SKRIPSI
MARDAWIAH
10573 03564 12
MARDAWIAH
10573 03564 12
Segala puji bagi Allah SWT yang menggenggam jantung ini dan
dan kekuatan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan
skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Skripsi ini saya dedikasikan sepenuhnya kepada kedua orang tuaku tercinta
Tendeng dan sarannati. Terima kasih bapak dan ibu untuk semua kasih sayang,
doa yang tak pernah putus, pengorbanan, serta dukungan yang sangat besar untuk
ananda. Tak cukup hanya sekedar “terima kasih” untuk membasuh keringat dan
tetesan air mata yang mengalir selama membesarkan ananda. Namun percayalah
dalam setiap hembusan nafas ini adalah doa memohon surga jadi balasan termanis
bimbingan dari berbagai pihak berupa dukungan moril, materil, spiritual, maupun
iv
administrasi. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang
DR. H. Mahmud Nuhung, M.A beserta jajarannya dan seluruh dosen Fakultas
Perumahan (Persero) Tbk Cab. VIII Makassar, yang telah menyambut saya
Wahyuni dan Murni yang selalu setia hingga akhir terima kasih atas
kebersamaan ini.
v
9. Terima kasi kepada Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu (HPMM)
Cabang Enrekang utara yang tak bisa disebutkan satu persatu yang selama ini
kuliah.
Khaerunnisa,dan Ermita Masud terima kasih atas do’a dan bantuanya baik
ini masih jauh dari sempurna baik isi maupun bahasanya walaupun telah
Allah SWT. Akhir kata saya ucapkan : Tiada gading yang tak retak, jika ada
kekurangan dalam penulisan skripsi ini, saya sebagai penulis memohon maaf yang
skripsi ini. Semua berakhir dalam harapan semoga skripsi ini bermanfaat bagi
Penulis
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Pendapatan ............................................................................................ 5
vii
B. Biaya..................................................................................................... 19
1. Pengertian Biaya.............................................................................. 19
4. Pengukuran Biaya............................................................................ 23
E. Hipotesis .............................................................................................. 32
E. Defenisi Operasional............................................................................ 35
viii
C. Struktur Organisasi .............................................................................. 40
A. Transaksi Perusahaan........................................................................... 42
B. Pengakuan Biaya.................................................................................. 47
C. Pengakuan Pendapatan......................................................................... 53
A. Simpulan .............................................................................................. 61
B. Saran .................................................................................................... 61
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
sebagai suatu kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri telah meluas sedemikian
rupa, sejalan dengan itu struktur organisasi dan masalah pengololaan usahanya
tidak lepas dari kegiatan pencatatan tentang semua kejadian atau transaksi
keuangan untuk mengelola kegiatan usahanya. Aktivitas ini selalu terjadi secara
1
2
pendapatan suatu proyek baru dapat diakui apabila kontrak telah selesai
dikerjakan, serta biaya-biaya yang masih harus menjadi beban jumlah tidak
dahulu dengan pemberi kerja dimana proyek mempunyai jangka waktu yang
bervariasi, sebagian proyek dapat diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari
satu tahun periode akuntansi yang pendapatan dan laba kotor diakui dengan
metode kontrak selesai atau sebelum per 31 desember, dan sebagian proyek
yaitu pada laporan laba rugi adalah pengakuan pendapatan. Dalam mengakui
secara wajar sesuai dengan nilai sesungguhnya. Untuk itu agar tidak menyesatkan
para pemakai laporan keuangan, maka laporan keuangan tersebut harus disusun
pendapatan kontrak dan beban kontrak yang diatur dalam Pernyataan Standar
VIII Makassar adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
3
II/1,Rappocini,Tamalate Makassar.
B. Rumusan Masalah
kali ini adalah: Apakah system pengakuan pendapatan dan beban atas jasa
C. Tujuan Penulisan
(Persero) Tbk Cabang VIII Makassar sudah sesuai dengan Standar Akuntansi
D. Manfaat Penulisan
2. Bagi akademisi ,sebagai bahan bacaan dan reperensi bagi penulis lainnya yang
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENDAPATAN
1. Pengertian Pendapatan
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 (Revisi 2009) pendapatan adalah arus masuk
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama
suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkkan kenaikan entitas, yang
tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Pendapatan adalah arus masuk
aktiva dan atau penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang,
pemberian jasa, atau kegiatan menghasilkan laba lainnya yang membentuk operasi
utama atau inti perusahaan yang berkelanjutan selama suatu periode (Kieso, et al,
2007: 516).
