Anda di halaman 1dari 79

SKRIPSI

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN


DALAM PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PADA PT SUCOFINDO
CABANG MAKASSAR

NUR ADRIANI JAYA


18.12.110

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
TRI DHARMA NUSANTARA
MAKASSAR
2022
SKRIPSI

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN


DALAM PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PADA PT SUCOFINDO
CABANG MAKASSAR

Disusun dan diajukan oleh:

NUR ADRIANI JAYA


18.12.110

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Sarjana


pada tanggal 22 Mei 2022
dan dinyatakan memenuhi syarat

Makassar, Juli 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Riza Praditha, SE.,MM.,CSRA.,CSP.,CTA.,ACPA Suriani, SE., M.Si


NIDN : 0910019002 NIDN : 0905067405

Mengetahui,

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi


Tri Dharma Nusantara Makassar

ii
Dr. Ir. H Andi Entong C,. M.Si.
NIP: 19640313 199303 1 001

iii
SKRIPSI

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN


DALAM PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PADA PT SUCOFINDO
CABANG MAKASSAR

Disusun dan diajukan oleh:

NUR ADRIANI JAYA


18.12.110

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Sarjana


pada tanggal 22 Mei 2022
dan dinyatakan memenuhi syarat

Disetujui:

Dosen Penguji

1 Dr. Riza Praditha, SE.,MM,.CSRA.CSP,.CTA,.ACPA ...............

2 Suriani, SE.,M.Si ...............

3 Dr. ST Ramlah, SE.,M.Ak ...............

4 Arman Kamal, SE.,M.Ak ...............

5 Dr. Ir. H. Andi Entong, C, M.Si ...............

Mengetahui,

Ketua Program Studi Akuntansi

Andi Mulia Saleh, SE.,M.Ak


NIDN: 0910067501

iv
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Nur Adriani Jaya

N.I.M : 1812110

Jurusan : Akuntansi

Judul Skripsi : Analisis Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dalam


Perencanaan dan Pengambilan Keputusan pada PT.
Sucofindo Cabang Makassar.

Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul di atas dan apa yang
tertulis di dalamnya benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan
dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini
adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Makassar, 21 April 2022


Yang membuat pernyataan,

Nur Adriani Jaya

iv
ABSTRAK

NUR ADRIANI JAYA, 2022. Analisis Sistem Informasi Akuntansi


Manajemen dalam Perencanaan dan Pengambilan Keputusan pada PT
Sucofindo Cabang Makassar. Dibimbing oleh Riza Praditha dan Suriani.
Tujuan penelitian ini menganalisis penggunaan sistem informasi akuntansi
manajemen dalam perencanaan, dan pengambilan keputusan pada PT
Sucofindo Cabang Makassar. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kualitatif menggunakan pendekatan paradigma deskriptif.
Informan yang menjadi sumber data adalah kepala cabang, IT Officer dan
Finance & Accounting Officer. Hasil penelitian diperoleh: 1) PT Sucofindo
Cabang Makassar menggunakan sistem informasi akuntansi manajemen
berupa aplikasi ERP yang berfungsi untuk mengolah informasi transaksi
keuangan manajemen operasional, 2) Perencanaan pada PT Sucofindo
Cabang Makassar dibuat sesuai kebutuhan kepala bagian dan
disampaikan oleh Kepala cabang ke Direksi untuk kemudian disetujui, 3)
Pengambilan keputusan dimulai dari Manajer menyampaikan
perencanaan kepada direksi dan keputusan akhirnya yaitu menunggu
keputusan direksi.

Kata kunci : Sistem Informasi Akuntansi Manajemen, Perencanaan,


Pengambilan Keputusan

v
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur atas Kehadirat Allah

Subhanahu wata’ala yang senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini dalam waktu yang telah

direncanakan. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang

harus dipenuhi untuk menuju pencapaian gelar Strata Satu (S1).

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis hampir tidak menemui

kendala yang cukup berarti, hal tersebut tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak yang terkait, sehingga memudahkan penulis dalam

menyusun skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang

tua, Ayahanda Abbas dan Ibunda Sitti Aminah karena berkat doa dan

dukungan yang selalu menyertai setiap langkah dan perjuangan penulis

selama ini mulai dari awal pendidikan sampai sekarang ini.

Dengan hati yang tulus serta penghargaan yang setinggi-tingginya,

penulis ucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Ibu Hj. Andi Dorawati Ishak, SE., M.si selaku Pendiri Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi (STIE) Tri Dharma Nusantara Makassar.

2. Ibu Andi Tenri Eliyanti Entong, SE., M.Ak selaku Ketua Yayasan An-

Nahl Al-Aqsha.

3. Bapak Dr. Ir. H. Andi Entong C.,M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi (STIE) Tri Dharma Nusantara Makassar.

vi
4. Ibu Andi Mulia Saleh SE., M.Ak selaku Ketua Jurusan Program Studi

Akuntansi (STIE) Tri Dharma Nusantara Makassar.

5. Dr. Riza Praditha, SE.,MM.,CSRA.,CSP.,CTA.,ACPA dan selaku

Pembimbing I yang telah memberikan banyak arahan dan bimbingan.

6. Ibu Suriani, SE., M.Si selaku Pembimbing II yang telah memberikan

banyak arahan dan bimbingan.

7. Seluruh dosen dan staff Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Tri

Dharma Nusantara Makassar yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuannya kepada penulis.

8. Para karyawan serta staff keluarga besar PT Sucofindo Cabang

Makassar.

9. Terima kasih untuk Munawir S.Kom yang telah banyak membantu

penulis selama jalannya perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini.

10. Seluruh rekan-rekan mahasiswa kelas AK-C1 serta semua pihak yang

turut membantu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sepenuhnya sempurna,

maka dari itu saran dan kritikan sangat diharapkan sebagai pembangun,

dan sebagai penyempurna dalam penulisan laporan dimasa yang akan

datang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

semua pihak yang membutuhkannya.

Makassar, Juli 2022

Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL......................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................ ii

PERNYATAAN .............................................................................. iv

ABSTRAK....................................................................................... v

KATA PENGANTAR....................................................................... vi

DAFTAR ISI.................................................................................... viii

DAFTAR TABEL............................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR........................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1

A. Latar Belakang.............................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................ 5

C. Tujuan Penelitian.......................................................... 5

D. Manfaat Penelitian........................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................... 7

A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen...................... 7

B. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.......... 9

C. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.......... 10

D. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Manajemen........ 11

E. Model Operasional Sistem Informasi Akuntansi

Manajemen................................................................... 12

viii
F. Peran Sistem Informasi Akuntansi Manajemen............ 12

G. Perencanaan................................................................. 13

H. Pengambilan Keputusan............................................... 16

I. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan

Keputusan..................................................................... 19

J. Penelitian Terdahulu..................................................... 19

K. Kerangka Konsep......................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN...................................................... 23

A. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................... 23

B. Jenis dan Sumber Data................................................ 23

C. Metode Pengumpulan Data.......................................... 24

D. Metode Analisis Data.................................................... 26

E. Informan Penelitian....................................................... 29

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.............................. 30

A. Sejarah Singkat PT Sucofindo Cabang Makassar..... 30

B. Visi dan Misi................................................................ 33

C. Struktur Organisasi..................................................... 33

D. Uraian Tugas.............................................................. 34

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................... 48

A. Hasil Penelitian........................................................... 47

B. Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi


Manajemen (SIAM) pada PT Sucofindo Cabang
Makassar.................................................................... 47
C. Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
(SIAM) dalam Perencanaan pada PT Sucofindo

ix
Cabang Makassar....................................................... 53
D. Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
(SIAM) dalam Pengambilan Keputusan pada
PT Sucofindo Cabang Makassar................................ 57

BAB VI PENUTUP......................................................................... 60

A. Kesimpulan................................................................. 60

B. Saran........................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 62

x
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penelitian Terdahulu............................................................ 20

2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara ........................................... 25

3. Informan Penelitian.............................................................. 29

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Operational Mode:Management Accounting Information


System................................................................................ 12

2. Flowchart Penelitian........................................................... 28

3. Struktur Organisasi PT Sucofindo Cabang Makassar....... 34

4. Sistem Aplikasi Enterprise Resource Planning.................. 50

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Dokumentasi Wawancara................................................ 63

2. Wawancara Finance & Accounting Officer PT Sucofindo


Cabang Makassar............................................................ 66

3. Wawancara Kepala Cabang PT Sucofindo Makassar..... 66

4. Wawancara IT Officer PT Sucofindo Cabang Makassar. 67

5. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara…………………………… 68

6. Surat Balasan Izin Penelitian………………………………

7. Surat Keterangan Telah Meneliti………………………….

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan bisnis yang terjadi sekarang membuat perusahaan

yang bergerak di bidang industri, jasa maupun dagang harus dapat

bersaing untuk mempertahankan kegiatan bisnis perusahaan. Oleh,

karena itu, setiap perusahaan dituntut untuk dapat melakukan suatu

perencanaan bisnis yang baik untuk jangka menengah maupun jangka

panjang. Informasi merupakan hal yang wajib didapatkan dalam era

globalisasi sekarang ini, terutama informasi akuntansi manajemen.

Sistem informasi akuntansi manajemen menyediakan informasi,

baik informasi keuangan maupun non keuangan kepada manajer dan

karyawan organisasi. Informasi akuntansi manajemen disusun untuk

keperluan spesifik para pembuat keputusan dan jarang disebarkan ke

pihak luar organisasi. Salah satu peran penting dalam sistem informasi

akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi menyediakan

informasi yang akurat.

Informasi akuntansi manajemen adalah informasi yang digunakan

oleh manajer untuk melakukan perencanaan, pengendalian dan

pengambilan keputusan (Hoque, 2013). Dalam mengelola usaha, baik

usaha yang kecil maupun usaha yang besar ataupun melakukan usaha

dagang, jasa dan manufaktur masing-masing membutuhkan yang

namanya informasi akuntansi manajemen.

1
2

Sedangkan Mulyadi (2001), menyatakan pendapat bahwa

akuntansi manajemen memiliki dua arti yaitu akuntansi manajemen

sebagai suatu sistem pengolahan informasi keuangan dan akuntansi

manajemen sebagai suatu tipe informasi.

Akuntansi manajemen sebagai suatu sistem pengolahan informasi

dimaksudkan sebagai suatu proses pengolahan informasi untuk

memenuhi manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan,

koordinasi, dan pengendalian organisasi. Sedangkan akuntansi

manajemen sebagai suatu tipe informasi dimaksudkan sebagai

penggambaran informasi yang dihasilkan oleh pengolah informasi

keuangan.

Demikian juga (Siregar dkk, 2013) menyatakan bahwa sistem

informasi akuntansi manajemen memiliki tujuan yang hendak dicapai yaitu

menyediakan informasi untuk melaksanakan aktivitas perencanaan dan

menyediakan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan

yang akan diambil.

PT. Superintending Company of Indonesian (Persero) atau yang

biasa disebut PT Sucofindo merupakan Badan Usaha Milik Negara yang

dibangun antara Pemerintah Republik Indonesia dengan SGS,

Perusahaan inspeksi terbesar di dunia yang berpusat di Jenewa, Swiss.

Berdiri pada tanggal 22 Oktober 1956 berdasarkan Akta Notaris Johan

Arifin Lumban Tobing Sutan Arifin Nomor 42, awalnya PT Sucofindo

hanya berfokus pada layanan jasa Pemeriksaan dan Pengawasan di


3

bidang perdagangan, terutama komoditas pertanian, serta membantu

pemerintah dalam menjamin kelancaran arus barang dan pengamanan

devisa negara dalam perdagangan ekspor impor. Seiring dengan

perkembangan kebutuhan dunia usaha, PT Sucofindo melakukan langkah

kreatif dan inovatif serta menawarkan jasa-jasa terkait lainnya.

Berbagai layanan baru pun ditawarkan oleh PT Sucofindo, seperti

warehousing dan forwarding, analytical, laboratories, industrial,and marine

engineering, dan fumigation and industrial hygiene. Keanekaragaman

jenis jasa PT Sucofindo dikemas secara terpadu, didukung oleh tenaga

kerja yang ahli dibidangnya, kemitraan usaha strategis dengan beberapa

institusi internasional serta jaringan kerja laboratorium, cabang dan titik

layanan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia telah memberikan

nilai tambah terhadap layanan yang diberikan oleh PT Sucofindo.

PT Sucofindo telah mengembangakan jasa di bidang usaha

inspeksi dan audit, pengujian dan analisis, sertifikasi, konsultasi, dan

pelatihan dalam bidang Pertanian, Kehutanan, Pertambangan (Migas dan

Nonmigas), Konstruksi, Industri Pengolahan, Kelautan, Perikanan,

Pemerintah, Transportasi, Sistem Informatika dan Energi Terbarukan.

Kompetensi dan pengalaman PT Sucofindo tak perlu diragukan

lagi. Tahun 2017, dengan didukung oleh budaya kerja yang tinggi,

peningkatan kompetensi knowledge management dan pengembangan

jasa yang inovatif, diharapkan dapat mengembangkan bisnis yang

berorientasi kelas dunia. Dengan perjalanan panjang yang dilalui, PT


4

Sucofindo melalui visi dan misi bertekad untuk terus menjadi perusahaan

inspeksi terdepan dan terbesar di Indonesia.

Karena itulah PT. Sucofindo, Tbk menguasai pangsa pasar jasa

perusahaan superintending untuk wilayah Makassar khususnya dan

Sulawesi Selatan umumnya sekitar 70%, dikarenakan kelengkapan jasa

yang ditawarkan dan sisanya dibagi oleh Supertending yang berada di

Makassar seperti Pan Asia dan Surveyor Indonesia. Serta Supertending

lain di luar Makassar yang memiliki pelanggan atau pasar di Makassar.

Untuk itu PT. Sucofindo perlu menggunakan sistem informasi akuntansi

manajemen yang baik dalam perencanaan dan pengambilan keputusan di

dalam kegiatan operasionalnya.

PT Sucofindo telah diakui memiliki kualitas pelayanan yang baik

dari domestik dan asing. Namun dalam kegiatannya masih memiliki

kelemahan dimana PT Sucofindo terkadang terlambat menerima informasi

tentang kebutuhan pelayanan pelanggan sehingga mempengaruhi kinerja

perusahaan dalam pengambilan keputusan yang disebabkan oleh para

pihak ketiga. Hal ini tentu perlu di antisipasi oleh PT Sucofindo, terjadinya

keterlambatan informasi dikarenakan informasi dari pihak ketiga tidak

begitu dipengaruhi oleh kinerja perusahaan sehingga mereka membuat

rencana kerja tahun sebelumnya.

Dengan adanya latar belakang inilah, maka penulis memilih judul

“Analisis Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dalam Perencanaan dan

Pengambilan Keputusan pada PT Sucofindo Makassar”.


5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka, rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sistem informasi akuntansi manajemen yang diterapkan

pada PT Sucofindo Makassar?

2. Bagaimana penggunaan sistem informasi akuntansi manajemen

dalam perencanaan pada PT Sucofindo Makassar?

3. Bagaimana penggunaan sistem informasi akuntansi manajemen

dalam pengambilan keputusan pada PT Sucofindo Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah yang telah diuraikan, maka

tujuan penelitian adalah :

1. Untuk menganalisis sistem informasi akuntansi manajemen pada PT

Sucofindo Makassar.

2. Untuk menganalisis penggunaan sistem informasi akuntansi

manajemen dalam perencanaan pada PT Sucofindo Makassar.

3. Untuk menganalisis penggunaan sistem informasi akuntansi

manajemen dalam pengambilan keputusan pada PT Sucofindo

Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik mengenai sistem

informasi akuntansi manajemen dan manfaatnya dalam perencanaan dan

pengambilan keputusan .
6

2. Bagi Pembaca

Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca tentang

sistem informasi akuntansi manajemen dalam perencanaan dan

pengambilan keputusan.

3. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan dan

dapat sebagai bahan informasi kepada para pegawai kantor PT Sucofindo

Cabang Makassar untuk dijadikan panduan tentang sistem informasi

akuntansi manajemen dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Sistem informasi akuntansi manajemen merupakan suatu

mekanisme pengendalian organisasi, serta merupakan alat yang efektif

dalam menyediakan informasi yang bermanfaat guna memprediksi

konsekuensi yang mungkin terjadi dari aktivitas yang dilakukan (Duward,

2015). Selanjutnya (Sabijono, 2015) menjelaskan bahwa Sistem informasi

akuntansi manajemen sebagai sistem informasi yang menghasilkan output

dengan menggunakan input dan berbagai proses yang diperlukan untuk

memenuhi tujuan manajemen.

Menurut (Prananda & Datu, 2016) informasi akuntansi manajemen

diperlukan oleh manajemen untuk melaksanakan dua fungsi pokok

manajemen: perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan.

Informasi akuntansi manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan

informasi keuangan yang disebut akuntansi manajemen. Informasi

akuntansi manajemen dibutuhkan oleh manajemen dalam berbagai

jenjang organisasi untuk menyusun rencana aktivitas perusahaan di

masa yang akan datang.

Menurut (Darmanto et al.,2016) secara konvensional rancangan

sistem informasi akuntansi manajemen terbatas pada informasi

7
8

keuangan internal yang berorientasi historis. Tetapi, meningkatnya

peran sistem informasi akuntansi manajemen untuk membantu

manajer dalam pengarahan dan pemecahan masalah telah

mengakibatkan perubahan sistem informasi akuntansi manajemen untuk

memasukkan data eksternal dan non keuangan kepada informasi yang

berorientasi pada masa yang akan datang. Informasi yang dibutuhkan

manajemen dalam pengambilan keputusan membutuhkan informasi yang

lengkap (Full Information), akan tetapi dalam kenyataannya informasi

yang lengkap tidak ada dalam kehidupan nyata, karena dalam proses

pengambilan keputusan manajer dihadapkan pada ketidakpastian masa

yang akan datang. Oleh karena itu manajer harus mampu memilih

alternatif yang ada dengan menggunakan intelegensi dan pengalaman

sebagai manajer yang profesional.

Hal ini sejalan dengan (Ghasemi et al. 2016) menyatakan bahwa

Sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi yang sangat

berguna untuk membantu para pekerja, manajer, dan eksekutif dalam

membuat sebuah keputusan-keputusan yang lebih baik. Secara

sederhana informasi akuntansi manajemen lebih didominasi oleh

informasi finansial, tetapi dalam perkembangannya sekarang ini informasi

non finansial juga sangat menentukan.

Hansen dan Mowen (2009) mendefinisikan sistem informasi

akuntansi manajemen (SIAM) adalah proses yang dideskripsikan oleh

aktivitas aktivitas, seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan,


9

analisis, pelaporan dan pengelolaan informasi. Sistem informasi yang

menghasilkan output dengan menggunakan input dan berbagai proses

yang diperlukan untuk memenuhi tujuan manajemen, dimana sistem

informasi akuntansi manajemen (SIAM) tidak terikat oleh suatu kriteria

formal yang menjelaskan sifat dari masukan atau proses keluaran.

Sistem informasi akuntansi manajemen adalah suatu mekanisme

pengendalian organisasi, serta merupakan alat yang efektif dalam

menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi konsekuensi

yang mungkin terjadi dari berbagai alternatif aktivitas yang dapat

dilakukan.Sistem Informasi Akuntansi Manajemen adalah sebuah sistem

yang memproses data transaksi guna menghasilkan informasi yang

bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan

bisnis (Krismiaji, 2015). Jadi, sistem informasi akuntansi manajemen

dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk

perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

B. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Menurut Frety (2014) fungsi dari sistem informasi akuntansi

manajemen adalah sebagai sumber informasi penting untuk membantu

manajer mengendalikan aktivitasnya serta mengurangi ketidakpastian

guna mencapai tujuan. Informasi manajemen sebagai salah satu produk

sistem akuntansi manajemen memiliki peranan dalam memprediksi

konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang

dilakukan pada berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengawas, dan


10

pengambilan keputusan. Menurut Rudianto (2013) Akuntansi Manajemen

berfungsi sebagai penghasil informasi transaksi bisnis perusahaan bagi

pihak-pihak internal organisasi seperti manajer keuangan, manajer

produksi, manajer pemasaran, dan sebagainya untuk mengambil

keputusan internal organisasi. Sedangkan fungsi akuntansi manajemen

secara umum terbagi menjadi 5, yaitu :

1. Sebagai pendukung pencapaian tujuan perusahaan.

2. Sebagai sarana identifikasi dan pengukuran kinerja.

3. Sebagai penyaji laporan yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengendalian biaya, dan harga.

4. Sebagai penyedia data internal yang diperlukan perusahaan untuk

peningkatan jumlah penjualan.

5. Sebagai pengendali pemakaian sumber daya perusahaan untuk

mengendalikan pemanfaatan sumber daya keuangan dalam kegiatan

perusahaan secara efisien dan efektif.

C. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu

kriteria formal yang menjelaskan sifat dari masukan, proses, dan

keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang

hendak dicapai manajemen. Adapun tujuan sistem informasi akuntansi

manajemen yang dikemukakan oleh Hansen dan Mowen (2009), yaitu :

1. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perhitungan harga

pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.


11

2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,

pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan ini menunjukkan bahwa manajer dan pengguna

lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan

mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi

manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah,

menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (Informasi akuntansi

dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk

perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

D. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Menurut Mulyadi (2001) manfaat akuntansi manajemen bagi

perusahaan terbagi menjadi 7, yaitu :

1. Menyediakan alat analisa baik yang bersifat kualitatif maupun

kuantitatif.

2. Menyediakan sistem informasi kepada pihak eksternal.

3. Menyediakan sumber data dan informasi keuangan yang relevan

untuk kepentingan manajemen.

4. Menyediakan sumber informasi untuk penetapan dan pelaporan

pertanggung jawaban.

5. Menyediakan berbagai bentuk teknik dan sarana yang diperlukan

untuk mengukur performance (prestasi kinerja).


12

E. Model Operasional Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Pengertian informasi akuntansi manajemen yang sebelumnya telah

dijelaskan, dikatakan bahwa sistem informasi akuntansi manajemen

merupakan sistem informasi yang menghasilkan suatu output dengan

menggunakan input dan berbagai proses yang diperlukan dalam

memenuhi tujuan manajemen. Output yang dihasilkan merupakan hasil

pemrosesan dari masukan-masukan.

Hansen dan Mowen (1999) mengemukakan pengertian proses

sebagai berikut ini:

Gambar 1: Operational Model:Management Accounting Information


System

Masukan Proses Keluaran

1. Pengukuran 1. Laporankhusus
2. Harga pokok
Peristiwa 2. Pengumpulan
produk
Ekonomi 3. Penyimpanan, 3. Anggaran laporan
Analisis kerja

Pengguna

Sumber: Hansen dan Mowen (1999)

F. Peran Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Peran utama dari informasi akuntansi manajemen adalah

menyediakan informasi yang memudahkan proses pengambilan

keputusan (Angraini, 2003). Akuntansi manajemen dapat dipandang dari


13

dua sudut pandang, yaitu akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe

akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe informasi.

Sebagai salah satu tipe akuntansi, akuntansi manajemen

merupakan suatu sistem pengolahan informasi keuangan yang digunakan

untuk menghasilkan informasi keuangan bagi kepentingan pemakai intern

organisasi. Sebagai salah satu tipe informasi, akuntansi manajemen

merupakan tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang sebagai

satuan ukuran yang digunakan untuk membantu manajemen dalam

pelaksanaan pengelolaan perusahaan. Dengan demikian, akuntansi

manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang

dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan oleh

pemakai intern organisasi (Sabijono, 2015).

G. Perencanaan

1. Pengertian Perencanaan

Perencanaan merupakan langkah awal dalam menjalankan suatu

usaha sebelum menentukan dalam pengambilan keputusan. Baik

buruknya atau berhasil tidaknya keputusan dalam usaha tergantung dari

matangnya rencana tersebut. Perencanaan merupakan fungsi dari

manajemen dalam suatu organisasi atau lembaga yang tujuannya ke arah

jangka panjang atau ke masa depan.

Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang dimulai

dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk mencapai

tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem


14

perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan

mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya

tujuan organisasi (Robbins dan Coulter, 2002).

Perencanaan adalah metode mendetail yang telah dirumuskan

sebelumnya untuk melakukan atau membuat sesuatu. Rencana itu sering

dibuat dalam bentuk cerita dan membuat tujuan atau sasaran dan alat

untuk mencapai tujuan tersebut atau suatu rencana itu dapat dibuat dalam

bentuk anggaran, bagan atau karangan kerja dalam istilah keuangan atau

grafik dalam suatu unit (Swasta, 1990).

Perencanaan merupakan suatu pondasi bagi jalannya serta

keberhasilan usaha. Dengan adanya perencanaan maka pihak

manajemen akan lebih mudah menjalankan aktivitasnya. Perencanaan

merupakan fungsi manajemen yang sangat penting, dalam fungsi-fungsi

ini ditentukan sasaran yang akan dicapai, dan fungsi tersebut membantu

dalam mengidentifikasikan peluang-peluang maupun ancaman di masa

mendatang, dengan perencanaan para karyawan diharapkan dapat

bekerja ke arah tujuan yang sama (Swasta, 1990), sehingga dapat

terhindar dari kekeliruan yang tidak diinginkan. Dengan terhindarnya

kesalahan-kesalahan tersebut maka efisiensi dan efektivitas dapat

berjalan dengan lancar. Efisiensi dan efektivitas menyebabkan biaya

dalam usaha dapat ditekan seminimal mungkin sehingga tujuan usaha

dapat dicapai dengan baik.


15

Fungsi perencanaan berkaitan dengan penetapan tujuan dan

sasaran organisasi, serta penentuan strategi dan kebijaksanaan untuk

mencapai tujuan yang dimaksud yang diimplementasikan dalam bentuk

rencana kegiatan (program atau proyek) serta rencana penggunaan

sumber-sumber ekonomi yang dinyatakan dalam satuan moneter

(anggaran) dalam jangka pendek dan jangka panjang.

2. Tujuan dan Manfaat Perencanaan

Usman (2011) menyatakan bahwa perencanaan bertujuan untuk:

a. Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan

perencanaannya.

b. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.

c. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik

kualifikasinya maupun kuantitasnya.

d. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas

pekerjaan.

e. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan

menghemat biaya, tenaga dan waktu.

H. Pengambilan Keputusan

1. Pengertian Pengambilan Keputusan

Menurut Hayati & Afriansyah (2019) Pengambilan keputusan

merupakan proses atau kegiatan dalam melakukan penilaian dan

menjatuhkan putusan terhadap sesuatu, keputusan itu untuk


16

menyelesaikan masalah. Harold dan O'Donnel (2013:15) menyatakan

bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif

mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana

tidak dapat dikatakan tidak jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang

dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.

Sinoem (2013:4) menyatakan bahwa pengambilan keputusan

dalam kondisi tidak pasti (Decision Making Under Certainty) adalah

pengambilan keputusan dimana terjadi hal-hal berikut:

a. Tidak diketahui jumlah dan kemungkinan munculnya kondisi

tersebut.

b. Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan probabilitas

terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar.

c. Yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil suatu tindakan,tetapi

tidak dapat diprediksi berapa besar probabilitas setiap hasil

tersebut.

d. Pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau

informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam –

macam keadaan tersebut.

e. Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi.

Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi

dengan beberapa cara antara lain mencari informasi lebih banyak,

melalui riset atau penelitian dan menggunakan probabilitas

subjektif.
17

Sedangkan Menurut Kusnadi (2015) mengemukakan bahwa

“pengambilan keputusan adalah suatu tindakan pemilihan alternatif. Hal ini

berkaitan dengan fungsi manajemen dalam hal manajer merencanakan,

mengelolah, mengontrol, mereka membuat keputusan.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses

pengambilan keputusan adalah proses yang dilakukan dengan tidak

sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Proses

yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah terkait untuk pemenuhan

yang akan digunakan untuk periode lancaran tujuan perusahaan.

2. Tujuan Pengambilan Keputusan

Pembuatan keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecahkan

masalah yang bersangkutan sehingga usaha pencapaian tujuan yang

dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif Sutabri (2005).

3. Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Stoner dan Hasan (2014), keputusan adalah pemilihan

diantara alternatif-alternatif. Keputusan merupakan tindakan yang

dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi organisasi atau

merupakan langkah - langkah yang diambil untuk dapat mencapai tujuan

organisasi dengan secepat mungkin dengan biaya yang efisien. Dalam

proses pengambilan keputusan bukanlah suatu instan yang artinya

keputusan yang diambil terutama keputusan yang sifatnya penting bagi

organisasi tidak boleh tergesa - gesa, karena segala keputusan manajerial

yang diambil akan diikuti akibatnya baik buruk akibat dari keputusan

tersebut tergantung pada kualitas keputusan tersebut.


18

Menurut Febrian (2018) proses pengambilan keputusan hanyalah

merupakan prosedur yang logis untuk mengidentifikasi, menganalisis dan

menghasilkan pemecahan masala. Dalam keadaan apapun, pengambilan

keputusan yang profesional merupakan proses sistematis yang

melibatkan beberapa langkah yang khusus.

Para peneliti telah membuat banyak model tentang proses

pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Seluruh model tersebut

menggambarkan proses pengambilan keputusan sebagai aktivitas yang

komplek dan terdiri dari berbagai tahap. Pertama, identifikasi masa lalu.

pengambilan keputusan harus memilih suatu metode untuk memecahkan

masalah. Kemudian, pengambilan keputusan harus mengumpulkan data

yang dibutuhkan untuk melaksanakan model tersebut, serta mengevaluasi

sisi positif dari tiap alternatif yang ada. Akhirnya, pengambilan keputusan

memilih dan melaksanakan solusi yang dipilihnya Frety Febrianty (2014).

Menurut Rheza (2020) dalam melakukan pengambilan keputusan

manajer harus memahami dan merumuskan masalah manajer harus

mengidentifikasi masalah sebenarnya, bukan hanya gejala masalah, dan

menentukan bagian-bagian masalah yang harus diselesaikan. Karena

setiap keputusan dimulai dengan masalah, yakni perbedaan antara

kondisi yang diinginkan dan yang ada sekarang.

Pengambilan keputusan senantiasa berkaitan dengan masalah

atau kesulitan. Melalui suatu pengambilan keputusan pihak manajemen

mengharapkan suatu pemecahan atas masalah yang dihadapi dapat


19

teratasi. Dalam organisasi perusahaan para manajer dihadapkan kepada

masalah pengambilan berbagai alternatif keputusan. Salah mengambil

keputusan berarti manajer akan gagal mengarahkan organisasi

perusahaan meraih tujuan yang diharapkan perusahaan.

I. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Menurut Syamsi (2010:12), pengambilan keputusan dipengaruhi

oleh beberapa faktor antara lain:

1. Keadaan Intern Organisasi Keadaan intern organisasi akan sangat

berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Keadaan intern ini

meliputi: dana yang tersedia, kemampuan karyawan, kelengkapan dari

peralatan, struktur organisasi nya, tersedia informasi yang dibutuhkan

pemimpin, dan lain sebagainnya.

2. Tersedia Informasi yang Diperlukan Suatu keputusan yang diambil

untuk mengatasi masalah dalam organisasi. Masalah dalam organisasi

itu beraneka ragam. Kadang – kadang masalah yang sama.

J. Penelitian Terdahulu

Tabel 1: Peneliti Terdahulu

No Nama/Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Gideon Santi Sistem Informasi PT Bank Sulut Marina


(2013) Akuntansi Manajemen Plaza Manado
dalam Proses menyadari
Pengambilan Keputusan sepenuhnya akan
Mengenai Investasi pada pentingnya laporan
PT Bank Sulut Cabang akuntansi manajemen
Marina Plaza yang akan membantu
keputusan, baik itu
keputusan jangka
20

panjang, jangka
pendek, keputusan
rutin maupun untuk

Lanjutan Tabel 1

No Nama/Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian

tujuan pengendalian
intern.

2 Rima Sistem Informasi Dilihat Objek penelitian ini


Rachmawati dari Aspek Kualitas adalah sistem
Informasi Akuntansi informasi akuntansi
(2016)
Manajemen manajemen dan
kualitas informasi
akuntansi
manajemen. Variabel
independen adalah
kualitas sistem
informasi akuntansi
manajemen
sedangkan variabel
dependen adalah
kualitas informasi
akuntansi
manajemen.

3 Rizka Daulay Pemanfaatan Informasi Hasil penelitiannya


(2019) Akuntansi Manajemen yaitu informasi
dalam Pengambilan akuntansi
Keputusan Investasi manajemen sangat
Aset Tetap Pada PDAM berperan penting
Tirtanadi Provinsi dalam investasi
Sumatera Utara aktiva tetap Tirtanadi
Provinsi Sumatera
Utara

4 Jurjais (2021) Analisis Sistem Hasil penelitian ini


Informasi Akuntansi menunjukkan bahwa
Manajemen dalam sistem informasi
21

Perencanaan, akuntansi
Pengendalian dan manajemen yang
Pengambilan Keputusan dipakai dalam
pada Arayah Madani mengendalikan
Group perencanaan dan
pengambilan
keputusan pada
Arayah Madani
Group sudah cukup
baik namun masih
ada kekurangan.

Lanjutan Tabel 2
No Nama/Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
5 Nova Fitriyani Peranan Sistem Hasil penelitian ini
(2020) Informasi Akuntansi menunjukkan
dalam Pengambilan bahwa adanya
Keputusan pada PDAM sistem informasi
Tirta Jeneberang akuntansi yang
mendukung
efektivitas dan
efisiensi dalam
pengambilan
keputusan, karena
terdapat suatu
prosedur dan
pemrosesan data
yang cukup baik.
sehingga tidak
menghambat
penyajian laporan
keuangan yang
dibutuhkan
manajemen.
Sumber: Gideon Santi (2013), Rima Rachmawati (2016), Rizka Daulay
(2019), Jurjais (2021),Nova Fitriyani (2020)

K. Kerangka Konsep
22

Sistem informasi akuntansi manajemen merupakan sistem

informasi yang mentransformasi input dengan menggunakan proses untuk

mengeluarkan output yang dibutuhkan untuk mendukung pengambilan

keputusan.

Sistem akuntansi manajemen memiliki tujuan yang hendak dicapai

yang diantaranya adalah menyediakan informasi untuk melaksanakan

aktivitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi. Perencanaan

merupakan proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis

yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.

Selain itu, sistem informasi akuntansi manajemen merupakan suatu

perangkat manusia dan sumber-sumber modal dalam suatu organisasi

yang bertanggung-jawab untuk menghasilkan dan menyebarkan informasi

yang dipertimbangkan relevan di dalam pembuatan keputusan. Oleh

karena itu peran utama dari informasi akuntansi manajemen adalah

menyediakan informasi yang memudahkan proses pengambilan

keputusan.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT Sucofindo Makassar yang

beralamatkan di Jl. Urip Sumoharjo No. 90 A, Makassar Sulawesi Selatan.

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu selama bulan Desember

sampai bulan Januari 2022.

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, yaitu merupakan

data yang diperoleh dari PT. Sucofindo Makassar. Menurut Sugiono

(2015) Data kualitatif adalah penilaian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek

alamiah.

2. Sumber Data

a. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer

diperoleh melalui observasi dan wawancara.

b. Data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa

dokumen-dokumen perusahaan yang dikeluarkan oleh Akuntansi

Manajemen atau literatur maupun informasi yang lain tentang

perusahaan, dan tujuan struktur organisasi perusahaan.

23
24

C. Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan (Moleong, 2014). Dalam penelitian

ini, peneliti melakukan wawancara kepada informan PT Sucofindo Cabang

Makassar. Sebelum melakukan wawancara, peneliti menyiapkan

pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada subjek penelitian.

Setiap wawancara diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang

bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dalam Perencanaan

dan Pengambilan Keputusan di PT Sucofindo Cabang Makassar.

2. Observasi

Observasi merupakan aktivitas penelitian dalam rangka

mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui

proses pengamatan langsung di lapangan. Peneliti berada ditempat itu,

untuk mendapatkan bukti-bukti yang valid dalam menggunakan observasi

langsung untuk mengamati aktivitas penggunaan sistem informasi

akuntansi manajemen. Peneliti menggunakan pedoman observasi untuk

memudahkan penilaian terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi

manajemen.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiono (2013) dokumen merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
25

karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan, dan

kebijakan. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dan data yang

didapatkan dari metode dokumentasi ini adalah struktur organisasi di PT

Sucofindo Makassar.

4. Indikator Pertanyaan Wawancara

Tabel 2: kisi-kisi pedoman wawancara


Variabel Indikator Pertanyaan
Analisis Sistem Analisis Sistem 1. Apakah PT. Sucofindo
Informasi Informasi Cabang Makassar memiliki
Akuntansi Akuntansi suatu sistem informasi yang
Manajemen Manajemen dapat membantu
dalam perusahaan dalam kegiatan
Perencanaan dan operasional perusahaan?
Pengambilan
2. Jelaskan fungsi sistem
Keputusan pada
informasi berupa aplikasi
PT Sucofindo
ERP?
Cabang
Makassar 3. Jelaskan siapa operator
atau pengguna dari sistem
aplikasi ERP?
4. Jelaskan apa saja yang ada
didalam sistem aplikasi
ERP?
5. Jelaskan apa saja kendala
dalam penggunaan aplikasi
ERP?
Perencanaan 1. Apakah PT. Sucofindo
Cabang Makassar memiliki
perencanaan dan bila ada
bagaimana perencanaan
26

tersebut?
2. Jelaskan apa saja
perencanaan yang disusun
PT. Sucofindo?
3. Jelaskan apakah PT.

Lanjutan tabel 2
Variabel Indikator Pertanyaan
Sucofindo Cabang
Makassar dalam membuat
perencanaan
menggunakan sistem
teknologi informasi ?
4. Jelaskan kelebihan
perencanaan tersebut?
Pengambilan 1. Jelaskan bagaimana PT.
Keputusan Sucofindo Cabang
Makassar dalam hal
pengambilan keputusan?
2. Jelaskan kelebihan dan
Kekurangan pengambilan
keputusan di perusahaan
ini?
3. Apakah dengan kata lain
bahwa di dalam
pengambilan keputusan
berdasarkan perencanaan
yang disusun di tingkat
kantor cabang dan
pimpinan cabang
memutuskan kemudian
hasil perencanaan tersebut
dikirim ke kantor pusat
melalui sistem ERP dan
keputusan terakhir apakah
perencanaan tersebut
diterima atau tidak diambil
berdasarkan keputusan
27

direksi ?
Sumber : Jurjais, 2021

D. Metode Analisis Data

Jenis Penelitian menggunakan kualitatif deskriptif, hipotesis tidak

digunakan dalam penelitian ini melainkan hanya menganalisis,

mengevaluasi, menyimpulkan dan memberikan saran terhadap sistem

yang sudah dijalankan pada perusahaan PT. Sucofindo Makassar.

Menurut Sugiono (2010) Metode deskriptif adalah metode yang digunakan

untuk menggambar atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak

digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif karena didasarkan

pada dua alasan, pertama permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini

membutuhkan sejumlah data lapangan yang bersifat aktual dan

konseptual dan pemikiran–pemikiran yang mendalam dalam mengkaji

permasalahan yang ada. Kedua, pemilihan pendekatan ini didasarkan

pada keterkaitan masalah yang dikaji dan tidak dapat dipisahkan oleh

fakta alamiyah. Alur penelitian ini dapat terlihat pada gambar berikut:
28

Gambar : Flowchart Penelitian


29

Mulai
E. Informan Penelitian

Dalam Studi
sebuah penelitian,Latar
subjek penelitian mempunyai peran yang
Belakang
Literatur
Lapangan Masalah
sangat strategis karena pada subjek penelitian, itulah data tentang

Identifikasi
variabel yang peneliti amati. Pada penelitian kualitatif subjek penelitian
Masalah
disebut dengan istilah informan, yaitu orang yang memberikan informasi
Pengumpulan
tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang
Data
sedang dilaksanakan. Adapun subjek utama (key informan) dalam

penelitian ini adalah Kepala Cabang PTData


Reduksi Sucofindo Makassar. Didukung

dengan beberapa informan lain seperti Staff Finance & Accounting Officer

dan juga Staff IT Officer. Analisa Data

Tabel 3: Informan Penelitian


No NAMA JABATAN
Penarikan Data
1 Gatot Kafrawi Kepala Cabang
2 Hendriyanto Finance & Accounting Officer
Selesai
3 Muhammad Fitrah Hidayah IT Officer
Sumber: Peneliti, 2022
Sumber : Peneliti 2022
BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT Sucofindo Cabang Makassar

Seiring dengan berkembangnya kegiatan perdagangan di

Indonesia, pemerintah merasa perlu untuk melengkapi kebutuhan dunia

usaha demi mendukung lancarnya arus perdagangan. Dilatarbelakangi hal

tersebut, pemerintah mendirikan perusahaan negara yaitu PT

Superintending Company Of Indonesia atau lebih dikenal dengan PT

Sucofindo (Persero) sebagai perusahaan inspeksi pertama di Indonesia.

Berdasarkan informasi diperoleh oleh website resmi perusahaan,

www.sucofindo.co.id dipaparkan sejarah berdirinya perusahaan PT

Sucofindo berdiri pada 22 Oktober 1956. Didirikan dengan Akta Notaris

Johan Arifin Lumban Tobing, Sutan Arifin No. 42. Anggaran Dasar

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia 18 April 1958 No. 31

Tambahan No : 239 dan telah beberapa kali diubah, dan perubahan

terakhir sebagaimana tertera dalam akta tertanggal 8 Agustus 2008

Nomor: 10 yang dibuat di hadapan Indah Prasisti Extensia S.H., dan telah

mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia tanggal 31 Oktober 2008 No. AHU 80823. AH. 10. 02

tahun 2008. Pemerintah mendirikan PT Sucofindo (Persero) melalui suatu

lembaga yaitu Lembaga Penyelenggara Perusahaan Industri (LLPI) yang

30
31

bekerja sama dengan Societe Generale de Surveillance (SGS) Holding,

SA.

Sebagai perusahaan inspeksi pertama di indonesia, PT Sucofindo

memiliki saham yang sebagian besarnya, yaitu 95% dimiliki pemerintah

Republik Indonesia dan 5% sisanya dimiliki Societe Generale de

Surveillance (SGS) yang juga merupakan perusahaan inspeksi terbesar di

dunia yang berada di Genewa, Swiss. Berawal dari perkembangan

kegiatan perdagangan terutama komoditi pertanian, kelancaran arus

barang dan pengamanan devisa negara dalam perdagangan ekspor

impor, PT Sucofindo melalui bisnis yang bergerak dalam bidang

pemeriksaan, pengawasan, dan pengujian. Dalam menjalankan bisnisnya,

PT Sucofindo (Persero) melalui kreativitasnya senantiasa melakukan

inovasi dan diversifikasi jasa baru pada basis kompetensinya sehingga

selanjutnya lahirlah jasa-jasa warehousing dan forwarding, analytical

laboratories, industri and marine engineering, serta fumogation and

industrial hygiene.

PT Sucofindo (Persero) melakukan langkah kreatif dan

menawarkan inovasi jasa-jasa baru berbasis kompetensinya. Bisnis jasa

pertama yang dimiliki PT Sucofindo (Persero) melakukan langkah kreatif

dan menawarkan inovasi jasa-jasa baru berbasis kompetensinya. Bisnis

jasa pertama yang dimiliki PT Sucofindo (Persero) adalah cargo

superintendent dan inspeksi. Kemudian melalui studi analisis dan inovasi,

PT Sucofindo melakukan diversifikasi jasa sehingga lahirlah jasa-jasa


32

werehousing dan forwarding, analytical laboratories, industri and marine

engineering, serta fumogation and industrial hygiene. Keanekaragaman

jasa-jasa PT Sucofindo (Persero) dikemas secara terpadu, jaringan kerja

laboratorium, cabang dan titik layanan di berbagai kota di Indonesia serta

didukung oleh 2.646 Tenaga Profesional yang ahli di bidangnya. PT

Sucofindo (Persero) jaringan kerja di tingkat internasional dan menjalin

kemitraan strategis dengan perusahaan inspeksi global disamping itu PT

Sucofindo juga merupakan anggota dari lembaga internasional dan

asosiasi bisnis tingkat nasional dan internasional.

Diversifikasi tersebut meliputi inspeksi dan audit, pengujian dan

analisa, sertifikasi, pelatihan, dan konsultasi, yang terdiri dari 152 jenis

jasa. Dengan 6 (enam) portofolio bisnis sebagai berikut :

1. Eco Framework Management (EFM)

2. Batubara dan Mineral Terpadu

3. Minyak dan Gas

4. Komoditas dan Solusi Perdagangan

5. Pemerintah

6. Keindustrian

Pengalaman di bidang inspeksi, supervisi, pengkajian, dan

pengujian menjadi modal utama dalam mengembangkan usaha menjadi

perusahaan inspeksi nasional terbesar di Indonesia. Melalui pendekatan

manajemen terpadu, Sucofindo bertekad untuk senantiasa meningkatkan

kemampuan daya saingnya dalam menghadapi pasar global.


33

B. Visi dan Misi

1. Visi

Menjadi Perusahaan Kelas Dunia yang kompetitif, andal dan

terpercaya di bidang inspeksi, pengujian, sertifikasi, konsultasi, dan

pelatihan.

2. Misi

Menciptakan nilai ekonomi kepada para pemangku kepentingan

terutama pelanggan, pemegang saham, dan pegawai melalui layanan

jasa inspeksi, pengujian, sertifikasi, konsultasi serta jasa terkait lainnya

untuk menjamin kepastian berusaha.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangka dan susunan perwujudan

pada setiap hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi

posisi maupun orang yang mewujudkan kedudukan, tugas, wewenang

dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Berikut ini

merupakan bagan struktur organisasi dari PT Sucofindo Cabang

Makassar.

Gambar 2 : Struktur Organisasi PT Sucofindo Cabang Makassar

Sumber : PT Sucofindo Cabang Makassar 2022


34

D. Uraian Tugas

Berdasarkan gambaran struktur organisasi pada PT Sucofindo

Cabang Makassar, uraian tugas dan fungsi dari masing-masing bagian

adalah sebagai berikut :

1. Kepala Cabang

a. Menyusun rencana kerja dan anggaran cabang sesuai dengan

rencana kerja Portofolio bisnis yang berada diwilayah kerjanya,

serta mengarahkan wakil kepala cabang, kepala unit pelayanan

dan kepala bidang di cabang untuk menerjemahkan rencana kerja

cabang kedalam program kerja bidang terkait.

b. Menetapkan kebijakan khusus untuk cabang yang terkait dengan

teknis operasional sesuai dengan kewenangannya, yang selaras

dengan kebijakan umum Regional dan Perusahaan.

c. Mengidentifikasi potensi kekurangan ketidaksesuaian timbulnya

masalah dengan mengambil tindakan antisipasi yang diperlukan.

d. Mengkoordinir kajian atas potensi bisnis yang ada di wilayah

kerjanya dan menindaklanjuti dengan penjualan jasa dan

pelayanan pelanggan sesuai rencana dan standar yang telah

ditetapkan perusahaan.

e. Memastikan ketersediaan sumber daya di wilayah kerjanya dan

memantau efektivitas penggunaan sumber daya tersebut, termasuk

mengajukan permintaan tambahan sumber daya yang dibutuhkan.


35

f. Mengelola dan mengendalikan anggaran cabang, mengevaluasi

pengeluaran biaya dan mengambil tindakan sesuai kebutuhan,

serta memastikan pelaksanaan penertiban invoice sesuai

ketentuan.

g. Memastikan seluruh dokumen yang ada di cabang telah memenuhi

ketentuan hukum/ketentuan lain yang berlaku, dan telah tersimpan

secara sistematis.

h. Memantau dan mengikuti perkembangan pengetahuan, metodologi,

standar-standar dan teknologi yang relevan dengan lingkup

tugasnya, guna mendukung terlaksananya pekerjaan yang lancar,

tepat sasaran dan efektif.

i. Memastikan pelaksanaan pengendalian internal, mengelola potensi

risiko, asesmen dan mitigasi risiko di Unit Kerja sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, guna meminimalisir risiko dari setiap

kegiatan atau keputusan yang diambil.

j. Mengkoordinir, memantau dan memastikan penerapan prinsip-

prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governanve/GCG) di Unit Kerja berjalan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku, guna mendukung penerapan GCG pada level

korporat secara menyeluruh.

k. Memastikan, memantau dan mengevaluasi penerapan sistem

manajemen perusahaan (ISO Series, SMK3L,KPKU dan lainnya)

sesuai lingkup tugas serta kewenangannya, sebagai bagian dari


36

upaya untuk menjaga efektifitas dan kualitas hasil kerja

perusahaan.

l. Menjalankan praktek-praktek managing people dan developing

team untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan dapat

memberikan kontribusi terbaik kepada perusahaan.

2. Bidang Inspeksi dan Pengujian

Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan bidang Inspeksi dan

Pengujian, mengajukan rencana kerja dan anggaran tersebut kepada

atasan untuk di review dan dikompilasi, serta mengevaluasi

realisasinya.

a. Melakukan kerja sama dengan Bidang Penjualan dan Dukungan

Operasi/ Dukungan Bisnis/ Account Partner, mereview

kelengkapan dan keakuratan dokumen tender, menyampaikan

usulan nilai yang akan diajukan dalam proses tender kepada

atasan untuk di review dan disetujui.

b. Menyusun proposal penawaran jasa kepada pelanggan/calon

pelanggan mengacu pada hasil analisa terhadap peluang pasar,

melaksanakan presentasi teknis (bila diperlukan) sesuai kebutuhan.

c. Mengkoordinir dan memantau seluruh kegiatan operasi jasa di

Bidang Inspeksi dan Pengujian di Cabang, sejak order diperoleh

sampai dengan penerbitan sertifikat, berdasarkan sistem dan

prosedur yang berlaku.


37

d. Menyiapkan sumber daya untuk bidang Inspeksi dan Pengujian

(seperti inventaris material/ spare part, kondisi peralatan,

kebutuhan sumber daya manusia, dll) sesuai dengan kapasitas dan

kapabilitas.

e. Mereview dan mengevaluasi SOP/ instruksi kerja/ prosedur safety/

prosedur mutu (ISO 17020, dll) berdasarkan standar yang telah

ditetapkan, memantau implementasinya dan mengajukan

penyempurnaan (jika perlu) sesuai kebutuhan.

f. Memantau dan mereview kompetensi teknis pegawai di Bidang

Inspeksi dan Pengujian, mengusulkan program pengembangan

sesuai kebutuhan, serta mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan

training / transfer of knowledge.

g. Memastikan akurasi dan validitas hasil pengujian, mengendalikan

penggunaan dan pengeluaran “blanko sertifikat”, agar sesuai

dengan kebijakan dan ketentuan lain yang berlaku, dan sebagai

mekanisme kontrol sehingga dapat dipertanggung jawabkan

dengan baik.

h. Mengembangkan Quality Control System dengan mengacu pada

kebijakan dan ketentuan perusahaan, mengimplementasikan

sistem tersebut di unit kerjanya, dan mengevaluasi penerapannya

secara berkala.

i. Melakukan kajian, inovasi, perbaikan sistem proses operasional

secara berkelanjutan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasar.


38

j. Memastikan pelaksanaan pengendalian internal, mengelola potensi

risiko, asesmen dan mitigasi risiko di lingkup tugasnya sesuai

dengan ketentuan yang berlaku, guna meminimalisir risiko dari

setiap kegiatan atau keputusan yang diambil.

k. Mengkoordinir, memantau dan memastikan penerapan prinsip-

prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governanve/GCG) di lingkup tugasnya berjalan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, guna mendukung penerapan GCG pada

level korporat secara menyeluruh.

l. Memastikan, memantau dan mengevaluasi penerapan sistem

manajemen perusahaan (ISO Series, SMK3L, KPKU dan lainnya)

sesuai lingkup tugas serta kewenangannya, sebagai bagian dari

upaya untuk menjaga efektivitas dan kualitas hasil kerja

perusahaan.

m. Menjalankan praktek-praktek managing people dan developing

team menciptakan SDM yang berkualitas dan dapat memberikan

kontribusi terbaik kepada perusahaan.

n. Memantau dan melakukan evaluasi kinerja terhadap pencapaian/

realisasi target di lingkup tugasnya secara berkala, termasuk

mengidentifikasi kendala yang timbul agar dapat diambil tindakan

antisipatif atau perbaikan secara akurat dan tepat waktu.

o. Memberikan pelayanan kepada pelanggan atau rekan kerja sesuai

dengan standar perilaku tata nilai perusahaan sebagai bagian dari


39

pekerjaan untuk mendukung terciptanya budaya unggul

perusahaan.

3. Kepala Bidang Dukungan Bisnis

a. Menyusun rencana kerja dan anggaran Bidang dukungan Bisnis

termasuk Unit Layanan, mengajukan rencana kerja dan anggaran

tersebut kepada atasan untuk di review dan disetujui, serta

mengevaluasi pelaksanaannya.

b. Memantau penyediaan data keuangan dalam rangka penyusunan

anggaran masing-masing Bidang di Cabang, mereview draft

anggaran yang telah dibuat dan memfasilitasi diskusi dengan

pihak-pihak terkait untuk mem finalisasi anggaran tersebut.

c. Memantau dan mereview pencatatan akuntansi (transaksi

keuangan) dan perpajakan (Pph 21, Pph 23, dll) berdasarkan

sistem dan prosedur yang berlaku dengan akurat, tepat waktu, dan

tepat jumlah, berkoordinasi dengan Kantor Pusat terkait

penghitungan dan pemotongan Pph.

d. Mengkoordinir pengadaan sumber daya Cabang (seperti

alat,bahan,ATK,fasilitas kantor, dll), memantau dan mereview

seluruh kegiatan pengelolaan aset, penyimpanan barang dan

inventaris, mengajukan usulan pemusnahan/penghapusbukuan

berdasarkan sistem dan prosedur yang berlaku dalam batas

kewenangannya.
40

e. Memantau dan memastikan layanan umum (seperti penggunaan

kendaraan dinas, layanan utilitas, pemeliharaan sarana prasarana,

dll) telah dilaksanakan sesuai sistem dan prosedur yang berlaku.

f. Memastikan seluruh kegiatan administrasi/ kesekretariatan dan

dokumentasi data terkait dengan ke-SDM-an, umum, dan

pengadaan,sesuai sistem dan prosedur yang berlaku.

g. Mengarahkan dan memantau pengelolaan SDM, termasuk untuk

SDM temporer (kontrak/outsource), telah optimal, sesuai kebutuhan

dan memenuhi kebijakan/ sistem dan prosedur yang berlaku di

bidang pengelolaan SDM.

h. Memantau pengelolaan database kepegawaian dan memastikan

keakuratan dan kelengkapannya.

i. Memantau pengelolaan, perawatan dan pelayanan di bidang

teknologi informasi (hardware, software, jaringan, aplikasi, dll) dan

mengevaluasi efektivitas penggunaannya.

j. Memastikan pelaksanaan pengendalian internal, mengelola potensi

risiko, asesmen dan mitigasi risiko lingkup tugasnya sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, guna meminimalisir risiko dari setiap

kegiatan dan keputusan yang diambil.

k. Mengkoordinir, memantau dan memastikan penerapan prinsip-

prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governanve/GCG) di lingkup tugasnya berjalan sesuai dengan


41

ketentuan yang berlaku, guna mendukung penerapan GCG pada

level korporat secara menyeluruh.

l. Memastikan, memantau dan mengevaluasi penerapan sistem

manajemen perusahaan (ISO Series, SMK3L, KPKU dan lainnya)

sesuai lingkup tugas serta kewenangannya, sebagai bagian dari

upaya untuk menjaga efektifitas dan kualitas hasil kerja

perusahaan.

m. Menjalankan praktek-praktek managing people dan developing

team untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan dapat

memberikan kontribusi terbaik kepada perusahaan.

n. Memantau dan melakukan evaluasi kinerja terhadap pencapaian/

realisasi target di lingkup tugasnya secara berkala, termasuk

mengidentifikasi kendala yang timbul agar dapat di ambil tindakan

antisipatif atau perbaikan secara akurat dan tepat waktu.

o. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dan rekan kerja sesuai

dengan standar perilaku tata nilai perusahaan sebagai bagian dari

pekerjaan untuk mendukung terciptanya budaya unggul

perusahaan.

4. Kepala Bidang Penjualan dan Dukungan Operasi

a. Menyusun rencana kerja dan anggaran Bidang Penjualan dan

Dukungan Operasi di cabang, mengajukan rencana kerja dan

anggaran tersebut kepada atasan untuk direview dan disetujui,

serta mengevaluasi pelaksanaannya.


42

b. Mengkaji sistem dan prosedur di Bidang Penjualan dan Dukungan

Operasi di cabang, mengusulkan perubahan prosedur kepada

atasan untuk direview dan disetujui.

c. Melakukan koordinasi dengan seluruh Bidang Dukungan Operasi

di cabang, memantau penyusunan dokumen tender secara

lengkap dan akurat, serta memberikan usulan harga/ spesifikasi

atas barang atau jasa yang akan dicantumkan di dalam dokumen

tender.

d. Melakukan koordinasi dan bekerja sama dengan Bidang

Dukungan Bisnis, mengkoordinir proses pengadaan sumber daya

(seperti bahan, alat, dll) untuk keperluan pelaksana kegiatan

Bidang Operasi sesuai dengan prosedur dan tata cara yang

berlaku.

e. Melakukan koordinasi dan bekerja sama dengan Bidang

Dukungan Bisnis dalam kegiatan penyediaan pegawai tetap/ atau

pegawai tidak tetap untuk kebutuhan Bidang Penjualan dan

Dukungan Operasi serta memastikan seluruh aspek hukum dan

administrasi telah dipenuhi.

f. Melakukan koordinasi dengan Divisi Pemasaran dan Penjualan

Korporat terkait dengan kegiatan pameran dan penyediaan materi

promosi penjualan dalam skala dan lingkup Cabang.

g. Memantau kegiatan administrasi operasi dan penjualan serta

dokumentasi data di Cabang.


43

h. Mengelola kegiatan account partner di Cabang.

i. Merancang pengembangan area pasar (market area expansion) di

lingkup wilayah Cabang dan mengkoordinir kegiatan penjualan

jasa di area pasar yang dikembangkan.

j. Melakukan market intelligence di lingkup cabang untuk

mengetahui tingkat persaingan.

k. Memastikan pelaksanaan pengendalian internal, mengelola

potensi risiko, asesmen dan mitigasi risiko di lingkup tugasnya

sesuai dengan ketentuan yang berlaku, guna meminimalisir risiko

dari setiap kegiatan atau keputusan yang diambil.

l. Mengkoordinir, memantau dan mengevaluasi penerapan prinsip-

prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governanve/GCG) di lingkup tugasnya berjalan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, guna mendukung penerapan GCG pada

level korporat secara menyeluruh.

m. Memastikan, memantau dan mengevaluasi penerapan sistem

manajemen perusahaan (ISO Series, SMK3L, KPKU dan lainnya)

sesuai lingkup tugas serta kewenangannya, sebagai bagian dari

upaya untuk menjaga efektifitas dan kualitas hasil kerja

perusahaan.

n. Menjalankan praktek-praktek managing people dan developing

team untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan dapat

memberikan kontribusi terbaik kepada perusahaan.


44

o. Memantau dan melakukan evaluasi kinerja terhadap pencapaian/

realisasi target di lingkup tugasnya secara berkala, termasuk

mengidentifikasi kendala yang timbul agar dapat di ambil tindakan

antisipatif atau perbaikan secara akurat dan tepat waktu.

p. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dan rekan kerja sesuai

dengan standar perilaku tata nilai perusahaan sebagai bagian dari

pekerjaan untuk mendukung terciptanya budaya unggul

perusahaan.

5. Bidang Inspeksi Teknik dan Umum

a. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Bidang Inspeksi

Teknik dan Umum, mengajukan rencana kerja dan anggaran

tersebut kepada atasan untuk di review dan kompilasi, serta

mengevaluasi realisasinya.

b. Melakukan kerja sama dengan Bidang Penjualan dan Dukungan

Operasi, Dukungan Bisnis/ Account Partner, mereview

kelengkapan dan keakuratan dokumen tender, menyampaikan

usulan nilai yang akan diajukan dalam proses tender kepada

atasan untuk direview dan disetujui.

c. Menyusun proposal penawaran jasa kepada pelanggan mengacu

pada hasil analisa terhadap peluang pasar, melaksanakan

presentasi teknis (bila diperlukan) sesuai kebutuhan.

d. Mengkoordinir dan memantau seluruh kegiatan operasi jasa di

bidang Inspeksi Teknik di Cabang, sejak order diperoleh sampai


45

dengan penerbitan sertifikat, berdasarkan sistem dan prosedur

yang berlaku.

e. Menyiapkan sumber daya untuk Bidang Inspeksi Teknik dan

Umum (seperti inventaris material/ spare part, kondisi peralatan,

kebutuhan sumber daya manusia, dll) sesuai dengan kapasitas

dan kapabilitas.

f. Mereview dan mengevaluasi SOP/ instruksi kerja/ prosedur safety/

prosedur mutu (ISO 17020, dll) berdasarkan standar yang telah

ditetapkan, memantau implementasinya dan mengajukan

penyempurnaan (jika perlu) sesuai kebutuhan.

g. Memantau dan mereview kompetensi teknis pegawai di Bidang

Inspeksi Teknik dan Umum, mengusulkan program

pengembangan sesuai kebutuhan, serta mengkoordinir atau

melaksanakan kegiatan training / transfer of knowledge.

h. Melakukan kajian, inovasi, perbaikan sistem proses operasional

secara berkelanjutan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasar.

i. Memastikan pelaksanaan pengendalian internal, mengelola

potensi risiko di lingkup tugasnya sesuai dengan ketentuan yang

berlaku, guna meminimalisir risiko dari setiap kegiatan atau

keputusan yang diambil.

j. Mengkoordinir, memantau dan mengevaluasi penerapan prinsip-

prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance/GCG) di lingkup tugasnya berjalan sesuai dengan


46

ketentuan yang berlaku, guna mendukung penerapan GCG pada

level korporat secara menyeluruh.

k. Memastikan, memantau dan mengevaluasi penerapan sistem

manajemen perusahaan (ISO Series, SMK3L, KPKU dan lainnya)

sesuai lingkup tugas serta kewenangannya, sebagai bagian dari

upaya untuk menjaga efektifitas dan kualitas hasil kerja

perusahaan.

l. Menjalankan praktek-praktek managing people dan developing

team untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan dapat

memberikan kontribusi terbaik kepada perusahaan.

m. Memantau dan melakukan evaluasi kinerja terhadap pencapaian/

realisasi target di lingkup tugasnya secara berkala, termasuk

mengidentifikasi kendala yang timbul agar dapat di ambil tindakan

antisipatif atau perbaikan secara akurat dan tepat waktu.

n. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dan rekan kerja sesuai

dengan standar perilaku tata nilai perusahaan sebagai bagian dari

pekerjaan untuk mendukung terciptanya budaya unggul

perusahaan.
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Penelitian

Data hasil penelitian diperoleh dari teknik wawancara. Untuk

mencapai tujuan penelitian, peneliti memperoleh informasi dari 3 orang

informan yang diwawancarai untuk menganalisis penggunaan sistem

informasi akuntansi manajemen dalam perencanaan dan pengambilan

keputusan. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah pihak-pihak

yang menduduki jabatan di PT. Sucofindo Cabang Makassar. Berikut ini

merupakan data dari ketiga informan dalam penelitian ini.

1. Gatot Kafrawi, sebagai Kepala Cabang PT Sucofindo Makassar.

2. Muh Fitrah Hidayah, sebagai IT Officer.

3. Hendriyanto, sebagai Finance & Accounting Officer.

B. Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM)


pada PT Sucofindo Cabang Makassar.
PT. Sucofindo Cabang Makassar yang bergerak dalam bidang jasa

inspeksi, supervisi, pengkajian serta pengujian. Pihak yang berkompeten

dalam hal ini adalah pemerintah dan pihak swasta yang bekerjasama

dengan PT. Sucofindo Cabang Makassar yaitu: pemeriksaan (inspeksi),

pengawasan (supervisi), pengkajian, pemantauan, pengujian, verifikasi

yang berkenan dan berkaitan dengan lapangan usaha yang sesuai

dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), survei

47
48

meliputi objek barang dan muatan, sarana dan prasarana angkutan, serta

obyek dan pemetaan serta proyek.

Sistem informasi akuntansi manajemen sangat berperan penting

terhadap perusahaan karena dengan adanya sebuah sistem informasi

akan mempermudah kegiatan atau hal-hal yang berkaitan dengan

akuntansi, bagian operasional dan yang paling penting adalah sistem

informasi dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Maka dari itu

dibutuhkan sebuah sistem informasi yang dapat membantu kinerja dari

perusahaan.

Sistem informasi akuntansi manajemen yang ada pada PT

Sucofindo Makassar memiliki sistem informasi akuntansi manajemen yang

terkomputerisasi dan program yang digunakan adalah program aplikasi

ERP atau biasa disebut dengan Enterprise Resource Planning. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Bapak Hendriyanto selaku Finance &

Accounting Officer PT Sucofindo Makassar yang mengatakan bahwa :

“Sucofindo ada memiliki sistem informasi kalo untuk keuangan terus untuk
order itu kita gunakan aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning)
berbasis Oracle.” (Hendriyanto, Hasil Wawancara, 05 Januari 2022).
49

Gambar 4: Sistem Aplikasi Enterprise Resource Planning

Sumber: PT Sucofindo Cabang Makassar 2022

Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan software

yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan

ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan

perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau pun

Keuangan.

Sistem aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) ini merupakan

perangkat lunak yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang

berpusat di kantor pusat dimana penggunanya adalah selain kantor pusat

juga kantor cabang yang terdapat di seluruh Indonesia. Hal ini sesuai

dengan pernyataan bapak Muh Fitrah Hidayah selaku IT Officer PT

Sucofindo Makassar yaitu:

“Jadi penggunanya itu bagian admin operasional yang terkait dengan


Accounting gitu kan tapi sebenarnya awalnya itu semua bisa
50

mengoperasikan aplikasi ERP karena itu adalah aplikasi yang paling


pertama dan sampai ini masih dipakai” (Muh Fitrah Hidayah, Hasil
Wawancara, 04 Januari 2022).
Aplikasi ERP ini memiliki menu menu yang dapat membantu kinerja

perusahaan baik yang di kantor pusat ataupun di kantor cabang. Adapun

fungsi dari aplikasi ERP ini adalah untuk menyelesaikan berbagai proses

bisnis dengan para pelanggan, pemasok, dan karyawan sebagai pihak

pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.

Dengan tujuan untuk kemudahan interaksi melalui pertukaran data,

pengolahan data dan informasi akan mempercepat proses tanpa melihat

waktu dan tempat antara satu kegiatan dan kegiatan lainnya. Seperti yang

dijelaskan oleh Bapak Hendriyanto sebagai finance & accounting officer

PT Sucofindo Cabang Makassar:

“Menu-menu ERP itu kita mulai dari penerimaan order, semua order yang
masuk ke Sucofindo dicatat di ERP sampai dengan selesainya pekerjaan,
terbitnya sertifikat sampai dengan terbitnya invoice faktur dan penagihan
termasuk juga pengadaan barang dan jasa lewat ERP kemudian
pengelolaan SDM, gaji semua juga lewat ERP” (Hendriyanto, Hasil
Wawancara, 05 Januari 2022).

Sistem informasi akuntansi manajemen berupa aplikasi ERP yang

digunakan pada PT Sucofindo Cabang Makassar tersebut berisikan

menu-menu. Mulai dari fitur-fitur yang berada di menu perencanaan

sumber daya perusahaan berfokus pada proses penjualan, efisiensi

internal perusahaan dan keuangannya.

Adapun menu-menu tersebut mulai dari order yang masuk ke

aplikasi ERP, sampai dengan adanya nomor invoice, Nomor


51

invoice merupakan kode unik yang dicantumkan secara sistematis di

dalam faktur.

PT Sucofindo merupakan lembaga sertifikasi dengan cakupan

sertifikasi yang luas dan memperoleh akreditas secara nasional, serta

membantu perusahaan untuk membuktikan komitmennya terhadap mutu

produk, persyaratan lingkungan, keselamatan kerja dan kesehatan kerja,

tanggung jawab sosial serta ketentuan nasional dan internasional.

Dari hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa penggunaan

sistem informasi akuntansi manajemen pada PT Sucofindo Cabang

Makassar memerlukan suatu sistem informasi yang dapat membantu

kinerja perusahaan yaitu menggunakan aplikasi ERP berfungsi untuk

mempermudah berbagai proses bisnis dengan para pelanggan, pemasok,

mitra dan karyawan sebagai pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

perusahaan dengan tujuan untuk kemudahan interaksi, saling berinteraksi

melalui pertukaran data dan informasi akan mempercepat proses tanpa

melihat waktu dan tempat antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.

Adapun kendala dalam penggunaan sistem aplikasi ERP

sebagaimana yang dijelaskan oleh Bapak Muh Fitrah Hidayah selaku IT

Officer PT Sucofindo Makassar:

“Jadi biasanya itu kita terkendala karena akses jaringan yang kadang
kurang bagus” (Muh Fitrah Hidayah, Hasil Wawancara, 04 Januari 2022).
Aplikasi ERP ini dapat dijalankan dengan baik, jika didukung oleh

perangkat aplikasi dan infrastruktur software dan hardware sehingga


52

pengolahan data serta informasi dapat dilakukan dengan mudah serta

terintegrasi. Dalam pelaksanaannya, sistem ERP ini harus tersambung

dengan internet agar dapat digunakan. Artinya, perusahaan juga perlu

menyiapkan jaringan internet untuk menggunakannya dalam pengolahan

sistem informasi akuntansi manajemen.

Kaitannya jaringan internet yang harus digunakan, hal ini juga

dianggap sebagai kendala di PT Sucofindo Makassar. Ini dikarenakan,

kondisi jaringan internet yang ada di perusahaan tersebut dibilang kurang

stabil, sehingga terkadang menghambat kinerja sistem informasi

kearsipan ketika digunakan. Padahal, sistem ERP ini termasuk sistem

yang membutuhkan jaringan internet yang stabil.

Dalam pelaksanaannya, sistem ERP ini harus tersambung dengan

internet agar dapat digunakan. Artinya, perusahaan juga perlu

menyiapkan jaringan internet untuk menggunakannya dalam pengolahan

sistem informasi akuntansi manajemen. Kaitannya jaringan internet yang

harus digunakan, hal ini juga dianggap sebagai kendala di PT Sucofindo.

Ini dikarenakan, kondisi jaringan internet yang ada di perusahaan tersebut

dibilang kurang stabil, sehingga terkadang menghambat kinerja sistem

informasi kearsipan ketika digunakan. Padahal, sistem ERP ini termasuk

sistem yang membutuhkan jaringan internet yang stabil.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa PT Sucofindo Cabang

Makassar telah memiliki sistem informasi akuntansi manajemen untuk


53

membantu kegiatan operasional perusahaan agar lebih efektif dan efisien

sekaligus dijadikan sebagai alat pengawasan kinerja di kantor cabang PT

Sucofindo Makassar.

C. Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM)


Dalam Perencanaan Pada PT. Sucofindo Makassar
Perencanaan dilakukan sebagai langkah awal dari pencapaian

tujuan akan memberikan arah dan kejelasan tujuan tersebut, sehingga

semua komponen ataupun elemen-elemen dalam organisasi mengetahui

dengan baik tujuan yang hendak dicapai. Perencanaan pada PT

Sucofindo Cabang Makassar diketahui bahwa setiap Divisi yang ada

menyusun rencana kerjanya yang akan disampaikan kepada kepala

cabang.

Setiap perencanaan yang disusun dibahas dalam rapat rencana

kerja perusahaan dan bila telah selesai dalam penyusunan perencanaan

perusahaan, hal ini disampaikan kepada Direksi untuk dievaluasi dari

setiap rencana kerja yang disusun tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh

Kepala Cabang PT Sucofindo Makassar:

“Sucofindo itu punya yang namanya RJPP (Rencana Jangka Panjang dan
Jangka Pendek) cuman sekarang itu karena lagi holding makanya kita
masih menunggu RJPP Holding tersebut. Sucofindo Cabang Makassar
sendiri itu pasti punya perencanaan karena setiap tahun dari kantor pusat
selalu diberikan yang namanya  Key Performance Indicator (KPI) itulah
yang menjadi tolak ukur penilaian dicabang Makassar” (Gatot Kafrawi,
Hasil Wawancara, 06 Januari 2022).

Rencana Jangka Panjang dan Pendek Perusahaan (RJPP) adalah

rencana strategis yang mencakup rumusan mengenai tujuan dan sasaran


54

yang hendak dicapai oleh Perusahaan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

Direksi wajib menyusun RJPP dalam rangka meningkatkan efisiensi dan

produktivitas perusahaan. Penyusunan RJPP dimaksudkan untuk

meningkatkan akuntabilitas Direksi dan Manajemen dalam menggunakan

sumber daya dan dana Perusahaan ke arah pencapaian hasil serta

peningkatan nilai/pertumbuhan dan produktivitas Perusahaan dalam

jangka panjang.

Pengertian dari KPI atau Key Performance Indicator yaitu  dapat

memudahkan organisasi atau perusahaan dalam mengukur kinerja

individual serta membantu mengevaluasi kinerja organisasi itu sendiri

untuk mencapai tujuan visi strategi yang dimiliki.

PT Sucofindo Cabang Makassar membuat perencanaan melalui

proses yang panjang dan hasil akhirnya itu ditentukan oleh direksi. Sesuai

dengan wawancara informan sebagai berikut:

“Jadi gini karena kita ini sucofindo adalah perusahaan BUMN jadi
RKAPnya itu Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan ditentukan dari
kementrian turun ke Sucofindo” (Gatot Kafrawi, Hasil Wawancara, 06
Januari 2022).

Kepala-kepala Kepala Aplikasi


Direksi
Bagian cabang ERP

Adapun proses perencanaan disusun dari tiap-tiap bidang yang ada

yaitu bagian bidang dukungan bisnis, bidang penjualan dan dukungan

operasional, bidang inspeksi dan pengujian, bidang inspeksi teknik dan


55

umum. Masing-masing bidang menyusun rencana kerjanya sesuai dengan

kewenangan yang diberikan perusahaan. Perencanaan yang disusun

tersebut kemudian disampaikan kepada Direksi untuk dilakukan evaluasi

dari rencana yang disusun.

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) merupakan

penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan yang

wajib disusun oleh Direksi. RKAP PT Sucofindo ditentukan dari

kementrian turun ke Sucofindo, dari Sucofindo menurunkan lagi

kecabang, dari cabang diturunkan lagi ke bawah, yang diturunkan

kecabang RKAP itu apa-apa saja itulah yang kita buatkan perencanaan

bagaimana bisa meraih melampaui dari target yang diberikan dari kantor

pusat.

Jika perencanaan yang sudah disusun dan sudah di disetujui maka

akan dimasukkan ke dalam aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP)

Hal ini dikemukakan oleh informan sebagai berikut:

“Iya jadi semua itu kalau sudah ada ditetapkan dari kementrian itu diinput
kedalam aplikasi” (Gatot Kafrawi, Hasil Wawancara, 06 Januari 2022).

Salah satu contoh perencanaan yang ada di PT Sucofindo

Makassar kalo ada perbaikan atau kerusakan peralatan jika mau di

eksekusi harus ada prosedurnya yaitu harus membuat berita acara

tentang kerusakan tersebut bagian apanya yang rusak setelah itu

mengajukan perbaikan, pada saat mengajukan perbaikan itu di approve

maka kita membuat dan mengusulkan anggaran setelah ada anggaran


56

dan sudah rilis namanya process request dalam aplikasi ERP kemudian

ditangani oleh bagian umum untuk dilakukan pengadaan.

Setelah perencanaan diputuskan, selanjutnya hasil perencanaan

dilaporkan kepada direksi PT. Sucofindo yang ada di pusat untuk

dilakukan evaluasi dan setelah diperoleh persetujuan, maka direksi

mengambil keputusan atas perencanaan yang dibuat oleh pimpinan

cabang dan selanjutnya hasil perencanaan tersebut dimasukkan ke dalam

aplikasi sistem informasi yaitu ERP yang merupakan acuan kepala-kepala

bagian melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Adapun kelebihan dari perencanaan yaitu membantu penempatan

tanggung jawab secara lebih jelas dan tepat serta perencanaan juga

harus dibarengi dengan adanya tindakan atau action. Seperti yang

dijelaskan oleh Bapak Gatot Kafrawi selaku Kepala Cabang PT Sucofindo

Makassar:

“Sesuatu pekerjaan sebelum dimulai maka kita harus membuat yang


namanya perencanaan, kamu tidak bisa melakukan suatu action kalo
tidak pernah melakukan perencanaan tetapi perencanaan yang kamu
lakukan kalo tidak di action juga tidak ada gunanya” (Gatot Kafrawi, Hasil
Wawancara, 06 Januari 2022).

Hasil wawancara di atas sesuai dengan pendapat Tjokroaminoto

dalam Husaini Usman (2008) yang mengemukakan bahwa perencanaan

adalah proses mempersiapkan kegiatan kegiatan secara sistematis yang

akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari pendapat tersebut

dapat diketahui bahwa perencanaan merupakan proses penetapan tujuan

dari suatu organisasi, strategi pencapaian tujuan organisasi serta langkah-


57

langkah teknis yang dilakukan sehingga tujuan organisasi tersebut dapat

tercapai.

Untuk kegiatan-kegiatan kecil mungkin saja perencanaan belum

memiliki efek yang berarti apabila menemui kendala pada saat kegiatan

berlangsung, akan tetapi apabila kegiatan berskala besar, maka dapat

berakibat gagalnya kegiatan tersebut atau dalam bisnis maka akan

mengakibatkan kerugian yang sangat besar.

Perencanaan berperan besar dalam menekan risiko terjadinya hal-

hal yang tidak diinginkan. Dengan perencanaan, perusahaan dapat

memprediksi hal-hal tidak diinginkan yang mungkin akan terjadi dimasa

depan dan melakukan tindakan antisipasi sejak dini.

D. Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM)


Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Sucofindo Makassar
Pengambilan keputusan merupakan suatu cara yang dapat

digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan

suatu masalah tertentu agar lebih diterima oleh semua pihak yang ada.

Pengambilan keputusan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

manajemen karena setiap keputusan yang diambil oleh pihak manajemen

adalah keputusan akhir yang harus dilaksanakan dalam perusahaan yang

dijalankannya. Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Gatot Kafrawi selaku

Kepala Cabang PT Sucofindo Makassar:

“Pengambilan keputusan itu kan setiap level ada batas wewenang

dan tanggung jawab” (Gatot Kafrawi, Hasil Wawancara, 06 Januari 2022).


58

Jadi, kalo masih sifatnya teknis itu biasanya dari kabid (kepala

bidang) kepala bidang juga punya batas wewenang , kalo itu sudah diatas

dari batas wewenangnya dan tidak mampu maka naik ke kacab (kepala

cabang) dalam hal ini adalah bapak Gatot Kafrawi , kalo kepala cabang

tidak mampu atau diluar dari wewenang saya maka kepala cabang akan

lempar ke kantor pusat sampai ke Dirut terakhir. Jadi, setiap orang/bidang

punya tanggung jawab dan wewenang dalam mengambil keputusan tapi

setiap keputusan yang diambil itu selalu dikoordinasikan ke level yang di

atasnya.

Berdasarkan hasil wawancara juga diketahui bahwa pengambilan

keputusan pada PT Sucofindo Cabang Makassar berdasarkan prosedur

yang telah ditetapkan oleh Direksi dan prosedur pengambilan keputusan

ini berdasarkan perencanaan yang dibuat oleh setiap kepala

bidang.Adapun kelebihan dalam pengambilan keputusan yang seperti

yang dijelaskan oleh Bapak Gatot Kafrawi:

“Kelebihannya yaitu kalo keputusan bisa diambil dengan cepat maka


kegiatan operasional akan berjalan lebih cepat” (Gatot Kafrawi, Hasil
Wawancara, 06 Januari 2022).

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa di dalam

hal pengambilan keputusan, jadi seorang manajerial itu harus mampu

mengambil suatu keputusan dengan memperhitungkan resiko yang akan

timbul. Resiko itu ada yang kecil, ada yang sedang dan ada yang besar
59

setelah itu tergantung dari pemimpinnya jika mampu menangani resiko

tersebut maka tidak ada sangkutannya oleh pusat. Tapi kalau resikonya

besar dan itu dibutuhkan campur tangan dari pihak yang lebih tinggi maka

permasalahan itu akan dilempar ke pusat.

Hasil penelitian dan uraian di atas dapat diketahui melalui pendapat

Angraini (2003) yang mengemukakan bahwa peran utama dari informasi

akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi yang memudahkan

proses pengambilan keputusan. Akuntansi manajemen dapat dipandang

dari dua sudut pandang, yaitu akuntansi manajemen sebagai salah satu

tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe

informasi.

Sistem informasi akuntansi manajemen yang ada pada PT

Sucofindo Makassar sudah sangat baik hal ini disebabkan karena telah

menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi, sehingga dapat

menghasilkan sebuah informasi yang berhubungan dengan setiap

departemennya dan juga menghasilkan sebuah informasi keuangan dan

operasional dengan lebih cepat, dan juga penyajian informasinya lebih

relevan, akurat dan tepat waktu. Artinya sistem informasi akuntansi

manajemen ini sangat penting karena akan mempermudah,

memperlancar dan juga mempercepat manajemen dalam pengambilan

keputusan.
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan hasil dari

pembahasan dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. PT Sucofindo Cabang Makassar menggunakan sistem informasi

akuntansi manajemen melalui sistem aplikasi ERP. ERP ini

merupakan aplikasi dari teknologi informasi yang digunakan dalam

kegiatan perusahaan menginput Transaksi perusahaan maka Laporan

Keuangan pun sudah terupdate. ERP bertujuan untuk memudahkan

Proses Akuntansi sehingga dapat mempercepat kebutuhan Direksi

dan Stockholder memantau Keuangan dan mempertimbangkan

keputusan yang akan datang.

2. Perencanaan pada PT Sucofindo Cabang Makassar dibuat

berdasarkan kebutuhan pada tiap-tiap bagian yaitu Kepala Dukungan

Bisnis & Keuangan, Kepala Inspeksi & Pengujian, Kepala Penjualan

dan Dukungan Operasional, Kepala Inspeksi Teknik dan Umum yang

disampaikan kepada Manajer. Hasil perencanaan di PT Sucofindo

Cabang Makassar disampaikan untuk dipertimbangkan dan disetujui

Direksi.

3. Pengambilan keputusan dimulai dari keputusan Manajer yang

disampaikan kepada direksi dan keputusan akhir dari perencanaan

yang disusun berdasarkan keputusan direksi.

60
61

B. Saran

Berdasarkan uraian pada bagian pembahasan mengenai Analisis

Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dalam Perencanaan dan

Pengambilan Keputusan pada PT Sucofindo Cabang Makassar sudah

sangat baik. Namun, demikian dapat disarankan untuk:

1. Bagi PT Sucofindo Cabang Makassar telah menerapkan sistem

informasi dengan menggunakan teknologi informasi melalui aplikasi

ERP baik di dalam perencanaan maupun pengambilan keputusan. Di

dalam penggunaan sistem informasi akuntansi manajemen ini

diharapkan perlu dilakukan evaluasi setiap tahunnya untuk

mengetahui kelemahan-kelemahan dari penggunaan sistem informasi

ini.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan

penelitian lebih lanjut tentang penggunaan sistem aplikasi ERP

ataupun aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Manajemen lainnya pada

tiap-tiap bagian dari perencanaan, serta pengambilan keputusan

dengan mengidentifikasi menu-menu yang terdapat di dalam aplikasi

tersebut.
62

DAFTAR PUSTAKA

Aksara. Robbins, S., & Coulter, M. (2002). Manajemen. Jakarta:


Gramedia

Anggraini, Fivi. "Pengaruh Customization dan Independensi Terhadap


Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen Broadscope dan
Aggregation", Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 6, No. 1, pp
62-78, Januari 2003

Basu, Swastha. (1990). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:


Liberty.

Darmanto, R., Lambey, L., & Tangkuman, S. (2017). Peran Informasi


Akuntansi Manajemen Mengenai Pengambilan Keputusan
Investasi Aktiva Tetap Pada PT Anugerah Trikarya Lestari. Jurnal
EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi,
5(1)

Daulay, R. (2019). Pemanfaatan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam


Pengambilan Keputusan Investasi Aset Tetap Pada PDAM
Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara (Doctoral dissertation).

Duward A.K Panjaitan, H. S. (2015). Peranan Informasi Akuntansi


Manajemen Dalam Proses Pengambilan Keputusan Jangka
Panjang Mengenai Investasi Aktiva Tetap Pada Pt. Cakra Buana
Megah. Jurnal Emba, 3(2), 874–882.

Febriyanti Frety (2014). Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja


Manajerial Pada PT. PLN (Persero) Jawa Barat. Skripsi
Universitas Pasundan Fakultas Ekonomi.

Fitriyani, Nova (2020). Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam


Pengambilan Keputusan pada PDAM Tirta Jeneberang. Jurnal
Akuntansi

Ghasemi R, Azmi Mohamad N, Karami M, Hafiz Bajuri N, Asgharzadeh E.


The mediating effect of the management accounting system on
the relationship between competition and managerial
performance. Int J Account Inf Manag. (2016);24(3):272-295.
doi:10.1108/IJAIM-05-2015- 0030.

Gaspersz, Vincent (2004). Production Planning and Inventory Control.


Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.
63

Hansen, D. R dan M. M. Mowen. (2006). Management Accounting,


Penerjemah Dewi fitriasari dan Deny Arnos Kwary, Edisi-7, Buku-
2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Hansen dan Mowen (2009). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Penerbit


Salemba.

Husaini Usman (2011). Manajemen: teori, praktik, dan riset pendidikan.


Jakarta: Bumi Aksara.

Hoque, Zahirul. 2013. Strategic Management Accounting:Concept,


process and issues. (Second ed.). Biddles:UK: Great Britain.

Hayati, z., & afriansyah, h. (2019). Teori-teori pengambilan keputusan. 1–


2. Https://doi.org/10.31227/osf.io/dbezk

Syamsi, I, (2010), Pengambilan Keputusan dan Sistem Akuntansi,


Jakarta: Salemba Empat

Jorjais, A. A., Su’un, M., & Hajering, H. (2021). Analisis penggunaan


sistem informasi akuntansi manajemen dalam perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan pada arayah madani
group. Invoice: jurnal ilmu akuntansi, 3(1), 159-178.

Krismiaji, (2015), Sistem Informasi Akuntansi, Unit Penerbit, Yogyakarta.

Kusnadi, d. (2015). Pengambilan keputusan dalam perilaku organisasi.


Jurnal ilmiah universitas batanghari jambi, 15(2), 52–62.
Http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/521246

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen.Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga.


Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, (2016).Sistem Informasi Akuntansi.Salemba Empat

MUHAMMAD, REZA. (2020). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi,


Pengendalian Internal, Kompetensi SDM dan Akuntabilitas
Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Studi Pada Kasus Kabupaten Demak). Diss. Universitas Islam
Sultan Agung Semarang.

Moleong, L. J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja


Rosda Karya.
64

Prananda, A., & Datu, C. (2016). Sistem Pencatatan Dan Basis Akuntansi
Yang Digunakan Pada Akuntansi Sektor Publik.

Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 4 (1), 1531–


1541.

Rachmawati, Rima. "Sistem Informasi dilihat dari Aspek Kualitas Informasi


Akuntansi Manajemen." Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan
4.2 (2016): 985-992.

Rumapea, M., Sinaga, J., & Saragih, R. E. (2018). Pengaruh Penerapan


Sistem Informasi Akuntansi Manajemen, Metode Pengukuran
Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial
Pada Rumah Sakit ESTOMIHI Medan. METHOMIKA: Jurnal
Manajemen Informatika & Komputerisasi Akuntansi, 2(1), 63-73.

Rudianto. (2013). Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan


Keputusan Strategis. Jakarta: Erlangga.

Robbins, Stephen P. (2001). Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi,


Aplikasi, Jilid 1, Edisi 8, Prenhallindo, Jakarta.

Rheza Pratama. pengantar manajemen. Cetakan pertama juli (2020).


Penerbit Deepublish.

Sabijono, H. (2015). Peranan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam


Proses Pengambilan Keputusan Jangka Panjang Mengenai
Investasi Aktiva Tetap Pada Pt. Cakra Buana Megah. Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(2), 874–
882.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, Arief dan Ishak The. (2015). Akuntansi Informasi dalam


Pengambilan Keputusan. Jakarta : Grasindo.Empat

Santi, G., (2013). Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Dalam


Pengambilan Keputusan Investasi Pada PT. Bank Sulut Cabang
Marina Plaza. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis dan Akuntansi, 1(3).

Siregar, Baldrick dan Bambang, S. (2013). Akuntansi Manajemen.


Yogyakarta: Salemba Empat.
65

Sinoem, Indrawani. (2013). Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Tidak


Pasti. Modul. Universitas Gunadarma.
http://rogayah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/35768/peng
ambilan+keputusan+dalam+kondisi+tidak+pa sti.pdf. Diakses 27
Maret 2017

Hasan, Stoner, A.F. (2014). Pokok-pokok Teori Pengambilan Keputusan.


Ghalia Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai