memahami untuk apa mereka melakukan aktivitas tersebut, apa manfaatnya bagi
perusahaan dan bagaimana seharusnya melaksanakan aktivitas tersebut sehingga
secara optimal dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dalam melakukan
penelaahan terhadap system pengendalian manajemen perusahaan, auditor harus
memahami dengan baik tujuan perusahaan.
Rencana perusahaan
Rencana yang merupakan penjabaran dari tujuan perusahaan, harus disusun untuk
mencapai sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang
biasanya juga diikuti dengan penentuan strategi untuk mengimplementasikannya.
Dalam rangka mencapai sasaran perusahaan, rencana diimplementasikan dalam
berbagai program/aktivitas lengkap dengan anggaran yang ditetapkan untuk setiap
program/aktivitas tersebut. Rencana dalam bentuk anggaran dapat digunakan sebagai
sarana untuk mengendalikan berbagai program/aktivitas yang dilaksanakan termasuk
sebagai alat untuk mengevaluasi pelaksanaan program/aktivitas tersebut.
Rencana biasanya disusun berdasarkan pencapaian terbaik perusahaan pada waktu
sebelumnya untuk menentukan pencapaian terbaik berikutnya. Oleh sebab itu,
penyusunan rencana harus diawali dengan adanya identifikasi terhadap ketersediaan
sumber daya, berbagai hambatan internal, peluang-peluang yang mungkin dicapai,
dan berbagai hambatan eksternal yang mungkin dihadapi. Yang tidak kalah
pentingnya, di samping realistis rencana juga harus memuat tentang keinginan
perbaikan secara terus-menerus harus dilakukan.
Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia yang Memadai
Perencanaan yang telah ditetapkan oleh suatu perusahaan harus didukung oleh
ketersediaan SDM yang memadai dan merealisasikan rencana tersebut. Keberadaan
SDM menjadi sangat penting karena semua wewenang dan tanggung jawab yang
berhubungan dengan keberadaan sumber daya manusia tersebut. Kebutuhan SDM
dalam perusahaan seharusnya lebih menekankan kepada kapasitas yang harus tersedia
dihubungkan dengan berbagai program/aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan.
Kapasitas SDM yang harus tersedia dipengaruhi oleh dua hal penting yaitu kualitas dan
kuantitas. Karyawan yang banyak tanpa tanpa kemampuan dan keterampilan yang
sesuai dengan program/aktivitas yang dilaksanakan akan menimbulkan pemborosan
karena keberadaannya tidak akan mampu memberikan kontribusi kepada perusahaan.
Untuk menilai ketersediaan SDM dan efektivitasnya dalam mendukung pencapaian
tujuan perusahaan, auditor harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Apakah rekrutmen karyawan yang dilakukan telah melalui suatu perencanaan
SDM?
2.
Apakah seleksi karyawan yang dilakukan telah sesuai dengan pedoman
penerimaan karyawan yang telah ditetapkan?
3. Apakah karyawan yang diterima telah sesuai dengan kualifikasi bidang kerja
(jabatan) yang akan diisi dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang ada pada
perusahaan?
4. Apakah spesfikasi dan deskripsi tersedia untuk masing-masing jabatan yang ada
dalam perusahaan ?
5. Apakah keputusan penempatan karyawan telah melalui orientasi yang memadai
dan sesuai dengan kecenderungan berprestasi karyawan tersebut?
6. Apakah setiap pekerjaan telah dilengkapi dengan uraian kerja yang memadai?
7.
Apakah program peningkatan kemampuan karyawan telah dilakukan sesuai
dengan kebutuhan dan dilaksankan secara efektif dan efisien?
8. Apakah penilaian prestasi, pemberian sanksi atau penghargaan kepada karyawan
telah dilakukan secara adil, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di
perusahaan tersebut?
Kebijakan dan Praktik yang sehat
Berbagai kebijakan dibuat untuk mendukung kelangsungan praktik yang sehat di
dalam perusahaan. Oleh karena itu, perumusan kebijakan harus memperhatikan
kepentingan berbagai pihak yang ada di dalam perusahaan tersebut. Hal ini akan
mendorong terjadinya keselarasan tujuan dalam perusahaan dan dapat memotivasi
berbagai pihak untuk memberikan kontribusinya. Untuk mendukung praktik yang
sehat, berbagai kebijakan yang dibuat perusahaan harus dikomunikasian kepada
seluruh pihak yang berkepentingan agar terjadi komunikasi timbale balik antar kedua
kelompok kepentingan utama yaitu pihak perusahaan yang diwakili manajemen dan
karyawan. Seperangkat kebijakan biasanya dikomunikasikan dalam bentuk buku
pedoman kebijakan dan praktik-praktik yang sehat dikomunikasikan dalam bentuk
buku pedoman prosedur operasional.
Dalam menguji kebijakan yang dibuat oleh perusahaan, auditor harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Apakah kebijakan dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tertulis dan sistematis
serta dikomunikasikan kepada seluruh tingkatan manajemen dan karyawan secara
sistematis dan tepat waktu.
2. Apakah kebijakan yang dibuat telah sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku dan dilakukan peninjauan serta revisi secara berkala.
3. Apakah kebijakan yang dibuat telah mengakomodasi kepentingan berbagai pihak
dalam perusahaan dan secara tegas mengatur tentang hak dan kewajiban masingmasing pihak.
4. Apakah kebijakan telah dibuat untuk melaksanakan kegiatan/aktivitas secara
hemat efisien dan efektif.
5. Apakah ada kebijakan khusus bagi setiap pengendalian manajemen lain yang
relevan dengan pelaksanaan kebijakan termasuk sanksi-sanksi terhadap pelanggaran
kebijakan tersebut berdasarkan peraturan yang berlaku.
Sistem Review yang efektif
Sistem review menyangkut bagaimana pihak-pihak yang berwenang melakukan review
terhadap berbagai aktivitas/kegiatan yang dilakukan. Hal ini merupakan suatu bentuk
pengendalian terhadap proses yang berlangsung. Manajemen harus menetapkan
sasaran yang ingin dicapai dan tolak ukur pengukuran ekonomisasi, efisiensi, dan
efektivitas pelaksanaan aktivitas. Dalam system review yang baik, pelaksanaan
supervisi harus dilaksanakan secara memadai. Supervisor harus mampu mengarahkan
pelaksanaan prosedur berjalan secara ekonomis, efektif, dan efisien serta sesuai
dengan kebijakan yang telah ditentukan.
Auditor harus melakukan audit terhadap semua rencana yang dibuat berkaitan dengan
aktivitas yang akan dilakukan termasuk ketersediaan sumber daya untuk melakukan
aktivitas tersebut. Di samping itu auditor juga harus menelusuri semua metode yang
digunakan manajemen dalam membandingkan pelaksanaan aktivitas sesungguhnya
dengan rencana yang berkaitan dengan aktivitas tersebut. Dalam hal ini auditor harus
Kontrol detektif biasanya lebih mahal dibandingkan kontrol preventif, tetapi tetap
saja diperlukan. Pertama, kontrol detektif mengukur efektivitas kontrol preventif.
Kedua, beberapa kekeliruan tidak bisa secara efektif dikendalikan oleh system
pencegahan; kekeliruan tersebut harus dideteksi saat terjadi. Kontrol detektif
mencakup pemeriksaan dan perbandingan, seperti catatan kinerja dan pemeriksaan
independen atas kinerja. Kontrol detektif juga mencakup sarana kontrol seperti
rekonsiliasi bank, konfirmasi saldo bank, perhitungan kas, rekonsiliasi rincian piutang
usaha kea kun pengendali piutang usaha, pemeriksaan fisik persediaan dan analisis
varians, konfirmasi dengan pemasok utang usaha, penggunaan teknik-teknik komputer
seperti limit transaksi, kata kunci, pengeditan, dan system pemeriksaan seperti audit
internal.
Kontrol korektif dilakukan bila terjadi hal-hal yang tidak semestinya dan telah
dideteksi. Semua kontrol detektif tidak ada gunanya bila kelemahan yang telah
diidentifikasi tidak diperbaiki atau dianggap tidak masalah bila terulang. Oleh karena
itu, manajemen harus mengembangkan system yang tetap menyoroti kondisi-kondisi
yang tidak diinginkan sampai diperbaiki, dan jika layak, harus menetapkan prosedurprosedur untuk mencegah terulangnya kondisi tersebut. Pendokumentasian dan
system pelaporan membuat masalah-masalah tetap berada di bawah pengawasan
manajemen sampai diselesaikan atau kerusakan diperbaiki.
Sebuah sistem
pengendalian
manajemen (MCS)
adalah
suatu
sistem
yang
mengumpulkan dan menggunakan informasi untuk mengevaluasi kinerja dari sumber daya
organisasi yang berbeda seperti manusia, fisik, keuangan dan juga organisasi secara
keseluruhan mempertimbangkan strategi organisasi.
http://www.slidefinder.net/m/management_control_systems_chapter_designing/2525017
Diposkan oleh Yohanes Klau di 21.55
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest