SKRIPSI
Oleh
SANTI
10573 05116 14
SKRIPSI
SANTI
105730511614
ii
Motto
“Aku percaya bahwa apapun yang aku terima dan aku jalankan saat ini adalah
yang terbaik dari Tuhan dan aku percaya Dia akan selalu memberikan yang
(Penulis)
JAMINAN KEGAGALAN”
(Bill Clinton)iii
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
menyusun skripsi ini hingga selesai. Salam dan shalawat senantiasa penulis
Indonesia”
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
Melalui tulisan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tulus, teristimewah kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda SAHODANG dan
ibunda SUMARNIA yang senantiasa memberikan kasih sayang, do’a tulus tanpa
pamrih, harapan yang menjadi sumber kekuatan bagi penulis, dan saudara-
sampai selesainya skripsi ini, semoga apa yang mereka berikan kepada penulis
vii
Penulis menyaari bahwa penyusunan skripsi ini tidak aka terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula perhargaan yang
setinggi tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si. Ak. CA. CSP. selaku Ketua Prodi
4. Bapak Dr. Agus salim HR, SE., MM, selaku pembimbing I yang senantiasa
5. Bapak Andi Arman, SE., M.Si. Ak. CA, selaku pembimbing II yng telah
Muhammadiyah Makassar.
bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi
penulis.
viii
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
Makassar.
Penulis
ix
ABSTRAK
Santi, Tahun 2019. Pengaruh Risiko Kredit Dan Risiko Likuiditas Terhadap
Profitabilitaspada Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar. Di bimbing oleh Pembimbing Dr. Agus salim HR Dan
Pembimbing Andi Arman.
Kata kunci: Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Rasio (LDR) dan
Return On Asset (ROA).
x
ABSTRACT
Santi, 2019. The Effect of Credit Risk and Liquidity Risk on Profitability in
Banks Listed on the Indonesia Stock Exchange. Thesis Accounting Study
Program Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah
Makassar. Guided by Supervisor Dr. Agus Salim HR And Advisor Andi Arman.
The population used in this study is in the Listed banking on the Indonesia
Stock Exchange during the 2012-2016 period. And for the purposes of this study,
a sample with a purposive sampling method was used to obtain 6 companies that
met the criteria. The type of data used in this study is secondary data obtained
from financial reports that are published and downloaded through the official
website of the Indonesia Stock Exchange. The data analysis method used is
multiple linear regression analysis with a significant level of 5%, while the
hypothesis test uses t-test to test the partials of the driver and the f-test to test the
effect simultaneously. In addition, classical assumption tests include the normality
test, multicollinearity test, autocorrelation test and heteroscedasticity test.
Keywords: Non Performing Loans (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR) and
Return On Assets (ROA).
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ..............................................................................................................i
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
ABSTRACT ......................................................................................................viii
xii
E. Jenis Dan Sumber Data.....................................................................35
F. Teknik Pengumpulan Data.................................................................36
G. Teknik Analisis Data .........................................................................37
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................73
LAMPIRAN........................................................................................................75
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bank. Oleh karena itu, saat ini dan di masa yang akan datang kita tidak akan
lepas dari dunia perbankan, jika hendak menjalankan aktivitas keuangan, baik
kemampuan bank menghasilkan laba dengan efektif serta efisien. Penelitian ini
Sumber dana adalah hal yang paling penting bagi bank untuk
Semakin banyak dana bank, maka semakin besar peluang bank menjalankan
fungsinya.
1
2
dan merupakan tolak ukur keberhasilan suatu bank apabila bank dapat
menanggung biaya operasinya dari sumber dana ini (Kasmir, 2012:59). Bank
diharapkan selalu berada ditengah masyarakat, agar aliran uang dari masyarakat
kepada masyarakat. Keuntungan utama bank berasal dari sumber sumber dana
dengan bunga yang akan diterima dari alokasi tertentu. DPK meningkat maka
terhadap profitabilitas yang dihitung dengan rasio ROA. Seperti hasil penelitian
yang dilakukan Firmansyah (2013) bahwa dana pihak ketiga berpengaruh positif
terhadap profitabilitas.
perekonomian suatu negara. Anggapan itu tentunya tidak salah, karena fungsi
lainnya.
permohonan. Dengan kata lain bank menyediakan dana bagi masyarakat yang
membutuhkan. Pinjaman atau kredit yang di berikan dibagi dalam berbagai jenis
sesuai keinginan nasabah. Namun tentu saja sebelum kredit tersebut layak
diberikan atau tidak bank akan melakukan penilaian terhadap nasabah selaku
3
debitur agar bank terhindar dari kerugian akibat tidak dapat dikembalikan
Dilihat dari struktur aset bank, kredit atau pinjaman merupakan aktiva
penyaluran kredit ini merupakan pendapatan terbesar yang diperoleh bank. Tapi
tersebut berasal dari pihak ketiga maka besarnya pendapatan benga tersebut
akan diikuti pula dengan besarnya beban bunga yang harus di bayar kepada
nasabah. Oleh karena itu pihak bank harus dapat menentukan besarnya tingkat
bunga yang paling efektif sehingga kredit yang di salurkan dapat menghasilkan
dalam hal kebijakan pemberian kredit karena akan menimbulkan risiko kredit bagi
seperti risiko likuiditas perusahaan agar perusahaan dapat tetap likuid agar
kepercayaan para kreditur tetap terjaga. Klasifikasi risiko yang sering dihadapi
oleh bank diantaranya adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko
operasional. Risiko kredit adalah eksposur yang timbul sebagai akibat kegagalan
sebagaiakibat dari kinerja satu atau lebih debitur yang buruk. Kinerja yang buruk
berasal dari ketidak mampuan debitur untuk memenuhi sebagian atau seluruh isi
Menurut ketentuan Bank Indonesia, salah satu risiko yang menjadi sumber
dimana suatu bank harus mempunyai nilai NPL (non performing loan) / kredit
4
macet harus dibawah 5%. Angka ini menunjukkan berapa persen kredit yang
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas,
dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa
mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Risiko ini disebut juga Risiko
Selain risiko kredit dan risiko likuiditas, profitabilitas juga merupakan faktor
penting dalam menilai kesehatan bank. Naik turunnya profitabilitas pada masing
bank.
dalam kinerja keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat
hasil-hasil yang dianggap cukup baik dan mengetahui potensi kegagalan suatu
perusahaan tersebut.
waktu yang telah di tentukan bank. Oleh karena itu bank harus memperhatikan
keuangan adalah prestasi kerja yang dicapai perusahaan pada akhir periode dan
B. Rumusan Masalah
permasalahan adalah:
terdaftar di BEI?
C. TujuanPenelitian
sebagai berikut:
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
masyarakat yang kelibihan dana dengan masyarakat yang memiliki dana yang
disimpan di bank di samping aman juga menghasilkan bunga dari uang yang
adalah lembaga keuangan yang pada pokoknya memiliki tugas-tugas dalam lalu
tidak berbeda, terutama dalam menghimpun dan menyalurkan dana dari dan
kepada masyarakat (kecuali bank indonesia), akan tetapi maksud dan tujuan
didirikannya tiap-tiap bank berbeda maka terdapat perbedaan pula dalam bentuk
dan penamoilannya. Perbedaan itu merupakan ciri khas yang melekat pada setip
strategis bank itu sebagai bahan yang mampu menghimpun dan menyalurkan
7
8
dana masyarakat secara efektif dan efesien ke arah peningkatan taraf hidup
rakyat.
jasa yang akan diberikan kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa
bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi
balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan
menanamkan dananya.
oleh perbankan dana tersebut diputar kembali atau dijual kembali ke masyarakat
dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit. Dalam pemberian
kredit juga di kenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit dalam bentuk
bunga dan biaya administrasi. Bank menempati posisi yang strategis dalam
pada pengumpulan dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat, tetapi
1. Bank Umum
atau memberikan perhatian yang lebih besar kepada kegiatan tertentu. Bank
umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
9
dengan itu.
kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh infirmasi tersebut dapat
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai
akuntansi dalam satu kesatuan usaha. Laporan kegiatan dibuat oleh pihak
manajemen kepada perusahaan dan sebagai informasi kepada pihak lain yang
berkepentingan.
tersebut.
tertentu.