pembuatan suatu produk, pelayanan jasa, atau kegiatan lain yang merupakan
masuk atau peningkatan lain atas harta dari suatu kesatuan atau penyelesaian
5
6
barang,pemberian jasa atau aktivitas lain yang merupakan operasi pokok atau
tradisional, yaitu menyatakan bahwa revenue adalah inflow assets atau net assets
ke dalam perusahaan sebagai akibat penjualan barang atau jasa. Dalam praktek
tradisional aktiva pada umumnya meningkat atau hutang berkurang pada saat
penjualan atau penyerahan barang atau jasa. Padahal tidak selalu meningkatnya
aktiva atau berkurangnya sejumlah hutang disebabkan oleh pendapatan tetapi bisa
salah satu alasan mengapa jumlah aktiva bertambah dan sejumlah hutang
berkurang.
didefinisikan sebagai arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal perusahaan. Selama suatu periode bila arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi modal. Dalam
PSAK No. 23 pernyataan ini harus ditetapkan dalam akuntansi untuk pendapatan
a. Penjualan barang.
b. Penjualan jasa.
sebagai berikut :
a. Pendapatan Operasi
1) Penjualan kotor
2) Penjualan bersih
lain-lain.
1) Pendapatan bunga
2) Pendapatan sewa
penerimaan uang sebagai akibat dari proses penjualan. Semua kegiatan yang
a. Pendapatan baru diakui bila jumlah rupiah pendapatan telah direalisasikan atau
transaksi pertukaran produk atau jasa hasil kegiatan perusahaan dengan kas
atau klaim untuk menerima kas. Pendapatan dapat dikatakan cukup pasti akan
segera terrealisasi bila barang penukar yang diterima dapat dengan mudah
untuk dikonversi menjadi sejumlah kas atau setara kas yang cukup pasti. Untuk
pasti tidak dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran barang dan mudah dijual
pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur criteria pengakuan yang
sesuai dengan standar akuntansi dalam laporan neraca dan laba rugi, yaitu
a. Ada kemungkinan manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
b. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 (Revisi 2010 ) pada kontrak harga tetap,
hasil suatu transaksi yang meliputi kontrak harga tetap, hasil kontrak kontruksi
dapat diestimasi secara andal bila semua hal-hal berikut ini dapat terpenuhi yaitu
b. Pada saat penjualan ini adalah timing dari revenue untuk kebanyakan barang
yang dijual.
10
c. Pada saat diterimanya uang tunai : misalnya, terjadi pada penjualan dengan
cicilan.
Gambaran yang jelas tentang hasil usaha suatu perusahaan, maka harus
karena itu untuk tujuan pencatatan dan pelaporan dalam akuntansi, diperlakukan
pembatas yang jelas mengenai kapan suatu pendapatan sudah harus diakui sebagai
pendapatan,karena jika tidak ini akan dapat merugikan beberapa pihak, misalnya
jika suatu perusahan belum mengakui adanya suatu pendapatan atas kontrak-
kontrak jangka panjang sebelum bangunan selesai dibuat, maka hal ini akan dapat
merugikan para pemegang sahamnya jika misalnya para pemegang saham tersebut
ingin menjual sahamnya pada saat itu juga.Sebagai ketentuaan umum, pendapatan
b. Pendapatan atas jasa yang diberikan oleh perusahaan jasa diakui pada saat jasa
oleh pihak lain, seperti pendapatan sewa, bunga, dan royalty diakui sejalan
yang nyata dan umumnya selalu diikuti dengan bukti yang tertulis, karena
2) Konvensi.
Produk yang dijual kepada pembeli dan menjadi resiko pembeli yang
bersangkutan, sedang penjual menerima suatu aktiva tertentu atau hak untuk
3) Kepastian.
Sejumlah biaya yang berhubungan dengan produk tersebut dan telah dapat
penjualan.
12
karena sudah jelas menyimpang dari ketentuan yang ada, yaitu bahwa pendapatan
sudah harus dilaporkan pada saat terjadinya penjualan, tetapi jika keadaan tidak
1) Tidak adanya dasar yang cukup untuk menentukan kolektibilitas dari piutang,
diperhitungkan, dan biaya tadi tidak dapat ditaksir jumlahnya secara tepat.
Jadi hanya dalam keadaan yang tidak menentu sajalah cara tersebut di atas
consignee.
13
Pengakuan pendapatan pada saat selesai produksi ini dapat dibenarkan jika
nilai dari barang tersebut sudah dapat ditentukan dengan pasti, dan untuk
pemasaran barang-barang tersebut dapat dijamin atau juga produk yang sudah
dipastikan terjual karena kontrak penjualan, dan juga mengenai biaya pemasaran
dengan menggunakan nilai tukar (exchange value) dari barang atau jasa. Nilai
tukar ini menunjukkan ekuivalen kas atau nilai sekarang dari pendiskontoan
terbaik untuk mengukur pendapatan adalah dengan menggunakan nilai tukar atas
barang dan jasa. Dalam banyak kasus, nilai tukar bisa diekuivalenkan dengan
harga yang telah disepakati dalam transaksi dengan pelanggan. Tetapi harus ada
pendapatan itu dapat diakui adalah measurability, dimana pendapatan itu dapat
ditentukan besarnya dengan wajar agar didalam laporan keuangan itu tidak
tercermin pendapatan yang terlalu tinggi (over stated) dan terlalu rendah (under
penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan
Perusahaan Konstruksi
perusahaan dagang atau perusahan industri lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh
dua hal pokok, yaitu lokasi serta lamanya dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh
dimana harga jualnya telah ditentukan lebih dahulu sebelum produksi dimulai,dan
bahkan lebih dari satu atau dua periode pembukaan. Walaupun perusahaan
industri konstruksi bekerja atas dasar pesanan, namun tidak dapat disamakan
dengan " Job Order Manufacturing " yang produksinya dilakukan di pabrik serta
rangka penyajian laporan keuangan perusahaan pada setiap akhir tahun, yang
penyelesaian pekerjaannya, dalam arti bahwa laba atau rugi suatu proyek dapat
15
penyelesaian pekerjaan suatu proyek sampai suatu saat tertentu atau pada saat
masa penetapan hasil yang dimaksud dan taksiran biaya seluruhnya untuk
baru, atau Pengukuran secara lain atas kemajuan pekerjaan dalam rangka
dibebankan sampai dengan saat ini (costs todate), dengan biaya-biaya yang
costs to date
––––––––––––––––––––––––––– x 100 % = ... %
costs to date + costs to complete
Ket :
total biaya tersebut akan dapat ditaksir laba atau rugi proyek secara
tehnis ini adalah dengan memisah-misahkan jenis pekerjaan yang harus dilakukan
dalam suatu proyek. Kemudian dihitung atau ditaksir tingkat penyelesaian tiap
pendapatan yang diakui sampai dengan saat ini untuk tiap jenis pekerjaan dihitung
Pendapatan suatu proyek baru dapat diakui apabila kontrak telah selesai
dikerjakan, serta biaya-biaya yang masih harus menjadi beban jumlah tidak
material lagi. Jadi metode ini menekan ketelitian dan kecermatan dalam
Biasanya biaya adminitrasi dan umum dianggap sebagai beban perusahaan pada
periode terjadinya. Akan tetapi dalam hal kontrak pembangunan jangka panjang
pembebanan biaya tidak dapat terjadi pada periode di mana tidak ada kontrak
yang diselesaikan, sehingga tidak ada pendapatan yang diakui perusahaan. Hal ini
biaya proyek, sehingga terdapat adanya perbandingan biaya dan pendapatan yang
lebih baik.
proyek yang selesai dikerjakan maka lazimnya biaya administrasi dan umum
tersebut dibebankan sebagai biaya peiode terjadinya dan tidak perlu dialokasikan
pada suatu titik tertentu dalam proses laba, yaitu pada suatu titik tertentu dalam
proses laba, yaitu pada saat harta terjual atau jasa diserahkan. Ini berarti, dengan
penggunaan dasar tunai atau cash basis yang murni (pure basis), pendapatan dari
penjualan barang atau jasa hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan
langganan diterima.
Jurnal :
Kas xxxx
Penjualan xxxx
jasa telah dilakukan pada saat terjadinya tanpa memandang pada saat periode
pada saat terjadinya penjualan. Sesuatu hal yang sering terjadi bahwa sesuatu
pengakuan yang jelas tentang kapan pendapatan itu terjadi. Dasar akrual untuk
selama produksi, maka dalam hal ini apabila keuntungan dapat dihitung secara
sebanding dengan tugas yang dikerjakan atau jasa yang dilaksanakan pada akhir
produksi, maka pendapatan diakui pada barang atau pada pengumpulan hasil
Jurnal :
Piutang xxx
Penjualan xxx
19
B. BIAYA
1. Pengertian Biaya
Tujuan itu dapat tercapai apabilah biaya yang dikeluarkan sebagai bentuk suatu
tepat dalam menentukan apakah suatu pengorbanan merupakan biaya atau tidak,
maka terlebih dahulu harus dipahami tetang pengertian tentang biaya antara lain :
Menurut Simamora (2007 : 16), biaya adalah nilai atau setara kas yang
korbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan bermanfaat pada saat ini dan
yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi, sedang terjadi atau
ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi, atau kemungkinan
adalah ukuran arus keluar (out Flow) barang-barang atau jasa, yang di banding
asset neto sebagai hasil dari penggunaan jasa dalam menghasilkan pendapatan
atau pembebanan pajak oleh unit pemerintah sedang dalam istilah biaya (cost)
digunakan secara khusus, maka harus dimodifikasi dengan deskriptif antara lain :
20
langsun, konversi, tidak langsung tetap, variable, dapat dikontrol, produk period,
manfaat.
atau pengorbanan yang dapat diukur dalam satuan uang yang dilakukan sebagai
2. Penggolongan Biaya
penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan
costs for diferent purpose”. Menurut Mulyadi (2004 : 14) dalam skripsi Ridwan
a. Objek pengeluaran
sesuai dengan nama objek pengeluaran. Misalnya nama objek pengeluaran adalah
bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar
produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu,
mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
dibiayai, sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen, dalam
1) Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadi, yang penyebab
yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan
2) Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang terjadi tidak hanya
2) Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan
3) Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi
tertentu.
4) Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume
e. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi
1) Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu
periode akuntansi.
3. Pengakuan Biaya
Biaya terjadi apabila barang dan jasa akan digunakan dalam proses
menggunakan barang atau jasa atau boleh dilakukan setelah kegiatan itu, atau
dalam keadaan yang tidak biasa dan boleh mendahului kegiatan itu kapan biaya
secara tegas ataupun secara tersirat. Definisi laba sebagai perubahan dalam nilai
penurunan nilai atau jika tidak terdapat manfaatatau nilai nyata yang akan
diterima pada masa yang akan datang dari pengguna barang atau jasa.
Konsep laba yang menekankan arus kas menyimpulkan bahwa biaya harus
Akuntansi akrual yang tradisional agaknya berada diantara kedua estrem ini tetapi
bersandar pada konsep nilai yang menyarakanan bahwa harga masukan (biaya)
harga ke luar (penjualan). Artinya, biaya harus diakui pada periode di mana
pendapatan yang berkaitan diakui (Eldon S.Hendriksen dkk, 2005 : 179). Harga
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 (Revisi 2010) dalam hal kontrak harga tetap,
terpenuhi:
24
b. Biaya kontrak yang dapat di atribusi pada kontrak dapat diidentifikasi dengan
jelas dan diukur secara andal sehingga biaya kontrak aktual dapat dibandingkan
4. Pengukuran Biaya
dipakai dalam periode mendatang tersebut. Pengukuran biaya yang umum dipakai
didasarkan pada harga yang sedang berlaku (current prices), karena pendapatan
juga diukur berdasarkan harga yang sedang berlaku untuk produk. Pengukuran
laba yang timbul dari transaksi, (2) keuntungan atau kerugian yang timbul dari
likuidasi atau ekuivalen kas berlaku mungkin relevan dalam pengukuran biaya
kemungkinan penggantian pada masa datang. Jika terdapat pasar yang baik di
likuidasi sangat relevan. Di pihak lain, harga perolehan pengganti yang sedang
perusahaan pada waktu mendatang jika terlihat kemungkinan kelanjutan masa lalu
ke masa yang akan datang. Salah satu kesulitan dalam menggunakan harga
tersedia untuk jenis barang atau jasa yangsama yang diperoleh sebelumnya, atau
mungkin tidak terdapat pengukuran yang dapat diversifikasi atas harga seperti itu.
