SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan diploma empat (D-4) Program Studi Akuntansi Manajerial
Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan diploma empat (D-4) Program Studi Akuntansi Manajerial
Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
i
HALAMAN PENGESAHAN
Meningkatkan Efisiensi Sumber Daya pada RSUD Lakipadada Tana Toraja” oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
ii
HALAMAN PENERIMAAN
Pada hari Jumat tanggal 25 September 2020, tim penguji ujian sidang skripsi telah
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna menyelesaikan kuliah pada
Ujung Pandang. Selain itu, skripsi ini juga bertujuan memberikan gambaran
masalah.
orang tua tercinta Ayahanda Martinus Sampe Kupang dan Ibunda Serlina Sudik
yang telah memberikan dukungan serta kasih sayangnya sehingga penulis diberikan
1. Bapak Prof. Ir. Muhammad Anshar, M.Si., Ph. D. selaku Direktur Politeknik
2. Bapak Drs. Samsul Bahri, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Ujung Pandang yang selama ini memberikan arahan dan perhatiannya
kepada penulis.
penulis.
iv
4. Bapak A. Abd. Aziz Ishak, S.E., M.Com., Ak. Selaku Ketua Program Studi D4
5. Ibu Syamsinar, S.E., M.S.A., Ak. sebagai dosen Pembimbing I dan Bapak Dr.
6. Bapak dan Ibu Staf Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang
7. Bapak Elieser dan semua pihak RSUD Lakipadada yang membantu penulis
10. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2016 Akuntansi yang tidak bisa penulis
11. Teman-teman SMA yang selalu memberikan semangat, dukungan dan motivasi
v
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran
Makassar,
vi
DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
SUMMARY............................................................................................................xiii
vii
2.4 Hubungan Efisiensi Biaya dan Activity Based Managemend ................ 19
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA……...……………………………………………………46
LAMPIRAN...........................................................................................................55
viii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 4.1 Instalasi Rawat Inap .......................................................................... 31
Tabel 4.6 Penghematan Sumber Daya Kategori Non Value Added Activity ........ 43
Tabel 4.7 Penghematan Sumber Daya Kategori Real Value Added Activity ....... 43
Tabel 4.8 Penghematan Sumber Daya Kategori Business Value Added Activity . 44
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
SURAT PERNYATAAN
NIM : 46116096
Efisiensi Sumber Daya pada RSUD Tana Toraja” merupakan gagasan dan hasil
karya saya sendiri dengan arahan pembimbing dan belum pernah diajukan bentuk
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan
dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan oleh penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan
Jika pernyataan saya tersebut di atas tidak benar, saya siap menanggung resiko
Makassar,
46116096
xii
PENERAPAN ACTIVITY BASED MANAGEMED UNTUK
MENINGKATKAN EFISIENSI SUMBER DAYA PADA RSUD
LAKIPADADA TANA TORAJA
RINGKASAN
Kata kunci : Activity Based Managemed, Efisiensi, Sumber Daya Waktu dan
Biaya
xiii
IMPLEMENTING ACTIVITY BASED MANAGEMED TO IMPROVE
RESOURCE EFFIVIENCY IN LAKIPADADA HOSPITAL IN TANA
TORAJA
SUMMARY
Lakipadada Tana Toraja Hoptal is the only regional hospital in Tana Toraja.
This research is specifically for inpatient services which consume enormous
resources. This study aims to determine how much resource savings can be
achieved by implementing Activity Based Managemed.
Based on the results of the research conducted, it can be concluded that the
Lakipadad Tana Toraja hopital can save resources that support resouce efficiency
in the form of costs of IDR 12.000.000 and labor time of 115 minutes perpatient.
Savings in these resources can be achieved without reducing patient satisfaction.
xiv
xv
BAB I PENDAHULUAN
Suatu organisasi yang orientasinya profit tujuan utamanya untuk mencari laba,
maka organisasi tersebut akan berusaha menekan jumlah biaya yang akan
dikeluarkan. Berbeda dengan organisasi non profit tujuan utamanya bukan hanya
mencari laba dan menekan jumlah biaya yang dikeluarkan melainkan sebagai
organisasi social. Rumah sakit merupakan organisasi non profit yang menyediakan
pemakaian sumber daya yang tersedia. Sehingga rumah sakit dituntut untuk
dengan pemakaian sumber daya yang efektivitas dan efisiensi. Oleh sebab itu,
pihak rumah sakit harus meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan rumah
sakit secara sehat serta pihak manajemen perlu memperhatikan efisiensi sumber
daya.
ukuran keberhasilan yang dinilai dari besarnya sumber daya untuk memperoleh
hasil dari kegiatan yang dilakukan dan menjadi perbandingan yang terbaik antara
1
input dan output.” Sebaiknya pihak manajemen rumah sakit tidak hanya
biaya dan waktu. Efisiensi biaya ini dapat dicapai apabila biaya-biaya yang
Selain itu, efisiensi waktu dapat dicapai jika memanfaatkan waktu sebaik
yang bernilai tambah sehingga menghasilkan penurunan biaya dan waktu dan
mereduksi atau memberikan inovasi untuk semua aktivitas yang tak bernilai tambah
agar tidak terjadi pemborosan biaya dan waktu akibat aktivitas tersebut.
(2017) dalam jurnalnya berjudul Analisis Non Value Added Activity Melalui
2
Penerapan Activity Based Management Untuk Meningkatkan Efisiensi PT.
Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Cabang Bitung diperoleh hasil bahwa
yang tidak bernilai tambah yaitu menyimpan tepung di gudang khusus tepung,
mesin rejector, dan menyimpan barang jadi ke gudang khusus barang jadi.
efisiensi pada Hotel Gran Central Manado menarik kesimpulan bahwa terdapat
aktivitas yang tidak bernilai tambah yaitu room numbering block, reservation
confirmation, arragement room occupied dan ispeksi kamar. Aktivitas tersebut ada
pada divisi room yang menyebabkan timbulnya biaya. Setelah menerapkan Activity
Based Managemed biaya tersebut direduksi tanpa mengurangi kualitas produk atau
jasa.
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Inka Tiara Gustina (2018) tentang
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung juga
diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan pembebanan sumber daya biaya pada
rawat inap setiap kelasnya. Setelah diterapkan Activity Based Managemed terjadi
efisiensi biaya pada rawat inap tanpa mengurangi kualitas jasa yang berikan kepada
pelanggan.
3
Hal-hal yang menjadi perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
rumah sakit daerah yang ada di Tana Toraja yang memiliki kontribusi besar dalam
pelayanan rawat inap. Hal ini didasarkan pada keluhan keluarga pasien ketika ingin
menebus obat pada bagian farmasi , keluarga pasien harus menunggu lama untuk
mendapatkan obat tersebut dan ketika pasien yang akan melakukan rawat inap harus
menunggu lama di IGD untuk dapat masuk ke kamar rawat inap serta adanya
pembebanan biaya yang timbul akibat aktivitas yang tidak bernilai tambah dalam
Maka dari itu dibutuhkan analisis aktivitas rumah sakit untuk menelusuri
aktivitas yang tidak bernilai tambah serta dapat melakukan perbaikan atau
4
1.2 Rumusan Masalah
permasalahan dalam penelitian ini adalah berapa penghematan sumber daya yang
Ruang lingkup penelitian ini hanya berfokus pada pelayanan rawat inap yang
mengonsumsi sumber daya yang sangat besar dan akan dibatasi pada penghematan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui berapa penghematan sumber daya berupa waktu dan biaya yang akan
LakipadadaTana Toraja.
sebagai berikut :
5
Management untuk mencapai efisiensi sumber daya berupa biaya dan
waktu.
2. Bagi Pembaca
Sebagai salah satu referensi bagi yang ingin mengetahui dan membahas
sakit.
6
BAB II TINJAUN PUSTAKA
pelanggan dan laba yang diperoleh karena memberikan nilai tersebut.” Dengan kata
lain Activity Based Management ini hanya memfokuskan pada bisnis serta
meningkatkan nilai yang akan diterima pelanggan dan memberikan laba bagi
perusahaan.
(sistem yang luas dan pendekatan yang terintegrasi) yang memusatkan perhatian
diterima oleh konsumen dan laba yang diperoleh dari penyediaan nilai tersebut.”
(value) produk atau jasa untuk konsumen, meningkatkan daya saing dan
7
aktivitas tersebut serta digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan
Based Management memiliki dua dimensi, yaitu dimensi biaya dan dimensi proses.
DIMENSI BIAYA
Sumber Daya
DIMENSI PROSES
Produk dan
Pelanggan
sumber daya, aktivitas, produk, konsumen dan objek biaya lain yang menjadi
perhatian. Dalam gambar ini biaya sumber daya ditelusuri kembali pada aktivitas.
8
Kemudian biaya aktivitas tersebut dibebankan pada produk dan konsumen.
dilakukannya aktivitas dan seberapa baik aktivitas itu dilakukan. Dimensi ini
berkelanjutan. Dalam hal ini lebih ke analisis nilai proses, yang lebih fokus pada
sumber daya, aktivitas, dan objek biaya seperti produk, pelanggan, pemasok,
maupun saluran distribusi sedangkan Hansen dan Mowen (2012: 228) berpendapat
bahwa pengaruh biaya kualitas dan lingkungan atas produk, proses dan pelanggan
merupakan pemahaman yang diperoleh lebih lengkap pada sistem biaya ABC.
biaya.
penting yang selalu ditekankan dalam dimensi biaya atau Activity Based Costing.
9
Ketiga elemen ini merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalan ABC. Elemen-
ada didalam perusahaan, mengapa aktivitas itu dilakukan, bagaimana cara kerja
dimensi proses para manajer akan dapat terlibat dan menilai perbaikan yang
berkelanjutan. Perlu dilakukan process value analysis yang merupakan dasar dari
pelaksanaan ABM untuk memahami lebih dalam mengenai sudut pandang proses.
Pelaksanaan process value analysis berpusat pada tiga bentuk analisis, yaitu analisis
ABM memiliki banyak manfaat bagi suatu perusahaan. Manfaat utama Activity
Based Management adalah dengan penerapan ABM selain dapat digunakan sebagai
melakukan efisiensi biaya-biaya yang terjadi dalam operasi perusahaan dengan cara
pada isu-isu bisnis dari luar dan tidak semata-mata berdasarkan informasi
10
keuangan. Supriyono(2017:356) juga mengungkapkan bahwa Activity Based
dan aktivitas-aktivitasnya)
tambah
didasarkan pada isu-isu bisnis yang diluar dan tidak semata berdasar
informasi keuangan.
perusahaan.
11
b) Activity Based Management memperbaiki fokus manajemen dengan cara
tersebut.
tujuan untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai bagi pelanggan. Point
penting dalam mengindentifikasi yaitu bagaimana proses dan aktivitas tersebut bisa
diperbaiki untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai (value) bagi para
sumber daya untuk menambah nilai aktivitas kunci, pelanggan, produk serta metode
a) Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas
lintas fungsi.
12
f) Membuat arus produk atau jasa lebih efisien.
pengurangan biaya.
i) Penyempurnaan berkesinambungan.
berikut ini:
konsumen
terpenting adalah cara mengelola biaya itu sendiri. Walaupun pengelolaan biaya
13
akan meningkatkan efisiensi aktivitas tetapi menjadi tidak penting jika aktivitas
tersebut tidak akan dibutuhkan dalam proses memuaskan konsumen. Aktivitas yang
Jadi analisis aktivitas ini mengarah pada manajemen aktivitas yang berusaha
aktivitas bernilai tambah yang belum efisien. Dalam hal ini pelaksanaan analisis
tersebut
melakukan analisis aktivitas. Pada tahap ini pula aktivitas dikategorikan menjadi
produk barang dan jasa yang sesuai dengan harapan konsumen. Aktivitas
14
b) Business-Value Added activities(BVA)
bersangkutan.
proses bisnis.
total dari semua elemen-elemen biaya yang diperlukan untuk melakukan satu
ditetapkan. Aktivitas-aktivitas perlu dianalisis satu per satu agar dapat diketahui
berapa besar biaya yang dikonsumsi oleh masing-masing aktivitas tersebut dan
yang dapat dilakukan untuk menghitung besarnya biaya yang dikeluarkan untuk
15
2.3 Pengurangan Biaya
memberi manfaat sekarang atau masa yang akan datang. Sedangkan biaya
menurut Doloksaribu (2015: 4) didefinisikan sebagai kas atau nilai setara kas yang
dikorbankan untuk mendapatkan barang dan jasa yang diharapkan akan membawa
nilai manfaat baik saat ini maupun dimasa mendatang. Jadi, dapat disimpulkan
biaya adalah kas yang dikeluarkan dalam aktivitas yang dilakukan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang dapat memberikan nilai tambah bagi
penggunanya.
ketelusuran biaya ke produk adalah biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak
langsung (indirect cost) (Siregar dkk, 2017: 36). Biaya langsung merupakan biaya
yang dapat ditelusuri secara langsung ke dalam objek biaya. Hal ini karena input
dan output dapat diidentifikasi secara jelas sehingga dapat ditelusuri ke produk atau
Biaya tidak langsung (Indirect cost) merupakan biaya yang tidak dapat
16
biaya tidak langsung sangat sulit untuk dilakukan, maka biaya tidak langsung
perusahaan atau organisasi. Pemicu biaya (cost driver) adalah faktor yang memberi
disebut dengan cost pool. Ada banyak cara berbeda-beda untuk mengelompokkan
biaya-biaya individual. Oleh karena itu, terdapat banyak cara yang dapat
digunakan untuk mendefinisikan cost pool, antara lain berdasarkan jenis biaya,
misalnya biaya bahan baku dikelompokkan kedalam 1 cost pool dan biaya tenaga
kerja langsung dikelompokkan pada cost pool yang lain. Berdasarkan sumber
Objek biaya (cost object) adalah berbagai produk, jasa atau unit organisasi
dimana biaya dibebankan untuk beberapa tujuan manajemen. Konsep objek biaya
merupakan konsep yang luas. Konsep tersebut meliputi batch produk, jasa,
departemen dan pelanggan, pemasok, penyedia jasa telepon dan lainnya, Setiap hal
dimana biaya dapat ditelusuri dan mempunyai peran utama dalam strategi
17
2.3.4 Hirarki Biaya
a) Biaya untuk setiap unit (output unit level) adalah sumber daya yang
digunakan untuk aktivitas yang akan meningkat pada setiap unit produk/jasa
b) Biaya untuk setiap kelompok unit tertentu (batch level) adalah sumber daya
yang digunakan untuk aktivitas yang akan terkait dengan sekelompok unit
produk jasa yang dihasilkan. Pengelompokan untuk level ini adalah biaya
yang hubungan sebab akibat untuk setiap kelompok unit yang dihasilkan.
untuk level ini adalah biaya yang memiliki hubungan sebab akibat dengan
d) Biaya untuk setiap fasilitas tertentu adalah sumber daya yang digunakan
sebab akibatnya dengan produk atau jasa yang dihasilkan tetapi sangat
18
dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan perusahaan yang berhubungan
metode operasi sehingga dapat mencapai standar biaya yang tidak lebih rendah.
cara, yaitu:
1. Activity Elimination
Cara ini berfokus pada aktivitas tidak bernilai tambah agar dapat dicapai
2. Activity Selection
3. Activity Reduction
4. Activity Sharing
19
Pembagian aktivitas mampu meningkatkan efisiensi aktivitas yang diperlukan
dari segi pengerjaan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan, bahkan akan
bernilai tambah dan yang merupakan aktivitas yang tidak bernilai tambah. Karena
yang tidak perlu. Sistem akuntansi suatu perusahaan harus dapat membedakan
antara biaya yang menambah nilai dan biaya yang tidak menambah nilai.
Pelaporan biaya yang tidak menambah nilai secara terpisah akan memotivasi
para manajer untuk menempatkan lebih banyak tekanan pada pengontrolan biaya-
biaya yang tidak menambah nilai. Dengan dikontrolnya biaya-biaya yang tidak
20
sehingga pada akhirnya akan tercapai efisiensi biaya produksi (Hansen dan
Mowen, 2012:918).
Analisis aktivitas yang dapat mengurangi biaya dengan empat cara berikut ini :
tambah atau hanya sedikit memberi nilai tambah bagi produk, jasa,
perusahaan.
Dilakukan dengan cara memilih aktivitas tertentu yang akan dijadikan satu
total biaya aktivitas. Hal ini akan menurunkan biaya per unit dari pemicu
21
dan jumlah biaya yang dapat dilacak ke dalam produk atau jasa yang
untuk meningkatkan efisiensi pada Hotel Gran Central Manado di Surabaya dapat
diperoleh hasil bahwa terdapat aktivitas yang tidak bernilai tambah untuk aktivitas
inspeksi kamar pada divisi room yang menyebabkan timbulnya biaya. Setelah
tambah tersebut direduksi. Ini menunjukkan bahwa ABM layak diterapkan pada
mereduksi biaya tanpa mengurangi kualitas jasa yang diberikan kepada pelanggan.
Meningkatkan Efisiensi Biaya Pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul
telah diindentifikasikan biaya yang timbul akibat aktivitas rawat inap setiap
beberapa aktivitas yang hampir sama karena dinilai tidak bernilai tambah dan
aktivitas setelah diterapkan Activity Based Managemed menurun. Hal ini dapat
22
menunjukkan bahwa Activity Based Management berhasil meningkatkan efisiensi
Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Cabang Bitung diperoleh hasil bahwa
terdapat aktivitas yang tidak bernilai tambah yang dapat dihilangkan antara lain
dan solid ingredient dengan menggunakan mesin rejector, dan menyimpan barang
jadi ke gudang khusus barang jadi. Dengan menerapkan ABM pada tahun 2016,
maka tercapainya efisiensi perusahaan dalam hal ini efisiensi biaya produksi. Ini
menunjukkan bahwa ABM layak diterapkan pada PT. Indofood CBP Sukses
Makmur, Tbk Cabang Bitung karena dapat mengurangi efisiensi biaya produksi
terdahulu adalah penelitian yang dilakukan oleh Christy J R Muskitta dkk (2018)
objek penelitiannya berada di Hotel Gran Central Manado di Surabaya, Inka Tiara
Gustina (2018) objek penelitiannya berada di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.
Abdul Moelek Provinsi Lampung sedangkan Reika Fichristika Kutika dkk (2017)
objek penelitiannya berada di PT. indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Cabang
Bitung. Selain itu, yang membedakan penelitian ini dengan peneliti terdahulu
berupa biaya sedangkan penelitian ini berfokus ada penghematan sumber daya
23
waktu dan biaya. Kemudian yang menjadi persamaan ini dengan penelitian
terdahulu adalah jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan kuantitatif.
24
BAB III METODE PENELITIAN
selama 3 bulan, dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan Juli 2020.
fenomena yang terjadi ketika penelitian berlangsung dan menyajikan apa adanya.
melakukan observasi dan wawancara dengan pihak yang terkait. Data ini
dan fasilitas yang berkaitan dengan layanan rawat inap pada RSUD
2) Data kuantitatif, data yang dalam bentuk angka-angka yang diperoleh dari
pihak yang terkait dengan rumah sakit seperti hasil kusioner pihak
25
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer
dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung dengan melakukan
pengamatan dan wawancara kepada pihak yang terkait. Sedangkan data sekunder
merupakan data yang diperoleh dari sumber atau pihak rumah sakit yang terkait.
rawat inap
penelitian
1) Wawancara
penelitian.
2) Pengamatan
26
mengeluhkan waktu proses pelayanan mengenai aktivitas-aktivitas yang
terkait dengan jasa pelayanan rawat inap RSUD Lakipadada Tana Toraja
3) Kuesioner
untuk menjawab indikator value yaitu Non Value Added Activity (NVA),
Real Value Added Activity (RVA), dan Business Value Added Activity
kualitatif deskriptif. Hal ini karena data-data yang telah penulis kumpulkan
inap
Non Value Added Activity (NVA), Real Value Added Activity (RVA), dan
27
NO Pertanyaan Jawaban VA/ NVA
4) Menghitung penghematan sumber daya berupa biaya dan waktu yang dapat
28
BAB IV
4.1 HASIL
Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada awal berdirinya adalah rumah sakit
rumah sakit rujukan untuk wilayah kabupaten Tana Toraja dan sekitarnya. RSUD
Lakipadada dibangun pada tahun 1987 atas bantuan Bank Dunia. Kegiatan pada
pelayanan kesehatan diawali dengan rawat jalan pada bulan Januari 1998 dan
dilanjutkan dengan rawat inap pada bulan April 1989. Diresmikan pada tanggal 18
Januari 1990 oleh Menteri Kesehatan RI menjadi rumah sakit umum kelas D
perawatan kelas utama (VIP) atas bantuan dana dari APBN, APBD Tk. I dan II.
Tahun 2003 dibangun gedung perawatan anak dan bedah dengan kapasitas 48
tempat tidur.
surat keputusan bupati Tana Toraja Nomor 821-21-6. Tanggal 14 Februari 2002
29
dari terakreditasi 5 pelayanan (administrasi, pelayanan medic, rekam medik, UGD
dan keperawatan) pada tanggal 8 Februari 2008. Pada Bulan Desember tahun 2011
Pada tanggal 7 Juli 2015 RSUD Lakipadada ditetapkan oleh bupati Tana Toraja
Lakipadad meraih akreditasi dengan lulus tingkat utama 4 bintang versi 2012 yang
dikeluarkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) yang berlaku sampai
30
3) Motto
. DIREKTUR
Seksi Penyusunan
Seksi Pelayanan Seksi Rekam Medik Program,
dan
Pengawasan dan
Penunjang
Medik Evaluasi
Seksi Kesehatan
Yorim Yudita,Sarana
Lingkungan, SKM
Seksi Seksi Pengawasan dan Gol: III.c
Keperawatan Pengendalian Pelayanan dan Prasarana
……………………
……………… ……………………
31
………………
4.1.2 Jenis Pelayanan RSUD Lakipadada
Pelayanan kesehatan dilaksanakan melalui instalasi rawat jalan, rawat inap dan
penunjang pelayanan.
c. Poliklinik Anak
d. Poliklinik Bedah
f. Poliklinik THT
g. Poliklinik Saraf
h. Poliklinik Mata
i. Poliklinik Jiwa
a. Pelayanan Radiologi
b. Pelayanan Laboratorium
c. Pelayanan Farmasi
32
e. Pelayanan Instalasi Gizi
Laundry
Incenerator
IPAL
33
Penelitian ini berfokus pada aktivitas yang berhubungan dengan pelayanan
rawat inap. Rawat inap merupakan salah satu aktivitas yang mengonsumsi sumber
daya yang paling besar pada RSUD Lakipadada Tana Toraja. Penerapan Activity
Based Managemet (ABM) data dukung seperti data jumlah kunjungan pasien rawat
inap. Data-data tersebut merupakan data dukungan yang dapat digunakan untuk
Lakipadada Tana Toraja. Aktivitas – aktivitas yang dimaksud pada penelitian ini
adalah pusat aktivitas rumah sakit yang berhubungan dengan pelayanan rawat inap.
Dari hasil pengamatan langsung dan wawancara yang telah dilaksanakan, berikut
ini hasil identifikasi aktivitas yang berhubungan dengan layanan rawat inap :
a) Mendaftarkan pasien
34
Aktivitas ini merupakan aktivitas yang berkaitan dengan administrasi
pasien rawat inap. Kegiatan yang dilakukan dengan meminta kartu tanda
data pasien ke sistem rumah sakit. Kegiatan ini dilakukan untuk pasien
kamar rawat inap dan mengganti kain linen. Kegiatan ini dilakukan
setiap pasien yang telah selesai menggunakan kamar rawat inap dan
bahwa kamar rawat inap pasien telah dibersihkan oleh karyawan yang
35
Aktivitas ini merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menetapkan
makanan yang dipengaruhi oleh jumlah pasien yang di rawat inap saat
itu.
proses penyebuhan pasien. Kegiatan ini dilakukan setiap pagi, siang dan
sore.
a) Meracik obat-obatan
obatan pasien sesuai dengan resep dokter dengan prinsip tepat idikasi
36
Aktivitas ini merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan agar pasien
a) Visite Dokter
denyut jantung, denyut nadi serta aktivitas medis lain dalam rangka
Aktivitas ini dilakukan untuk memeriksa kondisi sarana dan alat yang
37
melaporkan sarana dan alat yang dalam kodisi rusak kepada bidang
a) Pengawasan Kinerja
sesuai yang telah ditetapkan oleh pihak rumah sakit. Kegiatan ini
dalam beberapa aktivitas, yaitu RVA (Real Value Added Activity), BVA (Business
Value Added Activity), dan NVA (Non Value Added Activity). Setelah melakukan
yang tergolong NVA serta memberikan inovasi aktivitas yang tergolong BVA dan
sebagai berikut :
38
kebutuhan pelanggan ? Tidak NVA
Sumber : Oestrenga dalam Kurniawan, (2006:81)
Kategori value dan non value perlu diperhatikan dari beberapa aspek, bukan
hanya fokus terhadap perspektif pasien karena ada beberapa aktivitas yang tidak
Value Added Activity (NVA) dan Real Value Added Activity (RVA).
Jika terdapat salah satu dari tiga indikator yang tidak terpenuhi, aktivitas
digolongkan ke dalam Businnes Value Added Activity (BVA), Non Value Added
aktivitas yang terkait pelayanan rawat inap dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Indikator Klasifikasi
Aktivitas 1 2 3 Aktivitas
Aktivitas Administrasi
a) Mendaftarkan pasien Tidak Tidak Ya BVA
b) Mengolah data pasien Tidak Tidak Tidak BVA
Aktivitas Penyediaan Kamar
a) Membersihkan kamar rawat inap Ya Ya Tidak RVA
b) Mengecek kebersihan kamar rawat inap Tidak Tidak Ya BVA
Aktivitas Pengadaan Makanan
a) Merencanakan menu makanan untuk pasien Ya Ya Tidak RVA
b) Mengadakan bahan makanan Tidak Tidak Ya BVA
c) Mengolah bahan makanan Tidak Tidak Tidak BVA
d) Mengantarkan makanan ke kamar pasien Ya Ya Tidak RVA
Aktivitas Farmasi
a) Meracik obat-obatan Ya Ya Tidak RVA
b) Menyiapkan obat-obatan Ya Ya Tidak RVA
c) Mengecek stok obat-obatan Tidak Tidak Tidak BVA
d) Memesan obatan-obatan yang habis Tidak Tidak Tidak BVA
39
Aktivitas Perawatan Pasien
a) Visite dokter Ya Ya Tidak RVA
Unit Pengecekan Sarana dan Alat
a) Pengecekan sarana dan alat Tidak Tidak Ya NVA
Aktivitas Pengembangan SDM
a) Mengawasi kinerja Tidak Tidak Ya NVA
Sumber : Data Diolah, 2020
4.2 Pembahasan
tergolong RVA dan BVA akan dilakukan optimalisasi dan inovasi yang baru untuk
aktivitas tersebut.
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa terdapat dua aktivitas yang terkait dengan
pelayanan rawat inap yang tergolong dalam aktivitas Non Value Added Activity.
Aktivitas ini meliputi aktivitas mengawasi kinerja dan pengecekan sarana dan alat
yang dapat dieliminasi atau menawarkan alternatif untuk aktivitas tersebut untuk
1) Mengawasi Kinerja
40
Aktivitas ini dilakukan dalam rangka memastikan bahwa pekerjaan yang
dilakukan di rumah sakit dilaksanakan dengan baik dan harus sesuai dengan SOP
yang telah ditentukan. Prosedur yang diterapkan saat ini, tim turun langsung ke
lapangan setiap hari untuk mengawasi kinerja tenaga kerja apakah telah sesuai
dengan SOP yang ditetapkan atau tidak. Prosedur ini melibatkan 2 orang karyawan
untuk semua bagian setiap hari. Kelemahannya tidak menghasilkan penilaian yang
terukur dengan bersifat subjektif. Biaya upah untuk aktivitas pengawasan kinerja
pekerjaannya dengan benar. Karyawan akan lebih berhati-hati dalam bekerja atas
dengan baik sesuai dengan SOP yang ditetapkan akan mendapatkan reward berupa
sertifikat sebagai karyawan terbaik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dicky
kerja karyawan.
yang dapat dihilangkan, maka dari itu peneliti merekomendasikan prosedur dalam
keluarga pasien untuk setiap ruangan. Kuesioner diberikan setiap 6 bulan kepada
beberapa pasien pada setiap ruangan rumah sakit. Pembagian kuesioner ini akan
membantu pihak manajemen dalam menilai kinerja karyawan rumah sakit apakah
telah sesuai SOP yang ditetapkan. Selain itu, penilaian kinerja dengan
41
langsung agar hasil penilaian kinerja dapat lebih akurat. Penerapan prosedur
langsung akan membuat tim pada rumah sakit tidak perlu untuk turun ke lapangan
setiap hari sehingga mereka dapat melakukan aktivitas yang lebih produkif. Setelah
menerapkan prosedur penilai kinerja terebut aktivitas ini akan menghemat upah
Pengukuran kinerja melalui kuesioner lebih efisien dan terukur. Penelitian ini
mekategorikan pengawasan kinerja pada rumah sakit “X” sebagai Non Value Added
Aktivitas ini dilakukan untuk melihat kondisi dan kelengkapan sarana dan alat
yang terdapat pada jasa rawat inap. Aktivitas pengecekan sarana dan alat
dilakukan oleh pihak instalasi sarana dan alat setiap hari dengan menggunakan
lembar ceklis dengan waktu rata-rata 1 jam untuk setiap ruangan rumah sakit.
jaringan atau secara langsung oleh kepala ruangan jika ada sarana dan alat yang
rusak. Penerapan sistem tersebut akan menghemat jam tenaga kerja rata-rata 1 jam
setiap hari untuk setiap ruangan di rumah sakit. Adapun prosedur mengenai hal
memperhatikan masuk keluarnya alat kesehatan dan alat rumah tangga serta kondisi
42
alat kesehatan dan alat rumah tangga pada setiap ruangan rumah sakit. Ketika ada
alat kesehatan dan alat rumah tangga rusak dilaporkan kepada tim yang berwenang
yang telah mempunyai kompeten dalam hal perbaikan sarana dan alat baik melalui
Selain itu, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kutika
Sukses Makmur ke dalam kategori Non Value Added Activity. Selain itu, aktivitas
daya yang dihemat dalam penelitian ini berupa penghematan sumber daya berupa
waktu sedangkan eliminasi aktivitas pengecekan pada penelitian Kutika dkk (2018)
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa terdapat aktivitas pelayanan rawat inap yang
tergolong dalam Real Value Added Activity. Aktivitas ini meliputi aktivitas
obat-obatan untuk pasien, dan visite dokter. Aktivitas ini merupakan aktivitas yang
dirasakan langsung oleh pasien dan memberikan nilai tambah bagi pihak rumah
sakit. Dari hasil pengamatan ada beberapa aktivitas yang tergolong dalam Real
Value Added Activity dapat ditawarkan inovasi untuk menghemat sumber daya
rumah sakit. Aktivitas itu adalah meracik obat-obatan dan membersihkan kamar
rawat inap
43
1) Meracik Obat-Obatan
Aktivitas ini tidak dapat dihilangkan atau dieleminasi karena aktivitas ini
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit ditetapkan waktu tunggu obat
maksimal 15 menit untuk obat non racikan dan 30 menit untuk obat racikan tanpa
melihat jumlah item obat. Dari hasil pengamatan pada praktik kerja aktivitas
keluarga pasien menunggu lama untuk mendapatkan obat. Hal itu, disebabkan
karena SDM yang tidak memadai. SDM yang tidak memadai membuat kesalahan
dalam meracik obat dan pengulangan dalam meracik obat. Pengulangan pekerjaan
tidak akan terjadi apabila tenaga kerja fokus untuk meracik obat-obatan
Selain itu, pada bagian farmasi dapat memberikan pilihan untuk pasien apakah
pasien ingin mendapatkan obat racikan atau non racikan. Pada saat pasien memilih
obat non racikan akan membuat efisiensi waktu untuk aktivitas ini dan akan
melayani pasien yang lain sehingga tidak terjadi resep obat yang bertumpuk
dibagian farmasi. Pada saat menerapkan hal tersebut waktu tunggu untuk keluarga
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dima Lintya dkk (2015) waktu
pelayanan pada bagian farmasi dapat efisien apabila mehilangkan pemborosan
(waste) kecacatan yaitu pengulangan pekerjaan karena ada proses yang salah. Hal
itu disebabkan karena ada obat yang salah atau dosis yang salah diberikan kepada
pasien. Menghidari pengulangan dan kesalahan maka peneliti merekomendasikan
karyawan yang diberikan fungsi khusus meracik obat dan sebaiknya mengecek
kembali kesesuaian obat dengan resep dokter.
44
2) Membersihkan kamar rawat inap
rawat inap merupakan salah satu faktor yang membuat pasien menunggu lama di
ruangan IGD hal ini disebabkan karena pembersihan kamar rawat inap yang
peneliti beberapa tenaga kerja yang menganggur beberapa jam di waktu jam kerja.
Waktu pembersihan kamar rawat inap dapat lebih efisien bila setiap tenaga kerja
diberikan tanggung jawab masing-masing sehingga tidak ada tenaga kerja yang
tidak melakukan aktivitas apapun diwaktu jam kerja. Selain itu, dapat diberikan
pelatihan bagi setiap tenaga kerja sehingga dapat menerapkan 5R ( Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat dan Rajin). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
pelatihan agar dapat menumbuhkan komitmen dan kesadaran dari para pekerja
untuk tetap melaksanakan 5R. Dari pelaksanaan inovasi ini, akan menghemat waktu
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa terdapat tujuh aktivitas yang terkait dengan
pelayanan rawat inap yang tergolong dalam Business Value Added Activity.
45
hasil pengamatan aktivitas mendaftarkan pasien dan mengolah data pasien
merupakan aktivitas yang dapat ditawarkan inovasi untuk menghemat sumber daya.
1) Mendaftarkan Pasien
langsung oleh pasien tetapi aktivitas ini tidak dapat dihilangkan karena merupakan
Tanda Pengenal (KTP) atau Kartu Keluarga (KK) kepada bagian administrasi
rumah sakit. Setelah itu, bagian administrasi akan memberikan berkas rekam medis
pasien untuk masuk ke kamar rawat inap. Mengingat jumlah pasien rumah sakit
cukup banyak sehingga ada beberapa nama pasien yang sama tetapi orang yang
pernah rawat inap sehingga bagian admnistrasi harus teliti untuk hal tersebut.
Dalam hal ini, bagian admnistrasi membutuhkan waktu yang lama ketika
dengan waktu yang lama di IGD untuk masuk ke kamar rawat inap. Rata-rata waktu
tunggu pasien untuk aktivitas ini yaitu 20 menit perpasien. Menurut Permenkes
Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Minimal Rumah Sakit ditetapkan wakttu
tunggu kurang dari 15 menit perpasien. Aktivitas ini dapat ditawarkan suatu inovasi
merapikan dokumen digital di computer berdasarkan nama pasien BPJS atau umum
46
yang sudah pernah melakukan rawat inap. Dengan diterapkan hal ini, aktivitas
yang sangat banyak sehingga konsumen mengeluh untuk aktivitas ini. Peneliti
pendaftaran pasien secara online sehingga pasien yang akan melakukan rawat inap
Menggunakan pendaftaran secara online, pihak rumah sakit akan lebih cepat
mempersiapkan kamar rawat inap yang telah dipilih oleh konsumen dan waktu
sumber daya waktu yang tidak efisien. Menurut Permenkes Nomor 129 Tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit ditetapkan waktu tunggu untuk
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti waktu tunggu pasien ketika bagian
administrasi mengolah data pasien masih lama dengan waktu rata-rata 20 menit.
Hal itu disebabkan karena bagian admnistrasi tidak memisahkan file-file untuk
pasien rawat inap BPJS dan umum. Mengefisiensikan penggunaan sumber daya
waktu untuk aktivitas ini maka peneliti memberikan inovasi yaitu bagian
administrasi harus membuat sistem khusus pengolahan data pasien untuk rawat inap
47
BPJS dan umum sehingga akan lebih cepat ketika mengolah data pasien.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti ketika jumlah pasien sedikit tenaga kerja
bahasa Indonesia menjadi 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin). Ketika
adminisrasi tidak membuat pasien menunggu lama pada saat proses pengolahan
data pasien.
dengan pelayanan rawat inap di RSUD Lakipadada Tana Toraja dapat dilihat pada
Tabel 4.6 Penghematan Sumber Daya Kategori Non Value Added Activity
48
Selain aktivitas kategori Non Value Added Activity, ada pula aktivitas yang
tergolong ke dalam Real Value Added Activity dimana aktivitas tersebut dapat
diberikan inovasi agar terlaksana kegiatan operasional rumah sakit dengan baik
Tabel 4.7 Penghematan Sumber Daya Kategori Real Value Added Activity
operasional rumah sakit. Penghematan sumber daya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.8 Penghematan Sumber Daya Kategori Business Value Added Activity
sakit dapat menghemat penggunaaan sumber daya berupa biaya dan waktu untuk
menambah kepuasan pelanggan. Hal ini merupakan upaya untuk mewujudkan visi
49
rumah sakit terwujudnya pelayanan yang bermutu dan terjangkau. Sehingga dapat
50
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
informasi mengenai aktivitasNon Value Added Activity, Real Value Added Activity
dan Business Value Added Activity. Aktivitas yang tergolong Non Value Added
tergolong Real Value Added Activity dan Business Value Added Activity diberikan
Toraja dapat menghemat penggunaan sumber daya yang mendukung sumber daya
biaya sebesar Rp 12.000.000 pertahun dan sumber daya waktu rata-rata selama 115
5.2 Saran
pada keseluruhan rumah sakit dan melakukan inovasi bagi aktivitas yang tergolong
RVA dan BVA untuk perbaikan yang berkelanjutan sehingga RSUD Lakipadada
Tana Toraja dapat menjadi rumah sakit tipe A di Tana Toraja serta RSUD
51
DAFTAR PUSTAKA
52
Saputra Dicky, Nurlina, Lenny Hasan. 2017. Pengaruh Reward (Penghargaan)
Dan Punishment (Sanksi) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan. Volumen 8, Nomor 1, Januari 2017
Siregar, Baldric, Bambang Suripto, Dody Hapsoro, Eko Widodo Lo, Frasto
Biyanto. 2013. Akuntansi Manajemen. Cetakan ke-4. Jakarta : Salemba
Empat
Sitorus, Marcellia Helmy, Poputra, Agus T, Runtu, Treesje. (2014). Penerapan
Activity BasedManagement Untuk Meningkatkan Efisiensi Pada Hotel Sahid
Kawanua Manado. Jurnal EMBA (Online). Vol.2 No.3 September 2014, Hal.
1001-1009
Sukweenadhi Willy. 2014. Rancangan Sikap Kerja 5S di Bintang Harapan
Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 3 No 2 2014
Supriyono. 2017. Manajemen Biaya. Edisi Pertama. Yogyakarta : BFE
Suryana Danyel. 2018. Upaya Menurunkan Waktu Tunggu Obat Pasien Rawat
Jalan dengan Analisis Lean Hospital di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RS
Atma Jaya. Jurnal Administrasi Rumah Sakit
Yulianti. 2011. Penerapan Activity Based Costing System Sebagai Dasar
Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus RSUD. H. A Sulthan Daeng
Radja Bulukumba). Skripsi. Bulukumba: Program Studi Akuntansi
Universitas Hassanudin
53
L
54
Lampiran 1 Draff Wawancara
Secara umum pertayaan inti yang diajukan penulis oleh pihak manajemen :
2. Apa saja aktivitas yang dilakukan untuk menyediakan jasa pelayanan rawat
inap ?
rawat inap ?
5. Apakah ada kendala yang dapat terjadi ketika dalam penyediaan jasa
proses dari aktivitas pada tiap bagian yang dinilai melakukan aktivitas yang dapat
Bagian Administrasi
1. Bagaimana alur dan proses aktivitas yang dilakukan untuk bagian ini ?
55
mendaftarkan pasien dan mengolah data pasien pada sistem rumah sakit.
Setelah itu, mendapatkan rekam medik dan masuk ke kamar rawat inap yang
telah dipilih
Jawab : File pasien BPJS dan umum yang ada di computer tidak berada di
tempat yang sama sehingga membutuhkan waktu yang untuk mencari file
dokumen tersebut.
1. Bagaimana alur dan proses aktivitas yang dilakukan untuk bagian ini ?
diberikan rekam medik pada bagian administrasi dan memilih kelas kamar
tersebut ?
56
Jawab: Banyak tenaga kerja yang menganggur pada saat jam kerja sehingga
Bagian Farmasi
1. Bagaimana alur dan proses aktivitas yang dilakukan untuk bagian ini ?
bagian farmasi meracik obat sesuai dengan resep dokter atau memberikan
Jawab : Rata-rata 40 menit untuk obat racikan dan non racikan 15 menit
tersebut ?
Jawab : Pada bagian farmasi untuk obat racikan yang diberikan kepada
pasien sering tidak sesuai dengan resep dokter sehingga terjadi pengulangan
pekerjaan
1. Bagaimana alur dan proses aktivitas yang dilakukan untuk bagian ini ?
Jawab : Pengecekan sarana dan alat dilakukan setiap hari oleh tim yang
57
3. Apa saja kendala-kendala yang dapat terjadi dalam menjalankan aktivitas
tersebut ?
yang kadang lupa untuk dicek dikarenakan tim berpikir telah melakukan
1. Bagaimana alur dan proses aktivitas yang dilakukan untuk bagian ini ?
Jawab : Pada bagian pengembangan SDM ada tim yang bertugas unuk
telah sesuai SOP yang ditetapkan oleh manajemen rumah sakit atau belum.
tersbut ?
58
Lampiran 2 Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
Nama :
Intruksi : Berikan tanda √ pada kolom Ya atau Tidak jika Bapak/Ibu setuju
Identifikasi Aktivitas
NO Aktivitas YA TIDAK
1 Aktivitas Administrasi
2 Aktivitas Penyediaan Kamar
3 Aktivitas Pengadaan Makanan
4 Aktivitas Farmasi
5 Aktivitas Perawatan Pasien
59
Indikator Pengolongan Aktivitas
Aktivitas YA TIDAK
Aktivitas Administrasi
a) Mendaftarkan pasien
b) Mengolah data pasien
Aktivitas Penyediaan Kamar
a) Membersihkan kamar rawat inap
b) Mengecek kebersihan kamar rawat inap
Aktivitas Pengadaan Makanan
a) Merencanakan menu makanan untuk pasien
b) Mengadakan bahan makanan
c) Mengolah bahan makanan
d) Mengantarkan makanan ke kamar pasien
Aktivitas Farmasi
a) Meracik obat-obatan
b) Menyiapkan obat-obatan
c) Mengecek stok obat-obatan
d) Memesan obat-obatan yang habis
Aktivitas Perawatan Pasien
a) Visite dokter
Aktivitas Pengecekan Sarana dan Alat
a) Pengecekan sarana dan alat
Aktivitas Pengembangan SDM
a) Mengawasi kinerja
60
2. Menurut Bapak/Ibu apakah aktivitas berikut ini tidak di laksanakan, pasien akan
memperhatikan?
Aktivitas YA TIDAK
Aktivitas Administrasi
a) Mendaftarkan pasien
b) Mengolah data pasien
Aktivitas Penyediaan Kamar
a) Membersihkan kamar rawat inap
b) Mengecek kebersihan kamar rawat inap
Aktivitas Pengadaan Makanan
a) Merencanakan menu makanan untuk pasien
b) Mengadakan bahan makanan
c) Mengolah bahan makanan
d) Mengatarkan makanan ke kamar pasien
Aktivitas Farmasi
a) Meracik obat-obatan
b) Menyiapkan obat-obatan
c) Mengecek stok obat-obatan
d) Memesan obat-obatan yang habis
Aktivitas Perawatan Pasien
a) Visite dokter
Aktivitas Pengecekan Sarana dan Alat
a) Pengecekan sarana dan alat
Aktivitas Pengembangan SDM
a) Mengawasi kinerja
61
3. Menurut Bapak/Ibu apakah aktivitas berikut ini tidak di laksanakan, maka
Aktivitas YA TIDAK
Aktivitas Administrasi
a) Mendaftarkan pasien
b) Mengolah data pasien
Aktivitas Penyediaan Kamar
a) Membersihkan kamar rawat inap
b) Mengecek kebersihan kamar rawat inap
Aktivitas Pengadaan Makanan
a) Merencanakan menu makanan untuk pasien
b) Mengadakan bahan makanan
c) Mengolah bahan makanan
d) Mengantarkan makanan ke kamar pasien
Aktivitas Farmasi
a) Meracik obat-obatan
b) Menyiapkan obat-obatan
c) Mengecek stok obat-obatan
d) Memesan obat-obatan yang habis
Aktivitas Perawatan Pasien
a) Visite dokter
Aktivitas Pengecekan Sarana dan Alat
a) Pengecekan sarana dan alat
Aktivitas Pengembangan SDM
a) Mengawasi kinerja
62
Lampiran 3. Hasil Kuesioner
Identifikasi Aktivitas
Jawaban
Aktivitas Rata-rata Jawaban
NO R1 R2 R3 R4 R5
1 Aktivitas Administrasi Y Y Y Y Y Y
2 Aktivitas Penyediaan Kamar Y Y Y Y Y Y
3 Aktivitas Pengadaan Makanan Y Y Y Y Y Y
4 Aktivitas Farmasi Y Y Y Y Y Y
5 Aktivitas Perawatan Pasien Y Y Y Y Y Y
Indikator Penggolongan Aktivitas
Indikator 1
Aktivitas Jawaban Rata-rata
R1 R2 R3 R4 R5 Jawaban
Aktivitas Administrasi
a)Mendaftarkan pasien T T T T T T
b) Mengolah data pasien Y T Y T T T
Aktivitas Penyediaan Kamar
a) Membersihkan kamar rawat inap Y Y T T Y Y
b) Mengecek kebersihan kamar rawat T Y T T T T
inap
Aktivitas Pengadaan Makanan
a) Merencanakan menu makanan untuk Y Y Y Y T Y
pasien
b) Mengadakan bahan makanan Y Y T T T T
c) Mengolah bahan makanan Y T T T T T
d) Mengantarkan makanan ke kamar Y Y Y T T Y
Pasien
Aktivitas Farmasi
a) Meracik obat-obatan Y Y Y Y Y Y
b) Menyiapkan obat-obatan T Y Y Y T Y
c) Mengecek stok obat-obatan T Y Y T T T
d) Memesan obat-obatan yang habis T T T T T T
Aktivitas Perawatan Pasien
a) Visite dokter Y Y Y Y Y Y
Aktivitas Pengecekan Sarana dan Alat
a) Pengecekan sarana dan alat Y Y T T T T
Aktivitas Pengembangan SDM
a) Mengawasi kinerja T T T Y T T
63
Indikator 2
Jawaban Rata-rata
R1 R2 R3 R4 R5 Jawaban
Aktivitas
Aktivitas Administrasi
a)Mendaftarkan pasien Y Y T T T T
b) Mengolah data pasien T T T T T T
Aktivitas Penyediaan Kamar
a) Membersihkan kamar rawat inap Y Y Y Y Y Y
b) Mengecek kebersihan kamar rawat T Y T T Y T
inap
Aktivitas Pengadaan Makanan
a) Merencanakan menu makanan untuk Y T Y Y T Y
pasien
b) Mengadakan bahan makanan T Y T T Y T
c) Mengolah bahan makanan Y T T T Y T
d) Mengantarkan makanan ke kamar T T Y Y Y Y
Pasien
Aktivitas Farmasi
a) Meracik obat-obatan Y Y Y Y T Y
b) Menyiapkan obat-obatan T Y Y Y Y Y
c) Mengecek stok obat-obatan T T T T Y T
d) Memesan obat-obatan yang habis T T T Y Y T
Aktivitas Perawatan Pasien
a) Visite dokter Y Y Y Y Y Y
Aktivitas Pengecekan Sarana dan Alat
a) Pengecekan sarana dan alat Y T Y T T T
Aktivitas Pengembangan SDM
a) Mengawasi kinerja T Y T T T T
64
Indikator 3
Jawaban Rata-rata
R1 R2 R3 R4 R5 Jawaban
Aktivitas
Aktivitas Administrasi
a)Mendaftarkan pasien Y Y Y Y Y Y
b) Mengolah data pasien T T T T T T
Aktivitas Penyediaan Kamar
a) Membersihkan kamar rawat inap Y Y T T T T
b) Mengecek kebersihan kamar rawat Y Y Y Y T Y
inap
Aktivitas Pengadaan Makanan
a) Merencanakan menu makanan untuk T T T Y Y T
pasien
b) Mengadakan bahan makanan Y Y Y Y Y Y
c) Mengolah bahan makanan T T T T Y T
d) Mengantarkan makanan ke kamar Y T T T T T
Pasien
Aktivitas Farmasi
a) Meracik obat-obatan Y Y T T T T
b) Menyiapkan obat-obatan T T Y T Y T
c) Mengecek stok obat-obatan T T Y T T T
d) Memesan obat-obatan yang habis T T T Y T T
Aktivitas Perawatan Pasien
a) Visite dokter Y T T T T T
Aktivitas Pengecekan Sarana dan Alat
a) Pengecekan sarana dan alat Y Y Y Y T Y
Aktivitas Pengembangan SDM
a) Mengawasi kinerja Y Y Y T T Y
65
Kesimpulan :
Indikator Klasifikasi
Aktivitas 1 2 3 Aktivitas
Aktivitas Administrasi
a) Mendaftarkan pasien Tidak Tidak Ya BVA
b) Mengolah data pasien Tidak Tidak Tidak BVA
Aktivitas Penyediaan Kamar
a) Membersihkan kamar rawat inap Ya Ya Tidak RVA
b) Mengecek kebersihan kamar rawat inap Tidak Tidak Ya BVA
Aktivitas Pengadaan Makanan
a) Merencanakan menu makanan untuk pasien Ya Ya Tidak RVA
b) Mengadakan bahan makanan Tidak Tidak Ya BVA
c) Mengolah bahan makanan Tidak Tidak Tidak BVA
d) Mengantarkan makanan ke kamar pasien Ya Ya Tidak RVA
Aktivitas Farmasi
a) Meracik obat-obatan Ya Ya Tidak RVA
b) Menyiapkan obat-obatan Ya Ya Tidak RVA
c) Mengecek stok obat-obatan Tidak Tidak Tidak BVA
d) Memesan obatan-obatan yang habis Tidak Tidak Tidak BVA
Aktivitas Perawatan Pasien
a) Visite dokter Ya Ya Tidak RVA
Unit Pengecekan Sarana dan Alat
a) Pengecekan sarana dan alat Tidak Tidak Ya NVA
Aktivitas Pengembangan SDM
a) Mengawasi kinerja Tidak Tidak Ya NVA
Sumber : Data Diolah, 2020
66
Lampiran 3 Izin Penelitian
67