Anda di halaman 1dari 91

SKRIPSI

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT TERHADAP


HARGA SAHAM PADA PT. HANJAYA MANDALA
SAMPOERNA, Tbk

A. RESKI ANDRIANI PUTRI


18.11.596

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


KONSENTRASI MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
TRI DHARMA NUSANTARA
MAKASSAR
2022
SKRIPSI

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT TERHADAP


HARGA SAHAM PADA PT. HANJAYA MANDALA
SAMPOERNA, Tbk

disusun dan diajukan oleh

A. RESKI ANDRIANI PUTRI


18.11.596

Kepada

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


KONSENTRASI MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
TRI DHARMA NUSANTARA
MAKASSAR
2022
SKRIPSI

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT TERHADAP


HARGA SAHAM PADA PT. HANJAYA MANDALA
SAMPOERNA Tbk.

Disusun dan diajukan oleh:

A. RESKI ANDRIANI PUTRI


18. 11. 596

Telah diperiksa dan disetujui


Untuk mengikuti Ujian Sarjana

Makassar, Mei 2022

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Indra Diputra, SHi., M.M. Andi Tenri Lawa Putri L Haris, S.Pi.,
M.Si.
NIDN. 09 230382 02 NIDN. 09 260789 01

Mengetahui :
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Tri Dharma Nusantara Makassar

Dr. Ir. H. Andi Entong C., M.Si.


NIP. 19640313 1993031 00 1

ii
ABSTRAK

A. RESKI ANDRIANI PUTRI, 2022. Pengaruh Return On


Investment Terhadap Harga Saham Pada PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna, Tbk. Dibimbing oleh Indra Diputra dan Andi Tenri Lawa
Putri L Haris.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh return on
investment terhadap harga saham Pada PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna, Tbk. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan
data kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder.
Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana,
koefisien korelasi, koefisien determinasi, dan uji-t. Persamaan regresi
linear sederhana adalah Y= -2.256,50 + 204,64 X, sedangkan koefisien
korelasinya 0,816. Koefisien determinasinya sebesar 66,58%. Hasil
penelitian menunjukkan return on investment berdasarkan uji parsial
memiliki nilai distribusi 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2,444 > 2,353 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka dapat
dikatakan bahwa return on investment berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham.

Kata kunci : Return on investment, harga saham

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat yang

dilimpahkan-Nya, khususnya dalam penyusunan penelitian ini.

Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Skripsi ini disusun guna

melengkapi persyaratan dalam studi pada Program Sarjana (S1)

Konsentrasi Manajemen Keuangan dan Perbankan STIE Tri Dharma

Nusantara Makassar.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh

bantuan bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak sehubungan

dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima

kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Ibu Hj. Andi Dorawati, SE., M.Si. Selaku Pendiri Yayasan Pendidikan

An Nahl Al- Aqsha.

2. Ibu Andi Tenri Ellyanti, SE., M.Ak. Selaku Ketua Yayasan Pendidikan

An Nahl Al- Aqsha.

3. Bapak Dr. Ir. H. Andi Entong Condang, SE., M.,Si. Selaku Ketua STIE

Tri Dharma Nusantara Makassar.

4. Ibu Dr. Andi Rahmawati Rahmat, SE., M.Si. Selaku Ketua Program

Studi Manajemen STIE Tri Dharma Nusantara Makassar.

5. Bapak Dr. Indra Diputra SHI., M.M. Selaku Pembimbing I dan Ibu Andi

Tenri Lawa Putri L Haris, S.Pi., M.Si. Selaku Pembimbing II yang telah

iii
iv
meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu memberikan

saran-saran serta, dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf STIE Tri Dharma Nusantara Makassar.

7. Ayahanda dan Ibunda serta saudara-saudaraku tercinta yang sangat

saya sayangi yang selalu tulus membantuku dan memberikan

semangat kepada kami baik moral maupun materi serta doa restunya.

8. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa STIE Tri Dharma Nusantara

Makassar.

9. Semua pihak yang telah membantu, memberikan semangat serta

doanya kepada penulis, yang tidak dapat penulis sampaikan satu per

satu. Terima kasih banyak.

Hanya doa dan ucapan syukur yang dapat penulis panjatkan,

semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan Bapak, Ibu, saudara

dan teman-teman sekalian. Akhir kata, semoga penelitian ini bermanfaat

bagi pihak yang berkepentingan.

Makassar, Mei 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................... ii

ABSTRAK ....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ...................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Keuangan ................................................ 6

B. Laporan Keuangan ..................................................... 9

C. Profitabilitas ................................................................. 16

D. Return On Investment ................................................. 22

E. Pasar Modal ................................................................ 25

F. Saham ......................................................................... 32

G. Harga Saham .............................................................. 35


H. Hubungan Return On Asset Terhadap
Harga Saham ................................................................... 41

I. Penelitian Terdahulu ................................................... 42

J. Kerangka Pikir .............................................................


vi 43

K. Hipotesis ...................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................... 45

B. Jenis dan Sumber Data…………………………… ..... 45

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................ 46

D. Metode Analisis ........................................................ 46

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ....... 50

B. Visi dan Misi ................................................................ 52

C. Struktur Organisasi ..................................................... 52

D. Uraian Tugas ............................................................... 54

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Deskriptif .............................................. 61

B. Hasil Analisis Statistik ................................................. 63

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................. 72

B. Saran .......................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 74
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penelitian Terdahulu………………………………………… 43

2. Klarifikasi Koefisien Korelasi ……………………………….. 48

3. Return On Investment………………………………………… 61

4. Harga Saham…………………………………………………. 63

5. Komponen Regresi Linear Sederhana……………………… 64

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir ................................................................. 44

2. Struktur Organisasi.......................................................... 53

3. Kurva Statistik.................................................................. 71

ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman

1. Laporan Keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna,


Tbk Tahun 2016-2020 ........................................................... 76

2. Tabel Distribusi-T .................................................................. 82

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Investasi pada pasar modal adalah suatu bentuk penanaman modal

yang dilakukan oleh investor untuk menyalurkan sejumlah dana pada

suatu entitas (badan usaha) dengan harapan mendapatkan keuntungan di

masa depan. Berinvestasi dalam bentuk saham di pasar modal juga

merupakan salah satu alternatif investasi yang menjanjikan, akan tetapi

tentunya juga ada berbagai macam resiko yang akan dihadapi oleh

investor jika berinvestasi di pasar modal. Keuntungan dalam berinvestasi

berupa selisih harga saham (capital gain) maupun resiko kerugian selisih

harga saham (capital loss) dapat terjadi kerena adanya fluktuasi harga

saham yang disebabkan oleh permintaan dan penawaran yang terjadi

antar investor di pasar bursa. Oleh karena hal itu, untuk menghindari

kerugian yang disebabkan oleh berinvestasi di pasar modal para investor

harus terlebih dahulu mempertimbangkan informasi-informasi yang ada

sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi.

Pasar modal pada saat ini merupakan tempat yang sangat tepat

bagi perusahaan untuk mencari dana segar dalam rangka meningkatkan

kinerja perusahaan sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan.

Perusahaan mendapatkan dana segar tersebut dengan cara menerbitkan

dan menjual saham ke pasar modal. Setelah saham diterbitkan, investor

1
2

dapat menginvestasikan dana kepada perusahaan dengan cara membeli

saham perusahaan dan dana tersebut dapat untuk digunakan bagi

kepentingan perusahaan dan investor.

Pasar modal memperdagangkan berbagai jenis surat berharga.

Dari sekian banyak surat berharga yang ada, terdapat satu surat berharga

yang paling banyak diperjualbelikan dalam pasar modal, yaitu saham.

Saham adalah surat berharga, yang berguna sebagai bukti penyertaan

atau pemilikan individu maupun institusi yang dikeluarkan oleh sebuah

perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas. Tujuan perusahaan

menerbitkan saham adalah untuk mendapatkan dana, melakukan

ekspansi dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dimasa

yang akan datang, hal ini dapat menunjukkan prospek perusahaan

tersebut. Penerbitan saham oleh perusahaan dapat membiayai

investasinya dan menjadi sarana yang efisien dalam mengalokasikan

dana kepada proyek-proyek yang produktif dan efisien.

Saham adalah surat berharga yang paling sering diperjualbelikan

dan juga menjadi surat berharga yang memiliki resiko tinggi. Resiko ini

muncul dengan adanya fluktuasi harga saham sebagai akibat dari

kepekaan saham terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik

perubahan dari dalam maupun luar negeri seperti politik, ekonomi,

moneter, undang-undang maupun perubahan yang terjadi dalam industri

ataupun perusahaan itu sendiri. Kepekaan tersebut dapat dilihat dalam

fluktuasi harga saham.


3

Pada umumnya investor membeli saham untuk memperoleh

dividen dan capital gain dari harga selisih penjualan dengan pembelian

saham, oleh karena itu agar tidak mengalami kerugian, maka investor

harus selalu memantau fluktuasi harga saham dan faktor-faktor yang

mempengaruhi harga saham agar dapat memutuskan apakah akan

menjual atau membeli saham. Harga yang melekat pada saham

menjelaskan mengenai pengetahuan, harapan ataupun kekhawatiran

investor. Faktor utama yang menyebabkan harga pasar saham berubah

adalah adanya persepsi yang berbeda dari masing-masing investor sesuai

dengan informasi yang dimiliki.

Return on investment adalah rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba.

Rasio ini mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh

perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya.

Rasio ini dapat diperbandingkan dengan tingkat bunga bank yang berlaku.

Semakin tinggi return on investment maka semakin tinggi pula kemampun

perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi keuntungan

yang dihasilkan maka perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan

nilai saham yang ada rasio keuntungan setelah pajak.

Rasio return on investment (ROI) ini juga dapat menunujukkan

bagaimana kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam

menghasilkan suatu keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva.

Kinerja fundamental suatu perusahaan ditinjau dari tingkat efisiensi dan

efektivitas.
4

Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan

tersebut semakin diminati oleh investor, karena tingkat pengembalian atau

deviden akan semakin besar. Hal berdampak pada harga saham dari

perusahaan tersebut di pasar modal yang akan semakin meningkat

sehingga return on investment berpengaruh terhadap saham perusahaan.

Berdasarkan latar belakang ini penulis mengambil sebuah judul

“Pengaruh Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada

PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah apakah return on investment berpengaruh terhadap

harga saham pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan yang sudah dirumuskan sebelumnya, maka tujuan

dan manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh return on investment terhadap harga

saham pada. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi penulis, diharapkan agar dapat memberikan tambahan

wawasan dan ilmu pengetahuan dari bidang dan hasil penelitian.

b. Bagi perusahaan dan calon investor, dari hasil penelitian ini


5

diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan pertimbangan

dalam melakukan investasi yang benar dan juga menjadi bahan

acuan bagi pihak manajemen dalam meningkatkan laba perusahaan.

c. Bagi para pembaca, agar dapat dijadikan sebagai referensi dalam

menambah informasi untuk melakukan penelitian sejenisnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Keuangan

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Eratnya hubungan fungsi keuangan dengan berbagai fungsi

lainnya dalam suatu badan usaha atau perusahaan menyebabkan

keuangan merupakan aspek yang amat penting disetiap badan usaha

atau perusahaan.vitalnya fungsi keuangan tersebut tercermin dari

rangkaian fungsi yang masing-masing dalam lingkup cakupannya.

Mulai dari upaya untuk mendapatkan suatu dana (obtaining of funds)

bagi perusahaan yang bersangkutan juga penggunaan dana (use of

funds) sampai dengan pendekatan sistematik dalam internal

manajemen tentang aliran dana.

Setiap perusahaan juga membutuhkan dana untuk memenuhi

kebutuhan operasi sehari-hari. Kebutuhan dana tersebut berupa modal

kerja maupun pembelian aktiva tetap. Untuk memenuhi kebutuhan

dana tersebut, perusahaan harus mampu mencari sumber dana

dengan komposisi yang menghasilkan beban biaya paling murah.

Kedua hal harus bisa diupayakan oleh manajer keuangan.

Dalam perkembangannya, manajer keuangan sangat berperan

penting dalam aktivitas perusahaan. Tugas manajer keuangan tidak

6
hanya mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas,

membayar tagihan-tagihan, dan mencari dana. Akan tetapi, manajer

keuangan juga harus mampu menginvestasikan dana, mengatur


7
kombinasi sumber dana yang optimal, serta pendistribusian

keuntungan atau pembagian dividen dalam rangka meningkatkan nilai

perusahaan.

Menurut Sunyoto (2017:19), manajemen keuangan adalah

bidang yang terluas dari ketiga bidang yang telah disebutkan

sebelumnya, dan yang paling banyak memiliki peluang pekerjaan.

Manajemen keuangan memiliki arti penting di semua bisnis, termasuk

perbankan dan institusi-institusi keuangan lainnya. Sedangkan Riyanto

(2016:4), manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang

juga bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana dan

menggunakan atau mengalokasikan dana.

Menurut Simamora (2017:4), manajemen keuangan (financial

management), atau dalam literatur disebut pembelanjaan adalah

segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana

memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai

tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain, manajemen

keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai bagaimana

memperoleh aset dan mengelolah aset sesuai dengan tujuan

perusahaan. Sedangkan Sutrisno (2017:3), manajemen keuangan


dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang

berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana dengan biaya

yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan

dana tersebut secara efisiensi.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang dapat


8

berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aset

dengan beberapa tujuan secara menyeluruh semua.

2. Fungsi Manajemen Keuangan

Tujuan utama manajemen keuangan adalah untuk

memaksimalkan nilai yang dimiliki perusahaan atau memberikan nilai

tambah terhadap aset yang dimiliki oleh pemegang saham.

Menurut Kamaruddin (2017:6), fungsi utama manajemen

keuangan adalah sebagai berikut :

a. Planning atau perencanaan keuangan, meliputi perencanaan arus kas

dan rugi laba.

b. Budgeting atau anggaran, yaitu perencanaan berupa penerimaan dan

pengalokasikan anggaran biaya secara efisien dan memaksimalkan

dana yang dimiliki.

c. Controlling atau pengendalian keuangan, yaitu melakukan evaluasi

serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan perusahaan.


d. Auditing atau pemeriksaan keuangan, yaitu melakukan audit internal

atas keuangan perusahaan yang ada agar sesuai dengan kaidah

standar akuntansi dan tidak terjadi penyimpangan.

e. Reporting atau pelaporan keuangan, yaitu menyediakan laporan

informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan analisa rasio

laporan keuangan.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa tujuan dan fungsi manajemen keuangan adalah sebagai planing


9
atau perencanaan, budgeting atau anggran perusahaan, controlling atau

pengendalian suatu keuangan, auditing atau pemeriksaan keuangan dan

reporting atau pelaporan keuangan. Dengan terlaksananya semua fungsi

manajemen dengan baik maka berdampak pada kinerja perusahaan.

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Dalam prakteknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak

dibuat secara serampangan, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai

dengan aturan atau standar yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan agar

laporan keuangan mudah dibaca dan dimengerti. Laporan keuangan

yang disajikan perusahaan sangat penting bagi manajemen dan

pemilik perusahaan. Disamping itu banyak pihak yang memerlukan dan

berkepentingan terhadap laporan keuangan yang dibuat perusahaan,

seperti pemerintah, kreditor, investor, maupun para supplier.


Menurut Kamaruddin (2017:34), laporan keuangan adalah hasil

akhir dari suatu proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari

transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Sedangkan Kasmir (2017:41), laporan keuangan adalah alat yang sangat

penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan adanya

keinginan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan

tersebut. Laporan keuangan akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang

berkepentingan apabila dianalisis lebih lanjut, sehingga diperoleh

informasi yang dapat mendukung kebijakan yang akan diambil.


10

Menurut Harahap (2018:105), laporan keuangan adalah laporan

yang menggambarkan suatu kondisi keuangan dan hasil usaha suatu

perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Sedangkan

Munawir (2016:64), laporan keuangan merupakan alat sangat penting

untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan

hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

Dengan begitu laporan laporan keuangan diharapkan akan membantu

bagi para pengguna (users) untuk membuat keputusan ekonomi yang

bersifat finansial.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dsimpulkan bahwa

laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban manajemen

sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

2. Jenis-jenis Laporan Keuangan


Laporan keuangan perusahaan juga merupakan suatu informasi

yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan dan lebih

jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja

keuangan perusahaan tersebut. Suatu perusahaan dapat dikatakan

berkembang atau tidak, dapat dilihat dengan cara melihat kondisi

keuangannya.

Menurut Kasmir (2017:113), jenis-jenis laporan keuangan antara

lain sebagai berikut:

a. Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta),

kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas). Artinya, dari suatu

neraca akan tergambar beberapa jumlah harta, kewajiban, dan modal


11

suatu perusahaan. Pembuatan neraca biasanya manajemen dapat pula

meminta laporan neraca sesuai kebutuhan untuk mengetahui secara

persis berapa harta, utang, dan modal yang dimilikinya pada saat

tertentu. Dalam neraca disajikan berbagai informasi yang berkaitan

dengan komponen yang ada dineraca, yaitu meliputi :

1) Jenis-jenis aktiva atau harta (assets) yang dimiliki

2) Jumlah rupiah masing-masing jenis aktiva

3) Jenis-jenis kewajiban atau utang (liability)

4) Jumlah rupiah masing-masing jenis kewajiban atau utang

5) Jenis-jenis modal (equity)

6) Serta jumlah rupiah masing-masing jenis modal


b. Laporan laba rugi, yaitu menunjukkan kondisi usaha suatu perusahaan

dalam suatu periode tertentu. Adapun informasi yang dapat disajikan

perusahaan dalam laporan laba rugi meliputi :

1) Jenis-jenis pendapatan (penjualan) yang diperoleh dalam suatu

periode.

2) Jumlah rupiah dari masing-masing jenis pendapatan.

3) Jumlah keseluruhan pendapatan.

4) Jenis-jenis biaya atau beban dalam suatu periode.

5) Jumlah rupiah masing-masing biaya atau beban yang dapat

dikeluarkan dan jumlah keseluruhan biaya yang juga dikeluarkan

dalam satu periodenya.

6) Hasil usaha yang diperoleh dengan mengurangi jumlah pendapatan

dan biaya. Selisih ini disebut laba atau rugi. 12

7) Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut.

8) Penerimaan bersih dikurangi beban periode itu.

9) Total neto.

c. Laporan perubahan modal, yaitu merupakan suatu laporan yang juga

menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini.

Informasi yang diberikan dalam laporan perubahan modal meliputi :

1) Jenis-jenis dan jumlah modal yang ada saat ini.

2) Jumlah rupiah tiap jenis modal.

3) Jumlah rupiah modal yang berubah.

4) Sebab-sebab berubahnya modal.


5) Jumlah rupiah modal sesudah perubahan

d. Laporan catatan atas laporan keuangan

1) Laporan catatan atas laporan keuangan, merupakan laporan yang

dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan.

2) Laporan arus kas, merupakan laporan keuangan yang menunjukkan

arus kas masuk dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk

berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

jenis-jenis laporan keuangan yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan modal, dan laporan catatan atas laporan keuangan. Jenis -jenis

laporan keuangan ini menjadi faktor penunjang dalam laporan keuangan.

3. Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan dua daftar yang disusun oleh


13

akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu

adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan

atau daftar laba rugi.

Menurut Munandar (2017:131), laporan keuangan bertujuan antara

lain sebagai berikut yaitu:

a. Memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada yang

terdapat dari laporan keuangan biasa.

b. Menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari

suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan.


c. Mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

d. Membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya

dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen

interen laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang

diperoleh dari luar perusahaan.

e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan

model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti prediksi,

peningkatan (rating).

f. Memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.

Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan

keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan.

g. Menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut keriteria tertentu

yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

14
h. Membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan

periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar

ideal.

i. Memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan

setiap tahun, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan

sebagainya.

j. Memprediksi potensi apa yng mungkin dialami perusahaan dimasa

yang akan datang.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa


tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi kedaan

keuangan perusahaan dalam setiap periodenya.

4. Pemakai Laporan Keuangan

Laporan keuangan memuat beberapa hal, diantaranya harta, utang,

modal, dan semua pendapatan yang diperoleh serta beban-beban yang

dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu dalam rangka untuk

mendapatkan laba atau keuntungan.

Menurut Kasmir (2017:14), pihak-pihak yang berkepentingan

dalam laporan keuangan adalah pihak internal dan pihak eksternal,

antara lain sebagai berikut:

a. Pihak internal

1) Pihak manajemen, berkepentingan langsung serta sangat juga

memerlukan dan membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan

suatu pengendalian (controlling), pengoordinasian (coordinating) dan

perencanaan (planning) suatu perusahaan. 15

2) Pemilik perusahaan, dengan menganalisis laporan keuangannya

pemilik dapat menilai berhasil atau tidaknya manajemen dalam

memimpin perusahaann demi tercapainya suatu tujuan awal dalam

perusaahaan.

b. Pihak eksternal

1) Investor, penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan

dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi


yang mereka lakukan. Mereka sangat membutuhkan informasi untuk

membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau

menjual investasi tersebut.

2) Kreditur, merasa juga berkepentingan terhadap suatu perusahaan

terhadap pengembalian/pembayaran kredit yang telah diberikan

kepada perusahaan, mereka perlu juga mengetahui sistem kinerja

keuangan.

3) Pemerintah, pemerintah dan berbagai lembaga yang berada

dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya

dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka

juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan,

menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik

pendapatan nasional dan statisti lainnya.

4) Karyawan, karyawan dan kelompok yang mewakili mereka tertarik

pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan,

juga tertarik dengan informasi untuk dapat menilai kemampuan


16

perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan

kesempatan kerja.

5) Masyarakat, perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam

berbagai cara. Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi

berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang

dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik

luar.
6) Pemasok dan kreditor usaha lainnya, pemasok dan kreditor usaha

lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk

memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada

saat jatuh tempo.


1
7) Pelanggan, para pelanggan berkepentingan dengan informasi 9
s
mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka e
r
terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung 4
z
pada perusahaan. a
w
q
C. Profitabilitas s

1. Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas perusahaan dapat diukur dengan rasio


17
profitabilitas. Rasio profitabilitas adalah salah satu rasio keuangan

yang digunakan untuk mengetahui kemampuan kinerja keuangan

suatu perusahaan dalam pengelolaan modal akan efektifitas dan

efisiensinya memperoleh laba.

Harahap (2018:304), menyatakan bahwa rasio rentabilitas atau

disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan

mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada

seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah

cabang, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan menghasilkan laba disebut juga operating ratio.

Sedangkan Ikhsan (20019 :106), rasio profitabilitas yaitu sumber daya


dan aktiva yang dibuat tersedia bagi manajemen untuk menghasilkan

penjualan, pendapatan, penghasilan operasi dan rasio ini juga

menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva

selama periode operasi.

