Anda di halaman 1dari 9

Selamat malam teman-teman dan tutor, berikut ini adalah jawaban saya pada diskusi sesi ini, apabila

ada
kesalahan pada jawaban saya mohon untuk ditanggapi, terimakasih.

Soal :
1. Jelaskan aktivitas utama dalam proses manajemen!
2. Anggaran dapat digunakan sebagai alat manajemen dan alat managerial. Jelaskan maksudnya!
3. Jelaskan langkah-langkah penyusunan anggaran menurut Welsch!

Jawaban :

1. Ada 4 hal dasar proses manajemen yaitu :


a. Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan penetapan tujuan organisasi dan perencanaan langkah-langkah terbaik untuk
mencapai tujuan tersebut. Pengambilan keputusan adalah bagian dari perencanaa yang berarti memilih
alternatif kemungkinan keputusan yang dapat diambil. Perencanaan merupakan sesuatu yang sangat
penting untuk mengarahkan kegiatan organisasi. Oleh karena itu perencanaan merupakan fungsi pertama
dan utama dari seorang manager.
Perencanaan tidak dapat digunakan secara terus menerus, perlu adanya perbaikan atau bahkan pergantian
secara rutin jika dianggap sudah tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini. Ada dua jenis perencanaan yang
disusun oleh managemen, yaitu: perencanaan strategis dan perencanaan taktis.

 Perencanaan strategis difokuskan pada tujuan perusahaan secara umum dan berdampak pada
seluruh fungsi managemen. Perencanaan strategis melibatkan konsekuensi yang menyeluruh
terhadap organisasi dan bersifat jangka panjang.

 Perencanaan taktis dimaksudkan untuk mengembangkan kebijakan dan mencapai kinerja


organisasi yang diinginkan oleh managemen. Perencanaan taktis bersifat lebih pendek daripada
perencanaan strategis. Perencanaan taktis berfokus pada setiap tingkatan dalam organisasi yang
mendapatkan delegasi wewenang dan tanggung jawab.

b. Pengorganisasian
Pengorganisasian dapat dipahami sebagai kegiatan mengkoordinasikan antara sumber daya, tanggung
jawab dan otoritas di antara individu atau unit organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan
efisien dan efektif. Organisasi bisnis biasanya diorganisir berdasarkan fungsi unit dalam organisasi,
misalnya fungsi pemasaran, produksi dan lain sebagainya. Setiap unit dikelompokkan ke dalam
departemen atau dapat dibiarkan berdiri sendiri, dan setiap departemen akan dipimpin oleh manager yang
bertanggung jawab kepada pimpinan yang lebih tinggi

c. Pengarahan
Setelah pengorganisasian sudah disepakati oleh pejabat dalam organisasi, berikutnya adalah membuat dan
memastikan setiap orang dalam organisasi akan bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Para manager
yang sudah ditunjuk harus mampu untuk memandu personel di bawahnya melalui pengarahan,
memengaruhi dan memotivasi.

d. Pengendalian
Tahap akhir dari proses managemen adalah pengendalian. Proses ini bisa dianggap sebagai proses
pengukuran dan evaluasi kinerja sesungguhnya dari setiap unit atau bagian dalam organisasi. Jika
memang diperlukan, kegiatan perbaikan dapat dilakukan pada tahap ini. Rangkaian tindakan perbaikan
sebaiknya tetap dilakukan meskipun mungkin efeknya kecil terhadap seluruh operasi secara keseluruhan.
Hal tersebut untuk memastikan bahwa organisasi dapat bekerja secara efisien dan efektif dalam mencapai
sasaran dan tujuannya.
Untuk perusahaan yang sudah bekerja secara efisien dan efektif tidak berarti kegiatan pengendalian sudah
tidak lagi dibutuhkan. Manager harus senantiasa memantau kondisi operasional organisasi. Fungsi
pengendalian dalam perusahaan mencangkup kegiatan : Penyusunan standar pencapaian kerja (prestasi),
Pengukuran pencapaian (presstasi), Membandingkan rencana dan realisasi pencapaian kinerja dan
melakukan perbaikan atas setiap penyimpangan dari standar kinerja yang sudah ditentukan.

Kegiatan pengendalian dapat dikelompokan menjadi:


1) Pengendalian awal
Pengendalian awal biasanya disusun dan dilakukan sebelum kegiatan operasional dilakukan untuk
menjamin aset perusahaan telah disiapkan untuk kegiatan organisasi.
2) Pengendalian berjalan Pengendalian berjalan dilakukan sepanjang proses dalam kurun waktu 1
periode anggaran tertentu dengan melakukan pengamatan langsung dan laporan-laporan yang
disampaikan kepada pihak managemen. Pengendalian berjalan dilakukan untuk menjamin kebijakan
dan prosedur telah dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi
3) Pengendalian umpan balik Pengendalian umpan balik dilakukan setelah kegiatan operasi berakhir.
Pengendalian umpan balik berfokus pada hasil periode sebelumnya untuk menentukan pengendalian
pada periode berikutnya.
2. FUNGSI ANGGARAN
1) Anggaran Sebagai Alat Manajemen
Anggaran digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan laba. Anggaran
yang dapat digunakan oleh managemen untuk merencanakan dan mengendalikan laba adalah
anggaran yang komprehensif, bukan sekedar, hasil perhitungan matematis dari aplikasi yang
dikembangkan oleh programmer. Penyusunan anggaran perlu memandang aspek-aspek dalam
proses perencanaan yaitu : membutuhkan keputusan rencana utama dari manajemen puncak,
berkaitan erat dengan kegiatan pengendalian dan implikasi prilaku penting dalam organisasi.

2) Anggaran Sebagai Alat Managerial


Anggaran membentuk manajemen dalam hal sebagai berikut:
a. Anggaran sebagai alat perencanaan Manfaat utama perencanaan adalah sebagai penyedia proses
umpan untuk periode berikutnya dalam operasional dan pengendalian. Umpan ke depan yang
dimaksud adalah memberikan petunjuk teknis bagi managemen untuk pengambilan keputusan
rutin. Rencana disepakati bersama menjadi hal penting dalam upaya umpan ke depan.
Perencanaan bukanlah sesuatu yang mudah untuk disusun, sehingga membutuhkan adanya
motivasi. Perencanaan didasarkan pada pandangan bahwa kondisi perusahaan masa depan akan
sangat dipengaruhi oleh rencana dan keputusan yang dibuat saat ini. Perencanaan diperlukan
karena alasan berikut ini:
 Unit bisnis diberi sasaran yang perlu dicapai, dan perencanaan dapat memberikan acuan
dalam bertindak untuk mencapai tujuan.
 Keterbatasan sumber daya yang dimiliki organisasi
 Kondisi persaingan pasar, dengan perencanaan dapat meningkatkan keberhasilan dalam
persaingan.
 Setiap keputusan yang dibuat akan berdampak pada kondisi kesehatan perusahaan.
Anggaran digunakan untuk mengendalikan kondisi perusahaan

b. Anggaran dalam fungsi perorganisasian dan pengarahan


Anggaran digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan agar selaras dengan keinginan
managemen untuk mencapai target laba tertentu. Anggaran membantu menyelaraskan antar berbagai
elemen dalam perusahaan, misalnya untuk menyelaraskan antara bagian penjualan, produksi dan
keuangan. Agar anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengorganisasian yang optimal, perlu didukung
adanya struktur organisasi yang sesuai, sehingga wewenang dan tanggung jawab setiap bagian
(depertemen dan divisi) sangat jelas. Dengan pisah batas yang baik antar pelaksana pekerjaan,
diharapkan koordinasi dapat lebih efektif dan berkelanjutan. Dalam kondisi tertentu, penyesuaian
terhadap struktur organisai perlu dilakukan agar kegiatan organisasi dapat berjalan seperti yang
diharapkan.
Anggaran yang komprehensif harus dibuat berdasarkan departemen atau divisi dan struktur organisasi
tersebut. Organisasi yang dijalankan dengan baik, akan memiliki rencana strategis jangka panjang dan
jangka pendek yang tersusun berdasarkan wewenang dan tanggung jawab berdasarkan departemen
atau divisinya masing-masing. Tiap-tiap bagian harus mampu menyusun sasaran dan rencana yang
akan secara bersama-sama dengan bagian lain membentuk sebuah rencana perusahaan secara
keseluruhan. Karena rencana tiap bagian tidak selalu konstan, maka perlu ada penyesuaian secara
periodik (biasanya tahunan) pada anggaran perusahaan.

c. Anggaran sebagai alat pengendalian


Anggaran juga berfungsi sebagai alat pengendalian. Pengendalian yang dimaksud adalah pengawasan
terhadap aktivitas untuk mencapai tujuan perusahaan dengan segala sumber daya yang dimiliki.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung, memo tertulis, laporan
realisasi target dan dari media komunikasi formal lainnya. Jika perencanaan disusun dengan
menggunakan data historis, maka pengendalian mencakup pengukuran kinerja berdasarkan hasil yang
dicapai sesungguhnya (dapat diperoleh dari sistem akuntansi). Keluaran dari sistem akuntansi juga
berperan sebagai salah satu dasar penyusunan anggaran. Hasil yang berhasil dicapai dibandingkan
terhadap tujuan, sasaran dan standar untuk menentukan seberapa besar penyimpangan yang terjadi
(menguntungkan dan tidak menguntungkan).

3. Anggaran digunakan tidak hanya sebagai rencana belaka, namun berfungsi untuk menyelaraskan
fungsi perencanaan dan pengendalian. Menurut Welsch (1988) dalam penyusunan anggaran
diperlukan beberapa langkah yang memiliki urutan: (1) trendwatching, (2) pengembangan tujuan
perusahaan, (3) pegembangan sasaran khusus perusahaan, (4) pengembangan dan revaluasi
strategi, (S) perintah dari managemen puncak untuk menyusun rencana, (6) persiapan dan
penilaian perencanaan proyek, (7) pengembangan dan rencana laba, (8) penerapan rencana laba,
(9) pemanfaatan laporan kinerja, (10) penggunaan anggaran biaya variabel, dan (11)
implementasi tindakan. Uraian urutan langkah penyusunan anggaran menurut Welsch (1988)
adalah sebagai berikut :
a. Indentifikasi dan evaluasi kondisi eksternal (trendwatching)
Trendwatching adalah kegiatan untuk mengidentifikasi dan melakukan evaluasi mas berbagai
kondisi eksternal perusahaan. Objek yang diamati adalah perubahan lingkungan bisnis dalam
tataran negara dan lingkungan industri untuk mencari ceruk yang mungkin dapat diisi dan
mendatangkan keuntungan bagi berusahaan.
Permasalahan yang berasal dari luar perusahaan (seperti perubahan kompetisi, masuknya pesaing
baru yang potensial) perlu diidentifikasi dan dipahami dalam upaya menyesuaikan kondisi
internal perusahaan. Permasalahan dalam persaingan muncul dari hngkungan makro dan industri
sejenis (termasuk barang komplementer). Lingkungan makro dipengaruhi kondisi sosial,
teknologi dan kebijakan pemerintah.
Tidak hanya dengan manganalisa lingkungan makro, namun tren keinginan konsumen sangat
berpengaruh terhadap keputusan penyusunan rencana jangka pendek. Rencana jangka pendek
akan diturunkan menjadi strategi dalam penggunaan sumber daya perusahaan. Tren yang terjadi
di masyarakat tidak dapat dikendalikan, namun perusahaan tetap dapat memprediksinya dan
mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan. Perusahaan besar yang dipimpin oleh
managemen yang berpengalaman akan dapat merencakan arah tren konsumen. Tren tidak hanya
terkait dengan naik atau turunnya jumlah permintaan, namun juga terkait dengan spesifikasi dan
kemungkinan munculnya pesaing-pesaing baru dalam industri sejenis. Namun, trendwatching
saja tidak cukup karena hanya sebatas analisis eksternal saja. Alat bantu yang lebih lengkap
adalah analisis SWOT, sehingga bisa dikatakan bahwa analisis SWOT lebih komprehensif
daripada trendwatching.
Identifikasi terhadap berbagai faktor eksternal seperti yang telah disebutkan di atas, bermanfaat
bagi managemen dalam menentukan faktor-faktor yang penting. Managemen dapat menentukan
faktor-faktor yang dapat dan tidak dapat dikendalikan Serta faktor apa yang perlu diperbaiki
terlebih dahulu. Jika managemen dapat mengendalikan dan menganitisipasi akibat faktor-faktor
di atas, kerugian yang berpotensi terjadi dapat dikurangi.

b. Mengembangkan tujuan perusahaan Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencari laba
semaksimal mungkin untuk mensejahterakan pemilik (dapat berupa peningkatan nilai perusahaan
yang tercermin pada harga saham). Untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat dicapai
dengan penetapan dan pelaksanaan strategi. Tujuan perusahaan harus ditetapkan terlebih dahulu
sebelum strategi mulai disusun. Tujuan umum perusahaan menyajikan visi, misi, keyakinan dasar
dan nilai-nilai dasar perusahaan yang disajikan dalam bentuk kalimat (tidak berupa angka). Visi
perusahaan dijabarkan kembali dalam bentuk tujuan-tujuan jangka pendek.
c. Mengembangkan sasaran khusus perusahaan
Jika tujuan umum memberikan arah pengembangan perusahaan secara menyeluruh, maka sasaran
khusus mulai berfokus pada hal-hal tertentu saja. Dengan adanya sasaran khusus, dimungkinkan
penyusunan anggaran lebih spesifik dan terinci.

d. Pengembangan dan revaluasi strategi


Strategi merupakan cara atau metode yang akan digunakan perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Pengembangan strategi dilakukan untuk mencari berbagai alternatif yang mungkin
dapat digunakan untuk mencapai tujuan dan dengan pengorbanan sumber daya yang minimal.
Strategi berguna sebagai panduan berbagai tindakan yang perlu dilakukan. Strategi pada level
perusahaan tidak memerinci berbagai tindakan teknis yang harus dilakukan di berbagai unit.
Strategi yang ditentukan di level perusahaan dijabarkan kembali oleh berbagai manager unit
untuk dijadikan rencana dan alternatif-alternatif strategi unit. Manager unit yang baik akan
membuat rencana dan strategi unitnya selaras dengan rencana dan strategi perusahaan. Alternatif
strategi bukan hanya berguna untuk mencari pemecahan yang bersifat segera, namun juga dapat
menyelesaikan permasalahan utama di level unit maupun perusahaan.
Strategi perlu direvaluasi secara rutin untuk memastikan terus dapat digunakan untuk dapat
digunakan mencapai tujuan perusahaan. Strategi mungkin dapat direvaluasi pada periode yang
sangat pendek, tidak harus pada 1 periode pelaporan keuangan. Dalam lingkungan industri yang
berdinamika tinggi, strategi mungkin direvaluasi setiap hari. Jika pemerintah mengubah
kebijakan yang terkait dengan satu jenis industri tertentu, maka perusahaan-perusahaan yang
bergerak pada industri tersebut harus segera melakukan revaluasi strategi dan merumuskan serta
menentukan strategi yang baru. Ada kriteria untuk melakukan revaluasi strategi, sebagai berikut.
1) Rencana tindakan harus selaras, sehingga membentuk satu kesatuan tindakan.
2) Rencana tindakan harus realistis.
3) Berorientasi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan mencari peluang
dalam persaingan.
4) Dapat menyelesaikan permasalahan utama dan sub-sub permasalahan utama.
5) Dapat meningkatkan nilai produk atau layanan kepada pelanggan

