Anda di halaman 1dari 112

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)


(Studi Kasus PT. Bank Sul-Selbar Makassar)

SKRIPSI

Oleh
MUTMAINNA
NIM 105731101216

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
(Studi Kasus PT. Bank Sul-Selbar Makassar)

SKRIPSI

Oleh:
MUTMAINNA
NIM 105731101216

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
PERSEMBAHAN

1. Kedua orang tua tercinta

2. Orang yang telah menginspirasi

3. Sahabatku tersayang

4. Teman-temanku

5. Almamater Universitas Muhammadiyah Makassar

MOTTO

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS. Al-Mujadalah:11).

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila telah selesai

(dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguhsungguh (urusan) yang lain ada

hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap. (QS. Alam Nasyrah: 7,9).

iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tak lupa saya kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW

beserta para keluarga,sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang

tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Studi Kasus

PT. Bank Sul-Selbar Makassar”.

Skripsi yang saya tulis ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama saya sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua saya bapak SUWANDI dan ibu MULIATI, yang senantiasa

memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak

pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan

memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas

segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi

keberhasilan saya dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan

kepada saya menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di

akhirat.

Saya menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

vii
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof. DR. H. Ambo Asse., M. Ag selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar,

2. Bapak Ismail Rasullong, SE,MM, Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar,

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP, selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar,

4. Bapak Dr. Agus Salim HR, SE., M.Si selaku pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

Skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu Linda Arisanty Razak,SE.,M.Si.Ak.CA selaku pembimbing II yang telah

berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Akuntansi Angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit

bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis

9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.

viii
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya

para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Makassar, September 2020

Mutmainna

ix
ABSTRAK

Mutmainna, Tahun 2020, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem


Informasi Akuntansi (SIA) pada PT. Bank Sulselbar Makassar, Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Agus Salim dan
Pembimbing II Linda Arisanty Razak
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi (SIA) pada PT
Bank Sulselbar Makassar. Penelitian ini menggunakan data primer yang
diperoleh dari survei kuesioner. Jenis penelitian yang digunakan adalah
eksplanatori, yaitu menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya. Populasi dalam penelitian ini adalah beberapa pegawai yang terlibat
langsung menggunakan sistem informasi akuntansi. Sampel yang digunakan
adalah 43 karyawan. Analisis data yang digunakan adalah regresi linier
berganda. Menggunakan program SPSS Windows versi 22.0 untuk memproses
semua data yang diperoleh.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel program pelatihan dan
pendidikan, kemampuan teknik personal, fasilitas, dan dukungan manajemen
puncak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
karena untuk menambah wawasan,mengetahui, menyediakan fasilitas berupa
sistem yang dapat diandalkan dan memudahkan karyawan menggunakan sistem
informasi akuntansi. Sedangkan variabel keterlibatan pemakai tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi karena sistem yang dibuat
telah menyediakan apa yang dibutuhkan pemakai sistem.

Kata Kunci : Program Pelatihan dan Pendidikan, Keterlibatan Pemakai,


Kemampuan Teknik Personal, Fasilitas, Dukungan Manajemen Puncak, Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi.

x
ABSTRACT

Mutmainna, 2020, Factors Affecting the Performance of the Accounting


Information System at PT bank Sulselbar Makassar, Accounting Skripsi Study
Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of
Makassar. Supervised by Supervisor I Agus Salim and Supervisor II Linda
Arisanty Razak
This study aims to provide empirical evidence regarding the factors that
affect the performance of the accounting information system at PT. Bank
Sulselbar Makassar. This study uses the main data obtained from a
questionnaire survey. The type of research used in this research is explanatory,
namely analyzing the relationship between one variable and another. The
population in this study are all employees who use the accounting information
system. The sample used is 43 employees. The data analysis used is multiple
linear regression. Using SPSS for Windows Release 22.0 to process all the data
obtained.
The results of that the training program, personal technical skills, facilities,
and top management support have a significant effect on the performance of the
accounting information system because they add insight, know, and provide
reliable facilities. system and make it easier for employees to use the accounting
information system. Meanwhile, the user involvement variable does not have a
significant effect on the performance of the accounting information system
because the system created provides what the system users need.

Keywords: Training Program, User Involvement, Personal Engineering


Capabilities, Facilities, Top Management Support, Accounting Information
System Performance.

xi
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL ............................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBHAN/MOTTO .................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................... v
SURAT PERNYATAAN .......................................................................................vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ x
ABSTRACT .........................................................................................................xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR/BAGAN ...............................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 7
A. Landasan Teori ....................................................................................... 7
B. Tinjauan Empiris ................................................................................... 17
C. Kerangka Konsep ................................................................................. 22
D. Hipotesis .............................................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 28
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 28
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 28
C. Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran ...................................... 28
D. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................ 31
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 32
F. Teknik Analisa Data ................................................................................ 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 38

xii
A. Gambaran Umum .................................................................................. 38
B. Deskripsi Data ....................................................................................... 46
C. Pengujian Hipotesis ............................................................................... 53
D. Pembahasan ......................................................................................... 64
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 71
A. Simpulan ............................................................................................... 71
B. Saran..................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 73
LAMPIRAN ........................................................................................................ 77

xiii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 17

Tabel 3.1 Deskripsi Jumlah Sampel ................................................................ 31

Tabel 3.2 Penelitian Skala Likert ..................................................................... 32

Tabel 4.1 Jenis Kelamin.................................................................................. 47

Tabel 4.2 Usia Responden .............................................................................. 47

Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan .......................................................................... 48

Tabel 4.4 Mulai Menjabat ................................................................................ 48

Tabel 4.5 Program Pelatihan dan Pendidikan ................................................. 49

Tabel 4.6 Keterlibatan Pemakai....................................................................... 49

Tabel 4.7 Kemampuan Teknik Personal .......................................................... 50

Tabel 4.8 Fasilitas ........................................................................................... 51

Tabel 4.9 Dukungan Manajemen Puncak ........................................................ 51

Tabel 4.10 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ................................................ 52

Tabel 4.11 Uji Validitas Data ............................................................................ 53

Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Kinerja SIA .............................................................. 54

Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Faktor-Faktor Pendukung ........................................ 55

Tabel 4.14 Dubrin-Watson ............................................................................... 57

Tabel 4.15 VIF ................................................................................................. 57

Tabel 4.16 Analisis Regresi Berganda ..................................................................... 59

Tabel 4.17 Uji t (persial) .................................................................................... 61

Tabel 4.18 Adjusted R Square ......................................................................... 64

xiv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Faktor Pendukung Utama ........................................................... 22

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ..................................................................... 41

Gambar 4.2 Normal Probability Plot................................................................ 55


Gambar 4.3 Scatter Plot ................................................................................. 56

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ........................................................................................ 75

Lampiran 2 Hasil Data Penelitian ....................................................................... 79

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Awalnya, sistem informasi perusahaan sepenuhnya dilengkapi

dengan sistem manual atau manual. Kemudian, berdasarkan kemampuan

teknis, sistem informasi manual yang sepenuhnya dikerjakan oleh manusia

diubah menjadi sistem komputerisasi (Jogiyanto, 2013). Seiring dengan

meningkatnya penggunaan teknologi komputer sebagai teknologi informasi,

maka pengolahan data akuntansi telah berubah dari manual menjadi

otomatis. Untuk menilai kinerja suatu perusahaan, kita membutuhkan

laporan keuangan yang lengkap, sehingga diperlukan suatu sistem informasi

yang didukung oleh teknologi informasi komputer. Dengan kata lain, jika

ingin meningkatkan kinerja suatu perusahaan jasa, maka diperlukan kinerja

sistem yang baik untuk mendukungnya. Sistem informasi tersebut didukung

oleh sistem informasi komputer.

Salah satu tujuan utama penelitian teknologi informasi adalah

memungkinkan pengguna akhir dan tingkat organisasi untuk menggunakan

teknologi informasi secara efektif. Dalam penelitian sistem informasi,

kepuasan pengguna dan pengguna sistem merupakan metrik alternatif yang

umum digunakan untuk mengukur keefektifan atau keberhasilan kinerja

sistem informasi. Menurut (Sari, 2012) persaingan untuk mengubah

ketidakpastian semakin meningkatkan keberlanjutan lingkungan

perusahaan. Ini membutuhkan sistem informasi yang dapat menangkap,

membuat, dan memanipulasi informasi internal dan eksternal secara efektif.

1
2

Hal ini memberi administrator pengetahuan untuk secara efektif mendeteksi

ketika keadaan yang berubah memerlukan respons strategis. Pengguna

sistem informasi diharapkan dapat membawa manfaat yang signifikan bagi

dunia bisnis yang sangat kompetitif. Penerapan sistem informasi akuntansi

pada suatu perusahaan tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapinya.

Perbankan merupakan salah satu sektor yang menghadapi

persaingan bisnis yang cukup ketat. Perusahan perbankan berusaha

menarik nasabah sebanyak-banyaknya demi kelangsungan hidup

perusahaan. Salah satunya mengandalkan pengguna Teknologi Informasi

(TI) yang bisa memudahkan para nasabah memudahkan para nasabah

dalam melakukan transaksi keuangan. Berbagai sistem, teknologi dan fitur

canggih diperkenalkan. Demikian pula halnya dengan Bank Sulselbar, yang

memiliki visi dan misi dalam pengembangan sektor perbankan di Sulawesi

selatan dan Sulawesi barat.

Bank Sulselbar merupakan badan usaha milik daerah yang

kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

dan Sulawesi Barat. Komitmen Bank Sulselbar untuk menciptakan industri

perbankan yang kuat dan berdaya saing tinggi diwujudkan dengan

menerapkan strategi dan kebijakan pengembangan teknologi informasi yang

sejalan dengan tujuan bisnis bank. Bank Sulselbar telah melaksanakan

langkah-langkah strategis dalam pengembangan teknologi informasi untuk

mempertahankan pangsa pasar dan memperluas pangsa pasar.

Ketersediaan pelayanan prima yang menjadi salah satu pilar regional

champion hanya dapat dicapai melalui dukungan teknologi dan infrastruktur

operasional yang sesuai dengan harapan pelanggan.


3

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dalam kehidupan

manusia sehingga menuntut dunia perbankan untuk meningkatkan teknologi

informasi yang digunakan. Bank Sulselbar merupakan usaha milik daerah

yang meningkatkan penggunaan sistem informasinya dengan aplikasi

System Mobile Banking dan Internet Banking untuk memberikan pelayanan

yang baik atau kepuasa terhadap nasabah dan merupakan aplikasi Real

Time Online yang menghubungkan kantor pusat bank sulselbar yang

tersebar diseluruh wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, sehingga

transaksi yang terjadi di unit-unit kerja langsung terlink ke kantor pusat.

Pengembangan sistem informasi yang terus dilakukan Bank

Sulselbar, merupakan hal yang penting dilakukan untuk mencapai suatu

tujuan yaitu menjadi Modern Bank Sulselbar. Pengembangan sistem

informasi yang terus dilakukan tidak lain terletak dari baik buruknya kinerja

dari sistem tersebut. Sistem informasi akuntansi (SIA) dalam sebuah

organisasi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. karena, baik

buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi akuntansi dapat dilihat melalui

kepuasan pemakai sistem informasi akuntansi (User Accounting Information

statisfaction) dan pemakai sistem informasi akuntansi itu sendiri (User

Accounting Information) (Almilia, 2012).

Efektifitas atau keberhasilan kinerja sistem informasi akuntansi

dapat dipengaruhi beberapa faktor diantaranya: keterlibatan pengguna

dalam pengembangan sistem, program pendidikan dan pelatihan pengguna,

dukungan manajemen puncak, dan kemampuan teknik personal.

Kemungkinan keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem akan

mengalami kegagalan, salah satu penyebabnya yaitu tidak tepatnya


4

pengetahuan yang dimiliki pengguna yang tidak bersedia dalam membuat

keputusan yang diambil (Chomasatu, 2014).

Ada masalah di perusahaan bahwa ada kesalahan manusia

pertama, seperti kesalahan karyawan dalam menyalin dan mengisi data,

kesalahan dalam perhitungan karyawan, kesalahan dalam mengisi nomor

file, dan kesalahan manusia seperti kehilangan atau kerusakan fisik.

Dampaknya adalah bahwa perusahaan tidak memiliki informasi yang akurat

dan terkini. Kedua, pengguna sering merasa kesulitan untuk

mengoperasikan sistem informasi baru yang diterapkan oleh perusahaan,

karena sistem baru tidak bersosialisasi dengan karyawan di muka dan

kurang pelatihan bagi karyawan. Sehingga akan dapat menghasilkan lebih

sedikit informasi yang dihasilkan atau yang akan didapatkan, sejalan sesuai

dengan keinginan pengguna.

Dari uraian di atas, tidak semua keterlibatan pengguna membawa

keberhasilan dalam pengembangan sistem informasi, terdapat beberapa

alasan yang menjadi penyebab kegagalan, salah satunya adalah

pengetahuan pengguna yang salah sehingga tidak mau mengambil

keputusan atau memberikan pandangan, karena pengguna melakukannya.

tidak memahami dampak dari keputusan mereka sehingga ada masalah

yang akan terjadi di setiap perusahaan.

Dari latar belakang tersebut maka penulis akan melakukan

penelitian dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Studi Kasus pada PT. Bank Sulselbar

Makassar”.
5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian:

1. Apakah program pelatihan dan pendidikan dalam pengembangan

Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi pada PT. Bank Sulselbar Makassar?

2. Apakah keterlibatan pemakai berpengaruh terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi pada PT. Bank Sulselbar Makassar?

3. Apakah teknik kemampuan personal berpengaruh terhadap kinerja

sistem informasi akuntansi pada PT. Bank Sulselbar Makassar?

4. Apakah fasilitas berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi

akuntansi pada PT. Bank SulSelbar Makassar?

5. Apakah dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja

sistem informasi akuntansi pada PT. Bank SulSelbar Makassar?

C. Tujuan penelitian

Peneliti yang dilakukan penulis bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui pengaruh program pelatihan dan pendidikan dalam

pengembangan Sistem Informasi Akuntansi terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi Akuntansi pada PT. Bank Sulselbar Makassar.

2. Untuk mengetahui pengaruh keterlibatan pemakai terhadap kinerja

sistem informasi akuntansi Akuntansi pada PT. Bank Sulselbar

Makassar.

3. Untuk mengetahui pengaruh teknik kemampuan personal terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi Akuntansi pada PT. Bank Sulselbar

Makassar.
6

4. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas terhadap kinerja sistem informasi

akuntansi Akuntansi pada PT. Bank Sulselbar Makassar.

5. Untuk mengetahui pengaruh dukungan manajemen puncak secara

serentak terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Bank

Sulselbar Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a) Bagi pengembangan teori dan pengetahuan dibidang akuntansi

yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi.

b) Bagi peneliti selanjutnya sebagai referensi dan sumber informasi

untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama.

2. Manfaat Praktis

Sebagai pertimbangan perusahaan, untuk mengelola sistem

yang digunakan dan membantu pengusaha meningkatkan kinerja sistem

informasi akuntansi (SIA).


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Technologi Acceptance Model (TAM)

Salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi

yang sangat berpengaruh dan umum digunakan adalah menjelaskan

penerimaan pribadi pengguna sistem informasi. adalah Theory

Acceptance Model (TAM) adalah teori sistem informasi yang membuat

model tentang bagaimana pengguna mau menerima dan menggunakan

teknologi. Model TAM dilandasi oleh Theory of Reasoned Actian (TRA)

Fisbein, 1980. Sistem informasi tidak menghasilkan informasi tentang

organisasi atau bisnis jika tidak ada yang menggunakan sistem.

Keterlibatan pengguna adalah partisipasi anggota organisasi atau

anggota kelompok pengguna sasaran dalam proses pengembangan

sistem. Proses penggunaan sistem informasi akuntansi yang melibatkan

pengguna memotivasi pengguna untuk menggunakan sistem informasi

akuntansi sehingga merasa memiliki sistem informasi akuntansi, dan

juga meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dalam kepuasan

juga meningkat.

Teori Theory Acceptance Model (TAM) menjelaskan dua faktor,

merupakan Kemudahan penggunaan perseptual. Ini didefinisikan

sebagai persentase orang yang menganggap bahwa menggunakan

sistem tertentu akan meningkatkan kinerja. Konsep ini menjelaskan

tentang manfaat sistem bagi pengguna, sehingga partisipasi pengguna

dan faktor pengembangan sistem informasi mempengaruhi kepemilikan

7
8

penggunaan SIA dan meningkatkan kinerja SIA. Dengan dukungan

manajemen senior, kehadiran lingkar kemudi menjadi faktor penunjang

peningkatan performa SIA.

Mardi (2016) percaya bahwa sistem informasi akuntansi

merupakan kegiatan komprehensif yang membuat laporan berupa data

dan transaksi bisnis, mengolahnya dan menyajikannya agar laporan

keuangan menjadi bermakna bagi yang membutuhkan.

Berdasarkan dari pengertian sistem informasi akuntansi yang

diuraikan, dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi yaitu terdiri

dari elemen-elemen, prosedur dan juga data keuangan yang saling

berhubungan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang terpercaya

dan kemudian digunakan dalam pengambilan keputusan pihak internal

dan juga pihak eksternal.

a. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan sistem informasi akuntansi berkaitan dengan

pengelolaan data transaksi keuangan dan non keuangan menjadi

informasi yang dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. Di dalam

standar akuntansi keuangan tersebut juga disebutkan bahwa tujuan

utama akuntansi adalah untuk menyediakan suatu informasi yang

berguna bagi para pengambilan keputusan. Menurut Hall (2009:21)

tujuan dari sistem informasi akuntansi yaitu sebagai berikut:

1) Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen.

Administarsi mengacu pada tanggung jawab

manajemen untuk mengelola sumber daya perusahaan dengan

benar. Sistem informasi akuntansi memberikan informasi


9

tentang sumber daya kepada pengguna eksternal melalui

laporan keuangan tradisional serta dari berbagai laporan lain

yang diperlukan. Secara internal, manajemen menerima

informasi layanan dari berbagai tanggung jawab.

2) Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen.

Sistem informasi akuntansi menyediakan informasi

yang dibutuhkan manajemen untuk melaksanakan kewajiban

pengambilan keputusan ini.

3) Mendukung operasional harian perusahaan.

Sistem informasi akuntansi memberikan informasi

kepada personel operasi yang dengannya mereka dapat

melaksanakan pekerjaan sehari-hari secara efisien dan efektif.

b. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Sebagai sebuah sistem informasi akuntansi, sistem

informasi akuntansi mengenai segala sesuatu yang berkenaan

dengan akuntansi yang dimana akuntansi sendiri sebenarnya

sebuah sistem informasi. Adapun fungsi penting dibentuk sistem

informasi akuntansi pada sebuah organisasi antara lain:

1) Mengumpulkan dan menyimpan data tentang kegiatan yang

dilakukan oleh organisasi, sumber daya yang terpengaruh oleh

kegiatan tersebut dan pelaku yang terlibat dalam kegiatan

tersebut sehingga manajemen, karyawan dan pihak yang

berkepentingan eksternal dapat meninjau kembali (mereview)

hal-hal yang sedang terjadi adalah.


10

2) Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi

manajemen untuk mengambil keputusan dalam kegiatan

perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan.

3) Memberikan kontrol yang memadai untuk melindungi aset

organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa

aset tersebut tersedia, akurat dan andal bila diperlukan..

c. Tugas-tugas Sistem Informasi Akuntansi

Untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan

pengambil keputusan, sistem informasi akuntansi harus melakukan

tugas-tugas sebagai berikut:

1. Mengumpulkan transaksi dan data lainnya dan masukkan ke

dalam sistem

2. Pengolahan data transaksi

3. Simpan data untuk keperluan masa depan

4. Buat informasi yang Anda butuhkan dengan membuat laporan

atau mengizinkan pengguna untuk melihat data yang disimpan

di komputer mereka.

d. Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Mardi (2016) mengemukakan unsur-unsur sistem

informasi akuntansi yaitu pelaku (orang) yang bertindak sebagai

operator sistem atau orang yang mengendalikan dan melaksanakan

berbagai fungsi. Prosedur baik manual ataupun terotomatisasi, yang

dalam kegiatan mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data

tentang aktivitas bisnis perusahaan. Perangkat lunak (software)

dipakai untuk mengelolah data perusahaan.


11

e. Komponen Utama Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Mulyadi (2010) Setiap informasi terdiri dari blok

bangunan yang membentuk sistem. Layaknya bangunan rumah,

sistem informasi mempunyai komponen utama yang membentuk

struktur bangunan sistem informasi.

1) Blok masukan (input block) merupakan data yang dimasukkan

kedalam system informasi beserta metode dan media yang

digunakan untuk merangkap dan memasukkan data tersebut

kedalam sistem masukkan terdiri transaksi, permintaan,

perintah dan pesanan.

2) Blok model (model block), blok ini terdiri dari logico-

mathematical yang mengelola masukan data yang disimpan

dan berbagai macam cara untuk memproduksi hasil yang

dikehendaki atau keluaran. Logico-mathematical model dapat

mengkombinasikan unsur-unsur untuk menyediakan jawaban

atas suatu pernyataan, atau dapat meringkas atau

menggabungkan data menjadi suatu laporan yang ringkas.

3) Blok keluaran (output block) merupakan faktor utama yang

menentukan blok-blok lain suatu sistem informasi. Jika blok

keluaran suatu sistem informasi tidak sesuai dengan kebutuhan

pemakai informasi, perancang blok masukan, model teknologi,

basis data pengendalian tidak ada manfaatnya. Keluaran

sistem informasi akuntansi dapat berupa laporan keuangan,

faktur, surat order penjualan, cek dan lain-lain.


12

4) Blok teknologi (technology block), teknologi untuk menangkap

masukan, menjalankan model, menyimpan, mengakses data,

menghasilkan, menyampaikan keluaran, dan mengontrol

seluruh sistem.

5) Blok basis data (data base block) merupakan tempat untuk

menyimpan data yang digunakan untuk melayani kebutuhan

pemakai informasi.

6) Blok pengendalian (control block), sistem informasi harus

dilindungi dari bencana dan ancaman, seperti benca alam,

kebakaran, kecurangan, kegagalan system, kesalahan dan

penggelapan, ketidak efisienan, sabotase, orang-orang yang

dibayar untuk melakukan kejahatan.

f. Kelebihan dan Kekurangan dengan Menggunakan Sistem Informasi

Akuntansi.

Kelebihannya antara lain:

1) Mampu menyediakan informasi dan akurat yang tepat waktu

sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain

secara efektif dan efisien.

2) Mampu meningkatkan kemampuan dalam pengembalian

keputusan

3) Mampu menambah efisien kerja pada bagian keuangan.

Adapun kekurangan dari sistem informasi akuntansi yaitu:

1) Umumnya hanya bisa membuka database di hard disk drive

lokal Komputer.
13

2) Terjadi hambatan dalam pekerjaan jika sistem informasi

mengalami kegagalan sistem.

2. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Kinerja sistem informasi akuntansi menunjukkan keefektifan

atau keberhasilan sistem informasi akuntansi yang diukur dengan

variabel kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Semakin baik

kinerja individu, semakin baik pula kinerja organisasi yang diharapkan.

Untuk menentukan apakah perlu mengetahui ukuran efektivitas kinerja

sistem informasi akuntansi. Ukuran efektivitas kinerja suatu sistem

informasi akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan pengguna atas

informasi akuntansi oleh pegawai bagian keuangan yang membantu

menyelesaikan tugas pengelolaan data keuangan menjadi informasi

akuntansi. Kinerja yang lebih baik dicapai jika individu dapat memenuhi

kebutuhan individu dalam melakukan dan menyelesaikan tugas.

Kinerja sistem informasi yang baik adalah ketika pengguna

percaya bahwa sistem informasi itu mudah untuk digunakan. Intensitas

pengguna dan interaksi antar pengguna sistem juga dapat menunjukkan

kinerja yang baik. Sistem yang sering digunakan juga menunjukkan

bahwa sistem tersebut lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah

digunakan oleh pengguna. Sistem informasi akuntansi dicerminkan dari

keberhasilan sistem tersebut dalam mencapai setiap tujuan perusahaan

(Rini, 2013).

Kinerja sistem informasi akuntansi diukur dari dua pendekatan.

Yang pertama adalah kepuasan pengguna sistem informasi. Kepuasan

pengguna adalah seberapa puas dan yakinnya dengan sistem informasi


14

yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan informasi atau dengan

pengungkapan konsistensi harapan dan hasil yang diperoleh dari

sistem. Kedua pengguna sistem tersebut adalah perilaku dan aktivitas

yang dilakukan oleh pengguna selama proses pengembangan sistem

informasi akuntansi. Pengguna sistem memiliki kontribusi yang besar

terhadap keberhasilan penggunaan sistem informasi. Kinerja pengguna

merupakan keberhasilan pengguna dalam mengimplementasikan sistem

informasi akuntansi.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

a. Program Pelatihan dan Pendidikan

Diharapkan bahwa sistem informasi akuntansi yang baru

dikembangkan di perusahaan dapat digunakan dengan sukses.

Setiap orang yang terkait dengan sistem harus memahami

tanggung jawab masing-masing dalam pelaksanaan bagian sistem

dan apa yang dapat digunakan dari sistem untuk melakukan tugas

mereka. . Oleh karena itu, perlu untuk mendidik dan melatih

karyawan yang akan menerapkan sistem akuntansi. Selain itu,

pelatihan memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja

karyawan dengan pelatihan yang diberikan perusahaan pekerjaan

lebih efektif, dan juga efesiensi dalam mencapai tujuan perusahaan.

Rivanigrum (2015) percaya bahwa pelatihan akan

mengarah pada peningkatan sistem informasi akuntansi dalam

pengambilan keputusan. Dengan tidak berpartisipasi dalam

pelatihan akuntansi, tidak akan sulit bagi pengguna untuk


15

mengembangkan sistem informasi akuntansi. Begitu pula

sebaliknya, pelatihan akuntansi selanjutnya akan semakin

meningkatkan penggunaan sistem informasi akuntansi.

Karyawan yang berpartisipasi dalam pendidikan dan

pelatihan dibagi menjadi dua kategori: pengguna informasi dan

pelaksana sistem. Karyawan pengguna informasi terdiri dari

manajemen dan staf, termasuk berbagai bidang fungsional, seperti

pemasaran, personalia, dan hubungan masyarakat. Istilah

pendidikan digunakan untuk memberi informasi kepada pengguna

tentang informasi yang dapat dihasilkan sistem dan berbagai

persyaratan yang ditetapkan oleh pengguna yang dapat dipenuhi

oleh sistem akuntansi yang dirancang.

b. Keterlibatan Pemakai Sistem

Saebani dan Anita (2016) Menyatakan bahwa keterlibatan

pengguna dalam proses pengembangan sistem harus dibatasi pada

sistem informasi, keterlibatan pengguna dikoordinasikan ke setiap

bagian, dan sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh

karyawan merupakan informasi yang dapat dirahasiakan di dalam

perusahaan.

c. Kemampuan Teknik Personal

Kemampuan teknik personal dalam pengguna informasi

pada suatu perusahaan, dapat dilihat dari kemudahan dalam

mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterprestasikan

data tersebut. Kemampuan teknologi akuntansi pribadi yang baik

akan mendorong pengguna untuk menggunakan sistem informasi


16

akuntansi, sehingga kinerja sistem informasi akuntansi lebih tinggi.

Kemampuan teknis pribadi tidak dapat dipisahkan dari penerapan

teknologi, kecuali untuk keberadaan manusia, yang sangat penting

untuk penerapan teknologi (Putri dan Dharmadiaksa, 2015).

d. Fasilitas

Fasilitas didefinisikan sebagai saran untuk memfasilitasi

implementasi fitur atau bisnis tertentu. Fasilitas juga didefinisikan

sebagai sumber daya fisik yang disediakan untuk pengguna di

dalam perusahaan. Perangkat sistem informasi akuntansi berupa

alat, perangkat, desain internal dan eksternal yang dirancang untuk

sedapat mungkin memudahkan pengguna sistem untuk

menciptakan kinerja sistem informasi akuntansi yang unggul.

Fasilitas dikatakan berkualitas pada sistem informasi jika :

1) Flesibilitas suatu sistem informasi menunjukkan bahwa sistem

yang diterapkan memiliki kualitas yang baik. Flesibilitas yang

dimaksud adalah kemampuan sistem informasi dalam

melakukan perubahan-perubahan yang kaitanya dengan

memenuhi kebutuhan pengguna.

2) Kemudahan pengguna (easy to use ) ialah jika sistem

dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna dalam sistem

informasi.

3) Keandalan sistem (Reability) ialah jika sistem tersebut dapat

diandalkan maka sistem informasi tersebut layak digunakan.

Keandalan sistem informasi dalam konteks ini adalah

ketahanan sistem informasi dari kerusakan dan kesalahan.


17

e. Dukungan Manajemen Puncak

Dukungan yang diberikan manajemen puncak kepada

sistem informasi akuntansi merupakan faktor yang penting dalam

mencapai suatu kesuksesan sistem informasi yang berkaitan

dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan. Dukungan manjemen

puncak mengambarkan hak, tugas, kewajiban, dan perilaku yang

sesuai dengan orang yang memegang posisi tertentu informasi

yang berkaitan dengan aktivitasnya masing-masing.

Menurut Nurhelmiah (2014) Menyatakan bahwa dukungan

manajemen puncak merupakan bentuk dukungan manajemen bagi

pengguna sistem informasi dengan memberikan fasilitas berupa

pelatihan dan pendampingan kepada pengguna sistem ketika

menghadapi permasalahan terkait sistem.

B. Tinjauan Empiris

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti tidak terlepas dari penelitian

yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu yang berhubungan

dengan permasalahan serta menjadi dasar dalam penelitian ini.

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

NO PENELITI JUDUL METODE HASIL PENELITI

1 Biwi Pengaruh Analisis Hasil penelitian ini


Kapabilitas regresi bahwa kapabilitas
Personal dan linear Personal
(E-Journal SI. Dukungan berganda berpengaruh
Ak Vol. 3, No. Manajemen signifikan terhadap
1 Tahun 2015) Puncak Kinerja Sistem
Terhadap Informasi
Kinerja Sistem Akuntansi,
Informasi Dukungan
Akuntansi PT. manajemen
18

Tirta Mumbul Puncak


Jaya Abadi berpengaruh
Singaraja. signifikan terhadap
Kinerja Sistem
Informasi
Akuntansi,
Kapabilitas
Personal dan
Dukungan
Manajemen
Puncak
berpengaruh
signifikan terhadap
Kinerja Sistem
Informasi
Akuntansi
2 Firdaus Hamta Pengaruh Analisis Hasil penelitian
kecanggihan regresi menunjukkan
teknologi linear bahwa
(E-Jurnal informasi, berganda kecanggihan
Akuntansi 13 partisipasi teknologi informasi
(2), 2019) manajemen dan partisispasi
dan manajemen secara
kemampuan persial tidak
teknik pemakai berpengaruh
Sistem signifikan terhadap
Informasi kinerja individu
Akuntansi maka,H3 diterima
pada kinerja
individu
karyawan PT.
Batamec
3 Yuli Faktor-faktor Analisis Hasil penelitian ini
Chomasatu yang regresi bahwa keterlibatan
mempengaruhi linear pemakai, pelatihan
(Jurnal Perfomance Of berganda dan pendidikan
Paradigma Accounting dan dukungan
Vol. 12, No. 1, Information manajemen
Februari-Juli Systems puncak mempunyai
2014. 71-75) pengaruh secara
parsial dan
simultan terhadap
kinerja sistem
informasi
akuntansi.
4 Rachma Pengaruh Analisis Hasil penelitian
Sukmawati pengguna regresi menunjukan bahwa
teknologi linear pengguna
informasi berganda teknologi informasi
(Accounting terhadap berpengaruh positif
19

Global Jurnal kinerja SIA dan signifikan


Vol. 1. No. 1. (studi kasus terhadap kinerja
Oktober 2017) pada Cv. Jaya sistem informasi
Motor) akuntansi,
keterlibatan
pemakai tidak
berpengaruh
terhadap kinerja
sistem informasi
akuntansi ,
dukungan
manajemen
puncak
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
sistem informasi
akuntansi.
5 Saebani dan Analisis Analisis Hasil penelitian ini
Anita Faktor-Faktor regresi bahwa keterlibatan
Yang linear pemakai sistem
Memengaruhi berganda informasi,
(Jurnal Sosial, Kinerja Sistem kemampuan
Ekonomi dan Informasi pemakai sistem
Humaniora 6 Akuntansi informasi, program
(1), 650-663, pelatihan dan
2016) pendidikan
pemakai sistem
informasi
berpengaruh positif
dengan kinerja SIA
6 Ayu Puspita Analisis Analisis Hasil penelitian
Sari Faktor-Faktor regresi menunjukan bahwa
Yang linear program pelatihan
Mempengaruhi berganda dan pendidikan,
(Jurnal Ilmu Kinerja Sistem kemampuan teknik
Akuntansi 2 Informasi personal, fasilitas,
(1), 1-11, Akuntansi dan dukungan
2020) Pada PT. manajemen
Sinar puncak memiliki
Galesong pengaruh signifikan
Mandiri terhadap kinerja
sistem informasi
akuntansi.
Sedangkan
variabel
keterlibatan
pemakai tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
20

kinerja SIA.
7 Ramadhan Faktor-Faktor Analisis Hasil penelitian ini
Yang regresi bahwa
Mempengaruhi linear kemampuan teknik
(Journal Of Kinerja berganda personal memiliki
Accounting Pemakai pemgaruh positif
Vol. 2, No. 2, Sistem terhadap kinerja
2016) Informasi pemakai sistem
Akuntansi informasi akuntansi
Pada PT. sedangkan
Kubota dukungan
Indonesia manajemen
Wilayah puncak tidak
Semarang memiliki pengaruh
positif terhadap
kinerja SIA.
8 Mukholid Analisis Analisis Hasil penelitian
Faktor-Faktor regresi menunjukkan
Yang linear bahwa dukungan
(Journal Of Mempengaruhi berganda manajemen
Accounting, Kinerja Sistem puncak,
Vol. 2 No. 1, Informasi keterlibatan
Maret 2016) Akuntansi pemakai,
Pada Bank formalisasi
Konvensional pengembangan
di Kabupaten sistem informasi
Wonogiri dan kemampuan
teknik personal
berpengaruh positif
terhadap kinerja
SIA.
21

9 Prabowo Faktor-Faktor Analisis Hasil penelitian ini


Yang regresi bahwa Pelatihan
Memengaruhi linear dan pendidikan
(Jurnal Kinerja Sistem berganda pengguna sistem
Pendidikan Informasi inforamasi
Ekonomi Vol. Akuntansi Di akuntansi,
2, No. 1, Hal Bank Umum kemampuan
119-130, Kota Surakarta pengguna sistem
2013) informasi
akuntansi,
dukungan top
management
memiliki pengaruh
terhadap kinerja
sistem informasi
akuntansi.
sedangkan faktor
lainnya seperti
formalisasi
pengembangan
sistem dan
keterlibatan
pengguna sistem
tidak memiliki
pengaruh terhadap
kinerja SIA.

10 Wayan Purwa Analisis Analisis Hasil penelitian


Abhimantra Faktor-Faktor regresi menunjukkan
Yang linear bahwa keterlibatan
Mempengaruhi berganda pemakai,
(E-Jurnal Kinerja Sistem kemampuan teknik
Akuntansi Vol. Informasi personal,
14, No.3, Akuntansi dukungan
2016) manajemen
puncak, formalisasi
pengembangan
sistem, pelatihan
dan pendidikan
berpengaruh positif
pada kinerja SIA.

Sumber: Penelitian
22

C. Kerangka Konsep

Berdasarkan latar belakang penelitian, permasalahan, tujuan serta

tinjauan pustaka, maka penelitian membuat kerangka konseptual penelitian

sebagai berikut:

Gambar 2.1
Faktor Pendukung Utama

Variabel Independen Variabel Dependen

Faktor-faktor yang mempengaruhi:


1. Program pelatihan dan
pendidikan (x1)
Kinerja Sistem
2. Keterlibatan pemakai (x2) Informasi Akuntansi
(Y)
3. Teknik kemampuan personal
(x3)

4. Fasilitas (x4)

5. Dukungan manajemen
puncak (x5)

D. Hipotesis

1. Pengaruh program pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi (SIA)

Teori Model Penerimaan Teknologi (TAM) menjelaskan bahwa

ada dua faktor yang memengaruhi sikap seseorang terhadap

penerimaan dan penggunaan teknologi, yaitu kegunaan dan

kenyamanan. Teori ini menunjukkan bahwa dengan pemahaman yang

lebih baik tentang kinerja manfaat yang diberikan oleh pengguna

pendidikan dan program pelatihan, kinerja akan diperoleh dan

digunakan oleh sistem informasi akuntansi. Dengan program pelatihan,


23

edukasi pengguna dapat memahami manfaat dari pengguna sistem

informasi akuntansi dan kinerja sistem yang lebih mudah digunakan.

Rivaningrum (2015), dalam penelitiannya, berjudul Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Rumah

Sakit Saras Husada Purworejo, dan hasil penelitian tentang dampak

positif dari penelitian dan program pelatihan terhadap kinerja Sistem

Informasi Akuntansi Rumah Sakit Saras Husada Purworejo. Penelitian

ini juga didukung oleh studi Immelda (2015), yang membahas faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi PT DBTR

Sidoarjo.

Program pelatihan dan pendidikan akan menambah

pengetahuan pemakai sistem tentang sistem yang baru dan membuat

pemakai sistem informasi semakin ahli dalam menjalankan sistem yang

telah dibangun, hal tersebut dapat meningkatkan kinerja sistem

informasi akuntansi. Maka peneliti menghipotesiskan bahwa:

H1 : Program pelatihan dan pendidikan memilki pengaruh positif

terhadap kinerja sistem informasi (SIA)

2. Pengaruh ketelibatan pemakai sistem informasi terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi (SIA)

Partisipasi pengguna adalah proses di mana anggota

organisasi atau kelompok pengguna sasaran berpartisipasi dalam

proses pengembangan sistem. Topik penelitian ini mengacu pada

Technology Acceptance Model Theory (TAM). Teori TAM merupakan

teori yang berhubungan dengan sistem informasi dan mencakup model

sikap pribadi dalam menerima dan menggunakan teknologi. Teori TAM


24

menjelaskan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku

seseorang dalam menerima dan menggunakan teknologi. Kedua faktor

tersebut adalah kemudahan penggunaan bagi pengguna teknis

(Surendran, 2012). Berdasarkan teori ini, perlu dijelaskan bahwa

pengguna berpartisipasi dalam penggunaan sistem informasi akuntansi,

karena sistem informasi akuntansi memberikan manfaat dan

kenyamanan dalam proses pembuatan laporan, sehingga dengan

partisipasi tinggi pengguna, pengguna sistem informasi akuntansi akan

lebih efektif, sehingga meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi.

Menurut Suardikha (2012) keterlibatan pemakai adalah

keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok

yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan

kelompok.

Terdapat korelasi positif antara partisipasi pengguna dalam

proses pengembangan sistem dengan kinerja sistem informasi

akuntansi, sehingga semakin sering pengguna berpartisipasi maka

semakin baik kinerja sistem informasi akuntansi. Kemudian para peneliti

berhipotesis:

H2 : Keterlibatan pemakai memilki pengaruh positif terhadap kinerja

sistem informasi (SIA)

3. Pengaruh Teknik kemampuan personal terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi (SIA)

Teori Technology Acceptance Model (TAM) menjelaskan

bahwa ada dua faktor yang memengaruhi sikap individu terhadap

penerimaan dan penggunaan teknologi, yaitu kegunaan dan


25

kenyamanan. Teori ini menunjukkan bahwa ada pemahaman yang lebih

pribadi tentang manfaat menggunakan sistem informasi akuntansi, dan

orang itu akan menerima dan menggunakan sistem informasi akuntansi.

Demikian pula, Kemudahan penggunaan suatu sistem informasi

akuntansi oleh seorang individu dapat meningkatkan minat dalam

penggunaannya dan memungkinkan seseorang untuk menggunakan

sistem informasi akuntansi tersebut dengan baik. Orang dengan

keterampilan teknis yang terkait dengan sistem informasi akuntansi

dapat memahami manfaat menggunakan sistem informasi akuntansi

dan membuatnya lebih mudah digunakan. Berdasarkan ini, itu

menunjukkan bahwa semakin kuat kemampuan teknis pribadi sistem

informasi akuntansi, semakin efektif penggunaan sistem informasi

akuntansi. Oleh karena itu, Jika seseorang beranggapan bahwa

kapabilitas teknis personal dari sistem informasi akuntansi dapat

membantu meningkatkan prestasi kerja, maka orang tersebut

menggunakannya, dan sebaliknya, seseorang menggunakan kapabilitas

teknis personal sistem informasi akuntansi. Jika Anda tidak percaya,

orang itu tidak akan menggunakannya. (Mardiana, 2014).

Menurut (Mardiana, 2014), menyatakan bahwa kemampuan

teknis pribadi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki pengaruh positif

yang signifikan terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Kemudian

para peneliti berhipotesis:

H3 : Kemampuan teknik personal memilki pengaruh positif terhadap

kinerja sistem informasi (SIA)


26

4. Pengaruh fasilitas terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (SIA)

Topik penelitian ini mengacu pada Technology Acceptance

Model Theory (TAM). Teori TAM merupakan teori yang berhubungan

dengan sistem informasi dan mencakup model sikap pribadi dalam

menerima dan menggunakan teknologi. Teori TAM menjelaskan bahwa

Teori ini menunjukkan bahwa ada pemahaman yang lebih pribadi

tentang manfaat menggunakan sistem informasi akuntansi, dan orang

itu akan menerima dan menggunakan sistem informasi akuntansi.

Demikian pula, kemudahan penggunaan sistem informasi akuntansi oleh

individu dapat meningkatkan minat mereka dalam penggunaannya.

Fasilitas sebagai salah satu penyedian perlengkapan fisik untuk

memberikan kemudahan kepada penggunanya, sehingga kebutuhan-

kebutuhan dari penggunaa fasilitas tersebut dapat terpenuhi.

Fani, dkk (2015) dengan judul penelitian Pengaruh

Kecanggihan Teknologi Informasi, Kemampuam Teknik Pemakai, dan

Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi. Hasil penelitian yang dilakukan bahwa fasilitas seperti

teknologi informasi yang canggih memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berbeda pada penelitian

sebelumnya, Hidayat dan Yusrawati (2012) dengan judul Analisis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Akhir Atas

Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Pada Satuan Kerja Di Lingkup

Kementrian Pertanian Di Provinsi Riau bahwa fasilitas teknologi dengan

kemudahan pengunaan sistem belum dapat memberikan kepuasan

terhadap pengguna aplikasi sistem informasi. Dari beberapa hasil


27

penelitian tersebut maka peneliti menghipotesiskan bahwa:

H4 : Fasilitas memilki pengaruh positif terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi (SIA)

5. Pengaruh dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem

informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (SIA)

Teori technology acceptance model (TAM) Dikembangkan dari

teori psikologi, menjelaskan perilaku pengguna komputer berdasarkan

kepercayaan pada sikap, keinginan dan hubungan perilaku

pengguna.Teori ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor utama

perilaku pengguna terhadap penerimaan pengguna teknologi.

Penerimaan pesanan dalam operasional perusahaan akan lebih mudah

diterima jika masing-masing pihak mendukung interpretasi tersebut.

Dukungan manajemen puncak merupakan poin penting untuk

meningkatkan kinerja mereka yang terkait langsung dengan sistem

informasi perusahaan (Setianingsih, 2012).

Penelitian yang dilakukan oleh (Mardiana, 2014). Semakin

banyak dukungan yang diberikan oleh manajemen puncak, semakin

baik kinerja penilaian dampak sosial sebagai hasil dari hubungan positif

antara dukungan manajemen yang lebih tinggi dalam proses

pengembangan dan pengoperasian sistem kinerja SIA. Maka peneliti

menghipotesiskan bahwa:

H5 : Dukungan manajemen puncak memilki pengaruh positif

terhadap kinerja sistem informasi (SIA)


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian eksplanatori bersifat menganalisis hubungan antara

variabel yang diteliti dengan variabel lainnya, yang salah satunya akan

mempengaruhi variabel lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian

eksplanatori adalah penelitian yang menguji hipotesis dengan

memperhatikan sebab akibat yang ditimbulkan serta hubunga antara

variabel didalam penelitian tersebut.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada PT. Bank Sulselbar Makassar

yang beralamat di Jl. Dr. Ratulangi No.16, Makassar.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu yang digunakan selama

penelitian mulai dari proses perencanaan proposal penelitian sampai

dengan penggandaan laporan hasil penelitian. Penelitian dimulai pada

bulan maret sampai dengan bulan mei 2020.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Menurut Darmawan (2013), variabel penelitian pada dasarnya

merupakan suatu hal yang dapat berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti yang bertujuan untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut dan kemudian dapat ditarik kesimpulan. Adapun variabel

dependen dan independen dalam penelitian ini yaitu:

28
29

1. Variabel Dependen atau Variabel Terikat

Variabel dependen atau yang sering disebut variabel terikat

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Variabel penelitian ini adalah kinerja

sistem informasi akuntansi dan merupakan variabel kepuasan

pengguna. Kepuasan pengguna menunjukkan kepuasan dan keyakinan

pengguna terhadap sistem informasi yang disediakan untuk memenuhi

kebutuhannya (Rivaningrum, 2015). Indikatornya adalah kepuasan

pengguna terhadap penggunaan sistem informasi. Variabel ini diukur

menggunakan skala Likert lima poin. (Indriantoro dan Supomo : 2014)

2. Variabel Independen atau Variabel Bebas

a. Program Pelatihan dan Pendidikan

Program pelatihan dan pendidikan berguna untuk

mengajarkan penggunaan sistem yang benar kepada karyawan di

setiap departemen. Program pelatihan dan pendidikan diukur

melalui indikator yang terkait dengan pertanyaan apakah ada

program pendidikan dan pelatihan yang diikuti dan manfaat program

pelatihan dan pendidikan pengguna. (Rivaningrum, 2015). Variabel

ini diukur dengan menggunakan skala likert lima poin. (Indriantoro

dan Supomo : 2014)

b. Keterlibatan Pemakai

Keterlibatan pemakai diartikan sebagai bentuk pertisipasi

pemakai dalam proses. Keterlibatan diukur dengan dua indikator

yaitu partisipasi dari pengguna, serta pengaruh pengguna


30

(Rivaningrum, 2015). Variabel ini diukur dengan skala likert lima

poin. (Indriantoro dan Supomo, 2014)

c. Kemampuan Teknik Personal

Kemampuan teknik personal yaitu pengetahuan pemakai

terhadap sistem informasi yang yang digunakan. Kemampuan

teknik personal diukur dengan indikator terkait penempatan sesuai

keahlian dan pemahaman menggunakan komputer (Rivaningrum,

2015). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert lima

poin. (Indriantoro dan Supomo, 2014)

d. Fasilitas

Fasilitas yaitu sarana yang diberikan untuk melancarkan

atau meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Fasilitas

diukur dengan dengan indikator terkait perangkat pada sistem,

penampilan fisik dan keandalan sistem (Rivaningrum, 2015).

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert lime poin.

(Indriantoro dan Supomo, 2014)

e. Dukungan Manajemen Puncak

Dukungan manajemen puncak menggambarkan peran

manajemen puncak dalam mempengaruhi bawahannya untuk

keberhasilan organisasi. Dukungan manajemen puncak diukur

dengan dua indikator yaitu penyediaan perangkat lunak dan

perangkat keras, keterlibatan manajemen puncak dan evaluasi

kinerja sistem (Rivaningrum, 2015). Variabel ini diukur dengan

menggunakan skala likert lima poin. (Indriantoro dan Supomo,

2014).
31

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakterisk tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian yaitu

pengguna sistem informasi akuntansi pada PT. Bank Sulselbar

Makassar.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2014), sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam

penelitian ini yaitu karyawan di PT. Bank Sulselbar Makassar yang

terlibat dalam penggunaan sistem informasi akuntansi . Teknik dalam

pengambilan sampel adalah dengan sampel jenuh. Sampel jenuh

adalah apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel

dimana pengambilan sampel ini berjumlah 43 orang.

Table 3.1
Deskripsi jumlah sampel
No Jabatan Jumlah pegawai

1 Pimpinan seksi pemasaran 10

2 Pimpinan seksi layanan 9

3 Pimpinan seksi akuntansi dan pelaporan 6

4 Pimpinan seksi SDM dan Umum 12

5 Pemegang kas daerah 6

Jumlah 43

Sumber:peneliti
32

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut sugiyono (2014), teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam melakukan sebuah penelitian, karena

tujuan utama melakukan penelitian adalah pengumpulan data. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data primer secara khusus

dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data

primer dapat diperoleh dengan memberikan kuesioner secara langsung

kepada staf karyawan yang terlibat langsung dalam sistem informasi

akuntansi (SIA) di PT. Bank Sulselbar Makassar. Skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Pernyataan dalam skala likert bisa dilihat

dari tabel sebagai berikut:

Tabel 2.3
(Penelitian Skala Likert)

Alternatif Bobot/Nilai

1. Sangat setuju 5

2. Setuju 4

3. Netral 3

4. Tidak setuju 2

5. Sangat tidak setuju 1

Sumber : Sugiyono (2014)

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam peneliti

adalah penelitian lapangan atau (observasi), yaitu teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung ke lokasi

perusahaan yang didalamnya pemberian kuesioner.Kuesioner yaitu dengan


33

mengajukan atau membuat daftar pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan

kepada responden yang secara logis berhubungan dengan masalah

penelitian yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap kinerja

sistem informasi akuntansi (SIA).

F. Teknik Analisis Data

Analisis data digunakan untuk menyederhanakan data agar lebih

mudah diinterpretasikan. Analisis data menggunakan analisis regresi linier

berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen yang akan diperlakukan dengan SPSS.

(Statistical Package For Social Science), bagaimanapun, perlu terlebih

dahulu menguji kualitas data dan menguji asumsi klasik.

1. Uji kualitas data

Kesimpulan penelitian bergantung pada kualitas data yang

dianalisis dan yang akan diperoleh serta alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian. Ada dua konsep dalam mengukur

kualitas data, yaitu validitas dan reliabilitas. Artinya, jika validitas dan

reliabilitas kedatangan buruk, sebuah penelitian akan menarik

kesimpulan seperti biasa (Kristaung, 2013). Ada beberapa alat yang

digunakan untuk menguji kualitas data dan analisis yang digunakan

adalah sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur validitas kuesioner.

Jika pernyataan pada kuesioner dapat mengungkapkan apa ukuran

kuesioner, kuesioner itu valid (Sugiyono 2013). Tes efektivitas

dalam penelitian ini menggunakan analisis item, yang


34

mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total (yaitu, jumlah

dari skor setiap item). Jika ada item yang tidak memenuhi

persyaratan, item tersebut tidak akan diselidiki lebih lanjut.

Persyaratan ini adalah hasil dari membandingkan nilai korelasi

dengan nilai tubuh (Sig) dari nilai kritis atau nilai signifikansi 0,05

melalui uji satu sisi untuk menguji efektivitasnya.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2018), reliabilitas terkait dengan

konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Uji reliabilitas dilakukan

untuk menemukan konsistensi jawaban terhadap hipotesis yang

diwawancarai. Dari nilai reliabilitas Cronbach alphare yang baik,

hasil uji reliabilitas semakin mendekati 1. Jika variabel memiliki nilai

alpha Cronbach> 0,6, maka variabel tersebut dianggap dapat

diandalkan.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji hipotesis klasik menggunakan model regresi dalam

penelitian ini, uji hipotesis klasik menggunakan uji normalitas, uji

heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji multi collinearity (Ghozali,

2013).

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan untuk menentukan apakah

data terdistribusi secara normal. Untuk mendeteksi apakah data

terdistribusi secara normal, analisis grafis dapat digunakan. Jika

distribusi residual normal, garis yang mewakili data aktual akan

mengikuti diagonal (Ghozali, 2013). Uji statistik yang dapat


35

digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik

nonparametrik Kolmogrv-Smirnov (uji K-S). Probabilitas diperoleh

dengan membandingkan tingkat signifikansi penghitungan> 0,005,

dan kemudian menyelesaikan tes dengan data yang terdistribusi

normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk

mengetahui apakah terjadi ketidak samaan varian. Pengujian

dilakukan dengan menggunakan scatter plot nilai prediksi (sumbu

X) dengan nilai residualnya (sumbu Y). Jika titik yang dihasilkan

membentuk suatu pola tertentu, maka terjadi heterokedasitas. Jika

tidak ada pola yang teratur atau titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu &, maka tidak terjadi

heterokedasitisitas (Ghozali,2009).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara Error pada periode t dengan Error

t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada

problem autokorelasi. Menurut Setyadharma (2010) model regresi

yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

1) Jika nila DW berada diantara DU sampai dengan 4-DU maka

koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya, tidak ada

autokorelasi.

2) Jika nial DW lebih kecil dari pada DU, koefisien autokorelasi

lebih besar daripada nol. Artinya, ada autokorelasi positif.


36

d. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2012), uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah model memiliki korelasi antara variabel

independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak

menghasilkan korelasi antara variabel independen. Dari VIF

(Variance Inflation Coefficient) dan ukuran toleransi, multifacet

tester dapat dilihat. Toleransi mengukur variabel independen yang

dipilih, yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Oleh

karena itu, nilai toleransi rendah sama dengan nilai VIF tinggi

(karena VIF = 1 / toleransi). Biasanya nilai kritis yang digunakan

untuk menunjukkan multikolinearitas adalah nilai toleransi ≥0,01

atau sama dengan nilai VIF ≤10.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mencapai tujuan penelitian yang disebutkan di atas,

program SPSS digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan

berbagai metode analisis regresi linier untuk menganalisis variabel

independen pada variabel dependen. Menurut (Ghozali, 2016) memiliki

persamaan berikut:

Y = α+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + ɛ

Keterangan:

Y = variabel terikat (kinerja pemakai SIA)

α = konstanta

β1. β2. β3. β4 β5.= koefisien regresi

X1 = program pelatihan dan pendidikan


37

X2 = keterlibatan pemakai

X3 = kemampuan teknik personal

X4 = fasilitas

X5 = dukungan manajemen puncak

ɛ = kesalahan residual

4. Uji Hipotesis (Uji t)

Pengujian nilai t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya

berpengaruh masing-masing variabel independen secara individual

(persial) terhadap variabel dependen Ghozali (2013).

a. Apabila nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal

ini berarti bahwa secara persial variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Apabila nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal

ini berarti bahwa secara persial variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah PT. Bank Sulselbar Makassar

Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan didirikan di

Makassar pada tanggal 13 Januari 1961 dengan nama PT Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tenggara sesuai dengan Akta

Notaris Raden Kadirman di Jakarta no. 95 tanggal 23 Januari 1961.

Kemudian berdasarkan akta notaris Raden Kadiman no. 67 tanggal 13

Juli 1961, nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara

diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara.

Berdasarkan Peraturan Daerah tingkat I Sulawesi Tenggara No.

002 Tahun 1964 tanggal 12 Februari 1964, nama Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Selatan diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah

Tingkat I Sulawesi Selatan dengan modal dasar Rp250.000.000. Dengan

adanya pemisahan antara Provinsi Sulawesi Selatan tingkat I dan

Sulawesi Tenggara tingkat I, pada akhirnya bank tersebut berganti nama

menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan.

Dengan lahirnya Perda No. 01 Tahun 1993 dan menetapkan

modal dasar menjadi Rs. 25 Milyar, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi

Selatan disebut BPD Sulsel dan berstatus Perusahaan Daerah (PD).

Selain itu, perubahan status Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan

Terbatas (PT) diatur dalam Peraturan Daerah No. Undang-Undang Nomor

13 Tahun 2003 tentang Perubahan Status Bank Badan Hukum Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan merupakan badan hukum Bank

38
39

Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dari PD menjadi profesional

dengan modal dasar Rp 650 miliar.

Kontrak pembentukan Partai Pekerja telah mendapat persetujuan

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan

Surat Keputusan No. C-31541.HT.01.01 tanggal 29 Desember 2004,

tentang pengesahan anggaran dasar untuk perseroan terbatas. .

Perusahaan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan, disingkat

Bank Sol Cell, diumumkan dalam Berita Resmi Republik Indonesia No. 13

tanggal 15 Februari 2005, menambahkan no. 1655/2005.

Pada tanggal 10 Februari 2011, Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa (RUPSLB) diadakan dengan keputusan sirkit, dan keputusan

RUPSLB tersebut disetujui dengan suara bulat oleh para pemegang

saham. Saksi masyarakat Rakhmawatilaica marzuki, SH, memiliki surat

keterangan keputusan pemegang saham untuk menggantikan Rapat

Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT. Dengan Bank Sulsel

Nomor 16 tanggal 10 Februari 2011, pemegang saham telah memutuskan

untuk mengganti nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi

Selatan, PT. Bank Sulsel sekarang menjadi PT. Bank Pembangunan

Daerah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, singkatnya PT. Banksul

Selver. Amandemen ini telah mendapat persetujuan dari Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-11765.AH.01.02.Tahun 2011

untuk persetujuan perubahan ketentuan perusahaan yang relevan. Selain

itu, perubahan nama tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank

Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 13/32 / KEP Gubernur

Bank Indonesia. GBI / 2011 tentang perubahan pengguna izin usaha atas
40

nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan, PT. Bank Sulsel

menjadi izin usaha atas nama PT. Bank Pembangunan Daerah di

Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, singkatnya PT. Bank sulselbar.

2. Tugas Pokok dan Fungsi

PT. Bank Sul-Sel merupakan bank yang memiliki peran yang

sangat penting dalam upaya pembangunan daerah. Selain itu, untuk

mencapai target pendapatan asli daerah, PT. Bank Sul-Sel juga

memperluas operasinya dalam menjalankan tugas PT. Bank Sul-Sel

menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Meningkatkan jumlah modal saham, total aset produktif dan

meningkatkan kualitas aset produktif serta meningkatkan profitabilitas

perusahaan.

2. Penyempurnaan struktur organisasi berdasarkan kebutuhan dan

perkembangan perusahaan.

3. Penyempurnaan pedoman manajemen risiko.

4. Meningkatkan kualitas GCG dengan mereview dan menyempurnakan

sistem, prosedur dan kebijakan unit operasional.

5. Memperbaiki kebijakan perkreditan.

6. Memperkuat pengendalian internal.

7. Membangun gedung kantor perwakilan secara bertahap untuk

kemudahan pelayanan di kantor cabang.

3. Visi dan Misi

a. Visi

1. Menjadi bank yang terbaik dikawasan Indonesia timur dengan

adanya dukungan manajemen dan sumber daya manusia yang


41

profesional serta memberikan nilai tambah kepada pemda dan

masyarakat.

b. Misi

1. Pemegang kas daerah dan melaksanakan penyimpangan uang

daerah.

2. Memberikan gambaran mengenai aplikasi atau praktek konsep-

konsep dalam bidang perbankan.

3. Penggerak dan pendorong laju pembangunan ekonomi daerah.

4. Struktur Organisasi dan Job Description

Gambar 4.1
Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Bank Sulselbar Makassar terdiri dari:


1. Kepala cabang

2. Pimpinan seksi pemasaran terdiri atas:

a. Account Officer

b. Credit Analyst
42

c. Credit Recovery Officer

d. Assisten Administrasi

e. Funding

3. Pemimpin seksi layanan terdiri atas :

a. Head Teller

b. Teller

c. Customer Service Officer

d. Kantor kas

e. Payment Point

4. Pemimpin seksi akuntansi dan pelaporan terdiri atas :

a. PJIT

b. Assisten Administrasi

5. Pemimpin seksi SDM dan Umum terdiri atas :

a. Assisten administrasi

b. Driver

c. Pramubakti

d. Security

6. Pemegang kas daerah

Struktur organisasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting

dalam satu organisasi atau perusahaan, karena struktur organisasi

menggambarkan fungsi-fungsi yang ada dalam organsasi perusahaan

tersebut serta menjelaskan mengenai tugas dan tanggung jawab,

suatu fungsi dengan fungsi lainnya sehingga sasaran perusahaan

dapat dicapai secara efisien dan efektif. Adupun tugas dan tanggung

jawab pada PT. Bank Sulselbar Makassar yaitu :

1. Tugas dan tanggung jawab pimpinan adalah sebagai berikut:


43

a. Mempersiapkan, mengusulkan, melakukan negoisasi, merivisi

rencana kerja dan anggaran (RKA) dalam rangka mencapai

target bisnis yang ditetapkan.

b. Membina dan mengkoordinasikan unit-unit kerja dibawahnya

untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

c. Mengawasi semua bawahannya dan unit-unit kerja dibawahnya

dalam rangka untuk melaksanakan dan mencapai sasaran dari

rencana kerja yang telah ditetapkan.

d. Melaksanakan kegiatan pemasaran dana, jasa serta kredit dalam

rangka memperluas pangsa pasar.

2. Tugas seksi pemasaran :

a. Memantau perkembangan penugasan staf kredit dan melakukan

pemberdayaan agar mencapai hasil yang optimal.

b. Membuat laporan berkala kepada kepala kantor pusat

operasional mengenai pertumbuhan kredit dan penghimpunan

dana pihak ketiga beserta permasalahan dan saran

perbaikannya.

c. Pastikan persyaratan administrasi pengajuan kredit lengkap dan

pengikatan dokumen kredit lebih ketat.

d. Melayani pembukuaan dan penutupan rekening.

e. Memantau perkembangan rekening debitur tertentu, seperti

deposito yang mendekati jatuh tempo.Melakukan promosi

peerusahaan.

3. Tugas Account Officer:

a. Sebuah. Mengetahui detail dan jenis usaha calon debitur


44

b. Kriteria calon debitur

c. Mengetahui tujuan mengajukan kredit

d. Mengetahui cara menganalisis cakupan jaminan

e. Mengetahui kondisi makro terkait bisnis debitur

f. Mengetahui kelebihan / kekurangan produk usaha debitur.

4. Tugas dan tanggung jawab CA (Credit Analyst):

a. Meneliti kelayakan dokumen persyaratan kredit calon debitur

beserta legalitas dokumen persyaratan kredit calon debitur.

b. Melakukan kunjungan langsung ke lapangan atau survey kepada

calon debitur mengenai permohonan kredit baru (new order),

pengulangan (repeat order) atau tambahan (tambahan order) jika

analis kredit meragukan kebenaran dan validitas data analisis

CMO dan CMH

c. Memantau CMO dengan status "berhenti menjual" hingga CMO

dapat kembali ke status "menjual".

d. Memberikan masukan kepada CMO mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan kriteria yaitu kelayakan kredit dan memberikan

masukan kepada manajemen untuk memutakhirkan kondisi

kebijakan perkreditan.

5. Tugas memproses kredit, ADM:

a. Mencatat dengan cermat dan sistematis setiap jenis pengajuan

kredit.

b. Menerbitkan secara teratur dan jadwalkan surat persetujuan

kredit untuk kredit yang disetujui, atau surat balasan untuk kredit

yang dapat ditolak.


45

c. Melakukan penelitian asurans dari aspek legalitas dan

melaksanakan penelitian penilaian berdasarkan prosedur dan

metode yang sama.

d. Membuat catatan di sistem komputer segala sesuatu yang

berhubungan dengan keberadaan debitur baru.

e. Melakukan verifikasi akhir dokumen aplikasi pinjaman dan

agunan dan serahkan ke layanan.

6. Tugas teller:

a. Sebagai pemeriksa seluruh transaksi harian teller dan semua

tiket serta dokumen lainnya yang dibuat pada seksi kas.

b. Melaksanakan cash count akhir atau pada saat pergantian teller.

c. Mengambil atau menyetorkan uang tunai pada main vault.

d. Mencatat/ membuat daftar posisi kas setiap akhir hari.

e. Bertanggung jawab kepada kepala bagian operasional.

7. Tugas customer service:

a. Memberikan pelayanan dan penjelasan tentang produk dan

informasi lainnya yang diperlukan.

b. Meregistrasi data nasabah, menginput data master nasabah

pada program/system.

c. Membuat laporan bulanan sesuai interuksi operasi.

d. Bertanggung jawab kepada kepala bagian operasional/direksi.

8. Tugas dan tanggung jawab seksi akuntansi dan pelaporan:

a. Mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan-bahan

perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitas


46

pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayan umum menyangkut

akuntansi dan pelaporan.

b. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis

c. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada kepala bidang.

9. Pemegang kas daerah

Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan oleh pemegang

kekuasaan pengelola keuangan daerah. Kepala daerah selaku kepala

pemerintahan daerah adalah pemegang kekuasaan pengelolaan

keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah, dalam

kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.

B. Deskripsi Data

Pengumpulan data pada penelitian ini akan dilakukan dengan

menyebarkan kuesioner pada responden dan mendatangi langsung lokasi

pengambilan sampel. Populasi dari penelitian ini yaitu karyawan yang terlibat

langsung dengan sistem. Pertanyaan yang diajukan seputar dalam faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. Kemudian

data yang akan diperoleh dari jawaban atau tanggapan responden atas

pernyataan yang diajukan, dan selanjutnya akan diolah dengan

menggunakan SPSS.

1. Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini diperoleh sebanyak 43 responden

di PT. Bank Sulselbar Makassar. Data yang diperoleh, selanjutnya diolah

menggunakan SPSS 22.


47

a. Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Perempuan 28 65,1%

Laki-Laki 15 34,9%

Jumlah 43 100%

Sumber: Kuesioner Penelitian, 2020

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah responden

yang paling banyak yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 28

orang (65,1%) dan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 15 orang

(34,9%)

b. Usia Responden

Tabel 4.2
Usia Responden

Usia Jumlah Persentase (%)

<25 tahun 8 18,6%


25-30 tahun 22 51,2%

>30 13 30,2%

Jumlah 43 100%
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2020

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang

berusia paling banyak di umur 25-30 tahun sebanyak 22 orang

(51,2%), kemudian >30 tahun sebanyak 13 orang (30,2%), dan paling

sedikit <25 tahun sebanyak 8 orang (18,6%).


48

c. Tingkat Pendidikan
Tabel 4.3
Tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)


S1 37 86%
D3 6 14%
Jumlah 43 100%
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2020

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang

menyelesaikan tingkat pendidikan S1 sebanyak 37 orang (86%), dan

terakhir 6 (14%) ditingkat D3.

d. Mulai Menjabat
Tabel 4.4
Mulai menjabat

Tahun Jumlah Persentase (%)

<2013 9 20,9%
2013-2019 28 65,1%

>2019 6 14,0%
Jumlah 43 100%

Sumber: Kuesioner Penelitian, 2020

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden mulai

menjabat paling banyak di tahun 2013-2019 sebanyak 28 orang

(65,1%), kemudian dibawah tahun 2013 sebanyak 9 orang (20,9%),

dan diatas tahun 2019 sebanyak 6orang (14,0%).

2. Deskripsi Variabel Penelitian

a. Program Pelatihan dan Pendidikan

Variabel program pelatihan dan pendidikan diukur dengan

instrumen yang dikembangkan Indriantoro Dan Supomo (2014)

adapun indikator yang terkait apakah terdapat program pendidikan


49

dan pelatihan (X.1.1) dan keuntungan program pelatihan dan

pendidikan pengguna (X.1.2).

Tabel 4.5
Program Pelatihan dan Pendidikan

SS S KS TS STS JUMLAH
Item
F % F % F % F % F % F %
X1.1 5 11,63 26 60,47 12 27,91 0 0,00 0 0 43 100,00
X1.2 10 23,26 25 58,14 8 18,60 0 0,00 0 0,00 43 100,00
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2020
Berdasarkan tabel 4.5 penelitian diatas, diketahui bahwa

sebagian besar responden memilihi jawaban setuju yaitu 26 orang

responden. adanya data ini menunjukkan sebagian besar responden

setuju terkait adanya program pelatihan dan pendidikan dan disertai

dengan keuntungan yang didapatkan dari program pelatihan dan

pendidikan tersebut.

b. Ketelibatan Pemakai

Variabel keterlibatan pemakai di ukur dengan indikator yang

dikembangkan Indriantoro Dan Supomo (2014). Adapun indikatornya

yaitu partisipasi dari pengguna(X2.1) dan pengaruh pengguna dalam

pengembangan sistem (X2.2).

Tabel 4.6
Keterlibatan pemakai

SS S KS TS STS JUMLAH
Item
F % F % F % F % F % F %
X2.1 8 18,60 28 65,12 7 16,28 0 0,00 0 0,00 43 100,00
X2.2 7 16,28 21 48,84 15 34,88 0 0,00 0 0,00 43 100,00
Sumber: Kuesioner penelitian, 2020

Berdasarkan tabel 4.6 penelitian diatas, diketahui bahwa

sebagian besar responden memilihi jawaban setuju dengan 28

responden. Adanya data ini menunjukkan sebagian besar responden


50

setuju terkait dengan tingkat pengaruh responden dalam

pengembangan sistem informasi akuntansi pada perusahaan.

c. Kemampuan Teknik Personal

Variabel kemampuan teknik personal diukur dengan indikator

yang dikembangkan Indriantoro Dan Supomo (2014). Adapun

indikatornya yaitu penempatan sesuai keahlian ( X3.1), pengetahuan

akan tugas pokok (X3.2) dan pemahaman menggunakan komputer

(X3.3).

Tabel 4.7
Kemampuan teknik personal

SS S KS TS STS JUMLAH
Item
F % F % F % F % F % F %
X3.1 10 23,26 28 65,12 5 11,63 0 0,00 0 0,00 43 100,00
X3.2 9 20,93 27 62,79 7 16,28 0 0,00 0 0,00 43 100,00
X3.3 13 30,23 13 30,23 4 9,30 13 30,23 0 0,00 43 100,00
Sumber: Kuesioner penelitian, 2020

Berdasarkan tabel 4.7 penelitian diatas, diketahui bahwa

sebagian besar responden memilihi jawaban sangat setuju yaitu 28

orang responden. Adanya data ini menunjukkan sebagian besar

responden sangat setuju bahwa responden ditempatkan sesuai

keahlian dan paham akan tugas pokok sehari-hari dalam

menggunakan sistem infromasi akuntansi.

d. Fasilitas

Variabel Fasilitas diukur dengan indikator yang

dikembangkan Indriantoro Dan Supomo (2014). Adapun indikatornya

yaitu perangkat pada sistem (X4.1), penampilan fisik (X4.2), dan

keandalan sistem (X4.3).


51

Tabel 4.8
Fasilitas

SS S KS TS STS JUMLAH
Item
F % F % F % F % F % F %
X4.1 2 4,65 19 44,19 21 48,84 1 2,33 0 0,00 43 100,00
X4.2 4 9,30 23 53,49 14 32,56 2 4,65 0 0,00 43 100,00
X4.3 4 9,30 25 58,14 13 30,23 1 2,33 0 0,00 43 100,00
Sumber: Kuesioner penelitian, 2020

Berdasarkan tabel 4.8 penelitian diatas, diketahui bahwa

sebagian besar responden memilihi jawaban setuju yaitu 25 orang

responden. Adanya data ini menunjukkan sebagian besar responden

setuju bahwa sistem aplikasi yang digunakan dapat diandalkan dalam

melaksanakan pekerjaan responden.

e. Dukungan Manajemen Puncak

Variabel manajemen puncak diukur dengan indikator yang

dikembangkan Indriantoro Dan Supomo (2014). Adapun indikatornya

yaitu penyediaan perangkat lunak dan perangkat keras (X 5.1),

keterlibatan manajemen puncak (X5.2) dan evaluasi kinerja sistem

(X5.3).

Tabel 4.9
dukungan manajemen puncak

SS S KS TS STS JUMLAH
Item
F % F % F % F % F % F %

X5.1 5 11,63 19 44,19 15 34,88 4 9,30 0 0,00 43 100,00

X5.2 4 9,30 17 39,53 20 46,51 2 4,65 0 0,00 43 100,00

X5.3 8 18,60 20 46,51 15 34,88 0 0,00 0 0,00 43 100,00

Sumber: Kuesioner penelitian, 2020


52

Berdasarkan tabel 4.9 penelitian diatas, diketahui bahwa

sebagian besar responden memilihi jawaban setuju yaitu 20 orang

responden. Adanya data ini menunjukkan sebagian besar responden

setuju bahwa pimpinan manajemen secara aktif dalam

pengevaluasian hasil output sistem infromasi akuntansi.

f. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Variabel manajemen puncak diukur dengan indikator yang

dikembangkan Indriantoro Dan Supomo (2014). Adapun indikator

pada variabel ini yaitu proses input dan output (Y1.1) proses

pengeditan (Y1.2), penyelesaian sesuai target (Y1.3) serta pelaksanaan

pekerjaan (Y1.4).

Tabel 4.10
Kinerja sistem informasi akuntansi

SS S KS TS STS JUMLAH
Item
F % F % F % F % F % F %
Y.1 11 25,6 29 67,4 3 7,0 0 0,0 0 0,00 43 100,00
Y.2 8 18,6 25 58,1 10 23,3 0 0,00 0 0,00 43 100,00
Y.3 5 11,6 23 53,5 15 34,9 0 0,00 0 0,00 43 100,00
Y.4 10 23,3 24 55,8 9 20,9 0 0,00 0 0,00 43 100,00
Y.5 8 18,6 29 67,4 6 14,0 0 0,00 0 0,00 43 100,00
Y.6 0 0,0 26 60,5 16 37,2 1 2,33 0 0,00 43 100,00
Y.7 7 16,3 28 65,1 6 14,0 2 4,65 0 0,00 43 100,00
Sumber: Kuesioner penelitian, 2020

Berdasarkan tabel 4.10 penelitian diatas, diketahui bahwa

sebagian besar responden memilihi jawaban setuju yaitu 29 orang

responden pada pernyataan ke lima dan enam. Adanya data ini

menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa sistem

memudahkan dalam pengambilan keputusan.


53

C. Pengujian Hipotesis

1. Uji kualitas data


a. Uji validitas data
Table 4.11
Uji Validitas Data

Pernyataan Ke-
Variabel t-Hitung t-Tabel Keterangan

Program Pelatihan P1 0,837 0,263 VALID


dan Pendidikan
P2 0,857 0,263 VALID
Keterlibatan P3 0,870 0,263 VALID
Pemakai P4 0,907 0,263 VALID
Kemampuan Teknik P5 0,740 0,263 VALID
Personal P6 0,792 0,263 VALID
P7 0,766 0,263 VALID
P8 0,734 0,263 VALID
Fasilitas P9 0,813 0,263 VALID
P10 0,721 0,263 VALID
Dukungan Manajemen P11 0,831 0,263 VALID
Puncak P12 0,836 0,263 VALID
P13 0,618 0,263 VALID
Y1 0,649 0,263 VALID
Y2 0,614 0,263 VALID
Y3 0,484 0,263 VALID
Kinerja Sistem Y4 0,718 0,263 VALID
Informasi Akuntansi Y5 0,366 0,263 VALID
Y6 0,382 0,263 VALID
Y7 0,740 0,263 VALID
Sumber: Kuesioner penelitian, 2020

Uji validitas data dilakukan untuk menentukan layak atau

tidaknya suatu item yang akan digunakan. Melakukan pengujian

korelasi pada taraf signifikan 0,05 atau 5% (ukuran standar yang

sering digunakan dalam penelitian), artinya suatu item dianggap valid

jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.


54

Penelitian ini menggunakan item pernyataan dalam

kuesioner dengan jumlah responden 43. Sesuai dengan rumus yang

digunakan (df = n-5) df = 43-5 yaitu 38 (df = 38). Berdasarkan kriteria

yang diberikan untuk df atau derajat kebebasan yang diperoleh (df =

29, dengan sig 5% atau 0,05), nilai r-tabel adalah 0,2638. Mengacu

pada hasil uji validitas diperoleh hasil bahwa semua instrumen mulai

dari P1, P2, P3 hingga P13 pada variabel X semuanya menghasilkan

thitung>tTabel. Selain itu, variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

(Y) yang terdiri dari Y1, Y2, Y3 dan Y4 semuanya menghasilkan nilai

t-Hitung>t-Tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua

instrumen dalam penelitian ini dikatakan valid.

b. Uji Reliabilitas
Tabel 4.12
Uji reliability kinerja sistem informasi akuntansi

Reliability statistics
Cronbach's N of Items
Alpha

,656 7

Sumber: Hasil output SPSS 22, 2020


Pada pengujian ini dapat dilihat bahwa pada kinerja sistem

infromasi akuntansi memiliki item pernyataan sebanyak 7 dengan nilai

Cronbach’s Alpha 0,656. Hasil pengujian in menunjukkan bahwa

semua item pernyataan di kinerja sistem informasi akuntansi

dikatakan reliable karena nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,6


55

Tabel 4.13
Uji reliabilitas faktor-faktor pendukung

Reliability statistics
Cronbach's Alpha N of Items

,812 13
Sumber: Hasil output SPSS 22, 2020
Hasil pengujian ini dapat dilihat bahwa pada kinerja sistem

infromasi akuntansi memiliki item pernyataan sebanyak 13 dengan

nilai Cronbach’s Alpha 0,812. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa

semua item pernyataan di kinerja sistem informasi akuntansi

dikatakan reliable karena nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,6.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data


Gambar 4.1
Normal probability plot

Sumber: Hasil output SPSS 22, 2020


Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual

pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Menurut Riadi

(125:2016) Dikatakan berdistribusi normal jika koordinat pada sumbu

absis observed cumb prob dan sumbu ordinat expected cum prob

mengumul pada garis diagonal.


56

Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa koordinat data

pada sumbu absis observerd cum prob dan sumbu ordinat expected

cum prob mengumupul pada garis diagonal. Hal ini menunjukkan

bahwa data penelitian ini berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.2
scatterPlot

Sumber: hasil output SPSS 22, 2020


Sumber: Hasil output SPSS 22, 2020
Uji heteroskedastisitas merupakan bagian dari uji asumsi

klasik model regresi. Dimana salah satu persyaratan yang harus

terpenuhi dalam model regresi yang baik adalah tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas. Sementara itu, terjadinya heteroskedastisitas

maka akan menimbulkan ketidakakuratan suatu hasil analisis yang

digunakan. Ciri-ciri tidak terjadi gejala heteroskedastisitas:

1) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (point) yang membentuk

suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.


57

c. Uji Autokorelasi

Table 4.14
Uji dubrin-watson
Model summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson


Estimate
a
1 ,799 ,639 ,5901,59561 1,993

a. Predictors: (Constant), X5, X1, X3, X4, X2


b. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil output SPSS 22, 2020
Pengujian Durbin-Watson dengan membandingkan dua nilai

yaitu Durbin Upper (DU) dan Durbin Lower (DL). Dikatakan tidak

terdapat autokorelasi jika nilai DW > DU dan. Hasil pengujian yang

dilakukan diketahui nilai DW sebesar 1,993 dan melihat dari tabel

Durbin-Watson nilai DU sebesar 1,7794 maka nilai DW 1,993 > nilai

DU 1,7794. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

autokorelasi.

d. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.15
Uji VIF
a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF

(Constant)
Program pelatihan ,780 1,281
dan pendidikan X1
Keterlibatan pemakai ,559 1,788
X2
1
Kemampuan teknik ,692 1,445
personal X3
Fasilitas X4 ,595 1,679

Dukungan ,603 1,658


manajemen puncak
X5
Sumber: Hasil output SPSS 22, 2020
58

Dasar pengambilan uji multikolinearitas menggunakan yaitu:

a. Melihat nilai tolerance: jika nilai tolerance lebih besar dari > 0,10

maka artinya tidak terjadi multikolinearitas

b. Melihat nila VIF; jika nilai VIF lebih kecil dari <10,00 maka artinya

tidak terjadi multikolinearitas

Dilihat dari tabel di atas, nilai toleransi pada program pelatihan

sebesar 0,780, keterlibatan pengguna 0,559, keterampilan teknik

personal 0,692, fasilitas 0,595 dan dukungan manajemen puncak

sebesar 0,603, artinya semua nilai toleransi pada variabel X> 0.10. Dan

melihat nilai VIF, semua variabel X menunjukkan nilai VIF <10,00.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari hasil penelitian ini tidak terjadi

multikolinieritas.

3. Uji Regresi Linear Berganda

Setelah melalui tahap analisis statistik deskriptif guna

memperoleh gambaran nyata tentang variabel yang diteliti, selanjutnya

data yang telah dikumpulkan dianalisis lebih lanjut dalam tahapan

analisis statistik inferensial. Adapun alat statistik yang digunakan adalah

analisis regresi linear berganda.

Analisis regresi berganda berkaitan dengan studi

ketergantungan suatu variabel dependen pada satu atau lebih variabel

independen dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen

dalam penelitian yaitu beberapa faktor yang terdiri dari Program

Pelatihan Dan Pendidikan, Keterlibatan Pemakai, Teknik Kemampuan

Personal, Fasilitas dan Dukungan Manajemen Puncak. Sedangkan


59

variabel dependennya adalah Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

a. Analisis regresi berganda


Tabel 4.16
Analisis Regresi Berganda
coefficient
Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig. Ket
Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7,420 2,819 2,632 ,012

Program pelatihan ,955 ,260 ,412 3,681 ,001 Diterima


dan pendidikan X1
,307 ,285 ,142 1,076 ,289 Ditolak
Keterlibatan
Pemakai X2
Kemampuan teknik ,835 ,214 ,463 3,895 ,000 Diterima
personal X3

Fasilitas X4 ,455 ,210 ,277 2,163 ,037 Diterima

Dukungan -,472 ,182 -,331 -2,599 ,013 Diterima


manajemen puncak
X5
Sumber: Hasil output SPSS 22, 2020

Dari hasil analisis regresi linear berganda yang ditunjukkan pada table

4.16 di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi linear berganda

sebagai berikut :

Y = 7,420 + 0,955 + 0,307 + 0,835 + 0,455 - 0,472 + ɛ

Arti dari persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Berdasarkan persamaan regresi linear berganda diatas dapat

diketahui bahwa nilai konstanta dari persamaan regresi sebesar

7,420. Hal ini menunjukkan jika besarnya kinerja sistem informasi

akuntansi sebesar 7,420.

2) Nilai koefisien regresi untuk variabel program pelatihan dan

pendidikan dalam pengembangan sistem (X1) sebesar 0,955. Nilai

ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 satuan variabel program

pelatihan dan pendidikan dalam pengembangan sistem informasi


60

akuntansi, maka variabel kinerja sistem informasi akuntansi akan

mengalami kenaikan sebesar 0,955 dengan asumsi bahwa nilai

variabel lain adalah konstan.

3) Nilai koefisien regresi untuk variabel keterlibatan pemakai dalam

pengembangan sistem (X2) sebesar 0,307. Nilai ini menunjukkan

bahwa setiap kenaikan 1 satuan variabel keterlibatan pemakai

dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, maka variabel

kinerja sistem informasi akuntansi akan mengalami kenaikan

sebesar 0,307 dengan asumsi bahwa nilai variabel lain adalah

konstan.

4) Nilai koefisien regresi untuk variabel kemampuan teknik personal

dalam pengembangan sistem (X3) sebesar 0,835. Nilai ini

menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 satuan variabel kemampuan

teknik personal dalam pengembangan sistem informasi akuntansi,

maka variabel kinerja sistem informasi akuntansi akan mengalami

kenaikan sebesar 0,835 dengan asumsi bahwa nilai variabel lain

adalah konstan.

5) Nilai koefisien regresi untuk variabel fasilitas dalam pengembangan

sistem (X4) sebesar 0,455. Nilai ini menunjukkan bahwa setiap

kenaikan 1 satuan variabel fasilitas dalam pengembangan sistem

informasi akuntansi, maka variabel kinerja sistem informasi

akuntansi akan mengalami kenaikan sebesar 0,455 dengan asumsi

bahwa nilai variabel lain adalah konstan.

6) Nilai koefisien regresi untuk variabel dukungan manajemen puncak

dalam pengembangan sistem (X5) sebesar -0,472. Nilai ini


61

menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 satuan variabel dukungan

manajemen puncak dalam pengembangan sistem informasi

akuntansi, maka variabel kinerja sistem informasi akuntansi akan

mengalami penurunan sebesar -0,472 dengan asumsi bahwa nilai

variabel lain adalah konstan.

b. Uji t (persial)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Uji t pada penelitian ini dilakukan dengan

membandingkan signifikansi t dengan α sebesar 0,05. Dimana

(df=n-5) maka akan menjadi n=43, k=5 sehingga nilai 43-5=38 maka

diperoleh nilai ttabel=0,2638 hasil uji signifikan parameter individual

(uji t) dapat dilihat pada table berikut:

Table 4.17
Uji t (persial)
Model T Sig

constant 2,632 ,012

Program pelatihan dan 3,681 ,001


pendidikan (x1)

Keterlibatan pemakai (x2) 1,076 ,289

Kemampuan teknik 3,895 ,000


personal (x3)

Fasilitas (x4) 2,163 ,037

Dukungan manajemen -2,599 ,013


puncak (x5)

Sumber: Hasil output SPSS 22, 2020


62

Berdasarkan nilai signifikan (sig)

1. Nilai signifikan (sig) variabel program pelatihan dan pendidikan

memiliki nilai sebesar 0,001 karena nilai signifikan sebesar 0,001

lebih<probabilitas (0,05), dapat disimpulkan bahwa terdapat

pegaruh signifikan antara variabel bebas dan teerikat. Atau

hipotesis diterima.

2. Nilai signifikan (sig) variabel keterlibatan pemakai memiliki nilai

sebesar 0,289 karena nilai signifikan sebesar 0,289 lebih>

probabilitas (0,05), dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

pegaruh signifikan antara variabel bebas dan teerikat. Atau

hipotesis diterima.

3. Nilai signifikan (sig) variabel kemampuan teknik personal

memiliki nilai sebesar 0,000 karena nilai signifikan sebesar 0,000

lebih<probabilitas (0,05), dapat disimpulkan bahwa terdapat

pegaruh signifikan antara variabel bebas dan teerikat. Atau

hipotesis diterima.

4. Nilai signifikan (sig) variabel fasilitas memiliki nilai sebesar 0,037

karena nilai signifikan sebesar 0,037 lebih<probabilitas (0,05),

dapat disimpulkan bahwa terdapat pegaruh signifikan antara

variabel bebas dan teerikat. Atau hipotesis diterima.

5. Nilai signifikan (sig) variabel dukungan manajemen puncak

memiliki nilai sebesar 0,013 karena nilai signifikan sebesar 0,013

lebih<probabilitas (0,05), dapat disimpulkan bahwa terdapat

pegaruh signifikan antara variabel bebas dan teerikat. Atau

hipotesis diterima.
63

Perbandingan nilai thitung dengan ttable (uji t)

1. Nilai thitung variabel program pelatihan dan pendidikan adalah

sebesar 3,681, karena nilai thitung 3,681.> ttable 0,2638 maka

memiliki pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat atau

hipotesis diterima

2. Nilai thitung variabel keterlibatan pemakai adalah sebesar 1,076,

karena nilai thitung 1,076 > ttable 0,2638 maka memiliki pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat atau hipotesis diterima.

3. Nilai thitung variabel kemampuan teknik personal adalah sebesar

3,895 karena nilai thitung 3,895 > ttable 0,2638 maka memiliki

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat atau hipotesis

diterima.

4. Nilai thitung variabel fasilitas adalah sebesar 2,163 karena nilai

thitung 2,163.> ttable 0,2638 maka memiliki pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat atau hipotesis diterima.

5. Nilai thitung variabel dukungan manajemen puncak adalah

sebesar -2,599 karena nilai thitung -2,599 < ttable 0,2638 maka

tidak memiliki pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

atau hipotesis ditolak.

c. Uji Determinasi

Uji determinasi atau disebut juga R2 adalah suatu besaran

yang menunjukkan berapa proporsi variasi variabel independen atau

X yang mampu menjelaskan dari variasi variabel dependen atau Y.

Nilai koefisien determinasi terletak pada tabel model summary dan

tertulis R Square untuk 2 variabel dan adjusted R Square lebih dari


64

2 variabel. Nilai ini dikatakan baik, jika diatas 0,5 karena ini berkisar

antara 0 sampai dengan 1.

Tabel 4.18
Adjusted R Square

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 ,799 ,639 ,590 1,59561
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X3, X4, X2
Sumber: Hasil output SPSS 22, 202

Pada tabel ringkasan model di atas diketahui bahwa R

Square adalah 0,639. Nilai R Squre yang diperoleh dikalikan 100%

menjadi 63,9%. Artinya variabel X (program pendidikan dan

pelatihan, partisipasi pengguna, keterampilan teknis pribadi, fasilitas

dan dukungan dari manajemen puncak) memiliki nilai 63,9%,

sedangkan sisanya 36,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.

D. Pembahasan

1. Pengaruh Program Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja

Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Hasil pengujian yang dilakukan bahwa hipotesis pertama

diterima. Hipotesis pertama menunjukkan variabel program pelatihan

dan pendidikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dimana nilai

signifikannya sebesar 0,001<0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa

program pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh signifikan terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Chosamasatu (2014) bahwa program pelatihan dan pendidikan


65

berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Teori Technology Acceptance Model TAM menjelaskan bahwa

ada dua faktor yang memengaruhi sikap seseorang terhadap

penerimaan dan penggunaan teknologi, yaitu kegunaan dan

kenyamanan. Teori ini menunjukkan bahwa dengan pemahaman yang

lebih baik tentang kinerja manfaat yang diberikan oleh pengguna

pendidikan dan program pelatihan, kinerja akan diperoleh dan

digunakan oleh sistem informasi akuntansi. Dengan program pelatihan

edukasi pengguna dapat memahami manfaat dari pengguna sistem

informasi akuntansi dan kinerja sistem yang lebih mudah digunakan.

Program pelatihan dan pendidikan akan menambah pengetahuan

pemakai sistem tentang sistem yang baru dan membuat pemakai sistem

informasi semakin ahli dalam menjalankan sistem yang telah dibangun.

Selain itu, dengan adanya program pelatihan dan pendidikan terkait

sistem informasi akuntansi memudahka dalam memberikan data

informasi yang dibutuhkan oleh pihak departemen sehingga pekerjaan

dapat lebih efisien dan terselesaikan sesuai target yang ditetapkan.

2. Pengaruh Keterlibatan Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi (SIA)

Hasil pengujian, hipotesis kedua (H2) ditolak. Hipotesis kedua

menunjukkan variabel keterlibatan pengguna terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi dengan nilai kritis 0,289> 0,05. Oleh karena itu,

dapat disimpulkan bahwa keterlibatan pengguna tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.


66

Hasil penelitian yang dilakukan pemaghis (2015) konsisten

dengan hasil penelitian ini bahwa dari variabel keterlibatan pemakai

tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Partisipasi pengguna adalah proses di mana anggota organisasi

atau kelompok pengguna sasaran berpartisipasi dalam proses

pengembangan sistem. Topik penelitian ini berkaitan dengan

Technology Acceptance Model Theory (TAM). Teori TAM merupakan

teori yang terikat dengan sistem informasi dan memuat model sikap

pribadi dalam penerimaan dan penggunaan teknologi. Teori TAM

menjelaskan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku

individu dalam menerima dan menggunakan teknologi. Kedua faktor ini

ramah pengguna bagi pengguna teknis (Surendran, 2012). Berdasarkan

teori tersebut harus dijelaskan bahwa pengguna ikut serta dalam

penggunaan sistem informasi akuntansi karena sistem informasi

akuntansi memberikan keuntungan dalam menghasilkan laporan

sehingga pengguna sistem informasi akuntansi lebih efektif dengan

partisipasi pengguna yang tinggi. Ini meningkatkan kinerja sistem

informasi akuntansi.

3. Pengaruh Kemampuan Teknik Personal terhadap Kinerja Sistem

Informasi akuntansi (SIA)

Hasil penelitian ini bahwa hipotesis ketiga diterima (H3).

Hipotesis ketiga menunjukkan variabel kemampuan teknik personal

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dimana nilai signifikannya

sebesar 0,000<0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan teknik

personal berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja sistem informasi

akuntansi.
67

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

Ramdhan (2016) bahwa kemampuan teknik personal memiliki pengaruh

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Teori Technology Acceptance Model (TAM) menjelaskan

bahwa ada dua faktor yang memengaruhi sikap individu terhadap

penerimaan dan penggunaan teknologi, yaitu kegunaan dan

kenyamanan. Teori ini menunjukkan bahwa ada pemahaman yang lebih

pribadi tentang manfaat menggunakan sistem informasi akuntansi, dan

orang itu akan menerima dan menggunakan sistem informasi akuntansi.

Demikian pula, kemudahan penggunaan sistem informasi akuntansi

oleh individu dapat meningkatkan minat mereka dalam penggunaannya,

dan individu dapat menggunakan sistem informasi akuntansi dengan

baik. Orang dengan keterampilan teknis yang terkait dengan sistem

informasi akuntansi dapat memahami dari manfaat menggunakan

sistem informasi akuntansi dan membuatnya lebih mudah digunakan.

Berdasarkan ini, itu menunjukkan bahwa semakin kuat suatu

kemampuan teknis pribadi sistem informasi akuntansi, semakin efektif

penggunaan sistem informasi akuntansi. Oleh karena itu, jika seseorang

beranggapan bahwa kemampuan pribadi dari sistem informasi akuntansi

berguna untuk meningkatkan kinerja pekerjaannya, maka orang tersebut

akan menggunakannya, begitu pula sebaliknya, jika seseorang tidak

percaya pada kemampuan teknis pribadi sistem informasi akuntansi,

maka orang tersebut akan tidak menggunakannya ( Mardiana, 2014).


68

4. Pengaruh Fasilitas terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

(SIA)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis keempat

diterima (H4). Hipotesis keempat variabel fasilitas personal terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi dimana nilai signifikannya sebesar

0,037<0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa fasilitas memiliki pengaruh

signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Hasil penelitian ini konsisten dengan yang dilakukan Rukmawati

dan I Ketut (2016) bahwa variabel ini memiliki pengaruh terhadap kinerja

sistem informasi akuntansi.

Teori Technology Acceptance Model (TAM) adalah teori yang

terikat pada sistem informasi, yang berisi model sikap pribadi dalam

menerima dan menggunakan teknologi. Teori TAM menjelaskan bahwa

Teori ini menunjukkan bahwa ada pemahaman yang lebih pribadi

tentang manfaat menggunakan sistem informasi akuntansi, dan orang

itu akan menerima dan menggunakan sistem informasi akuntansi.

Demikian pula, kemudahan penggunaan sistem informasi akuntansi oleh

individu dapat meningkatkan minat mereka dalam penggunaannya.

Fasilitas sebagai salah satu penyedian perlengkapan fisik untuk

memberikan kemudahan kepada penggunanya, sehingga kebutuhan-

kebutuhan dari penggunaa fasilitas tersebut dapat terpenuhi.

Fasilitas yang diberikan perusahaan berupa perangkat atau

kelengkapan yang terdapat dalam sistem sehingga dapat memudahkan

karyawan dalam penggunaanya. Sistem yang digunakan mampu

memberikan informasi yang dapat diandalkan sehingga memudahkan


69

dalam pengambilan keputusan. Melihat data responden yang

perusahaan ini sediakan software dan hardware untuk mempermudah

proses input dan output data saat membuat informasi. Selain itu, sistem

informasi akuntansi yang tersedia memiliki tampilan fisik yang sesuai

dengan layanan yang diberikan, sehingga memudahkan responden

dalam mengimplementasikan sistem dan sistem informasi akuntansi

yang dapat diandalkan pengguna.

5. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi (SIA)

Hasil penelitian ini bahwa hipotesis kelima diterima (H5).

Hipotesis kelima menunjukkan variabel dukungan manajemen puncak

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dimana nilai signifikannya

sebesar 0,013>0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa dukungan

manajemen puncak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Chosamasatu (2014) bahwa dukungan manajemen puncak memiliki

pengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Sedangkan

penelitian yang dilakukan Ramadhan (2016) tidak searah dengan hasil

penelitian ini bahwa dukungan manajemen puncak memiliki pengaruh

positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

dikembangkan dari teori psikologis menjelaskan perilaku pengguna

komputer berdasarkan kepercayaan pada sikap, keinginan dan

hubungan perilaku pengguna. Tujuan teori ini adalah untuk menjelaskan


70

faktor-faktor utama perilaku pengguna untuk adopsi pengguna teknologi.

Penerimaan suatu sistem dalam operasional perusahaan lebih mudah

diterima jika masing-masing pihak mendukung deklarasi tersebut.

Dukungan manajemen puncak merupakan salah satu poin terpenting

untuk mengoptimalkan kinerja orang-orang yang berhubungan langsung

dengan sistem informasi perusahaan.

Dukungan manajemen puncak adalah suatu bentuk dukungan,

atau pengaruh atasan Anda terhadap keberhasilan implementasi sistem

baru dan pengembangan kekuatan pendorong bawahan Anda.

Dukungan manajemen puncak merupakan bentuk dukungan manajer

terhadap pengguna sistem informasi akuntansi (Nurhelmiah, 2014).

Dilihat dari data responden, manajemen puncak mendukung karyawan

dengan menyediakan sistem informasi akuntansi seperti software dan

hardware saat membuat data informasi akuntansi perusahaan. Pimpinan

manajemen puncak juga secara aktif terlibat dalam perencanaan

operasional dan pengembangan sistem informasi akuntansi dan evaluasi

hasil keluaran kinerja sistem informasi akuntansi. Dukungan manajemen

puncak meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi perusahaan.


BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

1. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, program pelatihan

dan pendidikan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi dikarenakan pentingnya program pendidikan dan

pelatihan untuk menambah wawasan pengguna sehingga

memudahkan karyawan dalam menggunakan sistem informasi

akuntansi.

2. Keterlibatan pemakai tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan sistem yang dibuat

telah menyediakan apa yang dibutuhkan pemakai sistem.

3. Variabel kemampuan teknik personal memiliki pengaruh signifikan

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan karyawan

telah mengetahui dan paham akan tugas yang dikerjakan maupun

informasi akuntansi yang digunakan.

4. Fasilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi dikarenakan perusahaan telah menyediakan

fasilitas berupa sistem yang dapat diandalkan.

5. Dukungan manajemen puncak memiliki pengaruh signifikan terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang

positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses

pengembangan dan pengoperasian sistem informasi akuntansi dengan

kinerja sistem informasi akuntansi.

71
72

B. Saran

Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini

1. Bagi peneliti selanjutnya, agar menambah beberapa varibel lain yang

menjelaskan 36,1% yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

Untuk memperluas lingkup wilayah penelitian dibeberapa perusahaan

untuk dapat menambah responden. Selain itu diharapkan dapat

menggunakan metode pengumpulan data wawancara untuk

mendapatkan informasi yang lebih akurat dan juga responden dapat

memahami pernyataan yang diajukan/diberikan.

2. Perlunya memperluas objek penelitian tidak hanya satu perusahaan saja

sehingga lebih dapat dijadikan acuan bagi kepentingan generalisasi

permasalahan juga perlu menambah populasi penelitian agar data yang

lebih kompleks dapat terbaca dengan mudah.

3. Perlu ditambahkan metode wawancara pada saat pengumpulan data

untuk menghindari kemungkinan tidak objektif dari responden dalam

mengisi kuesioner.

4. Bagi perusahaan agar melibatkan pemakai sistem dalam proses

pengembangan sistem karena mereka adalah pihak yang berhubungan

langsung dalam pengoperasian sistem informasi yang digunakan.


DAFTAR PUSTAKA

Arsiningsih, 2015. Pengaruh Pengguna Teknologi Informasi, Efektifitas Sistem


Informasi Akuntansi, Kepercayaan Atas Sistem Informasi Akuntansi,
Sistem Pengendalian Interen Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank
Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Buleleng Dan Bangli. E-Jurnal SI
Akuntansi Universitas Pendidika n Ganesha Vol 3:1.

Abhimantra, Wayan Purwa. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. 14.3:1782-1809.

Almilia. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi


Akuntansi pada Bank Umum Pemerintahan di Wilayah Surabaya dan
Sidoarjo. Jurnal Akuntansi. Vol. 10 No. 1

Biwi, A. 2015. Pengaruh Kapabilitas Personal Dan Dukungan Manajemen


Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi PT. Tirta Mumbul
Jaya Abadi Singaraja. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Volume 3 No.1.

Chosamasatu, Yuli. 2014. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi ‘Performance Of


Accounting Information System’. Jurnal Paradigma. Volume 12 No.1.

Darmawan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Ernawati, Wiwik. 2016. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem


Informasi Akuntansi. Jurnal Akuntansi. Vol 12 no.8

Fani, Luh Nanda Yogita, Nyoman Ari Surya Darmawan dan I Gusti Ayu
Purnamawati. 2015. Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi,
Kemampuan Teknik Pemakai, Dan Dukungan Manajemen Puncak
Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Studi Empiris Pada PT
PLN (Persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat). E-journal S1 AK. Volume
3 No.1.

Fitri, N. 2012. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja Pemakai Sistem


Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Farmasi Di Medan. Tesis
dipublikasikan. Medan: Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Fishbein, M. and Ajzen. 1975. I. Belief, Attitude, Intention and Behavior: An


Introduction Theory And Research. Reading, MA: Addisonwesley.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
keempat. Semarang :Universitas Diponogoro.

73
74

Galang Rahadian Prabowo, A. M. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Accounting Analysis Journal , III
(01), 1-9

Hamta, Firdaus. 2019. Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi


Manajemen Dan Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi
Akuntansi Pada Kinerja Individu Karyawan PT. Batamec. E-Journal
Akuntansi Vol 13 No 2.

Hall, James A. (2009). Accounting Informastion System. Salemba Empat:


Jakarta.

Immelda, S. C. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem


Informasi Akuntansi Pada Pt. DBTR Sidoarjo. Skripsi. Kediri. Universitas
Nusantara PGRI Kediri.

Indriantoro dan Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen. BPFE: Yogyakarta

Jogiyanto. 2013. Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: CV Andi.

Kharisma dan Gede. 2017. Pengaruh Keterlibatan Pemakai, Kemampuan


Pemakai, Pelatihan Dan Pendidikan Pemakai Terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi. Jurnal Akujiuntansi. Volume 19 No.3.

Mardi. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Ghalia Indonesia: Bogor

Mukholid, Wildanu. 2016. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja


Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Konvensional. Jurnal
Akuntansi. Universitas Muhammadiyah Semarang.

Mulyadi. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta.

Maryana, dkk. 2018. Pengaruh Kualitas Sistem Dan Kualitas Informasi Terhadap
Kepuasan Pengguna Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (Ap2t) Pt
Pln (Persero) Wilayah Kalimantan Tengah Dan Kalimantan Selatan Area
Barabai. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume11 No.2.

Mardiana, I.G.E.P. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenerja


System Informasi Akuntasi (SIA) Pada Lembaga Perkreditan Desa (Lpd)
Di Kecamatan Susut. E-journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha.
Volume : 2 No. 1.

Nurhelmiah. 2014. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja Pemakai Sistem


Informasi Akuntansi. Skripsi. Makassar. Universitas Hasanuddin.

Pemaghis, Cristalia Wirakartika Putri. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Sia) Pada Bank Perkreditan Rakyat
(Bpr) Eks. Karesidenan Surakarta. Skripsi. Surakarta. Universitas
Muhammadiyah Suakarta.
75

Prabowo, Sukirman, Hamidi. 2013. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja


Sistem Informasi Akuntansi Di Bank Umum Kota Surakarta. Jupe UNS.
Volume 2 No.1.

Putra, Y.R.K. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem


Informasi Akuntansi Pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Jawa Timur.

Rini. H. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan


Sistem Informasi Akuntansi dan Pengguna Sistem Informasi.
Symponsium Nasional Akuntansi 10. Makassar.

Rukmiyati dan I ketut. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi


Dan Perceived Usefulness Pada Kepuasan Pengguna Akhir Software
Akuntansi (Studi Empiris Pada Hotel Berbintang Di Provinsi Bali. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis (2016): 115-142. ISSN 2337-306.
Ramadhan, Rita Andini, Abrar. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Kubota Indonesia
Wilayah Semarang. Journal Of Accounting. Volume 2 No.2. Maret 2016

Rivanigrum, A. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem


Informasi Akuntansi Pada Rumah Sakit Saras Husada Purworejo.
Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Sari Puspita Ayu. 2019. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja


Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Sinar Galesong Mandiri. Jurnal
Ilmu Akuntansi Vol 2:1.

Saebani dan Anita. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja


Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal Sosial, Ekonomi, dan Humaniora.
Volume 6 No.1.

Sari . 2012. Pengaruh Efektifitas Penggunaan dan Kepercayaan terhadap


Teknologi Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Individual pada Pasar
Swalayan di Kota Denpasar. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis Vol. 4
No.1 Januari, Bali: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana.

Setianingsih. 2012. Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data


Perpustakaan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Juana Berbasis
Web, Seruni FTI UNSA Vol 1, ISSN:2302-1136.

Suardika. 2012. Stepby Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta:


Andi offset.

Sugiyono. 2013. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.
76

Sukmawati Rachman. 2017. Pengaruh Pengguna Teknologi Informasi Terhadap


Kinerja Sistem Informasi Akuntansi PT. CV Jaya Motor. Accounting
Global Jurnal Vol. 1. No 1

Suharni, Sitti. 2016. Pengaruh Keterlibatan Pemakai dan Kemampuan Pemakai


Terhadap Kinerjas Sistem Informasi Akuntansi Pada Sekretariat Daerah
Dan BKD Kabupaten Ngawi. Jurnal Sosial. Volume 12 Nomor 2.

Surendran, 2012 Technology Acceptance Model: A Survey Of Literature,


International Journal Of Business And Social Research (IJBSR), Vol. 2
(4).
77

LAMPIRAN
78

LAMPIRAN 1 : KUESIONER

IDENTITAS RESPONDEN

Pilih
menuliskan jawaban pada kotak yang tersedia.
1. Nama :
2. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Usia :
4. Pendidikan Terakhir : SMA/SMK Sarjana
Diploma Pascasarjana
5. Jabatan :
6. Mulai menjabat tahun :

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

dengan pendapat atau mewakili perasaan Bapak/ Ibu.


Keterangan:
5= Sangat Setuju
4= Setuju
3= Netral
2= Tidak Setuju
1= Sangat Tidak Setuju
79

I. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)

No Pernyataan Skala
1 2 3 4 5
(STS) (TS) (N) (S) (SS)
1 Sistem informasi akuntansi yang
tersedia memudahkan proses input
dan output data dalam pembuatan
informasi yang bapak/ibu lakukan.
2 Sistem informasi akuntansi yang
tersedia memudahkan bapak/ibu
dalam proses pengeditan jika terjadi
kesalahan input.
3 Sistem informasi akuntansi yang
tersedia membantu bapak/ibu dalam
mengerjakan tugas sehingga lebih
mudah dan efisien
4 Dengan sistem yang ada,
memudahkan dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan departemen
bapak/ibu.
5 Dengan sistem yang ada,
memudahkan bapak/ibu dalam
pengambilan keputusan.
6 Sistem dapat memberikan kontribusi-
kontribusi dalam pencapaian tujuan
dan misi organisasi.
7 Pekerjaan dapat terselesaikan sesuai
target dari adanya sistem tersedia,
sehingga meningkatkan kinerja sistem
informasi akuntansi pada perusahaan
bapak/ibu tempati.

II. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Kinerja Sistem Informasi


Akuntansi

A. Program Pelatihan dan Pendidikan (X1)

No Pernyataan Skala
1 2 3 4 5
(STS) (TS) (N) (S) (SS)
1 Perusahaan yang bapak/ibu tempati
memiliki program pelatihan dan
pendidikan terkait cara menggunakan
sistem informasi akuntansi.
2 Dengan adanya program pelatihan dan
pendidikan bapak/ibu mendapatkan
keuntungan seperti, kemudahan dalam
80

proses edit, kemudahan proses input


dan output, paham akan penggunaan
komputer dan juga pekerjaan pokok
sehari-hari.

B. Keterlibatan Pemakai (X2)

No Pernyataan Skala

1 2 3 4 5
(STS) (TS) (N) (S) (SS)
1 Tingkat partisipasi bapak/ ibu
dalam pengembangan sistem
informasi akuntansi.

2 Tingkat pengaruh bapak/ibu


dalam pengembangan sistem
informasi akuntansi

C. Kemampuan Teknik Personal (X3)

No Pernyataan Skala

1 2 3 4 5
(STS) (TS) (N) (S) (SS)
1 Bapak/ibu ditempatkan sesuai
keahliannya masing-masing.
2 Dengan adanya sistem informasi
akuntansi dan dukungan dengan
adanya program pelatihan dan
pendidikan yang dimiliki
perusahaan bapak/ ibu paham
dan menjalankan tugas pokok
sehari-hari dalam menggunakan
sistem informasi akuntansi.

3 Bapak/ ibu paham menggunakan


komputer/aplikasi dari sistem
informasi akuntansi.
81

D. Fasilitas (X4)

No Pernyataan Skala

1 2 3 4 5
(STS) (TS) (N) (S) (SS)
1 Sistem informasi akuntansi yang
Bapak/Ibu miliki merupakan
perangkat keras (hardware) dan
(software) yang paling mutakhir.

2 Penampilan fisik dari sistem


informasi akuntansi khususnya
aplikasi sesuai dengan jenis
pelayanan yang diberikan.

3 Sistem informasi akuntansi


khususnya aplikasi yang
Bapak/Ibu gunakan dapat
diandalkan.

E. Dukungan Manajemen Puncak (X5)

No Pernyataan Skala

1 2 3 4 5
(STS) (TS) (N) (S) (SS)
1 Pimpinan manajeman puncak
pada perusahaan bapak/ibu
menyediakan fasilitas sistem
informasi akuntansi seperti
perangkat keras (hardware) dan
(software).

2 Pimpinan manajemen puncak


pada perusahaan bapak/bu
secara aktif terlibat dalam
perencanaan operasi dan
pengembangan sistem informasi
akuntansi.
3 Pimpinan manajemen puncak
sering melakukan evaluasi hasil
output dari kinerja sistem
informasi akuntansi.
82

LAMPIRAN 2 : HASIL OLAHAN DATA

1. Uji Validitas Data

a. Program Pelatihan Dan Pendidikan

Correlations
X1.1 X1.2 X1
** **
Pearson Correlation 1 ,435 ,837
X1.1 Sig. (2-tailed) ,004 ,000
N 43 43 43
** **
Pearson Correlation ,435 1 ,857
X1.2 Sig. (2-tailed) ,004 ,000
N 43 43 43
** **
Pearson Correlation ,837 ,857 1
X1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 43 43 43
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

b. Keterlibatan Pemakai

Correlations

X2.1 X2.2 X2
** **
Pearson Correlation 1 ,581 ,870
X2.1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 43 43 43
** **
Pearson Correlation ,581 1 ,907
X2.2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 43 43 43
** **
Pearson Correlation ,870 ,907 1
X2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 43 43 43
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
83

c. Kemampuan Teknik Personal

Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3
* * **
Pearson Correlation 1 ,381 ,336 ,740
X3.1 Sig. (2-tailed) ,012 ,028 ,000
N 43 43 43 43
* ** **
Pearson Correlation ,381 1 ,424 ,792
X3.2 Sig. (2-tailed) ,012 ,005 ,000
N 43 43 43 43
* ** **
Pearson Correlation ,336 ,424 1 ,766
X3.3 Sig. (2-tailed) ,028 ,005 ,000
N 43 43 43 43
** ** **
Pearson Correlation ,740 ,792 ,766 1
X3 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 43 43 43 43
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

d. Fasilitas

Correlations

X4.1 X4.2 X4.3 X4


** **
Pearson Correlation 1 ,431 ,265 ,734
X4.1 Sig. (2-tailed) ,004 ,086 ,000
N 43 43 43 43
** * **
Pearson Correlation ,431 1 ,376 ,813
X4.2 Sig. (2-tailed) ,004 ,013 ,000
N 43 43 43 43
* **
Pearson Correlation ,265 ,376 1 ,721
X4.3 Sig. (2-tailed) ,086 ,013 ,000
N 43 43 43 43
** ** **
Pearson Correlation ,734 ,813 ,721 1
X4 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 43 43 43 43
*. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


84

e. Dukungan Manajemen Puncak

Correlation

X5.1 X5.2 X5.3 X5


** **
Pearson Correlation 1 ,654 ,203 ,831
X5.1 Sig. (2-tailed) ,000 ,191 ,000
N 43 43 43 43
** **
Pearson Correlation ,654 1 ,258 ,836
X5.2 Sig. (2-tailed) ,000 ,095 ,000
N 43 43 43 43
**
Pearson Correlation ,203 ,258 1 ,618
X5.3 Sig. (2-tailed) ,191 ,095 ,000
N 43 43 43 43
** ** **
Pearson Correlation ,831 ,836 ,618 1
X5 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 43 43 43 43
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
85

f. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Correlations

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y
Pearson * * ** **
1 ,359 ,260 ,377 ,048 ,028 ,531 ,649
Correlation
Y1
Sig. (2-tailed) ,018 ,093 ,013 ,762 ,859 ,000 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43
Pearson * ** * **
,359 1 ,086 ,437 -,057 ,212 ,356 ,614
Correlation
Y2
Sig. (2-tailed) ,018 ,582 ,003 ,714 ,173 ,019 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43
Pearson **
,260 ,086 1 ,122 ,157 ,055 ,224 ,484
Correlation
Y3
Sig. (2-tailed) ,093 ,582 ,436 ,314 ,727 ,148 ,001
N 43 43 43 43 43 43 43 43
Pearson * ** ** **
,377 ,437 ,122 1 ,120 ,222 ,507 ,718
Correlation
Y4
Sig. (2-tailed) ,013 ,003 ,436 ,442 ,152 ,001 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43
Pearson *
,048 -,057 ,157 ,120 1 ,064 ,185 ,366
Correlation
Y5
Sig. (2-tailed) ,762 ,714 ,314 ,442 ,685 ,236 ,016
N 43 43 43 43 43 43 43 43
Pearson *
,028 ,212 ,055 ,222 ,064 1 ,046 ,382
Correlation
Y6
Sig. (2-tailed) ,859 ,173 ,727 ,152 ,685 ,768 ,011
N 43 43 43 43 43 43 43 43
Pearson ** * ** **
,531 ,356 ,224 ,507 ,185 ,046 1 ,740
Correlation
Y7
Sig. (2-tailed) ,000 ,019 ,148 ,001 ,236 ,768 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43
Pearson ** ** ** ** * * **
,649 ,614 ,484 ,718 ,366 ,382 ,740 1
Correlation
Y
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,016 ,011 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


86

a: Uji Relibilitas Kinerja Sistem Informasi (Y)

Case Processing Summary

N %
Valid 43 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0
Total 43 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,656 7
87

b: Uji Reliabilitas Faktor-Faktor Pendukung Utama (X)

Case Processing Summary

N %
Valid 43 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0
Total 43 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,812 13
88

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 ,799 ,639 ,590 1,59561
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X3, X4, X2

a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
Regression 166,543 5 33,309 13,083 ,000
1 Residual 94,201 37 2,546
Total 260,744 42

a. Dependent variabel :Y
b. Predictors: (Constant), X5, X1, X3, X4, X2

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.


Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 7,420 2,819 2,632 ,012
X1 ,955 ,260 ,412 3,681 ,001
X2 ,307 ,285 ,142 1,076 ,289
1
X3 ,835 ,214 ,463 3,895 ,000
X4 ,455 ,210 ,277 2,163 ,037
X5 -,472 ,182 -,331 -2,599 ,013
a. Dependent Variable: Y

-
89

Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Gambar 4.1

Normal probability plot

Sumber: Hasil output SPSS 22, 2020

b. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.2
scatterPlot

Sumber: hasil output SPSS 22, 2020


P. Pel dan Pendidikan Ket. Pemakai K. Teknik Personal Fasilitas Duk. Man. Puncak Total Kinerja SIA
NO P1 P2 X1 P3 P4 X2 P5 P6 P7 X3 P8 P9 P10 X4 P11 P12 P13 X5 X Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y
1 4 4 8 5 5 10 4 4 4 12 4 5 5 14 4 4 5 13 57 5 4 4 4 4 4 4 29
2 4 5 9 4 4 8 4 4 4 12 3 4 4 11 4 4 4 12 52 4 4 4 4 4 4 4 28
3 5 4 9 3 3 6 4 5 5 14 3 3 3 9 3 3 3 9 47 5 5 5 5 4 4 4 32
4 4 5 9 4 3 7 4 5 5 14 4 4 3 11 4 3 4 11 52 4 4 5 4 4 4 5 30
5 3 4 7 4 4 8 4 3 4 11 4 5 4 13 5 4 4 13 52 4 4 4 4 3 3 3 25
6 5 5 10 5 5 10 4 5 5 14 3 4 4 11 3 3 5 11 56 5 5 4 5 4 4 5 32
7 4 5 9 5 4 9 5 5 4 14 3 3 4 10 5 3 3 11 53 4 3 4 4 4 3 4 26
8 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 3 3 4 10 3 3 4 10 48 4 4 3 4 4 3 4 26
9 4 5 9 4 4 8 5 5 5 15 4 4 4 12 5 5 4 14 58 4 4 3 4 4 4 4 27
10 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 3 3 4 10 3 3 4 10 48 4 4 4 4 4 3 4 27
11 5 4 9 5 4 9 5 5 5 15 4 4 5 13 2 2 5 9 55 5 5 5 5 5 4 5 34
12 4 3 7 3 3 6 3 4 4 11 3 3 4 10 3 3 3 9 43 4 3 3 3 5 3 3 24
13 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 3 3 4 10 50 5 3 4 4 4 3 4 27
14 4 5 9 4 3 7 4 4 5 13 3 3 3 9 3 3 3 9 47 4 4 5 5 4 4 4 30
15 3 4 7 4 3 7 4 4 4 12 3 3 3 9 3 3 3 9 44 4 4 3 4 3 4 4 26
16 4 4 8 4 3 7 4 3 4 11 4 4 4 12 2 2 4 8 46 4 4 4 4 3 4 4 27
17 4 4 8 3 3 6 3 4 4 11 4 4 4 12 3 3 3 9 46 4 4 4 4 4 4 4 28
18 3 3 6 3 3 6 4 4 4 12 3 4 4 11 4 3 5 12 47 4 3 3 4 3 4 4 25
19 3 4 7 4 3 7 5 4 4 13 3 4 4 11 4 4 4 12 50 5 4 3 4 4 3 4 27
20 3 4 7 5 3 8 5 4 5 14 3 4 4 11 4 4 3 11 51 5 4 3 4 3 3 4 26
21 4 4 8 4 4 8 4 3 4 11 3 4 4 11 4 4 3 11 49 5 4 5 3 4 4 4 29
22 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 4 11 49 4 5 3 3 3 4 3 25
23 3 3 6 3 3 6 5 4 5 14 2 2 2 6 3 3 4 10 42 4 4 4 3 4 3 4 26
24 3 4 7 5 5 10 5 4 5 14 4 3 4 11 4 5 5 14 56 4 4 3 4 4 3 5 27
25 4 3 7 3 4 7 4 4 4 12 3 3 3 9 3 3 3 9 44 4 4 4 3 4 3 4 26
26 4 5 9 5 5 10 4 5 5 14 5 5 5 15 5 5 5 15 63 5 5 3 5 4 4 5 31
27 4 5 9 4 5 9 5 5 4 14 4 4 4 12 4 4 5 13 57 5 5 4 5 4 4 5 32
28 3 3 6 3 3 6 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 39 3 3 3 3 4 4 3 23
29 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 52 4 4 3 4 5 4 4 28
30 4 5 9 5 5 10 5 4 5 14 3 3 5 11 4 4 5 13 57 5 3 4 5 5 4 5 31
31 3 3 6 4 4 8 3 3 4 10 4 4 3 11 2 3 3 8 43 3 3 4 3 4 4 2 23
32 3 4 7 4 4 8 4 5 4 13 4 4 4 12 4 5 4 13 53 4 4 4 4 4 2 4 26
33 4 4 8 4 3 7 4 4 4 12 4 3 4 11 4 4 4 12 50 4 3 4 3 4 3 4 25
34 4 3 7 4 4 8 4 4 4 12 4 2 3 9 4 3 3 10 46 4 3 4 4 4 4 3 26
35 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 5 4 3 12 5 4 4 13 53 4 3 4 4 5 3 4 27
36 5 4 9 4 4 8 4 3 3 10 4 4 3 11 4 3 4 11 49 4 4 4 4 5 4 4 29
37 3 4 7 4 5 9 4 4 4 12 4 3 4 11 3 4 4 11 50 4 4 4 5 4 3 4 28
38 3 3 6 4 4 8 4 3 5 12 3 4 4 11 4 4 3 11 48 3 4 3 5 4 4 4 27
39 4 4 8 4 4 8 3 4 5 12 4 4 4 12 2 3 3 8 48 4 5 3 5 5 4 4 30
40 4 4 8 4 4 8 4 4 3 11 3 4 4 11 4 4 3 11 49 4 5 4 4 4 3 4 28
41 5 5 10 4 3 7 4 4 3 11 3 4 3 10 3 4 4 11 49 4 4 3 4 4 4 2 25
42 4 4 8 4 3 7 5 4 4 13 4 4 3 11 4 4 4 12 51 4 4 4 3 5 4 4 28
43 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 3 5 3 11 3 4 4 11 50 4 4 4 4 4 3 3 26

90
91

(df=n-5)df=43-5 yaitu 38

(df=38),hasilnya 0,2638
92
93
94
95
96

BIOGRAFI PENULIS

Mutmainna panggilan Inna lahir di Makassar pada

tanggal 04 Februari 1997 dari pasangan suami istri

Bapak Suwandi dan Muliati. Peneliti adalah anak kedua

dari empat bersaudara. Peneliti sekarang bertempat

tinggal di Makassar, Kecamatan Tamalate, Kabupaten

Gowa.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri Timbuseng II lulus

tahun 2009, SMP Negeri 15 Makassar lulus tahun 2012, SMA Negeri 20

Makassar tahun 2015, dan mulai tahun 2016 mengikuti program S1 Akuntansi di

kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang.

Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswi

program S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah di Kota Makassar.

Anda mungkin juga menyukai