Anda di halaman 1dari 15

JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )

Vol. 3 No. 3 /Desember 2019


ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

PENGARUH FRAUD PENTAGON TERHADAP KECURANGAN LAPORAN


KEUANGAN
(Studi pada Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar Di BEI Periode
2015-2017)

Prima Farmashinta*1, Siska Priyandani Yudowati2


Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom
farmashinta.prima@gmail.com*1,
siskayudowati@telkomuniversity.ac.id2

Abstrak: Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan harus mencerminkan keadaan


perusahaan yang sesungguhnya dan tidak mengandung kesalahan. Tetapi terkadang
kinerja manajemen tidak sebaik yang diharapkan sehingga kecurangan terhadap
laporan keuangan dapat terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
fraud pentagon terhadap kecurangan laporan keuangan pada perusahaan sektor
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 31 perusahaan dengan metode
purposive sampling. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda dengan menggunakan software SPSS 25. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa secara simultan fraud pentagon berpengaruh signifikan terhadap kecurangan
laporan keuangan. Secara parsial change in auditor, berpengaruh positif signifikan
terhadap kecurangan laporan keuangan. Sedangkan financial stability, external
pressure,external auditor quality, change in director dan frequent number of CEO’s
picture tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
Kata Kunci: Fraud Pentagon; Kecurangan Laporan Keuangan; Stabilitas Keuangan;
Leverage; Kualitas Auditor Eksternal; Pergantian Auditor; Pergantian Direksi; Jumlah
Foto CEO.

Abstract: The financial statements produced by the company must reflect the true state
of the company and do not contain errors. But sometimes management performance is
not as good as expected so fraudulent financial reporting can be happen.. This study
aims to determine the effect of fraud pentagon on fraudulent financial reporting in the
consumer goods industry sector companies registered in Indonesian Stock Exchange
period 2015-2017. The sampling technique used was purposive sampling and obtained
31 companies with a research period of 3 years, so that 93 sample data were obtained.
The data analysis method used in this study is multiple regression analysis using SPSS
25 software. The results of this study indicate that simultaneously fraud pentagon has a
significant effect on fraudulent financial statements. Partially change in auditor has a
significant positive effect on fraudulent financial reporting. While financial stability,
external pressure, external auditor quality, change in director and frequent number of
CEO's picture have no effect on fraudulent financial reporting.
Keywords: Fraud Pentagon; Fraudulent Financial Reporting; Financial Stability;
Leverage; External Auditor Quality; Change in Auditor; Change in Director; Frequent
Number of CEO’s Picture.

PENDAHULUAN missappropiation sebesar 19% dan


Latar Belakang kecurangan laporan keuangan sebesar
Berdasarkan survey yang 4%. Selain itu, survey yang dilakukan
dilakukan oleh (Association of Certified oleh (ACFE, 2016) yang menyatakan
Fraud Examiners Indonesia Chapter, bahwa kecurangan laporan keuangan
2017) pada tahun 2016 fraud yang yang paling merugikan. Hal ini diduga
paling merugikan di Indonesia adalah karena banyaknya kasus kecurangan
korupsi sebesar 77%, asset laporan keuangan yang belum

349
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 3 /Desember 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

terungkap ke public. Salah satu kasus Rasionalisasi dapat diwakili oleh change
kecurangan yang terungkap kepada in auditor (AUDCHANGE). Faktor yang
publik yaitu kasus dari PT. Tiga Pilar keempat adalah kemampuan. Menurut
Sejahtera Food (AISA). AISA (Aprilia, 2017) kemampuan merupakan
merupakan perusahaan multinasional kompetensi atau kemampuan yang
yang bergerah di bidang makanan dan dimiliki seseorang untuk melakukan
memiliki kantor pusat yang berlokasi di kecurangan. Kemampuan dapat diukur
Jakarta. AISA melakukan pembukuan dengan change in director (DCHANGE).
ganda dan window dressing dalam Faktor yang kelima adalah arogansi.
menyusun laporan keuangan 2017 Menurut (Horwath, 2011) arogansi
berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan merupakan sifat superioritas atas hak
oleh Ernst and Young. Hasil temuan yang dimiliki dan merasa bahwa
tersebut yakni pertama, adanya pengendalian internal dan kebijakan
overstatement senilai Rp4 triliun pada perusahaan tidak berlaku untuk dirinya.
akun piutang usaha, persediaan, dana Arogansi dapat diukur dengan frequent
set tetap Grup TPSF, Rp662 miliar pada number of CEO’s picture (CEOPIC)
penjualan serta Rp329 miliar pada dalam laporan tahunan perusahaan.
EBITDA entitas makanan. Kedua, Berdasarkan masalah yang telah
adanya aliran dana sebesar Rp1,78 diuraikan sebelumnya, maka tujuan
triliun dengan berbagai skema dari grup penelitian ini adalah untuk mengetahui
TPSF kepada pihak-pihak yang diduga pengaruh fraud pentagon terhadap
terafiliasi dengan manajemen lama. kecurangan laporan keuangan.
Ketiga, tidak ditemukan adanya
pengungkapan secara memadai kepada Agency Theory
para pemangku kepentingan yang Teori keagenan dari Jensen dan
relevan.(Simamora, 2019). Meckling (1976) memandang sebagai
Fraud pentagon pertama kali suatu versi dari game theory yang
dikemukakan oleh Crowe Howarth pada membuat suatu model kontraktual
tahun 2011. Fraud pentagon terdiri dari antara dua atau lebih orang (pihak).
lima faktor. Faktor yang pertama dalam Dimana salah satu pihak disebut agent
fraud pentagon yaitu tekanan. Menurut dan pihak lain disebut principal.
(Aprilia, 2017) tekanan merupakan Principal mendelegasikan
suatu keadaan yang membuat pelaku pertanggungjawaban atas decision
melakukan kecurangan, adanya making kepada agent, hal ini dapat pula
motivasi dalam diri manajemen untuk dikatakan bahwa principal memberikan
melakukan kecurangan. Dalam suatu amanah kepada agent untuk
penelitian ini tekanan diukur melaksanakan tugas tertentu sesuai
menggunakan financial stability dengan kontrak kerja yang telah
(ACHANGE) dan external pressure disepakati. Wewenang dan tanggung
(LEV). Faktor yang kedua yaitu jawab agent maupun principal diatur
kesempatan. Kesempatan untuk dalam kontrak kerja atas persetujuan
melakukan kecurangan laporan bersama. Teori keagenan (agency
keuangan akan muncul jika theory) menyatakan perlunya jasa
pengawasan dalam kegiatan independen auditor dapat dijelaskan
operasional perusahaan kurang dengan dasar teori keagenan (agency
memadai. Kesempatan dalam penelitian theory), yaitu hubungan antara pemilik
ini diukur dengan external auditor quality (principal) dengan manajemen (agent).
(EXTAUD). Faktor yang ketiga yaitu Dengan adanya perkembangan
rasionalisasi. Pihak yang melakukan perusahaan atau entitas bisnis yang
kecurangan laporan keuangan semakin besar, maka sering terjadi
cenderung akan melakukan konflik antara principal dalam hal ini
pembenaran terhadap perilaku adalah para pemegang saham
menyimpang yang dilakukan. (investor) dan pihak agent yang diwakili

350
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 3 /Desember 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

oleh manajemen (direksi). Change in Inventories =


(Tandiontong, 2016) ΔInventories
Average Total Assets
Kecurangan Laporan Keuangan ΔSales
Kecurangan laporan keuangan Change in Cash Sales = -
Sales (t)
(fraudulent financial statement) ΔReceivables
dilakukan dengan menyajikan laporan Receivable (t)
keuangan lebih baik dari sebenarnya Earning (t)
(overstatement) dan lebih buruk dari Change in Earning = -
Average Total Asset (t)
sebenarnya (understatement). Laporan Earning (t−1)
keuangan overstated dilakukan dengan Average Total Assets (t−1)
melaporkan aset dan pendapatan lebih
besar dari yang sebenarnya. Pada sisi Teori Fraud
lain, kecurangan laporan keuangan Fraud triangle pertama kali
dilakukan untuk menekan laba (revenue dicetuskan oleh Dr. Donald Cressy.
understatement) dalam rangka Dalam fraud triangle, terdapat tiga unsur
menghindari atau memperkecil yang mendukung terjadinya kecurangan
pengenaan pajak penghasilan badan. yaitu tekanan, kesempatan dan
(Karyono, 2013) rasionalisasi. Pada tahun 2004 Fraud
Kecurangan laporan keuangan diamond dikembangkan oleh David T.
dalam penelitian ini diukur dengan Wolfe dan Dana R. Hermanson. Pada
menggunakan F-Score Model dengan fraud diamond Wolfe dan Hermanson
rumus sebagai berikut. menambahkan satu elemen yang dapat
mempengaruhi fraud yaitu elemen
F-Score Model =Accrual quality + kemampuan (capability). Crowe
Financial Howarth pada tahun 2011
performance mengembangkan fraud diamond
dengan menambahkan satu elemen
RSST Accrual =((∆WC+ ∆NCO+ yang dapat mengakibatkan seseorang
∆FIN))/(Average melakukan fraud yaitu elemen arogansi
total assets) (arrogance).

WC = (Current assets – Current Liities) Tekanan


Menurut SAS No.99 manajemen
NCO = (Total assets – Current Assets – atau karyawan yang berada dibawah
Investment and Advances) – tekanan dapat menjadi penyebab
(Total liabilities – Current dilakukannya tindakan kecurangan.
Liabilities – Long term Debt) Tekanan dalam penelitian ini diukur
dengan financial stability (ACHANGE)
FIN = Total Investment – Total dan external pressure (LEV) dengan
Liabilities rumus sebagai berikut.
ATS = (Beginning Total Assets + Ending 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑡−𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑡−1
Total Assets) : 2 ACHANGE = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑡−1

Financial Performance 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠


= Change on receivable + Change on LEV = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
inventories +
Change on cash Kesempatan
sales + Change Menurut SAS No.99
on earnings ketidakefektifan pengendalian atau
ketidakmampuan manajemen untuk
Change in Receivable = melakukan pengendalian dalam
ΔReceivables
perusahaan dapat menimbulkan
Average Total Assets

351
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 3 /Desember 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

kesempatan terjadinya fraud. Indikator tekanan dapat menjadi penyebab


yang dapat digunakan dalam penelitian dilakukannya tindakan kecurangan.
ini adalah external auditor quality. Untuk Pihak yang melakukan kecurangan
mengukur kualitas auditor eksternal menerima tekanan baik tekanan secara
peneliti menggunakan variabel dummy ekonomi maupun tekanan lainnya.
yaitu 1 untuk KAP BIG4 dan 0 untuk Financial stability dapat
KAP selain BIG4. memberikan tekanan bagi seseorang
1. Rasionalisasi untuk melakukan kecurangan terhadap
Menurut SAS No.99 individu laporan keuangan. Ketika kondisi
yang terlibat dalam perbuatan fraud keuangan sedang tidak stabil maka
akan melakukan pembenaran. Individu manajer akan mendapatkan tekanan
yang terlibat akan tetap melakukan untuk melakukan kecurangan laporan
kecurangan walaupun individu tersebut keuangan agar laporan keuangan
mengetahui bahwa tindakan tersebut perusahaan terlihat lebih baik.maka
salah. Indikator yang digunakan dalam dapat disimpulkan bahwa financial
penelitian ini adalah pergantian auditor stability berpengaruh positif terhadap
(Change in Auditor). Pengukuran kecurangan laporan keuangan.
pergantian auditor menggunakan Penelitian ini sejalan dengan penelitian
variabel dummy dengan memberikan yang dilakukan oleh Ulfah et al. (2017),
kode 1 untuk perusahaan yang Apriliana dan Agustina (2017) dan
melakukan pergantian auditor dan kode Annisya et al. (2016) yang menyatakan
0 untuk perusahaan yang tidak bahwa financial stability berpengaruh
melakukan pergantian auditor. positif terhadap kecurangan laporan
keuangan.
Kemampuan External pressure yang
Menurut (Horwath, 2011) diproksikan dengan leverage
capability merupakan kemampuan yang memberikan tekanan bagi manajer
dimiliki oleh seseorang. Capability dapat untuk memenuhi keinginan dari pihak
diukur dengan ada tidaknya pergantian ketiga. Manajer akan berusaha mencari
direksi dalam suatu perusahaan pinjaman dari pihak lain agar laporan
(Director Change). Pergantian auditor keuangan perusahaan terlihat lebih baik
diukur dengan variable dummy yaitu di mata para stake holder terkait. Maka
memberikan kode 1 untuk perusahaan dapat disimpulkan bahwa external
yang melakukan pergantian direksi dan pressure berpengaruh positif terhadap
kode 0 untuk perusahaan yang tidak kecurangan laporan keuangan.
melakukan pergantian direksi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Rizki dan
Arogansi Kusumaningrum (2017) dan Amara et
Menurut (Horwath, 2011) al. (2013) yang menyatakan bahwa
arogansi atau keserakahan dan tekanan external pressure berpengaruh positif
menyebabkan lebih dari 70% fraud. terhadap kecurangan laporan
Arogansi dapat diukur dengan keuangan.
menghitung berapa banyak foto CEO
perusahan yang tercantum di dalam Pengaruh Kesempatan Terhadap
laporan tahunan perusahaan tersebut Kecurangan Laporan Keuangan
(frequent number of CEO’s pict). Kesempatan merupakan salah
satu faktor yang menyebabkan manajer
Kerangka Pemikiran melakukan kecurangan terhadap
laporan keuangan. Berdasarkan agency
Pengaruh Tekanan Terhadap theory, pemilik perusahaan akan
Kecurangan Laporan Keuangan menunjuk pihak eksternal yaitu KAP
Menurut SAS No.99 manajemen untuk menilai dan memeriksa laporan
atau karyawan yang berada dibawah keuangan perusahaan.

352
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 3 /Desember 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Menurut Francis et al. dalam Menurut (Horwath, 2011)


(Apriliana dan Agustina 2017) KAP yang capability merupakan kemampuan yang
berukuran besar dianggap memiliki dimiliki oleh seseorang. Kemampuan
kualitas audit yang lebih baik tersebut digunakan untuk memenuhi
dibandingkan dengan KAP yang kebutuhan pribadinya yang terkadang
berukuran kecil karena KAP yang dilakukan dengan cara-cara yang
berukuran besar memiliki pengalaman menyimpang. Menurut (Wolfe &
yang lebih banyak dan lebih ahli. Oleh Hermanson, 2004) kecurangan tidak
karena itu, external auditor quality akan terjadi jika pihak yang terlibat tidak
berpengaruh negatif terhadap memiliki kemampuan untuk melakukan
kecurangan laporan keuangan. kecurangan. Kinerja direksi selalu
Penelitian ini sejalan dengan penelitian diawasi oleh Dewan Komisaris sehingga
yang dilakukan oleh Ulfah et al. (2017) jika kinerja direksi tersebut kurang baik
yang menyatakan bahwa kualitas maka direksi tersebut akan digantikan.
auditor eksternal berpengaruh negatif Karena hal tersebut kualitas direksi
terhadap kecurangan laporan perusahaan tersebut akan semakin
keuangan. baik. Menurut (Brennan dan Laksono,
2015) dalam (Annisya & Asmaranti,
Pengaruh Rasionalisasi Terhadap 2016) pergantian direksi dapat
Kecurangan Laporan Keuangan mengakibatkan stress period sehingga
Menurut SAS No.99 individu menimbulkan semakin terbukanya
yang terlibat dalam perbuatan fraud peluang untuk melakukan kecurangan.
akan melakukan pembenaran. Menurut Oleh karena itu, pergantian direksi
Suyanto (2009) dalam (Annisya & berpengaruh positif terhadap
Asmaranti, 2016) seseorang yang kecurangan laporan keuangan.
melakukan kecurangan akan Penelitian ini sejalan dengan penelitian
merasionalisasikan tindakan yang dilakukan oleh Annisya et al.
kecurangan mereka secara konsisten. (2016) yang menyatakan bahwa
Auditor eksternal merupakan pihak yang pergantian direksi berpengaruh positif
dipilih oleh perusahaan untuk terhadap kecurangan laporan
memeriksa laporan keuangannya agar keuangan.
laporan keuangan perusahaan tersebut
terbebas dari kecurangan. Auditor Pengaruh Arogansi Terhadap
eksternal yang baru dianggap belum Kecurangan Laporan Keuangan
menguasai keadaan perusahaan Menurut (Akbar, 2017) arogansi
sehingga kemungkinan auditor biasanya ditujukan kepada seseorang
eksternal yang baru untuk menemukan yang memiliki jabatan yang tinggi dalam
kecurangan dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Salah satu bentuk
dianggap kecil. Oleh karena itu, tindakan yang menunjukkan sikap
pergantian auditor eksternal arogansi adalah mencantumkan foto
berpengaruh positif terhadap CEO perusahaan pada laporan
kecurangan laporaan keuangan. keuangan perusahaan. Oleh karena itu,
Penelitian ini sejalan dengan penelitian frekuensi kemunculan foto CEO dalam
yang dilakukan oleh Ulfah et al. (2017) laporan keuangan berpengaruh positif
dan Rizki dan Kusumaningrum (2017) terhadap kecurangan laporan
yang menyatakan bahwa pergantian keuangan. Penelitian ini sejalan dengan
auditor eksternal berpengaruh positif penelitian yang dilakukan oleh Ulfah et
terhadap kecurangan laporan al. (2017) yang menyatakan bahwa
keuangan. frekuensi kemunculan foto CEO dalam
Pengaruh Kemampuan Terhadap laporan keuangan memiliki pengaruh
Kecurangan Laporan Keuangan yang positif terhadap kecurangan
laporan keuangan.

353
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 3 /Desember 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Gambar 1 Kerangka Pemikiran


Berikut ini adalah hipotesis dalam kecurangan laporan keuangan.
penelitian ini. Sedangkan variabel independen yang
H1: Financial stability berpengaruh digunakan adalah financial stability,
positif terhadap kecurangan laporan external pressure, external auditor
keuangan. quality, change in auditor, change in
H2: External pressure berpengaruh director dan frequent number of CEO’s
positif terhadap kecurangan laporan picture.
Sumber Data
keuangan.
Data yang digunakan dalam
H3: External auditor quality penelitian ini diperoleh dari laporan
berpengaruh negatif terhadap tahunan perusahaan yang diunduh dari
kecurangan laporan keuangan. website resmi Bursa Efek Indonesia dan
H4: Change in auditor berpengaruh perusahaan terkait.
positif terhadap kecurangan laporan
keuangan. Populasi
H5: Change in director berpengaruh Menurut (Darmawan, 2013)
positif terhadap kecurangan laporan populasi adalah sumber data dalam
keuangan. penelitian tertentu yang memiliki jumlah
H6: Frequent number of CEO’s picture banyak dan luas. Populasi yang
berpengaruh positif terhadap kecurangan digunakan dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan. perusahaan sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di BEI periode
METODE PENELITIAN 2015-2017.
Variabel Operasional Sampel
Variabel dependen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah

354
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 3 /Desember 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Menurut (Neolaka, 2014) sampel adalah Metode analisis yang digunakan


sebagian unsur populasi yang dijadikan dalam penelitian ini adalah analisis
objek penelitian. Teknik pengambilan regresi linear berganda. Menurut (Latan
sampel yang digunakan yaitu purposive & Temalagi, 2013) analisis regresi linier
berganda merupakan teknik analisis
sampling. Berikut ini adalah tabel regresi yang dapat digunakan untuk
kriteria pemilihan sampel. menguji pengaruh beberapa variabel
independen terhadap suatu variabel
Tabel 1 Kriteria Pemilihan Sampel dependen. Persamaannya dapat ditulis
Keterangan Jumlah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +
Perusahaan sektor industri barang 44
β5X5+ β6X6 + ɛ
konsumsi yang terdaftar di BEI
periode 2015-2017 Keterangan:
Perusahaan sektor industri barang (13) Y =Kecurangan Laporan
konsumsi yang terdaftar di BEI Keuangan
yang tidak secara konsisten α =Konstanta atau Intercept
melaporkan laporan tahunannya β1,2,3,4,5,6=Koefisien Variabel Independen
selama periode 2015-2017. X1 =Financial Stability
Total sampel perusahaan 31 X2 =External Pressure
X3 =External Auditor Quality
Periode penelitian 3
tahun X4 =Change in Auditor
X5 =Change in Director
Total sampel penelitian 93 X6 =Frequent Number of CEO’s
Picture
ɛ =Error
ANALISIS REGRESI LINEAR
BERGANDA
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 2
Analisis Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
FSCORE 93 -.779 1.379 .072 .277
ACHANGE 93 -.105 .620 .108 .129
LEV 93 .071 1.249 .410 .188
EXTAUD 93 0 1 .49 .503
AUDCHANGE 93 0 1 .13 .337
DCHANGE 93 0 1 .45 .500
CEOPIC 93 0 13 3.82 2.72
Valid N (listwise) 93

Sumber : data yang diolah dengan SPSS 25

Variabel kecurangan laporan standar deviasi yang lebih tinggi


keuangan (FScore) memperoleh nilai dibandingkan nilai rata-rata maka dapat
standar deviasi yang lebih tinggi disimpulkan bahwa data bervariasi atau
dibandingkan nilai rata-rata maka dapat tidak berkelompok. Variabel external
disimpulkan bahwa data bervariasi atau pressure (LEV) memperoleh nilai
tidak berkelompok. Variabel financial standar deviasi yang lebih rendah
stability (ACHANGE) memperoleh nilai dibandingkan nilai rata-rata maka dapat

355
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 3 /Desember 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

disimpulkan bahwa data tidak bervariasi tidak berkelompok. Variabel change in


atau berkelompok. Variabel external director (DCHANGE) memperoleh
auditor quality (EXTAUD) memperoleh standar deviasi yang lebih tinggi
nilai deviasi yang lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata maka dapat
dibandingkan nilai rata-rata maka dapat disimpulkan bahwa data bervariasi atau
disimpulkan bahwa data bervariasi atau tidak berkelompok. Variabel frequent
tidak berkelompok. Variabel change in number of CEO’s picture (CEOPIC)
auditor (AUDCHANGE) memperoleh memperoleh standar deviasi yang lebih
standar deviasi yang lebih tinggi rendah dibandingkan nilai rata-rata
dibandingkan nilai rata-rata maka dapat maka dapat disimpulkan bahwa data
disimpulkan bahwa data bervariasi atau tidak bervariasi atau berkelompok.

Uji Asumsi Klasik


Normalitas

Gambar 2
Hasil P-Plot Uji Normalitas

Sumber : data yang diolah dengan SPSS 25

mengikuti arah garis diagonal. Maka,


Berdasarkan hasil olah data dapat disimpulkan bahwa data yang
meggunakan SPSS diatas, titik-titik digunakan dalam penelitian ini
berada disekitar garis diagonal dan terdistribusi secara normal.

356
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 3 /Desember 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Multikolinearitas
Tabel 3
Hasil Uji Multikolinearitas
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .157 .096 1.634 .106
ACHANGE .127 .227 .059 .560 .577 .899 1.112
LEV -.168 .151 -.114 - .269 .958 1.044
1.112
EXTAUD .100 .058 .181 1.712 .090 .897 1.115
AUDCHANGE .200 .089 .243 2.243 .027 .855 1.170
DCHANGE -.099 .057 -.179 - .085 .951 1.051
1.744
CEOPIC -.016 .011 -.155 - .140 .925 1.081
1.489

Sumber : data yang diolah dengan SPSS 25

Berdasarkan tabel diatas, dapat CEOPIC tidak terjadi multikolinearitas


disimpulkan bahwa pada variabel karena jika dilihat nilai VIF yang
independen yang digunakan yaitu dihasilkan ≤10 dan nilai tolerance yang
ACHANGE, LEV, EXTAUD, dihasilkan ≥0,10.
AUDCHANGE, DCHANGE dan

Heterokedastisitas

Gambar 3
Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber : data yang diolah dengan SPSS 25

357
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 3 /Desember 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Berdasarkan grafik scatterplot disimpulkan bahwa model regresi yang


diatas, titik-titik menyebar dan tidak digunakan tidak terjadi
membentuk pola tertentu seperti heterokedastisitas.
bergeombang dan lain-lain. Jadi, dapat

Autokorelasi
Tabel 4
Hasil Uji Autokorelasi Run Test

Unstandardiz
ed Residual
Test Valuea -.02372
Cases < Test Value 46
Cases >= Test 47
Value
Total Cases 93
Number of Runs 49
Z .314
Asymp. Sig. (2- .754
tailed)
a. Median

Sumber : data yang diolah dengan SPSS 25

Berdasarkan tabel 4, nilai dalam penelitian ini yang diolah dengan


Asymp. Sig (2-tailed) yang dihasilkan SPSS 25.
yaitu sebesar 0,754 atau lebih dari 0,05
maka data disimpulkan bahwa tidak Y = 0,157 + 0,127ACHANGE -
terjadi autokorelasi positif maupun 0,168LEV + 0,1EXTAUD +
negatif dalam penelitian ini. 0,2AUDCHANGE - 0,099DCHANGE -
Analisis Regresi Linier Berganda 0,016CEOPIC + ɛ
Berdasarkan tabel 4, maka
berikut ini adalah hasil persamaan
Pengujian Hipotesis
Koefisien Determinasi R2
Tabel 5
Hasil Uji Adjusted R2

Model Summaryb
Std. Change Statistics
Error of R
R Adjusted the Square F Sig. F Durbin-
Model R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 .371a .138 .078 .265883 .138 2.291 6 86 .042 2.276
a. Predictors: (Constant), CEOPIC, LEV, DCHANGE, ACHANGE, EXTAUD, AUDCHANGE
b. Dependent Variable: FSCORE

Sumber : data yang diolah dengan SPSS 25

358
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 3 /Desember 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Berdasarkan hasil olah data stability, external pressure, external


dengan SPSS 25 dalam tabel 5, nilai auditor quality, change in auditor,
Adjusted R Square sebesar 0,078 change in director dan frequent number
artinya bahwa kecurangan laporan of CEO’s picture sebesar 7,8% dan
keuangan pada perusahaan sektor sisanya sebesar 92,2% dipengaruhi
industri barang dan konsumsi yang oleh variabel lain yang tidak digunakan
terdaftar di BEI periode 2015-2017 dalam penelitian ini.
dipengaruhi oleh variabel financial
Uji Simultan (Uji F)
Tabel 6
Hasil Uji SPSS F Hitung

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .972 6 .162 2.291 .042b
Residual 6.080 86 .071
Total 7.052 92
a. Dependent Variable: FSCORE
b. Predictors: (Constant), CEOPIC, LEV, DCHANGE, ACHANGE, EXTAUD, AUDCHANGE
Sumber : data yang diolah dengan SPSS 25

Berdasarkan hasil pengujian terhadap variabel dependen


simultan pada tabel 6, diperoleh nilai kecurangan laporan keuangan pada
signifikan sebesar 0,42. Nilai signifikansi perusahaan sektor industri barang
yang diperoleh kurang dari 0,05 maka konsumsi yang terdaftar di BEI periode
H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya 2015-2017.
yaitua terdapat pengaruh yang
signifikan secara simultan antara
variabel independen fraud pentagon

Uji Parsial (Uji T)


Tabel 7
Hasil Uji SPSS T Hitung

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) .157 .096 1.634 .106
ACHANGE .127 .227 .059 .560 .577
LEV -.168 .151 -.114 -1.112 .269
EXTAUD .100 .058 .181 1.712 .090
AUDCHANGE .200 .089 .243 2.243 .027
DCHANGE -.099 .057 -.179 -1.744 .085
CEOPIC -.016 .011 -.155 -1.489 .140

Sumber : data yang diolah dengan SPSS 25

359
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 3 /Desember 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Dalam pengujian ini, variabel memotivasi perusahaan untuk


independen dikatakan berpengaruh meningkatkan total aset agar nilai
secara signifikan apabila tingkat perusahaan di mata investor terlihat
signifikansinya <0,05 atau 5%. Maka baik. Untuk meningkatkan total aset
dapat disimpulkan bahwa financial tersebut perusahaan akan melakukan
stability (ACHANGE), external pressure manipulasi pada laporan keuangan agar
(LEV), external auditor quality total aset yang dimiliki perusahaan
(EXTAUD), change in director meningkat. Namun dalam penelitian ini
(DCHANGE) dan frequent number of stabilitas keuangan perusahaan yang
CEO’s picture (CEOPIC) tidak diukur menggunakan rasio perubahan
berpengaruh signifikan terhadap total aset tidak berpengaruh signifikan.
kecurangan laporan keuangan pada Maka dapat disimpulkan bahwa
perusahaan sektor industri barang semakin meningkatnya financial stability
konsumsi yang terdaftar di BEI periode perusahaan tidak menjamin
2015-2017. Sedangkan change in meningkatnya kecurangan laporan
auditor (AUDCHANGE) berpengaruh keuangan. Hal ini sesuai dengan
positif signifikan terhadap kecurangan penelitian yang dilakukan oleh Ulfah et
laporan keuangan pada perusahaan al. (2017), Nugroho (2017) dan Sunardi
sektor industri barang konsumsi yang & Amin (2018).
terdaftar di BEI periode 2015-2017.
Pengaruh External Pressure
Pengaruh Financial Stability Terhadap Kecurangan Laporan
Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan
Keuangan Berdasarkan tabel 7, nilai
Berdasarkan tabel 7, nilai signifikansi variabel external pressure
signifikansi variabel financial stability diperoleh sebesar 0,269 hal ini berarti
diperoleh sebesar 0,577 hal ini berarti bahwa variabel external pressure
bahwa variabel financial stability secara secara parsial memiliki arah yang
parsial memiliki arah yang positif negatif terhadap kecurangan laporan
terhadap kecurangan laporan keuangan. Selain itu, karena 0,269 >
keuangan. Selain itu, karena 0,577 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel external pressure yang
variabel financial stability yang diproksikan dengan LEV secara parsial
diproksikan dengan ACHANGE secara tidak berpengaruh signifikan terhadap
parsial tidak berpengaruh signifikan kecurangan laporan keuangan pada
terhadap kecurangan laporan keuangan sektor industri barang konsumsi yang
pada sektor industri barang konsumsi terdaftar di BEI periode 2015-2017.
yang terdaftar di BEI periode 2015- Menurut (Ulfah, Nuraina, &
2017. Wijaya, 2017) leverage tidak mampu
Kekayaan yang dimiliki digunakan untuk mendeteksi
perusahaan tercermin dari jumlah aset kecurangan laporan keuangan
yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. perusahaan karena sebagian besar
Manajemen merupakan pihak yang hutang perusahaan berasal dari dana
bertanggungjawab untuk mengelola pihak ketiga yang memiliki beban bunga
aset perusahaan. Menurut (Sihombing & rendah dibanding dengan hutang-
Rahardjo, 2014) perusahaan yang hutang lainnya, dengan ditunjangnya
memiliki aset yang kecil atau memiliki kenaikan aset maka akan tetap mampu
aset yang besar namun aliran kas yang mengembalikan hutang-hutangnya.
keluar juga besar memiliki peluang Selain melakukan peminjaman kepada
untuk melakukan manipulasi agar pihak ketiga, perusahaan juga dapat
stabilitas keuangan perusahaannya menerbitkan saham kembali untuk
terlihat baik. Kecilnya total aset yang mendapatkan tambahan modal. Hal ini
dimiliki perusahaan di masa lalu akan sesuai dengan penelitian yang

360
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 3 /Desember 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

dilakukan oleh Amar et al. (2013), Aprilia pada sektor industri barang konsumsi
(2017), Ulfah et al. (2017). yang terdaftar di BEI periode 2015-
2017.
Pengaruh External Auditor Quality Pergantian auditor dianggap
Terhadap Kecurangan Laporan mampu untuk menyembunyikan
Keuangan kecurangan yang dilakukan oleh
Berdasarkan tabel 7, nilai perusahaan. Perusahaan mungkin akan
signifikansi variabel external auditor mengganti auditor independennya jika
quality diperoleh sebesar 0,090 hal ini menyembunyikan hal yang tidak wajar
berarti bahwa variabel external auditor yang tidak boleh sampai diketahui oleh
quality secara parsial memiliki arah yang publik. Setiap terjadinya peningkatan
positif terhadap kecurangan laporan frekuensi dalam change in auditor akan
keuangan. Selain itu, karena 0,090 > memberikan kontribusi terhadap
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemungkinan kecurangan
variabel external auditor quality yang laporan keuangan. Hal ini sesuai
diproksikan dengan EXTAUD secara dengan penelitian yang dilakukan oleh
parsial tidak berpengaruh signifikan Siddiq et al. (2017) dan Ulfah et al.
terhadap kecurangan laporan keuangan (2017).
pada sektor industri barang konsumsi
yang terdaftar di BEI periode 2015- Pengaruh Change in Director
2017. Terhadap Kecurangan Laporan
Kemungkinan kualitas auditor Keuangan
eksternal tidak berpengaruh karena baik Berdasarkan tabel 7, nilai
auditor dalam KAP Big 4 maupun KAP signifikansi variabel change in director
Non Big 4 dalam melakukan tugasnya diperoleh sebesar 0,085 hal ini berarti
memiliki standar audit yang sama. bahwa variabel change in director
Selain itu, menurut (Siddiq, Achyani, & secara parsial memiliki arah yang
Zulfikar, 2017) adanya persepsi bahwa negatif terhadap kecurangan laporan
perusahaan yang di audit oleh KAP Big keuangan. Selain itu, karena 0,090 >
4 akan mendapatkan hasil kualitas audit 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
yang baik tetapi nyatanya masih variabel external auditor quality yang
terdapat beberapa perusahaan yang diproksikan dengan DCHANGE secara
melakukan kecurangan walaupun parsial tidak berpengaruh signifikan
dilakukan audit oleh KAP Big 4. Hal ini terhadap kecurangan laporan keuangan
sesuai dengan penelitian yang pada sektor industri barang konsumsi
dilakukan oleh Ulfah et al. (2017) dan yang terdaftar di BEI periode 2015-
Siddiq et al. (2017). 2017.
Kinerja direksi dalam suatu
Pengaruh Change in Auditor perusahaan selalu diawasi oleh Dewan
Terhadap Kecurangan Laporan Komisaris. Oleh karena itu jika kinerja
Keuangan direksi dianggap kurang baik atau
Berdasarkan tabel 7, nilai kurang memuaskan maka direksi yang
signifikansi variabel change in auditor sedang menjabat dapat digantikan oleh
diperoleh sebesar 0,027 hal ini berarti direksi yang dianggap lebih mampu
bahwa variabel change in auditor secara untuk memimpin perusahaan. Menurut
parsial memiliki arah yang positif (Ulfah et al., 2017) semakin tinggi
terhadap kecurangan laporan kemampuan yang dimiliki direki maka
keuangan. Selain itu, karena 0,027 < tingkat kehati-hatian dalam bekerja juga
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi. Jadi kemungkinan untuk
variabel change in auditor yang melakukan kecurangan laporan
diproksikan dengan AUDCHANGE keuangan juga akan semakin kecil. Hal
secara parsial berpengaruh signifikan ini sesuai dengan penelitian yang
terhadap kecurangan laporan keuangan dilakukan oleh Sihombing & Rahardjo

361
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 3 /Desember 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

(2014), Ulfah et al. (2017) dan Apriliana berpengaruh terhadap kecurangan


& Agustina (2017). laporan keuangan.
Pengaruh Frequent Number of Saran
CEO’s Picture Terhadap Kecurangan 1. Aspek Teoritis
Laporan Keuangan Bagi akademisi disarankan untuk
Berdasarkan tabel 7, nilai memperluas referensi yang digunakan
signifikansi variabel frequent number of agar dapat memperdalam pemahaman
CEO’s picture diperoleh sebesar 0,140 dalam ilmu akuntansi khususnya audit.
hal ini berarti bahwa variabel frequent Bagi peneliti selanjutnya
number of CEO’s picture secara parsial disarankan agar menggunakan sampel
memiliki arah yang negatif terhadap penelitian yang berbeda dan
kecurangan laporan keuangan. Selain menambah periode penelitian agar
itu, karena 0,140 > 0,05 maka dapat hasil penelitian yang diperoleh lebih
disimpulkan bahwa variabel frequent baik. Selain itu, peneliti selanjutnya
number of CEO’s picture yang disarankan agar menggunakan proksi
diproksikan dengan CEOPIC secara yang lain seperti financial target,
parsial tidak berpengaruh signifikan institutional ownership, innefective
terhadap kecurangan laporan keuangan monitoring, auditor opinion dan lain-lain
pada sektor industri barang konsumsi untuk mengetahui pengaruh fraud
yang terdaftar di BEI periode 2015- pentagon terhadap kecurangan laporan
2017. keuangan.
Foto CEO dicantumkan dalam
annual report perusahaan untuk 2. Aspek Praktisi
memperkenalkan CEO perusahaan Untuk perusahaan diharapkan
kepada masyarakat dan stakeholder dapat dijadikan bahan pertimbangan
terkait. Selain itu, foto CEO yang ada untuk perusahaan. Perusahaan
dalam annual report juga bertujuan sebaiknya menghindari pergantian
untuk memberitahukan masyarakat dan auditor karena dengan adanya
stakeholder terkait mengenai pergantian auditor maka perusahaan
keterlibatan CEO dalam kegiatan yang cenderung akan dianggap melakukan
dilakukan oleh perusahaan. Hal ini kecurangan laporan keuangan.
sejalan dengan penelitian yang Semakin tingginya frekuensi terjadinya
dilakukan oleh Ulfah et al. (2017), pergantian auditor maka semakin tinggi
Aprilia(2017) dan Akbar (2017). kemungkinan perusahaan melakukan
kecurangan laporan keuangan.
KESIMPULAN DAN SARAN Untuk investor diharapkan dalam
penelitian ini dapat dijadikan bahan
Kesimpulan pertimbangan sebelum memutuskan
Hasil pengujian simultan dalam untuk menanamkan modalnya kepada
penelitian ini yaitu fraud pentagon perusahaan. Investor sebaiknya
secara simultan berpengaruh terhadap menghindari untuk melakukan investasi
kecurangan laporan keuangan. pada perusahaan yang melakukan
Sedangkan hasil dari pengujian parsial pergantian auditor. Karena semakin
dalam penelitian ini adalah variabel seringnya perusahaan melakukan
change in auditor memiliki pengaruh kecurangan maka semakin tinggi
positif terhadap kecurangan laporan kemungkinan perusahaan melakukan
keuangan sedangkan variabel financial kecurangan laporan keuangan
stability, leverage, external auditor
quality, change in director, frequent
number of CEO’s picture tidak

362
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 3 /Desember 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

DAFTAR PUSTAKA (2017). Fraud Pentagon Dalam


ACFE. (2016). Report to Nations. Mendeteksi Financial Statement.
Association of Certified Fraud Seminar Nasional Dan The 4th
Examiners. Retrieved from Call for Syariah Paper 1, 1–14.
https://www.acfe.com/rttn2016/doc Sihombing, K. S., & Rahardjo, S. N.
s/2016-report-to-the-nations.pdf (2014). Pengaruh Fraud Diamond
Akbar, T. (2017). The Determination of dalam Mendeteksi Financial
Fraudulent Financial Reporting Statement Fraud (Studi Empiris
Causes by Using Pentagon Theory pada Perusahaan Ritel yang
On Manufacturing Companies In Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Indonesia. International Journal of Tahun 2014 – 2016). Diponegoro
Business, Economics and Law, Journal of Accounting, 03(2), 1–
14(5), 106–113. 12. Retrieved from
Annisya, M., & Asmaranti, Y. (2016). http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/
Matriks jurnal 9. Pendeteksian Akuntansi/article/view/2643/2366
Kecurang Laporan Keuangan Simamora, N. S. (2019). Kisruh AISA,
Menggunakan Fraud Diamond. Dugaan Pembukuan Ganda
Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, 23(1), Hingga Window Dressing Temuan
72–89. Ernst & Young. Retrieved from
Aprilia. (2017). Analisis Pengaruh Fraud https://market.bisnis.com/read/201
Pentagon Terhadap Kecurangan 90327/192/905016/kisruh-aisa-
Laporan Keuangan Menggunakan dugaan-pembukuan-ganda-
Beneish Model Pada Perusahaan hingga-window-dressing-temuan-
Yang Menerapkan Asean ernst-young
Corporate Governance Scorecard. Tandiontong, M. (2016). Kualitas Audit
Jurnal ASET (Akuntansi Riset), dan Pengukurannya. In Alfabeta.
9(1), 101–132. Bandung: Alfabeta.
https://doi.org/10.17509/jaset.v9i1. Ulfah, M., Nuraina, E., & Wijaya, A. L.
5259 (2017). Pengaruh Fraud Pentagon
Association of Certified Fraud dalam Mendeteksi Fraudulent
Examiners Indonesia Chapter. Financial Reporting (Studi Empiris
(2017). Suvey Fraud Indonesia. 1– pada Perbankan di Indonesia yang
66. Terdaftar di BEI). The 9th Forum
Darmawan, D. (2013). Metode Ilmiah Pendidikan Akuntansi
Penelitian Kuantitatif. Bandung: (FIPA), 5(1), 399–417.
PT. Remaja Rosdakarya. Wolfe, D. T., & Hermanson, D. R.
Horwath, C. (2011). Why the Fraud (2004). The Fraud Diamond :
Triangle is No Longer Enough. Considering the Four Elements of
Karyono. (2013). Forensic Fraud. Fraud. 12, 38–42.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Latan, H., & Temalagi, S. (2013).
Analisis Multivariate Teknik dan
Aplikasi Menggunakan Program
IBM SPSS 20.0. Bandung:
Alfabeta.
Neolaka, A. (2014). Metode Penelitian
dan Statistik. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
SAS99. (2003). Oficial Releases - SAS
No. 99, Consideration of Fraud in a
Financial Statement Audit. Journal
of Accountancy, 195(1), 105–120.
Siddiq, F. R., Achyani, F., & Zulfikar.

363

Anda mungkin juga menyukai