Anda di halaman 1dari 87

ANALISIS STRATEGI PERUSAHAAN SEBAGAI PENDUKUNG

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEUANGAN PADA


PT. TELKOM WITEL MAKASSAR

SKRIPSI

R I S D AY A N T I
NIM:105731109417

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021

v
KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN:

ANALISIS STRATEGI PERUSAHAAN SEBAGAI PENDUKUNG


PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEUANGAN PADA
PT. TELKOM WITEL MAKASSAR

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

R I S D AY A N T I
NIM: 105731109417

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana


Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021M/1443H

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah

diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan

diperlihatkan (kepadanya)

(Q.S An-Najm: 39-40)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas Rhido-Nya serta karunianya

sehingga skripsi ini telah diselesaikan dengan baik.

Alhamdulillah Rabbil’alamin,

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta


Orang-orang yang saya sayang dan almamaterku

PESAN DAN KESAN

Lulus kuliah memang membanggakan. Tapi ingat, sekarang saatnya

melangkah ke dunia nyata. Bagaimanapun suksesnya dalam

menjalani perkuliahan, pola pikir kita harus segara diubah

untuk berkarya di dunia kerja yang sangat berbeda

iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah

SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada

hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada

Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para

pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan

skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Perusahaan Sebagai Pendukung

Pengambilan Keputusan Keuangan Pada PT. Telkom Witel Makassar.”.

Skripsi yang penulis buat iini bertujuan untuk memenuhi syarat

dalam menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis bapak Darwis S dan ibu Nurhaini yang

senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa

tulus. Dan saudara-saudaraku tercinta senantiasa mendukung dan

memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar

atas segala pengorbanan, serta dukungan baik materi maupun moral, dan

doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut

ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi

ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

vii
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu

pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak

disampaikan dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H Andi Jam’an, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Mira.,SE.M.Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si, Ak., CSP, selaku Pembimbing I

yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan

mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Idil Rakhmat Susanto, SE.,M.Ak selaku pembimbing II yang

telah berkenan membantu dalam penyusunan skripsi hingga ujian

skripsi.

6. Bapak/Ibu dan Asisten /konsultan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak

menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

viii
8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Akuntansi Angkatan 2017 yang selalu belajar bersama yang tidak

sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu

persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan

dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan

Skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini

masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena ini, kepada semua

pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa

mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Nashrun min Allahu wa Fathun Karien, Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul

Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Makassar,12 Rabiul Akhir 1443 H


17 November 2021 M

Penulis,

Risdayanti

ix
ABSTRAK

RISDAYANTI, 2021. Analisis Strategi Perusahaan Sebagai Pendukung


Pengambilan Keputusan Keuangan Pada PT. Telkom Witel Makassar. Skripsi,
Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar. Dibimbing oleh Ismail Badollahi dan Idil Rakhmat Susanto.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan strategi


bisnis dalam mendukung pengambilan keputusan keuangan pada Witel
Makassar PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Penelitian ini bersifat kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian
data, kemudian kesimpulan dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengambilan keputusan,
Witel Makassar PT. Telkom menjalankan bisnisnya dengan menggunakan
strategi yang mengacu pada visi misi korporasi yang dikenal dengan Win Digital
yang merupakan bentuk keputusan perusahaan untuk menentukan serta
menjelaskan objektivitas, tujuan dan keinginan untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan menggunakan skema PDCA (Plan Do Check Act).

Kata Kunci: Strategi, Pengambilan Keputusan

x
ABSTRACT

RISDAYANTI, 202I. Analysis of Cor porate Strategy to Support Financial


Decision Making at Witel Makassar PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Thesis,
Accounting Studies, Faculty of Economics and Business, University of
Muhammadiyah Makassar. Supervised by Ismail Badollahi and Idil Rakhmat
Susanto.
The purpose of this study was to determine the application of business
strategy in supporting financial decision making in Witel Makassar PT. Telkom
Indonesia (Persero) Tbk. This research is qualitative. Data was collected by using
interview and documentation techniques. This study uses data analysis
techniques, namely data reduction, data presentation, then conclusions and data
verification.
The results showed that in decision making Witel Makassar PT. Telkom
runs its business using a strategy that refers to the corporate vision and mission
known as Win Digital which is a form of company decision to determine and
explain objectivity, goals and desires to achieve company goals using the PDCA
(Plan Do Check Act) scheme.

Keywords: Strategy, Decision Making

xi
DAFTAR ISI

SAMPUL. ...................................................................................................i
HALAMAN JUDUL. .................................................................................. .ii
HALAMAN PERSEMBAHAN. .................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN. ................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... v
SURAT PERNYATAAN............................................................................ vi
KATA PENGANTAR. .............................................................................. vii
ABSTRAK. ................................................................................................ x
ABSTRACT. ............................................................................................. xi
DAFTAR ISI. ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL. ................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR. ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang .........................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 8
A. Tinjauan Teori ...........................................................................8
1. Strategi .................................................................................8

2. Strategi di Tingkat Bisnis ....................................................10

3. Strategi di Tingkat Korporate….………………………………13

4. Srategi di Tingkat Fungsional….……………………………...15

5. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan .....16

6. Pengambilan Keputusan .....................................................20

B. Tinjauan Empiris .....................................................................25


C. Kerangka Pikir.........................................................................51

xii
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 34
A. Jenis Penelitian .......................................................................34
B. Fokus Penelitian .....................................................................34
C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................34
D. Sumber Data ...........................................................................34
E. Teknik Pengumpulan data.......................................................35
F. Instrumen Penelitian ...............................................................35
G. Teknik Analisis Data................................................................36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………….……..……… 38
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .........................................38
B. Hasil Penelitian .......................................................................43
C. Pembahasan ...........................................................................50
BAB V PENUTUP ………………………………………… ………………….56
A. Kesimpulan .............................................................................56
B. Keterbatasan Peneitian ...........................................................56
C. Saran ......................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA .………………………………………………………..58

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Tedahulu. ........................................................... ….29

xiv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Gambar 2.1...............................................................................………….33

Gambar 4.1............................................................................................. 40

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri telekomunikasi Indonesia saat ini, mengalami persaingan

yang sangat pesat, terutama dalam realisasi telekomunikasi komunitas

atau masyarakat. Setiap perusahaan memiliki strateginya sendiri untuk

memungkinkan konsumen telekomunikasi memperoleh berbagai produk

berkualitas tinggi. Salah satu perusahaan terbesar di Indonesia adalah

PT. Telkom Indonesia Tbk yang merupakan badan usaha milik begara

yang selalu berkomitmen untuk memajukan ekonomi digital Indonesia .

Telkom mengimplementasikan inisiatif program Indigo Creative Nation,

yang merupakan akselerasi wirausaha lengkap yang mengusung prinsip-

prinsip kreativitas hingga tahap pendanaan lanjutan. (Telkom, 2021).

Selain memperkuat layanan mobile dan fixed broadband, Telkom

yang bertransformasi menjadi perusahaan teknologi digital juga akan

memperluas layanan digitalnya di berbagai segmen pasar. Sesuai dengan

skenario strategis perusahaan dan rencana strategis Kementerian BUMN,

Telkom siap menghadapi persaingan melalui transformasi dan organisasi,

serta memaksimalkan tiga bidang bisnis digital, yaitu komunikasi digital,

platform, dan layanan. Di masa pandemi yang berlangsung sejak awal

tahun 2020, komunitas digital juga meningkatkan kemampuan untuk

1
2

melakukan aktivitas yang telah dilakukan sebelumnya, seperti bekerja,

belajar, berbelanja, dan lain-lain. Model bisnis baru yang memberikan

solusi untuk produk dan layanan masa depan. (Kurniawan, 2020).

Jerry Massie, Direktur Kajian Politik dan Politik Masyarakat (P3S),

menyarankan Telkom mulai berbenah dan bersiap menghadapi era

Industri 5.0. Telkom harus berinovasi di segala aspek, tidak hanya di

Industri 3.0. Industri sekarang akan bergerak menuju 5.0. Oleh karena itu,

insan Telkom harus bergerak maju. Selain itu, Telkom dituntut untuk mulai

fokus mengembangkan berbagai solusi untuk mengatasi permasalahan

masyarakat di era digital ini. (Febrianti, 2020).

Setiap perusahaan dapat menghadapi lingkungan bisnis yang sangat

kompetitif, untuk dapat bersaing diperlukan perencanaan strategis yang

baik, tidak hanya menghadapi masa depan, tetapi juga mampu

meramalkan perubahan jangka pendek dan menengah. Perencanaan

strategis dimulai dengan menganalisis lingkungan bisnis di mana

perusahaan beroperasi (Siburian, 2020).

Strategi bisnis sangat penting bagi sebuah perusahaan, dan setiap

perusahaan memiliki strategi yang berbeda untuk berusaha mencapai

tujuannya. Strategi bukan hanya sekedar rencana.Strategi adalah rencana

terpadu, yaitu strategi yang menghubungkan semua bagian perusahaan

secara bersama-sama. Strategi keseluruhan adalah strategi yang

mencakup semua aspek penting perusahaan.


3

Usaha pengembangan produk yang berbeda, dapat menjadi suatu

strategi yang efektif begi perusahaan. Startegi bisnis yang diterapkan oleh

perusahaan harus memiliki susunan startegi yang tepat untuk mengatasi

berbagai tantangan kompetisi ditengah perubahan selera pasar yang

cepat dan signifikan. Dalam rencana bisnis, hasil strategi bisnis dari tujuan

dibentuk untuk mendukung misi lain dari bisnis.

Untuk itu perusahaan perlu menetapkan strategi bisnis yang tepat.

Sule dan Saefullah (2005:138) mengemukakan bahwa terdapat tiga

tingkatan strategi, yaitu startegi untuk tingkatan perusahaan (corporate

level), strategi untuk tingkatan bisnis (business level strategy), dan

strategi untuk tingkatan fungsional (functional level). Strategi tingkat

perusahaan adalah stategi yang dilakukan untuk menjawab apakah jenis

usaha yang dijalankan perlu dilanjutkan. Startegi di tingkat bisnis adalah

untuk menjaga daya saing perusahaan dibandingkan dengan pesaing.

Strategi di tingkat fungsional adalah perusahaan cenderung bersaing pada

jenis bisnis tertentu daripada pada level perusahaan yang

diperdagangkan.

Situasi ini pula menciptakan pelanggan lebih berhati-hati saat

menentukan layanan yang disediakan dari perusahaan komunikasi. Mulai

pemilihan produk berkualitas, lalu harga relatif terjangkau atau selaras

dengan daya beli masyarakat, dan kegiatan menawarkan produk atau jasa

yang terus-menerus dilakukan oleh perusahaan jasa telekomunikasi

untuk menarik perhatian pelanggan terhadap layanan yang diberikan.


4

Dalam hal ini, perusahaan perlu melakukan analisis strategis, yaitu

strategi internal dan eksternal, dimana faktor internal meliputi seluruh

ancaman fungsional manajemen: marketing, operasi, keuangan, penelitian

dan pengembangan, SDM, sistem informasi manajemen, dan budaya

perusahaan. Perusahaan mampu mengidentifikasi kekuatan dan

kelemahan melalui penguasaan faktor internal. Faktor eksternal

merupakan lingkungan usaha, termasuk operasi organisasi, di mana

peluang dan ancaman muncul. Faktor-faktor ini termasuk lingkungan

industri dan lingkungan bisnis makro: ekonomi, politik, hukum, teknis dan

social budaya. (Gabriel, 2020).

Produk berkualitas tinggi adalah apa yang diinginkan konsumen.

Konsumen tentunya membutuhkan produk jasa yang berkualitas tinggi

dalam aktivitas berkomunikasi sehari-hari. Semakin tinggi kualitas produk,

maka semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen terhadap penggunaan

produk atau jasa tersebut. Perusahaan dapat menekankan biaya dan

menawarkan suku bunga rendah untuk produk atau layanan yang sama.

(Elias, 2018).

Memperoleh pelanggan baru dan mempertahankan loyalitas

pelanggan lama juga menjadi fokus utama perusahaan. Kepuasan

pelanggan memiliki dampak yang besar terhadap kelangsungan bisnis.

Oleh karena itu, banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menjaga

loyalitas dan kepuasan pelanggan dengan memperhatikan beberapa

faktor, salah satunya adalah memberikan pelayanan yang baik. Oleh


5

karena itu, pelanggan akan terus menggunakan produk tersebut. (Noor,

2017).

Selain tantangan pesaing komersial, perusahaan juga menghadapi

tantangan dari perubahan perilaku konsumen dan daya beli. Kondisi ini

menuntut perusahaan untuk mengadopsi strategi yang tepat untuk situasi

di sekitar perusahaan, yaitu pasar di mana perusahaan berpartisipasi dan

perubahan di sekitarnya. Penerapan strategi bersaing merupakan salah

satu alternatif yang sangat penting bagi perusahaan, karena penerapan

strategi yang tepat akan memandu perusahaan mencapai efisiensi bisnis,

sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaan(Elias,

2018).

Pengambilan keputusan merupakan peranan manajemen yang

paling penting, dan ketersediaan informasi yang andal adalah komponen

kunci dari pengambilan keputusan. Pengambil keputusan harus dapat

memilih dan bertanggung jawab atas pilihan yang telah dibuat, dan

memahami risiko dari setiap keputusan yang dibuat untuk keputusan

tersebut.

Salah satu sebab yang mendasari sehingga perlu untuk dilakukan

penelitian terkait strategi perusahaan dalam kaitannya dengan

pengambilan keputusan keuangan terutama pada Witel Makassar PT.

Telkom indonesia yaitu strategi yang baik merupakan startegi yang bisa

diimplementasikan oleh manajer untuk mencapai sasaran sesuai rencana.


6

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mengeksplorasi

strategi yang diterapkan oleh Witel Makassar PT. Telkom dalam

mempertahankan loyalitas pelanggan. Berdasarkan deskripsi tersebut,

penulis menganggap perlu melakukan penelitian untuk lebih lanjut

dengan mengajukan judul penelitian “Analisis Strategi Perusahaan

Sebagai Pendukung Pengambilan Keputusan Keuangan Pada Witel

Makassar PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijabarkan, maka dapat

dirumuskan masalah yaitu “Bagaimana penerapan strategi bisnis dalam

mendukung pengambilan keputusan keuangan pada Witel Makassar PT.

Telkom Indonesia (Persero) Tbk?.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan strategi bisnis

dalam mendukung pengambilan keputusan keuangan pada Witel Makassar

PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Menjadi referensi bagi peneliti lain dalam mengkaji penelitian

dengan permasalah strategi perusahaan sebagai pendukung

pengambilan keputusan.
7

b. Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan mengenai

perkembangan bisnis yang ada saat ini dan memupuk semangat

berwirausaha.

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan bisa memberikan pemahaman bagi perusahaan

dalam merumuskan strategi yang tepat dalam menghadapi

persaingan.

b. Penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

menganalisis dan mengambil keputusan manajerial yang tepat.

c. Sebagai acuan dalam mempersiapkan strategi bisnis yang tepat

digunakan saat ini


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Strategi

a. Definisi strategi

Griffin dalam Sule (2005:132) mendefinisikan strategi sebagai

rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi (strategy is a

comprhensive plan for accomplishing an organization’s goals). Tidak

hanya sekedar mencapai, akan tetapi strategi juga dimaksudkan untuk

mempertahankan keberlangsungan organisasi di lingkungan di mana

organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya. Bagi organisasi

bisnis, strategi dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan

bisnis perusahaan dibandingkan para pesaingnya dalam memenuhi

kebutuhan konsumen.

Secara umum strategi dapat diartikan sebagai seperangkat pilihan

kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan

dan alokasi sumberdaya prinsip penting dalam mencapai tujuan dan

sasaran, dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan

sinergis baik berkelanjutan kearah, cakupan dan perspektif jangka

panjang keseluruhan yang sempurna dari individu atau organisasi. Artinya

strategi harus mampu mencapai tujuan melalui proses membaca kekuatan

dan kelamahan dari dalam perusahaan dan mengkombinasikan dengan

8
9

tantangan dan ancaman secara eksternal untuk mewujudkan strategi yang

tepat bagi perusahaan.

b. Komponen Strategi

Pada umumnya, suatu strategi memiliki unsur-unsur strategis yang

selalu diperhitungkan dalam menerapkan strategi yang akan dijalankan.

Ketika aspek tersebut merupakan kompetensi khusus (distinctive

competence), cakupan (extent), dan penyebaran sumber daya (resource

deployment).

1) Kompetensi Khusus

Kompetensi khusus merupakan suatu hal yang dimiliki suatu

perusahaan dimana kinerja perusahaan atau organisasi tersebut baik

dibandingkan dengan organisasi lain. Dengan pengertian lain, kompetensi

khusus berarti keunggulan suatu perusahaan yang dimiliki dibandingkan

dengan perusahaan lain.

2) Cakupan

Cakupan atau ruang lingkup merupakan lingkungan tempat

perusahaan beroperasi. Daerah , regional atau nonregional merupakan

salah satu contoh ruang lingkup dari organisasi. Oleh karena itu, strategi

yang akan diterapkan meliputi area yang dihadapi perusahaan.

3) Alokasi Sumber Daya

Alokasi sumber daya dipahami sebagai cara perusahaan

menggunakan dan mengalokasikan sumber dayanya dalam menerapkan


10

strategi perusahaan. Misalnya, perusahaan raksasa listrik dan Eropa

sebagai strategi ekspansi yang dilakukannya

2. Strategi di Tingkat Bisnis

Strategi tingkat bisnis adalah untuk menjaga daya saing perusahaan

relatif terhadap pesaingnya dalam bisnis yang sama, dan untuk

menentukan dampak dari posisi pertumbuhan dalam persaingan Perlu

menganalisis lingkungan mikro dan deskripsi perusahaan,

menggambarkan pesaing perusahaan dan pasokan Lokasi vendor dan

konsumen yang membutuhkan produk atau jasa dari usaha yang mereka

operasikan (Sule & Saefullah, 2005).

Strategi apa yang dapat diterapkan pada tingkat bisnis? Berbagai

strategi dapat dijalankan, antara lain adalah strategi pemosisian

(positioning strategy) dan strategi penyesuaian (adaptive strategy).

a. Strategi Pemosisian (Positioning Strategy)

Strategi pemosisian atau positioning strategy dapat menentukan

bagaimana suatu perusahaan mendapatkan atensi dari pelanggan atau

mengalahkan pesaing. Porter (1980) megatakan bahwa, ada tiga jenis

strategi umum (generic strategy) yang dapat dilaksanakan yaitu, strategi

keunggulan biaya ( cost leadership strategy ), strategi diferensiasi (

differentiation strategy ), dan strategi fokus bisnis ( business focus

strategy).
11

1) Strategi Keunggulan Biaya.

Jenis strategi ini dapat dijalankan oleh perusahaan apabila

perusahaan dapat menghemat biaya yang digunakan oleh perusahaan

pesaing maka perusahaan bisa menerapkan strategi tersebut. Jika

perusahaan lain bisa mendapatkan harga yang lebih murah dari pemasok,

dan kemudian memberikan harga yang lebih murah kepada pelanggan,

maka dibandingkan dengan pesaing lain, konsumen yang berambisi akan

lebih menyukai perusahaan anda dibanding dengan perusahaan yang

lain.

2) Strategi Diferensiasi

Strategi ini diterapkan untuk mempengaruhi proses persaingan

perusahaan dengan perusahaan pesaing. Diferensiasi dapat dicapai

melalui diferensiasi dalam hal kualitas, merek produk, atau keunikan

barang yang ditawarkan. Hanya untuk menerapkan strategi diferensiasi,

biaya perusahaan seringkali ditanggung oleh perusahaan yang lebih tua

dan cukup besar.

3) Strategi fokus

Strategi ini diterapkan ketika perusahaan tidak dapat menerapkan

strategi diferensiasi atau keunggulan biaya, jadi sebaiknya fokus hanya

pada satu bisnis, sehingga semua perhatian perusahaan dapat

sepenuhnya terfokus pada kemajuan bisnis. Hal ini juga dilakukan untuk

mempertegas ketidakpastian pelanggan yang akan membeli produk kita.


12

b. Strategi Penyesuaian (Adaptive Strategy)

Strategi penyesuaian dilakukan agar perusahaan dapat memilih

strategi yang paling tepat dalam merespon berbagai perubahan

lingkungan bisnis saat ini.

Miles & Snow (1978) mengidentifikasi empat jenis strategi bisnis

yang digunakan oleh perusahaan, yaitu:

1) Prospector

Perusahaan Perusahaan yang termasuk dalam tipe strategi

prospector adalah perusahaan yang bersaing melalui pengembangan

produk dan pasar baru, bereksperimen dengan respons potensial

terhadap tren lingkungan yang muncul, dan terus-menerus mencari

peluang pasar baru.

2) Defender

Strategi defender adalah jika perusahaan beroperasi di area

produksi yang relatif stabil, produk yang disediakannya terbatas

dibandingkan dengan pesaing, dan perusahaan jarang menyesuaikan

teknologi dan strukturnya atau cara perusahaan beroperasi.

3) Analyzer

Strategi analyzer adalah kombinasi dari prospectors dan defenders.

Perusahaan menjalankan bisnis di dua pasar produk yang relatif stabil dan

terus berubah. Jika berada di area yang stabil, perusahaan akan


13

menggunakan struktur dan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya

untuk operasi yang teratur dan efisien.

4) Reactor

Strategi reactor adalah strategi perusahaan di mana manajer senior

sering menerima perubahan dan ketidakpastian dalam lingkungan

organisasi, tetapi gagal merespons secara efektif.

3. Strategi di Tingkat Korporat

Strategi tingkat perusahaan atau perusahaan adalah strategi yang

akan dijalankan perusahaan untuk menjawab pertanyaan seperti "Bisnis

apa yang harus dilakukan perusahaan?" Penerapan strategi ini juga untuk

menjawab apakah jenis usaha yang telah dijalankan selama ini perlu

dilanjutkan.

Ada dua cara untuk menerapkan strategi pada tingkatan

perusahaan, yaitu Strategi Portfolio ( portfolio strategy ) dan strategi

utama (main strategy).

a. Strategi Portofolio ( Portfolio Strategy)

Strategi portfolio merupakan strategi yang diterapkan oleh

perusahaan atau organisasi untuk meminimalisir resiko bisnisnya dengan

cara berinvestaasi diberbagai lingkungan bisnis. Hal tersebut berkaitan

dengan pernyataan untuk tidak memasukkan uang Anda ke dalam

keranjang, yang kurang lebih berarti bahwa Anda tidak boleh hanya

berinvestasi di satu industri. Contoh pendekatan yang mudah adalah


14

ketika sebuah perusahaan berinvestasi di beberapa jenis perusahaan

yang beroperasi pada departemen berbeda. Dasar penerapan jenis

strategi ini adalah jika suatu departemen bisnis menderita kerugian, maka

kerugian tersebut dapat dikompensasikan dengan keuntungan

departemen lain.

b. Strategi Utama ( Main Strategy )

Strategi utama atau main strategy merupakan jenis strategi yang

dapat digunakan oleh perusahaan untuk mempertahankan aktivitas

perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Ada tiga jenis strategi utama,

growth strategy (Strategi pertumbuhan), stability strategy (strategi

stabilitas), dan retrenchment strategy (strategi penghematan).

1) Growth Strategy

Growth strategy dilaksanakan oleh perusahaan dalam kaitannya

mengembangkan aktivitas usaha yang sudah ada dengan tujuan dapat

meningkatkan pangsa pasar, pendapatan atau menambah sejumlah anak

perusahaan. Growth Strategy dapat dilaksanakan menggunakan dua cara

yaitu, strategi internal dengan mendirikan anak perusahaan atau strategi

eksternal yaitu, melalui pembukaan usaha baru, akuisisi perusahaan lain

untuk mengembangkan usaha perusahaan, atau melalui penggabungan

usaha dengan perusahaan lain.


15

2) Stability Strategy

Implementasi dari jenis strategi ini adalah dengan mempertahankan

posisi pasar pada perusahaan. Biasanya startegi ini dilaksanakan pada

saat perusahaan berada dalam indikator cash cow pada Matrix BCG.

Strategi dilakukan bisa berupa perbaikan tatacara pengelolaan pemikiran

kembali organisasi untuk memperbaiki sistem bisnis yang telah dijalankan

oleh perusahaan.

3) Retrenchment Strategy

Implementasi strategi tersebut adalah dapat mengembalikan posisi

pasar pada perusahaan dari keadaan yang kurang menguntungkan.

Langkah yang umumnya digunakan antara lain pengurangan jumlah

pekerja dan penghematan berbagai aktivitas perusahaan.

4. Strategi Pada Tingkat Fungsional

Strategi di tingkat fungsional biasa disebut dengan strategi langsung.

Hal tersebut dikarenakan perusahaan biasanya bersaing pada aspek

usaha tertentu, bukan pada tingkat perusahaan atau unit usaha yang

diperdagangkan. Terdapat dua faktor dalam menentukan bagaimana

strategi pada tingkat fungsional harus dilaksanakan. Kedua dari faktor

tersebut ialah kesamaan pasar dan kesamaan sumber. (Sule & Saefullah,

2005).

a. Kesamaan Pasar

Kesamaan pasar berkaitan dengan tingkat kompetisi oleh kedua

perusahaan dalam mendapatkan konsumen melalui berbagai jenis barang


16

atau jasa yang ditawarkan. Misalnya, dalam kasus Air mineral Aqua dan

Le mineral. Kedua produk tersebut saling bersaing dalam memperebutkan

konsumen yang bisa dibilang setara. Oleh karena itu, kedua perusahaan

tersebut saling bersaing ketat untuk mendapatkan konsumen dengan

segala cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan, baik dalam hal

menghemat biaya produksi, atau dalam hal antusiasme promisi, dan lain

sebagainya.

b. Kesamaan Sumber

Kesamaan sumber berkaitan dalam keadaan bersaing, yaitu

perusahaan mempunyai kecendrungan pada faktor persaingan. Misalnya,

dalam perkara persaingan pada Air mineral di atas, keduanya perusahaan

tersebut saling bersaing, seperti dalam portofolio iklannya. Oleh

karenanya, perusahaan tersebut saling berkompetisi melalui media iklan

yang terdapat di masyarakat. Kita mampu melihat bagaimana perusahaan

tersebut meluncurkan jenis dan varian iklan tidak selaras dalam waktu

yang relatif singkat. Misalnya, dimulai dengan promosi asal sumbernya,

pemeriksaan tertentu dilakukan melalui sumber yang sehat untuk

membuat tubuh menjadi sehat. Apabila perusahaan bisa mengetahui

menurut faktor mana pesaing mencari pesaing, maka perusahaan dapat

merespon dengan cara yang serupa berdasarkan perilaku pesaing.

5. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan

Menurut Hunger & Wheelen (2003) membagi lingkungan perusahaan

dibagi menjadi dua jenis, yaitu lingkungan internal dan lingkungan


17

eksternal. Melalui proses identifikasi, dapat diketahui kekuatan (strength)

dan kelemahan (weakness) yang dimiliki oleh perusahaan serta perluang

(opportunity) dan ancaman (threat) yang dihadapi oleh perusahaan.

a. Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

Analisis lingkungan internal organisasi atau perusahaan secara

sempurna merupakan analisis fungsional menggunakan fungsi bisnisnya

seperti, pemasaran, keuangan, R&D, operasional dan SDM.

1) Pemasaran

Pemasaran (marketing) ialah suatu aktivitas atau serangkaian bisnis

yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan konsumen dengan menyediakan produk dan jasa yang

dihasilkannya. Untuk mencapai kepuasan pelanggan, perusahaan harus

terlebih dahulu memperhatikan posisi pasar dan bauran pemasarannya

2) Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset, yang dimilki oleh

perusahaan. Sebagai aset, manusia adalah sumber daya perusahaan

yang paling penting dan memainkan peran yang menentukan dalam

perusahaan. Selain itu, fungsi departemen sumber daya manusia adalah

untuk menentukan kekuatan dan kelemahan di bidang manajemen

karyawan atau manajemen sumber daya manusia. Manajemen karyawan

meliputi kinerja, kepuasan karyawan dan mobilitas tenaga kerja.


18

3) Keuangan

Keuangan adalah proses penentuan alokasi dana, penarikan dana ,

dan analisis kinerja keuangan.

4) Research and Development (R&D)

Research and Development (R&D) ialah bagian integral yang dapat

dilakukan dalam menentukan posisi pangsa pasar dan berbagai jenis

pesaing yang dihadapi oleh perusahaan. Melalui penelitian dan

pengembangan, perusahaan dapat mengembangkan produk dan

menggunakan teknologi terbaik.

5) Operasional

Operasional merupakan proses menyebarkan dan menjalankan

suatu sistem yang akan membentuk sejumlah produk baik berupa barang

ataupun jasa menggunakan harga dan kualitas yang sudah ditetapkan

pada jangka waktu telah ditentukan.

b. Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

Ada dua variabel dalam lingkungan eksternal, yaitu lingkungan sosial

dan lingkungan kerja.

Lingkungan sosial mencakup kekuatan umum yang tidak secara

langsung berhubungan dengan kegiatan organisasi jangka pendek tetapi

juga mempengaruhi kegiatan organisasi jangka panjang. Faktor-faktor

dalam lingkungan sosial ini meliputi:


19

1) Ekonomi

Lingkungan ekonomi, yaitu kondisi ekonomi saat ini dan masa

depan, akan mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan, serta daya

beli dan pola konsumsi konsumen.

2) Teknologi

Lingkungan teknologi adalah kekuatan yang menciptakan

menciptakan teknologi baru, menciptakan inovasi baru melalui

pengembangan produk baru, dan dapat menangkap peluang yang ada.

3) Hukum-Politik

Lingkungan politik dan hukum merupakan lembaga yang mengawasi

perusahaan, seperti instansi pemerintah dan kelompok yang

mempengaruhi ruang organisasi dalam suatu masyarakat.

4) Sosialbudaya

Lingkungan sosial budaya merupakan dasar kepercayaan terhadap

nilai dan norma atau cara pandang yang mendefinisikan hubungannya

satu sama lain, dengan masyarakat, dan dengan alam semesta. Seperti:

pandangan, preferensi dan perilaku masyarakat tentang produk yang

dihasilkan perusahaan.

Lingkungan kerja meliputi unsur-unsur atau kelompok yang

berpengaruh langsung mempengaruhi perusahaan dan pada gilirannya

akan dipengaruhi oleh perusahaan. Faktor-faktor yang ada dalam

lingkungan kerja ini meliputi :


20

1) Perantara

Perantara pemasaran adalah perusahaan-perusahaan yang

membantu perusahaan dalam mempromosikan, menjual dan

mendistribusikan barang (produk) mereka kepada pembeli akhir. Seperti,

perusahaan distribusi dan biro jasa pemasaran.

2) Pelanggan

Pelanggan adalah konsumen yang membeli atau menggunakan

produk yang dijual atau disediakan oleh perusahaan. Ada lima jenis

pelanggan, antara lain yaitu : pasar konsumen, pasar industri, pasar

pemerintahan, pasar reseller dan pasar internasional.

3) Pesaing

Pesaing adalah lawan dari perusahaan yang memproduksi atau

menjual barang serupa di area tertentu. Misalnya, harga yang ditawarkan

pesaing dan inovasi produk pesaing.

6. Pengambilan Keputusan

a. Definisi Keputusan

Menurut Fahmi (2016) keputusan adalah proses pemecahan masalah

yang dimulai dari konteks masalah, identifikasi masalah hingga kepada

terbentuk suatu kesimpulan atau rekomendasi. Oleh karena itu, jika saran

yang dihasilkan mendukung kesalahan atau kesalahan tersembunyi yang

disebabkan oleh kecerobohan dalam penilaian masalah, tingkat dampak

akan dihasilkan.
21

b. Tahap-tahap Pengambilan Keputusan

Fahmi (2016:2) guna memudahkan pengambilan keputusan, perlu

diambil langkah-langkah yang bisa mendorong kepada terciptanya

keputusan yang diinginkan. Adapun tahapan tersebut adalah:

1) Identifikasi Masalah

Untuk dapat mengidentifikasi perkara inti atau utama, Anda harus

terlebih dahulu memahami apa masalahnya. Beberapa pakar

mendefinisikan pernyataan menjadi pertanyaan yang wajib dijawab. Pakar

lain lagi mendefinisikan perkara menjadi kesenjangan antara asa dan

fenomena bahwa harus diselesaikan. Pakar lain menafsirkan perkara

menjadi defleksi berdasarkan syarat normal. Namun, apapun definisi

perkara yang digunakan, identifikasi perkara masih dalam termin kritis.

Sesekali kesalahan terjadi pada mengidentifikasi permasalahan,

keputusan yang diperoleh tidak akan mungkin memperbaiki situasi. Ini

misalnya seorang dokter yang meresepkan obatnya menurut penaksiran

yang salah. Akibatnya, pasien tidak akan mampu sembuh menggunakan

pengobatan.

2) Pengumpulan dan Analisis Data

Tahap kedua tidak singkron menggunakan pempulan data dalam

tahap identifikasi masalah. Perbedaannya terletak dalam tujuan. Tujuan

pengumpulan data pada tahap kedua ialah untuk mendapatkan citra

mengenai kemungkinan cara lain atau solusi yang bisa diterapkan, dan
22

analisis cara lain terkait konsekuensi berdasarkan masing-masing cara

solusi.

3) Tahap penentuan solusi keputusan dan konsekuensi positif/ negatif

berdasarkan setiap solusi lain

Berdasarkan setiap solusi lain sama sama halnya dengan tahap

identifikasi masalah, termin substitusi pengambilan keputusan juga

membutuhkan informasi dan data. Semakin sempurna data relevan yang

tersedia, maka semakin baik pilihan pengambilan keputusan yang

tersedia. Berdasarkan informasi yang didapat, cobalah untuk mencari

beragam macam cara lain dalam menentukan keputusan.

4) Pemilihan Alternatif

Untuk menentukan suatu solusi terbaik perlu diperhatikan beberapa

aspek yaitu tingkat risiko, usaha dan pemikiran yang dibutuhkan, kuantitas

dan kapasitas SDM yang diharapkan, dan kesempatan. Jika dua solusi

yang mempunyai kapasitas yang sama, pilihan lain dengan rentang waktu

lebih luas dipilih. Aspek ekonomi, ini berarti solusi yang mempunyai

dampak ekonomi paling menguntungkan bisa diterapkan. Menyelesaikan

perkara perlu pragmatis, tidak terlalu membutuhkan data, dan tetap

berinovasi.

5) Pelaksanaan Keputusan

Pertama, kita perlu membedakan tiga istilah menciptakan keputusan,

merogoh keputusan, dan mengeluarkan keputusan. Membuat keputusan

adalah proses menurut awal hingga akhir buat mencapai sebuah output
23

yang baik yaitu pemecahan masalah. Mengambil keputusan adalah suatu

tahapan pada proses pengambilan keputusan yakni menentukan opsi

terbaik. Mengeluarkan keputusan adalah langkah lengkap diantara

langkah-langkah manajemen terdiri dari perencanaan, supervisi dan

penilaian. Kelayakan sebuah keputusan terletak dalam pelaksanaannya.

Oleh karenanya, keputuan yang dihasilkan harus terdiri dari beberapa

unsur yaitu surat keputusan, orang yang melaksanakan keputusan,

perencanaan, pembagian tanggung jawab serta wewenang.

6) Monitoring dan Penilaian Keputusan.

Tahap pemantauan dan penilaian dibutuhkan agar dapat

memastikan bahwa tahap implementasi pengambilan keputusan akan

terjaga dan penuh semangat dalam merealisasi keputusan. Pada saat

yang sama memcoba untuk memprediksi perubahan situasi atau hal-hal

yang terjadi dan melebihi harapan.

c. Perubahan Dalam Keputusan

Dalam proses berlangsungnya suatu keputusan tentu tidak selamnya

berlangsung sesuai dengan rencana yang diharapkan. Secara umum

dampak perubahan tersebut terhadap pengambilan keputusan dapat

dibag menjadi dua kelompok perubahan, yaitu:

1) Incremental change

Incremental change adalah dampak dari perubahan pengambilan

keputusan, yang dapat diperkirakan atau dilaporkan dengan persentase


24

perubahan yang terjadi di masa depan, dan tentunya berlandaskan

informasi yang terjadi di masa lampau (sejarah).

2) Turbulence change

Turbulence change adalah suatu keputusan dengan dibuat di bawah

perubahan material yang sulit diprediksi. Seperti gempa bumi ,politik yang

berubah, unjuk rasa, dan lain sebagainya. Kalaupun informasi tersebut

ada, perihal tersebut tidak serta merta mempunyai kondisi serta keadaan

yang terkait sebelumnya.

d. Solusi Penyelesaian Masalah Dalam Pengambilan Keputusan

Terdapat beberapa solusi umumnya yang dapat digunakan dalam

memecahkan masalah ataupun menciptakan keputusan sebagai

keputusan jauh lebih baik yaitu:

1) Mengimplementasikan konsep pengambilan keputusan yang bersifat

berhati-hati dalam mempertimbangkan setiap akibat yang akan

ditimbulkan secara singkat ataupun jangka waktu yang panjang.

2) Mengambil setiap keputusan menurut alasan yang tepat. Artinya,

keputusan tersebut bukan semata-mata didasarkan pada keinginan

salah satu pihak, tetapi atas keinginan semua pihak. Sehingga

tanggung jawab pengambilan keputusan bersifat komprehensif.

3) Mencegah pengambilan keputusan yang tidak jelas. Keputusan yang

tidak jelas artinya keputusan masih membingungkan dan tidak

tegas. Sehingga banyak pihak karyawan dan lainnya susah untuk

menafsirkan maksud dari keputusan yang dihasilkan.


25

4) Setiap keputusan pimpinan perusahaan didasarkan oleh

pertimbangan beberapa fungsi manajemen. Dengan

mempertimbangkan fungsi manajemen tersebut, diperlukan

keputusan yang diambil akan semakin berimbang.

B. Tinjauan Empiris

Dalam melakukan penelitian maka diperlukan referensi dari

penelitian terdahulu sebagai acuan yang dijadikan pembanding dalam

penelitian ini. Berikut merupakan review dari beberapa penelitian yang

dilakuakan penulis antara lain, sebagai berikut:

1) Manalu & Saputra (2020) melalui penelitiannya mengemukakan

bahwa Informasi yang tersedia dikelola dan dikerjakan untuk

membagikan makna dan memperbatui akuntabilitas internal,

mengevaluasi pencapaian perusahaan serta memperbesar

pengambilan keputusan, sehingga pengguna keputusan akan lebih

baik dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas informasi. Dalam

pengambilan keputusan, penelitian ini berfokus pada dua macam

keputusan, yaitu keputusan dalam tahap merencanakan anggaran

dan tahap merealisasi anggaran.

2) Gabriel (2020) diperoleh hasil penelitian bahwa perusahaan

menggunakan analisis strategi eksternal dan internal yang terdiri dari

aspek manajemen sumber daya manusia, produksi, pemasaran dan

keuangan. Faktor eksternal adalah daya saing pembeli, pesaing, dan

pemasok yang melibatkan pendatang. Analisis SWOT menunjukkan


26

bahwa perusahaan perlu mengembangkan analisis strategi

khususnya meningkatkan kekuatan perusahaan agar dikenal oleh

konsumen dan dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Di sisi

lain strategi bersaing PT. Sapta Kemakmuran Abadi masih belum

maksimal dalam bidang pemasaran. PT. Sapta Kemakmuran Abadi

masih belum memiliki tim khusus di bidang pemasaran dan karena

tingkat kekerabatan perusahaan yang tinggi, sumber daya

manusianya juga belum profesional.

3) Setiawan & Komara (2020) melalui penelitiannya bahwa Blue Ocean

Strategy (BOC) dalam membentuk gambaran baru, yaitu outlet

treatment, coffe shop, aroma terapi dan kopi, serta pembuatan

produk lulur doa menjadi hal penting dalam bertahan dan menyebar

luas di luar kancah red ocean. Studi lain yaitu Siburian (2020),

memperoleh hasil penelitian analisis SWOT PT. ABC menempati

posisi kuadran I, perusahaan mempunyai keunggulan dalam

penjualan produk, serta dapat menjelaskan situasi dan kondisi

perusahaan pada saat ini di lingkungan internal maupun pada

eksternal perusahaan. Pernyataan ini mengemukakan bahwa PT.

ABC banyak mendapat peluang di pasar apabila mampu

menggunakan strategi yang pas untuk digunakan. PT. ABC juga

memiliki peluang untuk mengembangkan serta meningkatkan pasar

pemasaran dan juga melakukan ekspansi pabrik karena telah


27

mempunyai jaringan pemasaran yang cukup baik dan telah lama

berdiri.

4) Yuliaty (2020) pada penelitiannya menyatakan bahwa strategi yang

perlu dilakukan PT. Muniru Burni Telong adalah pada kuadran I yaitu

kuadran yang mendukung strategi pertumbuhan militan yang

menerangkan perusahaan ini mempunyai kekuatan untuk

memanfaatkan peluang yang ada, merupakan organisasi pada

kaadaan kondisi kuat sebagai akibatnya sangat dimungkinkan buat

terus melakukan perluasan membuka cabang ke negara-negara

yang akan dituju, memperluas pertumbuhan dan meraih kemajuan

secara maksimal.

5) Setiawati (2017) pada penelitiaanya menujukkan semua perusahaan

menerapkan strategi bertahan defensif, sebagai akibatnya meraka

menjadi perusahaan yang terdapat hingga saat ini. Selanjutnya hasil

penelitian Afridhal (2017) menyatakan bahwa faktor internal yang

bisa mempengaruhi pengembangan bisnis Roti Tanjong merupakan

kemudahan akses input produksi, potensi sumber daya alam yang

dimilki, kualitas roti , kontinuitas, kemudahan operasi, , kapital kecil,

dan lain-lain. Keterkaitan antara faktor eksternal yang bisa

mempengaruhi pengembangan industri Roti Tanjong ialah

peningkatan wahana dan prasarana produksi, sumber daya manusia,

dan investasi swasta menggunakan dukungan pemerintah.


28

6) Elias (2018) hasil analisis menyatakan bahwa perusahaan bisa

menekankan biaya dan memberikan potongan dan menaruh tarif

yang murah menggunakan produk atau jasa yang sama. Aktivitas

operasionalnya tidak terkendala dalam hal mencari sumber daya

manusia. Salain itu syarat pertumbuhan tempat wisata pada

Indonesia semakin meningkat, hal ini akan berdampak positif bagi

perusahaan. Penelitian Skawanti (2018) menyatakan bahwa PT MF

menjadi perusahaan farmasi sudah mempunyai mekanisme sistem

menjadi acuan buat operasional proses usaha pada rangka

menaikkan efisiensi & efektifitas perusahaannya. Evaluasi proses

usaha saat ini menampakan perlunya penerapan sistem informasi

berbasis personal komputer yang terintegrasi bagi seluruh divisi

sebagai akibatnya bisa mendukung proses usaha perusahaan.

7) Kurniawan & Haryati (2017) pada penelitiannya mengemukakan

bahwa teknologi produksi yang dimiliki sekarang ini masih sederhana

sebagai akibatnya berpengaruh terhadap kualitas produk terutama

pada proses penyaringan. Alat yang digunakan masih tergolong

sederhana sehingga masih mengakibatkan adanya endapan dalam

produk akhir. Harga utama produksi yang tinggi dikarenakan

pemakaian bahan standar murni berasal dari buah sirsak & gula.

Bahan standar produksi bukan berasaldari perasa makanan ataupun

pemanis buatan. Hal tersebut demikian menjadikan keunggulan dari

UKM tersebut. Sehingga dengan penggunaan informasi tambahan


29

tersebut konsumen lebih tertarik buat membeli produknya dibanding

perusahaan lain.

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu


No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penenliti
1. Manalu & Analisis Kualitas Dalam penelitian ini, pengambilan
Saputra Informasi keputusan difokuskan dalam dua
(2020) Akuntansi macam keputusan, yaitu keputusan
Terhadap dalam tahap perencanaan anggaran
Akuntabilitas dan tahap pengaplikasian anggaran.
Internal, Evaluasi Informasi yang tersedia sudah
Kinerja Keuangan, dikelola dan diproses untuk
Dan Pengambilan memberikan arti serta meningkatkan
Keputusan akuntabilitas internal, penilaian
Keuangan Pada kinerja keuangan dan memperluas
BadanPendidikan cakupan pengambilan keputusan.
Dan Pelatihan
Keuangan

2. Gabriel Analisis Strategi PT. Sapta Kemakmuran Abadi


(2020) Bersaing mampu menghasilakn produk
Perusahaan PT. dengan kuota yang cukup besar
Sapta dan kualitas yang terjamin.
Kemakmuran Pemasaran diperlukan untuk
Abadi meningkatkan penjualan
perusahaan, memperluas pangsa
pasar, maupun memperkenalkan
produk perusahaan kepada
konsumen/masyarakat. Seperti
kebanyakan perusahafan yang
memproduksi produk tekstil skala
besar, perusahaan dapat
memberikan harga yang murah
dengan pembelian pada jumlah yang
banyak tentunya.
3. Setiawan The Alternative Perusahaan yang mampu bertahan
dan Blue Ocean dalam persaingan bisnis, harus
Komara Strategy: memakai strategi yang berorientasi
(2020) Bagaimana dalam value inovatif & efisien
Strategi dengan memperhatikan resources
Perusahaan dan capability perusahaan secara
Industri Kopi Santri holistik.
dalam Menghadapi Ketika perusahaan industri kopi
Persaingan Bisnis? raksasa memakai strategi red ocean
pada perluasan kompetisi pasar,
maka perusahaan industri kopi kecil
30

dan menengah (UMKM)


seperti industry Kopi Santri pada
penelitian ini memilih alternative
strategy blue ocean strategy menjadi
pilihan strategi. Sebuah pilihan
strategi yang melakukan focus
differentiation. Merumuskan
penggunaan strategi Blue Ocean
dengan membangun konsep baru,
yaitu outlet treatment, coffee shop
dan pembuatan produk lulur, aroma
terapi serta kopi doa menjadi hal
penting untuk bertahan dan
berekspansi di luar kancah red
ocean.
4. Siburian Implementasi Dari hasil analisis SWOT yang
(2020) analisis SWOT sudah dilakukan membuktikan
dalam bahwa PT. ABC berada dalam
Perencanaan kuadran I dimana perusahaan
Strategi Bersaing mempunyai kekuatan dalam
Perusahaan pemasaran dan produk. Hal ini
Manufaktur Kimia menunjukkan bahwa PT. ABC
(studi kasus pada mempunyai banyak peluang di pasar
PT. ABC) apabila dapat menggunakan strategi
yang tepat. PT. ABC mempunyai
peluang besar untuk tumbuh dan
menambah pasar pemasaran serta
melakukan perluasan pabrik karena
sudah memiliki jaringan pemasaran
yang baik dan sudahada sejak lama.
PT. ABC mempunyai pasar ekspor
yang sudah besar dan masih dapat
terus dikembangkan dengan strategi
cost leadership dan differentiation.
5. Yuliaty Strategi UMKM Berdasarkan analisis SWOT strategi
(2020) Dalam Menghadapi yang harus dilakukan oleh PT
Persaingan Bisnis Muniru Burni Telong adalah pada
Global Studi Kasus kuadran I yaitu kuadran yang
pada PT. Muniru
mendukung strategi pertumbuhan
Burni Telong
militan yang menerang
perusahaankan perusahaan ini
mempunyai kekuatan buat
memanfaatkan peluang yang ada,
artinya organisasi dalam keadaan
kondisi kuat sehingga sangat
dimungkinkan untuk terus
melakukan perluasan membuka
cabang ke negara-negara yang akan
dituju, memperbesar pertumbuhan
dan meraih kemajuan secara
31

maksimal. Walaupun terdapat


beberapa kelemahan tetapi
mempunyai kekuatan yang baik
yang bisa dimanfaatkan sebagai
peluang dalam mendorong
memperkanlkan produk kopi original
indonesia ke pasar dunia agar bisa
memajukan perusahaan.
6. Setiawati Strategi Bersaing Melemahnya usaha batu bara di
(2017) Perusahaan Indonesia yang sangat signifikan
Pelayaran rerhadap pendapatan baik
Dan Galangan perusahaan pelayaran maupun
Kapal Sebagai perusahaan galangan kapal.
Efek Lesunya Penurunan atau kenaikan harga
Bisnis Batubara Di bartubara secara eksklusif
Indonesia berpengaruh terhadap penurunan/
kenaikan revenue perusahaan
pelayaran namun tidak berdampak
eksklusif bagi perusahaan galangan
karena perusahaan galangan
tergantung pada perusahaan
pelayaran.
7. Afridhal Strategi Faktor internal yang bisa
(2017) Pengembangan mempengaruhi pengembangan
Usaha Roti bisnis Roti Tanjong ialah kualitas
Tanjong Di roti, kontinuitas, bisnis gampang &
Kecamatan resiko kecil, dan sebagainya, dan
Samalanga faktor eksternal yang bisa
Kabupaten Bireuen mempengaruhi pengembangan
industri Roti Tanjong merupakan
interaksi yang dekat menggunakan
stakeholder, keadaan lingkungan
yang aman. Cara lain yang
diterapkan merupakan pemugaran
sarana dan prasarana produksi dan
sumber daya manusia dan
penanaman modal swasta
menggunakan dukungan dari
pemerintah.
8. Elias Analisis Strategi Dalam mencapai keunggulan
(2018) Bersaing Pada kompetitif yang dipakai ialah cost
Perusahaan Biro leadership, yaitu bisa menaruh tarif
Perjalanan di yang lebih murah menggunakan
Malang penekanan biaya tenaga kerja
ataupun produk guna memperoleh
pangsa pasar.
9. Skawanti Perencanaan PT MF sebagai perusahaan farmasi
(2018) Strategi System sudah mempunyai mekanisme
Informasi Pada sistem menjadi perusahaan farmasi
Perusahaan sebagai acuan dalam operasional
32

Farmasi proses bisnis dalam rangka


menaikkan efisiensi & efektifitas
perusahaannya. Evaluasi proses
usaha saat ini menampakan
perlunya penerapan sistem informasi
berbasis persenol komputer yang
terintegrasi bagi seluruh divisi
sehingga sebagai akibatnya bisa
mendukung proses usaha
perusahaan.
10. Kurniawan Analisis Strategi Kondisi UKM minuman sari buah
dan Pengembangan sirsak saat ini melemah dan tidak
Haryati Usaha Minuman strategis. Strategi yang tepat
(2017) Sari Buah Sirsak diterapkan ialah damage control
(mengendalikan kerugian). Selain
itu, strategi yang bisa digunakan
ialah strategi defensive yaitu
pengendalian kinerja internal.
Strategi ini dilaksanakan terus
menerus disertai dengan perbaikan
diri.
33

C. Kerangka Pikir

Strategi merupakan perumusan dan implementasi yang diambil oleh

manajemen puncak perusahaan berdasarkan penilaian lingkungan

internal dan eksternal perusahaan di mana organisasi bersaing. Strategi

adalah rencana permainan manajemen untuk memperkuat kinerja

perusahaan. Strategi yang dihasilkan akan mempengaruhi pengambilan

keputusan yang baik oleh manajemen untuk mencapai tujuan dengan

memperhatikan prosedur yang telah ditetapkan.

Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat disajikan dalam gambar

berikut ini:

PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk, Witel
Makassar

Faktor Pendukung
Penerapan Strategi

Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal


 Pemasaran  Ekonomi
 SDM  Teknologi
 Keuangan  Pelanggan
 R&D  Pesaing
 Dan lainnya  Dan lainnya

Pengambilan
keputusan

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif artinya penelitian dengan maksud

mengetahui kenyataan pada pengalaman subjek penelitian (Moleong,

2005). Penelitian kualitatif dipakai untuk mencari penjelasan mtentang

suatu peristiwa atau kejadian yang sedang terjadi.

B. Fokus Penelitian

Pada penelitian ini memfokuskan pembahasan strategi apa yang

dipakai perusahaan untuk pengambilan keputusan manajerial serta

melihat manakah strategi yang lebih baik dipertahankan atau mencari

alternatif lain yang lebih efektif.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian tersebut dilakukan di Witel Makassar PT.

Telekom Indonesia (Persero) Tbk, kurang lebih 2 bulan setelah ujian

proposal dilaksanakan.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini merupakan data utama yang

artinya data diperoleh langsung berdasarkan sumber atau pihak yang

34
35

terkait yaitu manager PT. Telkom. Data primer didapat dengan cara

diamati, dicatat, dan dianalisis sehingga menjadi sebuah informasi yang

dibutuhkan.

E. Teknik Pengumpulan data

Teknik Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini ialah:

1. Wawancara

Tekniknya dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara

perlahan kepada informan yaitu Manager keuangan dan manager

War Room PT. Telkom witel Makassar terkait topik penelitian.

2. Observasi

Observasi adalah teknik yang dipakai pada pegumpulan data

menggunakan pengamatan secara langsung untuk memperoleh

gambaran yang lebih konkret dan lebih jelas tentang suatu peristiwa

atau kejadian.

F. Instrumen Penelitian

Instrument yang dipakai dalam melakukan penelitian tersebut

adalah:

1. Peneliti, peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrument pada

proses mengumpulkan data. Peneliti meninjau langsung ke lapangan

supaya berhasil memperoleh data-data yang dibutuhkan.


36

2. Wawancara, wawancara dalam penelitian ini berisikan daftar

pertanyaan yang bersifat terbuka dan senangtiasa menggali jawaban

yang mendasar terkait suatu hal atau permasalahan yang terjadi.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipakai pada penelitian ini ialah dengan

menggunakan analisis deskriptif atau penjelasan terhadap informasi yang

di dapat dengan menggunakan wawancara dan observasi dengan

menjawab daftar pertanyaan yang ditujukan pada manager PT. Telkom

Witel Makassar.

Adapun beberapa tahapan yang dapat dilakukasn pada analisis data

deskriptif kualitatif adalah :

1. Reduksi Data

Reduksi atau pemilihan data dapat dimulai dari:

a. Melakukan observasi langsung pada PT. Telkom witel Makassar

yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi

sebenarnya. Kegiatan dilakukan dengan melakukan wawancara

dengan pihak perusahaan yang memilki keterkaitan dengan

penelitian.

b. Identifikasi faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi dan

berkaitan dengan perusahaan

c. Memilih strategi yang paling tepat dengan melihat kondisi internal

dan eksternal perusahaan.


37

d. Menetapkan keputusan yang telah diambil oleh manjemen dalam

pengambilan keputusan.

2. Penyajian data

Dalam proses penyajian data dapat dilakukan dengan cara mengatur

seluruh data atau informasi yang telah direduksi. Kemudian data tersebut

dianalisis secara deskriptif bisa berupa teks naratif, matriks, grafik,

ataupun bagan.

3. Kesimpulan dan verifikasi

Dalam tahap penyimpulan dan verifikasi data tersebut dilakukan

aktivitas perumuskan hasil analisis data. Rumusan tersebut berkaitan

dengan penerapan strategi bisnis PT. Telkom dalam pengambilan

keputusan keuangan. Setelah seluruh data telah dianalisis, selanjutnya

dilakukan pembuktian atau mengecek kembali keseluruhan proses

aktivitas yang sudah dilakukan. Apabilas kesimpulan sudah dianggap

benar , maka dibuatlah kesimpulan akhir.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat PT. Telekom Indonesia (Persero) Tbk

PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk adalah Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi

dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia.

Pemegang saham mayoritas Indonesia sebesar 52.09%, sisanya dikuasai

oleh public sebesar 47.91%. saham Telkom diperdagangkan di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock Exchange

(NYSE) dengan kode “TLK”.

Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication

company, TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan

operasional perusahaan yang berotientasi kepada pelanggan (countumer-

oriented). Transformasi tersebut akan membuat organisasi TelkomGroup

menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan

perubahan industry telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat.

Organisasi yang baru juga diharapkan dapat meningkatkan efesiensi dan

efektivitas dalam menciptakan customer experience yang berkualitas.

38
39

Kegiatan TelkomGroup bertumbuh dan berubah seiring dengan

perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, namun masih dalam

koridor industri telekomunikasi dan informasi. Hal ini terlihat dari bisnis

yang terus berkembang melengkapi legacy yang sudah ada sebelumnya.

2. Tujuan, Visi dan Misi PT. Telekom Indonesia (Persero) Tbk

a. Tujuan

Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtra dan berdaya saing serta

memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan.

b. Visi

Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat.

c. Misi

1) Mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas

yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh

masyarakat.

2) Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu

mendorong kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa.

3) Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman

digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan terbaik

3. Struktur Organisasi Witel Makassar

Struktur organisasi diperlukan untuk memenuhi tugas-tugas

operasional perusahaan. Struktur organisasi adalah kerangka dan

susunan dari perwujudan pola hubungan antara fungsi, departemen dan

39
40

orang-orang, yang menunjukkan berbagai tugas, wewenagn dan tanggung

jawab dalam suatu perusahaan. Berikut bagan struktur organisasi Witel

Makassar PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

GM Witel DGM Witel


Nuryadin Salam Sabar Siswanto

Mgr Logistik & Mgr Digital


GS Mgr ASO Mgr Acc. Service & Wifi
Maintenance
& QE
Mgr HS 1
Mgr War Room
Mgr Optima kandatel
Bone
Mgr HS 2 (PGS)
Mgr Finance
Mgr CCAN Kndatel
Gowa Mgr GES
Mgr Paycoll
Mgr WAN Kandatel
Maros Mgr BS

Mgr HR & CDC


Mgr Acc. Kandatel
Data Mgt Mgr Costumer
Bantaeng
Care
PGS. Mgr SAS
Mgr Nerwork
Area & IS
Operation

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Witel Makassar

Deskripsi tugas dari setiap bagian pada Witel Makassar adalah

sebagai berikut:
41

a. Manager GOVT & ENTERPRISE SERVICE

Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian kinerja

pengelolaan GOVT & ENTERPRISE SERVICE, dengan

menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan Kontrak

Manajemen (KM) Fungsional, dan menyusun indikator-indikator

kinerja unit.

b. DGM Witel (Deputy General Manager)

Mengelola seluruh sumber daya (SDM, keuangan dan infrastruktur)

yang ditugaskan kepada Telkom Witel Makassar untuk menjalankan

bisnis Telekom di Wilayah Makassar.

c. Manager Logistik & General Support

Menentukan prioritas pembiayaan/pekerjaan, memiliki hak akses

atas aplikasi Enterprise Support System.dan menetapkan sumber

data dan menetapkan metodologi kerja.

d. Manager War room

Menyajikan laporan pecapaian perfomansi layanan dan menyajikan

rekomendasi peningkatan kualitas pencapaian perfomansi/penjualan.

e. Manager Finance

Memastikan bahwa semua tanda terima setoran diidentifikasi sesuai

dengan rincian tanda terima setoran.

f. Manager Payment Collection


42

Memastikan bukti transfer dalam mengelola review ikhtisar

penerimaan pendapatan transfer/ receipt cash.

g. Manager HR & CDC

Memastikan peran mediator pengelolaan karir karyawan wilayah

atau daerah.

h. Manager SAS

Memastikan draft berita acara dikirimkan setiap bulan.

i. Manager Access & Service Operation

Memastikan bahwa statistik kegagalan dan kinerja perangkat

jaringan akses dan pendukungnya dianalisis, dan ditingkatkan

keterampilan untuk tugas area akses tertentu.

j. Manager Optima

Memastikan proyek infrastruktur akses regional ditengahi dan

memastikan bahwa proses bisnis manajemen akses regional

k. Manager CCAN

Memastikan data statistik tentang gangguan dan kualitas perangkat

jaringan akses dan pendukungnya.

l. Manager Acc. Data Mgt & Access Maintenance

Melakukan pengelolaan advaljar Operation dan melakukan

pengelolaan akses performance.

m. Manager Network Area

Mengawal usulan kebutuhan perangkat reengineering dan Network

improvement.
43

n. Manager Bussiness, Govt & Enterprise

Mencapai kinerja unit yang luas dan sosialisasi program kerja unit

kepada staf.

o. Manager Home Service

Memastikan kinerja penjualan dievaluasi secara periodik untuk

mengukur kinerja channel dan merumuskan penjualan produk

Telkom.

p. Manager Costumer Care

Memastikan keluhan dan hak pelanggan diselesaikan dan dipenuhi

sesuai dengan komitmen dan standar kualitas pelayanan.

q. Kandatel (Kantor Daerah Telkom)

Berkomunikasi dengan konsumen baik dalam hal pemeliharaan

maupun pemasangan baru.

B. Hasil Penelitian

1. Startegi Perusahaan witel Makassar PT. Telkom Indonesia

Dalam pengambilan keputusan Witel Makassar PT. Telkom

menjalankan bisnisnya dengan menggunakan strategi yang mengacu

pada visi misi korporasi yang dikenal dengan Win Digital yang merupakan

bentuk keputusan perusahaan untuk menentukan serta menjelaskan

objektivitas, tujuan dan keinginan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Startegi korporasi menangani seluruh ruang lingkup strategis yang

mencerminkan seluruh arah perusahaan dengan tujuan menciptakan

pertumbuhan secara keseluruhan. Setiap divisi perusahaan memiliki visi-


44

misi tersendiri yang ditentukan guna mencapai tujuan secara umum dalam

perusahaan tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang

dilakukan peneliti kepada Bapak firman selaku manager War Room Witel

Makassar..

“Telkom memiliki strategi guna Menjadi digital telco pilihan utama


untuk memajukan masyarakt, dimana terdapat strategi analisis situasi
yang mengacu pada visi misi korporasi atau Win Digital dan startegi
korporasi yang merupakan bentuk keputusan perusahaan untuk
menentukan serta menjelaskan objektivitas, tujuan dan keinginan untuk
mencapai tujuan perusahaan”.

Pada startegi di tingkat korporasi terdapat dua hal penting yang

harus diperhatikan, yaitu setiap perusahaan tentu harus memiliki visi

sebagai gambaran dari tujuan dan kondisi masa depan yang ingin dicapai

oleh perusahaan baik jangka penjang maupun jangka menegah. Selain

itu, ada pula misi perusahaan yang berisikan yang berisikan mengenai hal

apa saja yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi yang telah dibuat.

Dalam menerapkan strategi bisnis Witel Makassar PT. Telkom

menggunakan skema PDCA (Plan Do Check Act), Plan itu bagaimana kita

membuat program-program yang mendukung purpose, visi dan misi

diawal, kata Do yang berarti bagaiman cara kita mengembangkan dan

menguji solusi yang berpotensi, check berarti memonitoring,

mengevaluasi, dan sebagainya untuk bisa memberikan rencana yang

sudah di buat, dan untuk Act itu adalah bagaimana kita melakukan

improvement setelahnya. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara

kepad a Bapak Firman selaku Manager War Room Witel Makassar.


45

”Pada penerapan strategi, Telkom menggunakan skema PDCA


(Plan, Do, Check, Act) guna memecahkan masalah dan melakukan
aktivitas untuk mempersingkat proses kerja)

Menggali informasi mengenai kompetitor yang terjadi saat ini dalam

industri komunikasi memiliki pengaruh terhadap PT. Telkom. Trend

industri komunikasi paling happening, cara berkompetisi dalam hal bisnis

sangat kencang kaitannya dengan kompetitor itu dituntut untuk terus

berinovasi, memberikan pelayanan yang baik (service of excellent),

kompetitor menjadi dasar untuk terus terpacu dalam rangka berinovasi,

mengembangkan produk, pelayanan maupun proses. Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada Bapak firman

Manager War Room Witel Makassar..

”Trend industry komunikasi paling happening, cara kompetisi sangat


kencang kaitannya dengan competitor itu dituntut untuk terus berinovasi,
memberikan pelayanan yang baik , terus terpacu dalam rangka berinovasi
dan improvement.

2. Strategi Korporasi Win Digital Sebagai Pendukung Pengambilan

Keputusan Keuangan

Dalam menentukan startegi korporasi win digital terdapat aspek-

aspek pengambilan keputusan keuangan, yaitu:

a. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan perusahaan merupakan alat bantu dalam proses

pengambilan keputusan keuangan untuk membuat kebijakan dan strategi

yang tepat bagi kelancaran operasional perusahaan. Informasi kinerja

keuangan sangat penting untuk menilai kemungkinan perubahan sumber

daya ekonomi dan potensi pengembangan perusahaan. Informasi kinerja


46

keuangan diperlukan untuk menilai potensi perubahan sumber daya

ekonomi untuk mempredeksi kapasitas produksi dari sumber daya yang

tersedia.

Keuangan suatu perusahaan merupakan tolak ukur bagaimana suatu

perusahaan dapat bertahan kedepannya. Seluruh data mengenai

keuangan akan dihadirkan dalam sebuah laporan kinerja keuangan.

Dengan kinerja keuangan, perusahaan dapat lebih menentukan

posisi keuangan perusahaan pada setiap periode dan sejauh mana

kemajuan perusahaan.

Guna menggali keberhasilan perusahaan untuk menjalankan

kegiatan usahanya, di Witel Makassar pengukuran kinerja keuangan

berdasarkan feedback dari unit-unit yang ada apakah mereka cukup

dengan anggaran yang di distribusikan atau meminta tambahan anggaran.

Kesuksesan kinerja keuangan ialah cerminan kesuksesan kinerja fungsi

lainnya pada perusahaan. Hal ini berdasarkan wawancara dengan Ibu

Nurlaela Manager Finance Witel Makassar.

“Di Witel Makassar kinerja keuangan juga berfungsi sebagai alat


bantu dalam proses pengambilan keputusan dan perusahaan akan lebih
mudah mengetahui kondisi keuangan baik menyangkut aspek
penghimpunan data/anggaran maupun penyaluran anggaran”.

Dari kinerja keuangan juga digunakan untuk menilai kontribusi

sebagian terhadap pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan,

untuk melihat kinerja perusahaan dan memberikan orientasi untuk

keputusan dan kegiatan perusahaan pada umumnya dan departemen

perusahaan pada khususnya.


47

Oleh karena itu, PT. Telkom menggunakan startegi korporasi win

digital sebagai pengambilan keputusan keuangan dimana startegi ini

merupakan proses bisnis perusahaan dengan tujuan untuk efesiensi biaya

serta mengurangi resiko pada perusahaan sehingga proses bisnis

perusahaan berjalan dengan efektif dan efisien.

b. Pendukung Kinerja Keuangan

Terdapat beberapa faktor pendukung kinerja keuangan Witel

Makasssar PT. Telkom dalam pengambilan keputusan keuangan, yaitu :

1) Sistem Informasi Akuntansi

Dalam menjalankan sistem informasi akuntansi Witel Makassar

menggukan dua sistem aplikasi yang disebut FINeST ( Financial

Enhanced Supporting Tools) dan SAP (System Application and Product ).

FINeST merupakan aplikasi keuangan yang digunakan untuk membantu

dan mempermudah pekerjaan di bagian keuangan sehingga pekerjaan

yang dihasilkan lebih efektif dan efisien. Sedangkan SAP adalah suatu

software yang dikembangkan untuk mendukung dsuatu organisasi dalam

menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efesien dan efektif. Hal

ini sesuai dengan hasil wawancara kepada Ibu Nurlaela Manager Finance.

” Di Witel Makassar Sistem Informasi Akuntansi itu menggunakan


sistem aplikasi yang disebut FINeST dan SAP dan pada pengeluaran kas
dibagi menjadi dua yaitu OPEX dan CAPEX”.

Pada sistem pengeluaran kas dibagi menjadi dua pengadaan yaitu

OPEX (Operation Expense) atau biaya operasional dan CAPEX (Capital

Expenditure). OPEX merupakan biaya yang dikeluarkan untuk tetap


48

menjaga kelangsungan aset serta menjamin aktivitas perusahaan yang

direncanakan dapat berjalan dnegan baik. Sedangakan CAPEX

merupakan alokasi uang yang direncanakan (dalam anggaran) untuk

memperoleh aset tetap yang bertujuan untuk memperluas kemampuan

perusahaan dalam meningkatkan profit.

Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa dengan startegi Win

Digital yang diterapkan Witel Makassar sudah terintegrasi dengan sistem

informasi akuntansi yang ada sebagai solusi dalam mendukung proses

bisnis perusahaan, membuat data lebih sederhana, lebih cepat dan lebih

akurat, serta mengurangi biaya operasional dengan menghilangkan

keterlambatan informasi dan komunikasi.

2) Distribusi anggaran

Anggaran perusahaan merupakan suatu hal yang akan memiliki

batasan maksimum, sehingga pada perencanaan distribusi anggaran

dibutuhkannya kerja sama yang solid antar semua pihak agar kegiatan

dapat berjalan dnegan lancar.

Telkom witel Makassar dalam mendistribusikan anggaran yaitu

sesuai dengan target masing-masing unit. Dalam hal ini, persiapan tidak

hanya untuk karyawan di sektor keuangan saja, tetapi diperlukan

kerjasama yang solid antar semua bidang agar pengaggaran berjalan

dengan sempurna. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara kepada Ibu

Nurlaela Manager Finance.


49

“Salah satu faktor kinerja keuangan witel Makassar PT. Telkom


adalah distribusi anggaran yang merata sesuai dengan target yang
dibutuhkan pada masing-masing unit”.

Dari masing-masing unit menentukan atau merundingkan bagaimana

hasil dari persiapan yang telah dilakukan agar anggaran yang dibuat

dapat memenuhi kebutuhan masing-masing bagian. Manager akan

mengawasi serta melaporkan kepada direksi apakah anggaran tersebut

sesuai dengan perencanaan atau tidak. Setelah rencana anggaran

disetujui, departemen atau unit mana pun dapat mulai menggunakan

anggaran yang dibuat.

Pendistribusian anggaran akan membantu unit atau divisi yang ada

di Telkom untuk melancarkan kegiatan yang dilakukan dengan bijaksana

dan perencanaan yang matang.

3) Program Kerja Terarah

Program kerja yang terarah merupakan program yang jelas

tujuannya sehingga anggaran yang digunakan juga jelas keuntungannya

untuk pencapaian target masing-masing unit.

Adapun program kerja yang dimaksud seperti Telkom Carf yang

merupakan pengembangan UKM berbasis digital merupakan wujud dari

implementasi nilai-nilai Good Corporate Citizenship dari program

kemitraan dan bina lingkungan yang dicanangkan Telekom, serta sebagai

bentuk peran aktif Telekom dalam upaya memaksimalkan kemajuan

ekonomi, sosial dan bentuk kepedulian terhadap kepada lokasi UKM,

sehingga dapat menjadi kekuatan ekonomi masyarakat. Hal ini sesuai


50

dengan wawancara yang dilakukan kepada Bapak Firman Manager War

Room.

“ Program kerja yang terarah witel Makassar Telkom Indonesia yaitu


kaitannya dengan Good Corporate Goverments yang berkaitan dengan
lingkungan itu community development center, seperti mitra binaan ada
juga program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dengan melakukan
kegiatan penanaman pohon, penghijauan, dan tanggung jawab sisoal”.

Pelaksanaan program kerja tersebut mencakup isu tanggung jawab

sosial Telkom yang dianggap relevan ketika lingkungan digital adalah

pengembangan, penyediaan, dan pengelolaan infrastruktur

telekomunikasi dan beragam fasilitas lainnya untuk mendukung dan

menghubungkan semua kegiatan masyarakat, termasuk perlindungam

lingkungan.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diatas tentang bagaimana penerapan

strategi bisnis dalam mendukung pengambilan keputusan manajerial,

Witel Makassar dalam menerapkan strategi bisnis memiliki strategi yaitu

mengacu pada visi misi korporasi dimana strategi korporasi menciptakan

kebijakan atau rencana mendasar untuk mencapai tujuan perusahaan.

Merangkap dari tujuan kemudian ke visi misi, dari misi itulah yang

dinamakan Win Digital. Win Digital merupakan solusi dalam menciptakan

ekosistem digital dalam menjawab segala tantangan dalam kebutuhan

saat ini. Layanan Win Digital yang ditawarkan untuk menciptakan

infrastruktur digtal yaitu Business Process Management (BPM) yang

merupakan kegiatan pengalihdayaan sebagian proses bisnis perusahaan


51

kepada pihak ketiga untuk efesiensi biaya dan minimalisasi resiko.

Selanjutnya, Digital Advertising yaitu semakin tingginya penetrasi

pengguna internet, menjadikan perusahaan tidak hanya mengandalkan

konvensional tetapi melalui platform digtal dalam memasarkan

produk/layanan perusahaan.

Dalam menerapkan startegi bisnis Witel Makassar PT. Telkom

menggunakan skema PDCA (Plan, Do, Check Act), Plan bagaimana

Telkom membuat program yang mendukung visi msi, dimana program

tersebut ialah Corporate Sosial Responsibility (CSR) dengan menekankan

pada lingkungan digital, pengembangan, penyediaan, dan pengelolaan

infrastruktur telekomunikasi dan beragam faslitas TIK dalam mendukung

aktivitas masyarakat. Do berarti cara Telkom mendeliver layanan internet

mulai dari desain arsitektur jaringan yang menjangkau dan melayani

seluruh area, didukung dengan platform teknologi terkini serta berbagai

inovasi dan optimalisasi kapabilitas yang dimiliki dengan hasil yang

memuaskan baik untuk segmen pelanggan, komunitas maupun layanan

publik.

Fase selanjutnya yaitu Check dengan melakukan minotoring dan

evaluasi dengan melihat apakah rencana yang disusun sudah sesuai

dengan rancangan awal. Sedangkan, Ack merupakan langkah terakhir

dari siklus PDCA dimana dilakukan perbaikan berdasarkan evaluasi dari

fase Do dan Check dan berkomitmen untuk melakukan perbaikan

berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas dan efesiensi.


52

Dalam menentukan startegi yang diterapkan Witel Makassar,

terdapat aspek pengambilan keputusan keuangan. Aspek tersebut ialah

kinerja keuangan yang merupakan alat bantu dalam proses pengambilan

keputusan keuangan dimana startegi Win Digital ini bertujuan untuk dapat

mengefesiensi biaya dan mengurangi resiko perusahaan sehingga proses

bisnis dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

perusahaan.

Telkom Win Digital mendukung pemerintah membentuk kehidupan

masyarakat atau sosial dengan menggunakan uang elektronik dengan

tetap menjaga keamanan bertransaksi, kemudahan penggunaan dan

keakuratan nilai transaksi. Terdapat pula layanan keuangan dan akuntansi

sebagai solusi kegiatan operasional dengan menghilangkan duplikasi

dengan standarisasi proses keuangan dan akuntansi perusahaan dan

mengoptimalkan persediaan kas melalui pengelolaan dan percepatan

proses invoice.

Aspek selanjutnya ialah pendukung kinerja keuangan yang terdapat

Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Sistem Informasi akuntansi merupakan

kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang

untuk mengubah data k euangan dan data lainnya ke dalam informasi

yang dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan (Azhar, 2017).

Witel Makassar pada Sistem Informasi Akuntansi menggunakan

sistem aplikasi FINeST dan SAP. Pada realisasi anggaran data diinput di
53

FINeST ( Financial Enhanced Supporting Tools) yang dilakukan oleh User

atau unit-unit terlebih dahulu kemudian di posting ke System Application

and Product (SAP), sedangkan pengeluaran kas dibagi menjadi dua jenis

pengadaan yaitu Operation Expense (OPEX) dan Capital Expenditure

(CAPEX) yang merupakan pemenuhan barang dan jasa.

Semua data pembayaran tunai dimasukkan oleh pengguna dan

dikirim ke departemen jasa keuangan melalui FINeST. Setelah

memeriksa pajak dan memeriksa kelengkapan dokumen kemudian

diproses lebih lanjut menggunakan SAP sampai dibuatkannya Surat

Perintah Bayar (SPB).

Hasil penelitian ini di dukung oleh Skawanti dkk (2018) yang

menyatakan bahwa evaluasi proses bisnis saat ini memperlihatkan

perlunya penerapan sistem informasi berbasis komputer yang terintegrasi

bagi semua divisi sehingga dapat mendukung proses bisnis perusahaan.

Pendukung kinerja keuangan lainnya yaitu distribusi anggaran dan

program kerja yang terarah. Pendistribusian anggaran berdasarkan pada

nominal berapa yang akan di distribusikan ke unit-unit oleh manager yang

mengelola biaya operasinal witel Makassar. Dari masing-masing unit itulah

yang akan menentukan atau merundingkan bagaimana hasil dari

persiapan yang telah dilakukan agar anggaran yang dibuat dapat

memenuhi kebutuhan setiap bagian dan membuat keputusan keuangan

yang tepat.
54

Hasil penelitian ini di dukung oleh Manalu & Saputra (2020) yang

menyatakan bahwa pengambilan keputusan membutuhkan informasi yang

relevan dan andal. Pada penelitian ini pengambilan keputusan berfokus

pada dua macam keputusan yaitu keputusan pada tahap perencanaan

anggaran dan tahap pelaksanaan anggaran.

Perusahaan yang selalu melihat ke masa depan tentu akan

memikirkan peluanng yang muncul di masa depan. Oleh karena itu,

keuntungan dari penyusun anggaran adalah dapat membantu memulai

bisnis karena didukung oleh pedoman yang tepat dan perencanaan

keuangan yang matang.

Selain itu, perencanaan anggaran perusahaan merupakan hal

penting agar membantu serta mempermudah dalam mengurus dan

melaksanaakan setiap aktivitas perusahaan.

Selanjutnya Program Kerja terarah yang dimaksud adalah Witel

Makassar dalam kaitannya dengan kebijakan pemerintah khususnya

pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan, Telkom bekerja sama

dengan UKM-UKM yang ada di wilayah Makassar dan juga melakukan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dengan melakukan

penghijauan.

Terdapat pula masyarakat menggunakan teknologi dengan

mendukung pengembangan masyarakat melalui pembelajaran terkait


55

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara optimal

untuk memudahkan aktivitas kehidupan masyarakat sehari-hari.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, hal ini

didukung oleh penelitian Afridhal (2017) yaitu faktor eksternal dan internal

yang dapat mempengaruhi adalah hubungan yang dekat dengan

stakeholder, kondisi lingkungan yang aman dengan melakukan perbaikan

sarana dan prasarana produksi dan sumber daya manusia serta

dukungan dari pemerintah.

Dengan demikian, strategi ini dipilih karena dengan penggunaan

teknologi mewujudkan peluang baru bagi dunia bisnis. Hal ini membuat

Telkom dapat terus melakukan perubahan sejalan dengan pengembangan

teknologi digital dengan memajukan usaha yang di dukung oleh kinerja

keuangan yang ada dan dapat memberikan pelayanan yang baik (service

of excellent).
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah disajikan maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa Witel Makassar dalam menerapkan strategi bisnis

memiliki strategi yang mengacu pada visi misi korporasi yang dikenal

dengan Win Digital. Layanan Win Digital ini ditawarkan untuk

menciptakan infrastruktur digtal yaitu proses bisnis manajemen (Business

Process Management) adalah aktivitas pengalihdayaan sebagian proses

usaha perusahaan pada pihak ketiga dalam mengefesiensi pengeluaran

dan minimalisasi kerugian.

Witel Makassar dalam mengambil keputusan menerapkan startegi

bisnis menggunkan skema Plan Do Check Act (PDCA) dimana plan

membuat program-program yang mendukung purpose, visi misi seperti

program Corporate Sosial Responsibility (CSR) dengan menekankan pada

lingkungan digital.

B. Keterbatasan Peneitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang bisa digunakan sebagai

pertimbangan untuk penelitian berikutnya:

1. Penelitan ini memakai metode wawancara yang melalui responden

untuk mencari tahu informasi terkait dengan data penelitian sehingga

56
57

hal ini masih dianggap perlu dukungan informasi lain guna

memperkuat temuan penelitian seperti dokumen-dokumen tertulis

ataupun informasi lain yang berkaitan dengan streategi.

2. Proses pengumpulan data hanya dilakukan pada dua responden

yaitu Manager War Room dan manager Finance sehingga dianggap

perlu untuk menambah atau memperluas jumlah responden agar

hasil yang diperoleh lebih konfrehensif dan mencakup kondisi secara

keseluruhan dari perusahaan tersebut.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan sebagaimana diuraikan di atas, peneliti

menyarankan beberapa hal berikut ini:

1. Witel Makassar diharapkan tetap menggunakan sistem informasi

saat ini karna membantu dan mempermudah pekerjaan serta mampu

meningkatkan kinerja keuangan.

2. Penelitian berikutnya diharapkan tidak sekedar memakai metode

wawancara belaka dalam mengumpulkan data, akan tetapi bisa

menggukan metode lainnya agar memperoleh data yang lebih legkap

lagi.

3. Diharapkan penelitian berikutnya menggunakan responden atau

menggunakan pihak yang bekerja sama dengan perusahaan

tersebut atau mungkin melalui masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

Afridhal, M. (2017). STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ROTI TANJONG DI


KECAMATAN SAMALANGA KABUPATEN BIREUEN. Journal of Chemical
Information and Modeling, 1(3).
Azhar, S. (2017). Sistem Informasi Akuntansi - Pemahaman Konsep Secara
Terpadu (Edisi Pertama). Bandung: Lingga Jaya.
Elias, M. C. (2018). Analisis Strategi Bersaing Pada Perusahaan Biro Perjalanan
di Malang. Jurnal AGORA, 6(2), 1–6.
Fahmi, I. (2016). Manajemen Pengambilan Keputusan Teori dan Aplikasi (Edisi
3). ALFABETA.
Febrianti, L. (2020). Telkom Diminta Berbenah untuk Hadapi Industri 5.0.
TRIBUNNEWS.COM.
https://www.tribunnews.com/bisnis/2020/02/23/telkom-diminta-berbenah-
untuk-hadapi-industri-50
Gabriel, A. (2020). Analisis strategi bersaing perusahaan pt. sapta kemakmuran
abadi. 8(1).
Hunger, & Wheelen. (2003). Manajemen Strategis (Edisi 2). Andi Ofset.
Kurniawan, H. (2020). Dorongan Inovasi Bisnis BUMN untuk Menangkan
Persaingan. merdeka.com. https://m.merdeka.com/uang/dorong-inovasi-
bisnis-bumn-untuk menangkan-persaingan.html
Kurniawan, M., & Haryati, N. (2017). Analisis Strategi Pengembangan Usaha
Minuman Sari Buah Sirsak. Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen
Agroindustri, 6(2).
Manalu, M. A., & Saputra, A. H. (2020). Analisis Kualitas Informasi Akuntansi
Terhadap Akuntabilitas Internal , Evaluasi Kinerja Keuangan , Dan
Pengambilan Keputusan Keuangan Pada BadanPendidikan Dan Pelatihan
Keuangan. 4(2), 254–261.
Miles, R. E., & Snow, C. (1978). Organizational Strategy, Structural, and Process.
McGraw-Hill.
Noor, achmad R. (2017). Cara Telkomsel Mempertahankan Loyalitas
Pelanggan. jurnal enterpreneur. https://inet.detik.com/telecommunication/d-
3750859/cara-telkomsel-mempertahankan-loyalitas-pelanggan
Porter, M. E. (1980). Competitive strategy: techniques for analyzing industries
and competitors. The Free Press.
Setiawan, H. C. B., & Komara, B. D. (2020). the Alternative Blue Ocean Strategy:
Bagaimana Strategi Perusahaan Industri Kopi Santri Dalam Menghadapi
Persaingan Bisnis? Jurnal Riset Entrepreneurship, 3(1).
https://doi.org/10.30587/jre.v3i1.1165

58
59

Setiawati, R. (2017). Strategi Bersaing Perusahaan Pelayaran Bisnis Batubara Di


Indonesia Competitive Strategy of Shipping and Shipyard Companies As a
Result of Declining Coal Industry Indonesia. Jurnal Manajemen Transportasi
& Logistik, 04(03).
Siburian, A. M. (2020). IMPLEMENTASI ANALISIS SWOT DALAM
PERENCANAAN STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN MANUFAKTUR
KIMIA (Studi Kasus Pada PT. ABC). Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 1(4),
372–384. https://doi.org/10.31933/JIMT
Skawanti, J. R., Kom, S., & Kom, M. (2018). PERENCANAAN STRATEGIS
SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN FARMASI. 15(2).
Sule, E.T. dan Saefullah, K. (2005). Pengantar Manajemen (Edisi 1).
PRENADAMEDIA DROUP.
Telkom. (2021). Telkom Tetapkan 7 Startup Indigo Batch 1 – 2021 Berprestasi
dan Berdampak Sosial. telkom.co.id. https://www.telkom.co.id/sites/about-
telkom/id_ID/news/telkom-tetapkan-7-startup-indigo-batch-1-–-2021-
berprestasi-dan-berdampak-sosial-1341
Yosefa. (2017). Usulan Strategi Pemasaran dalam Rangka Meningkatkan
Penjualan di PT. X. Universitas Katolik Parahyangan.
Yuliaty, T., Shafira, C. S., & Akbar, M. R. (2020). Strategi UMKM Dalam
Menghadapi Persaingan Bisnis Global Studi Kasus Pada PT. Muniru Burni
Telong. Journal Management, Business, and Accounting, 19(3).
60

LAMPIRAN
61

Pedoman Wawancara

1. Berkaitan dengan strategi perusahaan Witel Makassar

a. Apa saja strategi yang diterapkan Witel Makassar saat ini?

b. Bagaimana penerapan strategi bisnis untuk mencapai target?

c. Bagaimana menurut bapak mengenai kompetitor yang terjadi

dalam industri telekomunikasi saat ini? Apa pengaruhnya bagi

witel Makassar?

2. Berkaitan dengan pendukung pengambilan keputusan

a. Bagaimana kinerja keuangan pada Witel Makassar?

b. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi di Telkom?

c. Bagaimana pendistribusian anggaran Witel Makassar?

d. Bagaimana distribusi anggaran didukung oleh program kerja

yang ada?
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71

Foto bersama Staf dan Manager divisi War Room

Foto bersama Staf dan manager divisi Keuangan


72

BIOGRAFI PENULIS

Risdayanti panggilan Risda lahir di Bone pada tanggal 05

September 1999 dari pasangan suami istri Bapak Darwis S

dan Ibu Nurhaini. Peneliti adalah anak kedua dari 3

bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di BTN

Mangga Tiga Kecamatan Biringkanaya Makassar,

Sulawesi Selatan.

Pendidikan yang ditempuh oleh peneliti. yaitu SD Negeri 148 Selli lulus tahun

2011, SMP Negeri 1 Lappariaja lulus tahun 2014, SMA Negeri 1 Lappariaja lulus

tahun 2017, dan mulai tahun 2017 mengikuti program S1 Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Program Studi Akuntansi Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar

sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih

terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program

Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Anda mungkin juga menyukai