Anda di halaman 1dari 34

Mekanisme Penyusunan &

Relevansi Anggaran

Pertemuan 2
Unsur unsur pengendalian manajemen
 Perencanaan strategis
 Penentuan anggaran
 Alokasi sumber daya
 Pengukuran
 Evaluasi
 Penghargaan kinerja
 Alokasi pusat pertanggungjawaban
 Harga transfer
Anggaran memiliki karakteristik-karakteristik
sebagai berikut:
 Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis
tersebut.
 Anggaran Dinyatakan dalam istilah moneter.
 Biasanya Anggaran meliputi waktu selama satu tahun.
 Anggaran merupakan komitmen manajemen.
 Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang
lebih tinggi wewenangnya dari pembuat anggaran.
 Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam
kondisi-kondisi tertentu.
 Secara berkala, kinerja keuangan aktual dibandingkan
dengan anggaran, dan varian dianalisis serta dijelaskan.
Keunggulan, Kelemahan dan Sifat
Anggaran
Kelemahan Anggaran

 Dalam proses penyusunan anggaran penaksiran yang dipakai


belum tentu tepat dengan keadaan yang sebenarnya.
 Keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran,
mengalami perkembangan yang jauh berbeda dengan yang
direncanakan
 Penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak. Maka dari itu,
secara potensial dapat menimbulkan masalah dalam hubungan
kerja dan dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran.
 Penganggaran tidak terlepas dari penilaian subjektif pembuat
kebijakan, terutama data-data dan informasi tidak lengkap/
tidak cukup.
Keunggulan Anggaran
 Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu dapat
diproyeksikan sebelum rencana tersebut dilaksanakan.
 Dalam proses penyusunan anggaran diperlukan analisis
yang teliti terhadap setiap tindakan yang dilakukan.
 Anggaran merupakan penelitian unjuk kerja sehingga dapat
dijadikan standar untuk menilai hasil yang diperoleh.
 Anggaran memerlukan dukungan organisasi yang baik
sehingga setiap manajer mengetahui kekuasaan,
kewenangan, dan kewajibannya.
 Mengingat setiap mananjer dilibatkan dalam penyusunan
anggaran maka memungkinkan terciptanya peran.
Sifat Anggaran
1. Realistis, artinya tidak terlalu optimis dan
tidak terlalu pesimis juga.
2. Luwes, artinya tidak terlalu kaku dan
mempunyai peluang untuk disesuaikan
dengan perubahan lingkungan yang terus
menerus terjadi (bilamana diperlukan).
3. Kontinu, artinya membutuhkan perhatian
terus-menerus dan tidak merupakan suatu
usaha yang insidentil.
FUNGSI ANGGARAN
1. Fungsi Perencanaan
 Anggaran sebagai alat perencanaan juga harus memperhatikan
kaitan anggaran yang satu dengan anggaran yang lain. Anggaran
merupakan suatu proses pengembangan tujuan perusahaan dan
memilih kegiatan-kegiatan yang dilakukan di masa
mendatang untuk mencapai tujuan tersebut. Proses ini
mencakup penentuan tujuan perusahaan, pengembangan kondisi
lingkungan agar tujuan tersebut dapat dicapai, pemilihan
tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut,
penentuan langkah-langkah untuk menerjemahkan rencana
menjadi kegiatan yang sebenarnya, dan melakukan perencanaan
kembali untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi
2. Fungsi Koordinasi

 Anggaran berfungsi sebagai alat


mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai
unit atau segmen yang ada di dalam organisasi agar
dapat bekerja secara selaras kearah pencapaian
tujuan. Koordinasi harus diusahakan, Jadi, tidak
dapat diharapkan berjalan secara otomatis karena
setiap individu didalam organisasi mempunyai
kepentingan dan persepsi yang berbeda.terhadap
tujuan organisasi.
3. Fungsi Komunikasi

 Jika diinginkan berfungsi secara efisien, organisasi tersebut


harus menentukan saluran komunikasi melalui dan berbagai
unit dalam organisasi tersebut. Komunikasi meliputi
penyampaian informasi yang berhubungan dengan tujuan,
strategi, kebijakan, rencana, pelaksanaan, dan penyimpangan
yang timbul.
 Dalam penyusunan, berbagai unit dan tingkatan organisasi
berkomunikasi dan berperan serta dalam proses anggaran.
Selanjutnya, setiap orang yang bertanggung jawab terhadap
anggaran harus dinilai mengenai prestasinya melalui laporan
pengendalian produk.
4. Fungsi Motivasi

 Anggaran berfungsi pula sebagai alat untuk


memotivasi para pelaksana di dalam
melaksanakan tugas-tugas atau mencapai
tujuan. Memotivasi para pelaksana dapat
didorong dengan pemberian insentif dalam
bentuk hadiah berupa uang, penghargaan, dan
sebagainya kepada mereka yang mencapai
prestasi.
5. Fungsi Pengendalian dan Evaluasi

 Anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengendalian


kegiatan karena anggaran yang sudah disetujui
merupakan komitmen dari para pelaksana yang
ikut berperan serta di dalam penyusunannya.
Pengendalian pada dasarnya adalah
membandingkan antara rencana dengan
pelaksanaan sehingga dapat ditentukan
penyimpangan yang timbul apakah sudah menjadi
tanda bahaya bagi organisasi atau unit-unitnya.
6. Fungsi Pendidikan
 Anggaran juga berfungsi sebagai alat untuk
mendidik para manajer mengenai bagaimana bekerja
secara terinci pada pusat pertanggungjawaban
yang dipimpinny, sekaligus menghubungkan dengan
pusat per tanggungjawaban lain di dalam organisasi
yang bersangkutan. Dengan demikian, anggaran
bermanfaat untuk latihan kepemimpinan bagi para
manajer atau calon manajer agar pada masa depan
mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi
Tahap – Tahap Penyusunan
Anggaran
1. Tahap penentuan Pedoman Anggaran

 Anggaran untuk tahun mendatang hendaknya


disiapkan beberapa bulan sebelumnya. Jadi,
anggaran dapat digunakan pada awal tahun
anggaran. Sebelumnya dibentuk panitia
penyusunan anggaran, terdiri dari direktur
sebagai ketua, sekretaris, manajer keuangan
dan manajer lainnya sebagai anggota.
2. Tahap Persiapan Anggaran

 Pada tahap ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:

• Manajer pemasaran telah melakukan kegiatan peramalan terlebih dahulu


(forecasting). Setelah itu bersama manajer keuangan dan manajer
umum menyusun anggaran penjualan, anggaran beban jualan dan piutang
usaha.
• Manajer Produksi telah bekerjasama dengan manajer keuangan dan manajer
umum membuat anggaran produk, anggaran biaya pabrik, anggaran sediaan
dan anggaran utang usaha.

Manajer keuangan bekerjasama dengan para manajer umum menyusun


anggaran beban administrasi dan umum.
 Manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lain dalam menyusun anggaran
laporan rugi laba, anggaran neraca, dan anggaran lain.
3. Tahap Penentuan Anggaran

 Pada tahap penentuan anggaran diadakan rapat


dengan semua manajer beserta direksi,
meliputi kegiatan, sebagai berikut.

• Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap


komponen anggaran.
• Mengkoordinasikan dan menelaah komponen
anggaran.
• Pengesahan dan pendistribusian anggaran.
4. Tahap Pelaksanaan Anggaran

 Pada tahap ini untuk kepentingan pengawasan


setiap manajer wajib membuat laporan realisasi
anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan
realisasi anggaran disampaikan kepada direksi.
Kriteria Anggaran Yang Baik
 Anggaran yang baik memerlukan syarat-syarat yang harus dipenuhi berikut ini.

 Adanya organisasi perusahaan yang sehat.


Maksudnya ialah organisasi membagi tugas fungsional dengan jelas dan menentukan wewenang
dan tanggung jawab yang tegas.

 Adanya sistem akuntansi yang memadai.


Maksudnya bahwa sistem akuntansi meliputi hal-hal berikut ini.
- Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dan realisasinya.
- Pencatatan akuntansi merupakan informasi mengenai realisasi anggaran
- Laporan didasarkan pada akuntansi pertanggungjawaban.

 Adanya penelitian dan analisis.


Hal ini diperlukan untuk menganalisis prestasi pencapaian manajemen
.
 Adanya dukungan para pelaksana.
Anggaran dapat digunakan sebagai alat yang baik bagi manajemen jika ada dukungan aktif
pelaksana dari tingkat atas dan bawah.
Hubungan Anggaran dengan
bidang lain
Hubungan Anggaran dengan
Manajemen
 Menyusun rencana untuk dijadikan pedoman kerja (planning).
 Menyusun organisasi kerja yang merupakan pembagian
tanggung jawab kepada para karyawan perusahaan
(organizing).
 Membimbing memberi petunjuk dan mengarahkan para
karyawan (staffing).
 Menciptakan koordinasi dan kerja sama yang serasi di antara
semua bagian yang ada dalam perusahaan (leading).
 Mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap pekerjaan
para karyawan dalam merealisasikan apa yang tertuang dalam
rencana perusahaan yang telah ditetapkan (controlling).
Hubungan Anggaran dengan Akuntansi
Penganggaran berkaitan dengan sistem akuntansi dalam hal-hal berikut ini.

 Komponen keuangan dari anggaran pada umumnya disusun dalam suatu format
akuntansi.
 Penganggaran berkaitan erat dengan akuntansi manajemen, berupa akuntansi
harga pokok dan akuntansi penentuan biaya variabel.
 Akuntansi keuangan mencatat transaksi masa lalu, sedangkan anggaran
mencatat transaksi masa datang.
 Untuk membandingkan anggaran dengan realisai diperlukan data yang
dihasilkan akuntansi keuangan.
 Penganggaran merupakan perencanaan akuntansi sedangkan akuntansi
keuangan merupakan pelaksanaan akuntansi.
 Akuntansi keuangan memberikan masukan data historis yang relevan terutama
untuk tujuan analisis dalam pengembangan anggaran.
 
Hubungan Anggaran dengan
Perencanaan Strategis
 Perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan
perencanaan, namun jenis aktivitas perencanaannya berbeda
antara kedua proses tersebut. Proses penyusunan anggaran terfokus
pada satu tahun, sementara perencanaan strategis terfokus pada
aktivitas-aktivitas yang mencakup periode beberapa tahun.
Perencanaan strategis mendahului penyusunan anggaran dan
menyediakan kerangka kerja anggaran tahunan yang dikembangkan.

 Perbedaan lain antara rencana strategis dan anggaran adalah bahwa


rencana strategis pada intinya terstruktur berdasarkan lini produk atau
program lain, sementara anggaran terstruktur berdasarkan pada pusat
tanggung jawab.
Anggaran untuk perusahaan besar
 Anggaran yang dibuat harus dipikirkan dan disusun bersama,
sehingga biasanya dibentuk komisi anggaran dan umumnya
langsung berada dibawah direksi.

 Komisi anggaran umumnya bukan bagian yang tetap, melainkan


hanya dibutuhkan pada waktu-waktu tertentu saja, yakni setiap
akhir tahun dalam rangka menyusun anggaran untuk tahun
berikutnya.

 Keanggotaan dari komisi anggaran terdiri dari salah seorang


anggota direksi, manajer pemasaran, manajer produksi, manajer
keuangan, dan manajer bagian umum, administrasi dan SDM.
Anggaran untuk perusahaan kecil

 Penyusunan budget dapat diserahkan


kepada salah satu bagian dalam perusahaan,
misalnya bagian administrasi karena pada
bagian ini mempunyai semua data dan
informasi yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan.
Pengelompokan Anggaran
1. Jenis anggaran perusahaan dari segi dasar
penyusunan

a. Anggaran variabel
 Yaitu anggaran yang disusun berdasar-kan interval kapasitas
(aktivitas) tertentu dan dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat
aktivitas (kegiatan) yang beda.
 Contoh : anggaran penjualan disusun berkisar 500 unit sampai
1.000 unit
Anggaran variabel disebut juga anggaran fleksibel.
B.Anggaran tetap
 Yaitu anggaran yang disusun berdasarkan tingkat kapasitas
tertentu
 Contoh : penjualan direncanakan sebanyak 1.000 unit
 Anggaran tetap disebut juga anggaran statis.
2. Jenis anggaran dilihat dari segi cara
penyusunan

a. Anggaran periodik
 Anggaran yang disusun untuk satu periode
tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun
yang disusun setiap akhir periode anggaran
b. Anggaran kontinue
Anggaran yang dibuat untuk mengadakan
perbaikan anggaran yang pernah dibuat, misalnya
tiap bulan diadakan perbaikan, sehingga anggaran
yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan.
3. Jenis anggaran dari segi jangka waktunya

a. Anggaran jangka pendek/taktis


anggaran yang dibuat dengan jangka waktu
paling lama sampai satu tahun, misalnya
anggaran untuk keperluan modal kerja
b. Anggaran jangka panjang/strategis
anggaran yang dibuat dengan jangka waktu
lebih dari satu tahun, misalnya investasi barang
modal tetapi tidak mesti berupa anggaran
modal.
4. Jenis anggaran dari segi bidangnya

a. Anggaran operasional
 anggaran untuk menyusun anggaran laba rugi. Contoh:
anggaran penjualan, anggaran biaya pabrik, anggaran
biaya produksi (bahan baku, anggaran TKL, anggaran OH
pabrik), anggaran beban usaha, anggaran laporan laba-
rugi
b. Anggaran keuangan
 anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Contoh:
anggaran kas, anggaran piutang, anggaran sediaan,
anggaran perubahan AT, anggaran utang, dan anggaran
neraca.
5.Jenis anggaran dari segi kemampuan
menyusun

a. Anggaran komprehensif
 Merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran
yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif
merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan
anggaran keuangan yang disusun secara lengkap.
b. Anggaran parsial
 anggaran yang disusun tidak secara lengkap.
Misalnya karena keterbatasan kemampuan, maka
hanya dapat menyusun anggaran opersional.
6. Jenis anggaran dari segi fungsi

a. Anggaran tertentu
Anggaran yang diperuntukkan untuk tujuan tertentu dan tidak
boleh digunakan untuk manfaat lain. Contoh: hasil penjualan
barang X sebesar Rp100.000,- dianggarkan untuk melunasi
utang dan tidak dianggarkan untuk keperluan apapun.
b. Anggaran kinerja
Anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang
dilakukan dalam organisasi/perusahaan. Contoh: Biaya bahan
baku (BB) yang dianggarkan bulan ini sebesar Rp20.000,- , jika
melebihi tetapi tidak mempengaruhi tingkat produksi maka
biaya BB tidak efisien.
7. Jenis anggaran dari segi metode
penentuan harga pokok

a. Anggaran tradisional atau anggaran konvensional


 anggaran ini terdiri atas anggaran berdasar
fungsional dan anggaran berdasar sifat
b. Anggaran berdasar kegiatan
 anggaran yang dibuat dengan menggunakan
metode penghargapokokan berdasar kegiatan
(activity based costing) dan berfungsi untuk
menyusun anggaran variabel dan anggaran
induk.

Anda mungkin juga menyukai