pendapatan dan biaya kontrak dengan menerbitkan sebuah pernyataan PSAK No.
dengan kontrak konstruksi. Oleh karena sifat dari aktivitas yang dilakukan pada
kontrak konstruksi, tanggal saat aktivitas kontrak mulai dilakukan dan tanggal
saat aktivitas tersebut diselesaikan biasanya jatuh pada periode akuntansi yang
26
berlainan. Oleh karena itu, persoalan utama dalam akuntansi kontrak konstruksi
adalah alokasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak pada periode di mana
kapan pendapatan dan biaya suatu kontrak konstruksi diakui sebagai pendapatan
dan beban dalam laporan laba rugi komprehensif. Pedoman ini juga menyediakan
kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak dan
aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan. Taksiran rugi pada
kontrak konstruksi tersebut segera diakui sebagai beban kontrak PSAK No.34 (
yang berguna mengenai cakupan aktivitas kontrak dan kinerja selama suatu
tersebut, maka perlu dilakukan suatu pengakuan metode pendapatan dan beban
27
kontrak yang tepat yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No.34.
C. Laporan Keuangan
meliputi : Laporan posisi keuangan pada akhir periode, Laporan laba rugi
perubahan ekuitas selama periode, Laporan arus kas selama periode, Catatan atas
tergantung pada laporan keuangan sebagai sumber utama informasi keuangan dan
karena itu laporan keuangan tersebut seharusnya disusun dan disajikan dengan
Indonesia (IAI) ada empat karakteristik kualitatif tersebut adalah sebagai berikut
ini:
a. Dapat dipahami.
b. Relevan.
c. Keandalan.
penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya di
d. Dapat diperbandingkan
29
keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas
entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
mengenai entitas yang meliput i: asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban
termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan arus kas”. Informasi tersebut, beserta
informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu
pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan khususnya, dalam
keputusan.
D. KERANGKA PIKIR
konstruksi terutama mengenai perilaku biaya antara lain sebagai berikut ini.
periode tutup buku. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan secara skematis sebagai
berikut.
31
PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk Cabang VIII
Makassar
PSAK NO.34
ini adalah, sistem pengakuan pendapatan dan biaya. Pengakuan pendapatan dan
biaya akan dianalisis dan dibandingkan dengan standar akuntansi secara umum
atau Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.34 apakah sesuai dengan standar
E. HIPOTESIS
Perumahan (Persero) Tbk Cabang VIII Makassar belum sesuai dengan Pernyataan
METODE PENELITIAN
bergerak dibidang jasa konstruksi dan waktu yang digunakan untuk melakukan
penelitian adalah selama dua bulan mulai bulan april sampai juni 2016.
sebagai berikut:
laporan.
33
34
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan ini antara lain:
a. Data Primer, data ini diperoleh melalui hasil wawancara atau observasi
langsung dilapangan.
dari pihak terkait dalam hal ini badan atau perusahaan terkait.
pengakuan pendapatan dan beban atas jasa yang sesuai Pernyataan Standar
Keuangan No.34.
35
E. Defenisi Oprasional
pengolahan data.
akuntansi.
perusahaan.
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
bergerak dalam bidang jasa konstruksi sejak tahun 1953. Kontraktor nasional pertama
keahlian yang lebih luas dalam bidang pembangunan dan Civil Enginering
Construction, pembangunan Real Estate, dan mengacu untuk menjadi salah satu
meliputi:
a. Building
Adapun Wilayah kerjanya tersebar di Indonesia, mulai dari Cabang I sampai dengan
36
37
Engineering ("VE") untuk mendapatkan biaya konstruksi yang lebih efisien dengan
tidak merubah fungsi struktur atau bangunan. Metode VE merupakan salah satu
Dengan melaksanakan VE, akan diperoleh biaya proyek yang optimum, tanpa
proyek yang berhasil diperoleh dengan menerapkan VE antara lain, Kelapa Gading
Mall Jakarta, Medan Fair Sumatera Utara, JACC Jakarta, RS Boromeus Jawa Barat,
dan Gading Nias Residence Jakarta, jalan tol Kerawang Timur-Kerawang Barat, jalan
tol Kerawang-Dawuan.
Agustus 2009 dan mempunyai visi menjadi pusat pelatihan dan pengembangan SDM
konstruksi terbaik di Indonesia dan memiliki misi seperti menyediakan sarana serta
menjadi sarana riset manajemen yang dapat memberikan nilai tambah kepada
Perseroan.
adalah untuk pengembangan SDM yang mempunyai kapabilitas tinggi, fit, proper,
professional dan global mindset.Sebagai kontraktor, nilai kontrak yang diperoleh atas
Hal ini mendorong pertumbuhan perolehan kontrak Perseroan oleh karena bidang
Juli 2009, Perseroan telah berhasil mendapatkan kontrak baru senilai Rp2.343.704
juta.
proyek baru, dimana perolehan proyek tersebut berasal dari sector Pemerintah,
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi
pajak progresif diubah menjadi PPh pasal 4 ayat (2) Undang-undang PPh
PP No.71 tahun 2008 mengenai perubahan ketiga atas PP dari pengalihan hak
1. Visi perusahaan
2. Misi Perusahaan
memberikan nilai tambah kepada semua stakeholder didukung oleh sehat struktur
C. Struktur Organisasi
lain. Hal ini disebabkan karena karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, sehingga
fungsi yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas
dalamnya, sehingga dapat memperlancar pola kerjasama yang baik demi kelancaran
aktivitas perusahaan.
agar lebih mudah dan efisien dalam mengerjakan tugas dan fungsinya masing-masing
perusahaan walaupun segala aspek yang ada dalam struktur organisasi saling
Dev. DEV.Pengemban
SDM gan Direktur Direktur
Pemasaran Keuangan
A. Transaksi Perusahaan
berikut:
Proses Konsolidasi
Transaksi Cab,
Proyek dan Pusat
Laporan Keuangan :
- Neraca
- Laba / Rugi
(Persero) Tbk Cabang VIII Makassar adalah sudah melalui proses konsolidasi
42
43
1. Transaksi Proyek
2) Biaya subkontraktor,
4) Biaya alat,
a. Biaya Pemasaran.
Daftar proyek yang aktif (masih dalam tahap penyelesaian) atau proyek
Tabel 5.I
2015
N. Kontrak Realisasi %
No Nama Proyek Renc. Biaya
.PPN Biaya Phisik
Dari data diatas tercatat bahwa realisasi biaya kontrak kontruksi tahun
2015 sebesar Rp.. 159,873,077,000,00 terdiri dari beberapa biaya yang dirinci
sebagai berikut :
45
Tabel 5.2
Keterangan :
bukti LPP (Laporan Prestasi Proyek). Uraian tersebut di atas dimaksudkan agar
dalam mengolah data pendapatan dan biaya konstruksi lebih terarah berdasarkan
data yang factual berdasarkan bukti-bukti akuntansi yang ada di cabang maupun
1. Biaya Langsung
progres phisik proyek, termasuk dalam kelompok biaya ini adalah berikut ini.
a. Biaya Upah.
b. Biaya Bahan.
c. Biaya Subkontraktor.
pencapaian phisik proyek, termasuk dalam kelompok biaya ini adalah berikut ini.
B. Pengakuan Biaya
1. Biaya Upah
Biaya upah terjadi dari hasil opname pekerjaan mandor/ buruh dan oleh
tersebut manajer administrasi membuat daftar upah borongan (DUB) atau daftar
Dari hasil penelitian lapangan, transaksi ini oleh pihak akuntansi akan
K Bank Rp 12.761.858.000,00
2. Biaya Bahan
Biaya bahan diakui setelah adanya barang diterima dan digunakan dalam
progres proyek PT. Pembangunan Perumahan yang dituangkan dalam form Bon
48
Penerimaan Gudang (BPG) untuk jenis bahan-bahan utama yang digunakan dalam
proses pencapaian phisik proyek seperti semen, batu-bata, besi beton, pasir, batu
geotextile, cangkul, sekop dan alat-alat atau bahan-bahan lain yang tidak
dikategorikan dalam bahan utama. Jadi biaya bahan diakui terhadap bahan yang
Jurnal Pencatatannya :
K Bank Rp 14.413.446.000,00
3. Biaya Subkontraktor.
dan oleh manajer proyek dibuat Laporan Prestasi Subkontraktor (LPS). Dengan
dasar bukti LPS tersebut pihak akuntansi akan menjurnal berikut ini.
berita acara tagihan subkontraktor, pada saat pembayaran akan dijurnal sebagai
berikut.
K Bank Rp 124.232.139.000,00
Biaya alat dan penyusutan kendaraan ini terjadi berdasarkan hasil opname
pemakaian alat yang dibuat oleh bagian Ark dan logistik yang dituangkan dalam
form Biaya Langsung Alat (BLA) yang telah ditandatangani oleh manajer proyek
maupun manajer administrasi. Dengan dasar bukti BLA ini pihak akuntansi akan
K Bank Rp 1.518.163.000,00
Timbulnya biaya bunga bank proyek ini adalah merupakan selisih antara
jumlah cash out (pembayaran cash basis) dengan jumlah cash in (termin cair).
Apabila jumlah cash out lebih besar dari pada cash in, maka manajemen
menetapkan tarif 24 % per tahun atau 2 % per bulan terhadap nilai selisih tersebut,
dan tarif ini adalah tarif bank pemberi kredit. Dari data diatas yang dibebani biaya
Proyek tersebut terdapat cash flow negatif artinya antara cash in (termin
cair) dengan cash out (pembayaran cash basis) lebih besar cash out-nya, diketahui
K Bank Rp 620.000,00
cabang dan yang timbul dari semua kegiatan pengelolaan proyek melalui kantor
cabang yang dituangkan dalam form Daftar Biaya Usaha Cabang (DBUC).
kontribusi dan sifat biaya yang dibebankan pada overhead cabang yang telah
Rencana atau proyeksi biaya overhead cabang ditetapkan dalam satu tahun
dimana setiap tiga bulan sekali/ triwulanan dievaluasi tingkat besarnya biaya
overhead tersebut. Ditetapkan bahwa besarnya biaya overhead cabang tidak boleh
ditetapkan.
a. Beban Pemasaran
Beban Publikasi Rp
untuk mengalokasikan biaya sesuai dengan pos biaya yang telah diproyeksikan
oleh perusahaan.
K Kas Rp 2.683.740.000,00
C. Pengakuan Pendapatan
Mengacu pada PSAK No. 34 bahwa pengakuan biaya dan pendapatan jasa
diestimasi secara andal, pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan
neraca. Taksiran rugi (expcted loss) pada kontrak kontruksi tersebut harus segera
of Completion Method). Dalam metode ini semua biaya yang dikeluarkan untuk
Taksiran laba dicatat dengan mendebit pengakuan laba kontrak jangka panjang.
(accruall basis), yaitu pendapatan dan biaya dibukukan pada saat terjadinya
dalam Laporan Prestasi Proyek (LPP) sebagai dasar pencatatan pendapatan jasa
konstruksi.
1. Taksiran Laba
Tabel 5.3
Taksiran
N. Kontrak Realisasi Taksiran Biaya
No Nama Proyek Hasil
PPN Biaya Biaya
Total
Hotel
2 Permata 6.727.069 3.348.919 2.673.000 6.021.919 705.150
Trial
4 Embankment 1.292.700 423.634 738.778 1.162.412 130.288
Proyek
5 jembatan 5.930.746 5.396.978 - 5.396.978 533.768
Dari data di atas, dapat diketahui taksiran laba tahun 2015 untuk proyek
sebagai berikut.
55
a. Proyek UBS
Rp 146.824.177.000,00
= –––––––––––––––––– x Rp 102.394.624.000,00 =Rp 66.061.047.000,00
Rp 227.605.376.000,00
b. Hotel Permata
Rp 3.348.919.000,00
= –––––––––––––––––– x Rp 705.150.000,00 = Rp 392.149.000,00
Rp 6.021.919.000,00
c. Graha Soho
Rp 3.861.366.000,00
= ––––––––––––––––– x Rp 798.859.000,00 = Rp 380.186.558,00
Rp 8.113.614.000,00
d. Trial Embankment
Rp 423.634.000,00
= ––––––––––––––––– x Rp 130.288.000,00 = Rp 47.482.671,00
Rp 1.162.412.000,00
e. Proyek Jembatan
Rp 5.396.978.000,00
= ––––––––––––––––––– x Rp 533.768.000,00 = Rp 533.768.000,00
Rp 5.396.978.000,00
2. Realisasi Laba
Cabang VIII Makassar berdasarkan fakta dan data dilapangan tahu 2015 sebagai
berikut.
56
Tabel 5.4
% Pend.
Nama N. Kontrak Realisasi
No Phisi Laba
Proyek .PPN Kontrak Kontrak
k
Proyek
1 UBS 330.000.000 64,52 212.916.000 146.842.177 66.073.823
Hotel
2 Permata 6.727.069 55,85 3.757.068 3.348.919 408.149
Graha
3 Soho 8.912.473 48,14 4.290.465 3.861.366 429.099
Trial
4 Embank. 1.292.700 36,50 471.836 423.634 48202
Proyek
5 jembatan 5.930.746 100 5.930.746 5.396.978 533.768
Jumlah 352.862.988 227.366.115 159.873.074 67.493.041
Sumber: PT PP (Persero) Tbk Cab. VIII Makassar.
Pada saat penagihan berita acara termin phisik proyek ke pihak pemilik
yang dipotong oleh pihak pemilik proyek sebesar 5 % dari setiap termin yang
D Bank Rp 215.997.809.000,00
Perumahan (Persero) Tbk Cabang VIII Makassar dengan pihak pemilik proyek/
pemberi kerja, maka pihak kontraktor berhak mengajukan tagihan retensi sebesar
5 % dari total tagihan termin yang dipotong setiap tagihan termin yang diajukan
ke pihak pemberi kerja. Berita acara tagihan retensi termin akan dijurnal sebagai
berikut.
D Bank Rp 11.368.306.000,00
Setelah semua tagihan dibayar oleh pihak pemberi kerja dan setelah
menggambarkan bahwa catatan termin proyek tersebut sudah lunas dibayar oleh
(Persero) Tbk Cabang VIII Makassar di atas jika dibandingkan dengan teori yaitu
Tabel 5.5
Realisasi Taksiran
No Nama Proyek Selisih
Laba Laba
Penyelesaian yaitu perhitungan laba menurut Realisasi lebih besar daripada laba
yang paling mencolok yaitu proyek yang mempunyai nilai kontrak yang lebih
proyek yang tidak terdapat perbedaan/ selisih yaitu Proyek Jembatan. Alasan
perbedaan/ selisih antara taksiran laba dengan realisasi laba dapat diuraikan
sebagai berikut.
biaya perencanaan.
b. Dari segi pendapatan taksiran laba dihitung berdasarkan nilai kontrak awal
ini menunjukan bahwa internal kontrol terhadap pengeluaran biaya sudah cukup
biaya ,ini berarti perstasi atau kinerja perusahaan belum terlalu maksimal. Hal ini
terlihat pada masih adanya selisih (varians) pada realisasi terhadap anggaran
BAB VI
A. SIMPULAN
lebih besar. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa, system pendapatan
lemah.
B. SARAN
atas, maka penulis mencoba memberikan saran-saran dan semoga saran tersebut
bermanfaat bagi perusahaan yang bersangkutan. Adapun saran dari penulis adalah
61
62
yang dikeluarkan berdasarkan yang telah tercatat pada kartu pembebanan. Biaya
pengerjaan proyek yang sebelumnya telah dibuat oleh perusahaan. Untuk itu pada
akhir periode harus diadakan out off terhadap biaya dan penyesuaian terhadap
harga pokok bahan yang tidak dipakai dan dikembalikan ke gudang diperlukan
N
Data proyek
2015
N. Kontrak Realisasi %
No Nama Proyek Renc. Biaya
.PPN Biaya Phisik
2015
Tahun 2015
% Pend.
No Nama Proyek N. Kontrak .PPN Realisasi Kontrak Laba
Phisik Kontrak
Realisasi Taksiran
No Nama Proyek Selisih
Laba Laba
Belkoui, Ahmed Riahi. 2006. Accounting Theory, Edisi Ke Lima Salemba Empat.
Jakarta
Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Empat salemba Empat :Jakarta
Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi. Edisi Revisi 2011. Rada
Grafindo Persada. Jakarta.
63
64
x
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Data proyek PT PP (Persero) Tbk Cab. VIII Makassar ................. 44
xi
RIWAYAT HIDUP
ke SDN 21 Temban tahun 2000 sampai tahun 2006. Kemudian pada tahun yang
sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 4 Enrekang dan tamat pada
tahun 2009. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di
SMK PGRI Enrekang dan tamat tahun 2012. Kemudian pada tahun 2012 penulis
berhasil lulus pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar program strata 1 (S1). Dan pada tahun 2016, akan
dengan judul skripsi : “Analisis Pengakuan pendapatan dan Beban atas Jasa
Makassar.