2019
PERBANDINGAN SISTEM PELAPORAN SPT MANUAL
DENGAN e-SPT DALAM OPTIMALISASI
KEPATUHAN WAJIB PAJAK
(Studi Kasus KPP Pratama Watampone)
SKRIPSI
2019
i
SKRIPSI
2019
ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO :
PERSEMBAHAN
iii
KATA PENGANTAR
segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.
Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat
Wajib Pajak”. Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat
dalam menyelesaiakan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ketulusan hati dan segenap pengorbananya serta kasih sayang kepada penulis
yang bersedia jadi tulang-tulang penguat bagi penulis dalam menghadapi begitu
banyak hambatan dan rintangan dalam penyusunan skripsi ini hingga dapat
pihak, sehingga melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan
Muhammadiyah Makassar.
vii
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi
baik.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi atas ilmu-ilmunya yang
8. Para Sahabat penulis Gank Ongol-Ongol Herawati, Putri Indira, Susanti, Ana
Andriani dan Faridah, serta seluruh teman-teman angkatan 2014 yang selalu
9. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
viii
Semoga segala bantuan, doa, dan motivasinya kepada penulis yang
telah diberikan, mendapat pahala yang berlipat dari Allah SWT dan semoga
tulisan tugas akhir ini menjadi berkah dari Allah SWT serta bermanfaat dalam
Makassar, 2018
Penulis
ix
ABSTRAK
Dari hasil penelitian ini dapat di ketahui penerapan sistem pelaporan SPT
manual dengan e-SPT yang dilakukan oleh KPP Pratama Watampone dengan
mengkaji lebih dalam lalu membandingkan dua sistem pelaporan ini diketahui
wajib pajak badan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dalam
melaporkan SPTnya, berbeda dengan wajib pajak orang pribadi, WPOP ini lebih
memilih untuk menggunakan sistem pelaporan yang secara manual di banding
secara elektronik, di karenakan kurangnya pengetahuan wajib pajak terkait
sistem e-SPT dan kurangnya pemahaman wajib pajak dalam mengoperasikan
sistem e-SPT ini.
x
ABSTRACT
This study aims to find out the comparison of SPT Reporting System
with e-SPT in Optimizing Taxpayer Compliance at Watampone Pratama Tax
Office. The type of research used is Comparative Descriptive Research. This
research was conducted by conducting in-depth interviews with related parties, in
order to obtain a number of data needed, and to read some literature and other
data related to the research.
From the results of this study, it can be seen the application of the
manual SPT reporting system with e-SPT conducted by KPP Pratama
Watampone by examining more deeply and comparing these two reporting
systems known to corporate taxpayers from year to year to increase in reporting
their SPT, different from taxpayers Individuals, this WPOP prefers to use a
reporting system that is manually appealed electronically, due to a lack of
knowledge of taxpayers regarding the e-SPT system and a lack of understanding
of taxpayers in operating this e-SPT system.
.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................. i
ABSTRACK ........................................................................................................ ix
A. Landasan Teori................................................................................ 6
3. e-SPT .......................................................................................... 15
B. Penelitian Terdahulu....................................................................... 23
xii
D. Hipotesis .......................................................................................... 25
G. Instrumen Penelitian....................................................................... 30
C. Pembahasan .................................................................................... 64
A. Kesimpulan ...................................................................................... 66
B. Saran ................................................................................................ 66
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Jumlah penggunaan SPT secara manual dan Elektronik WPOP .... 60
Tabel 4.3 Jumlah penggunaan SPT secara manual dan elektronik Wajib Pajak
Badan ................................................................................................ 62
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.5 Grafik penggunaan SPT manual dan e-SPT WPOP .................... 61
Gambar 4.6 Grafik penggunaan SPT manual dan e-SPT WP Badan .............. 62
xv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
75% penerimaan di peroleh dari pajak, demikian pula pajak berorientasi pada
lancar. Begitu besarnya peran pajak dalam APBN, maka usaha untuk
dan peningkatan sarana publik. Alokasi pajak tidak hanya di berikan kepada
rakyat yang membayar pajak tetapi juga untuk kepentingan rakyat yang tidak
1
2
bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan
cukup lama sehingga pelaporan SPT menjadi tertunda dan terlambat serta
menyebabkan denda. Selain itu dapat terjadi kesalahan (human error) dalam
proses ulang perekaman data secara manual oleh fiskus yang bisa saja
pajak.
SPT. Secara definitif elektronik SPT atau di sebut e-SPT di artikan sebagai
aplikasi (software) yang di buat oleh para wajib pajak untuk kemudahan
SPT dengan lebih mudah seperti yang telah di terapkan oleh KPP pratama
Pajak. Dari sekian banyak kantor pelayanan pajak, KPP pratama Watampone
real time khususnya untuk wajib pajak yang terdaftar di KPP pratama
Watampone apalagi sebagian besar wajib pajak yang terdaftar di KPP ini
bekerja sebagai pegawai tetap yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil
(PNS).
lakukan di mana saja dan kapan saja selama (24 jam dalam 7 hari), di mana
melalui fasilitas ini tidak semudah yang di bayangkan, karena kesulitan yang
di alami oleh Wajib Pajak untuk entry data dokumen perpajakannya, karena
SPT pajak secara Elektronik sehingga masih sangat banyak Wajib Pajak
B. Rumusan Masalah
SPT pajak manual dengan e-SPT Dalam Optimalisasi kepatuhan wajib pajak
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini ada banyak manfaat yang dapat diambil baik bagi
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi perusahaan
b. Bagi penulis
A. Landasan Teori
1. Konsep Pajak
a. Pengertian pajak
Mardiasmo (2011:1)
(2017:1)
Agoes (2013:6)
6
7
pengeluaran umum.
2. Berdasarkan undang-undang
luas.
c. Fungsi pajak
Contoh
d. Pengelompokan Pajak
yaitu:
a. Menurut Golongannya
b. Menurut Sifatnya
Mewah.
daerah.
dengan ciri-ciri :
terutang.
b. Stelsel pajak
a. Defenisi SPT
b. Fungsi SPT
tahun pajak.
pajak orang pribadi atau badan lain dari satu masa pajak
yang berlaku.
pajak keluaran
pajak.
6. Pemborosan kertas.
menyebabkan denda.
3. Pemborosan kertas.
14
Wajib
KPP lain Petugas TPT
Pajak
Mulai
Meneruskan
SPT ke KPP
Menerima Terdaftar
Pos/ekspedisi tempat WP
SPT dan meneliti di KPP
terdaftar
tempat
dengan
terdaftar WP
membuat surat
pengantar
langsung Menerima dan
meneliti tempat
terdaftar WP ya
Konsep surat
pengantar
Terdaftar ya Mengecek
di KPP kelengkap
an
Tidak
SPT
Merekam
Tidak elemen-elemen
Terdaftar Terdaftar
SPT, mencetak
di KPP di KPP
BPS 2PAP &
meneruskan
SPT batch
headernya
1
2
Gambar 2.1
15
a. Defenisi e-SPT
b. Tujuan e-SPT
Berikut:
lakukan.
administrasi perpajakan.
di Indonesia.
kegiatan.
d. Keuntungan e-SPT
e. Kelemahan e-SPT
mengsosialisasikannya.
18
cetakan e-SPT yang telah di tanda tangani dan file data SPT yang
di lampirkan.
Sumber : www.pajak.go.id
Gambar 2.2
19
tidak lebih dari 3 (tiga) masa pajak untuk setiap jenis pajak dan
tidak berturut-berturut.
pajak.
21
pajak.
yang berlaku.
d. Aspek lainnya
kewajiban pembukuan.
23
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
C. Kerangka Fikir
Perbandingan
Hasil
Gambar 2.3
D. Hipotesis
sehingga dirasa lebih efektif dan efisien serta dengan adanya system ini juga
karena kesulitan yang di alami oleh wajib pajak untuk entry data dokumen
wajib pajak yang suka melaporkan SPT nya dengan menggunakan program
SPT manual.
Dilihat dari uraian dasar teori dan hasil penelitian terdahulu maka
rumusan hipotesis dalam penelitian ini yaitu di duga pelaporan pajak dengan
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif yaitu salah satu jenis metode
keadaan, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan
maupun kata-kata.
selama kurang lebih dua bulan terhitung mulai bulan Juli sampai dengan
September 2018.
gunakan dalam penelitian ini adalah SPT, e-SPT sebagai variabel bebas
1. SPT
27
28
(Mardiasmo, 2011:94).
2. e-SPT
Pajak (DJP) untuk di gunakan oleh wajib pajak (WP) dalam melaporkan
di kehendaki.
1. Jenis Data
a. Data Kuantitatif
Yaitu data yang berupa angka angka yang berkaitan dengan sistem
b. Data Kualitatif
2. Sumber Data
a. Data primer
b. Data sekunder
daerah tersebut.
1. Populasi
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
2. Sampel
ini yaitu data wajib pajak orang pribadi maupun badan yang memiliki
antaranya:
1. Penelitian lapangan
dengan cara :
2. Penelitian kepustakaan
mengenai pajak.
31
G. Instrumen Penelitian
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang di peroleh dari
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan di
pelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih
lakukan dengan :
32
entitas
e-SPT
e-SPT.
permasalahannya.
33
BAB IV
jalan Hati Murni yang kemudian berubah menjadi Jl Sangir 3. Pada tahun
bekas kantor pelayanan PBB. Pada tahun 2011 Gedung Kantor yang
33
34
a. Visi
b. Misi
dengan:
4. Struktur Organisasi
Kepala Kantor
Kepala seksi pengawas Kepala seksi pengawas Kepala seksi pengawas Kepala seksi pengawas
dan konsultasi 1 dan konsultasi 2 dan konsultasi 3 dan konsultasi 4
Gambar 4.1
36
perpajakan.
palayanan pajak.
d. Seksi Pelayanan
e. Seksi Penagihan
Wajib Pajak.
f. Seksi Ekstensifikasi
Ekstensifikasi.
B. Analisis Data
Pratama Watampone
tidak lain adalah sebagai bagian dari reformasi perpajakan (tax reform),
tugas kantor pajak untuk kedepannya. Dan ini juga telah menjadi tugas
terdaftar atau di kukuhkan atau tempat lain yang di tutupkan oleh direktur
jendral pajak.
41
layanan publik. SOP itu sendiri bertujuan agar kesesuain kerja dapat
bekerja sesuai dengan SOP yang ada maka akan diberikan sanksi
mengatakan bahwa:
bagi yang melanggar sop yang ada. Hal itu dinilai setara dengan
tetap pada aturan yang ada . Setiap SOP yang ada sudah pasti resmi
hanya kantor pelayanan pajak saja yang memiliki SOP dari setiap
kerjanya, namun DJP Kanwil pun memiliki SOP yang menjadi acuan
Alamat WP di
wilayah kerja KPP
SOP tata
cara
Meneliti dan
menandatangan
i e-FIN
Mencatat pada buku
e-FIN dan
e-FIN menyerahkan e-FIN
SOP penatausaahaan
dokumen WP
Selesai
Gambar 4.2
Pajak Pusat. Hal ini dilakukan untuk mengunduh data WP yang terdaftar
tersebut. Setiap sistem memiliki SOP dan alur yang berbeda, alur e-SPT
dan e-Filling tidaklah jauh berbeda. Bentuk SOP yang disajikan diatas
Prosedur Kerja
FIN,meliputi:
Wajib Pajak berupa surat kuasa bermaterai dan foto kopi kartu
f) Proses selesai
denga SOP yang ada. Jangka waktu yang disediakan DJP pusat
46
dengan lengkap dan benar. Selain itu SOP ini tentunya memiliki
4) Wajib Pajak.
Gambar 4.3
penyampaian SPT secara Elektronik (e-filling)
mengirimkan formulir induk SPT dalam bentuk hasil cetakan e-SPT yang
telah di tandatangani dan file data SPT yang tersimpan dalam bentuk
elektronik serta dokumen lain yang wajib di lampirkan. SPT juga dapat di
perpajakan.
Wajib pajak dapat meminta aplikasi e-SPT di KPP atau bisa juga
b. Bukti pemotongan/pemingutan
c. Faktur pajak
e. Data surat setoran pajak (SSP), seperti: masaa pajak, tahun pajak,
mengacu kepada format data yang sesuai dengan aplikasi e-SPT. Wajib
wajib pajak membentuk file data SPT dari aplikasi e-SPT dan di simpan
ke dalam media lain seperti ddisket, flash disk, compact disc (CD) atau
untuk salah satu bagian pelaporan SPT. Wajib pajak melaporkan SPT
formulir induk SPT tahunan PPh hasil cetakan e-SPT yang telah di
menemukan SPT wajib pajak yang tidak sesuai dengan aturan maka
kantor pusat Direktorat Jendral Pajak, wajib Pajak tidak perlu lagi pergi
wajib pajak akan menghemat waktu dan biaya. Wajib pajak bisaa
menyampaikan SPT pajaknya dari mana saja dan kapan saja. Berbeda
dengan cara manual, di mana SPT di laporkan dalam 5 hari kerja dan
51
pada waktu jam kerja, dengan menggunakan e-filling wajib pajak bisa
satu perusahaan penyedia jasa Aplikasi (ASP) yang telah di tunjuk oleh
pajak, yang fungsinya sebagai pengaman data SPT wajib pajak dalam
system tertentu (dalam hal ini system penerimaan SPT ASP dan
direktorat Jendral Pajak) dengan nama dan NPWP Wajib pajak yang
SPT nya secara online, wajib pajak terlebih dahulu harus login ke situs
ASP yang telah di pilih. Selain itu, sertifikat (Digital Certificate) yang
telah di peroleh akan selalu di gunakan setiap kali wajib pajak akan
Selain itu pula hal yang sama diungkapkan oleh Andrie Rulman
memungkin para pelaksana dari masing-masing seksi baik seksi PDI dan
Pelayanan untuk bekerja sedikit lebih ringan dan tidak terlalu di porsir.
53
Selain itu, pelayanan pun lebih efektif dan efesien sebab waktu yang
tersedia untuk para Wajib Pajak yang melakukan secara manual untuk
yang sebentar bagi orang sudah paham dengan internet namun waktu
yang berbeda juga dibutuhkan bagi mereka yang awam dengan internet.
NPWP secara online kita sudah tersimpan didalam data DJP pusat
maupun wilayah kerja KPP yang kita isi kan pada saat mendaftar.
mengatakan bahwa:
yang ada di KPP memang semua sudah tercukupi dan memadai hanya
saja berdasarkan hasil observasi yang ada masih kurang denga tidak ada
nya kota saran dan penambahan komputer bagi para Wajib Pajak yang
cukup lama.
Watompone namun ada juga respons yang kurang baik dari Wajib Pajak
bahwa:
masyarakat,mengatakan bahwa:
“Sampai sekarang saya belum tau tuh cara lapor dan bayar
pajak yang online itu, saya juga belum pernah dapat sosialisasinya
dari pihak pajak, jadi ndak tahu jadinya.”(08/08/2018).
Pratama Watampone
Ada bebrapa langkah yang harus ditempuh oleh wajib pajak yang
1) Langkah ke-1:
2) Langkah ke-2
dan menuju loket atau meja yang disebutkan. Di sana, Anda bisa
langkahnya.
3) Langkah ke-3
4) Langkah ke-4
5) Langkah ke-5
Gambar 4.3
57
58
lakukan melalui tiga cara yaitu dating langsung ke KPP terdaftar, kedua
yang penting bagi wajib pajak untuk menyelesaikan hak dan kewajiban
perpajakannya.
penyampaian e-SPT bagi wajib pajak yang terdaftar pada KPP pratama
Tabel 4.1 :
Berikut jumlah wajib pajak yang terdaftar
pada KPP Pratama Watampone Tahun 2013-2017
Tahun Wajib Pajak Orang Pribadi Wajib Pajak Badan
perpajakan.
Tabel 4.2
Jumlah
Yang Melapor Secara Yang Melapor
Tahun WPOP yang
Manual Menggunakan E-SPT
melapor
Dari tabel di atas di ketahui wajib pajak orang pribadi dari tahun ke
tahun tidak ada peningkatan sama sekali yang di lakukan wajib pajak
Gambar 4.5
jumlah penggunaan SPT manual lebih banyak dari pada program e-SPT
yaitu pada tahun 2013 dengan jumlah 93.492 secara manual dan 2.799 e-
SPT. Pada tahun 2014 dengan jumlah 43.621 secara manual dan 982 e-
SPT, pada tahun 2015, dengan jumlah 450.451 secara manual dan 1.520
e-SPT, dan pada tahun 2016 dengan jumlah 39.873 secara manual dan
2.046 e-SPT terakhir di tahun 2017 yakni 3.186 secara manual dan 2.046
e-SPT.
62
Tabel 4.3
Jumlah Penggunaan SPT Secara Manual Dan Elektronik Wajib Pajak
Badan Pada KPP Pratama Watampone
Jumlah WP
Yang Melapor Secara Yang Melapor
Tahun Badan yang
Manual Menggunakan E-SPT
melapor
2013 54.242 1.977 56.219
2014 57.191 3.272 60.463
2015 44.597 15.117 59.714
2016 31.900 27.872 59.772
2017 14.413 13.455 27.868
Sumber Data: Rekapitulasi data dari KPP Pratama Watampone
Gambar 4.6
70.000
60.000 57.191
54.242
50.000 44.597
40.000
31.900 manual
27.872
30.000 e-SPT
20.000 15.117 14.413
13.455
10.000 3.272
1.977
0
2013 2014 2015 2016 2017
Dapat di lihat pada Grafik 4.2 wajib pajak badan yang melaporkan
dengan tahun 2017, terutama pada tahun 2015 dan 2016, wajib pajak
63
pada tahun 2015 dan 27.872 pada tahun 2016 wajib pajak badan yang
lampirannya dalam bentuk media (CD atau Disket), maka datanya dapat
lapora pajak, dan wajib pajak dapat ssecara langsung melakukan koreksi
Checking.
masyarakat,mengatakan bahwa:
“sampai sekarang saya belum tau tuh cara lapor dan bayar
pajak yang online itu, saya juga belum pernah dapat sosialisasinya
dari pihak pajak, jadi ndak tahu jadinya.”(08/08/2018).
C. Pembahasan
manual lebih optimal terhadap kepatuhan wajib pajak pada KPP Pratama
antara sistem pelaporan baik yang melaporkan dengan cara manual maupun
dengan menggunakan e-SPT ternyata pada wajib pajak orang pribadi lebih
wajib pajak yang belum mengetahui adanya sistem pelaporan pajak melalui
media on-line, adapun wajib pajak yang sudah mengetahui adanya pelaporan
pajak orang pribadi dengan wajib pajak badan yang menggunakan SPT
pajak badan dari tahun ke tahun meningkat lebih banyak yang menggunakan
analisis di atas, wajib pajak lebih banyak melaporkan SPTnya secara manual
program e-SPT tersebut belum terlalu efektif bagi kepatuhan wajib pajak
banyak wajib pajak yang belum paham mengenai cara penyampaian SPT
melalui sistem aplikasi e-SPT. Dan juga masih banyak wajib pajak yang tidak
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
informasi tersebut dapat di terima dengan baik oleh wajib pajak dan
66
67
Devano, Sony dan Rahayu. 2010. Perpajakan: Konsep, Teori dan Isu. Jakarta:
Kencana.
https://www.kompasiana.com/maurinamaharani/permasalahan-yang-ada-pada-e-
spt_565c0655c5afbd071d45b626. Diakses tanggal 21 januari 2018.
Iim Ibrahim Nur. 2010. Analisis penerapan sistem pelaporan pajak dengan
aplikasi E-Filling Secara Online.
Ita Salsalina Lingga. 2012. Pengaruh Penerapan e-SPT PPN terhadap Efisiensi
Pengisian SPT Menurut Persepsi Wajib Pajak: Survey Terhadap
Pengusaha Kena Pajak Pada KPP Pratama “X”, Jurnal Akuntansi Vol.4
Nur Hidayat. 2011. Evaluasi dan Pengembangan Aplikasi Pengisian SPT (e-SPT)
Direktorat jenderal Pajak Kementrian Keuangan.
www.pajak.go.id/content/pembuatan-surat-pemberitahuan-elektronik-espt.
Diakses tanggal 21 januari 2018.
Nim :105730501614
MANUSKRIP
Pratama Watampone dan beberapa wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama
Jumlah Penggunaan SPT Secara Manual Dan Elektronik Wajib Pajak Orang
Pribadi Pada KPP Pratama Watampone
Jumlah Penggunaan SPT Secara Manual Dan Elektronik Wajib Pajak Badan
Pada KPP Pratama Watampone
Jumlah WP
Yang Melapor Secara Yang Melapor
Tahun Badan yang
Manual Menggunakan E-SPT
melapor
2013 54.242 1.977 56.219
2014 57.191 3.272 60.463
2015 44.597 15.117 59.714
2016 31.900 27.872 59.772
2017 14.413 13.455 27.868
Peneliti (rezki arianti saputri)
Apakah SOP yang di terapkan pada KPP Pratama Watampone ini
1. telah di laksanakan, dan apa sanksi yang di peroleh jika SOP tesebut
tidak di laksanakan ?
3. Apa dampak dari adanya sistem baru yang diterapkan oleh DJP ?
Selain itu walaupun kini sistem sudah online namun kami tetap
menyediakan konsultan pajak bagi wajib pajak KPP Pratama
Watampone.
peneliti (Rezki arianti saputri)
Bagaimana respon masyarakat terkait dengan adanya sistem
5. pelaporan e-SPT ?
Saya taumi kalau ada sistim online, dengar-dengarji dari teman, tapi
tidak ditauki mau dikasih bagaimana
informan(bapak Sudarwin)
Sampai sekarang saya belum tau tuh cara lapor dan bayar pajak
yang online itu, saya juga belum pernah dapat sosialisasinya dari
pihak pajak, jadi ndak tahu jadinya
peneliti (Rezki Arianti Saputri)
Bagaimana wajib pajak melaporkan perpajakannya pada kantor
7. pajak ?
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu, pendidikan Sekolah Dasar di
Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Bengo lulus tahun 2014, dan mulai