e. Perintah dari managemen puncak untuk menyusun rencana


Perintah yang dikeluarkan oleh managemen puncak perusahaan untuk membuat perencanaan kepada
manager-manager di bawahnya akan meningkatkan partisipasi manager menengah-bawah dalam
perencanaan laba dan strategi periode selanjutnya. Tahap ini disebut sebagai pernyataan dasar
perencanaan atau pernyataan tentang pedoman perencanaan. Di tahap ini, managemen puncak harus
mengomunikasikan tujuan umum, sasaran spesifik dan strategi kepada manager-manager menengah-
bawah sehingga tujuan umum perusahaan tercapai.
Tidak mudah untuk mengomunikasikan perencanaan kepada seluruh manager menengah-bawah dan
seluruh pegawai yang bekerja pada perusahaan. Cascading merupakan alat yang biasa digunakan oleh
managemen puncak untuk mengomunikasikan sasaran dan strategi kepada pihak-pihak yang dalam
sturktur organisasi berada di bawah managemen puncak. Cascading menjadi proses sistematik untuk
menginternalisasikan Misi, visi, keyakinan dasar dan strategi perusahaan ke tiap personel sehingga
menjadi Share mission, share vision, share beliefs, share value dan share strategies. Berikut ini adalah
konsep cascading
f. Anggaran yang komprehensif mencakup rangkaian metode yang sistematis dan terpadu untuk
menyusun perencanaan kegiatan, perencanaan taktis dan perencanaan strategis. Tiap managemen
(pada level apapun) harus mengembangkan tabel atau grafik berdimensi waktu untuk tujuan
pengambilan keputusan dan perencanaan pada tiap unit yang dipimpinnya. Setiap proyek yang
dijalankan oleh tiap sub unit memiliki durasi yang berbeda-beda karena banyaknya detail
pekerjaan sangat mungkin berbeda. Rencana pengerjaan proyek atau pekerjaan lain, misalnya
untuk pembangunan pabrik baru, pembukaan cabang baru dan lain sebagainya. Selain rencana
proyek, ada pula rencana periodik yang cakupan pekerjaannya lebih kecil. Rencana periodik
dilakukan dalam waktu lebih singkat dan biasanya pendukung dari sebuah proyek yang telah
selesai dilakukan di masa lalu. Contoh dari pekerjaan periodik adalah set up mesin setelah 5000
jam mesin.
g. Pengembangan dan rencana laba Para manager masing-masing pusat pertanggung jawaban dapat
mulai berbagai aktivitas untuk mengembangkan rencana laba jangka pendek dan jangka panjang.
Hak untuk melakukan aktifitas-aktifitas untuk merencanakan laba diperoleh sejak diterimanya
instruksi perencanaan dan rencana proyek yang diberikan oleh managemen puncak.

Rencana jangka pendek adalah rencana berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu
tahun. Untuk memantau proses pelaksanaan rencana jangka pendek, pihak managemen
membutuhkan informasi seperti jadwal pelaksanaan, hasil (laba) yang dicapai, laporan kinerja
dan penilaian pengenai kondisi yang dicapai perusahaan saat ini. Mengingat pentingnya berbagai
informasi tersebut, maka pihak managemen akan meminta laporan periodik dalam kurun waktu
yang lebih singkat dari masa satu tahun.
Rencana jangka panjang merupakan perencanaan untuk jangka waktu yang lebih panjang dari
satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan. Rencana jangka panjang menjadi satu rangkaian
utuh dari seluruh rencana yang disusun untuk kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan
dalam masa satu tahun. Rencana jangka panjang yang dibuat tidak boleh melanggar tujuan umum
perusahaan yang lebih dahulu ditentukan. Rencana ini mencakup seluruh bidang aktifitas utama,
yaitu: (1) penjualan, harga pokok dan laba, (2) proyek-proyek yang berukuran besar dan
penambahan investasi modal yang perlu dilakukan,(3) arus kas dan berbagai sumber pembiayaan
yang mungkin diperoleh, (4) kebutuhan jumlah dan keahlian minimal setiap personel yang
dibutuhkan, (5) informasi mengenai kondisi persaingan dan analisisnya, (6) penelitian dan
pengembangan, dan (7) pengembalian investasi modal.
h. Penerapan rencana laba
Pelaksanaan rencana managemen yang telah melalui proses persetujuan oleh managemen
melibatkan seluruh fungsi managemen, mulai dari pengarahan hingga pengawasannya
komunikasi yang baik dari pihak managemen diperlukan agar seluruh rencana yang dibuat dapat
dipahami dengan baik dan dilaksanakan oleh seluruh elemen terkait. Dalam penerapan
perencanaan laba harus didukung oleh sistem pengendalian yang baik agar dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.

i. Pemanfaatan laporan kinerja


Tahap selanjutnya setelah penerapan rencana laba, maka laporan kinerja per periode harus
dipersiapkan. Laporan kinerja merupakan produk turunan dari laporan keuangan bulanan. Yang
termasuk dalam laporan kinerja adalah: (1) laporan kinerja aktual periodik, (2) perbandingan
antara kinerja yang sesungguhnya terhadap harapan yang ingin dicapai, (3) gambaran
penyimpangan kinerja, baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan.

Laporan kinerja periodik bermanfaat bagi pihak-pihak berkepentingan untuk menilai kinerja
perusahaan yang sesungguhnya. Laporan kinerja periodik, seperti halnya laporan keuangan yang
dibuat terpisah sesuai penggunanya. Laporan kinerja biaasanya hanya dibuat bagi kepentingan
pihak internal perusahaan, namun tidak menutup kemungkinan untuk disampaikan pada pihak
eksternal perusahaan. Laporan kinerja yang dimaksud di sini tidak sama dengan laporan
keuangan meskipun bagi pihak ekternal, kinerja perusahaan dapat tercermin melalui laporan
keuangan.

j. Penggunaan anggaran biaya variabel


Anggaran fleksibel hanya dapat digunakan dalam kelompok biaya. Anggaran biaya variabel
bersifat tambahan untuk melengkapi perencanaan laba. Anggaran biaya ini memberikan informasi
yang sebenarnya tentang biaya yang dapat dimanfaatkan dalam perhitungan jumlah anggaran
untuk berbagai macam tingkat produksi atau tingkat aktivitas (dalam pusat pertangung jawaban).
Anggaran biaya variabel dapat dihitung dan di jelaskan lebih lanjut pada kegiatan belajar
berikutnya.

k. Implementasi tindakan
Hal penting dari rangkaian pengendalian adalah menerapkan rencana untuk
mengimplementasikan tindakan. Implementasi tindakan menjadi penting karena merupakan
turunan dari strategi dan target yang ingin dicapai oleh perusahaan Implementasi tindakan
didasari oleh kinerja periode lalu dan rencana penilaian kinerja di masa depan untuk seluruh
pihak yang bertanggung jawab pada pengelolaan perusahaan

Implementasi tindakan yang baik dapat terlaksana jika manager mampu memilah secara tepat
antara suatu kejadian terhadap penyebab terjadinya hal tersebut. Penyimpangan kinerja dari
rencana yang diharapkan terjadi karena sebab yang mendasarinya. managemen harus mampu
mencari sebabnya tersebut. Identifikasi menjadi tanggung jawab pihak managemen.

Analisa atas hubungan sebab dan akibat perlu dilakukan dalam upaya memilah hubungan sebab
akibat yang menguntungkan dan yang tidak. Untuk hubungan sebab akibat yang tidak
menguntungkan, managemen harus menentukan tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah
agar tidak terjadi hal yang sama untuk kemudian didokumentasikan. Hubungan sebab akibat yang
menguntungkan bagi perusahaan harus diinventarisasi agar mudah bagi perusahaan untuk
mencari solusi dikemudian hari peristiwa yang sama terjadi. Hubungan yang sifatnya positif tidak
memerlukan perbaikan, namun menjadi informasi yang berharga bagi pihak perusahaan.

Sumber :
1. Penganggaran/EKMA4570/hal.4.5 s/d 4.7/Modul4/Edisi 3
2. Penganggaran/EKMA4570/hal.4.8 s/d 4.10/Modul4/Edisi 3
3. Penganggaran/EKMA4570/hal.4.19 s/d 4.24/Modul4/Edisi 3

Anda mungkin juga menyukai