Anda di halaman 1dari 80

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS

KOMPUTER PADA BADAN LAYANAN UMUM BALAI


KESEHATAN MATA MASYARAKAT MAKASSAR

SKRIPSI

HERLINA

105730515814

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2019

i
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS
KOMPUTER PADA BADAN LAYANAN UMUM BALAI
KESEHATAN MATA MASYARAKAT MAKASSAR

SKRIPSI

HERLINA

105730515814

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar


Sarjana Ekonomi (SE) Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR

2019

ii
MOTTO

The intelligent people can lose because of the tenacity of the fools.

(Albert Einstein)

“ Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan


untuk merubah dunia”

(Nelson Mandela)

PERSEMBAHAN

Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, akhir kata saya


persembahkan skripsi ini untuk kalian semua, orang-orang yang saya
sayangi. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk
kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang, Aamiinnn.

iii
iv
v
vi
ABSTRAK

Herlina. 2019. “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer


Pada Badan Layanan Umum Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar’’,
Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Oleh Pembimbing I Agussalim HR dan
Pembimbing II Andi Arman.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem informasi yang


berbasis komputer, pengukuran dan penyajian perangkat sofwer Saiba pada
Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar. Jenis penelitian deskriptif
kuantitatif. Data dalam penelitian ini adalah pengelolaan sistem Saiba pada Balai
Kesehatan Mata Masyarakat Makassar yang berada di jalan wijaya kusuma.
Adapun sumber data penelitian ini yaitu laporan keuangan tahun 2018. Metode
analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis perbandingan
sistem informasi manual ke sistem informasi berbasis komputer.
SAI terdiri dari sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akural (SAIBA) dan
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).
SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Oprasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan
laporan barang milik Negara serta laporan manajerial lainnya. Penyusunan dan
penyajian laporan keuangan thaun 2018 telah mengacuh pada pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) 13. Kebijakan akuntansi merupakan
prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan dan praktik-praktik
spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.

Kata kunci : pendekatan penyusunan laporan keuangan dan kebijakan


akuntansi

vii
ABSTRACT

Herlina. 2019. "Analysis of Computer-Based Accounting Information


Systems at the Makassar Public Eye Society Public Service Agency ', Thesis
Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, University of
Muhammadiyah Makassar. Supervised by Advisor I Agussalim HR and Advisor II
Andi Arman.

This study discusses analyzing computer-based information systems,


measuring and presenting Saiba software at the Makassar Community Eye
Health Center. Type of quantitative descriptive research. The data in this study is
the Saiba management system at the Makassar Community Eye Health Center
located in Wijaya Kusuma Street. The data source of this research is the 2018
financial statements. The method of data analysis in this study uses manual
information systems analysis techniques for computer system information
systems.

SAI consists of an Accounting System for Accurate Based Agencies


(SAIBA) and Management Information Systems and Accounting for State
Property (SIMAK-BMN). SAI is designed to produce a Work Unit Financial Report
consisting of Budget Realization Reports, Balance Sheets, Operational Reports,
and Changes in Equity Reports. While SIMAK-BMN is a system that produces
information on fixed assets, preparations, and other assets for the preparation of
installations and reports of State property and other managerial reports.
Accounting policy is the principles, basics, conventions, specific rules and
practices chosen by a reporting entity in the preparation and presentation of
financial statements.

Keyword : approach to preparing financial statements and accounting policies

viii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah yang Maha Bijaksana yang memberikan hikmah kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. Tiada kata yang patut saya ucapkan selain puji
syukur Kehadirat Allah SWT. karena atas berkat rahmat-Nya sehingga saya
dapat merampungkan skripsi ini, walaupun dalam penyusunan skripsi ini saya
menemukan banyak hambatan-hambatan.

Skripsi dengan judul : “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Berbasis


Komputer Pada Badan Layanan Umum Balai Kesehatan Mata Masyarakat
Makassar’’ yang merupakan tugas akhir dalam menyelesaikan studi dan sebagai
salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada program studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam
proses penyusunan hingga skripsi ini dapat terselesaikan, saya menyadari
bahwa hasil ini tidak akan dapat saya selesaikan tanpa motivasi, bantuan dan
doa dari berbagai pihak.

Ucapan terima kasih yang tulus kepada kedua orang tua tercinta, MANTO dan
CAE yang sungguh aku tak mampu membalasnya, baktiku pun tak akan pernah
bisa membalas setiap hembusan kasih, luapan cinta, yang mempertaruhkan
seluruh hidupnya untuk kesuksesan anaknya, yang telah dilahirkan,
membesarkan dan mendidik anaknya dengan sepenuh hati. Dan terimah kasih
pula kepada saudara-saudar(i) ku Maryana, Wawan Andika, Gunawan serta
keponakanku Kanza Aqila Ridwan yang selalu memberiku semangat.

Selama menempuh studi maupun dalam merampungkan dan menyelesaikan


skripsi ini, saya banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H Abd. Rahman Rahim, SE.,MM., selaku Rektor Universitas


Muhammadiyah Makassar.

ix
2. Bapak Ismail Rasullong, SE.,MM Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr.Ismail Badollahi, SE.,M.Si.,Ak.CA Selaku Ketua Jurusan Akuntansi


Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Agussalim HR, SE.,MM selaku Pembimbing Pertama yang dengan
penuh kesabaran telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan
bimbingan, arahan, dan petunjuk mulai dari membuat proposal hingga
rampungnnya skripsi ini.

5. Bapak Andi Arman, SE.,M.Si.,Ak.CA selaku pembimbing Kedua yang dengan


penuh kesabaran telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan
bimbingan, arahan, dan petunjuk mulai dari membuat proposal hingga
rampungnnya skripsi ini.

6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah


Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti
pendidikan, memberikan ilmu pengetahuan, dan pelayanan yang layak
selama saya melakukan studi.

7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah


Makassar.

8. Saudara-saudar(i)ku atau keluarga terdekat yang telah memberikan doa,


dukungan baik moril maupun materil dan motivasi selama saya
menyelesaikan tugas akhir ini.

9. Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu.

Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna walaupun telah menerima bantuan dari
berbagai pihak. Apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam skripsi ini

x
sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya dan bukan para pemberi bantuan,
kritik dan saran yang membangun akan lebih menyempurnakan skripsi ini.
Akhirulkalam, saya berharap semoga apa yang telah dibuat dalam skripsi ini
dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua. Untuk itu hanya
kepada Allah SWT saya menyerahkan semua kepadaNya, semoga kita semua
selalu diberi berkah dan rahmatNya serta senantiasa dalam perlindunganNya.

Wabillahi Taufik Wal Hidayah Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullahi


Wabarakatuh.

Makassar, Januari 2019


Peneliti

Herlina

xi
DAFTAR ISI

SAMPUL....................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ vi
ABSTRAK..................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI.................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xv
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3
C. Tujuan Peneliti .................................................................................. 4
D. Manfaat Peneliti ................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Komputer .............................. 5
B. Macam – Macam Sistem Informasi Berbasis Komputer .................... 8
C. Definisi Akuntansi.............................................................................. 10
D. Sistem Informasi Akuntansi............................................................... 11
E. Sistem Informasi Rumah Sakit .......................................................... 13
F. Data Dan Informasi ........................................................................... 18
G. Sistem Pengolaan (Proses) Data ...................................................... 19
H. Desain dan perancangan system ...................................................... 20
I. Komputer Sebagai Alat Bantu ........................................................... 20
J. Penelitian terdahulu .......................................................................... 22
K. Siklus Akuntansi................................................................................ 22
L. Kerang kapikir ................................................................................... 24
M. Hipotesis ........................................................................................... 25

xii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian............................................................... 26
B. Jenis dan sumber data ...................................................................... 27
C. pengumpulan data ............................................................................ 27
D. Metode analisis data ......................................................................... 28
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Profil Perusahaan.............................................................................. 29
B. Struktur organisasi Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM)
Makassar .......................................................................................... 32
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil dan Kebijakan Teknis Kantor BKMM Makassar........................ 41
B. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan ................................... 43
C. Basis Akuntansi................................................................................. 43
D. Dasar Pengukuran ............................................................................ 44
E. Kebijakan Akuntansi.......................................................................... 44
F. Belanja.............................................................................................. 46
G. Beban ............................................................................................... 47
H. Asset................................................................................................. 47
I. Siklus Pelaporan Sistem Akuntansi................................................... 53
J. Pelaporan Data Base BKMM makassar ............................................ 54
K. Standar Opersional Prosedur BKMM makassar ................................ 56
L. Laporan keuangan BKMM makassar ................................................ 58
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 60
B. Saran ................................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 62

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perancangan Desain dan System ................................................. 20


Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 22
Tabel 5.1 Aset Tetap .................................................................................... 50
Tabel 5.4 Aset tak berwujud ......................................................................... 52
Tabel 5.3 Laporan Data Base ....................................................................... 54

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Pengolaan Data Secara Manual ..................................... 19


Gambar 2.2 Siklus Pengolaan Data Berbasis Computer............................... 19
Gambar 2.3 Kerangka Pikir........................................................................... 24
Gambar 4.4 Struktur Organisasi Balai Kesehatan Mata Masyarakat............. 31

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang

saling berkaitan (related) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk

mencapai tujuan yang sama (common purpose). Tujuan dari sebuah sistem

adalah untuk mencapai tujuan bersama walaupun fungsi setiap bagian bersifat

independen, semua bagian tetap mendukung satu tujuan yang sama (Hall,

2001). Salah satu hal yang terutama dari sebuah sistem adalah data yang diolah

dapat menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan.Sehingga fungsi sebuah

sistem sebagai sistem informasi menjadi hal yang sangat diutamakan bagi setiap

perusahaan.

Keterlibatan komputer dalam roda kehidupan perusahaan memang

bermacam, tergantung pada tingkat kebutuhan dan kamampuan perusahan. Bagi

perusaan besar yang memiliki sistem rumit dan kompleks, komputer akan

digunakan secara maksimal dan membangun suatu jaringan yang integral dan

rumit dengan mengoprasikan komputer dalam jumblah banyak. Tetapi tidak

sedikit juga perusahaan yang menggunakan jaringan komputer yang sederhana

dengan beberapa unit saja, tanpa menggunakan teknologi komunikasi yang

terlalu rumit.

Oleh karena itu perkembangan teknologi di bidang komputer ini akan

membawa dampak yang cukup berarti dalam perkembangan sistem informasi

akuntansi.Pada dasarnya perusahaan dapat mengoprasikan sistem informasi

akuntansi tanpa menggunakan komputer, akan tetapi kemampuan komputer

untuk menangani tugas-tugas dalam suatu sistem memiliki peran yang sangat

1
2

besar dalam menunjang kelancaran suatu sistem, sehingga informasi yang

dibutuhkan oleh pihak manajemen dapat disajikan dengan cepat dan tepat

waktu.

Sistem informasi akuntansi berbasis komputer adalah sistem informasi

yang menggunakan teknologi komputer dalam mengelola data atau transaksi

perusahaan menjadi suatu informasi yang tepat, akurat, dan relevan dalam

pengambilan keputusan.Pemrosesan data secara manual sudah tidak relevan

lagi bagi perusahaan yang memiliki tingkat volume transaksinya tinggi dan

rumit.Pencatatan secara manual sudah tidak mampu melakukan back up

kesalahan-kesalahan atau penyimpangan-penyimpangan yang sering terjadi

dalam perusahaan.Akibatnya informasi yang dihasilkan tidak akurat lagi dalam

pengambilan keputusan.Komputer menjadi pilihan utama perusahaan dalam

menangani kekompleksan dan kerumitan data atau transaksi perusahaan.

Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini,mengakibatkan

segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi diusahakan secara

maksimal atau secara besar-besaran, dimana sistem kerja secara manual

perlahan-lahan mulai tergeser dengan adanya teknologi yang semakin canggih.

Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang teknologi tentunya

sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memerlukan waktu yang

relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif singkat

dengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi yang

modern pengeluaran atau biaya operasional yang diperlukan akan semakin

banyak. Tentu saja kemampuan tersebut diimbangi dengan biaya yang harus

dikeluarkan perusahaan untuk memperolehnya.Dikarena memasang aplikasi

membutuhkan biaya yang mahal, oleh karena itu harus dipastikan bahwa para
3

pegawai dapat mengoperasikan dan mendapatkan manfaat dari aplikasi

tersebut.Harapan yang ingin diperoleh dalam system informasi tersebut adalah

bahwa dengan menggunakan teknologi informasi atau system informasi berbasis

komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat

waktu.

Beberapa peran SIA yang sangat penting bagi pihak rumah sakit badan

layanan umum balai kesehatan mata masyarakat yaitu untuk mempermudah

proses penginputan data pasien dan transaksi pembayaran. Selain dapat

mempermudah pihak pekerja rumah sakit, juga dapat mempermudah pasien

rumah sakit badan layanan umum balai kesehatan mata masyarakat seperti

fasilitas registrasi online yang tentunya sangat memudahkan pasien untuk

melakukan transaksi-transaksi tanpa harus menganteri panjang.

Beberapa hal tersebut merujuk pada manfaat SIA terhadap efektivitas

perencanaan, pengendalian, analisa, pengambilan keputusan, penyajian laporan

keuangan, sehingga SIA sangat bermanfaat untuk efektivitas kinerja keuangan

serta kinerja manajemen yang pada akhirnya akan menunjukkan kinerja rumah

sakit secara keseluruhan.

Oleh karena itu SIA harus dirancang sesuai dengan kepentingan atau

kebutuhan perusahaan sehingga dapat menghasilkan informasi yang berkualitas

dan akurat serta dapat dipertanggung jawabkan. Sistem informasi yang baik tidak

hanya digunakan untuk menyimpan data secara elektronik tetapi juga harus

mampu mendukung proses analisis yang dilakukan oleh manajemen.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perubahan prosedur sistem akuntansi dari berbasis manual

menjadi berbasis aplikasi sistem akuntansi instansi berbasis akural?


4

2. Bagaimana sistem informasi akuntansi berbasis aplikasi sistem akuntansi

instansi berbasis akural dapat memperbaiki pelaporan keuangan dan

pengambilan keputusan?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah dengan perubahan sistem yang awalnya

bersifat manual menjadi berbasis computer berpengaruh terhadap pelayanan

rumah sakit.

D. Manfaat Penelitian

Untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan para pembaca


mengenai sistem akuntansi instansi berbasis akural yang kini telah
diterapkan pihak RSK Mata Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Komputer

1. Sistem

Sistem adalah kumpulan subsistem-subsistem yang erat hubungannya satu

dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan

tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu

kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang

terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan

terpadu.

Menurut Sutabri (2005:64) “Sistem informasi berbasis komputer sebagai

suatu sistem yang menggunakan komputer untuk mengumpulkan,

merangkum, menyaring adan mengatur data sedemikian, sehingga

disamping memenuhi kebutuhan pengolahan dan pelaporan data rutin yang

diperlukan perusahaan, juga memenuhi kebutuhan informasi bagi manajer

perusahaan itu. Dengan kelebihan dan kemampuan yang dimiliki komputer

dalam mengolah data dan dengan ketepatan yang dapat diandalkan maka

komputer dapat dipakai sebagai sarana dalam menjalankan sistem informasi

berbasis komputer.Adanya komputer dengan teknologi yang memadai maka

sistem informasi diharapkan berjalanan dengan baik pula.

2. Informasi

Informasi adalah adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari

setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan

merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk

menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi

5
6

setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya

masing-masing.

Dasar dari informasi adalah data, kesalahan dalam mengambil atau

menginput data, dan kesalahan dalam mengolah data akan menyebabkan

kesalahan dalam memberikan informasi.

Jadi data yang didapatkan dan diinputkan harus valid (benar) hingga

bentuk pengolahannya, agar bisa menghasilkan informasi yang dapat

dipercaya.Informasi diperoleh dari sistem informasi (information systems)

atau disebut juga processing systems atau information processing systems

atau information-generating systems.Jadi Sistem Informasi adalah suatu

sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan

transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan laporan yang diperlukan.

3. Berbasis komputer

Penjelasan Sistem Informasi mengandung arti bahwa komputer

memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.Secara teori,

penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan

komputer dalam kegiatannya.Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem

informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa

adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam

kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer based” atau

pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.

Jadi Computer Based Information System ( CBIS ) atau sistem

informasi berbasis komputer merupakan suatu sistem pengolahan data


7

menjadi sebuat informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk sebagai

alat bantu pengambilan keputusan. Dengan intergrasi yang dimiliki

subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyiapkan informasi yang

berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang

membutuhkannya. Secara teori penyiapan sistem informasi memang tidak

harus menggunakan komputer dalam kegiatannya.Tetepi pada perakteknya

tidak mungkin sistem informasi yang begitu kompleks bisa berjalang dengan

baik tanpa adanya komputer. Sistem informasi yang akurat dan efektif dalam

kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “ computer based” atau

pengolahan informasi yang berbasi pada komputer.

4. Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem Informasi Berbasis Komputeradalah sistem pengolahan suatu

data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan

sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan

kendali serta visualisasi dan analisis Sistem Informasi Berbasis Komputer

merupakan aplikasi otomatisasi untuk perkantoran (Office Aotumation /OA).

Dimana komputer memiliki porsi yang semakin berati untuk aplikasi SIA

(Sistem Informasi Akuntansi), SIM (Sistem Informasi Manajemen), dan DSS

(Decission Support System).Komputer dapat melakukan tugas sesuai dengan

yang diperintahkan oleh penggunanya, komputer tidak sekedar membantu

pekerjaan manusia, namun juga bisa memberikan solusi pada kegiatan yang

dianggap sulit oleh manusia.


8

B. Macam Macam Sistem Informasi Berbasis Komputer

1. SIA (Sistem Informasi Akuntansi)

SIA (Sistem Informasi Akuntansi) adalahsebuah sistem yang

memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat

untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan segala sesuatu

yang berkenaan dengan akuntansi.Akuntansi sendiri sebenarnya adalah

sebuah sistem informasi.Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah

organisasi antara lain:

a. Mungumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

b. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses

pengambilan keputusan.

c. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi

non keuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi

keuangan.SIA terdiri dari 3 subsistem:

a. Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian

b. Sistem buku besar/ pelaporan keuangan.

c. Sistem Penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan

penutupan dari laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal

penutup menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi,

neraca, arus kas, pengembalian pajak.

Adapun manfaat sistem informasi antara lain:

a. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat

melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
9

b. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang

dihasilkan.

c. Meningkatkan efisiensi.

d. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.

e. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

2. SIM ( Sistem Informasi Manajemen )

SIM ( Sistem Informasi Manajemen )adalah suatu sistem yang

menyediakan informasi untuk kebutuhan manajemen.Dari definisi tersebut

dapat dijabarkan bahwa sistem yang terlibat adalah software, hardware, dan

brainware. Sedangkan informasi merupakan hasil dari pengolahan data, jadi

disini terjadi sebuah proses atau mekanisme. Sedangkan manajemen adalah

suatu aturan manajerial dari sebuah organisasi.Manajemen informasi

digunakan sebagai sebuah tindakan pengambilan keputusan manajerial.

Menurut Raymond McLeod, Jr. & G. Schell ( SistemInformasi

Manajemen, Prenhallindo, Jakarta, 2004 ) berpendapat bahwa SIM adalah

suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa

pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Peranan Sistem Informasi Dalam

Proses Manajemen adalah menyediakan informasi untuk menunjang proses

pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen. Tugas sistem informasi

adalah menyediakan informasi yang bersifat internal.Agar informasi yang

dihasilkan sistem informasi lebih mengena dan berguna bagi manajemen

maka harus dilakukan analisa untuk mengetahui kebutuhan informasi bagi

setiap tingkatan manajemen.SIM dalam perspektif juga menyediakan

informasi bagi orang-orang selain manajer, seperti sistem informasi antar

organisasi, masyarakat umum, pemerintah, dan sebagainya.


10

3. SPK (Sistem Pengambilan Keputusan)

Sistem Pengambilan Keputusan atau SPK yang biasa disingkat kalo

menggunakan bahasa inggris itu adalah DSS atau Decision Support System

adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem

berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk

mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi

atau perusahaan. DSS atau SPK ini adalah sebuah sistem yang memberikan

pertimbangan kepada bagian manager sampai ke direktur atau pemilik

saham dalam perusahaan, untuk memutuskan sebuah kebijakan tertentu

dalam perusahaan.

C. Definisi Akuntansi

Definisi akuntansi dari sudut pemakai adalah merupakan suatu bentuk

disiplin ilmu yang menyuguhka sebuah informasiyang dibutuhkan dalam hal

pelaksanaan dan pengevaluasian kegiatan ekonomi secara efektif. Sedangkan

definisi akuntansi dari sudut proses pencatatan, penggolongan atau

pengklasifikasikan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu

organisasi atau entitas,

Menurut Amin. W (1997) akuntansi merupakan suatu bentuk aktivitas

dalam hal pengidentifikasian, pengukuran, pengklarifikasian dan pengikthtisaran

sebuah transaksi ekonomi atau kejadian yang bisa menghasilkan data kuantitatif

yang utamanya bersifat keuangan dan dipergunaan untuk mengambil keputusan.

Menurut Abu A dan Wibowo akuntansi adalah proses mengidentifikasi,

mencatat, dan mengkomunikasikan terhadap semua transksi ekonomi dari

substansi atau perusahaan.


11

Menurut American Institute of Certified Publik Accountans(1953) adalah

“Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran

dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang, transaksi-transaksi dan

kejadian-kejadian yang paling tidak sebagian di antaranya, memiliki sifat

keuangan, dan selanjutnya menginterprestasikan hasilnya.

Sedangkan menurut Kieso dan Weygandt (2002) “akuntansi adalah suatu

sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan

kejadian ekonomi dari suatu kegiatan organisasi kepada pihak yang

berkepentingan.”

D. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data

dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.

Salah satu kerangka kerja sistem informasi ialah sistem informasi akuntansi.

Sistem berasal dari bahasa latin systēma dan bahasa yunani sustema yang

berarti suatu kesatuan yang terdiri dari elemen atau komponen yang saling

berhubungan untuk memudahkan aliran informasi guna mencapai suatu tujuan.

Sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem informasi yang terdiri dari

sumber daya manusia dan sumber-sumber modal didalam suatu perusahaan

untuk menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan akuntansi dalam

proses pengumpulan dan pengolahan data menjadi informasi.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), yang diterjemahkan oleh Amir Abadi

Yusuf menyatakan bahwa, “ Sistem Informasi Akuntansi “ merupakan kumpulan

sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah

data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut

dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.”


12

Menurut Menurut Barry E. Cushing yang dikutip dan dialih bahasakan oleh

La Midjan & Azhar Susanto (2003) mengatakan bahwa “ Sistem Informasi

Akuntansi” merupakan seperangkat sumber manusia dan modal dalam

organisasi, yang berkewajiban untuk menyajikan informasi keuangan dan juga

informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan memproses data.”

Sedangkan Menurut La Midjan dan Azhar Susanto (2001) menyatakan

bahwa: ’” Sistem Informasi Akuntansi “merupakan suatu sistem pengolahan data

akuntansi yang merupakan koordinasi dari manusia, alat dan metode yang

berinteraksi secara harmonis dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur

untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi

manajemen yang berstruktur pula.”Sedangkan menurut Romney & Steinbart

(2000) Sistem Informasi Akuntansi adalah serangkaian dari satu atau lebih

komponen yang saling berelasi dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan,

yang terdiri dari pelaku, serangkaian prosedur, dan teknologi informasi.

Berdasarkan definisi beberapa para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kombinasi dari berbagai sumber

daya yang dirancang untuk memproses data akuntansi dan keuangan yang ada

dan mengubahnya menjadi informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk

pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan dengan

demikian manajemen perusahaan dapat melihat keuangan dengan jelas melalui

sistem tersebut. Selain itu, manajemen juga dapat mengontrol kinerja dari sistem

yang digunakan.
13

E. Sistem Informasi Rumah Sakit

Umumnya saat ini sistem informasi yang ada di beberapa rumah sakit

dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Masing masing program memiliki sistem informasi sendiri yang belum

terintegrasi. Sehingga bila diperlukan informasi yang menyeluruh diperlukan

waktu yang cukup lama.

2. Terbatasnya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) di

berbagai jenjang, padahal kapabilitas untuk itu dirasa memadai.

3. Terbatasnya kemampuan dan kemauan sumber daya manusia untuk

mengelola dan mengembangkan sistem informasi.

4. Masih belum membudayanya pengambilan keputusan berdasarkan

data/informasi.

5. Belum adanya sistem pengembangan karir bagi pengelola sistem informasi,

sehingga seringkali timbul keengganan bagi petugas untuk memasuki atau

dipromosikan menjadi pengelola sistem informasi. Sistem Informasi Rumah

sakit harus dibangun untuk mengatasi kekurangan maupun ketidak

kompakan antar unit kerja.Dalam melakukan pengembangan sistem

informasi secara umum, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami

oleh para pengembang atau pembuat rancang bangun sistem informasi

(designer).Konsep-konsep tersebut antara lain:

a. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi. Pada

dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada penggunaan

teknologi komputer. Sistem informasi yang memanfaatkan teknologi

komputer dalam implementasinya disebut sebagai Sistem Informasi

Berbasis Komputer (Computer Based Information System). Yang


14

dimaksudkan dengan sistem informasi adalah sistem informasi yang

berbasis komputer. Isu penting yang mendorong pemanfaatan teknologi

komputer atau teknologi informasi dalam sistem informasi suatu

organisasi adalah :

1) Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi.

2) Informasi yang tersedia, tidak relevan.

3) Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan oleh manajemen.

4) Informasi yang ada, tidak tepat waktu.

5) Terlalu banyak informasi.

6) Informasi yang tersedia, tidak akurat.

7) Adanya duplikasi data ( data redundancy).

8) Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel.

b. Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang dinamis. Dinamika

sistem informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamika

perkembangan organisasi tersebut.Oleh karena itu perlu disadari bahwa

pengembangan sistem informasi tidak pernah berhenti.

c. Sistem informasi sebagi suatu sistem yang harus mengikuti siklus hidup

system. Seperti lahir, berkembang, mantap dan akhirnya mati atau

berubah menjadi sistem yang baru.Oleh karena itu, sistem informasi

memiliki umur layak guna. Panjang pendeknya umur layak guna sistem

informasi tersebut ditentukan diantaranya oleh:

1) Perkembangan organisasi tersebut Makin cepat organisasi tersebut

berkembang, maka kebutuhan informasi juga akan berkembang

sedemikian rupa sehingga sistem informasi yang sekarang


15

digunakan sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan organisasi

tersebut.

2) Perkembangan teknologi informasi yang cepat menyebabkan

perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untuk

mendukung beroperasinya sistem informasi tidak bisa berfungsi

secara efisien dan efektif. Hal ini disebabkan:

a) Perangkat keras yang digunakan sudah tidak diproduksi lagi,

karena teknologinya ketinggalan jaman (outdated) sehingga

layanan pemeliharaan perangkat keras tidak dapat lagi dilakukan

oleh perusahaan pemasok perangkat keras.

b) Perusahaan pembuatan perangkat lunak yang sedang

digunakan, sudah mengeluarkan versi terbaru. Versi terbaru itu

umumnya mempunyai feature yang lebih banyak, melakukan

optimasi proses dari versi sebelumnya dan memanfaatkan feature

baru dari perangkat keras yang juga telah berkembang.

d. Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat integritas

system informasi itu sendiri. Sistem informasi yang terpadu (integrated)

mempunyai daya guna yang tinggi, jika dibandingkan dengan sistem

informasi yang terfragmentasi. Usaha untuk melakukan integrasi sistem

yang ada didalam suatu organisasi menjadi satu sistem yang utuh

merupakan usaha yang berat dengan biaya yang cukup besar dan harus

dilakukan secara berkesinambungan. Sinkronisasi antar sistem yang ada

dalam sistem informasi itu, merupakan prasyarat yang mutlak untuk

dapat mendapatkan sistem informasi yang terpadu.


16

Sistem informasi, pada dasarnya terdiri dari minimal 2 aspek yang harus

berjalan secara selaras yaitu aspek manual dan aspek yang terotomatisasi

(aspek komputer).Pengembangan sistem informasi yang berhasil apabila

dilakukan dengan mengembangkan kedua aspek tersebut.Sering kali

pengembang sistem informasi hanya memfokuskan diri pada pengembangan

aspek komputernya saja, tanpa memperhatikan aspek manualnya.Hal ini di

akibatkan adanya asumsi bahwa aspek manual lebih mudah diatasi dari pada

aspek komputernya.

Padahal salah satu factor penentu keberhasilan pengembangan sistem

informasi adalah dukunganperilaku dari para pengguna sistem informasi

tersebut, dimana para pengguna sangat terkait dengan sistem dan prosedur dari

sistem informasi pada aspek manualnya.

1. Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada

strategi yang dipilih untuk pengembangan sistem tersebut. Strategi yang

dipilih untuk melakukan pengembangan sistem sangat bergantung kepada

besar kecilnya cakupan dan tingkat kompleksitas dari sistem informasi

tersebut. Untuk sistem informasi yang cakupannya luas dan tingkat

kompleksitas yang tinggi diperlukan tahapan pengembangan seperti:

Penyusunan Rencana Induk Pengembangan, Pembuatan Rancangan Global,

Pembuatan Rancangan Rinci, Implementasi dan Operasionalisasi. Dalam

pemilihan strategi harus dipertimbangkan berbagai faktor seperti: keadaan

yang sekarang dihadapi, keadaan pada waktu sistem informasi siap

dioperasionalkan dan keadaan dimasa mendatang, termasuk antisipasi

perkembangan organisasi dan perkembangan teknologi. Ketidak tepatan

dalam melakukan prediksi keadaan dimasa mendatang, merupakan salah


17

satu penyebab kegagalam implementasi dan operasionalisasi sistem

informasi.

2. Pengembangan Sistem Informasi organisasi harus menggunakan

pendekatan fungsi dan dilakukan secara menyeluruh (holistik).Pada banyak

kasus, pengembangan sistem informasi dilakukan dengan menggunakan

pendekatan struktur organisasi dan pada umumnya mereka mengalami

kegagalan, karena struktur organisasi sering kali kurang mencerminkan

semua fungsi yang ada didalam organisasi. Sebagai pengembang sistem

informasi hanya bertanggung jawab dalam mengintegrasikan fungsi-fungsi

dan sistem yang ada didalam organisasi tersebut menjadi satu sistem

informasi yang terpadu.Pemerataan fungsi-fungsi dan sistem ke dalam unit-

unit struktural yang ada di dalam organisasi tersebut adalah wewenang dan

tanggungjawab dari pimpinan organisasi tersebut. Penyusunan rancang

bangun/desain sistem informasi seharusnya dilakukan secara menyeluruh

sedangkan dalam pembuatan aplikasi bisa dilakukan secara sektoral atau

segmental menurut prioritas dan ketersediaan dana. Pengembangan sistem

yang dilakukan segmental atau sektoral tanpa adanya desain sistem

informasi yang menyeluruh akan menyebabkan kesulitan dalam melakukan

intergrasi sistem.

3. Informasi sudah telah menjadi asset organisasi.Dalam konsep manajemen

modern, informasi telah menjadi salah satu aset dari suatu organisasi, selain

uang, SDM, sarana dan prasarana. Penguasaan informasi internal dan

eksternal organisasi merupakan salah satu keunggulan kompetitif

(competitive advantage), karena keberadaan informasi tersebut:


18

a) Menentukan kelancaran dan kualitas proses kerja.

b) Menjadi ukuran kerja organisasi/ perusahaan.

c) Menjadi acuan yang pada akhirnya menentukan kedudukan/peringkat

organisasi tersebut dalam persaingan local maupun global.

4. Penjabaran sistem sampai keaplikasi menggunakan struktur hirarkis yang

mudah dipahami. Dalam semua kepustakaan yang membahas konsep

sistem, hanya dikenal istilah sistem dan subsistem. Hal ini akan menimbulkan

kesulitan dalam melakukan penjabaran sistem informasi yang cukup luas

cakupannya. Oleh karena itu, dalam penjabaran sering digunakan istilah

sebagai berikut:

a) Sistem

b) Subsistem

c) Modul

d) Submodul

e) Aplikasi

F. Data Dan Informasi

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang istilah data dan informasi

dalam hubungannya dengan proses penyediaan informasi, berikut ini diberikan

pengertian untuk masing-masing istilah itu. Data padat diartikan sebagai

kumpulan karakter, fakta atau jumlah-jumlah yang merupakan masukan

(input) bagi suatu sistem informasi. Biasanya data ini belum dapat digunakan

sebagaidasar dalam proses pengambilaan keputusaan oleh manajemen.

Informasi merupakan keluaran (output) dari suatu proses pengolahan data,

output ini biasanya sudah tersusun dengan baik dan mempunyai arti bagi yang
19

menerimanya, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan

keputusan oleh manajemen.

G. Sistem Pengolaan (Proses) Data

Untuk mengubah data menjadi informasi, dilakukan proses pengolahan

data. Dalam sistem informasi akuntansi, proses pengolahan ini dilakukan

dengan beberapa tahap tertentu. Jika sistem informasi akuntansi diproses secara

manual(tanpa mesin), proses pengolahan data dapat dilakukan dalam suatu

siklus seperti dalam gambar berikut ini:

Siklus Pengolaan Data Secara Manual

Input Proses Output

Gambar 2.1

Siklus Pengolaan Data Dengan Komputer

Origination Input Processing Output Distribution

Storage

Gambar 2.2
20

Tabel 2.1

H. Desain Dan Perancangan Sistem

PERBEDAAN SISTEM SAAT INI SISTEM BARU


Sistem Baru Sistem pendataan yang Sistem pendataan
digunakan adalah pencatatan dilakukan secara
secara manual terkomputerisasi
Informasi Informasi yang dihasilkan Informasi yang dihasilkan
memakan waktu lebih lama lebih akurat dan lebih
cepat
Bukti Menggunakan nota Menggunakan nota
Transaksi 1. Penjualan 2 rangkap 1. Penjualan rangkap 3
Tidak diterbitkannya diterbitkannya cash
cash. register.
2. Register Bagian kasir 2. Rangkap 2 Bagian
tidak. kasir membuat rekap
3. Membuat rekap 3. Penerimaan harian
penerimaan harian
Pengendalian Pengendalian intern yang Pengendalian intern lebih
intern kurang terkontrol karena terkontrol karena pemilik
pemilik tidak dapat bisa mencocokan bukti
mencocokan bukti transaksi transaksi dengan laporan
dengan laporan keuangan keuangan
Laporan Belum bisa menghasilkan Bisa menghasilakan
Keuangan laporan keuangan dengan laporan keuangan secara
cepat dan akurat akurat, cepat dan bisa
mencetak laporan
berdasarkan periode
tertentu
Arsip Hanya dapat mengarsip Dapat mengarsip
dokumen dokumen secara fisik dokumen secara on-line
sehingga tidak ada back up dalam database computer
data

I. Komputer Sebagai Alat Bantu

Proses pengolahan data akuntansi akuntansi akan dapat dilakukan dengan

lebih cepat bila menggunakan bantuan komputer. Hal ini dapat terjadi karena

kemampuan komputer untuk mengolah data yang jauh melebihi kecepatan

manusia. Dengan adanya perkembangan teknologi komputer yang semakin

maju, semakin banyak perusahaan yang menggunakan jasa komputer untuk


21

memproses data akuntansinya. Di satu pihak, komputer merupakan alat bantu

yang sangat bermanfaat dalam sistem informasi akuntansi.

Tetapi di lain pihak, diperlukan teknik-teknik pengawasan yang berbeda

dengan yang digunakan dalam cara manual untuk menjamin ketelitian dan

keamanan dalam memproses data danmenjaga harta milik perusahaan.

Beberapa tahapan dalam proses pengolahan data yang memperoleh manfaat

yang besar dari penggunaan komputer antara lain adalah:

1. Verifikasi Komputer dapat mengecek kebenaran maupun kelayakan angka-

angka yang menjadi input dalam suatu proses. Misalnya pengecekan

kebenaran kode yang digunakan, pengecekan kelayakan jumlah rupiah dari

transaksi dan lain-lainnya.

2. Sortir komputer memungkinkan untuk dilakukannya pensortiran data

kedalam beberapa klasifikasi yang berbeda dengan cepat. Misalnya

kumpulan faktur penjualan dapat disortir kedalam klasifikasi langganan, jenis

produk, daerah penjualan dan sebagainya.

3. Transmission komputer dapat memindahkan lokasi data dari suatu tempat

ketempat lainnya dengan cepat. Misalnya data dari suatu file dipindahkan ke

file lainnya.

4. Perhitungan dengan komputer, perhitungan-perhitungan dapat dilakukan

dengan cepat. Misalnya menghitung saldo rekening sesudah adanya

postingan, menghitung jumlah sekelompok (batch) transaksi dan

sebagainya.
22

Tabel 2.2

J. Penelitian Terdahulu

Berikut ini penelitian terdahulu yang dijadikan referensi oleh peneliti:

No Nama Hasil penelitian yang Diperolaeh


1 Astuti Handaiyani Pemanfaatan teknologi sistem informasi
siregar (2009) akuntansi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja individual pada pelayanan
balai kesehatan mata masyarakat Makassar.
2 Tutut Wijayanti Terdapat pengaruh positif dan signifikan atara
(2013) kepuasan pengguna teknologi sistem informasi
akuntansi terhadap kinerja individual pada
pegawai rumah sakit kota makassar. Terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara
kepercayaan teknologi sistem informasi
akuntansi terhadap kinerja individual pada
pegawai rumah sakit kota Makassar.
3 Maria M Ratnasari Semakin tinggi signifikan penggunaan
(2009) teknologi sistem informasi akuntansi, maka
semakin tinggi pula kinerja individual. Semakin
tinggi kepercayaan teknologi sistem informasi
akuntansi maka semakin tinggi kinerja
individual. Ini berarti terdapat hubungan yang
searah atara efektifitas penggunaan dan
kepercayaan teknologi sistem akuntansi.

K. Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi merupakan suatu pencatatan informasi yang

menggunakan sistem teknologi computer yang mengandalkan tenaga manusia

dengan teknologi komputer.Berikut adalah gamaran mengenai siklus akuntansi.

bukti jurnal Buku Neraca Jurnal


transaksi besar saldo penyesuaian

Neraca saldo
Jurnal Laporan Neraca saldo
setelah
penutup keuangan setelah
penutupan
penyesuaian
23

Siklus akuntansi komputerisasi di era globalisasi ini sudah banyak

digunakan karena pertumbuhan teknologi yang cepat.Seperti namanya, siklus

akuntansi ini memang berbasis komputer.Secara garis besar, siklus akuntansi

komputerisasi ini lebih memiliki keunggulan dibandingkan sistem manual dalam

hal kecepatan.akurasi dan ketepatan pelaporan hasil.

Siklus dari suatu sistem informasi terdiri dari beberapa kegiatan sebagai

berikut:

1. Analisis, yaitu menganalisa masalah informasi yang dihadapi oleh

perusahaan dan mengetahui kekurangan kekurangan dalam sistem yang

sedang berlaku.Kegiatan analisis ini berguna sebagai dasar untuk

merencanakan sistem baruatau untuk mengadakan perubahan-perubahan

terhadap sistem lama agar dapatmemenuhi kebutuhan.

2. Perancangan (dasign), yaitu kegiatan menyusun sistem baru atau

kegiatanmerubah sistem lama. Perancangan ini didasarkan pada data yang

diperolehdari kegiatan analisis terhadap sistem lama.

3. Implementasi, yaitu penerapan sistem yang baru untuk menggantikan sistem

lama. Dalam kegiatan ini perlu juga dipertimbangan masalah-masalah yang

timbul karena adanya perubahan sistem, seperti masalah tenaga kerja dan

sebagainya.

4. Follow-up, yaitu kegiatan mengawasai pelaksanaan sistem baru

untuk mengetahui adanya kelemahan-kelemahan dalam sistem baru dan

memperbaikinya.

Life cycle ini tidak mempunyai jangka waktu yang tetap, karena sangat

tergantung pada perubahan berbagai macam faktor.Jika teknologi yang

digunakan berkembang dengan pesat, maka dapat diperlukan perubahan


24

terhadap system yang berlaku.Begitu juga bila ada perubahan kebutuhan

informasi, pengawasan dan lain-lainnya, sistem yang lama mungkin perlu diubah.

Dengan demikian dalam suatu perusahaan akan terus dilakukan kegiatan-

kegiatan seperti di atas.

Kegiatan menyusun sistem informasi atau mengadakan

perubahanterhadap sistem lama dapat dilakukan oleh karyawan perusahaan

atau dilakukanoleh konsultan dari luar.yang perlu diperhatikan dalam melakukan

perubahandalam sistem informasi adalah akibat dari perubahan itu terhadap

subsistem-subsistem yang lainnya dalam entity itu Apabila dilakukan perubahan

dalamsuatu subsistem maka akibat dari perubahan itu terhadap subsistem

yang bersangkutan dan terhadap subsistem lainnya perlu diperhitungkan.Dengan

demikian perbaikan di suatu subsistem tidak menimbulkan kerugian di dalam

subsistem lainnya. Pendekatan seperti ini disebut dengan total systems

approach.

L. Kerangka Pikir

Bagan Kerangka Konsep

Badan Layanan Umum Balai Kesehatan Mata


Masyarakat Makassar

Penerapan aplikasi sistem


informasi akuntansi

Perubahan dari sistem informasi Peroses perbaikan laporan


akuntansi berbasis manual keuangan dan pengambilan
menjadi berbasis komputer. keputusan.

Kesimpulan dan Saran


Gambar 2.3
25

M. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan maka yang menjadi

hipotesis pada penelitian ini adalah: “ Dengan perubahan sistem informasi

akuntansi manual menjadi berbasis komputer akan sangat membantu dalam

meningkatkan sistem oprasional menjadi lebih cepat, tepat dan akurat. Dengan

dimunculknya aplikasi Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akural ( SAIBA ),

pihak rumah sakitpun kini menyediakan layanan registrasi online, pengaduan

online dan survei kepuasan pelanggan. Sehingga perubahan sistem yang

manual menjadi berbasis komputer sangat berpengaruh.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif-kualitatif.

Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif karena didasarkan pada

dua alasan pertama, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini

membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual dan

kontekstual. Kedua, pemulihan pendekatan ini didasarkan pada keterkaitan

masalah yang dikaji dan tidak dapat dipisahkan oleh fakta alamiahnya.

Penelitian deskriptif melihat fakta sebagai sesuatu yang unik dan

memiliki konteks dan makna yang khusus sebagai esensi dalam

memahami sesuatu. Tujuan dari penelitian deskritif adalah untuk

menghasilkan pandangan-pandangan dan penjelasan tentang peristiwa

sosial tertentu sehingga peneliti mampu mengungkap sistem interpretasi

dan pemahaman (makna) yang ada dalam lingkungan sosial.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dalam melakukan penelitian ini adalah balai

kesehatan mata masyarakat (BKMM) Makassar yang bertempat di Jl.

Wijaya kusuma No.19 Banta-Bantaeng, Rappocini, Kota Makassar,

Sulawesi Selatan 90222. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan

kurang lebih 2 (dua ) bulan yaitu terhitung Mei 2019.

26
27

B. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Kualitatif Deskriptif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan

dalam bentuk informasi baik secara tertulis maupun secara lisan.

Sedangkan yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil

wawancara dengan pimpinan perusahaan.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen

serta laporan-laporan yang tertulis dari perusahaan tersebut.

C. Pengumpulan Data

Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode pengumpulan data

sebagai berikut:

1. Penelitian Lapang (Field Research), yaitu :Penelitian Lapangan

merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian

kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan

literatur yang digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti.

2. Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan

pengamatan secara langsung dilokasi penelitian untuk memperoleh

data yang akurat.

3. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan

secara langsung kepada pimpinan dan pegawai.

4. Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mengumpulkan

dokumen-dokumen perusahaan serta arsip-arsip perusahaan yang

ada kaitannya dengan masalah yang akan dibahas.


28

D. Metode Analisis

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka data tersebut akan

dianalisis dengan mengunakan metode analisis kualitatif deskriptif. Data Kualitatif

adalah data yang berbentuk kata – kata , Bukan dalam bentuk angka. Data

Kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data, misalnya

wawancara, dukumentasi, dan observasi.


BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Profil Perusahaan

Balai kesehatan mata masyarakat Makassar adalah salah satu rumah sakit

yang sebelumnya berbentuk saksi mata di bawah koordinasi dan pengawasan

kanwil Departemen Kesehatan Sulawesi Selatan, dikepalai oleh Prof. DR. dr

Waraouw, DSM, yang awalnya berlokasi di jalan Lompobattang No.10,

Makassar.

Dalam rangka pengembangan pelayanan kesehatan mata, maka

pemerintah melalui SK melembagakan 12 UPT dibindang kesehatan

masyarakat; salah satu diantaranya adalah BKMM Provinsi Sulawesi Selatan

yang diresmikan oleh Dirjen Binkeasmas Depkes RI Dr.Leimena, MPH di gedung

baru komp. Kesehatan banta-bantaeng. Jalan Wijaya Kusuma Raya No. 19,

Makassar.

Tanggal 10 januari 2006, BKMM Sulawesi Selatan melakukan kerjasama

dengan ilmu kesehatan dengan bagian THT Fakultas Kedokteran Univ.

Hasanuddin mengadakan uji coba kesehatan THT terpadu, dengan dukungan

dari Depkes RI.Pada dikukuhkan secara resmi.

Sesuai peraturan Menkes No. 1652/Menkes/Per/XII/2005 tentang

organisasi dan tata kerja balai kesehatan mata masyarakat, merupaka unit

pelaksana Teknis Kementrian Kesehatan yang berda dibawah dan

bartanggungjawab kepadda Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (BUK).

BKMM Makassar meningkat dari Eselon IIIa dengan wilayah kerja meliputi 13

provinsi, menjadi 15 provinsi.

29
30

Sejak berubah dari seksi kesehatan mata sampai sekarang , telah terjadi

beberapakali pergantian pimpinan, yaitu sebagai berikut;

1. Prof. DR. Dr.Waraouw, DSM. (1955 s.d. 1970)

2. Prof. dr.Umar,DSM. (1970 s.d. 1982)

3. Dr. Robert Sutjiadi, SDM. (1982 s.d. 1992)

4. Dr. Samuel R. Dundu,SDM, (1992 s.d. 1995)

5. Dr. Ny. Hj. Rahasiah Taufik, SDM (1995 s.d. 2003)

6. Dr. Hamzah, Sp.M. (2003 s.d. 2011)

7. Dr. dr.Noor Syamsu, Sp.M (K) MARS, M.Kes.Menjabat dari tahun 2011

hingga sekarang.

Berubahnya struktur organisasi dieselon I kementerian kesehatan, BKMM

Makassar yang sebelumnya berada di bawah Direktorat Bina Kesehatan

Masyarakat . (BINKESMAS) akhirnya bergabung ke Direktorat Bina Upaya

Kesehatan (BUK). Pada tanggal 28 januari 2011, berdasarkan SK Menteri

keuangan No: 56/KMK.05/2011, menjadi Badan Layanan Umum (BLU) dengan

Status PK-BLU Penuh.

1. Wilayah kerja

Balai Kesehatan Masyarakat Makassar Memiliki Wilayah Kerja 15 Provinsi

a. Sulawesi Selatan

b. Sulawesi Barat

c. Sulawesi Tenggara

d. Sulawesi Utara,

e. Sulawesi Tengah,

f. Gorontalo

g. Kalimantan barat,
31

h. Kalimantan tengah,

i. Kalimantan Selatan,

j. Kalimantan Timur,

k. Kalimantan Utara,

l. Maluku Utara

m. Maluku

n. Papua

o. Papua Barat

2. Jaringan Kerja

Semenjak menempati gedung di kompleks kesehatan banta-bantaeng,

BKMM Makassar telah menggembangkan diri dalam aspek organisasi maupun

sarana dan perasarana. Untuk mendukung kegiatan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat yang dapat terjangkau dengan baik, maka BKMM Makassar

telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, guna meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan.

Adapun unsur instansi maupun lembaga yang telah menjalin kerjasama

dengan BKMM Makassar adalah sebagai berikut:

a. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sul-Sel.

b. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

c. Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

d. Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UIN Alauddin Makassar

e. BPJS Kesehatan

f. International Organization for Migration (IOM) Indonesia


32

3. Tugas Pokok

a. Pelayana Kesehatan Mata

b. Peningkatan Kementerian di Bidang Kesehatan Mata

c. Pendidikan dan Pelatihan Teknis

4. Fungsi

a. Pelayanan Kesehatan Mata Masyarakat

b. Pencegahan timbulnya gangguan Kesehatan Mata Masyarakat

c. Pengobatan Mata Masyarakat

d. Pelayanan pengunjung di bidang Kesehatan Mata Masyarakat

e. Pemulihan & peningkatan fungsi penglihatan & kebutuhan

f. Pelaksanaan rujukan Kesehatan Mata Masyarakat

g. Diklat tenaga kesehatan

h. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna di bidang

kesehatan mata masyarakat

i. Pelaksana kementerian dan sosialisasi kesehatan mata masyarakat

j. Urusan Tata Usaha & Kerumahtanggaan

B. Struktur organisasi Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM)


MakassarProinsi Sulawesi Selatan

KEPALA
DR. ASNANDAH, MARS

SUB BAGIAN TATA USAHA


SAHADIA,SKM.,MARS

SEKSI PELAYANAN SEKSI PENUNJANG


KESEHATAN SEKSI KEMITRAAN
YAN KES
dr. ANDI SAMSIAR ANGGRENI Andi Fatmawati SKM., M.Kes
JOKO HARSOYO, SKM., M.Kes

KELOMPOK PEJABAT FUNGSIONAL INSTALASI


dr.MULIASNAENY,Sp.M ILHAM, S.Si.,M.Si., Apt
33

1. Tugas pokok dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi balai kesehatan mata masyarakat provinsi

Sulawesi selatan dijelaskan sebagai berikut :

a. Kepala mempunyai tugas memimpin bertugas Mengendalikan dan

mengkoordinasikan pelaksanaan tugas balaikesehatan mata masyarakat

Makassar sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Selatan beserta ketentuan perundang-undangan.

b. Sub bagian tata usaha mempunyai tugas melalakukan penyiapan bahan

pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan

rumah tangga serta melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan

balai kesehatan mata masyarakat.

c. Seksi pelayanan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan

mata didalam gedung dan luar gedung, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan.

d. Seksi penunjang mempunyai tugas mempersiapkan kebutuhan sarana

dalam menjaga kesinambungan dan mutu pelayanan kesehatan mata

masyarakat.

e. Kelompok jabata fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagaian

tugas Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar sesuia dengan

keahlian dan kebutuhan.

2. Sumber Daya Manusia

a. Tenaga medis

1) Dokter Spesialis Mata – 8 Orang

2) Dokter Konsultan – 3 Orang

3) Dokter Sub, Spesialis – 2 Orang


34

4) Dokter Mata Umum – 3 Orang

5) Dokter Spesialis THT – 1 Orang

6) Dokter Umum – 3 Orang

b. Tenaga Kerja Masyarakat

1) S2 Kesmas – 6 Orang

2) S1 Kesmas – 2 Orang

c. Tenaga Keperawatan

1) S1 Keperawatan – 17 Orang

2) D4 Keperawatan – 2 Orang

3) D3 Keperawatan – 10 Orang

d. Tenaga Tambahan

1) Satpam ( Security) – 6 Orang

2) Cleaning Service – 5 Orang

3) Driver – 1 Orang

e. Tenaga Keteknisan Medis

1) S1 Farmasi – 2 Orang

2) D3 Farmasi – 1 Orang

3) D4 Laboratorium - 2 Orang

4) Refraksionis – 3 Orang

5) D3 Elektro Medik – 2 Orang

6) D3 Rekam Medis – 2 Orang

7) SMAK Labkes – 1 Orang

8) SAA – 1 Orang

f. Tenaga Non Kesehatan

1) S2 Administrasi – 1 orang
35

2) S1 Teknik Informatika – 1 Orang

3) D3 Akuntansi – 3 Orang

4) D3 Arsiparis – 1 Orang

5) D3 Teknik Informatika – 1 Orang

6) Administrasi – 8 Orang

3. Sarana dan Prasarana

a. Gedung dan tanah

1) Luas tanah : 1.980 m2

2) Bangunan Lama : 557 m2

3) Bangunan Baru : 1,256 m2

b. Kendaraan Oprasional

1) Roda 4 : 6 Unit

2) Roda 2 : 2 Unit

c. Peralatan Kedokteran Mata

1) Tonometer Kontak : 6 buah

2) Tonometer non kontak : 2 unit

3) Slit lamp : 4 unit

4) Slit lap kamera : 2 unit

5) Genioskopi : 1 buah

6) Mikroskop Oprasi : 7 unit

7) Mesin Phaco : 5 unit

8) Katarak set : 16 set

9) Pterigium set : 4 set

10) Lenso meter : 1 buah

11) Trial lens set : 3 set


36

12) Loupe : 8 buah

13) Biometri A/B Scan : 3 unit

14) YAG Laser : 1 unit

15) Autorefraktometer : 2 unit

16) Keratometer : 1 unit

17) Snellen Proyektor : 2 unit

18) Humprey : 1 unit

19) Fundus kamera : 1 unit

20) Funduscopy Direct : 2 unit

21) Laser 532 : 1 unit

d. Peralatan Kedokteran Umum

1) Stetoscope : 6 buah

2) Tensimeter : 6 buah

3) Lampu Oprasi : 3 buah

4) Tabung 02 : 5 buah

5) Meja Moju : 10 buah

6) Meja Oprasi : 6 buah

7) Autoclave : 2 buah

8) Sterilisator kering : 3 buah

9) Sterilisator basah : 4 buah

10) Tromol : 12 buah

11) Brancard : 1 buah

12) Hospital Bed : 1 buah

13) Ultra Violet Lamp : 3 buah

14) Rostur : 1 buah


37

e. Peralatan Dokter THT

1) Mobile section unit : 1 unit

2) Lampu kepala : 2 buah

3) Audiometer : 1 unit

4) Sound proof chamber : 1 unit

5) Alat poli THT : 1 set

6) Timpanometer : 1 unit

7) Laryngoscopy : 1 unit

f. Peralatan penyuluhan dan diklat

1) LCD Proyektor : 2 buah

2) Laptop : 3 buah

3) Scanner : 1 buah

4) Toa : 1 buah

5) DSLR Camera : 1 buah

6) Handycam : 1 buah

4. Peralatan Diaknostik

Jenis pelayanan yang diberikan dengan menggunakan peralatan

diagnostic di BKMM sebagai berikut :

a. Snellen proyektor adalah untuk memeriksa pasien dengan kelainan

refraksi dan mengukur besar speris pasien

b. Yag Laser adalah untuk pengobatan pasien dengan katarak sekunder

c. Keratometri adalah pemeriksaan mata yang bertujuan untuk mengatur

radius kelengkungan kornea

d. Tonometer nonkontak adalah alat yang digunakan untuk mengukur

tekanan bola mata


38

e. Biometri A – B scan

1) A scan ; alat yang digunakan untuk mengukur panjang bola mata,

ketebalan lensa dan panjang axial.

2) B scan ; alat yang digunakan untuk menilai bagian belakang bola

mata seperti corpus vitreum dan retina.

a) Mesin Fakoemulsifikasi adalah alat untuk melakukan oprasi

katarak teknik fakoemulsifikasi, terhadap pasien katarak dengan

indikasi semua stadium, insisi luka kecil 3 mm dan luka tidak di

jahit, dengan masa penyembuhan luka 1 minggu, serta kualitas

penglihatan bisa maksimal 1 – 3 hari

b) Perimeter adalah alat untuk pemeriksaan lapang pandang. Yakni

dipakai pada subdivisi glaucoma maupun neurofthalmologi

c) Foto Fundus adalah alat untuk dokumentasi kondisi retina. Alat ini

juga dapat digunakan untuk fluorescein angiography ( FA) dan

Indocyanine Angiography

d) Autorefraktometer berfungsi untuk mengatur refraksi kornea

secara otomatis

e) Slit Lamp adalah instrumen yang digunakan untuk memeriksa

penyakit/kelainan pada mata yang tidak bisa dilihat dengan mata

telanjang, mata pasien akan diberi sumber cahayaintensitas tinggi

yang difokuskan kemata.

5. Kegiatan Pelayanan

a) Loket Pelayanan : loket yang melayani pasien umum, akses, askin dan

BPJS
39

b) Poliklinik mata : poli spesialis yang melayani pemeriksaan mata, baik

katarak, glaucoma maupun penyakit mata lainnya.

c) Poliklinik THT : pusat layanan konsultasi, diaknosa dan terapi bagi pasien

dengan permasalahan telinga, hidung dan sinus paranasal, serta

tenggorokan.

d) Pemerikasaan Spesialis Mata : pemeriksaan medic mata yang lengkap

dan komprehensif yang dilakukan oleh dokter spesialis mata dan sub

spesialis.

e) Pemerikasaan Diagnostik adalah semua pemeriksaan dlam upaya

menegakkan diagnosa terhadap masalah kesehatan mata dilakukan

dengan menggunakan alat dengan tehnologi canggih dibidang kesehatan

mata.

f) Pemeriksaan Laboratorium Sederhana, pemeriksaan laboratorium yang

meliputi pemeriksaan Gula darah (GDS), pemeriksaan darah

(hemoglobin, hitung lekosit, trombosit, dll) Urine dll

g) Apotik tempat dilakukannya pekerjaan kefermasian, penyaluran sediaan

farmasi, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.

h) Gudang Farmasi tempat penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan

pemeliharaan barang persediaan berupa obat, alat kesehatan dan

perbekalan kesehatan lainnya

i) Kamar Operasi fasilitas bagi pasien mata yang memerlukan tindak opersi.

Melayani berbagai jenis opersi seperti : phocoemulsifikasi, ECCE,

vitrektomi, trabekulotomi dll

j) Fakoemulsifikasi adalah teknik operasi katarak yang paling canggih saat

ini, dimana alat fakoemulsifikasi digunakan untuk mencairkan


40

(emulsifikasi) dan menghisap keluar katarak dari dalam kantong lensa

pada saat yang bersamaan. Setelah itu, lensa intra-okuler (IOL) yang

dapat dilipat dimasukkan kedalam kantong lensa kosong. Teknik

fakoemulsifikasi ini pada umumnya tidak memerlukan jahitan, sehingga

pasien dapat kembali mengerjakan aktivitas normal dalam waktu singkat.

Jika berjalan dengan normal, operasi ini memakan waktu perlu menginao

dirumah sakit dan dapat segera kembali beraktivitas pada esok harinya.

k) Layanan Optik adalah tempat pelayanan kacamata

l) Rekam Medis adalah tempat penyimpanan catatan medis/rekam medis

pasien yang telah berkunjung ke Balai Kesehatan Mata Masyarakat

Makassar.
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Dan Kebijakan Teknis Kantor Bkmm Makassar

Balai kesehatan mata masyarakat Makassar (BKMM) didirikan sebagai

salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan

kementerian Negara/Lembaga sesuai dengan PMK 2005/ PMK.011/ 2012

tentang organisasi dan tata kerja Instansi Vertikal. Berkedudukan dijalan wijaya

kusuma raya No.19 makassar, BKMM Makassar adalah unit pelaksana teknis

(UPT) di bidang kesehatan mata dalam lingkungan kementerian kesehatan yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pembinaan

Kesehatan Masyarakat. Melalui peran balai kesehatan mata masyarakat

Makassar diharapkan kualitas laporan K/L dapat ditingkatkan kualitasnya yang

pada akhirnya laporan keuangan pemerintah pusat dapat disajikan dengan

akuntabel, akurat dan transparan.

Untuk mewujudkan tujuan diatas balai kesehatan mata masyarakat

Makassar berkomitmen dengan visi dalam rangka memberikan arah pandang

kedepan terkait dangan kinerja dan perannya serta untuk memberikan

gambaraan tentang kondisi masa depan yang ingin dicapai oleh BKMM

Makassar ditetapkan visi untuk priode 2015-2019 yaitu; “Menjadi Rumah Sakit

Khusus Mata Kelas A Unggulan Pada Tahun 2019”

Perumusan visi BKMM Makassar priode tahun 2015-2019 ditunjukkan

untuk meningkatkan peran BKMM Makassar dalam pencapaian dan penanganan

kesehatan mata masyarakat dalam rangkat bertransformasi menjadi rumah sakit

khusus mata. Pada rumusan visi ini ada terkandung kehendak kuat untuk

mewujudkaan BKMM Makassar yang bermartabat, kompetitip, unggul ditingkat

41
42

nasional dan segenap insan BKMM Makassar akan dilandasi oleh peran yang

lebih kuat dalam menyelenggarakan dan pengelolaan kesehatan mata

masyarakat.

Sejalan dengan visinya untuk menjadi rumah sakit khusus mata unggulan

pada tahun 2019, maka diperlukan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang akan dicapai. Adapun misi untuk

periode 2015-2019 adalah: menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata yang

paripurna

1. Melaksanakan kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan mata

2. Menyelenggarakan pelayanan unggulan katarak, gloukoma dan kelainan

refraksi

Berdasarkan pernyataan misinya, sebuah organinasi didorong untuk

mewujudkan visi organisasinya melalui tugas-tugas yang diembannya sesuai

dengan uraian tugas pokok dengan fungsi kelembagaannya. Pernyataan misi

organisasi yang harus memampukan segenap insan sebuah organisasi untuk

focus pada tugas-tugas kedinasannya yang menagntarkan pada perwujudan

pencapaian visi organisasi. Pernyataan misi organisasi direkomendasikan tidak

sering mengalami perumusan ulang dalam setiap penyusunan atau peninjauan

kembali rencana strategis organisasi, kecualimemang telah terjadi perubahan

mendasar terhadap kebijakan keberadaan suatu organisasi, proses, produk/jasa,

target segmen masyarakat yang dituju bagi produk/jasanya.

Tata nilai yang dipilih untuk mengawali penerapan misi dan visi BKMM

Makassar periode tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut: “ MATA” (Melayani

dengan Adil, Tulus dan Akurat)


43

Tata nilai ini harus dijadikan rujukan bagi BKMM Makassar dalam

memutuskan dan bertindak dalam setiap proses kegiatan yang dilakukan di

lingkungan BKMM Makassar. Tata nilai ini dikemudian hari selayaknya

diturunkan menjadi code of conduct (panduan perilaku ditingkat individu) yang

akan menjadi pedoman segenap insan BKMM Makassar untuk mengingatkan

dan mengarahkan seluruh SDM tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak

boleh dilakukan saat berhubungan dengan stakeholders intinya.

B. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan tahhun 2018 ini merupakan laporan yang mencangkup

seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh kantor BKMM Makassar. Laporan

keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari

pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan

posisi keuangan dan operasi keuangan pada kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akural (SAIBA) dan

Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-

BMN).SAI dirancang untuk menghasilkanlaporan keuangan satuan kerja yang

terdiri dari laporan Realisasi Anggar, Neraca, Laporan Oprasional, dan Laporan

Perubahan Ekuitas.Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan

informasi asset tetap, persediaan, dan asset lainnya untuk penyusunan neraca

dan laporan barang milik Negara serta laporan manajerial lainnya.

C. Basis Akuntansi

Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar merupakan basis akural

dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, Laporan


44

Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Laporan Saldo Anggaran Lebih, serta

basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran.

Berbasis Akural adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan

peristiwa itu terjadi, tanpa memerhatikan saat kas atau setara kas diterima atau

dibayarkan.Sedangkan berbasis kas adalah basis akuntansi yang mengakui

pengaruhi transaksi atau peristiwa lainya pada saat kas atau setara kas diterima

atau dibayarkan. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

yang telah ditetapkan dengan peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010

tentang Standar Akuntansu Pemerintah

D. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah perose penetapan nilai uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan.Dasar pengukuran yang

diterapkan BKMM Makassar dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan

adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran / penggunaan sember daya ekonomi

atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh asset

tersebut.Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang

digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang

bersangkutan.Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang

rupian.Transaksi yang menggunkan mata uang asiing ditranslasi terlebih dahulu

dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

E. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2018 telah

mengacuh pada Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP)


45

13.Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-

konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu

entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.kebijakan

akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan

kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Akuntasi dan Pelaporan Keuangan yang

merupakan entitas pelaporan dari BKMM Makassar. Disamping itu, dalam

penyusunanya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan kauangan yang sehat

di lingkungan pemerintahan.

Kebujakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan

Laporan Keuangan BKMM Makassar adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan-LRA

a. Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara

(KUN).

b. Akuntansi Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, dan

tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan

pengeluaran)

c. Pendapatan-LRA disajikan menurut Klasifikasi sumber pendapatan.

2. Pendapatan-LO

1) Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai

penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan

tidak perlu dibayar kembali.

2) Pendapatan-LO yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara

khusus pengakuan pendapatan-lo pada Badan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan adalah sebagai berikut:


46

1) Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai

dilaksanakan.

2) Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan

periode waktu sewa.

3) Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan

denda atau dokumen lain yang dipersamakan

3) Akuntansi Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah

nettonya (setelah dikomposasikan denga pengeluaran).

4) Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

F. Belanja

1. Belanja adalah semua pengeluaran dari rkening Kas Umum Negara yang

mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang

bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

pemerintah.

2. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN

3. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja

terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut

disahkan oleh kantor pelayanan perbendaharaan Negara (KPPN)

4. Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan

selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan

diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.


47

G. Beban

1. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam

periode pelaporan yang menurun ekuitas, yang dapat berupa

pengeluaran atau komsumsi asset atau timbulnya kewajiban.

2. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya komsumsi asset;

terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

3. Beban disajikan menurut klarifikasi ekonomi/ jenis belanja dan

selanjutnya klarifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan

dalam catatan atas Laporan Keuangan.

H. Asset

Asset diklarifikasi menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka

Panjang dan Aset Lainnya.

1. Aset Lancar

a. Kas disajikan dineraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam

bentuk valuta asing disajikan dineraca dengan menggunakan kurs tengah

BI pada tanggal neraca

b. Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan

sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam berbentuk deposito

dicatat sebesar nilai nominal.

c. Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Piutang yang timbul dari Tuntutan pembendaharaan/ Ganti Rugi

apabila didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak

dan / atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai

kekuatan hukum tetap.


48

2) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa

yang menimbulkan hak tagih dan dukungan dengan naskah perjanjian

yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya

bisa diukur dengan andal

d. Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net

realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan

piutang tak tertagih.Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang

yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang

dilakukan pemerintah. Piutang penyisihan adalah sebagai berikut:

1) Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/

Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan

setelah tanggal neraca disajikan sebagian Bagian Lancar TP/TGR

atau Bagian Lancar TPA.

2) Nilai persediaan dicatat berdasarkan hasil invertarisasi fisik pada

tanggal neraca dikalikan dengan:

3) Harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

4) Harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

5) Harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh

dengan cara lainnya.

2. Aset Tetap

a. Aset tetap mencangkup seluruh asset berwujud yang dimanfaatkan oleh

pemerintah maupun untuk kepentingan public yang mempunyai masa

manfaat lebih dari 1 tahun.

b. Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
49

c. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi

sebagai berikut:

1) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan

olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 300.000 (tiga

ratus ribu rupiah);

2) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan

atau lebih dari Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);

3) Pengeluaran yang tidak tercangkup dalam batasan nilai minimum

kapitalisasi tersebut diatas, diperlakukan sebagai biaya kecuali

pengeluaran untuk tanah, jalan/ irigasi/ jaringan, dan aset tetap

lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

d. Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah

yang disebabkan atara lain karena harus, ketinggalan jaman, tidak sesuai

dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak

sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa

kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke aset lain-lain pada pos aset

lainnya.

e. Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,

dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari etitas

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan

BMN/BMD.

3. Penyusutan Aset Tetap

a. Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubung dengan

penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

b. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap;


50

1) Tanah

2) Kontruksi dalam pengerjaan (KDP)

3) Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah

atau dalam kondisi rusak berat dan/ atau usang yang telah diusulkan

kepada pengelola barang untuk dilakukan penghapusan.

c. Penghitungan dan pencatatan Pernyataan Aset Tetap dilakukan setiap

akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

d. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis

lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset

Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

e. Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman keputusan

menteri keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat

Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa aset tetap pada

Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah

sebagai berikut:

Tabel 5.1

Pengelolaan Masa Manfaat Aset Tetap


Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d. 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

4. Piutang Jangka Panjang

a. Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan /

dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua

belas) bulan setelah tanggal pelaporan.


51

b. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan

nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.

5. Aset Lainnya

a. Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancer, aset tetap, dan

piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak

terwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua

belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dank as

yang dibatasi penggunaannya.

b. Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu

sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.

c. Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode

garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa

manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

d. Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman

Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/ KM.6/ 2015 tentang Masa

Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak

Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa

manfaat adalah sebagai berikut:


52

Tabel 5.2

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud

Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat


(tahun)
Software computer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Tata 10
Letak Sirkuit Terpadu.
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, 20
Perlindungan Varietas Tanaman Semusim.
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan 25
Varietas Tanaman Tahunan
Hak Cipta atas Ciptaan Gol. II, Hak Ekonomi 50
PelakuPertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram.
Hak Cipta atas Ciptaan Gol. I 70

e. Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku

yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

6. Kewajiban

a. Kewajiban adalah untung yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi

pemerintah.

b. Kewajiban pemerintah diklarifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek

dan kewajiban jangka panjang.

1) Kewajiban Jangka Pendek

Seatu kewajiban diklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek yang

diharapkan untuk membayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas

bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi

Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar,

Pendapatan Diterima Dimuka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang,

dan Utang jangka Pendek Lainnya.


53

2) Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban klarifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua

belas bulan setelah tanggal pelaporan.

c. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban

pemerintah pada saat pertama kali ternsaksi berlangsung.

7. Ekuitas

Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kebajiban dalam satu

periode.Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan

Perubahan Ekuitas.

I. Siklus khusus Pelaporan Sistem Akuntansi.

Tujuan pokok akuntansi adalah menyediakan informasi yang bermanfaat

untuk pengambilan keputusan.Untuk dapat menghasilkan informasi yang

diinginkan, akuntan melakukan serangkaian kegiatan berupa pengumpulan dan

pengolahan data akuntansi secara sistematik selama periode berjalan, biasanya

selama satu tahun. Aktivitas pengumpulan dan pengolahan data akuntansi

secara sistematik dalam satu periode akuntansi tersebut dikenal sebagai proses

akuntansi atau siklus akuntansi.Siklus akuntansi yang lengkap terdapat 11 tahap,

tetapi dua tahap diantaranya bersifat opsional.Di bawah ini adalah beberapa

tahapan dalam siklus akuntansi.


54

Gambar 4.5
Siklus Pelaporan Akuntansi

I. Laporan Data Base BKMM Makassar.

Tabel 5.3

Berikut ini laporan data base BKMM Makassar :

∑ PENDERITA
NO. TAHUN PERSENTASI %
PENYAKIT MATA
1 2014 35833 14%
2 2015 47771 18%
3 2016 54135 21%
4 2017 63993 24%
5 2018 61117 23%
Jumlah 262849
55

TREN KUNJUNGAN PENYAKIT MATA


PERTAHUN DI BKMM MAKASSAR TAHUN
2014 - 2018
70000
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
2014 2015 2016 2017 2018

PERSENTASI KUNJUNGAN PENYAKIT MATA


PERTAHUN DI BKMM MAKASSAR TAHUN
2014 - 2018

2014
2018 14%
23%

2015
18%

2017
24% 2016
21%
56

K. Standar operasional prosedur BKMM Makassar.

BALAI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR


KESEHATAN
MATA PROSEDUR
MASYARAKAT
MAKASSAR PENERIMAAN PASIEN BKMM
MAKASSAR
No. Dukumen :No. Revisi : Halaman :

1/1
Ditetapkan

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Chief Excutive Officer

Desember 2016Dr. dr. Noor Syamsu, Sp.M (K) MARS M. Kes

Pengertian Menerima pasien yang datang berobat ke RSK Mata untuk


mendapatkan pelayanan kesehatan mata.

Tujuan Pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai


kebutuhannya.
Kebijakan Dilaksanakan pada setiap pasien yang datang berobat ke RSK
Mata.
Prosedur I. PERSIAPAN ALAT
1. Tempat tidur dalam keadaan sipa pakai.
2. Meja ,kursi dan alat tulis.
3. Berkas catatan rekam medik pasien.
4. Peralatan untuk pemeriksaan terdiri dari :
a. Tensimeter / Stetoscop.
b. Alat pemeriksaan visus
1) Optotip .
2) Trial frame.
3) Trial lens set 20 dioptri
4) PD meter.
5) Kursi pasien.
II. PELAKSANAAN
1. Memanggil pasien masuk ke poli mata sesuai urutan.
2. Melakukan pengkajian dan dicatat dalam catatan
rekam medik.
57

3. Mengukur tekanan darah / suhu dan mencatat dalam


rekam medik pasien .
4. Mengecek visus semua pasien kecuali balita .
5. Merumuskan masalah keperawatan.
6. Merencanakan tindakan keperawatan.
7. Melaksanakan tindakan keperawatan mandiri dan
kolaborasi.
8. Membuat evaluasi keperawatan.
9. Menyerahkan berkas catatan medik pasien kepada
dokter yang bertugas.
10. Mendokumentasikan data – data pasien pada
registrasi harian.

Unit terkait 1. Rekam medik.


2. Keuangan.
3. Unit penunjang medik.
4. Poli spesialis.
5. Apotik.
58

L. Laporan Keuangan Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar

BKMM MAKASSAR

NERACA

PER 31 DESEMBER 2018 DAN 2017

CATA
URAIAN 2018 2017
TAN
ASET
ASET LANCAR
Kas Di Bendahara Pengeluaran C1 - -
Kas Bendahara Penerimaan C2 33,500,894,439 39,189,717,105
Investasi Jangka Pendek BadanLayanan Umum C3 10,000,000,000 -
Piutang Bukan Pajak C4 8,275,313,700 5,701,562,800
Bagian Lancer TP/TGR C5 - -
Bagian Lancer Tagihan Penjualan Angsuran C6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Lancer C7 (41,376,569) (28,507,814)
Belanja Dibayar Di Muka C8 - -
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima C9 - -
Persediaan C10 12,533,259,182 5,368,882,664
Jumlah Aset Lancar 54,268,090,752 50,231,654,755
PIUTANG JANGKA PANJANG
Tagihan TP/TGR C11 - -
Tagihan penjualan angsuran C12 - -
Penyisihan piutang tak tertagih-piutang jangka panjang C13 - -
Jumlah piutang jangka panjang - -
ASET TETAP
Tanah C14 27,621,380,000 27,621,380,000
Peralatan dan mesin C15 78,588,021,576 77,416,973,323
Jalan, irigasi dan jaringan C16 18,305,701,000 18,305,701,000
Aset tetep lainnya C17 521,867,000 521,867,000
Kontruksi dalam pengerjaan C18 - -
Akumulasi penyusutan tetap C19 - -
59

Jumlah aset tetap (41,695,677,647) (32,385,807,461)


83,341,291,929 91,480,113,862
ASET LAINNYA
Aset tidak berwujud C21 48,895,000 48,895,000
Aset lain-lain C22 5,673,742,009 1,346,282,032
Akumulasi penyusutan dan amortisasi aset lainnya C23 (5,623,941,009) (1,345,376,094)
Jumlah aset lainnya 98,696,000 49,800,938
JUMLAH ASET 147,708,078,681 141,761,569,555

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Uang muka dari KPPN C24 - -
Utang kepada pihak ketiga C25 - -
Pendapatan diterima di muka C26 -
Beban yang masih harus dibayar C27 93,473,843 35,612,924
Jumlah kewajiban jangka pendek 93,473,843 35,612,924
JUMLAH KEWAJIBAN 93,473,843 35,612,924

EKUITAS
Ekuitas C28 147,614,604,838 141,725,956,631
JUMLAH EKUITAS 147,614,604,838 141,725,956,631
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 147,708,078,681 141,761,569,555
BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian pada bagian pembahasan sebelumnya disimpulakan bahwa

balai kesehatan mata masyarakat Makassar (BKMM) didirikan sebagai salah

satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan

kementerian Negara/Lembaga sesuai dengan PMK 2005/PMK 001/2012 tentang

organisasi dan tata kerja instansi Vertikal.

1. Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar adalah unit pelaksana teknis

(UPT) di bidang kesehatan mata dalam lingkungan kesehatan mata, dalam

lingkungan kementerian kesehatan di bawah dan bertanggungjawab kepada

direktur jenderal pembinaan kesehatan masyarakat melalui peran atau balai

kesehatan mata masyarakat Makassar.

2. Hasil penelitian Maka dari itu sistem yang awalnya manual kini di ganti

dengan mengunakan berbasis komputer. Seiring dengan berkembangnya

teknologi di era modern ini,mengakibatkan segala sesuatu yang

memungkinkan diatur secara teknologi diusahakan secara maksimal atau

secara besar-besaran, dimana sistem kerja secara manual perlahan-lahan

mulai tergeser dengan adanya teknologi yang semakin canggih.

3. Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang teknologi

tentunya sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memerlukan

waktu yang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang

relatif singkat dengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi

yang moderern pengeluaran atau biaya operasional yang diperlukan akan

semakin banyak.

60
61

B. Saran

Berikut ini saran dari peneliti sebagai berikut :

1. Balai kesehatan mata masyarakat makassar sebelumnya berbentuk

seksi mata dibawah koordinasi dan pengawasan kanwil departemen

kesehatan Sulawesi Selatan.

2. Dikepalai oleh Prof. DR. Dr. Waraouw,DSM, yang awalnya berlokasi

dijalan lompobatatang No. 10, Maassar. Dalam rangka pengembangan

pelayanan kesehatan mata, maka pemerintah memulai SK Menkes RI

No. 350 a/Meskes/SK/VI/1991 melembagakan 12 UPT dibidang

kesehatan masyarakat; salah satu diantaranya adalah Balai kesehatan

mata masyarakat makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang diesmikan

oeh Dirjen Binkesmas Depkes RI Dr. Leimena, MPH digedug baru

Komp. Kesehatan Bantaantaeng, Jalan Wijaya Kusuma Raya No. 19,

Makassar.

3. Bagi peneliti selanjutnya sebaikya harus memperbanyak atau

menguasi metode-metode sistem informasi akuntansi, supaya bisa

menjelaskan lebih dalam.


DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 1991. ”Sistem Akuntansi”, Edisi Kelima, BPFE, Yogyakarta.

Bodnar, george H. Dan William S. Hopwood, 2003, “Sistem Informasi Akuntansi”,


Buku Satu, Edisi

Joseph w. Wilkinson, Michael j. Cerullo, accounting information systems,essential


concepts dan applications, fourth edition, john wiley and sons, inc 2000 .

Kedelapan, PT. Indeks, Jakarta. Hall, James A, 2001, “Sistem Informasi


Akuntansi”, Buku Satu, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Marshasll b. Romney and paul john steinbart, acconting information system, 9 ͭ ͪ


edition, prentice hall, 2003.Modul online, 2009.Struktur dasar
akuntansi.Http://www.e-dukasi.net [28 january 2009].

Mulyadi, 2014, ” Sistem Informasi Akuntansi”, Edisi Ketiga, salemba Empat,


Jakarta.

Rama, Dasartha V. Dan Frederick L. Jones, 2008, “Sistem Informasi Akuntansi”,


Buku Satu,SalembaEmpat, Jakarta.

Romney, Marshall B. Dan Paul John Steinbart, 2014,” Sistem Informasi


Akuntansi”, Edisi Tiga Belas, Salemba Empat, Jakarta.

Sutbari, Tata, 2004, “ Analisis Sistem Informasi”, Edisi Pertama, Andi,


Yogyakarta.

Widjajanto, Nugroho, 2008, ” Sistem Informasi Akuntansi”, Erlangga. Jakarta.


ISBN : 979-688-213-2.
http://id.wikipedi.org/wiki/sistemakuntansi#implementasi.sistem. (di akses 5
Mei 2016).

62
62
63
RIWAYAT HIDUP

Herlina lahir di Kotabau, Desa Gedambaan

Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru

Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 06 Januari

1996 dari Pasangan Ayahanda Manto dan Ibunda

Cae. Penulis merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara.

Pendidikan Formal Penulis dimulai pada jenjang

Sekolah Dasar di SD Negeri Gedambaan dan lulus

pada tahun 2008, kemudian melanjutkan Pendidikan ke jenjang SMP N 4

Kotabaru dan lulus pada tahun 2011, kemudian Pendidikan dilanjutkan kembali

ke tingkat Sekolah Menengah Kejuruan di SMAN 1 PLTU dan lulus pada tahun

2014, setelah lulus dari SMAN 1 PLTU Penulis melanjutkan Studi S1 pada tahun

2014 di Perguruan Tinggi Swasta ternama di Sulawesi Selatan yaitu Universitas

Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan mengambil konsentrasi Program

Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Anda mungkin juga menyukai