Anda di halaman 1dari 106

PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD

GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR


(STUDI KASUS PADA KANTOR INSPEKTORAT
KABUPATEN GOWA)

SKRIPSI

OLEH
NINING ATRIANA
105731126716

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020

i
HALAMAN JUDUL

PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD


GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR
(STUDI KASUS PADA KANTOR INSPEKTORAT
KABUPATEN GOWA)

NINING ATRIANA
105731126716

Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh


Gelar Sarjana Akuntansi pada
Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada:

1. Bapak dan ibu saya, Kaman dan Sahariah saya yang telah memberikan

semangat dan doa sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

2. Saudara saya Aswan Apandi yang telah memberikan dukungan untuk

proses penyelesaian karya ilmiah ini.

3. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus

dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan

dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

4. Para sahabat-sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi

semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

MOTTO HIDUP

“Banyak orang gagal dalam kehidupannya, bukan karena kurangnya

kemampuan, pengetahuan, atau keberanian, namun hanya karena mereka tidak

pernah mengatur energinya pada sasaran”.

iii
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul Penelitian : Pengaruh Indenpendensi dan Pemahaman Good


Governance Terhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus Pada
Kantor Inspektorat Kabupaten Gowa).
Nama Mahasiswa : NiningAtriana
No. Stambuk/ NIM : 105731126716
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diteliti, diperiksa dan diujiankan dihadapan
penguji pada Ujian Skripsi strata satu (S1) pada tanggal 27 Februari 2021 di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 27 Februari 2020

Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Sultan Sarda, MM Ramly, SE., M. Si


NIDN. 0930126606 NIDN. 0924048703

Mengetahui
Ketua Program StudiAkuntansi

Dr. Ismail Badollahi, SE.,M. Si. Ak. CA. CSP


NBM. 1 073428

iv
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


Skripsi atas Nama NINING ATRIANA,NIM : 105731126716, diterima dan
disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor:073/1442H/2020 M Pada tanggal
27Februari2021 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
15 Rajab 1442 H
Makassar,
27 Februari 2021 M

PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag,


(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,MM


(Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE.,MM


(WD I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

4. Penguji :1. Dr. Muh. Rum, S. E., M. Si

:2. Muchriana Muchran., S. E., M. Si.,Ak. CA

:3. Amran, S. E., M. Ak., CA

:4. Samsul Rizal, S. E., M. M

v
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Nining Atriana
Nim : 105731126716
Program Studi : Akuntansi
Dengan Judul : “Pengaruh Indenpendensi dan Pemahaman Good
Governance Terhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus Pada
Kantor Inspektorat Kabupaten Gowa)”.

Dengan ini menyatakan bahwa:


Skripsi ini saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya sendiri,
bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapa pun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 27 Februari 2021

Yang Membuat Pernyataan,

Nining Atriana
NIM. 105731126716

Diketahui Oleh:

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Ketua Program Studi Akuntansi

Ismail Rasulong, SE.,MM Dr. IsmailBadollahi,SE.,M. Si. Ak. CA. CSP


NBM: 903078 NBM :107 34 2

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan

karunianya serta petunjuk kepada saya sehingga dapat menyelesaikan penelitian

skripsi ini dengan judul “Pengaruh Indenpendensi dan Pemahaman Good

Governance Terhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus Pada Kantor

Inspektorat Kabupaten Gowa)”. Salam dan shalawat tidak lupa peneliti

haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi yang menuntun ummatnya dari

alam yang gelap gulita ke alam yang terang-benderang dengan segala ilmu dan

sunnahnya.

Teristimewah dan terutama saya sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua saya bapak sulaiman dan ibu hasniah yang senantiasa memberi

harapan, semangat, perhatian kasih sayang dan doa tulus. Dan saudara beserta

seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang

telah di berikan demi keberhasilan saya dalam menuntut ilmu.

Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar

Sarjana Akuntansi (S. Ak) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam menyelesaikan skripsi ini,

penulis diberi bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara materi

maupun moril. Oleh karena itu penulis meyampaikan rasa hormat dan sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

vii
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M. Si., Ak., CA. CSP, selaku Ketua

Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Agus Salim H R,SE., MM. selaku penasehat akademik yang

senantiasa memberikan bimbingan kepada peneliti.

5. Bapak Drs. H. Sultan Sarda, MM. selaku pembimbing I yang senantiasa

mengarahkan penulis sehingga Skripsi dapat selesai dengan baik.

6. Bapak Ramly, SE., M. Si., selaku pembimbing II yang senantiasa

memberikan saran, arahan dan perbaikan sehingga proses penelitian dan

penyusunan skripsi dapat selesai dengan baik.

7. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah meluangkan waktu dalam memberikan

ilmu kepada penulis.

8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

9. Pimpinan dan seluruh Staf Kantor Inspektorat Kabupaten Gowa terutama

kepada ibu Drs. Kamsina, MM dan bapak Syahrul Syahrir, ST terima kasih

atas kerja sama dan bantuannnya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

10. Sahabat-sahabat seperjuanagan dibangku kuliah yang telah memberikan

warna dan cerita, pahit manis kita lalui bersama, thank you so much for

Nurlidiana, Nurhikma Punde, Munawwarah, dan semua teman-teman yang

tidak bisa di sebut satu persatu yang sudah memberi semangat dalam

penyelesaian skripsi ini.

11. Teman-Teman akuntansi 2016 G. yang telah membantu saya selama

berproses di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

viii
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya

para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada almamater kampus biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul khairat, waassalamu’alaikum Wr. Wb

Makassar, 27 Februari 2021

NINING ATRIANA

ix
ABSTRAK

Nining Atriana, 2020. Pengaruh Indenpendensi dan Pemahaman Good


Governance Terhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus Pada Kantor
Inspektorat Kabupaten Gowa). Skripsi Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Dibimbing oleh H. Sultan Sarda dan Ramly.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial


indenpendensi dan pemahaman Good Governance terhadap kinerja auditor pada
Inpesktorat Daerah Kabupaten Gowa. Jenis data yang digunakan adalah data
kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini, yaitu data primer dengan
menggunakan teknik survey (kuesioner). Populasi dalam penelitian ini adalah
auditor Inspektorat Daerah Kabupaten Gowa. Jumlah sampel yang diambil 30
auditor yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan
SPSS versi 21 for windows.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) indenpendensi berpengaruh


signifikan terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Kabupaten Gowa; dan (2)
pemahaman Good Governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor
pada Inspektorat Kabupaten Gowa.

Kata kunci: Indenpendensi, Pemahaman Good Governance dan Kinerja


Auditor.

x
ABSTRACT

Nining Atriana, 2020. The Effect of Indenpendence and Understanding of


Good Governance on Auditors Performance in Regional Inspectorate of
Gowa Regency. Thesis Accounting Study Program, Faculty of Economics
and Business. Supervised by H. Sultan Sarda and Ramly.

This study aims to determine the partial effect of indenpendence and


understand of Good Governance on the performance of auditors in the
Regional Inspectorate of Gowa Regency. The type of data used is
quantitative data. Sources of data in this study, namely primary data using
survey techniques (questionnaires). Population in this research is auditor
of Regional Inspectorate of Gowa Regency. The number of samples taken
was 30 auditors who were willing to participate in this study. The data
analysis in this study was using multiple linear regression analysis with the
help of SPSS version 21 for windows.

The results showed that (1) independence have a significant effect


on the performance of auditors at the Regional Inspectorate of Gowa
Regency; (2) understanding Good Governance have a significant effect on
the performance of auditors at the Regional Inspectorate of Gowa Regency

Keywords: Indenpendence, Understanding of Good Governance and


Auditors Performance.

xi
DAFTAR ISI

SAMPUL ...................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

SURAT PERNYATAAN................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................... x

ABSTRACT .................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Tujuan penelitian .............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 6


1. Independesi .................................................................................. 6
2. Pemahaman Good Governance .................................................. 7
3. Kinerja Auditor .............................................................................. 9
B. Tinjauan Empiris .............................................................................. 11
C. Kerangka Konsep.............................................................................. 18
D. Hipotesis .......................................................................................... 19

xii
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 20


B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 20
C. Definisi operasional variabel dan pengukuran ................................... 20
D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 27
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 28
F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 34


B. Hasil Penelitian dan Pembahasan .................................................... 37
1. Deskripsi Data ............................................................................ 37
2. Deskipsi Responden.................................................................... 38
3. Deskripsi Jawaban Responden ................................................... 39
4. Uji Validasi dan Uji Relibialitas .................................................... 41
5. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 43
6. Analisis Regresi Linear Berganda................................................ 47
7. Uji Parsial (Uji t)........................................................................... 48
8. Uji Simultan (Uji F) ...................................................................... 49
9. Uji Determinasi (R2) .................................................................... 49
C. Pembahasan ..................................................................................... 50
1. Pengaruh Indenpendensi terhadap Kinerja Auditor ..................... 50
2. Pengaruh Pemahaman Good Governance ................................. 51
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Penelitian ....................................................................... 53


B. Saran Penelitian ................................................................................ 53

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 54

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian terdahulu .................................................................... 11

Tabel 4. 1 Definisi Operasional Variabel...................................................... 22

Tabel 4. 1 Data Penyebaran Kuesioner ....................................................... 37

Tabel 4. 2 Alternatif Jawaban Kuesioner ..................................................... 30

Tabel 5. 1 Distribusi Kuisioner ..................................................................... 38

Tabel 5. 2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...................... 38

Tabel 5. 3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan .......................... 39

Tabel 5. 4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan ............................... 39

Tabel 5. 5 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ...................... 39

Tabel 5. 6 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Indenpendensi ............ 40

Tabel 5. 7 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Pemahaman Good

OvernancePemahaman Good Governance ............................... 41

Tabel 5. 8 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja Auditor ............ 42

Tabel 5. 10 Uji Validitas ................................................................................ 43

Tabel 5. 11 Uji Reliabilitas ............................................................................ 44

xiv
DAFTARGAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka konseptual ............................................................... 18

Gambar 5. 1 Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Gowa ..................... 37

xv
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER .......................................................................... 62

LAMPIRAN 2 DATA RESPONDEN............................................................... 67

LAMPIRAN 3 HASIL UJI VALIDITAS ............................................................ 71

LAMPIRAN 4 SURAT IZIN PENELITIAN ...................................................... 92

BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 95

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beberapa tahun terakhir berbagai peristiwa telah memberikan

tantangan bagi para akuntan publik. Berdasarkan Standar Profesional

Akuntan Publik (SPAP) audit yang dilaksanakan auditor tersebut dapat

berkualitas jika memenuhi ketentuan atau standar auditing. Standar auditing

mencakup mutu professional (profisional qualities) auditor independen,

pertimbangan (judgment) yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan

penyusunan laporan auditor (Murti dan Firmansyah, 2017). Pengawasan

intern yang dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

yang terdapat dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terdiri

dari audit, review, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.

Pengawasan bersifat membantu agar sasaran yang ditetapkan organisasi

dapat tercapai, dan secara dini menghindari terjadinya penyimpangan

pelaksanaan, penyalahgunaan wewenang, pemborosan dan kebocoran.

Audit yang merupakan salah satu bagian dari pengawasan, pada praktisnya

terdiri dari tindakan mencari keterangan tentang apa yang dilaksanakan

dalam suatu instansi yang diperiksa, membandingkan hasil dengan kriteria

yang ditetapkan, serta menyetujui atau menolak hasil dengan memberikan

rekomendasi tentang tindakan-tindakan perbaikan.

Pemeriksaan yang dilakukan APIP terkadang menemui kendala

dalam pelaksanaannya dimana adanya rasa kekeluargaan, kebersamaan

dan pertimbangan manusiawi yang terlalu menonjol. Masalah lain yang

dihadapi dalam peningkatan kualitas APIP adalah bagaimana meningkatkan

sikap/perilaku, kemampuan aparat pengawasan dalam melaksanakan

1
2

pemeriksaan, sehingga pengawasan yang dilaksanakan dapat berjalan

secara wajar, efektif dan efisien.

Pengguna laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh APIP

menginginkan adanya aparat pengawasan yang bersih, berwibawa, tertib

dan teratur dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan dan

norma yang berlaku. Norma dan ketentuan yang berlaku bagi auditor intern

pemerintah terdiri dari Kode Etik Standar Audit APIP. Kode etik dimaksudkan

untuk menjaga perilaku APIP dalam melaksanakan tugasnya, sedangkan

Standar Audit dimaksudkan untuk menjaga mutu hasil audit yang

dilaksanakan APIP.

Dengan adanya aturan tersebut, masyarakat atau pengguna laporan

dapat menilai sejauh mana auditor pemerintah telah bekerja sesuai dengan

standar dan etika yang telah ditetapkan. Kode Etik APIP dalam Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PERMENPAN) Nomor

PER/04/M. PAN/03/2008, salah satu tujuannya adalah mencegah terjadinya

tingkah laku yang tidak etis, agar terpenuhi prinsip-prinsip kerja yang

akuntabel dan terlaksananya pengendalian audit sehingga terwujud auditor

yang kredibel dengan kinerja yang optimal dalam pelaksanaan audit.

Kinerja auditor sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, dua di

antaranya adalah indenpendensi dan pemahaman Good Governance.

Mulyadi (2010) dalam Romadon (2019), menerangkan bahwa indenpendensi

dari seorang auditor adalah ketika terdapat kejujuran dan objektifitas dalam

dirinya guna mempertimbangkan fakta, merumuskan dan menyatakan

pendapat. Auditor yang bersikap independen tidak akan mudah dipengaruhi

oleh banyak faktor ketika melaksanakan tugas dan hanya berfokus sesuai

standar etika sehingga dapat berkinerja dengan maksimal. Hasil penelitian

dari Putri (2013), Jasman (2016), Nurhayati (2017), Apsari (2018),


3

Kurniawan (2017), Mentari (2018), Kasni, dkk (2018), Agustina dan Sulardi

(2018), Romadon (2019), dan Kirana (2019) menemukan bahwa

indenpendensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Sementara

itu, dari hasil penelitian Gustia (2014) dan Ishak (2018), menemukan

sebaliknya bahwa indenpendensi tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor.

Selain indenpendensi, faktor lain yang berhubungan dengan adalah

pemahaman Good Governance. Pemahaman Good Governance merupakan

wujud penerimaan akan pentingnya suatu perangkat peraturan atau tata

kelola yang baik untuk mengatur hubungan, fungsi dan kepentingan

berbagai pihak dalam urusan bisnis maupun pelayanan public (Nurhayati,

2017). Penerapan Good Governance sangat berarti dalam membangun tata

Kelola pemerintahan yang baik dan pada gilirannya akan memberikan

arahan yang jelas terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian dari Sitio (2014),

Nurhayati (2017), Apsari (2018), Rosliana (2019), dan Kirana (2019),

menemukan bahwa pemahaman Good Governance berpengaruh signifikan

terhadap kinerja auditor. Sementara itu, hasil penelitian dari Marlia (2017)

dan Kasni, dkk (2018), menemukan sebaliknya bahwa pemahaman Good

Governance tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.

Berdasarkan review atas penelitian terdahulu di atas ditemukan

adanya research gap berupa inkonsistensi (tidak konsisten) hasil penelitian.

Dengan kata lain, tidak selalu kinerja auditor dipengaruhi oleh independensi

dan pemahaman Good Governance. Dengan demikian maka peneliti tertarik

untuk kembali menguji pengaruh independensi dan pemahaman Good

Governance dengan mengambil Kantor Inspektorat Kabupaten Gowa

sebagai lokasi penelitian untuk membuktikan apakah hasil penelitian akan

sama atau berbeda jika dilakukan pada auditor yang berbeda. adanya
4

perbedaan lokasi dan lingkungan kerja pada Kantor Inspektorat bisa jadi

menyebabkan pola pikir dan cara pandang serta nilai-nilai yang diyakini.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Independensi dan Pemahaman Good

Governance Terhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus pada Kantor

Inspektorat Kabupaten Gowa)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dihadapi di atas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Indenpendensi Berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor pada

Inspektorat Kabupaten Gowa?

2. Apakah pemahaman Good Governance berpengaruh Terhadap Kinerja

Auditor pada Inspektorat Kabupaten Gowa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang disebutkan diatas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah antara lain:

1. Menganalisis Pengaruh Indenpendensi Terhadap Kinerja Auditor pada

Inspektorat Kabupaten Gowa.

2. Menganalisis Pengaruh Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja

Auditor pada Inspektorat Kabupaten Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dibagi menjadi 2, yaitu manfaat praktis

danmanfaatteoretis.
5

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran, masukan

dan evaluasi bagi Kantor InspektoratKabupaten Gowa, khususnya dalam

kinerja auditor.

2. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu

pengetahuan dalam hal indenpendensi, pemahaman Good Governance

dan kinerja auditor serta diharapkan dapat menjadi tambahan referensi

dan dapat dijadikan sebagai sumber acuan bagi penelitian selanjutnya

yang berkaitan dengan audit.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Independesi

a. Pengertian Indenpendensi

Menurut Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens

(2015:74), “independency in auditing means holding an impartial

view in the conduct of audit testing, evaluation of audit results, and

the preparation of audit reports. “Dengan kata lain, “Indenpendensi

dalam audit berarti mengambil sudut pandang yang tidak bias dalam

melakukan pengujian audit, evaluasi atas hasil pengujian dan

penerbitan laporan audit.”

Indenpendensi memperlihatkan kepada sikap sikap yang tidak

memihak dan tidak dibawah pengaruh tekanan ataupun pihak

tertentu dalam mengambil tindakan ataupun keputusan (Mautz dan

Sharaf dalam Tuanakotta, 2011:64).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

indenpendensi merupakan sikap yang dimiliki seseorang untuk

bertindak jujur, tidak memihak, berdiri sendiri dan melaporkan

temuan-temuan hanya berdasarkan bukti yang ada.

b. Jenis – Jenis indenpendensi

Menurut Agoes (2014:34-35) jenis – jenis indenpendensi ada

tiga sebagai berikut:

1) Independent in appearance (suatu indenpendensi yang dapat

dilihat dari penampilannya distruktur organisasi perusahaan)

2) Independent in fact (independen dalam kenyataan/dalam

menjalankan tugasnya)

6
7

3) Independent in mind (independen dalam pikiran)

c. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Indenpendensi

Menurut (Elder, Beasley, Arens.,2011:75), faktor – faktor yang

mempengaruhi indenpendensi ada empat sebagai berikut:

1) Kepemilikan Finansial yang Signifikan.

Kepemilikan financial didalamsuatu perusahaan yang telah

diaudittelah termasuk hak milik didalam instrument modal dan

utang, dimana seorang auditor dilarang menduduki posisi

penasihat ataupun direksi

2) Pemberian jasa Non-Audit

permasalahan kepentingan yang nyata bagi Kantor Akuntan

Publik adalah pada saat pemberian jasa nonaudit yang diakukan

secara terus menerus.

3) Imbalan Jasa Non-Audit dan indenpendensi

suatu cara yang dilakukan oleh seorang auditor dapat dianggap

untuk berkompetensiapabila mampu mendapatkan klien.

4) Pergantian Auditor

alasan manajemen melakukan pengantian auditor adalah untuk

mencari pelayanan kualitas yang lebih baik, mengurangi biaaya

dan opinion shopping.

2. Pemahaman Good Governance

a. Pengertian Good Governance

Good Governance biasanya diartikan tata kelola

pemerintahan yang baik yang dilandaski oleh etika profesional.

Menurut Siringoringo (2015, Good Governance adalah tata kelola

organisasi yang dilaksanakan dengan baik, dapat dipertanggung


8

jawabkan, menjalankan segala prinsip – prinsip keterbukaan,

keadilan dalam rangkai mencapai pemerintahan yang baik.

Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No. 101 tahun

2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri

Sipil Pasal 2 Ayat (4), Good Governance adalah pemerintah yang

mengembangkan dan menerapkan prinsip – prinsip profesionalitas,

pelayanan prima, transparansi, supermasi hukum dapat di terima

oleh masyarakat.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan, Good

Governance adalah tata kelola pemerintah yang baik dan di dukung

oleh prinsip – prinsip yang disepakatkan dan diciptakan bersama

masyarakat, pemerintah mandani, dan sektor swasta.

b. Prinsip – Prinsip Good Governance

Menurut utomo (2012:186), ada beberapa prinsip dasar yang

harus diperhatikan dalam Good Governanc, yaitu:

1) Akuntabilitas (Accountability), yaitu mampu bertanggung jawab

dan mempertanggung jawabkan setiap aktivitas yang dilakukan.

2) Transparansi (Opennes), yaitu keterbukaan dalam pengambilan

keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi.

3) Profesionalisme (Professionalism), yaitu mengarah pada skill,

kemapuan ataupun kompetensi yang harus dimiliki oleh semua

komponen yang bertanggung jawab atas tugasnya masing –

masing.

4) Partisipasi (Participation), yaitu terbentuknya akses bagi seluruh

komponen yang terlibat dalam pembuatan keputusan dan

kebijakan.
9

5) supermasi Hukum (Rule of Law), yaitu adanya kepastian hukum

dan keadilan bagi masyarakat terhadap setiap kebijakan publik.

3. Kinerja Auditor

a. Pengertian Kinerja Auditor

Menurut wibowo (2016), kinerja merupakan kegiatan dalam

melakukan pekerjaan dari hasil pekerjaan tersebut.

Menurut Rahma dan Ramantha (2015), kinerja auditor

adalah tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang

diselesaikan oleh pihak auditor dalam waktu yang telah

ditentukan.

Sedangkan menurut Akbar (2015), kinerja auditor yaitu hasil

karya yang dicapai auditor dalam melaksanakan tugasnya dengan

mempertimbangkan pengalaman, kualitas, dan ketepatan waktu.

Pencapaian kinerja auditor yang lebih baik harus sesuai

dengan standardan kurun waktu tertentu sebagai berikut:

1) Kualitas kerja

Kualitas kerja, yaitu kemampuan dan keterampilan serta

pengetahuan yang dimiliki seorang auditor dalam

menyelesaikan pekerjaannya.

2) Kualitas kerja, yaitu banyaknya hasil kerja yang diselesaikan

auditor sesuai dengan target dan kemampuan untuk

memanfaatkan sarana dan prasarana penunjang pekerjaan.

3) Ketepatan waktu, yaitu penyelesaian pekerjaan sesuai dengan

waktu yang tersedia.

b. Kode Etik Dan Prinsip-Prinsip Auditor Internal

Arti kata Etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu,

“Etika adalah kumpulan asas atau nilai berkenaan dengan akhlak,


10

nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau

masyarakat.”

Dalam Chartered Institute of Internal Auditors for the

Professional Practice of Internal Auditing (2013) dikemukakan, “A

code of ethics is necessary and appropriate for the profession of

internal auditing, founded as it is on the trust placed in its objective

assurance about risk management, control dan Governance.”

Dengan kata lain, “Bagi profesi audit internal, kode etik merupakan

hal yang sangat penting dan diperlukan dalam pelaksanaan tugas

profesional terutama yang menyangkut manajemen risiko,

pengendalian dan proses tata kelola.”

Dua komponen penting dalam kode etik IIA (Institute Of

Internal Auditors), yaitu:

1) dengan menerapkan prinsip – prinsip yang relevan dengan

profesi ataupun praktik audit internal, antara lain:

(1Indenpendensi; (2) Objektif; (3) confidentiality; dan (4)

kompetensi.

2) Rule of conduct yang merupakan alat bantu untuk

mengintrepresentasikan principles ke dalam penerapan praktek

dan dimksudkan sebagai pedoman perilaku etis internal auditor.

hal ini di harapkan dari seorang auditor internal.

c. Pengukuran Kinerja Auditor Internal

Kinerja auditor internal dapat diukur atau dilihat dari

bagaimana auditor dapat menemuukan berbagai kelemahan atau

penyimpanan yang terjadi.

Menurut Wibowo (2016:155), pengukuran kinerja dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut:


11

1) Memastikan apakah persyartan yang dibutuhkan pelangga telah

terpenuhi.

2) Mengusahakan standar kinerja untuk menciptakan perbedaan

atau perbandingan.

3) Mengusahakan jarak bagi orang dengan tujuan untuk

memonitoring tingkat kinerja.

4) Menentukan apa saja yang perlu di proritaskan.

5) Menghindari konsekuensi dari rendahnya kualitas.

6) Memikirkan kembali konsekuensi penggunaan sumber daya.

7) Menerima umpan balik untuk mendorong usaha perbaikan.

B. Tinjauan Empiris

Tabel 2. 1
Tinjauan Empiris

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

1. Jasman Pengaruh 1) Kompetensi; 1) Komptensi,


(2016) Kompetensi, 2) Indenpendensi; Indenpendensi
Indenpendensi 3) Etika; dan dan Etika secara
dan Etika 4) Kinerja Aparat simultan
Terhadap Pengawas berpengaruh
Kinerja Aparat Intern positif dan
Pengawas Pemerintah signifikan
Intern (APIP) signifikan
Pemerintah terhadap kinerja
(APIP) Aparat
Inspektorat Pengawas Intern
Daerah Pemerintah
Kabupaten (APIP) pada
Parigi Moutong Inspektorat
Daerah
Kabupaten Parigi
Moutong;
2) Kompetensi
secara parsial
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap kinerja
Aparat
Pengawas Intern
12

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

Pemerintah
(APIP) pada
Inspektorat
Daerah
Kabupaten Parigi
Moutong.
3) Indenpendensi
secara parsial
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap kinerja
Aparat
Pengawas Intern
Pemerintah
(APIP) pada
Inspektorat
Daerah
Kabupaten Parigi
Moutong.
4) Etika secara
parsial
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap kinerja
Aparat
Pengawas Intern
Pemerintah
(APIP) pada
Inspektorat
Daerah
Kabupaten Parigi
Moutong
2. Nurhayati Peranan Good 1) Good Dari pembahasan
(2017) Governance dan Governance ; dapat disimpulkan
Indenpendensi 2) Indenpendensi bahwa untuk
Auditor Auditor; dan meningkatkan
Terhadap 3) Kinerja Auditor kinerja auditor,
Kinerja Auditor sebaiknya auditor
perlu
memgembangkanGo
od Governance ,
karena dari hasil
analisis
menunjukkan bahwa
variabel tersebut
berpengaruh secara
signifikan terhadap
13

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

peningkatan kinerja
auditor yang dapat
dilakukan dengan
meningkatkan
prinsip keadilan,
transparansi,
akuntabilitas dan
pertanggung
jawaban.
3. Kurniawan Pengaruh 1) Indenpendensi Hasil penelitian
(2017) Indenpendensi Auditor; secara simultan
Auditor, 2) Indenpendensi menunjukkan bahwa
indenpendensiA Auditor; secara bersama-
uditor, 3) Profesionalisme sama Indenpendensi
Profesionalisme Auditor; Auditor,
Auditor, Etika 4) Etika Profesi; InsenpendensiAudito
Profesi dan 5) Gaya r, Profesionalisme
Gaya Kepemimpinan; Auditor, Etika Profesi
Kepemimpinan 6) Kinerja Auditor dan Gaya
Terhadap Kepemimpinan
Kinerja Auditor berpengaruh
di BPK terhadap kinerja
Perwakilan auditor BPK
Provinsi Aceh. Perwakilan Provinsi
Aceh, sedangkan
secara parsial
bahwa
Indenpendensi
Auditor,
IndenpendensiAudit
or, Profesionalisme
Auditor, Etika Profesi
dan Gaya
Kepemimpinan
berpengaruh
terhadap kinerja
terhadap kinerja
auditor BPK
Perwakilan Provinsi
Aceh.
4. Marlia Pengaruh 1) Pemahaman Hasil penelitian
(2017) Pemahaman Good menunjukkan
Good Governance ; bahwa: (1)
Governance 2) Gaya pemahaman Good
Dan Gaya Kepemimpinan; Governance
Kepemimpinan dan berpengaruh positif
Terhadap 3) Kinerja Auditor tapi tidak signifikan
Kinerja Auditor. terhadap kinerja
auditor; dan (2) gaya
14

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

kepemimpinan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
auditor.
5. Kasni, dkk Pengaruh 1) Indenpendensi; Hasil penelitian
(2018) Indenpendensi, 2) Komitmen menunjukkan bahwa
komitmen, Organisasi; secara parsial
Organisasi dan 3) Pemahaman variabel
Pemahaman Good indenpendensi dan
Good Governance ; komitmen organisasi
Governance dan auditor berpengaruh
terhadap Kinerja 4) Kinerja Auditor positif dan signifikan
Auditor (Studi terhadap kinerja
pada Badan auditor, sedangkan
Pengawasan pemahaman good
dan government
pembangunan Governance secara
Perwakilan parsial tidak
Provinsi Jambi) berpengaruh
terhadap kinerja
auditor. Sedangkan
secara simultan,
variabel
indenpendensi
auditor, komitmen
organisasi, dan
pemahaman good
governmentGoverna
nce secarabersama-
sama berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kinerja
auditor.
6. Apsari Pengaruh 1) Indenpendensi; Hasil penelitian ini
(2018) Indenpendensi, 2) Gaya menunjukkan bahwa
Gaya Kepemimpinan; indenpendensi, gaya
Kepemimpinan, 3) Komitmen kepemiminan,
Komitmen Organisasi; komitmen
Organisasi, 4) Pengalaman organisasi,
Pengalaman Kerja; pengalaman kerja,
Kerja, dan 5) Pemahaman dan pemahaman
Pemahaman Good Good Governance
Good Governance ; berpengaruh positif
Governance dan terhadap kinerja
pada Kinerja 6) Kinerja Auditor auditor pada
Auditor Inspektorat Provinsi
Bali.
7. Mentari Pengaruh 1) Indenpendensi; Hasil penelitian
15

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

(2018) Indenpendensi 2) Profesionalisme membuktikan


dan ; bahwa: (1) kinerja
Profesionalisme 3) Kinerja Auditor auditor dipengaruhi
Terhadap oleh indenpendensi
Kinerja Auditor auditor; (2)
Internal dengan profesionalisme
Budaya sebagai auditor memiliki
Variabel pengaruh terhadap
Moderasi kinerja APIP; (3)
budaya organisasi
memperkuat dalam
hubungan antara
indenpendensi
auditor dan kinerja
APIP, dan budaya
organisasi juga
memperkuat
hubungan antara
pofesionalisme
auditor dengan
kinerja APIP
8. Agustina Kompetensi, 1) Kompetensi; Kompetensi,
dan Indenpendensi 2) Indenpendensi; indenpendensi, dan
Sulardi dan Motivasi 3) Motivasi; dan motivasi secara
(2018) Sebagai 4) Kinerja Auditor parsial berpengaruh
Determinan positif dan signifikan
Kinerja Auditor terhadap kinerja
Internal auditor pemerintah
Pemerintah daerah. Selain itu,
pengujian secara
simultan (uji F) juga
mengemukakan
hasil bahwa
kompetensi,
indenpendensi, dan
motivasi
berpengaruh secara
simultan terhadap
kinerja auditor
pemerintah daerah.
Nilai koefisien
adjusted R 2 adalah
0,618, hal ini
menunjukkan bahwa
61,8 % kinerja
auditor dapat
dipengaruhi oleh
ketiga variabel
independen yaitu
16

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

kompetensi,
indenpendensi, dan
motivasi sedangkan
sisanya 38,2 %
dipengaruhi oleh
variabel lain yang
tidak dimasukkan
dalam penelitian ini.
9. Ishak Pengaruh 1) Indenpendensi Hasil penelitian ini
(2018) Indenpendensi Auditor; menemukan bahwa
Auditor, 2) Emotional Secara parsial
Emotional Intelligence; ditemukan bahwa
Intelligence, 3) Spiritual variabel
Spiritual Intelligence; indenpendensi
Intelligence 4) Perilaku Etis auditor dan
Terhadap Auditor; dan Emotional
Perilaku Etis 5) Kinerja Auditor Intelligence
Auditor dan berpengaruh secara
Kinerja Auditor signifikan terhadaap
perilaku etis auditor,
namun variabel
spritual intelligence
tidak memberikan
pengaruh yang
signiifkan terhadap
perilaku etis auditor
dan pengaruhnya
pun negatif. variabel
indenpendensi
auditor dan
Emotional
Intelligence tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap
kinerja auditor.
Sedangkan variabel
spritual intelligence
dan perilaku etis
auditor yang
memberikan
pengaruh yang
signifikan terhadap
kinerja auditor.
10. Rosliana Pengaruh Locus 1) Locus of Hasil penelitian
(2019) of Control, Control; menunjukkan bahwa
Budaya 2) Budaya locus of control,
Organisasi dan Organisasi; budaya organisasi
Pemahaman 3) Pemahaman dan pemahaman
Good Good Good Governance
17

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

Governance Governance ; berpengaruh secara


Pada Kinerja dan simultan dan parsial
Auditor di 4) Kinerja Auditor terhadap Kinerja
Kantor Akuntan Audito
Publik Kota
Pekanbaru
11. Kirana Pengaruh 1) Indenpendensi Hasil penelitian
(2019) Indenpendensi Auditor; menunjukkan bahwa
Auditor, 2) Pemahaman Indenpendensi
Pemahaman Good Auditor berpengaruh
Good Governance ; positif terhadap
Governance dan 3) Self Efficacy; Kinerja Auditor dan
Self Efficacy dan penelitian ini juga
TerhadapKunerj 4) Kinerja Auditor menunjukkan bahwa
a Auditor Pada self
KAP Bali efficacyIberpengaruh
positif terhadap
Kinerja Auditor. Hal
ini menunjukkan,
apabila seorang
auditor memiliki
indenpendensi,
pemahaman good
Governance dan self
efficacy yang tinggi
maka akan
berpengaruh
terhadap kinerjanya
12. Romadon Analisis 1) Kompetensi; Hasil menunjukkan
(2019) Pengaruh 2) Indenpendensi; bahwa kompetensi
Kompetensi dan 3) Kinerja Auditor; berpengaruh positif
Indenpendensi dan signifikan terhadap
Terhadap 4) Self Efficacy self efficacy,
Kinerja Auditor indenpendensi
dengan Self berpengaruh positif
Efficacy sebagai signifikan terhadap
Variabel Mediasi self efficacy.
(Studi Empiris Kompetensi
Auditor Pada berpengaruh positif
Kantor Akuntan signifikan terhadap
Publik di kinerja auditor,
Semarang) indenpendensi
berpengaruh positif
signifikan terhadap
kinerja auditor, self
efficacy berpengaruh
positif signifikan
terhadap kinerja
auditor. Self efficacy
18

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

memediasi positif
signifikan pengaruh
kompetensi terhadap
kinerja auditor dan
memediasi positif
signifikan
indenpendensi
terhadap kinerja
auditor.

C. Kerangka Konsep

Kinerja auditor sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, dua di

antaranya adalah indenpendensi dan pemahaman Good Governance.

Mulyadi (2010) dalam Romadon (2019), menerangkan bahwa indenpendensi

dari seorang auditor adalah ketika terdapat kejujuran dan objektifitas dalam

dirinya guna mempertimbangkan fakta, merumuskan dan menyatakan

pendapat. Auditor yang bersikap independen tidak akan mudah dipengaruhi

oleh banyak faktor ketika melaksanakan tugas dan hanya berfokus sesuai

standar etika sehingga dapat berkinerja dengan maksimal. Hasil penelitian

dari Putri (2013), Jasman (2016), Nurhayati (2017), Apsari (2018), Kurniawan

(2017), Mentari (2018), Kasni, dkk (2018), Agustina dan Sulardi (2018),

Romadon (2019), dan Kirana (2019) menemukan bahwa indenpendensi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.

Selain indenpendensi, faktor lain yang berhubungan dengan adalah

pemahaman Good Governance. Pemahaman Good Governance merupakan

wujud penerimaan akan pentingnya suatu perangkat peraturan atau tata

kelola yang baik untuk mengatur hubungan, fungsi dan kepentingan

berbagai pihak dalam urusan bisnis maupun pelayanan public (Nurhayati,

2017). Penerapan Good Governance sangat berarti dalam membangun tata


19

Kelola pemerintahan yang baik dan pada gilirannya akan memberikan

arahan yang jelas terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian dari Sitio (2014),

Nurhayati (2017), Apsari (2018), Rosliana (2019), dan Kirana (2019),

menemukan bahwa pemahaman Good Governance berpengaruh signifikan

terhadap kinerja auditor.

Indenpendensi (X1)

KinerjaAuditor (Y)

Pemahaman Good
Governance (X2)

Gambar 2. 1 Kerangka konseptual

D. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konsep, maka

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1 : Indenpendensi berpengaruhh signifikan terhadap Kinerja Auditor

H2 : Pemahaman Good Governance berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Auditor
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif asosiatif karena

adanya variabel-variabel yang akan ditelaah hubungannya serta tujuannya

untuk menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual, dan akurat mengenai

fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diteliti. Sugiyono (2017),

mendefinisikan penelitian deskriptif sebagai penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui keberadaa variabel beradaa variabel mandiri, baik yang hanya

pada satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan menghubungkan

dengan variabel lain (variabel mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri,

bukan variabel independen, karena variabel independen selalu dipasangkan

dengan variabel dependen). Asosiatif menurut Sugiyono (2017:91), adalah

penelitian yang bertujuan untuk menanyakan hubungn antara dua variabel

atau bahkan lebih. Pendekatan deskriptif asosiatif dalam penelitian ini akan

digunakan untuk mengidentifikasi dan menguji tentang pengaruh

indenpendensi dan pemahaman Good Governance terhadap kinerja auditor.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Inspektorat Kabupaten Gowa

sedangkan waktu penelitian sampai dengan tahap perampungan

diperkirakan dalam jangka waktu 3 bulan, yakni Juli sampai September 2020

C. Defenisi Operasional Dan Pengkurannya

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Sugiyono (2017:60) mengatakan variabel bebas (independent

variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

20
21

perubahannya atau timbulnya variabel bebas (dependent variabele).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (independent

variabelle) adalah Indenpendensi (X1) dan Pemahaman Good

Governance (X2). Berikut penjelasan singkat mengenai variabel bebas

tersebut:

a. Independesi (X1)

Indenpendensi artinya bebasdari pengaruh baik terhadap

manajemen yang bertanggung jawab atas pemyususnan laporan

maupun terhadap para pengguna laporan tersebut

(fitrawansyah,2014:47).

b. Pemahaman Good Governance (X2)

Good Governance adalah tata kelola yang baik pada suatu

usaha yang dilandasi oleh etika profesional dalam berusaha atau

berkarya (Indonesia Institute Corporate Governance, (2007:167).

2. Variabel Terikat (Depedent Variable)

Sugiyono (2016:39), variabel terikat (dependent variable) adalah

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka yang akan menjadi

variabel terikat (dependent variable) adalah kinerja auditor (Y).

Kinerja auditor (Y) merupakan pekerjaan penilaian yang bebas

(independen) di dalam suatu organisasi untuk meninjau kegiatan-

kegiatan perusahaan guna memenuhi kebutuhan pimpinan (Sudiksa dan

Karya, 2016)
22

Tabel 4. 1
Definisi Operasional Variabel
Skala
Nomor Item
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Pengukur
Pernyataan
an
Indenpend Indenpenden 1. Programing 1) Bebas dari
ensi (X1) si artinya Independenc tekanan atau
bebas dari e intervensi
pengaruh manajerial atau
baik terhadap friksi yang
manajemen dimaksudkan
yang untuk
bertanggung menghilangkan
jawab atas (eliminate),
penyusunan menentukan
laporan (specify) atau
maupun mengubah
terhadap (modify) apapun
para dalam audit.
pengguna 2) Bebas dari
laporan intervensi
tersebut. apapun atau
dari sikap tidak Ordinal 1–3
(Fitrawansya kooperatif yang
h, 2014:47) berkenaan
dengan
penerapan
prosedur audit
yang dipilih.
3) Bebas dari
upaya pihak
luar yang
memaksakan
pekerjaan audit
itu di-review
diluar batas-
batas
kewajaran
dalam proses
audit
2. Investigative 1) Akses langsung
Independenc dan bebas atas
e seluruh buku,
dan sumber
informasi
lainnya
mengenai
kegiatan
organisasi.
2) Bebas dari
upaya pimpinan
23

Skala
Nomor Item
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Pengukur
Pernyataan
an
perusahaan
untuk
menugaskan
atau mengatur
kegiatan yang
harus diperiksa
atau
menentukan
dapat
diterimanya
suatu evidential
metter (sesuatu
yang
mempunyai nilai
pembuktian). Ordinal 4–7
3) Kerjasama yang
aktif dari
pimpinan
perusahaan
selama
berlangsungnya
kegiatan audit.
4) Bebas dari
kepentingan
atau hubungan
pribadi yang
akan
menghilangkan
atau membatasi
pemeriksaan
atas kegiatan,
catatan atau
orang yang
seharusnya
masuk dalam
lingkup
pemeriksaan.
3. Reporting 1) Bebas dari
Independenc perasaan loyal
e kepada
seseorang atau
merasa
berkewajiban
kepada
seseorang
untuk
mengubah
dampak dari
fakta yang
24

Skala
Nomor Item
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Pengukur
Pernyataan
an
dilaporkan;
2) Menghindari
praktik untuk
mengeluarkan
hal-hal penting
dari laporan Ordinal 8 – 10
formal dan
memasukkanny
a ke dalam
laporan informal
dalam bentuk
apapun; dan
3) Menghindari
penggunaan
bahasa yang
tidak jelas
(kabur, samar-
samar) baik
yang disengaja
maupun tidak
disengaja di
dalam
pernyataan,
fakta, opini dan
rekomendasi
dalam
interpretasi.
Pemaham Good 1. Supremasi 1) Memahami
an Good Governance Hukum keharusan
Governan adalah tata (Rule of adanya
ce (X2) kelola yang Law) peraturan
baik pada perundang-
suatu usaha undangan yang
yang tegas dan
dilandasi konsisten yang
oleh etika mengatur
profesional pelaksanaan
dalam fungsi dan
berusaha tugas.
atau 2) Memahami
berkarya keharusan Ordinal 1–3
(Indonesia adanya
Institute penegakkan
Corporate hukum yang
Governance adil dan tidak
(2004:167) diskriminatif.
dalam 3) Memahami
Wulandari, keharusan
2019). adanya
25

Skala
Nomor Item
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Pengukur
Pernyataan
an
kesadaran dan
kepatuhan
terhadap
hukum.
2. Akuntabilitas 1) Memahami
(Accountabili keharusan
ty) untuk mampu
bertanggung
jawab dan Ordinal 4
mempertanggu
ngjawabkan
segala aktivitas
yang dilakukan
3. Transparans 1) Memahami
i (Openness) keharusan
adanya
kejelasan
mekanisme
formulasi,
implementasi
dan evaluasi
terhadap
kebijakan,
program atau
aktivitas Ordinal 5–6
organisasi;
2) Memahami
mengenai harus
terbukanya
kesempatan
bagi
masyarakat
untuk
mengajukan
tanggapan,
usul, maupun
kritik.
4. Profesionalis 1) Memahami
me keharusan
(profesionali dalam memiliki
sm) Skill atau
keahlian yang
professional.
2) Memahami
keharusan
dalam memiliki
kemampuan Ordinal 7–8
dan kompetensi
yang harus
26

Skala
Nomor Item
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Pengukur
Pernyataan
an
dimiliki atas
semua
tanggung jawab
dan tugas yang
dibebankan.
5. Partsipasi 1) Adanya akses
(participation bagi seluruh
) komponen atau
lapisan untuk
ikut serta atau
terlibat dalam
pembuatan
keputusan atau
kebijakan.
2) Memahami Ordinal 9 – 10
keharusan akan
penerimaan
kritik dan saran
dari masyarakat
demi
mewujudkan
kinerja yang
lebih baik.
Kinerja Kinerja 1. Indenpenden 1) Harus
Auditor auditor si melaksanakan
(Y) (inspektorat) pekerjaannya
merupakan dengan
pekerjaan kejujuran,
penilaian kecermatan,
yang bebas tanggung jawab
(independen) dan tekun. Ordinal 1–2
di dalam 2) Harus mentaati
suatu hukum dan
organisasi melakukan
untuk pengungkapan
meninjau sesuai hukum
kegiatan- dan aturan
kegiatan profesi.
perusahaan
guna
memenuhi
kebutuhan
pimpinan
(Sudiksa dan
Karya, 2016)
2. Objektif 1) Tidak terlibat
dalam aktivitas
atau hubungan
yang
27

Skala
Nomor Item
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Pengukur
Pernyataan
an
mengurangi
atau berpotensi
mengurangi
ketidakbiasan Ordinal 3–4
penilaian
auditor.
2) Tidak menerima
segala hal yang
dapat
mengurangi
penilaian
profesionalnya.
3. Confifentiality 1) Berhati-hati
dalam
penggunaan
dan proteksi
terhadap Ordinal 5
informasi yang
diperoleh dalam
pelaksanaan
tugas.
4. Komepetensi 1) Hanya terlibat
dalam
pekerjaan yang
sesuai dengan Ordinal 6
pengetahuan,
pengalaman
dan
pengetahuanny
a.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2016:80), menyatakan populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Inspektorat Kabupaten

Gowa. Populasi ini diambil tanpa membedakan jenis kelamin,


28

pendidikan, dan pengalaman kerja. Jumlah seluruh auditor internal pada

Kantor Inspektorat Kabupaten Gowa adalah 49 orang.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu dengan probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang

memberi peluang yang sama setiap populasi untuk dipilih menjadi

sampel (Sunyoto, 2016), dengan metode pemilihan sampel secara

sederhana (simple random sampling) yaitu teknik pengambilan yang

dilakukan secara acak terhadap kumpulan individu dalam populasi.

Dalam penelitian ini jumlah sampel yang ditujukan kepada auditor

internal di Inspektorat Kabupaten Gowa berjumlah 49 responden dengan

cara di antar langsung dan diharapkan semua kuesioner dapat kembali.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadp objek penelitian. Observasi dapat dilaksanakan

secara langsung maupun tidak langsung.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data dengan

mendokumentasikan dokumenyang mendukung pemecahan masalah

penelitian seperti dokumen tentang profil lokasi penelitian.

3. Kuisioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara member

seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuesioner tertutupyaitu


29

kuesioner yang sudah disediakna jawabannya, adapun alasan penulis

menggunakan kuesioner ini adalah:

a. Kuesioner tertutup memberikan kemudahan bagi responden dalam

memberikan jawaban.

b. Kuesioner tertutup memudahkan bagi peneliti melakukan analisis

data terhdap seluruh angket yang telah terkumpul.

c. Keterbatas biaya dan waktu.

Dalam pengukurannya, setiap responden diterima pendapatnya

mengenai suatu jawbannya. Pada umumnya opsi jawabannya terdiri

dari 5 (lima) dan masing – masing mempunyai nilai yang berbeda, hal

ini dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 4. 2
Alternatif Jawaban Kuesioner
Ukuran Jawaban Skor
Selalu / Sangat Setuju 5
Sering / Setuju 4
Kadang-Kadang / Cukup Setuju 3
Hamper Tidak Pernah / Kurang Setuju 2
Tidak Pernah / Tidak Setuju 1

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data ke

dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan. Dengan

menggunakan metode kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil

pengukuran yang lebih akurat tentang respon yang diberikan responden,

sehingga data yang berbentuk angka tersebut dapat diolah dengan

menggunakan metode statistic

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberi gambaran

umum mengenai demografi responden dalam penelitin dan deskripsi


30

mengenari variable-variabel penelitian (indenpendensi, pemahaman

Good Governance dan kinerja auditor).

2. Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan analisis butir. Korelasi yang digunakan adalah person

product moment. Jika koerisien korelasi (r) bernilai positif dan lebih

besar dari r tabel, maka dinyatakana bahwa butir pernyataan tersebut

valid atau sah. Jika sebaliknya, bernilai negatif, atau positif namun lebih

kecil dari r tabel, maka butiran pernyataan dinyatakan invalid dan harus

dihapus.

Uji reabilitas dilakukan setelah uji validitas dan hanya dilakukan

untuk pertanyaan-pertanyaan yang telah dianggap valid. Uji reabilitas

adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator

dari variabel atau konstruk, kehandalan berkaitan dengan estimasi

sejauh mana suatu alat ukur apabila dilihat dari stabilitas atau

konsistensi internal dari jawaban atau pertanyaan jika pengamatan

dilakukan secara berulang.

Kuesioner dikatakan handal (reliable) jika jawaban seorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali, 2016). Uji coba terhadap butir pertanyaan tersebut dengan

SPSS. Cara yang digunakan untuk menguji reabilitas kuesioner adalah

dengan menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha.

Kriteria pengujian uji reabilitas adalah sebagai berikut (Ghozali,

2016):
31

a) Alpha> 0,60 konstruk (variable) memiliki reabilitas.

b) Alpha < 0,60 konstruk (variabel) tidak memiliki reabilitas.

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan

regresi berganda terlebih dahulu akan dilakukan uji asumsi klasik yang

terdiri dari: Uji Normalitas, Uji Multi kolinieritas, dan Uji

Heterokedastisitas.

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016), uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variable bebas dan variabel terikat

keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal

mengetahui Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan memalui

model grafik.

Model grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

melihat normal probability plot Normal probability plot adalah

membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal (Ghozali,

2016). Dasar pengambilan keputusan melalui analisis ini, jika data

menyebar disekitar garis diagonal sebagai representasi pola

distribusi normal, berartu model regresi memenuhi asumsi

normalitas

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah variabel

dalam model regresi ditentukan adanya korelasi antara variabel

bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel bebas. Uji multikolinieritas dapat

dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF (Variance


32

Inflation Factor) dan nilai tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai tolerance

<0,10 maka terjadi gejala Multi kolinieritas (Ghozali, 2016).

b) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu

pengamatan kepengamatan yang lain tetap, atau disebut

homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas, tidak heteroskedastisitas.

Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah

dengan melihat grafik scatter plot antara lain prediksi variable terikat

(ZPREID) dengan residualnya (SRESID). Jika ada titik pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada

pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka

0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2016).

1. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Sanusi (2016) menyatakan bahwa regresi linear berganda

merupakan perluasan dari analisis regresi linear sederhana dengan

menambah jumlah variabel bebas menjadi dua atau lebih. Regresi

linear berganda berdasarkan pernyataan Sanusi (2016) untuk

menguji hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan dalam persamaan

berikut:

Y= a + b1X+ b2X2 + ε

Dimana:

Y : Kinerja Auditor
33

a : Konstan

b1 – b2 : Koefisien Regresi

X1 : Indenpendensi

X2 : Pemahaman Good Governace

ε :Eror

b. Uji t

Digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variable independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian

yang digunakan adalah jikap value < 0,05, maka Ha diterima jikap

value > 0,05, maka Ha ditolak.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Inspektorat Kabupaten Gowa

1. Tugas dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Gowa

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2011 tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan dan

Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain

Kabupaten Gowa, bahwa Inspektorat mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan urusan dibidang pengawasan berdasarkan asas

desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Dalam

penyusunan Perda tersebut, mengacu pada Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan

Tata Kerja Inspektorat Kabupaten dan Daerah.

Tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Gowa ditetapkan

dalam Peraturan Bupati Gowa Nomor 42 Tahun 2016 tentang Susunan

Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Inspektorat

Daerah Kabupaten Gowa sebagai berikut:

a. Tugas Pokok Inspektorat

Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan

pemerintahan daeah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan

pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa, serta

pelaksanaan kesekretariatan Inspektorat sesuai dengan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

34
35

b. Fungsi Inspektorat

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Inspektorat

Kabupaten mempunyai fungsi:

1) Menyusun perencanaan program pengawasan;

2) Melakukan perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan;

3) Melaksanakan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian

tugas pengawasan;

4) Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan dibidang pengawasan;

5) Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi dibidang pengawasan;

6) Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kelompok

jabatan fungsional;

7) Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan,

sarana dan perasarana serta kesekretariatan inspektorat;

8) Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidang tugas dan fungsinya.

2. Visi dan Misi

a. Visi

Visi sebagai gambaran abstrak masa depan yang ingin

diwujudkan dalam jangka waktu tertentu. Adapun Visi Inspektorat

Periode Tahun 2016 – 2021, yaitu:

“Terwujudnya Pengawasan Yang Profesional Dan Responsif Dalam

Menciptakan Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih.”

Makna Profesional adalah suatu upaya untuk menghasilkan

kinerja maksimal, dari sebuah organisasi yang dinamis dengan

dukungan sumber daya aparatur yang mempunyai kompetensi baik


36

dalam menjalankan fungsi pengawasan dalam mengawal Visi, Misi,

dan Program-Program strategis Bupati dan Wakil Bupati Periode

2016-2021, sedangkan makna Responsif adalah suatu upaya

organisasi untuk senantiasa tanggap terhadap kondisi lingkungan

yang berpengaruh, untuk mendorong terselenggaranya tata kelola

pemerintahan yang baik.

b. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, berdasarkan tugas

pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Gowa, maka dapat

dirumuskan misi sebagai berikut:

1) Mendorong peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan

pemerintah daerah dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan

daerah.

2) Mendorong peran serta masyarakat terhadap pelaksanaan

pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

3) Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pengawasan serta

kelembagaan pengawasan dan tata laksana.

3. Struktur Organisasi

Gambar 5. 1
Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Gowa
37

Susunan srtuktur organisasi Inspektorat Kabupaten Gowa terdiri dari: a.

Inspektur (Eselon IIb) b. Sekretaris (Eselon IlIa) yang membawahi:

1) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan (Eselon IVa);

2) Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian (Eselon IVa);

3) Sub Bagian Keuangan (Eselon IVa) c. Inspektur Pembantu Wilayah I

(Eselon IlIa);

4) Inspektur Pembantu Wilayah II (Eselon IIIa);

5) Inspektur Pembantu Wilayah III (Eselon IIIa);

6) Inspektur Pembantu Wilayah IV (Eselon IIIa); dan

7) Kelompok Jabatan Fungsional.

B. Hasil Penelitian

1. Distribusi Kuisioner

Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada

sampel penelitian yang merupakan auditor internal pada kantor

Inspektorat Kabupaten Gowa. Berikut akan disajikan hasil pendistribusian

kusioner.

Tabel 5. 1
Distribusi Kuisioner
Keterangan Jumlah Persentase
Kuisioner yang dibagikan 49 100,0%
Kuisioner yang rusak (4) 8,2%
Kuisioner yang tidak kembali (15) 30,6%
Kuisioner yang dapat diolah 30 61,2%
Sumber: data primer diolah, 2020

Dari tabel di atas dapat diidentifikasi bahwa dari total 49 kuisoner

(100,0%) yang disebar, kuisioner yang kembali dan dapat dioleh adalah

sebanyak 30 kuisioner (61,2%). 15 kuisioner (30,6%) yang disebar tidak

kembali dan 4 kuisioner (8,2%) lainnya rusak sehingga tidak dapat diolah.
38

2. Deskripsi Responden

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5. 2
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki – laki 17 56,7%
Perempuan 13 43,3%
Total 30 100,0%
Sumber: data primer diolah, 2020

Dari tabel di atas dapat diidentifikasi bahwa responden dalam

penelitian ini berjumlah 30 orang di mana berdasarkan jenis kelamin,

didominasi oleh laki – laki sebanyak 17 orang (56,7%). Sisanya 13 orang

(43,3%) adalah perempuan.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5. 3
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase
S1 27 90,0%
S2 3 10,0%
Total 30 100,0%
Sumber: data primer diolah, 2020

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 30 orang responden,

didominasi oleh Pendidikan S1 sebanyak 27 orang (90,0%). Sisanya 3

orang (10,0%) adalah responden dengan Pendidikan S2.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan

Tabel 5. 4
Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan
Jabatan Jumlah Persentase
Pertama 8 26,7%
Muda 5 16,7%
Madya 17 56,7%
Total 30 100,0%
Sumber: data primer diolah, 2020

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 30 orang responden,

didominasi oleh auditor madya sebanyak 17 orang (56,7dan auditor


39

pertama sebanyak 8 orang (26,7%). Sisanya 5 orang (16,7%) adalah

responden dengan jabatan auditor muda.

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 5. 5
Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Jumlah Persentase
2 – 5 Tahun 6 20,0%
6 – 10 Tahun 19 63,3%
>10 Tahun 5 16,7%
Total 30 100,0%
Sumber: data primer diolah, 2020

Dari tabel di atas dapat diidentifikasi bahwa responden dalam

penelitian ini berjumlah 30 orang di mana berdasarkan lama bekerja,

didominasi oleh kelompok lama bekerja 6 – 10 Tahun sebanyak 19 orang

(63,3%). Berikut adalah responden dengan lama bekerja 2 – 5 Tahun

sebanyak 6 orang (20,0%). Sisanya 5 orang (16,7%) adalah responden

dengan kelompok lama bekerja>10 Tahun.

3. Deskripsi Jawaban Responden

a. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Indenpendensi

Tabel 5. 6
Deskripsi Jawaban Responden Variabel Indenpendensi
Indenpendensi
X1 STS TS KS S SS Skor Rerata
F % F % F % F % F %
1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 9 30,0 21 70,0 141 2,66
2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 12 40,0 18 60,0 138 2,60
3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 15 50,0 15 50,0 135 2,55
4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 16 53,3 14 46,7 134 2,53
5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 11 36,7 19 63,3 139 2,62
6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 12 40,0 18 60,0 138 2,60
7 0 0,0 0 0,0 0 0,0 16 53,3 14 46,7 134 2,53
8 0 0,0 0 0,0 0 0,0 17 56,7 13 43,3 133 2,51
9 0 0,0 0 0,0 0 0,0 15 50,0 15 50,0 135 2,55
10 0 0,0 0 0,0 0 0,0 13 43,3 17 56,7 137 2,58
Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan tabel di atas, diketahui tentang distribusi jawaban

responden untuk variable indenpendensi, bahwa dari tigadimensi variable


40

indenpendensi, dimensi yang paling dominan adalah dimensi Programing

Indenpendence, khususnya pada indikator “bebas dari tekanan atau

intervensi manajerial atau friksi yang dimaksudkan untuk menghilangkan

(eliminate), menentukan (specify) atau mengubah (modify) apapun dalam

audit” dengan nilai rata – rata 2,66. Sementara itu, dimensi yang paling

rendah adalah dimensi Reporting Independence, khususnya pada

indikator “bebas dari perasaan loyal kepada seseorang atau merasa

berkewajiban kepada seseorang untuk mengubah dampak dari fakta yang

dilaporkan” dengan nilai rata – rata 2,51.

b. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pemahaman Good

Governance

Tabel 5. 7
Deskripsi Jawaban Responden Variabel PemahamanGood Governance
PemahamanGood Governance
X2 STS TS KS S SS Skor Rerata
F % F % F % F % F %
1 0 0,0 1 3,3 1 3,3 16 53,3 12 40,0 129 2,43
2 0 0,0 0 0,0 1 3,3 17 56,7 12 40,0 131 2,47
3 0 0,0 0 0,0 1 3,3 18 60,0 11 36,7 130 2,45
4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 21 70,0 9 30,0 129 2,43
5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 17 56,7 13 43,3 133 2,51
6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 20 66,7 10 33,3 130 2,45
7 0 0,0 0 0,0 0 0,0 19 63,3 11 36,7 131 2,47
8 0 0,0 0 0,0 0 0,0 17 56,7 13 43,3 133 2,51
9 0 0,0 0 0,0 3 10,0 18 60,0 9 30,0 126 2,38
10 0 0,0 1 3,3 2 6,7 13 43,3 14 46,7 130 2,45
Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan tabel di atas, diketahui tentang distribusi jawaban

responden untuk variable pemahaman Good Governance di mana dimensi

yang paling dominan adalah dimensi Profesionalisme dengan indikator

“memahami keharusan dalam memiliki kemampuan dan kompetensi yang

harus dimiliki atas semua tanggung jawab dan tugas yang dibebankan”

dan dimensi Transparansi dengan indikator “memahami keharusan

adanya kejelasan mekanisme formulasi, implementasi dan evaluasi


41

terhadap kebijakan, program atau aktivitas organisasi”, dengan nilai rata –

rata masing – masing dimensi adalah 2,51. Sementara itu, dimensi yang

paling rendah adalah dimensi dimensi Partisipasi dengan indikator

“adanya akses bagi seluruh komponen atau lapisan untuk ikut serta atau

terlibat dalam pembuatan keputusan atau kebijakan” dengan nilai rata –

rata adalah 2,38.

c. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Auditor

Tabel 5. 8
Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja Auditor
Kinerja Auditor
Y STS TS KS S SS Skor Rerata
F % F % F % F % F %
1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 16 53,3 14 46,7 136 2,57
2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 14 46,7 16 53,3 136 2,57
3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 18 60,0 12 40,0 132 2,49
4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 15 50,0 15 50,0 135 2,55
5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 19 63,3 11 36,7 131 2,47
6 0 0,0 0 0,0 1 3,3 11 36,7 18 60,0 137 2,58
Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dimensi yang paling

dominan adalah dimensi Kompetensi, yakni indikator “hanya terlibat dalam

pekerjaan yang sesuai dengan pengetahuan, pengalaman dan

pengetahuannya” dengan nilai rata – rata sebesar 2,58. Sementara

dimensi dengan nilai terendah juga adalah dimensi Confifentiality, yakni

indikator “berhati – hati dalam penggunaan dan proteksi terhadap

informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas” dengan nilai rata –

rata sebesar 2,47.

4. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Untuk mengetahui validitas pertanyaan dari setiap variabel, maka

rhitung dibandingkan dengan r-tabel. r-tabel dapat dihitung dengan df=N–

2. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 30, sehingga df=30–


42

2=28, r (?:32) = 0,306. Jika r-hitung> r-tabel, maka pertanyaan tersebut

dikatakan valid.

Tabel 5. 10
Uji Validitas
Variabel Item rhitung> rtabel Ket.
Indenpendensi (X1) 1 0,454>0,306 Valid
2 0,504>0,306 Valid
3 0,754>0,306 Valid
4 0,675 >0,306 Valid
5 0,477>0,306 Valid
6 0,737>0,306 Valid
7 0,514>0,306 Valid
8 0,690>0,306 Valid
9 0,594>0,306 Valid
10 0,532>0,306 Valid
Pemahaman Good Governance (X2) 1 0,691>0,306 Valid
2 0,700>0,306 Valid
3 0,767>0,306 Valid
4 0,524>0,306 Valid
5 0,705 >0,306 Valid
6 0,651 >0,306 Valid
7 0,703>0,306 Valid
8 0,722>0,306 Valid
9 0,681>0,306 Valid
10 0,706>0,306 Valid
Kinerja Auditor (Y) 1 0,690>0,306 Valid
2 0,830>0,306 Valid
3 0,757>0,306 Valid
4 0,693>0,306 Valid
5 0,664>0,306 Valid
6 0,486>0,306 Valid
Sumber: Data primer diolah, 2020

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan

dalam dalam kuesioner adalah valid dan dapat digunakan sebagai alat

ukur penelitian. Hal ini dibuktikan dengan nilai Corrected Item – Total

>0,306.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas menunjukkan seberapa besar suatu

instrument tersebut dapat dipercaya dan digunakan sebagai alat

pengumpul data. Reliabilitas instrumen yang semakin tinggi,


43

menunjukkan hasil ukur yang didapatkan semakin terpercaya (reliabel).

Penentuan reabilitas instrumen suatu penelitian adalah:

1) Jika cronbach’s alpha < 0,6 maka reabiliti dikatakan buruk;

2) Jika cronbach’s alpha 0,6 – 0,8 maka reabiliti dikatakan cukup; dan

3) Jika cronbach’s alpha > 0,8 maka reabiliti dikatakan baik.

Berikut adalah hasil uji reliabilitas atas variable – variabel:

Tabel 5. 11
Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien Alpha Keterangan
Indenpendensi (X1) 0,797 Cukup
Pemahaman Good Governance (X2) 0,870 Baik
Kinerja Auditor (Y) 0,770 Cukup
Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas, menunjukkan bahwa

semua variabel yang dijadikan instrumen dalam penelitian adalah reliabel

dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data. Sehingga

berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas, menunjukkan bahwa instrument

memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, hal ini dibuktikan dengan nilai

koefisien alpha>0,60, jadi hasil ukur yang akan didapatkan dapat

dipercaya.

5. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model

regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi

yang berdistribusi normal. Cara mendeteksi normalitas dilakukan dengan

melihat grafik histogram.


44

Gambar 5. 2
Grafik Histogram
Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan grafik histogram diatas, dapat disimpulkan bahwa

grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal, hal

ini dibuktikan dengan melihat bahwa grafik membentuk simetris dan

mengikuti garis diagonal. Akan tetapi grafik histogram ini hasilnya tidak

terlalu akurat apalagi ketika jumlah sampel yang digunakan kecil.

Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot.

Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal

serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

Gambar 5. 3
Normal Prabability Plot
Sumber: Output SPSS, 2020
45

Berdasarkan grafik normal probability plot, dapat dilihat bahwa titik

menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis

diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa pola distribusinya normal.

Melihat kedua grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa model regresi

dalam penelitian ini dapat digunakan karena memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variansi variabel tidak

sama untuk semua pengamatan. Jika variansi dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas karena data

cross section memiliki data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang,

dan besar). Untuk mendeteksi adanya Heteroskedastisitas, metode yang

digunakan adalah metode chart (diagram Scatterplot). Jika:

1) Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik, yang ada membentuk suatu

pola tertentu yang beraturan (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit), maka terjadi Heteroskedastisitas.

2) Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar keatas dan dibawah

0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Gambar 5. 4
Diagram Scatterplot
Sumber: Output SPSS, 2020
46

Berdasarkan diagram diatas, maka dapat dilihat bahwa data

tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, hal ini

menunjukkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa terjadinya perbedaan varians dari residual dari

suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

c. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan menguji adanya korelasi antara

variabel bebas (independent) pada model regresi. Pada model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel. Untuk

menguji ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat

dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, yaitu dengan melihat variance

inflation factor (VIF). Nilai cut-off yang umum dipakai adalah nilai

tolerance 0,01. Salah satu cara untuk menguji adanya multikoloniearitas

dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF>10 maka

terjadi multikolinearitas.

Tabel 5. 12
Uji Multikolinearitas
Variabel VIF Keterangan
Indenpendensi (X1) 1,821 Tidak Multikolinearitas
Pemahaman Good Governance (X2) 1,821 Tidak Multikolinearitas
Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi

untuk variabel independen yang diajukan oleh peneliti untuk diteliti bebas

dari multikolinearitas. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat table diatas

yang menunjukkan nilai VIF dari masing-masing variabel independen

<10, dan dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh indenpendensi

dan pemahaman Good Governance terhadap kinerja auditor.


47

6. Analisis Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui hubungan

fungsional antara variabel bebas (independent) terhadap varaiabel terikat

(dependent). Hasil uji regresi linear berganda dapat dilihat dari persamaan

berikut.

Tabel 5. 13
Coefficients
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) . 093 . 527 . 177 . 861

1 Indenpendensi . 552 . 155 . 467 3. 548 . 001


Pemahaman Good Governance . 431 . 119 . 476 3. 612 . 001
Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan tabel Coefficients hasil output SPSS di atas maka

diketahui persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,093+ 0,552X1 + 0,431X2

Dalam persamaan regresi linear berganda di atas dapat dijelaskan secara

rinci:

1) Konstanta (α)

Konstanta sebesar 0,093. Hal ini berarti jika tidak ada perubahan dari

variabel indenpendensi dan pemahaman Good Governance , maka

kinerja auditor adalah sebesar 0,093.

2) Independensi (X1)

Nilai koefisien regresi untuk Independensi sebesar 0,552. Dalam

penelitian ini dapat dinyatakan bahwa indenpenden berpengaruh positif

terhadap kinerja auditor. Setiap peningkatan independensi akan

memberikan dampak pada meningkatnya kinerja auditor sebesar 0,552.


48

3) Pemahaman Good Governance (X2)

Nilai koefisien regresi untuk pamahaman Good Governance sebesar

0,431. Dalam penelitian ini dapat dinyatakan bahwa pamahaman Good

Governance berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Setiap

peningkatan pamahaman Good Governance akan memberikan dampak

pada meningkatnya kinerja auditor sebesar 0,431.

7. Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent

(X) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent (Y). Pengujian

dilakukan dengan taraf signifikansi 0,05. Jika Sig. >0,05 maka hipotesis yang

diajukan ditolak. Sebaliknya Jika Sig. <0,05 maka hipotesis yang diajukan

diterima.

Tabel 5. 14
Uji t
Varibel Sig. <α Ket. Hipotesis
Indenpendensi (X1) 0,001<0,05 Signifikan Diterima
Pemahaman Good Governance (X2) 0,001<0,05 Signifikan Diterima
Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan hasil uji parsial telah dilakukan diketahui bahwa baik

indenpendensi maupun pemahaman Good Governance masing – masing

secara parsial berpengaruh terhadap kinerja auditor. Dengan demikian maka

hipotesis pertama (H1) dan hipotesis kedua (H2) yang diajukan dalam

penelitian ini diterima.

8. Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh simultan dari semua

variabel independet (X) terhadap variabel dependen (Y). Pengujian dilakukan

dengan taraf signifikansi 0,05. Jika Sig. >0,05 maka hipotesis yang diajukan

ditolak. Sebaliknya Jika Sig. <0,05 maka hipotesis yang diajukan diterima.
49

Tabel 5. 15
Uji F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

2. 645 2 1. 323 39. . 000b


Regression
017
1
Residual . 915 27 . 034

Total 3. 560 29
Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan hasil uji simultan yang telah dilakukan antara variabel

indenpendensi dan pemahaman Good Governance terhadap kinerja auditor

diketahui bahwa nilai Sig. adalah sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari

derajat kesalahan (α=0,05) (0,00<0,05). Dengan kata lain, variabel

indenpendensi dan pemahaman Good Governance secara simultan memiliki

pengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.

9. Uji Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

persentase besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

Tabel 5. 16
Uji Determinasi
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate

1 . 862a . 743 . 724 . 18411


Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan hasil uji koefisien deteminasi di atas, diketahui bahwa

kualitas hasil audit mampu dijelaskan oleh variabel indenpendensi dan

pemahaman Good Governance sebesar 74,3%. Sisanya 25,7% dari kinerja

auditor dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian.
50

C. Pembahasan

1. Pengaruh Indenpendensi terhadap Kinerja Auditor

Indenpendensi artinya bebas dari pengaruh baik terhadap manajemen

yang bertanggung jawab atas penyusunan laporan maupun terhadap para

pengguna laporan tersebut (Fitrawansyah, 2014:47). Dalam penelitian ini

independensi diukur dengan tiga dimensi yaitu programing independence,

investigative indenpendence, dan reporting independence.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa indenpendensi memiliki

koefisien positif terhadap kinerja auditor. Hal ini menunjukkan bahwa

indenpendensi memiliki pengaruh yang searah terhadap kinerja auditor.

Indenpendensi merupakan salah satu faktor pendukung kinerja auditor.

Dengan kata lain, semakin tinggi indenpendensi auditor maka akan

berdampak pada semakin baik kinerja auditor.

Sementara itu, berdasarkan hasil uji parsial diketahui bahwa

indenpendensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini

menunjukkan bahwa indenpendensi merupakan faktor penentu baik dan

tidaknya kinerja auditor. Hal ini dikarenakan para responden yang merupakan

auditor di kantor Inspektorat Gowa mengedepankan indenpendensi dalam

bekerja, mulai dari tahap program, investigasi maupun pelaporan. Hasil

distribusi jawaban responden menunjukkan bahwa responden memiliki

persepsi yang sangat baik terhadap indenpendensi, terutama pada indicator

bebas dari tekanan atau intervensi manajerial atau friksi yang dimaksudkan

untuk menghilangkan (eliminate), menentukan (specify) atau mengubah

(modify) apapun dalam audit. Hal ini yang mengakibatkan indenpendensi

berkontribusi terhadap perbaikan kinerja auditor di Inspektorat Kabupaten

Gowa.
51

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya dari

Putri (2013), Jasman (2016), Nurhayati (2017), Apsari (2018), Kurniawan

(2017), Mentari (2018), Kasni, dkk (2018), Agustina dan Sulardi (2018),

Romadon (2019), dan Kirana (2019), yang menemukan bahwa

indenpendensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.

2. Pengaruh Pemahaman Good Governance

Good Governance adalah tata kelola yang baik pada suatu usaha

yang dilandasi oleh etika profesional dalam berusaha atau berkarya. Dalam

penelitian ini pemahaman Good Governance diukur dengan menggunakan

lima dimensi yaitu supremasi hukum, akuntabilitas, transparansi,

profesionalisme dan partisipasi.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemahaman Good

Governance memiliki koefisien positif terhadap kinerja auditor. Hal ini

menunjukkan bahwa pemahaman Good Governance memiliki pengaruh yang

searah terhadap kinerja auditor. Pemahaman Good Governance merupakan

faktor pendukung kinerja auditor. Dengan kata lain, semakin auditor pahaman

akan Good Governance maka akan berdampak pada semakin baik kinerja

auditor.

Sementara itu, berdasarkan hasil uji parsial diketahui bahwa

pemahaman Good Governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja

auditor. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman Good Governance

merupakan salah satu faktor penentu baik dan tidaknya kinerja auditor. Hal

ini disebabkan karena auditor di Inspektorat Kabupaten Gowa memiliki

pemahaman yang baik serta mampu menerapkan prinsip Good Governance

dalam menjalankan tugas mereka.

Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Sitio (2014), Nurhayati (2017), Apsari (2018), Rosliana (2019), dan Kirana
52

(2019), yang menemukan bahwa pemahaman Good Governance

berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya

maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Indenpendensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor pada

Inspektorat Kabupaten Gowa.

2. Pemahaman Good Governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja

auditor pada Inspektorat Kabupaten Gowa.

B. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian maka saran yang diberikan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk inspektorat Gowa, dalam rangka meningkatkan kinerja Auditor,

maka perlu memperhatikan indenpendensi dan Good Governance. Hal

ini didasarkan pada temuan penelitian di mana kedua factor tersebut

menjadi salah satu factor pendukung dan factor penentu perbaikan

kinerja.

2. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambahkan faktor –

faktor lain sebagai variabel yang dapat mempengaruhi kinerja auditor

seperti tekanan anggaran waktu, etika profesi dan obyektivitas. Selain

itu, obyek penelitian ini hanya sebatas pada Inspektorat Kabupaten

Gowa, disarankan untuk peneliti selanjutnya memperluas lingkup yang

dijadikan obyek penelitian.

53
54

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2014. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh


Akuntan Publik, Buku 1, Edisi Ke-4. Jakarta: Salemba Empat.

Agustina, Lisa, dan Sulardi. 2018. Kompetensi, Indenpendensi dan Motivasi


Sebagai Determinan Kinerja Auditor Internal Pemerintah. Jurnal Reviu
Akuntansi dan Keuangan. Vol. 8, No. 1, April 2018.

Akbar, Muhammad Taufik, et al. Pengaruh Profesionalisme, Indenpendensi,


Komitmen Organisasi, dan budaya Kinerja terhadap Kinerja Internal
Auditor, di BPKP Provinsi (Doctoral dissertation, Riau University).

Apsari, Ni NyomanSuryagita. 2018. Pengaruh Indenpendensi, Gaya


Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, Pegalaman Kerja, dan
Pemahaman Good Governance pada Kinerja Auditor. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 24, No. 1 Juli (2018).

Arens Alvin A, Elder Randal J, Beasley Mark S, Amir Abadi Jusuf. 2015. Auditing
dan Jasa Assurance. Jilid 1. Edisi Keduabelas. Jakarta: Salemba
Empat.

Fanani, Zaenal, RhenyAfriana Hanif, dan Bambang Subroto. 2008. Pengaruh


Struktur Audit, Konflik Peran, dan Ketidakjelasan Peran, Terhadap
Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol. 5 No.
2, Desember 2008, Hal. 139-155, Print ISSN: 1829-8494 e-ISSN:
2406-9701.

Fitrawansyah. 2014. Fraud dan Auditing, Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana
Media.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS
23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

Gustia, Nila. 2014. Pengaruh Indenpendensi Auditor, Etika Profesi, Komitmen


Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Auditor Pemerintah
(Studi Empiris pada Auditor Pemerintah di BPKP Perwakilan Sumbar).
ArtikelIlmiah. Universitas Negeri Padang.

Hery. 2017. Auditing dan Asurans. Jakarta: Grasindo.

Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). 2010. Good Corporate


Governance Sebagai Budaya. Jakarta.

Ishak, Parmin. 2018. Pengaruh Indenpendensi Auditor, Emotional Intelligence,


Spiritual Intelligence Terhadap Perilaku Etis Auditor dan Kinerja
Auditor. ATESTASI, Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol. 1, No. 1 September
2018.

Jasman. 2016. Pengaruh Kompeyensi, Indenpendensi dan Etika Terhadap


Kinerja Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) Inspektorat
55

Daerah Kabupaten Parigi Moutong. e Jurnal Katalogis, Volume 4


Nomor 4, April 2016.

Kasni, Azza., Afrizal, Afrizal dan Wahyudi, Ilham. 2018. Pengaruh


Indenpendensi, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Good
Government Governance Terhadap Kinerja Auditor (Studi pada
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi
Jambi). Jurnal Akuntansi & Keuangan UNJA, 3 (3).

Kirana, Ida Bagus Widya. 2019. Pengaruh Indenpendensi Auditor, Pemahaman


Good Governance dan Self Efficacy Terhadap Kinerja Auditor Pada
KAP Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 27, No. 3 Juni
(2019)

Kurniawan, Ardeno. 2012. Audit internal Nilai Tambah Bagi Organisasi, Edisi
Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Kurniawan, DwiSumartono Agung. 2017. Pengaruh Indenpendensi Auditor,


Indenpendensi Auditor, Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan
Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor di BPK Perwakilan
Provinsi Aceh. Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas
Syiah Kuala. Vol. 6, No. 3, Agustus 2017.

MarliaVeny. 2017. Pengaruh Pemahaman Good Governance Dan Gaya


Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Ilmu Akuntansi
Mulawarman, Vol. 2, No. 2 (2017).

Mentari, Theresia. 2018. Pengaruh Indenpendensi dan Profesionalisme


Terhadap Kinerja Auditor Internal dengan Budaya sebagai Variabel
Moderasi. Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19 (01), 2018.

Mulyadi. 2010. Auditing, Buku 1, Edisi-6. Jakarta: Salemba Empat.

Nurhayati. 2017. Peranan Good Governance dan Indenpendensi Auditor


Terhadap Kinerja Auditor. Junral Warta Edisi: 51, Januari 2017.

Putri, Kompiang Martina Dinata. 2013. Pengaruh Indenpendensi, Profesionalisme


dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan
Publik di Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4. 1 (2013)

Romadon, Ahmad Sahri. 2019. Analisis Pengaruh Kompetensi dan


Indenpendensi Terhadap Kinerja Auditor dengan Self Efficacy sebagai
Variabel Mediasi (Studi Empiris Auditor Pada Kantor Akuntan Publik
di Semarang). Majalah Ilmiah Solusi. Vol. 17, No. 4 Oktober 2019.

Rosliana. 2019. Pengaruh Locus of Control, Budaya Organisasi dan Pemahaman


Good Governance Pada Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik
Kota Pekanbaru. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 8, No. 2, Juli -
Desember 2019.

Sitio, Ristina. 2014. Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya


Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Struktur Audit Terhadap
56

Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Kota


Semarang). Accounting Analysis Journal. Vo. 3, No. 3 (2014).

Sanusi, Anwar. 2016. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Keenam. Jakarta:


Salemba Empat.

Sudiksa, I Wayan, Utama, I Made Karya. Profesionalisme, Motivasi Kerja dan


Kepuasan Kerja Sebagai Prediktor Kinerja Internal Auditor Di Toyota
Astra Motor Wilayah Bali. E-Jurnal Akuntansi, [S. l. ], p. 733-755, july
2016.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta, CV

Sunyoto, Danang. 2016. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika.


Aditama.

Tuanakotta, Theodorus M. 2011. Berpikir Kritis dalam Auditing. Jakarta: Salemba


Empat.

Tugiman, Hiro. 2014. Pandangan Baru Internal Auditing. Yogyakarta: Kanisius.

United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific
(UNESCAP). 2009. What is Good Governance ? Bangkok: Poverty
Reduction Section UNESCAP.

Ulum, Ihyaul dan HafiezSofyani. 2016. Akuntansi (Sektor) Publik. Malang: Aditya
Media Publishing.

Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia.

Utomo, Warsito. 2012. Administrasi Publik Baru Indonesia. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja. Bandung: PT Raja Grafindo Persada.

Wulandari, Anita Rizki. 2019. Pengaruh Indenpendensi, Komitmen Organisasi


Dan Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor
Internal (Survey pada Inspektorat Kota Bandung dan Kabupaten
Bandung). Skripsi. Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unpas. Bandung.
57

LAMPIRAN I

KUESIONER

• Pendahuluan

Sebelumnya saya sampaikan terima kasih atas kesediaan

Bapak/Ibu/Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Daftar

pertanyaan berikut dibuat dengan maksud mengumpulkan data dalam

rangka penyusunan Skripsi yang berjudul : Pengaruh Indenpendensi dan

Pemahaman Good Goverenceterhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus Pada

Kantor Inspektorat Kabupaten Gowa).

• Identitas Responden

Seandainya Bapak/Ibu keberatan mencantumkan identitas, maka

pernyataan nomor 1 boleh tidak dijawab.

1. Nama :

2. Jenis Kelamin: Pria

Wanita

3. Pendidikan : D3 S2

S1 S3

4. Jabatan : Audito Pertama Audito Madya/Lanjutan

Auditor Muda Audito Utama

5. Lama Bekerja: 2-5 >10

6-10
58

• Pertanyaan

Petunjuk Pengisian:

Berikan tanda CENTANG (√) pada kolom TANGGAPAN dengan cara

memilih satudari alternatif berikut ini:

SS = jika isi pernyataan tersebut SANGAT SETUJU dilakukan

S = jika isi pernyataan tersebut SETUJU dilakukan

KS = jika isi pernyataan tersebut KURANG SETUJU dilakukan

TS = jika isi pernyataan tersebut TIDAK SETUJU dilakukan

STS= jika isi pernyataan tersebut SANGATTIDAK SETUJU dilakukan

NO URAIAN PERNYATAAN

1. Indenpendensi (X1) SS S KS TS STS


1. 1 Programmatic Independence
. 1. Auditor harus bebas dari tekanan atau
intervensi atasan yang dimaksudkan
untuk menghilangkan (eliminate),
menentukan (specify) atau mengubah
(modify) apapun dalam audit.
2. Auditor harus bebas dari intervensi
apapun atau dari sikap tidak kooperatif
yang berkenaan dengan penerapan
prosedur audit yang dipilih.
3. Auditor harus bebas dari luar yang
memaksakan pekerjaan audit itu di-
review diluar batas-batas kewajaran
dalam proses audit.
1. 2 Investigative Independence
4. Auditor harus bisa mendapat akses
secara langsung dan bebas atas
seluruhbuku, dan sumber informasi lain
yang berkaitan dengan kegiatan
organisasi.
5. Auditor harus bebas dari upaya
59

NO URAIAN PERNYATAAN

1. Indenpendensi (X1) SS S KS TS STS


pimpinan perusahaan untuk
menugaskan atau mengatur kegiatan
yang harus diperiksa atau menentukan
dapat diterimanya suatu evidential
metter (sesuatu yang mempunyai nilai
pembuktian).
6. Auditor harus bekerjasama aktif dengan
pimpinan setiap SKPD daerah salama
berlangsungnya kegiatan audit.
7. Auditor harus bebas dari kepentingan
atau hubungan pribadi yang akan
menghilangkan atau membatasi
pemeriksaan atas kegiatan, catatan
atau orang yang seharusnya masuk
dalam lingkup pemeriksaan.

1. 3 Reporting Independence
8. Auditor harus bebas dari perasaan loyal
kepada seseorang atau merasa
berkewajiban kepada seseorang untuk
mengubah dampak dari fakta yang
dilaporkan.
9. Auditor harus menghindari praktik untuk
mengeluarkan hal-hal penting dari
laporan formal dan memasukkannya ke
dalam laporan informal dalam bentuk
apapun.
10. Auditor harus menghindari
penggunaan bahasa yang tidak jelas
(kabur, samar-samar) baik yang
disengaja maupun tidak disengaja di
dalam pernyataan, fakta, opini dan
rekomendasi dalam interpretasi.
60

NO URAIAN PERNYATAAN
2. Pemahaman Good Governance SS S KS TS STS
2. 1 Supremasi Hukum (Rule of Law)
1. Auditor harus memahami bahwa ada
peraturan perundang-undangan yang
tegas dan konsisten yang mengatur
pelaksanaan fungsi dan tugas
2. Auditor harus memahami tentang
penegakkan hukum yang adil dan tidak
diskriminatif.
3. Auditor harus memiliki kesadaran dan
kepatuhan terhadap hukum.
2.2 Akuntabilitas
4. Auditor harus mampu bertanggung
jawab dan mempertanggungjawabkan
segala aktivitas yang dilakukan.
2. 3 Transparansi
5. Auditor harus mampu memahami
mekanisme formulasi, implementasi dan
evaluasi terhadap kebijakan, program
atau aktivitas organisasi.
6. Auditor harus mampu memahami terkait
terbukanya kesempatan bagi
masyarakat untuk mengajukan
tanggapan, usul, maupun kritik.

2. 4 Profesionalisme

7. Auditor harus memiliki skill atau keahlian


professional.
8. Auditor harus memiliki kemampuan dan
kompetensi yang harus dimiliki atas
semua tanggung jawab dan tugas yang
dibebankan.

2. 5 Partisipasi
61

NO URAIAN PERNYATAAN
2. Pemahaman Good Governance SS S KS TS STS
9. Adanya akses bagi seluruh komponen
atau lapisan untuk ikut serta atau terlibat
dalam pembuatan keputusan atau
kebijakan.
10. Auditor harus memahami keharusan
akan penerimaan kritik dan saran dari
masyarakat demi mewujudkan kinerja
yang lebih baik.

NO URAIAN PERNYATAAN

3. Kinerja Auditor (Y) SS S KS TS STS


3. 1 Indenpendensi
1. Auditor harus melaksanakan
pekerjaannya dengan kejujuran,
kecermatan, tanggung jawab dan tekun.
2. Auditor harus mentaati hukum dan
melakukan pengungkapan sesuai hukum
dan aturan profesi.
3. 2 Objektif
3. Auditor tidak boleh terlibat dalam
aktivitas atau hubungan yang
mengurangi atau berpotensi mengurangi
ketidakbiasan penilaian auditor.
4. Auditor tidak boleh menerima segala hal
yang dapat mengurangi penilaian
profesionalnya.
3. 3 Confifentiality
5. Auditor harus berhati – hati dalam
penggunaan dan proteksi terhadap
informasi yang diperoleh dalam
pelaksanaan tugas.
3. 4 Kompetensi
6. Auditor hanya terlibat dalam pekerjaan
yang sesuai dengan pengetahuan,
pengalaman dan pengetahuannya.
62

LAMPIRAN 2
DATA RESPONDEN

No Jenis
Pendidikan Pangkat Lama Bekerja
Responden Kelamin

1 Laki-Laki S1 Madya 6 - 10 tahun


2 Laki-Laki S2 Madya >10 tahun
3 Perempuan S1 Madya 6 - 10 tahun
4 Laki-Laki S1 Muda 6 - 10 tahun
5 Laki-Laki S1 Madya 6 - 10 tahun
6 Perempuan S2 Madya >10 tahun
7 Laki-Laki S1 Muda 6 - 10 tahun
8 Laki-Laki S1 Muda 6 - 10 tahun
9 Perempuan S1 Muda 6 - 10 tahun
10 Perempuan S1 Muda 6 - 10 tahun
11 Perempuan S1 Madya 6 - 10 tahun
12 Laki-Laki S1 Madya 6 - 10 tahun
13 Laki-Laki S2 Madya >10 tahun
14 Laki-Laki S1 Pertama 2 - 5 tahun
15 Perempuan S1 Madya 6 - 10 tahun
16 Laki-Laki S1 Madya 6 - 10 tahun
17 Laki-Laki S1 Pertama 2 - 5 tahun
18 Perempuan S1 Madya >10 tahun
19 Laki-Laki S1 Pertama 2 - 5 tahun
20 Perempuan S1 Pertama 2 - 5 tahun
21 Laki-Laki S1 Madya 6 - 10 tahun
22 Perempuan S1 Pertama 6 - 10 tahun
23 Laki-Laki S1 Madya >10 tahun
24 Laki-Laki S1 Pertama 2 - 5 tahun
25 Perempuan S1 Pertama 6 - 10 tahun
26 Perempuan S1 Madya 6 - 10 tahun
27 Perempuan S1 Madya 6 - 10 tahun
28 Perempuan S1 Madya 6 - 10 tahun
29 Laki-Laki S1 Pertama 2 - 5 tahun
30 Laki-Laki S1 Madya 6 - 10 tahun
63

Jawaban Responden

Indenpendensi [X1]
X
X1. X1. X1. X1. X1. X1. 1. X1. Tot Rera
X1. 1 2 3 4 5 6 X1. 7 8 9 10 al ta
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41 4,10
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00
5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 45 4,50
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00
5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 47 4,70
5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43 4,30
5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43 4,30
5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48 4,80
5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 48 4,80
5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 46 4,60
5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 45 4,50
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00
5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 45 4,50
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4,20
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00
4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42 4,20
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00
5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 45 4,50
5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 48 4,80
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4,20
5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 47 4,70
4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 44 4,40
5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 48 4,80
4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 46 4,60
4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 45 4,50
4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 48 4,80
4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 45 4,50
5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 47 4,70
5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 44 4,40
64

Pemahaman Good Governance [X2]


X2. X2. X2. X2. X2. X2. X2. X2.
1 2 3 X2. 4 5 6 7 X2. 8 9 10 Total Rerata
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00
5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48 4,80
5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 47 4,70
4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 37 3,70
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 4,90
5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 46 4,60
4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 47 4,70
4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 45 4,50
2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 36 3,60
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 4,10
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 3,90
5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 47 4,70
4 3 4 4 5 4 4 5 3 5 41 4,10
3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 38 3,80
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4,10
4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 45 4,50
5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 46 4,60
5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 48 4,80
4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 46 4,60
5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 46 4,60
5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 43 4,30
4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 46 4,60
4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 46 4,60
5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 44 4,40
65

Kinerja Auditor [Y]


Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Total Rerata
4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 5 5 5 4 5 28 4,67
5 5 5 5 5 5 30 5,00
5 5 5 5 5 5 30 5,00
4 4 4 5 4 5 26 4,33
4 4 4 4 4 5 25 4,17
4 4 4 4 4 5 25 4,17
5 5 5 5 4 5 29 4,83
5 5 5 5 4 4 28 4,67
5 5 5 5 4 4 28 4,67
4 5 5 4 4 5 27 4,50
4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 4 4 5 4 5 26 4,33
4 4 4 4 4 5 25 4,17
5 5 5 5 5 5 30 5,00
4 4 4 4 4 4 24 4,00
5 5 5 5 5 5 30 5,00
4 4 4 4 4 4 24 4,00
5 4 4 5 4 3 25 4,17
4 4 4 4 4 4 24 4,00
4 4 4 4 5 5 26 4,33
5 5 5 4 5 4 28 4,67
5 5 4 4 4 4 26 4,33
5 5 4 4 5 5 28 4,67
5 5 5 5 4 4 28 4,67
5 5 4 5 5 5 29 4,83
4 5 4 4 5 5 27 4,50
4 5 5 5 5 5 29 4,83
5 4 4 5 5 5 28 4,67
66

LAMPIRAN 3

Hasil Uji Validitas

Correlations

X11 X12 X13 X14 X15 X16

Pearson 1 . 505** . 218 . 321 -. 045 . 059


Correlation
X11
Sig. (2-tailed) . 004 . 247 . 084 . 812 . 755

N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 505** 1 . 408* . 218 -. 056 . 167
Correlation
X12
Sig. (2-tailed) . 004 . 025 . 247 . 767 . 379
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 218 . 408* 1 . 668** . 346 . 544**
Correlation
X13
Sig. (2-tailed) . 247 . 025 . 000 . 061 . 002
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 321 . 218 . 668** 1 . 296 . 491**
Correlation
X14
Sig. (2-tailed) . 084 . 247 . 000 . 113 . 006
N 30 30 30 30 30 30
Pearson -. 045 -. 056 . 346 . 296 1 . 367*
Correlation
X15
Sig. (2-tailed) . 812 . 767 . 061 . 113 . 046
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 059 . 167 . 544** . 491** . 367* 1
Correlation
X16
Sig. (2-tailed) . 755 . 379 . 002 . 006 . 046
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 175 . 218 . 134 . 063 . 157 . 355
Correlation
X17
Sig. (2-tailed) . 355 . 247 . 481 . 743 . 407 . 055
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 279 . 302 . 605** . 530** . 107 . 302
Correlation
X18
Sig. (2-tailed) . 136 . 105 . 000 . 003 . 574 . 105
N 30 30 30 30 30 30
Pearson -. 073 . 000 . 467** . 134 . 484** . 544**
X19
Correlation
67

Sig. (2-tailed) . 702 1. 000 . 009 . 481 . 007 . 002


N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 308 . 247 . 067 . 279 . 172 . 522**
Correlation
X110
Sig. (2-tailed) . 097 . 188 . 724 . 136 . 363 . 003
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 454* . 504** . 754** . 675** . 477** . 737**
Correlation
Indenpendensi
Sig. (2-tailed) . 012 . 005 . 000 . 000 . 008 . 000

N 30 30 30 30 30 30

Correlations

X17 X18 X19 X110 Indenpendensi

Pearson Correlation . 175 . 279** -. 073 . 308 . 454

X11 Sig. (2-tailed) . 355 . 136 . 702 . 097 . 012

N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation . 218** . 302 . 000* . 247 . 504
X12 Sig. (2-tailed) . 247 . 105 1. 000 . 188 . 005
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation . 134 . 605* . 467 . 067** . 754
X13 Sig. (2-tailed) . 481 . 000 . 009 . 724 . 000
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation . 063 . 530 . 134** . 279 . 675
X14 Sig. (2-tailed) . 743 . 003 . 481 . 136 . 000
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation . 157 . 107 . 484 . 172 . 477
X15 Sig. (2-tailed) . 407 . 574 . 007 . 363 . 008
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation . 355 . 302 . 544** . 522** . 737*
X16 Sig. (2-tailed) . 055 . 105 . 002 . 003 . 000
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation 1 . 530 . 267 . 144 . 514
X17 Sig. (2-tailed) . 003 . 153 . 448 . 004
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation . 530 1 . 336** . 086** . 690
X18 Sig. (2-tailed) . 003 . 069 . 651 . 000
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation . 267 . 336 1** . 336 . 594**
X19 Sig. (2-tailed) . 153 . 069 . 069 . 001
N 30 30 30 30 30
X110 Pearson Correlation . 144 . 086 . 336 1 . 532
68

Sig. (2-tailed) . 448 . 651 . 069 . 002


N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation . 514* . 690** . 594** . 532** 1**

Indenpendensi Sig. (2-tailed) . 004 . 000 . 001 . 002

N 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0. 01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0. 05 level (2-tailed).

Correlations

X21 X22 X23 X24 X25

Pearson 1 . 238 . 269 . 453* . 497**


Correlation
X21
Sig. (2-tailed) . 204 . 150 . 012 . 005

N 30 30 30 30 30
Pearson . 238 1 . 718** . 359 . 275
Correlation
X22
Sig. (2-tailed) . 204 . 000 . 051 . 142
N 30 30 30 30 30
Pearson . 269 . 718** 1 . 271 . 334
Correlation
X23
Sig. (2-tailed) . 150 . 000 . 148 . 071
N 30 30 30 30 30
Pearson . 453* . 359 . 271 1 . 455*
Correlation
X24
Sig. (2-tailed) . 012 . 051 . 148 . 012
N 30 30 30 30 30
Pearson . 497** . 275 . 334 . 455* 1
Correlation
X25
Sig. (2-tailed) . 005 . 142 . 071 . 012
N 30 30 30 30 30
Pearson . 410* . 302 . 351 . 463** . 666**
Correlation
X26
Sig. (2-tailed) . 025 . 105 . 057 . 010 . 000
N 30 30 30 30 30
Pearson . 371* . 628** . 429* . 257 . 591**
Correlation
X27
Sig. (2-tailed) . 044 . 000 . 018 . 171 . 001
N 30 30 30 30 30
Pearson . 399* . 398* . 584** . 015 . 593**
X28
Correlation
69

Sig. (2-tailed) . 029 . 029 . 001 . 939 . 001


N 30 30 30 30 30
Pearson . 257 . 691** . 827** . 145 . 157
Correlation
X29
Sig. (2-tailed) . 170 . 000 . 000 . 443 . 407
N 30 30 30 30 30
Pearson . 648** . 273 . 471** . 293 . 421*
Correlation
X210
Sig. (2-tailed) . 000 . 145 . 009 . 116 . 020
N 30 30 30 30 30
Pearson . 691** . 700** . 767** . 524** . 705**

Pemahaman Good Correlation

Governance Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 000 . 003 . 000

N 30 30 30 30 30

Correlations

X26 X27 X28 X29 X210

Pearson . 410 . 371 . 399 . 257* . 648**


Correlation
X21
Sig. (2-tailed) . 025 . 044 . 029 . 170 . 000

N 30 30 30 30 30
Pearson . 302 . 628 . 398** . 691 . 273
Correlation
X22
Sig. (2-tailed) . 105 . 000 . 029 . 000 . 145
N 30 30 30 30 30
Pearson . 351 . 429** . 584 . 827 . 471
Correlation
X23
Sig. (2-tailed) . 057 . 018 . 001 . 000 . 009
N 30 30 30 30 30
Pearson . 463* . 257 . 015 . 145 . 293*
Correlation
X24
Sig. (2-tailed) . 010 . 171 . 939 . 443 . 116
N 30 30 30 30 30
Pearson . 666** . 591 . 593 . 157* . 421
Correlation
X25
Sig. (2-tailed) . 000 . 001 . 001 . 407 . 020
N 30 30 30 30 30
Pearson 1* . 489 . 381 . 354** . 253**
Correlation
X26
Sig. (2-tailed) . 006 . 038 . 055 . 177
N 30 30 30 30 30
70

Pearson . 489* 1** . 591* . 323 . 309**


Correlation
X27
Sig. (2-tailed) . 006 . 001 . 082 . 096
N 30 30 30 30 30
Pearson . 381* . 591* 1** . 493 . 511**
Correlation
X28
Sig. (2-tailed) . 038 . 001 . 006 . 004
N 30 30 30 30 30
Pearson . 354 . 323** . 493** 1 . 373
Correlation
X29
Sig. (2-tailed) . 055 . 082 . 006 . 043
N 30 30 30 30 30
Pearson . 253** . 309 . 511** . 373 1*
Correlation
X210
Sig. (2-tailed) . 177 . 096 . 004 . 043
N 30 30 30 30 30
Pearson . 651** . 703** . 722** . 681** . 706**

Pemahaman Good Correlation

Governance Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 000 . 000 . 000

N 30 30 30 30 30

Correlations

Pemahaman Good
Governance

Pearson Correlation . 691

X21 Sig. (2-tailed) . 000

N 30
Pearson Correlation . 700
X22 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 767
X23 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 524*
X24 Sig. (2-tailed) . 003
N 30
Pearson Correlation . 705**
X25 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 651*
X26
Sig. (2-tailed) . 000
71

N 30
Pearson Correlation . 703*
X27 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 722*
X28 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 681
X29 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 706**
X210 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation 1**

Pemahaman Good Governance Sig. (2-tailed)

N 30

*. Correlation is significant at the 0. 05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0. 01 level (2-tailed).

Correlations

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6

Pearson 1 . 607** . 464** . 535** . 397* -. 112


Correlation
Y1
Sig. (2-tailed) . 000 . 010 . 002 . 030 . 557

N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 607** 1 . 764** . 401* . 434* . 231
Correlation
Y2
Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 028 . 016 . 219
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 464** . 764** 1 . 544** . 226 . 146
Correlation
Y3
Sig. (2-tailed) . 010 . 000 . 002 . 230 . 441
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 535** . 401* . 544** 1 . 208 . 179
Correlation
Y4
Sig. (2-tailed) . 002 . 028 . 002 . 271 . 344
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 397* . 434* . 226 . 208 1 . 466**
Y5 Correlation
Sig. (2-tailed) . 030 . 016 . 230 . 271 . 009
72

N 30 30 30 30 30 30
Pearson -. 112 . 231 . 146 . 179 . 466** 1
Correlation
Y6
Sig. (2-tailed) . 557 . 219 . 441 . 344 . 009
N 30 30 30 30 30 30
Pearson . 690** . 830** . 757** . 693** . 664** . 486**

Kinerja Correlation

Auditor Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 000 . 000 . 000 . 006

N 30 30 30 30 30 30

Correlations

Kinerja Auditor

Pearson Correlation . 690

Y1 Sig. (2-tailed) . 000

N 30
Pearson Correlation . 830**
Y2 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 757**
Y3 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 693**
Y4 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 664*
Y5 Sig. (2-tailed) . 000
N 30
Pearson Correlation . 486
Y6 Sig. (2-tailed) . 006
N 30
Pearson Correlation 1**

Kinerja Auditor Sig. (2-tailed)

N 30

**. Correlation is significant at the 0. 01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0. 05 level (2-tailed).
73

Hasil Uji Reliabilitas


Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 30 100. 0

Cases Excludeda 0 .0

Total 30 100. 0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

. 797 10

Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary

N %

Valid 30 100. 0

Cases Excludeda 0 .0

Total 30 100. 0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

. 870 10
74

Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 30 100. 0

Cases Excludeda 0 .0

Total 30 100. 0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

. 770 6

Regression

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Kinerja Auditor 4. 4722 . 35038 30


Indenpendensi 4. 5467 . 29680 30
Pemahaman Good Governance 4. 3400 . 38650 30

Correlations

Kinerja Indenpendensi Pemahaman


Auditor Good
Governance

Kinerja Auditor 1. 000 . 787 . 789

Pearson Indenpendensi . 787 1. 000 . 672


Correlation Pemahaman Good . 789 . 672 1. 000
Governance
Kinerja Auditor . . 000 . 000
Indenpendensi . 000 . . 000
Sig. (1-tailed)
Pemahaman Good . 000 . 000 .
Governance
Kinerja Auditor 30 30 30
N
Indenpendensi 30 30 30
75

Pemahaman Good 30 30 30
Governance

Variables Entered/Removeda

Model Variables Variables Method


Entered Removed

Pemahaman . Enter
Good
1
Governance ,
Indenpendensib

a. Dependent Variable: Kinerja Auditor


b. All requested variables entered.

Hasil Uji Koefesien Korelasi dan Koefien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 . 862a . 743 . 724 . 18411

a. Predictors: (Constant), Pemahaman Good Governance,


Indenpendensi
b. Dependent Variable: Kinerja Auditor

Hasil Uji F Simultan

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 2. 645 2 1. 323 39. 017 . 000b

1 Residual . 915 27 . 034

Total 3. 560 29

a. Dependent Variable: Kinerja Auditor


b. Predictors: (Constant), Pemahaman Good Governance, Indenpendensi
76

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized T


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) . 093 . 527 . 177

Indenpendensi . 552 . 155 . 467 3. 548


1
Pemahaman Good . 431 . 119 . 476 3. 612
Governance

Coefficientsa

Model Sig. Correlations Collinearity


Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance

(Constant) . 861

Indenpendensi . 001 . 787 . 564 . 346 . 549


1
Pemahaman Good . 001 . 789 . 571 . 352 . 549
Governance

Coefficientsa

Model Collinearity
Statistics

VIF

(Constant)

1 Indenpendensi 1. 821

Pemahaman Good Governance 1. 821

a. Dependent Variable: Kinerja Auditor

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Variance Proportions


Index (Constant) Indenpendensi Pemahaman
Good
Governance

1 2. 995 1. 000 . 00 . 00 . 00

1 2 . 004 28. 030 . 53 . 00 . 56

3 . 002 44. 663 . 47 1. 00 . 44

a. Dependent Variable: Kinerja Auditor


77

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 3. 8516 5. 0068 4. 4722 . 30201 30


Std. Predicted Value -2. 055 1. 770 . 000 1. 000 30
Standard Error of Predicted . 038 . 101 . 056 . 016 30
Value
Adjusted Predicted Value 3. 8193 5. 0080 4. 4728 . 30295 30
Residual -. 47695 . 36679 . 00000 . 17765 30
Std. Residual -2. 591 1. 992 . 000 . 965 30
Stud. Residual -2. 704 2. 068 -. 001 1. 012 30
Deleted Residual -. 51976 . 39517 -. 00055 . 19591 30
Stud. Deleted Residual -3. 108 2. 212 -. 015 1. 073 30
Mahal. Distance . 275 7. 800 1. 933 1. 840 30
Cook's Distance . 000 . 276 . 035 . 064 30
Centered Leverage Value . 009 . 269 . 067 . 063 30

a. Dependent Variable: Kinerja Auditor

Charts
78
79

Frequencies

[DataSet0]
Statistics

Jenis_Kelamin Pendidikan Pangkat Lama_Bekerja X11 X12

Valid 30 30 30 30 30 30
N
Missing 0 0 0 0 0 0

Statistics

X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19

Valid 30 30 30 30 30 30 30
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0

Statistics

X110 X21 X22 X23 X24 X25 X26

Valid 30 30 30 30 30 30 30
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0

Statistics

X27 X28 X29 X210 Y1 Y2 Y3

Valid 30 30 30 30 30 30 30
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0

Statistics

Y4 Y5 Y6

Valid 30 30 30
N
Missing 0 0 0

Frequency Table

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

L 17 56. 7 56. 7 56. 7

Valid P 13 43. 3 43. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0


80

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

S1 27 90. 0 90. 0 90. 0

Valid S2 3 10. 0 10. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Pangkat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Madya 17 56. 7 56. 7 56. 7

Muda 5 16. 7 16. 7 73. 3


Valid
Pertama 8 26. 7 26. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Lama_Bekerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

>10 tahun 5 16. 7 16. 7 16. 7

2 - 5 tahun 6 20. 0 20. 0 36. 7


Valid
6 - 10 tahun 19 63. 3 63. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 9 30. 0 30. 0 30. 0


Valid 5. 00 21 70. 0 70. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 12 40. 0 40. 0 40. 0


Valid 5. 00 18 60. 0 60. 0 100. 0
Total 30 100. 0 100. 0
81

X13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 15 50. 0 50. 0 50. 0

Valid 5. 00 15 50. 0 50. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 16 53. 3 53. 3 53. 3

Valid 5. 00 14 46. 7 46. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 11 36. 7 36. 7 36. 7

Valid 5. 00 19 63. 3 63. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

4. 00 12 40. 0 40. 0 40. 0

Valid 5. 00 18 60. 0 60. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X17

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 16 53. 3 53. 3 53. 3

Valid 5. 00 14 46. 7 46. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0


82

X18

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 17 56. 7 56. 7 56. 7

Valid 5. 00 13 43. 3 43. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X19

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 15 50. 0 50. 0 50. 0

Valid 5. 00 15 50. 0 50. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X110

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 13 43. 3 43. 3 43. 3

Valid 5. 00 17 56. 7 56. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X21

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2. 00 1 3. 3 3. 3 3. 3

3. 00 1 3. 3 3. 3 6. 7

Valid 4. 00 16 53. 3 53. 3 60. 0

5. 00 12 40. 0 40. 0 100. 0


Total 30 100. 0 100. 0

X22

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3. 00 1 3. 3 3. 3 3. 3

4. 00 17 56. 7 56. 7 60. 0


Valid
5. 00 12 40. 0 40. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0


83

X23

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3. 00 1 3. 3 3. 3 3. 3

4. 00 18 60. 0 60. 0 63. 3


Valid
5. 00 11 36. 7 36. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X24

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 21 70. 0 70. 0 70. 0

Valid 5. 00 9 30. 0 30. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X25

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 17 56. 7 56. 7 56. 7

Valid 5. 00 13 43. 3 43. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X26

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 20 66. 7 66. 7 66. 7

Valid 5. 00 10 33. 3 33. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X27

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 19 63. 3 63. 3 63. 3

Valid 5. 00 11 36. 7 36. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0


84

X28

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 17 56. 7 56. 7 56. 7

Valid 5. 00 13 43. 3 43. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X29

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3. 00 3 10. 0 10. 0 10. 0

4. 00 18 60. 0 60. 0 70. 0


Valid
5. 00 9 30. 0 30. 0 100. 0
Total 30 100. 0 100. 0

X210

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2. 00 1 3. 3 3. 3 3. 3

3. 00 2 6. 7 6. 7 10. 0

Valid 4. 00 13 43. 3 43. 3 53. 3

5. 00 14 46. 7 46. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0


Y1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 16 53. 3 53. 3 53. 3


Valid 5. 00 14 46. 7 46. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Y2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 14 46. 7 46. 7 46. 7

Valid 5. 00 16 53. 3 53. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0


85

Y3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 18 60. 0 60. 0 60. 0

Valid 5. 00 12 40. 0 40. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Y4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 15 50. 0 50. 0 50. 0

Valid 5. 00 15 50. 0 50. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Y5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4. 00 19 63. 3 63. 3 63. 3

Valid 5. 00 11 36. 7 36. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Y6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3. 00 1 3. 3 3. 3 3. 3
4. 00 11 36. 7 36. 7 40. 0
Valid
5. 00 18 60. 0 60. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0


86
87
88
89
90

BIOGRAFI PENULIS

Nining Atriana panggilan Nining lahir di Tana Bau Tijuk

pada tanggal 26 Oktober 1998 dari pasangan suami istri

bapak Kasma dan ibu Sahariah. Peneliti adalah anak

pertama dari 2 bersaudara. Peneliti sekarang bertempat

tinggal di BTN. Minasa-Upa Blok N13 No. 23, Kelurahan

Gunung Sari Kecamatan Rappocini.

Pendidikan terakhir telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD inpres Polebunging

lulus tahun 2010, SMP Negeri 1Bontomanai lulus tahun 2013, SMK Negeri 2

Selayar lulus tahun 2016, dan mulai tahun 2016 mengikuti Program S1 Akuntansi

Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang.

Sampai dengan penulisan skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa

Program S1 Akuntansi Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

Anda mungkin juga menyukai