengan


17

menggunakan simbol yang dihubungkan dengan garis berpanah. Flowchart merekam

bagaimana proses bisnis dilakukan dan bagaimana dokumen mengalir dalam organisasi.

2.7 Sistem Pengendalian Internal

2.7.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Dalam sebuah sistem yang dijalankan oleh instansi pasti mempunyai ancaman,

maka dibuat sistem pengendalian internal. Menurut [ CITATION Mul16 \l 14345 ]

“Pengendalian intern dalam arti luas adalah meliputi struktur-struktur orgnisasi, metode

dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, mengecek

ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong

dipatuhinya kebijakan-kebijakan manajemen”.

Menurut [ CITATION VWi19 \l 14345 ] sistem pengendalian intern adalah suatu sistem

yang dibuat untuk memberi jaminan keamanan bagi unsur-unsur yang ada dalam

perusahaan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahawa pengendalian internal merupakan

kebijakan prosedur yang dibuat untuk dilaksanakan orang-orang guna pencapaian

tujuan tertentu yang saling berkaitan.

2.7.2 Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Setiap perusahaan membutuhkan pengendalian internal yang bertujuan untuk

mengendalikan atau mengontrol setiap kegiatan operasional perusahaan.


18

Menurut [ CITATION Mul16 \l 14345 ], tujuan pengendalian internal adalah:

1. Menjaga asset organisasi

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

3. Mendorong efesiensi

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

2.7.3 Unsur-unsur Sistem Pengendalian Internal

Menurut [ CITATION VWi19 \l 14345 ] unsur pokok sistem pengendalian internal adalah:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang

cukup terhadapt asset, utang, pendapatan dan beban.

3. Praktik yang sehat dalam melakukan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab.

Menurut [ CITATION VWi19 \l 14345 ] kegiatan pengendalian internal sebagai berikut :

1. Pemberian otorisasi atas transaksi dan kegiatan.

2. Pembagian tugas dan tanggung jawab.

3. Dokumen yang akan digunakan sebaiknya dirancang terlebih dahulu.

4. Perlindungan yang cukup ketat terhadap kekayaan dan catatan perusahaan.

5. Pemeriksaan terhadap kinerja perusahaan.


19

2.8 Sistem Akuntansi Penggajian

2.8.1 Pengertian Gaji

Menurut (Muhammad & Mulyani, 2017) Gaji adalah suatu bentuk pembayaran

periodik dari seorang majikan pada karyawannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak

kerja. Dari sudut pandang pelaksanaan bisnis, gaji dapat dianggap sebagai biaya yang

dibutuhkan untuk mendapatkan sumber daya manusia untuk menjalankan operasi, dan

karenanya disebut dengan biaya personel atau biaya gaji. Dalam akuntansi, gaji dicatat

dalam akun gaji. Istilah lain dari gaji adalah honor dan upah. Gaji, honor ataupun upah

dapat diterima pegawai di lingkungan kantor atau tempat kerja milik negara atau tempat

swasta.

Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah pembayaran kepada

pegawai dalam bentuk uang yang diberikan atas dasar balas jasa yang diberikan

secara bulanan atau tahunan.

2.8.2 Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian

Sistem akuntansi penggajian adalah fungsi, organisasi formulir, catatan dan

laporan tentang penggajian pada karyawan yang dibayar tiap bulan yang

dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan

(Baridwan,1990:223). Sistem akuntansi penggajian adalah fungsi, dokumen,

catatan, dan sistem pengendalian intern yang digunakan untuk kepentingan harga
20

pokok produk dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja

(Mulyadai, 2001 : 373).

Kesimpulan diatas sistem akuntansi penggajian adalah fungsi, organisasi

formulir, catatan, prosedur dan sistem pengendalian intern yang dikoordinasi

sedemikian rupa untuk menyediakan informasi guna pengawasan biaya tenaga

kerja.

2.8.3 Fungsi-fungsi yang Terkait

Sistem akuntansi penggajian melibatkan beberapa orang dengan harapan agar

penggajian tidak dilakukan atau hanya terpusat pada satu bagian saja. Bagian atau

fungsi - fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi adalah :

1. Fungsi Kepegawaian

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi

karyawan baru, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat

keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi

karyawan dan pemberhentian karyawan.

2. Fungsi Pencatat Waktu

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir

bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian intern yang baik

mensyaratkan bagian pencatat hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh

bagian operasi atau bagian pembuat daftar gaji.

3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji


21

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftaer gaji yang berisi

penghasilan brutto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi

beban setiap karyawan selama jangka pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan

oleh bagian pembuat daftar gaji kepada bagian akuntansi guna pembuatan

bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar pembayaran gaji kepada karyawan.

4. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam

hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan.

a. Bagian Utang

Bagian ini memegang fungsi pencatat utang, yang bertanggung jawab atas

pembayaran gaji seperti yang tercantum dalam daftar gaji, dan menerbitkan

bukti kas keluar atas timbulnya gaji karyawan.

b. Bagian Kartu Biaya

Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya, yang bertanggung jawab untuk

mencatat distribusi biaya kedalam kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji

dan kartu jam kerja.

c. Bagian Jurnal

Bagian ini memegang fungsi pencatat jurnal, yang bertanggung jawab untuk

mencatat biaya gaji dalam jurnal umum


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profil Perusahaan

3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT Pos Indonesia merupakan anak perusahaan PT Pos Logistik Indonesia. PT Pos

merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis jasa pengiriman logistik,

dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan pengiriman baik berupa surat, barang,

dan uang. PT Pos Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang

bergerak dibidang layanan pos. Jasa PT Pos ini terdiri dari layanan bisnis komunikasi,

logistik dan bisnis keuangan

Layanan bisnis komunikasi berupa surat pos instan, surat kilat khusus, telegram,

dan lain-lain. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia merupakan Perseroan Terbatas

dan sering disebut dengan PT. Pos Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini

berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995. Peraturan

Pemerintah tersebut berisi tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang

berupa perusahaan umum (perum) menjadi sebuah perusahaan persero.

Berdiri pada tahun 1746, saham Pos Indonesia sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah

Indonesia. Saat ini Pos Indonesia tidak hanya melayani jasa pos dan kurir, tetapi juga

jasa
25

keuangan, ritel, dan properti, yang didukung oleh titik jaringan sebanyak lebih dari

4.000 kantor pos dan 28.000 Agen Pos yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia

3.1.2 Sejarah Perusahaan

Dunia perposan modern muncul di Indonesia sejak tahun 1602 pada

saat VOC menguasai bumi nusantara ini. Pada saat itu, perhubungan pos hanya

dilakukan di kota-kota tertentu yang berada di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Surat-

surat atau paket-paket pos hanya diletakkan di Stadsherbrg atau Gedung Penginapan

Kota sehingga orang-orang harus selalu mengecek apakah ada surat atau paket

untuknya di dalam gedung itu. Untuk meningkatkan keamanan surat-surat dan paket-

paket pos tersebut, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff mendirikan

kantor pos pertama di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta). Pos pertama ini

didirikan pada tanggal 26 Agustus 1746.

Era kepemimpinan Gubernur Jenderal Daendels di VOC membuat sebuah

kemajuan yang cukup berarti di dalam pelayanan pos di nusantara. Kemajuan tersebut

berupa pembuatan jalan yang terbentang dari Anyer sampai Panarukan. Jalan sepanjang

1.000 km ini sangat membantu dalam mempercepat pengantaran surat-surat dan paket-

paket antarkota di Pulau Jawa. Jalan yang dibuat dengan metode rodi (kerja paksa) ini

dikenal dengan nama Groote Postweg (Jalan Raya Pos). Dengan adanya jalan ini,

perjalanan antara Provinsi Jawa Barat sampai Provinsi Jawa Timur, yang awalnya bisa

memakan waktu puluhan hari, bisa ditempuh dalam jangka waktu kurang dari

seminggu.
26

Arus perkembangan teknologi telepon dan telegraf yang masuk ke Indonesia pun

mengubah sistem pelayanan pos di Indonesia. Pada tahun 1906, pos di Indonesia pun

akhirnya berubah menjadi Posts Telegraafend Telefoon Dienst atau Jawatan Pos,

Telegraf, dan Telepon (PTT). Layanan pos yang awalnya berpusat di Welrevender

(Gambir) juga berpindah ke Dinas Pekerjaan Umum atau Burgerlijke Openbare Werker

(BOW) di Bandung pada tahun 1923. Pada saat pendudukan Jepang di Indonesia,

Jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang. Angkatan Muda PTT (AMPTT) mengambil

alih kekuasaan Jawatan PTT tersebut dan kemudian secara resmi berubah menjadi

Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 27 September

1945. Hari itu pun diperingati sebagai Hari Bakti PTT atau Hari Bakti Parpostel.

Cukup banyak perubahan dalam sistem Pos Indonesia sendiri. Perubahan tersebut

terlihat dari bentuk badan usaha yang dimiliki oleh Pos Indonesia secara terus-menerus

dari tahun ke tahun. Pada tahun 1961, Pos Indonesia resmi mejadi perusahaan negara

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 240 Tahun 1961. Peraturan tersebut

menyebutkan bahwa Jawatan PTT itu kemudian berubah menjadi Perusahaan Negara

Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Setelah menjadi perusahaan negara, Perusahaan

Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) mengalami pemecahan menjadi

Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan Perusahaan Negara

Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Hal ini bertujuan untuk mencapai perkembangan

yang lebih luas lagi dari masing-masing badan usaha milik negara (BUMN) ini.

Pemecahan PN Postel menjadi PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi ini memiliki
27

legalitas hukum melalui Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1965 dan Peraturan

Pemerintah Nomor 30 Tahun 1965.

Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1978

dikeluarkan untuk mengubah lagi bentuk badan usaha dari pelayanan pos di Indonesia

ini (melalui PN Pos dan Giro). Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, Perusahaan

Negara Pos dan Giro berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro (Perum Pos dan

Giro). Hal ini bertujuan untuk semakin mempermudah keleluasaan pelayanan pos bagi

masyarakat Indonesia. Perubahan bentuk usaha dari sebuah perusahaan negara menjadi

perusahaan umum ini pun disempurnakan lagi supaya bisa mengikuti iklim usaha yang

sedang berkembang melalui keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1984

mengenai tata cara pembinaan dan pengawasan. Setelah beberapa tahun memberikan

pelayanan dengan statusnya sebagai perusahaan umum, Pos Indonesia mengalami

perubahan status atau bentuk usaha lagi. Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah

Nomor 5 Tahun 1995, Perum Pos dan Giro berubah menjadi PT Pos Indonesia

(Persero). Hal ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas dan kedinamisan untuk PT

Pos Indonesia (Persero) sehingga bisa lebih baik dalam melayani masyarakat dan

menghadapi perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat persaingannya.


28

3.1.3 Struktur Organisasi

Kepala Kantor
Nia Angriany Pardede

Manager SDM/ Sarana


Rezky Kemala Sari Dewi
Siregar

Manager Manager
Manager Pelayanan Manager
Pengolahan Akuntansi
Keuangan Tuti Haryanti Lonly Tua Nadya Ulfah
Yan Ari Pratama Sinulingga Sihombing
Loket I
Purie I UPL
Kasir Fitri Tobing
Leo Judikson
Iren Siahaan Tampubolon Simatupang
Loket II
Noperman Purie II
Saragih Abdi
Loket Nababan
Pensiunan
Asna Loket III
Tampubolon Purie III
Hendra
Horas Tobing
Hutauruk

Pengantar
1. Evan
Hutagalung
2. Agnes
Sinaga

Tersier
Martotahi
Pakpahan
Kepala Kantor
Cabang
(18 kantor cabang)

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi


29

3.1.4 Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari masing-masing department yang

terdapat di PT. Pos Indonesia Kantor cabang Tarutung :

1. Kepala Kantor

 Mengatur dan mengawasi kelancaran tugas Kantor Pos Tarutung dan

bertanggungjawab dalam segala aktivitas kantor dan segala kegiatan yang

berkaitan dengan tujuan organisasi sebagai penentu, penggerak dan

pengarah.

 Memeriksa saldo kas bagian keuangan.

 Mengatur pemanfaatan atau penggunaan personil dan peralatan kantor.

2. Manager SDM (Sumber Daya Manusia)

 Mengagendakan surat-surat yang masuk dan keluar

 Pengawasan terhadap bagian sarana

 Membuat laporan SPI dan membuat laporan tenaga PHL

 Pengawasan tentang pembuatan laporan bazetting, pengawasan tentang SPT

tahunan dan pengawasan tentang sisa cuti pegawai

 Membuat tunjangan antaran, membuat daftar gaji/premi gaji/ pensiunan,

membuat tunjangan KaKP dan membuat kwitansi PHL

 Pendistribusian surat ke manager lain

 Bertanggungjawab atas kelancaran dinas pada bagian SDM/sarana

 Melaksanakan tugas yang diberikan KaKP


30

3. Manager Keuangan

 Menyerahkan panjar kerja kepada kasir

 Menerima dan menghitung sis akas setiap harinya ke kasir

 Membuat dan mengirimkan laporan akhir bulan saldo kas dan bank

 Memperkirakan kebutuhan kas setiap harinya dan menjaga saldo kas harian

agar tidak melebihi pagu yang ditetapkan

 Bertanggungjawab atas kelancaran dinas keuangan/akuntansi loket BPM

serta loket pension

4. Kasir

 Menerima dan menghitung panjar kerja dari manager keuangan

 Memberikan panjar kepada loket lain dan pengantar

 Membuat neraca kasir setiap harinya

5. Loket Pensiunan

 Melakukan pembayaran pension sesuai tanggal dan jenis pembayaran

kepada yang berhak

 Menyelesaikan segala hak yang berhubungan dengan pension

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan langsung atau KaKP

6. Manager Pelayanan

 Memeriksa semua naskah pertanggungan loket

 Memeriksa neraca loket


31

 Melakukan pemeriksaan loket WP, KH, Paket, Tabanas dan Giro

 Bertanggungjawab atas kelancaran dinas layanan loket

 Menjawab surat menyurat dari kantor lain

 Membuat W 15 wesel untuk wesel antara KPRK

 Membuat W 15 westron untuk wesel antara Kantor Pos cabang

 Membuat W4R untuk WP manual

7. Loket 1 (BPM, Paket Pos, SKH)

 Menerima register dari manager pelayanan

 Membuat permintaan BPM kepada manager keuangan

 Melayani pembelian BPM dan pengiriman paket serta surat kilat khusus

 Mempertanggungjawabkan semua penerimaan dan pengeluaran ke dalam

neraca loket

 Membuat buku penyerahan paket pos dan surat kilat khusus kepada manager

pengolahan

 Membuat laporan penerimaan paket yang dikirimkan di Kprk yang membuat

data berat, ongkos kirim, dan banyaknya per jenis paket

 Menyerahkan kiriman SKH dan paket kepada manager pengolahan dengan

buku penyerahan

 Menyetorkan uang penerimaan SKH, paket dan BPM kepada kasir dengan

buku serah.

8. Loket II (Wesel Pos dan Giro)


32

 Menerima dan menghitung panjar kerja dari manager keuangan

 Membuat neraca rekapitulasi Giro dan WP manual

9. Loket III (Tabanas dan SOPP)

 Menerima setoran dan penarikan tabungan dari pelanggan serta menerima

pembayaran angsuran FIF

 Menyetorkan uang penerimaan kepada kasir

 Membayarkan beasiswa kepada yang berhak sesuai daftar penerimaan yang

dibuat Supervisor Pelayanan

10. Manager Pengolahan

 Melakukan pengawasan sortir surat, opener kantong terima/kirim

 Mengkoordinir bagian operasional dan bertanggungjawab atas kelancaran

dinasnya

 Menghitung dan mengawasi pengiriman surat luar negeri dengan melakukan

perlakuan khusus

 Menyerahkan dan mengawasi panjar WBT dan PBT kepada petugas antar

 Mengerjakan buku pengawasan N/R/PP/LN-PK

 Membuka kantongan PP terima dan menyortir menurut kantor tujuan

 Membuat deklarasi WBT, PBT, LN-PK

 Membuka kantong PP terima dan menyortir menurut kantor tujuan

 Membuat deklarasi WBT, PBT, LN-PK

 Mengerjakan hal-hal lain yang diperintahkan oleh atasan langsung


33

11. Puri I, II, III

 Pengawasan angkutan Pos untuk kantor cabang

 Mmembuat buku pengawasan NKH untuk masing-masing kantor tujuan

 Membuat neraca puri

 Mengerjakan buku pengawasan adpis terima PP, adpis NKH untuk kantor

tujuan solo gabungan

 Mengarsipkan dengan rapi adpis kirim N, R, PP, NKH

 Mengerjakan hal-hal lain yang diperintahkan oleh atasan, manager

pengolahan, KaKP

12. Pengantar

 Mengerjakan antaran SKH, PP surat menurut wilayah antar masing-masing

 Mengerjakan operator kantong SKH terima

 Mengerjakan antaran PBT dan WBT

 Mengerjakan hal-hal lain yang diperintahkan oleh atasan langsung

13. Tersier

 Mengerjakan antar jemput Pos dan kawal remis kantor cabang

 Membantu tutupan/sortir surat biasa

 Membantu tutupan SKH sampai selesai

 Perawatan dan kebersihan kendaraan bermotor dinas Pos

 Mengerjakan hal-hal lain yang diperintahkan oleh atasan langsung


34

14. Manager Akuntansi

 Memeriksa permintaan panjar kerja Kantor Pos cabang dan memeriksa

naskah Kantor Pos cabang (N2 beserta lampirannya)

 Mengerjakan rekening Koran beasiswa prestasi

 Mengerjakan rekening Koran JPS/JPS BK

 Mengerjakan pengawasan pemakaian register kantor cabang

 Melaksanakan uji petik N3 untuk kantor cabang

 Bertanggungjawab atas kelancaran dinas di bagian UPL (Unit Pelayanan

Luar)

15. Asisten Manager Akuntansi (UPL)

 Mengerjakan rekening Koran kantor cabang dan mengerjakan permintaan

panjar kerja kantor cabang.

3.1.5 Lokasi Perusahaan

Lokasi dari Kantor Pos cabang Tarutung adalah Hutatoruan X, Tarutung,

Tapanuli Utara, Sumatera Utara 22411, Indonesia. Letak Kantor Pos cabang Tarutung

ini terbilang strategis karena berada di pinggiran jalan raya sehungga mudah ditemukan.
35

Gambar 3. 2 Lokasi Perusahaan


3.2 Analisis

3.2.1 Deskripsi Kegiatan

Sistem ini menjelaskan tentang sistem akuntansi penggajian pada Kantor Pos

Tarutung yang menggunakan aplikasi bernama Pos Giro Mobile (PGM). Penggajian

pada Kantor Pos ini dilakukan perbulannya. Proses penggajiannya dimulai dari

perhitungan gaji yang telah disetujui oleh manager SDM Pusat lalu menyetorkannya ke

bagian SDM Regional I. Setelah itu, bagian SDM Regional I melakukan proses

pembayaran gaji menggunakan Pos Giro Mobile (PGM) ke setiap karyawan.

3.2.2 Fungsi yang Terkait

1. Bagian Regional I
36

Bagian Regional I bertanggung jawab dalam memeriksa dan merekap penghasilan

dari setiap Kantor Pemeriksa (KPRK) yang ada di Sumatera, serta bertanggung

jawab dalam menyetor penghasilan yang di dapat perharinya ke bagian SDM Pusat

Bandung.

2. Bagian SDM Pusat Bandung

Bagian SDM Pusat Bandung bertanggung jawab dalam menyetujui daftar gaji yang

telah diserahkan oleh bagian Regional I, serta bertanggung jawab dalam

mencocokkan daftar gaji yang telah diterima untuk diserahkan ke bagian keuangan

pusat.

3. Bagian Keuangan Pusat

Bagian Keuangan Pusat bertanggung jawab dalam merekap daftar gaji karyawan

yang diterima dari bagian SDM Pusat Bandung untuk diserahkan ke bagian PGM

Regional I.

4. Bagian PGM Regional I

Bagian PGM Regional I bertanggung jawab dalam menginput gaji ke PGM

karyawan sesuai daftar gaji yang telah ditetapkan.

3.2.3 Dokumen yang Digunakan

1. Absensi Harian
37

Dokumen ini merupakan dokumen yang diserahkan oleh setiap Kantor Pemeriksa

(KPRK) ke bagian Regional I untuk mencatat jam hadir setiap karyawan.

2. Dokumen Lainnya

Dokumen ini merupakan lampiran pendukung yang digunakan oleh bagian

regional I berupa surat cuti.

3. Daftar Gaji

Dokumen ini merupakan tunjangan gaji setiap karyawan yang akan diterima dari

Bagian Keuangan Pusat.

3.2.4 Jaringan Prosedur

1. Prosedur Pencatatan Kehadiran Karyawan

- Bagian Regional I menerima DHK (Daftar Hadir Karyawan) dan dokumen

lainnya dari setiap KPRK.

- Merekap DHK (Daftar Hadir Karyawan) dan dokumen lainnya menggunakan Ms.

Excel, lalu disimpan di basis data.

- Bagian Regional I mencetak DHK (Daftar Hadir Karyawan) dan dokumen lain

untuk dikirim ke Bagian SDM Pusat.

- Lalu SDM Pusat akan mencocokkan daftar gaji yang diterima. Jika cocok, maka

Bagian SDM Pusat akan melakukan otorisasi pada DHK (Daftar Hadir

Karyawan). Jika tidak cocok, maka DHK (Daftar Hadir Karyawan) akan

dikembalikan ke bagian Regional I untuk dilakukan rekap ulang.


38

- Setelah DHK (Daftar Hadir Karyawan) dan dokumen lainnya di otorisasi maka

akan dikirim ke bagian Keuangan Pusat untuk dilakukan perhitungan gaji.

2. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

- Bagian Keuangan Pusat menerima DHK (Daftar Hadir Karyawan) dari bagian

SDM Pusat.

- Bagian Keuangan Pusat melakukan input data absensi menggunakan Ms. Excel ,

kemudian data tersebut diarsipkan secara permanen.

- Lalu, bagian Keuangan Pusat mengirim daftar gaji karyawan ke bagian PGM

Regional I.

3. Prosedur Pembayaran Gaji

- Bagian PGM Regional I menerima daftar gaji karyawan yang sudah ada di

aplikasi Pos Giro Mobile (PGM).

- Lalu, bagian PGM Regional I mencocokkan daftar gaji yang ada. Apabila cocok,

gaji akan dikirim ke PGM masing-masing karyawan. Apabila tidak cocok, maka

akan dikembalikan ke bagian Keuangan Pusat.


39

3.2.5 Flowchart

“Bagian Regional I” “Bagian SDM Pusat”

Mulai

DL
DHK

Input

DHK
DHK
DL

Absen
sasi
Diotori

Merik
uai
ses

sa
2

MS. Excel

A
Y

AK
TID
Mencetak
rekap

Dikembalika
Ke bag. Reg.
DHK&
DL
n
I

DL
DHK

Keterangan:
DHK : Daftar Hadir Karyawan
DL : Dokumen Lain

Gambar 3. 3 Flowchart
40

“Bagian Keuangan Pusat” “Bagian PGM Regional I”

2 3

Da
ftar
Gaj
DL i
DHK
Meri
ksa
dafta
r gaji

Input Input

MS. Excel MS.


Excel

T
I
co D Dikemba
co
A likan
Daftar K
Ke
k
Gaji Bg.Pusat
DL
DHK Y
A
Gaji
dikiri
m ke
masi
ng”
PGM
karya
wan

Sele
T sai

Keterangan:
DHK : Daftar Hadir Karyawan
DL : Dokumen Lain

Gambar 3. 4 Flowchart
41

3.2.6 Sistem Pengendalian Internal

Pengendalian sistem penggajian pada Kantor Pos Tarutung menggunakan Pos

Giro Mobile (PGM) adalah sebagai berikut :

1. Struktur Organisasi

Dalam sistem penggajian pada Kantor Pos Tarutung, Bagian Regional I

bertanggung jawab dalam merekap dan memeriksa penghasilan dari setiap KPRK

lalu menyetornya ke Bagian Pusat Bandung. Lalu Bagian Pusat Bandung

menyetujui dan mencocokkan daftar gaji untuk diserahkan ke Bagian Keuangan

Pusat. Lalu Bagian Keuangan Pusat akan merekap daftar gaji karyawan yang

akan diserahkan ke bagian PGM Regional I untuk dikirim ke PGM masing-

masing karyawan.

2. Sistem Otorisasi

 Bagian Regional I membuat rekap absensi gaji karyawan yang harus di otorisasi

oleh bagian SDM Pusat.

 Bagian SDM Pusat membuat catatan perhitungan gaji yang telah disesuaikan

dengan ketentuan perusahaan.

 Bagian Regional I membuat daftar gaji yang harus disetujui oleh bagian SDM

Pusat.

3. Praktik yang Sehat

 Dokumen absensi harian karyawan dan lampiran lainnya dipertanggungjawabkan

oleh Bagian Keuangan Pusat.


42

 Perhitungan Gaji Karyawan dipertanggungjawabkan oleh Bagian Keuangan

Pusat untuk di cek kembali sebelum dilakukan pembayaran kepada karyawan.


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan program Internship I yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 3

bulan di Kantor Pos Tarutung dapat disimpulkan bahwa pada sistem akuntansi

penggajian menggunakan Pos Giro Mobile (PGM) adalah sebagai berikut :

1. Deskripsi kegiatan dalam sistem penggajian pada Kantor Pos Tarutung

menggunakan PGM dilakukan perbulan. Proses penggajiannya telah berjalan

sesuai yang telah ditentukan.

2. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian pada Kantor Pos Tarutung

yaitu melalui Bagian Regional I, Bagian SDM Pusat Bandung, Bagian Keuangan

Pusat, dan Bagian PGM Regional I. Semua fungsi yang terkait telah melakukan

tugasnya masing-masing dengan baik.

3. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian pada Kantor Pos

Tarutung yaitu absensi harian dan dokumen lainnya, dimana dokumen lainnya

seperti surat cuti. Semuanya telah digunakan sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Jaringan yang membentuk sistem akuntansi penggajian pada Kantor Pos Tarutung

yaitu prosedur pencatatan kehadiran karyawan, prosedur pembuatan daftar gaji,

dan prosedur pembayaran gaji. Setiap langkah-langkah berjalan sesuai dengan

ketentuan yang belaku.

43
44

5. Bagan alir/Flowchart yang dijelaskan dalam sistem akuntansi penggajian pada

Kantor Pos Tarutung yaitu sudah mempunyai gambaran yang sesuai dengan

peraturan menteri keuangan dan berdasarkan SOP (Standar Operasional

Perusahaan).

6. Sistem pengendalian internal atas sistem akuntansi penggajian telah terlaksana

dengan baik karena beberapa aspek dari sistem pengendalian internalnya telah

berjalan, di antaranya struktur organisasi, sistem otoritas wewenang, praktik yang

sehat, dan adanya karyawan yang mutunya sesuai dengan tangungjawab

berdasarkan aturan perusahaan.

4.2 Rekomendasi

Selama penulis melaksanakan program Internship I di Kantor Pos Tarutung

bahwa perusahaan telah melaksanakan kegiatan dengan baik dan benar, sehingga

penulis tidak mempunyai rekomendasi kepada perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA

Dr. Kusnendi, M. S. (2014). Konsep Dasar Sistem Informasi. Konsep Dasar Sistem
Informasi.
Hutahean. (2015). Karekteristik sistem. KARAKTERISTIK SISTEM.
Jogiyanto. (2017). Konsep Dasar Sistem Informasi. Konsep Dasar Sistem Informasi.
Muhammad, F., & Mulyani, A. (2017). Pengembangan Sistem Informasi Penggajian di
Pesantren Persis 99 Rancabango. Jurnal Algoritma.
https://doi.org/10.33364/algoritma/v.13-2.348
Mulyadi. (2016). Pengertian sistem menurut mulyadi. Sistem Akuntansi.
Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2015). Pengertian sistem menurut Marshall B
Romney dan Paul John Steinbart. In Sistem Informasi Akuntansi.
Susanto, A. (2017). Sistem Informasi Akuntansi : pemahaman konsep secara terpadu. In
Lingga jaya.

45
46

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Gaji


47

Lampiran 2 : Lembar Absensi


48

Lampiran 3 : Form Penilaian Internship


49

Lampiran 4 : Absensi Perminggu


50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62

Lampiran 5 : Absensi Bimbingan


KEGIATAN BIMBINGAN INTERNSHIP 1

Nama Mahasiswa : Anjelina Siregar

NPM : 3184017

Program Studi/ Kelas : D4 Akuntansi Keuangan/3A

Pembimbing : Marismiati, SE., M.Si

Judul : Sistem Akuntansi Penggajian pada Kantor Pos Tarutung

No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf Dosen


Pembimbing
1. Kamis, 05 November - Bimbingan judul, ACC judul

2020 - Bimbingan bab I


2. Selasa, 23 Desember - ACC bab I

2020 - Pengajuan bimbingan bab II


3. Senin, 28 Desember - ACC bab II

2020 - Bimbingan bab III


4. Senin, 07 Januari - ACC bab III

2021 - Bimbingan bab IV


5. Jumat, 18 Januari - ACC bab IV

2021 - Bimbingan laporan draft


6. Sabtu, 23 Januari ACC laporan draft internship dan

2021 siap disidangkan


Pembimbing,
63

(Marismiati, SE., M.Si)


64

Lampiran 6 : Daftar Hadir Internship


65
66
67
68
69
70

Lampiran 7 : Feedback Questionnaire (Company)


71
72

Lampiran 8 : Feedback Questionnaire (Student)


73
74

Lampiran 9 Permohonan permintaan data


75

Lampiran 10 Surat balasan permohonan permintaan data Internship I


76

Lampiran 11 Surat persetujuan wali mahasiswa


77

Lampiran 12 Surat gugus covid

Anda mungkin juga menyukai