Anda di halaman 1dari 6

Nama : Niken Hustilah

Nim : C1C018044

Kelas : R010

Resume Audit Manajemen

Hubungan Perencanaan, Pengendalian Manajemen, dan Pemeriksaan


Manajemen

A. Perencanaan Manajemen

Perencanaan (Planning) adalah salah satu fungsi dari manajemen yang paling penting
dimana di dalamnya terdapat aktivitas mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi,
serta mengembangkan rencana kerja organisasi. Dalam proses manajemen, yang menjadi titik
awalnya adalah perencanaan. Jadi perencanaan sebagai awal kita melakukan proses
manajemen sebelum kita melakukan pengendalian dan pemeriksaan.

Rencana yang merupakan penjabaran dari tujuan perusahaan, harus disusun untuk
mencapai sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang biasanya
juga diikuti dengan penentuan strategi untuk mengimplementasikannya. Dalam rangka
mencapai sasaran perusahaan, rencana diimplementasikan dalam bentuk berbagai program
aktivitas lengkap dengan anggaran yang ditetapkan untuk setiap program/aktivitas tersebut.
Rencana dalam bentuk anggaran dapat digunakan sebagaisarana untuk mengendalikan
berbagai program/aktivitas yang dilaksanakan termasuk sebagai alat untuk mengevaluasi
pelaksanaan program/aktivitas tersebut. Rencana biasanya disusun berdasarka. pencapaian
terbaik perusahaan pada waktu sebelumnya untuk menentukan pencapaian terbaik berikutnya.
Oleh sebab itu, penyusunan rencana harus diawali dengan adanya identifikasi terhadap
ketersediaan sumber daya, berbagai hambatan internal, peluang-peluang yang mungkin
(ingin) dicapai, dan berbagai hambatan eksternal yang mungkin dihadapi. Yang tidak kalah
pentinnya, di samping
realistis rercana juga harus memuat tentang keinginan perbaikan secara terus-menerus
(continuous improvement) harus dilakukan.

B. Pengendalian Manajemen

Pengendalian (Controlling) merupakan salah satu fungsi penting manajemen yang


harus dilakukan oleh semua manajer untuk mencapai tujuan organisasinya. Pengendalian
dapat diartikan sebagai fungsi manajemen untuk memastikan bahwa kegiatan dalam
organisasi dilakukan sesuai dengan yang direncanakan. Fungsi Pengendalian atau controlling
ini juga memastikan sumber-sumber daya organisasi telah digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasinya.

Dalam rangka mengoptimalkan penggunaan sumber daya, memotivasi


karyawan untuk melaksanakan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan, serta
mencegah terjadinya berbagai penyimpangan dalam pencapaian tujuan perusahaan,
manajemen harus melaksanakan fungsi pengendalian. Sistem pengendalian manajemen
merupakan sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis informasi,
mengevaluasi, dan memanfaatkannya serta bertagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen
dalam melakukan pengendalian Suatu sistem pengendalian manajemen harus dapat menjamin
bahwa perusahaan telah melaksanakan strateginya dengan efektif dan efisien.
Karakteristik sistem pengendalian manajemen yang baik mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. Pernyataan tujuan perusahaan.
2. Rencana perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Kualitas dan kuantitas SDM yang sesuai dengan tanggung jawab yeng cipikul dan
adanya pemisahan fungsi yang memadni.
4. Sistem pembuatan kebijakan dan praktik yang seliat pada masing-masing unit
organisasi.
5. Sistem penelaahan yang efektif pada setiap aktivitas untuk memperoleh keyakinan
bahwa kebijakan dan praktik yang sehat telah dilaksanakan dengan baik.

C. Pemeriksaan Manajemen

Pemeriksaan manajemen (audit manajemen) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi


dan efektivitas operasi perusahaan. Ruang lingkupnya meliputi seluruh aspek kegiatan
manajemen. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya bagian
tertentu dari program/aktivitas yang dilakukan. Pemeriksaan manajemen juga dapat diartikan
sebagai audit manajemen.

Sedangkan yang menjadi sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas,
program, dan bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih
memerlukan perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas.

D. Hubungan Antara Perencanaan, Pengendalian Manajemen, dan Pemeriksaan


Manajemen

Perencanaan (Planning) dan Pengendalian (Controlling) adalah dua fungsi yang


berbeda dalam Manajemen, namun kedua-duanya memiliki keterkaitan yang sangat erat.
Ruang lingkup kegiatan kedua fungsi tersebut adalah saling berhubungan dan saling terkait.
Perencanaan atau Planning menetapkan sasaran dan tujuan untuk organisasinya sedangkan
Pengendalian atau Controlling memastikan pencapaiannya. Tanpa Perencanaan, kegiatan
pengendalian menjadi tidak berdasar. Sedangkan tanpa Pengendalian, Perencanaan menjadi
kegiatan yang tidak berarti.

Begitu Perencanaan dilaksanakan, semua tenaga kerja yang berkaitan akan memulai
kegiatannya berdasarkan dengan perencanaan yang telah dibuat. Namun, saat melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang direncanakan tersebut, mungkin akan terjadi masalah-masalah yang
harus dipecahkan oleh manajer-manajer atau mungkin juga masalah yang terjadi tersebut
tidak diketahui atau tidak disadari sama sekali oleh para manajer sehingga tidak ada yang
menyelesaikannya.

Masalah yang tidak diketahui atau yang tidak disadari tersebut dapat menjadi masalah
besar dan mempengaruhi proses perencanaan secara keseluruhan sehingga semua sumber
daya seperti tenaga kerja, informasi dan finansial yang digunakan untuk melakukan
perencanan akan menjadi sia-sia, proses produksi menjadi terganggu, perusahaan dapat
kehilangan pangsa pasarnya, tingkat perputaran tenaga kerja akan menjadi tinggi, biaya
produksi menjadi lebih tinggi dan akan terjadi kerugian finansial bagi perusahaan yang
bersangkutan.

Untuk mengatasi dan menyelematkan perusahaan dari masalah-masalah ini, para


manajer harus terus melakukan fungsi pengendalian atau pengawasan untuk memastikan
bahwa kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan benar-benar terealisasi menjadi kenyataan.
Selalu ada tindakan lanjut untuk memastikan kegiatan-kegiatan sesuai dengan yang telah
direncanakan. Artinya, kita harus berinvestasi dalam mengembangkan sistem untuk
memantau penyimpangan dari rencana dan ketika terjadi penyimpangan maka harus ada
penyesuaian dan pengambilan tindakan perbaikan (tindakan korektif).

Perencanaan (planning) adalah fungsi manajerial yang pertama dari tindakan awal
yang diikuti oleh pengorganisasian (organizing) dan kepemimpinan (leading) sumber daya
manusia atau sumber daya lainnya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sedangkan
pengendalian (controlling) adalah fungsi manajerial terakhir yang memastikan bahwa
tindakan yang dimulai tersebut benar-benar mampu mencapai tujuan organisasinya. Dengan
kata lain, Perencanaan memulai sebuah proses manajemen sedangkan pengendalian
menyelesaikannya. Fungsi Kontrol atau Pengendalian pada manajemen secara langsung
berkaitan dengan Perencanaan karena manajer perlu memantau hasil untuk mencapai sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan pada proses perencanaan.

Selanjutnya, Pengendalian akan memberikan umpan balik atau feedback ke


perencanaan dengan menunjukan penyimpangan yang terjadi terhadap kinerja yang telah
direncanakan. Apabila terjadi penyimpangan maka manajer harus dapat mengambil tindakan
seperlunya atau bahkan harus merubah perencanaan untuk masa yang akan datang.

Selanjutnya peran pemeriksaan manajemen untuk mengetahui adanya kelemahan atau


penyimpangan yang ada di dalam setiap fungsi kegiatan organisasi. Selanjutnya hasil
pemeriksaan operasional menjadi masukan bagi manajemen untuk memperbaiki sistem
pengendalian internal di masing-masing fungsi organisasi yang kurang efektif. Penilaian atas
pengendalian pada suatu perusahaan, yang bertujuan untuk menentukan apakah pengendalian
yang ada telah memadai dan terbukti efektif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
perusahaan.

Dan untuk manfaat pemeriksaan manajemen :

1. Mengevaluasi tujuan, kebijakan, sasaran, peraturan, prosedur dari struktur organisasi


yang belum ditentukan sebelumnya.
2. Mengevaluasi kriteria pengukuran pencapaian tujuan organissasi dan penilaian prestasi
manajemen.
3. Secara independen dan objektif menilai prestasi individual dan kegiatan unit organisasi
tertentu.
4. Menilai efisiensi, efektivitas, dan kehematan sistem perencanaan dan pengendalian
manajemen.
5. Menemukan/mengidentifikasi masalah organisasi yang timbul dan jika mungkin
menentukan penyebabnya.
6. Menilai/ meyakini reliabilitas dan manfaat berbagai laporan pengendalian manajemen.

E. Kesimpulan

Jadi intinya, perusahaan itu harus membuat perencanaan yang tepat dalam
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki dalam mendukung operasional yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan yang dibuat mencakup
batas-batas operasional yang akan dilakukan, baik luasnya cakapan operasi (volume produksi,
promosi, pelayanan pelanggan dan sebagainya) maupun konsumsi sumber daya (perolehan
kapasitas produksi pembayaran kepada pemasok dan karyawan serta penyelesaian kewajiban
jangka pendek lainnya). Perencanaan yang disusun secara tepat dapat memberikan arahan
berjalannya operasi yang efisien dan secara efektif mampu mencapai tujuan perusahaan.
Dalam rangka memastikan jalannya operasional yang sesuai dengan rencana, diperlukan
pengawasan, dan pengendalian manajemen yang memadai.

Setidaknya ada 4 tujuan penting yang ingin dicapai melalui pengendalian internal
yang dilakukan perusahaan yaitu :

1. Dapat dipercayanya data-data akuntansi yang disajikan perusahaan


2. Terjaganya keamanan aset yang dimiliki perusahaan
3. Berjalannya operasi secara efisien
4. ditaatinya semua ketentuan peraturan dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan

Fungsi pengawasan dan pengendalian manajemen, menimbulkan aktivitas audit atau


pemeriksaan secara lebih luas audit juga dibutuhkan dalam menilai pertanggungjawaban
manajemen kepada berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Dari hasil audit
dapat diketahui apakah laporan yang diberikan oleh manajemen sesuai dengan kenyataan
yang sebenarnya terjadi atau apakah operasi yang berjalan sesuai dengan ketentuan,
peraturan, dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan.
Adapun tujuan dilakukannya audit setidaknya ada 3 pihak yang terlibat di dalamnya
yaitu:

1. Pihak pertama auditor.


2. Pihak kedua entitas yang diaudit dan diaudit biasanya diwakili oleh manajemen dan
karyawan pada perusahaan tersebut.
3. Pihak ketiga entitas yang memerlukan pertanggungjawaban dari entitas yang diaudit
biasanya diwakili oleh dewan komisaris atau pemegang saham.

Anda mungkin juga menyukai