Anda di halaman 1dari 114

DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DIBURSA


EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI

ASWAR ALAM
NIM: 105731123117

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021

i
KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN

DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN


PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA
(BEI)

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh :

ASWAR ALAM
NIM: 105731123117

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana


Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021 M/1443 H

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

HALAMAN PERSEMBAHAN
MOTTO

Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau


telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(untuk urusan yang lain) dan hanya kepadamu Tuhanmulah engkau berharap
(Q.S Al-Insyirah : 6-8)

PERSEMBAHAN

“Puji syukur kepada ALLAH SWT atas Ridho-nya serta karunia sehingga
skripsi ini telah terselesaikan dengan baik. Alhamdulillah Rabbil’alamin

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tua tercinta. Orang-orang


yang saya sayang dan almamaterku.

PESAN DAN KESAN

Tidak ada sebuah keberhasilan yang mudah, tetapi tidak pula ada sebuah
kerja keras yang sia-sia. Hasil selalu bergantung pada usaha. Yakinlah pada
didi sendiri. Let’s prove it one more time in the real world after this!

iii
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
vi
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada hentinya diberikan kepada hamba-nya. Shalawat

dan salam tak lupa penulis krimikan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta

para keluarganya, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada

ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Dampak Covid-19 Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia (BEI)” dapat bermanfaat bagi diri pribadi dan orang lain.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan program sarjana strata satu (S1) pada jurusan akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Teristimewah penulis

ucapkan terima kasih kepada orang tua penulis Bapak Kamaruddin dan Ibu

Syamsiar yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, cinta, kasih

sayang dan do’a restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam

menuntut ilmu dan proses penyelesaian Skripsi ini. Semogah apa yang telah

diberikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang didunia dan

akhirat.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa ada bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, maka

skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam

menucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M,Ag Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar

vii
2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Unniversitas Muhammadiyah Makassar

3. Ibu Mira, SE.,M.Ak.,Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Bapak Amir, SE.,M.Si.Ak.CA selaku pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya guna membimbing dan memberikan arahan serta

memberi saran dalam penyusunan skrpsi ini.

5. Bapak Ismail Rasulong. SE.,MM selaku pembimbing II yang telah

membimbing, memberikan pengarahann kepada penulis dan memberi

petunjuk serta saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Bapak/Ibu dan asistesn Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah dan banyak menuangkan

ilmunya kepada penulis selama mengikuti proses perkuliahan hingga

akhir.

7. Kepada seluruh staf (tata usaha) yang telah memberikan pelayanan yang

baik selama ini.

8. Rekan – rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Akuntansi angkatan 2017 Terkhusus kelas AK.17.F dan KU.4 yang saling

membantu dan belajar bersama, yang tidak sedikit bantuannya dan

dorongannya dalam aktivitas studi penulis.

9. Kepada kakak-kakak khususnya di jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Mkakassar yang juga selalu

mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis.

10. Terima kasih teruntuk kawan-kawan seperjuangan yang tergabung dalam

grub JKB Squad (Ekirayanti, Sri Ramadhani, Muhammad Rizki, Wahyuni,

Rika Rahim, Ayu Rifatul Hidayat, Aisyah Burhanuddin, Fadilah Ulfa dan

viii
Hijar) yang selalu memberikan bantuan, semangat, dukungan, kesabaran

dan motivasi kepada penulis.

11. To the second Greatest woman in my life namely Magfirawati S.Kep, saya

ucapkan banyak-banyak Terima kasih untuk segala hal yang sekiranya

tidak mungkin lagi saya bisa ucapkan satu-satu karena telah menemani

dan membantu saya sehingga saya bisa menyelesaikan Skripsi ini.

12. Serta setiap orang yang juga selalu memberikan do’a, dukungan,

masukan, dan motivasi selama ini yang tak mampu penulis tuliskan satu

per satu.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dan masih jauh dari kata kesempurnaan karena sebagai manusia

biasa yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik

dan saran dari berbagai pihak atau pembaca yang sifatnya membangun agar

laporan ini dapat lebih baik dan bermanfaat sebagaimana mestinya.

Makassar, 25 Rabiul Awal 1443 H


01 November 2021 M

Aswar Alam

ix
ABSTRAK

ASWAR ALAM, 2021. Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan


Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi,
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Oleh Pembimbing I Bapak Amir dan
Pembimbing II Bapak Ismail Rasulong.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian bersifat kuantitatif dengan tujuan
untuk menguji dampak Covid-19 terhadap kinerja keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel ini diambil dari
perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dapat
di akses melalui website (www.idx.co.id), sampel penelitian dipilih dengan
menggunakan metode purposive sampling sebanyak 68 perusahaan manufaktur
yang terdaftar dibursa efek indonesia periode 2019-2020. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh dari laporan
keuangan yang telah di audit dan diterbitkan oleh perusahaan manufaktur yang
terdaftar Dibursa Efek Indonesia 2019-2020. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik Dokumentasi. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan
merupakan data Sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain : Dengan menggunakan Uji Statistik Deskriptif dan Uji Beda Wilcoxon
Signed Rank Test.
Hasil penelitian menunjukan data dengan menggunakan perhitungan statistic
melalui aplikasi Statistik Package For The Sosial Sciense (SPSS) mengenai
dampak Covid-19 terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan Rasio Profitabilitas (Net
Profit Margin, Return On Total Assets, dan Return On Total Equity) untuk
mengukur perbandingan kinerja keuangan sebelum dan setelah diumumkannya
masa pandemi covid-19 di Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1)
Covid-19 berdampak terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan
Net Profit Margin. 2) Covid-19 berdampak terhadap kinerja keuangan
perusahaan yang diukur dengan Return On Total Assets (ROA). 3) Covid-19
berdampak terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return
On Total Equity (ROE).

Kata Kunci: Covid-19, Kinerja keuangan perusahaan,Rasio profitabilitas

x
ABSTRACT

ASWAR ALAM, 2021. The Impact of Covid-19 on the Financial Performance of


Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX).
Thesis, Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business,
University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Supervisor I Mr. Amir and
Supervisor II Mr. Ismail Rasulong.
This research is a type of quantitative research with the aim of testing the
impact of Covid-19 on the financial performance of manufacturing companies
listed on the Indonesia Stock Exchange. This sample was taken from
manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) which
can be accessed through the website (www.idx.co.id), the research sample was
selected using the purposive sampling method as many as 68 manufacturing
companies listed on the Indonesian stock exchange for the 2019 period. -2020.
The type of data used in this study is quantitative data obtained from financial
statements that have been audited and published by manufacturing companies
listed on the Indonesia Stock Exchange 2019-2020. Data collection is done by
using the Documentation technique. In this study, the data source used is
secondary data. The analytical methods used in this study include: By using the
Descriptive Statistical Test and the Wilcoxon Signed Rank Test Differential Test.
The results of the study show data using statistical calculations through the
Package For The Social Science (SPSS) application regarding the impact of
Covid-19 on the financial performance of manufacturing companies listed on the
Indonesia Stock Exchange using Profitability Ratios (Net Profit Margin, Return On
Total Assets, and Return On Total Equity) to measure the comparison of financial
performance before and after the announcement of the COVID-19 pandemic in
Indonesia. The results of the study show that: 1) Covid-19 has an impact on the
company's financial performance as measured by Net Profit Margin. 2) Covid-19
has an impact on the company's financial performance as measured by Return
On Total Assets (ROA). 3) Covid-19 has an impact on the company's financial
performance as measured by Return On Total Equity (ROE).

Keywords: Covid-19, Company's financial performance, Profitability ratio

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................................v

HALAMAN PENGESAHAN................................. Error! Bookmark not defined.

SURAT PERSYATAAN KEABSAHAN ............... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................x

ABSTRACT .................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ................................... Error! Bookmark not defined.


B. Rumusan Masalah ..............................Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penelitian ................................Error! Bookmark not defined.
4. Manfaat Penelitian .............................. Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................. Error! Bookmark not defined.

A. Tinjauan Teori..................................... Error! Bookmark not defined.


B. Tinjauan Empiris ................................. Error! Bookmark not defined.
C. Kerangka Konsep ...............................Error! Bookmark not defined.
D. Hipotesis.............................................Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ........................... Error! Bookmark not defined.

A. Jenis Penelitian ..................................Error! Bookmark not defined.


B. Lokasi dan Waktu Penelitian...............Error! Bookmark not defined.
C. Definisi Operasional dan Variabel ....... Error! Bookmark not defined.
D. Populasi dan Sampel ..........................Error! Bookmark not defined.
E. Teknik Pengumpulan Data..................Error! Bookmark not defined.
F. Teknik Analisis....................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

xii
A. Gambaran dan Objek Penelitian ......... Error! Bookmark not defined.
B. Perusahaan Manufaktur ..................... Error! Bookmark not defined.
C. Hasil Analisis Data Dan Uji Hipotesis .. Error! Bookmark not defined.
D. Pembahasan ......................................Error! Bookmark not defined.
BAB V PENUTUP ............................................... Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan .........................................Error! Bookmark not defined.


B. Saran .................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA............................................ Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN.................................................................................................... 68

xiii
xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 kasus konfirmasi COVID-19 .............................................................................. 2

Tabel 1.2 pertumbuhan ekonomi sisi lapangan usaha ...................................................... 4

Tabel 1.3 penelitian terdahulu .......................................................................................... 27

Tabel 3.1 kriteria prusahaan ............................................................................................. 37

Tabel 3.2 perusahaan sampel penelitian .......................................................................... 38

Tabel 4.2 Descriptive Statistics Net Profit Margin (NPM) .................................................. 59

Tabel 4.3 Descriptive Statistics Return On Total Assets (ROA) ........................................ 51

Tabel 4.4 Descriptive Statistics Return On Total Equity (ROE) ......................................... 51

Tabel 4.5 perbandingan rata-rata sebelum dan setelah Covid-19 ..................................... 53

Tabel 4.6 Uji Beda Wilcoxon Signed Rank Test Net Profit Margin (NPM) ........................ 54

Tabel 4.7 Uji Beda Wilcoxon Signed Rank Test Return On Total Assets ROA) ................ 55

Tabel 4.8 Uji Beda Wilcoxon Signed Rank Test Return On Total Equity (ROE) ................ 56

xiv
xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ………………………………………………….….31

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ......................................49

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tahun 2020 merupakan awal mula munculnya wabah pandemi

Coronavirus Disease (COVID-19) di Indonesia. Wabah virus ini awalnya

ditemukan pada akhir tahun 2019 di Wuhan, China.Saking cepatnya

penyebaran virus ini, banyak orang dari negara lain, termasuk Indonesia,

yang terjangkit.Pada 2 Maret 2020, kasus pertama Covid-19 dilaporkan di

Indonesia, dengan ditemukannya dua orang yang terinfeksi di masyarakat,

yang dengan cepat menyebar ke daerah sekitarnya.

Berdasarkan data dari Grup Percepatan COVID-19, Indonesia

menempati urutan ke-20 dunia dalam hal kasus positif virus corona, dengan

1.534.255 kasus terkonfirmasi dan 41.669 kematian. (JHU CSSE COVID-

19, t.thn.).

Tabel 1.1

Kasus terkonfirmasi COVID-19

No Negara Total Kasus Total Total


Positif Meninggal Vaksinasi

1 Amerika Serikat 30.732.250 554.579 59.858.146

2 Brasil 12.984.956 331.433 5.078.476

3 India 12.589.067 165.101 10.240.181

4 Prancis 4.788.117 96.046 3.029.747

5 Rusia 4.529.576 98.713 4.593.824

1
2

6 Britania Raya 4.359.388 126.836 5.205.505

7 Italia 3.668.264 111.030 3.423.641

8 Turki 3.487.050 32.263 7.124.023

9 Spanyol 3.300.965 75.698 2.841.148

10 Jerman 2.896.329 77.060 4.334.150

11 Kolombia 2.446.219 64.094 364.253

20 Indonesia 1.534.255 41.669 3.867.762

Karena wabah Covid-19 yang begitu cepat menyebar, pemerintah

telah melakukan sejumlah langkah untuk memeranginya, antara lain

mendorong seluruh masyarakat untuk bahu-membahu menghentikan

penyebaran virus dengan menerapkan Pembatasan Sosial (Physical

Distancing),

Dengan menggunakan berbagai alat protokol kesehatan seperti

senantiasa menggunakan masker, handsanitaiser. Kegiatan proses ajar

mengajar di rana pendidikan dilakukan secara daring, serta menerapkan

work from home sampai dengan memberikan vaksin dengan harapan dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada manusia sehingga tidak mudah

terjangkit oleh virus tersebut.

Tentu saja, perkembangan wabah COVID-19 yang begitu cepat

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia,

khususnya pada program pemerintah seperti kebijakan pembatasan sosial

yang mengharuskan semua orang bekerja di luar rumah, yang berdampak

pada berbagai sektor ekonomi.

Virusnya tidak ada. Karena penetapan kebijakan ini sebagai dampak

dari Covid-19, para pelaku usaha terpaksa melakukan Pemutusan

Hubungan Kerja (PHK). Menurut data Kementerian Keuangan, pandemi


3

COVID-19 mengakibatkan jumlah laporan meningkat 2,67 juta. sehingga

pada November 2020, jumlah orang yang telah membaca buku mencapai

9,77 juta (Detiknews, 2020). Sementara itu, menurut data Badan Pusat

Statistik (BPS), 32,66 persen pelaku usaha melakukan pemotongan jam

kerja selama wabah COVID-19 per 7 Oktober 2020. Sementara itu, 17,06

persen bisnis memberhentikan karyawan tanpa dibayar, dengan 12,83

persen di antaranya dipecat dalam waktu singkat. 2020 (Indonesia)

Penurunan pertumbuhan ekonomi paling signifikan terjadi pada bidang

usaha perdagangan, penyediaan penginapan, transportasi, dan

pergudangan di sektor pariwisata, serta berkurangnya mobilitas masyarakat.

Sektor manufaktur, yang menyumbang sebagian besar PDB, mengalami

penurunan kinerja. Perseroan menghentikan sementara kegiatan produksi

karena pengurangan impor bahan baku dan upaya pencegahan virus Covid-

19. Salah satu penyebab banyak organisasi melakukan pemutusan

hubungan kerja (PHK) adalah penurunan permintaan konsumen (PHK). PT

Fast Food Indonesia Tbk (FAST), selaku pemegang izin gerai KFC di masa

pandemi, menutup 155 gerai di seluruh Indonesia karena mall atau plaza

dianggap tutup akibat terdampak Covid-19, menjadi salah satu perusahaan

yang melakukan PHK atau PHK. staf yang diberhentikan. Selain itu,

sebanyak 4.988 karyawan di-PHK akibat pembatasan yang diberlakukan

selama wabah, yang mengakibatkan penghentian operasional hingga

pendapatan mereka berkurang setengahnya. (2020, Kumparan Bisnis)


4

Tabel1.2

Pertumbuhan ekonomi sisi lapangan usaha

2019 2020
Komponen 2019
I II III IV I

Peternakan, Pertanian, Kehutanan,

Perikanan 1,82 5,33 3,12 4,26 3,64 0,02

Penggalian dan Pertambangan 2,32 -0,71 2,34 0,94 1,22 0,43

Industri Pengolahan 3,85 3,54 4,14 3,66 3,8 2,06

Listrik, Gas, Air Bersih dan

Pengadaan Air 4,48 2,65 3,83 5,96 4,24 3,91

Konstruksi 5,91 5,69 5,65 5,79 5,76 2,9

Perdagangan dan Penyediaan

Akomodasi 5,34 4,8 4,61 4,65 4,48 1,67

Pergudangan, Transportasi, Informasi

dan Komunikasi 7,45 7,93 8,09 8,75 8,06 6,07

Jasa Keuangan, Real Estat, Jasa

Perusahaan 7,26 6,03 6,94 8,04 7,07 7,31

Jasa-Jasa Lainnya 7,12 8,41 6,43 5,45 6,81 5,72

PDB 5,07 5,05 5,02 4,97 5,02 2,97

(Sumber: Badan Pusat Statistik)

Covid-19 berdampak pada bisnis manufaktur. Industri manufaktur

memiliki dampak signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

Indonesia. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Indonesia berada

di bawah tekanan pada akhir kuartal pertama tahun 2020, menurut data
5

Kementerian Perindustrian. Ini terjadi dalam pengurangan kapasitas hampir

50% di berbagai industri. Omset yang diterima, serta harga saham

perusahaan, dapat digunakan untuk menentukan keadaan perusahaan.

Pendekatan keuangan laporan keuangan merupakan metrik yang paling

sering digunakan dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan.

Dalam menjalankan bisnis, rasio keuangan sangatlah penting. Seorang

pemilik bisnis harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang rasio

keuangan yang akan digunakan untuk menilai keberhasilan keuangan

perusahaan di masa depan. Rasio Keuangan dijadikan sebagai tolak ukur

dalam mengetahui keadaan dan keberhasilan keuangan suatu perusahaan,

serta dapat dijadikan acuan dalam mengambil keputusan, menurut

(Roosdiana, 2021).

Selanjutnya, sejumlah aspek penting dapat mempengaruhi

keberhasilan perusahaan, termasuk efikasi dan efisiensi, otoritas atau

otoritas, kepatuhan terhadap aturan dan peraturan yang berlaku, dan

aktivitas yang terkait dengan inovasi dan daya pikir di dalam perusahaan.

Dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan yang

diperbandingkan kita dapat melakukan Analisis rasio keuangan yang

berguna untuk penentu kinerja keuangan perusahaan yang berguna untuk

manajemen perusahaan. Rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio

solvabilitas, dan rasio aktivitas adalah semua ukuran kesehatan

perusahaan yang dapat ditemukan dalam laporan keuangan. Berdasarkan

latar belakang diatas penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan antara variabel dependen yakni kinerja keuangan

perusahaan dengan variabel independen berupa dampak Covid-19 yang

terjadi pada perusahaan yang terdaftar dibursa efek Indonesia. Sehingga


6

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Dampak Covid-

19 terhadap kinerja keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat di rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Covid-19 Berdampak terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

Manufaktur yang diukur menggunakan Net Profit Margin ?

2. Apakah Covid-19 Berdampak terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

Manufaktur yang diukur menggunakan Return On Total Asset ?

3. Apakah Covid-19 Berdampak terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

Manufaktur yang diukur menggunakan Return On Total Equity ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Apakah Covid-19 Berdampak terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan Manufaktur yang diukur menggunakan Net

Profit Margin.

2. Untuk mengetahui Apakah Covid-19 Berdampak terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan Manufaktur yang diukur menggunakan Return

On Total Asset.

3. Untuk mengetahui Apakah Covid-19 Berdampak terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan Manufaktur yang diukur menggunakan Return

On Total Equity.
7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat yang dapat diperoleh secara teoritis dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Hal ini dimaksudkan agar temuan penelitian ini akan memberikan

kontribusi bagi kemajuan ilmu akuntansi secara umum dengan

mengungkapkan jika masalah sosial memiliki dampak langsung

pada keberhasilan keuangan perusahaan.

b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai

referensi dan sumber informasi dalam pembuatan artikel ilmiah di

bidang akuntansi khususnya bidang keuangan dan auditing.

2. Keuntungan Praktis

Manfaat bagi perusahaan, penulis, peneliti lain, dan institusi antara lain

dapat diwujudkan dalam praktik, sebagai berikut:

a. Bagi Perusahaan

Diharapkan pada penelitian ini dapat menjadi bahan

masukan yang dapat dipertimbangkan bagi pihak perusahaan atau

bidang usaha dalam mempertahankan kelansungan hidup

perusahaannya jika nanti menghadapi kondisi yang serupa seperti

dimasa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

b. Bagi penulis

Diharapkan bahwa dengan mempelajari ilmu akuntansi

dalam proses perkuliahan, penulis akan dapat mempelajari lebih

lanjut tentangnya, membangun keterampilan penalaran, dan

memperoleh pola pikir ilmiah, yang kemudian dapat mereka


8

terapkan untuk menulis penelitian ini. Diharapkan bahwa penelitian

ini akan memberi penulis pengetahuan dan pengalaman keuangan

dan auditing yang segar.

c. Bagi peneliti lain diharapkan penelitian ini bisa menjadi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman, referensi,

dan perbandingan bagi para akademisi yang akan melakukan

penelitian di sektor yang sama, khususnya dalam hal keberhasilan

keuangan perusahaan.

d. Bagi universitas

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi penambah referensi

dan pedoman bagi institusi di perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar serta menambah informasi dan

pengetahuan serta minat mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

khususnya pada program studi Akuntansi.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Covid-19

Covid-19 adalah virus baru yang menyebabkan penyakit menular

(WHO, 2020). Virus ini pertama kali terdeteksi di China pada Desember

2019, tepatnya di Wuhan. World Health Organization (WHO) atau Badan

Kesehatan Dunia telah menyatakan wabah virus ini sebagai pandemi

karena banyaknya infeksi yang telah menyebar di dunia dari manusia ke

manusia (Qiu, Rutherford, Mao & Chu, 2017). Pada 9 Maret 2020,

Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan Covid-19 sebagai pandemi.

Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama Covid-19 di

Indonesia pada 2 Maret 2020. (ihsanudin, 2020). Ada 5.817.386 kasus

yang dikonfirmasi dan 362.705 kematian yang tercatat dari 213 negara

pada 30 Mei 2020. Angka ini mewakili 6,23 persen dari total jumlah kasus

(WHO, 2020).

Berdasarkan Data dari (COVID Live Update, 2021) Terdapat

beberapa negara yakni Amerika serikat, India, Brazil, Perancis, Rusia,

Turki, Inggris, Italia, Spanyol, Jerman, Argentina, Kolumbia, Polandia,

termasuk Iran adalah negara yang sudah mempunyai total kasus yang

telah lama melampaui jumlah kasus di Cina yang merupakan asal muasal

munculnya virus. Korban tewas terbesar saat ini masih ditempati oleh

Amerika Serikat yang di kuti oleh India yag jumlah kasusnya meningkat

dengan cepat. Di tahun sebelumnya Presiden Joko Widodo, dalam

menyikapi situasi di Indonesia yaitu meningkatnya jumlah kasus

9
10

terkonfirmasi Covid-19, telah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala

Besar (PSBB) (ihsanudin, 2020) yang dituangkan dalam peraturan

pemerintah yaitu PP 21 Tahun 2020 yang menjadi dasar hukum

pelaksanaannya.

PSBB yang disahkan pada 31 Maret 2020 diharapkan mampu

menghentikan penyebaran virus Covid-19 (BPK RI, 2020). Yang dimaksud

dengan PSBB dalam Peraturan Pemerintah ini adalah kegiatan khusus

bagi penduduk terinfeksi Covid-19 yang berdomisili di suatu lokasi tertentu.

Menurut PP ini, PSBB adalah pembatasan kegiatan tertentu bagi penduduk

di suatu wilayah yang terindikasi terkontaminasi Covid-19, dan tolok ukur

penerapan PSBB adalah meningkatnya angka kesakitan dan kematian

akibat Covid-19. Pasal 3 menjelaskan kriteria pelaksanaan PSBB, yaitu jika

jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 meningkat dan menyebar

dengan cepat ke berbagai daerah, maka akan dilakukan PSBB yang

meliputi penutupan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan

keagamaan, dan pembatasan kegiatan. kegiatan di tempat-tempat umum.

(Badan Penelitian BPK, 2020)

PSBB merupakan kegiatan khusus penduduk dalam Peraturan

Pemerintah ini. Meningkatnya kerusakan ekonomi di Indonesia diakibatkan

oleh meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 (Sihaloho, 2020).

Pelemahan yang cepat penyebarannya ke berbagai tempat merupakan

salah satu karakteristik yang dapat mempengaruhi perekonomian

Indonesia. Menurunnya kinerja dan perlambatan pertumbuhan usaha

diberbagai sektor perekonomian, dapat mengakibatkan penurunan

permintaan terhadap pasar.


11

2. Laporan keuangan

a. Definisi Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut (Kasmir, 2011)

Merupakan laporan yang menunjjukan kondisi keuangan perusahaan

pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Setiap laporan

keuangan ini digunakan untuk berbagai jenis kebutuhan yang

diperlukan oleh penggunanya.

Menurut (Fahmi, 2011) Laporan keuangan merupakan suatu

informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana

selanjutnya akan menjadi suatu informasi yang dapat

menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan dan (Farid &

Siswanto, 2011) mengatakan “laporan keuangan merupakan

informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada

pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat financial.

Standar akuntansi keuangan memberikan pengertian

tentang laporan keuangan yaitu, Ikatan Akuntan Indonesia

menjelaskan bahwa “Laporan keuangan ialah neraca dan

perhitungan laba laporan perubahan posisi keuangan (misalnya,

laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan laporan lain

serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

laporan keuangan “. Menurut Gibson pengguna laporan keuangan

adalah “A company manager, stockholders, bandholders, security

analysts, supplieerst, lending intitusions, emplyees, labar unions,

regultory authorities, and general public”.


12

Menurut munawir laporan keuangan merupakan salah satu

informasi keuangan bersumber dari intern perusahaan yang

bersangkutan. Bahwa laporan keuangan utama meliputi neraca,

laporan laba rugi, dan laporan aliran kas serta footnotes

(merupakan bagian integral dari laporan keuangan).

Dalam praktiknya menurut (Syahrial & Purba, 2013)

terdapat berbagai macam jenis laporan keuangan,yaitu:

1) Neraca

Neraca merupakan ringkasan posisi keuangan

perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjjukkan total aktiva

dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik (modal

saham dan laba ditahan)

2) Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan ringkasan pendapatan dan

beban biaya perusahaan dalam periode tertentu diakhiri dengan

laba atau rugi periode tersebut.

3) Laporan Ekuitas

Laporan ekuitas pemegang saham itu menyajikan

perubahan-perubahan terhadap pos-pos ekuitas. Pada umumnya

rincian pos-pos ekuitas, yaitu modal saham (biasa dan preferen),

tambahan modal disetor, Laba ditahan, saham perbendaharaan

(treasury stock).

4) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan menunjjukan kas yang

masuk (cash in) dan kas yang keluar (cash out) bagi aktifitas
13

operasi investaso dan keuangan secara terpisah selama satu

periode tertentu.

b. Pengguna Laporan keuangan

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Pengguna laporan

keuangan terdiri dari beberapa pihak yaitu investor, karyawan,

pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan,

pemerintah serta lembaga-lembaganya dan masyarakat. Dalam

menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan

informasi yang berbeda-beda. Beberapa kebutuhannya itu meliputi:

1) Invetor

Laporan keuangan sangat penting bagi investor karena

dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan dalam hal

membeli, menahan, atau menjual saham. Laporan keuangan

sangat penting bagi pemegang saham karena memberikan

informasi yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan

perusahaan untuk membayar dividen.

2) Karyawan

Laporan keuangan juga dapat digunakan oleh karyawan

untuk mempelajari stabilitas dan profitabilitas perusahaan.

Beberapa karyawan juga menganalisis laporan keuangan untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam membayar gaji,

memberikan manfaat pensiun, dan menciptakan prospek kerja.


14

3) Pemberi pinjaman

Bagi para pemberi pinjaman informasi yang ada pada laporan

keuangan digunakan untuk mengetahui pinjaman serta bunga

yang dapat dibayarkan oleh perusahaan pada saat jatuh tempo.

4) Pemasok dan Kreditor usaha

Untuk para pemasok dan kreditor usaha laporan keuangan

digunakan untuk mengetahui informasi mengenai jumlah terutang

yang dapat dibayarkan perusahaan pada saat jatuh tempo.

5) Pelanggan

Pelanggan menggunakan informasi laporan keuangan untuk

menilai mengenai kelansungan hidup sebuah perusahaan,

terutama jika mereka terikat dalam perjanjian jangka panjang

dengan perusahaan.

6) Pemerintah

Untuk pejabat pemerintah dan berbagai entitas yang

memiliki kepentingan dalam alokasi sumber daya dan aktivitas

perusahaan dan berada di bawah pengawasan mereka. Informasi

ini digunakan untuk mengawasi aktivitas bisnis, menetapkan

undang-undang perpajakan, dan mengumpulkan data pendapatan

nasional dan statistik yang diamanatkan pemerintah lainnya.

7) Masyarakat

Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan

memberikan informasi tentang tren dan perkembangan terkini

kemakmuran perusahaan dan rangkaian kegiatannya.


15

c. Fungsi dan Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan diperlukan untuk menilai operasi dan

pengembangan perusahaan dari waktu ke waktu dan untuk

menentukan sejauh mana kemajuan organisasi menuju tujuannya.

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu prosedur

akuntansi yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan data

keuangan atau kegiatan perusahaan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan dengan data atau kegiatan organisasi tersebut.

Akibatnya, akun keuangan memainkan peran besar dan memiliki

pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan. Tujuan laporan

keuangan, menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (1984), adalah untuk:

1. Memberikan informasi keuangan yang kredibel tentang aset dan

kewajiban perusahaan, serta modalnya.

2. Untuk memberikan informasi yang akurat tentang perubahan

kekayaan bersih perusahaan (aset dikurangi kewajiban) sebagai

akibat dari operasi bisnis untuk menghasilkan keuntungan.

3. Memberikan data keuangan yang membantu pemakai laporan

dalam menentukan potensi keuntungan perusahaan.

4. Untuk menawarkan informasi penting tambahan tentang aset dan

kewajiban perusahaan, seperti informasi tentang pembiayaan dan

kegiatan investasi.

5. Mempublikasikan sebanyak mungkin informasi laporan keuangan

lainnya yang relevan dengan kebutuhan pengguna laporan, seperti

informasi tentang kebijakan akuntansi perusahaan.


16

3. Kinerja Keuangan

a. Definisi

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan

untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

kewajibannya dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan

keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan membuat suatu

laporan keuangan yang telah memenuhi standar dan ketentuan

SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP (General Acepted

Accounting Principle). Pengukuran kinerja keuangan adalah

kegiatan perusahaan dalam mengukur dan mengelola kegiatan

atau Selama periode akuntansi, kegiatan perusahaan dilakukan

dengan baik dan efektif. dengan menggunakan beberapa rasio

keuangan diantaranya rasio liquiditas, rasio solvabilitas, rasio

aktivitas, dan rasio profitabilitas.

b. Tahap-tahap dalam menganalisis kinerja keuangan

Setiap perusahaan mempunyai penilaiazn kinerja yang

berbeda-beda karena itu tergantung kepada ruang lingkup bisnis

yang dijalankannya. Maka di sisni ada 5 (lima) tahap dalam

menganalisisi kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum,

yaitu:

1) Melakukan review terhadap data laporan keuangan

Review disini dapat dilakukan dengan tujuan agar laporan

keuangan yang telah dibuat tersebut sesuai dengan

penerapan kaidah-kaidah yang telah berlaku secara umu

didalam dunia akuntansi.

2) Melakukan perhitungan
17

Metode perhitungan diterapkan sesuai dengan kondisi dan

kesulitan yang ada, sehingga hasil perhitungan tersebut

menghasilkan suatu kesimpulan yang sesuai dengan analisis

yang dimaksud.

3) Menganalisis dan membandingkan hasil perhitungan

Perbandingan dilakukan dengan hasil perhitungan dari berbagai

perusahaan lain berdasarkan hasil perhitungan yang telah

diterima. Saat membuat perbandingan, ada dua cara yang dapat

digunakan:

a. Analisis deret waktu

b. Tampilan penampang

` `Diharapkan berdasarkan hasil dari kedua pendekatan di

atas, selanjutnya dapat diambil kesimpulan yang menyatakan

status perusahaan dalam kondisi sangat baik, baik,

sedang/normal, tidak baik, atau sangat buruk.

4) Menguraikan masalah yang telah ditemukan

Setelah ketiga tahapan tersebut selesai, dilakukan interpretasi

untuk mengetahui tantangan dan kendala apa yang dialami

perusahaan.

5) Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah

Setelah mengidentifikasi banyak masalah yang dihadapi, kini

kami mencari solusi untuk memberikan masukan atau masukan

agar masalah yang selama ini menjadi kendala dan hambatan

dapat teratasi.

c. Pengaruh auditor dalam menilai kinerja keuangan


18

Menurut (Mulyadi, 2002) Auditing merupakan proses

sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif

atas tuduhan kegiatan ekonomi dan kegiatan dengan tujuan untuk

menetapkan tingkat kesesuaian antara laporan dengan kriteria yang

telah ditetapkan, serta penyampaian hasil kepada pengguna yang

bersangkutan. Sedangkan menurut (Agoes, 2004) Audit merupakan

pemeriksaan yang dilakukan untuk secara kritis dan sistematis oleh

pihak yang independen, laporan keuangan yang disusun oleh

manajemen dan catatan akuntansi dan bukti pendukung, dalam

rangka memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan.

Jadi dapat disimpulkan seorang Auditor adalah sebuah profesi

seseorang yang mempunyai kualifikasi tertentu dalam melakukan

tugas audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan,

organisasi, lembaga, atau instansi.

Dalam dunia audit terbagi atas dua, ada yang namanya audit

keuangan dan audit manajemen. Audit keuangan sumber

penilaiannya dapat kita lihat pada laporan keuangan perusahaan,

data-data keuangan merupakan data-data masa lalu, tetapi dari data-

data itulah kita dapat mem-fotcast perihal bagaimana kondisi sebuah

perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Tujuan utama dari

pemeriksaan akuntan (audit) merupakan untuk menentukan apakah

Financial statement (laporan keuangan) menyajikan secara wajar

atau tidak keberadaan keuangan dan hasil usaha disuatu company

(perusahaan). (Fahmi, 2011)

Secara umum terdapat empat pendapat akuntan yang

diberikan dalam suatu penilaian yaitu:


19

1) Unqualified opinion (suatu bentuk pendapat wajar tanpa

kualifikasi)

2) Qualified opinion (suatu bentuk pendapat wajar dengan

kualifikasi)

3) Adverse opinion (suatu bentu pendapat tidak wajar)

4) Disclaimer opinion (suatu bentuk pernyataan menolak

memberikan pendapat)

d. Pengaruh kepemimpinan terhadap kualitas kinerja keuangan

Dalam suatu organisasi peran dan fungsi pemimpin dalam

mendorong pembentukan organisasi yang diharapkan menjadi

dominan. Pada era globalisasi seperti saat ini, kepemimpinan yang

dibutuhkan adalah yang memiliki nilai kompetensi yang tinggi, dan

kompetensi itu bisa diperoleh jika pemimpin tersebut telah memiliki

experience (pengalaman) dan science (ilmu pengetahuan) yang

maksimal.

Secara sederhana pada saat seseorang sedang menggeluti

sebuah pekerjaan 3-4 tahun ia telah dapat menguasai pekerjaan

tersebut dengan baik, dengan kondisi yang demikian itu kebutuhan

pekerjaan yang menantang tidak bisa dikesampingkan karena

baginya kondisi dan situasi pekerjaan tersebut jika terlalu lama maka

akan menjadi membosankan. Banyak pihak yang selalu mengincar

jabatan tinggi dalam suatu perusahaan, sehingga menimbulkan

perilaku seperti tackling dan cornering dari belakang, serta upaya

untuk menghambat kemajuan keberhasilan bawahan. Jenis masalah

ini sering muncul antara pemimpin dan karyawan potensial.


20

Andrias Harefa mengungkapkan pemikirannya. “Namun bagi

saya pertumbuhan dan perkembangan orang-orang yang berpotensi

menjadi pemimpin bisnis justru menjadi tantangan untuk menyalurkan

mereka supaya dapat meraih peluang-peluang baru dan mendirikan

unit-unit bisnis baru, sehingga seluruh pipa kepemimpinan

(leadership pipeline) ini terus –menerus memproduksi pemimpin baru

yang dapat menyinsong peluang baru di suatu organisasi”.

Karyawan merupakan salah satu jenis aset internal yang

paling berharga yang dimiliki oleh perusahaan, artinya kebijakan dan

upaya yang kuat untuk selalu menjaga dan mempertahankan

karyawan harus dapat menghindari keadaan yang menyebabkan

perusahaan gagal memenuhi tujuannya. "Faktor-faktor yang

mengakibatkan tidak tercapainya tujuan organisasi antara lain:

1) Manajemen Overrides atau Kolusi," menurut Moeller & Wiit.

2) Pengendalian Internal vs. Biaya (Moeller & Witt, 1999).

Sangat penting untuk menghubungkan kinerja keuangan dengan

kinerja keuangan kualitatif dan ekonomi ketika mengevaluasi kinerja

keuangan perusahaan. Kinerja keuangan suatu perusahaan

ditentukan oleh berbagai keputusan individu yang dibuat oleh

manajemen secara teratur. Laporan laba rugi memuat unsur-unsur

yang secara langsung relevan dengan pengukuran kinerja keuangan

berupa beban, biaya, dan pendapatan. Ada tiga jenis prosedur

analisis laporan keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja

keuangan perusahaan:

1) Analisis Horizontal (Analisis Tren)


21

Dalam metode ini, analisis dilakukan dengan membandingkan

item yang sama dari waktu ke waktu untuk melihat bagaimana

perubahan dan trennya.

Pos-pos laporan keuangan tahun sebelumnya disebut sebagai

indeks 100.

2) Analisis Vertikal (Analisis Ukuran Umum)

Metode ini membandingkan satu item dalam laporan

keuangan yang sama untuk waktu yang sama dengan yang lain.

3) Analisis Rasio

Analisis dilakukan dengan menggunakan metode ini dengan

membandingkan angka-angka dalam laporan keuangan, yaitu

dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Analisis rasio

likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas adalah contoh

rasio.

4. Rasio Keuangan

a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Rasio dapat dipahami sebagai hasil yang diperoleh antara

satu dengan jumlah yang lainnya. Rasio sendiri menurut Joel G.

Siegel dan Jae K. Shim (2012:44) merupakan hubungan antara

satu jumlah dengan jumlah lainnya. Dimana Agnes Sawir

menambahkan perbandingan tersebut dapat memberikan

gambaran relatif tentang kondisi keungan dan prestasi

perusahaan.

Berikut ini adalah bentuk-bentuk rasio keuangan menurut

beberapa ahli keuangan yaitu :


22

1. Menurut J. Fred Weston, rasio keuangan dapat berbentuk sebagai

berikut.

a) Rasio Likuiditas (a) Rasio Likuiditas (b) Rasio Likuiditas (Rasio

Likuiditas)

1) Rasio Saat Ini

2) Rasio Arus Luar Biasa (Rasio Cepat atau Rasio Uji Asam)

b) Rasio Solvabilitas (Rasio Leverage)

1) Rasio hutang terhadap aset (debt-to-asset ratio) (Debt Ratio)

2) Besarnya bunga yang telah diperoleh.

3) Cakupan untuk Biaya Tetap

4) Cakupan Arus Kas (Cash Flow Coverage)

c) Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

1) Perputaran Persediaan

2) Rata-rata periode penagihan/perputaran piutang (Average

Collection Period)

3) Perputaran Aset Tetap 4) Perputaran Total Aset

d) Rasio Profitabilitas (Rasio Profitabilitas)

1) Margin Laba Penjualan (Margin Laba atas Penjualan)

2) Kapasitas Penghasilan

3) Total Pengembalian Aset

4) Total Pengembalian Investasi

e) Rasio Ekspansi adalah metrik yang mengukur kemampuan

perusahaan untuk mempertahankan posisi keuangannya dalam

menghadapi pertumbuhan pesat dalam industrinya.

1) peningkatan penjualan

2) peningkatan laba bersih


23

3) Peningkatan laba per saham

4) kenaikan dividen per saham

f) Valuation Ratio, yaitu ukuran kemampuan manajemen untuk

membangun pasar usaha di atas biaya investasi

1) Rasio biaya terhadap pendapatan

2) Rasio nilai pasar terhadap buku

Namun pada penelitian ini analisis laporan keuangan yaitu

menggunakan rasio profitabilitas yang diproyeksikan dengan Net

Profit Margin (NPM), Return On Total Asset(ROA) dan Return On

Total Equity (ROE) dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan.

Rasio Profitabilitas merupakan Rasio Untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam

suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat

efektifitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba

yang dihasilkan dari penjualan atau pendapatan investasi.

Perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan baik apabila mampu

memenuhi target laba yang telah ditetapkan dengan menggunakan

aktiva atau modal yang dimilikinya (Kasmir, 2011).

Rasio Profitabilitas mengukur efektifitas manajemen secara

keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan

yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun

investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik

menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan

perusahaan (Fahmi, 2012). Rasio profitabilitas yang diproyeksikan

untuk mengukur variabel kinerja keuangan ialah sebagai berikut:


24

a. Net Profit Margin (NPM)

Rasio Net Profit Margin (NPM) disebut juga dengan rasio

pendapatan terhadap penjualan. NPM adalah rasio yang

mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

bersih dari penjualan yang dilakukan perusahaan. Rasio ini

mencerminkan efisiensi seluruh bagian seperti produksi,

personalia, pemasaran dan keuangan yang ada di dalam

perusahaan.

Adapun rumus rasio Net Profit Margin (NPM) adalah :

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥


𝑁𝑃𝑀 =
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

Laba Setelah pajak ini dianggap sebagai laba bersih. Karena

itu di beberapa literatur ditemukan jika Earning After Tex (EAT)

ditulis dengan Net Profit atau laba bersih.

b. Return On Total Assets (ROA)

ROA atau juga disebut sebagai Return On Investment

(ROA) merupakan suatu ukuran tentang efektifitas manajemen

dalam mengelola investasinya. Disamping itu hasil pengembalian

investasi menjunjukkan produktivitas dari seluruh dana

perusahaan, baik ,pada pinjaman maupun modal sendiri.

Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah

ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan

sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut

sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan

atau ditempatkan . semakin kecil rasio ini semakin kurang baik,

demikian pula sebaliknya.


25

Adapun rumus Return On Total Assets (ROA) adalah:

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝑇)


𝑅𝑂𝐴 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

c. Return On Total Equity (ROE)

Rasio Return On Total Equity (ROE) disebut juga dengan

laba atas ekuitas. Dibeberapa referensi disebut juga dengan rasio

total asset turnover atau perputaran total aset. Rasio ini mengkaji

sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya

yang dimilikinya untuk mampu memberikan laba atas ekuitas.

Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik. Artinya posisi

pemilik perusahaan semakin kuat demikian pula sebaliknya.

Adapun rumus Return On Total Equity (ROE) adalah :

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝑇)


𝑅𝑂𝐸 =
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

B. Tinjauan Empiris

Penelitian terdahulu pada penelitian ini diharapkan dapat membantu

untuk dijadikan sebagai bahan acuan untuk memperkuat adanya hubungan

antara variabel dependen dan independen.

Tabel 1.3 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Metode Hasil Penelitian


Peneliti Penelitian Penelitian

1 Mariaj.F Dampak Kuantitatif Meski wabah Covid-19 di


Esomar & Pandemi Indonesia berdampak pada
Restia Covid-19 industri hotel, restoran, dan
Chritianty terhadap pariwisata, namun Current
(2021) Kinerja Ratio dan Price Earning Ratio
Keuangan sebelum dan sesudah
Perusahaan pandemi tidak memiliki variasi
Sektor Jasa di yang cukup besar.
Terdapat variasi yang cukup
26

BEI besar antara debt equity to


ratio dan Return on Equity
ratio di Indonesia sebelum dan
sesudah pandemi Covid-19.
Industri hotel, restoran, dan
pariwisata di Indonesia perlu
mengembangkan dan
mempromosikan diri, dan
pemerintah dan pengusaha
industri harus bekerja sama
untuk mengambil upaya
strategis dan konsisten untuk
meningkatkan kinerja industri.
2 Donny Dampak Kuantitatif Berdasarkan temuan, 78
Maha Covid-19 deskriptif persen BLU Kesehatan, 46
Putra terhadap persen BLU Pendidikan, dan
(2020) Proyeksi 47 persen BLU lainnya
Kinerja diperkirakan akan mengalami
keuangan penurunan kinerja keuangan
dan layanan yang signifikan.
dan Kinerja Mayoritas BLU diperkirakan
Layanan mengalami penurunan kinerja
Badan keuangan dan layanan akibat
Layanan pengaruh Covid-19, demikian
Umum di kesimpulan penelitian.
Indonesia. Kesimpulan penelitian ini
memberikan catatan kehati-
hatian dan rekomendasi,
khususnya bagi BLU yang
kinerja keuangan dan
layanannya diperkirakan akan
menurun.

3 Roosdiana Dampak Kuantitatif Temuan studi menunjukkan


(2021) Pandemi deskriptif bahwa tidak ada variasi yang
Covid-19 signifikan dalam rasio
terhadap keuangan untuk perusahaan
Kinerja properti dan real estate dalam
Perusahaan hal rasio likuiditas.
Property dan
Sebelum dan sesudah
Real Estate pengumuman nasional kasus
yang terdaftar pertama Covid-19 tercatat di
di BEI BEI.

Sebelum dan sesudah


Pengumuman Nasional Kasus
Pertama Covid-19, tidak ada
perubahan substansial pada
rasio keuangan berupa rasio
27

profitabilitas untuk perusahaan


properti dan real estate yang
terdaftar di BEI.

Sebelum dan sesudah


Pengumuman Nasional Kasus
Pertama Covid-19, terdapat
varian yang cukup besar pada
rasio keuangan berupa rasio
solvabilitas untuk bisnis
properti dan real estate yang
tercatat di BEI.

Sebelum dan sesudah


Pengumuman Nasional Kasus
Pertama Covid-19, terdapat
varian yang cukup besar pada
rasio keuangan berupa rasio
aktivitas perusahaan properti
dan real estate yang tercatat
di BEI.

4 Ilhami & Analisis Kuantitatif Secara keseluruhan, Covid-19


Dampak tidak berdampak signifikan
Husni Covid-19 terhadap kinerja keuangan
Thamrin terhadap perbankan syariah di
(2021) Kinerja Indonesia, terbukti dari hasil
Keuangan temuan tabel Uji Selisih
Perbangkan (Paired Sample T-Test) rasio
Syariah di CAR, ROA, NPF, dan FDR.
Indonesia. Artinya, perbankan syariah di
Indonesia masih bisa bertahan
menghadapi pandemi jika
Covid-19 tidak menunjukkan
tanda-tanda penurunan di
masa mendatang. Saran
penulis, perbankan syariah di
Indonesia salah satunya
pembiayaan pembiayaan
(FDR) di sektor-sektor baru
tetap mampu bertahan dalam
menghadapi pandemi.

Wabah Covid-19 berkaitan


langsung.

5 Monica Analisis Kuantitatif Buku rasio pasar digunakan


Weni Faktor-Faktor untuk mengukur
Pratiwi yang konservatisme akuntansi
28

(2017) Mempengaruhi dalam penelitian ini, dan


Kinerja ditemukan memiliki dampak
Keuangan yang menguntungkan pada
Perusahaan kinerja keuangan.
Sementara itu, manajemen
laba dinilai menggunakan
akrual diskresioner dalam
penelitian ini dan ternyata
tidak berdampak pada kinerja
keuangan.
Namun, rasio utang terhadap
ekuitas digunakan untuk
mengukur struktur modal
dalam penelitian ini, dan
ternyata memiliki dampak
negatif terhadap kinerja
keuangan..
6 William Faktor-Faktor Purposiv a1 Leverage (DER) diadopsi
Christ dan Yang Sampling berdasarkan pengujian
Lukman Mempengaruhi hipotesis yang telah dilakukan.
Surjadi Kinerja Akibatnya, Leverage (DER)
(2021) Keuangan dapat dikatakan berdampak
Perusahaan negatif terhadap kinerja
Manufaktur. keuangan.
Dalam hal ini, korporasi harus
memperhatikan dengan
cermat jumlah utang yang
harus dibayarnya.
Ketika suatu perusahaan
menerima Leverage (DER)
yang rendah, maka
berdampak negatif pada
kinerja keuangannya.

Berdasarkan hasil pengujian


hipotesis, Ha2 Intellectual
Capital (VAIC) ditolak.
Akibatnya, dapat disimpulkan
bahwa Intellectual Capital
(VAIC) tidak berdampak pada
kinerja keuangan.

Firm Size Ha3 ditolak sesuai


dengan uji hipotesis yang
dilakukan.
Akibatnya, adalah mungkin
untuk menyimpulkan bahwa
pengembalian aset tidak
berdampak positif pada kinerja
29

keuangan.

Kepemilikan Manajerial Ha4


ditolak sesuai dengan uji
hipotesis yang dilakukan.
Akibatnya, dapat disimpulkan
bahwa kepemilikan manajerial
tidak memiliki pengaruh yang
merugikan terhadap kinerja
keuangan.
7 Maria J.F. Analisa Kuantitatif Tabel Paired Sample T-Test
Esomar Dampak mengungkapkan bahwa ada
(2021) Covid-19 varians kinerja keuangan
terhadap organisasi keuangan di
Kinerja Indonesia, berdasarkan
Keuangan temuan pengolahan data.
Perusahaan Sebelum dan sesudah
Pembiayaan di epidemi COVID-19, rasio
Indonesia FDR, NPF, ROA, dan ROE
mengungkapkan variasi yang
cukup besar dalam kinerja
keuangan di bidang keuangan
industri.
Oleh karena itu, industri jasa
keuangan harus mengambil
langkah-langkah strategis dan
inovatif untuk meningkatkan
kinerja keuangan.
Bisnis keuangan memperkuat
praktik manajemen risiko
mereka dan menyediakan
keuangan komunitas,
menurunkan rasio kredit
bermasalah dan meningkatkan
pendapatan.

C. Kerangka Konsep

Dalam kerangka Konsep ini meliputi penjelasan ataupun pemaparan

mengenai masalah yang menjadi objek dalam penelitian ini. Kerangka

konsep ini dibuat untuk memberikan gambaran terhadap penelitian yang

akan dilakukan yaitu mengenai Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan. Dalam kerangka konsep tersebut dapat dijelaskan

bahwa untuk mengetahui apakah Covid-19 berdampak terhadap Kinerja


30

Keuangan Perusahaan maka dilakukan uji perbandingan terhadap laporan –

laporan keuangan perusahaan perusahaan sebelum dan sesudah di

tetapkannya status darurat Covid-19 Di Indonesia dengan menggunakan

Analisis Rasio Profitabilitas. Rasio Profitabilitas yang diproyeksikan untuk

mengukur kinerja dari setiap perusahaan melalui laporan keuangannya yaitu

NPM, ROE, dan ROA.

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Penetapan status darurat


Covid-19 di Indonesia

Data Laporan Keuangan Data Laporan Keuangan


Perusahaan Sebelum Penetapan Perusahaan Setelah Penetapan
status darurat Covid-19 di Indonesia status darurat Covid-19 di Indonesia
Yang dikukur menggunakan Rasio Yang dikukur menggunakan Rasio
NPM, ROA, dan ROE. NPM, ROA, dan ROE.

Dampak Covid-19 terhadap kinerja


keuangan perusahaan

D. Hipotesis

Kinerja keuangan mengacu pada kapasitas perusahaan untuk

melakukan operasi bisnis yang khas sedemikian rupa sehingga

menghasilkan keuntungan dan memenuhi semua komitmennya secara tepat

waktu dan sesuai.

Berdasarkan kondisi yang terjadi dimasa pandemic Covid-19

pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar


31

(PSBB). Kebijakan PSBB ini menyebabkan masyarakat untuk mengurangi

efektifitas masyarakat dan perusahaan dalam aktifitas jual dan beli. Hal ini

tentunya menimbulkan dampak yang negative dimana menurunnya

pertumbuhan ekonomi berbagai sektor perusahaan. Menurunnya daya beli

masyarakat menyebabkan perusahaan tidak dapat optimal dalam

memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan laba bahkan

beresiko mengalami kerugian karena mengalami kesulitan dalam aktivitas

jual beli untuk menjaga dan meningkatkan kinerja keuangannya.

Berdasarkan hasil penelitian dari (Esomar & Chritianty, 2021)

dampak dari pandemi covid-19 tidak hanya mempengaruhi kesehatan

masyarakat tetapi juga memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi

yang menurun di berbagai subsektor usaha seperti sektor hotel, restoran,

dan pariwisata. Di sisi lain, menurut penelitian dari (Esomar JF, 2021),

terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada industri

perusahaan pembiayaan sebelum dan sesudah pandemi Covid-19,

berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan Paired Sample T- Uji

pada rasio FDR, NPF, ROA, dan ROE.

Serta penelitian dari (Pratama, Pontoh, & Pinatik, 2021) dalam

penelitiannya terhadap perusahaan ritel yang terdaftar dibursa efek

indoensia, Kinerja perusahaan yang diukur menggunakan ROA,ROE dan

NPM signifikan menunjukkan adanya penurunan terhadap kinerja keuangan

perusahaan Namun, tidak ada perbedaan substansial dalam NPM

perusahaan ritel selama epidemi Covid-19.

H1 :Pandemi Covid-19 berdampak terhadap Kinerja Keuangan

perusahaan yang diukur menggunakan rasio Net Profith Margin


32

H2 :Pandemi Covid-19 berdampak terhadap kinerja keuangan

perusahaan yang diukur menggunakan rasio Return On Total

Assets

H3 :Pandemi Covid-19 berdampak terhadap kinerja keuangan

perusahaan yang diukur menggunakan rasio Return On Total

Equity
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah metode

kuantitatif, karena pada penelitian ini berkaitan dengan angka-angka serta

objek penelitian ini yaitu pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan deskriptif, yakni pendekatan yang digunakan untuk

menganalisisi data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanya bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi .

Metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai investigasi sistematis

terhadap fenomena dengan mengumpulkan data yang dapat di ukur dengan

melakukan teknik statistik, matematika atau komputasi. (Syafnidawaty, 2020)

Mempunyai ciri khas yang berhubungan dengan angka (numerik) dan

bersifat objektif. Fakta atau fenomena yang diamati mempunyai realitas yang

objektif atau dapat diukur. Variabel-variabel penelitian dapat diidentifikasi

dan interkorelasi variabelnya dapat di ukur.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini,

khususnya data olahan atau informasi yang dikumpulkan dari laporan

keuangan tahunan dari perusahaan manufaktur antara keluarnya

penetapan status darurat Covid-19 hingga saat ini. Informasi tersebut dapat

diperoleh dengan mengunduh laporan keuangan dari situs resmi Bursa

33
34

Efek Indonesia (BEI) di www.idx.co.id.Karena data laporan keuangan

perusahaan bersifat publik, maka dipilih lokasi penelitian.Penelitian

dilakukan selama dua bulan, dari Oktober hingga November 2021.

C. Definisi Operasional dan Variabel

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam penetian ini maka

perlu dikemukakan definisi operasional sebagai berikut:

1. Variable Dependen

Dalam kebanyakan kasus, variabel dependen disebut sebagai

variabel dependen. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi

oleh variabel bebas atau merupakan akibat darinya (variabel bebas).

Kinerja Keuangan merupakan variabel terikat dalam penelitian ini.

Variabel terikatnya adalah kinerja keuangan perusahaan, yang

merupakan upaya formal yang dilakukan oleh suatu perusahaan

untuk menganalisis efisiensi dan efektivitas perusahaan selama

periode waktu tertentu. Kemampuan suatu korporasi untuk

menciptakan laba dan memenuhi tujuan organisasi juga dapat

digunakan untuk menilai kinerja keuangan.

2. Variable Independen

Variabel independen biasanya dikenal dengan variable bebas.

Variabel Independen merupakan variable yang mempengaruhi atau

menjadi perubahan atau timbulnya suatu variable dependen. Pandemi

Covid-19 merupakan variabel independen dimana memberikan dampak

secara lansung terhadap perusahaan yang dimana Covid-19 adalah

sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus. Virus ini

telah ditetapkan sebagai pandemi diberbagai belahan dunia termasuk di


35

indonesia dikarenakan dapat mengancam keselamatan jiwa berbagai

manusia.

Dibalik wabah yang saat ini terjadi mengakibatkan perekenomian di

berbagai sektor mengalami penurunan akibat adanya pembatasan yang

telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai upaya untuk menekan

penularan virus tersebut salah satunya di sektor perekonomian

khususnya pada perusahaan industri manufatur.

D. Sumber Data

1. Ukuran sampel dan populasi

Populasi menjadi fokus penelitian. Menurut (Sugiyono, 2008), populasi

adalah area generalisasi yang terdiri dari objek/subyek dengan ciri dan

atribut tertentu yang telah ditentukan peneliti untuk diselidiki dan ditarik

kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah 193 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan telah

mempublikasikan laporan keuangan periode 2019-2020 atau sebelum

dan sesudah penetapan status darurat Covid-19.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2008). Subjek penelitian merupakan sebagian

populasi yang pengambilan sampel penelitiannya menggunakan teknik

purposive sampling . Menurut (Sugiyono, 2003) Purposive sampling

merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

berdasarkan krteria yang telah ditetentukan.

a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) selama periode penelitian 2019-2020


36

b. Perusahaan manufaktur yang tidak menyajikan laporan keuangan

dengan menggunakan mata uang Rupiah dan tidak memiliki

kelengkapan data atau informasi yang digunakan untuk

menghitung rasio,

c. Perusahaan manufaktur yang delisting dari BEI selama periode

penelitian 2019-2020.

d. Perusahaan manufaktur yang tidak merilis akun keuangan yang

diaudit selama periode penelitian 2019-2020.

e. Perusahaan yang tidak memiliki tahun tutup buku 31 Desember

2019-2020.

Tabel 3.1 prosedur penelitian sampel

Tahun
No. Kriteria
2019-2020
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode penelitian 2019-2020 193

2. Perusahaan manufaktur yang tidak menyajikan laporan

keuangan dengan menggunakan mata uang Rupiah dan

tidak memiliki kelengkapan data atau informasi yang (42)

digunakan untuk menghitung rasio,

3. Perusahaan manufaktur yang delisting dari BEI selama


periode penelitian 2019-2020. (5)

4. Perusahaan manufaktur yang tidak merilis akun keuangan


yang diaudit selama periode penelitian 2019-2020. (74)

5 Perusahaan yang tidak memiliki tahun tutup buku 31


Desember 2019-2020 (4)
37

Jumlah perusahaan yang masuk kategori kriteria sampel 68


Jumlah data laporan keuangan yang diobservasi (68x2) tahun) 136
(Sumber: Data BEI setelah Diolah, 2021)

Tabel 3.2 Perusahaan Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 SPMA Suparma Tbk


2 MRAT Mustika Ratu Tbk
3 ALDO Alkindo Naratama Tbk
4 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk
5 BRNA Berlina Tbk
6 BTEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk
7 JECC Jembo Cable Company Tbk
8 KBLM Kabelindo Murni Tbk
9 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
10 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk
11 RMBA Bentoel International Investama Tbk
12 SIPD PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk
13 SKBM Sekar Bumi Tbk
14 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk
15 SRSN Indo Acidatama Tbk
16 VOKS Voksel Elektrenic Tbk
17 ADES Akasha Wira International Tbk
18 AISA PT FKS Hasnur Internasional Shipping Tbk
19 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
20 IIKP Inti Agri Resources Tbk
21 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
22 SKLT Sekar Laut Tbk
23 GGRM Gudang Garam Tbk
24 HMSP HM Sampoerna Tbk
25 INAF Indofarma Tbk
26 KAEF Kimia Farma Tbk
27 UNVR Unilever Indonesia Tbk
28 WSBP PT Waskita Beton Precast Tbk
29 WTON Wijaya Karya Beton
30 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk
38

31 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk


32 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk
33 MAIN Malindo Feedmill Tbk
34 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk
35 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk
36 INCF PT Indo Komoditi Korpora Tbk
37 AUTO Astra Otoparts Tbk
38 GJTL Gajah Tunggal Tbk
39 INDS Indospring Tbk
40 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk
41 HDTX Panasia Indo Resources Tbk
42 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk
43 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk
44 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk
45 BATA Sepatu Bata Tbk
46 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
47 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
48 DLTA Delta Djakarta Tbk
49 INCI Intanwijaya Internasional Tbk
50 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk
51 CPIN Charoen Pokhand Indonesia Tbk
52 KDSI Kadawung Setia Industrial Tbk
53 SMSM Selamat Sempurna Tbk
54 BUDI PT Budi Starch & Sweetener Tbk
55 MYOR Mayora Indah Tbk
56 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk
57 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk
58 KLBI KMI Wire and Cable Tbk
59 MERK Merck Tbk
60 PYFA Pyridam Farma Tbk
61 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk
62 KLBF Kalbe Farma Tbk
63 KICI Kedaung Indah Can Tbk
64 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
65 SMCB PT Solusi Bangun Indonesia Tbk
66 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
67 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
68 ALKA Alakasa Industrindo Tbk
(Sumber: Data BEI setelah Diolah, 2021)
39

Pengamatan menghasilkan sampel 34 perusahaan berdasarkan

kriteria sampel yang diuraikan di atas. Jumlah data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 68 data penelitian karena jumlah periode

pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua tahun.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk

mengumpulkan, menyusun, dan mengevaluasi data dari dokumen-

dokumen yang tertulis, baik berupa foto, maupun elektronik. Selanjutnya

peneliti dapat menerima data melalui data sekunder, yaitu data yang

diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara, atau dengan kata

lain peneliti dapat memperoleh informasi berupa data atau informasi dari

pihak kedua. Menurut (Sugiyono, Universitas Raharja, 2020), data

sekunder adalah sumber data yang tidak secara langsung menawarkan

data kepada pengumpul data, seperti melalui individu atau dokumen lain.

Sumber data sekunder merupakan sumber data tambahan yang dapat

digunakan untuk mengisi kekosongan data yang esensial.

Laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang telah

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) digunakan sebagai data sekunder

dalam penelitian ini, dan data laporan keuangan masing-masing

perusahaan dapat diakses langsung dari website resmi Bursa Efek

Indonesia di www. .idx.co. id.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan sautu aktivitas yang dapat dikatakan

sebagai kegiatan mengubah data penelitian menjadi aktivitas baru yang

dapat dengan muda dipahami agar menghasilkan suatu kesimpulan.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparatif,


40

yaitu teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif menurut Nazir

(2005:58), adalah sejenis penelitian deskriptif yang berusaha menjawab

pertanyaan mendasar tentang sebab dan akibat dengan mengkaji kondisi

yang mendasari terjadinya atau munculnya suatu fenomena tertentu.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah Covid-19

berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Ini adalah tugas studi

untuk melihat perubahan profitabilitas perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia sebelum dan setelah darurat Covid-19 dicanangkan.

Metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif dapat digunakan untuk menganalisis dan

menyajikan data kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran

perusahaan yang dijadikan sampel penelitian sehingga mendapatkan

gambaran keadaan data apa adanya melalui nilai minimum, nilai

maksimum, mean dan standar deviasi.

2. Wilcoxon Signed Rank Test

Tes Peringkat Bertanda Wilcoxon Untuk menilai dan

menginterpretasikan perbedaan yang signifikan antara dua kelompok

data yang berpasangan tetapi tidak berdistribusi normal, dilakukan uji

perbedaan Wilcoxon Signed Rank Test.

Wilcoxon Signed Rank Test digunakan dalam hal ini untuk

mengetahui hasil perbandingan kinerja keuangan perusahaan sebelum

dan setelah status darurat Covid-19 dideklarasikan di Indonesia. Berikut

ini adalah alasan untuk menerima atau menolak hipotesis pada uji

peringkat tanda Wilcoxon, menurut (Santoso, 2001):


41

- Ho ditolak jika profitabilitas (Asymp.Sig) lebih kecil dari 0,05 yang

menunjukkan terdapat perbedaan.

- - Jika profitabilitas (Asymp.Sig) > 0,05, Ho diterima, artinya tidak

ada perbedaan.

Menggunakan strategi dari tahun ke tahun.

Laporan keuangan ditelaah secara berurutan atau dari satu

periode ke periode berikutnya menggunakan analisis laporan keuangan

komparatif. Laporan keuangan sering dibandingkan dalam waktu yang

relatif singkat, biasanya dua sampai tiga tahun.Rekening keuangan

masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

akan diperiksa sebelum dan sesudah penetapan status kedaruratan

kesehatan masyarakat terhadap COVID-19 dalam penyelidikan ini.

Laporan keuangan tahunan yang diaudit digunakan dalam laporan

situasi keuangan.

3. Analisis model pengolahan data

Analisis pengolahan data terhadap seluruh data menggunakan

analisis rasio Profitabilitas. Rasio profitabilitas yang diproyeksikan untuk

mengukur variabel kinerja keuangan ialah sebagai berikut:

a. Net Profit Margin (NPM)

Rasio Net Profit Margin (NPM) disebut juga dengan rasio

pendapatan terhadap penjualan. Margin laba bersih (NPM) adalah

rasio yang mengukur kapasitas perusahaan untuk menghasilkan

laba bersih dari penjualannya. Rasio ini menunjukkan efisiensi

semua aspek bisnis, termasuk produksi, staf, pemasaran, dan

keuangan.
42

Adapun rumus rasio Net Profit Margin (NPM) adalah :

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥


𝑁𝑃𝑀 =
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

b. Return On Total Assets

Return on Assets (ROA), juga dikenal sebagai Return on

Investment (ROI), adalah ukuran efektivitas manajemen dalam

mengelola investasinya. Selanjutnya, pengembalian investasi (ROI)

menunjukkan efisiensi semua uang perusahaan, termasuk pinjaman

dan modal sendiri.

Adapun rumus Return On Total Assets (ROA) adalah:

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝑇)


𝑅𝑂𝐴 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

c. Return On Total Equity (ROE)

Rasio return on equity (ROE) adalah nama lain dari rasio return on

total equity (ROE). Ini juga dikenal sebagai rasio perputaran aset

total atau total perputaran aset di beberapa sumber. Rasio ini

melihat seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber

dayanya untuk menghasilkan laba atas ekuitas. Rasio ini harus

setinggi mungkin. Hal ini menandakan bahwa posisi pemilik

perusahaan semakin menguat, begitu pula sebaliknya.

Adapun rumus Return On Total Equity (ROE) adalah :

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝑇)


𝑅𝑂𝐸 =
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pendahuluan dan Topik Penelitian

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Pasar modal sudah ada di Indonesia sejak lama, jauh sebelum

negara ini merdeka. Pasar modal yang sering disebut bursa efek ini sudah

ada sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya di Batavia pada tahun

1912. Pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu mendirikan pasar modal

untuk kepentingan VOC.

Padahal pasar modal sudah ada sejak tahun 1912, Bahkan pada saat

pasar modal sedang mengalami kekosongan, penciptaan dan pertumbuhan

pasar modal tidak berjalan sesuai rencana. Hal ini disebabkan oleh

beberapa hal, antara lain Bursa Efek terpaksa ditutup karena pecahnya

Perang Dunia I. Bursa Efek Indonesia mungkin telah dibuka kembali antara

tahun 1925 dan 1942, tetapi karena kepentingan politik, khususnya Perang

Dunia II, Bursa Efek pada tahun-tahun tersebut ditutup Pada awal tahun

1939, Semarang dan Surabaya harus dibuka kembali, diikuti dengan

penutupan Bursa Efek di Jakarta pada tahun 1942-1952. Bisnis Bursa

sempat terganggu dengan adanya peralihan kekuasaan dari pemerintah

kolonial. Bursa Efek harus vakum dari tahun 1956 hingga 1977. Pasar

modal kemudian dibuka kembali oleh pemerintah Indonesia pada tahun

1977. Pada tanggal 10 Agustus 1977, Presiden Soeharto membuka Bursa

Efek. BAPEPAM membawahi Bursa Efek (Badan Pelaksana Pasar Modal).

Emiten pertama, PT Semen Cibinong, go public, menandakan dibukanya

kembali pasar modal.

43
44

Namun, perdagangan bursa saham lesu dari 1977 hingga 1987.

Hingga tahun 1987, jumlah emiten hanya 24. Orang-orang masih lebih

menyukai instrumen perbankan daripada pasar saham pada saat itu.

Akhirnya, pada tahun 1987, Peraturan Bursa Efek PAKDES 87 (Paket

Desember 1987) diundangkan, sehingga memudahkan perusahaan untuk

melakukan penawaran umum kepada investor asing untuk berinvestasi di

Indonesia.

Aktivitas perdagangan Bursa Efek meningkat sebagai akibat dari

langkah-langkah regulasi tersebut. BPI (Bursa Paralel Indonesia) mulai

beroperasi pada tahun 1988 dan dikelola oleh PPUE (Asosiasi

Perdagangan Uang dan Efek) dengan organisasi Pialang dan Pemanggil.

Selain itu, pemerintah mengeluarkan PAKDES 88 (Paket Desember 88)

pada tahun yang sama, yang memudahkan korporasi untuk go public dan

mencakup sejumlah peraturan tambahan yang mendorong perluasan pasar

modal. Bursa Efek Surabaya mulai beroperasi pada tahun 1989 dan

dioperasikan oleh Perseroan Terbatas swasta. Pada tanggal 12 Juli 1992,

BEJ merayakan hari jadinya yang ke-25. BEJ menjadi perusahaan swasta

untuk pertama kalinya. Badan Pengawas Pasar Modal menggantikan

BAPEPAM. PT Surat Berharga Negara Indonesia (PEFINDO) didirikan

setahun kemudian, pada 21 Desember 1993.

Bursa Efek Jakarta menetapkan sistem otomasi perdagangan dengan

menggunakan sistem komputer JATS (Jakarta Automatic Trading System)

pada tanggal 22 Mei 1995. Pemerintah Indonesia mengadopsi Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1995 yang mengatur tentang pasar modal pada

tanggal 10 November tahun yang sama. Undang-undang tersebut mulai

berlaku pada Januari 1996.


45

Pada tanggal 6 Agustus 1996, Kliring Penjaminan Efek Indonesia

(KPEI) didirikan. Dilanjutkan dengan pendirian Kustodian Sentra Efek

Indonesia (KSEI) pada tahun 23 Desember 1997. Dan pada tahun 2000

Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (Scrless Trading) mulai di aplikasikan

di pasar modal Indonesia dan pada tahun 2000 Bursa Efek mulai

mengaplikasikan system perdagangan jarak jauh (Remote Trading). Pada

tahun yang sama, perubahan Transaksi T+4 menjadi T+3 pun Selesai.

Bursa Efek Indonesia (BES) Surabaya dan Bursa Efek Jakarta (BEJ)

akhirnya dilebur pada tanggal 30 November 2007, dan berganti nama

menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2008, trading halt

dilaksanakan setelah berdirinya BEI, dan Penilai Harga Efek Indonesia

(PHEI) didirikan pada tahun 2009. Pada tahun yang sama, Bursa Efek

Indonesia mengganti sistem perdagangan yang ada (JATS) dengan sistem

perdagangan baru, JATS – NextG, yang sebelumnya digunakan oleh BEI.

BEI juga meluncurkan Perpustakaan Elektronik PT Indonesia Capital

Market pada tahun 2011. (ICAMEL). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada

tahun 2012 dan di akhir tahun 2012 BEI mendirikan Securities Investor

Protection Fund. Dan prinsip syariah dan mekanisme perdagangan syariah

juga diluncurkan.

Pada tanggal 12 November 2015 sampai dengan sekarang Bursa Efek

Indonesia juga meluncurkan kampanye "Yuk Nabung Saham" untuk

mendorong seluruh masyarakat Indonesia untuk mulai berinvestasi di

pasar saham. LQ - 45 Index Futures didirikan pada tahun yang sama. Tick

Size dan Autorejection Limits diubah kembali di tahun 2016, begitu juga

dengan IDX Channel. Pada tahun 2017, IDX Channel diluncurkan. Pada
46

tahun 2018, diluncurkan Inkubator BEI, serta relaksasi margin dan

peluncuran Reksa Dana Indonesia. Pada tahun 2019, Sistem Perdagangan

dan Pusat Data Baru diluncurkan, serta peluncuran tampilan penyelesaian

T+2 dan penambahan informasi notasi khusus pada kode perusahaan yang

terdaftar.

2. Tujuan dan Sasaran

Membangun infrastruktur pasar keuangan yang andal dan kredibel

untuk menciptakan pasar yang tertib, adil, dan efisien yang dapat diakses

oleh seluruh pemangku kepentingan melalui inovasi barang dan jasa untuk

menjadi Bursa yang kompetitif dengan kredibilitas kelas dunia.

3. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

(Sumber: www.idx.co.id)

B. Perusahaan Manufaktur

Perusahaan Manufaktur merupakan satu jenis badan usaha. Namun,

bukan sembarang lembaga melainkan perusahaan yang melahirkan produk


47

dengan menggunakan alat, bahan baku, tenaga kerja khusus. Perusahaan

ini mempunyai standar operasional yang harus dipatuhi oleh semua

karyawan. Perusahaan manufaktur ini merupakan kelompok emiten terbesar

dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan manufaktur memiliki berbagai karakteristik yang dimiliki

perusahaan manufaktur, berikut larekteristik tersebut:

a. Pengelolaan Material dan Hasil Produksi

Perusahaan manufaktur melakukan proses pengelolahan bahan –

bahan mentah menjadi barang yang memiliki nilai jual. Hasil dari proses

produksi dan bahan baku perusahaan manufaktur dapat dilihat dengan

mata telanjangHal ini berbeda dengan bisnis jasa yang menjual barang

tidak berwujud.

b. Sumber Daya Manusia dan Mesin Skala Besar

Bisnis manufaktur biasanya menggunakan mesin dan tenaga manusia

dalam jumlah besar dalam proses produksinya, yang mengerjakan

proses manufaktur sesuai dengan SOP yang telah dibuat.

c. Ada Biaya Manufaktur

Biaya produksi produsen biasanya terdiri dari tiga komponen: biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik / BOP

C. Hasil Analisis Data Dan Uji Hipotesis

1. Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk melihat gambaran suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai

maksimum, dan nilai minimum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
48

melihat apakah ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan

sebelum dan sesudah Covid-19.

Tabel 4.2

Net Profit Margin (NPM)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

sebelum Covid-19 68 -7,847 4,261 ,00860 1,107604

setelah Covid-19 68 -4,525 ,939 -,16454 ,763834

Valid N (listwise) 68

```(Sumber : Output SPSS yang diolah 2021)

Hasil Statistik Deskriptif dari kedua sampel yang dianalisis

adalah nilai Net Profit Margin (NPM) baik sebelum maupun sesudah

Covid-19, seperti terlihat pada Tabel 4.2.Sebelum covid-19, nilai NPM

adalah 0,00860.Nilai rata-rata (mean) nilai NPM setelah covid 19

adalah -0.16454.Jumlah sampel yang digunakan adalah 68, dengan

nilai minimum sebelum Covid-19 adalah -7.847 dan nilai minimum

setelah Covid-19 adalah -4.525.Sebelum Covid-19, nilai

maksimumnya adalah 4,26, dan setelah Covid-19, adalah 0,939.NPM

sebelum Covid-19 memiliki standar deviasi 1,107604, sedangkan

NPM setelah Covid 19 memiliki standar deviasi 0,763834.

Tabel 4.3

Return On Total Assets (ROA)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


49

sebelum Covid-19 68 -,155 ,607 ,07513 ,120788

setelah Covid-19 68 -1,050 ,599 ,00804 ,182339

Valid N (listwise) 68

(Sumber : Output SPSS yang diolah 2021)

Nilai Return On Total Assets (ROA) baik sebelum maupun

sesudah Covid-19, ditunjukkan pada Tabel 4.3. Sebelum covid-19,

nilai ROA adalah 0,07513. Rata-rata (mean) nilai ROA setelah Covid

19 adalah 0,00804. Jumlah sampel yang digunakan adalah 68,

dengan nilai terkecil sebelum Covid-19 adalah -0,155 dan nilai

maksimum setelah Covid-19 adalah -1.050. Sebelum Covid-19, nilai

maksimumnya adalah 0,607, dan setelah Covid-19, adalah 0,599.

ROA sebelum Covid-19 memiliki deviasi STd sebesar 0,120788, dan

ROA setelah Covid-19 memiliki deviasi STd sebesar 0,182339.

Tabel 4.4

Return On Total Equity (ROE)

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
sebelum Covid-19 68 -1,439 1,400 ,07585 ,333569
setelah Covid-19 68 -4,113 1,455 -,03151 ,667725
Valid N (listwise) 68
(Sumber : Output SPSS yang diolah 2021)

Hasil Statistik Deskriptif dari kedua sampel yang dianalisis

adalah nilai Return On Total Equity (ROE) baik sebelum maupun

sesudah Covid-19, seperti terlihat pada Tabel 4.4. Sebelum covid-19,

ROE adalah 0,07585. Dalam hal ROE setelah Covid 19, rata-rata

adalah Nilai rata-rata (mean) adalah -0,03151. Jumlah sampel yang

digunakan adalah 68, dengan nilai terkecil sebelum Covid-19 adalah -


50

1.439 dan nilai maksimum setelah Covid-19 adalah -4.113. Sebelum

Covid-19, nilai maksimumnya adalah 1.400, dan setelah Covid-19,

menjadi 1.455. Sedangkan nilai deviasi STd untuk ROE sebelum

Covid-19 sebesar 0,333569, menjadi 0,667725 setelah Covid-19.

Tabel 4.5

Perbandingan rata-rata Sebelum dan Setelah Covid-19

Rata-rata Keterangan
Variabel Sebelum Covid-19 Setelah Covid-19
NPM 0,00860 -0,16454 Menurun
ROA 0,07513 0,00804 Menurun
ROE 0,07585 -0,03151 Menurun
(Sumber : Output SPSS yang diolah 2021)

Tabel 4.5 menampilkan hasil dari pengeluaran data

perhitungan rasio Profitabilitas yang diproyeksikan ke Rasio NPM,ROA,

dan ROE,dimana terdapat perbedaan nilai rata-rata (mean) antara

Net Profit Margin (NPM) sebelum Covid-19 sebesar 0,00860 dan

setelah covid-19 sebesar -0,16454 yang artinya mengalami

penurunan, sedangkan Return On Total Assets ROA) terdapat nilai

rata-rata sebelum Covid-19 sebesar 0,07513 dan setelah covid-19

sebesar 0,00804 yang artinya mengalami penurunan,dan terakhir

Return On Total Equity (ROE) dengan nilai rata-rata sebelum Covid-

19 sebesar 0,07585 dan setelah covid-19 sebesar -0,03151 yang

artinya mengalami penurunan.

2. Uji Wilcoxon Signed Rank Test

Berikut ini peneliti uraikan secara mendalam mengenai

perhitungan dan analisis rasio keuangan masing-masing sampel:


51

Tabel 4.6

Uji Beda Wilcoxon Signed Rank Test

Net Profit Margin (NPM)

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
setelah Covid-19 - Negative Ranks 41a 40,49 1660,00
sebelum Covid-19 Positive Ranks 27b 25,41 686,00
Ties 0c
Total 68
(Sumber : Output SPSS yang diolah 2021)

a. Setelah Covid-19 < sebelum Covid-19


b. Setelah Covid-19 > sebelum Covid-19
c. Setelah Covid-19 = sebelum Covid-19
Test Statisticsa
setelah Covid-19 - sebelum Covid-19
Z -2,976b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,003
(Sumber : Output SPSS yang diolah 2021)

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.

Hasil pengolahan data untuk variabel Net Profit Margin (NPM)

sebelum dan sesudah Covid-19 ditunjukkan pada Tabel 4.6.

Berdasarkan analisis data, terdapat variasi kinerja keuangan

perusahaan sebelum dan sesudah Covid-19, dengan nilai signifikan

sebesar 0,0030,05. Maka Ha diterima atau Ho ditolak. Hasilnya,

dapat disimpulkan bahwa rasio Profitabilitas berupa Net Profit Margin

berbeda secara signifikan sebelum dan sesudah Covid 19.


52

Tabel 4.7

Uji Beda Wilcoxon Signed Rank Test

Return On Total Assets (ROA)

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
setelah Covid-19 - Negative Ranks 53a 37,34 1979,00
sebelum Covid-19 Positive Ranks 15b 24,47 367,00
Ties 0c
Total 68
(Sumber : Output SPSS yang diolah 2021)

a. setelah Covid-19 < sebelum Covid-19

b. setelah Covid-19 > sebelum Covid-19

c. setelah Covid-19 = sebelum Covid-19

Test Statisticsa
Setelah Covid-19 - Sebelum
Covid-19
Z -4,925b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
(Sumber : Output SPSS yang diolah 2021)

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.

Hasil pengolahan data variabel Return On Total Assets (ROA)

sebelum dan sesudah Covid-19 ditunjukkan pada Tabel 4.7.

Berdasarkan analisis data, terdapat variasi kinerja keuangan

perusahaan sebelum dan sesudah Covid-19, dengan nilai signifikansi

0,000 0,05. Maka Ha diterima atau Ho ditolak. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa rasio Profitabilitas berupa Return On Total Assets

(ROA) berbeda secara signifikan sebelum dan sesudah Covid 19.


53

Tabel 4.8

Uji Beda Wilcoxon Signed Rank Test

Return On Total Equity (ROE)

Ranks

Mean
N Rank Sum of Ranks
setelah Covid-19 - Negative Ranks 47a 39,04 1835,00
sebelum Covid-19 Positive Ranks 21b 24,33 511,00
Ties 0c
Total 68
(Sumber : Output SPSS yang diolah 2021)

a. setelah Covid-19 < sebelum Covid-19


b. setelah Covid-19 > sebelum Covid-19
c. setelah Covid-19 = sebelum Covid-19

setelah Covid-19 - sebelum


Covid-19
Z -4,045b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

(Sumber: Output SPSS yang diolah 2021)

a. Wilcoxon Signed Ranks Ratio

b. Based on positive ranks

Hasil pengolahan data variabel Return On Total Equity (ROE)

sebelum dan sesudah Covid-19 disajikan pada Tabel 4.8.

Berdasarkan analisis data, terdapat variasi kinerja keuangan

perusahaan sebelum dan sesudah Covid-19, dengan nilai signifikansi

0,000 0,05. Maka Ha diterima atau Ho ditolak Sehingga dapat

disimpulkan bahwa rasio Profitabilitas berupa Return On Total Equity

(ROE) berbeda secara signifikan sebelum dan sesudah Covid 19.


54

tinggi nilai NPM, maka semakin tinggi pula kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang diperoleh dari

penjualan, begitupun sebaliknya. Pandemi Covid-19 menyebabkan

pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial

Berskala Besar (PSBB). Dari kebijakan ini sejumlah perusahaan

mengalami macet kegiatan industry, pemangkasan tenaga kerja,

penurunan volume penjualan dan bahkan pemberhentian

operasional. Penurunan volume penjualan akibat menurunnya daya

beli masyarakat, dikarenakan masyarakat hanya menfokuskan

uangnya untuk memenuhi kebutuhan harian dan disimpan untuk

berjaga – jaga.

Problem dan kendala yang di alami perusahaan dimasa

pandemic Covid-19 mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian

dimasa pandemic. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Lowardi & Abdi, 2021) pada penelitiannya pada

perusahaan sektor property menggunakan rasio NPM menunjukkan

pandemic Covid-19 berpengaruh signifikan, dan pada penelitian

(Rahmani, 2020) yang menggunakan rasio NPM pada perusahaan

yang listing di BEI menunjukkan terdapatnya perbedaan kinerja

keuangan namun tidak begitu signifikan.

1. Perbedaan ROA sebelum dan semasa di tetapkan nya Covid-19 Di

Indonesia

Nilai signifikan rasio ROA dalam penelitian ini adalah 0,000

0,05, menurut hasil perhitungan SPSS dari Uji Diferensial Wilcoxon

Signed Rank Test. Telah ditetapkan bahwa kinerja keuangan


55

perusahaan selama masa pandemi, yang dinilai dari rasio ROA yang

signifikan, menunjukkan adanya perbedaan, maka Ha atau Ho

disetujui. Alhasil, dapat dikatakan bahwa rasio Profitabilitas berupa

Return On Total Assets berbeda signifikan sebelum dan setelah

wabah Covid-19 diumumkan.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Covid-19 tentunya

memberikan dampak terhadap penurunan kinerja keuangan

perusahaan.

ROA bertujuan untuk mengukur seberapa tinngi Efektifitas

perusahaan didalam mengelola seluruh asset yang ada untuk

menghasilkan laba. Asset yang dimaksud merupakan seluruh

kekayaan yang dimilki perusahaan, seperti : property, modal pribadi

dan modal asing yang di klasifikasikan menjadi asset perusahaan.

Semakin tinggi nilai dari ROA maka semakin tinggi pula kemampuan

perusahaan dalam memperolah laba dari investasinya, begitupun

sebaliknya. Masa pandemic Covid-19 tentunya memberikan dampak

buruk terhadap kinerja keuangan suatu perusahaan hal ini dapat kita

lihat dengan menurunnya kemampuan perusahaan dalam mengelola

investasi sehinga perolehan laba tidak memberikan peninggkatan.

Temuan penelitian ini dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan

oleh (Rahmani, 2020), yang menggunakan variabel keuangan Return

On Assets (ROA) menunjukkan bahwa ROA telah berkurang drastis

sebagai akibat dari Covid-19. Temuan penelitian tersebut didukung

oleh penelitian (Esomar J. F., 2021), yang mengungkapkan adanya

disparitas kinerja keuangan perusahaan pembiayaan Indonesia

sebelum dan setelah status darurat Covid-19 ditetapkan.


56

2. Perbedaan ROE sebelum dan semasa di tetapkan nya Covid-19 Di

Indonesia

Hasil Penelitian ini memperoleh nilai signifikan rasio ROE

sebesar 0,0000,05 berdasarkan perhitungan SPSS dari Wilcoxon

Signed Rank Test. Jika kinerja keuangan perusahaan di masa yang

akan datang dapat ditunjukkan dengan menggunakan rasio ROE

yang signifikan, maka Ha diperbolehkan dan Ho ditolak. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas berupa Return On Total

Equity berbeda secara signifikan sebelum dan setelah wabah Covid-

19 diumumkan.

ROE bertujuan untuk mengukur bagaimana efektifitas

perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk mampu

memberikan laba atas ekuitas yang dimiliki.

Perbedaan ini terjadi dimasa pandemic karena dari hasil

kalkulasi laba bersih mengalami penurunan yang di akibatkan oleh

penurunan tingkat penjualan perusahaan di masa pandemic Covid-19.

Hal ini menunjukan menurunnya kinerja manajemen dalam mengelola

sumber daya yang ada dalam perusahaan untuk menghasilkan laba,

ketidakmampuan ini juga di Pandemi Covid-19 yang turut

mempengaruhi melemahnya daya beli masyarakat sehingga

pendapatan dari hasil penjualan perusahaan akan menurun. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Esomar

M. J., 2021), dimana berdasarkan hasil pengolahan data

menggunakan ROA menunjjukan perbedaan kinerja keuanganpada


57

perusahaan pembiyaan di Indonesia sebelum dan setelah di

umumkannya status darurat Covid-19 di Indonesia.


BAB V

TUTUP

A. simpulan

Penelitian ini melihat bagaimana Covid19 memengaruhi kinerja keuangan

produsen. Analisis Profitability Metrics yang diprediksi dengan rasio NPM,

ROA, dan ROE, dapat digunakan untuk menarik kesimpulan berikut

berdasarkan hasil perhitungan riset mengenai dampak Covid 19 terhadap

kinerja keuangan suatu perusahaan.

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selama masa pandemi Covid19,

terdapat perbedaan besar pada margin laba bersih perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah masuknya

Covid19 di Indonesia. perusahaan telah terpengaruh. Artinya, banyak

perusahaan yang terdaftar di IDX mengalami penurunan penjualan.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang besar pada

tingkat pengembalian investasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah masuknya Covid19 di

Indonesia pada masa pandemi Covid19. telah terpengaruh. Artinya, banyak

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak berpengaruh

dalam mengelola aset perusahaannya terhadap laba bersih di masa

pandemi Covid-19.

3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan

terkena imbas negatif selama wabah Covid 19 karena perbedaan besar

58
59

dalam pengembalian investasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia meningkat. Artinya, banyak perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak akan dapat secara efektif

menggunakan saham yang ada untuk menghasilkan keuntungan selama

pandemi Covid-19.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka

dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat memperluas variabel

sampel, memperpanjang periode penelitian serta tidak hanya berfokus

pada sektor manufaktur saja. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat

memperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih

tinggi dari penelitian ini.

2. Bagi para investor di harapkan dapat dapat menambah wawasan

setelah membaca penelitian inii sehingga dapat mengetahui perusahaan

apa yang layak untuk menjadi tempat untuk berinvestasi dimasa

pandemi seperti saat ini.


60

N
61

Lampiran 1

Populasi Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2019-2020

No Kode Nama
1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk
2 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
3 ALTO PT. Tri Banyan Tirta Tbk
4 BTEK PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk
5 BUDI PT. Budi Starch & Sweetener Tbk
6 CAMP PT. Campina Ice Cream Industry Tbk
7 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
8 CLEO PT. Sariguna Primatirta Tbk
9 COCO PT. Wahana Interfood Nusantara Tbk
10 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk
11 DMND PT. Diamond Food Indonesia Tbk
12 ENZO PT. Morenzo Abadi Perkasa Tbk
13 FOOD PT. Sentra Food Indonesia Tbk
14 GOOD PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
15 HOKI PT. Buyung Poetra Sembada Tbk
16 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
17 IIKP PT. Inti Agri Resources Tbk
18 IKAN PT. Era Mandiri Cemerlang Tbk
19 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
20 MGNA PT. Magna Investama Mandiri Tbk
21 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
22 MYOR PT. Mayora Indah Tbk
23 PANI PT. Pratama Abadi Nusa Industri Tbk
24 PCAR PT. Prima Cakrawala Abadi Tbk
25 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk
26 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
27 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk
28 SKLT PT. Sekar Laut Tbk
29 STTP PT. Siantar Top Tbk
30 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk
31 GGRM PT. Gudang Garam Tbk
32 HMSP PT. H.M. Sampoerna Tbk
33 RMBA PT. Bentoel Internasional Investama+D24 Tbk
34 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur Tbk
35 DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
36 INAF PT. Indofarma Tbk
37 KAEF PT. Kimia Farma Tbk
38 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk
39 MERK PT.Merck Tbk
40 PEHA PT. Phapros Tbk
41 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk
42 SCPI PT. Merck Sharp Dohme Pharma Tbk
43 SIDO PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
44 SOHO PT. Soho Global Health Tbk
62

No Kode Nama
45 SQBB PT.Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
46 SQBI PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
47 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk
48 KINO PT. Kino Indonesia Tbk
49 KPAS PT. Cottonindo Ariesta Tbk
50 MBTO PT. Martina Berto Tbk
51 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk
52 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk
53 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk
54 CBMF PT. Cahaya Bintang Medan Tbk
55 CINT PT. Chitose Internasional Tbk
56 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk
57 LMPI PT. Langgeng Makmur Industri Tbk
58 SOFA PT. Boston Furniture Industries Tbk
59 WOOD PT. Integra Indocabinet Tbk
60 HRTA PT. Hartadinata Abadi Tbk
61 TOYS PT. Sunindo Adipersada Tbk
62 INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
63 SMBR PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
64 SMCB PT. Holcim Indonesia Tbk
65 SMGR PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
66 WSBP PT. Waskita Beton Precast Tbk
67 WTON PT. Wijaya Karya Beton Tbk
68 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk
69 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk
70 CAKK PT. Cahayaputra Asa Keramik Tbk
71 IKAI PT. Intikeramik Alamasri Industri Tbk
72 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
73 MARK PT. Mark Dynamics Indonesia Tbk
74 MLIA PT. Mulia Industrindo Tbk
75 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk
76 ALKA PT. Alakasa Industrindo Tbk
77 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk
78 BAJA PT. Saranacentral Bajatama Tbk
79 BTON PT. Betonjaya Manunggal Tbk
80 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk
81 GDST PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk
82 GGRP PT. Gunung Raja Paksi Tbk
83 INAI PT. Indal Aluminium Industry Tbk
84 ISSP PT. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
85 JKSW PT. Jakarta Kyoei Steel Works Tbk
86 KRAS PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk
87 LION PT. Lion Metal Works Tbk
88 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk
89 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk
90 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk
91 PURE PT. Trinitan Metals and Minerals Tbk
92 TBMS PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk
63

No Kode Nama
93 ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk
94 AGII PT. Aneka Gas Industri Tbk
95 BRPT PT. Barito Pacific Tbk
96 DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk
97 EKAD PT. Ekadharma International Tbk
98 ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk
99 INCI PT. Intanwijaya Internasional Tbk
100 MDKI PT. Emdeki Utama Tbk
101 MOLI PT. Madusari Murni Indah Tbk
102 SAMF PT. Saraswanti Anugerah Makmur Tbk
103 SRSN PT. ndo Acidatama Tbk
104 TDPM PT. Tridomain Performance Material Tbk
105 TPIA PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk
106 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk
107 AKPI PT. Argha Karya Prima Industry Tbk
108 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk
109 BRNA PT. Berlina Tbk
110 EPAC PT. Megalestari Epack Sentosaraya Tbk
111 ESIP PT. Sinergi Inti Plastindo Tbk
112 FPNI PT. Lotte Chemical Titan Tbk
113 IGAR PT. Champion Pacific Indonesia Tbk
114 IMPC PT. Impack Pratama Industri Tbk
115 IPOL PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk
116 PBID PT. Panca Budi Idaman Tbk
117 SMKL PT. Satyamitra Kemas Lestari Tbk
118 TALF PT. Tunas Alfin Tbk
119 TRST PT. Trias Sentosa Tbk
120 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk
121 CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk
122 CPRO PT. Central Proteina Prima Tbk
123 JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk
124 MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk
125 SIPD PT. Sierad Produce Tbk
126 IFII PT. Indonesia Fibreboard Industry Tbk
127 SINI PT. Singaraja Putra Tbk
128 SULI PT. SLJ Global Tbk
129 TIRT PT. Tirta Mahakam Resources Tbk
130 ALDO PT. Alkindo Naratama Tbk
131 FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
132 INKP PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
133 INRU PT. Toba Pulp Lestari Tbk
134 KBRI PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
135 KDSI PT. Kedawung Setia Industrial Tbk
136 SPMA PT. Suparma Tbk
137 SWAT PT. Sriwahana Adityakarta Tbk
138 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
139 INCF PT. Indo Komoditi Korpora Tbk
140 INOV PT. Inocycle Technology Group Tbk
64

No Kode Nama
141 KMTR PT. Kirana Megatara Tbk
142 ASII PT. Astra International Tbk
143 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk
144 BOLT PT. Garuda Metalindo Tbk
145 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk
146 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk
147 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk
148 IMAS PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk
149 INDS PT. Indospring Tbk
150 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk
151 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk
152 NIPS PT. Nipress Tbk
153 PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk
154 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk
155 ARGO PT. Argo Pantes Tbk
156 BELL PT. Trisula Textile Industries Tbk
157 CNTX PT. Century Textile Industry Tbk
158 ERTX PT. Eratex Djaja Tbk
159 ESTI PT. Ever Shine Tex Tbk
160 HDTX PT. Panasia Indo Resources Tbk
161 INDR PT. Indo-Rama Synthetics Tbk
162 MYTX PT. Asia Pacific Investama Tbk
163 PBRX PT. Pan Brothers Tbk
164 POLU PT. Golden Flower Tbk
165 POLY PT. Asia Pacific Fibers Tbk
166 RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk
167 SBAT PT. Sejahtera Bintang Abadi Textil
168 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk
169 SSTM PT. Sunson Textile Manufacture Tbk
170 STAR PT. Star Petrochem Tbk
171 TFCO PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk
172 TRIS PT. Trisula International Tbk
173 UCID PT. Uni-Charm Indonesia Tbk
174 UNIT PT. Nusantara Inti Corpora Tbk
175 ZONE PT. Mega Perintis Tbk
176 ARKA PT. Arkha Jayanti Persada Tbk
177 GMFI PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk
178 KPAL PT. Steadfast Marine Tbk
179 AMIN PT. Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk
180 KRAH PT. Grand Kartech Tbk
181 JSKY PT. Sky Energy Indonesia Tbk
182 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk
183 SCNP PT. Selaras Citra Nusantara Perkas
184 SLIS PT. Gaya Abadi Sempurna Tbk
185 CCSI PT. Communication Cable Systems Indonesia Tbk
186 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk
187 JECC PT. Jembo Cable Company Tbk
188 KBLI PT. KMI Wire & Cable Tbk
65

No Kode Nama
189 KBLM PT. Kabelindo Murni Tbk
190 SCCO PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce
191 VOKS PT. Voksel Electric Tbk
192 BIMA PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk
193 BATA PT. Sepatu Bata Tbk

Lampiran 2

Hasil Perhhitungan setiap Variabel

Net Profit Margin Return On Total Return On Total


Kode Assets (ROA) Equity (ROE)
No (NPM)

Perusah 2019 2020 2019 2020 2019 2020


aan
1 SPMA 0,052 0,076 0,055 0,070 0,095 0,106

2 MRAT 0,000 -0,021 0,000 -0,012 0,000 -0,020

ALDO 0,069 0,059 0,082 0,069 0,142 0,111


3
ALTO -0,021 -0,033 -0,007 -0,010 0,019 0,028
4
BRNA -0,134 -0,166 -0,072 -0,095 -0,171 -0,244
5

BTEK -0,120 -0,503 -0,017 -0,121 -0,039 -0,306


6

JECC 0,035 0,008 0,054 0,008 0,136 0,016


7

8 KBLM 0,034 0,007 0,030 0,006 0,046 0,008

KIAS 0,673 -0,118 0,401 -0,051 0,546 -0,061


9

10 PRAS -0,128 -0,016 -0,026 -0,003 -0,068 -0,010

RMBA 0,002 -0,192 0,009 -0,214 0,006 -0,467


11
SIPD 0,020 0,007 0,032 0,011 0,087 0,030
12

13 SKBM 0,000 0,002 0,001 0,003 0,001 0,006

14 LMPI -0,080 -0,081 -0,056 -0,059 -0,144 -0,168

15 SRSN 0,063 0,050 0,055 0,049 0,083 0,075


66

VOKS 0,097 0,002 0,086 0,001 0,233 0,003


16

17 ADES 0,110 0,202 0,102 0,142 0,148 0,194

18 AISA 0,751 0,939 0,607 0,599 -0,684 1,455

19 ICBP 0,127 0,159 0,138 0,072 0,201 0,147

20 IIKP 4,261 -2,651 0,245 -0,121 0,238 -0,131

21 ROTI 0,071 0,052 0,051 0,038 0,076 0,052

22 SKLT 0,035 0,034 0,057 0,055 0,118 0,104

23 GGRM 0,098 0,067 0,138 0,10 0,214 0,131

24 HMSP 0,129 0,093 0,270 0,17 0,385 0,284

25 INAF 0,006 0,000 0,006 0,000 0,016 0,000

26 KAEF 0,002 0,002 0,001 0,001 0,002 0,003

27 UNVR 0,172 0,167 0,358 0,349 1,400 1,451

28 WSBP 0,108 -2,152 0,050 -0,451 0,099 -4,113

29 WTON 0,072 0,026 0,049 0,014 0,146 0,036

30 IKAI -0,848 -0,811 -0,053 -0,058 -0,078 -0,089

31 PICO 0,010 -0,209 0,007 -0,059 0,025 -0,272

32 IMPC 0,062 0,064 0,037 0,043 0,066 0,079

33 MAIN 0,020 -0,006 0,033 -0,008 0,075 -0,020

34 TIRT -0,080 -2,454 -0,058 -1,050 -1,439 1,062

35 FASW 0,117 0,045 0,090 0,031 0,206 0,077

36 INCF -0,008 -0,024 -0,009 -0,014 -0,029 -0,048

37 AUTO 0,053 -0,003 0,051 -0,002 0,070 -0,003

38 GJTL 0,017 0,024 0,014 0,018 0,043 0,047

39 INDS 0,049 0,036 0,036 0,021 0,039 0,023

40 LPIN 0,339 0,065 0,092 0,020 0,010 0,022


67

41 HDTX -7,847 -4,525 -0,155 -0,125 -0,936 -2,286

42 RICY 0,008 -0,060 0,011 -0,045 0,038 -0,208

43 SSTM -0,046 -0,070 -0,032 -0,033 -0,081 -0,082

44 BIMA 0,024 -0,552 0,012 -0,141 0,047 -1,070

45 BATA 0,025 -0,387 0,027 -0,229 0,036 -0,372

46 CEKA 0,069 0,050 0,155 0,116 0,190 0,144

47 MLBI 0,325 0,144 0,417 0,098 1,053 0,199

48 DLTA 0,384 0,226 0,223 0,101 0,262 0,121

49 INCI 0,036 0,076 0,034 0,068 0,041 0,082

50 IGAR 0,078 0,082 0,099 0,091 0,113 0,102

51 CPIN 0,086 0,090 0,125 0,123 0,174 0,165

52 KDSI 0,029 0,031 0,051 0,048 0,105 0,091

53 SMSM 0,162 0,167 0,206 0,160 0,262 0,204

54 BUDI 0,021 0,025 0,021 0,023 0,050 0,051

55 MYOR 0,082 0,086 0,108 0,106 0,207 0,186

56 ULTJ 0,166 0,186 0,157 0,127 0,183 0,232

57 DVLA 0,122 0,089 0,121 0,082 0,170 0,122

58 KBLI 0,088 -0,037 0,111 -0,024 0,166 -0,031

59 MERK 0,105 0,110 0,087 0,077 0,132 0,117

60 PYFA 0,038 0,080 0,049 0,097 0,075 0,140

61 TSPC 0,054 0,076 0,071 0,092 0,103 0,131

62 KLBF 0,112 0,121 0,125 0,124 0,152 0,153

63 KICI -0,035 0,000 -0,021 0,000 -0,036 0,000

64 INTP 0,115 0,127 0,066 0,066 0,080 0,081

65 SMCB 0,045 0,064 0,026 0,031 0,071 0,086


68

66 AMFG 0,031 -0,114 0,015 -0,054 0,039 -0,147

67 TOTO 0,068 -0,019 0,048 -0,010 0,073 -0,016

68 ALKA 0,003 0,003 0,012 0,016 0,070 0,064

Lampiran 3

Daftar perusahaan yang mengalami penurunan kinerja keuangan

Net Profit Margin Return On Total Return On Total


Kode Assets (ROA) Equity (ROE)
No (NPM)

Perusah 2019 2020 2019 2020 2019 2020


aan
1. MRAT 0,000 -0,021 0,000 -0,012 0,000 -0,020

ALDO 0,069 0,059 0,082 0,069 0,142 0,111


2.
JECC 0,035 0,008 0,054 0,008 0,136 0,016
3.

4. KBLM 0,034 0,007 0,030 0,006 0,046 0,008

KIAS 0,673 -0,118 0,401 -0,051 0,546 -0,061


5.
RMBA 0,002 -0,192 0,009 -0,214 0,006 -0,467
6.

SIPD 0,020 0,007 0,032 0,011 0,087 0,030


7.

8. LMPI -0,080 -0,081 -0,056 -0,059 -0,144 -0,168

9. SRSN 0,063 0,050 0,055 0,049 0,083 0,075

VOKS 0,097 0,002 0,086 0,001 0,233 0,003


10.

11. AISA - - 0,607 0,599 - -

12. ICBP - - 0,138 0,072 0,201 0,147

13. IIKP 4,261 -2,651 0,245 -0,121 0,238 -0,131

14. ROTI 0,071 0,052 0,051 0,038 0,076 0,052


69

15. SKLT 0,035 0,034 0,057 0,055 0,118 0,104

16. GGRM 0,098 0,067 0,138 0,10 0,214 0,131

17. HMSP 0,129 0,093 0,270 0,17 0,385 0,284

18. INAF 0,006 0,000 0,006 0,000 0,016 0,000

19. UNVR 0,172 0,167 0,358 0,349 - -

20. WSBP 0,108 -2,152 0,050 -0,451 0,099 -4,113

21. WTON 0,072 0,026 0,049 0,014 0,146 0,036

22. IKAI - - -0,053 -0,058 -0,078 -0,089

23. PICO 0,010 -0,209 0,007 -0,059 0,025 -0,272

24. MAIN 0,020 -0,006 0,033 -0,008 0,075 -0,020

25. TIRT -0,080 -2,454 -0,058 -1,050 - -

26. FASW 0,117 0,045 0,090 0,031 0,206 0,077

27. INCF -0,008 -0,024 -0,009 -0,014 -0,029 -0,048

28. AUTO 0,053 -0,003 0,051 -0,002 0,070 -0,003

29. INDS 0,049 0,036 0,036 0,021 - -

30. LPIN 0,339 0,065 0,092 0,020 - -

31. HDTX - - - - -0,936 -2,286

32. RICY 0,008 -0,060 0,011 -0,045 0,038 -0,208

33. SSTM -0,046 -0,070 -0,032 -0,033 -0,081 -0,082

34. BIMA 0,024 -0,552 0,012 -0,141 0,047 -1,070

35. BATA 0,025 -0,387 0,027 -0,229 0,036 -0,372

36. CEKA 0,069 0,050 0,155 0,116 0,190 0,144

37. MLBI 0,325 0,144 0,417 0,098 1,053 0,199


70

38. DLTA 0,384 0,226 0,223 0,101 0,262 0,121

39. IGAR - - 0,099 0,091 0,113 0,102

40. CPIN - - 0,125 0,123 0,174 0,165

41. KDSI - - 0,051 0,048 0,105 0,091

42. SMSM - - 0,206 0,160 0,262 0,204

43. MYOR - - 0,108 0,106 0,207 0,186

44. ULTJ - - 0,157 0,127 - -

45. DVLA 0,122 0,089 0,121 0,082 0,170 0,122

46. KBLI 0,088 -0,037 0,111 -0,024 0,166 -0,031

47. MERK - - 0,087 0,077 0,132 0,117

48. KLBF - - 0,125 0,124 - -

49. AMFG 0,031 -0,114 0,015 -0,054 0,039 -0,147

50. TOTO 0,068 -0,019 0,048 -0,010 0,073 -0,016

51. ALKA - - - - 0,070 0,064

ALTO -0,021 -0,033 -0,007 -0,010 - -


52.
KAEF - - 0,001 0,000 - -
53.
BRNA -0,134 -0,166 -0,072 -0,095 -0,171 -0,244
54.
BTEK -0,120 -0,503 -0,017 -0,121 -0,039 -0,306
55.
Jumlah 41 53 47

Lampiran 4

Daftar perusahaan yang mengalami peningkatan kinerja keuangan

Net Profit Margin Return On Total Return On Total


Kode Assets (ROA) Equity (ROE)
No (NPM)
71

Perusah 2019 2020 2019 2020 2019 2020


aan
1. SPMA 0,052 0,076 0,055 0,070 0,095 0,106

2. PRAS -0,128 -0,016 -0,026 -0,003 -0,068 -0,010

3. SKBM 0,000 0,002 0,001 0,003 0,001 0,006

4. ADES 0,110 0,202 0,102 0,142 0,148 0,194

5. AISA 0,751 0,939 - - -0,684 1,455

6. ICBP 0,127 0,159 - - - -

7. KAEF 0,002 0,002 - - 0,002 0,003

8. UNVR - - - - 1,400 1,451

9. IKAI -0,848 -0,811 - - - -

10. IMPC 0,062 0,064 0,037 0,043 0,066 0,079

11. TIRT - - - - -1,439 1,062

12. GJTL 0,017 0,024 0,014 0,018 0,043 0,047

13. INDS - - - - 0,039 0,023

14. LPIN - - - - 0,010 0,022

15. HDTX -7,847 -4,525 -0,155 -0,125 - -

16. INCI 0,036 0,076 0,034 0,068 0,041 0,082

17. IGAR 0,078 0,082 - - - -

18. CPIN 0,086 0,090 - - - -

19. KDSI 0,029 0,031 - - - -

20. SMSM 0,162 0,167 - - - -

21. BUDI 0,021 0,025 0,021 0,023 0,050 0,051

22. MYOR 0,082 0,086 - - - -


72

23. ULTJ 0,166 0,186 - - 0,183 0,232

24. MERK 0,105 0,110 - - - -

25. PYFA 0,038 0,080 0,049 0,097 0,075 0,140

26. TSPC 0,054 0,076 0,071 0,092 0,103 0,131

27. KLBF 0,112 0,121 - - 0,152 0,153

28. KICI -0,035 0,000 -0,021 0,000 -0,036 0,000

29. INTP 0,115 0,127 0,066 0,066 0,080 0,081

30. SMCB 0,045 0,064 0,026 0,031 0,071 0,086

31. ALKA 0,003 0,003 0,012 0,016 - -

Jumlah 27 15 21

Lampiran 5

Hasil perhitungan Kinerja Keuangan NPM 2020

2020
No Kode NPM
Earning After Tax Sales

1 SPMA 162.524.650.713 2.151.494.981.968 0,076


2 MRAT (6.766.719.891) 318.408.499.475 -0,021
3 ALDO 65.331.041.553 1.105.920.883.249 0,059
4 ALTO (10.506.939.189) 321.502.485.934 -0,033
5 BRNA (187.053.341,000) 1.123.569.559,000 -0,166
6 BTEK (509.507.890.912) 1.013.029.439.944 -0,503
7 JECC 11.924.112,000 1.575.004.597 0,008
8 KBLM 6.563.771.460 883.822.892.518 0,007
9 KIAS (51.749.994.901) 437.171.365.385 -0,118
10 PRAS (4.948.479.351) 300.527.048.812 -0,016
11 RMBA (2.666.991,000) 13.890.914,000 -0,192
12 SIPD 28.266,000 4.341.295,000 0,007
13 SKBM 5.415.741.808 3.165.530.224.724 0,002
14 LMPI (41.331.271.519) 513.607.183.458 -0,080
15 SRSN 44.152.245,000 890.996.866,000 0,050
16 VOKS 2.783.763.185 1.834.162.436.964 0,002
17 ADES 135.789,000 673.364,000 0,202
18 AISA 1.204.972,000 1.283.331,000 0,939
73

19 ICBP 7.418.574,000 46.641.048,000 0,159


20 IIKP (41.519.336.887) 15.661.470.849 -2,651
21 ROTI 168.610.282.478 3.212.034.546.032 0,052
22 SKLT 42.520.246.722 1.253.700.810.596 0,034
23 GGRM 7.647.729,000 114.477.311,000 0,067
24 HMSP 8.581.378,000 92.425.210,000 0,093
25 INAF 30.020.709,000 1.715.587.654.399 0,000
26 KAEF 20.425.756,000 10.006.173.023 0,002
27 UNVR 7.163.536,000 42.972.474,000 0,167
28 WSBP (4.759.958.927.543) 2.211.413.142.070 -2,152
29 WTON 123.147.079.420 4.803.359.291.718 0,026
30 IKAI (75.056.042) 92.586.834 -0,811
31 PICO (64.398.773.870) 308.444.212.106 -0,209
32 IMPC 115.805.324.362 1.797.514.877.242 0,064
33 MAIN (38.953.042,000) 7.000.570.412 -0,006
34 TIRT (414.398.439.415) 168.879.831.491 -2,454
35 FASW 353.299.343.980 7.909.812.330.437 0,045
36 INCF (6.805.143.468) 288.636.107.329 -0,024
37 AUTO (37.864,000) 11.869.221,000 -0,003
38 GJTL 318.914,000 13.434.592,000 0,024
39 INDS 58.751.009.229 1.626.190.654.290 0,036
40 LPIN 6.732.478.855 103.066.288.012 0,065
41 HDTX (47.969.988,000) 10.600.097 -4,525
42 RICY (77.578.476.383) 1.286.059.282.439 -0,060
43 SSTM (15.354.377.443) 220.499.855.235 -0,070
44 BIMA (31.519.632.982) 57.050.904.827 -0,552
45 BATA (177.761.030) 459.584.146 -0,387
46 CEKA 181.812.593.992 3.634.297.273.749 0,050
47 MLBI 285.617,000 1.985.009,000 0,144
48 DLTA 123.465.762 546.336.411 0,226
49 INCI 30.071.380.873 394.017.538.408 0,076
50 IGAR 60.770.710.445 739.402.296.030 0,082
51 CPIN 3.845.833 42.518.782 0,090
52 KDSI 60.178.290.460 1.923.089.935.410 0,031
53 SMSM 539.116,000 3.233.693,000 0,167
54 BUDI 67.093,000 2.725.866,000 0,025
55 MYOR 2.098.168.514.645 24.476.953.742.651 0,086
56 ULTJ 1.109.666,000 5.967.362,000 0,186
57 DVLA 162.072.984 1.829.699.557 0,089
58 KBLI (73.694.555.905) 1.968.859.464.809 -0,037
59 MERK 71.902.263 655.847.125 0,110
74

60 PYFA 22.104.364.267 277.398.061.739 0,080


61 TSPC 834.369.751.682 10.968.402.090.246 0,076
62 KLBF 2.799.622.515.814 23.112.654.991.224 0,121
63 KICI (10.658.558) 89.388.918.495 0,000
64 INTP 1.806.337,000 14.184.322,000 0,127
65 SMCB 650.988,000 10.108.220,000 0,064
66 AMFG (430.987,000) 3.767.789,000 -0,114
67 TOTO (30.689.667.468) 1.622.319.756.389 -0,019
68 ALKA 6.684.414 2.044.132.602 0,003

Lampiran 6

Hasil perhitungan Kinerja Keuangan NPM 2019

2019
No Kode NPM
Earning After Tax Sales

1 SPMA 131.005.670.940 2.514.161.429.045 0,052


2 MRAT 131.836.668,000 305.224.577.860 0,000
3 ALDO 75.691.865.289 1.096.435.817.888 0,069
4 ALTO (7.383.289.239) 343.971.642.312 -0,021
5 BRNA (163.083.992,000) 1.221.535.436,000 -0,134
6 BTEK (83.843.800.594) 697.914.218.244 -0,120
7 JECC 102.517.868,000 2.926.098.892,000 0,035
8 KBLM 38.648.269.147 1.149.120.504.681 0,034
9 KIAS 494.426.816.904 735.066.462.915 0,673
10 PRAS (43.624.116.829) 340.551.346.399 -0,128
11 RMBA 50.612,000 20.834.699,000 0,002
12 SIPD 79.776,000 4.049.392,000 0,020
13 SKBM 975.169.058 2.104.704.872.583 0,000
14 LMPI (41.669.593.909) 517.712.379.678 -0,080
15 SRSN 42.829.128,000 684.464.392,000 0,063
16 VOKS 258.947.121.683 2.669.686.185.127 0,097
17 ADES 83.885,000 764.703,000 0,110
18 AISA 1.134.776,000 1.510.427,000 0,751
19 ICBP 5.360.029,000 42.296.703,000 0,127
20 IIKP 85.544.158.340 20.078.357.205 4,261
21 ROTI 236.518.557.420 3.337.022.314.624 0,071
22 SKLT 44.943.627.900 1.281.116.255.236 0,035
23 GGRM 10.880.704,000 110.523.819,000 0,098
24 HMSP 13.721.513,000 106.055.176,000 0,129
25 INAF 7.961.966.026 1.359.175.249.655 0,006
75

26 KAEF 15.890.439,000 9.400.535.476 0,002


27 UNVR 7.392.837,000 42.922.563,000 0,172
28 WSBP 806.148.752.926 7.467.175.916.375 0,108
29 WTON 510.711.733.403 7.083.384.467.587 0,072
30 IKAI (71.717.112,000) 84.524.926,000 -0,848
31 PICO 7.487.452.045 770.160.690.837 0,010
32 IMPC 93.145.200.039 1.495.759.701.262 0,062
33 MAIN 152.425.111 7.454.920.083 0,020
34 TIRT (51.742.898.055) 645.859.484.361 -0,080
35 FASW 968.833.390.696 8.268.503.880.196 0,117
36 INCF (4.223.774.107) 535.719.525.408 -0,008
37 AUTO 816.971,000 15.444.775,000 0,053
38 GJTL 269.107,000 15.939.421,000 0,017
39 INDS 101.465.560.351 2.091.491.715.532 0,049
40 LPIN 29.918.519.921 88.357.595.957 0,339
41 HDTX (65.673.323) 8.369.686 -7,847
42 RICY 17.219.044.542 2.151.323.988.585 0,008
43 SSTM (16.266.732.177) 354.113.973.461 -0,046
44 BIMA 3.048.600.900 126.478.581.670 0,024
45 BATA 23.441.338 931.271.436 0,025
46 CEKA 215.459.200.242 3.120.937.098.980 0,069
47 MLBI 1.206.959,000 3.711.405 0,325
48 DLTA 317.815.177 827.136.727 0,384
49 INCI 13.811.736.623 381.433.524.206 0,036
50 IGAR 60.836.752.751 776.541.441.414 0,078
51 CPIN 3.642.226 42.501.146 0,086
52 KDSI 64.090.903.507 2.234.941.096.110 0,029
53 SMSM 638.676,000 3.935.811,000 0,162
54 BUDI 64.021,000 3.003.768,000 0,021
55 MYOR 2.051.404.206.764 25.026.739.472.547 0,082
56 ULTJ 1.035.865,000 6.223.057,000 0,166
57 DVLA 221.783.249 1.813.020.278 0,122
58 KBLI 394.950.161.188 4.500.555.248.155 0,088
59 MERK 78.256.797 744.634.530 0,105
60 PYFA 9.342.718.039 247.114.772.587 0,038
61 TSPC 595.154.912.874 10.993.842.057.747 0,054
62 KLBF 2.537.601.823.645 22.633.476.361.038 0,112
63 KICI (3.172.619.509) 91.061.314.601 -0,035
64 INTP 1.835.305,000 15.939.348,000 0,115
65 SMCB 499.052,000 11.057.843,000 0,045
66 AMFG 132.223,000 4.289.776,000 0,031
76

67 TOTO 140.597.500.915 2.056.096.661.320 0,068


68 ALKA 7.354.721 2.218.385.509 0,003
77

Lampiran 7

Hasil perhitungan Kinerja Keuangan ROA 2020

2020
No Kode ROA
Earning After Tax Total assets

1 SPMA 162.524.650.713 2.316.065.006.133 0,070


2 MRAT (6.766.719.891) 559.795.937.451 -0,012
3 ALDO 65.331.041.553 953.551.967.212 0,069
4 ALTO (10.506.939.189) 1.105.874.415.256 -0,010
5 BRNA (187.053.341,000) 1.965.718.547,000 -0,095
6 BTEK (509.507.890.912) 4.223.727.970.626 -0,121
7 JECC 11.924.112,000 1.513.949.141 0,008
8 KBLM 6.563.771.460 1.026.762.882.496 0,006
9 KIAS (51.749.994.901) 1.021.382.709.921 -0,051
10 PRAS (4.948.479.351) 1.668.922.580.521 -0,003
11 RMBA (2.666.991,000) 12.464.005,000 -0,214
12 SIPD 28.266,000 2.592.850,000 0,011
13 SKBM 5.415.741.808 1.768.660.546.754 0,003
14 LMPI (41.331.271.519) 698.252.022.979 -0,059
15 SRSN 44.152.245,000 906.846.895 0,049
16 VOKS 2.783.763.185 2.915.635.059.892 0,001
17 ADES 135.789,000 958.791,000 0,142
18 AISA 1.204.972,000 2.011.557,000 0,599
19 ICBP 7.418.574,000 103.588.325,000 0,072
20 IIKP (41.519.336.887) 343.139.482.249 -0,121
21 ROTI 168.610.282.478 4.452.166.671.985 0,038
22 SKLT 42.520.246.722 773.863.042.440 0,055
23 GGRM 7.647.729,00 78.191.409,00 0,10
24 HMSP 8.581.378,00 49.674.030,00 0,17
25 INAF 30.020.709,000 1.713.334.658.849 0,000
26 KAEF 20.425.756,000 17.562.816.674 0,001
27 UNVR 7.163.536,000 20.534.632 0,349
28 WSBP (4.759.958.927.543) 10.557.550.739.243 -0,451
29 WTON 123.147.079.420 8.509.017.299.594 0,014
30 IKAI (75.056.042,000) 1.285.201.213 -0,058
31 PICO (64.398.773.870) 1.092.811.641.343 -0,059
32 IMPC 115.805.324.362 2.697.100.062.756 0,043
33 MAIN (38.953.042,000) 4.674.206.873 -0,008
34 TIRT (414.398.439.415) 394.725.543.723 -1,050
78

35 FASW 353.299.343.980 11.513.044.288.721 0,031


36 INCR (6.805.143.468) 486.076.522.777 -0,014
37 AUTO (37.864,000) 15.180.094,000 -0,002
38 GJTL 318.914,000 17.781.660,000 0,018
39 INDS 58.751.009.229 2.826.260.084.696 0,021
40 LPIN 6.732.478.855 337.792.393.010 0,020
41 HDTX (47.969.988) 384.116.199 -0,125
42 RICY (77.578.476.383) 1.736.897.169.061 -0,045
43 SSTM (15.354.377.443) 482.065.294.095 -0,032
44 BIMA (31.519.632.982) 223.781.482.859 -0,141
45 BATA (177.761.030) 775.324.937 -0,229
46 CEKA 181.812.593.992 1.566.673.828.068 0,116
47 MLBI 285.617,000 2.907.425,000 0,098
48 DLTA 123.465.762 1.225.580.913 0,101
49 INCI 30.071.380.873 444.865.800.672 0,068
50 IGAR 60.770.710.445 665.863.417.235 0,091
51 CPIN 3.845.833,000 31.159.291 0,123
52 KDSI 60.178.290.460 1.245.707.236.962 0,048
53 SMSM 539.116,000 3.375.526,000 0,160
54 BUDI 67.093,000 2.963.007,000 0,023
55 MYOR 2.098.168.514.645 19.777.500.514.550 0,106
56 ULTJ 1.109.666,000 8.754.116 0,127
57 DVLA 162.072.984 1.986.711.872 0,082
58 KBLI (73.694.555.905) 3.009.724.379.484 -0,024
59 MERK 71.902.263 929.901.046 0,077
60 PYFA 22.104.364.267 228.575.380.866 0,097
61 TSPC 834.369.751.682 9.104.657.533.366 0,092
62 KLBF 2.799.622.515.814 22.564.300.317.374 0,124
63 KICI (10.658.558) 157.023.139.112 0,000
64 INTP 1.806.337,000 27.344.672 0,066
65 SMCB 650.988,000 20.738.125 0,031
66 AMFG (430.987,000) 7.961.657 -0,054
67 TOTO (30.689.667.468) 3.107.410.113.178 -0,010
68 ALKA 6.684.414,000 418.630.902 0,016

Lampiran 8

Hasil perhitungan Kinerja Keuangan ROA 2019

No Kode 2019 ROA


79

Earning After Tax Total assets

1 SPMA 131.005.670.940 2.372.130.750.775 0,055


2 MRAT 131.836.668,000 532.762.947.995 0,000
3 ALDO 75.691.865.289 925.114.449.507 0,082
4 ALTO (7.383.289.239) 1.103.450.087.164 -0,007
5 BRNA (163.083.992,000) 2.263.112.918,000 -0,072
6 BTEK (83.843.800.594) 4.975.248.130.342 -0,017
7 JECC 102.517.868,000 1.888.753.850 0,054
8 KBLM 38.648.269.147 1.284.437.358.420 0,030
9 KIAS 494.426.816.904 1.231.680.564.971 0,401
10 PRAS (43.624.116.829) 1.657.127.269.798 -0,026
11 RMBA 50.612,000 5.402.264,000 0,009
12 SIPD 79.776,000 2.470.793,000 0,032
13 SKBM 975.169.058 1.820.383.352.811 0,001
14 LMPI (41.669.593.909) 737.642.257.697 -0,056
15 SRSN 42.829.128,000 779.246.858 0,055
16 VOKS 258.947.121.683 3.027.942.155.357 0,086
17 ADES 83.885,000 822.375,000 0,102
18 AISA 1.134.776,000 1.868.966,000 0,607
19 ICBP 5.360.029,000 38.709.314,000 0,138
20 IIKP 85.544.158.340 348.481.206.140 0,245
21 ROTI 236.518.557.420 4.682.083.844.951 0,051
22 SKLT 44.943.627.900 790.845.543.826 0,057
23 GGRM 10.880.704,00 78.647.274,00 0,138
24 HMSP 13.721.513,00 50.902.806,00 0,270
25 INAF 7.961.966.026 1.383.935.194.386 0,006
26 KAEF 15.890.439,000 18.352.877.132,000 0,001
27 UNVR 7.392.837,000 20.649.371,000 0,358
28 WSBP 806.148.752.926 16.149.121.684.330 0,050
29 WTON 510.711.733.403 10.337.895.087.207 0,049
30 IKAI (71.717.112) 1.357.533.090 -0,053
31 PICO 7.487.452.045 1.128.475.286.643 0,007
32 IMPC 93.145.200.039 2.501.132.856.219 0,037
33 MAIN 152.425.111 4.684.577.041 0,033
34 TIRT (51.742.898.055) 895.683.018.081 -0,058
35 FASW 968.833.390.696 10.751.992.944.302 0,090
36 INCR (4.223.774.107) 467.727.877.054 -0,009
37 AUTO 816.971,000 16.015.709,000 0,051
38 GJTL 269.107,000 18.856.075,000 0,014
39 INDS 101.465.560.351 2.834.422.741.208 0,036
40 LPIN 29.918.519.921 324.916.202.729 0,092
80

41 HDTX (65.673.323) 423.791.061 -0,155


42 RICY 17.219.044.542 1.619.854.736.252 0,011
43 SSTM (16.266.732.177) 514.765.731.890 -0,032
44 BIMA 3.048.600.900 246.536.771.775 0,012
45 BATA 23.441.338,000 863.146.554 0,027
46 CEKA 215.459.200.242 1.393.079.542.074 0,155
47 MLBI 1.206.959 2.896.950,000 0,417
48 DLTA 317.815.177 1.425.983.722 0,223
49 INCI 13.811.736.623 405.445.049.452 0,034
50 IGAR 60.836.752.751 617.594.780.669 0,099
51 CPIN 3.642.226 29.109.408 0,125
52 KDSI 64.090.903.507 1.253.650.408.375 0,051
53 SMSM 638.676,000 3.106.981,000 0,206
54 BUDI 64.021,000 2.999.767,000 0,021
55 MYOR 2.051.404.206.764 19.037.918.806.473 0,108
56 ULTJ 1.035.865,000 6.608.422,000 0,157
57 DVLA 221.783.249 1.829.960.714 0,121
58 KBLI 394.950.161.188 3.556.474.711.037 0,111
59 MERK 78.256.797 901.060.986 0,087
60 PYFA 9.342.718.039 190.786.208.250 0,049
61 TSPC 595.154.912.874 8.372.769.580.743 0,071
62 KLBF 2.537.601.823.645 20.264.726.862.584 0,125
63 KICI (3.172.619.509) 152.818.996.760 -0,021
64 INTP 1.835.305,000 27.707.749,000 0,066
65 SMCB 499.052,000 19.567.498,000 0,026
66 AMFG 132.223,000 8.738.055,000 0,015
67 TOTO 140.597.500.915 2.918.467.252.139 0,048
68 ALKA 7.354.721,000 604.824.614 0,012

Lampiran 9

Hasil perhitungan Kinerja Keuangan ROE 2020

2020
No Kode ROE
Earning After Tax Equity
1 SPMA 162.524.650.713 1.531.392.057.559 0,106
2 MRAT (6.766.719.891) 342.418.605.477 -0,020
3 ALDO 65.331.041.553 590.123.647.820 0,111
4 ALTO 10.506.939.189 372.883.080.340 0,028
5 BRNA (187.053.341) 766.723.518 -0,244
81

6 BTEK (509.507.890.912) 1.662.371.639.854 -0,306


7 JECC 11.924.112,000 735.051.172 0,016
8 KBLM 6.563.771.460 841.612.855.945 0,008
9 KIAS (51.749.994.901) 852.255.363.880 -0,061
10 PRAS (4.948.479.351) 519.851.307.184 -0,010
11 RMBA (2.666.991,000) 5.708.950,000 -0,467
12 SIPD 28.266,000 930.675,000 0,030
13 SKBM 5.415.741.808 961.981.659.335 0,006
14 LMPI (41.331.271.519) 246.494.550.828 -0,168
15 SRSN 44.152.245,000 587.887.398 0,075
16 VOKS 2.783.763.185 1.112.121.042.260 0,003
17 ADES 135.789,000 700.508,000 0,194
18 AISA 1.204.972,000 828.257,000 1,455
19 ICBP 7.418.574,000 50.318.053,000 0,147
20 ILKP (41.519.336.887) 317.895.683.657 -0,131
21 ROTI 168.610.282.478 3.227.671.047.731 0,052
22 SKLT 42.520.246.722 406.954.570.727 0,104
23 GGRM 7.647.729,000 58.522.468,000 0,131
24 HMSP 8.581.378,000 30.241.426,000 0,284
25 INAF 30.020.709,000 430.326.476.519 0,000
26 KAEF 20.425.756,000 7.105.672.046 0,003
27 UNVR 7.163.536,000 4.937.368,000 1,451
28 WSBP (4.759.958.927.543) 1.157.429.478.084 -4,113
29 WTON 123.147.079.420 3.390.572.999.124 0,036
30 IKAI (75.056.042) 841.238.780 -0,089
31 PICO (64.398.773.870) 236.506.764.484 -0,272
32 IMPC 115.805.324.362 1.465.907.828.766 0,079
33 MAIN (38.953.042) 1.983.915.706 -0,020
34 TIRT (414.398.439.415) (390.322.799.164) 1,062
35 FASW 353.299.343.980 4.582.994.996.488 0,077
36 INCR (6.805.143.468) 141.527.059.339 -0,048
37 AUTO (37.864,000) 11.270.791,000 -0,003
38 GJTL 318.914,000 6.855.147,000 0,047
39 INDS 58.751.009.229 2.563.740.312.761 0,023
40 LPIN 6.732.478.855 309.963.828.867 0,022
41 HDTX (47.969.988) 20.985.638 -2,286
42 RICY (77.578.476.383) 372.970.292.357 -0,208
43 SSTM (15.354.377.443) 186.331.318.094 -0,082
44 BIMA (31.519.632.982) 29.459.586.724 -1,070
45 BATA (177.761.030) 477.944.179 -0,372
46 CEKA 181.812.593.992 1.260.714.994.864 0,144
82

47 MLBI 285.617,000 1.433.406,000 0,199


48 DLTA 123.465.762 1.019.898.963 0,121
49 INCI 30.071.380.873 368.874.979.999 0,082
50 IGAR 60.770.710.445 593.582.375.012 0,102
51 CPIN 3.845.833,000 23.349.683,000 0,165
52 KDSI 60.178.290.460 663.468.205.642 0,091
53 SMSM 539.116,000 2.648.510,000 0,204
54 BUDI 67.093,000 1.322.156,000 0,051
55 MYOR 2.098.168.514.645 11.271.468.049.958 0,186
56 ULTJ 1.109.666,000 4.781.737,000 0,232
57 DVLA 162.072.984 1.326.287.143 0,122
58 KLBF (73.694.555.905) 2.350.166.285.861 -0,031
59 MERK 71.902.263 612.683.025 0,117
60 PYFA 22.104.364.267 157.631.750.155 0,140
61 TSPC 834.369.751.682 6.377.235.707.755 0,131
62 KBLI 2.799.622.515.814 18.276.082.144.080 0,153
63 KICI (10.658.558,000) 80.769.473.599 0,000
64 INTP 1.806.337,000 22.176.248,000 0,081
65 SMCB 650.988,000 7.566.179,000 0,086
66 AMFG (430.987,000) 2.929.837,000 -0,147
67 TOTO (30.689.667.468) 1.923.562.928.643 -0,016
68 ALKA 6.684.414,000 105.203.706,000 0,064
Lampiran 10

Hasil perhitungan Kinerja Keuangan ROE 2019

2019
No Kode ROE
Earning After Tax Equity
1 SPMA 131.005.670.940 1.377.538.593.804 0,095
2 MRAT 131.836.668 368.641.525.050 0,000
3 ALDO 75.691.865.289 533.406.306.270 0,142
4 ALTO 7.383.289.239 380.783.523.614 0,019
5 BRNA (163.083.992) 953.780.791 -0,171
6 BTEK (83.843.800.594) 2.142.615.920.977 -0,039
7 JECC 102.517.868,000 756.131.724,000 0,136
8 KBLM 38.648.269.147 848.427.028.426 0,046
9 KIAS 494.426.816.904 905.567.560.481 0,546
10 PRAS (43.624.116.829) 645.724.973.345 -0,068
11 RMBA 50.612,000 8.401.643,000 0,006
12 SIPD 79.776,000 916.213,000 0,087
13 SKBM 975.169.058 1.035.820.381.000 0,001
83

14 LMPI (41.669.593.909) 289.321.381.716 -0,144


15 SRSN 42.829.128,000 514.600.563 0,083
16 VOKS 258.947.121.683 1.109.618.181.937 0,233
17 ADES 83.885,000 567.937,000 0,148
18 AISA 1.134.776,000 (1.657.853,000) -0,684
19 ICBP 5.360.029,000 26.671.104,000 0,201
20 ILKP 85.544.158.340 359.441.336.181 0,238
21 ROTI 236.518.557.420 3.092.597.379.097 0,076
22 SKLT 44.943.627.900 380.381.947.966 0,118
23 GGRM 10.880.704,000 50.930.758,000 0,214
24 HMSP 13.721.513,000 35.679.730,000 0,385
25 INAF 7.961.966.026 504.935.327.036 0,016
26 KAEF 15.890.439,000 7.412.926.828,000 0,002
27 UNVR 7.392.837,000 5.281.862,000 1,400
28 WSBP 806.148.752.926 8.134.550.586.355 0,099
29 WTON 510.711.733.403 3.508.445.940.007 0,146
30 IKAI (71.717.112) 916.549.349 -0,078
31 PICO 7.487.452.045 301.639.460.401 0,025
32 IMPC 93.145.200.039 1.408.287.832.788 0,066
33 MAIN 152.425.111 2.028.641.621 0,075
34 TIRT (51.742.898.055) 35.946.225.736 -1,439
35 FASW 968.833.390.696 4.692.597.823.392 0,206
36 INCR (4.223.774.107) 148.063.200.719 -0,029
37 AUTO 816.971,000 11.650.534,000 0,070
38 GJTL 269.107,000 6.235.631,000 0,043
39 INDS 101.465.560.351 2.572.287.128.060 0,039
40 LPIN 29.918.519.921 3.030.298.783.362 0,010
41 HDTX (65.673.323) 70.157.076 -0,936
42 RICY 17.219.044.542 457.256.377.463 0,038
43 SSTM (16.266.732.177) 200.348.925.304 -0,081
44 BIMA 3.048.600.900 64.487.893.211 0,047
45 BATA 23.441.338 653.251.326 0,036
46 CEKA 215.459.200.242 1.131.294.696.834 0,190
47 MLBI 1.206.959,000 1.146.007,000 1,053
48 DLTA 317.815.177 1.213.563.332 0,262
49 INCI 13.811.736.623 340.121.790.973 0,041
50 IGAR 60.836.752.751 536.925.371.505 0,113
51 CPIN 3.642.226,000 20.895.858 0,174
52 KDSI 64.090.903.507 608.205.409.017 0,105
53 SMSM 638.676,000 2.442.303,000 0,262
54 BUDI 64.021,000 1.285.318,000 0,050
84

55 MYOR 2.051.404.206.764 9.911.940.195.318 0,207


56 ULTJ 1.035.865,000 5.655.139,000 0,183
57 DVLA 221.783.249 1.306.078.988 0,170
58 KLBF 394.950.161.188 2.382.460.627.722 0,166
59 MERK 78.256.797 594.011.658 0,132
60 PYFA 9.342.718.039 124.725.993.563 0,075
61 TSPC 595.154.912.874 5.791.035.969.893 0,103
62 KBLI 2.537.601.823.645 16.705.582.476.031 0,152
63 KICI (3.172.619.509) 87.355.039.686 -0,036
64 INTP 1.835.305,000 23.080.261,000 0,080
65 SMCB 499.052,000 6.982.612,000 0,071
66 AMFG 132.223,000 3.409.931,000 0,039
67 TOTO 140.597.500.915 1.924.262.563.701 0,073
68 ALKA 7.354.721,000 104.792.363,000 0,070
85

Lampiran 11
Uji statistic Deskriptif NPM, ROA, dan ROE

Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
sebelum Covid-19 68 -7,847 4,261 ,00860 1,107604
setelah Covid-19 68 -4,525 ,939 -,16454 ,763834
Valid N (listwise) 68

Uji Wilcoxon Signed Rank Test NPM

N Mean Rank Sum of Ranks


a
setelah Covid-19 - Negative Ranks 41 40,49 1660,00
sebelum Covid-19 Positive Ranks 27
b
25,41 686,00
Ties c
0
Total 68

a. setelah Covid-19 < sebelum Covid-19


b. setelah Covid-19 > sebelum Covid-19
c. setelah Covid-19 = sebelum Covid-19

Test Statisticsa
setelah Covid-19 -
sebelum Covid-19
b
Z -2,976
Asymp. Sig. (2-tailed) ,003
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.

Uji statistic Deskriptif ROA

Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
sebelum Covid-19 68 -,155 ,607 ,07513 ,120788
setelah Covid-19 68 -1,050 ,599 ,00804 ,182339
Valid N (listwise) 68

Uji Wilcoxon Signed Rank Test ROA

N Mean Rank Sum of Ranks


a
setelah Covid-19 - Negative Ranks 53 37,34 1979,00
sebelum Covid-19 Positive Ranks 15
b
24,47 367,00
Ties c
0
86

Total 68

a. setelah Covid-19 < sebelum Covid-19


b. setelah Covid-19 > sebelum Covid-19
c. setelah Covid-19 = sebelum Covid-19

Test Statisticsa
setelah Covid-19 -
sebelum Covid-19
b
Z -4,925
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.

Uji statistic Deskriptif ROE

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


sebelum Covid-19 68 -1,439 1,400 ,07585 ,333569
setelah Covid-19 68 -4,113 1,455 -,03151 ,667725
Valid N (listwise) 68

Uji Wilcoxon Signed Rank Test ROA

N Mean Rank Sum of Ranks


a
setelah Covid-19 - Negative Ranks 47 39,04 1835,00
sebelum Covid-19 Positive Ranks 21
b
24,33 511,00
Ties c
0
Total 68

a. setelah Covid-19 < sebelum Covid-19


b. setelah Covid-19 > sebelum Covid-19
c. setelah Covid-19 = sebelum Covid-19

Test Statisticsa
setelah Covid-19 -
sebelum Covid-19
b
Z -4,045
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
ampiran 11
87

BIOGRAFI PENULIS

Aswar Alam panggilan Aswar, lahir di Ujung Pandang

pada tanggal 23 Juni 1999 dari pasangan suami istri

Bapak Kamaruddin dan Ibu Syamsiar. Peneliti adalah

anak Pertama dari 3 bersaudara. Peneliti sekarang

bertempat tinggal di Dusun Mario 2, Desa Parangmata,

Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Provinsi

Sulawesi Selatan.

Pendidikan yang ditempuh oleh peneliti yaitu SD No 2 Pattalassang lulus tahun

2011, Smp Negeri 1 Galesong selatan lulus tahun 2014, SMA Negeri 1 Bajeng

Barat lulus tahun 2017, dan mulai tahun 2017 mengikuti Program S1 Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah

Makassar sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti

masih terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi S1 Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.


88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99

Anda mungkin juga menyukai