yang lengkap, biasanya meliputi nerca, laporan laba rugi, laporan perubahan
posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam beberapa cara misalnya, sebagai
laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta laporan
itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan
Setiap perusahaan, baik bank maupun non bank pada suatu waktu
tersebut.
artinya kepercayaan atau “Credo” yang berarti saya percaya. Kombinasi dari dua
kata yaitu “Cred” atau “Do” yang berti kepercayaan. Maka makna lain dari kata
lain dari kredit adalah mengandung pengertian adanya suatu kepercayaan dari
kata seseorang atau badan yang diberikannya, dengan ikatan perjanjian harus
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau
Menurut Kasmir (2012:172) kredit berasal dari bahasa yunani credere yang
berarti kepercayaan atau dalam bahasa latin creditum berarti kepercayaan akan
(2011:9) kredit adalah penyudiaan uang atau tagihan yang dapat disamakan
dengan berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain
12
dalam hal ini, pihak pinjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati bersama antara
kedua belah pihak. Diterapkan dari proses pemberian kredit ini dapat
memberikan tambahan nilai di dapat dari bunga pokok pinjaman yang mana
beberapa tujuan yang hendak dicapai yang tentunya tergantung dari tujuan bank
itu sendiri. Tujuan pemberian kredit juga tidak dapat dilepas dari misi bank
berikut:
1. Mencari keuntungan
Hasil keuntungan ini di peroleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh
bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan
kepada nasabah.
memrlukan dana, baik dana untuk investasi maupun dana untuk modal
kerja.
3. Membantu pemerintah
suatu bank sebagian besar tergantung dari usaha perkreditannya, yaitu kurang
lebih 75% penghasilan bank bersumber dari pinjaman (kredit) yang diberikan.
diterapkan agar setiap bank memiliki dan menerapkan kebijakan kredit yang baik,
hal ini dikarenakan banyak nasabah yang tidak memperhatikan untuk membayar
bunga dan kredit induk. Sehungga kita dianjurkan untuk menepati perjanjian
fasilitas kredit juga memiliki suatu fungsi yang sangat luas, yaitu:
adalah pemberian kepercayaan. Hal ini berarti bahwa prestasi yang diberikan
waktu dan syarat-syarat yang telah disepakati bersama. Berdasarkan hal di atas,
a. Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditor) dan penerima kredit
esensial kredit. Kredit dapat ada karena unsur waktu, baik dilihat dari
kreditor.
15
komponen seperti biaya modal (cost of) umum (overhead cost), risk
Risiko kredit merupakan yang paling krusial dalam dunia perbankan. Hal
ini di karenakan, kegagalan bank dalam mengelola risiko ini, sehungga dapat
memicu munculnya risiko likuiditas, suku bunga, penurunan kualitas aset dan
risiko-risiko lainya. Tingkat risiko kredit yang dimiliki bank, memiliki efek negatif
bagi kualitas aset yang diinvestasikan. Setiap jenis usaha selalu dihadapkan
pada bebagai risiko, begitu juga dalam kegiatan penkreditan, banayk pula risiko
yang dihadapinya.
kerugian akibat tidak terpenuhinya hal-hal yang telah kita tetapkan sebelumnya.
Setiap kegiatan bisnis selalu mengandung risiko dimana keberadaab risiko itu
bagi pihak bank adalah apabila kredit yang diberikan ternyata menjadi kredit
Menurut Siamat dan Herni Siti Jubaedah (2012:12) adalah kredit memiliki
kualitas dalam perhatian khusus (DPK), kurang lancar (KL), diragukan (D), macet
(M).
Risiko kredit (credit risk) didefinisikan sebagai risiko kerugian yang terkait
terjadi karena adanya ketidakpastian masa yang akan datang. Menurut Kasmir
perhitungan.
2) Terjadi akibat kolusi dari pihak analis kredit dengan pihak debitur
Dalam konteks yang lebih luas, risiko kredit setidaknya mengandung tiga
komponen yaitu:
Setiap bentuk usaha memiliki risiko yang berbeda. Perbadaan ini harus
dipahami bank. Ciri-ciri usaha yang beresiko tinggi adalah turn over usaha
tinggi.
b. Risiko geografis
c. Risiko politik
Risiko ini disebabkan oleh fluktuasi politik suatu negara. Kredit semakin
beresiko ketika disuatu negara terjadi gejolak politik. Oleh karena itu,
d. Risiko persaingan
Risiko ini bisa berupa persaingan antara bank, antara bank dengan
dibiayai oleh bank. Semakin tinggi daya saingnya berarti semakin kecil
18
risiko kredit dari faktor ini, dan sebaliknya bila semakin lemah dalam
bebrapa syarat dalam penyaluran kredit yang perlu diperhatikan calon debitur,
antara lain:
b. Kelayakan usaha
untuk melakukan gugatan balik untuk perkara hukum lainnya. Oleh karena
pada dasarnya jamina utama adalah usaha yang dibiayai oleh bank.
Menurut Sulad Sri Hardanto dalam bukunya manajemen risiko bagi bank
umum (2008:107), credit risk mitigation adalah teknik kebijakan untuk mengelola
risiko kredit dalam rangka meminimalisir peluang atau dampak kerugian yang
1. Lancar : 0 hari
Adapun risiko kredit dapat dihitung dengan Non Performing Loan (NPL)
dikarenakan NPL dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana kredit yang
bermasalah yang ada dapat dipenuhi dengan aktiva produktif yang dimiliki oleh
suatu bank.
NPL= × 100%
kebutuhan dana (cas flow) dengan segeran dan dengan biaya yang sesuai, di
tunai atau (cash), sedangkan dari sudut pasiva, risiko likuiditas adalah
portofolio liabilitas.
tepat waktu”.
21
Dalam risiko likuiditas terdapat dua risiko yaitu risiko ketika kelebihan
dana di mana dana yang ada dalam bank banyak yang idle, hal ini akan
kewajiban jangka pendek tidak ada. Dan juga akan mendapat pinalti dari bank
sentral. Kedua keadaan ini tidak diharapkan oleh bank karena akan menganggu
akan beresiko pada tingkat risiko likuiditas yang rendah atau ketika risiko
likuiditas tinggi berarti tingkat keuntungan tidak maksimal. Di sini terjadi konflik
mengatasi risiko likuidtas yang disebabkan oleh dua hal di atas. Untuk menjaga
agar risiko likuiditas ini tidak terjadi kebijakan manajemen likuiditas dapat
dilakukan antara lain dengan menjaga aset jangks pendek, seperti kas. Pada
likuiditas sering disebut dengan short term liquidity risk. Contohnya perusahan
tidak tepat waktu dalam membayar gaji karyawannya, pembayaran listrik yang
pendek.
yaitu:
2. Jumlah utang dan berbagai tagihan yang datang di saat jatuh tempo sudah
begitu besar, baik utang di perbankan, leasing, mitra bisnis, utang dagang,
termasuk utang dalam bentuk bunga obligasi yang sudah jatuh tempo yang
memberi pengaruh pada kerugian yang bersifat jangka pendek dan jangka
panjang.
perusahaan, yaitu sudah terlalu banyak aset yang di jual sehingga jika aset
yang tersisa tersebut masih ingin di jual maka itu juga tidak mencukupi
yang sudah jatuh tempo namun dipakai bayar gaji karyawan dan
sumber yang ada seperti kas, aktiva dan modal. Profitabilitas merupakan
periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran kualitatif melalui analisis laporan
merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen.
pengelolaan perusahaan.
24
profitabilitas.
3. Hestina (2012)
dan non-devisa.
suatu keadaan yang akan terjadi nanti dengan keputusan yang diambil
perusahaan ke posisi tidak berjalan secara normal. Oleh karena itu, risiko
listrik yang terlambat, terjadi tunggakan pembayaran air ke PDAM dan lain
Dalam risiko likuiditas terdapat dua risiko yaitu risiko ketika kelebihan
dana dimana dana yang ada dalam bank banyak yang idle, hal ini dapat
kebutuhan kewajiban jangka pendek tidak ada. Dan juga akan mendapat
27
pinalti dari bank sentral. Kedua keadaan ini tidak diharapkan oleh bank
likuiditas yang rendah atau ketika likuiditas tinggi berarti tingkat keuntungan
G. Kerangka Pikir
variabel-variabel di dalam penelitian ini adalah risiko kredit dan likuiditas sebagai
X1 (Risiko Kredit)
Y (Profitabilitas)
X2 (RisikoLikuiditas)
Gambar 2.1
Kerangka pikir
28
H. Hipotesis
menurun.
terhadap profitabilitas.
diberikan oleh bank. Non Performing Loan (NPL) Artinya, semakin tinggi
rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit yang menyebabkan
Bursa Efek Indonesia. Dimana hasil analisis regresi dalam penelitian ini
Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Pratama
profitabilitas.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Kemudian data
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik
perhatian. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel dependen dan variabel
independen. Veriabel dependen atau variabel terikat (Y) adalah variabel yang
nilainya tergantung dari nilai variabel lain dan variabel independen atau variabel
bebas (X) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain.
1. Risiko Kredit
Risiko Kredit sebagai variabel bebas risiko kredit (X1), yaitu rasio
31
32
diberikan oleh bank. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan
kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit
macet.
2. Risiko Likuiditas
Salah satu rasio likuiditas adalah (X2). Likuiditas merupakan rasio untuk
likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan jumlah dana yang
Likuiditas = × 100%
33
3. Profitabilitas
Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan total aktiva. Rasio
ini menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari
Profitabilitas = × 100%
mengenai sesuatu yang ada hubungannya dengan penelitian tentang data yang
tersebut maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah bank umum
konvensional yang listing di BEI. Adapun populasi dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1
pengamatan.
tahun, sehingga totalnya adalah 30 sampel. Adapun jenis bank yang akan di
Tabel 3.2
1. Jenis data
a. Data kualitatif
Data kualitatif yaitu yang diperoleh dalam bentuk informasi baik lisan
maupun tulisan. Seperti data dari karya ilmiah, literatur, jurnal, serta
b. Data kuantitatif
2. Sumber data
dipasar modal.
37
variaber mandiri, baik satu variabel atau lebih kemudian membuat perbandingan
atau menghubungkan antara variabel yang satu dengan yang lainnya dilanjutkan
1. Uji Validitas
mengukur apa yang ingin diukur. Dalam penentuan layak atau tidaknya
koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap
a. Uji normalitas
atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data
berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan analisis
b. Uji multikolinearitas
Menurut Ghozali uji ini bertujuan menguji apakah pada model regresi
dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflasion Factor
(VIF) yang dapat dilihat dari output SPSS. Sebagai dasar acuannya dan
disimpulkan:
1) Jika nilai tolerance > 10 persen dan nilai VIF <10, maka dapat
2) Jika nilai tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10 , maka dapat
c. Uji autokorelasi
dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang
statistik melalui uji Durbin-Watson (DW test). DW test sebagai bagian dari
satu dan mensyaratkan adanya intercept dalam model regresi dan tidak
membuat hipotesis:
39
2) Ha : ada autorelasi ( r ≠ 0 )
1) Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan
autokorelasi.
2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower boun
3) Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi < 0,
(2013:116-117).
d. Uji heterosksiditas
analisisnya:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola
menyempit).
40
2) Jika ada pola tertentu serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
karra, (2013:118).
antara lebih dari satu variabel predictor (variabel bebas) terhadapa variabel
terikat.
ini digunakan untuk melihat sejumlah variabel independen X1, X2, ...Xk
Y = α + β1 X1 + β2X2+ £
Dimana:
Y = Profitabilitas
X1 =Risiko kredit
41
X2 = Risiko Likuiditas
konstan.
variabel Y.
4. Pengujian Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur
dari goodness of fit nya, secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari
disebut tidak signifikan bila uji nilai statistiknya berada dalam daerah
a. Uji F (simultan)
berikut:
4) Berdasarkan profitabilitas
b. Uji t (parsial)
berikut:
Ftabelmaka Ha diterima.
4) Berdasarkan profitabilitas.
Bursa Efek Indonesia hadir sejak zaman colonial Belanda dan berdiri sejak
14 Desember 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah
pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar
disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II. Perpindahan
berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan
bursa efek pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian Bursa Efek
dikeluarkan pemerintah.
Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah salah satu bursa saham yang dapat
44
45
Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat
Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960
Setelah berjala selama satu bulan, keluar Penores No. 17 tahun 1965
Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor
Impor dipisahkan masing masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyt
tahun 1992 dan peraturan pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI
berubah menjadi persoan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100%
Indonesia (persero) Tbk, yang masih digunakan sampai dengan saat ini.
Visi
Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu
Misi
1956, dan kini telah tumbuh berkembang menjadi salah satu lembaga
Aceh hingga Papua dengan 1.395 kantor cabang dan gerai pelayanan
(DSP), unit Syariah, dan jaringan cabang Adira Finance, dan Adira
nasabah.
Visi
Misi
diperhitungkan.
49
Jakarta dan diubah dengan akta No. 13 tanggal 2 Nopember 1989 dari
beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 147 tanggal 30 Juni
1990.
Visi
berkelanjutan
Misi
statusnya dari Bank Umum menjadi Bank Umum Devisa, hal ini
Saham dari Pihak Ketiga sebagai salah satu unsur kepemilikan dengan
Jawa Timur.
di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-13 dengan
Visi
Misi
laba optimal.
53
Banten, pernah bernama Bank Eksekutif pada tahun 1992-2010 dan Bank
Indonesia. Bank ini diresmikan pada 4 Oktober 2016 dan berkantor pusat
di Jakarta Selatan.
dibuat dihadapan Frans Elsius Muliawan SH., Notaris di Jakarta dan telah
saham tersebut di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 13 Juli 2001 dengan
Indonesia Tbk.
Hasil transformasi bisnis yang dilakukan oleh Bank Pundi sejak tahun
Bank Pundi telah tumbuh menjadi sebanyak 207 kantor yang tersebar di
187 kantor dengan jumlah karyawan sebanyak 6.691 orang pada tahun
seluruh nasabah.
emiten BEKS ini telah mendapatkan surat keputusan dari Otoritas Jasa
2016 ini.
Bank Bukopin menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah
Jakarta Selatan, operasional Bank Bukopin kini didukung oleh lebih dari
terhubung secara real time online. Bank Bukopin juga telah membangun
Initial Public Offering (IPO) pada bulan Juli 2006, Bank Bukopin terus
produk yang beragam serta mutu pelayanan dengan standar yang tinggi.
secara berkelanjutan.
58
mengukur apa yang ingin diukur. Dalam penentuan layak atau tidak layaknya
suatu item yang akan digunakan. Biasanya dilakukan uji signifikan koefisien
kolerasi pada taraf signifikan 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika
data.
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 30
dikali sampai 5 periode sehingga total sampel berjumlah 30, dan di uji
59
60
jika (p>0.05) maka sebenarnya adalah normal, namun jika (p>0.05) dapat
diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang sangat signifikan antara frekuensi
teoritis dan kurva normal sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran untuk
variabel tergantung adalah normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada
table berikut.
NPL LDR
N 30 30
a,b
Mean 2.3110 83.2553
Normal Parameters
Std. Deviation 1.31930 9.40633
Absolute .076 .127
Most Extreme
Positive .056 .097
Differences
Negative -.076 -.127
Kolmogorov-Smirnov Z .414 .698
Asymp. Sig. (2-tailed) .998 .127
uji normalitas terhadap LDR sebesar 0.698 dengan nilai signifikan .715 atau
Menurut Ghozali (2013) uji ini bertujuan menguji apakah pada model
regresi yang baik antara variabel independen seharusnya tidak tidak terjadi
regresi dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai variance inflation
factor (VIF) yang dapat dilihat dari output SPSS. Sebagai dasar acuannya
dapat disimpulkan:
1) Jika nilai tolerance > 10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat
2) Jika nilai tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10, maka dapat
a
Coefficients
Tolerance VIF
(Constant)
Hasil uji multikolinearitas diatas menunjukkan bahwa nilai tolerance dari kedua
angka Tolerance dibawah 0,10 dan nilai VIF diatas10. Maka dapat disimpulkan
b
Model Summary
mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, baik
korelasi yang menunjukkan pada tabel 4.5 yaitu 0.692 dengan begitu
angka 0.
saja
antara lebih dari satu variabel predictor (variabel bebas) terhadap variabel
terikat, yaitu variabel independen Non Performing Loan dan Loan to Deposit
Coefficientsa
Coefficients Coefficients
Persamaan regresi berganda dapat dilihat pada tabel 5.6 pada tabel
y = α + β1X1 + β2X2 + e
a) Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 22.328. Hal ini bahwa jika variabel
independen yaitu NPL (X1) dan LDR (X2) diasumsikan konstan, maka
b) NPL (X1) memiliki nilai negatif -0,732. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
c) Nilai koefisien regresi LDR (X2) bernilai negatif -0,211. Hal ini
sama terhadap variable tidak bebas. Dengan kriteria pengujinya jika F hitung
> F tebal atau α (0,05), maka halini berarti variabel bebas secara bersama-
66
a
ANOVA
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 83.159 2 41.579 12.423 .000b
1 Residual 90.368 27 3.347
Total 173.626 29
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), LDR, NPL
Sumber: SPSS (data diolah)
Pada tabel 5.7 diatas dapat dilihat bahwa hasil uji F menunjukkan nilai F
hitung sebesar 12,423 dengan nilai signifikan 0,000, nilai F hitung lebih besar
2. Hasil uji T
Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh
Coefficientsa
Coefficients Coefficients
uji F. dari hasil uji F dapat dilihat bahwa nilai F sebesar 12.423
dengan signifikan 0.000 lebih kecil dari pada nilai signifikan yang
terdaftar di BEI.
tinggi rasio ini, maka semakin besar pulah jumlah pinjaman yang
Apabila tingkat LDR sebuah bank tinggi, maka tingkat ROA akan
variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil uji (R2) koefisien determinasi
b
Model Summary
a
1 .692 .479 .441 1.82947
(R2) sebesar 0,479 atau 47.9%., variasi naik turunnya Return On Asset
untuk 6 bank yang terdaftar di BEI periode 2013-2017 yang pernah memiliki
oleh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Rasio, sisanya 52,1%
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
variabel independen yang berupa Non Performing Loan (NPL), dan Loan to
variabel independen yaitu NPL dan LDR secara simultan atau bersama-
2. Dari hasil analisa data secara persial Non Performing Loan (NPL)
3. Dari hasi analisa data secara persial bahwa variabel Loan to Deposit
B. Saran
ini, adapunsaran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Paramita, Karisma. 2014. Pengaruh Risiko Kredit Yang Diberikan Dan
Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Terhadap Perusahaan
Perbankan Yang Go Public. Jurnal Ilmiah Indonesia.
Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Kinerja, Teori Dan Aplikasi, Bandung: Alfabeta.
Fahmi. 2012. Manajemen Keuangan Teori Dan Soal Tanya Jawab. Bandung:
Alfabeta Bandung.
Ita Ari Sasongko. 2014. Analisis Pengaruh Risiko Kredit, Perputaran Kas,
Likuiditas, Tingkat Kecukupan Modal, Dan Efesiensi Operasional -
Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI
2007_2013 (http//empiries.dinus.ac.id/8856/1/jurnal 13803.pdf).
Kasmir, Jakfar. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Priyanto, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta:
Mediacom.
Priliana, Sisca. 2012. Analisis Risiko Terhadap Profitabilitas Pada PT. BPR Artha
Niaga Finatama.Skripsi.
http://riaembo.blogspot.co.id/2013/04/risiko-likuiditas.html
www.geogle.com
N
Hasil Uji Validitas
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 30
NPL LDR
N 30 30
Normal Mean 2.3110 83.2553
a,b
Parameters Std. Deviation 1.31930 9.40633
Absolute .076 .127
Most Extreme
Positive .056 .097
Differences
Negative -.076 -.127
Kolmogorov-Smirnov Z .414 .698
Asymp. Sig. (2-tailed) .998 .127
Tolerance VIF
(Constant)
b
Model Summary
a
ANOVA
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 83.159 2 41.579 12.423 .000b
1 Residual 90.368 27 3.347
Total 173.626 29
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), LDR, NPL
Hasil Uji Scatterplot
Coefficientsa
Coefficients Coefficients
Coefficientsa
Coefficients Coefficients
b
Model Summary
tahun 2008 di SD/IMPRES 12/79 Panyiwi, setelah tamat dari Sekolah Dasar
Negeri 1 Tellusiattingge dan tamat pada tahun 2011. Setelah tamat Sekolah
Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 26 Bone dan tamat pada
tahun 2014. Setelah tamat dari Sekolah Menengah Atas penulis melanjutkan