Menurut Kasmir (2017:196), rasio profitabilitas merupakan

ukuran kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan suatu

keuntungan, ditunjukkan dengan laba yang dihasilkan dari penjualan

dan pendapatan investasi. Sedangkan Fahmi (2016:49), profitabilitas

adalah hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang

dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian bagi investor jangka

panjang akan sangat Berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini.

profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan

antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok

perusahaan dengan kekayaan atau aset yang dimiliki untuk

menghasilkan keuntungan perusahaan (opperating asset).

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa profitabilitas mempunyai arti penting dalam suatu kegiatan

usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka

panjang, karena profitabilitas menunjukkan perusahaan tersebut

mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan

demikian setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan

profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitasnya, maka


18

kelangsungan kegiatan usaha perusahaan tersebut akan terus

terjamin.

2. Tujuan dan Manfaat Profitabilitas

Manfaat rasio profitabilitas tidak terbatas hanya pada pemilik

usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak luar perusahaan,

terutama pihak-pihak yang juga memiliki hubungan ataupun memilki

kepentingan dengan perusahaan tersebut.

Menurut Firdaus (2017:125), tujuan penggunaan rasio

profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan

antara lain sebagai berikut:

a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode tertentu.

b. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri.

e. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

f. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yangm

digunakan baik modal sendiri.


19

Menurut Hanafi (2016:198), manfaat rasio profitabiltas antara

lain sebagai berikut:

a. Mengetahui besarnya tingkat laba perusahaan tahun sebelumnya

dalam satu periode.

b. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

c. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

d. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah ajak dengan modal sendiri.

e. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa manfaat dan tujuan rasio profitabilitas adalah untuk mengukur

atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode

tertentu serta dapat mengetahui besar tingkat laba yang diperoleh.

3. Metode Pengukuran Profitabilitas

Penggunaan rasio profitabilitas juga dapat dilakukan dengan

cara menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang

juga ada di laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan

laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode

operasi.

Menurut Harmono (2018:196), untuk mengukur tingkat

keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau rasio


profitabilitas. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan

menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di

laporan keuangan neraca dan laba rugi. 20

Sedangkan Subramanyam (2018:143), ukuran profitabilitas ini

memiliki beberapa keunggulan dibandingkan ukuran kekuatan

keuangan jangka panjang lainnya atau solvabilitas yang hanya

mengandalkan pos neraca (misalnya rasio utang terhadap ekuitas).

Angka ini dapat mengungkapkan pengembalian atas investasi modal

secara efektif dari berbagai perspektif kontributor pendanaan yang

berbeda (kreditor dan pemegang saham).

Menurut Kasmir (2017:197), hasil pengukuran tersebut dapat

dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini, apakah mereka

telah bekerja secara efektif atau tidak. Kegagalan atau keberhasilan

dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan laba ke

depan, sekaligus kemungkinan untuk menggantikan manajemen yang

baru terutama setelah manajemen lama mengalami kegagalan.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

metode pengukuran profitabilitas menggunakan perbandingan antara

berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan

keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan

untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat

perkembangan posisi keuangan perusahaan dalam rentang waktu


tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus sebagai evaluasi

terhadap kinerja manajemen.

4. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan

para investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan peurusahaan

untuk menghasilkan laba dapat menarik para investor untuk


21
menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat

profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik

dananya.

Menurut Kasmir (2017:213), secara umum ada empat jenis

analisis utama yang digunakan untuk menilai tingkat profitabilitas

antara lain sebagai berikut:

a. Net profit margin (NPM), yaitu mengukur laba bersih setelah pajak

terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit marginsemakin baik

operasi suatu perusahaan.

b. Gross profit margin (GPM), yaitu merupakan rasio yang mengukur

efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya,

mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara

efisien. Gross profit margin merupakan presentase laba kotor

dibandingkan dengan sales. Semakin besar gross profit margin

semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan

bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan


sales. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin

semakin kurang baik operasi perusahaan.

c. Return on investment (ROI), yaitu merupakan perbandingan antara

pendapatan bersih dengan total aktiva. Rasio ini menggambarkan

perputaran asset yang diukur dari volume penjualan. Semakin besar

tingkat rasio ini maka akan semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva

dapat lebih cepat berputar dan meraih laba. 22

d. Return on equity (ROE), yaitu mengukur suatu kemampuan dari

perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham

perusahaan atau untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan

oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik.

e. Earning per share (EPS), yaitu rasio yang menunjukkan berapa besar

kemampuan perlembar saham dalam menghasilkan laba. Earning per

share merupakan rasio yang juga menggambarkan jumlah rupiah yang

diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Oleh karna itu pada

umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa, dan calon

pemegang saham sangat tertarik akan earning per share. Earning per

share adalah suatu indikator keberhasilan suatu perusahaan.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpiukan bahwa

jenis-jenis rasio profitabilitas yaitu: net profit margin, return on

investment, return on equity, gros profit margin, dan earning per share.
D. Return On Investment

1. Pengertian Return On Investment

Menurut Kasmir (2017:120), return on investment ini dapat digunakan

untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan. Semakin besar return on investment, semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik

pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset. Hal ini selanjutnya

akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Sedangkan


23

Manulang (2018:196), return on investment (ROI) adalah rasio yang digunakan

untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva.

Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset

dalam memperoleh keuntungan bersih.

Sedangkan Harahap (2018:27), return on investment merupakan rasio

keuangan perusahaan yang berhubungan dengan profitabilitas mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat

pendapatan, aset dan modal saham tertentu. Sedangkan Mardiyanto (2017:196),

return on investment (ROI) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas

investasi.

Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut

semakin diminati oleh investor, karena tingkat pengembalian atau deviden akan

semakin besar. Hal berdampak pada harga saham dari perusahaan tersebut di

pasar modal yang akan semakin meningkat sehingga return on investment

berpengaruh terhadap saham perusahaan.


Rasio return on investment (ROI) ini juga dapat menunujukkan

bagaimana kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam

menghasilkan suatu keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva.

Kinerja fundamental suatu perusahaan ditinjau dari tingkat efisiensi dan

efektivitas.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa return on investment adalah kemampuan suatu perusahaan

menghasilkan pendapatan dalam menghasilkan keuntungan atau laba.


24

2. Keunggulan dan Kelemahan Return On Investment

Menurut Munawir (2016:91), keunggulan dari return on investment,

adalah sifatnya yang juga dapat menyeluruh. Apabila perusahaan sudah

menjalankan praktek akuntansi yang baik dengan menggunakan teknik analisa

ROI dapat mengukur tingkat efisiensi suatu penggunaan modal kerja, efisiensi

produksi dan tingkat efisiensi bagian penjualan. Sedangkan Syamsuddin

(2017:58), kelebihan atau keunggulan return on investment adalah selain

berguna sebagai alat kontrol, untuk keperluan perencanaan juga sebagai sistem

control langsung. Misalnya ROI dapat dipergunakan sebagai dasar untuk

pengambilan keputusan apabila perusahaan akan melakukan ekspansi.

Menurut Syamsuddin (2017:59), kelemahan return on investment (ROI)

adalah sulit membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan

perusahaan lain, karena perbedaan praktek akuntansi antar perusahaan dan

analisa return on investment (ROI) saja tidak dapat dipakai untuk

membandingkan antara dua perusahaan atau lebih dengan memperoleh hasil

yang memuaskan. Sedangkan Munawir (2016:92), adalah terletak pada adanya


fluktuasi nilai dari uang (daya belinya) suatu mesin atau perlengkapan tertentu

yang dibeli dalam keadaan inflasi nilanya berbeda dengan kalau dibeli pada

waktu tidak ada inflasi, dan hal ini akan berpengaruh dalam menghitung

investment turnover dan profit margin.

Berdasarkan penjelasan tersebutm maka dapat disimpulkan bahwa


25
keunggulan rasio return on investment adalah sifatnya yang juga dapat

menyeluruh. Sedangkan kelemahan return on investment adalah sulit

membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain,

karena perbedaan praktek akuntansi antar perusahaan.

E. Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal

Menurut Fahmi (2016:2012), pasar modal adalah tempat dimana

berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan

obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan

dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal

perusahaan. Sedangkan Martono dan Harjito (2017:141), pasar modal

adalah suatu pasar di mana dana-dana jangka panjang baik hutang

maupun modal sendiri diperdagangkan.

Menurut Rusdin (2018:31), jenis surat berharga yang diperjual-

belikan di pasar modal ada dua jenis yaitu yang memiliki jatuh tempo lebih

dari satu tahun dan yang tidak memiliki jatuh tempo. Didalam pasar modal

sendiri di bagi menjadi dua jenis pasar yaitu pasar primer dan pasar

sekunder. Pasar primer merupakan pasar untuk surat-surat berharga yang


baru diterbitkan atau baru go public, sedangkan pasar sekunder adalah

pasar perdagangan surat berharga yang sudah ada. Pasar modal juga

tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga

Sutrisno (2017:152), pasar modal adalah suatu tempat dalam

pengertian fisik yang mengorganisasikan transaksi penjualan efek atau

26
disebut sebagai bursa efek. Pada umumnya yang menawarkan efek

adalah pihak perusahaan dan permintaan datang dari para pengusaha,

pemerintah, dan masyarakat umum. Di dalam pasar modal juga terjadi

pertemuan antara dua pihak yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana

dengan pihak yang membutuhkan dana. Transaksi jual beli efek terjadi di

bursa efek. Bursa efek berfungsi untuk menjaga kontinuitas pasar dan

menciptakan harga suatu efek yang wajar melalui mekanisme permintaan

dan penawaran.

Menurut Rusdin (2018:32), pasar modal merupakan suatu situasi

dimana para penjual dan pembeli dapat melakukan negoisasi terhadap

pertukaran suatu komoditas atau kelompok komoditas, dan komoditas

yang diperjualbelikan disini adalah modal. Sedangkan Kamaruddin

(2017:89), mengartikan pasar modal sebagai pasar dengan berbagai

instrumen keuangan (sekuritas) dalam jangka panjang yang dapat

diperjualbelikan di bursa, baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk

modal sendiri, yang diterbitkan oleh pemerintah, publik, maupun

perusahaan swasta.

Pasar modal juga dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antara


penawaran dengan permintaan surat berharga. Ditempat inilah para

pelaku pasar yang memiliki kelebihan dana melakukan investasi dalam

surat berharga yang ditawarkan oleh emiten. Sebaliknya, perusahaan

yang membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan cara listing

terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar modal sebagai emiten harus

terus berjalan. 27

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

pasar modal adalah tempat pertemuan antara suautu penawaran dengan

permintaan surat berharga. Ditempat inilah para pelaku pasar yang

memiliki kelebihan dana melakukan investasi dalam surat berharga yang

ditawarkan oleh emiten. Semakin baik pasar modal maka semakin banyak

perusahaan yang akan masuk ke pasar modal dan semakin banyak

investor baik nasional maupun asing yang bersedia menanamkan

dananya ke Indonesia melalui pembelian surat berharga di pasar modal.

2. Jenis-jenis Pasar Modal

Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama

sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi

perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal

(investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk

pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain.

Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi


pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana dan lain-

lain.

