SKRIPSI
MAKASSAR
2022
KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA
JUDUL PENELITIAN :
SKRIPSI
i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunianya sehingga
skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.
Alhamdulilah Rabbil’alamin
ii
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.
Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Merupakan nikmat
yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pajak Dan Dinamika
Skripsi yang penulis buat ini, bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
kedua orang tua penulis Bapak Basri H dan Ibu Syamsina yang senantiasa
memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus. Dan
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, serta dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu yang telah
diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah
mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang
vii
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Muhammadiyah Makassar.
skripsi.
Muhammadiyah Makassar.
Akuntansi Angkatan 2018 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
viii
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
Muhammadiyah Makassar.
ix
ABSTRAK
x
ABSTRACT
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... x
ABSTRACT ................................................................................................... xi
xii
BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................. 24
A. Kesimpulan ...................................................................................... 45
B. Saran ............................................................................................... 46
LAMPIRAN................................................................................................... 49
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merebaknya virus ini tidak hanya berdampak pada kesehatan namun berdampak
penyebaran virus corona. Bekerja dari rumah saat ini merupakan tindak lanjut dari
himbauan Presiden Joko Widodo pada konferensi pers di Istana Bogor, Jawa
kemungkinan penularan virus. Salah satu hal yang dilakukan sebagian besar
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) salah satu lembaga Kementerian Keuangan yang
untuk melayani laporan wajib pajak setiap hari. Pelaporan pajak dapat dilakukan
secara manual di kantor pelayanan pajak, namun ditengah pandemi saat ini,
pelayanan tatap muka di kantor pajak dihentikan dan pelaporan secara manual
1
2
tidak dapat dilakukan. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor per
corona virus disease 2019 maka pelaporan pajak harus melalui e-Filing, pos
dengan bukti pengiriman surat, atau perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir
pajak yang terdampak pandemi melalui pemberian insentif pajak dan fasillitas
pajak. Kemudahan ini merupakan upaya yang tengah dilakukan untuk membantu
wajib pajak agar keadaan ekonominya tetap stabil. Adanya pandemi memberikan
mengenai sejauh mana setiap pihak telah berkontribusi secara adil. Menekankan
tidak menikmati dan merasakan manfaat secara langsung dari pembayaran pajak
(Rasulong, 2018). Disisi lain ancaman, hukuman, maupun sanksi dalam undang-
undang sudah cukup jelas terhadap wajib pajak yang bandel mengabaikan
kewajiban pajak.
3
dijelaskan yaitu salah satunya mengenai sanksi pajak, wajib pajak dapat
dikenakan sanksi denda yang berupa administrasi, bunga, dan sanksi pidana.
kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak
melanggar norma perpajakan. Akan tetapi aturan tersebut tidak serta merta
diindahkan oleh wajib pajak yang sudah seharusnya melaporkan dan membayar
Dimasa pandemi bukan alasan bagi setiap wajib pajak orang pribadi untuk
tidak mau membayar pajak karena wajib pajak dapat menyetorkan dan
melaporkan SPT pajak secara elektronik (e-Filing). Selain itu, wajib pajak diberikan
peyampaian SPT secara tepat waktu. Hal tersebut terjadi karena sistem pelaporan
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang tentu memiliki keterbatasan jam kerja. Salah
satu strategi tepat yang dilakukan DJP guna menyikapi persoalan tersebut adalah
memenuhi kewajiban membayar pajak apabila nilai yang akan dibayar masih
4
dibawah angka penghasilan rutin (djp.go.id). Faktor ekonomi merupakan hal yang
paling fundamental saat ini, apalagi hanya untuk memenuhi kewajiban membayar
hidup terlebih dahulu sebelum membayar pajak apalagi dimasa pandemi seperti
pajak orang pribadi dengan berbagai dinamika yang dihadapinya selama pandemi.
dilakukan ditemukan bahwa wajib pajak tidak sukarela membayar pajak, yang
mungkin karena mereka tidak menerima manfaat langsung dari pembayaran, dan
tidak tahu banyak tentang rincian pembayaran pajak. Oleh karena itu fiskus
pajak dan mengedukasi wajib pajak agar sadar akan pentingnya membayar pajak
Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Fenomenologi Wajib Pajak Orang Pribadi pada
perbedaan pengertian Pajak Penghasilan (PPh 21) dan pelaporan dari sudut
pandang wajib pajak orang pribadi. Mereka menganggap pajak itu memberatkan
5
bagi mereka termasuk pelaporan yang harus mereka laporkan ke kantor pajak
setiap tahun. Kurangnya edukasi dari pihak terkait mengenai tanggung jawabnya
melakukan penelitian yang lebih jauh terkait “Pajak dan Dinamika Sosial Ditengah
B. Rumusan Masalah
Fenomenologi?”
C. Tujuan Penelitian
penelitian ini adalah untuk memahami Pajak dan Dinamika Sosial Ditengah
D. Manfaat Penelitian
sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Akademisi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
lain melakukan sesuatu yang mungkin merupakan satu atau lebih atribut
oleh atribusi internal dan atribusi eksternal. Atribusi internal ditentukan oleh
sifat, karakter, dan sikap dari individu itu sendiri. Disisi lain, atribusi
dengan penelitian ini terletak pada penentuan sikap patuh atau tidak patuh
2. Dinamika Sosial
7
8
aspek- aspek secara khusus, yaitu struktur serta fungsi di dalam kehidupan
masyarakat.
sebagai berikut.
• Pola Umum
terjadi dalam wilayah Ibu Kota, pada setiap tahunnya akan dapat diukur
dengan dapat pula diprediksi dalam kurun waktu yang akan datang
• Sistem Sosial
dari sistem sosial. Sistem sosial adalah sebuah kesatuan sosial yang
sebagainya. calah satu Contoh dari sistem sosial ini bisa dijumpai
lingkungannya.
prediktif.
• Tingkat Keseimbangan
perekonomian collapse.
perubahan yang beragam dari tingkatan, dari skala yang kecil sampai
• Penyimpangan Sosial
berubah.
sosial.
3. Teori Fenomenologi
secara harfiah berarti “gejala” atau apa yang telah menampakkan diri,
Dengan demikian, setiap penelitian atau setiap karya yang membahas cara
apa adanya. Oleh karena itu, seseorang harus menyimpan sementara atau
4. Pajak
a) Definisi Pajak
pemerintah serta dapat dipaksakan tetapi tidak ada jasa timbal balik
yaitu:
Konsultan.
hadiah undian.
penghasilan dari luar negri. Contoh: bunga, royalty PPh pasal 24.
13
praktek dokter.
keadaan ketika wajib pajak yang tanpa paksaan dari pihak manapun
antara lain:
pendidikan perpajakan.
dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau wajib pajak badan yang telah
14
12% (UU PPh). Sedangkan untuk tarif Pajak Penghasilan (PPh) wajib
Tabel 2.1
Rp 0 – Rp 60.000.000 5%
Sumber : UU PPh
15
Kemudian tarif PPh Badan naik sebesar 22% untuk tahun pajak
2022 dan seterusnya. Kenaikan ini sejalan dengan tren perpajakan global
B. Tinjauan Empiris
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Nama dan
Metode
No Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
Analisis
Penelitian
1 Tries Analisis Kesadaran Deskriptif Hasil penelitian bahwa tingkat
Handriman Wajib Pajak Dalam Kualitatif Kesadaran Pelaku E-Commerce
Jamain, Transaksi E- yang Rendah Selaku Wajib Pajak
2019 Commerce (Studi berpengaruh signifikan terhadap
Kasus Wajib Pajak penghambat pengenaan pajak
Orang Pribadi penghasilan karena didapat tingkat
(WPOP) Yang signifikan.
Merupakan Pelaku
E-Commerce Di
Kota DKI Jakarta
2 Rusli Amrul, Analisis Penerapan Deskriptif Berdasarkan hasil penelitian
2021 E-Filling Dimasa Kualitatif Penerapan e-filling di KPP Pratama
Pandemi Covid 19 Mataram Barat pada masa
Sebagai pandemi telah sesuai dengan Tata
Upaya Cara Pendaftaran berdasarkan
Meningkatkan peraturan perundang-undangan
Kepatuhan Wajib perpajakan dan ketentuan
Pajak Orang Pribadi administrasi. Pemberlakuan social
distancing pada masa pandemi
covid 19 merupakan salah satu
kendala dalam mensosialisasikan
16
11 Anak Agung Dilema Etis Pendekatan Hasil dari penelitian ini konsultan
Istri Konsultan Pajak Fenome pajak mempunyai beberapa bentuk
Pradnyarani dalam Tax Planning: nologi dilema, antara lain: dilema akibat
Dewi, 2018 Studi Fenomenologi Transcende ketidakjelasan peraturan yang
ntal berlaku dan rasa simpati terhadap
Kualitatif klien. Melalui pengalaman
konsultan pajak, dilema tersebut
dapat diatasi dengan beberapa
pertimbangan yaitu kesadaran
untuk mendalami peraturan dan
“siasat” untuk membangun
kesadaran wajib pajak.
Rusli Amrul Tahun 2021 dengan metode analisis deskriptif kualitatif telah
dalam melaporkan.
mereka untuk melaporkan pajak tahunan karena tidak adanya sanksi yang
untuk menanyakan terkait kesadaran wajib pajak orang pribadi untuk mau
bagi setiap wajib pajak orang pribadi untuk tidak mau memenuhi
C. Kerangka Pikir
kerangka pikir yang dapat dipahami dalam penelitian ini adalah bagaimana
keterkaitan antara pajak dan dinamika sosial selama pandemi bagi wajib
Kewajiban Dinamika
Membayar Pajak Sosial
Pandemik
Mengumpulkan Data
Temuan Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Fokus Penelitian
Masyarakat dalam hal ini wajib pajak orang pribadi memiliki kewajiban
tengah dihadapi wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya. Oleh karena itu,
fokus penelitian adalah pajak dan dinamika sosial ditengah pusaran pandemik:
24
25
dengan waktu penelitian adalah 1 bulan terhitung sejak bulan Maret - April
2022.
1. Jenis Data
Jenis data yang relevan digunakan dalam penelitian ini adalah data
kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara oleh wajib pajak
2. Sumber Data
E. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini terdiri dari wajib pajak orang pribadi yang
3. Ibu Irna bekerja sebagai chef gizi di Rumah Sakit UNHAS Kota
4. Ibu dr. Irma bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Kota Makassar
sisi subjektif (noesis). Sisi objektif fenomena yang artinya sesuatu yang
sangat tinggi. Noesis tidak akan ada sebelum ada noema. Noesis
merupakan inti dari penelitian ini, inti dari fenomena yang tidak
Pemahaman akan relasi dari Noema dan noesis ini akan lebih
akibat pengalaman.
2) Epoche (Bracketing)
3) Intentional Analysis
4) Eidetic Reduction
yang diperlukan.
BAB IV
Husserl. Objek penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi di Kota Makassar
dengan 5 orang informan dari latar belakang pekerjaan yang berbeda untuk
29
30
B. Hasil Penelitian
1. Informan Pertama
pemahaman terhadap pajak namun sudah tidak aktif lagi membayar pajak.
menyikapinya. Dalam hal ini, kesadaran dalam membayar pajak oleh informan
pertama sudah tercipta dari dulu. Kita bisa menilai bahwa pajak yang
dikenakan tidak begitu rumit proses pemotongannya dan bahkan sama sekali
poin pertama.
“(Pajak apa dulu?) kan banyak pajak. Kalau pajak penghasilan sekarang
tidak mi. Tapi, (pajak langsung dipotong aplikasi itupun kalau capai targetji).
Jadi itukan ada targetnya, kalau capai target langsung dipotong. Biasanya
(sampai penghasilan Rp 3.000.000).”
31
dulu?” terkait pajak seperti apa yang dimaksud. Dari pernyataan tersebut kita
bisa melihat (neosis) bahwa pajak yang dikenakan akan hanya dipotong biaya
administrasi bila tidak mencapai target dan akan terasa pemotongannya bila
Terlihat (neoma) yang mau membayar pajak dan (neosis) bahwa kesadaran
masalah yang dihadapi saat mau membayar pajak akan bergantung pada
kondisi keuangan. Kutipan tersebut dapat dinilai adanya sikap sanksi ditinggal
membayar pajak terlebih dahulu sehingga sikap lapang dada menerima resiko
“Sekarang kan, (sudah dinikmatimi toh!) semua kan, jalanan, apa segala,
infrastruktur dari pajak semua. Jadi kegiatannya pemerintah untuk fasilitas
pajak bagus sebenarnya, karena maksudnya kita tong yang kembali kekita
nikmati (masyarakat). (Cuman orang-orang tertentu korupsi) yang
memanfaatkan dan sampai ke negara.”
digunakan semestinya.
Dari Hasil penelitian diperoleh temuan dinamika sosial yang tengah dihadapi
▪ Adanya mosi tidak percaya terhadap pemerintah atas tata kelola pajak
33
pengahasilan yang diperoleh besar dan pajak yang dibayar kecil sedangkan
dimasa pandemi penghasilan yang diperoleh kecil dan pajak yang akan
2. Informan Kedua
Pernyataan tidak pernah membayar pajak sebagai bukti kesadaran selama ini
tidak pernah membayar pajak penghasilan (neoma) dan lebih lanjut dijelaskan
(neosis) alasan tidak membayar pajak karena penghasilan tidak kena pajak
(dibawah UMR).
“Tidak ada, mungkin adaji datang ke catering, tapi tidak pernahka dapat.”
terhadap pajak.
“Memberatkan, karna (kalau lagi tidak ada tidak dibayarmi) dan (dapat
lagi denda.”)
(neosis) lebih mengambil sikap pasrah (menerima denda) apabila tidak dapat
yang pernah diceritakan terkait realita existing hari ini dari pajak yaitu pajak
“Tidak, karna ituji terlalu (ribet lagi diurus). Itu saja suamina temanku bayar
pajak karna mau na lampirkan potongan pajak untuk berkasnya. Jadi kalau
memang tidak adaji mau di urus (tidak akan dibayar).”
Dari Hasil penelitian diperoleh temuan dinamika sosial yang tengah dihadapi
pajak penghasilan
3. Informan Ketiga
“Pajak sejak dulu ada dan bahkan sebelum saya bekerja. Untuk pajak
penghasilan, belumpa bayar pajak saya karna masih dibawah UMR. (Bayar
pajak itu kalau melebihi UMR), sesuai UMR.”
belum termasuk kategori penghasilan kena pajak karena masih dibawah Upah
“(Kurang), kalau saat ini kurang fasilitasnya kayak jalan, itu banyak jalan
lobang sana lobang sini, lampu jalan juga kurang, BBM juga naik. Sangat
meresahkan masyarakat, (tidak ada beres). Lihatmi sekarang (semuanya
naik baru langka), terus BPJS ketenagakerjaan yang harusnya untuk hari
tua, gaji sendiri yang kita tabung tidak bisa langsung diambil ketika kita pas
keluar dari tempat kerja, nanti hari tua diambil.”
Adanya mosi tidak percaya terhadap pemerintah terhadap tata kelola pajak
yang dirasakan (neosis). Atas neoma dan neosis peneliti memperoleh eidetic
dari pembangunan yang tidak merata melalui pajak mulai dari pembangunan,
Dari Hasil penelitian diperoleh temuan dinamika sosial yang tengah dihadapi
▪ Adanya mosi tidak percaya terhadap pemerintah atas tata kelola pajak.
4. Informan Keempat
“Saya PNS Tahun 2004 itu, kami memang sudah dijelaskan pajak
penghasilan. Jadi sejak saat itu, saya tahu tentang pajak.”
terhadap pajak yang sudah dipupuk sejak awal. Dari pemahaman terhadap
Kutipan diatas bisa disimpulkan bahwa (neoma) pajak itu tidak memberatkan.
Hanya saja (neosis) bahwa bila penghasilan memang tidak cukup akan
dibantah oleh informan keempat karena menurutnya tidak ada lonjakan yang
aman-aman saja selama ini dalam membayar pajak karena sesuai dengan
kemampuan.
terhadap pajak karena terlihat dari segi manfaat yang sangat dirasakan untuk
kesejahteraan masyarakat.
Dari Hasil penelitian diperoleh temuan dinamika sosial yang tengah dihadapi
5. Informan Kelima
“Lamami kita tau pajak. Iye, biasanya istriku yang bayarkan. Dia kerja di
bank satu kali setor di bank toh.”
sudah sejak lama diketahui. Sehingga peneliti juga telah melihat (neosis)
sudah tidak mengerti karena dibayarkan oleh pihak sang istri. Selanjutnya
“Kalau dibilang memberatkan, tidak juga. Memang kita harus karena itukan
pemerintah juga butuh uang untuk pemakaian”.
Selain itu, informan kelima menyatakan (neosis) manfaat pajak akan dirasakan
kembali karena akan dikelola oleh pemerintah. Dari ungkapan tersebut peneliti
40
segala apa yang dipungut selama ini oleh pemerintah sejatinya hanya untuk
kepentingan rakyat.
dimasa covid-19 yang sangat dirasakan informan kelima. Informan kelima pula
jasa karyawan.
“Tidak adaji, karena istikuji yang langsung bayarkan di Bank toh, tapi
memang situasi sekarang susah juga”.
Dari Hasil penelitian diperoleh temuan dinamika sosial yang tengah dihadapi
C. Pembahasan
Dilema Pajak: Antara Kewajiban dan Sikap “Bodo Amat” Wajib Pajak
dilakukan oleh Mirna Suryani, (2020) yang menyatakan bahwa salah satu
kualitas pelayanan pajak dan sanksi pajak, Hal ini kita dapat lihat dari
pertama. Namun disisi lain, ungkapan sikap dilema hati berbenturan antara
administrasi (denda dan bunga). Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu
cambuk untuk membuat wajib pajak patuh dan taat untuk memenuhi
42
(2) Apapun yang terjadi pajak tetaplah pungutan yang patut diindahkan.
Realita hari ini yang terjadi kewajiban wajib pajak diduakan dengan alasan
pajak merupakan aturan wajib yang boleh ditunda walaupun sanksi akan
menjerat. Disisi lain, ada pula pengalaman yang diperoleh dari informan kedua
ketidaksediaan lagi untuk membayar pajak karena hanya sebatas pra syarat.
kewajibannya. Oleh karena itu fiskus memiliki peran yang besar dalam
pajak agar sadar akan pentingnya membayar pajak dan memahami langkah-
langkah dalam membayar pajak seperti dari pengalaman yang dapat dilihat
oleh informan kedua. Karena kita dapat melihat seperti apa pernyataan dari
kualitas sanksi pajak yang harus memaksa walau dibenturkan oleh keadaan
memenuhi kewajiban membayar pajak apabila nilai yang akan dibayar masih
dibawah angka penghasilan rutin (UMR). Faktor ekonomi merupakan hal yang
tiap tahun semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa peranan pajak
semakin besar dalam APBN. Oleh karena itu, Direktorat Jendral Pajak terus
berupaya untuk meningkatkan penerimaan pajak. Salah satu jalan yang dapat
yang patut dipenuhi. Edukasi yang baik akan membawa wajib pajak akan taat
Salah satu faktor yang mempengaruhi wajib pajak orang pribadi dalam
Sanksi pajak sering kali dianggap beban moril tersendiri apabila ada
kebutuhan dan sebaliknya adanya rasa pasrah akan sanksi yang akan diterima
A. Kesimpulan
dan sanksi pajak. Disisi lain, kewajiban membayar pajak akan tetap
kebutuhan dan sebaliknya adanya rasa pasrah akan sanksi yang akan
dibawah UMR.
2. Realita pajak hari ini, kewajiban wajib pajak diduakan dengan alasan
45
46
kewajibannya.
B. Saran
memungkinkan.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Anak, Istri Pradnyarani Dewi, And Zaki Baridwan. 2018. 2 Dilema Etis
Konsultan Pajak Dalam Tax Planning: Studi Fenomenologi.
Agung, Anak, Istri Pradnyarani, Dewi Dwika, And Tirta Mitrawan. 2020. “Studi
Fenomenologi: Makna Ketidakpatuhan Wajib Pajak Importir.” License Jurnal
Krisna: Kumpulan Riset Akuntansi 12 (1): Hal. 190–96.
Https://Ejournal.Warmadewa.Ac.Id/Index.Php/Krisna.
Amrul, Rusli, Sekolah Tinggi, Ilmu Ekonomi, And Amm Mataram. 2021. “Analisis
Penerapan E-Filling Dimasa Pandemi Covid 19 Sebagai Upaya
Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.” Viii(2).
Http://Djponline.Pajak.Go.Id.
Arifin. D. (2020) “Presiden Tetapkan Covid-19 Sebagai Bencana Nasional - Bnpb.”
(Online) Https://Bnpb.Go.Id/Berita/Presiden-Tetapkan-Covid19-Sebagai-
Bencana-Nasional (Diakses pada January 29, 2022).
Beloan, Bertha, Frischa Faradillaarwinda Mongan, Ni Nyoman, And Ayu
Suryandari. 2019. 9 Dari Kacamata Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi
Fenomenologi Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Makassar
Utara).
Darmayasa, I Nyoman, Bagus Putra Wibawa, And Ketut Nurhayanti. 2020. “E-
Filling Dan Relawan Pajak Dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi.” Jurnal Kajian Akuntansi 4(2): 208.
DDTC. 2020. “Peran Pajak Sebagai Penyelamat Dampak Covid-19.” (Online)
Https://News.Ddtc.Co.Id/Peran-Pajak-Sebagai-Penyelamat-Dampak-Covid-
19-24258 (January 29, 2022).
Dwijayanti, W.Y., Hamidah. 2018. “Niat Dan Perilaku wajib Pajak Orang Pribadi
Mengikuti Programtax Amnesty (Studi Fenomenologi).”
Handriman Jamain, Tries. 2019. 2 Analisis Kesadaran Wajib Pajak Dalam
Transaksi E-Commerce (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP)
Yang Merupakan Pelaku E-Commerce Di Kota DKI Jakarta.
Https://Databoks.Katadata.Co.Id.
Hasbiansyah, O. 2005. “Pendekatan Fenomenologi-Pengantar Praktik Penelitian
Dalam Ilmu Sosial Dan Komunikasi.” Sk No.56/D.
Kirowati, I, Maulud, W.N. 2019. “Fenomenologi Penyampaian Surat
48
N
50
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
No Pertanyaan Coding
Transkip Wawancara
No Coding Transkip
i3 Tidak ada uang, gaji tidak sesuai UMR, jadi bayar pajak
kalau ada yang mau dipake bayar. Tidak pernah dilupa
bayar pajak, tapi kan gaji sedikit jadi tidak dibayarmi.
i4 Tidak ada, karena pajak langsung dipotong dari
penghasilan.
i5 Tidak adaji, karena istikuji yang langsung bayarkan di Bank
toh, tapi memang situasi sekarang susah juga.
8 i1 Mau tidak mau pasti dibayar, penghasilan sudah melebihi.
i2 Tidak, karna ituji terlalu ribet lagi diurus. Itu saja suamina
temanku bayar pajak karna mau na lampirkan potongan
pajak untuk berkasnya. Jadi kalau memang tidak adaji mau
di urus tidak akan dibayar.
i3 Mau, karna memang masalahnya tidak cukup gaji.
9 i5 Sudah ada 17 tahun
10 i2 Tidak ada, mungkin adaji datang ke catering, tapi tidak
pernahka dapat.
11 i4 Kalau pajak penghasilan itukan langsung dipotong dari
penghasilan. Kalau dari kegiatan praktik itu dihitung dengan
persentase yang didapatkan, dihitung berapa yang didapat
baru dipotong dan beda pajak yang dikenakan.
12 i5 Sementara ndk ada, situasinya sekarang.
54
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI PENELITIAN
Doc.
1 April 2022
55
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
HASIL TURNITIN
60
61
62
63
64
65
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6
BIOGRAFI PENULIS
Pendidikan yang pernah ditempuh oleh peneliti yaitu SDI No.121 Balang Loe
Balang lulus tahun 2012, SMPN 1 Binamu lulus tahun 2015, SMKN 1 Jeneponto
tahun 2018 dan mulai tahun 2018 mengikuti Program S1 Fakultas Ekonomi dan
sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih