SKRIPSI
OLEH
NINING ATRIANA
105731126716
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
i
HALAMAN JUDUL
NINING ATRIANA
105731126716
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Bapak dan ibu saya, Kaman dan Sahariah saya yang telah memberikan
3. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus
MOTTO HIDUP
iii
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Menyatakan bahwa skripsi ini telah diteliti, diperiksa dan diujiankan dihadapan
penguji pada Ujian Skripsi strata satu (S1) pada tanggal 27 Februari 2021 di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program StudiAkuntansi
iv
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
PANITIA UJIAN
v
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Nining Atriana
NIM. 105731126716
Diketahui Oleh:
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi yang menuntun ummatnya dari
alam yang gelap gulita ke alam yang terang-benderang dengan segala ilmu dan
sunnahnya.
kedua orang tua saya bapak sulaiman dan ibu hasniah yang senantiasa memberi
harapan, semangat, perhatian kasih sayang dan doa tulus. Dan saudara beserta
seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang
Sarjana Akuntansi (S. Ak) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
penulis diberi bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara materi
maupun moril. Oleh karena itu penulis meyampaikan rasa hormat dan sebesar-
besarnya kepada:
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
vii
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M. Si., Ak., CA. CSP, selaku Ketua
4. Bapak Dr. Agus Salim H R,SE., MM. selaku penasehat akademik yang
Muhammadiyah Makassar.
kepada ibu Drs. Kamsina, MM dan bapak Syahrul Syahrir, ST terima kasih
atas kerja sama dan bantuannnya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.
warna dan cerita, pahit manis kita lalui bersama, thank you so much for
tidak bisa di sebut satu persatu yang sudah memberi semangat dalam
Makassar.
viii
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
Muhammadiyah Makassar.
NINING ATRIANA
ix
ABSTRAK
x
ABSTRACT
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN................................................................................ vi
ABSTRAK .................................................................................................... x
ABSTRACT .................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
xii
BAB III METODE PENELITIAN
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTARGAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Audit yang merupakan salah satu bagian dari pengawasan, pada praktisnya
1
2
dan teratur dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan dan
norma yang berlaku. Norma dan ketentuan yang berlaku bagi auditor intern
pemerintah terdiri dari Kode Etik Standar Audit APIP. Kode etik dimaksudkan
dilaksanakan APIP.
dapat menilai sejauh mana auditor pemerintah telah bekerja sesuai dengan
standar dan etika yang telah ditetapkan. Kode Etik APIP dalam Peraturan
tingkah laku yang tidak etis, agar terpenuhi prinsip-prinsip kerja yang
dari seorang auditor adalah ketika terdapat kejujuran dan objektifitas dalam
oleh banyak faktor ketika melaksanakan tugas dan hanya berfokus sesuai
Kurniawan (2017), Mentari (2018), Kasni, dkk (2018), Agustina dan Sulardi
itu, dari hasil penelitian Gustia (2014) dan Ishak (2018), menemukan
arahan yang jelas terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian dari Sitio (2014),
terhadap kinerja auditor. Sementara itu, hasil penelitian dari Marlia (2017)
Dengan kata lain, tidak selalu kinerja auditor dipengaruhi oleh independensi
sama atau berbeda jika dilakukan pada auditor yang berbeda. adanya
4
perbedaan lokasi dan lingkungan kerja pada Kantor Inspektorat bisa jadi
menyebabkan pola pikir dan cara pandang serta nilai-nilai yang diyakini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
danmanfaatteoretis.
5
1. Manfaat Praktis
kinerja auditor.
2. Manfaat Teoritis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Independesi
a. Pengertian Indenpendensi
dalam audit berarti mengambil sudut pandang yang tidak bias dalam
menjalankan tugasnya)
6
7
4) Pergantian Auditor
oleh masyarakat.
masing.
kebijakan.
9
3. Kinerja Auditor
ditentukan.
1) Kualitas kerja
menyelesaikan pekerjaannya.
nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.”
Dengan kata lain, “Bagi profesi audit internal, kode etik merupakan
kompetensi.
terpenuhi.
atau perbandingan.
B. Tinjauan Empiris
Tabel 2. 1
Tinjauan Empiris
Pemerintah
(APIP) pada
Inspektorat
Daerah
Kabupaten Parigi
Moutong.
3) Indenpendensi
secara parsial
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap kinerja
Aparat
Pengawas Intern
Pemerintah
(APIP) pada
Inspektorat
Daerah
Kabupaten Parigi
Moutong.
4) Etika secara
parsial
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap kinerja
Aparat
Pengawas Intern
Pemerintah
(APIP) pada
Inspektorat
Daerah
Kabupaten Parigi
Moutong
2. Nurhayati Peranan Good 1) Good Dari pembahasan
(2017) Governance dan Governance ; dapat disimpulkan
Indenpendensi 2) Indenpendensi bahwa untuk
Auditor Auditor; dan meningkatkan
Terhadap 3) Kinerja Auditor kinerja auditor,
Kinerja Auditor sebaiknya auditor
perlu
memgembangkanGo
od Governance ,
karena dari hasil
analisis
menunjukkan bahwa
variabel tersebut
berpengaruh secara
signifikan terhadap
13
peningkatan kinerja
auditor yang dapat
dilakukan dengan
meningkatkan
prinsip keadilan,
transparansi,
akuntabilitas dan
pertanggung
jawaban.
3. Kurniawan Pengaruh 1) Indenpendensi Hasil penelitian
(2017) Indenpendensi Auditor; secara simultan
Auditor, 2) Indenpendensi menunjukkan bahwa
indenpendensiA Auditor; secara bersama-
uditor, 3) Profesionalisme sama Indenpendensi
Profesionalisme Auditor; Auditor,
Auditor, Etika 4) Etika Profesi; InsenpendensiAudito
Profesi dan 5) Gaya r, Profesionalisme
Gaya Kepemimpinan; Auditor, Etika Profesi
Kepemimpinan 6) Kinerja Auditor dan Gaya
Terhadap Kepemimpinan
Kinerja Auditor berpengaruh
di BPK terhadap kinerja
Perwakilan auditor BPK
Provinsi Aceh. Perwakilan Provinsi
Aceh, sedangkan
secara parsial
bahwa
Indenpendensi
Auditor,
IndenpendensiAudit
or, Profesionalisme
Auditor, Etika Profesi
dan Gaya
Kepemimpinan
berpengaruh
terhadap kinerja
terhadap kinerja
auditor BPK
Perwakilan Provinsi
Aceh.
4. Marlia Pengaruh 1) Pemahaman Hasil penelitian
(2017) Pemahaman Good menunjukkan
Good Governance ; bahwa: (1)
Governance 2) Gaya pemahaman Good
Dan Gaya Kepemimpinan; Governance
Kepemimpinan dan berpengaruh positif
Terhadap 3) Kinerja Auditor tapi tidak signifikan
Kinerja Auditor. terhadap kinerja
auditor; dan (2) gaya
14
kepemimpinan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
auditor.
5. Kasni, dkk Pengaruh 1) Indenpendensi; Hasil penelitian
(2018) Indenpendensi, 2) Komitmen menunjukkan bahwa
komitmen, Organisasi; secara parsial
Organisasi dan 3) Pemahaman variabel
Pemahaman Good indenpendensi dan
Good Governance ; komitmen organisasi
Governance dan auditor berpengaruh
terhadap Kinerja 4) Kinerja Auditor positif dan signifikan
Auditor (Studi terhadap kinerja
pada Badan auditor, sedangkan
Pengawasan pemahaman good
dan government
pembangunan Governance secara
Perwakilan parsial tidak
Provinsi Jambi) berpengaruh
terhadap kinerja
auditor. Sedangkan
secara simultan,
variabel
indenpendensi
auditor, komitmen
organisasi, dan
pemahaman good
governmentGoverna
nce secarabersama-
sama berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kinerja
auditor.
6. Apsari Pengaruh 1) Indenpendensi; Hasil penelitian ini
(2018) Indenpendensi, 2) Gaya menunjukkan bahwa
Gaya Kepemimpinan; indenpendensi, gaya
Kepemimpinan, 3) Komitmen kepemiminan,
Komitmen Organisasi; komitmen
Organisasi, 4) Pengalaman organisasi,
Pengalaman Kerja; pengalaman kerja,
Kerja, dan 5) Pemahaman dan pemahaman
Pemahaman Good Good Governance
Good Governance ; berpengaruh positif
Governance dan terhadap kinerja
pada Kinerja 6) Kinerja Auditor auditor pada
Auditor Inspektorat Provinsi
Bali.
7. Mentari Pengaruh 1) Indenpendensi; Hasil penelitian
15
kompetensi,
indenpendensi, dan
motivasi sedangkan
sisanya 38,2 %
dipengaruhi oleh
variabel lain yang
tidak dimasukkan
dalam penelitian ini.
9. Ishak Pengaruh 1) Indenpendensi Hasil penelitian ini
(2018) Indenpendensi Auditor; menemukan bahwa
Auditor, 2) Emotional Secara parsial
Emotional Intelligence; ditemukan bahwa
Intelligence, 3) Spiritual variabel
Spiritual Intelligence; indenpendensi
Intelligence 4) Perilaku Etis auditor dan
Terhadap Auditor; dan Emotional
Perilaku Etis 5) Kinerja Auditor Intelligence
Auditor dan berpengaruh secara
Kinerja Auditor signifikan terhadaap
perilaku etis auditor,
namun variabel
spritual intelligence
tidak memberikan
pengaruh yang
signiifkan terhadap
perilaku etis auditor
dan pengaruhnya
pun negatif. variabel
indenpendensi
auditor dan
Emotional
Intelligence tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap
kinerja auditor.
Sedangkan variabel
spritual intelligence
dan perilaku etis
auditor yang
memberikan
pengaruh yang
signifikan terhadap
kinerja auditor.
10. Rosliana Pengaruh Locus 1) Locus of Hasil penelitian
(2019) of Control, Control; menunjukkan bahwa
Budaya 2) Budaya locus of control,
Organisasi dan Organisasi; budaya organisasi
Pemahaman 3) Pemahaman dan pemahaman
Good Good Good Governance
17
memediasi positif
signifikan pengaruh
kompetensi terhadap
kinerja auditor dan
memediasi positif
signifikan
indenpendensi
terhadap kinerja
auditor.
C. Kerangka Konsep
dari seorang auditor adalah ketika terdapat kejujuran dan objektifitas dalam
oleh banyak faktor ketika melaksanakan tugas dan hanya berfokus sesuai
dari Putri (2013), Jasman (2016), Nurhayati (2017), Apsari (2018), Kurniawan
(2017), Mentari (2018), Kasni, dkk (2018), Agustina dan Sulardi (2018),
arahan yang jelas terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian dari Sitio (2014),
Indenpendensi (X1)
KinerjaAuditor (Y)
Pemahaman Good
Governance (X2)
D. Hipotesis
Kinerja Auditor
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dengan variabel lain (variabel mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri,
atau bahkan lebih. Pendekatan deskriptif asosiatif dalam penelitian ini akan
diperkirakan dalam jangka waktu 3 bulan, yakni Juli sampai September 2020
20
21
tersebut:
a. Independesi (X1)
(fitrawansyah,2014:47).
Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka yang akan menjadi
Karya, 2016)
22
Tabel 4. 1
Definisi Operasional Variabel
Skala
Nomor Item
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Pengukur
Pernyataan
an
Indenpend Indenpenden 1. Programing 1) Bebas dari
ensi (X1) si artinya Independenc tekanan atau
bebas dari e intervensi
pengaruh manajerial atau
baik terhadap friksi yang
manajemen dimaksudkan
yang untuk
bertanggung menghilangkan
jawab atas (eliminate),
penyusunan menentukan
laporan (specify) atau
maupun mengubah
terhadap (modify) apapun
para dalam audit.
pengguna 2) Bebas dari
laporan intervensi
tersebut. apapun atau
dari sikap tidak Ordinal 1–3
(Fitrawansya kooperatif yang
h, 2014:47) berkenaan
dengan
penerapan
prosedur audit
yang dipilih.
3) Bebas dari
upaya pihak
luar yang
memaksakan
pekerjaan audit
itu di-review
diluar batas-
batas
kewajaran
dalam proses
audit
2. Investigative 1) Akses langsung
Independenc dan bebas atas
e seluruh buku,
dan sumber
informasi
lainnya
mengenai
kegiatan
organisasi.
2) Bebas dari
upaya pimpinan
23
Skala
Nomor Item
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Pengukur
Pernyataan
an
perusahaan
untuk
menugaskan
atau mengatur
kegiatan yang
harus diperiksa
atau
menentukan
dapat
diterimanya
suatu evidential
metter (sesuatu
yang
mempunyai nilai
pembuktian). Ordinal 4–7
3) Kerjasama yang
aktif dari
pimpinan
perusahaan
selama
berlangsungnya
kegiatan audit.
4) Bebas dari
kepentingan
atau hubungan
pribadi yang
akan
menghilangkan
atau membatasi
pemeriksaan
atas kegiatan,
catatan atau
orang yang
seharusnya
masuk dalam
lingkup
pemeriksaan.
3. Reporting 1) Bebas dari
Independenc perasaan loyal
e kepada
seseorang atau
merasa
berkewajiban
kepada
seseorang
untuk
mengubah
dampak dari
fakta yang
24
Skala
Nomor Item
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Pengukur
Pernyataan
an
dilaporkan;
2) Menghindari
praktik untuk
mengeluarkan
hal-hal penting
dari laporan Ordinal 8 – 10
formal dan
memasukkanny
a ke dalam
laporan informal
dalam bentuk
apapun; dan
3) Menghindari
penggunaan
bahasa yang
tidak jelas
(kabur, samar-
samar) baik
yang disengaja
maupun tidak
disengaja di
dalam
pernyataan,
fakta, opini dan
rekomendasi
dalam
interpretasi.
Pemaham Good 1. Supremasi 1) Memahami
an Good Governance Hukum keharusan
Governan adalah tata (Rule of adanya
ce (X2) kelola yang Law) peraturan
baik pada perundang-
suatu usaha undangan yang
yang tegas dan
dilandasi konsisten yang
oleh etika mengatur
profesional pelaksanaan
dalam fungsi dan
berusaha tugas.
atau 2) Memahami
berkarya keharusan Ordinal 1–3
(Indonesia adanya
Institute penegakkan
Corporate hukum yang
Governance adil dan tidak
(2004:167) diskriminatif.
dalam 3) Memahami
Wulandari, keharusan
2019). adanya
25
Skala
Nomor Item
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Pengukur
Pernyataan
an
kesadaran dan
kepatuhan
terhadap
hukum.
2. Akuntabilitas 1) Memahami
(Accountabili keharusan
ty) untuk mampu
bertanggung
jawab dan Ordinal 4
mempertanggu
ngjawabkan
segala aktivitas
yang dilakukan
3. Transparans 1) Memahami
i (Openness) keharusan
adanya
kejelasan
mekanisme
formulasi,
implementasi
dan evaluasi
terhadap
kebijakan,
program atau
aktivitas Ordinal 5–6
organisasi;
2) Memahami
mengenai harus
terbukanya
kesempatan
bagi
masyarakat
untuk
mengajukan
tanggapan,
usul, maupun
kritik.
4. Profesionalis 1) Memahami
me keharusan
(profesionali dalam memiliki
sm) Skill atau
keahlian yang
professional.
2) Memahami
keharusan
dalam memiliki
kemampuan Ordinal 7–8
dan kompetensi
yang harus
26
Skala
Nomor Item
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Pengukur
Pernyataan
an
dimiliki atas
semua
tanggung jawab
dan tugas yang
dibebankan.
5. Partsipasi 1) Adanya akses
(participation bagi seluruh
) komponen atau
lapisan untuk
ikut serta atau
terlibat dalam
pembuatan
keputusan atau
kebijakan.
2) Memahami Ordinal 9 – 10
keharusan akan
penerimaan
kritik dan saran
dari masyarakat
demi
mewujudkan
kinerja yang
lebih baik.
Kinerja Kinerja 1. Indenpenden 1) Harus
Auditor auditor si melaksanakan
(Y) (inspektorat) pekerjaannya
merupakan dengan
pekerjaan kejujuran,
penilaian kecermatan,
yang bebas tanggung jawab
(independen) dan tekun. Ordinal 1–2
di dalam 2) Harus mentaati
suatu hukum dan
organisasi melakukan
untuk pengungkapan
meninjau sesuai hukum
kegiatan- dan aturan
kegiatan profesi.
perusahaan
guna
memenuhi
kebutuhan
pimpinan
(Sudiksa dan
Karya, 2016)
2. Objektif 1) Tidak terlibat
dalam aktivitas
atau hubungan
yang
27
Skala
Nomor Item
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Pengukur
Pernyataan
an
mengurangi
atau berpotensi
mengurangi
ketidakbiasan Ordinal 3–4
penilaian
auditor.
2) Tidak menerima
segala hal yang
dapat
mengurangi
penilaian
profesionalnya.
3. Confifentiality 1) Berhati-hati
dalam
penggunaan
dan proteksi
terhadap Ordinal 5
informasi yang
diperoleh dalam
pelaksanaan
tugas.
4. Komepetensi 1) Hanya terlibat
dalam
pekerjaan yang
sesuai dengan Ordinal 6
pengetahuan,
pengalaman
dan
pengetahuanny
a.
1. Populasi
2. Sampel
1. Observasi
2. Dokumentasi
3. Kuisioner
memberikan jawaban.
dari 5 (lima) dan masing – masing mempunyai nilai yang berbeda, hal
Tabel 4. 2
Alternatif Jawaban Kuesioner
Ukuran Jawaban Skor
Selalu / Sangat Setuju 5
Sering / Setuju 4
Kadang-Kadang / Cukup Setuju 3
Hamper Tidak Pernah / Kurang Setuju 2
Tidak Pernah / Tidak Setuju 1
product moment. Jika koerisien korelasi (r) bernilai positif dan lebih
valid atau sah. Jika sebaliknya, bernilai negatif, atau positif namun lebih
kecil dari r tabel, maka butiran pernyataan dinyatakan invalid dan harus
dihapus.
sejauh mana suatu alat ukur apabila dilihat dari stabilitas atau
2016):
31
regresi berganda terlebih dahulu akan dilakukan uji asumsi klasik yang
Heterokedastisitas.
a. Uji Normalitas
model grafik.
normalitas
b. Uji Multikolinieritas
Inflation Factor) dan nilai tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai tolerance
b) Uji Heteroskedastisitas
dengan melihat grafik scatter plot antara lain prediksi variable terikat
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka
2016).
1. Pengujian Hipotesis
berikut:
Y= a + b1X+ b2X2 + ε
Dimana:
Y : Kinerja Auditor
33
a : Konstan
b1 – b2 : Koefisien Regresi
X1 : Indenpendensi
ε :Eror
b. Uji t
yang digunakan adalah jikap value < 0,05, maka Ha diterima jikap
berlaku.
34
35
b. Fungsi Inspektorat
tugas pengawasan;
jabatan fungsional;
a. Visi
b. Misi
daerah.
3. Struktur Organisasi
Gambar 5. 1
Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Gowa
37
(Eselon IlIa);
B. Hasil Penelitian
1. Distribusi Kuisioner
kusioner.
Tabel 5. 1
Distribusi Kuisioner
Keterangan Jumlah Persentase
Kuisioner yang dibagikan 49 100,0%
Kuisioner yang rusak (4) 8,2%
Kuisioner yang tidak kembali (15) 30,6%
Kuisioner yang dapat diolah 30 61,2%
Sumber: data primer diolah, 2020
(100,0%) yang disebar, kuisioner yang kembali dan dapat dioleh adalah
kembali dan 4 kuisioner (8,2%) lainnya rusak sehingga tidak dapat diolah.
38
2. Deskripsi Responden
Tabel 5. 2
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki – laki 17 56,7%
Perempuan 13 43,3%
Total 30 100,0%
Sumber: data primer diolah, 2020
Tabel 5. 3
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase
S1 27 90,0%
S2 3 10,0%
Total 30 100,0%
Sumber: data primer diolah, 2020
Tabel 5. 4
Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan
Jabatan Jumlah Persentase
Pertama 8 26,7%
Muda 5 16,7%
Madya 17 56,7%
Total 30 100,0%
Sumber: data primer diolah, 2020
Tabel 5. 5
Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Jumlah Persentase
2 – 5 Tahun 6 20,0%
6 – 10 Tahun 19 63,3%
>10 Tahun 5 16,7%
Total 30 100,0%
Sumber: data primer diolah, 2020
Tabel 5. 6
Deskripsi Jawaban Responden Variabel Indenpendensi
Indenpendensi
X1 STS TS KS S SS Skor Rerata
F % F % F % F % F %
1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 9 30,0 21 70,0 141 2,66
2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 12 40,0 18 60,0 138 2,60
3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 15 50,0 15 50,0 135 2,55
4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 16 53,3 14 46,7 134 2,53
5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 11 36,7 19 63,3 139 2,62
6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 12 40,0 18 60,0 138 2,60
7 0 0,0 0 0,0 0 0,0 16 53,3 14 46,7 134 2,53
8 0 0,0 0 0,0 0 0,0 17 56,7 13 43,3 133 2,51
9 0 0,0 0 0,0 0 0,0 15 50,0 15 50,0 135 2,55
10 0 0,0 0 0,0 0 0,0 13 43,3 17 56,7 137 2,58
Sumber: Output SPSS, 2020
audit” dengan nilai rata – rata 2,66. Sementara itu, dimensi yang paling
Governance
Tabel 5. 7
Deskripsi Jawaban Responden Variabel PemahamanGood Governance
PemahamanGood Governance
X2 STS TS KS S SS Skor Rerata
F % F % F % F % F %
1 0 0,0 1 3,3 1 3,3 16 53,3 12 40,0 129 2,43
2 0 0,0 0 0,0 1 3,3 17 56,7 12 40,0 131 2,47
3 0 0,0 0 0,0 1 3,3 18 60,0 11 36,7 130 2,45
4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 21 70,0 9 30,0 129 2,43
5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 17 56,7 13 43,3 133 2,51
6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 20 66,7 10 33,3 130 2,45
7 0 0,0 0 0,0 0 0,0 19 63,3 11 36,7 131 2,47
8 0 0,0 0 0,0 0 0,0 17 56,7 13 43,3 133 2,51
9 0 0,0 0 0,0 3 10,0 18 60,0 9 30,0 126 2,38
10 0 0,0 1 3,3 2 6,7 13 43,3 14 46,7 130 2,45
Sumber: Output SPSS, 2020
harus dimiliki atas semua tanggung jawab dan tugas yang dibebankan”
rata masing – masing dimensi adalah 2,51. Sementara itu, dimensi yang
“adanya akses bagi seluruh komponen atau lapisan untuk ikut serta atau
Tabel 5. 8
Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja Auditor
Kinerja Auditor
Y STS TS KS S SS Skor Rerata
F % F % F % F % F %
1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 16 53,3 14 46,7 136 2,57
2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 14 46,7 16 53,3 136 2,57
3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 18 60,0 12 40,0 132 2,49
4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 15 50,0 15 50,0 135 2,55
5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 19 63,3 11 36,7 131 2,47
6 0 0,0 0 0,0 1 3,3 11 36,7 18 60,0 137 2,58
Sumber: Output SPSS, 2020
a. Uji Validitas
dikatakan valid.
Tabel 5. 10
Uji Validitas
Variabel Item rhitung> rtabel Ket.
Indenpendensi (X1) 1 0,454>0,306 Valid
2 0,504>0,306 Valid
3 0,754>0,306 Valid
4 0,675 >0,306 Valid
5 0,477>0,306 Valid
6 0,737>0,306 Valid
7 0,514>0,306 Valid
8 0,690>0,306 Valid
9 0,594>0,306 Valid
10 0,532>0,306 Valid
Pemahaman Good Governance (X2) 1 0,691>0,306 Valid
2 0,700>0,306 Valid
3 0,767>0,306 Valid
4 0,524>0,306 Valid
5 0,705 >0,306 Valid
6 0,651 >0,306 Valid
7 0,703>0,306 Valid
8 0,722>0,306 Valid
9 0,681>0,306 Valid
10 0,706>0,306 Valid
Kinerja Auditor (Y) 1 0,690>0,306 Valid
2 0,830>0,306 Valid
3 0,757>0,306 Valid
4 0,693>0,306 Valid
5 0,664>0,306 Valid
6 0,486>0,306 Valid
Sumber: Data primer diolah, 2020
dalam dalam kuesioner adalah valid dan dapat digunakan sebagai alat
ukur penelitian. Hal ini dibuktikan dengan nilai Corrected Item – Total
>0,306.
b. Uji Reliabilitas
2) Jika cronbach’s alpha 0,6 – 0,8 maka reabiliti dikatakan cukup; dan
Tabel 5. 11
Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien Alpha Keterangan
Indenpendensi (X1) 0,797 Cukup
Pemahaman Good Governance (X2) 0,870 Baik
Kinerja Auditor (Y) 0,770 Cukup
Sumber: Data primer diolah, 2020
memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, hal ini dibuktikan dengan nilai
dipercaya.
a. Uji Normalitas
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi
Gambar 5. 2
Grafik Histogram
Sumber: Output SPSS, 2020
mengikuti garis diagonal. Akan tetapi grafik histogram ini hasilnya tidak
Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal
Gambar 5. 3
Normal Prabability Plot
Sumber: Output SPSS, 2020
45
normalitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
cross section memiliki data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang,
1) Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik, yang ada membentuk suatu
2) Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar keatas dan dibawah
Gambar 5. 4
Diagram Scatterplot
Sumber: Output SPSS, 2020
46
tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, hal ini
c. Uji Multikolinearitas
dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, yaitu dengan melihat variance
inflation factor (VIF). Nilai cut-off yang umum dipakai adalah nilai
dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF>10 maka
terjadi multikolinearitas.
Tabel 5. 12
Uji Multikolinearitas
Variabel VIF Keterangan
Indenpendensi (X1) 1,821 Tidak Multikolinearitas
Pemahaman Good Governance (X2) 1,821 Tidak Multikolinearitas
Sumber: Output SPSS, 2020
untuk variabel independen yang diajukan oleh peneliti untuk diteliti bebas
dari multikolinearitas. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat table diatas
(dependent). Hasil uji regresi linear berganda dapat dilihat dari persamaan
berikut.
Tabel 5. 13
Coefficients
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
rinci:
1) Konstanta (α)
Konstanta sebesar 0,093. Hal ini berarti jika tidak ada perubahan dari
2) Independensi (X1)
dilakukan dengan taraf signifikansi 0,05. Jika Sig. >0,05 maka hipotesis yang
diajukan ditolak. Sebaliknya Jika Sig. <0,05 maka hipotesis yang diajukan
diterima.
Tabel 5. 14
Uji t
Varibel Sig. <α Ket. Hipotesis
Indenpendensi (X1) 0,001<0,05 Signifikan Diterima
Pemahaman Good Governance (X2) 0,001<0,05 Signifikan Diterima
Sumber: Output SPSS, 2020
hipotesis pertama (H1) dan hipotesis kedua (H2) yang diajukan dalam
dengan taraf signifikansi 0,05. Jika Sig. >0,05 maka hipotesis yang diajukan
ditolak. Sebaliknya Jika Sig. <0,05 maka hipotesis yang diajukan diterima.
49
Tabel 5. 15
Uji F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Total 3. 560 29
Sumber: Output SPSS, 2020
diketahui bahwa nilai Sig. adalah sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari
dependen.
Tabel 5. 16
Uji Determinasi
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
auditor dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian.
50
C. Pembahasan
tidaknya kinerja auditor. Hal ini dikarenakan para responden yang merupakan
bebas dari tekanan atau intervensi manajerial atau friksi yang dimaksudkan
Gowa.
51
(2017), Mentari (2018), Kasni, dkk (2018), Agustina dan Sulardi (2018),
Good Governance adalah tata kelola yang baik pada suatu usaha
yang dilandasi oleh etika profesional dalam berusaha atau berkarya. Dalam
faktor pendukung kinerja auditor. Dengan kata lain, semakin auditor pahaman
akan Good Governance maka akan berdampak pada semakin baik kinerja
auditor.
merupakan salah satu faktor penentu baik dan tidaknya kinerja auditor. Hal
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sitio (2014), Nurhayati (2017), Apsari (2018), Rosliana (2019), dan Kirana
52
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
kinerja.
53
54
DAFTAR PUSTAKA
Arens Alvin A, Elder Randal J, Beasley Mark S, Amir Abadi Jusuf. 2015. Auditing
dan Jasa Assurance. Jilid 1. Edisi Keduabelas. Jakarta: Salemba
Empat.
Fitrawansyah. 2014. Fraud dan Auditing, Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS
23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Kurniawan, Ardeno. 2012. Audit internal Nilai Tambah Bagi Organisasi, Edisi
Pertama. Yogyakarta: BPFE.
United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific
(UNESCAP). 2009. What is Good Governance ? Bangkok: Poverty
Reduction Section UNESCAP.
Ulum, Ihyaul dan HafiezSofyani. 2016. Akuntansi (Sektor) Publik. Malang: Aditya
Media Publishing.
LAMPIRAN I
KUESIONER
• Pendahuluan
• Identitas Responden
1. Nama :
Wanita
3. Pendidikan : D3 S2
S1 S3
6-10
58
• Pertanyaan
Petunjuk Pengisian:
NO URAIAN PERNYATAAN
NO URAIAN PERNYATAAN
1. 3 Reporting Independence
8. Auditor harus bebas dari perasaan loyal
kepada seseorang atau merasa
berkewajiban kepada seseorang untuk
mengubah dampak dari fakta yang
dilaporkan.
9. Auditor harus menghindari praktik untuk
mengeluarkan hal-hal penting dari
laporan formal dan memasukkannya ke
dalam laporan informal dalam bentuk
apapun.
10. Auditor harus menghindari
penggunaan bahasa yang tidak jelas
(kabur, samar-samar) baik yang
disengaja maupun tidak disengaja di
dalam pernyataan, fakta, opini dan
rekomendasi dalam interpretasi.
60
NO URAIAN PERNYATAAN
2. Pemahaman Good Governance SS S KS TS STS
2. 1 Supremasi Hukum (Rule of Law)
1. Auditor harus memahami bahwa ada
peraturan perundang-undangan yang
tegas dan konsisten yang mengatur
pelaksanaan fungsi dan tugas
2. Auditor harus memahami tentang
penegakkan hukum yang adil dan tidak
diskriminatif.
3. Auditor harus memiliki kesadaran dan
kepatuhan terhadap hukum.
2.2 Akuntabilitas
4. Auditor harus mampu bertanggung
jawab dan mempertanggungjawabkan
segala aktivitas yang dilakukan.
2. 3 Transparansi
5. Auditor harus mampu memahami
mekanisme formulasi, implementasi dan
evaluasi terhadap kebijakan, program
atau aktivitas organisasi.
6. Auditor harus mampu memahami terkait
terbukanya kesempatan bagi
masyarakat untuk mengajukan
tanggapan, usul, maupun kritik.
2. 4 Profesionalisme
2. 5 Partisipasi
61
NO URAIAN PERNYATAAN
2. Pemahaman Good Governance SS S KS TS STS
9. Adanya akses bagi seluruh komponen
atau lapisan untuk ikut serta atau terlibat
dalam pembuatan keputusan atau
kebijakan.
10. Auditor harus memahami keharusan
akan penerimaan kritik dan saran dari
masyarakat demi mewujudkan kinerja
yang lebih baik.
NO URAIAN PERNYATAAN
LAMPIRAN 2
DATA RESPONDEN
No Jenis
Pendidikan Pangkat Lama Bekerja
Responden Kelamin
Jawaban Responden
Indenpendensi [X1]
X
X1. X1. X1. X1. X1. X1. 1. X1. Tot Rera
X1. 1 2 3 4 5 6 X1. 7 8 9 10 al ta
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41 4,10
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00
5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 45 4,50
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00
5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 47 4,70
5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43 4,30
5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43 4,30
5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48 4,80
5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 48 4,80
5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 46 4,60
5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 45 4,50
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00
5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 45 4,50
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4,20
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00
4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42 4,20
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00
5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 45 4,50
5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 48 4,80
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4,20
5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 47 4,70
4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 44 4,40
5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 48 4,80
4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 46 4,60
4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 45 4,50
4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 48 4,80
4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 45 4,50
5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 47 4,70
5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 44 4,40
64
LAMPIRAN 3
Correlations
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 505** 1 . 408* . 218 -. 056 . 167
Correlation
X12
Sig. (2-tailed) . 004 . 025 . 247 . 767 . 379
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 218 . 408* 1 . 668** . 346 . 544**
Correlation
X13
Sig. (2-tailed) . 247 . 025 . 000 . 061 . 002
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 321 . 218 . 668** 1 . 296 . 491**
Correlation
X14
Sig. (2-tailed) . 084 . 247 . 000 . 113 . 006
N 30 30 30 30 30 30
Pearson -. 045 -. 056 . 346 . 296 1 . 367*
Correlation
X15
Sig. (2-tailed) . 812 . 767 . 061 . 113 . 046
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 059 . 167 . 544** . 491** . 367* 1
Correlation
X16
Sig. (2-tailed) . 755 . 379 . 002 . 006 . 046
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 175 . 218 . 134 . 063 . 157 . 355
Correlation
X17
Sig. (2-tailed) . 355 . 247 . 481 . 743 . 407 . 055
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 279 . 302 . 605** . 530** . 107 . 302
Correlation
X18
Sig. (2-tailed) . 136 . 105 . 000 . 003 . 574 . 105
N 30 30 30 30 30 30
Pearson -. 073 . 000 . 467** . 134 . 484** . 544**
X19
Correlation
67
N 30 30 30 30 30 30
Correlations
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation . 218** . 302 . 000* . 247 . 504
X12 Sig. (2-tailed) . 247 . 105 1. 000 . 188 . 005
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation . 134 . 605* . 467 . 067** . 754
X13 Sig. (2-tailed) . 481 . 000 . 009 . 724 . 000
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation . 063 . 530 . 134** . 279 . 675
X14 Sig. (2-tailed) . 743 . 003 . 481 . 136 . 000
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation . 157 . 107 . 484 . 172 . 477
X15 Sig. (2-tailed) . 407 . 574 . 007 . 363 . 008
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation . 355 . 302 . 544** . 522** . 737*
X16 Sig. (2-tailed) . 055 . 105 . 002 . 003 . 000
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation 1 . 530 . 267 . 144 . 514
X17 Sig. (2-tailed) . 003 . 153 . 448 . 004
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation . 530 1 . 336** . 086** . 690
X18 Sig. (2-tailed) . 003 . 069 . 651 . 000
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation . 267 . 336 1** . 336 . 594**
X19 Sig. (2-tailed) . 153 . 069 . 069 . 001
N 30 30 30 30 30
X110 Pearson Correlation . 144 . 086 . 336 1 . 532
68
N 30 30 30 30 30
Correlations
N 30 30 30 30 30
Pearson . 238 1 . 718** . 359 . 275
Correlation
X22
Sig. (2-tailed) . 204 . 000 . 051 . 142
N 30 30 30 30 30
Pearson . 269 . 718** 1 . 271 . 334
Correlation
X23
Sig. (2-tailed) . 150 . 000 . 148 . 071
N 30 30 30 30 30
Pearson . 453* . 359 . 271 1 . 455*
Correlation
X24
Sig. (2-tailed) . 012 . 051 . 148 . 012
N 30 30 30 30 30
Pearson . 497** . 275 . 334 . 455* 1
Correlation
X25
Sig. (2-tailed) . 005 . 142 . 071 . 012
N 30 30 30 30 30
Pearson . 410* . 302 . 351 . 463** . 666**
Correlation
X26
Sig. (2-tailed) . 025 . 105 . 057 . 010 . 000
N 30 30 30 30 30
Pearson . 371* . 628** . 429* . 257 . 591**
Correlation
X27
Sig. (2-tailed) . 044 . 000 . 018 . 171 . 001
N 30 30 30 30 30
Pearson . 399* . 398* . 584** . 015 . 593**
X28
Correlation
69
N 30 30 30 30 30
Correlations
N 30 30 30 30 30
Pearson . 302 . 628 . 398** . 691 . 273
Correlation
X22
Sig. (2-tailed) . 105 . 000 . 029 . 000 . 145
N 30 30 30 30 30
Pearson . 351 . 429** . 584 . 827 . 471
Correlation
X23
Sig. (2-tailed) . 057 . 018 . 001 . 000 . 009
N 30 30 30 30 30
Pearson . 463* . 257 . 015 . 145 . 293*
Correlation
X24
Sig. (2-tailed) . 010 . 171 . 939 . 443 . 116
N 30 30 30 30 30
Pearson . 666** . 591 . 593 . 157* . 421
Correlation
X25
Sig. (2-tailed) . 000 . 001 . 001 . 407 . 020
N 30 30 30 30 30
Pearson 1* . 489 . 381 . 354** . 253**
Correlation
X26
Sig. (2-tailed) . 006 . 038 . 055 . 177
N 30 30 30 30 30
70
N 30 30 30 30 30
Correlations
Pemahaman Good
Governance
N 30
Pearson Correlation . 700
X22 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 767
X23 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 524*
X24 Sig. (2-tailed) . 003
N 30
Pearson Correlation . 705**
X25 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 651*
X26
Sig. (2-tailed) . 000
71
N 30
Pearson Correlation . 703*
X27 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 722*
X28 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 681
X29 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 706**
X210 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation 1**
N 30
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 607** 1 . 764** . 401* . 434* . 231
Correlation
Y2
Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 028 . 016 . 219
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 464** . 764** 1 . 544** . 226 . 146
Correlation
Y3
Sig. (2-tailed) . 010 . 000 . 002 . 230 . 441
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 535** . 401* . 544** 1 . 208 . 179
Correlation
Y4
Sig. (2-tailed) . 002 . 028 . 002 . 271 . 344
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 397* . 434* . 226 . 208 1 . 466**
Y5 Correlation
Sig. (2-tailed) . 030 . 016 . 230 . 271 . 009
72
N 30 30 30 30 30 30
Pearson -. 112 . 231 . 146 . 179 . 466** 1
Correlation
Y6
Sig. (2-tailed) . 557 . 219 . 441 . 344 . 009
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 690** . 830** . 757** . 693** . 664** . 486**
Kinerja Correlation
N 30 30 30 30 30 30
Correlations
Kinerja Auditor
N 30
Pearson Correlation . 830**
Y2 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 757**
Y3 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 693**
Y4 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 664*
Y5 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 486
Y6 Sig. (2-tailed) . 006
N 30
Pearson Correlation 1**
N 30
N %
Valid 30 100. 0
Cases Excludeda 0 .0
Total 30 100. 0
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
. 797 10
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Valid 30 100. 0
Cases Excludeda 0 .0
Total 30 100. 0
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
. 870 10
74
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
N %
Valid 30 100. 0
Cases Excludeda 0 .0
Total 30 100. 0
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
. 770 6
Regression
Descriptive Statistics
Correlations
Pemahaman Good 30 30 30
Governance
Variables Entered/Removeda
Pemahaman . Enter
Good
1
Governance ,
Indenpendensib
Model Summaryb
ANOVAa
Total 3. 560 29
Coefficientsa
Coefficientsa
(Constant) . 861
Coefficientsa
Model Collinearity
Statistics
VIF
(Constant)
1 Indenpendensi 1. 821
Collinearity Diagnosticsa
1 2. 995 1. 000 . 00 . 00 . 00
Residuals Statisticsa
Charts
78
79
Frequencies
[DataSet0]
Statistics
Valid 30 30 30 30 30 30
N
Missing 0 0 0 0 0 0
Statistics
Valid 30 30 30 30 30 30 30
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
Valid 30 30 30 30 30 30 30
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
Valid 30 30 30 30 30 30 30
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
Y4 Y5 Y6
Valid 30 30 30
N
Missing 0 0 0
Frequency Table
Jenis_Kelamin
Pendidikan
Pangkat
Lama_Bekerja
X11
X12
X13
X14
X15
X16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
X17
X18
X19
X110
X21
2. 00 1 3. 3 3. 3 3. 3
3. 00 1 3. 3 3. 3 6. 7
X22
3. 00 1 3. 3 3. 3 3. 3
X23
3. 00 1 3. 3 3. 3 3. 3
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X210
2. 00 1 3. 3 3. 3 3. 3
3. 00 2 6. 7 6. 7 10. 0
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
3. 00 1 3. 3 3. 3 3. 3
4. 00 11 36. 7 36. 7 40. 0
Valid
5. 00 18 60. 0 60. 0 100. 0
BIOGRAFI PENULIS
lulus tahun 2010, SMP Negeri 1Bontomanai lulus tahun 2013, SMK Negeri 2
Selayar lulus tahun 2016, dan mulai tahun 2016 mengikuti Program S1 Akuntansi
Sampai dengan penulisan skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa