Anda di halaman 1dari 91

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM

PROSES TRANSAKSI ATM PADA PT BANK


RAKYAT INDONESIA (PERSERO)
CABANG MAKASSAR UNIT
MANGASA

SKRIPSI

Oleh
RESKI ANGGRAENI
105731112916

GRA
MO

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
HALAMAN JUDUL

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM


PROSES TRANSAKSI ATM PADA PT BANK
RAKYAT INDONESIA (PERSERO)
CABANG MAKASSAR UNIT
MANGASA

SKRIPSI

Oleh
RESKI ANGGRAENI
105731112916

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh


Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) Pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2021

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini saya persembahkan kepada:


1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Jummasa dan Ibunda Marhuma, yang
telah memberikan semangat dan doa sehingga bisa menyelesaikan skripsi
ini.

2. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus
dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberikan arahan
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

3. Para sahabat dan teman-teman yang selalu memberi bantuan dan semangat
beserta dukungan dalam menyelesaikan karya ini.

4. Kepada saudara saya Arman Rachim Syawal dan Aegiza Al yang senantiasa
membantu saya dalam menyelesaikan karya ini.

MOTTO HIDUP

“Menjadi Yang Terbaik Dimata Allah SWT


Menjadi Terbaik Dimata Sendiri
Menjadi Sederhana Dimata Manusia”

(Ali Bin Abi Thalib)

iii
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

LEMBAR PERSETUJUAN
SEMINAR HASIL PENELITIAN

Judul Penelitian : “Analisis Sistem Informasi Akuntansi dalam Proses


Transaksi ATM pada PT BANK RAKYAT INDONESIA
(PERSERO) Tbk Cabang Makassar Unit Syekh Yusuf”
Nama Mahasiswa : Reski Anggraeni
No. Stambuk/NIM : 105731112916
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammaiyah Makassar
Telah disetujui untuk dapat diseminarkan serta diuji pada Seminar Hasil

Makassar, Juni 2021


Menyetujui

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. H. Sultan Sarda, MM Masrullah. SE, M. Ak


NIDN : 0015075903 NIDN : 0923089201
Tanggal: Tanggal:

Mengetahui
Ketua Prodi Akuntansi

Dr. Ismail Badollahi.,SE.,M.Si.Ak.CA


NBM: 107 3428

iv
ABSTRAK

RESKI ANGGRAENI, 2021. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Dalam


Proses Transaksi ATM Pada PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Cabang
Makassar Unit Mangasa. Skripsi. Pembimbing: Sultan Sarda dan Masrullah.

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Peran Sistem Informasi


Akuntansi Dalam Proses Transaksi ATM Pada PT. Bank Rakyat Indonesia
Cabang Makassar Unit Mangasa. Penelitian ini dilakukan di BRI tbk Unit
Mangasa pada bulan Desember 2020 sampai Januari 2021.
Metode analisis yang digunakan adalah deskreptif kualitatif. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa system informasi akuntansi transaksi pada mesin
ATM didukung dengan sistem informasi yang menggunakan kecanggihan
teknologi dalam upaya untuk mengurangi kesalahan dan pengawasan dalam
pemakaian sistem informasi akuntansi pada mesin ATM.

Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, ATM

v
ABSTRACT

RESKI ANGGRAENI, 2021. Analysis of Accounting Information Systems in the


ATM Transaction Process at PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Makassar
Branch, Mangasa Unit. (Supervised by Sultan Sarda and Masrullah)

This study aims to determine the Role of Accounting Information Systems


in the ATM Transaction Process at PT. Bank Rakyat Indonesia Makassar Branch
Mangasa Unit. This research was conducted at BRI tbk Mangasa Unit from
December 2020 to January 2021.
The analytical method used is descriptive qualitative. The results of the
study indicate that the transaction accounting information system at ATM
machines is supported by an information system that uses technological
sophistication in an effort to reduce errors and supervision in the use of
accounting information systems on ATM machines.

Keywords: Accounting Information System, ATM

vi
KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat


dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Sistem
Informasi Akuntansi Dalam Proses Transaksi ATM Pada PT Bank Rakyat
Indonesia (PERSERO) Cabang Makassar Unit Mangasa.” dapat diselesaikan
dengan baik.
Proses penyelesaian skripsi ini, merupakan suatu perjuangan yang
panjang bagi penulis. Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit kendala
yang dihadapi. Namun demikian, berkat keseriusan pembimbing
mengarahkan dan membimbing penulis sehingga proposal skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini
tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.
Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak
disampaikan dengan hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H Ambo Asse, M. Ag Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA. CSP, selaku Ketua
Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Drs. H. Sultan Sarda, MM, selaku pembimbing I yang senantiasa
mengarahkan penulis sehingga Skripsi dapat selesai dengan baik.
5. Bapak Masrullah. SE, M. Ak, selaku pembimbing II yang senantiasa
memberikan saran, arahan dan perbaikan dengan sabar sehingga proses
penelitian dan penyusunan skripsi dapat selesai dengan baik.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah meluangkan waktu dalam
memberikan ilmu kepada penulis.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Kepada saudara Arman dan Aegiza yang sudah memberi dukungan
penuh dan dengan setia selalu menemani hingga selesainya pengerjaan

vii
skripsi ini.
Terwujudnya skripsi ini juga atas do’a, dorongan, dan restu keluarga.
Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih kepada Ayahanda dan
ibunda tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dukungan dalam
pendidikan sampai selesainya penulisan skripsi ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga segala bantuan yang telah
diberikan oleh berbagai pihak dapat bernilai ibadah dan mendapat pahala
dari Allah SWT.
Makasar,.....
Penulis

Reski Anggraeni

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7
A. Sistem Informasi ................................................................................ 7
B. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ............................................. 9
C. Tujuan Dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi ............................. 12
D. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi ......................................... 13
E. Pengolahan Transaksi Akuntansi Pada Perbankan .......................... 14
F. Flowchart Proses Transaksi ATM BRI ............................................. 19
G. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 21
H. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 25
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 25
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ........................................................... 25
C. Sumber Data ................................................................................... 25
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 27
E. Instrumen Penelitian ......................................................................... 27
F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN .................................... 31
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 31
B. Hasil Penelitian .................................................................................. 39
C. Pembahasan ..................................................................................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 67
A. Kesimpulan ...................................................................................... 67
B. Saran ................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 69

ix
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Tabel 2.1, Penelitian Terdahulu ................................................................ ...... 21

x
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Gambar 2.1 Flowchart Proses Transaksi ................................................ 20

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran .............................................................. 24

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero)

UNIT MANGASA……….…….................................................... 35

Gambar 4.1 Jaringan Komunikasi Transaksi ATM Cabang Sendiri .......... 43

Gambar 4.2 Jaringan Komunikasi Transaksi ATM Cabang Lain ............... 44

Gambar 4.3 Proses Transaksi ATM BRI .................................................. 45

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pedoman Wawancara .......................................................... 66


2. Dokumentasi.......................................................................... 72

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia saat ini merupakan salah satu negara dengan ekonomi yang

sedang berkembang pesat, hal ini sesuai dengan proyeksi yang dikeluarkan

oleh Standard Chartered Plc. Dengan hasil pembangunan di Negara kita

untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera telah

dapat kita nikmati dengan adanya kemajuan disegala bidang, tetapi dengan

adanya krisis ekonomi yang melanda Negara kita khususnya pada masa

sekarang ini dimana pandemic covid-19 masih melanda sebagian besar

negara di dunia salah satunya Indonesia yang memberikan dampak yang

sangat besar, dimana kemajuan yang sekiranya akan dirasakan oleh rakyat

Indonesia menjadi terhambat salah satu contohnya dalam bidang investasi

yaitu permodalan.

Begitu pula imbas yang dirasakan pada dunia perbankan yang terus

dituntut untuk mampu menarik dana baik dari masyarakat nasional maupun

dari pihak-pihak penanam modal luar negeri. Tetapi usaha tersebut perlu

didukung dengan adanya perbaikan yang dilakukan oleh pihak bank itu

sendiri. Berbagai pelayanan dan kenyamanan serta keamanan bagi para

nasabah khususnya dan bagi masyarakat umumnya terus ditingkatkan.

Saat ini perusahaan-perusahaan menggunakan komputer sebagai alat

dalam sistem informasi. Dimana electronic data processing berkaitan erat

dengan komputer sebagai alat bantu pengolahan data, yang merupakan

1
2

bagian dari salah satu perkembangan teknologi yang sangat diandalkan

dalam mendukung kegiatan perusahaan. Bank sebagai suatu perusahaan

juga menggunakan komputer sebagai sarana sistem informasi, dan informasi

yang dihasilkan bermanfaat bagi pihak manajemen dalam mengambil

keputusan juga kepada pihak lain terutama nasabah seorang nasabah

biasanya membutuhkan informasi saldo rekening yang terdapat pada bank,

tempat ia menabung atau menyimpan uang. Informasi tentang saldo

rekening dapat diperoleh dengan cara nasabah membawa buku tabungan ke

bank tempat ia menabung pada saat jam kerja. Cara ini tentu saja sangat

menyita waktu nasabah, apalagi mengingat banyak nasabah yang

menggunakan cara tersebut. Hal ini terjadi karena bank masih memakai cara

manual yaitu dengan mengandalkan sistem teller pada tiap bagian saat

melakukan transaksi. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan teknologi

yang pesat, maka saat ini perusahaan perbankan menggunakan komputer

sebagai alat pengolahan data transaksi yang terjadi (Irawan, 2002).

Munculnya produk yang menuntut memberikan layanan tanpa terbatas

ruang dan waktu bagi PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Makassar Unit

Mangasa sebagai bank pemerintah, yang memiliki segmen pasar yang luas

dan market leader dalam industri perbankan adalah sebagai suatu tantangan

yang perlu dicermati sebagai peran serta usaha yang nyata dalam

memberikan segala kemudahan transaksi perbankan tersebut (Rachmat,

2014).

Dengan adanya peluang tersebut Bank Rakyat Indonesia meluncurkan

produk Automatic Teller Machine (ATM) yang berfungsi untuk memberikan

kenyamanan dan kemudahan bagi para nasabahnya, tanpa harus lama-lama


3

menunggu untuk melakukan transaksi tunai di kantor-kantor atau cabang

pembantu di seluruh Indonesia. Produk ini adalah layanan yang bisa

dilakukan tanpa adanya rasa was-was yang timbul dari pemilik tabungan

untuk mengambil uang di ATM Bank Rakyat Indonesia.

Pada saat ini banyak bank yang menggunakan ATM (Anjungan Tunai

Mandiri) sebagai sarana yang mempermudah nasabah untuk memperoleh

informasi saldo rekening dan juga dapat melakukan transaksi penarikan

uang tunai maupun non tunai selama 24 jam sebagai bentuk pelayanan

kepada nasabah. Transaksi tunai dan non tunai ini tidak hanya dilakukan di

wilayah Indonesia saja tetapi juga di luar negeri yakni dengan caraon-line.

ATM juga dilengkapi dengan sistem pengamanan yang diberikan bank

kepada nasabah.Pengamanan ATM bagi nasabah berupa PIN (Personal

Identification Number) yang dimiliki oleh masing-masing nasabahnya (Hall,

2001) (M. A. Susanto, 2003).

Keberadaan ATM ini sangat membantu bagi kalangan perbankan dalam

melayani nasabahnya sehingga pihak perbankan menjadikan ATM sebagai

salah satu unsur penting dalam pelayanannya kepada nasabah, dan juga

sebagai alat untuk menarik masyarakat umum untuk menjadi nasabahnya.

Dalam hal ini PT BRI merupakan salah satu bank yang memiliki tingkat

pertumbuhan jumlah ATM yang sangat pesat. Fitur ATM BRI dapat

digunakan oleh nasabah BRI yang memiliki BRI Card. Jumlah ATM BRI yang

dapat diakses oleh pemegang BRI Card adalah sebanyak 6300 ATM, 18.500

ATM Link, 22.000 ATM Bersama, 17.427ATM PRIMA, 2.075 ATM MEPS

(BANKCARD), serta 800.000 ATM berlogo Cirrus di seluruh dunia. Selain


4

ATM BRI, juga melayani transaksi debet, Kartu berlogo Link, MasterCard,

serta Kartu berlogo Maestro Cirrus yaitu Multi akses.

Selain menghadapi persaingan yang ketat dalam dunia perbankan,

Bank Rakyat Indonesia juga dipercaya sebagai pilot team program ATM link

yang merupakan bentuk kerjasama yang ditawarkan oleh bank-bank

pemerintah, dari bank swasta juga turut bergabung dalam memberikan

kemudahan bagi para nasabahnya dengan penggunaan fasilitas Bank

Rakyat Indonesia.

Aktifitas kerja yang begitu banyak membuat pihak Bank Rakyat

Indonesia harus mampu untuk meningkatkan sistem pengelolaan keuangan

dengan menggunakan salah satu dari sistem tersebut yaitu sistem informasi

akuntansi yang telah ada selama ini.

Peranan sistem informasi akuntansi sangat penting bagi PT. Bank

Rakyat Indonesia Cabang Makassar Unit Syech Yusuf menyangkut

perencanaan, pengolahan dan penyajian informasi akuntansi bagi semua

pihak yang membutuhkannya, maka semakin perlu Bank Rakyat Indonesia

untuk senantiasa memberikan kemudahan dan pelayanan yang lebih peka

kepada para nasabahnya, maka Bank Rakyat Indonesia harus mampu dan

bisa untuk mengatasi setiap kegagalan transaksi penarikan uang tunai dari

mesin ATM sebagai langkah dalam upaya menghindarkan kerugian yang

lebih besar pada operasionalnya.

Untuk dapat mengetahui dan mengevaluasi bentuk dan penerapan

sistem informasi akuntansi dalam melakukan proses transaksi ATM

menghadapi kegagalan transaksi seperti jaringan error, kartu ATM tertelan,

kartu terblokir, transaksi tidak dapat diproses, uang tertelan, dan uang tidak
5

keluar tetapi saldo terpotong, maka perlu adanya langkah-langkah dari Bank

Rakyat Indonesia dalam menghadapi kegagalan transaksi tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul yakni “Analisis Sistem Informasi

Akuntansi Dalam Proses Transaksi ATM Pada PT. Bank Rakyat

Indonesia Cabang Makassar Unit Mangasa”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah penelitian yang

akan di bahas adalah: “Bagaimanakah Sistem Informasi Akuntansi Dalam

Proses Transaksi ATM Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Makassar

Unit Mangasa?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

menganalisis sistem informasi akuntansi dalam proses transaksi ATM Pada

PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Makassar Unit Mangasa.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dengan diadakannya penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat dipakai sebagai alat untuk menerapkan teori yang telah

diperoleh selama kuliah dengan sesungguhnya yang terjadi sehingga dapat

menambah wawasan yang lebih luas dan dapat mengembangkan ilmu

yang sudah diperoleh.


6

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan berguna dan dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi pihak organisasi atau perusahaan dalam pengambilan

keputusan atau kebijakan-kebijakan tentang sistem informasi akuntansi

dalam proses transaksi ATM.

3. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan referensi kepustakaan,

khususnya pada bidang akuntansi Keuangan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi

Pada pelaksanaan operasional suatu perusahaan terdapat berbagai

orang dan bagian yang terlibat, dukungan yang baik, cepat dan akurat

dengan kordinasi dalam pengelolaan yang baik untuk mencapai tujuan

perusahaan. Peranan dari informasi itu sendiri sangatlah penting dalam

perusahaan sehingga pemakaian sistem informasi akan berpengaruh pada

aktifitas bagi perusahaan. Bentuk informasi akan berbeda pada setiap

perusahaan sesuai dengan tujuannya serta merubah sikap dan perilaku para

pengguna informasi dalam penyampaiannya kepada pihak yang

berkepentingan.

Menurut Romney dan Steinbart (2014:11) baha data dan informasi

adalah suatu keterangan tertulis mengenai suatu fakta yang masih berdiri

sendiri, belum mempunyai kepentingan kelompok, belum terkordinasi satu

sama lain, dan belum diolah sesuai dengan ketentuan tertentu. sedangkan

informasi diartikan sebagai data yang sudah dikelola dengan cara tertentu

menjadi bentuk sesuai dengan informasi yang bersangkutan.

Data diolah terlebih dahulu agar sesuai dengan kebutuhan informasi

hasil dari pengolahan data harus mampu memenuhi kriteria. Menurut Parker

(1998) mengemukakan syarat-syarat informasi sebagai berikut:

1. Ketersediaan (availability), sudah tentu syarat yang mendasar bagi suatu

informasi adalah tersedianya informasi itu sendiri.

7
8

2. Mudah dipahami, informasi harus mudah dipahami oleh pembuat

keputusan baik itu yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan-

keputusan yang bersifat strategis.

3. Relevan, dalam konteks organisasi informasi yang diperlukan adalah

informasi yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan

tujuan organisasi.

4. Bermanfaat, informasi juga harus dapat tersaji dalam bentuk-bentuk yang

memungkinkan pemanfaatan oleh organisasi yang bersangkutan.

5. Tepat waktu, syarat ini sangat penting pada saat organisasi

membutuhkan informasi ketika manager hendak membuat keputusan-

keputusan.

6. Keandalan, informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat

dihandalkan kebenarannya.

7. Akurat, informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna

yang terkandung dari data pendukungnya.

8. Konsisten, dalam penyajiannya harus konsisten merupakan syarat

penting bagi dasar pengambilan keputusan.

Dapat dinyatakan bahwa suatu informasi harus relevan sesuai

kebutuhan dan sasaran yang dicapai perusahaan dengan nilai ukur, ringkas,

dan tepat pada waktunya. Dengan mempunyai cakupan tertentu,

perusahaan sangatlah membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan tepat

waktu dalam memudahkan aktifitasnya. Kegiatan perusahaan yang didukung

dengan penggunaan sistem informasi yang efektif dan efisien dalam

penyajian informasi untuk kebutuhan manajemen dalam pengambilan

keputusan yang tepat, baik bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya.


9

Menurut Nash dan Robert memberikan pengertian tentang informasi

akuntansi yang dikutip A. Susanto, (2018, p. 8) sistem informasi merupakan

kombinasi dari manusia, fasilitas, atau alat teknologi, media, prosedur, dan

pengendalian yang dimaksud menata jaringan komunikasi yang penting,

proses atau transaksi-transaksi yang rutin dan tertentu, membantu

manajemen internal dan eksternal serta menyiapkan dasar pengambilan

keputusan yang tepat.

Menurut Hall (2001, p. 5) secara umum terdapat 3 sub sistem utama

sebagai berikut:

1. Sistem pemrosesan transaksi yang mendukung operasi bisnis setiap hari

dengan jumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai.

2. Sistem pelaporan buku besar atau keuangan yang menghasilkan laporan

keuangan seperti : laporan laba/rugi, neraca, laporan arus kas dan masih

banyak lagi.

3. Sistem pelaporan manajemen yang menyediakan manajemen internal

dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang

diperlukan untuk pengambilan keputusan dan laporan

pertanggungjawaban.

B. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut A. Susanto (2018, p. 59) sistem informasi akuntansi merupakan

kumpulan atau group dari sub sistem atau bagian komponen atau fisik

maupun non fisik yang berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi

yang berguna. Sedangkan menurut Nugraha (2007, p. 4) sistem informasi

akuntansi adalah susunan sebagai formulir catatan, peralatan, termasuk


10

computer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga

pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang

didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang

sangat dibutuhkan manajemen.

Menurut Tata (2014 : 28) sasaran pokok dalam tahap penerapan sistem

informasi akuntansi sebagai berikut:

1. Perencanaan penerapan sistem haruslah dipahami dengan baik oleh

manajer agar dapat digunakan pengetahuan ini untuk mengembangkan

rencana penerapan yang sangat rinci.

2. Mengumumkan penerapan sistem kepada pegawai agar mereka tahu

mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dengan meminta

kerja sama mereka.

3. Mendapatkan sumber daya yang sesuai. Jika menggunakan computer,

perangkat lunak, dan perangkat keras serta fasilitas fisik haruslah

disiapkan dengan baik.

4. Menyiapkan database dengan cara merubah data lama ke versi baru

ataupun dengan membuat data baru.

5. Mendidik peserta dan pemakai agar dapat mengimplementasikan sistem

baru.

6. Masuk ke sistem baru berarti mulai menggunakan sistem baru dan

meninggalkan sistem lama.

Sistem informasi akuntansi berperan juga sebagai pengaman harta

kekayaan perusahaan. Dengan adanya unsur – unsur pengendalian atau

pengecekan dalam sistem akuntansi, berbagai kecurangan, penyimpangan,

dan kesalahan fatal yang dapat dihindarkan atau dilacak sehingga dapat
11

diperbaiki. Metode penyimpanan data dalam suatu sistem informasi

akuntansi terdapat hirarki data sebagai berikut :

1. Bit merupakan kependekan dari binary digit, yang memberikan makna

dua kemungkinan yaitu 1 dan 0.

2. Byte dalam komputer suatu karakter sistem informasi disebut byte.

3. Field atau item, adalah satu byte atau lebih yang memuat data mengenai

atribut dari suatu entitas dalam suatu informasi akuntansi.

4. Record adalah kumpulan field yang terkait suatu entitas tertentu.

5. File adalah kumpulan record – record terkait.

6. Database adalah kumpulan file yang berstruktur dan terintegrasi

sedemikian rupa sehingga proses data dan pencarian data pada file dapat

dilakukan dengan mudah.

Sedangkan dalam pengelolaan data komputer memproses data salah

satu metode berikut :

1. Batch processing. Metode ini digunakan apabila data – data perubahan

dan permintaan data terhadap suatu file tidak dapat dilakukan secara

periodik dalam jangka waktu tertentu.

2. Immediate processing. Dalam Metode ini transaksi yang akan digunakan

untuk bahan updating file diproses secara langsung segera atau pada

saat transaksi tersebut terjadi. Sistem immediate Processing atau Sistem

Online tidak terdiri dari beberapa run seperti batch processing. Kegiatan –

kegiatan yang terdapat dalam sistem online khususnya adalah :

a. Data entry dan editing data

b. File Updating atau pemeliharaan file

c. File Inquiry atau permintaan informasi dari file


12

d. Penyusunan laporan

Jadi ketika kita menerima formulir penarikan ataupun penyetoran dari

nasabah penabung atau penarikan uang melalui mesin maka petugas teller

atau sistem segera memasukkan data ke komputer, segala kegiatan

memasukkan data oleh teller tersebut dinamakan data entry. Sistem

pengelolahan data online bisa menghasilkan dokumen sebagaimana yang

dihasilkan sistem batch processing. Dan apabila memerlukan laporan

komputer dapat mencetak laporan.

C. Tujuan Dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000, p. 1) sistem informasi akuntansi

adalah Kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang

dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi

informasi.

Demikian juga pendapat Romney (2014:26) menyebutkan tiga fungsi

dasar dalam penerapan sistem informasi akuntansi sebagai berikut:

1. Mengumpulkan dan memproses data mengenai kegiatan bisnis

organisasi secara efektif dan efisien

2. Menyediakan Informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi

manajemen

3. Membentuk pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa data

kegiatan bisnis dicatat dan diproses secara akurat untuk melindungi data

dan asset organisasi lainnya.


13

Pendapat A. Susanto, (2018, p. 12) mendefinisikan sistem informasi

akuntansi sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan informasi yaitu informasi yang tepat guna,

terpercaya dan tepat waktu. Dengan kata lain sistem informasi akuntansi

harus dengan cepat dan tepat memberikan informasi yang diperlukan.

2. Untuk meningkatkan internal cek atau sistem pengendalian intern yang

dapat diperlukan agar dapat mengamankan kekayaan perusahaan berarti

sistem informasi akuntansi yang disusun harus mengandung struktur

pengendalian internal.

3. Harus dapat menekan biaya–biaya tata usaha, ini berarti biaya tata usaha

untuk menyusun sistem informasi akuntansi harus seefisien mungkin.

Tujuan dan fungsi akuntansi adalah untuk menghasilkan berbagai

informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan, dan dapat dipercaya serta

mengandung arti guna sesuai dengan perkembangannya terdiri informasi

akuntansi keuangan untuk memenuhi pertanggung jawaban kepada pihak–

pihak eksternal perusahaan dan informasi manajemen untuk memenuhi

kepentingan intern perusahaan dalam fungsi pengambilan keputusan.

D. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Menurut A. Susanto, (2018, p. 40) ada beberapa karakteristik

pengelolaan data yang membedakan Sistem Informasi Akuntansi sebagai

berikut:

1. Melaksanakan Tugas Yang Diperlukan

Perusahaan diharuskan oleh undang – undang untuk memelihara catatan

kegiatannya. Pihak ekstern perusahaan seperti pemerintah, pemegang

saham, dan pemilik perusahaan, serta masyarakat keuangan menuntut


14

perusahaan melakukan pengelolaan data. Tapi jika pihak manajemen

perusahaan menerapkan sistem informasi akuntansi sebagai cara

mencapai tujuan dan menjaga pengendalian.

2. Berpegang Teguh Pada Prosedur Yang Relatif Standar

Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara pengolahan data,

segala jenis organisasi mengolah datanya dengan cara yang pada

dasarnya sama.

3. Menagani Data Yang Rinci

Karena berbagai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan

perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakan jejak audit. Jejak

Audit adalah kronologi kegiatan yang dapat ditelusuri dari awal hingga

akhir dan dari akhir ke awal.

4. Berfokus Histories Data Yang Dikumpulkan

Sistem informasi akuntansi pada umumnya menjelaskan apa yang terjadi

dimasa lampau, ini terjadi terutama jika pengolahan berkelompok

digunakannya.

5. Menyediakan Informasi Pemecahan Masalah Yang Minimal

Sistem Informasi Akuntansi menghasilkan sebagian output informasi bagi

manager perusahaan. Laporan Informasi standar seperti laporan laba rugi

dan neraca merupakan contohnya.

E. Pengolahan Transaksi Akuntansi Pada Perbankan

Proses akuntansi pada perbankan berubah sesuai dengan perbankan

dunia dalam perbankan dewasa ini. Ketentuan–ketentuan dari pemerintah

mendorong untuk penyeragaman dalam penyusunan laporan keuangan.

Setiap bank harus mempunyai catatan–catatan, analisa, dan penafsiran dta


15

keuangan guna memenuhi laporan kondisi bank, laporan pendapatan dan

biaya serta laporan pajak. Laporan keuangan bank harus sesuai dengan

prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara luas. Dalam memenuhi

kebutuhan informasi sistem akuntansi dapat susun dengan manual hingga

menggunakan teknologi canggih misalnya komputer.

1. Sistem Akuntansi Dalam Perbankan

Dengan adanya berbagai jenis usaha yang berkarakteristik yang

berbeda maka sistem akuntansi disusun berbeda pula dengan jenis –

jenis usaha lainnya untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Adapun

pengertian sistem informasi akuntansi adalah sebagai informasi

manajemen, sebagai sistem penentu biaya, sebagai sistem pengawasan,

dan sebagai sistem laporan kepada penguasa moneter.

a. Sebagai Informasi Manajemen

Sistem akuntansi manajemen perbankan dapat dipakai sebagai

sistem informasi seperti tercermin dalam fungsi sistem akuntansi

perbankan sebagai berikut :

1) Mencatat setiap transaksi yang terjadi langsung dari dokumen secara

teliti dan cermat pada saat itu juga.

2) Transaksi diklarifikasikan kedalam rekening yang sejenis hingga

diperoleh informasi untuk masing–masing kegiatan.

3) Pengguna nomor rekening untuk tiap–tiap jenis transaksi yang

berbeda untuk menghindari pengolahan transaksi secara ganda.

4) Transaksi yang sudah diposting tidak mungkin dapat masuk rekening

yang lain karena adanya sistem cek digit secara otomatis yang masuk

pada tiap tiap rekening bersangkutan.


16

5) Fungsi bagian akuntansi dibank adalah pengolahan data yang

menunjang kebutuhan bagian operasional tentang informasi keuangan

baik yang menyangkut kegiatan internal maupun eksternal.

6) Adanya sistem stelsel dalam akuntansi keuangan akan memudahkan

pengarsipan transaksi keuangan menurut masing-masing rekening

yang bersangkutan.

7) Semua kegiatan transaksi diproses menjadi akuntansi yang dapat

disajikan perkelompok rekening, per sub buku besar, secara buku

besar.

8) Neraca, perhitungan laba/rugi, dan laporan komitment dan kontijensi

merupakan laporan secara singkat tentang segala kegiatan yang

dilakukan oleh bank bagi pihak–pihak terkait yang membutuhkan

selam periode dan kurun waktu tertentu.

a. Sebagai Sistem Penentu Biaya

Sistem akuntansi perbankan akan memberikan manfaat dalam

menentukan biaya terutama dalam pengalokasian biaya antar

departemen dapat digunakan untuk mengukur pendapatan yang

diperoleh serta biaya operasional yang akan digunakan dan dapat

digunakan dalam menghitung laba/rugi suatu bank.

b. Sebagai Sistem Pengawasan

Sistem akuntansi yang baik akan menciptakan sistem

pengawasan berupa pengendalian dan pemeliharaan ketelitian dan

kebenaran administrasi keuangan yang terjadi dalam setiap kegiatan

suatu keputusan dalam perusahaan.


17

c. Sebagai Sistem Laporan Kepada Penguasa Moneter

Kegiatan bank yang bersangkutan dilaporkannya kepada

penguasa moneter digunakan untuk mengendalikan aktifitas untuk

terus aktif dalam peraturan ekonomi dan dalam kebijakan-kebijakan

yang akan diambil dari hasil laporan yang diperoleh.

Dalam hal ini sistem akuntansi dapat sebagai sistem informasi,

sistem penentu biaya, sistem pengawasan, dan sistem laporan kepada

penguasa moneter. Dengan adanya sasaran yang ingin diraih dalam

dunia perbankan maka perlu adanya dukungan pada operasional

perbankan dengan sistem akuntansi yang baik. Dengan dukungan

operasional perbankan yang baik maka akan memudahkan dalam

pengambilan kebijakan-kebijakan yang diperlukan.

2. Pengolahan Akuntansi Perbankan

Proses akuntansi perbankan pada dasarnya sama dengan akuntansi

umum. Akuntansi bank banyak ditemukan pada buku – buku pembantu

yang semuanya ditunjukan untuk mencatat dan mengikuti data arus

keuangan atas seluruh kegiatan transaksi yang terjadi dibank. Proses

pengolahan transaksi di bank dibedakan atas dua macam yaitu:

a. Proses Akuntansi Secara Manual

Proses akuntansi keuangan secara manual banyak menggunakan

buku-buku pembantu yang harus dipelihara setiap hari. Prosedur

pembukuan sangat lama dengan memerlukan waktu yang cukup

panjang san membutuhkan tempat dengan kondisi tertentu untuk

menyimpan arsip secara terpisah.


18

b. Proses Akuntansi Secara Komputerisasi

Proses Akuntansi keuangan secara komputerisasi seluruh proses

kegiatan pencatatan dimulai dari buku harian hingga buku besar dan

laporan keuagan dikerjakan oleh satu unit yaitu komputer, Dan

komputer itu sendiri akan mengolah semua data secara cermat dan

lengkap.

3. Pengolahan Transaksi Akuntansi Pada ATM

Pembangunan di Indonesia terus berjalan dengan pesatnya, ini

berarti bahwa jumlah kota-kota besar semakin bertambah walau desa-

desa tak akan hilang seluruhnya. Pola bisnis pun akan semakin cepat

berubah-ubah dimana banyak perubahan besar akibat kemajuan

teknologi dan informasi sehingga menunjang berjalannya roda

perekonomian pada umumnya dan dunia perbankan pada khususnya.

Bank memberikan fasilitas kemudahan bagi calon para nasabah atau

pengguna jasa bank, maka beberapa bank mulai menggunakan suatu

alternatif baru produk perbankan yang dapat melayani dengan tidak

dibatasi waktu dan tempat yaitu Automatic Teller Machine atau lebih

dikenal dengan sebutan ATM.

Menurut Irawan, (2002, p. 38) pengertian ATM adalah suatu mesin

yang bekerja secara otomatis melalui suatu program komputer dimana

secara sederhana merupakan alat bantu atau juga bisa dikatakan sebagai

pengganti petugas bank dalam melayani transaksi khususnya untuk

penggambilan uang tunai. Sedangkan menurut Lukman (2015:19) ATM

adalah Suatu sistem pelayanan yang diberikan bank kepada nasabahnya

secara elektronik dengan menggunakan komputer untuk mengupayakan


19

penyelesaian-penyelesaian secara otomatis dari sebagian fungsi yang

biasanya dilakukan oleh teller. Ada banyak fungsi yang dapat dilakukan

ATM adalah sebagai berikut:

a. Dapat melakukan penarikan uang tunai (Cash Withdrawal)

b. Dapat melakukan pembayaran

c. Dapat melakukan pemindahan buku

d. Melakukan Informasi saldo

e. Melakukan perubahan nomor PIN (personal indification number)

Mesin ATM ini bekerja selam 24 jam penuh dimana sederhana dan

elektronis. Transaksi perintah bayar dapat dilakukan dari orang yang

menjadi nasabah pada bank yang bersangkutan dengan data – data dan

identitas penabung dicatat secara cermat oleh komputer dimesin ATM.

Mesin ini dapat dihubungkan secara otomatis oleh bank yang

bersangkutan dengan tersedianya uang tunai dari mesin ATM, maka

nasabah dapat melakukan penarikan atau pembayaran yang dikehendaki,

namun dalam batas – batas sesuai dengan program mesin ATM yang

telah ditetapkan.

F. Flowchart Proses Transaksi ATM BRI

Menurut Indrajani (2011, p. 22), Flowchart merupakan

penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur

suatu program,. Biasanya mempengaruhi penyelesaian masalah yang

khusunya perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Sutabri (2012, p. 117) menyatakan, “Data Flow Diagram

(DFD) adalah salah satu network yang menggambarkan sistem

automat/komputerisasi, manualisasi, atau gabungan dari keduanya, yang


20

penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yag

saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.”

Adapun gambar flowchart proses transaksi ATM BRI sebagai berikut:

Nasabah PIN

Penarikan Tunai atau


Penyetoran Tunai
PP

Data Jumlah penarikan


tunai atau setoran tunai

Rekening Nasabah
Data Proses
di kantor cabang

Validasi Data Proses BDS-IDS

Uang Diterima Rekening Nasabah


Berkurang

Sumber: Sholahur Yazid (2017)

Gambar 2.1

Flowchart Proses Transaksi

Proses transaksi melalui ATM dimulai ketika nasabah mendatangi mesin

ATM lalu memasukkan PIN kedalam mesin ATM, setelah pin dimasukkan

dan pin tersebut cocok dengan akun nasabah, maka muncul pilihan apakah

nasabah yang menggunakan mesin ATM tersebut ingin melakukan

penarikan tunai ataupun setoran tunai.

Setelah memasukkan pilihan terkait penarikan tunai atau setoran tunai,

maka data tersebut akan diproses melalui system pada mesiin atm. Apabila
21

data yang telah di proses tersebut telah valid dan melalui proses validitas

pada system maka uang sesuai dengan jumlah yang dimasukkan akan

keluar dari mesin ATM apabila nasabah melakukan penarikan tunai, dan

uang akan tersetor ke rekening nasabah apabila nasabah melakukan

setoran tunai. Di sisi lain, system yang ada pada mesin ATM akan terhubung

secara otomatis ke sistem kantor cabang tempat nasabah membuat

rekening jadi apabila nasabah melakukan penarikan tunai natau setoran

tunai, rekening nasabah akan secara otomatis berkurang atau bertambah.

G. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan upaya peneliti dalam mencari referensi-

referensi yang dapat dijadikan perbandingan terhadap masalah yang akan

diteliti oleh peneliti dan selanjutnya dengan adanya penelitian terdahulu

diharapkan peneliti dapat menemukan inspirasi baru untuk penelitian yang

akan dilakukan, selain itu penelitian terdahulu juga difungsikan sebagai

pedoman peneliti dalam memposisikan penilitian serta menunjukkan

orisinalitas penelitian. Berikut merupakan tabel yang berisi daftar penelitian

terdahulu yang sebelumnya telah dirangkum oleh peneliti:

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul Metode
Nama Hasil Penelitian
. Penelitian Penelitian
1. Adinda, Analisis Deskriptif Berdasarkan analisis
(Jurnal Sistem analisis kualitatif yang telah dilakukan
Sistem Informasi perusahaan ini tampak
Informasi Akuntansi bahwa prosedur
Akuntansi Penerimaan penerimaan kas
STIE Multi Kas Dan dibagian accounting
Data Pengeluara tidak diposting ke jurnal
Palemban n Kas Pada umum dan pada buku
g Vol. X PT JNE besar seharusnya
No X Juli Cabang setelah proses
2017) Palembang pencatatan dilakukan
haruslah melakukan
22

penjurnalan dan posting


ke buku besar, serta
sistem penerimaan dan
pengeluaran kasnya
sudah menggunakan
Microsoft office Excel
tetapi karena data
yang besar dan banyak
mengakibatkan
terjadinya overload dan
pengerjaan yang
dilakukan harus
deadline membuat tidak
efektif dan
efisien.Dengan bantuan
microsoft Access data
yang banyak menjadi
tidak bermasalah dan
tidak terjadi overload
lagi.
2. Faradila, Analisis Deskriptif Hasil penelitian
(Jurnal penerapan Kualitatif menunjukkan penerapan
EMBA sistem sistem informasi
Vol. 3 No. informasi akuntansi dalam
1 2016) akuntansi mendukung
dalam pengendalian internal
mendukung pemberian kredit pada
pengendalia PT. Bank Bukopin
n internal Cabang Manado sudah
pemberian dijalankan dengan baik.
kredit pada
PT. Bank
Bukopin
Manado.
3. Saifuddin Sistem Metode Hasil penelitian ini
dan Firda Informasi Deskriptif menunjukkan setelah
Pri Ardani Akuntansi kualitatif. menganalisa sistem
(Jurnal Penerimaan infromasi penerimaan
Riset Dan dan pengeluaran kas
Akuntansi Pengeluara RSUP Dr. Kariadi
Keuangan n Kas semarang sudah
Vol. 2 No. Dalam Me memadai dan berperan
2 April Ningkatkan secara efektif dan efisien
2017) Pengendali dalam meningkatkan
an Internal pengendalian internal
Atas pada pendapatan.
Pendapatan Namun masih perlu
RSUP. diperhatikan untuk
Kariadi pengendalian resiko.
Semarang.
23

4. Arsyad, Sistem Analisis Berdasarkan hasil


(Jurnal Informasi deskriptif penelitian yang telah
Kertas Akuntansi kualitatif. dilakukan, sistem
Karya Kas pada informasi akuntansi kas
Diploma PT. Bank pada PT. Bank Central
Vol.1 No. Central Asia Tbk bertujuan untuk
2 tahun Asia, Tbk mempermudah dalam
2017) Cabang penyusunan laporan
Medan keuangan sehingga
meningkatkan akurasi
laporan keuangan, dan
Siklus pemrosesan
transaksi keuangan pada
PT. Bank Central Asia
Tbk terdiri atas
pengumpulan data,
pemrosesan data dan
penyimpanan data serta
penyiapan dokumen.
5. Ni Wayan Analisis Metode Hasil penelitian
Esteria sistem Deskriptif Menunjukkan bahwa
Dkk Akunransi kualitatif sistem akuntansi
(Jurnal penerimaan penerimaan dan
Berkala dan pengeluaran kas telah
Ilmiah pengeluara berjalan secara efektif
Efisiensi n kas PT. dan sesuai prosedur
Vol. 16 Hasjrat yang ada yaitu terdapat
No. 4 Abadi otorisasi yaitu transaksi
tahun Manado yang terjadi dari pihak
2016) yang berwenang
terdapat pemisahan
fungsi dan mempunyai
sistem pengendalian
internal yang baik

H. Kerangka Pemikiran

Sistem informasi akuntansi merupakan komponen-komponen yang

bekerja secara terstruktur mengkoordinasikan berbagai sumber daya untuk

menghasilkan informasi akuntansi serta dapat digunakan untuk

meningkatkan efesiensi dan efektifitas dalam pencapaian fungsi ATM. Selain

itu, sistem informasi akuntansi digunakan untuk mempermudah dan

mempercepat kerja pengguna sistem informasi akuntansi tersebut, sehingga


24

kualitas sistem informasi akuntansi akan mempengaruhi kepuasan

pengguna. Semakin baik kualitas sistem informasi akuntansi, kualitas

informasi akuntansi dan kualitas layanan, maka akan semakin meningkatkan

kepuasan pengguna.

Adapun gambar kerangka pemikiran, seperti tampak pada gambar

berikut :

PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Makassar


Unit Syech Yusuf

Sistem Informasi Akuntansi

Proses Transaksi ATM

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan gambar kerangka pemikiran pada gambar 2.2, dapat

diketahui bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Makassar Unit

Mangasa sebagai objek penelitian, kemudian peneliti akan melakukan

penelitian dengan mencari data-data yang diperlukan untuk membahas

masalah yang diajukan dalam penelitian yakni terkait dengan Sistem

Informasi Akuntasi pada bank tersebut khususnya yang di aplikasikan pada

proses transaksi ATM.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan data

yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah

(Moleong, 2007, p. 6).

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang

Makassar Unit Mangasa. Sedangkan waktu yang digunakan selama

penelitian kurang lebih dua bulan, di mulai pada bulan Maret 2021-Mei 2021.

C. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan

tindakan, selain dari itu berupa data tambahan seperti dokumen dan lain-

lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jelas data dibagi kedalam kata-

kata dan tindakan, sumber data tertulis, dan foto.

25
26

Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari dua sumber,

yaitu:

1. Data Primer

Sugiyono (2015) mengatakan bahwa data primer adalah data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer di

kumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Dalam penelitian ini metode pengambilan data primer dilakukan dengan

cara wawancara langsung terhadap informan yaitu data yang diperoleh

melalui pengamatan dan wawancara langsung terhadap responden yang

dalam hal ini karyawan.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2015), data sekunder adalah sumber data yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang

lain atau lewat dokumen. Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari

mana data dapat diperoleh. Apabila menggunakan wawancara dalam

mengumpulkan datannya maka sumber datanya disebut informan, yaitu

orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baik secara

tertulis maupun lisan. Apabila menggunakan observasi maka sumber

datanya adalah berupa benda, gerak, atau proses sesuatu. Apabila

menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi

sumber datanya.
27

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang terdapat dalam penelitian ini yang dilakukan

secara langsung melalui metode atau langkah sebagai berikut:

1. Wawancara

Menurut Moleong (2016 : 186) wawancara adalah perihal bercakap-

cakap dengan maksud tertentu dengan adanya hal yang ditulis,

percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak, pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban dari pertanyaan.

2. Observasi

Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2017 : 203) menyatakan bahwa

observasi merupakan sutau proses untuk menghimpun kesatuan, suatu

proses yang tersusun dari beberapa proses biologis dan psikologis. Atau

melaksanakan pengamatan langsung obyek yang diteliti dengan cara

datang langsung ke lokasi peneltian.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan (biografi), gambar (foto sketsa), dan karya.

(Sugiyono, 2017 : 329). Dokumen bisa berupa tulisan, gambar atau karya-

karya monumental dari seseorang.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2010, p. 203) instrumen penelitian adalah alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih muda dan lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap

dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dari pengertian instrumen


28

tersebut dapat diketahui bahwa instrumen penelitian digunakan untuk

melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang akurat.

Penulis menggunakan teknis pengelolaan data hasil penelitian ini

menggunakan alat kulitatif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan

dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang

ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat

atau efek yang terjadi atau kecenderungan yamg sedang berlangusng.

Penelitian disajikan secara apa adanya objek yang diteliti dan diuraikan

secara jelas oleh karena itu peneliti ini tidak langsung sedang menguji suatu

hipotesis tetapi untuk mengungkapkan suatu dugaan dengan menganalisis,

menilai dan memberi kesimpulan sebagai jawaban sementara atas

permasalahan yang bersangkutan.

F. Teknik Analisis Data

Membahas masalah yang dikemukakan sebelumnya, penulis akan

menganalisis data dalam penelitian dengan menggunakan metode analisis

Deskriptif kualitatif. Analisa ini berdasarkan data yang dinyatakan dalam

bentuk uraian informasi kemudian dikembangkan dengan data lainnya untuk

mendapatkan kejelasan atau menguatkan suatu gambaran dalam hal ini

yaitu analisis sistem informasi akuntansi dalam proses transaksi ATM Pada

PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Makassar Unit Mangasa. Semua data

akan didapatkan dari hasil pengamatan, dokumentasi dan wawancara

dengan semua pihak yang terlibat dalam penelitian nantinya. Proses analisis

data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari

hasil wawancara dengan semua pihak yang terlibat terkait dengan


29

penganalisaan sistem informasi akuntansi dalam proses transaksi ATM

Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Makassar Unit Mangasa.

2. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data kasar

yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Kegiatan reduksi

data berlangsung terus-menerus, terutama selama proyek yang

berorientasi kualitatif berlangsung atau selama pengumpulan data.

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan

akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi.

3. Menyajikan data dalam bentuk tabel dan sebagainya serta uraian singkat

yang menjelaskan hubungan antar masing-masing kategori.

4. Pemeriksaan keabsahan data, yaitu data yang diperoleh perlu diperiksa

kembali untuk memeriksa keabsahan data sehingga data yang diperoleh

dapat dipertanggungjawabkan. Keabsahan data yang digunakan peneliti

dalam melakukan penelitian menggunakan metode triangulasi yang

dimana tingkat kebenaran data diperoleh dari sudut pandang yang

berbeda.

5. Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-

bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Akan tetapi, jika kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang


30

dikemukakan merupakan kesimpulan yang sudah kredibel atau dapat

dipertanggungjawabkan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Gambaran umum dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Objek Penelitian

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Apakah salah satunya Di

antara banyak bank milik negara di Indonesia, bank “One Belt One Road”

adalah bank Bank umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha

secara teratur memberikan layanan arus pembayaran dalam kegiatannya.

Perbankan yang merupakan bank dengan jangkauan jaringan yang luas di

Indonesia dan memiliki cabang di berbagai daerah. Salah satu unit yang ada

di bawah kantor cabang wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia Makassar Unit

Mangasa.

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto

Jawa Tengah oleh Raden Aria Wiijaatmadja dengan nama Hulp-

enSpaarbank Der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan

Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (Pribumi).

Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari

kelahiran BRI.

Pendiri bank BRI Raden Aria Wiijaatmadja pada setelah periode

kemerdekaan RI, berdasarkan peraturan pemerintah No. 1 tahun 1946 pasal

1 menyebutkan bahwa BRI adalah sebagai bank pemerintah pertama

Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan

pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan

31
32

baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan

merubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu

melalui PERPU No. 41 Tahun 1960 yang merupakan peleburan dari BRI

Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian

berdasarkan penetapan Presiden (Penpres) No. 9 Tahun 1965, BKTN

diintegrasikan kedalam bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia

Urusan Tani dan Nelayan.

Setelah berjalan selama 1 bulan keluar Perpres No. 17 Tahun 1965

tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia.

Dalam ketentuan baru itu, bank Indonesia Urusan Tani dan Nelayan (eks

BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia Unit II Bidang

Rural. Sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia Unit II Bidang

Ekspor Impor (Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-

Undang Pokok Perbankan dan Undang-Undang No. 13 tahun 1968 tentang

Undang-Undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank

Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Indonesia Unit II Bidang Rular dan

Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang No. 21

tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank

Umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7

tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 Tahun 1992 status BRI

berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya

masih 100% ditangan pemerintah. PT. BRI (Persero) didirikan sejak tahu

1895 didasarkan pelayanan masyarakat kecil sampai sekarang tetap


33

konsisten, yaitu dengan fokus pemberian kredit kepada golongan pengusaha

kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK

pada tahun 1995 dan tahu 1999 sampai dengan bulan September sebesar

Rp. 20.466 milyar.

Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat

maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang

berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 kantor pusat BRI, 12 kantor

wilayah, 12 kantor inspeksi/SPI, 170 kantor cabang (Dalam Negeri), 145

kantor cabang pembantu, 1 kantor cabang khusus, 1 New York Agency, 1

Caymand Island Agency, 1 kantor Perwakilan Hongkong, 40 kantor kas

bayar, 6 kantor mobil bank, 193 P.Point, 3.705 BRI UNIT dan 375 pos

pelayanan desa.

Setelah melewati sejarah panjang, maka BRI saat ini telah mencapai

umur 100 tahu lebih. Dikeluarkan paket deregulasi di bidang perbankan, UU

pokok Perbankan yang baru, perkembangan teknologi yang terus menerus

dan era globalisasi serta perubahan status BRI menjadi Persero, secara

drastis telah mengubah posisi dan penampilan dan penampilan BRI dalam

arena industri perbankan yang datangnya dari lembaga bukan Bank.

Menuntut BRI beroperasi sebagai Bank Komersial dalam arti sebenarnya,

sejajar dengan BUMN dan Bank Swasta lainnya.Sampai dengan saat ini BRI

terus tumbuh menjadi bank yang besar dan kompleks.Dalam situasi bisnis

yang secara dinamis terus berubah, maka untuk mendukung dan

mempertahankan keberhasilan, BRI perlu meningkatkan daya saing yang

merupakan satu keharusan agar tetap menguasai pangsa pasar.


34

Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar BRI yang terakhir, ruang lingkup

kegiatan BRI adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan

program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada

umumnya khususnya dengan melakukan usaha di bidang perbankan sesuai

dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku, termasuk melakukan

kegiatan sesuai dengan prinsip syariah.

2. Visi dan Misi Bank BRI

a. Visi BRI

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

kepuasan nasabah

b. Misi BRI

Adapun misi BRI sebagai berikut:

1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan

pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang

peningkatan ekonomi masyarakat.

2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja

yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang

profesional dengan melaksanakan praktek good corporate

governance.

3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-

pihak yang berkepentingan.

3. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan pasti membutuhkan Struktur Organisasi. Dengan

adanya struktur organisasi maka setiap sub-sub bagian dalam perusahaan

bisa saling kerjasama. Demikian pula halnya dengan PT. Bank Rakyat
35

Indonesia (Persero) Tbk juga memerlukan struktur organisasi agar

memudahkan menyelesaikan tugas-tugas karyawannya.Adapun struktur

organisasi yang ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang

Makassar Unit Mangasa.

Struktur Organisasi PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk

Cabang Makassar Unit Mangasa sebagai berikut:

Kepala Unit

Mantri Deskman Teller

Sumber: BRI Unit Mangasa

Gambar 3.1
Struktur Organisasi PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk Unit
Mangasa

4. Job Description

Masing-masing individu atau kelompok dalam suatu organisasi memiliki

fungsi dan tugas yang harus diemban dan dijalankan dengan penuh

tanggung jawab. Uraian tugas dari setiap jabatan pada PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk antara lain:

1. Kepala Unit

a. Memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan operasional bank

terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI.

b. Mengenai aspek syariah terhadap pedoman operasional, produk yang

dikeluarkan bank.
36

c. Mengkaji produk dan jasa baru yang belum ada fatwa untuk

dimintakan fatwa kepada DSN-MUI.

d. Menyampaikan hasil pengawasan syariah sekurang-kurangnya setiap

6 bulan kepada Direksi, Komisaris, DSN-MUI dan BI.

2. Mantri

a. Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Teras BRI

1) Menganalisa semua permintaan pinjaman dari nasabah dan

mengusulkan pinjaman kepada atasan agar yang diberikan layak

dan aman bagi Bank.

2) Memperkenalkan dan memasarkan produk BRI kepada masyarakat

untuk mencapai profit yang diinginkan dan bertambah lebih

maksimal.

3) Melaksanakan pemberantasan tunggakan yang telah ditetapkan

oleh kantor pusat dan mengusulkan langkah penanggulangannya

untuk meningkatkan jangkauan pelayanan terhadap masyarakat.

4) Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

individu dalam rangka mempelancar tugas marketing yang telah

ditetapkan oleh pemimpin Teras BRI.

5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kantor Unit dan tidak

melanggar azaz pengawasan intern.

6) Mencari nasabah penyimpan potensial untuk memperkuat funding

base yang ada didalam Teras BRI.

7) Menyampaikan laporan kepada kaunit apabila menjumpai

penyimpangan dalam pelaksanaan BRI Unitnya untuk

meminimalkan kerugian akibat penyimpangan.


37

b. Wewenang Terhadap Teras BRI

1) Memprakarsai permintaan pinjaman yang diajukan oleh nasabah

yang ingin meminjam.

2) Memproses dan mengusulkan permintaan pinjaman kepada atasan.

3. Teller

a. Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Teras BRI

1) Memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah demi

kepentingan BRI.

2) Memelihara citra BRI Unit untuk kepentingan BRI.

3) Pengurusan kas Teras BRI untuk pengamanan asset Bank.

4) Memastikan kelancaran dan ketepatan pelayanan setoran,

pembayaran dari bank ke nasabah untuk kepentingan bisnis BRI.

5) Menyetorkan setiap kelebihan kas selama jam kerja dan

menyetorkan sisa kas pada akhir hari ke kas induk untuk keamanan

kas Teras BRI.

6) Memastikan keamanan dan kecocokan uang kas yang ada didalam

ruang teller untuk kelancaran pelayanan nasabah.

7) Memastikan kelengkapan bukti kas tunai yang ada dalam

pengawasan untuk menghindari penyimpangan kas teller.

8) Membuat registrasi kas teller untuk tertib administrasi terhadap

peraturan Teras BRI.

b. Wewenang Terhadap Teras BRI

1) Memfiat pembayaran tunai, menerima setoran dari para nasabah

sesuai dengan kewenangan yang ada di dalam Teras BRI.

2) Memegang kunci brankas yang telah tersedia di Teras BRI.


38

4. Deskman

a. Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Teras BRI

1) Memberikan pelayanan yang nyaman kepada nasabah dengan

menggunakan jasa perbankan di Teras BRI dengan sebaik-baiknya.

2) Memberikan pelayanan nasabah simpanan, meliputi : memberikan

informasi produk BRI, membantu pengisian formulir pembukuan

simpanan, entry data.

3) Memberikan pelayanan nasabah pinjaman, meliputi: memberikan

informasi kupedes, membantu pengisian formulir pendaftaran

kupedes, menyiapkan admisnistrasi realisasi kupedes (kwitansi dan

SPH).

4) Memberikan pelayanan nasabah simpanan, meliputi: informasi

saldo, informasi pinjaman, mencetak transaksi pending.

5) Memasarkan produk BRI kepada masyarakat luas untuk mencapai

profit yang diinginkan oleh BRI.

6) Memelihara citra dan nama Teras BRI dimata masyarakat.

7) Menata usahakan pengarsipan bukti-bukti pembukuan yang telah

terjadi selama transaksi dengan para nasabah.

8) Mengisi data agunan pada sistem yang ada di Teras BRI

9) Mengagendakan surat masuk dan surat keluar dari para nasabah

ke Teras BRI untuk kepentingan tertib adminstrasi.


39

B. Hasil Penelitian

Dari penelitian mengenai Sistem Informasi Akuntansi yang terjadi dalam

proses suatu transaksi ATM (Anjungan Tunai Mandiri) pada PT Bank Rakyat

Indonesia di peroleh beberapa hasil penelitian. Yang diantaranya yaitu

mengenai bentuk aplikasi Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan dalam

proses transaksi dan pada proses penarikan di ATM, kemudian mengenai

analisis data pada Sistem Informasi Akuntansi yang ada pada proses

transaksi yang terjadi di ATM, kemudian mengenai analisis data selisih lebih

atau selisih kurang yang disebabkan oleh kegagalan transaksi yang biasa

terjadi pada proses penarikan pada mesin ATM dan yang terakhir mengenai

sistem pengamanan pada ATM. Adapun penjelesan tentang hasil penelitian

tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Bentuk Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi dan Prosedur Penarikan

Uang Tunai melalui ATM Bank BRI Berdasarkan wawancara dengan

para karyawan dari divisi teknologi dan unit ATM pada tanggal 15

Desember 2020, maka peneliti akan memaparkan bagaimana bentuk

tampilan aplikasi dari sistem informasi akuntansi penarikan uang yang

terdapat di ATM Bank BRI adalah pengumpulan, pengolahan dan

penyajian informasi akuntansi dengan bentuk pada tampilan layar gambar

monitor yang merupakan perangkat hardware dari mesin ATM Bank BRI.

Fasilitas Menu Utama Sistem Informasi Akuntansi pada ATM Bank

BRI terdapat Fitur–Fitur pada layar monitor mesin ATM yang

menggambarkan tentang menu informasi transaksi yang dilakukan oleh

nasabah.
40

Bentuk tampilan aplikasi sistem informasi akuntansi penarikan uang

di ATM Bank BRI adalah sebagai berikut:

a. Memasukkan Kartu

Perintah ditampilan aplikasi sistem informasi akuntansi pada menu

utama adalah memasukkan kartu ATM pada Card Reader yaitu bagian

masuknya kartu ATM pada mesin ATM yang berfungsi untuk membaca

data dan identifikasi dari data nasabah melalui megnetic stripe pada

kartu nasabah. Card Reader itu sendiri adalah bagian dari perangkat

keras (hardware) yang umumnya berbentuk lubang yang tidak terlalu

lebar berada padabagian depan kanan dimesin ATM merk DIEBOLD,

NCR, dan merk

b. Pilihan Bahasa

Tampilan menu selanjutnya adalah bahasa yang dipergunakan

pada aplikasi ATM setelah nasabah memasukkan kartu pada card

reader mesin ATM muncul perintah dua pilihan bahasa yang

digunakan pada layar monitor yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa

Inggris. Nasabah hanyatinggal menekan satu kali tombol sebelah

kanan layar monitor untukbahasa yang dipilihnya. Pada Menu aplikasi

sistem informasi akuntansikita memilih Bahasa Indonesia.

c. Memasukkan Nomor PIN (Personal Identification Number)

Tampilan menu ini adalah tombol yang digunakan untuk

memasukkan nomor PIN yang hanya tahu cuma nasabah, yang dapat

dilihat pada gambar dibawah ini.

d. Pilihan Jenis Transaksi dan Termasuk Penarikan Uang


41

Menu Aplikasi dilanjutkan pada pilihan transaksi yang diinginkan

setelah memasukkan nomor PIN dan diakses sistem konputer ATM.

Pilihan jenis transaksi yang didalamnya sudah ada tentang untuk

penarikan uang yang terlihatdilayar monitor seperti pada gambar

dibawah ini. Pada menu pilihan diatas nasabah akan diarahkan

tentang informasi – informasi transaksi selain untuk penarikan uang

tunai perintah – perintah tersebut yang muncul pada layar monitor

pada mesin ATM Bank BRI antara lain :

1) Penarikan Uang (Jumlah Tertentu)

Pada menu pilihan transaksi penarikan uang nasabah dapat

menarik uang tunai pada mesin ATM dengan dua pilihan yaitu

penarikan uang tunai dengan jumlah tertentu yang ada pada

tampilan layar monitor sehingga nasabah tinggal menekan tombol

jumlah yang akan diambil/ditarik atau juga dengan penarikan jumlah

bebas dan nasabah harus mengisi jumlah uang yang akan diambil

pada tombol penarikan jumlah lain yang berada disamping kanan

monitor disetiap jenis ATM. Penarikan dapat dilakukan juga oleh

pemegang kartu ATM dari Bank lain yang bekerja sama dengan

Bank BRI/ATM Bersama.

2) Jumlah Bebas (Penarikan Jumlah Lainnya)

Untuk tampilan jumlah bebas yaitu nasabah memilih menu

penarikanjumlah lain dan hanya mengisi jumlah nominal uang yang

diambil dengan memasukkan nominal uang yang akan diambil oleh

nasabah sesuai denganjumlah kelipatan yang ada tampak tampilan

monitor.
42

3) Pembayaran/Pembelian

Pada Tampilan transaksi ini nasabah melakukan pembayaran

tagihan seperti Listrik, Telepon, Handphone, Pembelian Voucher,

Kartu Kredit, Tiket, Multi Payment, dan pembayaran lainnya

Contohnya : Pendidikan/Universitas, Asuransi, Internet, Tv Kabel,

Leasing, dan lain – lain.

4) Pendaftaran E – Banking

Tampilan transaksi ini yaitu nasabah mendaftarkan agar bisa on-

line melalui internet supaya tidak menghabiskan waktu sia-sia

5) Transaksi Lainnya. Tampilan Transaksi ini untuk nasabah dapat

melakukan seperti : Informasi Saldo, Informasi Pinjaman, Visa

Money Transfer, Transfer antar Bank, Ubah Nomor PIN, dan Mutasi

Cek. Dalam menu pilihan khususnya untuk mengganti nomor PIN

dapat melakukan ganti nomor PIN setelah mengaktifkan PIN yang

lama kemudian mengubah nomor yang lama dari Bank dengan PIN

yang baru sesuai dengan keinginan dari nasabah sebanyak 6 digit.

6) Pendaftaran E – Banking

Tampilan transaksi ini yaitu nasabah mendaftarkan agar bisa on-

line melalui internet supaya tidak menghabiskan waktu sia-sia.

7) Transaksi Lainnya

Tampilan Transaksi ini untuk nasabah dapat melakukan seperti:

Informasi Saldo, Informasi Pinjaman, Visa Money Transfer, Transfer

antar Bank, Ubah Nomor PIN, dan Mutasi Cek. Dalam menu pilihan

khususnya untuk mengganti nomor PIN dapat melakukan ganti


43

nomor PIN setelah mengaktifkan PIN yang lama kemudian

mengubah nomor yang lama dari Bank dengan PIN yang baru

sesuai dengan keinginan dari nasabah sebanyak 4 digit.

Dari Transaksi penarikan uang biasanya sistem komputer mesin ATM

melakukan akses data ke komputer cabang komunikasi ke cabang melalui

server ATM yang berada di Kantor Pusat. Dapat dilihat dari data alur

komunikasi sebagai berikut:

Flow transaksi jaringan komunikasi penarikan uang di ATM nasabah

cabang sendiri dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Server ATM
Tandem Cabang Sendiri

Gambar 4.1,

Jaringan Komunikasi Transaksi ATM Cabang Sendiri

Dari jaringan komunikasi transaksi diatas akan timbul transaksi

pembukuan pada cabang pemilik ATM yaitu:

1) Debet : Nasabah Cabang xxx

2) Kredit : Kas Cabang xxx


44

Sedangkan jaringan komunikasi transaksi pada pemilik kartu ATM

cabang lain tampak pada gambar dibawah ini:

Server Cabang
Tandem Sendiri

Gambar 4.2.

Jaringan Komunikasi Transaksi ATM Cabang Lain

Transaksi diatas akan timbul transaksi pembukuan yang terjadi yaitu:

1) Debet : Nasabah Cabang xxx

2) Kredit : RAK Cabang xxx

e. Dilanjutkan atau Tidak Transaksi

Dilanjutkan atau tidak transaksi penarikan uang tunai dilanjutkan

dengan menekan pada tombol pilihan ”Ya” atau ”Tidak”. Pada pilihan

penarikan dalamjumlah tertentu maupun jumlah bebas biasanya nasabah

dibatasi dengan kapasitasmesin ATM hanya satu kali penarikan saja.

Sistem Informasi Akuntansi dari ATM Bank BRI ditunjang bukan pada

menu utama tetapi adanya sistem akuntansi yang dijalankan dengan

bantuan sistem komputer dan timbulnya debet dan kredit dari jurnal untuk

pihak bank dan juga pencatatan pembukuan perubahan saldo pada buku

tabungan nasabah.
45

Proses transaksi ATM BRI diuraikan pada bagan berikut ini:

Nasabah PIN

Penarikan Tunai atau PenyetoranTunai

Data Jumlah penarikan tunai atau setoran tunai

Rekening Nasabah di
Data Proses
kantor cabang

Validasi Data
Proses BDS-IDS

Uang Rekening Nasabah


Diterima Berkurang

Gambar 4.3

Proses Transaksi ATM BRI

Transaksi penarikan tunai merupakan transaksi yang sangat sering

digunakan nasabah di ATM. Kemudahan penggunaan ATM menyebabkan

semakin meningkatnya jumlah nasabah dalam melakukan transaksi di ATM.

Seorang nasabah melakukan transaksi penarikan tunai di ATM maka

transaksi tersebut langsung dihubungkan dengan nomor rekening pemilik

ATM yang berarti bahwa rekening nasabah langsung berkurang secara

otomatis. Kebenaran akan jumlah transaksi yang dilakukan maka nasabah

akan dapat melakukan langsung pengecekan informasi saldonya. Dalam

penarikan tunai melalui ATM, jumlah transaksi yang akan dikeluarkan akan

sama hasilnya dengan jumlah yang ada pada rekening nasabah di cabang.
46

Dalam hal ini sistem aplikasi yang di kantor cabang bersifat on-line sehingga

secara langsung dapat berhubungan dengan transaksi yang dilakukan di

ATM.

Proses ini memerlukan server tandem dan jaringan komunikasi dalam

menghubungkan jumlah transaksi ATM yang diinginkan dengan rekening

yang ada pada kantor cabang tersebut. Proses yang on-line membantu

sistem aplikasi BDS-IBS dalam melakukan pencatatan terhadap transaksi

yang dilakukan oleh ATM. Oleh karena itu dari pihak teller pencatatan

langsung mengurangi jumlah rekening nasabah, jurnalnya adalah:

D : Rekening nasabah pemilik kartu ATM

K : Kas ATM

Pendukung operasional pada bentuk aplikasi sistem informasi akuntansi

penarikan di ATM Bank BRI adalah perangkat keras, perangkat lunak,

sumber daya manusia, prosedur serta jaringan komunikasi. Perangkat keras

dan perangkat pendukung yang menunjang dalam sistem informasi

akuntansi dari ATM Bank BRI yaitu:

1. Perangkat Keras (Hardware)

Dalam aplikasi sistem informasi akuntansi penarikan uang di ATM

Bank BRI menggunakan perangkat keras meliputi unit utama dan

pengolahan data (CPU) merk DIEBOLD, NCR, dan WINCOR untuk

penyimpanan data dengan menggunakan hard disk berkapsitas 40 GB,

minimum menggunakan Dual core dan Core i3 untuk peralatan keluaran

adalah jurnal, receipt dan uang.


47

Bagian utama dari perangkat keras mesin ATM Bank BRI terbagi atas

dua bagian yaitu:

a. Bagian Atas (Upper Compartment) terdiri atas beberapa bagian antara

lain :

1) Tempat Masuk Kartu (Card Reader)

Berfungsi untuk membaca data dan identifikasi dari magnetic stripe

pada kartu ATM nasabah untuk akses data dengan komputer pada

mesin ATM.

2) Monitor

Berfungsi untuk menampilkan bentuk menu yang ada dari sistem

informasi akuntansi dilayar monitor ATM dan petunjuk yang

dilakukan oleh nasabahpada mesin ATM untuk melakukan

transaksi.

3) Jurnal

Berfungsi untuk mencetak semua kejadian aktifitas transaksi dari

mesin ATM dan menghasilkan audit lengkap dari setiap transaksi

yang dilakukan oleh pengguna baik intern maupun ekstern dan

mencatat setiap pesan yangdilakukan oleh terminal pada mesin

ATM oleh sistem secara terus menerus apabila tanpa gangguan

diluar sistem.

4) Keypad Numerik (Ada 16 Nomor)

Berfungsi untuk memasukkan nomor PIN oleh nasbah dan juga

untuk memasukkan nomor pilihan saat melakukan transaksi pada

menu yang tampil pada layar monitor ATM


48

5) Masing – masing 4 Tombol Kiri dan Kanan. Berfungsi untuk memilih

menu yang tampil dilayar monitor pada saat transaksi berlangsung

dan untuk memilih menu yang lainnya.

b. Bagian Bawah (Lower Compartment) terdiri dari beberapa bagian

yaitu:

1) Dispenser adalah salah satu bagian mesin ATM yang terletak

bagian bawah terdiri dari beberapa gabungan perangkat yaitu:

a) Feed Module yaitu tempat untuk menyimpan cassette (kotak

untuk menyimpan uang).

b) Difert Door/Dumb Box yaitu tempat untuk menampung uang

yang rusak atau untuk menampung uang yang selisih.

c) Stacker adalah alat untuk menampung uang sementara apabila

uang tersebut dalam kondisi bagus maka dikirim ke shutter

(tempat keluarnya uang) melalui presenter sedangkan apabila

dalam kondisi uang rusakakan dikirim ke divert door/dumb box.

d) Presenter yaitu alat yang berfungsi sebagai sarana untuk

mengantarkan uang ke shutter supaya bisa diambil nasabah.

2) Central Proccesing Unit (CPU). Berfungsi sebagai tempat untuk

memproses data atau untuk menjalan kansistem operasi yang ada

pada mesin ATM. Dalam CPU terdapat beberapa perangkat

pendukung yaitu:

a) Power Supply yaitu untuk memberikan arus listrik pada mesin

ATM agar beroperasi.

b) Mother Board yaitu berfungsi sebagai data transaksi yang terjadi

pada mesin ATM.


49

c) Hard Disk yaitu berfungsi sebagai penyimpan data transaksi

yang terjadiselama ATM berfungsi.

d) Disk Drive yaitu berfungsi untuk membaca dan mencatat data

dari ATM ke disket/CD.

2. Perangkat Lunak (Software)

Software adalah program dari mesin ATM yang sistem operasinya

menggunakan sistem windows sehingga pemakai akan mudah dalam

menggunakan program ini. Sistem komputerisasi yang berlaku di ATM

Bank BRI adalah sebagai sistem On-Line Service yang dapat beroperasi

secara 24 jam penuh dalam pelayanan.

3. Manusia (Brainware)

Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam sistem

informasi akuntansi di ATM Bank BRI sebagai pemantau, pengumpul,

pengoperasi, pengolah data transaksi ATM dan pengguna informasi.

Adapun sebagai pemantau dan pengumpul adalah mengetahui jumlah

saldo sisa uang pada setiap pengisian uang dan perbaikan ATM, dan

pegolah data transaksi yaitu melakukan pengecekan kebenaran transaksi

yang terjadi terutama penarikan uang tunai dari jurnal dan pada rekening

koran baik cabang maupun transaksi antar cabang yang dicetak oleh

petugas akuntansi.

Sedangkan untuk pengguna informasi adalah melakukan perbaikan

dan perhitungan dalam transaksi penarikan yang gagal setelah adanya

perhitungan jumlah transaksi. Sedangkan yang berperan sebagai

pengguna informasi untuk pengguna informasi untuk intern dalam bagian


50

settlement dan ekstern akuntansi informasi dari ATM adalah penarikan

tunai yang dilakukan nasabah.

4. Basis Data (Data Base)

Untuk Pengontrolan dan kondisi keadaan kerja dari mesin ATM

meliputi: jumlah uang, jurnall roll, receipt, kondisi uang dan jumlah kartu

ATM yang tertinggal dimesin ATM (apabila ada). Sedangkan untuk

mengetahui bagaimana keadaan operasional mesin ATM dilapangan

perusahaan menggunakan system data base 24 (twenty four) yaitu basis

data kinerja dari mesin ATM secara keseluruhan dengan waktu selama 24

jam untuk dipergunakan dalam pemantauan mesin ATM.

5. Jaringan Komunikasi

PT. Bank BRI dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi pada

mesin ATM menggunakan tiga jenis sarana yaitu:

a. VSAT yaitu menggunakan Satelit Palapa untuk menghubungkan

jaringan komunikasi tandem pada kantor pusat dan semua data

dimesin ATM serta komunikasi data.

b. Base 24 yaitu basis data yang menghubungkan jaringan data transaksi

antara ATM dengan kantor cabang yang lainnya.

c. EMAS yaitu untuk komunikasi data pada jaringan komunikasi ATM

tentang data nasabah seluruhnya.

2. Analisis Sistem Informasi Akuntansi dalam Proses Transaksi ATM

Analisis sistem informasi akuntansi dalam proses Transaksi ATM BRI

melalui proses penarikan ATM, proses transaksi penarikan tunai di ATM

dan kegagalan transaksi di ATM sebagai berikut:


51

a. Proses Penarikan ATM

Hasil Penelitian dilapangan, penerapan sistem informasi akuntansi

penarikan uang pada ATM Bank BRI diatur sistem dan prosedur

dengan cara sederhana untuk menyelesaikan kegagalan transaksi

penarikan uang yang menyebabkan kerugian pada nasabah. Bank BRI

melakukan pengolahan transaksi berdasarkan pengecekan pada data

dari jurnal, copy disket dan pencetakan transaksi rekening setiap ATM

mencakup transaksi penarikan uang antar cabang sendiri.

Prosedur akuntansi merupakan pengolahan dokumen sumber

yang resmi atau dianggap valid sebagai suatu transaksi. Data

transaksi penarikan uang yang dilakukan nasabah dimesin ATM

secara otomatis sistem melakukan pencatatan pada jurnal dan timbul

pendebetan pada saldo tabungan nasabah sendiri, dengan adanya

bukti keluarnya kertas receipt pada mesin ATM. Pada Waktu pengisian

uang jurnal dari mesin ATM disobek sampai dengan nomor record

terakhir transaksi terjadi serta mengambil sisa jumlah uang pada

cassette 1 sampai dengan 4 serta ditambah jumlah sisa uang pada

dump box untuk disetorkan pada petugas kas besar disertai dengan

berita acara tentang sisa jumlah uang yang akan disetorkan untuk

pembukuannya yang diketahui oleh petugas yang berwenang

sedangkan untuk jurnal roll akan diserahkan pada petugas settlement

untuk melakukan pengecekan.


52

b. Proses Transaksi Penarikan Tunai di ATM

Transaksi penarikan uang tunai dimesin ATM menggunakan

sistem on-line service yang bekerja selama 24 jam dimana mesin ATM

secara otomati melakukan pencatatan yang digunakan untuk

bertransaksi.

Dalam transaksi penarikan uang pada mesin ATM akan

dipengaruhi oleh beberapa kondisi antara lain

1) Kondisi jaringan on-line atau off line dari VSAT

2) Kondisi Uang dari Mesin ATM

3) Kondisi Kertas receipt dan jurnal roll

4) Kondisi cassette Uan.

5) Kondisi Arus listrik dimesin ATM

Dari data – data transaksi penarikan uang nasabah dimesin ATM

dikiri melalui server ATM ke tandem kantor besar dengan dilanjutkan

pada server cabang pemilik kartu yang bersangkutan dan juga

sebaliknya data akan dikembalikan dari server cabang ke tandem

kantor besar untuk dilanjutkan pada server ATM melalui VSAT,

sehingga nasabah dapat melakukan transaksi penarikan dengan

syarat jumlah uang yang ada dan cukup untuk diambil pada mesin

ATM.

Begitu pula saat penarikan uang antar cabang (interbranch) yang

terjadi menimbulkan adanya rekening antar kantor (RAK) dari cabang

pemilik mesin ATM.


53

c. Kegagalan Transaksi di ATM

Transaksi Penarikan Uang Tidak Keluar Pada Mesin ATM,

berkenaan dengan kegagalan transaksi penarikan uang pada mesin

ATM yang diakibatkan oleh faktor – faktor internal dari bank sendiri

dan eksternal dari nasabah dapat menghambat dalam pelayanan dan

kepercayaan nasabah pada bank tersebut, maka perlu diadakan upaya

penyelesaian transaksi tersebut.

Pada masalah ini upaya yang umum sering dilakukan dengan

adanya saat melakukan restoking atau pengecekan pada jurnal roll

pada mesin ATM.

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pada koreksi tersebut

terbagi atas beberapa cara dalam pengumpulan data, pengolahan, dan

penyajian informasi yang akan timbul hal – hal yang dilakukan sebagai

berikut :

1. Pada Proses Pengumpulan Data yaitu:

1) Melakukan Restoking (pengisian uang) setelah saldo kas

dimesin ATM dianggap kurang.

2) Mengambil jurnal pada mesin ATM.

3) Mengganti kertas receipt pada mesin ATM.

4) Membersihkan bagian – bagian hardware atau software dari

mesin ATM dan bila dianggap rusak untuk menggantikan

perangkat perangkat tersebut dengan yang baru.


54

2. Pada Fisik Uang dan Pengelolaan data jurnal roll

1) Memeriksa saldo fisik uang dengan jumlah transaksi jurnal roll

yang terjadi dimesin ATM untuk mengetahui adanya selisih lebih

atau selisih kurang pada jumlah fisik uang.

2) Melakukan pencocokan antara jumlah fisik dengan jumlah dari

hasil administrasi kartu

3) Melakukan pengecekan berdasarkan tanggal, jam, dan hari

terjadinya kegagalan transaksi penarikan uang tersebut.

4) Melakukan upaya pengecekan data transaksi penarikan uang di

hardisk ATM dan disketnya.

Setelah data –data transaksi didapatkan maka petugas settlement

melakukan pengolahan data dengan melakukan tindakan yang diketahui

oleh petugas penyediaannya yaitu pendebetan pada saldo nasabah

apabila ternyata transaksi dari nasabah tersebut berjalan baik, namun

saldo nasabah tidak berkurang dan kredit pada saldo nasabah bila

ternyata transaksi penarikan uang tersebut tidak terlaksana dengan baik.

3. Sistem Informasi Akutansi Mengatasi Selisih Lebih atau Selisih

Kurang Akibat Kegagalan Transaksi Penarikan Uang Pada Mesin

ATM

Keluhan dan pengaduan dari nasabah terhadap pelayanan yang

diberikan oleh suatu bank lama – lama menyebabkan suatu masalah

besar terutam dalam kepercayaan dari nasabahnya.Mungkin hal ini bisa

menyebabkan bank tersebut ditinggalkan oleh nasabahnya apabila

pelayanan kepada nasabah kurang tanggap terhadap pengaduan dan

keluhan dari nasabah.


55

Begitu juga dengan layanan dalam penggunaan jasa transaksi lewat

ATM yang ditawarkan oleh Bank BRI seharusnya dapat dinikmati lebih

leluasa oleh nasabahnya sehingga tidak dapat menimbulkan kekecewaan

dari nasabah akibat kegagalan transaksi. Bank juga harus cepat untuk

mengatasi pengaduan dari nasabah sehingga nasabah merasa sangat

diperhatikan.

Gagalnya suatu transaksi penarikan uang pada mesin ATM

merupakan serangkaian masalah kelemahan yang harus bisa diperbaiki

karena hal ini dapat merugikan pihak bank dengan timbulnya selisih

kurang atau lebih pada saat restoking, dimana data transaksi penarikan

dan jumlah sisa uang yang ada tidak sesuai. Proses pengumpulan,

pengelolaan, dan penyajian data transaksi untuk mengetahui selisih

tersebut agar segera dapat dilakukan tindakan untuk penyelesaian.

Namun kita harus mengetahui beberapa hal yang menyebabkan

timbulnya selisih lebih atau kurang pada mesin ATM sebagai data pada

saat proses penyelesaiannya yaitu:

a. Transaksi penarikan saldo nasabah tidak terdebet tetapi uang

keluardari mesin ATM hal ini disebabkan oleh:

1. Base 24 (jenis data) tidak menerima competion dari data ATM.

2. Base 24 (jenis data) menerima completion yang tidak sesuai

dengan yang diperintahkan.

3. Cara mengatasi masalah ini dengan melaporkan pada petugas

bank bagian customer care dengan mengambil tindakan antara lain:


56

a) Melakukan pengisian uang pada mesin ATM

b) Melakukan perhitungan jumlah fisik uang dan jumlah hasil admin

pada ATM.

c) Mencetak rekening kas ATM dicabang

d) Pengecekan pada jurnal roll mengenai data transaksi

e) Selisih kurang antara jumlah admin dengan jumlah fisik dan

pencocokan jurnal reversal transaksi ATM

f) Bila selisih belum diketahui maka lakukan pembukuan koreksi

yaitu sebagai berikut :

1) Nasabah Cabang Sendiri

Debet : Rekening nasabah

Kredit : Kas ATM

2) Nasabah Cabang Lain

Pembukuan untuk pemilik ATM

Debet : Rak Cabang Pemilik

Kredit : Kas ATM

3) Sedangkan untuk pembukuan pemilik rekening nasabah

Debet : Rekening nasabah

Kredit : Rak Cabang Pemilik ATM

b. Terjadinya uang ditarik kembali oleh mesin sehingga rekening nasabah

terdebet.

Penyelesaian masalah tersebut antara lain:

1. Memastikan nasabah mana yang terdebet.

2. Melakukan pengkoreksian pada rekening nasabah yang dikontrol

petugas ATM Center sehingga jumlah uangnya kembali kesemula.


57

c. Uang tidak keluar tetapi rekening nasabah oleh sistem terdebet

Langkah yang dilakukan adalah melaporkan pada petugas customer

care dan mengambil langkah sebagai berikut :

1) Periksa jurnal roll pada mesin.

2) Lakukan pembukuan antara jumlah fisik uang dengan jumlah admin

3) Mencetak kas ATM dicabang

4) Lakukan pembukuan koreksi sebagai berikut:

a) Nasabah Cabang Sendiri

Debet : Kas ATM

Kredit : Rekening Nasabah

b) Nasabah Cabang Lain

Pembukuan untuk Pemilik ATM

Debet : Kas ATM

Kredit : RAK Cabang Pemilik Nasabah

c) Pembukuan untuk Pemilik Nasabah

Debet : RAK Cabang Pemilik ATM

Kredit : Rekening Nasabah

4. Sistem Pengamanan Komputerisasi pada ATM PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk.

a. Pengamanan pada Aplikasi Branch Delivery System-Integrated

Banking System (BDS-IBS)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Menggunakan aplikasi

BDS-IBS yang bersifat online untuk mempermudah kegiatan

operasional perbankan. Pentingnya program BDS-IBS bagi

perusahaan maka diperlukan beberapa usaha dalam rangka


58

pengendalian intern yang bertujuan untuk keamanan atas aplikasi

BDS-IBS yang digunakan dan keamanan dalam bekerja antar user.

Sistem pengamanan pada aplikasi BDS-IBS antara lain:

1) Pengamanan yang langsung dilakukan pihak IT yang berkedudukan

di Jakarta.

2) Adanya pemisahan tugas yang jelas dan tegas oleh pegawai dan

penyelia yang berdasarkan atas pemisahan tugas dan jabatan yang

digariskan oleh perusahaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan

pembagian unit-unit kerja yang ada pada struktur organisasi

perusahaan sehingga masing-masing bidang memiliki kerja yang

berbeda satu dengan yang lainnya.

3) Back up data yang wajib dilakukan untuk menghindari kerusakan

data yang berisi seluruh informasi keuangan dan non keuangan

yang ada pada perusahaan.

b. Pengamanan pada ATM

Sistem pengamanan pada ATM terbagi atas beberapa bagian

yaitu sebagai berikut:

1) Master Key

Pengamanan ATM menggunakan master key berfungsi untuk

mengacak (encrypt) jumlah PIN yang dimiliki nasabah sehingga

master key mampu mencegah pihak luar membuka ATM dan

menggunakan kartu ATM yang bukan miliknya. Hasil data yang

diacak oleh master key dikirim langsung kepusat penyimpanan dan

pengolahan data. Pada tahap tersebut tidak seorang pun yang

dapat mengetahui data yang diencrypt dari nomor PIN yang


59

dimasukkan. Setelah data berada pada pusat pengolahan data

yang akan menjawab kecocokan PIN, apabila benar maka proses

transaksi ATM dapat dilanjutkan namun bila tidak maka transaksi

tidak dapat dilakukan.

2) PIN (Personal Identification Number)

PIN merupakan sistem pengamanan bagi nasabah terhadap

penggunaan ATM. Masing-masing nasabah memiliki PIN yang

diberikan oleh pihak bank yang kemudian harus diganti oleh pemilik

kartu secara berkala agar kerahasiaannya tetap terjaga. Tanpa ada

PIN, baik pemilik kartu maupun bukan pemilik kartu tidak dapat

melakukan transaksi ATM.

3) Mesin Angkur

Mesin angkur merupakan salah satu pengamanan terhadap

ATM. Mesin angkur sendiri letaknya ditanam tepat di bawah ATM,

yang berguna sebagai penahan mesian agar ATM tidak bisa

dibongkar.

c. Pembahasan

Sebagaimana penulis kemukakan dalam pembatasan masalah

bahwasanya bentuk aplikasi sistem informasi akuntansi ATM dari Bank BRI

cukup baik dalam memberikan kemudahan bagi para nasabahnya. Untuk

melakukan kegiatan jenis transaksi umumnya dan pilihan bahasa

menjadikan transaksi lebih baik untuk penerapan sistem informasi penarikan

tunai dilihat dari berbagai kegiatan baik pada saat pengisian uang di ATM

peneliti menilai penerapan system informasi akuntansi sudah memenuhi

sistem informasi akuntansi yang ada pada dunia perbankan khususnya.


60

Walaupun adanya sedikit kendala yang mungkin perlu perbaikan pada

saat dilapangan yaitu lamanya data-data transaksi diterima pada saat

adanya gangguan sistem sistem komunikasi. Upaya koreksi kegagalan

transaksi penarikan tunai pada proses pengolahan data transaksi

penyelesaian masih menggunakan sistem akuntansi secara sederhana

dimana peran dari bagian settlement masih penting. Namun waktu yang

cukup lama dalam penyelesaian kegagalan transaksi penarikan uang tunai

apalagi transaksi penarikan ATM antar cabang akan menyebabkan nilai

pelayanan menjadi lambat sehingga dalam pengolahan data transaksi yang

akan diproses oleh pihak intern terhambat karena menunggu cabang lawan

untuk menyelesaikannya.

Namun secara keseluruhan penerapan sistem informasi akuntansi

penarikan uang tunai pada mesin ATM Bank BRI telah sesuai dan

memuaskan baik bagi pengguna intern maupun bagi pihak ekstern

khususnya nasabah. Walaupun dukungan teknologi yang masih perlu

ditingatkan dalam usaha untuk menambah nilai kekayaan perusahaan.

Kinerja dari sumber daya manusia sebagai pengolah, pengguna, dan

pemakai sistem informasi terus ditingkatkan dengan penambahan dan

perubahan sistem teknologi pada proses akuntansi untuk penambahan

jumlah karyawan dan pelatihan sebagai upaya peningkatan profesionalisme

untuk memperoleh nilai kerugian yang akan timbul di Bank BRI. Untuk

menambah pelayanan kepada nasabah maka Bank BRI meningkatkan

pelayanan kepada nasabah dengan menambah fitur yang ada di ATM Bank

BRI sehingga memudahkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi di

ATM Bank BRI.Dalam Rangka untuk meningkatkan pelayanan kepada


61

nasabah Bank BRI mengadakan program customer care yaitu program

pengaduan melalui SMS untuk ATM Bank BRI yang bermasalah. Untuk tiap

pengaduan akan ditampung untuk dicari jalan penyelesaiannya.

Untuk meningkatkan pelayanan Bank BRI juga membuka layanan

telepon 24 jam Bank BRI Call.

1. Aplikasi sistem informasi akuntansi sebagai berikut:

a. Internal Control Pengambilan Uang di mesin ATM

1. Pengamanan untuk Kartu

Adapun beberapa langkah awal yang harus dilakukan untuk

pengamanan kartu diantaranya :

a) Kunci Pintu masuk ruangan ATM (kalau ada) saat melakukan

transaksi.

b) Jika Kartu hilang Telepon Call center atau datang langsung untuk

memberitahukan kartu hilang ke cabang pembuka sehingga

aksesnya dapat dibatalkan.

2. Pengamanan Nomor PIN

Adapun langkah-langkah selanjutnya untuk mengamankan nomor

PIN pada kartu ATM yaitu sebagai berikut :

a) Nomor PIN dibuat rahasia

b) Dibuat hanya satu kali

c) Jika masukan nomor PIN salah sampai tiga kali maka kartu ATM

akan diblokir
62

3. Pemblokiran Kartu ATM

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk pemblokiran kartu

ATM yaitu sebagai berikut :

a) Kartu akan diblokir oleh cabang penerbit kartu

b) Ada Pusat pengendali ATM

4. Mengaktifkan Kartu

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengaktifkan

kembali kartu ATM yang terblokir yaitu sebagai berikut :

a) Kartu hanya dapat diakatifkan dicabang penerbit kartu

b) Kartu Diaktifkan oleh pemilik kartu dengan datang langsung ke

kantor cabang pembuka tanpa diwakilkan.

5. Pemeriksaan Harian

Adapun beberapa langkah yang harus dilakukan dalam

pemeriksaan harian yaitu sebagai berikut :

a) Pemeriksaan persediaan uang tunai bisa dilakukan secara

manual dan menggunakan kartu admin.

b) Memeriksa kertas jurnal, karbonnya serta penggantian dan

perbaikannya melalui maintenance.

b. Jenis Laporan ATM

Berikut jenis laporan ATM sebagai berikut:

a. BOATH 001 = Daftar tx. ATM nasabah sendiri pada ATM cabang

lain (hanya tx. Yang berhasil normal).

b. BOATH 002 = Daftar tx. ATM nasabah sendiri (hanya tx. Yang

berhasil normal).
63

c. BOATH 003 = Rekap tx. ATM nasabah sendiri pada ATM cabang

lain.

d. BOATH 004 = Rekap tx. ATM nasabah sendiri.

e. Transaksi yang sah / berhasil 00 untuk Transaksi yang normal dan

001 untuk transaksi yang dapat diterima.

f. Transaksi yang gagal : tx melebihi saldo yang tersedia, 54 data

base problem, 59 untuk dana yang tidak mencukupi.

c. Pengawasan Operasional ATM

a. Pusat Pengendali ATM (Unit ATM Operation Dept)

b. Kertas jurnal pada mesin ATM

d. Komponen Mesin ATM

a. Brankas

b. Deposit

e. Jenis Gangguan ATM

a. Dispenser Failure

b. Receipt Printer Failure

c. Jurnal Printer Failure

d. Uang Tunai Habis / Menipis

e. Uang Terjepit di Dispenser

f. Uang Terkurung

g. Off – Line / Gangguan pada Modem


64

f. Monitoring Transaksi ATM.

a. Perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sistem telah mencatat

dengan benar.

b. Penarikan Tunai, Inguiry, Pemindahan Buku dilihat dari jurnal roll

dan kemudian dibikin laporan ATM.

Sistem informasi akuntansi ATM pada bank BRI didukung oleh system

keamanan, system akuntansi cabang local, system counter cabang, system

pemeliharaan, usage database dan account database dapat digambarkan

dalam struktur diagram DFD(Data Flow Diagram). Pada setiap ATM BRI

terhubung ke satu database account database, sistem akutansi cabang

local, sistem keamanan dan sistem pemeliharaan. Sistem ini terhubung ke

usage databse yang memantau bagaimana jaringan ATM BRI digunakan

dan ke sistem counter cabang local. Sistem counter ini memberikan layanan

seperti backup dan pencetakan.

Dari data-data transaksi penarikan uang nasabah dimesin ATM dikiri

melalui server ATM ke tandem kantor besar dengan dilanjutkan pada server

cabang pemilik kartu yang bersangkutan dan juga sebaliknya data akan

dikembalikan dari server cabang ke tandem kantor besar untuk dilanjutkan

pada server ATM melalui VSAT, sehingga nasabah dapat melakukan

transaksi penarikan dengan syarat jumlah uang yang ada dan cukup untuk

diambil pada mesin ATM. Begitu pula saat penarikan uang antar cabag

(interbranch) yang terjadi menimbulkan adanya rekening antar kantor (RAK)

dari cabang pemilik mesin ATM.

Semakin majunya teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai

mengunakan teknologi berbasis komputer untuk mempermudah transaksi


65

dengan nasabah. yang tadinya melayani nasabah dengan harus

bertemu/nasabah datang ke cabang-cabang Bank yang disediakan oleh

bank yang dia gunakan untuk menabung/infertasi menjadi lebih mudah

karena bank mulai mengunakan teknoligi berbasis komputer dan sekarang

sudah bisa mengakses lewat internet bahkan dengan mobile “HP” dengan

SMS sudah banyak diterapkan bank.

2. Prosedur Penarikan Uang Tunai melalui mesin ATM

Alur restoking dan pemeriksaan kas ATM sisa fisik.

ATM

Berita acara dibuat pada saat restoking hari yang bersangkutan

bukan pada saat menghitung sisa fisik dengan mutasi jurnal roll yaitu:

a) Sobek jurnal roll ATM sampai dengan nomor record terakhir dan

pisahkan jurnal roll ATM tersebut per Mesin ATM.

b) Hitung Sisa Uang Kas fisik dalam Cassette 1 sampai dengan 4 dan

seterusnya ditambah dengan yang ada dalam kotak penampungan

(Reject / Dump Box).

c) Hasil dari perhitungan sisa uang kas fisik tersebut agar segera

disetorkan ke Cash Vault dan dibukukan sebesar sisa uang kas fisik

tersebut.
66

d) Dibuat berita Acara dan ditandatangani oleh petugas serta diketahui

oleh pejabat yang berwenang. (Contoh Berita Acara Pemeriksaan

Uang Tunai ada pada Lampiran).


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

bahwa system informasi akuntansi transaksi pada mesin ATM didukung

dengan sistem informasi yang menggunakan kecanggihan teknologi dalam

upaya untuk mengurangi kesalahan dan pengawasan dalam pemakaian

sistem informasi akuntansi pada mesin ATM.

B. Saran

Setelah penulis melakukan penelitian dan pengamatan secara langsung

maka saran-saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk

dapat meningkatkan kualitas aktifitas pelayanan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan dan Mengawasi penggunaan sistem teknologi serta sistem

informasi akuntansi yang berjalan selama ini sesuai prosedur dan adanya

sistem akuntansi peralatan yang lebih canggih, sehingga tidak

bertumpang.

2. Pada saat pemakaiannya serta senantiasa mengevaluasi dan

mengantisipasi setiap gangguan, hambatan yang sering terjadi di saat

terjadinya transaksi penarikan uang tunai yang tinggi yaitu pada tanggal

awal, akhir bulan dan menjelang hari raya keagamaan dengan menekan

kecilnya kegagalan transaksi yang terjadi terutama transaksi penarikan

uang tunai di mesin-mesin ATM dan Pembelian Tiket Pesawat maupun

Kereta Api.

67
68

3. Kecermatan dalam mengantisipasi dan mengevaluasi terhadap hal-hal

yang terjadi pada mesin ATM serta melakukan tindakan perbaikan atas

kejadian yang timbul terutama pada saat transaksi atas penarikan-

penarikan yang mencurigakan agar cepat ditindak lanjuti.


69

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Metode Peneltian. Jakarta: Rineka Cipta.

Berry Prima Prama, (2014). Evaluasi Pengendalian Intern atas sistem dan

Prosedur Pengelolaan Kartu ATM. Vol 3. No. 4

Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2000). Sistem Informasi Akuntansi,(buku

satu). Jakarta:). Salemba Empat.

Hall, J. A. (2001). Sistem informasi akuntansi.

Hayadi, Syahrul, (2008). Analisi Penerapan SIA dan Prosedur Penarikan Uang

Tunai Melalui ATM pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk:Universitas Mercu

Buana. Jakarta .

Indrajani, I. (2011). 21 Pengembangan Sistem Informasi Pendebetan Biaya

Token. Telematika, 21.

Irawan, A. (2002). Seluk Beluk Perbankan dan Produk–Produknya. Bandung,

Carya Remaja.

Kasmir, (2007). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Keenam, PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Krismiaji, (2010). Sistem Informasi Akuntansi.Yogyakarta : Akademi Manajemen

Perusahaan YPKN.

Moleong, L. J. (2007). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nugraha, M. (2007). Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dalam

Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan (Studi Kasus pada

PT. COCA-COLA Distribution Indonesia Sales Center Pasirkoja).


70

Universitas Widyatama.

Parker, D. B. (1998). Fighting computer crime: A new framework for protecting

information. John Wiley & Sons, Inc.

Rachmat, S. A. (2014). Analisis Ketidakpuasan Nasabah Terhadap Atm Bank

Permata Tbk. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 19(3).

Romney, Marshal B dan Paul J Stembart, 2005.Accounting Information System,

diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari, S.S dan Deny Arnos Kwary, M.Hum

Buku 1, Edisi Sembilan, Salemba Empat, Jakarta.

Romney, Marshal B dan Paul J Stembart, 2006.Accounting Information System,

diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari, S.S dan Deny Arnos Kwary, M.Hum

Buku 2, Edisi Sembilan, Salemba Empat, Jakarta.

Santi, Gideon, 2009.Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan

Keputusan Investasi Pada Pt. Bank Sulut Cabang Marina Plaza: Universitas

Sam Ratulangi.Jakarta.

Saputra, Oktawan Yusuf, 2008. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan

Pengeluaran Kas Melalui Pengoperasian ATM PT BNI (Persero) Tbk:

Universitas Mercu Buana.Jakarta.

Simbolon, Puronika, 2014. Analisis Sistem Pemprosesan Transaksi Anjungan

Tunai Mandari (ATM) Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Kantor Cabang Utama Usu Medan: Politeknik Negeri Medan. Medan

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian. Metode Penelitian.

Susanto, A. (2018). Sistem informasi akuntansi.

Susanto, M. A. (2003). Sistem Informasi Akuntansi (SIA).


71

Sutabri, T. (2012). Analisis sistem informasi. Penerbit Andi.

Wijanto, (2008). Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi, Perceived

userfulness, dan kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pelanggan Akhir

Software Akuntansi. Surabaya.


72

LAMPIRAN

Lampiran

PEDOMAN WAWANCARA

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSES TRANSAKSI

ATM PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)

CABANG MAKASSAR UNIT MANGASA

I. Identitas Responden/Informan

Nama : Mudassir Salim, S.Kom. MM

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Jabatan : Kepala Unit

Umur : 28 Tahun

II. Sistem Informasi Akuntansi Dalam Proses Transaksi ATM Pada PT. Bank

Rakyat Indonesia Cabang Makassar Unit Mangasa

1. Bagaimana bentuk tampilan aplikasi dari sistem informasi akuntansi

penarikan uang yang terdapat di ATM Bank BRI Cabang Makassar Unit

Mangasa?

Jawaban:

a. Memasukkan Kartu

Perintah ditampilan aplikasi sistem informasi akuntansi pada menu

utama adalah memasukkan kartu ATM pada Card Reader yaitu bagian

masuknya kartu ATM pada mesin ATM yang berfungsi untuk membaca
73

data dan identifikasi dari data nasabah melalui megnetic stripe pada

kartu nasabah. Card Reader itu sendiri adalah bagian dari perangkat

keras (hardware) yang umumnya berbentuk lubang yang tidak terlalu

lebar berada padabagian depan kanan dimesin ATM merk DIEBOLD,

NCR, dan merk.

b. Pilih Bahasa

Tampilan menu selanjutnya adalah bahasa yang dipergunakan pada

aplikasi ATM setelah nasabah memasukkan kartu pada card reader

mesin ATM muncul perintah dua pilihan bahasa yang digunakan pada

layar monitor yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Nasabah

hanyatinggal menekan satu kali tombol sebelah kanan layar monitor

untukbahasa yang dipilihnya. Pada Menu aplikasi sistem informasi

akuntansikita memilih Bahasa Indonesia.

c. Memasukkan Nomor PIN (Personal Identification Number)

Tampilan menu ini adalah tombol yang digunakan untuk memasukkan

nomor PIN yang hanya tahu cuma nasabah, yang dapat dilihat pada

gambar dibawah ini.

d. Pilihan Jenis Transaksi dan Termasuk Penarikan Uang

Menu Aplikasi dilanjutkan pada pilihan transaksi yang diinginkan

setelah memasukkan nomor PIN dan diakses sistem konputer ATM.

Pilihan jenis transaksi yang didalamnya sudah ada tentang untuk

penarikan uang yang terlihatdilayar monitor seperti pada gambar

dibawah ini. Pada menu pilihan diatas nasabah akan diarahkan

tentang informasi – informasi transaksi selain untuk penarikan uang


74

tunai perintah – perintah tersebut yang muncul pada layar monitor

pada mesin ATM Bank BRI.

Flow transaksi jaringan komunikasi penarikan uang di ATM nasabah

cabang sendiri dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Nasabah BRI Server BRI Unit


Tandem
Unit Mangasa Mangasa

2. Bagaimana analisis sistem informasi akuntansi dalam proses transaksi

ATM?

Jawaban :

a. Proses Penarikan ATM

penerapan sistem informasi akuntansi penarikan uang pada ATM Bank

BRI diatur sistem dan prosedur dengan cara sederhana untuk

menyelesaikan kegagalan transaksi penarikan uang yang

menyebabkan kerugian pada nasabah. Bank BRI melakukan

pengolahan transaksi berdasarkan pengecekan pada data dari jurnal,

copy disket dan pencetakan transaksi rekening setiap ATM mencakup

transaksi penarikan uang antar cabang sendiri.

b. Proses Transaksi Penarikan Tunai di ATM

Transaksi penarikan uang tunai dimesin ATM menggunakan sistem

on-line service yang bekerja selama 24 jam dimana mesin ATM secara
75

otomati melakukan pencatatan yang digunakan untuk bertransaksi.

Dalam transaksi penarikan uang pada mesin ATM akan dipengaruhi

oleh beberapa kondisi antara lain

1) Kondisi jaringan on-line atau off line dari VSAT

2) Kondisi Uang dari Mesin AT

3) Kondisi Kertas receipt dan jurnal roll

4) Kondisi cassette Uan

5) Kondisi Arus listrik dimesin ATM

c. Kegagalan Transaksi di ATM

Transaksi Penarikan Uang Tidak Keluar Pada Mesin ATM, berkenaan

dengan kegagalan transaksi penarikan uang pada mesin ATM yang

diakibatkan oleh faktor – faktor internal dari bank sendiri dan eksternal

dari nasabah dapat menghambat dalam pelayanan dan kepercayaan

nasabah pada bank tersebut, maka perlu diadakan upaya

penyelesaian transaksi tersebut.

Pada masalah ini upaya yang umum sering dilakukan dengan adanya

saat melakukan restoking atau pengecekan pada jurnal roll pada

mesin ATM.

3. Bagaimana sistem informasi akutansi mengatasi selisih lebih atau selisih

kurang akibat kegagalan transaksi penarikan uang pada mesin ATM?

Jawaban :

Keluhan dan pengaduan dari nasabah terhadap pelayanan yang

diberikan oleh suatu bank lama – lama menyebabkan suatu masalah

besar terutam dalam kepercayaan dari nasabahnya. Mungkin hal ini bisa

menyebabkan bank tersebut ditinggalkan oleh nasabahnya apabila


76

pelayanan kepada nasabah kurang tanggap terhadap pengaduan dan

keluhan dari nasabah.

Begitu juga dengan layanan dalam penggunaan jasa transaksi lewat ATM

yang ditawarkan oleh Bank BRI seharusnya dapat dinikmati lebih leluasa

oleh nasabahnya sehingga tidak dapat menimbulkan kekecewaan dari

nasabah akibat kegagalan transaksi. Bank juga harus cepat untuk

mengatasi pengaduan dari nasabah sehingga nasabah merasa sangat

diperhatikan.

Gagalnya suatu transaksi penarikan uang pada mesin ATM merupakan

serangkaian masalah kelemahan yang harus bisa diperbaiki karena hal ini

dapat merugikan pihak bank dengan timbulnya selisih kurang atau lebih

pada saat restoking, dimana data transaksi penarikan dan jumlah sisa

uang yang ada tidak sesuai. Proses pengumpulan, pengelolaan, dan

penyajian data transaksi untuk mengetahui selisih tersebut agar segera

dapat dilakukan tindakan untuk penyelesaian. Namun kita harus

mengetahui beberapa hal yang menyebabkan timbulnya selisih lebih atau

kurang pada mesin ATM sebagai data pada saat proses penyelesaiannya

4. bagaiman sistem pengamanan komputerisasi pada ATM PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk?

Jawaban :

a. Pengamanan pada Aplikasi Branch Delivery System-Integrated

Banking System (BDS-IBS)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Menggunakan aplikasi BDS-

IBS yang bersifat online untuk mempermudah kegiatan operasional

perbankan. Pentingnya program BDS-IBS bagi perusahaan maka


77

diperlukan beberapa usaha dalam rangka pengendalian intern yang

bertujuan untuk keamanan atas aplikasi BDS-IBS yang digunakan dan

keamanan dalam bekerja antar user. Sistem pengamanan pada

aplikasi BDS-IBS

b. Pengamanan pada ATM

Sistem pengamanan pada ATM terbagi atas:

1) Master Key

Pengamanan ATM menggunakan master key berfungsi untuk

mengacak (encrypt) jumlah PIN yang dimiliki nasabah sehingga

master key mampu mencegah pihak luar membuka ATM dan

menggunakan kartu ATM yang bukan miliknya. Hasil data yang

diacak oleh master key dikirim langsung kepusat penyimpanan dan

pengolahan data. Pada tahap tersebut tidak seorang pun yang

dapat mengetahui data yang diencrypt dari nomor PIN yang

dimasukkan. Setelah data berada pada pusat pengolahan data yang

akan menjawab kecocokan PIN, apabila benar maka proses

transaksi ATM dapat dilanjutkan namun bila tidak maka transaksi

tidak dapat dilakukan.

2) PIN (Personal Identification Number)

PIN merupakan sistem pengamanan bagi nasabah terhadap

penggunaan ATM. Masing-masing nasabah memiliki PIN yang

diberikan oleh pihak bank yang kemudian harus diganti oleh pemilik

kartu secara berkala agar kerahasiaannya tetap terjaga. Tanpa ada

PIN, baik pemilik kartu maupun bukan pemilik kartu tidak dapat

melakukan transaksi ATM.


78

3) Mesin Angkur

Mesin angkur merupakan salah satu pengamanan terhadap ATM.

Mesin angkur sendiri letaknya ditanam tepat di bawah ATM, yang

berguna sebagai penahan mesian agar ATM tidak bisa dibongkar.


79

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai