Nama Anggota Kelompok 9 Audit Manajemen (D4-AKM-7F):

1. Ni Putu Elmi Novita Lestari 1615644013 / 02

2. Putu Inten Citrawati Purna 1615644113 / 18

3. Ni Putu Gita Pradhnya Sari 1615644159 / 24

RINGKASAN MATA KULIAH AUDIT MANAJEMEN

BAB V: AUDIT MANUFACTURING

A. Pengertian Audit Manufacturing

Setiap perusahaan industri perlu melakukan audit manufacturing, untuk dapat

meyakinkan apakah sasaran yang diharapkan (tepat jumlah, tepat mutu, tepat dari hasil

produksi atau operasi, dan dengan biaya rendah) telah dilaksanakan sesuai dengan upaya

yang tepat dan memadai.

Berdasarkan tujuan tersebut, maka audit manufacturing dapat diartikan sebagai

pengujian-pengujian atas ketaatan, kebijakan yang telah digariskan dalam bidang

operasional, efisiensi dalam menyelenggarakan upaya untuk mencapai tujuan di bidang

operasional perusahaan, dan efektivitas dari pencapaian tujuan tersebut.

Dalam lingkup manufacturing tercakup semua kegiatan yang terkait dalam usaha

untuk mentranformasikan masukan (input) berupa tenaga dan keahlian, bahan dan

peralatan, dana serta informasi, menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa. yang

dapat diilustrasikan pada ilustrasi berikut:

 Energi Lingkungan
Barang atau jasa
Material

Tenaga kerja

Modal

Informasi

Informasi Umpan balik informasi untuk mengendalikan

dari Luar Teknologi proses dan Masukan proses

B. Kerangka Kerja untuk Audit Manufacturing

Menurut KW Platt dan MJ Gregori memberikan suatu model kerangka audit

manufacturing seperti ilustrasi berikut:

 What the market wants How the system Performs
 Features Features
 Quality Quality
 Delivery Delivery
 Flexibility Flexibility
 Price Cost

Opportunities and
Threats

The Existing Manufacturing System

 Facilities
 Capacity
 Span of process
 Processes
 Human resources
 Quality
 Control policies
 Suppliers
 New products

What do we need to do to
improve?
The revised
manufacturing

C. Ruang Lingkup Audit Manufacturing

Ruang lingkup audit manufacturing terdiri atas beberapa komponen yaitu sebagai

berikut:

1. Perencanaan produksi, yang memuat:

a. Jadwal Produksi Induk

b. Penilaian atas Idle capacity

Indikator:
 𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 = × 100%
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙

Dengan memperhatikan feasibility study dan rencana jangka panjang maka dapat

dilakukan penilaian atas persentase idle capacity yang terjadi.

c. Achievement Rate (AR)

Indikator:

𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

AR = × 100%
𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑖

d. Inventory Level (IL)

Indikator:

𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

IL = × 100%
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛

e. Perencanaan Keseimbangan Lintas Produksi

f. Tingkat Utilisasi (TU) Mesin dan Tenaga Kerja

Indikator:

𝑀𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑀𝑎𝑐ℎ𝑖𝑛𝑒 ℎ𝑜𝑢𝑟 𝑢𝑠𝑒𝑑

TU = × 100%
𝑀𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑀𝑎𝑐ℎ𝑖𝑛𝑒 ℎ𝑜𝑢𝑟 𝑎𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒

g. Follow up Anggaran Produkasi vs Aktual Biaya Produksi

h. Manajemen Informasi Sistem (MIS) Produksi

2. Quality Control, yang terdiri dari:

a. Tingkat kualitas produksi per periode

Indikator:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑒𝑗𝑒𝑐𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

𝑅𝑒𝑗𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑒 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛

𝑆𝑒𝑟𝑣𝑖𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑒 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

𝐵𝑎𝑑𝑛𝑒𝑠𝑠 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
 b. Sampling Plan

c. Penerapan Total Quality Management (TQM)

d. Peta Kontrol

e. Standar Spesifikasi Geometris atau Kualitas Produk

3. Produktivitas dan Efisiensi, yang terdiri dari:

a. Produktivitas Tenaga Kerja (PTK)

Indikator:

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛

PTK =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑜𝑢𝑟 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓

b. Efisiensi dan Produktivitas bahan

Indikator:

𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡

Efisiensi = × 100%
𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛

Produktivitas = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖

4. Metode dan Standar Kerja, yang memuat:

a. Waktu Baku (Standard Time)

b. Sistem Kerja

c. Standard Operating Procedure (SOP)

5. Maintenance, yang memuat:

a. MIS (Manajemen Informasi Sistem) Maintemance.

b. Preventive Maintemance

c. Pedoman Maintemance

d. Prosedur Permintaan Kerja

6. Organisasi Manajemen Produksi, yang memuat:

a. Tujuan atau Sasaran Departemen Produksi

 b. Penilaian Struktur Organisasi, yang terdiri atas rentang pengendalian, tingkat

sentralisasi, koordinasi dan jalur komunikasi, tingkat formalisasi, kompleksitas

vertikal atau horizontal, rasio administratif, dan tingkat spesialisasi fungsional.

c. Tingkat Absensi Pegawai

Indikator:

𝐵+𝐶
AP = × 100%
𝐷−𝐸

Keterangan:

B = manhour sakit atau ijin pada bulan yang bersangkutan

C = manhour alpa pada bulan yang bersangkutan

D = manhour tersedia pada bulan yang bersangkutan

E = manhour cuti pada bulan yang bersangkutan

d. Turn Over (TO) Pegawai

Indikator:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

TO = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛

7. Plant Lay Out

Beberapa kriteria penilaian terhadap lay out yang ada, antara lain:

a. Fleksibilitas lay out

b. Efektivitas dan efisiensi material flow pattern

c. Minimal material handing oleh direct labour

d. Minimal jarak material handling

e. Minimal frekuensi perpindahan material

f. Penggunaan ruangan yang ekonomis

g. Pengaturan tata letak gudang yang efisien

h. Penilaian metoda dan alat material handling

 i. High turn over material atau WIP

j. Keselamatan dan keamanan kerja

k. Dan lain-lain.

8. Value Analysis (VA) atau Value Engineering (VE)

D. Langkah-Langkah Audit Manufacturing

Kegiatan audit manufacturing dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Merumuskan maksud dan tujuan dari dilaksanakannya audit manufacturing.

2. Menentukan ruang lingkup audit manufacturing.

3. Melakukan audit pendahuluan untuk mendapatkan data dan informasi yang bersifat

umum tentang objek audit.

4. Menyusun program dan prosedur audit manufacturing.

5. Melaksanakan audit manufacturing yang telah ditetapkan sesuai dengan program dan

prosedur audit yang mencakup pengumpulan dan pemeriksaan data serta mengadakan

wawancara.

6. Mengolah dan menganalisis hasil temuan.

7. Membuat laporan ikhtisar temuan yang penting dan saran perbaikan.