Anda di halaman 1dari 2

I.

SIMPULAN
Berdasarkan penjelasan yang telah kami uraikan diatas, penerapan konsep konservatisme

dalam akuntansi memberikan berbagai pengaruh atau dampak yang menimbulkan perdebatan
oleh berbagai pihak. Konservatisme merupakan suatu sikap kehati-hatian yang digunakan untuk
menghadapi keadaan yang penuh dengan ketidakpastian (uncertainty) dengan cara bersedia
mengorbankan sesuatu untuk mengurangi bahkan menghilangkan risiko terburuk yang dapat
terjadi dalam praktik akuntansi. Konsep konservatisme menyiratkan bahwa beban diakui sedini
mungkin dan pendapatan diakui selambat mungkin dimana semua beban tersebut diakui
walaupun masih memiliki bukti yang lemah dan mengakui pendapatan jika bukti yang
substansial telah terpenuhi. Dalam PSAK walaupun tidak dijelaskan secara eksplisit mengenai
konservatisme, namun dengan adanya pilihan metode pencatatan di dalam kondisi yang sama,
yang nantinya cenderung akan menghasilkan laba perusahaan yang konservatif. Jika terdapat
ketidakpastian mengenai penilaian suatu akun, maka konsep konservatisme menyarankan untuk
memilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.
Para ahli yang mengkritik penerapan konsep konservatisme ini didasarkan atas berbagai
alasan yang berkaitan dengan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan dimana informasi yang
disajikan akan cenderung bias dan tidak sesuai realita sehingga pada akhirnya mempengaruhi
keputusan pihak yang mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber informasi utama.
Semakin tinggi penerapan prinsip konservatisme yang dilakukan perusahaan maka akan semakin
besar asimetri informasi antara pembuat laporan keuangan dengan pengguna laporan keuangan
dan akan berpotensi menimbulkan kerugian bagi uninformed investor dan pengguna laporan
keuangan lainnya. Selain itu, konservatisme dinilai tidak lagi sejalan dengan tujuan standar
akuntansi modern yang menghendaki standar akuntansi yang dapat memprediksi kondisi
perusahaan di masa yang akan datang (future oriented), sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh
prinsip konservatisme.
Di lain pihak, konservatisme masih tetap dipertahankan oleh beberapa ahli. Para
pendukung konsep konservatisme menyatakan bahwa konservatisme menghasilkan laba yang
lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahan melakukan tindakan membesarbesarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva
yang tidak overstate. Konservatisme bertujuan membatasi tindakan manajer secara oportunistik

mengelola laba dengan memanfaatkan posisinya sebagai pihak yang memiliki informasi lebih
banyak. Overstatement yang terjadi pada laba dan aset ditengarai lebih berbahaya daripada
understatement laba dan asset tersebut karena konsekuensi atas kesalahan memperkirakan
keuntungan berakibat lebih serius daripada konsekuensi karena kesalahan memperkirakan
kerugian atau kebangkrutan dimana nantinya akan memicu terjadinya masalah-masalah hukum.

Anda mungkin juga menyukai