(Skripsi)
Oleh
RISA AULIA
By:
Risa Aulia
This research aimed at analyzing the tendency for fraudulent financial statement
reporting through the fraud diamond theory for 10 years within the period of 2011
to 2020. The fraudulent reporting variable in this research uses the F-Score model
because this model is able to conduct measurements on the tendency of reports with
lower error rates. The pressure variable is proxied with leverage, opportunity
variable is proxied with accounts receivables, rationalization variable is proxied
with total accrual, and the capability variable is proxied with changes of directors.
Based on the results of this study, the final result is that leverage has an effect on
fraudulent financial statements, while other variables with proxies for receivables,
total accruals, and changes in directors have no impact on fraudulent financial
statements.
Oleh:
Risa Aulia
Penelitian ini memiliki tujuan dalam temuan bukti kecenderungan fraudulent financial
statement reporting melalui teori fraud diamond selama satu dasawarsa dengan periode
tahun 2011 sampai dengan tahun 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan
Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di BEI dengan sampel sebanyak 9 perusahaan.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan analisis regresi linear berganda.
Variabel kecurangan laporan keuangan dalam penelitian ini menggunakan F-Score model
karena model ini dapat melakukan pengukuran akan kecenderungan laporan keuangan
dengan tingkat kesalahan yang lebih rendah. Variabel tekanan diproksikan dengan
leverage, variabel peluang diproksikan dengan piutang, variabel rasionalisasi diproksikan
dengan total akrual, dan variabel kapabilitas diproksikan dengan perubahan direksi
Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat hasil akhir bahwa leverage berpengaruh terhadap
frauduelent financial statement, sedangkan variabel lainnya dengan proksi piutang, total
akrual, dan perubahan direksi tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial statement.
Kata Kunci : Badan Usaha Milik Negara, Fraud Diamond, Fraudulent Financial Statement
ANALISIS TREND FRAUDULENT FINANCIAL STAMENT
REPORTING PADA PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR DI
BEI SELAMA SATU DASAWARSA
Oleh
RISA AULIA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA AKUNTANSI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
pertama di SMP Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun 2013 – 2016. Kemudian
Lampung Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam pada tahun 2016 – 2019. Pada tahun
dengan menjadi Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Anggota tahun 2021
dan Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan tahun 2022. Selain itu penulis
merupakan penerima beasiswa Bank Indonesia tahun 2022 dan menjadi Surveyor
Konsumen Bank Indonesia tahun 2022 serta Surveyor SPH-PIHPS Bank Indonesia
tahun 2023.
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbilalamin
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga dapat terselesaikannya penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu
disanjung agungkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dengan segala kerendahan hati, kupersembahkan skripsi ini untuk :
Kedua Orang Tuaku tercinta, Ayahanda Edi Sukamto dan Ibunda Maryam
Terima kasih atas segala cinta dan kasih sayang yang tidak terbatas.
Terimakasih atas segala doa yang telah membuka jalan untuk menggapai
impianku, terima kasih karena terus memberikan nasihat dan dukungan tiada henti
Semoga Allah SWT memberikan perlindungan baik di dunia dan akhirat,
Aamiin
“Siklus sebab-akibat itu sudah ditentukan. Tidak ada yang bisa merubahnya,
kecuali satu : yaitu kebaikan. Kebaikan bisa merubah takdir…”
Rembulan Tenggelam Diwajahmu – Tere Liye
SANWACANA
Bismillahirrohmaanirrahiim,
SWT atas limpahan berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
Statement Reporting pada perusahaan BUMN yang Terdaftar di BEI Selama Satu
Dasawarsa”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Lampung.
penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati,
1. Bapak Prof. Dr. Nairobi, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Reni Oktavia, S.E., M.Si. Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
utama yang telah memberikan bimbingan, saran dan kritik, dukungan doa serta
3. Bapak Dr. Usep Syaipudin, S.E., M.S. Ak. selaku dosen pembahas utama yang
5. Bapak Dr. Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan saran dan nasihat kepada penulis selama menjadi
mahasiswa.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah
7. Para staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung,
yang telah banyak membantu baik selama proses perkuliahan maupun semasa
Terimakasih atas segala doa, kasih sayang, dukungan, perhatiam, dan atas
segala hal yang telah diberikan kepada penulis. Semoga kelak penulis dapat
yang berbakti.
9. Adikku Ossy Wulandari, terima kasih karena terus memberikan dukungan dan
doa yang telah diberikan. Semoga kelak penulis dapat membalas kebaikanmu.
10. Keluarga besarku, bude, pakde, dan sepupu-sepupuku, terima kasih atas doa,
11. Teman seperjuanganku GBL, Kindi, Sadam, Aulia G, Alya, Tiyara, Aulia R,
Sinta, Putu, Syahla, Farhan, Dina, Nur, dan Heri. Terima kasih telah banyak
membantu dan saling mengasihi selama masa perkuliahan dan selama proses
skripsi ini, terima kasih atas doa, dukungan, dan banyak hal yang diberikan.
Semoga hal baik selalu mengiri kalian, dimanapun kalian berada nantinya.
12. Topan Sanjaya, terima kasih atas dukungan yang telah diberikan. Terima kasih
telah menjadi rekan yang baik dalam melewati proses panjang dan selalu
13. Sahabatku, Rere, Elis, Eka, Ardian, Oliv, Mayang, Dian, Salsa, dan Ayu.
memberikan doa baik dan dukungan untuk penulis. Penulis berharap hal baik
14. Brodie Kopmaku, Sister Aul, Topan, Sadam, Intan, Iksal, dan Faizal
menjadi pengurus serta menjadi sahabat yang baik selama masa kuliah.
memberikan pengalaman berharga atas segala hal yang telah dilewati selama
masa perkuliahan. Terkhusus kak Hirda, kak Edo, kak Ryan, kak Deni, dan
16. Keluargaku Kabinet Abhinaya, Syifa, Lintang, Shafa, Azizah, Dinda, Nadinda,
Fajar, Gavra, Anggi, Risalim, Marisa, Syahril dan yang lainnya. Serta adik-
adikku di Kopma Unila, Sinur, Atun, Rifdah, Bagus, Rahmadi, Ramzy. Terima
kasih atas doa, dukungan, semangat, dan pengalaman berharga yang telah
skripsi, Anhel, Tiyara, Dina, Kindi, dan Sadam. Terima kasih telah
18. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas
19. Terakhir, penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki kekurangan, sehingga
perlu adanya saran dan kritik yang membangun agar lebih baik. Penulis harap
skripsi ini dapat memberikan manfaat dan sumber informasi literature untuk
Penulis
Risa Aulia
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
karena laporan keuangan dapat menjadi sarana dalam berbagai informasi entitas
yang berhubungan kinerja keuangan, posisi keuangan dan arus kas entitas.
Informasi dalam laporan keuangan yang telah dilaporkan akan bermanfaat bagi
pihak yang memiliki kepentingan baik pihak dari dalam maupun dari luar
perusahaan (Harahap & Sofyan. S., 2013). Penyajian laporan keuangan harus
dikelola oleh pelaku bisnis yang handal dan relevan serta terbebas dari kecurangan
agar dapat menunjukkan hasil maksimal dengan bagian kualitatif yang disajikan,
tidak boleh memberikan keuntungan dari salah satu pihak tertentu karena akan
memberikan kerugian pihak lain dan akan berdampak dengan timbulnya risiko
(PSA) No. 70 (SA Seksi 216 paragraf 4) memberikan penjelasan bahwa salah
yang sejalan dengan hasil riset dunia yang dilaksanakan oleh Association of
Certifies Fraud Examiner (ACFE, 2018). Pada tahun 2016 melalui Riset ACFE
berkisar pada angka 4%, rata-rata jumlahnya melebihi Rp 10 miliar. Fraud pada
wilayah Asia Pasifik yang dilaporkan oleh ACFE di tahun 2020 memberikan
hasil bahwa fraud yang dilakukan oleh staff sebesar 40%, manajer sebesar 35%,
loss US$3 juta mulai dari tahun 2012 – 2020 (Andrean & Salim, 2021).
yang dicurangi dengan melakukan salah saji yang disengaja berupa kekeliruan
kasus risiko kecurangan terus terjadi. Hal ini dibenarkan dengan pernyataan yang
Agung Firman Sampurna selaku Ketua BPK RI, beliau menyatakan bahwa bukti
– bukti empiris memberikan petunjuk bahwa keuangan yang dikelola pada masa
krisis cenderung memperbesar risiko akan terjadinya kecurangan (Biro Humas dan
Kerja Sama Internasional BPK RI, 2021). Hal tersebut sejalan dengan pernyataan
Firli Bahuri selaku Ketua KPK, beliau menyatakan bahwa semakin tinggi negara
memiliki pendapatan, maka akan banyak tindak pencucian uang yang akan
beradaptasi. Korupsi dan kecurangan menjadi moving target yang terus mengikuti
drastis, hal tersebut sejalan dengan data yang dilansir oleh Transparansi
peningkatan, khususnya ketika operasi pertama kali di tahun 2004 dilakukan oleh
sebuah laporan keuangan. Terdapat banyak hal yang tidak sejalan dalam laporan
laporan keuangan bagi manajemen dan individu tertentu (Martias, Oktavia, &
kritis dan sensitif dalam profesi akuntansi, karena penipuan akuntan dapat
Kasus terbesar fraud yang pernah terjadi dan yang paling dikenal merupakan kasus
kantor akuntan publik Arthur Andersen dan kasus Enron di tahun 2002 yang
menjadi kantor akuntan terbaik saaat itu. Manipulasi laporan keuangan yang
dalam sejarah dunia akuntansi (Andrean & Salim, 2021). Selanjutnya, berdasarkan
data yang dilansir dari Survei Fraud Indonesia 2019, dipaparkan bahwa fraud
terjadi dengan tingkat kerugian paling tinggi dialami oleh Badan Usaha Milik
Penipuan laporan keuangan atau window dressing di BUMN sering terjadi karena
signifikan, tetapi hal ini berbeda dan berbanding terbalik dengan situasi yang selalu
terjadi dalam laporan keuangan. Hal ini beriringan dengan adanya tindak
kecurangan yang diterjadi pada Garuda Indonesia tahun 2018, terdapat manipulasi
laporan keuangan lewat keuntungan dari PT Mahata Aero Teknologi yang keluar
dari ketentuan SAK mencapai angka Rp 2,98 triliun, hal ini juga melibatkan
tahun perizinan. Kasus lainnya juga terjadi pada perusahaan BUMN lainnya,
misalnya saja kasus fraud tahun 2015 pada PT Kereta Api Indonesia yang
dikaitkan dengan teori-teori fraud menjadi salah satu alternatif dalam melakukan
deteksi kecurangan laporan keuangan (Eprimia, 2019). Teori fraud triangle digagas
pertama kali di tahun 1953 oleh Cressey. Teori fraud triangle terus dikembangkan,
tahun 2004 oleh Wolfe dan Hermanson dikemukakan akan adanya fraud diamond
dan memberikan tambahan satu variabel dari fraud triangle yaitu variabel
financial stability dan financial target yang berdampak negative dan signifikan
pada kecurangan laporan keuangan. Lalu untuk sifat industry, pengawasan, opini
6
audit, dan direksi yang mengalami pergantian tidak berdampak terhadap fraud.
signifikan pada fraud laporan keuangan. Sehingga dalam observasi ini akan
fraudulent financial statement reporting terhadap Badan Usaha Milik Negara yang
menjadi bagian pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan teori fraud diamond.
(Istiyanto & Yuyetta, 2021) dan (Ningsih, 2021) yang memberikan pernyataan
bahwa fraud diamond dapat digunakan dalam melakukan deteksi akan terjadinya
dengan model fraud pentagon dan fraud hexagon karena proksi dari setiap
Berdasarkan hal tersebut, penentuan variabel dalam observasi ini menjadi salah satu
indikator akan pentingnya penelitian ini dengan penyusunan empat variabel dengan
rentang waktu pengambilan sampel selama satu dasawarsa dimulai dari tahun 2011
– 2020, hal berbeda yang terdapat dalam observasi ini dari penelitian – penelitian
karena laporan keuangan dapat menjadi sarana dalam berbagi informasi terkait
posisi keuangan, hasil dari kinerja keuangan, dan sebuah entitas arus kas dari
dilakukan, jika adanya kecurangan yang terjadi maka akan memiliki akibat dalam
(2014), Eprimia (2019), Basmar dan Ruslan (2021), Anggraini et al. (2021),
Istiyanto dan Yutetta (2021) dan masih akan terus mengalami perkembangan.
akuntansi dengan laporan keuangan atau annual report yang sebanding dengan
kebijakan akuntansi tersebut secara benar dan wajar, namun kecurangan laporan
keuangan yang terus menerus terjadi tidak dapat diandalkan ketika ada unsur-unsur
Secara umum observasi ini dapat menjadi tumpuan dalam menyampaikan manfaat
a) Manfaat Teoritis
pandangan akan ilmu secara umum dan bagi akuntan secara khusus, serta
b) Manfaat Empiris
reporting.
c) Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
antara pemilik modal (principal) dan manajemen (agent) rawan akan dampak
Indra, & Alvia, 2021). Kecenderungan akan kecurangan tersebut terjadi karena
dengan baik dalam jangka panjang diinginkan oleh investor selaku pemilik
modal (principal). Kolaborasi yang terjadi antar hubungan bagi pemilik modal
dan manajemen yang berdampak akan kecenderungan kecurangan ini dapat terus
terjadi karena tekanan akan terus dialami oleh manajemen agar kinerja
perusahaan dapat terus berkembang pesat dan investor selaku pemilik modal
principal kepada agent berdampak akan kepentingan yang terbentur atau disebut
dengan conflict of interest dari keduanya (Yanti & Munari, 2021). Konflik yang
hadirnya masalah sikap yang saling tidak percaya antar keduanya karena hal –
hal yang dilakukan agent tidak sesuai dengan kepentingan yang dibutuhkan oleh
principal sehingga akan hadir masalah baru yaitu kecurangan (fraud). Terdapat
tiga jenis golongan sifat dasar manusia yang memiliki keterkaitan dan
untuk menjauhi ancaman atau risiko (risk averse), dan memiliki keterbatasan
akan masa depan pada bagian daya pikir (bounded rationality) (Aprilia, 2017).
jumlah dengan tujuan melakukan tipu daya kepada para pemilik modal
melakukan manipulasi dan disajikan dengan salah dan diketahui dengan unsur
berkas yang mendukung menjadi kegiatan yang termasuk dalam pernyataan akan
12
Asset yang disajikan atau pendapatan yang jumlahnya lebih besar daripada data
manipulasi data, hal tersebut dilakukan dalam menarik pemilik modal agar
pemilik modal melakukan pemberian dana atau modal kepada pihak perusahaan
pada lemahnya tingkat validitas dan keandalan dari laporan keuangan tersebut
sehingga akan berdampak dalam proses penentuan keputusan yang diambil bagi
para pihak manajemen selaku pihak internal maupun pihak pemilik modal selaku
pertama model fraud dipaparkan oleh Donald R. Cressey (1953), yaitu fraud
sebagian besar orang melakukan tindak kecurangan, selanjutnya dalam teori ini
Karakteristik ini timbul karena adanya keadaan yang hadir secara bersamaaan
1. Tekanan (pressure)
Keadaan dirasakan oleh seseorang atau pihak manajemen serta perusahaan ketika
berada pada kondisi untuk melakukan tindak kecurangan disebut dengan tekanan
berada dibawah tekanan (financial pressures), kebiasaan buruk yang berada dibawah
kinerja yang didapatkan oleh karyawan serta ketidakadilan lainnya yang dirasakan
merasakan pendapatan atau imbalan yang setimpal akan atas kerja yang mereka
2. Kesempatan (opportunity)
perusahaan ketika berada pada keadaan yang jauh dari adanya pengawasan
ini dapat disebabkan kendali internal atau control dari entitas yang lemah
3. Rasionalisasi (rationalization)
Pembenaran akan seluruh tindakan fraud yang dilakukan oleh pelaku tindak
dipaparkan oleh Wolfe & Hermanson (2004) dan memberikan penjelasan bahwa
yang berdampak akan kecurangan laporan keuangan dalam teori fraud diamond
konsep akan penipuan yang sulit untuk dilakukan deteksi dan mempunyai
atau kerjasama sehingga fraud laporan keuangan tersebut tidak akan terjadi.
laporan keuangan yang dipengaruhi oleh fraud diamond. Penjelasan rinci akan
tabel 2.1 :
Table 2. 1.
Penelitian Terdahulu
X2, X4 tidak
berdampak
pada Y.
5. Dewi Perusahaa Financial External
Retnowati, nProperti, Statement pressuredan
Dedik Nur Real Fraud pergantian
Triyanto (2020) Estate, (Y) dengan . direksi
Konstruksi manajemen berdampak
The Effect Of Bangunan laba, variabel terhadap
Fraud yang pressure financial
DiamondOn terdaftar di diproksikan . statement fraud,
Financial BEI dengan sedangkan
Statement Periode external financial
Fraud 2015- pressure, stability,
2019. financial financial target,
stability, dan nature of
financial industry,
target. ineffective .
Opportunity monitoring, dan
dengan proksi change in
nature of auditor tidak
industry & berdampak
ineffective terhadap
monitoring, financial
rationalizatio statement fraud.
n diproksikan
dengan
change in
auditor,
capability
diproksikan
dengan
pergantian
direksi
Sumber : Data Diolah, 2022
Pinjaman yang bermula dari stakeholders atau pihak luar didapatkan oleh entitas
tinggi dan utang besar yang dimiliki. Tingginya risiko kredit yang dimiliki
19
Searah dengan observasi Agustina dan Pratomo (2019) yang melakukan analisis
bahwa kerugian besar yang dialami pada umumnya ditutupi dengan tindak
yang merupakan proksi dari external pressure semakin tinggi akan berdampak
keuangan yang tinggi. Penelitian yang dilaksanakan Rusmana dan Tanjung 2019
menetapkan hal yang sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa secara parsial
financial statement.
yang tidak dapat diukur dengan mudah terkhusus dalam melakukan deteksi
tindak kecurangan.
dilaksanakan oleh Sari dan Lestari (2020) menunjukkan bahwa total akrual
Besaran saldo di laporan keuangan dapat ditentukan oleh entitas sendiri melalui
dalam memberikan perkiraan piutang yang tidak tertagih karena hal tersebut
yang terjadi memiliki keterkaitan pada akun piutang, hal ini dilakukan dengan
laba yang diadakan dalam rangka peningkatan laba di masa berikutnya dapat
dimanfaatkan oleh pihak manajemen selaku agent agar dapat terus mencapai
target meskipun dalam keadaan yang tidak stabil. Penelitian tersebut juga
terdahulu kepada dewan direksi pada periode baru disebut dengan pergantian
dewan direksi. Dewan direksi yang berada dalam kondisi saat pergantian dapat
yang tinggi dalam melakukan kecurangan (Wardhani, 2018). Gejala awal akan
sehingga perusahaan memiliki kinerja yang tidak maksimal dan memiliki potensi
Sejalan dengan penelitin Handayanti (2018), masa waktu yang lebih lama
kinerja direksi terbaru. Penelitian yang dilakukan oleh Noorjamil (2019) juga
H1
Pressure
Leverage(X1)
H2
Rationalization
Financial
Total Akrual (X2)
Statement
H3
Fraudulent (Y)
Opportunity
Receivable (X3)
H4
Capabillity
Change in
Director (X4)
BAB III
METODE PENELITIAN
observasi ini dengan sasaran untuk menetapkan dampak yang berkaitan dari
penelitian.
2.2.1 Populasi
Penelitian ini menetapkan populasi di Bursa Efek Indonesia pada entitas Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) Non-Keuangan periode 2011 sampai tahun 2020.
2.2.2 Sampel
penetapan sampel untuk memenuhi tolak ukur tertentu dengan penentuan seperti:
1. Perusahaan di BEI pada sub sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
2. Perusahaan di BEI yang tidak delisting pada sub sektor Badan Usaha Milik
4. Data – data memiliki kaitan terhadap variabel observasi, secara utuh serta
2020.
Table 3.1
Daftar Sampel Penelitian
Jumlah
Kriteria Pemilihan Sampel
Perusahaan
Populasi
1 Perusahaan BUMN di BEI 24
2 Perusahaan BUMN Sub Keuangan (5)
Perusahaan BUMN yang terdapat di BEI setelah 2011
3 (5)
Perusahaan BUMN yang tidak ditemukannya laporan
keuangan dan annual report lengkap selama 10 tahun
4 (3)
sesuai data yang diperlukan dan tidak dapat diakses
pada periode 2011 – 2020
Jumlah Sampel 11
Tahun Pengamatan 10
Total Sampel Observasi 110
Data sekunder ditetapkan dalam observasi ini, karena data yang ditetapkan
dalam observasi ini bersumber dari laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia
dan dapat ditelusuri di www.idx.co.id atau di situs entitas yang resmi. Peneliti
public yang termasuk kedalam entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Non-
Keuangan serta dukungan jurnal serta sumber dokumen lainnya yang digunakan.
25
Penelitian ini menetapkan data yang terkumpul dari berbagai referensi dengan
data dari entitas di Bursa Efek Indonesia pada sub sektor Badan Usaha Milik
yang dipaparkan, terdapat dua jenis variabel penelitian yang dipaparkan, yaitu:
variabel kualitas akrual dan kinerja keuangan merupakan bagian dari Model
kecenderungan laporan keuangan dengan tingkat kesalahan atau error yang lebih
Akrual yaitu :
Hasil perhitungan pada formula yang telah dipaparkan pada penjelasan diatas
adalah ketika perusahaan mempunyai nilai F-Score lebih dari 0,01 atau 1% maka
keuangan dan apabila nilai F-Score kurang dari 0,01 atau 1% maka perusahaan
2. Tekanan Eksternal
diminimalisir dengan adanya biaya tambahan atau utang dari pihak pemilik
modal agar dapat terus besaing (Dewi & Yudantara, 2020. Sehingga dalam
𝑲𝒆𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃𝒂𝒏
𝑳𝒆𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕
27
3. Peluang
perusahaan yang stabil dan ideal dalam dunia industry (Rahmawati, Nazar,
& Triyanto, 2017). Sehingga sifat industry pada observasi ini diproksikan
melalui rasio piutang atau receivable. Rasio Piutang dihitung melalui rumus:
4. Rasionalisasi
Total Akrual
5. Kapabilitas
pengkajian, akan diberikan nilai 1 dan jika direksi tidak mengalami transisi
Analisis data melalui analisis regresi linier Berganda ditetapkan pada penelitian
ini, diawali dengan Uji Asumsi Klasik dan dilanjutkan dengan Uji F (Simultan)
Model Regresi :
statistik deskriptif sebagai alat analisis, gambaran diberikan terkait analisis nilai
rata-rata (mean), nilai tengah (median) dan memberikan bagian menjadi dua
bagian dari yang tertinggi sampai dengan terendah, nilai tertinggi pada variabel
standar deviasi. Data yang digunakan dalam melakukan penilaian standar deviasi
merupakan nilai rata- rata dari sampel. Semua bagian dibutuhkan dalam
Kelengkapan uji yang penting dalam memenuhi n analisis linier berganda yang
ditetapkan dengan dasar Ordinary Least Square (OLS) disebut dengan uji
asumsi klasik. Uji ini harus dilaksanakan dalam mengurangi adanya estimasi
hasil penelitian yang bias karena data yang di teliti tidak semuanya dapat
dilakukan regresi.
Uji model yang ditetapkan agar mengetahui model regresi dan variabel lainnya
terdapat trend distribusi normal disebut uji normalitas. Alat uji dalam observasi
ini terdapat penggunaan analisis plot probabilitas normal serta uji statistik
a. Ketika data terdistribusi pada daerah ketentuan jalur diagonal dan cenderung
menyertai arah jalur diagonal atau histogram grafik memiliki jejak distribusi
normalitas.
Uji model yang mempunyai tujuan guna dampak atau korelasi antar variabel satu
dengan variabel lainnya yang diketahui dan disebut dengan uji multikolinieritas.
Deteksi multikolonieritas yang tidak atau terjadinya hal yang disebutkan dapat
melihat gambaran dari angka tolerance dan yang berlawanan yaitu Variance
nilai Tolerance Rendah disebabkan VIF/tolerance. Nilai cut off pada umumnya
nilai tolerance ≥ atau sama nilainya dengan VIF ≥ 10 (Martias, Oktavia, &
Amelia, 2021).
Model yang menetapkan tujuan dalam hal ketidaksamaan yang diketahui terkait
varians model regresi di residual nilai terjadi antar penelitian satu ke penelitian
Hal ini diketahui melalui uji grafik scatterplot diantara nilai dugaan variabel
b. Ketika terdapat alur jelas dan titik – titik tersebar di sumbu Y, di atas dan di
Uji model yang menetapkan tujuan dalam pengujian terkait model regreasi linear
mempunyai pengaruh atau korelasi mulai dari anggota sampel atau data
pengamatan yang didasari oleh urutan waktu sehingga antara satu dan data
korelasi.
Uji yang dilakukan guna melakukan pengukuran terkait sejauh apa dampak atau
determinasi. Ketika nilai Adjusted R Square memiliki nilai semakin tinggi dan
memiliki dampak besar pada variabel dependen. Namun, ketika nilai Adjusted
R Square mendekati angka 0 dan memiliki nilai yang semakin kecil, maka
Uji pengaruh simultan merupakan model uji regresif yang digunakan dalam
model dan pengujian untuk menentukan apakah semua variabel bebas memiliki
dalam F-Test adalah sekitar 5%, dan hasil model uji dapat diartikan kuat jika
dan memiliki arti koefisien regresi tidak signifikan. Hal tersebut memiliki
33
Uji parsial adalah suatu metode dalam mengevaluasi signifikansi setiap variabel
a. H0 ditolak ketika nilai signifikansi t < 0,05 yang mana mempunyai arti akan
dependen.
b. H0 diterima ketika nilai signifikansi t > 0,05 yang mana memiliki arti tidak
dependen.
34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menetapkan data sekunder dengan sampel
pilihan yaitu entitas BUMN yang menjadi bagian dari Bursa Efek Indonesia (BEI)
sebanyak 9 dari 24 perusahaan lolos uji kriteria pemilihan sampel. Rincian data
Table 4.1
Daftar Penarikan Data Sampel
Jumlah
Kriteria yang Telah Ditentukan
Perusahaan
1 Perusahaan mempunyai konsistensi dan tergolong dalam sub-
sektor BUMN mulai dari tahun 2011-2020 24
2 Perusahaan BUMN Sub Keuangan (5)
Perusahaan BUMN yang baru listing atau terdaftar di BEI
3 (5)
setelah tahun 2011 sehingga tidak memiliki annual report
secara menyeluruh sesuai dengan variabel yang telah
ditetapkan
Perusahaan BUMN yang tidak ditemukannya laporan keuangan
dan annual report lengkap selama 10 tahun sesuai data yang
4 (5)
diperlukan dan tidak dapat diakses
pada periode 2011 – 2020 oleh peneliti
5 Perusahaan BUMN yang ditetapkan sebagai sampel 9
Tahun Pengamatan 10
Total Sampel Observasi 90
yang menjadi bagian dari Bursa Efek Indonesia periode 2011-2020. Berdasarkan
35
tolak ukur sampel yang dipilih, jumlah perusahaan yang tidak terdaftar dalam
selama satu dasawarsa sehingga terdapat 90 data. Data laporan keuangan diperoleh
melalui website entitas dan website Bursa Efek Indonesia yang diakses pada
www.idx.com.
Table 4.2
Perusahaan BUMN yang Menjadi Sampel Penelitian
Table 4.3
Perusahaan BUMN dengan Annual Report Tidak Dapat Diakses Oleh Peneliti
Table 4.4
Perusahaan BUMN Listing Setelah Tahun 2011
dikelompokkan, hal yang diringkas, serta penyajian data yang lebih normatif
(Ningsih & Syarief, 2021). Analisis deskriptif memiliki tujuan dalam menunjukkan
reporting, dan variabel independen berbentuk elemen dari fraud diamond yaitu
dipaparkan dengan nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar
deviasi dengan hasil uji statistic deskriptif dalam observasi ini pada Tabel 4.5.
Table 4.5
Hasil Statistik Deskriptif
0,2026 yang ditemukan dari PT Aneka Tambang Tbk di tahun 2011, yang berarti
rasio leverage terendah selama periode pengamatan sebesar 20,26%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa 20,26% asset menjadi jaminan atas utang atau semakin besar
2018, yang berarti total rasio leverage tertinggi selama periode pengamatan sebesar
139,37%. Hal tersebut menunjukkan bahwa 139,37% asset menjadi jaminan atas
asset. Kemudian, untuk nilai rata-rata senilai 0,600582 atau selama periode
bahwa 60,05% asset menjadi jaminan atas utang atau perusahaan menggunakan
utang senilai 60,05% untuk mendapatkan asset secara rata-rata selama periode
arti bahwa penyimpangan sebesar ± 23,39% terjadi dari rata-rata nilai rasio
4.2.1.2 Rasionalisasi
Rasionalisasi dalam observasi ini diukur dengan penetapan rasio total akrual dan
nilai minimum -0,9900 yang didapatkan dari PT Indofarma Tbk pada tahun 2017,
yang berarti rasio perubahan total akrual terendah selama periode pengamatan
sebesar -99%. Hal tersebut menunjukkan bahwa -99% total asset menjadi jaminan
atas selisih laba usaha dan arus kas operasi atau perusahaan menggunakan selisih
dari laba usaha dan arus kas operasi untuk mendapatkan nilai asset pada PT
Indofarma di tahun 2017. Selanjutnya, nilai maksimum 0,9299 yang diperoleh dari
perusahaan yang sama yaitu PT Indofarma Tbk di tahun 2019, yang berarti rasio
perubahan total akrual tertinggi selama periode pengamatan sebesar 92%. Hal
tersebut menunjukkan bahwa 92% total asset menjadi jaminan atas selisih laba
usaha dan arus kas operasi atau perusahaan menggunakan selisih dari laba usaha
dan arus kas operasi untuk mendapatkan nilai asset pada PT Indofarma di tahun
38
2019. Kemudian, untuk nilai rata-rata senilai 0,46383 atau selama periode
bahwa 46,38% total asset menjadi jaminan atas selisih laba usaha dan arus kas
operasi untuk mendapatkan nilai asset secara rata-rata selama periode pengamatan
pada perusahaan sampel. Terakhir, untuk standar deviasi sebesar 0,2596932 yang
Sifat industri dalam penelitian ini diukur menggunakan rasio perubahan piutang
dengan nilai minimum -1,4883 yang didapatkan dari PT Indofarma Tbk di tahun
2020, yang berarti rasio perubahan piutang terendah selama periode pengamatan
jaminan atas persediaan yang dikurangi dengan nilai piutang atau perusahaan
menggunakan selisih dari nilai persediaan dan piutang untuk mendapatkan target
penjualan pada PT Indofarma Tbk di tahun 2020. Nilai maksimum senilai 0,4801
yang didapatkan dari perusahaan PT Jasa Marga di tahun 2016, yang berarti rasio
perubahan piutang tertinggi selama periode pengamatan sebesar 48%. Hal tersebut
dikurangi dengan nilai piutang atau perusahaan menggunakan selisih dari nilai
persediaan dan piutang untuk mendapatkan target penjualan di PT Jasa Marga Tbk
di tahun 2016. Kemudian, untuk nilai rata-rata sebesar -0,018173 atau selama
dikurangi dengan nilai piutang atau selisih dari persediaan atau perusahaan
menggunakan selisih dari nilai persediaan dan piutang untuk mendapatkan target
Terakhir, untuk standar deviasi sebesar 0,1764883 memiliki arti bahwa standar
secara keseluruhan.
4.2.1.4 Kemampuan
arti tidak terdapat perubahan direksi dan nilai maksimum 1 artinya terjadi
perubahan direksi. Nilai rata-rata 0,30 yang berarti bahwa sebesar 30% perusahaan
pengamatan. Kemudian, untuk standar deviasi sebesar 0,461 yang artinya terjadi
keseluruhan.
Uji Normalitas yang ditetapkan dalam observasi ini ditujukan guna melakukan
pengujian terkait model regresi yang ditetapkan, variabel pengganggu, dan residual
yang mempunyai distribusi normal. Terdapat dua cara dalam melakukan deteksi
terkait residual apakah tersebar normal atau sebaliknya, yakni melalui analisis
grafik dan analisis statistic. Peneliti menetapkan analisis grafik normal probability
menyertai arah jalur diagonal atau histogram grafik memiliki jejak distribusi
b. Data mengalami penyebaran yang menjauhi garis diagonal dan cenderung tidak
menyertai arah jalur diagonal atau histogram dari grafik tidak memberikan
Hasil uji yang telah dilaksanakan oleh peneliti dalam observasi ini ditunjukkan pada
gambar 4.6 bahwa data terdistribusi pada daerah ketentuan jalur diagonal dan
cenderung menyertai arah jalur diagonal atau histogram grafik memiliki jejak
dan berdistribusi normal. Guna memperkuat data yang tersebar oleh grafik Normal
(K-S) mempunyai hasil Sig>alpha 0,05 yaitu dengan nilai sebesar 0,200 sehingga
normal, sehingga syarat asumsi model normalitas dapat dipenuhi sehingga uji dapat
dilanjutkan.
Uji multikolinearitas dalam observasi ini ditetapkan dengan tujuan guna melakukan
uji model regresi apakah terjadi keterkaitan antara variabel bebas independen.
(VIF) dan Tolerance. Kesimpulan yang diambil ditentukan dengan nilai Tolerance
namun jika nilai Tolerance ≤ 0,10 atau nilai VIF ≥ 10 menunjukkan bahwa ada
Hasil penelitian pada tabel 4.8 menyatakan nilai Tolerance . > 0,10 dan nilai VIF <
varians model regresi yang terjadi dari residual antar penelitian satu ke penelitian
terjadi menunjukan bahwa model regresi, model tersebut merupakan model regresi
yang baik. Hal ini diketahui melalui uji grafik scatterplot diantara nilai dugaan
keputusan diambil ketika terdapat titik – titik yang menunjukkan bentuk gambaran
pola seperti bentuk yang luas kemudian menyempit, bergelombang, dan teratur
ketika terdapat alur jelas dan titik – titik terbagi di sumbu Y, di atas dan di bawah
angka 0, sehingga tidak adanya heteroskedastisitas dapat terlihat pada Tabel 4.9
Hasil observasi pada Tabel 4.9 menetapkan bahwa terdapat penyebaran titik dengan
43
bentuk tidak memiliki gambaran pola seperti bentuk yang luas kemudian
Uji autokorelasi mempunyai arah pengujian model regresi linear untuk mengetahui
pengaruh atau korelasi mulai dari anggota sampel atau data pengamatan
berdasarkan urutan waktu sehingga antara satu dan data observasi lainnya
dipengaruhi oleh data sebelumnya disebut dengan uji autokorelasi. Model Durbin
Watson digunakan dalam uji autokorelasi dan hasil uji dapat terlihat di Tabel 4.10
Model DW Kesimpulan
Regresi 1,045 Terjadi autokorelasi
Sumber : SPSS 25 (data diolah, 2023)
didapatkan oleh peneliti adalah senilai 1,045 dan dengan penjabaran dU(1,75) > dw
(1,045) < (4-Du) 2,25 sehingga terdapat autokorelasi positif. Data dengan
autokorelasi positif yang merupakan hasil dari peneliti akan diperkuat dengan uji
positif.
Hasil penelitian pada Tabel 4.11 menetapkan bahwa nilai Run Test yang didapatkan
peneliti adalah sebesar 0,00 atau dalam artian bahwa nilai Asymp Sig (2-tailed) <
0,05 sehingga dalam uji Run Test masih terdapat gejala autokorelasi. Karena masih
terdapat gejala autokorelasi, peneliti melakukan Uji Non Parametric Test. Hasil uji
Penelitian dengan hasil pada Tabel 4.12 menetapkan bahwa nilai Uji Non
Parametric Test yang diperoleh peneliti memiliki nilai signifikansi < 0,005 pada
keempat variabel independent dan hanya variabel dependen yang menetapkan nilai
signifikansi > 0,05 sehingga masih terdapat autokorelasi. Karena masih terdapat
Residual. Hasil uji normalitas menggunakan nilai residual terlihat di Tabel 4.13
Model NR Kesimpulan
Regresi 0,200 Tidak terdapat autokorelasi
Penelitian dengan hasil pada tabel 4.14 menetapkan bahwa nilai uji normalitas
menggunakan nilai residual yang diperoleh oleh peneliti menetapkan hasil Nilai
Asymp Sig (2-tailed) 0,200 > 0,05. Berdasarkan hasil uji autokorelasi dengan nilai
residual dapat diambil hasil akhir tidak terjadi autokorelasi pada data yang
Uji koefisien determinasi dikaji dengan pengukuran terkait sejauh apa dampak atau
determinasi. Nilai Adjusted R Square memiliki nilai semakin tinggi dan mendekati
nilai 1, hal tersebut memiliki arti bahwa variabel independen memiliki pengaruh
mendekati angka 0 dan memiliki nilai yang semakin kecil, maka variabel
independen mempunyai dampak yang kecil terhadap variabel dependen yang dapat
Berdasarkan hasil uji koefisien deteriminasi dapat terlihat bahwa nilai Adjusted R
Square sebesar 0,31 atau 31,0%. Hasil ini menunjukkan terkait variabel independen
Besaran nilai Adjusted R Square sebesari 69% memiliki dugaan berupa variabel
independen lainnya dengan proksi yang berbeda dari empat elemen yang terdapat
di dalam fraud diamond. Selain itu, perkembangan model deteksi fraud berupa
fraud hexagon dan fraud pentagon dengan jumlah elemen yang lebih lengkap serta
proksi variabel yang beragam dan berpengaruh terhadap 69% variabel lainnya
46
statement reporting.
Berdasarkan hal tersebut, terdapat penelitian searah dengan variabel lainnya yang
adalah penelitian yang dilaksanakan oleh Dewi & Yudantara (2020). Dalam
penelitian tersebut, disebutkan bahwa dengan model fraud pentagon sebagai alat
deteksi fraud pada perusahaan BUMN terdapat variabel lainnya seperti jumlah foto
CEO yang berdampak positif signifikan akan fraud. Kemudian, terdapat observasi
yang dilaksanakan oleh Christian dan Visakha (2021) yang menetapkan bahwa
mendukung fraud selain variabel yang terdapat dalam observasi ini dengan dugaan
Uji pengaruh simultan merupakan model uji regresif yang digunakan peneliti
dalam model dan pengujian untuk menentukan apakah semua variabel bebas
signifikansi dalam F-Test adalah sekitar 5% dan terlihat pada tabel 4.15
Model F Sig.
Regresi 1,720 0,0153
Sumber : SPSS 25 (data diolah, 2023)
47
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan oleh peneliti dalam observasi
ini mampu dipahami bahwa nilai signifikansi F pada tabel didapatkan senilai 0,0153
yang mana jumlah tersebut memiliki angka lebih kecil dibandingkan tingkat
signifikansi 0,05 dan ditetapkan bahwa model regresi tersebut layak digunakan
dependen ketika tingkat signifikansi sama dengan atau kurang dari 0,05 dengan
Berdasarkan hasil uji pada Tabel 4.17 didapatkan hasil pengaruh positif signifikan
terjadi pada variabel tekanan eksternal pada kecurangan laporan keuangan dengan
nilai signifikansi 0,00 (lebih kecil dari α = 5%) yang memiliki arti bahwa tingkat
tekanan eksternal yang semakin tinggi, maka semakin tinggi peningkatan akan
dengan nilai signifikansi 0,449 00 (lebih besar dari α = 5%) yang memiliki arti
bahwa semakin tinggi nilai total akrual tidak menunjukkan pengaruh terhadap
H2 tidak terdukung.
Variabel sifat industry memiliki dampak positif namun tidak signifikan pada
kecurangan laporan keuangan dengan jumlah signifikansi 0,974 (lebih besar dari α
= 5%) yang memiliki arti bahwa semakin tinggi tingkat rasio piutang tidak
tersebut memberikan kesimpulan bahwa hipotesis akan sifat industry dengan proksi
reporting dengan nilai signifikansi 0,244 (lebih besar dari α = 5%) yang memiliki
arti bahwa perusahaan yang sering dalam melakukan perubahan susunan direksi
terdukung.
49
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilaksanakan oleh peneliti, berikut ini
Berdasarkan hasil uji regresi liniear berganda pada tabel 4.10 didapatkan
utang merupakan tekanan eksternal yang telah diakui karena berasal dari pihak
eksternal.
Kesepakatan yang telah dibentuk oleh debitur kepada kreditur harus ditepati sesuai
dengan ketentuan waktu yang telah disepakati, namun hal tersebut berdampak
Tingginya risiko kredit yang dimiliki berdampak terhadap rasa khawatir perusahaan
(Dewi & Yudantara, 2020). Hal tersebut juga berdampak terhadap penilaian
investor terhadap kinerja perusahaan yang buruk oleh investor dan manajemen
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menelaah bahwa agar dapat terus berkembang
dan bersaing, perusahaan memerlukan tambahan modal yang bersumber dari pihak
eksternal. Hal ini sejalan dengan jumlah utang terhadap asset perusahaan yang
Rasio Leverage
0,8
0,6
0,4
0,2
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa entitas BUMN yang menjadi perusahaan sampel
mempunyai nilai rata-rata Leverage yang besar di tahun 2019 yaitu sebesar 0,75299
pengaruh dari pandemi Covid 19 yang hadir di Indonesia sejak awal tahun 2019.
adalah kegiatan ekonomi yang terhalang akan adanya pandemi. Manajemen terus
menjadi salah satu kunci yang mendasari hubungan positif antara leverage terhadap
masuk kedalam perusahaan sampel adalah PT Wijaya Karya di tahun 2019 dengan
nilai leverage sebesar 1,3651 atau sebesar 136,51% dan di tahun 2020 dengan nilai
leverage sebesar 1,3549 atau sebesar 135,49% dimana nilai tersebut merupakan
Proyek mangkrak yang terjadi menyebabkan sektor kontruksi yang padat modal
mengalami kerugian karena arus kas yang terhambat, sedangkan beban keuangan
yang timbul akibat utang harus terus dibayar. Selain itu, laba bersih tercatat dalam
berikutnya hanya sebesar Rp 185,76 miliar. Kemudian untuk utang jangka pendek
dari angka Rp 30,3 triliun meningkat pada Rp 44,1 triliun pada akhir tahun 2020
atau mengalami pengingkatan sebesar 45,54%. Kemudian, untuk kas dan setara kas
PT Wijaya Karya di akhir tahun 2020 senilai Rp 14,9 triliun, jadi dalam pelunasan
utang jangka pendek perseroan dengan kas atau setara kas tidak dapat menjadi
Penelitian ini searah dengan observasi Septriani dan Handayani (2018) yang
pada fraudulent financial statement reporting. Namun penelitian ini tidak searah
terhadap observasi yang dilaksanakan oleh Widyatama & Setiawati (2020) yang
statement reporting.
Berdasarkan hasil uji regresi liniear berganda pada tabel 4.10 didapatkan
kesimpulan bahwa rasionalisasi dengan proksi total akrual tidak memiliki pengaruh
Gambar 4.2 Gambar Rata-Rata Total Akrual Sampel Penelitian Selama Periode
Penelitian (2011-2020)
rasionalisasi serta bertindak jujur, sehingga tindakan fraud tidak dilakukan guna
peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Kemudian, prinsip akrual yang
53
disusun dengan lebih substansial dan adil karena prinsip akrual tersebut memiliki
Pada Gambar 4.2 dapat terlihat bahwa entitas BUMN yang menjadi perusahaan
sampel mempunyai nilai rata-rata rasio total akrual dengan nilai paling rendah di
tahun 2017 pada angka -0,08985 atau sebesar -9,98% yang cenderung mengalami
2018 mengalami peningkatan yang cukup tinggi mencapai 15% di tahun 2018 dan
tahun 2019. Hal tersebut tidak dapat bertahan lama karena di tahun 2020 terdapat
penurunan drastis mencapai -0,075 atau sebesar -7,5%. Pernyataan tersebut sejalan
dengan jumlah kejadian korupsi di Lingkungan BUMN yang telah ditelusuri oleh
Berdasarkan fenomena yang terjadi, perbandingan dari tahun 2016 menuju tahun
dari Rp 1,5 triliun pada 2016 menjadi Rp 6,5 triliun pada 2017 yang sejalan dengan
dugaan kasus korupsi sebanyak 33 kasus. Hal tersebut sejalan dengan data yang
dipaparkan oleh ICW, berdasarkan data tersebut kasus korupsi terjadi pada PT
ini memiliki taksiran terkait pembiayaan, pengalihan utang, dan dana operasi serta
data talangan yang terjadi diantara kedua perusahaan. Tetapi, hasil observasi
Penelitian ini searah dengan observasi Permata & Laila (2021) dan Riyani, et.al.
observasi ini tidak searah pada penelitian yang dilaksanakan oleh Septriani dan
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda pada tabel 4.10 didapatkan kesimpulan
bahwa sifat industri tidak berdampak pada fraudulent financial statement reporting
kecurangan laporan keuangan yang terjadi terkhusus pada akun piutang, hal ini
tidak tertagih yang disisihkan agar dapat mengurangi laba dan membentuk
55
cadangan laba. Cadangan laba dimanfaatkan oleh pihak manajemen selaku agent
agar dapat terus mencapai target meskipun dalam masa waktu yang tidak ekuivalen.
tertagih yang dilakukan oleh perusahaan sejalan dengan usia dan besaran piutang
serta dilakukan secara subjektif sesuai dengan besaran piutang yang terkait
nilai piutang perusahaan yang berubah dari waktu pada tahun sebelumnya tidak
mempunyai pengaruh terkait kas yang berputar. Peningkatan jumlah piutang usaha
tidak memberikan nilai yang kurang terhadap jumlah kas dalam melakukan
kegiatan operasional perusahaan sehingga arus kas berjalan dengan lancer dan tidak
0,1000
0,0500
0,0000
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
-0,0500
-0,1000
-0,1500
-0,2000
Gambar 4.4 Grafik Rata-Rata Rasio Piutang Pada Perusahaan Sampel Penelitian
Selama Periode Penelitian (2011-2020)
Pada Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa perusahaan BUMN yang menjadi perusahaan
sampel memiliki nilai rasio perputaran piutang tertinggi di tahun 2016 dengan nilai
56
tahun 2020 terdapat penurunan signfikan dari nilai rasio perputaran piutang dari
tahun 2019 dari nilai sebesar -0,0209 atau sebesar -2,09% menjadi -0.179 atau
sebesar -17,9%.
Perusahaan BUMN memasuki kerugian terbesar dari masalah yang terjadi selama
periode pengamatan di tahun 2019 ke tahun 2020. Pada tahun 2020 negara
perusahaan BUMN memperoleh tambahan dana yang berasal dari pemerintah pusat
triliun. Selain itu, akun pada piutang usaha tidak dapat dinilai secara penuh tingkat
objektifitasnya karena piutang pada usaha memiliki keterkaitan dari akun cadangan
piutang tak tertagih yang memiliki asumsi terkait berapa banyak piutang yang tidak
Penelitian ini searah dengan observasi Christian dan Visakha (2021), dan Munari
(2021) yang mengemukakan bahwa tidak terdapat pengaruh sifat dengan perubahan
rasio piutang sebagai proksi pada fraudulent financial statement reporting. Namun
penelitian ini tidak searah dengan penelitian yang dilaksanakan oleh Sari dan
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda pada tabel 4.10 didapatkan kesimpulan
dewan direksi yang berada dalam kondisi saat pergantian dapat menimbulkan stress
period dan dapat memberikan dampak akan kesempatan yang tinggi dalam
(Sihombing, 2014).
handal. Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
(1) Mempunyai rekam jejak akan pencapaian dalam kepengurusan BUMN maupun
lembaga terkait. (2) Kemampuan dalam bidang usaha terkait, pemahaman terkait
terjadinya kinerja yang berubah menjadi lebih baik karena hasil pergantian direksi
yang lebih terampil karena untuk menjadi bagian direksi BUMN harus memenuhi
penelitian, hal serupa terjadi pada PT Aneka Tambang Tbk dan PT Pembangunan
Perumahan Tbk yang mengalami pergantian direksi selama 4 kali selama periode
persentase perubahan direksi pada sampel yang digunakan, dimana terdapat 30%
Penelitian ini searah dengan observasi yang dilakukan oleh Basmar (2021) dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui
yang masuk kedalam bagian di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2020. Variabel
independen yang ditetapkan oleh peneliti dalam observasi ini berupa tekanan
dependen penelitian ini menetapkan variabel fraud score model. Hipotesis pada
observasi ini menetapkan alat analisis dengan regresi linier berganda, dan terkait
dasar penelitian serta hasil uji hipotesis yang telah dilaksanakan oleh peneliti
3. Berdasarkan hasil uji hipotesis, variabel nature of industri dengan proksi rasio
Penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti terdapat keterbatasan dalam proses
dependen sebesar 31% sehingga masih ada variabel yang lain dan tidak
1. Peneliti memiliki dugaan dengan hasil yang signifikan dan lebih baik jika
sampel penelitian.
perubahan direksi pada perusahaan dan tidak terbatas hanya pada direktur utama
saja.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, S., Indra, Z., & Alvia, L. (2021). Analisis Pengaruh Fraud
Diamond Terhadap Kecurangan (Studi Empiris Perusahaan Property
Dan Real EstateYang Terdaftar Di Bursa . Skripsi Jurusan Akuntansi
FEB Unila .
Bawekes, H., Simanjuntak, A., & Daat, S. (2018). Pengujian Teori Fraud
63
Biro Humas Dan Kerja Sama Internasional Bpk Ri. (2021). Peran BPK RI
Dalam Tingkatkan Deteksi dan Pencegahan Korupsi. Jakarta: Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
Martias, R., Oktavia, R., & Amelia, Y. (2021). Analisis Fraud Pentagon
64
i%20BUMN%202016-2021a.pdf
Tim Riset CNBC Indonesia . (2023, January 25). Peningkatan Utang WIKA
yang Semakin Membukit. From CNBC Indonesia:
https://www.cnbcindonesia.com/market/20210406131511-17-
235624/dikit-dikit-lama-lama-utang-wika-semakin-membukit
Triyoga, H. (2022). Seriusi Kerja Sama terkait TPPU, Ketua KPK: Korupsi
Makin Canggih. Diakses pada
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1514927- seriusi-kerja-sama-
terkait-tppu-ketua-kpk-korupsi-makin-canggih: Viva.co.id.