Menurut Hermuningsih (2018:51), jenie-jenis pasar modal antara

lain sebagai berikut:

a. Pasar perdana (primary market), yaitu pasar dimana suatu efek juga

diperjualbelikan untuk pertama kalinya sebelum dicatatkan di bursa

28
efek. Di pasar ini, efek-efek (saham atau obligasi) untuk pertama

kalinya ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin emisi

(underwriter) melalui perantara pedagang efek (broker) yang bertindak

sebagai agen penjual saham. Proses ini biasa disebut dengan

penawaran umum perdana atau initial public offering.

b. Pasar sekunder (secondary market), yaitu pasar dari efek yang telah di

catatkan di bursa. Dengan kata lain, pasar sekunder merupakan tempat

investor dapat melakukan jual beli efek, setelah efek tersebut

dicatatkan di bursa sebagai kelanjutan dari pasar perdana.

c. Pasar ketiga (third market), yaitu sarana transaksi jual beli efek antar

anggota bursa (market maker) serta investor dan harga dibentuk oleh

market maker. Investor dapat memilih market maker dengan harga

terbaik.

d. Pasar keempat (fourth market), yaitu sarana transaksi jual beli antara

investor yang akan menjual dan yang akan membeli tanpa melalui

perantara efek. Pasar ini hanya dilaksanakan oleh para investor besar
karena dapat menghemat biaya transaksi daripada jika dilakukan di

pasar sekunder.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

jenis-jenis pasar modal yaitu: pasar perdana, pasar sekunder, pasar

ketiga, dan pasar keempat. Pasar modal menjadi salah satu faktor

pendukung harga saham.

3. Peran Pasar Modal

Dalam pasar modal, proses transaksi membutuhkan suatu tempat


29

tertentu untuk melaksanakan kegiatan perdagangan, yaitu bursa efek

(stock exchange). Didalam bursa efek, semua komoditas yang

diperjualbelikan di pasarmodal disebut efek atau sekuritas (securities).

Pasar modal memiliki peran yang sangat penting dan krusial di dalam

suatu negara.

Menurut Rusdin (2018:63), peranan dari pasar modal antara lain

sebagai berikut:

a. Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien.

Investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui

pembelian efek-efek yang baru ditawarkan ataupun diperdagangkan di

pasar modal. Sebaliknya, perusahaan dapat juga memperoleh dana

yang dibutuhkan dengan menawarkan instrumen keuangan jangka

panjang melalui pasar modal tersebut.

b. Pasar modal sebagai alternatif investasi, yaitu memudahkan alternatif

berinvestasi dengan memberikan keuntungan dengan sejumlah risiko


tertentu.

c. Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat

dan berprospek baik. Perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek

yang baik, sebaiknya tidak hanya dimiliki oleh sejumlah orang-orang

tertentu saja, karena penyebaran kepemilikan secara luas juga akan

mendorong perkembangan perusahaan menjadi lebih transparan.

d. Pelaksanaan manajemen perusahaan yang juga secara profesional dan

30
transparan. Keikutsertaan masyarakat dalam kepemilikan perusahaan

mendorong perusahaan untuk menerapkan manajemen secara lebih

profesional, efisien dan juga berorientasi pada keuntungan, sehingga

tercipta suatu kondisi “good corporate governance” serta keuntungan

yang lebih baik bagi para investor.

e. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional. Dengan keberadaan pasar

modal, perusahaan-perusahaan akan lebih mudah memperoleh dana,

sehingga akan mendorong perekonomian nasional menjadi lebih maju,

yang selanjutnya akan menciptakan kesempatan kerja yang luas, serta

meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah.

4. Instrumen Pasar Modal

Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara

efisien. Investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan

melalui pembelian efek-efek yang juga masih baru ditawarkan ataupun

diperdagangkan di pasar modal. Di dalam pasar modal sendiri terdiri


dari beberapa instrument investasi yang mana akan di perjual-belikan

oleh para pelaku pasar pada saat bursa suatu negara buka.

Menurut Rusdin (2018:67), beberapa sekuritas yang umumnya

diperdagangkan di pasar modal antara lain sebagai berikut:

a. Saham, yaitu sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu

perusahaan, dan juga pemegang saham berhak memiliki hak klaim atas

penghasilan dan aktiva perusahaan.

b. Obligasi, yaitu sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan

perusahaan, yang menyatakan bahwa investor tersebut/pemegang

obligasi telah meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan.


31

c. Reksadana, yaitu sekumpulan saham, obligasi, serta efek lain yang

dibeli oleh sekelompok investor dan dikelola oleh sebuah perusahaan

investasi yang profesional.

d. Produk derivative, yaitu efek yang diturunkan dari instrumen efek lain

yang disebut “underlying”. Ada beberapa macam instrument derivatif di

Indonesia, yaitu:

1) Bukti right (right issue), yaitu hak memesan efek terlebih dahulu pada

harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu.

2) Waran, yaitu biasanya melekat sebagai daya tarik (sweetener) pada

penawaran umum saham ataupun obligasi.

3) Kontrak berjangka indeks saham (KBIS), yaitu kontrak atau juga

perjanjian antara 2 pihak yang mengharuskan mereka untuk menjual


atau membeli produk yang menjadi variabel pokok di masa yang

akan datang dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya.

4) Efek beragun asset, yaitu surat tanda hutang yang dijamin dengan

sekelompok efek tertentu: tagihan kartu kredit, sewa guna usaha,

kredit rumah dan sebagainya. Bapepam telah mengeluarkan

keputusan yang mengatur mengenai efek beragun aset, tapi sampai

saat ini belum ada produk efek beragun aset yang tersedia di pasar

modal Indonesia.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

instrument pasar modal terdiri dari: saham, obligasi, reksadana, dan

produk derivative. 32

F. Saham

1. Pengertian Saham

Menurut Rusdin (2018:79), saham didefenisikan sebagai bukti

tanda penyertaan atau kepemilikan investor individual atau investor

institusional atau trader atas investasi mereka atau sejumlah dana

yang diinvestasikan dalam suatu perusahaan. Sedangkan

Hermuningsih (2018:89), saham merupakan kertas yang dicetak bagus

yang membuktikan bahwa pemegangnya turut serta atau berpartisipasi

dalam modal suatu perusahaan biasanya suatu perseroan terbatas

(PT).
Menurut Musdalifah (2018:77), saham adalah salah satu

instrument atau salah satu jenis investasi. Saham tidak berbeda

dengan emas dan mata uang asing yang harganya bisah naik dan

turun. Kita membeli barang-barang tersebut dalam rangka melakukan

investasi, artinya uapaya membuat uang yang kita miliki saat ini lebih

banyak jumlahnya pada kemudian hari. Sedangkan Salim (2018:3),

saham adalah bentuk pernyataan modal dalam sebuah perusahaan.

Ketika kita memiliki saham sebuah perusahaan, misalnya perusahaan

bernama kitakaya, bisa dikatakan kita memiliki perusahaan tersebut

sebsar persentase tertentu sesuai dengan jumlah lembar saham yang

kita miliki.

Menurut Firdaus (2017:256), saham merupakan surat tanda

kepemilikan seseorang atau badan terhadap perusahaan. Jadi investor

yang membeli saham berarti dia juga memiliki perusahaan tersebut.

Sedangkan Oei (2019:103), saham juga dapat didefenisikan sebagai


33
tanda penyertaan atau kepemilikan investor individual atau investor

intitusional atau trader atas investasi mereka atau sejumlah dana yang

diinvetasikan dalam suatu perusahaan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa saham adalah surat tanda kepemilikan saham dalam suatu

perusahaan atau emiten. Bukti bahwa seseorang atau suatu pihak

dapat dianggap sebagai pemegang saham adalah apabila mereka


sudah tercatat sebagai pemegang saham dalam daftar pemegang

saham (DPS). Bukti bahwa seseorang adalah pemegang saham juga

dapat dilihat pada halaman belakang lembar saham apakah namanya

sudah diregistrasi oleh perusahaan atau emiten atau belum.

2. Jenis-jenis Saham

Saham tidak berbeda dengan emas dan mata uang asing yang

harganya bisah naik dan turun. Kita membeli barang-barang tersebut

dalam rangka melakukan investasi, artinya uapaya membuat uang

yang kita miliki saat ini lebih banyak jumlahnya pada kemudian hari.

Menurut Rusdin (2018:97), jenis-jenis saham antara lain sebagai

berikut:

a. Saham biasa (comond stock),yaitu jenis efek yang paling sering

dipergunakan oleh emiten untuk memperoleh dana dari masyarakat

dan juga merupakan jenis yang paling populer di Indonesia.

b. Saham preferen (preferent stock), yaitu saham yang juga berbentuk

gabungan antara obligasi dan saham biasa. Jenis saham ini sering
34
disebut dengan sekuritas campuran. Saham preferen sama dengan

saham biasa karena tidak memiliki tanggal jatuh tempo dan juga

mewakili kepemilikan dari modal.

Sedangkan menurut Darmadji dan Fakhruddin (2017:57), jenis

saham dapat dibagi menjadi beberapa yaitu:


a. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham

terbagi atas:

1) Saham biasa (common stock), yaitu saham yang menempatkan

pemiliknya paling terakhir dalam pembagian dividen dan

penghasilannya tidak tetap karena pemegang saham biasa hanya

akan memperoleh pendapatan jika perusahaan mendapatkan laba

serta mendapat hak atas harta kekayaan perusahaan apabila

perusahaan tersebut dilikuidasi.

2) Saham preferen (preferred stock), yaitu saham yang memiliki

karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa

menghasilkan pendapatan tetap/stabil (seperti bunga obligasi)

walaupun perusahaan tersebut mengalami likuidasi.

b. Dilihat dari cara pemeliharaannya, saham dibedakan menjadi:

1) Saham atas unjuk (bearer stock), yaitu tidak tertulis nama

pemiliknya, agar mudah dipindah-tangankan dari satu investor ke

investor lain.

2) Saham atas nama (registered stock), yaitu saham yang ditulis

dengan jelas siapa pemiliknya, dan dimana cara peralihannya harus

melalui prosedur tertentu.


35

c. Ditinjau dari kinerja perdagangannya, maka saham dapat dikategorikan:

1) Saham unggulan (blue-chip stock), yaitu saham biasa dari suatu

perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri


sejenis, memiliki jumlah pendapatan yang stabil dan konsisten dalam

membayar dividen.

2) Saham pendapatan (income stock), yaitu saham biasa dari suatu

emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari

rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.

3) Saham pertumbuhan (growth stock-well known), yaitu saham-saham

dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi.

4) Saham spekulatif (spekulative stock), yaitu saham suatu perusahaan

yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan yang

tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.

5) Saham sklikal (counter cyclical stock), yaitu saham yang juga tidak

terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis

secara umum.

G. Harga Saham

1. Pengertian Harga Saham

Harga saham yang terdapat di Bursa Efek Indonesia ditentukan

menurut hukum permintaan dan penawaran atau kekuatan tawar-

menawar. Semakin banyak orang yang ingin membeli saham maka harga

saham tersebut cenderung akan meningkat. Sebaliknya semakin banyak

orang yang ingin menjual maka harga saham tersebut akan menurun. 36

Menurut Syamsuddin (2017:113), harga saham merupakan harga

pasar saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran


dipasar modal. Sedangkan Nurhasanah (2018:36), saham merupakan

salah satu indikator salah satu pengelolaan perusahaan. Keberhasilan

dalam menghasilkan keuntungan akan memberikan kepuasan bagi

investor yang rasional. Harga saham yang cukup tinggi akan memberikan

keuntungan, yaitu berupa capital gain dan citra yang lebih baik bagi

perusahaan sehingga memudahkan bagi manajemen untuk mendapatkan

dana dari luar perusahaan.

Menurut Salim (2018:75), harga saham menentukan kekayaan

pemegang saham. Maksimalisasi kekayaan pemegang saham juga dapat

diterjemahkan menjadi memaksimalkan harga saham perusahaan. Harga

saham pada satu waktu tertentu akan bergantung pada arus kas yang

diharapkan diterima di masa depan oleh investor-investor rata-rata jika

investor membeli saham. Sedangkan Rusdin (2018:66), harga saham

adalah harga saham ditentukan menurut hukum permintaan dan

penawaran atau kekuatan tawar-menawar. Makin banyak orang yang

ingin membeli, maka harga saham tersebut cenderung bergerak naik.

Sebaliknya, semakin banyak orang yang ingin menjual saham maka

saham tersebut akan bergerak turun.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

harga saham merupakan suatu satuan hitung yang digunakan sebagai

alat ukur dalam melakukan jual beli saham dimana harga saham

mengalami penurunan maupun kenaikan yang diakibatkan oleh terjadinya

permintaan dan penawaran di pasar saham.


37

2. Jenis-jenis Harga Saham

Harga saham ditentukan oleh permintaan dan penwaran para

investor. Apabila kondisi keuangan perusahaan baik maka sahamnya

akan banyak diminati dan permintaan akan saham tinggi menyebabkan

harga saham ikut meningkat.

Menurut Anoraga dan Pakarti (2018:58), harga atau nilai saham

dibagi atas tiga jenis berdasarkan fungsinya antara lain sebagai berikut:

a. Harga nominal, yaitu harga yang tercantum dalam sertifikat saham

ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang

dikeluarkan. Saham tanpa nilai nominal ini tidak dapat dikeluarkan dan

nilai nominal ini tidak digunakan untuk mengukur sesuatu.

b. Harga dasar, yaitu harga perdana untuk mennetukan nilai dasar

dipergunakan dalam perhitungan indeks harga saham. Harga dasar

akan berubah sesuai dengan aksi emiten atau perusahaan. Untuk

saham baru, harga dasar merupakan harga perdananya.

c. Harga pasar, yaitu harga pada pasar yang rill, diartikan sebagaiharga

yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu

saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah

tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price).

Istilah closing price menjadi dasar berakhirnya transaksi perdagangan

pada periode perdagangan tertentu.


38

Menurut Tandelilin (2019:91) harga saham dapat dibedakan

menjadi tiga, yaitu:

a. Harga nominal, yaitu harga yang tercantum dalam sertifikat saham

yang ditetapkan oleh emitmen untuk menilai setiap lembar saham yang

dikeluarkan.

b. Harga perdana, yaitu harga yang didapatkan pada waktu harga saham

tersebut di catat di bursa efek.

c. Harga pasar, yaitu harga jual dari investor yang satu dengan investor

yang lain. Jika pasar sudah tutup maka harga pasar adalah harga

penutupannya (closing price).

Harga tersebut terjadi setelah saham dicatatkan dibursa saham,

baik bursa utama maupun OTC (over the counter market). Transaksi disini

sudah tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi. Harga pasar ini

merupakan harga jual dari investor yang satu dengan investor lainnya dan

disebut sebagai harga pasar sekunder. Dari ketiga jenis harga saham

tersebut maka harga saham yang digunakan adalah harga pasar (market

price) inilah yang menyatakan naik turunnya harga suatu saham.

3. Analisis Harga Saham

Harga pasar ini merupakan harga jual dari investor yang satu

dengan investor yang lain, dan disebut sebagai harga di pasar sekunder.

Harga pasar inilah yang menyatakan naik-turunnya suatu saham dan

setiap hari diumumkan di surat-surat kabar atau di media-media lainnya.

Menurut Salim (201:168), ada beberapa pendekatan yang dapat


39

digunakan untuk menilai harga suatu saham tetapi dua pendekatan

berikut yang paling digunakan, yaitu:

a. Pendekatan tradisional, untuk menganalisis surat berharga saham

dengan pendekatan tradisional digunakan dua analisis yaitu:

1) Analisis teknikal, merupakan suatu teknik analisis yang

menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri untuk

berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham

tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Pendekatan analisis ini

menggunakan data pasar yang dipublikasikan seperti: harga saham,

volume perdagangan, indeks harga gabungan atau individu, serta

factor-faktor lain yang bersifat teknis. Oleh sebab itu, pendekatan ini

juga disebut pendekatan analisis pasar (market analysis) atau

analisis internal (internal analysis).

2) Analisis fundamental, pendekatan ini didasarkan pada suatu

anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsic yang

merupakan suatu fungsi dari variabel-variabel perusahaan yang

dikombinasikan untuk menghasilkan keuntungan dan suatu resiko

yang melekat pada saham.

b. Pendekatan portofolio modern, yaitu menekankan pada aspek psikologi

bursa dengan asumsi hipotesis mengenai bursa, yaitu hipotesis pasar

efisien. Pasar efisien diartikan bahwa harga-harga saham yang

terefleksikan secara menyeluruh pada seluruh informasi yang ada di

bursa.
40

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Saham

Harga satu saham yang diperdagangkan di pasaran adalah harga

pasar dari saham yang bersangkutan. Sedangkan bila seluruh saham

yang dikeluarkan akan diberi harga (dinilai), maka disebut nilai pasar.

Untuk mendapatkan jumlah nilai pasar (market value) suatu saham yaitu

dengan mengalikan harga pasar dengan jumlah saham yang dikeluarkan.

Menurut Alwi (2017:87), harga saham dipengaruhi oleh berbagai

faktor anatara lain sebagai berikut:

a. Faktor internal (lingkungan mikro)

1) Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan, seperti

pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk

baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan

penjualan.

2) Pengumuman pendanaan (financing announcement),seperti

pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.

3) Pengumuman pengambilan diversivikasi, seperti laporan merger,

invetasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisi,

laporan divestasi dan lainnya.

4) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcement) seperti

negoisasi baru, kontrak baru, dan lainnya.

5) Pengumuman investasi (investment announcement), seperti

melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan penutupan

usaha lainnya. Pengumuman laporan keuangan perusahaan seperti


41

peramalan laba sebelum akhir tahun fiscal dan setelah akhir tahun

fiscal dan lain-lain.

b. Faktor eksternal (lingkungan makro)

1) Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bungan

tabungan dan deposito, inflasi, kurs valuta asing, serta berbagai

regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

2) Pengumuman hukum (legal announcement), seperti tuntutan

karyawan terhadap perusahaan atau terhadap managernya dan

tututan perusahaan terhadap managernya.

3) Pengumuman Industri Sekuritas (securities announcement), seperti

volume atau harga saham perdagangan, laporan pertemuan

tahunan, insider trading, pembatasan atau penundaan trading.

4) Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan

faktor yang mempengaruhi signifikan pada terjadinya pergerakan

harga saham di Bursa Efek Indonesia.

5) Berbagai isu baik dari dalam maupun luar negeri

H. Hubungan Return On Investment Terhadap Harga Saham

Menurut Nurhasanah (2018:26), return on investment (ROI)

merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dengan

menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba

setelah pajak. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas

aset dalam memperoleh keuntungan bersih dan akan meningkatkan daya

tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan


42

menjadikan perusahaan tersebut makin diminati oleh investor, karena

tingkat pengembalian akan semakin membesar, sehingga ROI akan

berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Sedangkan Musdalifah

(2018:92), return on investment (ROI) merupakan rasio profitabliltas yang

digunakan untuk dapat mengukur kemampuan atas modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan

laba.

Hal ini senada dengan pendapat Rusdin (2018:142),perhitungan

retun on investment (ROI) hanya menggunakan laba bersih setelah pajak

dibagi dengan total aktiva perusahaan. Jika nilai return on investment

(ROI) tinggi maka kemampuan manajemen perusahaan mengoptimalkan

asset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan semakin tinggi dan

ini dapat memberikan pengaruh positif terhadap harga saham perusahaan

yang bersangkutan. Seberapa besar return yang dihasilkan atas setiap

rupiah uang yang ditanamkan dalam bentuk asset, semakin tinggi return

on investment (ROI), maka akan semakin baik harga saham.

I. Penelitian Terdahulu

Demi menunjang penelitian mengenai return on investment

terhadap harga saham pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk,

maka perlu juga dilakukan peninjauan kembali penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya sesuai penelitian sekarang. Penelitian terdahulu

ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian


sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam

mengkaji penelitian. 43

Tabel 1 : Penelitian terdahulu


No. Nama/Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
1 Annisa Pengaruh Reutrn On Terdapat pengaruh ROI
Investment terhadap harga saham,
2018 Terhadap Harga dimana y=8,47+0,29x.
Sahaam Pada PT. Dari hasil uji hipotesis
Mayora, Tbk. 3.616. > 2.353
2 Diandri Pengaruh Reutrn On Terdapat pengaruh ROI
Investment terhadap harga saham,
2018 Terhadap Harga dimana y=8,58+0,30x.
Sahaam Pada PT. Dari hasil uji hipotesis
Indofood Sukses 3.727 > 2.353
Makmur, Tbk.
3 Asril Pengaruh Reutrn On Terdapat pengaruh ROI
Investment terhadap harga saham,
2019 Terhadap Harga dimana y=2,643 +
Sahaam Pada PT. 0,410 x. Dari hasil uji
Total Bangun hipotesis 3.136 > 2.353
Persada, Tbk.
4 Vivian Pengaruh Reutrn On Terdapat pengaruh ROI
Investment terhadap harga saham,
2019 Terhadap Harga dimana y=0,461 +
Sahaam Pada PT. 0,632 x. Dari hasil uji
Coloorpark hipotesis 2.436 > 2.353
Indonesia, Tbk.
5 Yulis Pengaruh Reutrn On Terdapat pengaruh ROI
Investment terhadap harga saham,
2019 Terhadap Harga dimana y=0,049 +
Sahaam Pada PT. 0,743 x. Dari hasil uji
Surya Toto , Tbk. hipotesis 2.547 > 2.353
Sumber : Annisa (2018), Diandri (2018), Asril (2019), Vivian (2019), dan
Yulis (2019)

J. Kerangka Pikir
Untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari return on

investment terhadap harga saham dalam karya tulis ini maka dibuatlah

kerangka pikir. Dari kerangka pemikiran dijelaskan bahwa variabel

return on investment mempunyai pengaruh positif terhadap harga

saham, yang artinya dimana faktor return on investment dan dapat

mempengaruhi dari harga saham suatu perusahaan. 44

Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat

dalam bentuk skema dibawah ini :

Gambar 1 : Kerangka pikir pengaruh return on investment terhadap


harga saham

PT. Hanjaya Mandala


Sampoerna, Tbk

Harga Saham
ROI

- Regresi berganda
- Koefisien korelasi
- Koefisien determinasi
-Uji t

Kesimpulan

Rekomendasi

Sumber : Peneliti 2022

K. Hipotesis
Berdasarkan teori hubungan dari hasil penelitian terdahulu, maka

hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah diduga return on investment

berpengaruh positif terhadap harga saham pada PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk.
6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna,

Tbk. Serta pengambilan data pada website (IDX) www.idx.co.id, secara

online. Waktu penelitian dilaksanakan selama 2 (dua) bulan, yaitu

bulan November sampai dengan Desember 2021.

B. Jenis Dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data kuantitatif

Merupakan data yang dapat dihitung atau data berupa angka-angka,

dalam hal ini data yang merupakan laporan keuangan setiap

periodenya pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk.

b. Data kualitatif

Merupakan data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka, dalam hal

ini gambaran umum perusahaan seperti sejarah perkembangan

perusahaan, struktur organisasi serta aktivitas aktivitas perusahaan

tersebut.

2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
46
sekunder yaitu data yang diperoleh dokumen dari perusahaan, berupa

laporan tertulis yang dibuat secara 45


berkala, seperti laporan keuangan

selama lima tahun terakhir.

C. Teknik Pengumpulan Data

Adapun Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research).

Penelitian kepustakaan adalah merupakan suatu teknik pengumpulan

data dengan cara membaca laporan-laporan keuangan perusahaan

yang telah dilegalisir oleh badan pengawas perusahaan serta, buku-

buku, literatur, jurnal serta sumber lain yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif, yaitu analisis yang memberikan suatu gambaran

mengenai hasil penelitian secara umum terhadap data-data yang juga

telah terkumpul dan merupakan unsur-unsur pelaksanan terhadap

pengaruh variabel return on investment terhadap harga saham. Menurut

Kasmir (2017:141), rumus yang digunakan untuk mengitung return on

investment dan harga adalah sebagai berikut:

a. Return on investment
Laba Setelah Pajak
ROI = X 100%
Total Aktiva

b. Harga saham, yaitu harga pasar (market price) merupakan harga yang

paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham


47
pada pasar yang sedang berlangsung.

2. Analisis Statistik

Analisis statistik adalah teknik analisis yang digunakan untuk

menyederhanakan suatu data, dengan cara mentransformasikan data

secara linear sehingga terbentuk sistem kordinat baru dengan varians

maksimum.

a. Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana adalah anilisis yang digunakan untuk

mengetahui hubungan variabel Independen dengan satu variabel

Dependen. Regresi sederhana berguna untuk mengukur besarnya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan memprediksi

variabel terikat dengan menggunakan variabel bebas.

Y = a + bX

𝑛 ∑𝑥𝑦 − (∑𝑥)(∑𝑥)
𝑏=
𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥)²

∑ 𝑦(∑ x 2 ) (∑ 𝑥) (∑ 𝑥𝑦)
𝑎= −
𝑛 𝑛
Persamaan umum dari regresi linier sederhana adalah dimana nilai

a dan b dicari terlebih dahulu dengan menggunakan rumus persamaan

berikut ini:

Keterangan:

X = Return on investment (ROI)

Y = Harga saham

a = Konstanta

b = Koefisien regresi 48

b. Koefisien Korelasi (r)

Mengukur derajat keeratan hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependent. Perhitungan ini mengisyaratkan bahwa

populasi asal sampel mempunyai dua variabel dan berdistribusi normal

untuk pengujian.

n(∑ 𝑿𝒀) − (∑ 𝑿)(∑ 𝒀)


r=
√[𝒏(∑ 𝑿𝟐 ) − (∑ 𝑿)𝟐][𝒏(∑ 𝒀𝟐 ) − (∑ 𝒀)𝟐]

Dimana :

r : Koefisien korelasi

∑X : Jumlah pengamatan variabel X

∑Y : Jumlah pengamatan variabel Y

∑XY : Jumlah hasil perkalian Variabel X dan Y


(∑X²) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X

(∑X)² : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X

(∑Y²) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y

(∑Y)² : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y

N : Jumlah periode (tahun) pengamatan X dan Y

Tabel 2: Klarifikasi koefisien korelasi


Hubungan Keterangan
0.00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0.399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0,80 – 1.000 Sangat Kuat
49
Sumber: Sugiyono, (2017:184)

c. Koefisien Determinasi (r2)

Digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh

variabel return on investment terhadap variabel harga saham, maka

penulis menggunakan analisis koefisien determinasi yang diperoleh

dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yaitu :

r² = r x r

d. Uji Hipotesis (uji t)

Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari koefisien korelasi, maka

penulis menggunakan statistic Uji “t” dengan rumus sebagai berikut :

𝒓√𝒏 − 𝟐
t=
√ 𝟏 − 𝒓𝟐

formulasi hipotesisnya adalah sebagai berikut:

a. Ho : ẞ ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif antara return on

investment terhadap harga saham.

b. Ha : ẞ > 0, artinya terdapat pengaruh positif antara return on

investment terhadap harga saham.

Dimana : t : Uji signifikan

r : Koefisien korelasi

n : Jumlah periode (tahun)

Apabila t hitung > t tabel, maka H 0 di tolak dan menerima H a,

sedangkan apabila t hitung ˂ t tabel, maka H0 diterima dan menolak Ha.


BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Sejarah dan keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna)

tidak terpisahkan dari sejarah keluarga Sampoerna sebagai pendirinya.

Pada tahun 1913, Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina, mulai

membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di

Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu

perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek

maupun rokok putih. Popularitas rokok kretek tumbuh dengan pesat. Pada

awal 1930-an, Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga sekaligus nama

perusahaannya menjadi Sampoerna, yang berarti kesempurnaan.

Tahun 1940 HM Sampoerna menjadi besar, dengan karyawan

1.300 orang dan produksi tiga juta batang rokok per minggu, serta berjaya

dengan Dji Sam Soe. Perusahaan juga memiliki gedung pertunjukan

modern di Surabaya. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem

Seeng Tee memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke

sebuah kompleks bangunan yang terbengkalai di Surabaya yang

kemudian direnovasi olehnya. Bangunan tersebut kemudian juga dijadikan

tempat tinggal keluarganya, dan hingga kini, bangunan yang dikenal

sebagai Taman Sampoerna tersebut masih memproduksi kretek linting

tangan. Bangunan tersebut kini juga meliputi sebuah museum yang

50
51

mencatat sejarah keluarga Sampoerna dan usahanya, serta merupakan

salah satu tujuan wisata utama di Surabaya.

Tahun 1942 Pasukan Jepang menduduki Indonesia, dan HM

Sampoerna diambil alih begitu saja. Seeng Tee ditangkap, sedangkan

keluarganya berhasil menyelamatkan diri. Tahun 1949 HM Sampoerna

akhirnya pulih kembali. Dji Sam Soe kembali merebut hati pelanggan.

Tahun 1956 Liem Seeng Tee meninggal dunia, menyusul istrinya Tjiang

Nio yang meninggal dua tahun sebelumnya. Tiga tahun berikutnya HM

Sampoerna bangkrut karena berkembangnnya komunisme dan

banyaknya investor asing yang masuk ke segmen rokok linting mesin.

Tahun 1965 pimpinan HM Sampoerna beralih kepada Aga Sampoerna,

HM Sampoerna kembali bangkit lagi dan berfokus pada rokok linting

tangan.

Selanjutnya Sampoerna berhasil memperkuat posisinya sebagai

salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia. Keberhasilan Sampoerna

menarik perhatian Philip Morris International Inc. (PMI), salah satu

perusahaan rokok terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT

Philip Morris Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan

mayoritas atas Sampoerna. Jajaran Direksi dan manajemen baru yang

terdiri dari gabungan profesional Sampoerna dan PMI meneruskan

kepemimpinan Perseroan dengan menciptakan sinergi operasional

dengan PMI, sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya

Indonesia yang telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu.


52

B. Visi dan Misi

1. Visi

„Falsafah Tiga Tangan‟. Masing-masing dari ketiga „Tangan‟,

mewakili perokok dewasa, karyawan dan mitra usaha, serta masyarakat

luas.

2. Misi

Dalam mewujudkan visi tersebut, PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk mengembang misi sebagai berikut:

1. Memberikan produk berkualitas yang menyeluruh.

2. Memberikan nilai lebih bagi pelanggan. Sehingga memiliki nilai-nilai

dasar sebagai berikut:

a. Kami memegang teguh standar international dan etika yang tinggi

dalam melayani para pelanggan.

b. Kami akan terus menerus meningkatkan kemampuan dan kreatifitas

kerja.

c. Kami secara konsisten melakukan penelitian dan pengembangan

produk untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan saat ini dan di

masa depan.

d. Kami bekerja sebagai satu tim untuk mencapai tujuan bersama.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dapat menunjukkan adanya tugas,

wewenang dan tanggung jawab yang jelas serta merupakan tata

hubungan yang satu dengan lainnya untuk menghasilkan suatu kerja


sama demi tercapainya tujuan organisasi, semakin besar suatu
53

organisasi, semakin banyak pula jumlah personil atau tenaga kerja

manusia yang dibutuhkan, serta semakin banyak pula jenis pekerjaan

yang harus dilaksanakan.

Fungsi struktur dalam sebuah organisasi adalah memberikan

informasi kepada seluruh manusia yang menjadi anggotanya untuk

mengetahui kegiatan atau pekerjaan yang harus ia kerjakan. Adapun

bagian-bagian yang ada dalam struktur organisasi serta tugas dan

wewenang setiap devisi adalah:

Gambar 1: Struktur organisasi PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Dewan Komisaris

Sekertaris Perusahaan Komite Audit

Dewan Direksi

Direktur Pelaksana

Divisi Administrasi Divisi SDM Divisi Pemasaran

Divisi Manufcturing Divisi Keuangan Divisi Litbang


54
Sumber : PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. 2022
D. Uraian Tugas

Adapun fungsi dan tugas pokok dari setiap unsur-unsur yang

ada dalam bagan struktur organisasi tersebut di atas adalah antara

lain sebagai berikut :

1. Dewan Komisaris

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai

berikut:

a. Memberikan pengarahan dan pengawasan kepada Direksi dalam

proses implementasi visi, misi, rencana kerja dan anggaran

perseroan.

b. Menjalankan fungsi pengawasan untuk kepentingan perseroan

dengan memperhatikan kepentingan pemegang saham dan

bertanggung jawab kepada RUPS.

c. Menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai

ketentuan anggaran dasar perseroan dan keputusan RUPS

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta

menandatangani laporan tahunan.

2. Dewan Direksi

Tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi antara lain sebagai

berikut:
a. Memimpin dan mengurus perseroan sesuai dengan maksud dan
55
tujuan perseroan.

b. Memelihara dan mengurus kekayaan perseroan.

c. Memastikan perseroan mengindahkan peraturan perundangan yang

berlaku.

3. Komite Audit

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit antara lain sebagai

berikut:

a. Mendukung fungsi pengawasan dari dewan komisaris

b. Melakukan pengawasan dan peninjau untuk dapat meningkatkan

pengendalian perusahaan, mempertinggi objektivitas dan keandalan

informasi keuangan.

c. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pengadaan material/barang

yang dibutuhkan dalam menunjang penyelesaian pekerjaan.

4. Sekertaris Perusahaan

Tugas dan tanggung jawab Sekertaris Perusahaan antara lain

sebagai berikut:

a. Penghubung baik secara internal maupun eksternal kepada direktur

utama.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan rapat umum pemegang

saham.
c. Memastikan bahwa perusahaan memenuhi seluruh ketentuan pasar

modal serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Merencanakan kegiatan dalam produksi dan penjadwalan masing-

masing produksi. 56

e. Bertanggung jawab terhadap perencanaan dalam pengelolaan

produksi.

5. Direktur Pelaksana

Tugas dan tanggung jawab Direktur Pelaksana antara lain sebagai

berikut:

a. Memberikan saran dan rekomendasi teknis tentang bisa/mudah

tidaknya sebuah rancangan produk pada saat akan diwujudkan.

b. Memberikan rancangan produksi perusahaan.

c. Menetapkan langkah-langkah proses produksi yang diperlukan untuk

membuat sebuah produk/komponen.

d. Mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan termasuk sumber daya

manusia (SDM), administrasi, pemasaran, manufacturing, litbang

dan keuangan.

e. Memberikan pengarahan dan petunjuk kepada para pelaksana dan

mengawasi keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab

serta memastikan bahwa prosedur kerja di dalam perusahaan

berjalan lancar.

6. Divisi Sumber Daya Manusia


Divisi sumber daya manusia dalam perusahaan meliputi beberapa

bagian antara lain sebagai berikut:

a. Personalia

1) melaksanakan sistem pengolaan dan pemeliharaan administrasi

kepegawaian 57

2) Melaksanakan dan memenuhi perijinan dan peraturan yang

berkaitan dengan ketenagakerjaan maupun hukum yang mengatur

mengenai pengelolaan perusahaan.

b. Rencana Pengembangan

1) Menyediakan sistem rekrutmen dan seleksi tenaga kerja bagi

perusahaan

2) menyediakan sistem pelatihan dan pengembangan SDM dan

menyediakan sistem evaluasi terhadap SDM.

c. Kesejahteraan

1) Menyediakan sistem pemberian tunjangan yang sesuai dengan

karyawan.

2) Memberikan fasilitas kepada karyawan sesuai dengan jabatannya

masing-masing

7. Divisi Administrasi

Divisi administrasi dalam perusahaan meliputi beberapa bagian

antara lain sebagai berikut:


a. Bagian umum bertugas menyelesaikan pendokumentasian atas

dokumen-dokumen penting perusahaan serta penyusunan daftar

hadir.

b. Bagian hukum bertugas membuat serta mengontrol terhadap semua

pelaksanaan hukum yan berlaku di perusahaan.

c. Bagian hubungan masyarakat bertugas untuk memberikan semua

keterangan mengenai perusahaan pada masyarakat. 58

8. Divisi Pemasaran

Tugas dan tanggung jawab Divisi Pemasaran antara lain sebagai

berikut:

a. Untuk menetapkan metoda kerja dan waktu standard untuk setiap

altifitas produksi. Maksud dari penetapan metoda kerja disini adalah

untuk mendapatkan cara terbaik untuk melaksanakan suatu tugas.

b. Memberikan metode tentang masalah-masalah dan program dalam

pengurangan biaya.

c. Menganalisa target pemasaran, perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian hasil produksi sampai ketangan konsumen.

d. Mengelola pelaksanan sistem dan prosedur bidang penjualan dan

pemasaran yang telah ditetepkan.

e. Studi tentang tata letak fasilitas produksi, proyek-proyek riset

operasional dan lain-lain.

9. Divisi Manufacturing
Tugas dan tanggung jawab Divisi Manufacturing adalah sebagai

berikut :

a. Menyediakan dan mengontrol bahan baku yang akan diproses

sehingga menghasilkan produk yang diinginkan

b. Mengontrol atas produk yang sedang diracik sampai produk tersebut

selesai serta mengecek jalannya proses perakitan.

c. Bertanggungjawab untuk mengelola, mengkoordinasikan dan

mengawasi kegiatan-kegiatan operasional dan penjualan diseluruh


59

cabang-cabang perusahaan.

d. Memberikan saran dan rekomendasi teknis tentang bisa/mudah

tidaknya sebuah rancangan produk pada saat akan diwujudkan.

e. Memberikan rancangan produksi perusahaan.

f. Menetapkan langkah-langkah proses produksi yang diperlukan untuk

membuat sebuah produk/komponen.

g. Menetapkan spesifikasi dan rancangan teknis dari perkakas dan alat-

alat bantu lainnya yang diperlukan dalam proses produksi.

h. Bertindak sebagai trouble shooting.

10. Divisi Keuangan

a. Mengkoordinasikan dan menyiapkan kebutuhan anggaran dan SDM

sebagai supporting pelaksanaan pekerjaan perusahaan yang

disyahkan oleh Komisaris/Pemilik Perusahaan.


b. Berkoordinasi dengan manager terkait untuk membuat pelaporan

hasil pekerjaan dengan mengacu pada SOP yang telah ditetapkan.

c. Menyiapkan bahan untuk laporan kinerja dalam bidang tugasnya.

d. Membuat dan mendokumentasikan laporan kinerja keuangan tepat

waktu.

e. Mengurus dan menyelesaikan pembayaran/penagihan.

f. Memperoleh gaji, tunjangan dan fasilitas lain sesuai penetapan dari

Komisaris/Pemilik Perusahaan

g. Mengontrol keuangan perusahaan serta membuat laporan keuangan


60
perusahaan.

11. Divisi Litbang (penelitian/pengembangan)

a. Melakukan penelitian laboratorium terhadap produk

b. Melakukan pengembangan produk dengan pengecekan secara

berkala

c. Mengontrol mutu dan bahan dasar produksi.


BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Deskriptif

1. Analisis Return On Investment

Return on investment ini dapat digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara

keseluruhan. Semakin besar return on investment, semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan semakin baik pula

posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset. Hal ini selanjutnya

akan meningkatkan daya tarik suatu perusahaan kepada investor.

Untuk dapat mengetahui suatu perhitungan return on investment,

maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3: Return on asset PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Periode


2016-2020 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tahun Laba Bersih Total Aktiva ROI Trend
(%)
2016 12.762.229 42.508.277 30,02 -
2017 12.670.534 43.141.063 29,37 (2,16)
2018 13.538.418 46.602.420 29,05 (1,08)
2019 13.721.513 50.902.806 26,95 (7,22)
2020 8.581.378 46.674.030 17,27 (35,91)
Sumber: Data diolah, 2022

Hasil analisis return on asset tahun 2016 sebesar 30,02%, yang

berarti setiap Rp 1 total aktiva menghasilkan Rp 0,30 laba bersih.

Sedangkan tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 29,37%, yang

berarti setiap Rp 1 total aktiva menghasilkan Rp 0,293 laba bersih. Hal

61
ini disebabkan berkurangnya laba berih serta meningkatnya total

aktiva. 62

Tahun 2018 return on investment kembali mengalami penurunan

mencapai 29,05%, yang berarti setiap Rp 1 total aktiva menghasilkan

Rp 0,290 laba bersih. Hal ini disebabkan bertambahnya laba berih

serta meningkatnya total aktiva. Selanjutnya tahun 2019 return on

nvestment juga mengalami penurunan sebesar 26,95%, yang berarti

setiap Rp 1 total aktiva menghasilkan Rp 0,26 laba bersih. Hal ini juga

disebabkan meningkatnya laba berih serta bertambahnya total aktiva.

Tahun 2020 return on nvestment mengalami penurunan sebesar

17,27%, yang berarti setiap Rp 1 total aktiva menghasilkan Rp 0,17

laba bersih. Hal ini disebabkan berkurangnya laba berih serta

menurunnya total aktiva. Semakin rendah return on nvestment, maka

dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan pada PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk 2016-2020 dalam keadaan kurang baik.

2. Analisis Harga Saham

Harga saham dapat ditentukan menurut hukum permintaan dan

penawaran atau kekuatan tawar-menawar. Semakin banyak orang yang

ingin membeli saham maka harga saham tersebut cenderung akan

meningkat. Sebaliknya semakin banyak orang yang ingin menjual maka

harga saham tersebut akan menurun. Harga saham pada satu waktu

tertentu akan bergantung pada arus kas yang diharapkan diterima.


Untuk dapat mengetahui suatu perhitungan harga saham pada PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk periode 2016-2020, maka dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:


63

Tabel 5 : Harga saham PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Tahun


2016-2020
Tahun Harga Saham Perkembangan Trend (%)
2016 3.830 - -
2017 4.730 900 23,49
2018 3.710 (1.020) (21,56)
2019 2.100 (1.610) (43,39)
2020 1.505 (595) (28,33)
Sumber: Data diolah, 2022

Hasil analisis penyajian data rekapitulasi harga saham pada PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk periode 2016-2020 menunjukkan

bahwa penutupan harga saham pada tahun 2016 sebesar Rp. 3.830.

Sedangkan tahun 2017 penutupan harga saham mengalami peningkatan

menjadi Rp. 4.730. Hal ini dikarenakan meningkatnya harga saham

penutupan mencapai Rp. 900.

Pada tahun 2018 harga saham penutupan mengalami penurunan

sebesar Rp. 3.710. Hal ini dikarenakan menurunnya harga saham

penutupan menjadi Rp. 1.020. Sedangkan tahun 2019 penutupan harga

saham juga kembali mengalami penurunan mencapai Rp. 2.100. Hal ini

dikarenakan menurunnya harga saham penutupan sebesar Rp. 1.610.

Tahun 2020 harga saham mengalami penurunan menjadi

Rp.1.505. Hal ini dikarenakan menurunnya penutupan harga saham

mencapai Rp. 595. Semakin tinggi harga saham penutupan maka akan

semakin baik arus kas yang dapat diterima para investor.


B. Hasil Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda, yaitu suatu alat analisis skor

untuk mengetahui pengaruh return on investment terhadap harga


64
saham. Regresi linear berganda berguna untuk mengukur besarnya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan memprediksi

variabel terikat dengan menggunakan variabel bebas.

Tabel 6: Komponen Regresi Liniaer Sederhana


Tahun X1 Y X2 Y2 X1.Y
2016 30,02 3.830 901,20 14.668.900 114.976
2017 29,37 4.730 862,59 22.372.900 134.920
2018 29,05 3.710 843,90 13.764.100 107.775
2019 26,95 2.100 726,30 4.410.000 56.595
2020 17,27 1.505 298,25 2.265.025 25.991
∑ 132,66 15.865 3.632,26 57.404.425 443.958,35
Sumber: Data, diolah 2022.

Berdasarkan rumus regresi linear sederhana koefisien diatas

maka diperoleh nilai a dan b sebagai berikut:

Nilai b dapat dihitung sebagai berikut:

𝑛(∑ 𝑋𝑌)−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)


𝑏= 2
(𝑛 ∑ 𝑋 −(∑ 𝑋)2

5(443.958,35)−(132,66)(15.865)
𝑏=
5(3.632,26)−(132,66)2
2.219.791,75−2.104.650,9
𝑏= 18.161,3−17.598,67
115.140,85
𝑏=
562,63

𝑏 = 204,64

Sedangkan nilai a dapat dihitung sebagai berikut:


∑𝑌 𝑏∑𝑋
𝑎= −
𝑛 𝑛

15.865 204,64 (132,66)


𝑎 = –
5 5
15.865 − 27.147,54
𝑎=
5
−11.282,54
𝑎=
5
68
𝑎 = −2.256,50
Hasil a dan b tersebut dapat dibuat data sebesar persamaan

regresi Y = -2.256,50 + 204,64 X. Berdasarkan persamaan diatas

maka dapat dijelaskan atau diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar -2.256,50, artinya jika variabel return on investment

adalah sama dengan 0 (constant), maka variabel harga saham sebesar

-2.256,50.

b. Koefisien return on investment sama dengan 204,64, artinya jika return

on investment terjadi penambahan 1%, maka harga saham meningkat

sebesar 204,64.

2. Analisis koefisien korelasi (r)

Untuk mengetahui keeratan hubungan korelasi antara return on

investment dan harga saham, maka digunakan rumus sebagai berikut:

𝑛(∑ 𝑋𝑌)−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)


𝑟=
√𝑛 ∑ 𝑋2 −(∑ 𝑋)2 .𝑛 ∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2

5(443.958,35)−(132,66)(15.865)
𝑟=
√5(3.632,26)−(132,66)2.5(57.404.425)−(15.865)2

2.219.791,75−2.104.650
𝑟=
√(18.161,3−17.598,67)(287.022.125−251.698.225)
115.140,85
𝑟=
√562,63𝑥35.323.900
115.140,85
𝑟=
√19.874.285.857
115.140,85
𝑟=
140.976,18
𝑟 = 0,816

Dari hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi 0,816 berada

pada 0.80-1.00 dengan korelasi tingkat yang sangat kuat sehingga


69

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat kuat antara

variabel X (return on investment) dan variabel Y (harga saham).

3. Analisis koefisien determinasi

Untuk mengetahui besarnya peran variabel X (return on

investment) dan variabel Y (harga saham), maka dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

Koefisien Determinasi (KD) = 𝑟 2 x 100%

r 2 = (0,816)2 x 100%

r 2 = 0,6658 x 100%

r 2 = 66,58%

Hasil dari perhitungan determinasi (𝑟 2 ) adalah 0,6658 hal ini berarti,

bahwa variabel X (return on investment) mampu menjelaskan variabel

Y(harga saham) sebesar 66,58%, dan sisanya 33,42% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

4. Pengujian hipotesis (uji-t)


Untuk dapat membuktikan hipotesis sekaligus menguji secara

signifikasi atau tidaknya berpengaruh antara variabel return on investment

terhadap variabel harga saham, maka dapat juga digunakan uji-t dengan

rumus:

𝑟 𝑛−2
𝒕= √
1 − 𝑟2

Dari perhitungan koefisien korelasi di atas diketahui :

Nilai koefisien korelasi ( r ) = 0,816 70

Taraf nyata (£) = 0,05 (5%)

Nilai tabel memiliki derajat bebas

db) = n - 2

=5-2

=3

Maka, 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 (𝟎,𝟎𝟓: 𝟐 ) = 2,353 (lihat lampiran t-tabel)

𝒓 𝑛−2
𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = √ 2
1−𝑟

0,816 5−2
𝐭 𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 = √1−(0,816)2

𝟎,𝟖𝟏𝟔 3
𝐭 𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 = √
1 − 0,6658

𝟎,𝟖𝟏𝟔 3
= √
0,3342
𝟎,𝟖𝟏𝟔
= √8,976660

= 0,816 𝑥 2,996107

= 2,444

Dari uji statistik koefisien korelasi di atas diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,444

karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,444 > 𝑡 − 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, 0,05; 2 = 2,353, maka dapat diketahui

bahwa menerima Ha dan menolak H0 . Artinya terdapat pengaruh positif

dan signifikan antara return on investment terhadap harga saham. Yakni,

jika return on investment meningkat, maka akan mempengaruhi harga

saham. 71

Gambar 3 : Grafik uji statisitik koefisien korelasi

Daerah menerima Ha

Daerah menolak H𝑜

0 t hitung= 2,444 t tabel = 2,353

Sumber :Data diolah, 2022.

Hasil perhitungan t-hitung dan gambar kurva hipotesis, diketahui

bahwa variabel bebas harga saham tersebut memiliki korelasi atau

terhadap peningkatan variabel return on investment. Hal ini ditunjukkan

oleh hubungan keberadaan variabel bebas tersebut dengan t-hitung

pada sebelah kanan kurva pengujian hipotesis dan memiliki nilai yang
lebih tinggi dari nilai kritis (2,353: a = 0,05). Hal ini memberikan petunjuk

bahwa kedua variabel bebas memiliki hubungan positif dan signifikan.

Hal ini senada Nurhasanah (2018:26), rasio return on investment

(ROI) merupakan rasio yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan

dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan

laba setelah pajak. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik

produktivitas aset dalam memperoleh keuntungan bersih dan akan

meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya

tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati oleh

investor, karena tingkat pengembalian akan semakin membesar, sehingga

ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisa dan pembahasan di atas, maka dapat

disimpulkan mengenai penelitian ini, yaitu pengaruh return on investment

terhadap harga saham pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, dengan

melakukan metode analisis menggunakan statistika regresi liner sederhana

yaitu Y = -2.256,50 + 204,64 X, koefisien korelasi (r) = 0,816 yang berarti

hubungan antara return on investment terhadap harga saham memiliki

tingkatan positif dengan tingkat hubungan yang sangat kuat. Kemudian

diperoleh koefisien determinasi (𝑟 2) 66,58% dan sisanya 33,42% dipengaruhi

oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Nilai distribusi t (𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ) = 2,353, dan

hasil perhitungan distribusi t (𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ) = 2,444, sehingga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2,444 > 2,353

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .

Dengan demikian dapat diketahui bahwa Ha diterima dan menolak H0 ,

artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara return on investment

terhadap harga saham pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Dengan

demikian, hipotesis yang diajukan diterima.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka dapat diberikan

saran kepada pihak perusahaan, yaitu:

72
73

1. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk diharapkan mampu kembali

meningkatkan penjualan dan mengelola aktiva dengan baik secara produktif,

karena apabila tidak dikelola dengan baik maka hal tersebut dapat

memberikan pengaruh terhadap harga saham.

2. Oleh karena penelitian ini terbatas hanya pada ruang lingkup PT. Hanjaya

Mandala Sampoerna, Tbk, maka disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat

melakukan penelitian dengan objek yang berbeda, tetapi dengan judul yang

sama.
DAFTAR PUSTAKA

Alwi. 2017. Pasar Modal Teori Dan Aplikasi. Yayasan Pancur Siwah.
Jakarta.

Anoraga dan Pakarti. 2018. Pengantar Pasar Modal. Rineka cipta.


Jakarta.

Darmadji dan Fakhrudin. 2017. Pasar Modal di Indonesia (pendekatan


tanya jawab). Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta.

Fahmi, Irham. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta. Bandung.

Firdaus. 2017. Akuntansi Intermedite, Ikhtiar Teori. BPFE. Yogyakarta.

Hanafi. 2016. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Salemba


Empat. Jakarta.

Harahap Sofyan Safri. 2018. Analisis Kritis Dalam Laporan Keuangan.


Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Harmono. 2018. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. BPFE.


Yogyakarta.

Hermuningsih, Sri. 2018. Pengantar Pasar Modal Indonesia. UPP STIM


YKPN. Yogyakarta.

Ikhsan, Arfan. 2019. Pengantar Praktis Akuntansi. Edisi Kedua. Graha


Ilmu.Yogyakarta.

Kamaruddin. 2017. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio.


Edisi. 2. Rineka Cipta. Jakarta.

Kasmir. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada.


Jakarta.

Manulang, M. 2018. Pengantar Manajemen Keuangan Perbankan. ANDI.


Yogyakarta.

Mardiyanto. 2017. Manajemen Keuangan. Pustaka. Bandung.

Martono dan Harjito, Agus, D. 2017. Manajemen Keuangan. Edisi kelima


Ekonisia. Yogyakarta.
Munandar, M. 2017. Pokok-pokok Intermediate Accounting. Gajah Mada
75
University Press. Yogyakarta.

Munawir, S. 2016. Analisa Laporan Keuangan.


74 Liberty. Yogyakarta.

Musdalifah. 2018. Manajemen Investasi. Penerbit Deepublish. Yogyakarta.

Nurhasanah. 2018. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. BPFE.


Yogyakarta.

Oei. 2019. Kiat Investasi Valas, Emas, Saham. Jilid III. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.

Riyanto, Bambang. 2016. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan Edisi 4.


BPFE. Yogyakarta.

Rusdin. 2018. Pasar Modal: Teori, Masalah, Dan Kebijakan Dalam Praktik.
Alfabeta. Bandung.

Salim. 2018. Cara Gampang Bermain Saham. Jilid III. Visimedia. Jakarta.

Simamora. 2017. Pengantar Manajemen Teori Keuangan. ANDI.


Yogyakarta.

Soediyono. 2019. Analisis Laporan Keuangan. BumiAksara. Jakarta.

Subramanyam, Wild. 2018. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10. Buku 2.


Salemba Empat. Jakarta.

Sunyoto Danang. 2017. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Cetakan


Kedua. Penerbit. CAPS. Yogyakarta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.

Sutrisno. 2017. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi


Kedua. EKONISIA. Yogyakarta.

Syamsuddin, Lukman. 2017. Manajemen Keuangan Perusahaan. Konsep


Aplikasi Perencanaan, Pengawasan. Rajawali Pers. Jakarta.

Tandelilin, Eduardus. 2019. Analsisis Investasi dan Penjaminan Portofolio.


BPFE. Yogyakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 4: Tabel uji-t

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.05 0.02 0.010 0.002
1 1.000 3.077 6.313 12.70 31.82 63.65 318.3
2 0.816 1.885 2.919 4.302 6.964 9.924 22.32
3 0.764 1.637 2.353 3.182 4.540 5.840 10.21
4 0.740 1.533 2.131 2.776 3.746 4.604 7.173
5 0.726 1.475 2.015 2.570 3.364 4.032 5.893
6 0.717 1.439 1.943 2.446 3.142 3.707 5.207
7 0.711 1.414 1.894 2.364 2.997 3.499 4.785
8 0.706 1.396 1.859 2.306 2.896 3.355 4.500
9 0.702 1.383 1.833 2.262 2.821 3.249 4.296
10 0.699 1.372 1.812 2.228 2.763 3.169 4.143
11 0.697 1.363 1.795 2.200 2.718 3.105 4.024
12 0.695 1.356 1.782 2.178 2.681 3.054 3.929
13 0.693 1.350 1.770 2.160 2.650 3.012 3.851
14 0.692 1.345 1.761 2.144 2.624 2.976 3.787
15 0.691 1.340 1.753 2.131 2.602 2.946 3.732
16 0.690 1.336 1.745 2.119 2.583 2.920 3.686
17 0.689 1.333 1.739 2.109 2.566 2.898 3.645
18 0.688 1.330 1.734 2.100 2.552 2.878 3.610
19 0.687 1.327 1.729 2.093 2.539 2.860 3.579
20 0.686 1.325 1.724 2.085 2.527 2.845 3.551
21 0.686 1.323 1.720 2.079 2.517 2.831 3.527
22 0.685 1.321 1.717 2.073 2.508 2.818 3.504
23 0.685 1.319 1.713 2.068 2.499 2.807 3.484
24 0.684 1.317 1.710 2.063 2.492 2.796 3.466
25 0.684 1.316 1.708 2.059 2.485 2.787 3.450
26 0.684 1.314 1.705 2.055 2.478 2.778 3.435
27 0.683 1.313 1.703 2.051 2.472 2.770 3.421
28 0.683 1.312 1.701 2.048 2.467 2.763 3.408
29 0.683 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 3.396
30 0.682 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 3.385
31 0.682 1.309 1.695 2.039 2.452 2.744 3.374
32 0.682 1.308 1.693 2.036 2.448 2.738 3.365
33 0.682 1.307 1.692 2.034 2.444 2.733 3.356
34 0.681 1.306 1.690 2.032 2.441 2.728 3.347
35 0.681 1.306 1.689 2.030 2.437 2.723 3.340
36 0.681 1.305 1.688 2.028 2.434 2.719 3.332
37 0.681 1.304 1.687 2.026 2.431 2.715 3.325
38 0.681 1.304 1.685 2.024 2.428 2.711 3.319
39 0.680 1.303 1.684 2.022 2.425 2.707 3.312
40 0.680 1.303 1.683 2.021 2.423 2.704 3.306
Sumber : Sugiyono (2017: 115)

Anda mungkin juga menyukai